Analisis Strategi Pemasaran Beras Pada CV. Rejeki Jaya Panombeian

BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Pemasaran
Menurut American Marketing Association, pemasaran diartikan sebagai
hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya
barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Sedangkan menurut Assauri (2007). Pemasaran merupakan usaha untuk
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang
yang tepat pada tempat dan waktu yang tepat.
Pemasaran atau Marketing menurut Kotler ( 2005 ) adalah suatu proses
sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut:
1. Kebutuhan (needs), Keinginan (wants) dan Permintaan (demmands)
2. Produk (barang, jasa dan gagasan)
3. Nilai,biaya dan kepuasan
4. Pertukaran
5. Transaksi
6. Hubungan dan jaringan
7. Pasar

8. Pemasar
9. Prospek pasar

6
Universitas Sumatera Utara

Pengertian lain yang menyatakan pemasaran sebagai usaha untuk
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang
yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat serta dengan harga dan dengan
promosi dan komunikasi yang tepat.
2.2. Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan penjualannya , melalui usaha mencari dan
membina langganan serta menguasai pasar.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh,
terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan dan aturan yang memberri arah kepada usaha-usaha pemasaran

perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta
alokasinya,

terutama

sebagai

tanggapan

perusahaan

dalam

menghadapi

lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu,
penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan
internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan serta analisis
ancaman dan kesempatan yang dihadapi. Perusahaan juga harus lebih dahulu
melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai pasar dari produknya serta posisi

perusahaan dalam memasarkan produknya di pasar maka dapatlah ditentukan
tujuan dan sasaran apa yang diharapkan akan dapat dicapai dalam bidang

7
Universitas Sumatera Utara

pemasaran dan bagaimana kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
dan sasaran tersebut.
Kotler (1997) mengemukakan bahwa strategi pemasaran terdiri dari
prinsip-prinsip dasar yang melandasi manajemen untuk mencapai tujuan bisnis
dan permasalahannya dalam sebuah pasar sasaran, bauran pemasaran dan alokasi
pemasaran.
Menurut

Assauri

(2007)

strategi


pemasaran

adalah

serangkaian

tujuan,sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan dan
acuan, serta alokasinya sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan yang selalu berubah.
Setiap perusahaan dalam memasarkan produk yang dihasilkannya
menjalankan strategi pemasaran, sehingga dapat mencapai sasaran yang
diharapkannya. Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang
mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dan suatu perusahaan, dalam kondisi
persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan,
perusahaan harus lebih dulu melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai
posisisnya di pasar. Dengan menngetahui keadaan dan situasi pasar dari
produknya, serta posisi perusahaan dalam memasarkan produknya, maka dapatlah
ditentukan tujuan dan sasaran apa yang diharapkan untuk dapat dicapai dan

bagaimana kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut. Semua kegiatan ini terangkum dengan apa apa yang disebut perencanaan
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian dari perencanaan pemasaran.

8
Universitas Sumatera Utara

Ada

enam

tahap

dalam

proses

pemasaran,

yaitu


analisis

peluang/kesempatan pasar, pemilihan sasaran pasar, strategi peningkatan posisi
persaingan, pengembangan sistem pemasaran, pengembangan rencana pemasaran
serta penerapan rencana dan pengendalian penerapannya.
Gambar 2.1 Proses Pemasaran

Pengembangan sistem
pemasaran

Analisis Peluang/
Kesempatan Pasar

Pemilihan/Penetapan
sasaran pasar

Pengembangan/Penyusunan
rencana Pemasaran


Strategi peningkatan
posisi persaingan

Penerapan rencana dan
pengendaliannya

Sumber : penulis ,2016
Strategi pemasaran yang berhasil sangat di tentukan oleh tingkat kepuasan
konsumen yang diperolehnya dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan
untuk produknya. Atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan dan sasaran
pemasaran produk adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, dimana
perlu ditetapkan strategi pemasaran yang tepat. Untuk mengukur tingkat kepuasan

