Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Sistem

Konsep Dasar Sistem Menurut Fat (2001), pengertian sistem adalah Sistem adalah suatu himpunan dari suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Pengertian Sistem Menurut Indrajit (2001 : 2) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul ada dan terjadi.

Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G (1991 : 27) Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengelolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan atau energi dan atau barang.


(2)

Pengertian Sistem Menurut Jerry Futz Gerald (1981 : 5) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasikan suatu sasaran yang tertentu.

Pengertian Sistem Menurut Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.

Definisi Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodiharjo (1984 : 78) Suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

Definisi Sistem Menurut Lni Sidharta (1995 : 9), “Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”

Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling kerja sama serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut. Maksut dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

2.1.1 Karekteristik Sistem

Menurut Jogianto (2005 : 3) Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni :

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen


(3)

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan Sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga menguntungkan sistem tersebut. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interfance) merupakan media penghunbung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. masukan dapat berupa masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input),


(4)

dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi. signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. misalnya untuk sistem komputer, panas yang di hasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem sudah tentu mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengelolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran atau pun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran atau pun tujuan.

Jogiyanto juga membagi Sistem dalam beberapa bentuk, antara lain:

1. Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik.


(5)

3. Sistem alamiah, adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

4. Sistem buatan manusia, adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

5. Sistem tertentu (determinisik system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

6. Sistem tak tentu (probabilistik system), adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.

8. Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sedangkan Husni Iskandar pohan dan Kusnasriyanti Saiful Bahri (1997 : 2) menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:

1. Sistem alami seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan lain sebagainya;Sistem alami terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Sistem fisik seperti sistem molekul, luar angkasa: dan, b. Sistem kehidupan seperti sistem tumbuhan, sistem manusia.

2. Sistem buatan manusia seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasidan lain sebagainya.

Sistem buatan manusia umumnya dibagi berdasarkan spesifikasi tertentu seperti:


(6)

b. Sistem organisasi (perpustakaan),

c. Sistem transportasi (jaringan jalan raya, kanal, udara, lautan), d. Sistem komunikasi (telepon, teleks, sinyal asap),

e. Sistem produksi (pabrik) dan,

f. Sistem keuangan (akuntansi, inventori, buku besar). 2.1.2 Desain Sistem

Menurut Burch dan Grundnitski dalam Jogianto (2005 : 196) desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem (Jogianto ; 2005 : 196)

Bedasarkan beberapa definisi diatas maka desain sistem dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah dari siklus pengembangan sistem, 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, 3. Persiapan untuk rancangan bangun untuk implementasi, 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.


(7)

2.2Pengertian pelayanan dan Kualitas Pelayanan 2.2.1 Pengertian Pelayanan

Secara umum pelayanan dapat diartikan dengan melakukan perbuatan yang hasilnya ditunjukan untuk kepentingan orang lain, baik perorangan, maupun kelompok atau masyarakat. Menurut Keputusan Menteri Negara Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 disebut bahwa: “Pelayanan adalah Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Moenir (2001 : 27), “Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, kerena itu ia merupakan proses, sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat”.

Menurut Sinambela (2006 : 5), “Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara fisik”.

Berdasarkan uraian diatas, maka pelayanan dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan suatu organisasi yang ditujukan untuk konsumen atau masyarakat umum yang berbentuk jasa untuk memenuhi kebutuhan.


(8)

2.2.2 Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan harus dimulaidari kebutuhan pelanggan yang berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti citra kualitas pelayan bukanlah persepsi dari penyedia jasa dari para pelanggan. Para pelanggan yang mengkonsumsi dan menikmati jasa suatu instansi, sehingga pelanggan yang seharusnya menilai kualitas suatu pelayanan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan jasa. Menurut Supranto (2001 : 227), “Kualitas pelayanan adalah suatu kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu proses produksi dan juga dan tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik”,

Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan adalah berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan pada penyampaiannya untuk mengimbangi harapan para pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan adalah sebagai berilut (Kotler, 1997 : 24):

1. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan

2. Assurance (jaminan) kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf 3. Tangible (berwujud) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan


(9)

4. Empathy (empati) yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,dan perhatian dengan tulus kepada kebutuhan pelanggan 5. Responsivennes (ketanggapan) yaitu keinginan para staf untuk membantu para

pelanggan dan memberikan pelayanan yang tanggap.

2.3 Pengertian Informasi

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.

Pengertian Informasi Menurut Raymond Mc.leod dan Jr George Schell (2001:12), Informasi ialah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi sipenerima serta bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini ataupun mendatang.


(10)

Pengertian Informasi Menurut Tata Sutabri, S.Kom. (2005:23), MM ialah data yang telah diklasifikasikan ataupun diolah serta diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan sebuah keputusan.

Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “ Informasi didefinisikan ialah sebagai hasil dari suatu pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.

Pengertian Informasi Menurut Lani Sidharta (1995: 28), “Informasi iyalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat suatu keputusan”

Pengertian Informasi Menurut Anton M. Meliono (1990: 331), “Informasi iyalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut iyalah untuk menghasilkan sebuah keputusan”

Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi iyalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya serta bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”

Pengertian Informasi Menurut Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi iyalah sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Pengertian Informasi Menurut Fat (2001 : 2) mengemukakan bahwa informasi sangat penting bagi semua orang, Informasi sangat dibutuhkan karena tidak semua


(11)

orang mengetahui hal-hal penting, dan semua orang juga membutuhkan informasi yang tidak diketahui orang tersebut.

Pengertian Informasi Menurut Edhy Susanta (2003:10)Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Pengertian informasi Menurut Jogiyanto Hartono (2000:692)Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan.


(1)

b. Sistem organisasi (perpustakaan),

c. Sistem transportasi (jaringan jalan raya, kanal, udara, lautan), d. Sistem komunikasi (telepon, teleks, sinyal asap),

e. Sistem produksi (pabrik) dan,

f. Sistem keuangan (akuntansi, inventori, buku besar). 2.1.2 Desain Sistem

Menurut Burch dan Grundnitski dalam Jogianto (2005 : 196) desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem (Jogianto ; 2005 : 196)

Bedasarkan beberapa definisi diatas maka desain sistem dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah dari siklus pengembangan sistem, 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, 3. Persiapan untuk rancangan bangun untuk implementasi, 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.


(2)

2.2Pengertian pelayanan dan Kualitas Pelayanan 2.2.1 Pengertian Pelayanan

Secara umum pelayanan dapat diartikan dengan melakukan perbuatan yang hasilnya ditunjukan untuk kepentingan orang lain, baik perorangan, maupun kelompok atau masyarakat. Menurut Keputusan Menteri Negara Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 disebut bahwa: “Pelayanan adalah Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Moenir (2001 : 27), “Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, kerena itu ia merupakan proses, sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat”.

Menurut Sinambela (2006 : 5), “Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara fisik”.

Berdasarkan uraian diatas, maka pelayanan dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan suatu organisasi yang ditujukan untuk konsumen atau masyarakat umum yang berbentuk jasa untuk memenuhi kebutuhan.


(3)

2.2.2 Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan harus dimulaidari kebutuhan pelanggan yang berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti citra kualitas pelayan bukanlah persepsi dari penyedia jasa dari para pelanggan. Para pelanggan yang mengkonsumsi dan menikmati jasa suatu instansi, sehingga pelanggan yang seharusnya menilai kualitas suatu pelayanan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan jasa. Menurut Supranto (2001 : 227), “Kualitas pelayanan adalah suatu kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu proses produksi dan juga dan tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik”,

Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan adalah berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan pada penyampaiannya untuk mengimbangi harapan para pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan adalah sebagai berilut (Kotler, 1997 : 24):

1. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan

2. Assurance (jaminan) kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf 3. Tangible (berwujud) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan


(4)

4. Empathy (empati) yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,dan perhatian dengan tulus kepada kebutuhan pelanggan 5. Responsivennes (ketanggapan) yaitu keinginan para staf untuk membantu para

pelanggan dan memberikan pelayanan yang tanggap.

2.3 Pengertian Informasi

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.

Pengertian Informasi Menurut Raymond Mc.leod dan Jr George Schell (2001:12), Informasi ialah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi sipenerima serta bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini ataupun mendatang.


(5)

Pengertian Informasi Menurut Tata Sutabri, S.Kom. (2005:23), MM ialah data yang telah diklasifikasikan ataupun diolah serta diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan sebuah keputusan.

Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “ Informasi didefinisikan ialah sebagai hasil dari suatu pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.

Pengertian Informasi Menurut Lani Sidharta (1995: 28), “Informasi iyalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat suatu keputusan”

Pengertian Informasi Menurut Anton M. Meliono (1990: 331), “Informasi iyalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut iyalah untuk menghasilkan sebuah keputusan”

Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi iyalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya serta bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”

Pengertian Informasi Menurut Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi iyalah sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Pengertian Informasi Menurut Fat (2001 : 2) mengemukakan bahwa informasi sangat penting bagi semua orang, Informasi sangat dibutuhkan karena tidak semua


(6)

orang mengetahui hal-hal penting, dan semua orang juga membutuhkan informasi yang tidak diketahui orang tersebut.

Pengertian Informasi Menurut Edhy Susanta (2003:10)Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Pengertian informasi Menurut Jogiyanto Hartono (2000:692)Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan.