Treaty Room - Treaty
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KEMENTERIAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN ENERGI BARU DAN TERBARU KAN
REPUBLI K INDIA
TENT ANG
KERJA SAMA ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan
Kementerian
Energi
Baru dan Terbarukan
Republik
India, selanjutnya
selanjutnya disebut secara sendiri-sendiri sebagai "Pihak" dan secara bersama
sebagai "Para Pihak";
BERKEINGINAN untuk mempererat kerja sama antara Para Pihak dengan
tujuan untuk mengembangkan teknologi energi baru dan terbarukan;
MERUJUK pada Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik India mengenai Kerja Sama Teknik dan llmiah, yang
ditandatangani di Jakarta pada tanggal 1O Februari 1982;
SESUAI dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara;
TELAH mencapai pengertian-pengertian sebagai berikut:
Pasal 1
TUJUAN
Tujuan Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk membentuk landasan
bagi hubungan kerja sama secara kelembagaan guna mendorong dan
meningkatkan kerja sama teknis secara bilateral mengenai isu-1su energi baru
terbarukan atas dasar kesetaraan, saling menguntungkan dan timbal balik.
Pasal II
BIDANG1KERJA SAMA
Kerja sama dalam Memorandum Saling Pengertian ini dapat mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1.
Peningkatan kapasitas;
2.
Pertukaran informasi dan data ilmu pengetahuan dan teknologi;
3.
Alih teknologi yang berbasis non-komersial;
4.
Pengembangan riset bersama atau projek-proyek teknis dalam bidangbidang yang diminati bersama;
5.
Mendukung dan mendorong investasi;
6.
Mendukung dialog kebijakan; dan
7.
Bidang-bidang lain yang disepakati Para Pihak.
Pasal Ill
LEMBAGA PELAKSANA
Lembaga-lembaga Pelaksana untuk kerja sama ini adalah:
1.
Untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia:
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi; dan
2.
Kementerian Energi Baru dan Terbarukan Republik India.
Pasal IV
KELOMPOK KERJA
1.
Untuk tujuan diskusi dan pelaksanaan atas berbagai isu terkait dengan
Memorandum
Saling
Pengertian ini, Para
Pihak dapat membentuk
Kelompok Kerja Bersama. Kelompok Kerja Bersama tersebut akan
menyusun
secara
rinci
kerjasama
di
bawah
Memorandum
Saling
Pengertian ini.
2. Kelompok Kerja Bersama tersebut, yang terdiri dari wakil-wakil Para Pihak,
dapat mengadakan pertemuan secara
periodik pada tanggal yang
ditentukan oleh Para Pihak secara bergantian di Indonesia dan lndia.Setiap
Pihak akan menanggung pembiayaan yang terkait dengan partisipasinya di
dalam pertemuan-pertemuan Kelompok Kerja Bersama.
PasalV
PARTISIPASI PIHAK KETIGA
Apabila dianggap penting, dan berdasarkan persetujuan bersama Para Pihak,
Kelompok Kerja Bersama dapat mengundang partisipasi pihak ketiga dari
lembaga ilmu pengetahuan, pusat-pusat penelitian, perguruan tinggi atau
lembaga-lembaga lainnya untuk pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian
ini.
Pasal VI
KERAHASIAAN
1. Setiap Pihak wajib memperlakukan seluruh dokumen, informasi dan data
lainnya ya ng dipertukarkan, diterima atau disediakan secara langsung
ataupun tidak langsung kepada Pihak lainnya berdasarkan Memorandum
Saling Pengertian ini atau persetujuan lainnya yang dibuat berdasarkan
Memorandum Saling Pengertian sebagai rahasia, kecuali disetujui lain
secara tertulis oleh Para Pihak.
2.
Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkapkan kegiatan rahasia
terkait dengan Memora ndum Saling Pengertian ini kepada pihak ketiga
manapun, Pihak yang mengungkapkan harus memperoleh persetujuan dari
Pihak lain sebelum pengungkapan dapat dibuat.
3. Para Pihak telah setuju bahwa keberlakuan pasal dari ini akan terus
mengikat antara Para Pihak meskipun Memorandum Saling Pengertian ini
telah berakhir.
