MOTIVASI BELAJAR SISWA JURUSAN PEMASARAN DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA | Anisa Salsabilaningrum | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 6935 14635 1 SM

MOTIVASI BELAJAR SISWA JURUSAN PEMASARAN
DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN
DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Nada Anisa Salsabilaningrum, Sunarto, Harini *
* Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi motivasi belajar siswa
jurusan pemasaran kelas X dan XI dalam mengikuti pembelajaran di SMK Negeri
6 Surakarta. Motivasi belajar siswa yang diungkap berdasarkan teori motivasi
kebutuhan dari Abraham Maslow.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan berupa observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.
Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Uji keabsahan data
yang digunakan berupa triangulasi, member checking dan uji kebergantungan.
Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif Miles & Huberman.
Temuan penelitian ini adalah motivasi belajar siswa rendah. Hal ini disebabkan
fasilitas ruang belajar dan waktu istirahat yang kurang, serta penerimaan dari
teman luar jurusan dan guru yang kurang baik. Selain itu juga karena penilaian

atas jurusan pemasaran, ketidak sesuaian cita-cita dengan jurusan dan pemilihan
jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan siswa.
Kata Kunci: motivasi, teori motivasi, motivasi belajar
ABSTRACT
The purpose of this study was to explore the students' motivation marketing
department class X and XI in the following study in Public Vocational High
School 6 Surakarta. Students' motivation was revealed based on the theory of
motivation needs of Abraham Maslow.
This research is a qualitative descriptive. Data collection techniques used were
observation, interview and documentation study. The sampling technique used is
snowball sampling. Validity test of the data used in the form of triangulation,
member checking and testing of dependency. Analysis of the data used is
interactive analysis Miles & Huberman.
The findings of this research is the students' motivation is low. This is due
to the facility of learning space and less rest time , as well as the acceptance of a
friend outside the department and teachers who are less good . In addition,
because an assessment of the marketing department , mismatches ideals with the
selection of majors and majors are not in accordance with the wishes of the
students .
Keywords: motivation, motivation theory, motivation to learn.


belajar di dalam kelas salah satunya

PENDAHULUAN
merupakan

suatu

yang

digunakan

untuk

motivasi. Dalam dunia pendidikan

manusia

dalam


motivasi merupakan suatu hal yang

kehidupan bermasyarakat yang lebih

sangat berperan dalam meningkatkan

baik

cara

hasil belajar atau prestasi siswa

dan

sehingga adanya motivasi yang tinggi

Pendidikan
sarana

yang


mempersiapkan

dan

mantap

menumbuhkan,

dengan

mengasah,

sering

dibicarakan

mengembangkan seluruh aspek yang

harus


dimiliki baik aspek kognitif maupun

tercapainya prestasi siswa yang baik,

aspek

(Hamzah, 2007; Gellerman dalam A.

psikomotor

diharapkan

sehingga

keluarannya

manusia cerdas

dan


adalah

bermartabat,

selalu

adalah

diupayakan

demi

Crumpton, 2013).
SMK

Negeri

6


Surakarta

(Suardi, 2012; UU RI No. 20 Tahun

merupakan sekolah kejuruan favorit

2003 dalam Suardi, 2012). Salah satu

di Surakarta dengan pilihan jurusan

jenis

yaitu Jurusan Pemasaran, Jurusan

pendidikan

yang

ada


di

Indonesia adalah pendidikan sekolah.

Akuntansi,

Sekolah merupakan lembaga yang

Perkantoran, Jurusan Multi Media,

dirancang

dan Jurusan Usaha Perjalanan Wisata.

sebagai

tempat

Administrasi


berlangsungnya rekayasa perubahan

Hasil

tingkah laku (Soyomukti, 2013).

dilakukan penulis selama hampir tiga

Pendidikan

di

sekolah

bulan

studi

Jurusan


pendahuluan

melaksanakan

yang

Program

menekankan pada kegiatan belajar di

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK

dalam kelas. Belajar merupakan suatu

Negeri 6 Surakarta terhitung mulai

proses di dalam pendidikan yang

bulan


berupa pengalaman memikirkan dan

bulan November 2014 ditemukan

mengerjakan segala sesuatu di dalam

bahwa motivasi belajar siswa Jurusan

kegiatan belajar mengajar sehingga

Pemasaran

terjadi

pada

motivasi belajar tersebut ditunjukkan

manusia tersebut, (Chatarina dalam

dengan prosentase dari kesenangan

Suardi, 2012). Terdapat beberapa hal

melakukan latihan soal sebesar 50%

yang dapat mempengaruhi kegiatan

untuk kelas X dan 70% untuk kelas

perubahan

perilaku

September

sampai

rendah.

dengan

Rendahnya

XI.

Keuletan

dalam

menghadapi

dilakukan

untuk

mencapainya,

kesulitan belajar sebesar 50% untuk

(Sardiman, 2012; Uno, 2014).

kelas X dan XI. Kemandirian belajar

TEORI MOTIVASI

sebesar 20% untuk kelas X dan XI.

Teori tentang kebutuhan yang

Keterlambatan pengumpulan tugas

terkenal adalah teori Abraham Harold

50% untuk kelas X dan 30% untuk

Maslow. Pada teori ini, Maslow

kelas XI.

mengklasifikasikan

Berdasarkan hal tersebut di atas

kebutuhan

berdasarkan 5 hierarki, (Alwisol,

penulis tertarik untuk menggali lebih

2009):

dalam mengenai motivasi belajar

1. Kebutuhan fisiologis merupakan

siswa Jurusan Pemasaran. Adapun

kebutuhan

judul penelitian yang diambil adalah

dipenuhi

“MOTIVASI

SISWA

oksigen, makan, minum, gula,

JURUSAN PEMASARAN DALAM

garam, protein, istirahat, tidur, dan

MENGIKUTI PEMBELAJARAN DI

berhubungan seks.

BELAJAR

SMK NEGERI 6 SURAKARTA”.

dasar

yang

harus

pertama

kali

berupa

2. Kebutuhan yang kedua keamanan
berupa bebas dari rasa takut dan
cemas, adanya stabilitas, proteksi,

KAJIAN PUSTAKA

hukum, dan keteraturan.

