Analisis Pemilihan Supplier Bahan Baku pada Rantai Pasok Minyak Sawit di PTPN IV dengan Menggunakan Integrasi Metode Fuzzy ANP dan VIKOR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Supplier memegang peranan penting dalam ketersediaan bahan baku untuk
berlangsungnya aktivitas produksi suatu perusahaan. Pemilihan supplier yang
tepat tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan tetapi juga meningkatkan
kepuasan pelanggan. Menurut Demirtas dan Ustun (2008) bahan baku dan
komponen dapat mencapai 70% dari biaya produk dalam industri manufaktur.
Oleh karena itu pemilihan supplier memainkan peranan penting dalam
manajemen pembelian.
Pemilihan supplier merupakan tugas penting bagi departemen pembelian.
Departemen pembelian sebagai pengambil keputusan dalam pemilihan supplier
dihadapkan pada permasalahan yang cukup kompleks, mereka dituntut untuk
mempertimbangkan secara simultan sejumlah faktor seperti: harga, kualitas,
pelayanan dan lain – lain. Pemilihan supplier adalah permasalahan multi kriteria
yang melibatkan faktor atau kriteria kualitatif dan kuantitatif. Konsekuensinya
trade-off antara faktor tangible dan intangible sangat penting dilakukan dalam
pemilihan supplier (Tahriri et al., 2008). Faktor tangible dalam hal ini seperti
harga dan jumlah barang yang dapat dikirimkan supplier dan faktor intangible
seperti reputasi supplier di industri yang digelutinya. Karena peranan supplier
sangat penting maka pemilihan supplier juga memegang peran dalam membangun
sistem rantai pasok yang efektif.
I-1
Universitas Sumatera Utara
I-2
PT. Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Unit Usaha Dolok Ilir
merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan Crude Palm Oil (CPO).
Perusahaan memperoleh bahan baku berupa TBS (Tandan Buah Segar) melalui 2
cara yaitu dari perkebunan PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir sendiri dan dari
beberapa supplier yang dipilih dari pihak perusahaan. Supplier yang telah dipilih
akan dikontrak selama 1 tahun untuk memasok TBS ke perusahaan. Pihak
supplier memperoleh TBS dari petani-petani sekitar supplier yang menjual TBS
kepada mereka. TBS yang telah dikumpulkan oleh supplier kemudian dipasok ke
perusahaan. Perusahaan ini memiliki beberapa supplier untuk memasok bahan
baku yang dibutuhkan dalam proses produksi yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Daftar Supplier Bahan Baku PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Supplier
Lokasi
UD. DICKY S.
Dolok Sinumbah
UD. RIANA
Dolok Sinumbah
CV. Citra Sewangi
Bah Birong Ulu
CV. Putra Ambarita
Simalungun
Simalungun
PT. Hot Abadi Lestari
Siantar
UD. Mitra Bersama
Tebing Tinggi
Produk
Tandan Buah Segar
(TBS)
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
Sistem pemilihan supplier yang diterapkan oleh perusahaan adalah
memilih supplier hanya berdasarkan daftar supplier yang dimiliki oleh perusahaan
dan kesepakatan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dengan pihak supplier
tanpa menerapkan kriteria lainnya dalam melakukan pemilihan supplier. Hal ini
menjadi masalah karena supplier yang telah dipilih ternyata sering mengalami
Universitas Sumatera Utara
I-3
keterlambatan dalam mengirim bahan baku ke perusahaan. Data keterlambatan
supplier dalam mengantar TBS dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Data Keterlambatan Pengiriman TBS
No
Supplier
1.
UD. DICKY S.
2.
UD. RIANA
3.
CV. Citra Sewangi
CV. Putra Ambarita
Simalungun
PT. Hot Abadi Lestrai
UD. Mitra Bersama
Total
4.
5.
6.
