Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 22 tahun 1973 tentang perluasan daerah Kotamadya Medan. 1973. Jakarta : Sekretariat Negara.
Calthrope, Peter, (1993), The Next American Metropolis, Newyork : Princeton Architectural Press.
Neufert, Ernst, dan Sjamsu Amril (1997), Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
Neufert, Ernst, dan Sjamsu Amril (1997), Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Jakarta : Erlangga.
Nursanti, Anita, (2009), Gelanggang Remaja Di Yogyakarta Suatu Studi Bentuk Yang Mencitrakan Karakter Remaja Masa Kini, Program Skripsi Sarjana Universitas Atmajaya Yogyakarta Program Studi Arsitektur.
Tinambunan, Chaterine, (2015), Perancangan Apartemen di Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Binjai, Program Skripsi Sarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Arsitektur.
Batubara, Ramadhan Rizky, (2009), Medan Youth Centre, Program Skripsi Sarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Arsitektur.
De Chiara, Joseph and john Hancoock Cellender.1990. Time Saver Standards for Building Types. Mc Graw-Hill. Inc.
Juwana, Jimmy S., (2005), Sistem Bangunan Tinggi Untuk Arsitek Dan Praktisi Bangunan, Jakarta : Erlangga.
Schulz, Daniel, (2011), In Green!, Public Architecture, Beijing : Ifengspace. Akmal, Imelda, (2015), Archinesia Jilid 7, Jakarta : Imaji.
(26)
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka
Metode Perancangan
(Metode Deskriptif dan Analisis Grafis)
Perumusan Ide dan Gagasan
a. Pencarian ide/gagasan b. Pemilihan Ide
c. Pengembangan Ide
Penentuan Lokasi Perancangan a. Berada pada wilayah
Pengembangan Transit Oriented Development (TOD)
Tahap Pengumpulan Data a. Studi Literatur
b. Studi Observasi c. Studi Banding
Analisi Perancangan a. Analisis Tapak
b. Analisis Fungsi c. Analisis Bentuk d. Analisis Struktur e. Analisis Utilitas
Konsep Perancangan Menghasilkan berupa konsep konsep bentukan, tapak, struktur, utilitas perancangan.
Hasil Perancangan
a. Gambar DED (Gambar kerja) b. 3d Suasana proyek Perancangan c. Model/maket
(27)
3.2Metode Perancangan
Suatu proyek dapat direncanakan dan terlaksana melalui proses proses tertentu, proses tersebut dikenal dengan metode agar mempermudah perancang dalam merancang bangunannya, salah satu nya dengan melalui metode deskriptif analitif. Metode deskriptif analitif ini merupakan metode yang berisi tentang deskripsi atau paparan mengenai kondisi fenomena yang terjadi. Tahapan pada metode ini dimulai dengan Memaparkan/mendeskripsikan terhadap fakta yang sedang terjadi di lapangan, kemudian demi mendukung metode tersebut pada umumnya di dukung dengan analisis terhadap masalah dan studi literatur terhadap teori.
Analisis yang umumnya di gunakan dalam mendalami suatu masalah menggunakan analisis grafis. Analisis grafis adalah analisis dengan teknik penyajian gambar yang berupa gambar perancangan, peta lokasi perancangan, peta jalan, gambar kondisi eksisting kawasan perancangan, serta gambar konsep perancangan. Analisis ini kemudian di kembangkan sehingga mendukung teori suatu perancangan.
3.1Perumusan Ide/Gagasan
Perancangan Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala pada dasarnya didukung dan melalui proses perumusan ide serta gagasan untuk mengembangkan suatu konsep perancangan, proses tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Pencarian ide serta gagasan yang tepat dalam menentukan konsep perancangan suatu pusat kreativitas yang sesuai dengan keinginan masyarakat kota Kwala Bekala khususnya para remaja di kota tersebut maupun sekitarnya.
b. Pemilihan ide yang tepat yang didasari dari sumber sumber atau data arsitektural maupun non-arsitektural sehingga melahirkan ide yang akan menjadi konsep utama dalam perancangan.
(28)
c. Mengembangkan ide tersebut dan dituang kedalam laporan ilmiah dan gambar perancangan
3.3Penentuan Lokasi Perancangan
Pemilihan lokasi perancangan harus tepat dan sesuai dengan fungsi proyek perancangan. Bangunan Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala ini merupakan bangunan yang tergolong ke dalam bangunan edukasi. Selain fungsi komersil, bangunan perancangan ini termasuk di dalam kawasan Transit Oriented Development (TOD) dan terdapat fungsi-fungsi lainnya di sekitar lokasi perancangan. Sehingga dalam perencanaan nya di perlukan syarat – syarat yang diperlukan dalam menentukan lokasi perancangan, diantaranya :
a. Lokasi perancangan berada dekat dengan fungsi komersil sehingga mendukung fungsi perancangan itu sendiri.
b. Berada tidak jauh dengan puat pendidikan di kota Kwala Bekala c. Terletak dekat dengan jalan raya primer maupun jalan raya sekunder d. Akses pencapaian menuju lokasi perancangan tidak sulit
e. Berada di dekat atau sekitar permukiman penduduk
3.4Tahap Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data merupakan proses pengumpulan informasi – informasi yang berkaitan dengan kasus perancangan. Tujuan daripada pengumpulan data ini ialah untuk merumuskan seluruh masalah sehingga menemukan titik temu dalam menyelesaikan permasalahan perancangan tersebut. Berdasarkan teori dari Jogiyanto Hartono (1999,2), Pengolahan data atau pengumpulan data adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih dan lebih berarti, berupa informasi.
Berdasarkan ketentuannya, dalam mengumpulkan suatu data terdiri atas beberapa tahapan pengumpulan data yaitu diantaranya sebagai berikut :
(29)
a. Studi literatur, bertujuan untuk mengumpulkan data dari sumber – sumber tertulis berkaitan dengan perancangan Pusat Kreativitas Pemuda.
b. Studi observasi, melakukan survei atau pengamatan secara langsung pada lokasi perancangan dalam memahami kondisi eksisting seperti karakteristik tapak, lokasi tapak, dan potensi yang ada di sekitar lokasi perancangan, serta karakteristik kondisi sosial masyarakat yang bermukim di sekitar perancangan.
c. Studi Banding, studi ini dilakukan dengan mencari data dari sumber tertulis mengenai proyek Pusat Kreativitas Pemuda yang telah terbangun sebagai gambaran dalam mencapai rancangan desain.
3.5Analisis Perancangan
Analisis perancangan suatu metode yang berdasarkan dari pada pengumpulan data mengenai informasi – informasi yang ada pada lokasi perancangan, analisis ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi sehingga menemukan solusi terhadap permasalahan tersebut.
Menurut teori para ahli analisis perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis system4. Maka dapat disimpulkan bahwa analisis perancangan merupakan proses pengembangan sehingga menghasilkan rekomendasi suatu sistem baru.