4. Ketentuan Pasal ini tidak akan mengurangi hukum dan peraturan yang
berlaku di negara Para Pihak.
Pasal VII
HAK KEKA YAAN INTELEKTUAL
1.
Perlindungan atas hak kekayaan intelektual diberlakukan menurut hukum
dan ketentuan Para Pihak.
2. Dalam hal adanya pengatura n, program, atau proyek khusus yang
menghasilkan kekayaan intelektual. Para Pihak diperkenankan untuk
menyertakan pengaturan secara terpisah.
Pasal VIII
BATASAN KEG IATAN PERSONIL
1. Semua personil yang terlibat dalam kegiatan di bawah Memorandum Saling
Pengertian ini akan mengamati, menghormati dan mematuhi hukum dan
ketentuan negara tuan rumah dan akan menghindari melakukan kegiatan
yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan Memorandum Saling
Pengertian ini.
2. Pelanggaran atas ayat 1 Pasal ini dapat mengakibatkan pencabutan semua
izin yang diberikan kepada personil yang bersangkutan dan langkahlangkah lain yang diperlukan sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku di negara tuan rumah.
Pasal IX
PENYELESAIAN PERBEDAAN
Setiap perbedaan yang timbul atas Memorandum Saling Pengertian ini wajib
diselesaikan secara damai melalui konsultasi bersama atau negosiasi antara
Para Pihak, melalui saluran diplomatik.
PasalX
PERUBAHAN
Memorandum
Saling
Pengertian
ini dapat diubah
setiap saat dengan
persetujuan tertulis bersama Pa ra Pihak. Setiap perubahan dapat berlaku pada
tanggal yang disepakati oleh Para Pihak. Amendemen tersebut akan menjadi
bagian yang integral dari Memorandum Saling Pengertian ini.
Pasal XI
MULAI BERLAKU, DURASI DAN PENGAKHIRAN
1.
Memorandum
Saling
Pengertian
ini
berlaku
sejak
tanggal
penandatanganannya.
2. Memorandum Saling Pengertian ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu
5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk periode 5
(lima) tahun berikutnya.
3.
Setiap Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini setiap
saat dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain
mengenai keinginannya untuk mengakhiri Memorandum Saling Pengertian
ini paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran
dimaksud.
4.
Pengakhiran tidak akan mempengaruhi penyelesaian program yang sedang
dilaksanakan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini, kecuali
disetujui lain oleh Para Pihak.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini.
DITANDATANGANI di Jakarta pada tanggal 02 November 2015 dalam rangkap
dua, dalam bahasa lnggris, Indonesia, dan Hindi, semua naskah tersebut
mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran, maka naskah bahasa lnggris yang berlaku.
Untuk Kementerian Energi
umber
E Daya
;
Mineral
dan St
Rep lik Indonesia
f:±:_
H⦅O\セ@
RIDA MULY ANA
Direktur Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi
Untuk Kementerian Energi Baru
dan Terbarukan
Republik lndi
Qセ@
Duta Besar India untuk Indonesia
REPUBLIK INDONESIA
o:rcfro:r 3tR セ@
t164la1cヲゥtセ
セ@
」[ヲ⦅セItjGエィTゥ@
N@
CJiT セ@
セ@
セ@
セ\イ@
セ@
cJa:r1" tra=rT セ@ セ@
vcf 3fan:r n セ@ セ@
セ@
セ@
セ\BGヲャVQ@
m- *" セ@
セ@
lJCfi エャG|Tセ\Q」Mヲゥ@
セ@
セ。ヲュ@
セ」ャ[B@
\Bゥ」エセィGj@
:fii;:4JJI Cfi)" セ@
セ@
3lTUR ch'!"