MOTIVASI
Motivasi merupakan sesuatu yang

3. Kebutuhan yang ketiga adalah

kompleks berkaitan dengan dorongan

dimiliki atau penerimaan dan cinta

yang tumbuh di dalam diri manusia

berupa

baik karena faktor instrinsik maupun

teman, kekasih, anak dan bentuk

faktor ekstrinsik sebagai upaya dalam

hubungan berdasarkan perasaan.

perasaan

membutuhkan

atau

4. Kebutuhan yang keempat adalah

ini

kebutuhan harga diri dibedakan

adalah melakukan aktivitas untuk

menjadi dua bentuk. Bentuk yang

memenuhi

lemah adalah kebutuhan berupa

pemenuhan
keinginan.

kebutuhan
Sasaran

motivasi

kebutuhan

dengan

menentukan arah yang ingin dicapai

dihargai

orang

lain,

status,

dan menentukan apa yang harus

kemuliaan, kehormatan, perhatian,
reputasi, apresiasi dan dominasi.

Bentuk

yang

kuat

adalah

memperoleh kepandaian yang belum

kebutuhan berupa percaya diri,

didapat

kemandirian,

pengalaman sehingga hasil akhir yang

kesuksesan,

kompetensi,
independensi

dan

melalui

diharapkan adalah perubahan perilaku
yang relatif menetap ke arah yang

kebebasan.
5. Puncak dari kebutuhan semua
orang

sebelumnya

adalah

aktualisasi

diri.

lebih

baik.

Perubahan

tersebut

adalah

perilaku
perubahan

Aktualisasi diri ini merupakan

keterampilan,

kebutuhan yang mencakup hasrat

kemampuan,

ingin terus-menerus mewujudkan

pemahaman, apresiasi, emosi, jasmani

potensi diri dan menjadi apa yang

dan budi pekerti, (Suardi, 2012; Uno,

sempurna. Kebutuhan ini berupa

2014;

kebutuhan kreatif, realisasi diri,

2012; Komsiyah, 2012).

dan pengembangan diri.

MOTIVASI BELAJAR

sikap,

pengetahuan,

Gredler

dalam

Komsiyah,

Motivasi belajar merupakan suatu

INDIKATOR MOTIVASI
Indikator motivasi ada 8 yaitu
menghadapi

kebiasaan,

tugas dengan tekun,

pendorong atau penggerak dari dalam
diri

siswa

untuk

menghadapi kesulitan dengan ulet,

perubahan

pada orang dewasa, menunjukkan

indikator berupa adanya keinginan,

minat

bermacam-macam

dorongan kebutuhan belajar, harapan

masalah, menyukai bekerja secara

akan cita-cita, penghargaan yang

mandiri,

atau

diterima, kegiatan belajar mengajar

gampang bosan terhadap tugas-tugas

yang menyenangkan dan lingkungan

yang rutin, mampu mempertahankan

belajar yang kondusif, (Uno, 2014).

pendapatnya, tidak cepat menyerah

BENTUK-BENTUK

terhadap hal yang telah diyakininya,

BELAJAR DI SEKOLAH

terhadap

tidak

menyukai

menyukai mencari dan memecahkan

tingkah

melakukan

Bentuk-bentuk

dengan

MOTIVASI

motivasi

dapat

BELAJAR

pemberian nilai pada kegiatan belajar
adalah

suatu

kegiatan

positif yang dilakukan manusia untuk

siswa,

hadiah,

guru

yang

persoalan, (Sardiman, 2012).

Belajar

diberikan

laku

kompetisi

meliputi,

secara

individual maupun secara kelompok.,

ego-involvement,
ulangan

dan

dengan

pemberian

Faktor Eksternal

memperhatikan

Faktor sosial berupa lingkungan

waktu dan pemberitahuan yang tidak

sosial

mendadak.

Selain

mengetahui

hasil

sekolah,

masyarakat,

dan

itu

berupa

keluarga. Faktor non sosial berupa

belajar

siswa,

lingkungan alamiah (kondisi udara,

pujian, hukuman apabila guru dapat

suasana

memberikannya dengan memahami

instrumental

prinsip-prinsipnya,

untuk

belajar, buku panduan, kurikulum dan

belajar, minat dan tujuan belajar yang

peraturan sekolah), dan faktor materi

diakui

pelajaran yang harus disesuaikan

siswa

hasrat

kebermanfaatannya,

(Sardiman, 2012; Islamuddin, 2012).
FAKTOR

faktor

(gedung,

fasilitas

dengan perkembangan siswa.

YANG

MEMPENGARUHI

MOTIVASI

BELAJAR

METODE PENELITIAN
TEMPAT & WAKTU

Beberapa

faktor

mempengaruhi

motivasi

adalah

sekeliling),

(Baharuddin

&

yang
belajar
Wahyuni,

Penelitian ini dilakukan di SMK
Negeri 6 Surakarta dari bulan Januari
2015–Juni 2015.

2010; Slameto, 2010; Syah, 2005):

PENDEKATAN DAN JENIS

Faktor Internal

PENELITIAN

Faktor

fisiologis

merupakan

Penelitian

ini

menggunakan

keadaan fisik seseorang yang ditinjau

metode penelitian kualitatif dengan

dari dua macam yaitu kesehatan

pendekatan fenomenologi.

jasmani dan keadaan fungsi dari

TEKNIK CUPLIKAN

jasmani. Faktor psikologis adalah

Teknik cuplikan dalam penelitian

yang berkaitan dengan mental seperti

ini adalah non probabilitas purposive

kecerdasan

sampling. Informan dalam penelitian

motivasi,

siswa,

bakat,

sikap,

minat,

perhatian,

kematangan dan kesiapan.

ini

dipilih

dengan

menggunakan

teknik snowball sampling. Informan

Faktor kelelahan pada seseorang

berjumlah 15 orang siswa jurusan

dibedakan menjadi kelelahan jasmani

pemasaran dan 2 orang key informan

dan kelelahan rohani.

yaitu

Ketua

Keahlian

Khusus

triangulasi sumber dan triangulasi

Pemasaran dan wali kelas Pemasaran.

metode.

PENGUMPULAN DATA

Member Checking

Wawancara Mendalam (In Depth

Pada

penelitian

member

ini

checking dilakukan secara individual

Interviewing)
Wawancara mendalam dilakukan

pada

akhir

kegiatan

wawancara

kepada 15 orang informan siswa

mendalam.

jurusan pemasaran dan 2 orang key

kembali kesamaan tafsiran peneliti

informan. Wawancara di akhiri ketika

dengan

sudah terjadi pengulangan data dan

disampaikan oleh informan.

tidak ditemukan tema baru.

Uji Kebergantungan

Peneliti

informasi

Uji

Observasi
Pada penelitian ini yang diamati

menanyakan

yang

kebergantungan

telah

atau

dependability dilakukan dengan cara

adalah kantin Pemasaran, ruang kelas

audit selama penelitian berlangsung.

jurusan Pemasaran dan jurusan Usaha

ANALISIS DATA

Perjalanan

Wisata

(UPW),

laboratorium PM 1, laboratorium PM
2,

laboratorium

laboratorium

display,

mesin-mesin

Analisis

data

yang

digunakan

adalah analisis interaktif Miles &

dan

Huberman (2007) yang terdiri dari

bisnis

empat langkah, yaitu pengumpulan

(MBS).

data, reduksi data, penyajian data dan

Studi Dokumentasi

penarikan kesimpulan.

Pada penelitian ini dilakukan studi
dokumentasi pada jadwal pelajaran,
data

siswa

kelas

dan

struktur

kurikulum pemasaran kelas X dan XI
serta foto dokumentasi penelitian.

HASIL PENELITIAN
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
Ketersediaan Kantin Pemasaran
Berdasarkan

hasil

wawancara

sebagian

informan

UJI VALIDITAS DATA

mendalam

Uji Kredibilitas

mengatakan tercukupi untuk jenis

Triangulasi

makanan, rasa, harga, dan porsi

Triangulasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi teori,

makanan.

Sebagian

informan

mengatakan tidak tercukupi untuk

jumlah kantin dan jenis makanannya.

ruang

Kondisi kantin bersih tetapi untuk

sampah.

tempat makan kotor sehingga tidak

“Harga cukup terjangkau. Tempat

nyaman digunakan untuk makan.

makan kotor, nggak nyaman. Buat

Berdasarkan

hasil

observasi,

sudah

disediakan

makanpun

malas

tempat

(tempat

jumlah kantin di sekolah ada 4. Salah

makannya)”. (WM13)

satu dari ke empat kantin tersebut

“Cuma satu (kantin pemasarannya).

adalah kantin yang khusus digunakan

Kantin yang satu makanannya snack-

oleh

jurusan

snack. (Kantin) yang satunya yang

pemasaran. Kantin pemasaran terletak

buat praktek (siswa pemasaran) ada

di

timlo, tempe. (Kantin yang satunya

praktek

bagian

menghadap

siswa

belakang
ke

barat.

sekolah
Kantin

ada

nasi,

tempe,

es,

sudah

pemasaran menjual makanan berat

komplit”(WM1).

yaitu nasi timlo, nasi oseng-oseng dan

“Kurang karena makanannya yang

mie instan. Minuman yang disediakan

dijual sudah bosan itu-itu saja nggak

hanya berupa teh. Makanan ringan

bervariasi”. (WM4)

yang

Ketersediaan Waktu Istirahat

disediakan

hanya

berupa

Berdasarkan

gorengan saja.

hasil

wawancara

Sebelah kiri kantin pemasaran

mendalam dengan informan siswa

menjual aneka jajan pasar, snack,

jurusan pemasaran, frekuensi waktu

gorengan, nasi oseng, bandeng dan

istirahat di SMK Negeri 6 Surakarta

teri. Minuman yang disediakan ada

sebanyak 2 kali dengan durasi waktu

teh, jeruk dan air mineral. Sebelah

selama 15 menit. Istirahat pertama

kanan kantin pemasaran menjual nasi

pukul 09.45-10.00 dan istirahat kedua

dengan banyak variasi lauk. Makanan

pukul 12.15-12.30 WIB. Sebagian

ringannya

dan

besar informan mengatakan tidak

minumannya terdapat teh, jeruk serta

tercukupi untuk istirahat pertama dan

air mineral gelas maupun botol.

atau istirahat kedua. Sebagian kecil

Kebersihan kantin cukup baik tetapi

informan

tempat

tercukupi untuk istirahat pertama dan

berupa

makan

gorengan

kurang

terjaga

kebersihannya meskipun di depan

mengatakan

atau istirahat kedua.

sudah

Berdasarkan hasil observasi, pada

yang ada di dalam kelas menurut

saat jam istirahat pertama antrian

sebagian

siswa yang membeli makanan atau

tercukupi tetapi beberapa informan

minuman di kantin cukup panjang.

mengatakan belum tercukupi dan

Pada saat istirahat kedua siswa ada

merasa dibedakan dengan jurusan lain

yang ke kantin dan ada yang menuju

mengenai fasilitas meja dan kursi.

masjid

Kondisi

untuk

menunaikan

shalat

besar

kelas
cukup

informan

menurut

informan

dhuhur. Suasana kantin pada saat jam

sudah

istirahat kedua tidak seramai pada

digunakan untuk mendukung proses

saat jam istirahat pertama.

pembelajaran di jurusan pemasaran

“Belum cukup. Ada yang kelasnya

ada 4 yaitu lab PM 1, lab PM 2, lab

jauh kantinnya cuma belakang. Kalau

display dan lab mesin-mesin bisnis

kantinnya ramai nanti masuk kelasnya

(MBS). Fasilitas yang ada di lab

terlambat. Kalau sebelum pelajaran

sudah tercukupi tetapi untuk beberapa

gurunya lama ngambil waktu, waktu

fasilitas masih ada yang kurang yaitu

ke kantin kurang lama.” (WM4)

fasilitas di lab display, komputer di

“Waktu istirahat kurang, cuma 15

lab PM 1 yang sering bermasalah, AC

menit. Sekolahannya lumayan besar,

di lab PM 2 yang kadang-kadang

di kantin antri banyak. Sampai kelas

mati, dan koneksi wifi yang tidak

sudah bel belum makan jadi lemas”.

tersambung ke lab PM 1 dan PM 2.

(WM2)

Kondisi lab yang masih kurang rapi

“Istirahat pertama jam 09.45 waktu

dan bersih adalah lab PM 1 dan lab

15 menit sampai jam 10.00. kalau

display karena banyaknya berkas dan

istirahat kedua jam 12.15 sampai jam

barang-barang di dalam lab.
Berdasarkan

12.30.” (WM7)
Ketersediaan Ruang untuk Belajar

baik.

sudah

hasil

Lab

yang

observasi,

fasilitas yang ada di dalam ruang

wawancara

kelas terdiri dari meja dan kursi kayu

mendalam dengan informan siswa

baik untuk siswa maupun untuk guru,

jurusan pemasaran, ruang kelas yang

ventilasi dan almari. Kondisi meja

digunakan belajar oleh siswa jurusan

dan kursi siswa kurang baik karena

pemasaran dari kelas 22-25. Fasilitas

terdapat banyak coretan dari bolpoin

Berdasarkan

hasil

maupun tipex. Kondisi meja dan kursi

Meja bagian atas dilapisi dengan

guru kurang baik karena banyak debu

papan seperti white board sehingga

yang menempel. Ventilasi di ruang

tampak bersih. Satu meja dapat

kelas

digunakan untuk satu orang sehingga

cukup

menjadikan

banyak
kelas

sehingga

terang

tanpa

lebih nyaman digunakan belajar.
Pihak

bantuan lampu.
Selain itu, di dalam kelas juga

sekolah

laboratorium

memberikan

yang

khusus

3

untuk

terdapat 2 kipas angin, satu speaker,

jurusan pemasaran dan 1 laboratorium

LCD,

dan

umum yang dapat digunakan untuk

dapat

jurusan pemasaran, akuntansi dan

layar,

penggaris.

