Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Jual Beli Rumah Melalui Proses Kredit (Studi Kasus Pada PT. Bank SUMUT Cabang Medan Tembung)

ABSTRAK
Atika Putri Amira *
Hasim Purba**
Rabiatul Syariah***
Rumah adalah kebutuhan primer bagi sebagian besar keluarga, baik yang tinggal
di pedesaan maupun di perkotaan. Pemenuhan kebutuhan primer tersebut tidak dapat
dipenuhi oleh semua orang untuk membeli secara tunai. Oleh karena itu, diperlukan
suatu lembaga keuangan yaitu bank yang memberikan fasilitas atau layanan untuk
memberikan dana dalam bentuk penyaluran kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah
(KPR). Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah
pelaksanaan proses perjanjian jual beli rumah dalam proses kredit antara debitur dengan
pihak PT. Bank Sumut cabang Medan Tembung, apakah masalah yang timbul dalam
pelaksanaan perjanjian jual beli rumah dalam proses kredit di PT. Bank Sumut cabang
Medan Tembung, serta Bagaimanakah upaya para pihak dalam menyelesaikan masalah
yang timbul di PT. Bank Sumut cabang Medan Tembung.
Untukmembahas permasalahan yang terdapat dalam skripsi ini, penulis
menggunakan metode penelitian melalui pendekatan yuridis empiris. Jenis data yang
dipergunakan meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang
penulis gunakan ialah dengan studi kepustakaan (data) dan studi lapangan (wawancara).
Sedangkan analisis data dilakukan melalui metode yang bersifat deskriptif analisis.
menguraikan gambaran dari data yang diperoleh dan menghubungakan satu sama lain

untuk mendapatkan suatu kesimpulan umum.
Bentuk perjanjian yang dipakai oleh debitur dan pihak bank adalah perjanjian
baku dimana debitur mengisi formulir permohonan KPP Sumut Sejahtera serta
melengkapi syarat-syarat yang ditentukan yang nantinya dilakukan wawancara, survey,
dan
verifikasi
oleh
PT.
Bank
Sumut
cabang
Medan
Tembung.
Kemudianmempersiapkan analisa permohonan KPP Sumut Sejahtera dan melakukan
rating kredit. Jika permohonan dinilai layak, maka pihak bank menerbitkan Surat
Persetujuan Pemberian Kredit. Jika tidak, maka kantor cabangharus
segeramenyampaikan Surat Pemberitahuan Penolakan Kredit kepada debitur. Masalah
yang sering timbul dalam perjanjian Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank Sumut
cabang Medan Tembung ialah wanprestasi, seperti kredit bermasalah. Faktor-faktor
yang menjadi penyebab timbulnya kredit bermasalah tersebut ialah kegagalan usaha

debitur, ketidakmampuan debitur dalam membayar angsuran kredit, menurunnya
kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga. Dalam menyelesaikan kasus kredit
bermasalah tersebut, PT. Bank Sumut cabang Medan Tembung menggunakan beberapa
cara, yaitu dengan collecting (penagihan), restrukturisasi (tindakan penyelematan
kredit), penyelesaian melalui Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN),
dan yang terakhir melalui pengadilan.
Kata kunci : Rumah, PerjanjianJual Beli, Kredit Pemilikan Rumah
*) Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**) Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum USU
***) Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum USU

viii
Universitas Sumatera Utara