MOTIVASI BELAJAR SISWA JURUSAN PEMASARAN DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA | Anisa Salsabilaningrum | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 6935 14635 1 SM
MOTIVASI BELAJAR SISWA JURUSAN PEMASARAN
DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN
DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Nada Anisa Salsabilaningrum, Sunarto, Harini *
* Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi motivasi belajar siswa
jurusan pemasaran kelas X dan XI dalam mengikuti pembelajaran di SMK Negeri
6 Surakarta. Motivasi belajar siswa yang diungkap berdasarkan teori motivasi
kebutuhan dari Abraham Maslow.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan berupa observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.
Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Uji keabsahan data
yang digunakan berupa triangulasi, member checking dan uji kebergantungan.
Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif Miles & Huberman.
Temuan penelitian ini adalah motivasi belajar siswa rendah. Hal ini disebabkan
fasilitas ruang belajar dan waktu istirahat yang kurang, serta penerimaan dari
teman luar jurusan dan guru yang kurang baik. Selain itu juga karena penilaian
atas jurusan pemasaran, ketidak sesuaian cita-cita dengan jurusan dan pemilihan
jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan siswa.
Kata Kunci: motivasi, teori motivasi, motivasi belajar
ABSTRACT
The purpose of this study was to explore the students' motivation marketing
department class X and XI in the following study in Public Vocational High
School 6 Surakarta. Students' motivation was revealed based on the theory of
motivation needs of Abraham Maslow.
This research is a qualitative descriptive. Data collection techniques used were
observation, interview and documentation study. The sampling technique used is
snowball sampling. Validity test of the data used in the form of triangulation,
member checking and testing of dependency. Analysis of the data used is
interactive analysis Miles & Huberman.
The findings of this research is the students' motivation is low. This is due
to the facility of learning space and less rest time , as well as the acceptance of a
friend outside the department and teachers who are less good . In addition,
because an assessment of the marketing department , mismatches ideals with the
selection of majors and majors are not in accordance with the wishes of the
students .
Keywords: motivation, motivation theory, motivation to learn.
belajar di dalam kelas salah satunya
PENDAHULUAN
merupakan
suatu
yang
digunakan
untuk
motivasi. Dalam dunia pendidikan
manusia
dalam
motivasi merupakan suatu hal yang
kehidupan bermasyarakat yang lebih
sangat berperan dalam meningkatkan
baik
cara
hasil belajar atau prestasi siswa
dan
sehingga adanya motivasi yang tinggi
Pendidikan
sarana
yang
mempersiapkan
dan
mantap
menumbuhkan,
dengan
mengasah,
sering
dibicarakan
mengembangkan seluruh aspek yang
harus
dimiliki baik aspek kognitif maupun
tercapainya prestasi siswa yang baik,
aspek
(Hamzah, 2007; Gellerman dalam A.
psikomotor
diharapkan
sehingga
keluarannya
manusia cerdas
dan
adalah
bermartabat,
selalu
adalah
diupayakan
demi
Crumpton, 2013).
SMK
Negeri
6
Surakarta
(Suardi, 2012; UU RI No. 20 Tahun
merupakan sekolah kejuruan favorit
2003 dalam Suardi, 2012). Salah satu
di Surakarta dengan pilihan jurusan
jenis
yaitu Jurusan Pemasaran, Jurusan
pendidikan
yang
ada
di
Indonesia adalah pendidikan sekolah.
Akuntansi,
Sekolah merupakan lembaga yang
Perkantoran, Jurusan Multi Media,
dirancang
dan Jurusan Usaha Perjalanan Wisata.
sebagai
tempat
Administrasi
berlangsungnya rekayasa perubahan
Hasil
tingkah laku (Soyomukti, 2013).
dilakukan penulis selama hampir tiga
Pendidikan
di
sekolah
bulan
studi
Jurusan
pendahuluan
melaksanakan
yang
Program
menekankan pada kegiatan belajar di
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK
dalam kelas. Belajar merupakan suatu
Negeri 6 Surakarta terhitung mulai
proses di dalam pendidikan yang
bulan
berupa pengalaman memikirkan dan
bulan November 2014 ditemukan
mengerjakan segala sesuatu di dalam
bahwa motivasi belajar siswa Jurusan
kegiatan belajar mengajar sehingga
Pemasaran
terjadi
pada
motivasi belajar tersebut ditunjukkan
manusia tersebut, (Chatarina dalam
dengan prosentase dari kesenangan
Suardi, 2012). Terdapat beberapa hal
melakukan latihan soal sebesar 50%
yang dapat mempengaruhi kegiatan
untuk kelas X dan 70% untuk kelas
perubahan
perilaku
September
sampai
rendah.
dengan
Rendahnya
XI.
Keuletan
dalam
menghadapi
dilakukan
untuk
mencapainya,
kesulitan belajar sebesar 50% untuk
(Sardiman, 2012; Uno, 2014).
kelas X dan XI. Kemandirian belajar
TEORI MOTIVASI
sebesar 20% untuk kelas X dan XI.
Teori tentang kebutuhan yang
Keterlambatan pengumpulan tugas
terkenal adalah teori Abraham Harold
50% untuk kelas X dan 30% untuk
Maslow. Pada teori ini, Maslow
kelas XI.
mengklasifikasikan
Berdasarkan hal tersebut di atas
kebutuhan
berdasarkan 5 hierarki, (Alwisol,
penulis tertarik untuk menggali lebih
2009):
dalam mengenai motivasi belajar
1. Kebutuhan fisiologis merupakan
siswa Jurusan Pemasaran. Adapun
kebutuhan
judul penelitian yang diambil adalah
dipenuhi
“MOTIVASI
SISWA
oksigen, makan, minum, gula,
JURUSAN PEMASARAN DALAM
garam, protein, istirahat, tidur, dan
MENGIKUTI PEMBELAJARAN DI
berhubungan seks.
BELAJAR
SMK NEGERI 6 SURAKARTA”.
dasar
yang
harus
pertama
kali
berupa
2. Kebutuhan yang kedua keamanan
berupa bebas dari rasa takut dan
cemas, adanya stabilitas, proteksi,
KAJIAN PUSTAKA
hukum, dan keteraturan.
MOTIVASI
Motivasi merupakan sesuatu yang
3. Kebutuhan yang ketiga adalah
kompleks berkaitan dengan dorongan
dimiliki atau penerimaan dan cinta
yang tumbuh di dalam diri manusia
berupa
baik karena faktor instrinsik maupun
teman, kekasih, anak dan bentuk
faktor ekstrinsik sebagai upaya dalam
hubungan berdasarkan perasaan.
perasaan
membutuhkan
atau
4. Kebutuhan yang keempat adalah
ini
kebutuhan harga diri dibedakan
adalah melakukan aktivitas untuk
menjadi dua bentuk. Bentuk yang
memenuhi
lemah adalah kebutuhan berupa
pemenuhan
keinginan.
kebutuhan
Sasaran
motivasi
kebutuhan
dengan
menentukan arah yang ingin dicapai
dihargai
orang
lain,
status,
dan menentukan apa yang harus
kemuliaan, kehormatan, perhatian,
reputasi, apresiasi dan dominasi.
Bentuk
yang
kuat
adalah
memperoleh kepandaian yang belum
kebutuhan berupa percaya diri,
didapat
kemandirian,
pengalaman sehingga hasil akhir yang
kesuksesan,
kompetensi,
independensi
dan
melalui
diharapkan adalah perubahan perilaku
yang relatif menetap ke arah yang
kebebasan.
5. Puncak dari kebutuhan semua
orang
sebelumnya
adalah
aktualisasi
diri.
lebih
baik.
Perubahan
tersebut
adalah
perilaku
perubahan
Aktualisasi diri ini merupakan
keterampilan,
kebutuhan yang mencakup hasrat
kemampuan,
ingin terus-menerus mewujudkan
pemahaman, apresiasi, emosi, jasmani
potensi diri dan menjadi apa yang
dan budi pekerti, (Suardi, 2012; Uno,
sempurna. Kebutuhan ini berupa
2014;
kebutuhan kreatif, realisasi diri,
2012; Komsiyah, 2012).
dan pengembangan diri.
MOTIVASI BELAJAR
sikap,
pengetahuan,
Gredler
dalam
Komsiyah,
Motivasi belajar merupakan suatu
INDIKATOR MOTIVASI
Indikator motivasi ada 8 yaitu
menghadapi
kebiasaan,
tugas dengan tekun,
pendorong atau penggerak dari dalam
diri
siswa
untuk
menghadapi kesulitan dengan ulet,
perubahan
pada orang dewasa, menunjukkan
indikator berupa adanya keinginan,
minat
bermacam-macam
dorongan kebutuhan belajar, harapan
masalah, menyukai bekerja secara
akan cita-cita, penghargaan yang
mandiri,
atau
diterima, kegiatan belajar mengajar
gampang bosan terhadap tugas-tugas
yang menyenangkan dan lingkungan
yang rutin, mampu mempertahankan
belajar yang kondusif, (Uno, 2014).
pendapatnya, tidak cepat menyerah
BENTUK-BENTUK
terhadap hal yang telah diyakininya,
BELAJAR DI SEKOLAH
terhadap
tidak
menyukai
menyukai mencari dan memecahkan
tingkah
melakukan
Bentuk-bentuk
dengan
MOTIVASI
motivasi
dapat
BELAJAR
pemberian nilai pada kegiatan belajar
adalah
suatu
kegiatan
positif yang dilakukan manusia untuk
siswa,
hadiah,
guru
yang
persoalan, (Sardiman, 2012).
Belajar
diberikan
laku
kompetisi
meliputi,
secara
individual maupun secara kelompok.,
ego-involvement,
ulangan
dan
dengan
pemberian
Faktor Eksternal
memperhatikan
Faktor sosial berupa lingkungan
waktu dan pemberitahuan yang tidak
sosial
mendadak.
Selain
mengetahui
hasil
sekolah,
masyarakat,
dan
itu
berupa
keluarga. Faktor non sosial berupa
belajar
siswa,
lingkungan alamiah (kondisi udara,
pujian, hukuman apabila guru dapat
suasana
memberikannya dengan memahami
instrumental
prinsip-prinsipnya,
untuk
belajar, buku panduan, kurikulum dan
belajar, minat dan tujuan belajar yang
peraturan sekolah), dan faktor materi
diakui
pelajaran yang harus disesuaikan
siswa
hasrat
kebermanfaatannya,
(Sardiman, 2012; Islamuddin, 2012).
FAKTOR
faktor
(gedung,
fasilitas
dengan perkembangan siswa.
YANG
MEMPENGARUHI
MOTIVASI
BELAJAR
METODE PENELITIAN
TEMPAT & WAKTU
Beberapa
faktor
mempengaruhi
motivasi
adalah
sekeliling),
(Baharuddin
&
yang
belajar
Wahyuni,
Penelitian ini dilakukan di SMK
Negeri 6 Surakarta dari bulan Januari
2015–Juni 2015.
2010; Slameto, 2010; Syah, 2005):
PENDEKATAN DAN JENIS
Faktor Internal
PENELITIAN
Faktor
fisiologis
merupakan
Penelitian
ini
menggunakan
keadaan fisik seseorang yang ditinjau
metode penelitian kualitatif dengan
dari dua macam yaitu kesehatan
pendekatan fenomenologi.
jasmani dan keadaan fungsi dari
TEKNIK CUPLIKAN
jasmani. Faktor psikologis adalah
Teknik cuplikan dalam penelitian
yang berkaitan dengan mental seperti
ini adalah non probabilitas purposive
kecerdasan
sampling. Informan dalam penelitian
motivasi,
siswa,
bakat,
sikap,
minat,
perhatian,
kematangan dan kesiapan.
ini
dipilih
dengan
menggunakan
teknik snowball sampling. Informan
Faktor kelelahan pada seseorang
berjumlah 15 orang siswa jurusan
dibedakan menjadi kelelahan jasmani
pemasaran dan 2 orang key informan
dan kelelahan rohani.
yaitu
Ketua
Keahlian
Khusus
triangulasi sumber dan triangulasi
Pemasaran dan wali kelas Pemasaran.
metode.
PENGUMPULAN DATA
Member Checking
Wawancara Mendalam (In Depth
Pada
penelitian
member
ini
checking dilakukan secara individual
Interviewing)
Wawancara mendalam dilakukan
pada
akhir
kegiatan
wawancara
kepada 15 orang informan siswa
mendalam.
jurusan pemasaran dan 2 orang key
kembali kesamaan tafsiran peneliti
informan. Wawancara di akhiri ketika
dengan
sudah terjadi pengulangan data dan
disampaikan oleh informan.
tidak ditemukan tema baru.