SQ ゥィ セ@ MP
1. セ、QDGゥエ。@
セ M i v@
セアMGサᄁ@
セ@
jヲrセcャQTG。[Zエ@
c)l セ@
セ@
cヲゥャ\。セG
N@ セ@
セ@
セ@
QCf1
セ@
cヲャ\。セHゥ@
rc=
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KEMENTERIAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN ENERGI BARU DAN TERBARU KAN
REPUBLI K INDIA
TENT ANG
KERJA SAMA ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan
Kementerian
Energi
Baru dan Terbarukan
Republik
India, selanjutnya
selanjutnya disebut secara sendiri-sendiri sebagai "Pihak" dan secara bersama
sebagai "Para Pihak";
BERKEINGINAN untuk mempererat kerja sama antara Para Pihak dengan
tujuan untuk mengembangkan teknologi energi baru dan terbarukan;
MERUJUK pada Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik India mengenai Kerja Sama Teknik dan llmiah, yang
ditandatangani di Jakarta pada tanggal 1O Februari 1982;
SESUAI dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara;
TELAH mencapai pengertian-pengertian sebagai berikut:
Pasal 1
TUJUAN
Tujuan Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk membentuk landasan
bagi hubungan kerja sama secara kelembagaan guna mendorong dan
meningkatkan kerja sama teknis secara bilateral mengenai isu-1su energi baru
terbarukan atas dasar kesetaraan, saling menguntungkan dan timbal balik.
Pasal II
BIDANG1KERJA SAMA
Kerja sama dalam Memorandum Saling Pengertian ini dapat mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1.
Peningkatan kapasitas;
2.
Pertukaran informasi dan data ilmu pengetahuan dan teknologi;
3.
Alih teknologi yang berbasis non-komersial;
4.
Pengembangan riset bersama atau projek-proyek teknis dalam bidangbidang yang diminati bersama;
5.
Mendukung dan mendorong investasi;
6.
Mendukung dialog kebijakan; dan
7.
Bidang-bidang lain yang disepakati Para Pihak.
Pasal Ill
LEMBAGA PELAKSANA
Lembaga-lembaga Pelaksana untuk kerja sama ini adalah:
1.
Untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia:
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi; dan
2.
Kementerian Energi Baru dan Terbarukan Republik India.
Pasal IV
KELOMPOK KERJA
1.
Untuk tujuan diskusi dan pelaksanaan atas berbagai isu terkait dengan
Memorandum
Saling
Pengertian ini, Para
Pihak dapat membentuk
Kelompok Kerja Bersama. Kelompok Kerja Bersama tersebut akan
menyusun
secara
rinci
kerjasama
di
bawah
Memorandum
Saling
Pengertian ini.
2. Kelompok Kerja Bersama tersebut, yang terdiri dari wakil-wakil Para Pihak,
dapat mengadakan pertemuan secara
periodik pada tanggal yang
ditentukan oleh Para Pihak secara bergantian di Indonesia dan lndia.Setiap
Pihak akan menanggung pembiayaan yang terkait dengan partisipasinya di
dalam pertemuan-pertemuan Kelompok Kerja Bersama.
PasalV
PARTISIPASI PIHAK KETIGA
Apabila dianggap penting, dan berdasarkan persetujuan bersama Para Pihak,
Kelompok Kerja Bersama dapat mengundang partisipasi pihak ketiga dari
lembaga ilmu pengetahuan, pusat-pusat penelitian, perguruan tinggi atau
lembaga-lembaga lainnya untuk pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian
ini.
Pasal VI
KERAHASIAAN
1. Setiap Pihak wajib memperlakukan seluruh dokumen, informasi dan data
lainnya ya ng dipertukarkan, diterima atau disediakan secara langsung
ataupun tidak langsung kepada Pihak lainnya berdasarkan Memorandum
Saling Pengertian ini atau persetujuan lainnya yang dibuat berdasarkan
Memorandum Saling Pengertian sebagai rahasia, kecuali disetujui lain
secara tertulis oleh Para Pihak.
2.
Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkapkan kegiatan rahasia
terkait dengan Memora ndum Saling Pengertian ini kepada pihak ketiga
manapun, Pihak yang mengungkapkan harus memperoleh persetujuan dari
Pihak lain sebelum pengungkapan dapat dibuat.
3. Para Pihak telah setuju bahwa keberlakuan pasal dari ini akan terus
mengikat antara Para Pihak meskipun Memorandum Saling Pengertian ini
telah berakhir.