9
Universitas Sumatera Utara

konsumen memerlukan kriteria tertentu. Kepuasan konsumen dapat diukur dari
sudut :
a. Suara Konsumen (consumer’s vote)
Kepuasan konsumen diukur dari suara-suara konsumen, yang

dapat berupa kritikan atau keluhan terhadap strategi atau kegiatan
pemasaran produk dari perusahaan itu. Keadaan ini akan menentukan
tingkat kerjasama konsumen. Makin konsumen bekerjaasama, berati
semakin puas pula konsumen terhadap strategi atau kebijakan
pemasaran produk dari perusahaan itu.
b. Laba atau Keuntungan perusahaan (company’s profit)
Kepuasan konsumen diukur dari tingkat laba yang dicapai
perusahaan. Semakin tinggi tingkat laba perusahaa, makin puas
konsumen terhadap strategi atau kebijakan pemasaran produk
perusahaan itu. Hal ini karena konsumen telah bersedia membayar
harga produk yang ditetapkan atau membeli produk yang ditetapkan
maupun membeli produk dalam jumlah besar, sebab mereka merasa
puas dengan strategi atau kebijakan pemasaran perusahaan.
2.2.1. Bauran Pemasaran
1. Strategi Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau di konsumsi yang meliputi barang
secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan atau buah pikiran
(Assauri : 2007).


10
Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor

yang

terkandung

dalam

suatu

produk

adalah

mutu/kualitas,penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya (styles),
merek (brand names), pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product
line) ,macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services).

Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga
tingkatan, yaitu :
1. Produk inti (core product) yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh
seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
2. Produk formal (formal product) yang merupakan bentuk, model,
kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk
formal dengan berbagai jasa yang menyertainya seperti pemasangan
(instalasi), pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan cuma-cuma.
2. Strategi Harga
Harga

merupakan

satu-satunya

unsur

bauran


pemasaran

yang

menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya
saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak
perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan
harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan maka harga tersebut
dipengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan serta share pasar yang dicapai
oleh suatu usaha.
Tujuan penetapan strategi harga perlu ditentukan terlebih dahulu agar
tujuan usaha tercapai. Hal ini penting karena tujuan perusahaan merupakan dasar

11
Universitas Sumatera Utara

atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran, termasuk
kebijakan penetapan harga. Ada beberapa tujuan penetapan harga yang
diambil,yakni (Assauri : 2007) :
1. Memperoleh laba maksimum.
Dalam hal ini perusahaan menetapkan harga untuk memperoleh tingkat
keuntungan (rate of return) yang maksimal paling memuaskan.
2. Mendapatkan share pasar tertentu
Strategi ini dilakukan perusahaan karena perusahaan percaya bahwa
jika share pasar bertambah besar maka tingkat keuntungan akan
meningkat pada masa depan.
3. Memerah pasar
Dalam hal ini perusahaan menetapkan harga tinggi karena hendak
menarik manfaat dari sekelompok besar pembeli yang bersedia
membayar harga tinggi yang disebabkan produk perusahaan tersebut
mempunyai nilai sekarang (present value) yang tinggi bagi mereka.
4. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu
itu. Perusahaan menetapkan harga untuk memaksimumkan penerimaan
penjualan pada masa itu. Tujuan hanya dapat dicapai apabila terdapat
kombinasi harga dan kualitas produk yang dapat menghasilkan
pendapatan yang paling besar.
5. Mencapai keuntungan yang ditargetkan
Perusahaan menetapkan harga tertentu untuk dapat mencapai tingkat
laba yang berupa rate of return yang memuaskan.

12
Universitas Sumatera Utara

6. Mempromosikan produk
Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah pada suatu waktu
untuk suatu macam produk dengan maksud agar langganan membeli
juga produk lain yang dihasilkan perusahaan.
3. Strategi Distribusi
Saluran distribusi diperlukan oleh setiap usaha karena produsen
menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk (formutility) bagi
konsumen setelah sampai ke tangannya sedangkan lembaga penyalur membentuk
atau memberi kegunaan waktu, tempat dan kepemilikan dari produk itu.
Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan atas :
1. Saluran Langsung : Produsen - Konsumen
2. Saluran Tidak Langsung ,yang dapat berupa :
a. Produsen - Pengecer - Konsumen
b. Produsen - Pedagang Besar/Menengah - Pengecer - Konsumen
c. Produsen - Pedagang Besar - Pedagang Menengah – Pengecer Konsumen
Dalam menentukan pilihan terhadap saluran distribusi yang tersedia perlu
dicari yang paling efektif untuk dapat membina dan mendekati pembeli sehingga
produk-produk dapat sampai kepada para konsumen dengan efektif. Setelah
tujuan dan sasaran pasar ditentukan maka perusahaan kemudian menetapkan
salutan distribusi yang digunakan. Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan
dalam pemilihan saluran distribusi tersebut yakni :