Uji Kebergantungan
Peneliti
informasi
Uji
Observasi
Pada penelitian ini yang diamati
menanyakan
yang
kebergantungan
telah
atau
dependability dilakukan dengan cara
adalah kantin Pemasaran, ruang kelas
audit selama penelitian berlangsung.
jurusan Pemasaran dan jurusan Usaha
ANALISIS DATA
Perjalanan
Wisata
(UPW),
laboratorium PM 1, laboratorium PM
2,
laboratorium
laboratorium
display,
mesin-mesin
Analisis
data
yang
digunakan
adalah analisis interaktif Miles &
dan
Huberman (2007) yang terdiri dari
bisnis
empat langkah, yaitu pengumpulan
(MBS).
data, reduksi data, penyajian data dan
Studi Dokumentasi
penarikan kesimpulan.
Pada penelitian ini dilakukan studi
dokumentasi pada jadwal pelajaran,
data
siswa
kelas
dan
struktur
kurikulum pemasaran kelas X dan XI
serta foto dokumentasi penelitian.
HASIL PENELITIAN
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
Ketersediaan Kantin Pemasaran
Berdasarkan
hasil
wawancara
sebagian
informan
UJI VALIDITAS DATA
mendalam
Uji Kredibilitas
mengatakan tercukupi untuk jenis
Triangulasi
makanan, rasa, harga, dan porsi
Triangulasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi teori,
makanan.
Sebagian
informan
mengatakan tidak tercukupi untuk
jumlah kantin dan jenis makanannya.
ruang
Kondisi kantin bersih tetapi untuk
sampah.
tempat makan kotor sehingga tidak
“Harga cukup terjangkau. Tempat
nyaman digunakan untuk makan.
makan kotor, nggak nyaman. Buat
Berdasarkan
hasil
observasi,
sudah
disediakan
makanpun
malas
tempat
(tempat
jumlah kantin di sekolah ada 4. Salah
makannya)”. (WM13)
satu dari ke empat kantin tersebut
“Cuma satu (kantin pemasarannya).
adalah kantin yang khusus digunakan
Kantin yang satu makanannya snack-
oleh
jurusan
snack. (Kantin) yang satunya yang
pemasaran. Kantin pemasaran terletak
buat praktek (siswa pemasaran) ada
di
timlo, tempe. (Kantin yang satunya
praktek
bagian
menghadap
siswa
belakang
ke
barat.
sekolah
Kantin
ada
nasi,
tempe,
es,
sudah
pemasaran menjual makanan berat
komplit”(WM1).
yaitu nasi timlo, nasi oseng-oseng dan
“Kurang karena makanannya yang
mie instan. Minuman yang disediakan
dijual sudah bosan itu-itu saja nggak
hanya berupa teh. Makanan ringan
bervariasi”. (WM4)
yang
Ketersediaan Waktu Istirahat
disediakan
hanya
berupa
Berdasarkan
gorengan saja.
hasil
wawancara
Sebelah kiri kantin pemasaran
mendalam dengan informan siswa
menjual aneka jajan pasar, snack,
jurusan pemasaran, frekuensi waktu
gorengan, nasi oseng, bandeng dan
istirahat di SMK Negeri 6 Surakarta
teri. Minuman yang disediakan ada
sebanyak 2 kali dengan durasi waktu
teh, jeruk dan air mineral. Sebelah
selama 15 menit. Istirahat pertama
kanan kantin pemasaran menjual nasi
pukul 09.45-10.00 dan istirahat kedua
dengan banyak variasi lauk. Makanan
pukul 12.15-12.30 WIB. Sebagian
ringannya
dan
besar informan mengatakan tidak
minumannya terdapat teh, jeruk serta
tercukupi untuk istirahat pertama dan
air mineral gelas maupun botol.
atau istirahat kedua. Sebagian kecil
Kebersihan kantin cukup baik tetapi
informan
tempat
tercukupi untuk istirahat pertama dan
berupa
makan
gorengan
kurang
terjaga
kebersihannya meskipun di depan
mengatakan
atau istirahat kedua.
sudah
Berdasarkan hasil observasi, pada
yang ada di dalam kelas menurut
saat jam istirahat pertama antrian
sebagian
siswa yang membeli makanan atau
tercukupi tetapi beberapa informan
minuman di kantin cukup panjang.
mengatakan belum tercukupi dan
Pada saat istirahat kedua siswa ada
merasa dibedakan dengan jurusan lain
yang ke kantin dan ada yang menuju
mengenai fasilitas meja dan kursi.
masjid
Kondisi
untuk
menunaikan
shalat
besar
kelas
cukup
informan
menurut
informan
dhuhur. Suasana kantin pada saat jam
sudah
istirahat kedua tidak seramai pada
digunakan untuk mendukung proses
saat jam istirahat pertama.
pembelajaran di jurusan pemasaran
“Belum cukup. Ada yang kelasnya
ada 4 yaitu lab PM 1, lab PM 2, lab
jauh kantinnya cuma belakang. Kalau
display dan lab mesin-mesin bisnis
kantinnya ramai nanti masuk kelasnya
(MBS). Fasilitas yang ada di lab
terlambat. Kalau sebelum pelajaran
sudah tercukupi tetapi untuk beberapa
gurunya lama ngambil waktu, waktu
fasilitas masih ada yang kurang yaitu
ke kantin kurang lama.” (WM4)
fasilitas di lab display, komputer di
“Waktu istirahat kurang, cuma 15
lab PM 1 yang sering bermasalah, AC
menit. Sekolahannya lumayan besar,
di lab PM 2 yang kadang-kadang
di kantin antri banyak. Sampai kelas
mati, dan koneksi wifi yang tidak
sudah bel belum makan jadi lemas”.
tersambung ke lab PM 1 dan PM 2.
(WM2)
Kondisi lab yang masih kurang rapi
“Istirahat pertama jam 09.45 waktu
dan bersih adalah lab PM 1 dan lab
15 menit sampai jam 10.00. kalau
display karena banyaknya berkas dan
istirahat kedua jam 12.15 sampai jam
barang-barang di dalam lab.
Berdasarkan
12.30.” (WM7)
Ketersediaan Ruang untuk Belajar
baik.
sudah
hasil
Lab
yang
observasi,
fasilitas yang ada di dalam ruang
wawancara
kelas terdiri dari meja dan kursi kayu
mendalam dengan informan siswa
baik untuk siswa maupun untuk guru,
jurusan pemasaran, ruang kelas yang
ventilasi dan almari. Kondisi meja
digunakan belajar oleh siswa jurusan
dan kursi siswa kurang baik karena
pemasaran dari kelas 22-25. Fasilitas
terdapat banyak coretan dari bolpoin
Berdasarkan
hasil
maupun tipex. Kondisi meja dan kursi
Meja bagian atas dilapisi dengan
guru kurang baik karena banyak debu
papan seperti white board sehingga
yang menempel. Ventilasi di ruang
tampak bersih. Satu meja dapat
kelas
digunakan untuk satu orang sehingga
cukup
menjadikan
banyak
kelas
sehingga
terang
tanpa
lebih nyaman digunakan belajar.
Pihak
bantuan lampu.
Selain itu, di dalam kelas juga
sekolah
laboratorium
memberikan
yang
khusus
3
untuk
terdapat 2 kipas angin, satu speaker,
jurusan pemasaran dan 1 laboratorium
LCD,
dan
umum yang dapat digunakan untuk
dapat
jurusan pemasaran, akuntansi dan
layar,
penggaris.
papan
tulis
Kondisi
LCD
digunakan dengan baik tetapi untuk
administrasi
layarnya harus diturunkan secara
Laboratorium pemasaran 1 berfungsi
manual
untuk
apabila
akan
digunakan.
perkantoran.
pembelajaran
yang
Papan tulis yang digunakan sudah
memerlukan koneksi internet. Di
menggunakan boardmaker.
dalamnya terdapat sejumlah komputer
Berdasarkan hasil observasi, ruang
dengan kondisi baik tetapi sebagian
kelas yang terletak di bagian depan
komputer bagian belakang ada yang
SMK Negeri 6 Surakarta digunakan
tidak dapat digunakan. Komputer-
untuk
komputer tersebut sudah tersambung
jurusan
Akuntansi,
Administrasi Perkantoran dan Usaha
dengan
Perjalanan Wisata. Fasilitas yang ada
kecepatannya
di dalam kelas terdapat meja dan
ruangan
kursi, ventilasi yang cukup di kanan
korden di kanan dan kiri ruang kelas.
kiri ruangan, almari, LCD, papan
LCD yang disediakan dalam kondisi
tulis,
angin.
kurang baik karena remotenya rusak
Perbedaannya hanya pada kondisi
dan tampilan di layar yang kadang-
kebersihan kelas yang lebih bersih
kadang tidak jelas. Di bagian depan
dan meja kursi untuk siswa. Meja dan
sebelah kiri ruang terdapat etalase
kursi untuk siswa pada kelas ini
yang dipenuhi dengan berkas-berkas
terbuat
tidak
sehingga
dan
dari
2
kipas
kayu
mudah
yang
ringan
dipindah-pindah.
wifi
sekolah
kurang.
tertutup
terpakai.
dengan
di
bagian
tetapi
Kondisi
fasilitas
depan
sebelah kanan terdapat rak yang
digunakan siswa untuk menyimpan
alat telepon yang biasa digunakan
tasnya.
untuk praktek pelayanan purna jual.
Meskipun
demikian
rak
tersebut kurang mencukupi sehingga
Laboratorium mesin-mesin bisnis
diletakkan
(MBS)
merupakan
disamping rak dan menjadikan kelas
umum.
Fasilitas
terlihat kurang rapi.
laboratorium ini adalah meja kursi
tas
siswa
ada
Laboratorium
yang
pemasaran
2
tulis,
sudah
Peralatan
program
kasir
yang
ada
di
kayu untuk siswa dan guru, papan
dilengkapi dengan komputer yang
diinstal
laboratorium
kipas
angin
dan
lampu.
untuk
kegiatan
menggunakan magic 7. Fasilitas lain
pembelajaran berupa cash register,
hampir sama yaitu ada AC, papan
kalkulator
tulis, LCD, speaker. Perbedaannya,
digital dan price labeling. Kondisi
lab pemasaran 2 ini tidak tertutup,
laboratorium MBS kurang terawat,
tidak ada korden yang menutupi
peralatan, meja dan kursi belum
jendela
tertata rapi.
sehingga
penerangannya
elektronik,
timbangan
“Kalau saya menggunakan ruang
sangat cukup.
Laboratorium display digunakan
kelas dari nomor 22 sampai 25.
untuk praktek penataan produk dan
Fasilitasnya ada proyektor, almari,
pelayanan purna jual. Fasilitas yang
papan tulis, penghapus, yang masih
ada di dalamnya seperti ruang kelas
kurang
yang lain yaitu ada LCD, papan tulis,
dibedakan
meja kursi kayu baik untuk guru
(WM15)
maupun siswa, ventilasi yang cukup,
“Ruang kelas sudah baik, setiap
dan satu kipas angin yang diletakkan
jurusan punya wilayah sendiri. Sudah
di
ada kipas angin, LCD, penerangannya
tengah
atas.
Fasilitas
yang
meja
sama
dengan
kursi
kayak
jurusan
lain.”
digunakan untuk praktek berupa meja
juga cukup”. (WM1)
display, kayu-kayu, peragaan orang,
“Di lab (PM 2) kadang AC nya mati,
dan
(lab PM 1) komputernya wifinya
pernak-pernik
lain
yang
digunakan untuk penataan produk. Di
nggak
meja bagian depan kelas juga terdapat
fasilitasnya kurang. Lab MBS jarang
dipakai
tersambung.
karena
Lab
waktu
display
pelajaran
administrasi transaksi seringnya di lab
PM 2. Di lab PM 2 sudah ada
Keamanan dari Guru
Berdasarkan
hasil
wawancara
program kasirnya”. (WM3)
mendalam dengan informan siswa
KEBUTUHAN KEAMANAN
jurusan
Keamanan dari Teman
informan mengatakan sudah aman
Berdasarkan
hasil
pemasaran,
sebagian
wawancara
dengan perlakuan guru di kelas.
mendalam dengan informan siswa
Sebagian yang lain mengatakan tidak
jurusan
aman karena sikap dan perilaku guru.
pemasaran,
mengatakan
aman
informan
untuk
teman
Berdasarkan
hasil
wawancara
key
sekelas karena sudah saling percaya
mendalam
dan menjaga. Beberapa yang lain
hubungan yang terjalin antara siswa
mengatakan tidak aman karena masih
jurusan pemasaran dengan guru yang
ada
bulliying
permusuhan,
dan
perilaku yang kurang nyaman.
Berdasarkan
informan
mengajar cukup baik. Perlakuan guru
di dalam kelas kepada siswa baik
wawancara
artinya tidak ada kekerasan fisik
informan,
maupun no fisik. Guru berusaha
hubungan yang terjalin antar siswa
menjalin hubungan yang baik dengan
jurusan pemasaran sudah baik. Hal ini
siswa
ditunjukkan dengan tidak adanya
diperlakukan dengan didikan yang
masalah yang muncul dari hubungan
keras.
antar siswa tersebut.
