Menciptakan Strong Why sebagai sebuah St
Menciptakan Strong Why sebagai sebuah Strategi
Bisnis
Posted on April 28, 2016 by Fillan — No Comments ↓
Setiap diri adalah marketer, namun kenapa tidak semua orang berhasil menjual?
Ini alasannya: sebagai marketer kita terlalu sering berkutat pada TELL. Apa tandanya?
Kita terlalu sering nguplek What & How, apa dan bagaimana kita. Apa dan bagaimana
product kita. Kadang malah over detailed. Seolah mau pamer kehebatan produk kita.
Kelebihan gagasan kita.
Kita sering lupa pada inti SELL. Apa itu? Fokuslah pada Why? Maksudnya? Ciptakan
alasan!
Semua orang perlu alasan utk bergerak, maka mereka juga perlu alasan utk membeli
produk kita atau gagasan kita. Dan tahukan Anda bahwa yang punya peran besar dalam
penciptaan why adalah diri sendiri.
***
Singkatnya tubuh kita ini digerakkan oleh pikiran kita. Dan yg plg sering menggerakkan adl
pikiran bawah sadar. Maka seringkali kita tidak menyadari apa yg kita lakukan. Semua
serba otomatis, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Kenapa bisa otomatis? Ya krn sdh
ada alasan utk semua yg kita lakukan tadi. Namun ada kalanya utk memulai sesuatu yg
baru kita merasa sangat berat. Contoh utk olah raga atau diet. Kenapa susah? Ya krn kita
blm memiliki strong why nya. Maka utk sesuatu yg baru yg notabene baik, SEGERA cari
strong why nya agar apa yg kita lakukan mjd ringan. Itu… Semoga ada manfaatnya
***
Untuk diterapkan ke orang lain punya cara tersendiri. Bagaimana supaya orang lain tertarik
bekerjasama dg Anda.
***
Langkah pertama mmg mereka perlu tahu apa yg kita miliki. Gunakan pendekatan What
dan How. What adl fitur dari barang atau layanan kita. Apa namanya. Apa ingredientnya.
Apa kelebihan dibanding kompetitor dll
How msh membahas fitur juga. Bagaimana cara kerjanya. Mekanisme kerja sama spt apa
dll. What n how baru pd tahap Tell alias menyampaikan. Utk menarik minat seseorang
kerja sama atau membeli barang atau jasa kita maka kita perlu menonjolkan BENEFIT atau
manfaat product atau jasa kita.
Nah dituntut kejelian dan keahlian tersendiri agar fitur yg kita miliki menjadi benefit yg
diperlukan org lain. Caranya dg banyak bertanya dan banyak mendengar.
Inilah inti dari SELL. Selama ini org salah kaprah bahwa sell itu harus banyak ngomong. Itu
paradigma lama. Paradigma sekarang kita mesti banyak mendengar. Keahlian mendengar
ini yg tdk ada trainingnya. Banyak sekali provider training yg menjual program public
speaking. Namun adakah yg punya program public listening? Hehehe ga ada khan?
Nah keahlian mendengarkan ini terbagi 3:
1. Mendengar dg telinga (sdh biasa)
2. Mendengar dg mata (mulai baca gesturenya)
3. Dan yg plg tinggi adl mendengar dg hati. Maksudnya apa? Kita mencoba memahami apa
yg tak terucap. Kita coba merasakan apa yg dia rasakan. Apa sih why mereka ini. Bahasa
kerennya adl EMPATHY. Maka sbg bisnisman kita perlu selalu melatih kepekaan empati
dengan orang lain.
Sahabat saya yang super (Mario Teguh mode: On) Anda bisa melihat bukti langsung atas
premis yang saya katakan di atas?
Ciptakan STRONG WHY maka kita bisa langsung SELL. Itu buktinya.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Bisnis
Posted on April 28, 2016 by Fillan — No Comments ↓
Setiap diri adalah marketer, namun kenapa tidak semua orang berhasil menjual?
Ini alasannya: sebagai marketer kita terlalu sering berkutat pada TELL. Apa tandanya?
Kita terlalu sering nguplek What & How, apa dan bagaimana kita. Apa dan bagaimana
product kita. Kadang malah over detailed. Seolah mau pamer kehebatan produk kita.
Kelebihan gagasan kita.
Kita sering lupa pada inti SELL. Apa itu? Fokuslah pada Why? Maksudnya? Ciptakan
alasan!
Semua orang perlu alasan utk bergerak, maka mereka juga perlu alasan utk membeli
produk kita atau gagasan kita. Dan tahukan Anda bahwa yang punya peran besar dalam
penciptaan why adalah diri sendiri.
***
Singkatnya tubuh kita ini digerakkan oleh pikiran kita. Dan yg plg sering menggerakkan adl
pikiran bawah sadar. Maka seringkali kita tidak menyadari apa yg kita lakukan. Semua
serba otomatis, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Kenapa bisa otomatis? Ya krn sdh
ada alasan utk semua yg kita lakukan tadi. Namun ada kalanya utk memulai sesuatu yg
baru kita merasa sangat berat. Contoh utk olah raga atau diet. Kenapa susah? Ya krn kita
blm memiliki strong why nya. Maka utk sesuatu yg baru yg notabene baik, SEGERA cari
strong why nya agar apa yg kita lakukan mjd ringan. Itu… Semoga ada manfaatnya
***
Untuk diterapkan ke orang lain punya cara tersendiri. Bagaimana supaya orang lain tertarik
bekerjasama dg Anda.
***
Langkah pertama mmg mereka perlu tahu apa yg kita miliki. Gunakan pendekatan What
dan How. What adl fitur dari barang atau layanan kita. Apa namanya. Apa ingredientnya.
Apa kelebihan dibanding kompetitor dll
How msh membahas fitur juga. Bagaimana cara kerjanya. Mekanisme kerja sama spt apa
dll. What n how baru pd tahap Tell alias menyampaikan. Utk menarik minat seseorang
kerja sama atau membeli barang atau jasa kita maka kita perlu menonjolkan BENEFIT atau
manfaat product atau jasa kita.
Nah dituntut kejelian dan keahlian tersendiri agar fitur yg kita miliki menjadi benefit yg
diperlukan org lain. Caranya dg banyak bertanya dan banyak mendengar.
Inilah inti dari SELL. Selama ini org salah kaprah bahwa sell itu harus banyak ngomong. Itu
paradigma lama. Paradigma sekarang kita mesti banyak mendengar. Keahlian mendengar
ini yg tdk ada trainingnya. Banyak sekali provider training yg menjual program public
speaking. Namun adakah yg punya program public listening? Hehehe ga ada khan?
Nah keahlian mendengarkan ini terbagi 3:
1. Mendengar dg telinga (sdh biasa)
2. Mendengar dg mata (mulai baca gesturenya)
3. Dan yg plg tinggi adl mendengar dg hati. Maksudnya apa? Kita mencoba memahami apa
yg tak terucap. Kita coba merasakan apa yg dia rasakan. Apa sih why mereka ini. Bahasa
kerennya adl EMPATHY. Maka sbg bisnisman kita perlu selalu melatih kepekaan empati
dengan orang lain.
Sahabat saya yang super (Mario Teguh mode: On) Anda bisa melihat bukti langsung atas
premis yang saya katakan di atas?
Ciptakan STRONG WHY maka kita bisa langsung SELL. Itu buktinya.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.