Analisis Strategi Promosi Melalui Pemanfaatan Media Sosial Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Promosi
2.1.1 Pengertian Promosi Perpustakaan
Segala aktifitas promosi adalah bentuk dari komunikasi pemasaran.
Kurangnya komunikasi yang efektif tentang perpustakaan membuat tidak adanya
minat bagi banyak pihak terhada perpustakaan. Pentingnya komunikasi terhadap
masyarakat dimaksudkan untuk menumbuhkan minat terhadap perpustakaan. Oleh
sebab itu promosi perpustakaan perlu dilakukan agar seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan jasa perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh
masyarakat atau pengguna.
Promosi merupakan salah satu komunikasi pemasaran atau usaha untuk
menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen mengenai keberadaan
suatu produk/jasa di pasar. Menurut Machfoedz (2010, 16) menyatakan bahwa
komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus
informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen.
Selain itu Rd. Soemanegara (2008, 4) mengemukakan bahwa komunikasi
pemasaran dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan
untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan
menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat
dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu:

1. Perubahan sikap
2. Perubahan pengetahuan
3. Perubahan tindakan yang dikehendaki
Selain itu Terence A. Shimp (2003, 4) menyatakan bahwa komunikasi
pemasaran yaitu merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran

7
Universitas Sumatera Utara

pemasaran atau marketing mix yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Komunikasi
pemasaran itu sendiri adalah sebuah usaha untuk menyampaikan pesan kepada
publik terutama konsumen mengenai keberadaan suatu produk/jasa di pasar
karena melaui komunikasi yang baik maka kemungkinan besar peluang bagi
konsumen untuk membeli atau memanfaatkan suatu produk/jasa yang ditawarkan.
Komunikasi yang dilakukan diperpustakaan merupakan salah satu upaya untuk
memperkenalkan berbagai fasilitas dan layanan yang ada diperpustakaan, dengan
melakukan promosi perpustakaan maka dapat memberi informasi tentang
perpustakaan kepada pengguna.

Buchari Alma (2011, 179) mengemukakan bahwa Promosi adalah sejenis
komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai
barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.
Sedangkan Morisson (2002, 113) mengemukakan bahwa:
“Promotion is the communications art of marketing. Promotion provides
customer with information and knowledge in a informative and persuasive
manner. The information and knowledge can be communicated using one or
more of the five promotional techniques-Pomotion Mix”
Pendapat di atas dapat diartikan bahwa Promosi adalah bagian dari
komunikasi pemasaran. Promosi digunakan untuk memberikan informasi dan
pengetahuan tentang suatu produk dengan cara membujuk dan informative.

8
Universitas Sumatera Utara

Selain itu Kotler dan Amstrong (2012, 76) mengemukakan bahwa Promosi

merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan maanfaat produk dan membujuk
pelanggan sasaran untuk membelinya.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa Promosi adalah bagian dari
komunikasi pemasaran. Promosi digunakan untuk memberikan informasi dan
pengetahuan tentang suatu produk dengan cara membujuk dan informative.
Perpustakaan juga perlu melakukan promosi yang merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu perpustakaan. Betapapun berkualitasnya suatu
layanan, bila pengguna belum pernah mendengar dan tidak yakin bahwa layanan
itu akan bermanfaat bagi mereka maka pengguna tersebut tidak akan pernah
memanfaatkannya.
Pada dasarnya promosi perpustakaan merupakan forum pertukaran
informasi antara organisasi/lembaga perpustakaan dan konsumen/pemustaka
dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang
disediakan

oleh

perpustakaan

sekaligus

membujuk


pemustaka

untuk

memanfaatkan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan adanya
kegiatan promosi yang dilakukan di perpustakaan maka akan terjadi pendekatan
komunikasi antar pengguna sehingga pengguna menjadi tahu berbagai fasilitas
dan layanan apa saja yang tersedia serta tertarik untuk memmanfaatkan fasilitas
serta layanan yang ada. Humaira (2007,42) mengemukakan bahwa hasil dari
Promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai tindakan untuk memanfaatkan
perpustakaan.

9
Universitas Sumatera Utara

Menurut Lasa HS (2009, 290) Promosi adalah pertukaran informasi antar
organisasi atau lembaga dengan konsumen dengan tujuan utamanya memberi
informasi tentang roduk atau jasa yang tersedia dalam organisasi dan membujuk
calon konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.

Qalyubi dkk (2003, 23) Promosi perpustakaan merupakan kegiatan
mengomunikasikan manfaat produk perpustakaan dan untuk meyakinkan
konsumen/pemustaka agar mau menggunakan jasa layanan informasi melalui
perpustakaan.
Selain itu, promosi perpustakaan merupakan suatu usaha komunikasi
perpustakaan kepada pengguna agar menggunakan jasa perpustakaan. Menurut
Yusup (2001, 214) “Pengguna juga perlu dianalisis dengan jelas mengenai
struktur dan kondisi sosiodemografinya, jenis dan tingkatan kebutuhan akan
informasi, serta tentang karakteristik lainnya yang ada kaitannya dengan
kemungkinan menggunakan perpustakaan”.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa promosi perpustakaan
merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk merubah persepsi konsumen
/pengguna

melalui media komunikasi yang dilakukan sehingga pengguna

bereaksi mulai dari tumbuhnya kesadaran atau sekedar mengetahui keberadaan
produk atau jasa tersebut serta memberikan tanggapan terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan dengan demikian pengguna dapat mengetahui/mengenal produk
tersebut dan pada akhirnya pengguna mau memanfaatkanny layanan yang ada.


10
Universitas Sumatera Utara

Pemberian informasi tentang produk ini dapat dikomunikasikan dengan
menggunakan bauran pemasaran atau sering dikenal dengan promotion mix.
Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009, 174) yaitu:
1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari persentasi non personal dan
promosi ide, barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas. Bentuk yang
paling dikenal oleh masyarakat adalah melalui media elektronik dan
media cetak.
2. Promosi penjualan, yaitu berbagai isentif jangka pendek untuk
mendorong percobaan pembelian produk atau jasa. Bentuknya seperti
undian, hadiah, sampel, dan lain –lain.
3. Acara dan pengalaman, yaitu kegiatan dan program yang disponsori
perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. Bentuknya seperti
festival seni, hiburan acara amal, dan lain-lain.
4. Hubungan myarakat dan publisitas, yitu beragam program yang di
ranccang untuk mempromosikan atau melindungi citra perushaan atau

produk idividunya. Bentuknya seperti donasi amal, pidato, seminar dan
lain-lain.
5. Pemasaran langsung yaitu penggunaan surat, telepon, email atau
internet untuk komunikasi secara langsung dengan atau meminta respon
atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
6. Pemasaran interaktif, yaitu kegiatan dan program online yang dirancang
untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung dengan atau
tidak langsung meningkat kesadaran, memperbaiki citra, atau
menciptakan penjualan produk dan jasa.
7. Pemasaran dari mulut ke mulut, yaitu komunikasi lissaan, tertulis,
elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan dan
pengalaman membeli atau menggunakan produk dan jasa.Bentuknya
seperti orang ke orang atau chatroom.
8. Penjualan personal, yaitu interaksi tatap muka dengan satu atau lebih
pembeli prospektip untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, atau pengadaan pesan. Bentuknya seperti penjualan, rapat
penjualan dan lain-lain.
Dengan demikian promosi merupakan salah satu media komunikasi yang
efektif digunakan dan keefektifan tersebut bergantung kepada cara mendisain
promosi yang akan dilakukan. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa

komponen-komponen (elemen) dari promotion mix menunjukkan pandangan
penjual/memasarkan tentang bagaimana sebuah perpustakaan memasarkan apa

11
Universitas Sumatera Utara

saja layanan yang tersedia sehingga dapat mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh
pengguna (konsumen).
2.1.2 Tujuan Promosi Perpustakaan
Promosi menjadi suatu hal yang penting dan dibutuhkan karena beberapa
faktor. Pertama, karena jarak antara produsen dan konsumen bertambah jauh.
Selain itu, karena jumlah pelanggan potensial bertambah besar, maka masalah
komunikasi pasar menjadi sangat penting. Sekalipun suatu produk, yang
sebenarnya akan mampu memberikan manfaat yang paling besar dan memuaskan
kebutuhan paling banyak, produk itu akan mengalami kegagalan pemasaran jika
tak seorang pun tahu bahwa produk yang demikian tersedia. Pada dasarnya setiap
kegiatan promosi yang dilakukan pasti mempunyai tujuan tersendiri bagi yang
melakukannya, begitu pula dengan kegiatan promosi perpustakaan. Promosi
perpustakaan dilakukan sudah tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut


Yusup

(2001,

325-326),“Promosi

perpustakaan

bertujuan

memperkenalkan segala informasi dan sumber-sumber yang dimiliki perpustakaan
kepada masyarakat luas supaya mereka pada akhirnya berminat memanfaatkannya
secara optimal.”
Sedangkan Qalyubi dkk (2007, 260) mengemukakan bahwa tujuan-tujuan
diadakannya promosi perpustakaan adalah :
1. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai.
2. Memberikan motivasi minat “baca”pada pada masyarakat dan
mengajak masyarakat untuk menggunakan dan memanfaatkan koleksi
perpustakaan secara optimal.

3. Memberikan pelayanan dan jasa perpustakaan kepaa masyarakat.
4. Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan
perpustakaan dan mengembangkan penertian masyarakat tentang

12
Universitas Sumatera Utara

perpustakaan, sehingga masyarakat mendukung kegiatan yang ada di
perpustakaan.
5. Memasyarakatkan slogan “tak kenal maka tak sayang”.
Sehubungan dengan hal tersebut menurut Edsall yang dikutip oleh Mustafa
(2012, 123) tujuan promosi perpustakaan adalah:
1. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan
perpustakaan.
2. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan.
3. Mengembangkan pengertian kepada masyarakat agar mendukung
4. kegiatan perpustakaan dan peranannya dalam masyarakat.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa
tujuan dilakukannya promosi adalah agar masyarakat mengetahui keberadaan
perpustakaan dan menggunakan semua fasilitas yang disediakan serta dapat ikut

pada setia berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan. Setelah
masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan diharapkan masyarakat agar
mengingat perpustakaan dan tertarik untuk menggunakan layanan perpustakaan
untuk memenuhi kebutuhan informasi yang di butuhkannya.
2.1.3 Manfaat Promosi Perpustakaan
Segala kegiatan promosi yang dilakukan pasti mempunyai manfaat
tersendiri bagi perpustakaan. menurut Ningsih (2012, 2) manfaat promosi
perpustakaan antara lain sebagai berikut:
1. Dapat menarik perhatian para pengguna perpustakaan. Dengan adanya
promosi maka pemustaka akan lebih tertarik untuk mengunjungi
perpustakaan. Karena dengan promosi, pemustaka akan mengetahui
lebih mendalam mengenai sarana yang ada dalam perpustakaan.
2. Dapat menciptakan kesan para pemustaka. Dengan promosi yang
menarik mengenai keistimewaan perpustakaan maka diharapkan para
pengguna akan terkesan untuk berkunjung ke perpustakaan.
Keistimewaan-keistimewaan tersebut meliputi layanan, koleksi,
sertafasilitas.

