Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu

(1)

SISTEM PELAYANAN INFORMASI PT. ANGKASA PURA II BANDAR UDARA INTERNATIONAL KUALANAMU

KERTAS KARYA OLEH

M BUDIE RIZCKYANDA JHORA 122204078

BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

ABSTRAK

Pelayanan jasa transportasi udara sangat berperan penting dalam memberikan sumbangsihnya kepada pembangunan khususnya dalam pembangunan pariwisata. Bandara Internasional Kualanamuatau biasa disebut Kualanamu Internasional Airport (KNIA) merupakan salah satu pintu gerbang masuknya pengunjung maupun wisatawan dari berbagai daerah (domestik) ataupun negara (internasional) ke Sumatera Utara khususnya kota Medan maupun kota-kota lainnya. Sehingga menimbulkan ketertarikan penulis untuk membuat kertas karya dengan judul Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu. Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode penulis deskriptif kualitatif, yang membahas bagaimana sistem pelayanan informasi PT. Angkasa Pura II bandar udara kualanamu internasional.Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu merupakan sistem informasi yang terdiri dari beberapa kumpulan atau bagian dari suatu managemen yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama antara satu divisi dengan divisi lain, untuk melakukan suatu proses tindakan yang berupa pelayanan informasi di bandar udara. Sistem dan bentuk-bentuk pelayanan ini menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan karena sistem yang digunakan oleh perusahaan harus melakukan tugasnya dalam bentuk-bentuk pelayanan agar dapat menyempurnakan bentuk dari pelayanan tersebut dan memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandar udara yang dapat menghadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandar udara.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan kertas karya ini. Kertas karya ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar ahli madya periwisata jurusan usaha wisata fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah “Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu”.

Dalam penulisan kertas karya ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak kertas karya ini tidak akan dapat terwujud . oleh karena itu penulis mengucapkan terimah kasih banyak kepada:

1. Bapak Dr. Syaron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku ketua jurusan D-III Pariwisata Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Mukhtar, S.Sos., S.Par., M.A., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbimbingan, petunjuk dan arahan dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Koko Sujatmoko, SE., M.Si., selaku dosen pembaca yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membaca dan memeriksa serta memberikan petunjuk dan arahan dalam menyelesaikan kertas karya ini.


(4)

5. Bapak Soegeng Parmono, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing akedemik yang telah memberikan nasehat kepada saya selama perkuliahan.

6. Bapak Solahudin Nasution, S.E., M.Si., selaku koordinator Praktek Bidang Keahlian Usaha Wisata yang banyak memberikan motivasi kepada penulis.

7. Seluruh Staf pengajar program studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh staf dan karyawan Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamuyang telah membimbing dan memberikan arahan mengenai penumpang selama praktek kerja lapangan di bandar udara. 9. Mak Edar karyawan PT. CIPTA Tour & Travel yang telah memberikan

bimbingan penulis selama praktek kerja lapangan.

10. Untuk yang paling teristimewa keluarga tercinta Ayahanda Ir. JONI WAKER, Arch dan Almh. KHAIRANI, SE yang telah memberikan banyak kasih sayang yang tidak ternilai, nasehat, doa, dan semangat, serta kakak abang dan adik yang tercinta, Debbie Jhora Waker, Amd, M Bobbie Jhora Waker, S.Pi., dan Della Jhora Waker yang telah memberikan hangatnya kasih sayang, dukungan, motivasi, dan gambaran kepada penulis.

11. Buat ibu Iyah, Ibu Ita, dan Mama pi yang banyak memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.

12. Buat Nurul Atika terkasih yang terus memberikan semangat, motivasi, dukungan, kecerian, pengertian, kepada penulis.

13. Buat sahabat – sahabat event yang terbaik, LELE Pro, ( Bejok, JambrongJembi, JhonLele, Hab-hab, Pipit, Moli cebol, Cika pesek, Angga klimaks, Pehung) yang


(5)

telah banyak memberikan keceriaan, tawa, keberhasilan, semangat kepada penulis.

14. Buat seluruh teman – teman seperjuangan Usaha Wisata 2012, khususnya Yaser Arafat, Ryan Sihombing, Fauzi Ujung, Habibi, Fitri Nanda Sari, Mauli, Anetagreclika, Angga Siahaan, Mdrian Syaputra, Iqbal Al-Zarevi, Devira Amelia, Afni Meyrisa yang selalu penulis kenang dalam kerbersamaan baik dimasa perkuliahan, maupun saat menikmati acara.

Ahkir kata penulis berharap semoga kertas karya ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa- mahasiswa program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Medan, September 2015 Penulis

NIM 122204087


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Metode Penelitian ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Sistem ... 5

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 6

2.1.2 Desain Sistem ... 9

2.2 Pengertian Pelayanan dan Kualitas Pelayanan ... 10

2.2.1 Pengertian Pelayanan ... 10

2.2.2 Kualitas pelayanan ... 11

2.3. Pelayanan Informasi ... 12

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG PT. ANGKASA PURA II 3.1 Sejarah Singkat PT. Angkasa Pura II ... 14

3.2 Visi dan Misi PT. Angkasa Pura II ... 16

3.3 Struktur Organisasi ... 17


(7)

3.4.1 Tujuan ... 17 3.4.2 Sasaran Perusahaan ... 17 BAB IV : SISTEM PELAYANAN INFORMASI PT. ANGKASA PURA II

BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

4.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu ... 19 4.2 Pelayanan Informasi Bandar Udara Internasional

Kualanamu... 22 4.3 Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara

Internasional

Kualanamu... 23 4.4 Bentuk-bentuk Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar

Udara Internasional Kualanamu ... 24 4.4.1 Pelayanan Check in ... 27 4.4.2 Pelayanan Informasi Boarding Pass Saat Masuk ke Ruang

Tunggu (Automatic Gate)... 28 4.4.3 Informasi Pemeriksaan Sekuriti penumpang dan Barang ... 29 4.4.4 Imigrasi Keberangkatan Internasional ... 29 4.4.5 Pelayanan Penyerahan Bagasi di Terminal Kedatangan... 29

4.4.6 Pelayanan PT. Angkasa Pura II yang Terkait di Bandar Udara..30 4.5 Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II di Bandar Udara


(8)

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 35 5.2 Saran …………...……... 36


(9)

ABSTRAK

Pelayanan jasa transportasi udara sangat berperan penting dalam memberikan sumbangsihnya kepada pembangunan khususnya dalam pembangunan pariwisata. Bandara Internasional Kualanamuatau biasa disebut Kualanamu Internasional Airport (KNIA) merupakan salah satu pintu gerbang masuknya pengunjung maupun wisatawan dari berbagai daerah (domestik) ataupun negara (internasional) ke Sumatera Utara khususnya kota Medan maupun kota-kota lainnya. Sehingga menimbulkan ketertarikan penulis untuk membuat kertas karya dengan judul Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu. Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode penulis deskriptif kualitatif, yang membahas bagaimana sistem pelayanan informasi PT. Angkasa Pura II bandar udara kualanamu internasional.Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu merupakan sistem informasi yang terdiri dari beberapa kumpulan atau bagian dari suatu managemen yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama antara satu divisi dengan divisi lain, untuk melakukan suatu proses tindakan yang berupa pelayanan informasi di bandar udara. Sistem dan bentuk-bentuk pelayanan ini menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan karena sistem yang digunakan oleh perusahaan harus melakukan tugasnya dalam bentuk-bentuk pelayanan agar dapat menyempurnakan bentuk dari pelayanan tersebut dan memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandar udara yang dapat menghadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandar udara.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Dunia pariwisata sekarang ini sedang mendapat perhatian dan sorotan sangat tajam diberbagai negara, hal ini terbukti dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa perjalanan, hotel-hotel/penginapan-penginapan, dan objek-objek wisata yang mulai dikembangkan dan dibudidayakan sehingga banyak pengunjung yang ingin datang ke objek wisata itu dan ingin menggunakan fasilitas tersebut.

