5. BAB II dirman perbaikan
BAB. II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
1.1. Perencanaan
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi
Jabatan Struktural. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dibidang Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan.
Untuk
melaksanakan
tugas
Badan
Ketahanan
Pangan
dan
Penyuluhan
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis Operasional di bidang Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan.
b. Pelaksanaan kebijaksanaan operasional, pemberian bimbingan dan pembinaan
dibidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.
c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya.
d. Pembinaan UPTD di bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
e. Pengelolaan urusan Ketatausahaan Badan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :
1. RPJMD kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 – 2015.
2. Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten
Kutai Kartanegara 2010-2015.
3. Penetapan Kinerja Tahun 2011.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
17
1.1.1. RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2010-2015
Dokumen
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2010-2015 merupakan
penjabaran dari visi dan misi Bupati/Wakil Bupati terpilih. Dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara, maka Visi yang
hendak dicapai dalam periode 2010–2015 adalah :
“Menuju Tewujudnya Masyarakat Kutai Kartanegara yang
Sejahtera dan Berkeadilan”
Penjabaran makna dari Visi Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu:
Sejahtera; upaya mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat (sosial, ekonomi dan budaya) untuk
mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan antar wilayah, dan
kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui pemenuhan
kebutuhan akses pelayanan sosial dasar beserta sarana dan
prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruh
lapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan
menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah dan
besar serta koperasi.
Berkeadilan; pembangunan yang adil dan merata serta penegakan
hukum dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang
bersih dan berwibawa serta meningkatkan peran perempuan dan
perlindungan anak.
Memperhatikan visi serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang, maka dalam upaya
mewujudkan visi pembangunan Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015,
misi pembangunan sebagai berikut:
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
18
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dengan menitik
beratkan pada motivasi dan pengawasan pelaksanaan good
governance.
2. Meningkatkan kualitas dan daya saing menuju sumber daya
manusia yang unggul, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
3. Menumbuhkan sentra perekonomian dan pengembangan usaha
rakyat dengan tetap menjaga iklim investasi dalam kerangka
penciptaan lapangan kerja.
4. Meningkatkan sumber-sumber pendapatan dan pengembangan
potensi serta daya saing agribisinis, industri dan pariwisata.
5. Meningkatkan pemerataan infrastruktur pembangunan untuk
menjangkau layanan fasilitas umum baik secara kualitas
maupun kuantitas.
6. Menetapkan
penyelenggaraan
pembangunan
berwawasan
lingkungan dan pelestarian sumber daya alam.
7. Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai
aspek kehidupan.
Visi dan misi pembangunan Kutai Kartanegara 2010-2015 dijabarkan
ke dalam tujuan dan sasaran, sebagai berikut:
Misi Pertama:
Meningkatkan
penyelenggaraan
pemerintahan
dengan
menitikberatkan pada motivasi dan pengawasan pelaksanaan
good governance.
Tujuan:
Meningkatkan tata pemerintahan yang baik, demokratis, jujur dan
bertanggungjawab, akuntabel serta pelayanan umum yang didukung
teknologi informasi.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
19
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah.
2. Meningkatnya kemampuan
kekayaan daerah.
pengelolaan
keuangan
dan
3. Menurunnya tingkat pelanggaran hukum.
4. Meningkatnya tertib administrasi pemerintah dan kualitas
pelayanan publik.
5. Meningkatnya kerjasama pemerintah dengan masyarakat
untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
6. Meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat
dalam penanggulangan bencana.
7. Meningkatnya kualitas manajemen pembangunan serta
pengendalian
dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan daerah.
8. Meningkatnya ketersediaan informasi data kabupaten.
Misi Kedua:
Meningkatkan kualitas dan daya saing menuju sumber daya
manusia yang unggul, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Tujuan:
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang handal dan
sejahtera dengan peran serta dan produktivitas tinggi serta bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berdasarkan Pancasila.
Sasaran:
1. Meningkatnya mutu dan daya saing pendidikan
pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan.
serta
2. Meningkatnya kualitas dan pemberdayaan masyarakat dalam
perluasan pelayanan kesehatan serta pencegahan terhadap
penyakit.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
20
3. Meningkatnya ketersediaan sarana dan tenaga pelayanan
kesehatan.
4. Meningkatnya tata kelola pelayanan kesehatan.
5. Menurunnya angka kemiskinan.
6. Meningkatnya kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera.
7. Meningkatnya keberdayaan dan peran serta masyarakat
dalam pembangunan.