13
Universitas Sumatera Utara

3. Dapat membangkitkan minat membaca dan berkunjung. Keberadaan
Perpustakaan kurang mendapat apresiasi bagi masyarakat. Masyarakat
lebih memilih internet untuk mendapatkan informasi. Sehingga dengan
adanya promosi perpustakaan dapat memberikan Informasi bagi
pemustaka tentang sarana dan prasarana yang ada di dalam bagian
perpustakaan. Hal tersebut akan mendorong minat membaca serta minat
berkunjung pemustaka.
4. Untuk memperoleh tanggapan agar perpustakaan tidak dipandang
sebagai tempat meminjam buku atau stembat membaca promosi
perpustakaan dapat memberikan tanggapan yang positif bagi pemustaka
tentang fungsi perpustakaan. Melalui promosi akan didapat informasi
tentang hal yang menarik dari perpustakaan baik itu dari segi
fasilitas,koleksi serta layanannya.
Sehubungan dengan hal tersebut Lamb (2001, 145) mengemukakan bahwa
Manfaat promosi adalah untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka
atau

memperoleh

suatu

respon.

Dengan

melakukan

kegiatan

promosi

diperpustakaan akan sangat banyak manfaatnya bagi suatu perpustakaan agar
pengguna lebih mengerti peranan perpustaakaan yang sebenarnya.
Sedangkan Sigit yang dikuti oleh prasetya (2011, 37) mengemukakan
bahwa dalam pemasaran kegiatan promosi memiliki beberapa manfaat yaitu:
1. Membantu memperkenalkan barang baru dan kepada siapa atau dimana
barang itu dapat diperoleh
2. Membantu perusahaan dalam melakukan expansi
3. Membantu dan memermudah penjualan yang akan dilakukan oleh para
penyalur
4. Memeberi keterangan/penjelasan kepada pembeli atau calon pembeli
5. Membantu mereka yang melakukan penjualan.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa promosi perpustakaan sangat
bermanfaat untuk membantu memperkenalkan layanan, kegiatan, koleksi baru
serta mempengaruhi dan mempermudah penggunanya dalam menggunakan
layanan perpustakaan.

14
Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Unsur-unsur Promosi Perpustakaan
Mempromosikan

perpustakaan

haruslah

diketahui

bahwa

promosi

perpustakaan terdiri dari bebagai unsur maupun komponen yang harus
diperhatikan agar promosi perpustakaan berjalan dengan baik seperti yang
dikemukakan oleh Qalyubi dkk (2007, 261) untuk mempromosikan perpustakaan
perlu diperhatian unsur - unsur promosi, yaitu;
1.
2.
3.
4.
5.

Attention/perhatian
Interest/ketertarikan
Desire/keinginan
Action/tindakan
Statisfy/kepuasan.

Menurut Mustafa (1996:22) beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan kegiatan promosi yaitu:
1. Motivasi Promosi
Disini pustakawan perlu mengkaji apakah sebenarnya yang diinginkan
oleh penggunanya. Seperti bentuk promosi apa yang akan mereka
inginkan, informasi apa yang akan dibuat sehingga pengguna tertarik
2. Minat Pemakai
Selain itu perlu juga dikaji tentang beragam minat baca pengguna.
Pengetahuan tentang minat pengguna akan sangat membantu
perpustakaan dalam memberikan informasi yang tepat kepada pengguna
3. Latar Belakang
Selanjutnya latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan pemakai
akan sangat membantu jika dapat harus diperhatikan dalam
melaksanakan kegiatan promosi yaitu: dapat diketahui secara umum.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa unsur - unsur promosi lebih
menekankan kepada kepuasan pengguna, dimana disini pustakawan juga perlu
menganalisis tentang latar belakang, minat dan kebutuhan informasi apa yang
pengguna butuhkan untuk menghasilkan kepuasan bagi penggunanya. Maka
dengan demikian tugas promosi adalah untuk menarik perhatian pengguna.

15
Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Strategi Promosi Perpustakaan
Sebagus dan selengkap apapun suatu perpustakaan, secanggih apapun
system komputerisasi perpustakaan, akan tetap sepi pengunjung apabila
pustakwan tetap hanya menunggu secara pasif datangnya pelanggan ke
perpustakaan. Tak perduli jenis informasi apa yang disediakan dan ditawarkan,
atau jenis perpustakaan apa yang dikelola , penggunaannya dapat ditingkatkan
dengan mempromosikan keberadaannya, walau tentunya dengan bentuk dan
metode yang berbeda-beda maka perpustakaan akan terlihat lebih aktif lagi
dengan banyak pengguna memanfaatkan semua fasilitas dan ikut serta dalam
kegiatan yang dilakukan. Maka dari itu diperlukan strategi untuk menarik para
pengguna perpustakaan.
Strategi berasal dari bahasa Yunani "Strategos" yang berarti jendral atau
panglima. Dalam bidang kemiliteran, strategi berarti cara penggunaan seluruh
kekuatan militer untuk mencapai tujuan perang.
Djamarah dan Zain (1997, 5) mengemukakan bahwa strategi mengandung
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang ditentukan.
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program, program tindak lanjut, serta prioritas
alokasi sumber daya. Moekijat (2000, 443) mengemukakan bahwa strategi
promosi adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan barang atau jasa
dengan mengarahkan komunikasi-komunikasi yang meyakinkan kepada pembeli .

16
Universitas Sumatera Utara

Selain itu menurut Gitosudarmo (2008, 214-216 ) strategi promosi adalah
kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat kenal
produk yang ditawarkan oleh perusahaan kemudia konsumen menjadi senang
untuk membeli produk tersebut.
Berdasarkan pengertian strategi seperti yang diuraikan diatas. Maka dapat
disimpulkan bahwa strategi promosi berarti cara atau langkah - langkah terbaik
untuk mencapai misi organisasi yang kemudian dijalankan dengan cara yang
benar guna mencapai tujuan tertentu sehingga promosi yang akan dilaksanakan
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001,13) Strategi promosi terdiri dari
beberapa tahapan yaitu:
1. Menentukan alat promosi
2. Perencanaan produk dan sasaran
3. Manajemen kegiatan
4. Distribusiu
Kegagalan yang sering dialami dalam melakukan promosi perpustakaan
adalah kurangnya perencanaan yang matang. Sehingga mengakibatkan kegiatan
promosi yang dilakukan tidak berjalan dengan lancar sesuai dengan target dan
tujuan yang ingin dicapai untuk itu sebelum melakukan kegiatan promosi ada hal
yang harus diperhatikan dalam merencanakan promosi seperti:
1. Siapa
Langkah awal dalam perencanaan promosi mentukan siapa yang akan
menjadi penanggung jawab dalam melakukan kegiatan promosi atau siapa

17
Universitas Sumatera Utara

yang ahli dibidang promosi sehingga akan dapat menentukan siapa yang
akan menjadi target sasaran dalam kegiatan promosi yang dilakukan.
2. Apa
Promosi yang seperti apa yang akan dilaksanakan, apa tujuan dan sasaran
dari program yang akan dicapai, produk/jasa layanan apa yang akan
dikenalkan atau informasi yang menarik apa yang akan di buat, tentunya
juga menjadi inti dari promosi itu sendiri.
3. Mengapa
Agar program promosi perpustakaan tersebut dapat memenuhi sasaran
yang dikehendaki. perlu dipikirkan latar belakang yang menjadi alasan
mengapa perlu program promosi dilaksanakan diperpustakaan.
4. Kapan
Menentukan

kapan program promosi dilaksanakan serta berapa lama

kegiatan promosi tersebut dilaksanakan, akan sangat mempengaruhi
keberhasilan dari program promosi.
5. Dimana
Dimana program promosi tersebut akan diselenggrakan , didalam atau
diluar perpustakaan, akan juga menentukan metode yang akan digunakan.
6. Berapa
Hal terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah masalah anggaran atau
biaya yang akan diperlukan untuk membiayai semua program yang telah
direncanakan sehingga dapat berjalan dengan lancar.

18
Universitas Sumatera Utara

Menurut Khariryan (2015, 30) dalam melaksankan strategi promosi ada
elemen penting yang harus diperhatikan yaitu:
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan

dibutuhkan

sebagai

strategi

untuk

dapat

mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan kepada masyarakat
agar program kerjanya dapat terwujud. Dalam perencanaan promosi ini
menggunakan model Robert E.Simon yaitu:
a. Problem analysis
Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan
menjadi dasar dari promosi.
b. Identification of target audiences and controlling variables for
each
Segementasi audien digunakan untuk mengenali keseluruhan audien
yang akan menjadi target pasar. Segmentasi ini ini dilakukan untuk
menghadapi perilaku konsumen yang beragam sehingga dengan
mengetahui dan menentukan target pasar yang jelas maka akan dapat
membuat anggaran promosi yang efektif. segmentasi ini juga
digunakan dalam pemilihan media.
c. Management by objectives statement
Management by objectives digunakan untuk menyusun sebuah
konsep/rencana kegiatan serta untuk menentukan tujuan apa yang
ingin dicapai sehingga aktivitas promosi dapat berjalan efisien.

19
Universitas Sumatera Utara

d. Message strategy and plan
Strategi pesan berhubungan dengan management by objectives
statement. Jika rancangan pesan yang disusun tidak berhubungan
dengan

tujuan

akhir

promosi

maka

tujuan

promosi

tidak

tercapai.Sehingga harus dapat menentukan pesan apa yang ingin
disampaikan

untuk

mendukung

kegiatan

promosi

dengan

menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta membuat pesan
yang menarik.
e. Media channel strategy and plan
Perencanaan media diawali dari siapa yang menjadi target pasar. Seorang
perencana harus bisa mengidentifikasi media apa yang dapat digunakan
untuk mengirim pesan yang sesuai dengan karakteristik target pasar yng
telah ditentukan.

f. Budget
Budget merupakan hal yang penting dalam perencanaa, karena dalam
perencanaan kita harus memperhitungkan anggaran yang akan
dikeluarkan dalam persiapan maupun pelaksanaan promosi.
2. Implementing (pelaksanaan)
Pelaksanaa merupakan suatu proses pembuatan keputusan dari suatu
teori yang berhubungan dengan perencanaa pesan serta pemilihan
saluran yang tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa berbagai strategi yang
digunakan merupakan upaya yang tepat yang telah dilakukan perpustakaan untuk

20
Universitas Sumatera Utara

dapat meningkatkan dan mencapai tujuan yang ingin dicapai dari promosi yang
dilakukan.
2.1.6 Metode Promosi Jasa Perpustakaan
Kunci dari semua rancangan promosi adalah harus mampu menarik
perhatian khalayak, meningkatkankan minat dan ketertarikan pada produk/ jasa
yang dipromosikan. Sosialisasi perpustakaan melalui promosi perpustakaan
merupakan hal yang penting, terutama untuk perpustakaan yang masih kurang
dikenal oleh masyarakat. Tetapi bagi perpustakaan yang sudah dikenal oleh
masyarakat, sosialisasi perpustakaan harus tetap dilakukan.
Sutarno (2006, 212) mengemukakan bahwa perpustakaan yang sudah ramai
pengunjung dan transaksi informasi sudah menggembirakan maka upaya
sosialisasi berupa mempertahankan dan menjaga kelangsungan melalui promosi
dan publikasi koleksi yang baru atau pengumuman tentang adanya suatu kegiatan
yang perlu mengundang atau melibatkan masyarakat.
Menurut Sutarno (2006, 213) ada berbagai metode atau cara yang digunakan

dalam mempromosikan perpustakaan, yaitu:
1. Media cetak seperti penyebaran brosur, pembuatan daftar tambahan
koleksi baru
2. Pemajangan koleksi baru di papan pengumuman
3. Melalui media elektronik, seperti televisi, radio, membuat situs (home
page, web site), dan membuat pangkalan data yang dapat diakses .
4. Membuat iklan layanan sosial
5. Membuat film dokumenter
6. Mengundang pejabat dan tokoh publik, seperti pengarang, artis ke
perpustakaan
7. Mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan keikutsertaan
masyarakat, misalnya perlombaan dan pameran
8. Mengadakan seminar ilmiah, diskusi, bedah buku
9. Memberikan hadiah buku kepada pemakai perpustakaan tertentu.