“Sudah ngrasa aman ada yang belum.
“Perlakuannya aman soalnya teman-
Aman
temanku saling menjaga. Kalau ada
Kalau nggak amannya kadang bicara
teman
kurang baik sering bentak-bentak”.
mendalam
hasil
dengan
dengan
yang
key
kesusahan
dibantu”.
(WM10)
karena
siswa
biasanya
tidak
ngasih
dapat
motivasi.
(WM11)
“Teman-teman
modelnya
“Omelan-omelan (kebanyakan), lebih
nge geng, teman saya cuma satu.
termotivasi karena bisa lebih baik
Rasanya
untuk ke depannya”. (WM3)
belum
kelasku
(aman), gengnya
orang punya (kaya) biasanya bully”.
(WM17)
Keamanan
dari
Lingkungan
KEBUTUHAN
DIMILIKI
DAN
CINTA
Sekolah
Berdasarkan
hasil
wawancara
mendalam dengan informan siswa
Penerimaan dari Teman
Berdasarkan
hasil
wawancara
jurusan pemasaran, sebagian besar
mendalam dengan informan siswa
informan mengatakan sudah merasa
jurusan pemasaran, sebagian besar
aman dengan lingkungan sekolah
informan mengatakan bahwa sudah
karena adanya alat keamanan yaitu
diterima dengan baik oleh teman
CCTV
sekelasnya
dan
(satpam).
Sebagian
mengatakan
karena
petugas
belum
masih
keamanan
yang
lain
merasa
aman
sering
terjadi
mendalam
keamanan
dikatakan
hasil
informan
belum
wawancara
lainnya
lingkungan
sekolah
sebelah
aman.
beberapa
mengatakan
dengan
teman
luar
baik.
jurusan
diterima dengan baik, beberapa yang
informan
sudah
lain
diterima
Penerimaan
key
dengan
yang
ada
beberapa informan mengatakan sudah
kehilangan barang di sekolah.
Berdasarkan
tetapi
Hal
ini
didukung dengan penggunaan alat
keamanan seperti CCTV, satpam dan
mengatakan
mata
dan
dipandang
yang
lainnya
mengaku tidak mempunyai teman
luar jurusan.
Berdasarkan
hasil
key
guru BP yang bertugas piket di lobi
mendalam
sekolah.
hubungan yang terjalin antar siswa
“Sudah
satpam
(aman)
apalagi
karena
banyak
24
jam
dengan
wawancara
informan,
jurusan pemasaran dan antara siswa
jurusan
pemasaran
dengan
siswa
(penjagaannya). Ada CCTV di setiap
jurusan yang lain baik. Pada beberapa
kelas.” (WM10)
kegiatan di luar jam pelajaran sekolah
“Lingkungan sekolah itu belum aman
antar
karena helm yang aku tinggal di
maupun dengan siswa jurusan lain
parkiran itu hilang. CCTV pun juga
terlibat dalam kerjasama.
nggak memadai, nggak setiap harinya
“Baik sama-sama menghargai satu
diawasi.” (WM12)
jurusan saling mendukung. Kalau
siswa
menerimanya
jurusan
saling
pemasaran
mendukung
walaupun beda jurusan. Kalau nggak
sendiri.
menerimanya menganggap jurusan
antara
pemasaran itu di bawah (rendah)”.
dengan guru yang tidak mengajar
(WM7)
cukup baik tetapi kurang dekat karena
“Ramah (teman luar jurusan) soalnya
tidak semua anak mengenal guru
satu keluarga SMK 6, saling sapa”.
tersebut.
(WM11)
“Pemasaran di cap jelek anake nakal-
Penerimaan dari Guru
nakal. Risih kelasku dijelek-jelekin
Berdasarkan
hasil
wawancara
Hubungan
siswa
yang
jurusan
terjalin
pemasaran
jadi kurang (semangat belajar) karena
mendalam dengan informan siswa
dapat
jurusan pemasaran, sebagian besar
(WM11)
informan
belum
“Penerimaan guru yang mengajar di
mendapat penerimaan yang baik dari
pemasaran baik, memberi motivasi
guru yang mengajar karena sering
kalau pemasaran itu tidak jelek,
dibanding-bandingkan dengan jurusan
peluang kerjanya banyak”. (WM1)
lain. Sebagian yang lain mengatakan
Penerimaan dari Warga Sekolah
sudah mendapat penerimaan yang
yang Lain
baik
dari
mengatakan
guru
yang
mengajar.
itu
tadi
Berdasarkan
(dijelek-jelekin).”
hasil
wawancara
Mengenai guru yang tidak mengajar
mendalam dengan informan siswa
sebagian besar informan mengatakan
jurusan pemasaran, sebagian besar
belum mendapatkan penerimaan yang
informan mengatakan bahwa untuk
baik karena dipandang sebelah mata.
satpam, ibu kantin dan OB tidak
Sebagian
lain
membeda-bedakan jurusan yang ada
mengatakan sudah diterima dengan
di SMK Negeri 6. Sebagian kecil
baik.
informan
informan
Berdasarkan
mendalam
yang
hasil
dengan
key
wawancara
informan,
hubungan yang terjalin antara siswa
mendapat
mengatakan
penerimaan
belum
yang
baik
karena dipandang sebelah mata.
Berdasarkan
hasil
key
wawancara
jurusan pemasaran dengan guru yang
mendalam
mengajar cukup dekat. Guru sudah
hubungan yang terjalin antara siswa
menganggap
jurusan pemasaran dengan warga
siswa
sebagai
anak
dengan
informan,
sekolah
yang
khususnya
lain
dengan
sangat
dekat
satpam,
para
praktek-praktek nggak diam saja”.
(WM4)
pesuruh dan ibu kantin. Hal ini
“Orang tua mendukung, memberi
dikarenakan warga sekolah yang lain
motivasi semangat untuk belajar.
sering
Terus sudah nggak boleh bolosan”.
mengajak
bercanda
sehingga
siswa
untuk
siswa
merasa
(WM10)
diterima dengan baik.
KEBUTUHAN HARGA DIRI
“(Penerimaan warga sekolah yang
Kepercayaan Diri
lain) baik semua. Tidak ada (yang
Berdasarkan
hasil
wawancara
memandang sebelah mata)”. (WM16)
mendalam dengan informan siswa
“(Antara satu jurusan dengan jurusan
jurusan pemasaran, sebagian besar
yang
siswa
lain)
sama
tapi
kadang
mengatakan
percaya
diri
mengolok-olok. Kalau saya nggak
menjadi siswa jurusan pemasaran
dengerin
karena
kata
orang
karena
alasan
pekerjaan
tetapi
pemasaran juga bisa berhasil kalau
sebagian yang lain mengaku tidak
kita mau berusaha”. (WM12)
percaya diri karena predikat rendah di
Penerimaan dari Orang Tua
sekolah. Mengenai tugas individu
wawancara
sebagian besar siswa tidak percaya
mendalam dengan informan siswa
diri karena kurang memahami materi,
jurusan pemasaran, semua informan
yang lain mengaku percaya diri
mengatakan
karena
Berdasarkan
hasil
bahwa
orang
tua
percaya
mendukung siswa untuk masuk ke
kemampuannya.
jurusan pemasaran. Sebagian besar
kelompok
orang tua memotivasi siswa tetapi
mengatakan
sebagian
dengan
Mengenai
sebagian
percaya
tugas
besar
siswa
diri
untuk
lain
kurang
berkontribusi di dalamnya tetapi ada
motivasi
karena
sebagian kecil yang tidak percaya diri
kurangnya waktu bicara dengan orang
karena alasan kekompakan kelompok.
tua.
“Belum bisa percaya diri, jurusan
yang
mendapatkan
“Mendukung
banget,
pengennya
orang tua saya masuk pemasaran.
Dibilangin
biar
lebih
PD
kalau
(pemasaran) nggak sesuai yang aku
ingin”. (WM13)
“Percaya
diri.
jurusan
mendapatkan apresiasi dari teman,
pemasaran itu cari pekerjaan mudah.
guru yang mengajar, wali kelas dan
Sehabis ini harus bekerja pokoknya
orang tua. Sebagian informan belum
dapat pekerjaan mudah”. (WM11)
mendapatkan apresiasi dari teman,
“Enggak takut salah nanti kalau
guru yang mengajar dan orang tua.
dikoreksi nilainya jelek. Enggak PD,
Perhatian yang kurang juga dirasakan
nggak menguasai materi”. (WM10)
beberapa informan sehingga membuat
Prestasi
semangat belajarnya rendah.
Berdasarkan
Ambil
hasil
wawancara
Berdasarkan
hasil
key
mendalam dengan informan siswa
mendalam
jurusan pemasaran, sebagian besar
reward yang diberikan berupa pujian,
informan belum memiliki prestasi
nilai dan motivasi sedangkan untuk
akademik
dan
hadiah diberikan hanya kepada siswa
hanya sebagian kecil informan yang
kelas XII yang memiliki nilai ujian
memiliki prestasi non akademik.
yang
“Non akademik di ekstrakurikuler
diberikan
paspram, pulang bawa 6 piala tahun
mendidik bertujuan agar siswa tidak
2013. Kalau akademik saingannya
lagi mengulangi kesalahannya dan
banyak, sumber dayanya saya tidak
dapat digunakan pelajaran bagi siswa
mampu ngejar teman-teman saya
yang lain.
yang lebih pinter dari saya”. (WM15)
“Tiap yang aku kerjain dihargain
“Ulangan
bagus.
sama mereka (teman-teman). 10-20%
Enggak (ada prestasi non akademik),
nya nggak suka, nggak sependapat.
nggak ada motivasinya. Ekstranya
Presentasi
nggak ada kesenian saya sukanya
positif sama guru. Hadiah nggak ada,
gambar”. (WM6)
ucapan pernah. Mendukung setiap
Apresiasi
kegiatanku, dari orang tua (apresiasi
yang
memuaskan
harian
Berdasarkan
paling
hasil
wawancara
yang
dengan
wawancara
bagus.
Punishment
berupa
hukuman
kelompokku
paling
informan,
membuat
yang
yang
ditanggapi
semangat
mendalam dengan informan siswa
belajar)”. (WM13)
jurusan pemasaran, sebagian besar
“Kalau untuk di jurusan (pemasaran)
informan
orang tua mendukung karena orang
mengaku
sudah
cukup
tua saya dulunya kuliah di pemasaran
informan memilih pemasaran karena
juga. Orang tua saya tidak pernah
ingin mendapatkan pekerjaan dengan
memperhatikan saya belajar apa tidak,
mudah sedangkan sebagian besar
berangkat
karena arahan dari orang tua dan tidak
sekolah
apa
tidak”.
diterima di jurusan yang lain. Siswa
(WM17)
KEBUTUHAN
AKTUALISASI
yang masuk ke jurusan pemasaran
DIRI
karena tidak diterima di jurusan lain
Bakat
dan karena arahan orang tua merasa
wawancara
terpaksa dan kurang semangat belajar
mendalam dengan informan siswa
beberapa siswa yang lain masih
jurusan pemasaran, sebagian besar
semangat belajar karena yakin pilihan
siswa jurusan pemasaran memiliki
orang tua yang terbaik.
bakat yang tidak sesuai dengan
“Pilihan saya sendiri, karena sehabis
kegiatan
jurusan
lulus sekolah maunya langsung kerja.
pemasaran. Sebagian kecil informan
Pemasaran itu mencari kerjanya lebih
yang memiliki bakat tidak sesuai
mudah daripada kejuruan yang lain.”
dengan
(WM3)
Berdasarkan
hasil
belajar
di
jurusan
pemasaran
mengatakan kurang semangat belajar
“Ibuk (yang milih jurusan). Enggak
karena tidak dapat berkembang.
(nggak ingin sekolah di SMK 6),
“Kalau di pelajaran kan butuh bicara,
(inginnnya sekolah di) SMK 11, SMK
aku suka yang kayak gitu (bicara).
4 tata boga. Dulu nggak PD sekarang
Saat-saat ini banyakan presentasi jadi
masih sedikit-sedikit (nggak PD)”.
tambah semangat.” (WM1)
(WM10)
“Bakat ngelukis. (jurusan pemasaran)
Cita-cita
nggak sesuai sama bakat saya. Intinya
Berdasarkan
hasil
wawancara
terpaksalah, iya (semangat belajar
mendalam dengan informan siswa
rendah).” (WM6)
jurusan pemasaran, sebagian kecil
Pemilihan Jurusan
informan memiliki cita-cita yang
wawancara
dapat dicapai melalui bekal dari
mendalam dengan informan siswa
belajar di jurusan pemasaran sehingga
jurusan pemasaran, sebagian kecil
merasa
Berdasarkan
hasil
kurang
dapat
mengembangkan diri untuk meraih
fisiologis ini yang berperan dalam
cita-cita
motivasi
yang
tidak
didapatkan
belajar
adalah
fasilitas
ilmunya di jurusan pemasaran.
belajar di dalam kelas, laboratorium
“Pengennya jadi arsitek. Iya (nggak
dan waktu istirahat.
sesuai sama jurusan pemasaran) tapi
KEBUTUHAN KEAMANAN
nanti les bidang multimedia bulan
September.