papan

tulis

Kondisi

LCD

digunakan dengan baik tetapi untuk

administrasi

layarnya harus diturunkan secara

Laboratorium pemasaran 1 berfungsi

manual

untuk

apabila

akan

digunakan.

perkantoran.

pembelajaran

yang

Papan tulis yang digunakan sudah

memerlukan koneksi internet. Di

menggunakan boardmaker.

dalamnya terdapat sejumlah komputer

Berdasarkan hasil observasi, ruang

dengan kondisi baik tetapi sebagian

kelas yang terletak di bagian depan

komputer bagian belakang ada yang

SMK Negeri 6 Surakarta digunakan

tidak dapat digunakan. Komputer-

untuk

komputer tersebut sudah tersambung

jurusan

Akuntansi,

Administrasi Perkantoran dan Usaha

dengan

Perjalanan Wisata. Fasilitas yang ada

kecepatannya

di dalam kelas terdapat meja dan

ruangan

kursi, ventilasi yang cukup di kanan

korden di kanan dan kiri ruang kelas.

kiri ruangan, almari, LCD, papan

LCD yang disediakan dalam kondisi

tulis,

angin.

kurang baik karena remotenya rusak

Perbedaannya hanya pada kondisi

dan tampilan di layar yang kadang-

kebersihan kelas yang lebih bersih

kadang tidak jelas. Di bagian depan

dan meja kursi untuk siswa. Meja dan

sebelah kiri ruang terdapat etalase

kursi untuk siswa pada kelas ini

yang dipenuhi dengan berkas-berkas

terbuat

tidak

sehingga

dan

dari

2

kipas

kayu

mudah

yang

ringan

dipindah-pindah.

wifi

sekolah
kurang.

tertutup

terpakai.

dengan

di

bagian

tetapi
Kondisi
fasilitas

depan

sebelah kanan terdapat rak yang

digunakan siswa untuk menyimpan

alat telepon yang biasa digunakan

tasnya.

untuk praktek pelayanan purna jual.

Meskipun

demikian

rak

tersebut kurang mencukupi sehingga

Laboratorium mesin-mesin bisnis

diletakkan

(MBS)

merupakan

disamping rak dan menjadikan kelas

umum.

Fasilitas

terlihat kurang rapi.

laboratorium ini adalah meja kursi

tas

siswa

ada

Laboratorium

yang

pemasaran

2

tulis,

sudah

Peralatan

program

kasir

yang

ada

di

kayu untuk siswa dan guru, papan

dilengkapi dengan komputer yang
diinstal

laboratorium

kipas

angin

dan

lampu.

untuk

kegiatan

menggunakan magic 7. Fasilitas lain

pembelajaran berupa cash register,

hampir sama yaitu ada AC, papan

kalkulator

tulis, LCD, speaker. Perbedaannya,

digital dan price labeling. Kondisi

lab pemasaran 2 ini tidak tertutup,

laboratorium MBS kurang terawat,

tidak ada korden yang menutupi

peralatan, meja dan kursi belum

jendela

tertata rapi.

sehingga

penerangannya

elektronik,

timbangan

“Kalau saya menggunakan ruang

sangat cukup.
Laboratorium display digunakan

kelas dari nomor 22 sampai 25.

untuk praktek penataan produk dan

Fasilitasnya ada proyektor, almari,

pelayanan purna jual. Fasilitas yang

papan tulis, penghapus, yang masih

ada di dalamnya seperti ruang kelas

kurang

yang lain yaitu ada LCD, papan tulis,

dibedakan

meja kursi kayu baik untuk guru

(WM15)

maupun siswa, ventilasi yang cukup,

“Ruang kelas sudah baik, setiap

dan satu kipas angin yang diletakkan

jurusan punya wilayah sendiri. Sudah

di

ada kipas angin, LCD, penerangannya

tengah

atas.

Fasilitas

yang

meja

sama

dengan

kursi

kayak

jurusan

lain.”

digunakan untuk praktek berupa meja

juga cukup”. (WM1)

display, kayu-kayu, peragaan orang,

“Di lab (PM 2) kadang AC nya mati,

dan

(lab PM 1) komputernya wifinya

pernak-pernik

lain

yang

digunakan untuk penataan produk. Di

nggak

meja bagian depan kelas juga terdapat

fasilitasnya kurang. Lab MBS jarang
dipakai

tersambung.

karena

Lab

waktu

display

pelajaran

administrasi transaksi seringnya di lab
PM 2. Di lab PM 2 sudah ada

Keamanan dari Guru
Berdasarkan

hasil

wawancara

program kasirnya”. (WM3)

mendalam dengan informan siswa

KEBUTUHAN KEAMANAN

jurusan

Keamanan dari Teman

informan mengatakan sudah aman

Berdasarkan

hasil

pemasaran,

sebagian

wawancara

dengan perlakuan guru di kelas.

mendalam dengan informan siswa

Sebagian yang lain mengatakan tidak

jurusan

aman karena sikap dan perilaku guru.

pemasaran,

mengatakan

aman

informan

untuk

teman

Berdasarkan

hasil

wawancara

key

sekelas karena sudah saling percaya

mendalam

dan menjaga. Beberapa yang lain

hubungan yang terjalin antara siswa

mengatakan tidak aman karena masih

jurusan pemasaran dengan guru yang

ada

bulliying

permusuhan,

dan

perilaku yang kurang nyaman.
Berdasarkan

informan

mengajar cukup baik. Perlakuan guru
di dalam kelas kepada siswa baik

wawancara

artinya tidak ada kekerasan fisik

informan,

maupun no fisik. Guru berusaha

hubungan yang terjalin antar siswa

menjalin hubungan yang baik dengan

jurusan pemasaran sudah baik. Hal ini

siswa

ditunjukkan dengan tidak adanya

diperlakukan dengan didikan yang

masalah yang muncul dari hubungan

keras.

antar siswa tersebut.

“Sudah ngrasa aman ada yang belum.