Dalam analisis perancangan terdiri atas beberapa tahapan untuk menyelesaikan masalah perancangan yaitu :
a. Analisi Tapak
Analisis ini ialah mengenai lokasi perancangan, kondisi eksisting, karakteristik lokasi perancangan, masyarakat yang bermukim di sekitar perancangan, analisis ini juga untuk mengetahui potensi yang terdapat pada lokasi perancangan sehingga dapat mempermudah proses
4
(30)
perancangan ke depannya. Analisis tapak terdiri atas, analisis iklim dan matahari, sirkulasi, tataguna lahan, pandangan dari dalam dan luar site, kebisingan, vegetasi, serta pengelompokan wilayah atau zoning.
b. Analisis Fungsi
Analisis fungsi merupakan analisis mengenai fungsi perancangan yang akan di rancang, analisis ini bertujuan untuk mengetahui fungsi – fungsi ruang yang di butuhkan pada bangunan perancangan, pelaku pengguna, aktivitas apa saja yang terjadi, organisasi ruang, serta kebutuhan yang sesuai dengan standar nasional maupun internasional untuk memenuhi suatu perancangan.
c. Analisis Bentuk
Merupakan analisis mengenai bentukan yang akan dirancang pada Pusat Kreativitas Pemuda sehingga sesuai dengan tema yang dipilih dan adaptasi terhadap fungsi – fungsi yang ada di sekitar lokasi perancangan. Analisis ini akan menghasilkan ide ide atau konsep perancangan dan ilustrasi/gambar sketsa.
d. Analisis Struktur
Analisis ini membahas mengenai konsep teknologi struktur apa yang akan di terapkan pada bangunan perancangan sehingga menghasilkan bangunan yang kokoh dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar.
e. Analisis Utilitas
Analisis ini terdiri atas teknis yang ada pada bangunan perancangan Pusat Kreativitas diantaranya seperti sistem drainase, pengolahan air bersih, pengolahan sampah/limbah, jaringan listrik pada bangunan, sistem proteksi kebakaran, keamanan, serta sistem komunikasi.
3.6Konsep Perancangan
Konsep perancangan merupakan hasil penggabungan dari pengumpulan dan pemilihan analisis terhadap proyek perancangan, dari proses pemilihan ini akan melahirkan konsep yang nantinya dijadikan sebagai pedoman dalam perancangan,
(31)
hasil produk dari konsep perancangan ini terdiri atas ilustrasi/sketsa perancanga, serta rangkaian gambar skematik dari Pusat Kreativitas Pemuda. Produk yang dihasilkan lebih lanjut dapat berupa gambar perancangan yang telah terukur dan terskala.
3.7Hasil Perancangan
Hasil perancangan merupakan desain gambar kerja yang merupakan gambar yang berasal dari penentuan konsep dan analisa. Hasil perancangan berupa gambar kerja denah, tampak, potongan, gambar struktur, detail arsitektural maupun struktur, sketsa suasana 3D, serta penyajian model atau maket yang bertujuan sebagai presentasi dari gambar kerja tersebut.
(32)
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN 4.1 Analisa Bentuk/Gubahan
Analisa Bentuk merupakan suatu penyesuaian bangunan terhadap bentuk site maupun karakteristik arsitektur sekitar dengan mengedepankan estetika, fungsional, serta visionary sehingga menghasilkan bentukan yang menarik dan tidak lekang oleh perkembangan zaman, selain itu bentuk terdiri atas elemn warna, ukuran, bentuk, orientasi, tekstur, serta massa.
Berdasarkan tema yang dipilih yaitu Arsitektur Hijau maka bentukan dasar massa yang dipilih ialah setengah lingkaran yang diawali dari bentuk persegi, bentuk ini cukup efisien dalam mengedepankan orientasi view, pemanfaatan cahaya matahari, adaptasi terhadap bentuk site perancangan yang dikarenakan oleh lokasi site yang bersebelahan dengan danau dan jalur pedestrian TOD maka orientasi view di hadapkan pada dua titik ini serta bangunan ikut menghadaptasi terhadap bentuk site perancangan yang melengkung.
Berikut ini merupakan prinsip arsitektur hijau yang diterapkan pada bentukan bangunan :
No Prinsip Arsitektur Hijau
Penerapan Prinsip Arsitektur Hijau
Bangunan
Teknologi yang diterapkan 1. Mengurangi/meminimalisir
penggunaan energy atau pemanfaatan energi matahari
Menerapkan konsep photovoltaic yang di konversi menjadi energi listrik pada bangunan
Panel Surya
2. Pengolahan Air agar dapat digunakan kembali
Penggunaan sistem IPAL untuk pengelolaan air pada bangunan
IPAL 4.17 Tabel Bentuk Dasar Bangunan
(33)
3. Memberikan kenyamanan thermal/penghawaan alami
Menerapkan
penghawaan alami pada area public seperti area koridor dan lobby
Memperbanyak bukaan/Jendela 4. Penerangan alami pada
bangunan
Menggunakan konsep skylight pada bangunan
Skylight pada Rooftop 5. Penggunaan atap rumput
atau green roof
Bertujuan sebagai perantara penyerapan air hujan untuk di kelola kembali dan mereduksi thermal yang berasal dari matahari menuju bangunan
Green Roof pada tiap kantilever dan
Rooftop
6. Mengadaptasi pada lingkungan alam di sekitar
Menjaga kondisi eksisting sekitar yaitu danau.
7. Memanfaatkan kondisi lahan dengan sebaik-baiknya
Mengadaptasi bentukan bangunan terhadap site
Bentukan site melengkung maka bentuk bangunan mengadaptasi
terhadap area ini
Merupakan jalur penghubung antara jalur pedestrian TOD dengan Bangunan
perancangan, dan Pedestrian luar maka bangunan perancangan di bagi atas dua massa Orientasi bangunan perlu di hadapkan menuju area
pergerakan aktivitas manusia pada jalur transit pedestrian TOD yang merupakan pusat atau Backbone wilayah ini.
Area ini merupakan area pintu masuk maka orientasi bangunan perlu di hadapkan menuju area ini sebagai point utama pada bangunan.
(34)
Berdasarkan skema analisa diatas maka orientasi bangunan perancangan di desain mengahadap tiga titik utama yaitu diantaranya area
entrance (pintu masuk), jalur transit pedestrian TOD, dan area pinggir danau. Fungsi bangunan perancangan merupakan gelanggang remaja dimana dibagi atas dua fungsi yaitu seni dan dan olahraga, maka demi mendukung kegiatan berjalan optimal maka massa bangunan perancangan di bagi atas dua massa dan dihubungi oleh jalur penghubung pedestrian yang berfungsi sebagai penghubung antara bangunan perancangan dengan jalur transit pedestrian TOD.
(35)
(36)
Kwala Bekala merupakan wilayah kelurahan yang terletak di , Medan, Medan Tuntungan,Sumatera Utara. Kecamatan Medan Johor terletak di ketinggian 6 - 12 m diatas permukaan laut, yang terletak pada 2º.27‟ - 2º.47‟ Lintang Utara dan 98º.35 - 98º.44‟ Bujur Timur. Berada pada 2.5-37.5 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi topografi yang relatif tidak berkontur. Kwala Bekala memiliki iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3°C-24.4°C dan suhu maksimumnya antara 30.7°C-33.2°C.
Kecamatan Medan Johor sendiri berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kecamatan Medan Polonia
Sebelah Timur : Kecamatan Medan Amplas
Sebelah Selatan : Kabupaten Deli Serdang
Keistimewaan site yang berada pada bersebelah dengan danau.
Kondisi esksisting tapak relatif datar dengan luas lahan 1.8 hektar, yang akan menjadi fungsi komersil yaitu Pusat Kreativitas Pemuda.