Semakin
turun
(semangatnya).” (WM6)
“Cita-citanya
Menurut Sagala, (2006) salah satu
upaya
guru
dalam
meningkatkan
motivasi belajar siswa yaitu dengan
jadi
usahawan
menciptakan suasana belajar yang
mempunyai toko sendiri. Banyak
menyenangkan,
(kompetensi di pemasaran yang dapat
dan terhindar dari celaan. Pada
digunakan bekal untuk mencapai cita-
penelitian ini siswa sudah merasa
cita), lebih semangat belajar.” (WM1)
aman dalam belajar baik dari teman,
penuh
kehangatan
guru maupun lingkungan sekolah.
Meskipun demikian, motivasi belajar
PEMBAHASAN
siswa masih rendah karena adanya
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
dengan
penerimaan yang kurang baik yaitu
oleh
dibanding-bandingkan dengan jurusan
Rochmadi, (2014) yang mengatakan
yang lain dan dipandang sebelah mata
bahwa
infrastruktur
oleh jurusan lain. Hal ini berkaitan
dapat
dengan kebutuhan harga diri siswa
belajar
yang dalam masa ini siswa ingin
kantin
dihargai keberadaannya. Selain itu
Penelitian
penelitian
secara
ini
yang
fasilitas
dilakukan
dan
signifikan
mempengaruhi
siswa.
sejalan
Meskipun
motivasi
fasilitas
sudah tercukupi, pada penelitian ini
adanya
motivasi belajar siswa masih rendah
dengan cita-cita yang akan dicapai
karena adanya fasilitas waktu istirahat
juga membuat siswa merasa kurang
yang kurang dan fasilitas ruang untuk
bersemangat untuk belajar.
belajar yaitu kelas dan laboratorium
KEBUTUHAN
yang tidak berfungsi dengan baik
CINTA
sehingga
belajar
mengganggu
siswa.
Pada
ketidak
sesuaian
DIMILIKI
jurusan
DAN
motivasi
Penelitian yang dilakukan oleh
kebutuhan
Agnesia, (2009) mengatakan bahwa
motivasi dan perhatian dari guru dan
mendorong lingkungan kelas yang
orang
konstruktif
tua
secara
mempengaruhi
signifikan
motivasi
belajar
diskusi,
dengan
menginduksi
pembentukan
lingkungan
siswa. Perbedaan pada penelitian ini,
belajar kooperatif dan kerja kelompok
motivasi belajar siswa masih rendah
kecil
meskipun
mendapatkan
motivasi siswa untuk terlibat dalam
penerimaan yang baik atas diri dan
proses pembelajaran. Pada penelitian
jurusannya dari orang tua melalui
ini, meskipun siswa lebih menyukai
perhatian
yang
tugas yang diberikan secara kelompok
diberikan. Hal ini dikarenakan siswa
daripada tugas yang dikerjakan secara
belum mendapatkan penerimaan yang
individu motivasi belajar mereka
baik dari guru atas jurusannya yaitu
masih rendah.
telah
dan
motivasi
dapat
memperkuat
tingkat
sering dibanding-bandingkan dengan
Pengerjaan tugas individu masih
jurusan yang lain dan dipandang
dikerjakan bersama teman bahkan ada
sebelah mata.
juga yang menyontek karena siswa
Penelitian yang dilakukan oleh
mengaku kurang menguasai materi
Chua, Wong, dan Chen, (2009)
yang diajarkan dan merasa malas
mengatakan bahwa motivasi belajar
apabila mengerjakan tugas secara
siswa secara siginifikan dipengaruhi
sendiri.
oleh tiga hal yaitu dukungan guru,
penelitian yang dilakukan Rochmadi,
keterlibatan
dan
(2014) bahwa minat dan pengetahuan
Perbedaan
pada
orientasi
tugas.
penelitian
ini
siswa
Hal
ini
terhadap
pelajaran
dengan
secara
motivasi belajar siswa dipengaruhi
signifikan
oleh dukungan dari guru yang kurang.
motivasi
Keterlibatan dan orientasi tugas tidak
diperlukan
ditemukan dalam penelitian ini.
yang lebih mengenai materi yang
KEBUTUHAN HARGA DIRI
telah diajarkan sebelum pemberian
Penelitian
penelitian
ini
yang
berbeda dengan
dilakukan
oleh
dapat
sesuai
mempengaruhi
belajar siswa. Sehingga
pemberian
pemahaman
tugas.
Menurut
(Sardiman,
2012;
(Ullah, Sagheer, Sattar & Khan,
Islamuddin, 2012) motivasi belajar
2013)
siswa
yang
mengatakan
bahwa
dapat
ditingkatkan
dengan
melakukan pemberian angka atau
karena menuruti saran orang tua juga
nilai pada kegiatan belajar, hadiah,
karena tidak dapat masuk di jurusan
pemberian
lain.
ulangan
yang
tidak
Meskipun
demikian
ada
mendadak, pujian dan hukuman yang
sebagian kecil siswa yang masuk ke
diberikan
jurusan pemasaran karena dorongan
secara
hati-hati.
Pada
penelitian ini apresiasi yang diberikan
guru di kelas adalah pujan, nilai dan
dari dalam diri sendiri.
Menurut
(Sardiman,
2012;
hukuman yang mendidik. Motivasi
Islamuddin, 2012) tujuan belajar yang
belajar siswa masih rendah meskipun
diyakini
pemberian pujian, nilai dan hukuman
pelajaran tersebut untuk dipelajari
sudah cukup dari guru. Hal ini
diperlukan agar siswa dapat lebih giat
dikarenakan siswa merasa belum
dalam belajar. Pada penelitian ini
diterima
karena
siswa merasa kurang mendapatkan
dibanding-bandingkan dengan jurusan
kompetensi yang diperlukan untuk
lain oleh guru yang mengajar maupun
meraih cita-cita pada materi pelajaran
guru yang tidak mengajar. Selain itu
yang diajarkan di jurusan pemasaran.
sebagian kecil siswa mendapatkan
Meskipun demikian sebagian besar
perhatian dan dukungan yang kurang
siswa menganggap bakat yang tidak
dari orang tua karena kurangnya
sesuai dengan kegiatan pembelajaran
komunikasi
di jurusan pemasaran hanya sebagai
dengan
dan
baik
adanya
masalah
siswa
hiburan
keluarga.
KEBUTUHAN
AKTUALISASI
pada
sehingga
kebermanfaatan
waktu
tidak
luang
saja
mempengaruhi
semangat belajar di jurusan tersebut.
DIRI
Penelitian
ini
sejalan
dengan
Selain
itu,
penelitian
yang
penelitian yang dilakukan Rochmadi,
dilakukan oleh Wong, Ruth M.H.
(2014) bahwa minat dan pengetahuan
(2014)
siswa
memiliki motivasi yang kuat, hal ini
terhadap
pelajaran
secara
mengatakan
karena
siswa.
Pada
melanjutkan sekolah dan karir. Pada
penelitian ini sebagian besar siswa
penelitian ini meskipun tujuan mereka
masuk
adalah
dapat
motivasi
belajar
jurusan
pemasaran
selain
melanjutkan
mereka
siswa
mempengaruhi
signifikan
kebutuhan
bahwa
sekolah
untuk
dan
mencapai karir tetapi motivasi belajar
disebabkan oleh penerimaan teman
mereka masih rendah dikarenakan
luar jurusan dan guru yang kurang
perbedaan kompetensi yang ada di
baik serta perhatian orang tua yang
jurusan pemasaran dengan cita-cita
kurang.
yang ingin dicapai siswa.
4. Motivasi belajar siswa berdasarkan
Penelitian lain yang sejalan adalah
kebutuhan harga diri disebabkan
oleh
labelling oleh guru dan teman-
Mansfield, (2010) mengatakan bahwa
teman luar jurusan bahwa jurusan
motivasi
oleh
pemasaran adalah jurusan yang
tujuan masa depan. Pada penelitian
rendah dan hanya bisa berjualan
ini sebagian besar siswa memiliki
saja. Selain itu, ketidakpercayaan
tujuan masa depan yang berbeda
diri
dengan kompetensi yang diajarkan di
individu
jurusan
penguasaan yang kurang terhadap
penelitian
yang
siswa
dilakukan
dipengaruhi
pemasaran.
Meskipun
demikian sebagian informan mengaku
menjadikan
jurusan
pemasaran
sebagai tempat mencari pengalaman.
dalam
mengerjakan
disebabkan
tugas
oleh
materi yang telah diajarkan.
5. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan
aktualisasi
diri
disebabkan oleh pemilihan jurusan
yang tidak sesuai dengan cita-cita.
SIMPULAN
1. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan fisiologis disebabkan
SARAN
oleh kurangnya waktu istirahat,
1. Bagi pihak sekolah disarankan
jumlah
kantin
fasilitas
yang
ruang
kelas
sedikit,
dan
untuk
melakukan
memperhatikan
dan
pengadaan
atau
laboratorium yang tidak berfungsi
perbaikan
dengan baik.
fasilitas seperti fasilitas di dalam
2. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan
keamanan
sudah
terpenuhi.
berkala
atas
kelas, laboratorium, dan kantin.
Sosialisasi
mengenai
masing-
masing jurusan kepada siswa baru
3. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan
secara
dimiliki
dan
cinta
hendaknya juga dilakukan untuk
memberikan pemahaman bahwa
semua jurusan adalah sama.
2. Bagi guru disarankan menjaga
hubungan yang baik dengan siswa
melalui
pendekatan
secara
personal baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Selain itu
berkomitmen
menghilangkan
anggapan yang jelek mengenai
jurusan
pemasaran
melalui
pemahaman kepada siswa baik
jurusan pemasaran maupun jurusan
yang lain.
3. Bagi siswa disarankan menjalin
hubungan yang baik dengan guru
dan teman luar jurusan melalui
pendekatan personal.
4. Bagi peneliti lain disarankan untuk
melakukan
mengenai
penelitian
lanjutan
kompetensi
dan
keterampilan guru dalam mengajar
yang dapat meningkatkan motivasi
Kualitatif. Bandung: Pustaka
Setia.
Agnesia, S. (2009). Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar Siswa Kelas VIII dalam
Pembelajaran IPS Ekonomi di
SMPN 3 Pekanbaru. Skripsi
Tidak Dipublikasi, Universitas
Islam Riau, Pekanbaru.
Alwisol,
(2009).
Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM
Press.
Baharuddin, H. & Wahyuni, E.N.
(2010). Teori Belajar &
Pembelajaran. Jogjakarta: ArRuzz Media.
Chua, S.L., Wong, A.F.L., dan Chen,
D.T.
(2009).
Association
between Chinese Language
Classroom Environments and
Students Motivation to Learn
the
Language.
Australian
Journal of Educational &
Developmental Psychology 9,
53-64.
Hamzah, (2007). Teori Motivasi dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
belajar siswa.
DAFTAR REFERENSI
A.Crumpton,
Michael.
(2013).
Keeping The Motivation Going.
Journal Managing Library
Finance, 26 (4), 144-146.
Affifudin & Saebani, B.A. (2012).
Metodologi
Penelitian
Islamuddin, H. (2012). Psikologi
Pendidikan.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Komsiyah, I. (2012). Belajar dan
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Teras.
Mansfield, C.F. (2010). Motivating
Adolescents
Goals
for
Australian
Students
in
Secondary Schools. Australian
Journal of Educational &
Developmental Psychology 10,
44-55.
Syah, Muhibbin. (2005). Psikologi
Belajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Miles, M.B., & Huberman, A.M.
(2007).
Analisis
Data
Kualitatif:
Buku
Sumber
Tentang Metode-Metode Baru.
Jakarta: UI Press.
Ula, S.Shoimatul, (2013). Revolusi
Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Rochmadi, J. (2014). Analysis of the
Factors of Influence on
Motivation Learn Automotive
Electrical Material for Students
of Class XI SMK YP Delanggu
Klaten, Central Java, Indonesia
(An
Empirical
Study).
International
Journal
of
Engineering Research and
General Science 2 (5)
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan
Makna Pembelajaran Untuk
Membantu
Memecahkan
Problematika
Belajar
dan
Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Sardiman, (2006). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sardiman, (2012). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto, (2010). Belajar & FaktorFaktor Yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Soyomukti, Nurani, (2013). TeoriTeori Pendidikan. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Suardi,
(2012).
Pengantar
Pendidikan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Indeks.
Uno,
Hamzah.B. (2014). Teori
Motivasi & Pengukurannya:
Analisis Di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wong, Ruth M.H. (2014). Motivation
to Learn English and School
Grade Level: The Case of
Newly Arrived Hong Kong
Students. Porta Linguarum 21,
37-50.
DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN
DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Nada Anisa Salsabilaningrum, Sunarto, Harini *
* Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi motivasi belajar siswa
jurusan pemasaran kelas X dan XI dalam mengikuti pembelajaran di SMK Negeri
6 Surakarta. Motivasi belajar siswa yang diungkap berdasarkan teori motivasi
kebutuhan dari Abraham Maslow.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan berupa observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.
Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Uji keabsahan data
yang digunakan berupa triangulasi, member checking dan uji kebergantungan.
Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif Miles & Huberman.
Temuan penelitian ini adalah motivasi belajar siswa rendah. Hal ini disebabkan
fasilitas ruang belajar dan waktu istirahat yang kurang, serta penerimaan dari
teman luar jurusan dan guru yang kurang baik. Selain itu juga karena penilaian
atas jurusan pemasaran, ketidak sesuaian cita-cita dengan jurusan dan pemilihan
jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan siswa.
Kata Kunci: motivasi, teori motivasi, motivasi belajar
ABSTRACT
The purpose of this study was to explore the students' motivation marketing
department class X and XI in the following study in Public Vocational High
School 6 Surakarta. Students' motivation was revealed based on the theory of
motivation needs of Abraham Maslow.
This research is a qualitative descriptive. Data collection techniques used were
observation, interview and documentation study. The sampling technique used is
snowball sampling. Validity test of the data used in the form of triangulation,
member checking and testing of dependency. Analysis of the data used is
interactive analysis Miles & Huberman.
The findings of this research is the students' motivation is low. This is due
to the facility of learning space and less rest time , as well as the acceptance of a
friend outside the department and teachers who are less good . In addition,
because an assessment of the marketing department , mismatches ideals with the
selection of majors and majors are not in accordance with the wishes of the
students .
Keywords: motivation, motivation theory, motivation to learn.
belajar di dalam kelas salah satunya
PENDAHULUAN
merupakan
suatu
yang
digunakan
untuk
motivasi. Dalam dunia pendidikan
manusia
dalam
motivasi merupakan suatu hal yang
kehidupan bermasyarakat yang lebih
sangat berperan dalam meningkatkan
baik
cara
hasil belajar atau prestasi siswa
dan
sehingga adanya motivasi yang tinggi
Pendidikan
sarana
yang
mempersiapkan
dan
mantap
menumbuhkan,
dengan
mengasah,
sering
dibicarakan
mengembangkan seluruh aspek yang
harus
dimiliki baik aspek kognitif maupun
tercapainya prestasi siswa yang baik,
aspek
(Hamzah, 2007; Gellerman dalam A.
psikomotor
diharapkan
sehingga
keluarannya
manusia cerdas
dan
adalah
bermartabat,
selalu
adalah
diupayakan
demi
Crumpton, 2013).
SMK
Negeri
6
Surakarta
(Suardi, 2012; UU RI No. 20 Tahun
merupakan sekolah kejuruan favorit
2003 dalam Suardi, 2012). Salah satu
di Surakarta dengan pilihan jurusan
jenis
yaitu Jurusan Pemasaran, Jurusan
pendidikan
yang
ada
di
Indonesia adalah pendidikan sekolah.
Akuntansi,
Sekolah merupakan lembaga yang
Perkantoran, Jurusan Multi Media,
dirancang
dan Jurusan Usaha Perjalanan Wisata.
sebagai
tempat
Administrasi
berlangsungnya rekayasa perubahan
Hasil
tingkah laku (Soyomukti, 2013).
dilakukan penulis selama hampir tiga
Pendidikan
di
sekolah
bulan
studi
Jurusan
pendahuluan
melaksanakan
yang
Program
menekankan pada kegiatan belajar di
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK
dalam kelas. Belajar merupakan suatu
Negeri 6 Surakarta terhitung mulai
proses di dalam pendidikan yang
bulan
berupa pengalaman memikirkan dan
bulan November 2014 ditemukan
mengerjakan segala sesuatu di dalam
bahwa motivasi belajar siswa Jurusan
kegiatan belajar mengajar sehingga
Pemasaran
terjadi
pada
motivasi belajar tersebut ditunjukkan
manusia tersebut, (Chatarina dalam
dengan prosentase dari kesenangan
Suardi, 2012). Terdapat beberapa hal
melakukan latihan soal sebesar 50%
yang dapat mempengaruhi kegiatan
untuk kelas X dan 70% untuk kelas
perubahan
perilaku
September
sampai
rendah.
dengan
Rendahnya
XI.
Keuletan
dalam
menghadapi
dilakukan
untuk
mencapainya,
kesulitan belajar sebesar 50% untuk
(Sardiman, 2012; Uno, 2014).
kelas X dan XI. Kemandirian belajar
TEORI MOTIVASI
sebesar 20% untuk kelas X dan XI.
Teori tentang kebutuhan yang
Keterlambatan pengumpulan tugas
terkenal adalah teori Abraham Harold
50% untuk kelas X dan 30% untuk
Maslow. Pada teori ini, Maslow
kelas XI.
mengklasifikasikan
Berdasarkan hal tersebut di atas
kebutuhan
berdasarkan 5 hierarki, (Alwisol,
penulis tertarik untuk menggali lebih
2009):
dalam mengenai motivasi belajar
1. Kebutuhan fisiologis merupakan
siswa Jurusan Pemasaran. Adapun
kebutuhan
judul penelitian yang diambil adalah
dipenuhi
“MOTIVASI
SISWA
oksigen, makan, minum, gula,
JURUSAN PEMASARAN DALAM
garam, protein, istirahat, tidur, dan
MENGIKUTI PEMBELAJARAN DI
berhubungan seks.
BELAJAR
SMK NEGERI 6 SURAKARTA”.
dasar
yang
harus
pertama
kali
berupa
2. Kebutuhan yang kedua keamanan
berupa bebas dari rasa takut dan
cemas, adanya stabilitas, proteksi,
KAJIAN PUSTAKA
hukum, dan keteraturan.
MOTIVASI
Motivasi merupakan sesuatu yang
3. Kebutuhan yang ketiga adalah
kompleks berkaitan dengan dorongan
dimiliki atau penerimaan dan cinta
yang tumbuh di dalam diri manusia
berupa
baik karena faktor instrinsik maupun
teman, kekasih, anak dan bentuk
faktor ekstrinsik sebagai upaya dalam
hubungan berdasarkan perasaan.
perasaan
membutuhkan
atau
4. Kebutuhan yang keempat adalah
ini
kebutuhan harga diri dibedakan
adalah melakukan aktivitas untuk
menjadi dua bentuk. Bentuk yang
memenuhi
lemah adalah kebutuhan berupa
pemenuhan
keinginan.
kebutuhan
Sasaran
motivasi
kebutuhan
dengan
menentukan arah yang ingin dicapai
dihargai
orang
lain,
status,
dan menentukan apa yang harus
kemuliaan, kehormatan, perhatian,
reputasi, apresiasi dan dominasi.
Bentuk
yang
kuat
adalah
memperoleh kepandaian yang belum
kebutuhan berupa percaya diri,
didapat
kemandirian,
pengalaman sehingga hasil akhir yang
kesuksesan,
kompetensi,
independensi
dan
melalui
diharapkan adalah perubahan perilaku
yang relatif menetap ke arah yang
kebebasan.
5. Puncak dari kebutuhan semua
orang
sebelumnya
adalah
aktualisasi
diri.
lebih
baik.
Perubahan
tersebut
adalah
perilaku
perubahan
Aktualisasi diri ini merupakan
keterampilan,
kebutuhan yang mencakup hasrat
kemampuan,
ingin terus-menerus mewujudkan
pemahaman, apresiasi, emosi, jasmani
potensi diri dan menjadi apa yang
dan budi pekerti, (Suardi, 2012; Uno,
sempurna. Kebutuhan ini berupa
2014;
kebutuhan kreatif, realisasi diri,
2012; Komsiyah, 2012).
dan pengembangan diri.
MOTIVASI BELAJAR
sikap,
pengetahuan,
Gredler
dalam
Komsiyah,
Motivasi belajar merupakan suatu
INDIKATOR MOTIVASI
Indikator motivasi ada 8 yaitu
menghadapi
kebiasaan,
tugas dengan tekun,
pendorong atau penggerak dari dalam
diri
siswa
untuk
menghadapi kesulitan dengan ulet,
perubahan
pada orang dewasa, menunjukkan
indikator berupa adanya keinginan,
minat
bermacam-macam
dorongan kebutuhan belajar, harapan
masalah, menyukai bekerja secara
akan cita-cita, penghargaan yang
mandiri,
atau
diterima, kegiatan belajar mengajar
gampang bosan terhadap tugas-tugas
yang menyenangkan dan lingkungan
yang rutin, mampu mempertahankan
belajar yang kondusif, (Uno, 2014).
pendapatnya, tidak cepat menyerah
BENTUK-BENTUK
terhadap hal yang telah diyakininya,
BELAJAR DI SEKOLAH
terhadap
tidak
menyukai
menyukai mencari dan memecahkan
tingkah
melakukan
Bentuk-bentuk
dengan
MOTIVASI
motivasi
dapat
BELAJAR
pemberian nilai pada kegiatan belajar
adalah
suatu
kegiatan
positif yang dilakukan manusia untuk
siswa,
hadiah,
guru
yang
persoalan, (Sardiman, 2012).
Belajar
diberikan
laku
kompetisi
meliputi,
secara
individual maupun secara kelompok.,
ego-involvement,
ulangan
dan
dengan
pemberian
Faktor Eksternal
memperhatikan
Faktor sosial berupa lingkungan
waktu dan pemberitahuan yang tidak
sosial
mendadak.
Selain
mengetahui
hasil
sekolah,
masyarakat,
dan
itu
berupa
keluarga. Faktor non sosial berupa
belajar
siswa,
lingkungan alamiah (kondisi udara,
pujian, hukuman apabila guru dapat
suasana
memberikannya dengan memahami
instrumental
prinsip-prinsipnya,
untuk
belajar, buku panduan, kurikulum dan
belajar, minat dan tujuan belajar yang
peraturan sekolah), dan faktor materi
diakui
pelajaran yang harus disesuaikan
siswa
hasrat
kebermanfaatannya,
(Sardiman, 2012; Islamuddin, 2012).
FAKTOR
faktor
(gedung,
fasilitas
dengan perkembangan siswa.
YANG
MEMPENGARUHI
MOTIVASI
BELAJAR
METODE PENELITIAN
TEMPAT & WAKTU
Beberapa
faktor
mempengaruhi
motivasi
adalah
sekeliling),
(Baharuddin
&
yang
belajar
Wahyuni,
Penelitian ini dilakukan di SMK
Negeri 6 Surakarta dari bulan Januari
2015–Juni 2015.
2010; Slameto, 2010; Syah, 2005):
PENDEKATAN DAN JENIS
Faktor Internal
PENELITIAN
Faktor
fisiologis
merupakan
Penelitian
ini
menggunakan
keadaan fisik seseorang yang ditinjau
metode penelitian kualitatif dengan
dari dua macam yaitu kesehatan
pendekatan fenomenologi.
jasmani dan keadaan fungsi dari
TEKNIK CUPLIKAN
jasmani. Faktor psikologis adalah
Teknik cuplikan dalam penelitian
yang berkaitan dengan mental seperti
ini adalah non probabilitas purposive
kecerdasan
sampling. Informan dalam penelitian
motivasi,
siswa,
bakat,
sikap,
minat,
perhatian,
kematangan dan kesiapan.
ini
dipilih
dengan
menggunakan
teknik snowball sampling. Informan
Faktor kelelahan pada seseorang
berjumlah 15 orang siswa jurusan
dibedakan menjadi kelelahan jasmani
pemasaran dan 2 orang key informan
dan kelelahan rohani.
yaitu
Ketua
Keahlian
Khusus
triangulasi sumber dan triangulasi
Pemasaran dan wali kelas Pemasaran.
metode.
PENGUMPULAN DATA
Member Checking
Wawancara Mendalam (In Depth
Pada
penelitian
member
ini
checking dilakukan secara individual
Interviewing)
Wawancara mendalam dilakukan
pada
akhir
kegiatan
wawancara
kepada 15 orang informan siswa
mendalam.
jurusan pemasaran dan 2 orang key
kembali kesamaan tafsiran peneliti
informan. Wawancara di akhiri ketika
dengan
sudah terjadi pengulangan data dan
disampaikan oleh informan.
tidak ditemukan tema baru.