8. Meningkatnya wawasan seni dan budaya masyarakat serta
peran serta masyarakat dalam melestarikan kebudayaan.
9. Meningkatnya prestasi dan kreativitas pemuda dan olahraga.
Misi Ketiga:
Menumbuhkan sentra perekonomian dan pengembangan usaha
rakyat dengan tetap menjaga iklim investasi dalam kerangka
penciptaan lapangan kerja.
Tujuan :
1. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan
kerja.
2. Meningkatnya kemandirian ekonomi kerakyatan.
Sasaran:
1. Meningkatnya nilai investasi pembangunan daerah.
2. Meningkatnya perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan.
3. Optimalisasi kualitas dan peran BUMD, koperasi dan UMKM.
Misi Keempat:
Meningkatkan sumber-sumber pendapatan dan pengembangan
potensi serta daya saing agribisinis, industri dan pariwisata.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
21
Tujuan:
Meningkatkan ketahanan pangan melalui pengembangan potensi
pertanian dalam arti luas dan kelautan perikanan yang didukung
daya saing perdagangan, industri dan pariwisata daerah.
Sasaran:
1. Optimalisasi pemanfaatan sumber- sumber pendapatan.
2. Meningkatnya ketersediaan pangan.
3. Meningkatnya produktivitas sektor pertanian dalam arti luas.
4. Meningkatnya produksi tangkap nelayan dan perikanan
budidaya.
5. Berkembangnya dan meningkatnya daya saing potensi
perdagangan dan perindustrian.
6. Meningkatnya daya jual potensi pariwisata.
Misi Kelima :
Meningkatkan pemerataan infrastruktur pembangunan untuk
menjangkau layanan fasilitas umum baik secara kualitas maupun
kuantitas
Tujuan :
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang memiliki
daya dukung dan gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial
yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Sasaran :
Meningkatnya
ekonomi.
kualitas
sarana
prasarana
pendukung
aktivitas
Misi Keenam :
Menetapkan
penyelenggaraan
pembangunan
lingkungan dan pelestarian sumber daya alam.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
berwawasan
22
Tujuan :
Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
yang baik dan terpadu sesuai penataan ruang dengan
mengembangkan kearifan lokal.
Sasaran:
1. Meningkatnya
pencegahan
pencemaran
lingkungan/
perusakan lingkungan serta pertumbuhan sektor kehutanan.
2. Meningkatnya kualitas penataan ruang.
3. Meningkatnya potensi dan konservasi sumber daya hutan.
Misi Ketujuh :
Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai
aspek kehidupan.
Tujuan :
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan dan
perlindungan anak.
Sasaran :
Meningkatnya kesetaraan
perempuan dan anak.
gender
dan
perlindungan
terhadap
1.1.2. Renstra BKPP 2010-2015
Rencana
Strategis
(Renstra)
Badan
Ketahanan
Pangan
dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara 2010 – 2015 merupakan
perencanaan jangka menengah Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara yang berisi tentang
gambaran dan sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam
kurun waktu lima tahun oleh Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara beserta strategi yang akan
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
23
dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi yang
diamanahkan.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara 2010 – 2015 telah
mengacu pada RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 –
2015 yang telah ditetapkan, khususnya terkait dengan misi ke empat
yaitu Meningkatkan sumber-sumber pendapatan dan pengembangan
potensi serta daya saing agribisinis, industri dan pariwisata. Secara
ringkas substansi Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Kabupaten Kutai Kartanegara dapat diilustrasikan sebagai berikut :
a. Visi
Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara adalah:
“Terwujudnya Sistem Ketahanan Pangan Yang Mandiri
Didukung Penyuluhan Yang Handal Menuju Masyarakat Yang
Sejahtera dan Berkeadilan”
b. Misi
Untuk
mewujudkan
visi
tersebut,
serta
berpedoman
terhadap tugas dan fungsi, Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan (BKPP) mempunyai misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pelayanan dan Kompetensi Aparatur
2. Mengembangkan kelembagaan dan partisipasi masyarakat
dalam upaya peningkatan ketahanan pangan berbasis sumber
daya lokal
3. Menumbuhkembangkan koordinasi yang yang sinergi dengan
instansi/pihak
pelaksanaan
terkait
dan
dalam
evaluasi
perumusan
kebijakan
dan
perencanaan,
pengelolaan
ketahanan pangan dan penyuluhan
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
24
4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian dalam
arti luas melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan secara partisipatif
5. Mendorong
berkembangnya
kelembagaan
petani-nelayan,
menjadi organisasi ekonomi yang mandiri dan tangguh
berorientasi
agribisnis,
berwawasan
lingkungan,
dan
berkelanjutan
c. Tujuan
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara dalam menjalankan tugas dan fungsinya mempunyai
tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam keamanan
pangan
2. Meningkatkan diversivikasi pangan dan gizi.
3. Mengembangkan cadangan pangan lokal masyarakat
4. Mencegah dan menangani keadaan rawan pangan dan gizi
5. Mengembangkan system distribusi pangan yang adil dan
efisien
6. Menjaga stabilitas harga pangan masyarakat
7. Menjamin ketersediaan pangan
8. Meningkatkan mutu dan keamanan pangan
9. Meningkatkan aksesbilitas rumah tangga terhadap pangan
10. Meningkatkan Produktivitas usaha petani-nelayan
11. Meningkatkan Pendapatan Petani-Nelayan
12. Mengembangkan
kelembagaan
petani-nelayan
menjadi
kelembagaan ekonomi
13. Meningkatkan peran dan peranan kelembagaan petaninelayan dalam pembangunan pertanian
14. Meningkatkan Profesionalisme Penyuluh
15. Mengembangkan Metodologi Penyuluhan yang spesifik lokal
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
25
d. Sasaran
Sasaran adalah sesuatu dasar didalam penilaian dan pemantauan
kinerjanya sehingga merupakan alat pemicu agar semua bagian
organisasi sadar akan sesuatu yang harus dicapai dan untuk itulah
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara telah merumuskan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya diversifikasi produk pertanian non beras 9
jenis macam.
2. Meningkatnya
pemantapan ketersediaan, distribusi dan
akses pangan serta pembangunan Desa Mandiri pangan di
72 desa.
3. Meningkatnya penanganan daerah rawan pangan di 26
desa.
4. Meningkatnya pembentukan dan pemberdayaan lumbung
pangan desa di 72 Desa.
5. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan di 72
desa, 54 SD/MI
6. Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian
sebanyak 7 jenis
7. Meningkatnya pemasaran hasil pertanian melalui promosi 4
event, dan penyuluhan pemasaran hasil 4.500 orang.
8. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petani dan
pelaku agribisnis 183 orang.
9. Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan
petani-nelayan (Kelompok tani, Gapoktan dll) sebanyak
1.650 kelompok.
10. Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan KTNA dan
Posluhtan di 18 Kecamatan
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
26
11. Terpenuhinya
kebutuhan penyuluh di 227 desa 18
Kecamatan.
12. Meningkatnya kapasitas dan kinerja penyuluh sebanyak 272
orang penyuluh PNS dan Non PNS.
13. Meningkatnya peren serta gender dalam pembangunan
ketahanan pangan sebanyak 72 Kelompok wanita tani
(KWT)
e. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Dalam penyelenggaran ketahanan pangan peran pemerintahan
Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mewujudkan ketahanan
pangan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 13 Peraturan
Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 adalah melaksanakan dan
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan ketahanan pangan
di
wilayah
Kabupaten
Kutai
Kartanegara
dan
mendorong
keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan
pangan.
Sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Pertanian
65/Permentan/OT.140/12/2010 tanggal 22 Desember 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi
Dan Kabupaten/Kota, maka Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan bertanggung jawab dalam mewujudkan Ketahanan
Pangan.
Penyelenggaran Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan
pangan mencakup tiga aspek penting ketahanan pangan, yang
dapat digunakan sebagai indikator pencapaian standar pelayanan
ketahanan pangan, yaitu (a) ketersediaan pangan, yang diartikan
bahwa pangan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh
penduduk, baik jumlah maupun mutunya serta aman, (b) distribusi
pangan,
adalah
pasokan
pangan
yang
dapat
menjangkau
keseluruh wilayah sehingga harga stabil dan terjangkau oleh rumah
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
27
tangga, dan (c) konsumsi pangan, adalah setiap rumah tangga
dapat mengakses pangan yang cukup dan mampu mengelola
konsumsi
yang
beragam,
bergizi
dan
seimbang
serta
preferensinya.
Dari ke tiga aspek ketahanan pangan tersebut di atas, maka
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi
dan Kabupaten/Kota, terdiri dari 4 (empat) jenis pelayanan dasar :
1.
2.
3.
4.