13
Universitas Sumatera Utara

1. Jenis dan sifat produk
Meliputi apakah produk yang dihasilkan termasuk barang
konsumsi atau barang industri,apakah produk itu produk tahan lama
atau tidak dan apakah nilai satuan produk itu tinggi atau rendah.
2. Sifat konsumen potensial
Jika jumlah konsumen atau pembeli potensial besar dan
terpencar atau tersebar dalam wilayah geografis yang luas maka harus
digunakan jasa penyalur dengan distribusi yang intensif sehingga
semua pembeli atau konsumen dapat dilayani kebutuhan dan
keinginannya dan begitu pula dengan sebaliknya.
3. Sifat persaingan
Sistem pemasaran langsung digunakan apabila perusahaan
tidak ingin produknya ditiru oleh pesaing.
4. Saluran (channels) itu sendiri
Penyalur yang dipilih seperi agen penjual umumnya memiliki
kelebihan berupa biaya relatif rendah,kelemahannya adalah kurang
intensif melakukan upaya penjualan ke konsumen.
4. Strategi Promosi
Suatu produk walaupun berkualitas baik namun jika tidak dikenali oleh
konsumen maka produk tersebut tidak diketahui manfaat dan kemungkinan tidak
dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi
konsumen untuk menciptakan permintaan atas produk itu kemudian dipelihara
dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan promosi
yang merupakan salah satu dari bauran pemasaran. Kegiatan promosi yang

14
Universitas Sumatera Utara

dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan dan direncakan
akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan secara
berarti dalam meningkatkan penjualan dan share pasar. Selain itu kegiatan
promosi ini juga dapat diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran merek
(brand) selama ini dan bahkan ditingkatkan bila menggunakan program promosi
yang tepat.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan promosi
yang sesuai adalah sebagai berikut :
1. Besarnya jumlah dana yang disediakan untuk kegiatan promosi.
2. Luas dari pasar dan konsentrasi pasar yang ada.
3. Jenis dan sifat dari produk yang dipasarkan.
4. Tingkat atau tahap dari siklus usaha atau daur hidup promosi (product
life cycle).
5. Tipe dan perilaku langganan.
2.3. Analisis Lingkungan Perusahaan
2.3.1. Faktor-Faktor Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan
tersebut dan secara formal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perusahaan. Faktor internal perusahaan yang dianalisis dalam penyusunan strategi
pemasaran adalah faktor yang terkait dengan pelaksanaan fungsi perusahaan.
Analisis

terhadap

lingkungan

internal

perusahaan

bertujuan

untuk

mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Lingkungan internal perusahaan dapat dianalisis dengan mengkaji aspek
bauran pemasaran dan Sumber Daya Manusia (SDM). Unsur-unsur bauran

15
Universitas Sumatera Utara

pemasaran terdiri dari empat variable (4P), yakni produk (product), harga (price),
promosi (promotion), dan distribusi (place).
2.3.2. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
Faktor lingkungan yang dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran
adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan teknologi, keadaan
ekonomi, peraturan dan kebijakan pemerintah, keadaan sosial budaya dan keadaan
politik. Masing-masing faktor ini dapat menimbulkan adanya kesempatan atau
ancaman/hambatan bagi pemasaran produk suatu perusahaan.
Analisis

lingkungan

eksternal

perusahaan

bertujuan

untuk

mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lingkungan
eksternal perusahaan. Peluang (oppotunities) merupakan tren positif yang berada
di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila peluang tersebut dieksploitasi
oleh perusahaan maka peluang tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan secara berkelanjutan. Sedangkan , ancaman (threats) adalah berbagai
tren negatif yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila
ancaman ini tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh perusahaan maka ancaman
tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Aspek luar/eksternal perusahaan biasanya dibagi dalam dua kelompok
utama, yaitu:
1. Lingkungan Makro
Lingkungan

makro

terdiri

dari

kekuatan-kekuatan

yang

bersifat

kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam
lingkungan mikro dalam perusahaan, yaitu:

