Eco Business Park Kwala Bekala
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Medan terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Posisi koordinat
kota ini adalah 3°35
′LU dan 98°40′BT.
Kota Medan berbatasan dengan Selat
Malaka di sebelah utara dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan
utara. Kota ini menjadi tempat yang strategis karena berada di jalur pelayaran
Selat Malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi
domestik dan mancanegara yang melalui Selat Malaka. Selain itu, Medan juga
berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa daerah kaya
sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan Medan dalam hal ekonomi
sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan daerah
sekitarnya.Pada tahun 2011 diterbitkan Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang,
dan Karo (Mebidangro) untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) UndangUndang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 123 ayat (4)
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional. Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro berperan sebagai
alat operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan sebagai alat
koordinasi
pelaksanaan
pembangunan
di
kawasan
Mebidangro.Kawasan
Mebidangro adalah satu kesatuan kawasan perkotaan yang terdiri atas Kota
Medan sebagai kawasan perkotaan inti yang menerapkan konsep multiple nucleidi
Kawasan Metropolitan Mebidangro, dengan mengembangkan kota-kota satelit di
sekitar kota Medan sehingga terwujudnya kota mandiri.
Berdasarkan konsep kawasan Mebidangro maka P.T Propenas Nusa Dua
berinisiasi membangun Kota baru di kecamatanMedan Tuntungan yang telah
dikembangkan menjadi perancangan masterplan. Perancangan masterplan oleh
Propenas ini merupakan proyek perancangan given (telah ada) dan kemudian di
18
Universitas Sumatera Utara
desain kembali di dalam Studio Perancangan Arsitektur VI. Selain itu, Universitas
Sumatera Utara bekerja sama dengan propernas membangun kampus II di Kwala
Bekala dimana posisinya terintegrasi dengan pusat kota Kwala Bekala. Sehingga
menjadikan kampus ini sebagai generator aktivitas utama dari pengembangan kota
dan menjadikan kota Kwala Bekala berciri khas pendidikan.
Kebutuhan akan aksesbilitas, transportasi, dan jasa sangat berpengaruh
bagi cikal bakal perkembangan kota. Karena dengan adanya fasilitas yang
memadai, sebuah kota akan menjadi kota yang ideal. Dalam hal ini kota Kwala
Bekala telah memiliki fasilitas yang memadai seperti tersedianya Pusat Pasar
induk yaitu Pasar Buah dan Sayur Kwala Bekala serta aksesbilitas yaitu dengan
tersedianya Stasiun Kereta Api Kwala Bekala dan Terminal. Dalam hal ini kota
Kwala
Bekala
dikembangkan
menjadi
kawasan
TOD(Transit
Oriented
Development)dimana pengembangan kota dititik beratkan dengan fasilitas
pedestrian dan akses transit sehingga diharapkan dapat mendorong penggunaan
transportasi publik.
Menurut hasilperancangan masterplan yang bersumber dari P.T Propenas
Nusa Dua, Kota Mandiri Kwala Bekala terbagi atas empat kawasan yaitu,
kawasan North Precinct, Campus Town, Central Business District (CBD), Eco –
Town.
Gambar. 1.1
Peta Masterplan Kota Mandiri Kwala Bekala
(Sumber :Buku Tahap III P.T Propenas Nusa Dua)
Universitas Sumatera Utara
19
Dari keempat kawasan yang terdapat pada peta diatas, North Precinct atau Bekala
New Town North Precinct merupakan pusat percontohan perkotaan yang
didalamnya terdapat Kampus USU, stasiun kereta api Bekala dan terminal bus
Kwala Bekala, dan pusat pertumbuhan sebagai fokus kawasan yang diusung
dengan konsep TOD. Konsep ini mengakomodasi fungsi-fungsi komersil,
permukiman, hotel,fasilitas penunjang kampus, serta rekreasi. Salah satu fungsi
pendukung dibangun di kawasan ini adalah bangunan mixed-use kantor sewa dan
pusat perbelanjaan.
Dengan adanya isu-isu pemanasan global yang sedang marak maka proyek
ini dirancang sebagai bangunan yang diharapkan dapat memberi pembelajaran
pada penggunanya tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan menununjang
konsepmempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama yang dapat
dikaitkan dengan lingkungan ekologis manusia.Dalam hal ini, perancang
akanmembahas tentang bagaimana merancang bangunan mixed-usekantor dan
pusat perbelanjaan dengan menerapkan tema Sustainable Architecture.