“Perlakuannya aman soalnya teman-

Aman

temanku saling menjaga. Kalau ada

Kalau nggak amannya kadang bicara

teman

kurang baik sering bentak-bentak”.

mendalam

hasil

dengan

dengan

yang

key

kesusahan

dibantu”.

(WM10)

karena

siswa

biasanya

tidak

ngasih

dapat

motivasi.

(WM11)

“Teman-teman

modelnya

“Omelan-omelan (kebanyakan), lebih

nge geng, teman saya cuma satu.

termotivasi karena bisa lebih baik

Rasanya

untuk ke depannya”. (WM3)

belum

kelasku

(aman), gengnya

orang punya (kaya) biasanya bully”.
(WM17)

Keamanan

dari

Lingkungan

KEBUTUHAN

DIMILIKI

DAN

CINTA

Sekolah
Berdasarkan

hasil

wawancara

mendalam dengan informan siswa

Penerimaan dari Teman
Berdasarkan

hasil

wawancara

jurusan pemasaran, sebagian besar

mendalam dengan informan siswa

informan mengatakan sudah merasa

jurusan pemasaran, sebagian besar

aman dengan lingkungan sekolah

informan mengatakan bahwa sudah

karena adanya alat keamanan yaitu

diterima dengan baik oleh teman

CCTV

sekelasnya

dan

(satpam).

Sebagian

mengatakan
karena

petugas

belum

masih

keamanan
yang

lain

merasa

aman

sering

terjadi

mendalam
keamanan
dikatakan

hasil

informan
belum

wawancara

lainnya

lingkungan

sekolah

sebelah

aman.

beberapa
mengatakan

dengan

teman

luar

baik.
jurusan

diterima dengan baik, beberapa yang

informan

sudah

lain

diterima

Penerimaan

key

dengan

yang

ada

beberapa informan mengatakan sudah

kehilangan barang di sekolah.
Berdasarkan

tetapi

Hal

ini

didukung dengan penggunaan alat
keamanan seperti CCTV, satpam dan

mengatakan
mata

dan

dipandang

yang

lainnya

mengaku tidak mempunyai teman
luar jurusan.
Berdasarkan

hasil
key

guru BP yang bertugas piket di lobi

mendalam

sekolah.

hubungan yang terjalin antar siswa

“Sudah
satpam

(aman)
apalagi

karena

banyak

24

jam

dengan

wawancara
informan,

jurusan pemasaran dan antara siswa
jurusan

pemasaran

dengan

siswa

(penjagaannya). Ada CCTV di setiap

jurusan yang lain baik. Pada beberapa

kelas.” (WM10)

kegiatan di luar jam pelajaran sekolah

“Lingkungan sekolah itu belum aman

antar

karena helm yang aku tinggal di

maupun dengan siswa jurusan lain

parkiran itu hilang. CCTV pun juga

terlibat dalam kerjasama.

nggak memadai, nggak setiap harinya

“Baik sama-sama menghargai satu

diawasi.” (WM12)

jurusan saling mendukung. Kalau

siswa

menerimanya

jurusan

saling

pemasaran

mendukung

walaupun beda jurusan. Kalau nggak

sendiri.

menerimanya menganggap jurusan

antara

pemasaran itu di bawah (rendah)”.

dengan guru yang tidak mengajar

(WM7)

cukup baik tetapi kurang dekat karena

“Ramah (teman luar jurusan) soalnya

tidak semua anak mengenal guru

satu keluarga SMK 6, saling sapa”.

tersebut.

(WM11)

“Pemasaran di cap jelek anake nakal-

Penerimaan dari Guru

nakal. Risih kelasku dijelek-jelekin

Berdasarkan

hasil

wawancara

Hubungan
siswa

yang

jurusan

terjalin

pemasaran

jadi kurang (semangat belajar) karena

mendalam dengan informan siswa

dapat

jurusan pemasaran, sebagian besar

(WM11)

informan

belum

“Penerimaan guru yang mengajar di

mendapat penerimaan yang baik dari

pemasaran baik, memberi motivasi

guru yang mengajar karena sering

kalau pemasaran itu tidak jelek,

dibanding-bandingkan dengan jurusan

peluang kerjanya banyak”. (WM1)

lain. Sebagian yang lain mengatakan

Penerimaan dari Warga Sekolah

sudah mendapat penerimaan yang

yang Lain

baik

dari

mengatakan

guru

yang

mengajar.

itu

tadi

Berdasarkan

(dijelek-jelekin).”

hasil

wawancara

Mengenai guru yang tidak mengajar

mendalam dengan informan siswa

sebagian besar informan mengatakan

jurusan pemasaran, sebagian besar

belum mendapatkan penerimaan yang

informan mengatakan bahwa untuk

baik karena dipandang sebelah mata.

satpam, ibu kantin dan OB tidak

Sebagian

lain

membeda-bedakan jurusan yang ada

mengatakan sudah diterima dengan

di SMK Negeri 6. Sebagian kecil

baik.

informan

informan

Berdasarkan
mendalam

yang

hasil

dengan

key

wawancara
informan,

hubungan yang terjalin antara siswa

mendapat

mengatakan
penerimaan

belum

yang

baik

karena dipandang sebelah mata.
Berdasarkan

hasil
key

wawancara

jurusan pemasaran dengan guru yang

mendalam

mengajar cukup dekat. Guru sudah

hubungan yang terjalin antara siswa

menganggap

jurusan pemasaran dengan warga

siswa

sebagai

anak

dengan

informan,

sekolah

yang

khususnya

lain

dengan

sangat

dekat

satpam,

para

praktek-praktek nggak diam saja”.
(WM4)

pesuruh dan ibu kantin. Hal ini

“Orang tua mendukung, memberi

dikarenakan warga sekolah yang lain

motivasi semangat untuk belajar.

sering

Terus sudah nggak boleh bolosan”.

mengajak

bercanda

sehingga

siswa

untuk

siswa

merasa

(WM10)

diterima dengan baik.