16
Universitas Sumatera Utara

1. Demografis
Demografis

kependudukan

menunjukkan

keadaan

dan

permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara
geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu
tempat ke tempat lain, umur, jenis kelamin dan pekerjaan.
2. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekomomi yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan dan daya beli masyarakat, sistem ekonomi yang diterapkan,
kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, dan
lain-lain.
3. Teknologi
Menunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi yang
memberi dampak terhadap pola konsumsi pasar yang berimplikasi
terhadap sistem pemasaran perusahaan. Perusahaan harus memahami
lingkungan

teknologi

yang

berubah,

sehingga

perusahaan

dapat

menambahkan penyesuaian-penyesuaian yang perlu bagi produk maupun
teknologi produksinya.
4. Politik
Politik terdiri dari undang-undang, lembaga pemerintahan dan
golongan

yang

berpengaruh

atau

kelompok-kelompok

pembela

kepentingan publik.
5. Lingkungan Sosial/Budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat
mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku

17
Universitas Sumatera Utara

dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang
merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sosial budaya berpengaruh sangat
kuat pada perusahaan.
Faktor-faktor lingkungan eksternal ini adalah faktor yang tidak dapat
dikendalikan oleh pimpinan perusahaan (uncontrolable factors). Sedangkan faktor
internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan
(controlable

factors)

pada

umumnya,yang

terdiri

dari

produk,

harga,

enyaluran/distribusi, promosi dan pelayanan.
2. Lingkungan Mikro
Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan
yang

langsung

berkaitan

dengan

perusahaan

yang

mempengaruhi

kemampuannyasecara langsung untuk melayani pasar, yaitu :
1. Pemasok
Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para
pesaing dalam memproduksi barang dan jasa tertentu. Perusahaan
berhubungan dengan pemasok agar perusahaan dapat menyediakan produk
secara efisien kepada pasar.
2. Konsumen
Konsumen adalah faktor terpenting dalam lingkungan internal
perusahaan. Tujuan seluruh sistem ini adalah penyaluran nilai untuk target
konsumen dan menciptakan relasi dengan mereka.

18
Universitas Sumatera Utara

3. Pesaing
Pesaing adalah organisasi/perusahaan lain yang bergerak dalam
bidang usaha yang sama. Perusahaan harus memberikan nilai dan
kepuasan yang lebih besar kepada pelanggan disbanding para pesaingnya.
4. Para Perantara Pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu
perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang / jasa kepada
para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi :
a. Perantara adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan
untuk menemukan konsumen.
b. Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu
perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat
asalnya ketempat-tempat yang dituju
c. Para Agen Jasa Pemasaran seperti perusahaan atau lembaga penelitian
pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan
konsultan pemasaran.
d. Perantara Keuangan seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan
asuransi, dan perusahaanlain yang membantu dalam segi keuangan.
e. Para Pelanggan, yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi
konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan baik
individu-individu,

lembaga-lembaga,

organisasi-organisasi

dan

sebagainya.
f. Para Pesaing. Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan,
perusahaan tidaklah sendiri.

19
Universitas Sumatera Utara

g. Masyarakat Umum. Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan
sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil
menaruh perhatian terhadap kegiatan- kegiatan perusahaan.
2.4. Beras
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.
Sekam secara anatomi disebut palea (bagian yang ditutupi) dan lemma (bagian
yang menutupi). Menurut kamus besar Bahasa Indinesia, beras adalah biji padi
yang telah terkelupas kulitnya dan menjadi nasi setelah ditanak. Pada tahap
pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk atau digiling sehingga kulit luarnya
terlepas dari isinya, bagian isi inilah yang disebut beras.
Beras secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari aleuron
sebagai lapisan terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan
kulit, endosperma merupakan tempat sebagian besar pati dan protein beras berada
dan embrio yang merupakan calon tanaman baru dalam beras yang tidak dapat
tumbuh lagi, kecuali dibantu dengan teknik tanam kultur jaringan.
Tanaman padi (sebelum menjadi beras) merupakan tanaman yang
umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga
setinggi 1-1,8 meter. Daunnya panjang dan ramping dengan perkiraan panjang 50100 sentimeter. Beras yang umumnya dikonsumsi berukuran panjang ±5-12
milimeter dengan ketebalan ±2-3 milimeter.
Beras adalah salah satu produk makanan pokok paling penting di dunia.
Pernyataan ini terutama berlaku di Benua Asia, tempat beras menjadi makanan
pokok untuk mayoritas penduduk (terutama di kalangan menengah ke bawah