Total Keterlambatan
Maret
April
Mei
Tidak ada
2 hari
3 hari
keterlambatan
Tidak ada
3 hari
2 hari
keterlambatan
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
2 hari
3 hari
3 hari
4 hari
13 hari
4 hari
5 hari
19 hari
5 hari
4 hari
20 hari
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
Pada prakteknya, Supplier seharusnya mengirimkan bahan baku setiap
harinya ke perusahaan. Dari Tabel 1.2 dapat diperoleh informasi bahwa frekuensi
keterlambatan
pengiriman
TBS
mencapai
57%
dari
total
pengiriman.
Keterlambatan supplier dalam mengirim TBS akan mempengaruhi kualitas TBS
dimana asam lemak bebas TBS akan meningkat apabila melewati standar jam
pengolahan TBS yaitu 24 - 48 jam pasca panen dan menyebabkan mutu TBS
menjadi tidak sesuai dengan standar perusahaan.
Apabila tidak sesuai dengan standar TBS yang diinginkan oleh perusahaan
maka perusahaan tidak akan membeli TBS yang sudah cacat tersebut sehingga
jumlah TBS yang diterima tidak memenuhi kapasitas olah perusahaan. Kapasitas
oleh perusahaan yaitu 60 ton TBS/jam dan dalam 1 bulan perusahaan dapat
mengolah sebanyak 43.200 ton TBS. Data jumlah TBS yang dibeli oleh
Universitas Sumatera Utara
I-4
perusahaan dari pihak supplier selama 3 periode terakhir dapat dilihat pada Tabel
1.3.
Tabel 1.3. Data TBS yang Dibeli Perusahaan
Maret
April
Mei
Supplier
TBS yang
Diantar
(kg)
TBS yang
Dibeli
(kg)
TBS yang
Diantar
(kg)
TBS yang
Dibeli
(kg)
TBS yang
Diantar
(kg)
TBS yang
Dibeli
(kg)
UD. DICKY S.
668.770
666.480
1.198.330
1.193.460
500.210
496.890
UD. RIANA
605.560
601.340
1.096.100
1.094.900
502.760
502.760
CV. Citra Sewangi
150.560
134.680
349.870
340.720
312.780
297.470
355.240
345.160
470.200
467.520
329.650
312.690
255.540
247.230
437.900
431.010
350.560
337.700
121.650
98.170
203.390
192.090
190.650
187.750
CV. Putra Ambarita
Simalungun
PT. Hot Abadi
Lestrai
UD. Mitra Bersama
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
TBS yang diantar oleh supplier tidak dibeli seluruhnya oleh perusahaan.
Perusahaan akan melakukan sortasi TBS untuk memilih TBS mana yang akan
dibeli untuk selanjutnya diteruskan ke proses produksi. TBS yang tidak dibeli oleh
perusahaan akan dikembalikan ke pihak supplier. Dari data diatas diketahui
bahwa perusahaan tidak membeli seluruhnya TBS yang dikirim oleh supplier. Hal
ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara mutu TBS yang dikirim dengan
mutu TBS yang diinginkan perusahaan. Ketidaksesuaian mutu ini akan
mengakibatkan berkurangnya TBS yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan
produksi CPO. Adapun total TBS yang diolah perusahaan selama 3 periode
terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Universitas Sumatera Utara
I-5
Tabel 1.4. Jumlah TBS yang Diproduksi Perusahaan
No
Pemasok TBS
1.
2.
3.
4.
Perkebunan PTPN IV
UD. DICKY S.
UD. RIANA
CV. Citra Sewangi
CV. Putra Ambarita
Simalungun
PT. Hot Abadi Lestrai
UD. Mitra Bersama
Total
5.
6.
7.
Jumlah TBS yang Diolah (Ton)
Maret
April
Mei
41.053,68
39.445,21
41.022,39
666,48
1.193,46
496,89
601,34
1.094,90
502,76
134,68
340,72
297,47
345,16
467,52
312,69
247,23
98,17
43.146,74
431,01
192,09
43.164,91
337,70
187,75
43.157,65
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
Pada Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa jumlah TBS yang diproduksi
perusahaan tidak sesuai dengan kapasitas olah perusahaan setiap bulannya yaitu
sebesar 43.200 ton. Hal ini disebabkan oleh supplier yang mengirimkan TBS yang
tidak sesuai dengan standar mutu perusahaan sehingga perusahaan tidak membeli
seluruh TBS yang dikirim oleh pihak supplier.