Kepariwisataan Indonesia sangatlah penting memperhatikan kondisi sarana dan prasana kepariwisataan, khususnya pada bidang transportasi. Sebab transportasi sangat berperan dalam mendukung industri pariwsata. Pariwisata merupakan kegiatan yang dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Transportasi memiliki posisi yang penting dalam pembangunan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan national dan salah satu sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian suatu bangsa.Pentingnya transportasi terlihat semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang dari suatu daerah tertentu ke seluruh pelosok tanah air bahkan dari suatu tempat tertentu sampai ke luar negeri.

Pelayanan jasa transportasi udara sangat berperan penting dalam memberikan sumbangsihnya kepada pembangunan khususnya dalam pembangunan pariwisata. Bandara Internasional Kualanamuatau biasa disebut Kualanamu Internasional Airport (KNIA) merupakan salah satu pintu gerbang masuknya pengunjung maupun


(11)

wisatawan dari berbagai daerah (domestik) ataupun negara (internasional) ke Sumatera Utara khususnya kota Medan maupun kota-kota lainnya.

Dalam menjalankan operasionalnya KNIA memiliki sistem pelayanan dalam melayani setiap orang yang menggunakan jasa bandar udara, termasuk dalam pemberian informasi. Sebagai perusahaan jasa maka KNIA harus dapat melayani setiap orang yang membutuhkan pelayanan informasi dengan baik bahkan harus menggunakan pelayanan prima (Exelent service). Karena itu maka KNIA memiliki suatu divisi khusus untuk pelayanan informasi, sehingga setiap orang yang bertanya akan merasa puas dengan jawaban yang diberikan petugas pelayanan informasi.

Berkenaan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk menulis kertas karya dengan judul “SISTEM PELAYANAN INFORMASI PT. ANGKASA PURA II BANDARA INTERNASIOANAL KUALANAMU”.

1.2Pembatasan Masalah

Agar penulisan kertas karya inimemperoleh hasil yang maksimal, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk menghindari penyimpangan dan perluasan yang terlalu luas, ada pun batasan masalah yang penulis buat, yaitu bagaimana Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Kualanamu?


(12)

1.3 Tujuan Penulisan

Kertas karya ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu kelengkapan akedemis untuk meraih gelar Ahli Madya Pariwisata Program Doploma III pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya , Universitas Sumatera Utara.

2. Memperkenalkan Sistem Pelayanan PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Penumpang.

3. Untuk menambah dan mengembangkan wawasan penulis serta menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.

4.

1.4 Metode Penulisan

Penulisan kertas karya ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang diuraikan dan dijabarkan secara deskriptif, serta memakai metode pengumpulan data penelitian sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan(Library Research)

Penulisan melakukan pengumpulan data secara teoritis, yang di peroleh dari pustaka berupa buku-buku ilmiah, referensi, dan internet yang ada hubungannya dengan pembahasan judul kertas karya ini.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Disamping mendapat refrensi dari bahan-bahan perpustakaan, penulisan juga melakukan penelitian langsung ke lapangan, yang di lakukan dengan mewawancarai oihak-pihak terkait yang dapat membantu melengkapi isi kertas karya ini.


(13)

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan isi kertas karya ini, maka penulis membaginya ke dalam lima bab yaitu sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, pembatas masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan Bab II : Bab ini menguraikan tenteng beberapa uraian teoritis sistem dan pelayanan

seperti pengertian sistem, karakteristik sistem, pengertian pelayanan, kualitas dan fungdi pelayanan

Bab III:Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, tujuan dan sasaran perusahaan, struktur dan organisasi, serta uraian tugas perusahaan.

Bab IV : Bab ini menjelaskan tentang sistem pelayanan, bentuk-bentuk pelayanan serta sistem dan pelayanan PT. Angkasa Pura II di Bandara Internasional Kualanamu.

Bab V : Merupakan rangkuman dari seluruh isi kertas karya ini yang dibuat dalam bentuk kesimpulandan saran


(14)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Sistem

Konsep Dasar Sistem Menurut Fat (2001), pengertian sistem adalah Sistem adalah suatu himpunan dari suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Pengertian Sistem Menurut Indrajit (2001 : 2) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul ada dan terjadi.

Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G (1991 : 27) Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengelolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan atau energi dan atau barang.


(15)

Pengertian Sistem Menurut Jerry Futz Gerald (1981 : 5) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasikan suatu sasaran yang tertentu.

Pengertian Sistem Menurut Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.

Definisi Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodiharjo (1984 : 78) Suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

Definisi Sistem Menurut Lni Sidharta (1995 : 9), “Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”

Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling kerja sama serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut. Maksut dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

2.1.1 Karekteristik Sistem

Menurut Jogianto (2005 : 3) Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni :

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen


(16)

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan Sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga menguntungkan sistem tersebut. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interfance) merupakan media penghunbung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. masukan dapat berupa masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input),


(17)

dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi. signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. misalnya untuk sistem komputer, panas yang di hasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem sudah tentu mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengelolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran atau pun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran atau pun tujuan.

Jogiyanto juga membagi Sistem dalam beberapa bentuk, antara lain:

1. Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik.


(18)

3. Sistem alamiah, adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

4. Sistem buatan manusia, adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

5. Sistem tertentu (determinisik system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

6. Sistem tak tentu (probabilistik system), adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.

8. Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sedangkan Husni Iskandar pohan dan Kusnasriyanti Saiful Bahri (1997 : 2) menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:

1. Sistem alami seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan lain sebagainya;Sistem alami terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Sistem fisik seperti sistem molekul, luar angkasa: dan, b. Sistem kehidupan seperti sistem tumbuhan, sistem manusia.

2. Sistem buatan manusia seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasidan lain sebagainya.

Sistem buatan manusia umumnya dibagi berdasarkan spesifikasi tertentu seperti:


(19)

b. Sistem organisasi (perpustakaan),

c. Sistem transportasi (jaringan jalan raya, kanal, udara, lautan), d. Sistem komunikasi (telepon, teleks, sinyal asap),

e. Sistem produksi (pabrik) dan,

f. Sistem keuangan (akuntansi, inventori, buku besar). 2.1.2 Desain Sistem

Menurut Burch dan Grundnitski dalam Jogianto (2005 : 196) desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem (Jogianto ; 2005 : 196)

Bedasarkan beberapa definisi diatas maka desain sistem dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah dari siklus pengembangan sistem, 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, 3. Persiapan untuk rancangan bangun untuk implementasi, 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.


(20)

2.2Pengertian pelayanan dan Kualitas Pelayanan 2.2.1 Pengertian Pelayanan

Secara umum pelayanan dapat diartikan dengan melakukan perbuatan yang hasilnya ditunjukan untuk kepentingan orang lain, baik perorangan, maupun kelompok atau masyarakat. Menurut Keputusan Menteri Negara Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 disebut bahwa: “Pelayanan adalah Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Moenir (2001 : 27), “Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, kerena itu ia merupakan proses, sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat”.