Gambar 4.3 Gambar Lokasi Perancangan Tapak Pusat Kreativitas Pemuda Sumber : Hasil Olah Data Pribadi
(37)
Sebelah Barat : Kecamatan Medan Selayang
Deskripsi kondisi eksisting lokasi perancangan :
a) Kasus Proyek : Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala b) Status Proyek : Fiktif
c) Lokasi Lahan : Kwala Bekala d) Batas Utara : Lahan Kosong
e) Batas Timur : Stasiun Kereta Api Kwala Bekala f) Batas Selatan : Kwala Bekala Convention Centre g) Batas Barat : Eco Business Park Kwala Bekala h) Luas Lahan : ± 1.8 Ha
i) Kontur : Relatif Datar
j) KDB : 1 – 4 lantai k) KLB : 60 %
Potensi Lahan :
a) Terletak bersebelahan langsung dengan jalan raya sehingga lokasi perancangan mudah di akses
b) Berada tepat bersebelahan dengan stasiun kwala bekala sehingga para pengunjung juga mudah menemukan bangunan perancangan
c) Transportasi dapat di akomodasi dengan stasiun, jalur pedestrian backbone, jalur sepeda, serta angkutan umum
d) Luas site yang mendukung
e) Bersebelahan dengan danau sehingga menjadi salah satu potensi untuk wisata air.
(38)
4.2.1 Analisa Tata Guna Lahan
Pada proyek pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) ini terdiri atas fungsi-fungsi komersial yang menjadi pusat kegiatan ekonomi serta pendukung bagi kawasan ini, fungsi-fungsi komersial tersebut diantaranya Stasiun, Perkantoran, Convention Centre, Hotel Bisnis, Hotel Mixed-Use, serta Rumah Susun dan Apartemen. Selain itu terdapatnya KETERANGAN
1. Stasiun
2. Convention Centre 3. Proyek Perancangan Pusat
Kreativitas Pemuda 4. Hotel Bisnis dan Pusat
Kuliner
5. Eco-Business Park 6. Hotel Mixed-Use
7. Rumah Susun dan Apartemen 8. Terminal A Kwala Bekala 9. Pusat Pasar Lau Cih
Penambahan fungsi pendidikan (Pusat Kreativitas Pemuda) untuk
mendukung kawasan TOD dan fungsi-fungsi komersial di dalamnya. Site di apit oleh tiga fungsi komersial yaitu Eco Business Park, Stasiun, dan Kwala Bekala Convention Centre dan dihubungkan dengan jalur TOD
Gambar 4.4 Analisa Tata Guna Lahan Sumber : Hasil olah data pribadi
(39)
potensi seperti Pusat Pasar Lau Cih, Terminal Tipe A, dan Stasiun yang memperkuat peruntukan wilayah ini sebagai wilayah transit.
4.2.2 Analisa Sirkulasi dan Pencapaian
Potensi Wilayah dan Lokasi Site
a. Lokasi site mudah diakses karena bersebelahan langsung dengan jalan raya Bunga Turi, jalan ini dikatergorikan jalan lokal primer dengan lebar jalan 24 m terdiri atas dua jalur kendaraan
b. Mudah di akses dengan pejalan kaki dengan adanya jalur pedestrian TOD
Untuk Site dapat diakses melalui jalur TOD yang dikhususkan bagi pejalan kaki yang datang dari stasiun, terminal, maupun bangunan komersil di sekitar site.
STASIUN TERMINAL
PUSAT PASAR LAUCIH
Sirkulasi menuju site diakses dengan jalan Bunga Turi
Jalur Rel Kereta Api
Gambar 4.5 Analisa Sirkulasi dan Pencapaian Sumber : Hasil olah data pribadi
Jala dari arah dari Jamin Ginting
(40)
Lokasi Site berada di wilayah Kwala Bekala, kawasan Transit Oriented Development dan diapit oleh jalan Bunga Turi yang merupakan kategori jalan arteri primer dengan ukuran jalan 24m terdiri atas 2 jalur, kemudian di hubungkan dengan jalur pedestrian TOD yang dilengkapi dengan jembatan penyebrangan sehingga memudahkan pejalan kaki untuk mengakses wilayah tersebut.
Pencapaian menuju lokasi site perancangan Pusat Kreativitas Pemuda juga di dukung dengan ketersediaan titik titik transit seperti halte bus dan juga halte sepeda yang merupakan salah satu keistimewaan dari wilayah TOD Kota Kwala Bekala ini sehingga pengguna sepeda juga mudah dalam mengakses Pusat Kreativitas ini. Berikut dibawah ini merupakan lokasi titik perletakan halte bus dan sepeda.
Gambar 4.6 Perletakan lokasi halte bus dan sepeda Sumber : Hasil olah data kelompok
(41)
4.2.3 Analisa View Lingkungan Sekitar
Potensi Lokasi Perancangan
a. Lokasi site berada tepat bersebelahan dengan danau sehingga dapat menjadi potensi sebagai orientasi view pada Pusat Kreativitas Pemuda b. Lokasi bersebelahan dengan kegiatan transit
c. Bentuk bangunan komersil sekitar dapat menjadi potensi view bagi site Sesuai dengan penerapan Transit Oriented Development (TOD) yang di terapkan di wilayah Kota Kwala Bekala ini maka berpengaruh dengan konsep view pada perancangan Pusat Kreativitas, orientasi fasad perlu di
Gambar 4.7 Kondisi View Eksisting Sekitar Site Perancangan Sumber : Hasil olah data kelompok
Kwala Bekala Convention Centre
Stasiun Kereta Api Kwala Bekala
Eco –Business Park
+++ : Potensi View Paling Baik ++ : Potensi View Cukup Baik
(42)
hadapkan menuju kegiatan transit sehingga desain fasad pada area yang bersebelahan dengan jalur pedestrian TOD perlu di desain menarik agar dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang.
4.2.3 Analisa Iklim Dan Cuaca
KETERANGAN KONDISI IKLIM KAWASAN
a. Temperatur Rata – Rata Minimum : 23.3°C-24.4°C Maksimum : 30.7°C-33.2°C Rata – rata : 29 ˚C
b. Kelembapan : 80 % c. Curah Hujan
Musim Barat terjadi pada bulan Januari – Juni dengan curah hujan antara 12-236 mm
Musim Timur terjadi pada bulan Juli – Desember dengan curah hujan antara 71-250 mm
d. Angin
Jenis Angin : Angin darat (malam hari) Angin Laut (siang hari) Arah Angin : Barat Daya ke Barat Laut Kecepatan Angin : 0.2 – 1.2 meter/detik
Gambar 4.8 Gambar skema Analisa Iklim Kawasan Perancangan Sumber:Hasil olah data pribadi
Pada area ini merupakan area yang terpapar oleh matahari secara langsung, maka perlu ada nya sun shading pada fasad perancangan untuk mengurangi panas dari matahari.
(43)
Kebutuhan secondary skin sebagai sun shading sangat diperlukan dalam mengurangi panas yang yang berasal dari matahari, dengan bentuk site melengkung juga berpengaruh dengan bentuk fasad, maka pada bagian fasad yang terpapar sinar matahari perlu di aplikasikan sun shading. Agar tetap menerapkan konsep Arsitektur Hijau maka konsep bentukan sun shading perlu di perhitungkan agar pencahayaan alami dapat masuk kedalam bangunan.
4.2.4 Analisa Kebisingan
Area ini memiliki tingkat kebisingan sedang yang disebabkan oleh kegiatan lalu lintas kendaraan bermotor dan aktivitas pejalan kaki.
Kawasan ini memiliki tingkat kebisingan cukup tinggi dyang di sebabkan oleh aktivitas kereta api, maka menjauhkan ruang ruang yang memerlukan keheningan dari area ini, dan meletakkan area – area servis yang tidak membutuhkan zona privasi dan kebisingan. Kebisingan yang
ditimbulkan pada kawasan ini memiliki tingkat yang rendah dan tidak terlalu berpengaruh terhadap proyek perancangan , hanya berupa aktivitas pejalan kaki menuju stasiun, maupun kawasan komersil lain.
