Hambatan Kepesertaan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) Ketenagakerjaan Bagi Sektor Informal Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini tergolong pada penelitian deskriftif, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, gejala,
kelompok tertentu atau gejala sosial yang terjadi pada masyarakat Neuman dalam
(Martono, 2015 : 155). Melalui penelitian deskriptif, penulis ingin membuat
gambaran mengenai apaasajakah hambatan kepesertaan bpjs ketenagakerjaan bagi
sektor informal di kecamatan medan denai kota medan.

3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan

di Kelurahan Tegal Sari Mandala III kecamatan

medan denai kota medan.Pemilihan lokasi penelitian didasari berdasarkan beberapa
pertimbangan. Peneliti melakukan penelitian di lokasi ini karena banyak masyarakat
yang bekerja di sektor informal seperti pedagang kaki lima, rumah makan, tukang

becak, tukang tambal ban, penjual paket internet yang masih banyak di antara
mereka yang belum terdaftar menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan sehingga
peneliti ingin mengetahui penyebab dari rendahnya pekerja sektor informal yang
tidak ikut sebagai peserta program BPJS ketenagakerjaan.

3.3 Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti (suyanto dan sutinah, 2011
: 139). Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda,
peristiwa maupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian. Berdasarkan
pengertian ini dapat dipahami bahwa mengenal populasi termasuk langkah awal dan

47
Universitas Sumatera Utara

penting dalam proses penelitian, secara umum populasi merujuk pada sekumpulan
inidividu atau obyek yang memiliki persamaan (Siagian, 2011 : 155).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah pekerja sektor infomal di kelurahan Tegal Sari Mandala III kecamatan
Medan Denai sebanyak 2851 orang.


3.4

Teknik Penarikan Sampel
Secara umum sampel adalah contoh. Dalam kaitannya dengan penelitian,

sampel adalah sebagian dari objek, kejadian atau individu yang terpilih dari populasi
yang akan diambil datanya atau yang akan di teliti (Roscoe dalam siagian, 2011 :
156). Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang belum menjadi peserta BPJS
ketenagakerjaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus menghitung besaran sampel (bungin, 2006:105).
N=

N

N (d)2+ 1
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah populasi
d = Nilai persisi (di tentukan dalam contoh ini sebesar 90% atau a=0,1)
n=


2851
2851 (0,1)2+1

= 96,61 = 97 responden
Maka peneliti menetapkan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 97
responden. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
teknik sampling bertujuan (purposive sampling), yaitu teknik penarikan sampel

48
Universitas Sumatera Utara

dengan sampel yang di pilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian (prasetyo &
jannah, 2005 : 134), adapun kreateria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah :
1. Pekerja bukan penerima upah yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS
ketengakerjaan.

3.5

Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperpleh data yang di perlukan dalam penelitian ini memakai teknik


pengumpulan data yang digunkan adalah sebagai berikut :
1. Data Primer (studi lapangan)
Studi lapangan adalah pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan
penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. adapun alat-alat yang digunakan
dalamrangka studi lapangan ini, yaitu :
a. Observasi, yaitu pengamatan terhadap obyek dan fenomena yang
berkaitan dengan penelitian. Observasi menjadi salah satu teknik
pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, dan dicatat
secara otomatis direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat
dikontrol keandalan dan keabsahanya.
b. Kuesioner, merupakan daftar pertanyaan terstruktur dengan alternatif
(Option) jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih
jawaban sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan atau pendapat
pribadinya (Suyanto & Sutinah, 2011 : 56).
2. Data Sekunder
Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data atau informasi yang
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti melalui sumber kepustakaan. Studi


49
Universitas Sumatera Utara

kepustakaan (library research)di lakukan dengan mempelajari dan menelaah bukubuku, majalah, jurnal, surat kabar, karya ilmiah, artikel, buletin, dan bahan tuliasan
yang memiliki relevansi dengan masalah dalam penelitian ini.

3.6

Teknik Analisis Data
Analisis data yang di gunakan adalaha teknik analisis deskriftif kuantitatif.

Untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi pada suatu data, peneliti dapat
menganalisis data penelitiannya dengan mengggunakan teknik ini perhitungan data
dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan menghitunng frekuensi data
tersebut kemudian di presentasikan (bungin, 2006:18).
Teknik analisis data dalampenelitian ini menggunakan skala likert yang di
susun dalam bentuk tabel tunggal.skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi sekelompok orang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Subyek penelitian dihadapkan pada pernyataan positif dan dalam jumlah yang
berimbang dan mereka diminta untuk menyatakan apakah sangat setuju, setuju,

kurang setuju, atau tidak setuju (Faisal, 2005: 143).
Pemberian skor data yang di lakukan melalui respon yang negatif menuju
positif, yakni :
a. Skor tidak setuju (negative) adalah -1
b. Skor kurang setuju (netral) adalah 0
c. Skor setuju (positif) adalah 1
Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah :
a. Pengkodingan yaitu mengklarifikasi jawaban-jawaban menurut macamnya.

50
Universitas Sumatera Utara

b. Membuat kategori untuk mengklarifikasi jawaban sehingga mudah dianalisa
serta disimpulkan untuk menjawab masalah yang dikemukakan dalam
penelitian.
c. Tabulasi yaitu dengan menggunakan tabel tunggal untuk mengetahui jawaban
dan skor dari masalah yang diteliti.
Sebelum menentukan klasifikasi mengenai hambatan baik itu yang terdapat
dari dalam (internal) maupun yang terdapat dari luar (eksternal) maka ditentukanlah
interval kelas sebagai pengukuran, yaitu :

Interval Kelas (I)= nilai tertinggi (H)− nilai terendah (L)
banyak kelas (K)
=1−(−1)
3
= 0,66
Maka untuk menentukan kategori respon positif, netral maupun respon negatif
dengan adanya nilai batasan sebagai berikut :
a. -1,00 sampai dengan -0,33 = respon negatif
b. -0,33 sampai dengan 0,33 = respon netral
c. 0,33 sampai dengan 1 = respon positif