Menurut Sinambela (2006 : 5), “Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terkait pada suatu produk secara fisik”.

Berdasarkan uraian diatas, maka pelayanan dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan suatu organisasi yang ditujukan untuk konsumen atau masyarakat umum yang berbentuk jasa untuk memenuhi kebutuhan.


(21)

2.2.2 Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan harus dimulaidari kebutuhan pelanggan yang berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti citra kualitas pelayan bukanlah persepsi dari penyedia jasa dari para pelanggan. Para pelanggan yang mengkonsumsi dan menikmati jasa suatu instansi, sehingga pelanggan yang seharusnya menilai kualitas suatu pelayanan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan jasa. Menurut Supranto (2001 : 227), “Kualitas pelayanan adalah suatu kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu proses produksi dan juga dan tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik”,

Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan adalah berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan pada penyampaiannya untuk mengimbangi harapan para pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan adalah sebagai berilut (Kotler, 1997 : 24):

1. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan

2. Assurance (jaminan) kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf 3. Tangible (berwujud) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan


(22)

4. Empathy (empati) yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,dan perhatian dengan tulus kepada kebutuhan pelanggan 5. Responsivennes (ketanggapan) yaitu keinginan para staf untuk membantu para

pelanggan dan memberikan pelayanan yang tanggap.

2.3 Pengertian Informasi

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.

Pengertian Informasi Menurut Raymond Mc.leod dan Jr George Schell (2001:12), Informasi ialah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi sipenerima serta bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini ataupun mendatang.


(23)

Pengertian Informasi Menurut Tata Sutabri, S.Kom. (2005:23), MM ialah data yang telah diklasifikasikan ataupun diolah serta diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan sebuah keputusan.

Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “ Informasi didefinisikan ialah sebagai hasil dari suatu pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.

Pengertian Informasi Menurut Lani Sidharta (1995: 28), “Informasi iyalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat suatu keputusan”

Pengertian Informasi Menurut Anton M. Meliono (1990: 331), “Informasi iyalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut iyalah untuk menghasilkan sebuah keputusan”

Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi iyalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya serta bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”

Pengertian Informasi Menurut Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi iyalah sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Pengertian Informasi Menurut Fat (2001 : 2) mengemukakan bahwa informasi sangat penting bagi semua orang, Informasi sangat dibutuhkan karena tidak semua


(24)

orang mengetahui hal-hal penting, dan semua orang juga membutuhkan informasi yang tidak diketahui orang tersebut.

Pengertian Informasi Menurut Edhy Susanta (2003:10)Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Pengertian informasi Menurut Jogiyanto Hartono (2000:692)Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan.


(25)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT. ANGKASA PURA II

3.1 Sejarah Singkat PT. Angkasa Pura II

PT Angkasa Pura II merupakan salah satu badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa bandar udara dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Republik Indonesia untuk mengelolah dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.


(26)

Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.

Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu 1. Bandara Soekarno-Hattta (Jakarta),

2. Halim Perdanakusuma (Jakarta), 3. Kualanamu (Medan),

4. Supadio (Pontianak), 5. Minangkabau (Padang),

6. Sultan Mahmud Bandaruddin II (Palembang), 7. Sultan Syarif Kasim II (pekanbaru),

8. Husein Sastranegara (Bandung), 9. Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), 10. Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), 11. Sultan Thaha (Jambi),

12. Depati Amir (Pangkal Pinang) dan 13. Silangit (Tapanuli Utara)

Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang di peroleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), 2. “The Best I in Good Corporate Governance” (2006),

3. Juara I “Annual Report Award” 2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, dan sebagaiBUMN terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index 2007 Award. Pada tahun 2009,


(27)

Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The Best Non Listed

Company dari Anugrah Businnes Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com, juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed The Best Prize ‘INACRAFT Award 2010’ in categori natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate Governance, perception Index (CGPI) 2010,

Penghargaan Penggunaan Bandara Indonesia tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Awaerd 2011, dan penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Sultan Syarif II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Bandaruddin II

(Palembang), kategori Good Airport Service untuk Bandara Internasional Minangkabau dan

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive

Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng)

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tat kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejeteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program


(28)

3.2 Visi dan Misi PT. Angkasa Pura II

Visi PT. Angkasa Pura II adalah “menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan professional”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.

Sedangkan misi PT. Angkasa Pura II adalah:

1. Mengelolah jasa bandara udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

2. Mengembangkan SDM dan budaya perusahaan yang bekinerja tinggi dengan

menerapkan sistem manajemen kelas dunia.

3. Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk

meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.

4. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolahan jasa bandar udara.

5. Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan. 3.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang turut mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam suatu struktur organisasi terdapat kerangka kerja yang menggambarkan wewenang, tanggung jawab dan hubungan tiap bagian yang ada didalamnya. Dari struktur organisasi dapat terlihat jenjang wewenang dan tanggung jawab atasan hingga bawahan didalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.


(29)

Susunan organisasi kantor cabang PT. Angkasa Pura II (persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu terdiri dari:

1. General Manager,

2. Divisi pelayanan operasi lalu lintas udara (LLU), 3. Divisi pelayanan operasi bandara,

4. Divisi teknik elektronika dan listrik, 5. Divisi teknik umum dan peralatan, 6. Divisi administrasi dan komersil,

7. Kelompok petugas operasi bandara (Officer In Charge)..

3.4. Tujuan dan Sasaran Perusahaan 3.4.1Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perusahaan, PT. Angkasa Pura II telah menetapkan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan tersebut antara lain :

1. Menjalankan dan mendukung kebijakan program perusahaan dalam segmen ekonomi

dan pembangunan.

2. Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan bisnis

kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan. 3.4.2Sasaran Perusahaan

PT. Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam rangka menyukseskan tujuan perusahaan tujuan perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi fokus PT. Angkasa Pura II beserta peningkatan produktivitas kegiatan usaha PT. Angkasa Pura II.


(30)

2. Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan prima yang didukung dengan jaminan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta ketersedian sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pengguna jasa.

3. Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa.

4. Terciptanya pengembangan leadership system untuk mewujudkan efektifitas

kepemimpinan sebagai role model.

5. Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolahan bisnis bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis PT. Angkasa Pura II.


(31)

BAB IV

SISTEM PELAYANAN INFORMASI PT. ANGKASA PURA II BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

4.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Angkasa Pura II Bandara Udara Internasioanal Kualanamu

Sesuai dengan struktur organisasi pada PT. Angkasa Pura II Internasional Kualanamu, maka di sini penulis menguraikan tugas dan tanggung jawab kepada seluruh jabatan yang ada di KNIA

1. Gerneral Manager

General Manager berperan sebagai manajemen puncak di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasioanal Kualanamu, yang berfungsi sebagai salah satu petugas yang mempersiapkan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan operasional bandara, kegiatan komersil, kegiatan pemilihan fasilitas tekhnik elektronika dan listrik, kegiatan administrasi, kegiatan keuangan dan perlengkapan, dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti mengatur divisi-divisi dalam melaksanakan tugasnya dan mengawasi pelaksanaan kegiatan divisi tersebut dalam melakukan pelayanan kepada penumpang.