Uji Kebergantungan
Peneliti
informasi
Uji
Observasi
Pada penelitian ini yang diamati
menanyakan
yang
kebergantungan
telah
atau
dependability dilakukan dengan cara
adalah kantin Pemasaran, ruang kelas
audit selama penelitian berlangsung.
jurusan Pemasaran dan jurusan Usaha
ANALISIS DATA
Perjalanan
Wisata
(UPW),
laboratorium PM 1, laboratorium PM
2,
laboratorium
laboratorium
display,
mesin-mesin
Analisis
data
yang
digunakan
adalah analisis interaktif Miles &
dan
Huberman (2007) yang terdiri dari
bisnis
empat langkah, yaitu pengumpulan
(MBS).
data, reduksi data, penyajian data dan
Studi Dokumentasi
penarikan kesimpulan.
Pada penelitian ini dilakukan studi
dokumentasi pada jadwal pelajaran,
data
siswa
kelas
dan
struktur
kurikulum pemasaran kelas X dan XI
serta foto dokumentasi penelitian.
HASIL PENELITIAN
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
Ketersediaan Kantin Pemasaran
Berdasarkan
hasil
wawancara
sebagian
informan
UJI VALIDITAS DATA
mendalam
Uji Kredibilitas
mengatakan tercukupi untuk jenis
Triangulasi
makanan, rasa, harga, dan porsi
Triangulasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi teori,
makanan.
Sebagian
informan
mengatakan tidak tercukupi untuk
jumlah kantin dan jenis makanannya.
ruang
Kondisi kantin bersih tetapi untuk
sampah.
tempat makan kotor sehingga tidak
“Harga cukup terjangkau. Tempat
nyaman digunakan untuk makan.
makan kotor, nggak nyaman. Buat
Berdasarkan
hasil
observasi,
sudah
disediakan
makanpun
malas
tempat
(tempat
jumlah kantin di sekolah ada 4. Salah
makannya)”. (WM13)
satu dari ke empat kantin tersebut
“Cuma satu (kantin pemasarannya).
adalah kantin yang khusus digunakan
Kantin yang satu makanannya snack-
oleh
jurusan
snack. (Kantin) yang satunya yang
pemasaran. Kantin pemasaran terletak
buat praktek (siswa pemasaran) ada
di
timlo, tempe. (Kantin yang satunya
praktek
bagian
menghadap
siswa
belakang
ke
barat.
sekolah
Kantin
ada
nasi,
tempe,
es,
sudah
pemasaran menjual makanan berat
komplit”(WM1).
yaitu nasi timlo, nasi oseng-oseng dan
“Kurang karena makanannya yang
mie instan. Minuman yang disediakan
dijual sudah bosan itu-itu saja nggak
hanya berupa teh. Makanan ringan
bervariasi”. (WM4)
yang
Ketersediaan Waktu Istirahat
disediakan
hanya
berupa
Berdasarkan
gorengan saja.
hasil
wawancara
Sebelah kiri kantin pemasaran
mendalam dengan informan siswa
menjual aneka jajan pasar, snack,
jurusan pemasaran, frekuensi waktu
gorengan, nasi oseng, bandeng dan
istirahat di SMK Negeri 6 Surakarta
teri. Minuman yang disediakan ada
sebanyak 2 kali dengan durasi waktu
teh, jeruk dan air mineral. Sebelah
selama 15 menit. Istirahat pertama
kanan kantin pemasaran menjual nasi
pukul 09.45-10.00 dan istirahat kedua
dengan banyak variasi lauk. Makanan
pukul 12.15-12.30 WIB. Sebagian
ringannya
dan
besar informan mengatakan tidak
minumannya terdapat teh, jeruk serta
tercukupi untuk istirahat pertama dan
air mineral gelas maupun botol.
atau istirahat kedua. Sebagian kecil
Kebersihan kantin cukup baik tetapi
informan
tempat
tercukupi untuk istirahat pertama dan
berupa
makan
gorengan
kurang
terjaga
kebersihannya meskipun di depan
mengatakan
atau istirahat kedua.
sudah
Berdasarkan hasil observasi, pada
yang ada di dalam kelas menurut
saat jam istirahat pertama antrian
sebagian
siswa yang membeli makanan atau
tercukupi tetapi beberapa informan
minuman di kantin cukup panjang.
mengatakan belum tercukupi dan
Pada saat istirahat kedua siswa ada
merasa dibedakan dengan jurusan lain
yang ke kantin dan ada yang menuju
mengenai fasilitas meja dan kursi.
masjid
Kondisi
untuk
menunaikan
shalat
besar
kelas
cukup
informan
menurut
informan
dhuhur. Suasana kantin pada saat jam
sudah
istirahat kedua tidak seramai pada
digunakan untuk mendukung proses
saat jam istirahat pertama.
pembelajaran di jurusan pemasaran
“Belum cukup. Ada yang kelasnya
ada 4 yaitu lab PM 1, lab PM 2, lab
jauh kantinnya cuma belakang. Kalau
display dan lab mesin-mesin bisnis
kantinnya ramai nanti masuk kelasnya
(MBS). Fasilitas yang ada di lab
terlambat. Kalau sebelum pelajaran
sudah tercukupi tetapi untuk beberapa
gurunya lama ngambil waktu, waktu
fasilitas masih ada yang kurang yaitu
ke kantin kurang lama.” (WM4)
fasilitas di lab display, komputer di
“Waktu istirahat kurang, cuma 15
lab PM 1 yang sering bermasalah, AC
menit. Sekolahannya lumayan besar,
di lab PM 2 yang kadang-kadang
di kantin antri banyak. Sampai kelas
mati, dan koneksi wifi yang tidak
sudah bel belum makan jadi lemas”.
tersambung ke lab PM 1 dan PM 2.
(WM2)
Kondisi lab yang masih kurang rapi
“Istirahat pertama jam 09.45 waktu
dan bersih adalah lab PM 1 dan lab
15 menit sampai jam 10.00. kalau
display karena banyaknya berkas dan
istirahat kedua jam 12.15 sampai jam
barang-barang di dalam lab.
Berdasarkan
12.30.” (WM7)
Ketersediaan Ruang untuk Belajar
baik.
sudah
hasil
Lab
yang
observasi,
fasilitas yang ada di dalam ruang
wawancara
kelas terdiri dari meja dan kursi kayu
mendalam dengan informan siswa
baik untuk siswa maupun untuk guru,
jurusan pemasaran, ruang kelas yang
ventilasi dan almari. Kondisi meja
digunakan belajar oleh siswa jurusan
dan kursi siswa kurang baik karena
pemasaran dari kelas 22-25. Fasilitas
terdapat banyak coretan dari bolpoin
Berdasarkan
hasil
maupun tipex. Kondisi meja dan kursi
Meja bagian atas dilapisi dengan
guru kurang baik karena banyak debu
papan seperti white board sehingga
yang menempel. Ventilasi di ruang
tampak bersih. Satu meja dapat
kelas
digunakan untuk satu orang sehingga
cukup
menjadikan
banyak
kelas
sehingga
terang
tanpa
lebih nyaman digunakan belajar.
Pihak
bantuan lampu.
Selain itu, di dalam kelas juga
sekolah
laboratorium
memberikan
yang
khusus
3
untuk
terdapat 2 kipas angin, satu speaker,
jurusan pemasaran dan 1 laboratorium
LCD,
dan
umum yang dapat digunakan untuk
dapat
jurusan pemasaran, akuntansi dan
layar,
penggaris.
papan
tulis
Kondisi
LCD
digunakan dengan baik tetapi untuk
administrasi
layarnya harus diturunkan secara
Laboratorium pemasaran 1 berfungsi
manual
untuk
apabila
akan
digunakan.
perkantoran.
pembelajaran
yang
Papan tulis yang digunakan sudah
memerlukan koneksi internet. Di
menggunakan boardmaker.
dalamnya terdapat sejumlah komputer
Berdasarkan hasil observasi, ruang
dengan kondisi baik tetapi sebagian
kelas yang terletak di bagian depan
komputer bagian belakang ada yang
SMK Negeri 6 Surakarta digunakan
tidak dapat digunakan. Komputer-
untuk
komputer tersebut sudah tersambung
jurusan
Akuntansi,
Administrasi Perkantoran dan Usaha
dengan
Perjalanan Wisata. Fasilitas yang ada
kecepatannya
di dalam kelas terdapat meja dan
ruangan
kursi, ventilasi yang cukup di kanan
korden di kanan dan kiri ruang kelas.
kiri ruangan, almari, LCD, papan
LCD yang disediakan dalam kondisi
tulis,
angin.
kurang baik karena remotenya rusak
Perbedaannya hanya pada kondisi
dan tampilan di layar yang kadang-
kebersihan kelas yang lebih bersih
kadang tidak jelas. Di bagian depan
dan meja kursi untuk siswa. Meja dan
sebelah kiri ruang terdapat etalase
kursi untuk siswa pada kelas ini
yang dipenuhi dengan berkas-berkas
terbuat
tidak
sehingga
dan
dari
2
kipas
kayu
mudah
yang
ringan
dipindah-pindah.
wifi
sekolah
kurang.
tertutup
terpakai.
dengan
di
bagian
tetapi
Kondisi
fasilitas
depan
sebelah kanan terdapat rak yang
digunakan siswa untuk menyimpan
alat telepon yang biasa digunakan
tasnya.
untuk praktek pelayanan purna jual.
Meskipun
demikian
rak
tersebut kurang mencukupi sehingga
Laboratorium mesin-mesin bisnis
diletakkan
(MBS)
merupakan
disamping rak dan menjadikan kelas
umum.
Fasilitas
terlihat kurang rapi.
laboratorium ini adalah meja kursi
tas
siswa
ada
Laboratorium
yang
pemasaran
2
tulis,
sudah
Peralatan
program
kasir
yang
ada
di
kayu untuk siswa dan guru, papan
dilengkapi dengan komputer yang
diinstal
laboratorium
kipas
angin
dan
lampu.
untuk
kegiatan
menggunakan magic 7. Fasilitas lain
pembelajaran berupa cash register,
hampir sama yaitu ada AC, papan
kalkulator
tulis, LCD, speaker. Perbedaannya,
digital dan price labeling. Kondisi
lab pemasaran 2 ini tidak tertutup,
laboratorium MBS kurang terawat,
tidak ada korden yang menutupi
peralatan, meja dan kursi belum
jendela
tertata rapi.
sehingga
penerangannya
elektronik,
timbangan
“Kalau saya menggunakan ruang
sangat cukup.
Laboratorium display digunakan
kelas dari nomor 22 sampai 25.
untuk praktek penataan produk dan
Fasilitasnya ada proyektor, almari,
pelayanan purna jual. Fasilitas yang
papan tulis, penghapus, yang masih
ada di dalamnya seperti ruang kelas
kurang
yang lain yaitu ada LCD, papan tulis,
dibedakan
meja kursi kayu baik untuk guru
(WM15)
maupun siswa, ventilasi yang cukup,
“Ruang kelas sudah baik, setiap
dan satu kipas angin yang diletakkan
jurusan punya wilayah sendiri. Sudah
di
ada kipas angin, LCD, penerangannya
tengah
atas.
Fasilitas
yang
meja
sama
dengan
kursi
kayak
jurusan
lain.”
digunakan untuk praktek berupa meja
juga cukup”. (WM1)
display, kayu-kayu, peragaan orang,
“Di lab (PM 2) kadang AC nya mati,
dan
(lab PM 1) komputernya wifinya
pernak-pernik
lain
yang
digunakan untuk penataan produk. Di
nggak
meja bagian depan kelas juga terdapat
fasilitasnya kurang. Lab MBS jarang
dipakai
tersambung.
karena
Lab
waktu
display
pelajaran
administrasi transaksi seringnya di lab
PM 2. Di lab PM 2 sudah ada
Keamanan dari Guru
Berdasarkan
hasil
wawancara
program kasirnya”. (WM3)
mendalam dengan informan siswa
KEBUTUHAN KEAMANAN
jurusan
Keamanan dari Teman
informan mengatakan sudah aman
Berdasarkan
hasil
pemasaran,
sebagian
wawancara
dengan perlakuan guru di kelas.
mendalam dengan informan siswa
Sebagian yang lain mengatakan tidak
jurusan
aman karena sikap dan perilaku guru.
pemasaran,
mengatakan
aman
informan
untuk
teman
Berdasarkan
hasil
wawancara
key
sekelas karena sudah saling percaya
mendalam
dan menjaga. Beberapa yang lain
hubungan yang terjalin antara siswa
mengatakan tidak aman karena masih
jurusan pemasaran dengan guru yang
ada
bulliying
permusuhan,
dan
perilaku yang kurang nyaman.
Berdasarkan
informan
mengajar cukup baik. Perlakuan guru
di dalam kelas kepada siswa baik
wawancara
artinya tidak ada kekerasan fisik
informan,
maupun no fisik. Guru berusaha
hubungan yang terjalin antar siswa
menjalin hubungan yang baik dengan
jurusan pemasaran sudah baik. Hal ini
siswa
ditunjukkan dengan tidak adanya
diperlakukan dengan didikan yang
masalah yang muncul dari hubungan
keras.
antar siswa tersebut.
“Sudah ngrasa aman ada yang belum.
“Perlakuannya aman soalnya teman-
Aman
temanku saling menjaga. Kalau ada
Kalau nggak amannya kadang bicara
teman
kurang baik sering bentak-bentak”.
mendalam
hasil
dengan
dengan
yang
key
kesusahan
dibantu”.
(WM10)
karena
siswa
biasanya
tidak
ngasih
dapat
motivasi.
(WM11)
“Teman-teman
modelnya
“Omelan-omelan (kebanyakan), lebih
nge geng, teman saya cuma satu.
termotivasi karena bisa lebih baik
Rasanya
untuk ke depannya”. (WM3)
belum
kelasku
(aman), gengnya
orang punya (kaya) biasanya bully”.
(WM17)
Keamanan
dari
Lingkungan
KEBUTUHAN
DIMILIKI
DAN
CINTA
Sekolah
Berdasarkan
hasil
wawancara
mendalam dengan informan siswa
Penerimaan dari Teman
Berdasarkan
hasil
wawancara
jurusan pemasaran, sebagian besar
mendalam dengan informan siswa
informan mengatakan sudah merasa
jurusan pemasaran, sebagian besar
aman dengan lingkungan sekolah
informan mengatakan bahwa sudah
karena adanya alat keamanan yaitu
diterima dengan baik oleh teman
CCTV
sekelasnya
dan
(satpam).
Sebagian
mengatakan
karena
petugas
belum
masih
keamanan
yang
lain
merasa
aman
sering
terjadi
mendalam
keamanan
dikatakan
hasil
informan
belum
wawancara
lainnya
lingkungan
sekolah
sebelah
aman.
beberapa
mengatakan
dengan
teman
luar
baik.
jurusan
diterima dengan baik, beberapa yang
informan
sudah
lain
diterima
Penerimaan
key
dengan
yang
ada
beberapa informan mengatakan sudah
kehilangan barang di sekolah.
Berdasarkan
tetapi
Hal
ini
didukung dengan penggunaan alat
keamanan seperti CCTV, satpam dan
mengatakan
mata
dan
dipandang
yang
lainnya
mengaku tidak mempunyai teman
luar jurusan.
Berdasarkan
hasil
key
guru BP yang bertugas piket di lobi
mendalam
sekolah.
hubungan yang terjalin antar siswa
“Sudah
satpam
(aman)
apalagi
karena
banyak
24
jam
dengan
wawancara
informan,
jurusan pemasaran dan antara siswa
jurusan
pemasaran
dengan
siswa
(penjagaannya). Ada CCTV di setiap
jurusan yang lain baik. Pada beberapa
kelas.” (WM10)
kegiatan di luar jam pelajaran sekolah
“Lingkungan sekolah itu belum aman
antar
karena helm yang aku tinggal di
maupun dengan siswa jurusan lain
parkiran itu hilang. CCTV pun juga
terlibat dalam kerjasama.
nggak memadai, nggak setiap harinya
“Baik sama-sama menghargai satu
diawasi.” (WM12)
jurusan saling mendukung. Kalau
siswa
menerimanya
jurusan
saling
pemasaran
mendukung
walaupun beda jurusan. Kalau nggak
sendiri.
menerimanya menganggap jurusan
antara
pemasaran itu di bawah (rendah)”.
dengan guru yang tidak mengajar
(WM7)
cukup baik tetapi kurang dekat karena
“Ramah (teman luar jurusan) soalnya
tidak semua anak mengenal guru
satu keluarga SMK 6, saling sapa”.
tersebut.
(WM11)
“Pemasaran di cap jelek anake nakal-
Penerimaan dari Guru
nakal. Risih kelasku dijelek-jelekin
Berdasarkan
hasil
wawancara
Hubungan
siswa
yang
jurusan
terjalin
pemasaran
jadi kurang (semangat belajar) karena
mendalam dengan informan siswa
dapat
jurusan pemasaran, sebagian besar
(WM11)
informan
belum
“Penerimaan guru yang mengajar di
mendapat penerimaan yang baik dari
pemasaran baik, memberi motivasi
guru yang mengajar karena sering
kalau pemasaran itu tidak jelek,
dibanding-bandingkan dengan jurusan
peluang kerjanya banyak”. (WM1)
lain. Sebagian yang lain mengatakan
Penerimaan dari Warga Sekolah
sudah mendapat penerimaan yang
yang Lain
baik
dari
mengatakan
guru
yang
mengajar.
itu
tadi
Berdasarkan
(dijelek-jelekin).”
hasil
wawancara
Mengenai guru yang tidak mengajar
mendalam dengan informan siswa
sebagian besar informan mengatakan
jurusan pemasaran, sebagian besar
belum mendapatkan penerimaan yang
informan mengatakan bahwa untuk
baik karena dipandang sebelah mata.
satpam, ibu kantin dan OB tidak
Sebagian
lain
membeda-bedakan jurusan yang ada
mengatakan sudah diterima dengan
di SMK Negeri 6. Sebagian kecil
baik.
informan
informan
Berdasarkan
mendalam
yang
hasil
dengan
key
wawancara
informan,
hubungan yang terjalin antara siswa
mendapat
mengatakan
penerimaan
belum
yang
baik
karena dipandang sebelah mata.
Berdasarkan
hasil
key
wawancara
jurusan pemasaran dengan guru yang
mendalam
mengajar cukup dekat. Guru sudah
hubungan yang terjalin antara siswa
menganggap
jurusan pemasaran dengan warga
siswa
sebagai
anak
dengan
informan,
sekolah
yang
khususnya
lain
dengan
sangat
dekat
satpam,
para
praktek-praktek nggak diam saja”.
(WM4)
pesuruh dan ibu kantin. Hal ini
“Orang tua mendukung, memberi
dikarenakan warga sekolah yang lain
motivasi semangat untuk belajar.
sering
Terus sudah nggak boleh bolosan”.
mengajak
bercanda
sehingga
siswa
untuk
siswa
merasa
(WM10)
diterima dengan baik.
KEBUTUHAN HARGA DIRI
“(Penerimaan warga sekolah yang
Kepercayaan Diri
lain) baik semua. Tidak ada (yang
Berdasarkan
hasil
wawancara
memandang sebelah mata)”. (WM16)
mendalam dengan informan siswa
“(Antara satu jurusan dengan jurusan
jurusan pemasaran, sebagian besar
yang
siswa
lain)
sama
tapi
kadang
mengatakan
percaya
diri
mengolok-olok. Kalau saya nggak
menjadi siswa jurusan pemasaran
dengerin
karena
kata
orang
karena
alasan
pekerjaan
tetapi
pemasaran juga bisa berhasil kalau
sebagian yang lain mengaku tidak
kita mau berusaha”. (WM12)
percaya diri karena predikat rendah di
Penerimaan dari Orang Tua
sekolah. Mengenai tugas individu
wawancara
sebagian besar siswa tidak percaya
mendalam dengan informan siswa
diri karena kurang memahami materi,
jurusan pemasaran, semua informan
yang lain mengaku percaya diri
mengatakan
karena
Berdasarkan
hasil
bahwa
orang
tua
percaya
mendukung siswa untuk masuk ke
kemampuannya.
jurusan pemasaran. Sebagian besar
kelompok
orang tua memotivasi siswa tetapi
mengatakan
sebagian
dengan
Mengenai
sebagian
percaya
tugas
besar
siswa
diri
untuk
lain
kurang
berkontribusi di dalamnya tetapi ada
motivasi
karena
sebagian kecil yang tidak percaya diri
kurangnya waktu bicara dengan orang
karena alasan kekompakan kelompok.
tua.
“Belum bisa percaya diri, jurusan
yang
mendapatkan
“Mendukung
banget,
pengennya
orang tua saya masuk pemasaran.
Dibilangin
biar
lebih
PD
kalau
(pemasaran) nggak sesuai yang aku
ingin”. (WM13)
“Percaya
diri.
jurusan
mendapatkan apresiasi dari teman,
pemasaran itu cari pekerjaan mudah.
guru yang mengajar, wali kelas dan
Sehabis ini harus bekerja pokoknya
orang tua. Sebagian informan belum
dapat pekerjaan mudah”. (WM11)
mendapatkan apresiasi dari teman,
“Enggak takut salah nanti kalau
guru yang mengajar dan orang tua.
dikoreksi nilainya jelek. Enggak PD,
Perhatian yang kurang juga dirasakan
nggak menguasai materi”. (WM10)
beberapa informan sehingga membuat
Prestasi
semangat belajarnya rendah.
Berdasarkan
Ambil
hasil
wawancara
Berdasarkan
hasil
key
mendalam dengan informan siswa
mendalam
jurusan pemasaran, sebagian besar
reward yang diberikan berupa pujian,
informan belum memiliki prestasi
nilai dan motivasi sedangkan untuk
akademik
dan
hadiah diberikan hanya kepada siswa
hanya sebagian kecil informan yang
kelas XII yang memiliki nilai ujian
memiliki prestasi non akademik.
yang
“Non akademik di ekstrakurikuler
diberikan
paspram, pulang bawa 6 piala tahun
mendidik bertujuan agar siswa tidak
2013. Kalau akademik saingannya
lagi mengulangi kesalahannya dan
banyak, sumber dayanya saya tidak
dapat digunakan pelajaran bagi siswa
mampu ngejar teman-teman saya
yang lain.
yang lebih pinter dari saya”. (WM15)
“Tiap yang aku kerjain dihargain
“Ulangan
bagus.
sama mereka (teman-teman). 10-20%
Enggak (ada prestasi non akademik),
nya nggak suka, nggak sependapat.
nggak ada motivasinya. Ekstranya
Presentasi
nggak ada kesenian saya sukanya
positif sama guru. Hadiah nggak ada,
gambar”. (WM6)
ucapan pernah. Mendukung setiap
Apresiasi
kegiatanku, dari orang tua (apresiasi
yang
memuaskan
harian
Berdasarkan
paling
hasil
wawancara
yang
dengan
wawancara
bagus.
Punishment
berupa
hukuman
kelompokku
paling
informan,
membuat
yang
yang
ditanggapi
semangat
mendalam dengan informan siswa
belajar)”. (WM13)
jurusan pemasaran, sebagian besar
“Kalau untuk di jurusan (pemasaran)
informan
orang tua mendukung karena orang
mengaku
sudah
cukup
tua saya dulunya kuliah di pemasaran
informan memilih pemasaran karena
juga. Orang tua saya tidak pernah
ingin mendapatkan pekerjaan dengan
memperhatikan saya belajar apa tidak,
mudah sedangkan sebagian besar
berangkat
karena arahan dari orang tua dan tidak
sekolah
apa
tidak”.
diterima di jurusan yang lain. Siswa
(WM17)
KEBUTUHAN
AKTUALISASI
yang masuk ke jurusan pemasaran
DIRI
karena tidak diterima di jurusan lain
Bakat
dan karena arahan orang tua merasa
wawancara
terpaksa dan kurang semangat belajar
mendalam dengan informan siswa
beberapa siswa yang lain masih
jurusan pemasaran, sebagian besar
semangat belajar karena yakin pilihan
siswa jurusan pemasaran memiliki
orang tua yang terbaik.
bakat yang tidak sesuai dengan
“Pilihan saya sendiri, karena sehabis
kegiatan
jurusan
lulus sekolah maunya langsung kerja.
pemasaran. Sebagian kecil informan
Pemasaran itu mencari kerjanya lebih
yang memiliki bakat tidak sesuai
mudah daripada kejuruan yang lain.”
dengan
(WM3)
Berdasarkan
hasil
belajar
di
jurusan
pemasaran
mengatakan kurang semangat belajar
“Ibuk (yang milih jurusan). Enggak
karena tidak dapat berkembang.
(nggak ingin sekolah di SMK 6),
“Kalau di pelajaran kan butuh bicara,
(inginnnya sekolah di) SMK 11, SMK
aku suka yang kayak gitu (bicara).
4 tata boga. Dulu nggak PD sekarang
Saat-saat ini banyakan presentasi jadi
masih sedikit-sedikit (nggak PD)”.
tambah semangat.” (WM1)
(WM10)
“Bakat ngelukis. (jurusan pemasaran)
Cita-cita
nggak sesuai sama bakat saya. Intinya
Berdasarkan
hasil
wawancara
terpaksalah, iya (semangat belajar
mendalam dengan informan siswa
rendah).” (WM6)
jurusan pemasaran, sebagian kecil
Pemilihan Jurusan
informan memiliki cita-cita yang
wawancara
dapat dicapai melalui bekal dari
mendalam dengan informan siswa
belajar di jurusan pemasaran sehingga
jurusan pemasaran, sebagian kecil
merasa
Berdasarkan
hasil
kurang
dapat
mengembangkan diri untuk meraih
fisiologis ini yang berperan dalam
cita-cita
motivasi
yang
tidak
didapatkan
belajar
adalah
fasilitas
ilmunya di jurusan pemasaran.
belajar di dalam kelas, laboratorium
“Pengennya jadi arsitek. Iya (nggak
dan waktu istirahat.
sesuai sama jurusan pemasaran) tapi
KEBUTUHAN KEAMANAN
nanti les bidang multimedia bulan
September.