20
Universitas Sumatera Utara

masyarakat). Benua Asia juga merupakan tempat tinggal dari para petani yang
memproduksi sekitar 90% dari total produksi beras dunia.
Budidaya beras cocok untuk wilayah-wilayah dengan iklim hangat, biaya
tenaga kerja murah dan curah hujan yang tinggi karena budidaya makanan pokok
ini membutuhkan banyak tenaga kerja dan suplai air. Wilayah-wilayah yang
memenuhi kriteria tersebut kebanyakan berada di Asia khususnya di Indonesia.
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok
terpenting warga dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai
macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk
dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi jamu beras
kencur dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah arak dan air
tajin. Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan
bebas gluten dalam bentuk berondong.
Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras.
Sosohan beras (lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah
menjadi tepung bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen
makanan dengan sebutan tepung mata beras.
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna
merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang
telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki
nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski,
dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih
rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis para ahli menunjukkan nilai energi
yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal). Selain

21
Universitas Sumatera Utara

lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan
tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg).
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per
100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element)
yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini
berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang
tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu
mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak
membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya.
Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai
potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
2.4.1. Jenis dan Warna beras
Ada beberapa jenis beras yang biasa di temukan di Indonesia antara lain :
1. Beras Pandan Wangi
Ciri khas beras pandan wangi adalah aromanya yang wangi
pandan. Selain bulat beras pandan wangi juga berwarna sedikit
kekuningan tapi tidak putih namun bening dan terdapat bagian yang
berwarna putih.
2. IR 64 / Setra Ramos
Beras IR 64 atau Setra Ramos adalah beras yang paling banyak
beredar di pasaran, karena harganya yang terjangkau dan relatif cocok
dengan selera masyarakat perkotaan. Beras ini memiliki ciri fisik agak
panjang / lonjong, tidak bulat. Beras ini tidak mengeluarkan aroma wangi
seperti

pandan

wangi,

namun

seringkali

pabrik/pedagang

beras

22
Universitas Sumatera Utara

menambahkan zat kimia pemutih, pelicin dan pewangi pada beras ini.
Maka berhati-hatilah jika menemui beras dengan bentuk lonjong, namun
mengeluarkan aroma wangi, bisa jadi beras tersebut telah ditambahkan
pewangi kimia.
3. Beras Rojolele
Beras Rojolele memiliki ciri fisik cenderung bulat, memiliki
sedikit bagian yang berwarna putih susu, dan tidak wangi seperti beras
pandan wangi. Nama Rojolele biasanya adalah sebutan dari daerah Jawa
Tengah atau Jawa Timur, namun untuk daerah Jawa Barat dan beberapa
daerah lain terkadang beras ini biasanya disebut Beras Muncul.
4. Beras IR 42
Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip dengan IR 64 namun
ukurannya lebih kecil. Beras ini jika dimasak nasinya tidak pulen, namun
pera sehingga cocok untuk keperluan khusus seperti untuk nasi goreng,
nasi uduk, longong, ketupat dan lain sebagainya. Biasanya harganya relatif
lebih mahal daripada IR 64 karena beras ini jarang ditanam oleh petani.
5. Beras merah
Beras merah telah dikenal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib
saat itu benda ini dipercaya memiliki nilai-nilai medis yang dapat
memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Banyak penulis di Asia
Timur masa dahulu mengatakan bahwa beras merah merupakan jenis
makanan yang dapat menyembuhkan penyakit lantaran keseimbangan
alamiahnya. Pada masa kini, para ahli makrobiotik telah pula menyatakan
persetujuannya. Beras merah atau brown rice adalah beras yang tidak

23
Universitas Sumatera Utara

digiling atau setengah digiling, jadi bisa dikatakan whole grain atau
berbutir utuh. Beras merah mempunyai rasa sedikit seperti kacang dan
lebih kenyal daripada beras putih. Meskipun lebih cepat basi, tetapi beras
merah lebih bernutrisi.
Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan
gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada
endospermia. Adapun beberapa jenis beras yang di bedakan menurut warnanya,
antara lain:
1. Beras putih, sesuai namanya, berwarna putih agak transparan karena
hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya
sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.
2. Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi
antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
3. Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia
memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna
ungu pekat mendekati hitam.
4. Ketan (beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau
hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
5. Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak. Bau ini
disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi.
Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras.