2. Divisi Pelayanan Operasional Bandara

Divisi pelayanan operasional bandara adalah divisi yang berperan sebagai petugas yang memberikan pelayanan secara langsung kepada penumpang dibandara yang tugasnya menyiapkan dan melakukan kegiatan pelayanan bandara, mengatur dan melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakaan


(32)

penerbangan dan pemadam apabila terjadi kebakaran, dan pengamanan dibandara.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, divisi pelayanan operasi bandara dibantu oleh beberapa petugas-petugas yang bertanggung jawab kepadanya, yaitu: Petugas pelayanan informasi bandar udara yang mempunyai tugas melaksanakan pengaturan pelayanan disisi udara (Airside), pengaturan layanan diterminal fasilitasnya, sisi darat, pelayanan penerbangan dan komunikasi umum yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk pemakai jasa bandar udara serta sistem informasi operasional bandar udara internasional kualanamu,

Petugas Pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) juga berperan dalam pelayanan secara langsung dibandara, yang mempunyai tugas yaitu melaksanakan pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan keadaan gawat darurat medis dilingkungan kerja bandar udara dan sekitarnya. Petugas yang terkait selanjutnya adalah petugas pengamanan bandar udara yang tugasnya melaksanakan kegiatan pengamanan di lingkungan kerja bandar udara.

3. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik Bandar Udara

Divisi ternik elektronika dan listrik Bandar Udara Internasional Kualanamu, memiliki tugas yaitu mempersiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemiliharaan dan pelaporan fasilitas teknik elektronika, seperti kerusakan pada layar-layar informasi yang berada dibandar udara, fasilitas teknik listrik, dan juga membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik


(33)

sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh direksi atau pimpinan perusahaan.

Untuk melaksanakan tugasnya, divisi teknik elektronika dan listrik dibantu oleh beberapa petugas yang terkait yaitu: Petugas Telekomunikasidan Teknik Elektronika Bandar Udara yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar udara dan komputer yang menjadi alat penunjang bagi petugas dibandar udara agar lebih efisien dan efektif dalam melayani penumpang, dan petugas yang terkait selanjutnya adalah Petugas Teknik Listrik yang mempunyaitugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik dibandar udara.

4. Divisi Teknik Umum dan Peralatan

Divisi teknik umum dan Peralatan mempunyai tugas yaitu menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas bangunan, fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara, fasilitas teknik, mekanikal dan peralatan, fasilitas teknik umum dan peralatan sesuai pelimpahan tugas dan wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya devisi teknik umum dan peralatan membagi petugas-petugas yang berada dilapangan yaitu : Petugas Teknik Bangunan yang memiliki tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan terminal, banunan operasional dan bangunan umum, petugas teknik


(34)

pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas landasan dan lingkungan bandara, dan petugas teknik mekanikal dan peralatan yang bertugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas mekanikal peralatan.

5. Divisi Administrasi dan Komersil

Divisi administrasi dan komersil mempunyai tugas yaitu mempersiapkan dan melakukan kegiatan pengelolahan usaha komersil, keuangan, kegiatan, akuntansi, kegoatan pengelolahan perlengkapan, dan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan umum.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, divisi administrasi dan komersil dibantu oleh beberapa petugas yang terkait, yaitu Petugas komersil yang bertugas mempersiapkan pengembangan dan melaksanakan kegiatan komersil yang meliputi pengumpulan data dan produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa aeronautika dan jasa non penerbangan maupun usaha-usaha lain yang memiliki hubungan usaha-usaha-usaha-usaha kebandar udaraan, Petugas Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi, Petugas Perlengkapan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengadaan pergundangan dan administrasi perlengkapan, dan Petugas Kepegawaian dan umum yang mempunyai tugas sebagai pelaksana kegiatan administrasi kepegawaian, kesejahteraan, dan pelayanan kesehatan pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumah tangaan, penyelenggaraan informatika, managerial dan pengelolahan data serta penetapan ikatan kerja.


(35)

6. Kelompok Petugas Operasi (Officer In Charge)

Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksanaan non struktual dalam menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama dibandar udara, berfungsi secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya kelompok petugas operasi bertanggung jawab langsung kepada General Manager.

4.2 Pelayanan Informasi Bandar Udara Internasional Kualanamu

Suatu pelayanan informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat atau calon penumpang bandar udara, Divisi Bandar Udara Internasional Kualanamu harus memiliki data atau mengetahui informasi tentang bandar udara dikarenakan informasi sangat penting bagi calon penumpang bandar udara, dan pegawai informasi bandar udara harus baik dan benar dalam menyampaikan informasi kepada calon penumpang seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan udara yang semangkin meningkat, berdampak pada lalu lintas para pengguna jasa bandar udara yang begitu menjadi padat baik pada sebelum penerbangan (keberangakatan) maupun setelah penerbangan (kedatangan). Hal ini menurut perlunya pengelolahan yang serius dan memadai.

PT. Angkasa Pura II berupaya penuh untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandar udara dengan penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandar udara dan perluasan kawasan terminal masuk penerbangan gedung atau bangunan terminal baru. tidak semua calon penumpang mengetahui tentang


(36)

bandar udara yang luas dan muda dimengerti oleh calon penumpang fasilitas informasi yang diberikan Bandar Udara Internasional Kualanamu diantaranya enaunsment, jadwal penerbangan, jadwal kedatangan, jadwal penerbangan di monitor tv, jadwal kedatangan di monitor tv, panduan check in, panduan untuk boarding pas, panduan masuk ke ruang tunggu, dan informasi lainnya. Terkait dengan terus meningkatkan informasi bandar udara yang dilakukan PT. Angkasa Pura II dan melakukan penambahan fasilitas informasi yang lengkap.

4.3 Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II di Bandar Udara Internasioanal Kualanamu

Sistem Pelayanan Informasi yang diberikan oleh PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasioanal Kualanamu, sangatlah berpengaruh kepada pelayan informasi yang diberikan oleh perusahaan tersebut, karena saat peninjauan dilapangan dapat dilihat bahwa pelayanan informasi yang diberikan kepada penumpang dilakukan oleh petugas-petugas yang terkait pada sistem perusahaan tersebut. Sistem informasi yang dilakukan sesuai dengan sistem yang diterapkan dengan bagian masing-masing.

Sistem pelayanan informasi yang diberikan perusahaan kepada penumpang harus akurat agar calon penumpang tidak bingung atau tidak mengetahui apa yang harus dilakukan calon penumpang setibanya dibandar udara, pelayanan informasi ini sangat penting bagi calon penumpang yang pertama melakukan penerbangan dan sangat membantu bagi calon penumpang yang sama sekali tidak mengerti melakukan check-in, menggunakan boarding pass, masuk keruang tunggu (waiting room), dan memasuki pesawat.


(37)

Selain itu juga divisi-divisi yang lain di bandar udara internasional kualanamu harus memberikan pelayanan informasi kepada calon penumpang bandar udara, agar memudahkan calon penumpang menggunakan transportasi udara, pelayanan informasi harus memberikan pelayanan terbaiknya kepada calon penumpang agar calon penumpang agar tidak terjadi complain kepada perusahaan dalam memberikan pelayanan informasi. Divisi-divisi juga harus mengetahui bentuk-bentuk pelayanan informasi apa saja yang diberikan kepada penumpang bandara khususnya di Bandar Udara Kualanamu Internasional, karena bandar udara ini adalah bandar udara baru yang menggantikan bandara lama yaitu Bandara Polonia Medan.

Secara tidak langsung pelaksanaan pelayanan harus diperbaharui mengingat perpindahan bandar udara tersebut.

Segala bentuk pelayanan informasi Bandar Udara Kualanamu Internasional saat ini dilakukan oleh petugas-petugas atau divisi-divisi yang terkait dalam memberikan pelayanan informasi bandar udara. Sistem pelayanan informasi yang dilakukan oleh divisi-divisi tersebut sudah sesuai dengan standar operasional bandar udara yang diberikan oleh PT. Angkasa Pura II, sehingga antara sistem yang bertanggung jawab dengan pelayanan informasi, dan segala bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan PT. Angkasa Pura II, akan saling berkaitan untuk mencapai tujuan perusahaan.

4.4 Bentuk-bentuk Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu

Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan udara yang semangkin meningkat, berdampak pada lalu lintas para pengguna jasa bandar udara


(38)

yang menjadi begitu padat baik pada sebelum penerbangan (keberangkatan) maupun setelah penerbangan (kedatangan). Hal ini menuntut perlunya pengelolahan yang serius dan memadai . PT. Angkasa Pura II berupaya penuh untuk memberikan palayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandar udara dengan penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandar udara dan perluasan kawasan terminal masuk pembangunan gedung atau bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini bertujuan supaya dapat menampung jumlah penumpang yang bertambah serta dapat mengahadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandar udara.

Penambahan dan perbaikan fasilitas negara yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah penambahan dan perbaikan kursi tunggu penumpang, wife, shell check in, garbarat, toilet, troli bagasi, konter check in, konter pemeriksaan, fasilitas tempat ibadah seperti mushola dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya. Terkait dengan pengembangan kawasan terminal, PT. Angkasa Pura II melakukan penambahan kapasitas bandar udara diantaranya penambahan ruang yang mampu menampung peningkatan jumlah penumpang serta penataan ruangan yang memperlancar proses pemeriksaan dan memudahkan pengurusan administrasi penumpang.

Bandar udara atau bandara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat (landing) dan lepas landas (take off) pesawat udara, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang (pos) yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan, dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi. Terkait dengan hal tersebut bandar udara adalah tempat yang dapat disesuaikan dengan aktivitas kegiatan perekonomian dan berbagai jenis pelayanan publik baik jasa


(39)

tersebut diberikan oleh perusahaan/Badan Hukum Indonesia, atau perorangan (Stake holder) lainnya yang mempunyai aktivitas di bandar udara maupun jasa yang diberikan oleh penyelenggaran bandar udara.

Adapun jasa yang diberikan oleh penyelenggara bandar udara disebut pelayanan jasa kebandar udaraan. Pelayanan jasa kebandar udaraan dikelompokkan menjadi

1. Pelayanan Jasa Kegiatan Penerbangan

Pelayanan jasa kegiatan penerbangan yang terdiri dari Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara, dalam hal ini memberikan jasa adalah penyelenggaraan bandar udara, dan menerima jasa adalah penumpang pesawat udara saat sebelum dan sesudah terbang atau proses check-in sampai dengan boarding dan saat penerimaan bagasi. Kemudian Pelayanan Jasa Penerbangan yang diberikan oleh penyelenggara bandar udara kepada pesawat udara yang berangkat, datang dan melewati ruang udara yang menjadi tanggung jawab pengendalian guna menjadi keselamatan penerbangan tersebut. Selanjutnya Pelayanan Jasa Pemakaian Counter yaitu pelayanan atau penyedia counter dan fasilitasnya oleh penyelenggara bandar udara untuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan penerbangan dalam proses pelayanan check-in. Terakhir Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Brige) adalah pelayanan yang disediakan oleh penyelenggara bandar udara untuk perusahaan angkutan udara guna memperlancar proses boarding.


(40)

2. Pelayanan Jasa Kegiatan Penunjang Bandar Udara

Pelayanan jasa kegiatan penunjuang bandar udara dapat meliputi pelayanan jasa secara langsung maupun secara tidak langsung. Pelayanan Jasa Secara Tidak Langsung yaitu menunjang kegiatan penerbangan yang dapat diselenggarakan oleh unit pelaksana dari badan usaha kebandaraan, badan hukum indonesia perseroan atas persetujuan penyelenggara bandar udara, jasa ini terdiri dari; penyediaan hangar pesawat udara, perbengkelan pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara, pelayanan jasa teknis penanganan pesawat udara didarat (ground handling), pelayanan jasa penumpang dan bagasi, jasa penanganan kargo, dan jasa lainnya yang secara langsung menunjang kegiatan penerbangan.

Pelayanan jasa yang secara tidak langsung yaitu menunjang kegiatan-kegiatan bandara yang terdiri dari; jasa penyediaan penginapan/hotel, jasa penyediaan tokoh atau restaurant, jasa penempatan kendaraan (parkir), jasa perawatan, jasa pengguna ruangan, jasa penggunaan tanah, jasa tanda masuk (pas) bandara, jasa pengguna air, jasa pengguna telepon, jasa pengguna listrik dan jasa lainnya yang menunjang secara langsung atau tidak langsung kegiatan kebandar udaraan.

Penyelenggaraan bandar udara adalah penyelanggaraan pelayanan publik yang harus memiliki standar pelayanan yang dipublikasikan kepada konsumen sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.

4.4.1 Pelayanan Check In

Pelayanan check in adalah bagian penting sebelum penumpang melakukan penerbangan. Pelayanan check-in sangat bergantung pada metode operasional, struktur rute penerbangan, karakteristik penumpang dan lain-lain dengan juga


(41)

mempertimbangkan kecepatan, ketelitian, kelancaran, kenyamanan penumpang dan biaya operasional.

Alternatif pelayanan check-in di terminal penumpang adalah sentralisasi yaitu pelayanan check-indiproses terpusat di area keberangkatan. Pengendalian sistem operasi pelayanan dilakukan oleh satu unit kerja dengan pembagian counter check-in sebagai berikut; direncanakan sesuai dengan jumlah airline atau jumlah penerbangan, atau alternatif lain adalah membebaskan setiap penumpang untuk melapor pada setiap counter check-in yang ada. Alternatif ini memerlupakan penanganan sortir barang bawaan yang baik. Sistem ini menguntungkan pihak pengelolah, karena bersifat efisien dan efektif. Desentralisasi yaitu menyebarkan pelayanan check-in dibeberapa tempat. Biasanya pengelolah fasilitas pelayanan ini adalah perusahaan angkutan udara dengan beberapa tipe penempatan check-in seperti split check-in, gate check-in dan city check-in.

Bandar Udara Internasional Kualanamu, semua alternatif check-in diatas telah disesuaikan dan ditetapkan dibandar udara ini. counter check-in telah dibagi sesuai dengan masing-masing perusahaan dan maskapai penerbangan. Check-in area memiliki luas 7085,9 m2 yang terbagi 4 pulau (island) dan jumlahnya mencapai 101 counter check-in. Setiap pulau memiliki tanda pada areanya masing-masing, dan pulau tersebut ditandai dengan huruf alfabet, yaitu pulau “A”, “B”, “C”, dan “D”. Masing-masing dari pulau tersebut memiliki area check-in seluas 1.109 m2 dan memiliki 18 counter. Di setiap counter telah diisi oleh masing-masing maskapai penerbangan untuk penanganan check-in terhadap penumpang baik itu berupa nomor atau jenis pesawat, rute dan jadwal penerbangannya.