Gambar 4.9 Gambar Analisa Kebisingan Lokasi Perancangan Sumber:Hasil olah data pribadi
(44)
Permasalahan pada perancangan :
a. Area yang bersebelahan dengan jalur rel memiliki tingkat kebisingan cukup tinggi, dan beresiko memberikan dampak getaran pada lokasi perancangan apabila kereta melintas.
b. Tingkat kebisingan sedang terdapat pada lokasi pintu masuk lokasi perancangan yang disebabkan oleh lalu lintas masuk dan keluar kendaraan.
Kebisingan yang berpengaruh pada lokasi perancangan berada pada area yang bersebelahan dengan jalur rel kereta api, intensitas kebisingan yang cukup tinggi ini maka memerlukan solusi berupa buffer suara seperti perletakan vegetasi, dan menjauhkan ruang ruang yang bersifat privasi, seperti ruang latihan, seminar, maupun kelas dan menempatkan ruang-ruang servis sebagai salah satu solusi pereduksi suara.
(45)
4.3 Analisa Fungsional dan Jumlah Pengunjung
No Nama Sanggar Alamat Jenis Seni Tahun
Berdiri
Seni Lukis
1 SIMPASRI JL. Jend. 17 Medan Seni Rupa 1945
2 Grace Siregar Galeri Tondi Seni Rupa 2005
3 Negeri Pasir TBSU Seni Rupa 1990
4 Dunia Lukis TBSU Seni Rupa 1990
5 Kesenian Tapsel Tondi Jl. Letda Melati Seni Lukis 2005 6 Sanggar Roeo Tanjung Morawa Seni Lukis 1994 7 Komunitas GAMBARIS
Medan
Seni Lukis 2010
Seni Teater
1 Sanggar Air Putih LKK Unimed Seni Teater 2010
2 Sanggar Seni Sirulo Seni Teater 2011
3 Teater Nasional TBSU Seni Teater 1963
4 Teater Satu Medan Jl. M. Nawi Seni Teater 1996 5 Teater Imago Jl. Madio Utomo Seni Teater 1993
6 Teater Anak Negeri TBSU Seni Teater 2004
7 Teater Rumah Mata TBSU Seni Teater 2003
8 Generasi TBSU Seni Teater 1995
Seni Tari
1 Komunitas Tari Medan Jl. Saudara No. 50 Medan. Telp 7872310
Seni Tari 2008
2 Patria TBSU Seni Tari 1979
3 Medan Culture Dance Company (MCDC)
Jl. Amaliun kg. Kesatuan No. 45 B
Seni Tari 2001
4 Sanggar Citra Budaya TBSU Seni Tari 2001
5 Sanggar Tari Cipta Pesona Jl. Pimpinan Dusun I, Batang Kuis
Seni Tari 1994
6 Com-gom Jl. Pasar Merah Seni Tari 1999
7 Ikatan Kesenian Sri Antokan
Jl. Adinegoro No. 1 Medan
Seni Tari 1967 8 Sinar Budaya Grup Jl. Abdullah Lubis Seni Tari 2001
9 Pondok Tiara TBSU Seni Tari 2001
Seni Musik
1 Teater Imago Medan Seni Musik 1993
2 Lembaga Musik Murni Seni Musik 1977
3 Orkes Melayu Bintang Mustika
Jl. Sudirman/Utama Gg. Ampera No.16
Seni Musik 1970 4 Komunitas Biola dan
Seniman Medan (KBSM)
Taman Ahmad Yani Medan
Seni Musik 2010 5 Ikatan Mahasiswa
ETNOMUSIKOLOGI
Universitas Sumatera Utara
Seni Musik 2005 Tabel 4.1 Jenis-Jenis Sanggar Seni dan Tahun Bediri
di Kota Medan
(46)
4.3.1 Analisa Data Pengunjung
Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala merupakan tempat bagi pelaku seni menuangkan ide dan kreativitas nya. Dalam hal merancang bangunan pusat seni ini perlu adanya analisa pengguna serta jumlah pengguna yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan ruang yang akan di perlukan dalam merancang suatu pusat kreativitas ini. Berdasarkan hasil olah data primer, berikut merupakan data mengenai komunitas seni dan olahraga di kota medan.
Berdasarkan data yang terlampir pada tabel 4.1 diatas, maka dapat di peroleh bahwa sanggar atau seni berjumlah sebagai berikut :
No Jenis Sanggar Jumlah Sanggar
Rata-Rata
Jumlah Anggota Mean Jumlah Anggota 1 Sanggar Lukis 7 10 - 25 orang (25+10)/2 = 17.5 (18 orang) 2 Sanggar Teater 8 20 – 85 orang (85+20)/2= 50.5 (50 orang) 3 Sanggar Tari 9 20 – 45 orang (45+20)/2 = 32.5 (33 orang) 4 Sanggar Musik 7 10 – 20 orang (10+20)/2 = 15 orang 5 Olahraga dan
Kreativitas
7 25 – 50 orang (50+25)/2 = 35.5 – 36 orang 1 Arbor Skateboard Helvetia, Medan Olahraga Skateboard 2010 2 Medan Skateboarding Pendopo USU,
Medan
Olahraga SkateBoard 1998 3 Komunitas Lunar Archery Taman Avrost
Polonia,Medan
Olahraga Panah 2015 4 PB (Perkumpulan Bola
Basket) Alumni Sutomo Medan
Gor Angkasa, Lanud Polonia, Medan
Olahraga Basket 2000 5 Amphibi Swimming Club Kolam Renang SCC
Unimed, Medan
Olahraga Renang 2013
6 PRIM Olahraga Renang 1960
7 WAHOO Swimming Club Kolam Renang Selayang, Medan
Olahraga Renang 2014
Tabel 4.2 Tabel Jumlah Sanggar dan Jumlah Anggota
(47)
Berdasarkan pada tabel diatas, maka proyeksi pertumbuhan sanggar tiap tahunnya dapat di simpulkan dengan penggunaan rumus sebagai berikut :
a. Sanggar Lukis
Po = Pn x (1 + r )
ᵑ
Po = Pn x (1 + r )ᵑ
P2017 = P2007 x (1 + r )ᵑ
P2027 = P2017 x (1 + r )20P2027 = 7 x (1+0.01)20
7 = 6 x (1+ r )10 P 2027 = 7 (1.01)20
= 1 + r P 2027 = 8.54 ~ 9 Sanggar
0.01 = r
Sanggar Lukis
Sanggar Teater
Sanggar Tari
Sanggar
Musik Olahraga Tahun Berdiri
B T B T B T B T B T
1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 < 1965
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1965 – 1974
0 1 0 1 1 2 1 2 0 1 1975 - 1986
3 4 3 4 2 4 1 3 0 1 1987 - 1997
2 6 2 6 5 9 2 5 2 3 1998 - 2007
1 7 2 8 1 10 2 7 4 7 2008 - 2017
Tabel 4.3 Tabel Nama Sanggar dan Tahun Berdiri Sumber : hasil olah data primer
Po = Pn x (1 + r )
ᵑ
Keterangan : Po : Tahun pada saat ini/tahun ke– n selanjutnya
Pn: tahun ke - n sebelumnya r : Proyeksi Tahun
n : Jumlah Jarak Tahun
(48)
b. Sanggar Teater
Po = Pn x (1 + r )
ᵑ
Po = Pn x (1 + r )ᵑ
P2017 = P2007 x (1 + r )ᵑ
P2027 = P2017 x (1 + r )208 = 6 x (1+ r )10 P2027 = 7 x (1+0.029)20
= 1 + r P 2027 = 7 (1.029)20
0.029 = r P 2027 = 12 Sanggar
c. Sanggar Tari
Po = Pn x (1 + r )
ᵑ
Po = Pn x (1 + r )ᵑ
P2017 = P2007 x (1 + r )
ᵑ
P2027 = P2017 x (1 + r )2010 = 9 x (1+ r )10 P2027 = 10 x (1+0.01)20
= 1 + r P 2027 = 10 (1.01)20
0.01 = r P 2027 = 8.54 ~ 9 Sanggar
d. Sanggar Musik
Po = Pn x (1 + r )
ᵑ
Po = Pn x (1 + r )ᵑ
P2017 = P2007 x (1 + r )
ᵑ
P2027 = P2017 x (1 + r )20
7 = 5 x (1+ r )10 P2027 = 7 x (1+0.03)20
= 1 + r P 2027 = 7 (1.03)20
P 2027 = 12 sanggar
0.03 = r
e. Olahraga
Po = Pn x (1 + r )
ᵑ
Po = Pn x (1 + r )
ᵑ
P2017 = P2007 x (1 + r )
ᵑ
P2027 = P2017 x (1 + r )20
P2027 = 7 x (1+0.08)20
7 = 3 x (1+ r )10 P 2027 = 7 (1.08)20
P 2027 = 32 sanggar = 1 + r
.