4. Ketentuan Pasal ini tidak akan mengurangi hukum dan peraturan yang
berlaku di negara Para Pihak.
Pasal VII
HAK KEKA YAAN INTELEKTUAL
1.
Perlindungan atas hak kekayaan intelektual diberlakukan menurut hukum
dan ketentuan Para Pihak.
2. Dalam hal adanya pengatura n, program, atau proyek khusus yang
menghasilkan kekayaan intelektual. Para Pihak diperkenankan untuk
menyertakan pengaturan secara terpisah.
Pasal VIII
BATASAN KEG IATAN PERSONIL
1. Semua personil yang terlibat dalam kegiatan di bawah Memorandum Saling
Pengertian ini akan mengamati, menghormati dan mematuhi hukum dan
ketentuan negara tuan rumah dan akan menghindari melakukan kegiatan
yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan Memorandum Saling
Pengertian ini.
2. Pelanggaran atas ayat 1 Pasal ini dapat mengakibatkan pencabutan semua
izin yang diberikan kepada personil yang bersangkutan dan langkahlangkah lain yang diperlukan sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku di negara tuan rumah.
Pasal IX
PENYELESAIAN PERBEDAAN
Setiap perbedaan yang timbul atas Memorandum Saling Pengertian ini wajib
diselesaikan secara damai melalui konsultasi bersama atau negosiasi antara
Para Pihak, melalui saluran diplomatik.
PasalX
PERUBAHAN
Memorandum
Saling
Pengertian
ini dapat diubah
setiap saat dengan
persetujuan tertulis bersama Pa ra Pihak. Setiap perubahan dapat berlaku pada
tanggal yang disepakati oleh Para Pihak. Amendemen tersebut akan menjadi
bagian yang integral dari Memorandum Saling Pengertian ini.
Pasal XI
MULAI BERLAKU, DURASI DAN PENGAKHIRAN
1.
Memorandum
Saling
Pengertian
ini
berlaku
sejak
tanggal
penandatanganannya.
2. Memorandum Saling Pengertian ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu
5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk periode 5
(lima) tahun berikutnya.
3.
Setiap Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini setiap
saat dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain
mengenai keinginannya untuk mengakhiri Memorandum Saling Pengertian
ini paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran
dimaksud.
4.
Pengakhiran tidak akan mempengaruhi penyelesaian program yang sedang
dilaksanakan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini, kecuali
disetujui lain oleh Para Pihak.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini.
DITANDATANGANI di Jakarta pada tanggal 02 November 2015 dalam rangkap
dua, dalam bahasa lnggris, Indonesia, dan Hindi, semua naskah tersebut
mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran, maka naskah bahasa lnggris yang berlaku.
Untuk Kementerian Energi
umber
E Daya
;
Mineral
dan St
Rep lik Indonesia
f:±:_
H⦅O\セ@
RIDA MULY ANA
Direktur Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi
Untuk Kementerian Energi Baru
dan Terbarukan
Republik lndi
Qセ@
Duta Besar India untuk Indonesia
REPUBLIK INDONESIA
o:rcfro:r 3tR セ@
t164la1cヲゥtセ
セ@
」[ヲ⦅セItjGエィTゥ@
N@
CJiT セ@
セ@
セ@
セ\イ@
セ@
cJa:r1" tra=rT セ@ セ@
vcf 3fan:r n セ@ セ@
セ@
セ@
セ\BGヲャVQ@
m- *" セ@
セ@
lJCfi エャG|Tセ\Q」Mヲゥ@
セ@
セ。ヲュ@
セ」ャ[B@
\Bゥ」エセィGj@
:fii;:4JJI Cfi)" セ@
セ@
3lTUR ch'!"
SQ ゥィ セ@ MP
1. セ、QDGゥエ。@
セ M i v@
セアMGサᄁ@
セ@
jヲrセcャQTG。[Zエ@
c)l セ@
セ@
cヲゥャ\。セG
N@ セ@
セ@
セ@
QCf1
セ@
cヲャ\。セHゥ@
rc=