(42)

Setiap pulau memiliki sistem conveyor bagasi yang baru, yaitu biasa dinamai dengan singkatan BHS atau disebut Baggage Handling System yaitu sistem bagasi yang dilakukan dengan penanganan khusus kepada penumpang seperti In-Gauge baggage yaitu bagasi yang dapat ditangani pada semua peralatan pada sistem. bagasi ini dapat diangkut melalui conveyor normal atau conveyor khusu atau yang biasa disebut OOG, Out Of Gauge adalah bagasi yang dapat ditangani hanya dengan peralatan khusu dan atau peralatan normal dengan software atau alat penanganan khusu, potential Problem Baggage merupakan bagasi yang berpotensi menyebabkan masalah, namun dengan perhatian yang tepat, dapat ditangani secara otomatis: Contoh: kursi roda, Dan Non-Conveyable Baggage yaitu bagasi yang tidak dapat ditangani BHS, karena disebabkan oleh dimensi maupun bentuknya. Jenis bagasi seperti ini harus ditangani secara manual oleh operator penanganan bagasi (check-in). Contoh: Sepeda atau papan selancar.

4.4.2 Pelayanan Informasi Boarding Pass Saat Masuk Ke Ruang Tunggu

(Automatic Gate)

Umumnya saat penumpang ingin memasuki ke terminal keberangakatan penumpang mewajibkan menunjukan boarding pass kepada petugas sekuriti bandara, tetapi di Bandar Udara internasional Kualanamu memiliki sistem tersendiri yaitu sistem scanning. Saat penumpang memiliki boarding pass dan ingin memasuki keruangan tunggu diterminal keberangkatan, penumpang harus melakukan scanning boarding pass miliknya. Sistem pelayanan ini ditunjukan agar penanganan penumpang dapat ditangani dengan lebih efisien dan lebih efektif dan juga lebih


(43)

penting agar membatasi orang-orang yang tidak berkepentingan untuk dilarang memasuki area tersebut.

4.4.3 Informasi Pemeriksaan Sekuriti Penumpang dan Barang

Pelayanan pemeriksaan sekuriti penumpang dan barang dilakukan dengan melakukan peralatan X-ray, HandHeld Detector dan Walk Through Metal Detector dan sekali-sekali dilakukan juga dengan pemeriksaan manual, atau perlakuan khusus bagi barang atau penumpang yang dicurigai (Body Search). Indikator kualitas pelayanan pemeriksaan sekuriti dalam kondisi normal kurang dari 3 menit, sedangkan kondisi khusus (memerlukan kecermatan dalam pemeriksaan) kurang dari 8 menit. 4.4.4 Imigrasi Keberangkatan Internasional

Pelayanan pemeriksaan keimigrasian keberangkatan penumpang dan alat angkut yang mengacu kepada prosedur pemeriksaan keimigrasian bagi penumpang saat keberangkatan, diantaranya adalah pengecekan dokumen perjalanan, ijin keimigrasian, boarding pass dan tiket, serta bukti pembayaran fiscal, Indicator kualitas pelayanan waktu menunggu adalah kurang dari 15 menit dan waktu proses adalah kurang dari 2 menit.

4.4.5 Pelayanan Penyerahan Bagasi di Terminal Kedatangan

Sistempenangananbagasiiniharusdapatmemprosessejumlahbesarbagasidalamw aktusingkatdanakurat yang dapatdiandalkan.Prinsip yang dapatmembentuk system penangananbagasisecaraefisienantara lain: Pertamaaliranbagasiharuslancar

dancepatdenganjumlahpenangananoperasional minimum, Keduaaliranbagasitidakmenggangguataumemotongaruspenumpang, barangpetugas,


(44)

maupunkendaraan, Ketigatersediafasilitasuntuk transfer bagasikedaerahpemilihanbagasikedatangan,Keempattersediafasilitasuntukpemeriksaa

nbagasi, danfasilitasbagasidenganukuranekstrabesar, kelimapenataanfasilitaspenangananbagisididalambangunanharuskonsistendenganbent

uk apron sertajenisdan volume arusbagasi, dankeenamsystem penangananbagasiharusmempunyaisistemcadanganapabila system tersebuttidakbekerja/dalamkeadaandarurat.

Umumnya, para penumpang datang yang membawa barang bawaannya masuk kedalam bagasi harus menunggu terlebih dahulu diruangan pengambilan bagasi sebelum barang bawaannya datang. Hal ini dsebabkan karena waltu yang dibutuhkan penumpang untuk berjalan dari pesawat keruangan pengambilan bagasi lebih cepat dari pada waktu yang dibutuhkan untuk proses barang-barang dari pesawat keruangan pengambilan bagasi. Tetapi dibandar udara Internasional Kualanamu penumpang tidak merasakan untuk menunggu karena jarak tempuh dari pesawat ke tempat pengambilan bagasi sedikit lebih jauh dan sedikit mengalami jarak waktu yang lam. Maka dari itu seiring penumpang berjalan ketempat pengambilan bagasi, barang bawaan penumpang juga sudah berjalan menuju tempat tersebut.

4.4.6 Pelayanan PT. Angkasa Pura II yang Terkait di Bandar Udara

Memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan beragam pelayanan jasa penunjang bandar udara yang modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi adalah komitmen PT. Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan bagi pengguna jasa selama berada dilingkungan bandar udara. PT. Angkasa Pura II mengusahakan pelayanan jasa yang menunjang bisnis jasa kebandar udaraan.


(45)

Pelayanan jasa terkait bandar udara disediakan oleh PT. Angkasa Pura II bertujuan untuk mendukung terciptannya aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandar udara selama berada dikawasan bandar udara.

Pelayanan jasa terkait bandar udara tersebut diantaranya yaitu penyewaan ruangan, gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, parkir kendaraan, pass bandara, penyediaan lahan untuk bangunan. Pelayanan penunjang lainnya yang juga diupayakan oleh PT. Angkasa Pura II yaitu pelayanan operasi bandar udara, pelayanan penerbangan haji, pelayanan tenaga kerja indonesia, pelayanan kargo, pelayanan keamanan dan keselamatan bandar udara, pelayanan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), pelayanan penanggulangan gawat darurat.

1. Pelayanan Penerbangan Haji

Jumlah jamaah haji indonesia tercatat terus mengalami peningkatan senikfikan dari tahun ketahun, Peluang bisnis ini memotivasi perusahaan untuk memberikan jasa pelayanan penerbangan haji yang terbaik. Pada tahun 2010, pelatyanan penerbangan haji berlangsung pada bukan September. Penerbangan ini terbagi dalam kelompok terbang (kloter) sebagai mana yang telah ditentukan oleh penyelenggara jamaah haji Indonesia (Kementerian Agama Republik Indonesia). Bandara-bandara dibawah pengelolahan PT. Angkasa Pura II yang menyelenggarakan program pelayanan penerbangan haji tahun 2010 yaitu Soekarno-Hatta, polonia, Sultan Iskandar Muda, Minangkabau, dan Sultan Mahmud Badaruddin II. Dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan penerbangan jamaah haji, PT. Angkasa Pura II terus meningkat kualitas


(46)

pelayanan terhadap peserta jamaah haji baik dari fasilitas maupun sumber daya manusia.