51
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum
Keluruhan Tegal Sari Mandala III adalah suatu kelurahan yang berada dalam
wilayah Kecamatan Medan Denai kota Medan Keluran Tegal Sari Mandala III
diperkirakan luasnya lebih kurang 1,03 km2 yang terdiri dari daerah/ perumahan,

perkantoran, pertokohan, dan sebagainya. Adapun batas-batas kelurah tegal sari
mandala III adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara Berbatasan dengan Tegal Sari Mandala I dan Tegal sari
Mandala II
b. Sebelah Selatan Berbatasan dengan kelurahan binjai
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Denai dan Bel merah
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Tegal Sari I dan Tegal Sari II

4.2 Arah dan Kebijakan Umum Bidang Pembangunan Yang Dikelola
Arah dan Kebijakan umum bidang pembangunan yang dikelola di Kelurahan
Tegal sari mandala III kecamatan medan Denai mengacu pada tupoksi Kelurahan,
Berdasarkan surat keputusan Walikota Medan Nomor 57 Tahun 2010 tentang rincian
tugas pokok dan fungsi kelurahan di lingkungan pemerintahan kota medan.
Pada pasal 3 disebutkan bahwa kelurahan merupakan wilayah kerja lurah
sebagai perangkat daerah dalam kecamatan yang dipimpin oleh lurah yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui camat.
Sedangkan

pada


pasal

4

disebutkan

bahwa

lurah

mempunyai

tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta
melaksanakan urusan pemerintahan yang di limpahkan oleh walikota.

52
Universitas Sumatera Utara


Pada pasal 5 disebutkan, dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana
dimaksud dalam pasal 4 , lurah mempunyai fungsi antara lain :
a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan.
b. Pemberdayaan masayarakat.
c. Pelayanan masyarakat.
d. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
e. Pemeliharaan prasaranan dan fasilitas pelayanan umum.
f. Pembinaan lembaga kemasyarakatan.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Berdasarkan surat keputusan walikota medan nomor 57 tahun 2010 tentang
rincian tugas pokok dan fungsi kelurahan di lingkungan pemerintahan kota
medan, dalam melaksanakan pembangunan, di kelurahan terdapat susunan seksi
keluruhan dengan masing-masing kebijakan umum yang berdasarkan pada
fungsinya masing-masing yakni :
1. Seksi Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada dibawah yang bertanggung
jawab kepada lurah. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksankan sebagian
tugas lurah lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum,
keuangan dan adminstrasi program.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana

yang telah dimaksudkan fungsi sektetariat ialah :
a. Menyusun rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan.
b. Pengkoordinasi penyusunan perencanaan program kelurahan.

53
Universitas Sumatera Utara

c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan
kelurahan yang meliputi adminstrasi umum, kepegawaian, keuangan dan
kerumahtanggaan kelurahan.
d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, dan ketatalaksaan.
e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas kelurahan.
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendaliaan.
g. Pelaksaaan monitoring evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Seksi Tata Pemerintahan
Seksi tata pemerintahan dipimpin oleh kepala seksi, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada lurah. Seksi tata pemerintahan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok lurah lingkup tata pemerintahan. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah dimaksudkan fungsi tata
pemerintahan ialah :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan seksi tata pemerintahan.
b. Penyusunan petunjuk teknis tata pemerintahan.
c. Penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan.
d. Pelaksaan proses pelayanan administrasi lainnya lingkup tata pemerintahan.
e. Penyiapan bahan pembinaan kegiatan sosial politik, ideologi negara, dan
kesatuan bangsa
f. Pelaksanaan kegiatan pencatatan monografi kelurahan.
g. Membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang keagrariaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

54
Universitas Sumatera Utara

h. Membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang pemungutan pajak bumi dan
bangunan (PBB).
i.

Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
di tingkat kelurahan.

j.

Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksaan tugas.

k. Pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum
Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum di pimpin oleh kepala seksi, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada lurah. Seksi Ketenraman Dan
Ketertiban Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok
lurah lingkup ketenraman dan ketertiban umum. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana yang telah dimaksudkan fungsi seksi ketentraman dan ketertiban adalah
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan seksi ketentraman dan ketertiban
umum.
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup ketentraman dan ketertiban umum.
c. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum.
d. Penyiapan bahan pembinaan perlindungan masyarakat.
e. Penyiapan bahan pembinaan perlindungan siskamling.
f. Penyelenggaraan kegiatan admistrasi pertahanan sipil.
g. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum , pengaman dan
penertiban terhadap pelanggaran peraturan daerah dan peraturan perundangundangan lainnya.

55
Universitas Sumatera Utara

h. Pelaksanaan proses pelayanan kepada masyarakat lingkup ketentraman dan
ketertiban umum.
i.

Membantu pelaksaan tugas-tugas pengamanan akibat bencana alam dan
bencana lainnya.

j.

Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

k. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
4. Seksi Pembangunan
Seksi pembangunan sosial dipimpin oleh kepala seksi, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada lurah.Seksi pembangunan sosial mempunyai fungsi
pokok dalam melaksanakan sebagian tugas pokok lurah dalam lingkup pembangunan
sosial. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah dimaksudkan
fungsi seksi Pembangunan adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan seksi Pembangunan.
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembangunan.
c. Pengumpulan, pengolahan, dan evalusi data di bidang perekonomian dan
pembangunan.
d. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian,
pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomi lainnya dalam rangka
meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat.
e. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pembinaan dalam bidang keagamaan,
kesehatan, pendidikan, olah raga dan sosial budaya.
f. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga (PKK), kepemudaan, karang taruna, pramuka, dan organisasi
kemasyarakatan lainnya.

56
Universitas Sumatera Utara

g. Pelaksanaan proses pelayanan kepada masyarakat lingkup perekonomian,
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
h. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadya
dan

partisipasi

masyarakat

untuk

meningkatkan perekonomian

dan

pembangunan.
i.

Penyiapan bahan koordinasi pembinaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana fisik di lingkungan kelurahan.

j.