21
Universitas Sumatera Utara

Seiring dengan perkembangan teknologi, ternyata Promosi juga terkena
imbas dari perkembangan teknologi, Institusi baik profit maupun non profit
berlomba memasarkan dan mempromosikan produk atau jasanya. Salah satunya
cara untuk mempromosikan perpustakaan juga mengalami perkembangan.
Internet dengan berbagai kelebihannya, merupakan media komunikasi interaktif
yang dapat digunakan untuk kegiatan promosi perpustakaan.
Promosi dengan Internet. Seperti pendapat pada artikel Janet L. Balas,
bahwa “Library promotion have changed as the technology has changed, and
now many libraries have gone online to promotion their services in the internet.”
Dikatakan bahwa promosi perpustakaan telah berubah sama seperti teknologi, dan
sekarang banyak perpustakaan ysng online untuk mempromosikan layanan
mereka di internet seperti:
1. Website
Sebuah website biasanya berupa hasil kerja perorangan atau individu,
atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan,
lembaga atau biasanya website itu menunjukkan beberapa topik khusus
atau kepentingan tertentu yang dimuat di internet.
2. Jejaring Sosial
Ternyata saat ini situs jejaring sosial telah mengambil bagian dalam
kegiatan promosi. Seperti facebook, twitter dll.
3. E-bulletin/ E-magazine.
Sama dengan bulletin konvensional, definisi bulletin adalah publikasi
(oleh organisasi) yang yang mengangkat perkembangan suatu topik atau

22
Universitas Sumatera Utara

aspek tertentu dan diterbitkan/ dipublikasikan secara teratur (berkala)
dalam waktu yang relatif singkat (harian hingga bulanan). Yang
membedakan antara bulletin konvensional dan elektronik adalah pada
format data. E-bulletin menggunakan format digital dan disebarkan
melalui internet dan dapat diunduh.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi saat
ini sangat membantu perpustakaan dalam melakukan promosi. Internet dengan
berbagai kelebihannya akan lebih mudah bagi perpustakaan untuk menjangkau
penggunanya salah satunya melalui media sosial.
2.1.7 Hambatan Promosi Perpustakaan
Dalam melakukan kegiatan promosi diperpustakaan tidak lepas dari
berbagai masalah yang kadang menjadi penghambat atau kendala dalam
pelaksanaannya. Kendala - kendala tersebut bisa dari dalam perpustakaan maupun
luar perpustakaan. Lebih jauh Qalyubi (2007, 263-264) mengemukakan kendala
kendala yang dihadapi oleh perpustakaan dalam melaksanakan promosi
perpustakaan yaitu:
1. Kendala dari dalam(internal)
a. Pengetahuan pustakawan tentang ilmu dan teknik pemasaran masih
lemah
b. Pandangan tradisional terhadap perpustakaan yang melihat
perpustakaan hanya sebagai sebuah gudang buku
c. Gedung/fasilitas perpustakaan tidak memadai
d. Dana kurang memadai
e. Apresiasi pustakawan terhadap pengguna perpustakaan lemah
2. Kendala dari luar (eksternal)
a. Komitmen dari pimpinan dalam mendukung terhadap eksistensi
perpustakaan masih sangat kurang

23
Universitas Sumatera Utara

b. Pengguna perpustakaan hanya bersifat sementara, kecuali yang
terdapat pada jenis perpustakaan khusus dan perpustakaan umum.
c. Manajemen organisasi lemah
d. Budaya baca masyarakat dengan memanfaatkan perpustakaan
sangat lemah.
2.2 Media Sosial
2.2.1 Pengertian Media Sosial
Di era yang semakin maju cara berkomunikasi manusia semakin
berkembang. Perubahan komunikasi yang terjadi saat ini salah satunya karena
kemunculan media baru yaitu media sosial. Dalam penyebaran informasi, internet
(dalam hal ini media sosial) telah meminimalkan biaya dan waktu dalam
penyampaiannya. Penyampaian informasi yang dahulu hanya dapat dilakukan
kepada segelintir orang, kini dapat disampaikan hingga kepada milyaran orang.
Menurut Bradley yang dikutip oleh Priti Jain (2012) mengemukakan bahwa
“Media Sosial mengacu pada penggunaan teknologi berbasis web dan mobile
untuk mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif”.
Oxford Dictionary (2013) dalam artikel jurnal Priti Jain bahwa “Social
media as” website and applications that enable users to create and share content
or to participate in social networks”.
Defenisi diatas dapat diartikan “ Social Media sebagai situs web dan
aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi konten atau
untuk berpartisipasi dalam Jaringan Sosial”.
Selain itu Thoyibie (2010) mengemukakan bahwa Media sosial adalah
konten berisi informasi, yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi

24
Universitas Sumatera Utara

penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi
komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media sosial
merupakan kelompok aplikasi berbasis web dan mobile yang memungkinkan
pengguna untuk berbagi dan menciptakan pengetahuan dalam interaksi sosial
secara real time.
Penyebaran informasi lewat media sosial ternyata memiliki dampak yang
lebih besar lagi, karena cakupannya yang meliputi seluruh dunia yang terkoneksi
lewat jaringan. Berkembangan serta kepopuleran media sosial yang begitu pesat
tidak lain karena media sosial sangat efektif dan efisien dalam

penyebaran

informasi dan tidak perlu biaya yang besar maka jelas sekali bahwa media sosial
merupakan alat komunikasi yang murah dan mampu menjangkau banyak
kalangan, sehingga cocok sebagai medium dalam berpromosi. Sebagaimana yang
dikemukakan. Philip Kotler dan Kevin Keller (2012, 568) media sosial merupakan
saran bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video
dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.
Melalui perkembangan teknologi saat sekarang ini, ternyata sudah banyak
perusaahan, instansi seperti perpustakaan menggunakan media sosial sebagai
saran promosi pemasaran karena dianggap tidak membutuhkan banyak biaya
untuk mempromosikan produk dan jangkauannya pun lebih luas.
2.2.2 Promosi Perpustakaan Melalui Media Sosial
Promosi perpustakaan melalui media sosial merupakan bentuk kegiatan
promosi melalui media internet. Media sosial yang digunakan diperustakaan