Pemilihan supplier yang hanya didasarkan pada daftar supplier dan
kesepakatan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dengan pihak supplier juga
menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan. Perusahaan tidak memperhitungkan
faktor-faktor lain seperti jarak pengiriman supplier ke perusahaan, kualitas TBS
yang diterima oleh perusahaan, kemampuan pengiriman supplier dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, evaluasi supplier harus dilakukan untuk
mendapatkan penilaian supplier. Penilaian tersebut akan dijadikan dasar
perusahaan untuk mempertimbangkan prioritas supplier, manakah supplier yang
harus didahulukan atau apakah perlu dilakukan penambahan atau penggantian
supplier. Supplier yang didahulukan nantinya akan dijadikan prioritas untuk
Universitas Sumatera Utara
I-6
diperpanjang kontraknya dalam mengirimkan TBS ke perusahaan. Hal ini
didasarkan kepada kriteria-kriteria yang ditetapkan.
Pemilihan supplier pada PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir akan dilakukan
dengan menggunakan integrasi antara metode fuzzy ANP dan VIKOR.
Penggunaan fuzzy dalam penelitian ini adalah untuk mengakomodir sifat samar
dalam pengambilan keputusan untuk memberikan judgement dimana dapat
mengatasi ketidakpastian didalam kriteria-kriteria kualitatif. Metode ANP
digunakan karena ANP mengizinkan pembahasan untuk hubungan yang lebih
mendalam antar kriteria dan sub-kriteria. Metode VIKOR digunakan karena
menghasilkan solusi yang mendekati ideal dan setiap alternatif dievaluasi sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian terkait dengan
pemilihan supplier menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dan
VIKOR diantaranya sebagai berikut. Metode Fuzzy ANP (Analytical Network
Process) digunakan oleh Kuo (2015) dan diintegrasikan dengan metode fuzzy
TOPSIS yang digunakan untuk melakukan evaluasi pada supplier carbon dengan
menggunakan 13 kriteria. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode
fuzzy ANP dan dilakukan perangkingan dengan menggunakan metode fuzzy
TOPSIS pada 7 supplier.
Metode VIKOR (VIseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje)
digunakan oleh Tsai (2015) diintegrasikan dengan metode DANP (DEMATEL
Analytical Network Process) yang digunakan untuk memilih supplier pada suatu
perusahaan elektronik. Pemilihan supplier dilakukan dengan mempertimbangkan
Universitas Sumatera Utara
I-7
5 supplier, 2 kriteria pemilihan dan 17 subkriteria pemilihan supplier. Metode
DANP digunakan dalam menghitung pembobotan setiap subkriteria pada masingmasing supplier dan metode VIKOR digunakan untuk mengurutkan ranking dari
supplier. Kelebihan dari metode VIKOR ini ialah melakukan perangkingan
terhadap alternatif dan menentukan solusi yang mendekati solusi kompromi
paling ideal.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan
yang dihadapi PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir terkait supplier adalah terdapat
beberapa kendala yang dihadapi dalam pemenuhan pasokan TBS oleh supplier
seperti keterlambatan, kualitas yang tidak sesuai dan banyaknya TBS yang ditolak
sehingga menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi kapasitas olahnya. Oleh
karena itu, diperlukannya suatu kriteria dan urutan prioritas dalam pemilihan
supplier agar diperoleh supplier yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan,
1.3.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan kriteria dan sub-kriteria dalam melakukan pemilihan supplier.
2. Menentukan urutan prioritas supplier berdasarkan metode Fuzzy ANP dan
VIKOR.