Bidang ketersediaan dan cadangan pangan;
Bidang distribusi dan akses pangan;
Bidang penganekaragaman dan keamanan pangan;
Bidang penanganan kerawanan pangan.
Berdasarkan Penjabaran indikator kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, maka target capaian Standar Pelayanan
Minimum Ketahanan Pangan pada tahun 2015, adalah sebagai
berikut :
1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan:
a. Ketersediaan energi dan protein perkapita 90%.
b. Penguatan cadangan pangan 60%
2. Distribusi dan Akses Pangan:
a. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di
daerah 90%
b. Stabilitas harga dan pasokan pangan 90%
3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan:
a. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) 90%
b. Pengawasan dan pembinaan kemanan pangan 80%
4. Penanganan Kerawanan Pangan:
Penanganan daerah rawan pangan 60
f. Indikator Kinerja Utama
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
28
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU)
secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi secara
mendalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU
telah mengacu pada Rentra Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2010 – 2015.
Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indicatorindikator kinerja yang ada dalam Renstra Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara 2010-2015
yang memiliki focus pada perspektif stakesholder, sedangkan yang
fokusnya pada internal bussines proses (peningkatan kapasitas
internal organisasi) tidak dijadikan sebagai indicator kinerja utama.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara yang digunakan untuk
periode waktu tahun 2010-2015 sesuai periode Renstra, yaitu,
N0
.
1.
2.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Dipertahankannya
ketersediaan pangan yang
cukup, meningkatkan
Kemandirian masyarakat,
pemantapan ketahanan
pangan dan
menurunnya tingkat
kerawanan pangan.
1. Jumlah Desa Mandiri Pangan
yang di Kembangkan
2. Penanganan Daerah Rawan
Pangan.
3. Pengembangan Lumbung
Pangan.
4. Pengembangan Cadangan
Pangan
Pengembangan
penganekaragaman
konsumsi pangan dan
peningkatan keamanan
pangan segar.
1. Konsumsi Pangan Berbasis
Pola Pangan Harapan.
2. Penanganan Keamanan
Pangan segar.
1.1.3. Penetapan Kinerja Tahun 2013
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
29
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas
dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
nmempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus
penetapan kinerja antara lain adalah :
untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata
konitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah: sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau
penghargaan dan sanksi.
Penetapan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2013 adalah sebagai berikut :
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
30
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
31
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
32
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
33
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
34
1.2. Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran serta memperhatikan
strategi dan kebijakan, maka disusun program kerja jangka menengah 2011–
2015 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pada tahun 2013 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten
Kutai Kartanegara melaksanakan Program dan Kegiatan yang baik bersumber
dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan APBN, yaitu sebagai berikut :
1.2.1.
Sumber Dana APBD Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun
anggaran
2013
Badan
Ketahanan
Pangan
dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan 10 (sepuluh)
Program dan 64 (enam puluh empat) kegiatan, dari program dan
kegiatan tersebut adalah 5 (Lima) program dengan 26 (dua puluh
enam) kegiatan merupakan program dan kegiatan yang ada di di
setiap SKPD dengan anggaran sebesar
Rp. 8.093.492.651,-
sedangkan 5 (lima) program dan 31 (tiga puluh satu) kegiatan yang
langsung
dilaksanakan
oleh
Badan
ketahanan
Pangan
dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai pembangunan
Bidang Ketahanan Pangan (Program Peningkatan Ketahanan Pangan)
sebesar Rp. 12.147.533.675,-. Sedangkan untuk Program yang
berkaitan dengan bidang penyuluhan sebesar
Rp. 5.829.998.000 ,-
yang terdiri dari empat program yaitu Peningkatan Kesejahteraan
Petani, Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan
Lapangan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /
Perkebunan, dan Program peningkatan pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
35
Tabel 1.
Program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013 sebelum dan setelah
perubahan
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
36
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
37
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
38
1.2.2. Sumber Dana APBD Provinsi
Dalam rangka untuk mendukung meningkatnya pembentukan
dan pemberdayaan lumbung pangan Desa, maka melalui Anggaran
Belanja Pembangunan Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur
melalui Bantuan Keuangan Provinsi Kalimantan Timur disediakan
anggaran berupa Pengembangan Lumbung Pangan Desa Mandiri
Pangan dan Daerah Rawan Pangan Tahun Anggaran 2013
dengan
besar anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
selama satu tahun.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
39
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
1.1. Perencanaan
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi
Jabatan Struktural. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dibidang Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan.