.
.
(49)
0.08 = r
Jenis Sanggar/
Komunitas Frekuensi Jam Latihan
Frekuensi Pertemuan Selama / hari
Sanggar Lukis 2 jam / pertemuan 2 x seminggu
Sanggar Teater 3 jam / pertemuan 3 x seminggu
Sanggar Tari 2 jam / pertemuan 2 x seminggu
Sanggar Musik 2 jam / pertemuan 2 x seminggu
Olahraga 3 jam / pertemuan 3 x seminggu
Berdasarkan jadwal yang tertera pada tabel diatas, maka dapat direncanakan jadwal shift yang ditawarkan untuk pengunjung ialah sebagai berikut :
Jenis
Sanggar Jadwal Shift
Total Shift 1 Hari 7 Hari
Sanggar Lukis 14.00 – 16.00 WIB
16.00 – 18.00 WIB
2 14
Sanggar Teater 12.00-15.00 WIB
15.00 – 17.00 WIB
19.00 – 21.00 WIB
3 21
Sangga Tari 14.00 – 16.00 WIB
16.00-18.00
WIB 2 14
Sanggar Musik 14.00 – 16.00 WIB
19.00 –
20.00 WIB 2 14
Olahraga 10.00 – 13.00 WIB
15.00 – 17.00 WIB
19.00-21.00 WIB
3 21
Dengan Jadwal shift yang telah disimpulkan pada keterangan tabel diatas maka dapat tentukan jumlah ruang yang akan dibutuhkan pada Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.4 Tabel Frekuensi jam latihan Sumber : hasil olah data primer
Tabel 4.5 Tabel Frekuensi jam latihan Sumber : hasil olah data primer
(50)
a. Sanggar Lukis
Total Shift dalam 7 hari : 14
Total Pertemuan : 2 kali seminggu Total Sanggar Lukis: 9 sanggar
Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :
x = Total shift dalam 7 hari / total pertemuan
x = 14 / 2
x = 7 Sanggar Lukis
Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :
Y = Total Sanggar/komunitas Tari / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu
Y = 9 / 7
Y = 1.2 ~ 1 ruang latihan ( kapasitas 30 orang)
b. Sanggar Teater
Total Shift dalam 7 hari : 21
Total Pertemuan : 3kali seminggu
Total Sanggar Lukis: 12 sanggar
Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :
(51)
x = 21 / 3
x = 7 Sanggar Lukis
Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :
Y = Total Sanggar/komunitas Teater / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu
Y = 12 / 7
Y = 1.7 ~ 2 ruang latihan ( kapasitas 45 orang)
c. Sanggar Tari
Total Shift dalam 7 hari : 14
Total Pertemuan : 2 kali seminggu
Total Sanggar tari : 9 sanggar
Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :
x = Total shift dalam 7 hari / total pertemuan
x = 14/ 2
x = 7 Sanggar tari
Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :
Y = Total Sanggar/komunitas Tari / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu
Y = 9 / 7
(52)
d. Sanggar Musik
Total Shift dalam 7 hari : 14
Total Pertemuan : 2 kali seminggu
Total Sanggar tari : 12sanggar
Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :
x = Total shift dalam 7 hari / total pertemuan
x = 14/ 2
x = 7 Sanggar musik
Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :
Y = Total Sanggar/komunitas Musik / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu
Y = 12 / 7
Y = 1.7 ~ 2 ruang latihan ( kapasitas 25 orang)
e. Olahraga
Total Shift dalam 7 hari : 21
Total Pertemuan : 3 kali seminggu
Total Sanggar tari : 32 sanggar
Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :
x = Total shift dalam 7 hari / total pertemuan
(53)
x = 7 Sanggar olahraga
Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :
Y = Total Sanggar/komunitas olahraga / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu
Y = 32 / 7
Y = 4.5 ~ 4 ruang latihan ( kapasitas 25 orang)
Berdasarkan data yang telah diperoleh mengenai jumlah kebutuhan ruang, pengumpulan data komunitas di Kota Medan, serta keterangan jadwal pengguna/shift maka dapat ditentukan jumlah pengguna pada Pusat Kreativitas Pemuda ini yaitu :
a. Sanggar Lukis
Total kemungkinan maksimum anggota : 45 orang Jumlah ruang latihan : 2 ruang latihan
Jumlah shift dalam 1 hari : 2 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 45 x 2 x 2
= 180 orang per hari
b. Sanggar Teater
Total kemungkinan maksimum anggota : 75 orang Jumlah ruang latihan : 2 ruang latihan
Jumlah shift dalam 1 hari : 3 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 75 x 2 x 3
(54)
c. Sanggar Tari
Total kemungkinan maksimum anggota : 50 orang Jumlah ruang latihan : 2 ruang latihan
Jumlah shift dalam 1 hari : 2 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 50 x 2 x 2
= 200 orang per hari
d. Sanggar Musik
Total kemungkinan maksimum anggota : 25 orang Jumlah ruang latihan : 2 ruang latihan
Jumlah shift dalam 1 hari : 2 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 25 x 2 x 2
= 100 orang per hari
e. Olahraga
Total kemungkinan maksimum anggota : 65 orang Jumlah ruang latihan : 4 ruang latihan
Jumlah shift dalam 1 hari : 3 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 45 x 4 x 3
= 540 orang per hari
Maka Total Pengguna Maksimum yang akan menggunakan bangunan Pusat Kreativitas Pemuda dalam Satu hari yaitu berkisar sekitar 1470 orang.
(55)
4.3.3 Tabel Program Ruang Pusat Kreativitas Pemuda
Jenis
Ruang Nama Ruang
Kapasita s
Standar Ukuran
Luas
Ukuran Sumber A. Bagian Area Pengelola
Ruang Kantor Pengelola dan Pegawai Ruang Kepala Manager
1m x 1 orang
2-5 m² 5 m² NAD
Ruang Sekretaris Manager
1 x 2 orang
2-5 m² 2 m² NAD
Ruang Manager Keuangan
1 x 1 orang
2-5 m² 4 m² NAD
Ruang Sekretaris Keuangan
1 x 1 orang
2-5 m² 2 m² NAD
Ruang Manager Pemasaran
1 x 1 orang
2-5 m² 4 m² NAD
Ruang Sekretaris Pemasaran
1 x 1 orang
2-5 m² 2 m² NAD
Ruang Manager Teknisi
1 x 1 orang
2-5 m² 4 m² NAD
Ruang 1 x 1 2-5 m² 2 m² NAD
Tabel 4.6 Tabel Program Ruang Kantor Pengelola ( Pengolahan Data Primer)
(56)
Sekretaris teknisi
orang
Ruang Pegawai
1 x 30 orang
1.2 m² 36 m² NAD
Ruang Office Boy
1 x 10 orang
1.2 m² 12 m² NAD
Ruang Bagian Keamanan
1 x 5 orang
1.2 m² 6 m² NAD
Ruang Arsip
1 unit - 24 m² ASS
Ruang Rapat
Ruang Rapat Utama
2 x 20 orang
1.5-2 m² 60 m² (2 ruang rapat) NAD Ruang Rapat Manajer
1 x 10 orang
1.5-2 m² 15 m² NAD
Ruang Rapat Pegawai
1 x 5 orang
1.5-2 m² 10 m² NAD
Ruang Pendukung
Ruang Tunggu
1 x 15 orang
0.8 m² 12 m² NAD
Ruang Resepsioni s
1 x 3 orang
0.8 m² 2.4 m² NAD
Servis
Ruang Loker Pegawai
2 x 10 orang
0.15m²/ orang
3 m² NAD
(57)
Ruang Ganti
orang orang
Toilet Manajer
3 x 1 orang
0,9 m² /unit
2.7 m² NAD
Toilet Pegawai
4 x 1 orang
0,9 m² /unit
3.6 m² NAD
Pantry 1 unit 1.5 m² 1.5 m² NAD
Gudang Barang
1 unit - 20 m² ASS
Gudang Peralatan
2 unit - 10 m² ASS
Sub Total 244.2 m²
Sirkulasi 20 %
48.84 m²
Total 293.04
m²
Jenis Ruang Nama
Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber B. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Ruang Pertunjukan)
Tabel 4.7 Tabel Program Ruang Ruang Pertunjukan ( Pengolahan Data Primer)
(58)
Fasilitas Pertunjukan
Lobby 1x 150
orang
1.5 m² / orang
225 m² NAD
Ruang Tunggu
1 x 50 orang
0.6 m² / orang
30 m² NAD
Ruang Resepsioni s
1 x 3 orang
0.8 m²/orang
2.4 m²/ orang NAD Ruang Pertunjuka n 1 x150 orang 1.2 m²/ orang
180 m² NAD
Sub Total 437.4 m²
Sirkulasi 20 %
87.48 m²
Total 524.88
m²
Jenis Ruang Nama
Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber C. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Penerimaan)
Fasilitas Penerimaan
Lobby 1x 150
orang
1.5 m² / orang
225 m² NAD
Ruang Tunggu dan geleri
1 x 50 orang
0.6 m² / orang
30 m² NAD
Ruang Resepsioni s
1 x 3 orang
0.8 m²/orang
2.4 m²/ orang
NAD Tabel 4.8 Tabel Program Ruang Fasilitas Penerimaan
(59)
Ruang Administra si
1 x 3 orang
1.2 m²/ orang
3.6 m² / orang
NAD
ATM Centre
1 x 10 orang
1.5 m² / orang
15 m² NAD
Sub Total 306 m²
Sirkulasi 20 %
61.2 m²
Total 367.2 m²
Jenis Ruang Nama Ruang
Kapasit
as Standar Luas Sumber D. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Seni Pertunjukan)
Area Seni Pertunjukan
Auditorium 1 x 300 orang
- 250 m² ASS
Back stage 1 unit - 30 m² ASS
Panggung 1 unit 2.5 m² / orang
100 m² NAD
Ruang Persiapan
1 x 5 orang
- 15 m² ASS
Ruang Ganti
2 unit 0.15m²/ orang
20 m² NAD
Ruang Loker
2 x 15 orang
0.15m²/ orang
20 m² NAD
Ruang Briefing
1 unit - 30 m²
Tabel 4.9 Tabel Program Ruang Seni Pertunjukan ( Pengolahan Data Primer)
(60)
\ Ruang Kelas - Area Teknisi Pertunjukan Ruang Audio Visual
1 unit 0.6 m² / orang
25 m² NAD
Ruang Lighting
1 unit 0.6 m² / orang
25 m²
Ruang Kontrol
1 unit 0.6 m² / orang
25 m²
Servis Toilet Pria 2 unit 0,9 m² /unit
12 m² x 2 unit = 24 m²
NAD
Toilet Wanita
2 unit 0,9 m² /unit
12 m² x 2 unit = 24 m²
NAD
Ruang Janitor
2 unit 1.2 m² /unit
8 m²/ 2 unit =16 m² NAD Ruang Peralatan alat
1 unit - 10 m² ASS
Gudang 1 unit - 20 m² ASS
Sub Total 614 m²
Sirkulasi 20 %
122.8 m²
Total 736.8 m²
Tabel 4.10 Tabel Program Ruang Seni Tari ( Pengolahan Data Primer)
(61)
Jenis Ruang
Nama
Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber A. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Seni Tari)
Area Seni Tari
Ruang Studio Tari
3 x 30 orang
80 m² / unit
80 m² x 3 unit = 240 m²
NAD
Ruang Kelas
2 x 25 orang
0.9 m² / orang
45 m²/2 unit = 90 m²
NAD
Ruang Guru
1 unit 0.9 m² / orang
15 m² NAD
Hall 1 unit 0.9 m² /
orang
72 m² NAD
Ruang Persiapan
1 unit - 25 m² ASS
Ruang Ganti
2 unit 0.15m²/
orang
20 m² = 40 m²
NAD
Ruang Peralatan dan Alat
1 unit - 10 m² ASS
Area Teknisi Seni Tari
Ruang Kontrol
1 unit 0.6 m² / orang
15 m² NAD
Ruang Audio
1 unit 0.6 m² / orang
25 m² NAD
Servis Toilet
Wanita
2 unit 0,9 m²
/unit
12 m² = 24 m²
NAD Tabel 4.10 Tabel Program Ruang Seni Tari
(62)
Toilet Pria
2 unit 0,9 m²
/unit
12 m² = 24 m²
NAD
Ruang Janitor
2 unit 1.2 m²
/orang
8 m²/ 2 unit =16 m²
NAD
Gudang 1 unit - 20 m² Studi
Sub Total 592 m²
Sirkulasi 20%
118 . 4 m²
Total 712.4 m²
Jenis Ruang Nama
Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber B. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Seni Lukis )
Area Seni Lukis
Ruang Lukis
2 x 25 orang
0.9 m² / orang
45 m²/2 unit = 90 m²
NAD
Galeri Seni
50 orang 0.9 m² / orang 200 m²/ unit NAD Ruang Pameran
1 unit 0.9 m² / orang
150 m²/ unit
NAD
Hall 1 unit 0.9 m² /
orang
72 m² NAD
Ruang Peralatan dan Alat
1 unit - 10 m² ASS
Ruang 1 unit 0.9 m² / 15 m² NAD
Tabel 4.11 Tabel Program Ruang Seni Lukis ( Pengolahan Data Primer)
(63)
Guru orang Ruang
Kelas Bersama
2 x 25 orang
0.9 m² / orang
45 m²/2 unit = 90 m² NAD Area Teknisi Seni Lukis Ruang Kontrol
1 unit 0.6 m² / orang
15 m² NAD
Ruang Lighting
1 unit 0.6 m² / orang
25 m² NAD
Servis Toilet
Wanita
2 unit 0,9 m²
/unit
12 m² = 24 m²
NAD
Toilet Pria
2 unit 0,9 m²
/unit
12 m² = 24 m²
NAD
Ruang Janitor
2 unit 1.2 m²
/orang
8 m² = 16 m²
NAD
Gudang 1 unit - 20 m² Studi
Sub Total 661 m²
Sirkulasi 20%
132.2 m²
Total 793.2 m²
Jenis Ruang Nama
Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber C. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Seni Musik )
Area Seni Musik
Hall 1 unit 0.9 m² /
orang 45 m²/unit NAD Ruang Kelas Musik
50 orang 0.9 m² / orang
45 m²/ unit
NAD Tabel 4.12 Tabel Program Ruang Seni Musik
(64)
dengan Alat Musik Studio Musik
2 unit / 15 orang
40 m²/unit
80 m² / 2unit = 160 m²
ASS
Ruang Peralatan dan Alat
1 unit - 10 m² ASS
Ruang Guru
1 unit 0.9 m² / orang
15 m² NAD
Ruang Kelas Bersama
2 x 25 orang
0.9 m² / orang
45 m² NAD
Area Teknisi Seni Musik
Ruang Audio