2. Pelayanan Tenaga kerja Indonesia (TKI)

Indonesia mempunyai jumlah tenaga kerja yang relatif banyak yang tersebar di berbagai negara, dimana sebagian besar memanfaatkan pelayanan jasa angkutan udara. Lalu lintas tenaga kerja indonesia yang melalui pintu keberangkatan maupun pintu kedatangan yang dikelolah PT. Angkasa Pura II menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ada diluar negeri.

Besarnya kontribusi para tenaga kerja indonesia dalam menggunakan pelayanan jasa angkutan udara membuat PT. Angkasa Pura II berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik dan fasilitas kemudahan kepada TKI yaitu: penyediaan jalur khusus keberangkatan dan kedatangan TKI, pusat layanan informasi akurat untuk memudahkan para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang pulang kekampung halamannya masing-masing.

3. Pelayanan Kargo

Bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki prospek usaha yang sangat strategis termasuk bisnis pengiriman barang melalui angkutan udara (kargo). Peluang bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh PT. Angkasa Pura II dengan mengoperasikan terminal kargo dimulai sejak tahu 2007. Perusahaan telah membentuk unit bisnis strategis yang mengelolah pelayanan kargo disetiap bandar udara yang di kelolah PT. Angkasa Pura II.


(47)

Dalam rangka memastikan terpenuhinya aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan operasional pengiriman barangdari mulai pergudangan sampai dengar penerbangan, PT. Angkasa Pura II melakukan pengawasan kepatyuhan terhadap prosedur yang telah disesuaikan. Perusahaan melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kargo bandar udara yang di kelolah PT. Angkasa Pura II seperti meningkatkan gudang, keamanan, dan kapasitas ruangan kargo yang dapatmenampung volume transaksi

4. Keamanan dan Keselamatan Bandar Udara

PT. Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi atas terpenuhinyaaspek keamanan dan keselamtan bandar udara dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat merugikan penumpang, pengguna jasa bandar udara maupun maupun perusahaan sendiri. Komitmen perusahaan tersebut diwujudkan dengan adanya penyediaan pelayanan keamanan dan keselamatan bandar udara. PT. Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang telah dikelola dengan fasilitas pengamanan modern dan berteknologi tinggi mulai dari peralatan X-Ray untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan handheld metas detector, sistem CCTV, pagar parimeter, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk membentuk personil keamanan yang handal dan profosional dalam menjalankan tugas-tugas operasional pengamanan bandar udara.

4.5Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasioanal Kualanamu

Sistem Pelayanan Informasi yang diberikan oleh PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasioanal Kualanamu, sangatlah berpengaruh kepada pelayan informasi


(48)

yang diberikan oleh perusahaan tersebut, karena saat peninjauan dilapangan dapat dilihat bahwa pelayanan informasi yang diberikan kepada penumpang dilakukan oleh petugas-petugas yang terkait pada sistem perusahaan tersebut. Sistem informasi yang dilakukan sesuai dengan sistem yang diterapkan dengan bagian masing-masing, sistem pelayanan informasi yang diberikan perusahaan kepada penumpang harus akurat agar calon penumpang tidak bingung atau tidak mengetahui apa yang harus dilakukan calon penumpang setibanya dibandar udara, pelayanan informasi ini sangat penting bagi calon penumpang yang pertama melakukan penerbangan dan sangat membantu bagi calon penumpang yang sama sekali tidak mengerti melakukan check-in, menggunakan boarding pass, masuk keruang tunggu (waiting room), dan memasuki pesawat.

Selain itu juga divisi-divisi yang lain di bandar udara internasional kualanamu harus memberikan pelayanan informasi kepada calon penumpang bandar udara, agar memudahkan calon penumpang menggunakan transportasi udara, pelayanan informasi harus memberikan pelayanan terbaiknya kepada calon penumpang agar calon penumpang agar tidak terjadi complain kepada perusahaan dalam memberikan pelayanan informasi. Divisi-divisi juga harus mengetahui bentuk-bentuk pelayanan informasi apa saja yang diberikan kepada penumpang bandara khususnya di Bandar Udara Kualanamu Internasional, karena bandar udara ini adalah bandar udara baru yang menggantikan bandara lama yaitu Bandara Polonia Medan. Secara tidak langsung pelaksanaan pelayanan harus diperbaharui mengingat perpindahan bandar udara tersebut.


(49)

Segala bentuk pelayanan informasi Bandar Udara Kualanamu Internasional saat ini dilakukan oleh petugas-petugas atau divisi-divisi yang terkait dalam memberikan pelayanan informasi bandar udara. Sistem pelayanan informasi yang dilakukan oleh divisi-divisi tersebut sudah sesuai dengan standar operasional bandar udara yang diberikan oleh PT. Angkasa Pura II, sehingga antara sistem yang bertanggung jawab dengan pelayanan informasi, dan segala bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan PT. Angkasa Pura II, akan saling berkaitan untuk mencapai tujuan perusahaan.


(50)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu merupakan sistem informasi yang terdiri dari beberapa kumpulan atau bagian dari suatu managemen yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama antara satu divisi dengan divisi lain, untuk melakukan suatu proses tindakan yang berupa pelayanan informasi di bandar udara yang menjadikan proses tersebut menjadi tugas dari masing-masing divisi, dan divisi tersebut bertanggung jawab penuh atas tugas yang diberikan dari pimpinan direksi atau perusahaan (General Manager)dalam mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut yaitu membuat Bandar Udara Internasional Kualanamu menjadi salah satu bandar udara dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dari berbagai bentuk pelayanan informasi yang diberikan untuk meningkatkan kepuasan pengguna jasa bandar udara.

Bentuk-bentuk pelayanan informasi yang diberikan PT. Angkasa Pura II ke pengguna jasa bandar udara yaitu informasi check-in, informasi boarding pas saat masuk ke ruang tunggu, pemeriksaan sekuriti penumpang dan barang, informasi imigrasi keberangkatan internasional maupun domestik, informasi penyerahan bagasi di terminal kedatangan, dan pelayanan informasi yang diberikan oleh perusahaan di bandar udara.

Sistem dan pelayanan informasi ini menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan karena sistem yang digunakan oleh perusahaan harus melakukan tugasnya


(51)

dalam bentuk-bentuk pelayanan informasi agar dapat memaksimalkan bentuk dari pelayanan informasi tersebut dan memberikan pelyanan informasi terbaik melalui pelayanan operasi bandar udara yang dapat menghadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandar udara.

5.2 SARAN

Dari hasil pembahasan maka penulis dapat membuat saran sebagai berikut:

1. Agar mampu memberikan informasi yang baik dan benar maka PT. Angkasa Pura II KNIA harus menambah jumlah staf pelayanan informasi khusunya yang mampu berbahasa internasional

2. Menambah jumlah monitor informasi jadwal keberangkatan maupun kedatangan penerbangan

3. Menambah jumlah Sign board pada titik tertentu agar tidak menimbulkan kebingungan pengguna jasa bandar udara


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Djojodiharjo, Dr. Ir. Harijono. Pengantar Sistem Komputer. Bandung: Erlangga Gordon, B. Davis. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT.

Pustaka BinamasPressindo, Jakarta

Jogianto, HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

Jogianto, HM. 2005. Analisa & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian.Jilid I. Edisi ke-VI. Jakarta: Erlangga.

Moenir, HAS.2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Edisi V.

Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publik dan Customer Statisfiction. Bandung: PT. Alumni.