25
Universitas Sumatera Utara

diseluruh

dunia

memiliki

beragam

keperluan

di

perpustakaan

seperti:

pemasaran/promosi, branding, membangun hubungan dengan pengguna, layanan
referensi, penyebaran berbagai informasi secara cepat. Perkembangan internet
yang pesat dan ditambah dengan kemunculan media baru seperti media sosial
ternyata menginspirasi perpustakaan untuk menggunakannya sebagai sarana
promosi perpustakaan.
King (2010) mengemukakan bahwa mayoritas pelanggan saat ini lebih
banyak memanfaatkan media sosial untuk mengakses sumber-sumber informasi
perpustakaan.
Perpustakaan perlu mengoptimalkan media sosial untuk membangun
koneksi informasi dengan penggunanya dan meningkatkan layanan perpustakaan.
Selain membangun koneksi informasi dengan pelanggan, perpustakaan dapat
memanfaatkan media sosial untuk mendengarkan, menanggapi pengguna dengan
cepat, memberikan layanan yang fleksibel (mobile services), dan memperluas
jangkauan akses informasi ke masyarakat. Dengan kata lain, media sosial
memiliki potensi yang efektif untuk dijadikan sebagai sarana promosi karena
dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggannya dan
membangun komunikasi antar-perpustakaan .
Taylor & Francis Group pada tahun 2014 melakukan penelitian di Inggris,
Amerika Serikat, dan India, tentang bagaimana pustakawan memanfaatkan media
sosial serta tujuan dan efek apakah yang diperoleh dari media sosial tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan : Lebih dari 70% dari perpustakaan menggunakan
media sosial; 60% perpustakaan telah memiliki media sosial lebih dari tiga tahun;

26
Universitas Sumatera Utara

dan 30% pustakawan telah mem-posting informasi yang terkait dengan layanan
perpustakaan setiap hari. Perpustakaan menggunakan media sosial untuk
memenuhi berbagai tujuan dengan sebagaian besar difokuskan pada promosi.
Media Sosial memberikan banyak kesempatan untuk menjangkau dan
berinteraksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, Social Media telah berkembang
dengan mengejutkan selama beberapa tahun terakhir jika dibandingkan ada tahun
2011.
Rafiq M (2011) mengemukakan bahwa pada statistik media sosial baru-baru
ini ada lebih dari 1,15 Miliar pengguna Facebook pada tahun 2011 sebanyak 700
juta. Lebih dari 500 juta pengguna Twitter saat ini dan jika dibandingkan p ada
tahun 2011 hanya 250 juta. Lebih dari 238 juta pengguna LinkedIn dibandingkan
dengan 115 juta di tahun 2011dan untuk pengguna youtube ada lebih dari 1 miliar
pengunjung setiap bulannnya. Sebanyak 4,2 miliar orang menggunakan perangkat
mobile untuk mengakses media sosial. Lebih dari 23% pemasar berinvestasi
melalui media sosial seperti blogging. Mayoritas 60% konsumen mengatakan
bahwa Media Sosial membuat mereka lebih cenderung membeli produk dan
layanan dan 74% pemasar percaya bahwa Facebook penting untuk strategi dalam
melakukan pemasaran.
Seperti organisasi lain, hampir semua jenis perpustakaan di seluruh dunia
sedang bergerak ke arah Media sosial melalui berbagai platform seperti; Blog,
Facebook, YouTube twitter, Myspace, Pinterest, Google Plus, Instagram, Mashup,
Flickr, LinkedIn, wiki.

27
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1. Presentase pengguna media sosial di perpustakaan
(Taylor & Francis Group, 2014)
Pada gambar 2.1 diatas merupakan presentase penggunaan media sosial
diperpustakaan pada tahun 2014. Seperti yang terlihat pada gambar bahwa
facebook merupakan yang paling unggul dan paling banyak digunakan,
selanjutnya menyusul twitter, Blogs, interest, Flickr, Instagram, Google,
Slideshare, Academic.edu, ReseacrhGate, Snachat.
2.2.3 Manfaat Promosi melalalui Media Sosial
Untuk mempermudah promosi penjualan ternyata kini perusahaan sudah
lebih banyak memilih cara yang praktis. Salah satunya adalah dengan
mengunakan media sosial. Menurut Gunelius (2011, 15) tujuan paling umum
menggunakan media sosial adalah sebagai berikut:
1. Membangun hubungan: manfaat utama dari pemasaran media sosial
adalah kemampuan untuk membangun hubungan dengan pengguna
secara aktif

28
Universitas Sumatera Utara

2. Membangun merek: melakukan percakaan melalui media sosial
menyajikan cara sempurna untuk meningkatkan brand awareness,
meningkatkan pengenalan dan ingatan akan merk dan meningkatkan
loyalitas merek.
3. Publisitas: pemasaran melalui media sosial menyediakan outlet dimana
perusahaan dapat berbagi informasi penting dan memodifikasi persepsi
negative.
4. Promosi: melalui pemasaran media sosial maka daat memberikan
diskon eksklusif dan peluang untuk audiens, untuk membuat orang
orang merasa dihargai dan khusus, serta untuk memenuhi tujuan jangka
pendek.
5. Riset pasar: menggunakan alat alat dari web sosial untuk belajar tentang
pelanggan, membuat profil demografi dan perilaku pelanggan, belajar
tentang keinginan dan kebutuhan konsumen, serta belajar tentang
pesaing.
Selain itu pendapat lain Puntoadi (2011;5) mengemukakan bahwa
penggunaan media sosial berfungsi sebagai berikut:
1. Keunggulan membangun personal branding melalui media sosial adalah
tidak mengenal trik atau poularitas semu, karena audienslah yang akan
menentukan. Berbagai sosial media dapat menjadi media untuk orang
berkomunikasi, berdiskusi, bahkan mendapatkan popularitas di sosial
media
2. Media sosial memberikan kesempatan untuk berintegrasi lebih dekat
dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang
lebih individual. Melalui media sosial para pemasar dapat mengetahui
kebiasaan konsumen mereka dan melakukan interaksi secara personal
serta membangun keterikatan yang lebih dalam.