1 unit 0.6 m² / orang
15 m² NAD
Ruang Lighting
1 unit 0.6 m² / orang
25 m² NAD
Servis Toilet
Wanita
2 unit 0,9 m²
/unit
12 m² x 2 unit = 24 m²
NAD
Toilet Pria
2 unit 0,9 m²
/unit
12 m² x 2 unit = 24 m²
NAD
Ruang Janitor
2 unit 1.2 m²
/orang
8 m² x 2 unit = 16 m²
NAD
Gudang 1 unit - 20 m² Studi
(65)
Sirkulasi 20%
76.8 m²
Total 460.8 m²
Jenis Ruang Nama
Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber D. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Pendukung )
Area Ruang Luar
Bangunan
Amphitheatre 1 unit / 100 orang
- 150 m² ASS
Area Skateboard
1 unit - 100 m² ASS
Rooftop Garden
1 unit - - Studi
Area Edukasi / Pendidikan
Perpustakaan 1 unit - 56 m² ASS
Ruang Diskusi
1 unit / 25 orang
0.6 m² / orang
25 m² NAD
Ruang Komputer
1 unit 0.6 m² / orang
25 m² NAD
Ruang Visual
Perbelanjaan Toko Retail souvenir
1 unit 0,9 m²
/unit
12 m² NAD
Café makanan
1unit 0,9 m²
/unit
12 m² NAD
Coffee Shop 1unit 0,9 m²
/unit
12 m² NAD
Tabel 4.13 Tabel Program Ruang Fasilitas Pendukung ( Pengolahan Data Primer)
(66)
Toko buku 1 unit 0,9 m² /unit
12 m² NAD
Apotik 1unit 0,9 m²
/unit
12 m² NAD
Toko peralatan seni
1unit 0,9 m²
/unit
12 m² NAD
Toko peralatan olahraga
1 unit 0,9 m²
/unit
12 m² NAD
Beribadah Mushalla 1 unit /
150 orang
0,9 m² /unit
64 m² NAD
Sub Total 504 m²
Sirkulasi 20%
100.8 m²
Total 604.8 m²
Jenis Ruang Nama
Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber E. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Olahraga )
Fasilitas Olahraga Lapangan Basket 6 Orang/unit
26 m x 15 m
390 m² NAD
Area Skateboard
Lapangan Tenis
2 – 4 orang
23 m x 10 m
230 m² NAD
Tabel 4.14 Tabel Program Ruang Fasilitas Olahraga ( Pengolahan Data Primer)
(67)
Lapangan Bulutangkis
2- 4 orang 13 m x 6 m
78 m² NAD
Ruang tenis meja
2-4 orang / meja (4 unit meja)
2,7 m x 1.5 m / meja (ruang 6 m x 12 m)
72 m²
Fasilitas Kolam Renang Kolam
Renang
5 orang / 6 jalur lintasan (1 unit)
22 m x 44 m
968 m² NAD
Kamar ganti pria
46 orang / jumlah loker 46
1 orang /0.6 m²(7 x 8 m²)
56 m² NAD
Kamar Ganti Wanita
46 orang / jumlah loker 46
1 orang /0.6 m²(7 x 8 m²)
56 m² NAD
Ruang bilas pria
16 orang / 16 unit
1 orang / 0.95 m x 0.8 x 1.45 m
0.76 m² / unit (1 ruang bilas 8 m x 3 m = 24 m²)
NAD
Ruang bilas wanita
16 orang / 16 unit bilik
1 orang / 0.95 m x 0.8 x
0.76 m² / unit (1 ruang
(68)
1.45 m bilas 8 m x 3 m = 24 m²) Toilet Pria 4 bilik
unit
0.9 m x 1.2 m /unit bilik
4 m x 8 m = 32 m² (14 unit ) NAD Toilet Wanita 4 bilik unit
0.9 m x 1.2 m /unit bilik
4 m x 8 m = 32 m² (14 unit )
NAD
Ruang Fitness dan Gym Ruang
Fitness
50 orang / 2 unit
Ukuran luas standar 35 – 200 m²
72 m² /unit (144 m²/ 2 unit) NAD Ruang senam
35 orang / 2 unit
Ukuran luas standar 100 – 196 m²
50 m² / unit (100 m² / 2 unit)
NAD
Ruang ganti pria
46 orang / jumlah loker 46
1 orang /0.6 m²(7 x 8 m²)
56 m² NAD
Ruang ganti wanita
46 orang / jumlah loker 46
1 orang /0.6 m²(7 x 8 m²)
56 m² NAD
(69)
pria 16 unit 0.95 m x 0.8 x 1.45 m
unit (1 ruang bilas 8 m x 3 m = 24 m²) Ruang bilas
wanita
16 orang / 16 unit
1 orang / 0.95 m x 0.8 x 1.45 m
0.76 m² / unit (1 ruang bilas 8 m x 3 m = 24 m²)
NAD
Toilet pria 4 bilik unit
0.9 m x 1.2 m /unit bilik
4 m x 8 m = 32 m² (14 unit ) NAD Toilet wanita 4 bilik unit
0.9 m x 1.2 m /unit bilik
4 m x 8 m = 32 m² (14 unit )
NAD
Sub Total 2430 m²
Sirkulasi 20%
486 m²
(70)
Jenis Ruang Nama
Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber F. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Teknis Bangunan ) Fasilitas
Teknis Bangunan
Ruang Genset
1 unit 30 m² / unit
30 m² / unit
NAD
Ruang Panel 1 unit 15 m² / unit
15 m² / unit
NAD
Ruang Trafo 1 unit 15 m² / unit
15 m² / unit
NAD
Ruang Pompa
1 unit 40 m² / unit
40 m² / unit
NAD
Ruang STP 1 unit 15 m² /
unit
15 m² / unit
Studi
Ruang Pembuangan Sampah
1 unit 15 m² / unit
15 m² / unit
Studi
Ruang Pegawai Teknisi
1 unit / 5 orang
1.2 m² /unit
10 m² /unit
NAD
Sub Total 140 m²
Sirkulasi 20%
28 m²
Total 168 m²
Tabel 4.14 Tabel Program Ruang Fasilitas Teknis Bangunan ( Pengolahan Data Primer)
(71)
No Jenis Fasilitas Total
1 Fasilitas Pengelola 293 m²
2 Fasilitas
Penerimaan
367 m²
3 Fasilitas
Pertunjukan
736.8 m²
4 Fasilitas Seni Teater
688 m²
5 Seni tari 712 m²
6 Seni musik 460 m²
7 Seni Lukis 793.2 m²
8 Fasilitas
Pendukung
504 m²
9 Fasilitas Teknis 168 m²
10 Fasilitas Olahraga 2916 m²
11 Total Luas 7637 m²
No Keterangan
1 NAD Neufert Data
Architect
2 ASS Asumsi
3 Studi Studi survei
Tabel 4.15 Tabel Total Luas Program Ruang ( Pengolahan Data Primer)
Tabel 4.16 Tabel Keterangan Sumber ( Pengolahan Data Primer)
(72)
4.3.4 Analisa Kebutuhan Parkir
Berdasarkan standar jumlah parkir (Ir. Jimmy S Juwana, MSAE, Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga, Jakarta 2004) kebutahan pada Bangunan Pusat kreativitas Kwala Bekala adalah :
Mobil
Kebutuha 1 mobil = 6 orang = (total seluruh pengunjung : jumlah penumpang dalam 1 mobil ) = 78 mobil
1 mobil membutuhkan . , sehingga memerlukan lahan 78 x 12.5 =
Sirkulasi 20% = 973,3x20/100 = Total 973,3+194,6 =
Sepeda Motor
Jumlah 1 sepeda motor = 2 orang = (total seluruh pengunjung : jumlah penumpang dalam 1 sepeda motor ) = 467 sepeda motor
1 sepeda motor membutuhkan , sehingga memerlukan lahan 467 x 2 =
Sirkulasi 20% = 934x20/100 = Total 186,88+934 =
Sepeda
Jumlah 1 sepeda = 1 orang = (total seluruh pengunjung : jumlah penumpang dalam 1 sepeda motor ) = 934 sepeda motor
1 sepeda membutuhkan , sehingga memerlukan lahan 934 x0,75 =
Sirkulasi 20% = 700,8x20/100 = Total 186,88+934 =
(73)
Total kebutahan pada Bangunan Pusat kreativitas Kwala Bekala adalah
+ . =
4.4 Analisa Utilitas Bangunan
Utilitas merupakan hal yang sangat di perlukan dalam bekerja nya suatu bangunan. Kehadiran utilitas merupakan aspek penting untuk memberikan kenyamanan ddan keamanan bagi pengguna bangunan perancangan kedepannya. Aspek-aspek penunjang utilitas diantaranya sistem pengolahan air, sistem mekanikal, sistem elektrikal, pengolahan sampah,sistem kebakaran, keamanan bangunan, serta penghawaan pada bangunan. Aspek-aspek diatas tentunya menerapkan metode yang ramah lingkungan, sehingga menciptakan suatu bangunan perancangan yang berkelanjutan.