Semakin
turun
(semangatnya).” (WM6)
“Cita-citanya
Menurut Sagala, (2006) salah satu
upaya
guru
dalam
meningkatkan
motivasi belajar siswa yaitu dengan
jadi
usahawan
menciptakan suasana belajar yang
mempunyai toko sendiri. Banyak
menyenangkan,
(kompetensi di pemasaran yang dapat
dan terhindar dari celaan. Pada
digunakan bekal untuk mencapai cita-
penelitian ini siswa sudah merasa
cita), lebih semangat belajar.” (WM1)
aman dalam belajar baik dari teman,
penuh
kehangatan
guru maupun lingkungan sekolah.
Meskipun demikian, motivasi belajar
PEMBAHASAN
siswa masih rendah karena adanya
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
dengan
penerimaan yang kurang baik yaitu
oleh
dibanding-bandingkan dengan jurusan
Rochmadi, (2014) yang mengatakan
yang lain dan dipandang sebelah mata
bahwa
infrastruktur
oleh jurusan lain. Hal ini berkaitan
dapat
dengan kebutuhan harga diri siswa
belajar
yang dalam masa ini siswa ingin
kantin
dihargai keberadaannya. Selain itu
Penelitian
penelitian
secara
ini
yang
fasilitas
dilakukan
dan
signifikan
mempengaruhi
siswa.
sejalan
Meskipun
motivasi
fasilitas
sudah tercukupi, pada penelitian ini
adanya
motivasi belajar siswa masih rendah
dengan cita-cita yang akan dicapai
karena adanya fasilitas waktu istirahat
juga membuat siswa merasa kurang
yang kurang dan fasilitas ruang untuk
bersemangat untuk belajar.
belajar yaitu kelas dan laboratorium
KEBUTUHAN
yang tidak berfungsi dengan baik
CINTA
sehingga
belajar
mengganggu
siswa.
Pada
ketidak
sesuaian
DIMILIKI
jurusan
DAN
motivasi
Penelitian yang dilakukan oleh
kebutuhan
Agnesia, (2009) mengatakan bahwa
motivasi dan perhatian dari guru dan
mendorong lingkungan kelas yang
orang
konstruktif
tua
secara
mempengaruhi
signifikan
motivasi
belajar
diskusi,
dengan
menginduksi
pembentukan
lingkungan
siswa. Perbedaan pada penelitian ini,
belajar kooperatif dan kerja kelompok
motivasi belajar siswa masih rendah
kecil
meskipun
mendapatkan
motivasi siswa untuk terlibat dalam
penerimaan yang baik atas diri dan
proses pembelajaran. Pada penelitian
jurusannya dari orang tua melalui
ini, meskipun siswa lebih menyukai
perhatian
yang
tugas yang diberikan secara kelompok
diberikan. Hal ini dikarenakan siswa
daripada tugas yang dikerjakan secara
belum mendapatkan penerimaan yang
individu motivasi belajar mereka
baik dari guru atas jurusannya yaitu
masih rendah.
telah
dan
motivasi
dapat
memperkuat
tingkat
sering dibanding-bandingkan dengan
Pengerjaan tugas individu masih
jurusan yang lain dan dipandang
dikerjakan bersama teman bahkan ada
sebelah mata.
juga yang menyontek karena siswa
Penelitian yang dilakukan oleh
mengaku kurang menguasai materi
Chua, Wong, dan Chen, (2009)
yang diajarkan dan merasa malas
mengatakan bahwa motivasi belajar
apabila mengerjakan tugas secara
siswa secara siginifikan dipengaruhi
sendiri.
oleh tiga hal yaitu dukungan guru,
penelitian yang dilakukan Rochmadi,
keterlibatan
dan
(2014) bahwa minat dan pengetahuan
Perbedaan
pada
orientasi
tugas.
penelitian
ini
siswa
Hal
ini
terhadap
pelajaran
dengan
secara
motivasi belajar siswa dipengaruhi
signifikan
oleh dukungan dari guru yang kurang.
motivasi
Keterlibatan dan orientasi tugas tidak
diperlukan
ditemukan dalam penelitian ini.
yang lebih mengenai materi yang
KEBUTUHAN HARGA DIRI
telah diajarkan sebelum pemberian
Penelitian
penelitian
ini
yang
berbeda dengan
dilakukan
oleh
dapat
sesuai
mempengaruhi
belajar siswa. Sehingga
pemberian
pemahaman
tugas.
Menurut
(Sardiman,
2012;
(Ullah, Sagheer, Sattar & Khan,
Islamuddin, 2012) motivasi belajar
2013)
siswa
yang
mengatakan
bahwa
dapat
ditingkatkan
dengan
melakukan pemberian angka atau
karena menuruti saran orang tua juga
nilai pada kegiatan belajar, hadiah,
karena tidak dapat masuk di jurusan
pemberian
lain.
ulangan
yang
tidak
Meskipun
demikian
ada
mendadak, pujian dan hukuman yang
sebagian kecil siswa yang masuk ke
diberikan
jurusan pemasaran karena dorongan
secara
hati-hati.
Pada
penelitian ini apresiasi yang diberikan
guru di kelas adalah pujan, nilai dan
dari dalam diri sendiri.
Menurut
(Sardiman,
2012;
hukuman yang mendidik. Motivasi
Islamuddin, 2012) tujuan belajar yang
belajar siswa masih rendah meskipun
diyakini
pemberian pujian, nilai dan hukuman
pelajaran tersebut untuk dipelajari
sudah cukup dari guru. Hal ini
diperlukan agar siswa dapat lebih giat
dikarenakan siswa merasa belum
dalam belajar. Pada penelitian ini
diterima
karena
siswa merasa kurang mendapatkan
dibanding-bandingkan dengan jurusan
kompetensi yang diperlukan untuk
lain oleh guru yang mengajar maupun
meraih cita-cita pada materi pelajaran
guru yang tidak mengajar. Selain itu
yang diajarkan di jurusan pemasaran.
sebagian kecil siswa mendapatkan
Meskipun demikian sebagian besar
perhatian dan dukungan yang kurang
siswa menganggap bakat yang tidak
dari orang tua karena kurangnya
sesuai dengan kegiatan pembelajaran
komunikasi
di jurusan pemasaran hanya sebagai
dengan
dan
baik
adanya
masalah
siswa
hiburan
keluarga.
KEBUTUHAN
AKTUALISASI
pada
sehingga
kebermanfaatan
waktu
tidak
luang
saja
mempengaruhi
semangat belajar di jurusan tersebut.
DIRI
Penelitian
ini
sejalan
dengan
Selain
itu,
penelitian
yang
penelitian yang dilakukan Rochmadi,
dilakukan oleh Wong, Ruth M.H.
(2014) bahwa minat dan pengetahuan
(2014)
siswa
memiliki motivasi yang kuat, hal ini
terhadap
pelajaran
secara
mengatakan
karena
siswa.
Pada
melanjutkan sekolah dan karir. Pada
penelitian ini sebagian besar siswa
penelitian ini meskipun tujuan mereka
masuk
adalah
dapat
motivasi
belajar
jurusan
pemasaran
selain
melanjutkan
mereka
siswa
mempengaruhi
signifikan
kebutuhan
bahwa
sekolah
untuk
dan
mencapai karir tetapi motivasi belajar
disebabkan oleh penerimaan teman
mereka masih rendah dikarenakan
luar jurusan dan guru yang kurang
perbedaan kompetensi yang ada di
baik serta perhatian orang tua yang
jurusan pemasaran dengan cita-cita
kurang.
yang ingin dicapai siswa.
4. Motivasi belajar siswa berdasarkan
Penelitian lain yang sejalan adalah
kebutuhan harga diri disebabkan
oleh
labelling oleh guru dan teman-
Mansfield, (2010) mengatakan bahwa
teman luar jurusan bahwa jurusan
motivasi
oleh
pemasaran adalah jurusan yang
tujuan masa depan. Pada penelitian
rendah dan hanya bisa berjualan
ini sebagian besar siswa memiliki
saja. Selain itu, ketidakpercayaan
tujuan masa depan yang berbeda
diri
dengan kompetensi yang diajarkan di
individu
jurusan
penguasaan yang kurang terhadap
penelitian
yang
siswa
dilakukan
dipengaruhi
pemasaran.
Meskipun
demikian sebagian informan mengaku
menjadikan
jurusan
pemasaran
sebagai tempat mencari pengalaman.
dalam
mengerjakan
disebabkan
tugas
oleh
materi yang telah diajarkan.
5. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan
aktualisasi
diri
disebabkan oleh pemilihan jurusan
yang tidak sesuai dengan cita-cita.
SIMPULAN
1. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan fisiologis disebabkan
SARAN
oleh kurangnya waktu istirahat,
1. Bagi pihak sekolah disarankan
jumlah
kantin
fasilitas
yang
ruang
kelas
sedikit,
dan
untuk
melakukan
memperhatikan
dan
pengadaan
atau
laboratorium yang tidak berfungsi
perbaikan
dengan baik.
fasilitas seperti fasilitas di dalam
2. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan
keamanan
sudah
terpenuhi.
berkala
atas
kelas, laboratorium, dan kantin.
Sosialisasi
mengenai
masing-
masing jurusan kepada siswa baru
3. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan
secara
dimiliki
dan
cinta
hendaknya juga dilakukan untuk
memberikan pemahaman bahwa
semua jurusan adalah sama.
2. Bagi guru disarankan menjaga
hubungan yang baik dengan siswa
melalui
pendekatan
secara
personal baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Selain itu
berkomitmen
menghilangkan
anggapan yang jelek mengenai
jurusan
pemasaran
melalui
pemahaman kepada siswa baik
jurusan pemasaran maupun jurusan
yang lain.
3. Bagi siswa disarankan menjalin
hubungan yang baik dengan guru
dan teman luar jurusan melalui
pendekatan personal.
4. Bagi peneliti lain disarankan untuk
melakukan
mengenai
penelitian
lanjutan
kompetensi
dan
keterampilan guru dalam mengajar
yang dapat meningkatkan motivasi
Kualitatif. Bandung: Pustaka
Setia.
Agnesia, S. (2009). Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar Siswa Kelas VIII dalam
Pembelajaran IPS Ekonomi di
SMPN 3 Pekanbaru. Skripsi
Tidak Dipublikasi, Universitas
Islam Riau, Pekanbaru.
Alwisol,
(2009).
Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM
Press.
Baharuddin, H. & Wahyuni, E.N.
(2010). Teori Belajar &
Pembelajaran. Jogjakarta: ArRuzz Media.
Chua, S.L., Wong, A.F.L., dan Chen,
D.T.
(2009).
Association
between Chinese Language
Classroom Environments and
Students Motivation to Learn
the
Language.
Australian
Journal of Educational &
Developmental Psychology 9,
53-64.
Hamzah, (2007). Teori Motivasi dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
belajar siswa.
DAFTAR REFERENSI
A.Crumpton,
Michael.
(2013).
Keeping The Motivation Going.
Journal Managing Library
Finance, 26 (4), 144-146.
Affifudin & Saebani, B.A. (2012).
Metodologi
Penelitian
Islamuddin, H. (2012). Psikologi
Pendidikan.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Komsiyah, I. (2012). Belajar dan
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Teras.
Mansfield, C.F. (2010). Motivating
Adolescents
Goals
for
Australian
Students
in
Secondary Schools. Australian
Journal of Educational &
Developmental Psychology 10,
44-55.
Syah, Muhibbin. (2005). Psikologi
Belajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Miles, M.B., & Huberman, A.M.
(2007).
Analisis
Data
Kualitatif:
Buku
Sumber
Tentang Metode-Metode Baru.
Jakarta: UI Press.
Ula, S.Shoimatul, (2013). Revolusi
Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Rochmadi, J. (2014). Analysis of the
Factors of Influence on
Motivation Learn Automotive
Electrical Material for Students
of Class XI SMK YP Delanggu
Klaten, Central Java, Indonesia
(An
Empirical
Study).
International
Journal
of
Engineering Research and
General Science 2 (5)
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan
Makna Pembelajaran Untuk
Membantu
Memecahkan
Problematika
Belajar
dan
Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Sardiman, (2006). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sardiman, (2012). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto, (2010). Belajar & FaktorFaktor Yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Soyomukti, Nurani, (2013). TeoriTeori Pendidikan. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Suardi,
(2012).
Pengantar
Pendidikan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Indeks.
Uno,
Hamzah.B. (2014). Teori
Motivasi & Pengukurannya:
Analisis Di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wong, Ruth M.H. (2014). Motivation
to Learn English and School
Grade Level: The Case of
Newly Arrived Hong Kong
Students. Porta Linguarum 21,
37-50.