Penyiapan bahan pembinaan terhadap kegiatan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM).

k. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/ bantuan terhadap korban
bencana alam dan bencana lainnya.
l.

Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
pokok kantor sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Fungsi dari kelompok Jabatan
Fungsional adalah sebagai berikut :
a. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
diatur dan ditetapkan berdasarkan perturan perundang-undangan
b. Setiap kelompok jabatan fungsional, dipimpin oleh tenaga kerja fungsional
senior yang ditunjuk.
c. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana yang dimaksudkan di tentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

57
Universitas Sumatera Utara

d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundangundangan.
6. Tata Kerja
1. Dalam pelaksanaan tugas setiap pemimpin unit organisasi dan kelompok
tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instasi lain di luar
pemerintah daerah sesuai dengan tugas pokok masing-masing.
2. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang
di perlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan
serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
4. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk
dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan
laporan berkala tepat pada waktunya.
5. Setiap laopran yang di terima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahannya wajib diolah dan di pergunakan sebagai bahan untuk
penyusunan laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk kepada
bawahannya.
6. Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembus laporan
wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
memiliki hubungan kerja.

58
Universitas Sumatera Utara

7. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi bawahanyadan
dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib
mengadakan rapat berkala.

4.3 Visi Dan Misi Kelurahan Tegal Sari Mandala III
a. Visi :
Visi adalah cara pandang jauh kedepan, kemana instansi pemerintahan harus di
bawah agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Secara umum visi adalah pandangan
ideal masa depan yang ingin di wujudkan oleh kantor kelurahan Tegal Sari Mandala
III. Penetapan misi mencerminkan apa yang di capai, memberikan arah dan fokus
strategi yang jelas, berorientasi terhadap masa depan dan selanjutnya diharapkan
mampu menumbuhkan komitmen di lingkungan kantor lurah Tegal Sari Mandala III.
Visi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Tahun 2011-2015 :
“Kelurahan Tegal Sari Mandala III yang nyaman, peduli, berdaya saing serta
profesional dalam mewujudkan medan sebagai kota metropolitan.
b. Misi
Misi adalah sesuatu yang di emban atau di laksanakan oleh organisasi sesuai
visi yang telah di tetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil
dengan baik. Untuk mencapai misi tersebut, maka Kelurahan Tegal Sari Mandala III
menjabarkannya dalam beberapa misi yang akan dilaksanakan selam priode berjalan
sebagai berikut :
1. Memberikan pelayan prima kepada masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalisme aparatur kelurahan.
3. Mewujudkan medan sebagai kota metropolita yang nyaman, peduli, berdaya
saing dan sejahterah.

59
Universitas Sumatera Utara

4. Memberdayakan masyarakat yang optimal dalam pembangunan.
Dengan memperhatikan visi dan misi kelurahan TSM III 2011-2015, Tujuan
dan sasaran yang akan dicapai selama 5 tahun mendatang adalah sebagai berikut :
1. Misi : Meninngkatkan administrasi pelayanan publik dengan tujuan :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi pemerintahan bagi
masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala III dengan sasaran :
a. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja
aparatur pelayanan publik di kelurahan Tegal Sari Mandala III.
b. Meningkatkan disiplin aparatur pelayanan kepada publik di
kelurahan Tegal Sari Mandala III.

4.4 Keadaan Demografi Kelurahan Tegal Sari Mandala III
4.4.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin
No Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
1.

Laki-Laki

21, 863

2

Perempuan

26, 036

Jumlah

47.890

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat adanya perbedaan jumlah penduduk berjenis
kelamin perempuan yaitu 26,036 orang lebih banyak di bandingkan dengan
penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 21,863 orang.

60
Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Komposisi Jumlah Penduduk
Tabel 4.2
Komposisi Jumlah Penduduk Yang Terdiri Dari
Komposisi jumlah
penduduk

Laki-laki

Perempuan
26.036

1.

WNI Pribumi

21.863

2.

WNI Turunan

-

-

asing
3.

WNI China

Jumlah

-

-

47.890

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat adanya perbedaan antara jumlah WNI Pribumi
yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 26.036 lebih banyak bandingkan
dengan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sekitar 21.863 orang.
4.4.3 Komposisi Jumlah Penduduk Yang Lahir
Tabel 4.3
Komposisi Jumlah Penduduk Yang Lahir
No

Jumlah Penduduk Yang Lahir

1

Laki-laki

66 orang

2

Perempuan

90 orang

Jumlah

156 orang

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III

61
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat adanya perbedaan jumlah penduduk yang lahir
berjenis kelamin perempuan lebih banyak di bandingkan dengan penduduk yang
berjenis kelamin laki-laki.
4.4.4 Komposisi Jumlah Penduduk Yang Meninggal
Tabel 4.4
Komposisi Jumlah Penduduk Yang Meninggal
No Jumlah Penduduk Yang Meninggal
1

Laki-Laki

142 orang

2

Perempuan

84 orang

Jumlah

226 orang

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat adanya perbedaan jumlah penduduk yang
meninggal berjenis kelamin laki-laki yaitu sekitar 142 orang lebih banyak di
bandingkan dengan penduduk yang berjenis kelamin perempuan yaitu sekitar 84
orang.
4.4.5 Komposisi Jumlah Penduduk Yang Pindah
Tabel 4.5
Komposisi Jumlah Penduduk Yang Pindah
No Jumlah Penduduk Yang Pindah
1

Laki-Laki

388 orang

2

Perempuan

361 orang

Jumlah

749 orang

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III

62
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat adanya perbedaan jumlah penduduk yang
pindah berjenis kelamin laki-laki yaitu 388 orang, lebih banyak di bandingkan
dengan penduduk yang berjenis kelamin perempuan yaitu 361 orang.
4.4.6 Komposisi Jumlah Penduduk Yang Datang
Tabel 4.6
Komposisi Jumlah Penduduk Yang Datang
No