24
Universitas Sumatera Utara

2.5. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah salah satu metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi suatu masalah berdasarkan faktor internal, serta
faktor internal dalam suatu perusahaan. Metode ini paling sering digunakan dalam
metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dijalankan.
Menurut Rangkuti (1997), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT
merupakan singkatan dari lingkungan internal Strenghts dan Weaknesses serta
lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.
Unsur-unsur yang terdapat dalam analisis ini adalah :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan merupakan segala sesuatu yang bagus yang dapat
diperbaharui oleh perusahaan atau segala sesuatu karakteristik yang
memiliki kapabilitas penting.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan
perusahaan atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah wilayah kebutuhan dan minat beli di antara lain
perusahaan mempunyai protabilitas yang tinggi untuk memuaskan
kebutuhan tersebut dengan menguntungkan

25
Universitas Sumatera Utara

4. Ancaman (Threats)
Ancaman

adalah

tantangan

ditempatkan

oleh

tren

atau

perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan
penjualan.
Untuk mengelompokkan faktor-faktor yang menjadi golongan peluang,
ancaman, kekuatan, dan kelemahan diperlukan adanya analisis lingkungan.
Laksana (2008) mengemukakan bahwa, analisis lingkungan adalah cara
mengindentikasi faktor-faktor lingkungan perusahaan ke dalam golongan peluang,
ancaman, kekuatan dan kelemahan.
Adapun faktor-faktor yang ada dalam masing-masing lingkungan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang ada dalam
lingkungan internal meliputi :
a. Pemasaran
b. Keuangan dan Akunting
c. Produksi,Operasi,dan Teknik
d. Personalia
e. Manajemen Mutu
f. Sistem Informasi
g. Organisasi dan Manajemen Umum
2. Lingkungan eksternal (Peluang dan Ancaman)
Faktor-faktor peluang dan ancaman yang terdapat pada lingkungan
eksternal meliputi:

26
Universitas Sumatera Utara

a. Lingkungan Jauh:
1. Ekonomi
2. Sosial
3. Politik
4. Teknologi
5. Ekologi
b. Lingkungan Industri
1. Hambatan masuk
2. Kekuatan pemasok
3. Kekuatan pembeli
4. Ketersedian subtitusi
5. Persaingan antar Perusahaan
c. Lingkungan Operasional Perusahaan
1. Pesaing
2. Kreditor
3. Pelanggan
4. Tenaga Kerja

2.6. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini, peneliti mencari referensi yang mendukung dan
berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dengan melihat penelitian
terdahulu sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian.
Rahmat, Reny Maulidia (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis
Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makassar”, menyimpulkan bahwa,

27
Universitas Sumatera Utara

dengan menggunakan analisis SWOT perusahaan dapat menghasilkan empat
kemungkinan alternatif strategi yaitu, strategi ST, WT, SO dan WO.
Setyawan, Robi (2015) dengan judul “Penerapan Analisis SWOT Sebagai
Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil AMANAMIN Transport Tours And Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta”
menyimpulkan bahwa posisi perusahaan berada pada posisi kuadran I. strategi
yang dapat diterapkan usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta adalah strategi SO (strength
opportunities).
Silaban, Nico A.(2015) dengan judul skripsi “Stategi Pemasaran Pupuk
Organic Melalui Analisis SWOT Pada PT. Roma Asi Jaya Di Medan”
menunjukkan bahawa PT. Roma Asi Jaya berada pada kuadran I dalam diagram
Cartesius, dimana kekuatan lebih besar dari kelemahan dan peluang lebih besar
dari ancaman. Oleh sebab itu, PT. Roma Asi Jaya perlu menerapkan strategi yang
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif, melalui strategi intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk), serta alternatif
strategi SO.
Laurie.S, Leavany

(2015) dengan judul “Analisis Bauran Pemasaran

Dalam Meningkatkan Penjualan Kain Tenun Tradisional Karo Pada Trias Tambun
Kabanjahe”. Berdasarkan hasil penelitian, peranan bauran pemasaran pada Trias
Tambun dapt diterapkan melalui strategi SO yakni : (1) peningkatan kemampuan
SDM, (2) penggunaan media sosial sebagai sarana promosi, (3) inovasi produk
berupa fashion, dan (4) membuka gerai penjualan di luar Kabanjahe.

28
Universitas Sumatera Utara

Hikmawati, Rika (2002) dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pupuk
Urea Pada PT. Pupuk Kujang (Persero)” menyimpulkan bahwa strategi ST
merupakan strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan dalam jangka pendek.
Setelah melaksanakan strategi ini perusahaan dapat melaksanakan strategi WT
dan SO. Sedangkan strategi WO dapat dijalankan oleh perusahaan untuk jangka
panjang.

29
Universitas Sumatera Utara