Untuk
melaksanakan
tugas
Badan
Ketahanan
Pangan
dan
Penyuluhan
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis Operasional di bidang Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan.
b. Pelaksanaan kebijaksanaan operasional, pemberian bimbingan dan pembinaan
dibidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.
c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya.
d. Pembinaan UPTD di bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
e. Pengelolaan urusan Ketatausahaan Badan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :
1. RPJMD kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 – 2015.
2. Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten
Kutai Kartanegara 2010-2015.
3. Penetapan Kinerja Tahun 2011.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
17
1.1.1. RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2010-2015
Dokumen
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2010-2015 merupakan
penjabaran dari visi dan misi Bupati/Wakil Bupati terpilih. Dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara, maka Visi yang
hendak dicapai dalam periode 2010–2015 adalah :
“Menuju Tewujudnya Masyarakat Kutai Kartanegara yang
Sejahtera dan Berkeadilan”
Penjabaran makna dari Visi Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu:
Sejahtera; upaya mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat (sosial, ekonomi dan budaya) untuk
mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan antar wilayah, dan
kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui pemenuhan
kebutuhan akses pelayanan sosial dasar beserta sarana dan
prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruh
lapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan
menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah dan
besar serta koperasi.
Berkeadilan; pembangunan yang adil dan merata serta penegakan
hukum dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang
bersih dan berwibawa serta meningkatkan peran perempuan dan
perlindungan anak.
Memperhatikan visi serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang, maka dalam upaya
mewujudkan visi pembangunan Kutai Kartanegara Tahun 2010-2015,
misi pembangunan sebagai berikut:
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
18
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dengan menitik
beratkan pada motivasi dan pengawasan pelaksanaan good
governance.
2. Meningkatkan kualitas dan daya saing menuju sumber daya
manusia yang unggul, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
3. Menumbuhkan sentra perekonomian dan pengembangan usaha
rakyat dengan tetap menjaga iklim investasi dalam kerangka
penciptaan lapangan kerja.
4. Meningkatkan sumber-sumber pendapatan dan pengembangan
potensi serta daya saing agribisinis, industri dan pariwisata.
5. Meningkatkan pemerataan infrastruktur pembangunan untuk
menjangkau layanan fasilitas umum baik secara kualitas
maupun kuantitas.
6. Menetapkan
penyelenggaraan
pembangunan
berwawasan
lingkungan dan pelestarian sumber daya alam.
7. Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai
aspek kehidupan.
Visi dan misi pembangunan Kutai Kartanegara 2010-2015 dijabarkan
ke dalam tujuan dan sasaran, sebagai berikut:
Misi Pertama:
Meningkatkan
penyelenggaraan
pemerintahan
dengan
menitikberatkan pada motivasi dan pengawasan pelaksanaan
good governance.
Tujuan:
Meningkatkan tata pemerintahan yang baik, demokratis, jujur dan
bertanggungjawab, akuntabel serta pelayanan umum yang didukung
teknologi informasi.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
19
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah.
2. Meningkatnya kemampuan
kekayaan daerah.
pengelolaan
keuangan
dan
3. Menurunnya tingkat pelanggaran hukum.
4. Meningkatnya tertib administrasi pemerintah dan kualitas
pelayanan publik.
5. Meningkatnya kerjasama pemerintah dengan masyarakat
untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
6. Meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat
dalam penanggulangan bencana.
7. Meningkatnya kualitas manajemen pembangunan serta
pengendalian
dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan daerah.
8. Meningkatnya ketersediaan informasi data kabupaten.
Misi Kedua:
Meningkatkan kualitas dan daya saing menuju sumber daya
manusia yang unggul, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Tujuan:
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang handal dan
sejahtera dengan peran serta dan produktivitas tinggi serta bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berdasarkan Pancasila.
Sasaran:
1. Meningkatnya mutu dan daya saing pendidikan
pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan.
serta
2. Meningkatnya kualitas dan pemberdayaan masyarakat dalam
perluasan pelayanan kesehatan serta pencegahan terhadap
penyakit.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
20
3. Meningkatnya ketersediaan sarana dan tenaga pelayanan
kesehatan.
4. Meningkatnya tata kelola pelayanan kesehatan.
5. Menurunnya angka kemiskinan.
6. Meningkatnya kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera.
7. Meningkatnya keberdayaan dan peran serta masyarakat
dalam pembangunan.