3. Melakukan analisis pemilihan supplier antara kondisi aktual dengan usulan.
Universitas Sumatera Utara
I-8
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
perkuliahan serta membandingkannya dengan masalah yang terjadi pada
perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk membantu
perusahaan dalam menerapkan pemilihan supplier terbaik.
3. Bagi Departemen Teknik Industri
Menambah jumlah hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan
referensi penelitian bagi peneliti-peneliti selanjutnya di Departemen Teknik
Industri.
1.4.
Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bahan baku yang diteliti dalam penelitian ini adalah tandan buah segar.
2. Supplier yang diteliti dalam penelitian ini adalah enam supplier sesuai dengan
kondisi aktual di perusahaan.
3. Responden kuesioner perbandingan berpasangan ditentukan berdasarkan
bidang di dalam perusahaan yang mempunyai pengalaman terhadap pemilihan
supplier.
Universitas Sumatera Utara
I-9
4. Kajian penelitian hanya pada lingkup Pabrik Kelapa Sawit.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan selama proses penelitian
misalnya perusahaan tidak melakukan penambahan atau pengurangan supplier
selama penelitian.
2. Setiap responden tidak mengalami tekanan pada saat pengisian kuesioner.
3. Tidak ada pemasok yang diistimewakan oleh perusahaan.
4. Pihak supplier tidak mengalami kendala dalam mendapatkan TBS dari petanipetani sekitar.
1.5.
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PTPN
IV Unit Usaha Dolok Ilir, ruang lingkup bidang usaha, struktur organisasi
perusahaan, sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi
produk Crude Palm Oil (CPO), serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam
proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
I-10
Bab III Landasan Teori berisi mengenai konsep supply chain, teori fuzzy,
teori Analytic Network Process (ANP), dan teori VIseKriterijumska Optimizacija I
Kompromisno Resenje (VIKOR).
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir identifikasi variabel
penelitian, pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok diagram
prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai
kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data
berupa data-data yang mendukung penelitian dan hasil kuesioner yang diolah
sesuai dengan fuzzy ANP dan VIKOR.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pemilihan supplier
berdasarkan bobot kriteria dan metode VIKOR.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Supplier memegang peranan penting dalam ketersediaan bahan baku untuk
berlangsungnya aktivitas produksi suatu perusahaan. Pemilihan supplier yang
tepat tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan tetapi juga meningkatkan
kepuasan pelanggan. Menurut Demirtas dan Ustun (2008) bahan baku dan
komponen dapat mencapai 70% dari biaya produk dalam industri manufaktur.
Oleh karena itu pemilihan supplier memainkan peranan penting dalam
manajemen pembelian.
Pemilihan supplier merupakan tugas penting bagi departemen pembelian.
Departemen pembelian sebagai pengambil keputusan dalam pemilihan supplier
dihadapkan pada permasalahan yang cukup kompleks, mereka dituntut untuk
mempertimbangkan secara simultan sejumlah faktor seperti: harga, kualitas,
pelayanan dan lain – lain. Pemilihan supplier adalah permasalahan multi kriteria
yang melibatkan faktor atau kriteria kualitatif dan kuantitatif. Konsekuensinya
trade-off antara faktor tangible dan intangible sangat penting dilakukan dalam
pemilihan supplier (Tahriri et al., 2008). Faktor tangible dalam hal ini seperti
harga dan jumlah barang yang dapat dikirimkan supplier dan faktor intangible
seperti reputasi supplier di industri yang digelutinya. Karena peranan supplier
sangat penting maka pemilihan supplier juga memegang peran dalam membangun
sistem rantai pasok yang efektif.
I-1
Universitas Sumatera Utara
I-2
PT. Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Unit Usaha Dolok Ilir
merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan Crude Palm Oil (CPO).