1.2.Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dariperancangan Eco Business Park Kwala Bekala ini
adalah untuk mewujudkan sarana yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan
perekonomian di kota Medan khususnya di daerah Kwala Bekala dengan
menyediakan sarana berupa bangunan Mixed-use yang dapat memusatkan
kegiatan berbisnis dan entertainment and lifestyle.
Tujuan yang ingin diwujudkan dalam perancangan ini adalah :
a. Merancang bangunan komersil dengan menyesuaikan kondisi site yang
memanjang dan bersebelahan dengan danau.
b. Menciptakan bangunan komersil denganmemanfaatkan danau yang
bersebelahan dengan site perancangan.
20
Universitas Sumatera Utara
c. Menciptakan arsitektur area komersil dengan wajah baru di tengah
kawasan urban dalam konteks membangun tipologi area komersil yang
fungsional di kwala Bekala dengan menerapkan konsep Sustainable
Design.
1.3. Masalah Perancangan
1.3.1. Rumusan Masalah Umum
a. Bagaimana merancang bangunan komersildengan kondisi site yang
memanjang dan bersebelahan dengan danau.
b. Bagaimana merancang bangunan yang dapat memanfaatkan danau yang
bersebelahan dengan site.
c. Bagaimana merancang bangunan kantor dan pusat perbelanjaan dengan
menerapkan tema sustainable design.
1.4. Pendekatan
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam pemecahan masalah
perencanaan dan perancangan kasus proyek Eco Business Park Kwala Bekala ini
adalah :
a. Studi literature atau pustaka
Metode ini dilakukan berdasarkan pada pengumpulan data-data untuk
mendapatkan landasan yang mengacu pada kaidah-kaidah yang sesuai
dengan kasus proyek dan memperkuat fakta secara ilmiah.
b. Survey lapangan
Metode ini berupa pangamatan langsung tentang karakteristik dan
permasalahan yang ada pada kawasan dan pengamatan mengenai kondisi
eksisting site dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus
proyek.
21
Universitas Sumatera Utara
1.5. Lingkup dan Batasan
Lingkup dan batasan perencanaan perancangan kasus proyek Eco
Business Park Kwala Bekala yang meliputi:
a. Lingkup
a. Pembahasan diorientasikan untuk menjawab permasalahan perencanaan
dan perancanganMixed-use untuk fasilitas berbisnis dan entertainment and
lifestyle di Kota Medan yang mampu menjadi tipologi baru bagi area
komersil di Kwala Bekala.
b. Perancangan Mixed-use Building untuk menfasilitasi pelaku bisnis dari
berbagai daerah di Kota Medan.
c. Perancangan area komersil yang ramah lingkungan dengan pengaruh
taman ekologi bagi pengguna dan pendatang.
b. Batasan
a. Tidak membahas lebih lanjut tentang produk yang dipasarkan
b. Tidak membahas lebih lanjut tentang pengguna/penyewa kantor sewa.
22
Universitas Sumatera Utara
1.6. Kerangka Berfikir
Latar belakang
Permasalahan
Maksud
danTujuan
Ide/Gagasan
Pengumpulan
Data
Studi Literatur
Survey Lokasi
Feedback
Analisa
Objek
Arsitektur
Tema
Struktur
Konsep
Perancangan
Desain
23
Universitas Sumatera Utara
1.7. Sistematika Laporan
Sistematika laporan meliputi:
BAB I : Pendahuluan
Berisi
latar
belakang
penulisan
yaitu
mengenai
latar
belakang
permasalahan yang menyebabkan perlu adanya bangunan Eco Business Park,
permasalahan yang diangkat, maksud dan tujuan, lingkup dan batasan, kerangka
berfikir, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Menjelaskan dasar tinjauan teori secara umum yang berkaitan dengan
proyek, meliputi pengertian fungsi, klasifikasi fungsi serta studi banding tema dan
proyek sejenis. Serta pengembangan program kebutuhan ruang dan faislitas yang
nantinya akan ada didalam Eco Business Park Kwala Bekala.
BAB III : Metodologi
Bab ini merupakan uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan
ditempuh. Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan
teknik
diagnosis/analisis
yang
akan
digunakan
untuk
menghasilkan
desain/perancangan bangunan.
BAB IV : Analisa Perancangan
Menjelaskantentang analisa kondisi tapak dan bangunan, masalah, potensi,
pemecahan masalah, pengguna dan aktivitas, kebutuhan ruang, organisasi ruang,
perzoningan, dan program ruang.
BAB V : Konsep Perancangan
Menjelaskan tentang konsep tapak, bangunan, struktur, dan system utilitas
yang akan diterapkan dalam perancangan.
24
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Medan terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Posisi koordinat
kota ini adalah 3°35
′LU dan 98°40′BT.
Kota Medan berbatasan dengan Selat
Malaka di sebelah utara dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan
utara. Kota ini menjadi tempat yang strategis karena berada di jalur pelayaran
Selat Malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi
domestik dan mancanegara yang melalui Selat Malaka. Selain itu, Medan juga
berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa daerah kaya
sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan Medan dalam hal ekonomi
sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan daerah
sekitarnya.Pada tahun 2011 diterbitkan Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang,
dan Karo (Mebidangro) untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) UndangUndang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 123 ayat (4)
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional. Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro berperan sebagai
alat operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan sebagai alat
koordinasi
pelaksanaan
pembangunan
di
kawasan
Mebidangro.Kawasan
Mebidangro adalah satu kesatuan kawasan perkotaan yang terdiri atas Kota
Medan sebagai kawasan perkotaan inti yang menerapkan konsep multiple nucleidi
Kawasan Metropolitan Mebidangro, dengan mengembangkan kota-kota satelit di
sekitar kota Medan sehingga terwujudnya kota mandiri.
Berdasarkan konsep kawasan Mebidangro maka P.T Propenas Nusa Dua
berinisiasi membangun Kota baru di kecamatanMedan Tuntungan yang telah
dikembangkan menjadi perancangan masterplan. Perancangan masterplan oleh
Propenas ini merupakan proyek perancangan given (telah ada) dan kemudian di
18
Universitas Sumatera Utara
desain kembali di dalam Studio Perancangan Arsitektur VI. Selain itu, Universitas
Sumatera Utara bekerja sama dengan propernas membangun kampus II di Kwala
Bekala dimana posisinya terintegrasi dengan pusat kota Kwala Bekala. Sehingga
menjadikan kampus ini sebagai generator aktivitas utama dari pengembangan kota
dan menjadikan kota Kwala Bekala berciri khas pendidikan.
Kebutuhan akan aksesbilitas, transportasi, dan jasa sangat berpengaruh
bagi cikal bakal perkembangan kota. Karena dengan adanya fasilitas yang
memadai, sebuah kota akan menjadi kota yang ideal. Dalam hal ini kota Kwala
Bekala telah memiliki fasilitas yang memadai seperti tersedianya Pusat Pasar
induk yaitu Pasar Buah dan Sayur Kwala Bekala serta aksesbilitas yaitu dengan
tersedianya Stasiun Kereta Api Kwala Bekala dan Terminal. Dalam hal ini kota
Kwala
Bekala
dikembangkan
menjadi
kawasan
TOD(Transit
Oriented
Development)dimana pengembangan kota dititik beratkan dengan fasilitas
pedestrian dan akses transit sehingga diharapkan dapat mendorong penggunaan
transportasi publik.
Menurut hasilperancangan masterplan yang bersumber dari P.T Propenas
Nusa Dua, Kota Mandiri Kwala Bekala terbagi atas empat kawasan yaitu,
kawasan North Precinct, Campus Town, Central Business District (CBD), Eco –
Town.
Gambar. 1.1
Peta Masterplan Kota Mandiri Kwala Bekala
(Sumber :Buku Tahap III P.T Propenas Nusa Dua)
Universitas Sumatera Utara
19
Dari keempat kawasan yang terdapat pada peta diatas, North Precinct atau Bekala
New Town North Precinct merupakan pusat percontohan perkotaan yang
didalamnya terdapat Kampus USU, stasiun kereta api Bekala dan terminal bus
Kwala Bekala, dan pusat pertumbuhan sebagai fokus kawasan yang diusung
dengan konsep TOD. Konsep ini mengakomodasi fungsi-fungsi komersil,
permukiman, hotel,fasilitas penunjang kampus, serta rekreasi. Salah satu fungsi
pendukung dibangun di kawasan ini adalah bangunan mixed-use kantor sewa dan
pusat perbelanjaan.
Dengan adanya isu-isu pemanasan global yang sedang marak maka proyek
ini dirancang sebagai bangunan yang diharapkan dapat memberi pembelajaran
pada penggunanya tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan menununjang
konsepmempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama yang dapat
dikaitkan dengan lingkungan ekologis manusia.Dalam hal ini, perancang
akanmembahas tentang bagaimana merancang bangunan mixed-usekantor dan
pusat perbelanjaan dengan menerapkan tema Sustainable Architecture.
1.2.Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dariperancangan Eco Business Park Kwala Bekala ini
adalah untuk mewujudkan sarana yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan
perekonomian di kota Medan khususnya di daerah Kwala Bekala dengan
menyediakan sarana berupa bangunan Mixed-use yang dapat memusatkan
kegiatan berbisnis dan entertainment and lifestyle.
Tujuan yang ingin diwujudkan dalam perancangan ini adalah :
a. Merancang bangunan komersil dengan menyesuaikan kondisi site yang
memanjang dan bersebelahan dengan danau.
b. Menciptakan bangunan komersil denganmemanfaatkan danau yang
bersebelahan dengan site perancangan.
20
Universitas Sumatera Utara
c. Menciptakan arsitektur area komersil dengan wajah baru di tengah
kawasan urban dalam konteks membangun tipologi area komersil yang
fungsional di kwala Bekala dengan menerapkan konsep Sustainable
Design.
1.3. Masalah Perancangan
1.3.1. Rumusan Masalah Umum
a. Bagaimana merancang bangunan komersildengan kondisi site yang
memanjang dan bersebelahan dengan danau.
b. Bagaimana merancang bangunan yang dapat memanfaatkan danau yang
bersebelahan dengan site.
c. Bagaimana merancang bangunan kantor dan pusat perbelanjaan dengan
menerapkan tema sustainable design.
1.4. Pendekatan
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam pemecahan masalah
perencanaan dan perancangan kasus proyek Eco Business Park Kwala Bekala ini
adalah :
a. Studi literature atau pustaka
Metode ini dilakukan berdasarkan pada pengumpulan data-data untuk
mendapatkan landasan yang mengacu pada kaidah-kaidah yang sesuai
dengan kasus proyek dan memperkuat fakta secara ilmiah.
b. Survey lapangan
Metode ini berupa pangamatan langsung tentang karakteristik dan
permasalahan yang ada pada kawasan dan pengamatan mengenai kondisi
eksisting site dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus
proyek.
21
Universitas Sumatera Utara
1.5. Lingkup dan Batasan
Lingkup dan batasan perencanaan perancangan kasus proyek Eco
Business Park Kwala Bekala yang meliputi:
a. Lingkup
a. Pembahasan diorientasikan untuk menjawab permasalahan perencanaan
dan perancanganMixed-use untuk fasilitas berbisnis dan entertainment and
lifestyle di Kota Medan yang mampu menjadi tipologi baru bagi area
komersil di Kwala Bekala.
b. Perancangan Mixed-use Building untuk menfasilitasi pelaku bisnis dari
berbagai daerah di Kota Medan.
c. Perancangan area komersil yang ramah lingkungan dengan pengaruh
taman ekologi bagi pengguna dan pendatang.
b. Batasan
a. Tidak membahas lebih lanjut tentang produk yang dipasarkan
b. Tidak membahas lebih lanjut tentang pengguna/penyewa kantor sewa.
22
Universitas Sumatera Utara
1.6. Kerangka Berfikir
Latar belakang
Permasalahan
Maksud
danTujuan
Ide/Gagasan
Pengumpulan
Data
Studi Literatur
Survey Lokasi
Feedback
Analisa
Objek
Arsitektur
Tema
Struktur
Konsep
Perancangan
Desain
23
Universitas Sumatera Utara
1.7. Sistematika Laporan
Sistematika laporan meliputi:
BAB I : Pendahuluan
Berisi
latar
belakang
penulisan
yaitu
mengenai
latar
belakang
permasalahan yang menyebabkan perlu adanya bangunan Eco Business Park,
permasalahan yang diangkat, maksud dan tujuan, lingkup dan batasan, kerangka
berfikir, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Menjelaskan dasar tinjauan teori secara umum yang berkaitan dengan
proyek, meliputi pengertian fungsi, klasifikasi fungsi serta studi banding tema dan
proyek sejenis. Serta pengembangan program kebutuhan ruang dan faislitas yang
nantinya akan ada didalam Eco Business Park Kwala Bekala.
BAB III : Metodologi
Bab ini merupakan uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan
ditempuh. Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan
teknik
diagnosis/analisis
yang
akan
digunakan
untuk
menghasilkan
desain/perancangan bangunan.
BAB IV : Analisa Perancangan
Menjelaskantentang analisa kondisi tapak dan bangunan, masalah, potensi,
pemecahan masalah, pengguna dan aktivitas, kebutuhan ruang, organisasi ruang,
perzoningan, dan program ruang.
BAB V : Konsep Perancangan
Menjelaskan tentang konsep tapak, bangunan, struktur, dan system utilitas
yang akan diterapkan dalam perancangan.
24
Universitas Sumatera Utara