Jumlah Penduduk Yang Pindah

1

Laki-Laki

196 Orang

2

Perempuan

198 Orang

Jumlah

394 orang

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat adanya perbedaan komposisi jumlah penduduk
yang Datang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 198 orang lebih banyak di
bandingkan dengan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 196
orang.
4.4.7 Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Agama
Tabel 4.7
Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Agama
No

Jumlah penduduk menurut Agama

1

Islam

43.229 orang

2

Kristen Protestan

4.324 orang

3

Budha

36 orang

4

Katholik

476 orang

5

Hindu

-

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III
63
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan data yang telah disajikan pada Tabel 4.7 tertera bahwa jumlah
penduduk di kelurahan Tegal Sari Mandala III sebanyak 47.890 , dengan komposisi
jumlah penduduk yang beragama islam yaitu sekitar 43.229 orang, selanjutnya
jumlah penduduk yang beragama kristen protestan sebanyak 4.324 orang, dan ikuti
oleh umlah penduduk yang beragama budha sebanyak 36 orang, dan jumlah
penduduk yang beragama khatolik yaitu sebanyak 476 orang.

4.5 Sarana dan Prasarana
4.5.1 Sarana Pendidikan
Untuk menampung penduduk yang ingin mengikuti pendidikan formal dan
melanjutkan pendidikannya. Pemerintah membangun sarana pendidikan di kelurahan
Tegal Sari Mandala III. Sarana pendidikan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III yang
telah tersedia adalah :
Tabel 4.7
Sarana Pendidikan
No

Nama Sekolah

Jumlah/Unit

1

TK/PAUD

15 Unit

2

SD

10 Unit

3

SMP

2 Unit

4

SMU

1 Unit

Jumlah keseluruhan

28 Unit

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III

64
Universitas Sumatera Utara

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa di Kelurahan Tegal Sari Mandala
III telah terdapat sarana dan prasarana pendidikan untuk masyarakat berupa 15 Unit
gedung TK/PAUD, 10 Unit gedung SD, 2 Unit gedung SMP, 1 unit gedung SMU.
4.5.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan
Tabel 4.8
Sarana Kesehatan
No

Sarana Kesehatan

1

Rumah Sakit Umum

-

2

Pukesmas

1 Unit

3

Balai Pengobatan

1 Unit

4

Klinik Bersalin

17 Unit

5

Praktek Dokter

8 Unit

6

Depot Obat/Apotik

4 Unit

Jumlah Keseluruhan

31 Unit

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa di Kelurahan Tegal Sari Mandala
III telah terdapat sarana dan prasarana kesehatan untuk masyarakat berupa 1 Unit
gedung pukesmas, 1 Unit gedung Balai pengobatan, 17 Unit gedung klinik bersalin,
8 unit gedung praktek dokter, dan 4 unit Depok Obat/ Apotik.

65
Universitas Sumatera Utara

4.5.3 Sarana Peribadatan
Tabel 4.9
Sarana Peribadatan
No

Sarana peribadatan

1

Mesjid

18 Unit

2

Gereja

6 Unit

3

Langgar/Mushollah

12 Unit

4

Vihara

-

Jumlah Keseluruhan

36 Unit

Sumber Data : Profil Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa di Kelurahan Tegal Sari Mandala
III telah terdapat sarana peribadatan untuk masyarakat berupa 18 Unit Mesjid , 6
Unit Gereja, 12 Unit Langgar/mushollah.

66
Universitas Sumatera Utara

BAB V
ANALISIS DATA
5.1. Pengantar
Pada bab ini penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari
hasil penelitian dengan menyebarkan angket (kuesioner) kepada sebanyak 97
responden. Menganalisis data merupakan suatu upaya untuk menata dan
mengelompokkan data menjadi satu bagian-bagian tertentu berdasarkan jawaban
responden.Analisis data yang dimaksud adalah interpestasi langsung berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dilapangan. Adapun data-data yang dianalisis pada
bab ini adalah sebagai berikut:
5.2. Analisis Kharakteristik Responden
5.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Data distribusi responden berdasarkan usia di sajikan dalam tabel 5.1 berikut
ini :
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Usia

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

23-29

27

27,84

2.

30-39

18

18,56

3.

40-49

31

31,96

4.

51-59

21

21,65

97

100,00

Jumlah

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.1 diketahui usia responden bervariasi dari
usia muda 23 tahun hingga usia tertua 59 tahun. Sebanyak 27 responden dengan

67
Universitas Sumatera Utara

persentase (27,84%) berada pada rentang usia antara 23 sampai dengan 29 tahun,
responden dengan persentase (18,56%) berada pada rentang usia antara 30 sampai
dengan 39 tahun, sebanyak 31 responden dengan persentase (31,96%) berada pada
rentang usia antara 40 sampai dengan 49 tahun, 21 responden dengan persentase
(21,65%) berada pada rentang usia antara 51 sampai dengan 59 tahun. Berdasarkan
data tersebut dapat kita simpulkan bahwa kaum muda yang berusia 23-29 Tahun
sudah banyak yang berkerja disektor informal. Golongan usia 40-49 tahun dan 51-59
tahun juga menjadi golongan usia yang kedua tertinggi yang bekerja disektor
informal, dimana usia ini juga merupakan usia produktif, artinya individu masih
mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu.

5.2.2Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di sajikan dalam tabel 5.2
berikut ini :
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No

Jenis Kelamin

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Laki-Laki

59

60,83

2.

Perempuan

38

39,18

Jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.2 dapat diketahui jenis kelamin
responden.Berdasarkan data tersebut dapat diketahui jika mayoritas responden
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 59 responden dengan persentase (60,83%),
sementara itu untuk responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 38

68
Universitas Sumatera Utara

responden dengan persentase (39,18%). Sampel yang telah ditetapkan sebagai
responden dalam penelitian ini tidak mempunyai kriteria tertentu, baik laki-laki dan
perempuan dapat dijadikan sampel asalkan responden merupakan pekerja sektor
informal.

5.2.3Distribusi Responden Berdasarkan Agama
Data distribusi responden berdasarkan Agama di sajikan dalam tabel 5.3
berikut ini :
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Agama
No

Agama

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Islam

81

18,56

2.

Protestan

13

13,41

3.

Khatolik

2

2,07

97

100,00

Jumlah

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.3 menunjukkan bahwa
responden yang bekerja pada sektor informal yang beragam islam sebanyak 81 orang
dengan persentase (18,56%), selanjutnyaresponden yang bekerja sektor informal
yang beragama kristen protestan sebanyak 13 orang dengan persentase (13,41%),
sedangkan yang beragama kristen khatolik hanya 2 orang dengan persentase
(2,07%).

Data diatas menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada sektor

informal yang beragama islam lebih banyak disusul dengan yang beragama kristen
protestan, hal ini dimungkinkan karena mayoritas penduduk kota medan beragama
islam dan juga beragama kristen protestan.

69
Universitas Sumatera Utara

5.2.4Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Data distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir di sajikan dalam
tabel 5.4 berikut ini :
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No

Pendidikan

Frekuensi (F)

Presentase %

1.

Tidak tamat SD

5

5,16

2.

Tamat SD

13

13,41

3.

Tamat SMP

21

21,65

4.

Tamat SMA

46

47,42

5.

Akademik/Sarjana

12

12,38

97

100,00

Jumlah

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 diketahui bahwa responden
yang bekerja pada sektor informal yang tidak tamat SD sebanyak 5 orang dengan
persentase (5,16%), disusul dengan reponden yang bekerja pada sektor informal yang
tamat SD sebanyak 13 orang dengan persentase (13,41%), Disusul dengan responden
yang tamat SMP sebanyak 21 orang dengan persentase (21,65%), selanjutnya
Responden yang tamat SMA sebanyak 46 orang dengan persentase (47,42%),
sedangkan yang tamat akademik/sarjana hanya sekitar 12 orang dengan persentase
(12,38%). Hal ini menunjukkan bahwa Sektor informal mudah dilakukan oleh
siapapun tanpa memandang tingkat pendidikan seseorang, baik yang memiliki
pendidikan tinggi maupun yang memiliki pendidikan rendah.

70
Universitas Sumatera Utara

5.2.5Distribusi Responden Berdasarkan Suku
Data distribusi responden berdasarkan suku di sajikan dalam tabel 5.5 berikut
ini :
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Suku
No

Suku

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Melayu

14

14,44

2.

Jawa

35

36,09

3.

Padang

14

14,44

4.

Batak

29

29,90

5.

Aceh

2

2,07

6.

Nias

1

1,04

7.

Mandiling

2

2,07

Jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian
besar responden bersuku jawa yang berjumlah 35 orang dengan persentase (36,09%),
kemudian disusul dengan yang bersuku batak dengan jumlah 29 orang dengan
persentase (29,90%). Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa mereka yang
bekerja pada sektor informal berasal dari suku yang berbeda-beda, hal ini disebabkan
karena penduduk kota medan sejak awal telah memiliki keragaman suku (etnis) dan
agama. Oleh karenanya, budaya masyarakat yang ada juga sangat pluralis ditambah
kota medan merupakan salah satu kota terbesar diindonesia dan merupakan salah
satu kota tujuan bagi para pendatang dari luar kota medan.

71
Universitas Sumatera Utara

5.2.6Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Data distribusi responden berdasarkan jumlah anak di sajikan dalam tabel 5.6
berikut ini :
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak
No

Anak

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Satu

6

6,19

2.

Dua

15

15,47

3.

Tiga

43

44,33

4.

Lainnya

33

34,03

Jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data

pada tabel 5.6 dapat diketahui distribusi responden

berdasarkan jumlah anak. Jumlah minimal anak yang dimiliki responden adalah satu
orang anak dan jumlah anak maksimal yang dimiliki responden adalah lima orang
anak. Berdasarkan data pada tabel sebanyak 6responden dengan persentase (6,19%)
menyatakan bahwa mereka hanya memiliki satu orang anak, umumnya responden
yang memiliki satu anak ini adalah mereka yang baru berumah tangga. Kemudian 15
responden dengan persentase (15,47%) menyatakan bahwa mereka memiliki dua
orang anak, responden ini mengaku mengikuti program keluarga berencana yang
menyatakan jika dua anak lebih baik. Sementara itu 43 responden dengan persentase
(44,33%) menyatakan bahwa mereka memiliki tiga orang anak dan sebanyak 33
responden dengan persentase (34,03%) menjawab lainnya yang mana diantara tiga
puluh tiga responden tersebut ada yang memiliki empat atau lima orang anak.

72
Universitas Sumatera Utara

5.2.7Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Data distribusi responden berdasarkan pekerjaan terakhir di sajikan dalam tabel
5.7 berikut ini :
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No

Pekerjaan

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Berdagang

58

59,80

2.

Tukang Becak

15

15,47

3.

Penjaga

4

4,13

20

20,62

97

100,00

Tokoh/Rumah makan
4.

Lainnya
Jumlah

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.7 diketahui bahwa pekerjaan
responden sebagian besar didominasi oleh mereka yang berprofesi sebagai pedagang,
yaitu berjumlah 58 orang dengan persentase (59,80%). Disusul dengan pekerja yang
bekerja sebagai tukang becak yaitu sebanyak 15 orang dengan persentase (15,47%).
Selanjutkan yaitu penjaga tokoh/rumah makan berjumlah 4 orang dengan persentase
(4,13%), sedangkan yang responden yang bekerja pada bidang lain nya tapi termasuk
dalam pekerja sektor informal yaitu berjumlah 20 orang dengan persentase (20,62%).
Tabel di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian sebagian besar responden yang
bekerja pada sektor informal adalah sebagai pedagang karena berdagang dianggap
sebagai usaha yang paling menguntungkan bagi sektor informal.

73
Universitas Sumatera Utara

5.2.8Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan
Data distribusi responden berdasarkan jumlah pendapatan di sajikan dalam
tabel 5.8 berikut ini :
Tabel 5.8
Ditribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan
No

Kategori

Frekuensi

Persentase%

(F)
1.