Septiwinarsi, Atik., dan Ratminto., . 2005. Manajemen Pelayanan.

Robert G Murdick, dkk. 1991. Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.

Sidharta, Lani. 1995 Pengantsr Sistem Informasi Bisnis. PT. ELEX Media Komputindo. Jakarta.

Sinambela, Lijan Poltak et.al. 2006. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.

htt://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-sistem-menurut-parah-ahli (Diakes15/10/2014)

htt://yusfimembaca.b;ogspot.com/2013/01/pelayanan-secara-umum-pelayanan-dapat (diakses 15/10/2014)


(1)

Dalam rangka memastikan terpenuhinya aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan operasional pengiriman barangdari mulai pergudangan sampai dengar penerbangan, PT. Angkasa Pura II melakukan pengawasan kepatyuhan terhadap prosedur yang telah disesuaikan. Perusahaan melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kargo bandar udara yang di kelolah PT. Angkasa Pura II seperti meningkatkan gudang, keamanan, dan kapasitas ruangan kargo yang dapatmenampung volume transaksi

4. Keamanan dan Keselamatan Bandar Udara

PT. Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi atas terpenuhinyaaspek keamanan dan keselamtan bandar udara dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat merugikan penumpang, pengguna jasa bandar udara maupun maupun perusahaan sendiri. Komitmen perusahaan tersebut diwujudkan dengan adanya penyediaan pelayanan keamanan dan keselamatan bandar udara. PT. Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang telah dikelola dengan fasilitas pengamanan modern dan berteknologi tinggi mulai dari peralatan X-Ray untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan handheld metas detector, sistem CCTV, pagar parimeter, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk membentuk personil keamanan yang handal dan profosional dalam menjalankan tugas-tugas operasional pengamanan bandar udara.

4.5Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasioanal Kualanamu

Sistem Pelayanan Informasi yang diberikan oleh PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasioanal Kualanamu, sangatlah berpengaruh kepada pelayan informasi


(2)

yang diberikan oleh perusahaan tersebut, karena saat peninjauan dilapangan dapat dilihat bahwa pelayanan informasi yang diberikan kepada penumpang dilakukan oleh petugas-petugas yang terkait pada sistem perusahaan tersebut. Sistem informasi yang dilakukan sesuai dengan sistem yang diterapkan dengan bagian masing-masing, sistem pelayanan informasi yang diberikan perusahaan kepada penumpang harus akurat agar calon penumpang tidak bingung atau tidak mengetahui apa yang harus dilakukan calon penumpang setibanya dibandar udara, pelayanan informasi ini sangat penting bagi calon penumpang yang pertama melakukan penerbangan dan sangat membantu bagi calon penumpang yang sama sekali tidak mengerti melakukan check-in, menggunakan boarding pass, masuk keruang tunggu (waiting room), dan memasuki pesawat.

Selain itu juga divisi-divisi yang lain di bandar udara internasional kualanamu harus memberikan pelayanan informasi kepada calon penumpang bandar udara, agar memudahkan calon penumpang menggunakan transportasi udara, pelayanan informasi harus memberikan pelayanan terbaiknya kepada calon penumpang agar calon penumpang agar tidak terjadi complain kepada perusahaan dalam memberikan pelayanan informasi. Divisi-divisi juga harus mengetahui bentuk-bentuk pelayanan informasi apa saja yang diberikan kepada penumpang bandara khususnya di Bandar Udara Kualanamu Internasional, karena bandar udara ini adalah bandar udara baru yang menggantikan bandara lama yaitu Bandara Polonia Medan. Secara tidak langsung pelaksanaan pelayanan harus diperbaharui mengingat perpindahan bandar udara tersebut.


(3)

Segala bentuk pelayanan informasi Bandar Udara Kualanamu Internasional saat ini dilakukan oleh petugas-petugas atau divisi-divisi yang terkait dalam memberikan pelayanan informasi bandar udara. Sistem pelayanan informasi yang dilakukan oleh divisi-divisi tersebut sudah sesuai dengan standar operasional bandar udara yang diberikan oleh PT. Angkasa Pura II, sehingga antara sistem yang bertanggung jawab dengan pelayanan informasi, dan segala bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan PT. Angkasa Pura II, akan saling berkaitan untuk mencapai tujuan perusahaan.


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sistem Pelayanan Informasi PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu merupakan sistem informasi yang terdiri dari beberapa kumpulan atau bagian dari suatu managemen yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama antara satu divisi dengan divisi lain, untuk melakukan suatu proses tindakan yang berupa pelayanan informasi di bandar udara yang menjadikan proses tersebut menjadi tugas dari masing-masing divisi, dan divisi tersebut bertanggung jawab penuh atas tugas yang diberikan dari pimpinan direksi atau perusahaan (General Manager)dalam mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut yaitu membuat Bandar Udara Internasional Kualanamu menjadi salah satu bandar udara dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dari berbagai bentuk pelayanan informasi yang diberikan untuk meningkatkan kepuasan pengguna jasa bandar udara.

Bentuk-bentuk pelayanan informasi yang diberikan PT. Angkasa Pura II ke pengguna jasa bandar udara yaitu informasi check-in, informasi boarding pas saat masuk ke ruang tunggu, pemeriksaan sekuriti penumpang dan barang, informasi imigrasi keberangkatan internasional maupun domestik, informasi penyerahan bagasi di terminal kedatangan, dan pelayanan informasi yang diberikan oleh perusahaan di bandar udara.

Sistem dan pelayanan informasi ini menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan karena sistem yang digunakan oleh perusahaan harus melakukan tugasnya


(5)

dalam bentuk-bentuk pelayanan informasi agar dapat memaksimalkan bentuk dari pelayanan informasi tersebut dan memberikan pelyanan informasi terbaik melalui pelayanan operasi bandar udara yang dapat menghadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandar udara.

5.2 SARAN

Dari hasil pembahasan maka penulis dapat membuat saran sebagai berikut:

1. Agar mampu memberikan informasi yang baik dan benar maka PT. Angkasa Pura II KNIA harus menambah jumlah staf pelayanan informasi khusunya yang mampu berbahasa internasional

2. Menambah jumlah monitor informasi jadwal keberangkatan maupun kedatangan penerbangan

3. Menambah jumlah Sign board pada titik tertentu agar tidak menimbulkan kebingungan pengguna jasa bandar udara


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Djojodiharjo, Dr. Ir. Harijono. Pengantar Sistem Komputer. Bandung: Erlangga Gordon, B. Davis. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT.

Pustaka BinamasPressindo, Jakarta

Jogianto, HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

Jogianto, HM. 2005. Analisa & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian.Jilid I. Edisi ke-VI. Jakarta: Erlangga.

Moenir, HAS.2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Edisi V.

Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publik dan Customer Statisfiction. Bandung: PT. Alumni.

Septiwinarsi, Atik., dan Ratminto., . 2005. Manajemen Pelayanan.

Robert G Murdick, dkk. 1991. Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.

Sidharta, Lani. 1995 Pengantsr Sistem Informasi Bisnis. PT. ELEX Media Komputindo. Jakarta.

Sinambela, Lijan Poltak et.al. 2006. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.

htt://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-sistem-menurut-parah-ahli (Diakes15/10/2014)

htt://yusfimembaca.b;ogspot.com/2013/01/pelayanan-secara-umum-pelayanan-dapat (diakses 15/10/2014)