8. Meningkatnya wawasan seni dan budaya masyarakat serta
peran serta masyarakat dalam melestarikan kebudayaan.
9. Meningkatnya prestasi dan kreativitas pemuda dan olahraga.
Misi Ketiga:
Menumbuhkan sentra perekonomian dan pengembangan usaha
rakyat dengan tetap menjaga iklim investasi dalam kerangka
penciptaan lapangan kerja.
Tujuan :
1. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan
kerja.
2. Meningkatnya kemandirian ekonomi kerakyatan.
Sasaran:
1. Meningkatnya nilai investasi pembangunan daerah.
2. Meningkatnya perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan.
3. Optimalisasi kualitas dan peran BUMD, koperasi dan UMKM.
Misi Keempat:
Meningkatkan sumber-sumber pendapatan dan pengembangan
potensi serta daya saing agribisinis, industri dan pariwisata.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
21
Tujuan:
Meningkatkan ketahanan pangan melalui pengembangan potensi
pertanian dalam arti luas dan kelautan perikanan yang didukung
daya saing perdagangan, industri dan pariwisata daerah.
Sasaran:
1. Optimalisasi pemanfaatan sumber- sumber pendapatan.
2. Meningkatnya ketersediaan pangan.
3. Meningkatnya produktivitas sektor pertanian dalam arti luas.
4. Meningkatnya produksi tangkap nelayan dan perikanan
budidaya.
5. Berkembangnya dan meningkatnya daya saing potensi
perdagangan dan perindustrian.
6. Meningkatnya daya jual potensi pariwisata.
Misi Kelima :
Meningkatkan pemerataan infrastruktur pembangunan untuk
menjangkau layanan fasilitas umum baik secara kualitas maupun
kuantitas
Tujuan :
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang memiliki
daya dukung dan gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial
yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Sasaran :
Meningkatnya
ekonomi.
kualitas
sarana
prasarana
pendukung
aktivitas
Misi Keenam :
Menetapkan
penyelenggaraan
pembangunan
lingkungan dan pelestarian sumber daya alam.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
berwawasan
22
Tujuan :
Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
yang baik dan terpadu sesuai penataan ruang dengan
mengembangkan kearifan lokal.
Sasaran:
1. Meningkatnya
pencegahan
pencemaran
lingkungan/
perusakan lingkungan serta pertumbuhan sektor kehutanan.
2. Meningkatnya kualitas penataan ruang.
3. Meningkatnya potensi dan konservasi sumber daya hutan.
Misi Ketujuh :
Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai
aspek kehidupan.
Tujuan :
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan dan
perlindungan anak.
Sasaran :
Meningkatnya kesetaraan
perempuan dan anak.
gender
dan
perlindungan
terhadap
1.1.2. Renstra BKPP 2010-2015
Rencana
Strategis
(Renstra)
Badan
Ketahanan
Pangan
dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara 2010 – 2015 merupakan
perencanaan jangka menengah Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara yang berisi tentang
gambaran dan sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam
kurun waktu lima tahun oleh Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara beserta strategi yang akan
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
23
dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi yang
diamanahkan.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara 2010 – 2015 telah
mengacu pada RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 –
2015 yang telah ditetapkan, khususnya terkait dengan misi ke empat
yaitu Meningkatkan sumber-sumber pendapatan dan pengembangan
potensi serta daya saing agribisinis, industri dan pariwisata. Secara
ringkas substansi Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Kabupaten Kutai Kartanegara dapat diilustrasikan sebagai berikut :
a. Visi
Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara adalah:
“Terwujudnya Sistem Ketahanan Pangan Yang Mandiri
Didukung Penyuluhan Yang Handal Menuju Masyarakat Yang
Sejahtera dan Berkeadilan”
b. Misi
Untuk
mewujudkan
visi
tersebut,
serta
berpedoman
terhadap tugas dan fungsi, Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan (BKPP) mempunyai misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pelayanan dan Kompetensi Aparatur
2. Mengembangkan kelembagaan dan partisipasi masyarakat
dalam upaya peningkatan ketahanan pangan berbasis sumber
daya lokal
3. Menumbuhkembangkan koordinasi yang yang sinergi dengan
instansi/pihak
pelaksanaan
terkait
dan
dalam
evaluasi
perumusan
kebijakan
dan
perencanaan,
pengelolaan
ketahanan pangan dan penyuluhan
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
24
4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian dalam
arti luas melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan secara partisipatif
5. Mendorong
berkembangnya
kelembagaan
petani-nelayan,
menjadi organisasi ekonomi yang mandiri dan tangguh
berorientasi
agribisnis,
berwawasan
lingkungan,
dan
berkelanjutan
c. Tujuan
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara dalam menjalankan tugas dan fungsinya mempunyai
tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam keamanan
pangan
2. Meningkatkan diversivikasi pangan dan gizi.
3. Mengembangkan cadangan pangan lokal masyarakat
4. Mencegah dan menangani keadaan rawan pangan dan gizi
5. Mengembangkan system distribusi pangan yang adil dan
efisien
6. Menjaga stabilitas harga pangan masyarakat
7. Menjamin ketersediaan pangan
8. Meningkatkan mutu dan keamanan pangan
9. Meningkatkan aksesbilitas rumah tangga terhadap pangan
10. Meningkatkan Produktivitas usaha petani-nelayan
11. Meningkatkan Pendapatan Petani-Nelayan
12. Mengembangkan
kelembagaan
petani-nelayan
menjadi
kelembagaan ekonomi
13. Meningkatkan peran dan peranan kelembagaan petaninelayan dalam pembangunan pertanian
14. Meningkatkan Profesionalisme Penyuluh
15. Mengembangkan Metodologi Penyuluhan yang spesifik lokal
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
25
d. Sasaran
Sasaran adalah sesuatu dasar didalam penilaian dan pemantauan
kinerjanya sehingga merupakan alat pemicu agar semua bagian
organisasi sadar akan sesuatu yang harus dicapai dan untuk itulah
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara telah merumuskan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya diversifikasi produk pertanian non beras 9
jenis macam.
2. Meningkatnya
pemantapan ketersediaan, distribusi dan
akses pangan serta pembangunan Desa Mandiri pangan di
72 desa.
3. Meningkatnya penanganan daerah rawan pangan di 26
desa.
4. Meningkatnya pembentukan dan pemberdayaan lumbung
pangan desa di 72 Desa.
5. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan di 72
desa, 54 SD/MI
6. Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian
sebanyak 7 jenis
7. Meningkatnya pemasaran hasil pertanian melalui promosi 4
event, dan penyuluhan pemasaran hasil 4.500 orang.
8. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petani dan
pelaku agribisnis 183 orang.
9. Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan
petani-nelayan (Kelompok tani, Gapoktan dll) sebanyak
1.650 kelompok.
10. Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan KTNA dan
Posluhtan di 18 Kecamatan
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
26
11. Terpenuhinya
kebutuhan penyuluh di 227 desa 18
Kecamatan.
12. Meningkatnya kapasitas dan kinerja penyuluh sebanyak 272
orang penyuluh PNS dan Non PNS.
13. Meningkatnya peren serta gender dalam pembangunan
ketahanan pangan sebanyak 72 Kelompok wanita tani
(KWT)
e. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Dalam penyelenggaran ketahanan pangan peran pemerintahan
Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mewujudkan ketahanan
pangan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 13 Peraturan
Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 adalah melaksanakan dan
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan ketahanan pangan
di
wilayah
Kabupaten
Kutai
Kartanegara
dan
mendorong
keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan
pangan.
Sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Pertanian
65/Permentan/OT.140/12/2010 tanggal 22 Desember 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi
Dan Kabupaten/Kota, maka Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan bertanggung jawab dalam mewujudkan Ketahanan
Pangan.
Penyelenggaran Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan
pangan mencakup tiga aspek penting ketahanan pangan, yang
dapat digunakan sebagai indikator pencapaian standar pelayanan
ketahanan pangan, yaitu (a) ketersediaan pangan, yang diartikan
bahwa pangan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh
penduduk, baik jumlah maupun mutunya serta aman, (b) distribusi
pangan,
adalah
pasokan
pangan
yang
dapat
menjangkau
keseluruh wilayah sehingga harga stabil dan terjangkau oleh rumah
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
27
tangga, dan (c) konsumsi pangan, adalah setiap rumah tangga
dapat mengakses pangan yang cukup dan mampu mengelola
konsumsi
yang
beragam,
bergizi
dan
seimbang
serta
preferensinya.
Dari ke tiga aspek ketahanan pangan tersebut di atas, maka
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi
dan Kabupaten/Kota, terdiri dari 4 (empat) jenis pelayanan dasar :
1.
2.
3.
4.
Bidang ketersediaan dan cadangan pangan;
Bidang distribusi dan akses pangan;
Bidang penganekaragaman dan keamanan pangan;
Bidang penanganan kerawanan pangan.
Berdasarkan Penjabaran indikator kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, maka target capaian Standar Pelayanan
Minimum Ketahanan Pangan pada tahun 2015, adalah sebagai
berikut :
1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan:
a. Ketersediaan energi dan protein perkapita 90%.
b. Penguatan cadangan pangan 60%
2. Distribusi dan Akses Pangan:
a. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di
daerah 90%
b. Stabilitas harga dan pasokan pangan 90%
3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan:
a. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) 90%
b. Pengawasan dan pembinaan kemanan pangan 80%
4. Penanganan Kerawanan Pangan:
Penanganan daerah rawan pangan 60
f. Indikator Kinerja Utama
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
28
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai
Kartanegara juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU)
secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi secara
mendalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU
telah mengacu pada Rentra Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2010 – 2015.
Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indicatorindikator kinerja yang ada dalam Renstra Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara 2010-2015
yang memiliki focus pada perspektif stakesholder, sedangkan yang
fokusnya pada internal bussines proses (peningkatan kapasitas
internal organisasi) tidak dijadikan sebagai indicator kinerja utama.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara yang digunakan untuk
periode waktu tahun 2010-2015 sesuai periode Renstra, yaitu,
N0
.
1.
2.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Dipertahankannya
ketersediaan pangan yang
cukup, meningkatkan
Kemandirian masyarakat,
pemantapan ketahanan
pangan dan
menurunnya tingkat
kerawanan pangan.
1. Jumlah Desa Mandiri Pangan
yang di Kembangkan
2. Penanganan Daerah Rawan
Pangan.
3. Pengembangan Lumbung
Pangan.
4. Pengembangan Cadangan
Pangan
Pengembangan
penganekaragaman
konsumsi pangan dan
peningkatan keamanan
pangan segar.
1. Konsumsi Pangan Berbasis
Pola Pangan Harapan.
2. Penanganan Keamanan
Pangan segar.
1.1.3. Penetapan Kinerja Tahun 2013
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
29
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas
dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
nmempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus
penetapan kinerja antara lain adalah :
untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata
konitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah: sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau
penghargaan dan sanksi.
Penetapan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2013 adalah sebagai berikut :
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
30
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
31
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
32
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
33
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
34
1.2. Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran serta memperhatikan
strategi dan kebijakan, maka disusun program kerja jangka menengah 2011–
2015 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pada tahun 2013 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten
Kutai Kartanegara melaksanakan Program dan Kegiatan yang baik bersumber
dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan APBN, yaitu sebagai berikut :
1.2.1.
Sumber Dana APBD Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun
anggaran
2013
Badan
Ketahanan
Pangan
dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan 10 (sepuluh)
Program dan 64 (enam puluh empat) kegiatan, dari program dan
kegiatan tersebut adalah 5 (Lima) program dengan 26 (dua puluh
enam) kegiatan merupakan program dan kegiatan yang ada di di
setiap SKPD dengan anggaran sebesar
Rp. 8.093.492.651,-
sedangkan 5 (lima) program dan 31 (tiga puluh satu) kegiatan yang
langsung
dilaksanakan
oleh
Badan
ketahanan
Pangan
dan
Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai pembangunan
Bidang Ketahanan Pangan (Program Peningkatan Ketahanan Pangan)
sebesar Rp. 12.147.533.675,-. Sedangkan untuk Program yang
berkaitan dengan bidang penyuluhan sebesar
Rp. 5.829.998.000 ,-
yang terdiri dari empat program yaitu Peningkatan Kesejahteraan
Petani, Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan
Lapangan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /
Perkebunan, dan Program peningkatan pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
35
Tabel 1.
Program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013 sebelum dan setelah
perubahan
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
36
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
37
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
38
1.2.2. Sumber Dana APBD Provinsi
Dalam rangka untuk mendukung meningkatnya pembentukan
dan pemberdayaan lumbung pangan Desa, maka melalui Anggaran
Belanja Pembangunan Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur
melalui Bantuan Keuangan Provinsi Kalimantan Timur disediakan
anggaran berupa Pengembangan Lumbung Pangan Desa Mandiri
Pangan dan Daerah Rawan Pangan Tahun Anggaran 2013
dengan
besar anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
selama satu tahun.
LAKIP Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Kutai Kartanegara 2013
39