29
Universitas Sumatera Utara

Selain itu media sosial juga memiliki manfaat yang lebih jika dibandingkan
dengan media konvensional atau tradisional. Sebagaimana ditampilkan pada tabel
2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Media Konvensional dan Media Sosial
Konvensional
Memakan waktu
Mahal
Membosankan
Terbatas untuk menjangkau
masyarakat
Statis
Sarana yang terbatas untuk pemasaran

Media Sosial
Hemat waktu
Hemat biaya
Menyenangkan dan merangsang
Mudah terjangkau untuk masyarakat

Memungkinkan sedikit atau tidak ada
interaksi pengguna
Satu arah

Kreatif
Berbagai saluran Social Media untuk
pemasaran
Membawa pustakawan lebih dekat
dengan pengguna dan sebaliknya
kolaborasi

Pasif
Waktu terbatas

Interaktif
Tidak ada batasan waktu

Berdasarkan penjelsan pada tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa
manfaat media sosial itu sendiri dapat memberikan kemudahan tersendiri bagi
perpustakaan untuk melakukan kegiatan promosi jika dibandingkan dengan media
konvensional karena dapat membangun hubungan yang lebih dekat lagi kepada
pengguna sehingga perpustakaan tidak kaku, pengguna bisa langsung berinteraksi
kepada pustakawan. Sehinggaperpustakaan akan terlihat lebih aktif. Terlebih
dengan memanfaatkan media sosial tidak dierlukan biaya yang banyak.ini dapat
menjadi gambaran bagi perpustakaan bahwa media sosial sangat efektif untuk
melakukan kegiatan promosi.

30
Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Jenis – Jenis Media Sosial
Media sosial adalah suatu media interaksi online, yang mana sebagai tempat
berbagai konten secara online dan tempat membangun jaringan pertemanan dan
bisnis.
Menurut Kotler dan Keller (2012, 568-570) Ada tiga platform utama untuk
media sosial :
1. Online Communication and Forums
Komunitas online dan forum datang dalam segala bentuk dan ukuran.
Banyak yang dibuat oleh pelanggan tanpa bunga komersial atau afiliasi
perusahaan. Sebagian disponsori oleh perusahaan yang anggotanya
berkomunikasi dengan perusahaan dan dengan satu sama lain melalui
posting, instant messaging, dan chattin diskusi tentang minat khusus
yang berhubungan dengan produk perusahaan dan merek.
2. Blogs
Ada tiga juta pengguna blog dan mereka sangat bervariasi, ada yang
untuk pribadi, teman dekat dan keluarga. Tetapi lainnya dirancang
untuk menjangkau dan mempengaruhi khalayak luas.
3. Social Network
Jaringan sosial telah menjadi kekuatan penting baik dalam bidang bisnis
ke konsumen dan pemasaran bisnis ke bisnis. Salah satunya facebook,
twitter, blackberry messenger yang masing masing memiliki manfaat
serta cara menawarkan yang berbeda bagi perusahaan.
Selain itu, Puntoadi (2011;34) mengemukakan ada beberapa macam media
sosial yaitu:
1. Bookmarking
Berbagai alamat website yang menurut pengguna bookmark sharing
menarik minat mereka. Sosial bookmarking memberikan kesempatan
untuk share sebagai link dan tag yang mereka minati, hal ini bertujuan
agar lebih banyak orang menikmati apa yang kita sukai.
2. Content Sharing
Melalui situs situs content sharing orang orang menciptakan berbagai
media dan publikasinya dengan tujuan berbagi kepada orang lain.
Youtube dan Flickr adalah situs content sharing yang sering dikunjungi
oleh khalayak. Youtube menyajikan fasilitas bagi orang orang untuk

31
Universitas Sumatera Utara

berbagi video dari youtube ke website, demikian flickr memberikan
kesempatan untuk dapat memprint out berbagai gambar dari flickr.
3. Wiki
Beberapa situs wiki yang memiliki berbagai karakteristik yang berbeda
seperti Wikipedia yang merupakan situs knowledge sharing, wikitravel
yang berfokus dalam informasi tempat serta dapat memberikan
informasi secara lebih ekslusif.
4. Flickr
Situs milik yahoo yang mengkhususkan pada image sharing dengan
contributor yang ahli dibidang fotografi dari seluruh dunia. Flickr dapat
dijadikan sebagai foto catalog bagi foto yang ingin dipasarkan.
5. Social Networks
Aktifitas yang menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh situs
tertentu untuk menjalin hubungan, interaksi antar sesame seperti
faceboook, MySpace. Linkedin, Instagram dll.
6. Creating Opinion
Media sosial yang memberiakn sarana untuk berbagi opini dengan
orang lain di seluruh dunia. Melalui media sosial ini semua orang dapat
menulis, jurnalis sekaligus komentator. Blog merupakan website yang
memiliki sifat creating opinion.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan banyak berbagai jenis media
sosial yang bisa digunakan sebagai sarana promosi karena dapat menjangkau
masyarakat luas sehingga mudah saja bagi suatu perusahaan untuk melakukan
promosi.
2.2.5 Media Sosial di Perpustakaan
Dengan hadirnya media sosial diperpustakaan

sangat membantu

pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga dalam memanfaatkan
media sosial dibutuhkan keahlian pustakawan dalam mengelola media sosial yang
digunakan dengan memuat informasi- informasi yang menaik sehingga dapat
memberi kesan yang baik untuk pengguna.