KEBUTUHAN HARGA DIRI

“(Penerimaan warga sekolah yang

Kepercayaan Diri

lain) baik semua. Tidak ada (yang

Berdasarkan

hasil

wawancara

memandang sebelah mata)”. (WM16)

mendalam dengan informan siswa

“(Antara satu jurusan dengan jurusan

jurusan pemasaran, sebagian besar

yang

siswa

lain)

sama

tapi

kadang

mengatakan

percaya

diri

mengolok-olok. Kalau saya nggak

menjadi siswa jurusan pemasaran

dengerin

karena

kata

orang

karena

alasan

pekerjaan

tetapi

pemasaran juga bisa berhasil kalau

sebagian yang lain mengaku tidak

kita mau berusaha”. (WM12)

percaya diri karena predikat rendah di

Penerimaan dari Orang Tua

sekolah. Mengenai tugas individu

wawancara

sebagian besar siswa tidak percaya

mendalam dengan informan siswa

diri karena kurang memahami materi,

jurusan pemasaran, semua informan

yang lain mengaku percaya diri

mengatakan

karena

Berdasarkan

hasil

bahwa

orang

tua

percaya

mendukung siswa untuk masuk ke

kemampuannya.

jurusan pemasaran. Sebagian besar

kelompok

orang tua memotivasi siswa tetapi

mengatakan

sebagian

dengan

Mengenai

sebagian
percaya

tugas

besar

siswa

diri

untuk

lain

kurang

berkontribusi di dalamnya tetapi ada

motivasi

karena

sebagian kecil yang tidak percaya diri

kurangnya waktu bicara dengan orang

karena alasan kekompakan kelompok.

tua.

“Belum bisa percaya diri, jurusan

yang

mendapatkan

“Mendukung

banget,

pengennya

orang tua saya masuk pemasaran.
Dibilangin

biar

lebih

PD

kalau

(pemasaran) nggak sesuai yang aku
ingin”. (WM13)

“Percaya

diri.

jurusan

mendapatkan apresiasi dari teman,

pemasaran itu cari pekerjaan mudah.

guru yang mengajar, wali kelas dan

Sehabis ini harus bekerja pokoknya

orang tua. Sebagian informan belum

dapat pekerjaan mudah”. (WM11)

mendapatkan apresiasi dari teman,

“Enggak takut salah nanti kalau

guru yang mengajar dan orang tua.

dikoreksi nilainya jelek. Enggak PD,

Perhatian yang kurang juga dirasakan

nggak menguasai materi”. (WM10)

beberapa informan sehingga membuat

Prestasi

semangat belajarnya rendah.

Berdasarkan

Ambil

hasil

wawancara

Berdasarkan

hasil
key

mendalam dengan informan siswa

mendalam

jurusan pemasaran, sebagian besar

reward yang diberikan berupa pujian,

informan belum memiliki prestasi

nilai dan motivasi sedangkan untuk

akademik

dan

hadiah diberikan hanya kepada siswa

hanya sebagian kecil informan yang

kelas XII yang memiliki nilai ujian

memiliki prestasi non akademik.

yang

“Non akademik di ekstrakurikuler

diberikan

paspram, pulang bawa 6 piala tahun

mendidik bertujuan agar siswa tidak

2013. Kalau akademik saingannya

lagi mengulangi kesalahannya dan

banyak, sumber dayanya saya tidak

dapat digunakan pelajaran bagi siswa

mampu ngejar teman-teman saya

yang lain.

yang lebih pinter dari saya”. (WM15)

“Tiap yang aku kerjain dihargain

“Ulangan

bagus.

sama mereka (teman-teman). 10-20%

Enggak (ada prestasi non akademik),

nya nggak suka, nggak sependapat.

nggak ada motivasinya. Ekstranya

Presentasi

nggak ada kesenian saya sukanya

positif sama guru. Hadiah nggak ada,

gambar”. (WM6)

ucapan pernah. Mendukung setiap

Apresiasi

kegiatanku, dari orang tua (apresiasi

yang

memuaskan

harian

Berdasarkan

paling

hasil

wawancara

yang

dengan

wawancara

bagus.

Punishment

berupa

hukuman

kelompokku

paling

informan,

membuat

yang
yang

ditanggapi

semangat

mendalam dengan informan siswa

belajar)”. (WM13)

jurusan pemasaran, sebagian besar

“Kalau untuk di jurusan (pemasaran)

informan

orang tua mendukung karena orang

mengaku

sudah

cukup

tua saya dulunya kuliah di pemasaran

informan memilih pemasaran karena

juga. Orang tua saya tidak pernah

ingin mendapatkan pekerjaan dengan

memperhatikan saya belajar apa tidak,

mudah sedangkan sebagian besar

berangkat

karena arahan dari orang tua dan tidak

sekolah

apa

tidak”.

diterima di jurusan yang lain. Siswa

(WM17)
KEBUTUHAN

AKTUALISASI

yang masuk ke jurusan pemasaran

DIRI

karena tidak diterima di jurusan lain

Bakat

dan karena arahan orang tua merasa
wawancara

terpaksa dan kurang semangat belajar

mendalam dengan informan siswa

beberapa siswa yang lain masih

jurusan pemasaran, sebagian besar

semangat belajar karena yakin pilihan

siswa jurusan pemasaran memiliki

orang tua yang terbaik.

bakat yang tidak sesuai dengan

“Pilihan saya sendiri, karena sehabis

kegiatan

jurusan

lulus sekolah maunya langsung kerja.

pemasaran. Sebagian kecil informan

Pemasaran itu mencari kerjanya lebih

yang memiliki bakat tidak sesuai

mudah daripada kejuruan yang lain.”

dengan

(WM3)

Berdasarkan

hasil

belajar

di

jurusan

pemasaran

mengatakan kurang semangat belajar

“Ibuk (yang milih jurusan). Enggak

karena tidak dapat berkembang.

(nggak ingin sekolah di SMK 6),

“Kalau di pelajaran kan butuh bicara,

(inginnnya sekolah di) SMK 11, SMK

aku suka yang kayak gitu (bicara).

4 tata boga. Dulu nggak PD sekarang

Saat-saat ini banyakan presentasi jadi

masih sedikit-sedikit (nggak PD)”.

tambah semangat.” (WM1)

(WM10)

“Bakat ngelukis. (jurusan pemasaran)

Cita-cita

nggak sesuai sama bakat saya. Intinya

Berdasarkan

hasil

wawancara

terpaksalah, iya (semangat belajar

mendalam dengan informan siswa

rendah).” (WM6)

jurusan pemasaran, sebagian kecil

Pemilihan Jurusan

informan memiliki cita-cita yang
wawancara

dapat dicapai melalui bekal dari

mendalam dengan informan siswa

belajar di jurusan pemasaran sehingga

jurusan pemasaran, sebagian kecil

merasa

Berdasarkan

hasil

kurang

dapat

mengembangkan diri untuk meraih

fisiologis ini yang berperan dalam

cita-cita

motivasi

yang

tidak

didapatkan

belajar

adalah

fasilitas

ilmunya di jurusan pemasaran.

belajar di dalam kelas, laboratorium

“Pengennya jadi arsitek. Iya (nggak

dan waktu istirahat.

sesuai sama jurusan pemasaran) tapi

KEBUTUHAN KEAMANAN

nanti les bidang multimedia bulan
September.