Perusahaan memperoleh bahan baku berupa TBS (Tandan Buah Segar) melalui 2
cara yaitu dari perkebunan PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir sendiri dan dari
beberapa supplier yang dipilih dari pihak perusahaan. Supplier yang telah dipilih
akan dikontrak selama 1 tahun untuk memasok TBS ke perusahaan. Pihak
supplier memperoleh TBS dari petani-petani sekitar supplier yang menjual TBS
kepada mereka. TBS yang telah dikumpulkan oleh supplier kemudian dipasok ke
perusahaan. Perusahaan ini memiliki beberapa supplier untuk memasok bahan
baku yang dibutuhkan dalam proses produksi yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Daftar Supplier Bahan Baku PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Supplier
Lokasi
UD. DICKY S.
Dolok Sinumbah
UD. RIANA
Dolok Sinumbah
CV. Citra Sewangi
Bah Birong Ulu
CV. Putra Ambarita
Simalungun
Simalungun
PT. Hot Abadi Lestari
Siantar
UD. Mitra Bersama
Tebing Tinggi
Produk
Tandan Buah Segar
(TBS)
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
Sistem pemilihan supplier yang diterapkan oleh perusahaan adalah
memilih supplier hanya berdasarkan daftar supplier yang dimiliki oleh perusahaan
dan kesepakatan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dengan pihak supplier
tanpa menerapkan kriteria lainnya dalam melakukan pemilihan supplier. Hal ini
menjadi masalah karena supplier yang telah dipilih ternyata sering mengalami
Universitas Sumatera Utara
I-3
keterlambatan dalam mengirim bahan baku ke perusahaan. Data keterlambatan
supplier dalam mengantar TBS dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Data Keterlambatan Pengiriman TBS
No
Supplier
1.
UD. DICKY S.
2.
UD. RIANA
3.
CV. Citra Sewangi
CV. Putra Ambarita
Simalungun
PT. Hot Abadi Lestrai
UD. Mitra Bersama
Total
4.
5.
6.
Total Keterlambatan
Maret
April
Mei
Tidak ada
2 hari
3 hari
keterlambatan
Tidak ada
3 hari
2 hari
keterlambatan
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
2 hari
3 hari
3 hari
4 hari
13 hari
4 hari
5 hari
19 hari
5 hari
4 hari
20 hari
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
Pada prakteknya, Supplier seharusnya mengirimkan bahan baku setiap
harinya ke perusahaan. Dari Tabel 1.2 dapat diperoleh informasi bahwa frekuensi
keterlambatan
pengiriman
TBS
mencapai
57%
dari
total
pengiriman.
Keterlambatan supplier dalam mengirim TBS akan mempengaruhi kualitas TBS
dimana asam lemak bebas TBS akan meningkat apabila melewati standar jam
pengolahan TBS yaitu 24 - 48 jam pasca panen dan menyebabkan mutu TBS
menjadi tidak sesuai dengan standar perusahaan.
Apabila tidak sesuai dengan standar TBS yang diinginkan oleh perusahaan
maka perusahaan tidak akan membeli TBS yang sudah cacat tersebut sehingga
jumlah TBS yang diterima tidak memenuhi kapasitas olah perusahaan. Kapasitas
oleh perusahaan yaitu 60 ton TBS/jam dan dalam 1 bulan perusahaan dapat
mengolah sebanyak 43.200 ton TBS. Data jumlah TBS yang dibeli oleh
Universitas Sumatera Utara
I-4
perusahaan dari pihak supplier selama 3 periode terakhir dapat dilihat pada Tabel
1.3.
Tabel 1.3. Data TBS yang Dibeli Perusahaan
Maret
April
Mei
Supplier
TBS yang
Diantar
(kg)
TBS yang
Dibeli
(kg)
TBS yang
Diantar
(kg)
TBS yang
Dibeli
(kg)
TBS yang
Diantar
(kg)
TBS yang
Dibeli
(kg)
UD. DICKY S.
668.770
666.480
1.198.330
1.193.460
500.210
496.890
UD. RIANA
605.560
601.340
1.096.100
1.094.900
502.760
502.760
CV. Citra Sewangi
150.560
134.680
349.870
340.720
312.780
297.470
355.240
345.160
470.200
467.520
329.650
312.690
255.540
247.230
437.900
431.010
350.560
337.700
121.650
98.170
203.390
192.090
190.650
187.750
CV. Putra Ambarita
Simalungun
PT. Hot Abadi
Lestrai
UD. Mitra Bersama
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
TBS yang diantar oleh supplier tidak dibeli seluruhnya oleh perusahaan.
Perusahaan akan melakukan sortasi TBS untuk memilih TBS mana yang akan
dibeli untuk selanjutnya diteruskan ke proses produksi. TBS yang tidak dibeli oleh
perusahaan akan dikembalikan ke pihak supplier. Dari data diatas diketahui
bahwa perusahaan tidak membeli seluruhnya TBS yang dikirim oleh supplier. Hal
ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara mutu TBS yang dikirim dengan
mutu TBS yang diinginkan perusahaan. Ketidaksesuaian mutu ini akan
mengakibatkan berkurangnya TBS yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan
produksi CPO. Adapun total TBS yang diolah perusahaan selama 3 periode
terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Universitas Sumatera Utara
I-5
Tabel 1.4. Jumlah TBS yang Diproduksi Perusahaan
No
Pemasok TBS
1.
2.
3.
4.
Perkebunan PTPN IV
UD. DICKY S.
UD. RIANA
CV. Citra Sewangi
CV. Putra Ambarita
Simalungun
PT. Hot Abadi Lestrai
UD. Mitra Bersama
Total
5.
6.
7.
Jumlah TBS yang Diolah (Ton)
Maret
April
Mei
41.053,68
39.445,21
41.022,39
666,48
1.193,46
496,89
601,34
1.094,90
502,76
134,68
340,72
297,47
345,16
467,52
312,69
247,23
98,17
43.146,74
431,01
192,09
43.164,91
337,70
187,75
43.157,65
Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
Pada Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa jumlah TBS yang diproduksi
perusahaan tidak sesuai dengan kapasitas olah perusahaan setiap bulannya yaitu
sebesar 43.200 ton. Hal ini disebabkan oleh supplier yang mengirimkan TBS yang
tidak sesuai dengan standar mutu perusahaan sehingga perusahaan tidak membeli
seluruh TBS yang dikirim oleh pihak supplier.
Pemilihan supplier yang hanya didasarkan pada daftar supplier dan
kesepakatan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dengan pihak supplier juga
menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan. Perusahaan tidak memperhitungkan
faktor-faktor lain seperti jarak pengiriman supplier ke perusahaan, kualitas TBS
yang diterima oleh perusahaan, kemampuan pengiriman supplier dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, evaluasi supplier harus dilakukan untuk
mendapatkan penilaian supplier. Penilaian tersebut akan dijadikan dasar
perusahaan untuk mempertimbangkan prioritas supplier, manakah supplier yang
harus didahulukan atau apakah perlu dilakukan penambahan atau penggantian
supplier. Supplier yang didahulukan nantinya akan dijadikan prioritas untuk
Universitas Sumatera Utara
I-6
diperpanjang kontraknya dalam mengirimkan TBS ke perusahaan. Hal ini
didasarkan kepada kriteria-kriteria yang ditetapkan.
Pemilihan supplier pada PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir akan dilakukan
dengan menggunakan integrasi antara metode fuzzy ANP dan VIKOR.
Penggunaan fuzzy dalam penelitian ini adalah untuk mengakomodir sifat samar
dalam pengambilan keputusan untuk memberikan judgement dimana dapat
mengatasi ketidakpastian didalam kriteria-kriteria kualitatif. Metode ANP
digunakan karena ANP mengizinkan pembahasan untuk hubungan yang lebih
mendalam antar kriteria dan sub-kriteria. Metode VIKOR digunakan karena
menghasilkan solusi yang mendekati ideal dan setiap alternatif dievaluasi sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian terkait dengan
pemilihan supplier menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dan
VIKOR diantaranya sebagai berikut. Metode Fuzzy ANP (Analytical Network
Process) digunakan oleh Kuo (2015) dan diintegrasikan dengan metode fuzzy
TOPSIS yang digunakan untuk melakukan evaluasi pada supplier carbon dengan
menggunakan 13 kriteria. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode
fuzzy ANP dan dilakukan perangkingan dengan menggunakan metode fuzzy
TOPSIS pada 7 supplier.