Rp 800.00- Rp 1.200.000

27

27,84

2.

Rp 1.500.000- Rp 2.000.000

34

35,06

3.

Rp 2.500.000- Rp 3.000.000

32

32,99

4

4,13

97

100,00

4.

≥Rp 3.500.000
Jumlah

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.8 diketahui bahwa jumlah
pendapatan sebagian responden sudah baik dengan jumlah 4 dengan persentase
(4,13%). Meskipun masih ada jumlah pendapatan responden yang tergolong rendah
dengan jumlah responden 27 dengan persentase (27,84%). Dari data diatas dapat kita
simpulkan bahwa jumlah pendapat responden itu tidak merata dan masih banyak
jumlah pendapatan responden yang tergolong rendah, karena jumlah pendapatan
tidak sesuai dengan jumlah uang yang harus dikeluarkan.

74
Universitas Sumatera Utara

5.3 Hambatan Kepesertaan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan Bagi Sektor Informal
1. Permasalahan Internal
5.3.1 Pengetahuan Responden
1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program BPJS
Ketenagakerjaan
Data distribusi responden berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program BPJS
Ketenagakerjaandi sajikan dalam tabel 5.9 berikut ini :
Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program BPJS
Ketenagakerjaan
No

Jenis Kelamin

1.

Tahu

12

12,38

2.

Kurang Tahu

56

57,74

3.

Tidak Tahu

29

29,90

97

100,00

Jumlah

Frekuensi (F)

Persentase

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9 menunjukkan mayoritas
responden yang berjumlah 56 orang dengan persentase (57,74%) kurang mengetahui
dengan jelas mengenai BPJS Ketenagakerjaan. Namun ada juga sekitar 12 orang
responden dengan pesentase (12,38%) yang menjawab sudah mengetahui apa itu
program BPJS ketenagakerjaan, Ada sekitar 29 orang responden dengan
persentase(29,90%) juga yang menjawab sama sekali tidak mengetahui apa itu
program BPJS ketenagakerjaan.Hal tersebut dikarenakan penyebaran informasi

75
Universitas Sumatera Utara

melalui sosialisasi kepada responden yang tidak merata, sehingga mengakibatkan
tidak semua dari responden mengetahui program BPJS ketenagakerjaan tersebut.

2.Distribusi Responden BerdasarkanPerolehan Informasi Mengenai Program
BPJS Ketenagakerjaan
Data distribusi responden berdasarkan Perolehan informasi Mengenai Program
BPJS Ketenagakerjaandi sajikan dalam tabel 5.10 berikut ini :
Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Perolehan Informasi BPJS ketenagakerjaan
No

Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Kepala desa

2.

Tetangga

24

24,75

3.

Media masa

73

75,26

97

100,00

Jumlah

-

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10 dapat diketahui sumber
informasi yang diperoleh oleh responden mengenai program BPJS. Pada tabel
tersebut dapat diketahui bahwa informasi yang paling banyak didapat oleh responden
adalah dari Media Masa, hal tersebut dapat dilihat dari 73 responden dengan
persentase (75,26%)yang menjawab sumber informasinya adalah dari media massa
seperti iklan di tv, dan juga korang yang dibaca. Sementara itu 24 responden dengan
persentase (24,75%) lainnya mengetahui program BPJS ketenagakerjaan dari
tetangga atau cerita dari mulut kemulut sesama tetangga.

76
Universitas Sumatera Utara

3. Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Responden Mengenai
Informasi Program BPJS Ketenagakerjaan Yang Pernah Mereka Dengar
Lewat Media Atau Tetangga
Data distribusi responden berdasarkan Pemahaman responden mengenai
informasi Program BPJS KetenagakerjaanYang Pernah Mereka Dengar Lewat Media
Atau Tetanggadi sajikan dalam tabel 5.11 berikut ini :
Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Responden Mengenai
Informasi Program BPJS Ketenagakerjaan Yang Pernah Mereka Dengar
Lewat Media Atau Tetangga
No

Kategori

1.

Paham

12

12,38

2.

Kurang paham

58

59,80

3.

Tidak Paham

27

27,84

97

100,00

Jumlah

Frekuensi (F)

Persentase %

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.11 dapat diketahui sejauh mana pemahaman
para responden mengenai program BPJS ketenagakerjan yang pernah lihat dan
mereka baca seperti di koran atau pun media lainnya. Melihat persentase pada tabel
tersebut dapat terlihat jika banyak dari para peserta program BPJS tersebut yang
kurang paham, bahkan 27 dari responden dengan persentase (27,84%) tersebut tidak
paham. Sebanyak 12 responden dengan persentase (12,38%) dapat memahami
program tersebut setelah mengetahui informasi tersebut yang mereka baca lewat
media sosial ataupu lewat koran/surat kabar lain yanng mereka baca, kemudian
sebanyak 58 responden dengan persentase (59,80%)mengaku kurang mengetahui

77
Universitas Sumatera Utara

mengenai program BPJS hal tersebut dikarenakan responden merasa berita yang
mereka dapatkan lewat media masih kurang jelas.

4.Distribusi Responden Berdasarkan Pegetahuan Mengenai Manfaat Program
BPJS Ketenagakerjaan Yang Pernah Mereka Dengar Lewat Media Atau
Tetangga
Data

distribusi

mengenaiManfaat

responden

berdasarkan

Pengetahuan

responden

Program BPJS Ketenagakerjaandi sajikan dalam tabel 5.12

berikut ini :
Tabel 5.12
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Manfaat
Program BPJS Ketenagakerjaan
No

Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Tahu

12

12,38

2.

Kurang Tahu

56

57,74

3.