Semakin

turun

(semangatnya).” (WM6)
“Cita-citanya

Menurut Sagala, (2006) salah satu
upaya

guru

dalam

meningkatkan

motivasi belajar siswa yaitu dengan

jadi

usahawan

menciptakan suasana belajar yang

mempunyai toko sendiri. Banyak

menyenangkan,

(kompetensi di pemasaran yang dapat

dan terhindar dari celaan. Pada

digunakan bekal untuk mencapai cita-

penelitian ini siswa sudah merasa

cita), lebih semangat belajar.” (WM1)

aman dalam belajar baik dari teman,

penuh

kehangatan

guru maupun lingkungan sekolah.
Meskipun demikian, motivasi belajar

PEMBAHASAN

siswa masih rendah karena adanya

KEBUTUHAN FISIOLOGIS
dengan

penerimaan yang kurang baik yaitu

oleh

dibanding-bandingkan dengan jurusan

Rochmadi, (2014) yang mengatakan

yang lain dan dipandang sebelah mata

bahwa

infrastruktur

oleh jurusan lain. Hal ini berkaitan

dapat

dengan kebutuhan harga diri siswa

belajar

yang dalam masa ini siswa ingin

kantin

dihargai keberadaannya. Selain itu

Penelitian
penelitian

secara

ini

yang

fasilitas

dilakukan

dan

signifikan

mempengaruhi
siswa.

sejalan

Meskipun

motivasi
fasilitas

sudah tercukupi, pada penelitian ini

adanya

motivasi belajar siswa masih rendah

dengan cita-cita yang akan dicapai

karena adanya fasilitas waktu istirahat

juga membuat siswa merasa kurang

yang kurang dan fasilitas ruang untuk

bersemangat untuk belajar.

belajar yaitu kelas dan laboratorium

KEBUTUHAN

yang tidak berfungsi dengan baik

CINTA

sehingga
belajar

mengganggu
siswa.

Pada

ketidak

sesuaian

DIMILIKI

jurusan

DAN

motivasi

Penelitian yang dilakukan oleh

kebutuhan

Agnesia, (2009) mengatakan bahwa

motivasi dan perhatian dari guru dan

mendorong lingkungan kelas yang

orang

konstruktif

tua

secara

mempengaruhi

signifikan

motivasi

belajar

diskusi,

dengan

menginduksi

pembentukan

lingkungan

siswa. Perbedaan pada penelitian ini,

belajar kooperatif dan kerja kelompok

motivasi belajar siswa masih rendah

kecil

meskipun

mendapatkan

motivasi siswa untuk terlibat dalam

penerimaan yang baik atas diri dan

proses pembelajaran. Pada penelitian

jurusannya dari orang tua melalui

ini, meskipun siswa lebih menyukai

perhatian

yang

tugas yang diberikan secara kelompok

diberikan. Hal ini dikarenakan siswa

daripada tugas yang dikerjakan secara

belum mendapatkan penerimaan yang

individu motivasi belajar mereka

baik dari guru atas jurusannya yaitu

masih rendah.

telah

dan

motivasi

dapat

memperkuat

tingkat

sering dibanding-bandingkan dengan

Pengerjaan tugas individu masih

jurusan yang lain dan dipandang

dikerjakan bersama teman bahkan ada

sebelah mata.

juga yang menyontek karena siswa

Penelitian yang dilakukan oleh

mengaku kurang menguasai materi

Chua, Wong, dan Chen, (2009)

yang diajarkan dan merasa malas

mengatakan bahwa motivasi belajar

apabila mengerjakan tugas secara

siswa secara siginifikan dipengaruhi

sendiri.

oleh tiga hal yaitu dukungan guru,

penelitian yang dilakukan Rochmadi,

keterlibatan

dan

(2014) bahwa minat dan pengetahuan

Perbedaan

pada

orientasi

tugas.

penelitian

ini

siswa

Hal

ini

terhadap

pelajaran

dengan

secara

motivasi belajar siswa dipengaruhi

signifikan

oleh dukungan dari guru yang kurang.

motivasi

Keterlibatan dan orientasi tugas tidak

diperlukan

ditemukan dalam penelitian ini.

yang lebih mengenai materi yang

KEBUTUHAN HARGA DIRI

telah diajarkan sebelum pemberian

Penelitian
penelitian

ini

yang

berbeda dengan
dilakukan

oleh

dapat

sesuai

mempengaruhi

belajar siswa. Sehingga
pemberian

pemahaman

tugas.
Menurut

(Sardiman,

2012;

(Ullah, Sagheer, Sattar & Khan,

Islamuddin, 2012) motivasi belajar

2013)

siswa

yang

mengatakan

bahwa

dapat

ditingkatkan

dengan

melakukan pemberian angka atau

karena menuruti saran orang tua juga

nilai pada kegiatan belajar, hadiah,

karena tidak dapat masuk di jurusan

pemberian

lain.

ulangan

yang

tidak

Meskipun

demikian

ada

mendadak, pujian dan hukuman yang

sebagian kecil siswa yang masuk ke

diberikan

jurusan pemasaran karena dorongan

secara

hati-hati.

Pada

penelitian ini apresiasi yang diberikan
guru di kelas adalah pujan, nilai dan

dari dalam diri sendiri.
Menurut

(Sardiman,

2012;

hukuman yang mendidik. Motivasi

Islamuddin, 2012) tujuan belajar yang

belajar siswa masih rendah meskipun

diyakini

pemberian pujian, nilai dan hukuman

pelajaran tersebut untuk dipelajari

sudah cukup dari guru. Hal ini

diperlukan agar siswa dapat lebih giat

dikarenakan siswa merasa belum

dalam belajar. Pada penelitian ini

diterima

karena

siswa merasa kurang mendapatkan

dibanding-bandingkan dengan jurusan

kompetensi yang diperlukan untuk

lain oleh guru yang mengajar maupun

meraih cita-cita pada materi pelajaran

guru yang tidak mengajar. Selain itu

yang diajarkan di jurusan pemasaran.

sebagian kecil siswa mendapatkan

Meskipun demikian sebagian besar

perhatian dan dukungan yang kurang

siswa menganggap bakat yang tidak

dari orang tua karena kurangnya

sesuai dengan kegiatan pembelajaran

komunikasi

di jurusan pemasaran hanya sebagai

dengan

dan

baik

adanya

masalah

siswa

hiburan

keluarga.
KEBUTUHAN

AKTUALISASI

pada

sehingga

kebermanfaatan

waktu

tidak

luang

saja

mempengaruhi

semangat belajar di jurusan tersebut.

DIRI
Penelitian

ini

sejalan

dengan

Selain

itu,

penelitian

yang

penelitian yang dilakukan Rochmadi,

dilakukan oleh Wong, Ruth M.H.

(2014) bahwa minat dan pengetahuan

(2014)

siswa

memiliki motivasi yang kuat, hal ini

terhadap

pelajaran

secara

mengatakan

karena

siswa.

Pada

melanjutkan sekolah dan karir. Pada

penelitian ini sebagian besar siswa

penelitian ini meskipun tujuan mereka

masuk

adalah

dapat

motivasi

belajar

jurusan

pemasaran

selain

melanjutkan

mereka

siswa

mempengaruhi

signifikan

kebutuhan

bahwa

sekolah

untuk

dan

mencapai karir tetapi motivasi belajar

disebabkan oleh penerimaan teman

mereka masih rendah dikarenakan

luar jurusan dan guru yang kurang

perbedaan kompetensi yang ada di

baik serta perhatian orang tua yang

jurusan pemasaran dengan cita-cita

kurang.

yang ingin dicapai siswa.

4. Motivasi belajar siswa berdasarkan

Penelitian lain yang sejalan adalah

kebutuhan harga diri disebabkan

oleh

labelling oleh guru dan teman-

Mansfield, (2010) mengatakan bahwa

teman luar jurusan bahwa jurusan

motivasi

oleh

pemasaran adalah jurusan yang

tujuan masa depan. Pada penelitian

rendah dan hanya bisa berjualan

ini sebagian besar siswa memiliki

saja. Selain itu, ketidakpercayaan

tujuan masa depan yang berbeda

diri

dengan kompetensi yang diajarkan di

individu

jurusan

penguasaan yang kurang terhadap

penelitian

yang

siswa

dilakukan

dipengaruhi

pemasaran.

Meskipun

demikian sebagian informan mengaku
menjadikan

jurusan

pemasaran

sebagai tempat mencari pengalaman.

dalam

mengerjakan
disebabkan

tugas
oleh

materi yang telah diajarkan.
5. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan

aktualisasi

diri

disebabkan oleh pemilihan jurusan
yang tidak sesuai dengan cita-cita.

SIMPULAN
1. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan fisiologis disebabkan

SARAN

oleh kurangnya waktu istirahat,

1. Bagi pihak sekolah disarankan

jumlah

kantin

fasilitas

yang

ruang

kelas

sedikit,
dan

untuk
melakukan

memperhatikan

dan

pengadaan

atau

laboratorium yang tidak berfungsi

perbaikan

dengan baik.

fasilitas seperti fasilitas di dalam

2. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan

keamanan

sudah

terpenuhi.

berkala

atas

kelas, laboratorium, dan kantin.
Sosialisasi

mengenai

masing-

masing jurusan kepada siswa baru

3. Motivasi belajar siswa berdasarkan
kebutuhan

secara

dimiliki

dan

cinta

hendaknya juga dilakukan untuk

memberikan pemahaman bahwa
semua jurusan adalah sama.
2. Bagi guru disarankan menjaga
hubungan yang baik dengan siswa
melalui

pendekatan

secara

personal baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Selain itu
berkomitmen

menghilangkan

anggapan yang jelek mengenai
jurusan

pemasaran

melalui

pemahaman kepada siswa baik
jurusan pemasaran maupun jurusan
yang lain.
3. Bagi siswa disarankan menjalin
hubungan yang baik dengan guru
dan teman luar jurusan melalui
pendekatan personal.
4. Bagi peneliti lain disarankan untuk
melakukan
mengenai

penelitian

lanjutan

kompetensi

dan

keterampilan guru dalam mengajar
yang dapat meningkatkan motivasi

Kualitatif. Bandung: Pustaka
Setia.
Agnesia, S. (2009). Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar Siswa Kelas VIII dalam
Pembelajaran IPS Ekonomi di
SMPN 3 Pekanbaru. Skripsi
Tidak Dipublikasi, Universitas
Islam Riau, Pekanbaru.
Alwisol,
(2009).
Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM
Press.
Baharuddin, H. & Wahyuni, E.N.
(2010). Teori Belajar &
Pembelajaran. Jogjakarta: ArRuzz Media.
Chua, S.L., Wong, A.F.L., dan Chen,
D.T.
(2009).
Association
between Chinese Language
Classroom Environments and
Students Motivation to Learn
the
Language.
Australian
Journal of Educational &
Developmental Psychology 9,
53-64.
Hamzah, (2007). Teori Motivasi dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.

belajar siswa.

DAFTAR REFERENSI
A.Crumpton,
Michael.
(2013).
Keeping The Motivation Going.
Journal Managing Library
Finance, 26 (4), 144-146.
Affifudin & Saebani, B.A. (2012).
Metodologi
Penelitian

Islamuddin, H. (2012). Psikologi
Pendidikan.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Komsiyah, I. (2012). Belajar dan
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Teras.
Mansfield, C.F. (2010). Motivating
Adolescents
Goals
for
Australian
Students
in
Secondary Schools. Australian

Journal of Educational &
Developmental Psychology 10,
44-55.

Syah, Muhibbin. (2005). Psikologi
Belajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Miles, M.B., & Huberman, A.M.
(2007).
Analisis
Data
Kualitatif:
Buku
Sumber
Tentang Metode-Metode Baru.
Jakarta: UI Press.

Ula, S.Shoimatul, (2013). Revolusi
Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

Rochmadi, J. (2014). Analysis of the
Factors of Influence on
Motivation Learn Automotive
Electrical Material for Students
of Class XI SMK YP Delanggu
Klaten, Central Java, Indonesia
(An
Empirical
Study).
International
Journal
of
Engineering Research and
General Science 2 (5)
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan
Makna Pembelajaran Untuk
Membantu
Memecahkan
Problematika
Belajar
dan
Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Sardiman, (2006). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sardiman, (2012). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto, (2010). Belajar & FaktorFaktor Yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Soyomukti, Nurani, (2013). TeoriTeori Pendidikan. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Suardi,
(2012).
Pengantar
Pendidikan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Indeks.

Uno,

Hamzah.B. (2014). Teori
Motivasi & Pengukurannya:
Analisis Di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.

Wong, Ruth M.H. (2014). Motivation
to Learn English and School
Grade Level: The Case of
Newly Arrived Hong Kong
Students. Porta Linguarum 21,
37-50.