32
Universitas Sumatera Utara

King (2015) mengemukakan bahwa ada beberapa media sosial yang dapat
dimanfaatkan di perpustakaan yaitu:
1. Facebook
Facebook merupakan teknologi yang dapat diintegrasikan ke dalam

perpustakaan dalam upaya untuk pemasaran perpustakaan. Sebagai situs
yang interaktif Facebook sangat populer di kalangan mahasiswa.
Facebook is one of the high technologies that has been integrated into
library marketing efforts. As an interactive web site, Facebook has been
very popular among college students. (Xia, 2009 : 470). Informasi yang
dapat dimuat di Facebook : Berita perpustakaan (library news), yang
menginformasikan tentang sumber daya

perpustakaan, layanan

perpustakaan, dan program-program perpustakaan, baik yang telah
dilaksanakan, sedang dilaksanakan, maupun akan dilaksanakan,
membuat

hal

yang

menarik

(fun

stuff).

Perpustakaan

menginformasikan hal-hal yang dapat menyenangkan pengguna melalui
Facebook, seperti informasi yang lucu sehingga memicu follower untuk
meng-like,

kata kata mutiara, daftar buku baru, lowongan kerja

informasi ini akan sangat membantu bagi pengguna yg akan
menamatkan studinya.
2. Twitter
Twitter merupakan media sosial yang populer ke dua. Twitter bisa
dijadiakan alat untuk layanan perpustakaan (Ezeani & Igwesi, 2012).
Informasi yang dimuat di twitter seperti: kegiatan perpustakaan,

33
Universitas Sumatera Utara

layanan perpustakaan, kritik dan saran, profil perpustakaan, jadwal
operasional perpustakaan, daftar buku baru, Tanya jawab tentang
perpustakaan.
3. Youtube
Sebagian besar orang memanfaatkan Youtube untuk membagikan hasil
rekaman video melalui saluran media online. Video yang dimuat
berisikan profil perpustakaan, literasi informasi, film steaming, video
panduan penggunaan perpustakaan.
4. Instagram
Instagram adalah media sosial yang dimanfaatkan untuk berbagi foto
dan video berdurasi pendek. Instagram saat ini sangat banyak
dimanfaatkan oleh banyak kalangan untuk media promosi dalam
berbisnis. Dan ternyata instagram juga telah masuk di perpustakaan dan
dapat dimanfaatkan sebagai media promosi perpustakaan. Setelah
Facebook membeli Instagram, fasilitas dan fitur layanannya diperbaiki
guna meningkatkan jumlah pelanggan Instagram. Pada instagram
pustakawan dapat meng upload foto - foto kegiatan diperpustakaan dan
meng upload video menarik dengan durasi pendek sekitar 1 menit.
5. LinkedIn
LinkedIn dikenal sebagai jaringan bisnis yang fokus pada spesifikasi
dan pemanfaatan alat/media. Perpustakaan menggunakan LinkedIn
untuk membangun jaringan diskusi melalui grup, biasanya untuk
mengomentari dan memberikan saran terhadap adanya buku baru di

34
Universitas Sumatera Utara

perpustakaan, kegiatan resensi buku, dan pemasaran buku di
perpustakaan. 19% orang dewasa di Amerika Serikat menggunakan
LinkedIn untuk mem-posting dan me-resume riwayat pekerjaan mereka.
Selain untuk promosi buku baru, perpustakaan dapat menggunakan
LinkedIn untuk menghubungkan jaringan pengguna profesional yang
menjadi target layanan perpustakaan.
6. Tumblr
Tumblr adalah media sosial unik untuk tujuan popularitas, dengan
menampilkan informasi berbasis animasi dan visual untuk layanan
perpustakaan. Sebagian besar pengguna Tumblr adalah orang dewasa
yang bekerja sebagai graphic desaigner, sedangkan di perpustakaan
Tumblr dimanfaatkan untuk upload video animasi interaktif seputar
pemanfaatan layanan perpustakaan.
7. Pinterest
Pinterest adalah media sosial yang baik untuk menemukan konten
informasi visual yang menarik. Pemanfaatan Pinterest di perpustakaan
untuk “memancing” pengguna menelusur informasi perpustakaan yang
lebih kompleks, kemudian hasil temuannya dibagikan ke orang lain
agar

dapat

meng-klik-nya.

Muatan

informasi

nya

seperti:

mempromosikan koleksi umum perpustakaan, koleksi digital dan arsip
khusus, memposting judul skripsi yang ada direpository untuk pegguna,
mempromosiakn judul buku baru, membangun kerja sama dengan
perpustakaan online lainnya.

35
Universitas Sumatera Utara

8. Snapchat.
Snapchat memungkinkan pengguna untuk mengirimkan foto dan video,
menambahkan teks dan gambar untuk foto atau video, serta mengatur
waktu durasi untuk menampikan konten.
9. Vine.
Vine merupakan alat baru untuk twitter posting. Pengguna Vine relatif
masih sedikit, tidak sepopuler dengan media sosial yang lain.
Perpustakaan menggunakan Vine biasanya untuk membuat konten
visual yang mirip dengan konten di Instagram. Hal yang perlu diingat
bahwa durasi video yang dapat di-upload di Vine hanya berlangsung
enam detik.
10. Google Plus.
Google Plus (Google+ atau G+) adalah jaringan sosial yang
dikembangkan

oleh

Google.

Sebelum

G+,

Google

telah

mengembangkan jaringan sosial Google Buzz.
11. Flickr
Flickr merupakan media sosial untuk menyimpan dan berbagi foto
secara online. Pengguna Flickr diperpustakaan dapat berbagi foto
kegiatan perpustakaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis media sosial
yang bisa dimanfaatkan diperpustakaan sebagai media promosi. Yang mana
pustakawan dapat memuat berbagai informasi - informasi yang menarik pada
setiap media sosial yang digunakan.
36
Universitas Sumatera Utara