Tidak Tahu

29

29,90

Jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa lebih
dari setengah jumlah keseluruhan responden sebanyak 56 responden dengan
persentase (57,74%) menjawab kurang tahu tentang manfaat dari program BPJS
Ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil penelitian, peserta mengaku mengetahui manfaat
program ini seperti Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan
Kematian namun tidak mengetahui dengan jelas dalam jaminan itu apa saja yang
akan ditanggung oleh bpjs dalam memenuhi kebutuhan responden jika sudah

78
Universitas Sumatera Utara

terdaftar sebagai peserta. Misalnya untuk jaminan kecelakaan kerja, Responden
kurang

mengetahui

bahwa

bpjs

ketenagakerjaan

dapat

memenuhi,

biaya

pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja, biaya perawatan
medis, biaya rehabilitasi, upah sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat tetap
sebagian dan santunan cacat total tetap.
Sebagian lagi dari responden yang berjumlah 12 responden (12,38%)menjawab
sudah tahu mengenai manfaat dari program BPJS ketenagakerjaan. Sedangkan
sekitar 29 responden dengan persentase (29,90) mengatakan bahwa sama sekali tidak
mengetahui mengenai manfaat dari Program bpjs ketenagakerjaan. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa masih banyak responden yang belum mengetahui dengan
jelas apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari program ini hanya beberapa orang
responden yang mengetahui manfaat dari program BPJS ketenagakerjaan, bahkan
dari data diatas ada pula responden yang sama sekali tidak mengetahui apa manfaat
dari program ini.

79
Universitas Sumatera Utara

5.Distribusi Responden Berdasarkan Pegetahuan Responden Mengenai Tujuan
Program BPJS Ketenagakerjaan
Data distribusi responden berdasarkan Pengetahuan responden mengenai
Tujuan Program BPJS Ketenagakerjaandi sajikan dalam tabel 5.13 berikut ini.
Tabel 5.13
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Tujuan Program
BPJS
No

Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Tahu

12

12,38

2.

Kurang Tahu

59

60,83

3.

Tidak Tahu

26

26,81

Jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Pengetahuan tentang tujuan program BPJS ketenagakerjaan,Berdasarkan data
pada tabel 5.13 menunjukkan bahwa ada 12responden dengan persentase
(12,38%)menjawab sudah mengetahui tujuan program ini, jauh berbeda dengan
59responden dengan persentase (60,83%) yang menjawab kurang mengetahui apa
tujuan dari program ini, hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi terhadap responden
mengenai tujuan dari BPJS ketenagakerjaan. Responden yang menjawab tidak tahu
ada 26 dengan persentase (26,81%). pilihan jawaban ini adalah bagi mereka yang
tahu bahwa program ini bertujuan untuk melindungi para pekerja dan dari hasil
wawancara responden tidak bisa menjawab dengan pasti apa tujuan dari program
ini.Dari data diatas bisa disimpulkan bahwa pengetahuan responden tentang tujuan
dari BPJS ketenagakerjaan tidak merata bahkan ada beberapa responden yang

80
Universitas Sumatera Utara

mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak mengetahui tentang tujuan dari
program bpjs ketenagakerjaan.

6.Distribusi Responden Berdasarkan Pegetahuan Responden Mengenai SyaratSyarat Untuk Mendaftar Menjadi Peserta Program BPJS Ketenagakerjaan
Data distribusi responden berdasarkan Pengetahuan responden mengenai
syarat-syarat untuk mendaftar menjadi peserta Program BPJS Ketenagakerjaandi
sajikan dalam tabel 5.14 berikut ini.
Tabel 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Syarat-Syarat
Untuk Mendaftar Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
No

Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Tahu

12

12,38

2.

Kurang Tahu

57

58,77

3.

Tidak Tahu

28

28,87

Jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.14 menunjukkan bahwa ada 12responden
dengan persentase (12,38%)menjawab sudah mengetahui mengenai syarat-syarat
untuk menjadi peserta program BPJS ketenagakerjaan, jauh berbeda dengan
57responden dengan persentase (58,77%) yang menjawab kurang mengetahui
mengenai syarat-syarat untuk menjadi peserta dalam program ini, hal ini dikarenakan
tidak adanya sosialisasi mengenai syarat-syarat untuk menjadi peserta BPJS
ketenagakerjaan. Responden yang menjawab tidak tahu ada 28 dengan persentase
(28,87%).Dari data diatas bisa disimpulkan bahwa pengetahuan responden mengenai

81
Universitas Sumatera Utara

syarat-syarat untuk menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan sangat tidak merata
bahkan ada beberapa responden yang mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak
mengetahui tentang syarat-syarat untuk menjadi peserta dalam program bpjs
ketenagakerjaan.

7.Distribusi Responden Berdasarkan Pegetahuan Responden Mengenai SyaratSyarat Untuk Mendaftar Menjadi Peserta Program BPJS Ketenagakerjaan
Data distribusi responden berdasarkan Pengetahuan responden mengenai cara
mendaftar untuk mendaftar menjadi peserta Program BPJS Ketenagakerjaandi
sajikan dalam tabel 5.15 berikut ini.
Tabel 5.15
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Cara Mendaftar
Sebagai Salah Satu Peserta BPJS Ketenagakerjaan
No

Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Tahu

12

12,38

2.

Kurang Tahu

57

58,77

3.

Tidak Tahu

28

28,87

Jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.15 menunjukkan bahwa ada 12 orang responden
dengan persentase (712,38%) menjawab sudah mengetahui cara mendaftar untuk
menjadi peserta program BPJS ketenagakerjaan, jauh berbeda dengan 57 orang
responden dengan persentase(58,77%) yang menjawab kurang mengetahui mengenai
cara mendaftar agar menjadi peserta dalam program ini, hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan dari masyarakat mengenai program BPJS ketenagakerjaan.

82
Universitas Sumatera Utara

Responden yang menjawab tidak tahu ada 28 orang responden dengan persentase
(28,87%).Dari data diatas bisa disimpulkan bahwa pengetahuan responden mengenai
cara mendaftar agar dapat menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan sangat tidak merata
bahkan ada beberapa responden yang mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak
mengetahui tentang syarat-syarat untuk menjadi peserta dalam program bpjs
ketenagakerjaan.