Metode VIKOR (VIseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje)
digunakan oleh Tsai (2015) diintegrasikan dengan metode DANP (DEMATEL
Analytical Network Process) yang digunakan untuk memilih supplier pada suatu
perusahaan elektronik. Pemilihan supplier dilakukan dengan mempertimbangkan
Universitas Sumatera Utara
I-7
5 supplier, 2 kriteria pemilihan dan 17 subkriteria pemilihan supplier. Metode
DANP digunakan dalam menghitung pembobotan setiap subkriteria pada masingmasing supplier dan metode VIKOR digunakan untuk mengurutkan ranking dari
supplier. Kelebihan dari metode VIKOR ini ialah melakukan perangkingan
terhadap alternatif dan menentukan solusi yang mendekati solusi kompromi
paling ideal.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan
yang dihadapi PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir terkait supplier adalah terdapat
beberapa kendala yang dihadapi dalam pemenuhan pasokan TBS oleh supplier
seperti keterlambatan, kualitas yang tidak sesuai dan banyaknya TBS yang ditolak
sehingga menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi kapasitas olahnya. Oleh
karena itu, diperlukannya suatu kriteria dan urutan prioritas dalam pemilihan
supplier agar diperoleh supplier yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan,
1.3.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan kriteria dan sub-kriteria dalam melakukan pemilihan supplier.
2. Menentukan urutan prioritas supplier berdasarkan metode Fuzzy ANP dan
VIKOR.
3. Melakukan analisis pemilihan supplier antara kondisi aktual dengan usulan.
Universitas Sumatera Utara
I-8
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
perkuliahan serta membandingkannya dengan masalah yang terjadi pada
perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk membantu
perusahaan dalam menerapkan pemilihan supplier terbaik.
3. Bagi Departemen Teknik Industri
Menambah jumlah hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan
referensi penelitian bagi peneliti-peneliti selanjutnya di Departemen Teknik
Industri.
1.4.
Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bahan baku yang diteliti dalam penelitian ini adalah tandan buah segar.
2. Supplier yang diteliti dalam penelitian ini adalah enam supplier sesuai dengan
kondisi aktual di perusahaan.
3. Responden kuesioner perbandingan berpasangan ditentukan berdasarkan
bidang di dalam perusahaan yang mempunyai pengalaman terhadap pemilihan
supplier.
Universitas Sumatera Utara
I-9
4. Kajian penelitian hanya pada lingkup Pabrik Kelapa Sawit.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan selama proses penelitian
misalnya perusahaan tidak melakukan penambahan atau pengurangan supplier
selama penelitian.
2. Setiap responden tidak mengalami tekanan pada saat pengisian kuesioner.
3. Tidak ada pemasok yang diistimewakan oleh perusahaan.
4. Pihak supplier tidak mengalami kendala dalam mendapatkan TBS dari petanipetani sekitar.
1.5.
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PTPN
IV Unit Usaha Dolok Ilir, ruang lingkup bidang usaha, struktur organisasi
perusahaan, sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi
produk Crude Palm Oil (CPO), serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam
proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
I-10
Bab III Landasan Teori berisi mengenai konsep supply chain, teori fuzzy,
teori Analytic Network Process (ANP), dan teori VIseKriterijumska Optimizacija I
Kompromisno Resenje (VIKOR).
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir identifikasi variabel
penelitian, pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok diagram
prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai
kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data
berupa data-data yang mendukung penelitian dan hasil kuesioner yang diolah
sesuai dengan fuzzy ANP dan VIKOR.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pemilihan supplier
berdasarkan bobot kriteria dan metode VIKOR.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara