Analisis Aspek Hukum Perbedaan Besar NPOPTKP Untuk Waris dan Hibah Wasiat Dengan Bukan Waris dan Hibah Wasiat Dalam BPHTB

ABSTRAK
Perbedaan besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP)
untuk besaran Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) yang sama akan mempengaruhi
besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak (NPOPKP) yang selanjutnya akan
mengakibatkan perbedaan besarnya beban Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) yang akan ditanggung oleh wajib pajak. Hal ini tentu saja akan berdampak
pada prinsip keadilan yang harus dipegang teguh dalam pemungutan pajak. Oleh karena
itu dilakukan pengkajian tentang perbedaan besarnya NPOPTKP dalam menghitung
BPHTB terutang untuk waris dan hibah wasiat dengan bukan waris dan hibah wasiat,
pemenuhan asas keadilan dalam menetapkan besarnya NPOPTKP untuk waris dan hibah
wasiat serta bukan waris dan hibah wasiat, pemenuhan asas kepastian hukum tentang
pengurangan BPHTB terutang terhadap penerima waris dan hibah wasiat.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif. Teknik
pengumpulan data yang dipergunakan adalah studi kepustakaan (library research) dan
wawancara. Analisis data yang dilakukan dengan metode analisis kualitatif. Kemudian
dalam analisa ini ditarik kesimpulan dengan menggunakan logika deduktif.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui perbedaan besarnya NPOPTKP dalam
menghitung BPHTB terutang untuk waris dan hibah wasiat dengan bukan waris dan
hibah wasiat adalah ditetapkan paling rendah Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah)
untuk setiap wajib pajak dan dalam perolehan hak karena waris atau hibah wasiat yang
diterima orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis

keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah
wasiat, termasuk suami/istri, ditetapkan paling rendah Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta
rupiah), seperti yang sudah tertulis di dalam ketentuan Pasal 87 ayat (4) dan (5) UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Penetapan
besarnya NPOPTKP untuk waris dan hibah wasiat paling rendah sebesar Rp.
300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) dan untuk bukan waris dan hibah wasiat paling
rendah sebesar Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) telah memenuhi prinsip keadilan
vertikal dan horizontal, karena berdasarkan landasan sosiologis, ability to pay the tax
penerima waris dan hibah wasiat pada umumnya lebih rendah. Asas kepastian hukum
ketentuan tentang pengurangan dan besarnya pengurangan BPHTB terutang terhadap
penerima waris dan hibah wasiat tidak terpenuhi, karena tidak dimuat secara tegas di
dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Perda tentang BPHTB pada masing-masing Daerah/Kabupaten/Kota, dan
peraturan perundang-undangan di bawahnya. hendaknya Pasal 87 Ayat (6) UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diubah
menjadi ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Hendaknya Perda tentang BPHTB
pada masing-masing Kabupaten/Kota menetapkan perbedaan besar NPOPTKP untuk
waris dan hibah wasiat dengan bukan waris dan hibah wasiat sesuai dengan kondisi
masing-masing daerah. Perda tentang BPHTB di masing-masing daerah Kabupaten/Kota
hendaknya mencantumkan ketentuan tentang pengurangan dan besarnya pengurangan
BPHTB terutang untuk waris dan hibah wasiat.
Kata Kunci : NPOPTKP, Waris dan Hibah Wasiat, BPHTB


i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
The difference in NPOPTKP (Non-Tax Object Value Acquisition Cost) for the
same amount of NPOP (Tax Object Acquisition Value) will influence NPOPKP (Tax
Object Acquisition Value) which will eventually cause the difference in the amount of
BPHTB (Duty on Land and Building Right Acquisition) paid by taxpayers. This will
bring out the principle of justice which has to be hold by tax collection. The research
problems are as follows: how about the difference in the amount of NPOPTKP in
calculating payable BPHTB for inheritance and bequest from non-inheritance and
non-bequest, how about the fulfilling of the principle of justice in determining the
amount of NPOPTKP for inheritance and bequest with non-inheritance and nonbequest, and how about the fulfillment of legal certainty in the reduction of payable
BPHTB on inheritor and bequest.
The research used juridical normative method. The data were gathered by
conducting library research and interviews and analyzed qualitatively. The
conclusion was drawn deductively.
The result of the research shows that the lowest amount of NPOPTKP in

calculating payable BPHTB for inheritance and bequest from non-inheritance and
non-bequest was Rp. 60,000,000 (sixty million rupiahs) for each taxpayer and in the
right acquisition, but because the person who receives the inheritance or bequest has
blood relationship in direct line of descent one degree upward or one degree
downward with the testator, including husband or wife, the lowest amount is Rp.
300,000,000 (three hundred million rupiahs) as it is stipulated in Article 87,
paragraphs 4 and 5 of Law No. 28/2009 on Regional Tax and Distribution. The
lowest amount of NPOPTKP for inheritance and bequest is Rp. 300,000,000 (three
hundred million rupiahs) and for non-inheritance and non-bequest is Rp. 60,000,000
(sixty million rupiahs), and it has fulfilled the principle of justice vertically and
horizontally because sociologically, ability to pay the tax of the receivers of
inheritance and bequest are generally is low. The principle of legal certainty in the
reduction of payable BPHTB for the receiver of inheritance and bequest is not
fulfilled since it not specified in Law No. 28/2009 on Regional Tax and Retribution, in
Perda (Regional Regulation) on BPHTB in each District/Towns, and in legal
provisions under it. It is expected that Article 28, paragraph 6 of Law No. 28/2009 on
Regional Tax and Retribution is amended to the Directive of the District Head. It is
recommended that Perda in each District/Town determine the difference in the
amount of NPOPTKP for inheritance and bequest from non-inheritance and nonbequest according to the condition of each region. It is also recommended that Perda
on BPHTB in each District/Town specify the provision on the reduction of payable

BPHTB for inheritance and bequest.
Keywords: NPOPTKP, Inheritance and Bequest, BPHTB

ii

Universitas Sumatera Utara