8.Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Responden Mengenai
perlunya Program BPJS Ketenagakerjaan
Data distribusi responden berdasarkan Pengetahuan responden mengenai
perlunya Program BPJS Ketenagakerjaandi sajikan dalam tabel 5.16 berikut ini:
Tabel 5.16
Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman mengenai perlu nya Bpjs
ketenagakerjaan
No

Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Perlu

63

64,95

2.

Tidak Perlu

34

35,06

97

100,00

Jumlah

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.16 menunjukkan bahwa hampir semua
responden yaitu sekitar 63 orang dengan persentase (64,95%) menyatakan perlunya
jaminan sosial (BPJS) ketenagakerjaan. Hal ini menunjukkan kesadaran mereka yang
tinggi akan jaminan sosial ketenagakerjaan sehingga perlu ditindaklanjuti oleh BPJS
Ketenagakerjaan dengan memastikan keikutsertaan mereka pada program BPJS
ketenagakerjaan khususnya sektor informal. Responden mengatakan bahwa Jaminan

83
Universitas Sumatera Utara

Sosial Ketenagakerjaan Merupakan Hak Setiap Warga Negara Yang Dilindungi Oleh
Undang-Undang. Sedangkan responden yang berpendapat tidak perluberjumlah 34
orang dengan persentase sebesar (35,06%).

9.Distribusi Responden Terhadap BPJS Ketenagakerjaan Merupakan Hak
SetiapWargaNegaraYangDilindungiOleh Undang-Undang
Data distribusi responden Terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan Yang
Merupakan Hak Setiap Warga Negara Yang Dilindungi Oleh Undang-Undang di
sajikan dalam tabel 5.17 berikut ini.
Tabel 5.17
Distribusi RespondenTerhadap BPJS Ketenagakerjaan Merupakan Hak
SetiapWargaNegaraYangDilindungiOleh Undang-Undang
No Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Tahu

39

40,21

2.

Kurang tahu

20

20,62

3.

Tidak Tahu

38

39,18

Jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.17Sebagianbesarresponden sebanyak 39 orang
dengan persentase (40,21%) telah mengetahui bahwa program BPJS ketenagakerjaan
merupakan hak setiap warganegara yangdilindungi oleh Undang-undang, namun
masih ada responden yang kurang mengetahui hal ini sebanyak 20 orang dengan
persentase (20,62%). Sedangkan responden yang sama sekali tidak tahu yaitu
sebanyak 38 orang dengan persentase (39,18%) sehingga perlu mendapat

84
Universitas Sumatera Utara

sosialisasidariBPJS

Ketenagakerjaan

akanhak

yangmerekamiliki

khususnya

untuksektor informal.

5.3.2 Masalah Ekonomi
10.Distribusi Responden Mengenai Sumber Modal Usaha
Data distribusi responden mengenai sumber usaha yang di dapatkan oleh
responden di sajikan dalam tabel 5.18 berikut ini :
Tabel 5.18
Distribusi Responden Mengenai Sumber Modal Usaha
No

Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Modal sendiri

73

75,26

2.

Modal Kredit dari :

24

24,75

97

100,00

BKK
Meminjam Bank
Rentenir
Jumlah

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.18Sebagianbesarresponden sebanyak 73 orang
dengan persentase (75,26%) sumber modal usaha yang mereka keluarkan untuk
merintis usaha seperti berdagang yaitu dari modal mereka sendiri, namun sebagian
dari responden juga mengatakan bahwa sumber modal usaha yang mereka keluarkan
yaitu dengan meminjam kepada bank atau pun rentenir dengan cara pembayaran
dicicil setiap minggunya sesuai dengan uang yang mereka pinjam kepada pihak bank
atau rentenir sebagai modal usaha. Adapun responden yang modal usahanya
meminjam dengan pihak-pihak tertentu sebanyak 24 orang dengan persentase

85
Universitas Sumatera Utara

(24,75%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki modal
usaha sendiri lebih banyak dibandingkan dengan responden yang meminjam dengan
pihak-pihak tertentu.

11.Distribusi Responden Mengenai Kesulitan Dalam Menjalankan Usaha
Data distribusi responden mengenai kesulitan responden dalam menjalankan
usaha di sajikan dalam tabel 5.19 berikut ini :
Tabel 5.19
Distribusi Responden Mengenai Kesulitan Dalam Menjalankan Usaha
No

Kategori

Frekuensi (F)

Persentase%

1.

Kesulitan/Kekurangan Modal

41

42,27

48

49,49

Tidak Kesulitan

8

8,25

Jumlah

97

100,00

Persaingan
2.

Dalam

Usaha/Kesulitan

Pemasaran

Karena

Banyaknya Pedagang Yang
Sama
3.

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.19 bahwa responden dalam menjalankan usaha
karena kesulitan/kekurangan modal berjumlah 41 orang dengan persentase sebesar
(42,27%).

Responden

yang

kesulitan

karena

Persaingan

Usaha/Kesulitan

Pemasaran/Banyaknya Pedagang YangSamaberjumlah 48 orangdengan persentase
sebesar (49,49%). Responden menjawab tidak ada kesulitan berjumlah 8 orang
dengan persentase sebesar (8,25%).

86
Universitas Sumatera Utara

12.Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Usaha
Data distribusi responden berdasarkan perkembangan usaha di sajikan dalam
tabel 5.20 berikut ini :
Tabel 5.20
Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Usaha
No Kategori

Frekuensi (F)

Persentase %

1.

Baik

19

19,59

2.

Lumanyan

66

68,05

3.

Kurang Baik

12

12,37

jumlah

97

100,00

Sumber : Data Primer Mei 2017
Berdasarkan data pada tabel 5.20 responden menyatakan bahwa perkembangan
usaha yang mereka jalani sekarang sudah baik yaitu sekitar 19 orang dengan
persentase (19,59%), disusul dengan responden yang perkembangan usahanya sudah
lumayan yaitu sebanyak 66 orang dengan persentase (68,05%). Sedangkan responden
yang perkembangan usaha kurang baik yaitu sekitar 12 orang dengan persetase
(12,37). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang usahanya sudah
lumanyan lebih banyak dibandingkan dengan responden yang