4.4.1 Sistem Pengolahan Air a. Sistem Air Kotor
Air kotor yang telah ditampung kemudian di olah kembali pada bak penampungan dengan menetralkan unsur – unsur kimiawi lalu di buang menuju roil kota atau
Wastafel
Urinoir
WC
Shower
Dapur
Septic tank
Bak penampungan
Penampungan Pengolahan Air
(IPAL)
Riol Kota
Penampungan pengolahan air ini bertujuan untuk menyaring air limbah rumah tangga yang berasal dari bangunan agar menjaga lingkungan dari limbah, air yang telah di saring dan netralkan kemudian di alirkan menuju riol kota atau danau pada sebelahnya. 4.11 Gambar Skema Sistem Pengolahan Air Kotor
(74)
danau di sebelahnya, hal ini bertujuan agar limbah yang berasal dari bangunan perancangan tidak mencemari lingkungan, maupun ekosistem yang berada pada danau tersebut.
b. Sistem Air Bersih
Air bersih yang digunakan berasal dari dua kategori diantaranya berasal dari PDAM dan pengolahan air dari air hujan dan danau pada sebelah lokasi perancangan, untuk menciptakan desain yang ramah lingkungan maka penggunaan daur ulang air menjadi salah satu solusi agar desain berkelanjutan.
Pompa
Wastafel
Urinoir
WC
Shower Air hujan
Danau
PDAM
Bak Penampungan (Roof watertank/Ground
watertank) Penampungan
pengolahan
air Air Pompa Air
Kolam Renang
4.12 Gambar Skema Sistem Pengolahan Air Bersih Sumber : Olah data pribadi
(75)
4.4.2 Sistem Elektrikal
4.4.3 Aspek Kebakaran
Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm.
Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu : 1. Alat deteksi asap (Smoke Detector)
Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang.
2. Alat deteksi nyala api (Flame Detector) PLN
Trafo
Meteran
Panel
Panel Lighting & aliran Listrik
Panel power
Panel Distribusi
Lampu, saklar, dan stop kontak
Panel Pompa
Panel AC
Panel kebakaran
4.13 Gambar Skema Sistem Pengolahan Listrik Sumber : Olah data pribadi
(76)
Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut.
Sistem pemadam kebakaran yaitu: 1. Pencegahan
Deteksi asap
Deteksi panas 2. Penanggulangan
Fire hydrant : Melayani area seluas 500-800 m2
Fire extinguser : Melayani area seluas 200-250 m2 dengan jarak antara dua unit 20-25 m yang merupakan alat kebakaran portabel.
Pilar hydrant : Diletakan di luar bangunan
Sprinkler : Melayani area seluas 10-25 m2/spinkler yang bekerja secara otomatis untuk memadamkan api sedini mungkin.
Penyelamatan dengan menggunakan tangga kebakaran. Syarat tangga kebakaran adalah:
Terbuat dari bahan tahan api
Terdapat penekanan asap
Di lantai dasar langsung ke luar ke alam bebas Radius penempatan kira-kira 40 m
4.4.4 Pembuangan Sampah
Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area dalam bangunan seperti :
Area kerja pengelola berupa kertas-kertas bekas
Area pengunjung berupa bungkusan-bungkusan bekas makanan
(77)
Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat racun. Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.
Jika bangunan terdiri dari beberapa lantai dan kapasitas sampahnya besar maka harus disediakan tempat pembuangan sampah dengan sistem vertikal atau shaft sampah ke bak sampah di lantai dasar untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.
4.4.5 Sistem Penghawaan
4.5 Analisa Struktur Bangunan
Analisa Struktur merupakan solusi yang bertujuan untuk menemukan jenis struktur yang akan diterapkan agar memperkokoh dan menjaga kestabilan bangunan terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Kondisi lingkungan ini terdiri atas kondisi kontur, jenis tanah, angin, lokasi tapak,
Kondensor Cooling
Tower
Air Handling Unit Chiller
Outlet Unit
Inlet Unit
Ruangan
4.14 Gambar Skema Sistem Pengolahan Listrik Sumber : Olah data pribadi
(78)
serta faktor alam seperti gempa bumi, kebakaran,angin puting beliung dan lain lain.
4.5.1 Jenis Struktur
Berdasarkan fungsi nya jenis struktur di bagi menjadi dua bagian, yitu struktur bangunan dan struktur pondasi, berikut penjelasannya :
a. Struktur bangunan
Objek Kelemahan Kelebihan
Rangka batang Refleksi besar bila diterpa angin Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar (14 -22 meter), kuat dalam bentangan horizontal. Dinding pemikul Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif
kecil (1/20
-Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai Tabel 4.18 Tabel Keterangan Struktur Bangunan
(79)
1/24 bentang) Kabel baja Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi. Plat Lantai Precast Selisih ketinggian relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.
b. Struktur Pondasi
Objek Keterangan
Pondasi Tiang Pancang
a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya 5ertikal maupun horizontal
b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter) c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan Tabel 4.19 Tabel Keterangan Struktur Pondasi
(80)
kayu
e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar
Pondasi Sumuran
a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak
b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (4-8 meter) c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan
d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah
Pondasi Bore Pile
a. Cukup aman untuk menahan gaya 5ertikal
b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (>10 meter) c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi
d. Digunakan pada tanah yang tidak keras
e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar
f. Tidak memakan waktu yang lama g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis
(81)
4.6 Analisa Penerapan Tema Perancangan
Tema Arsitektur Hijau merupakan tema yang dipilih dalam perancangan Pusat Kreativitas Pemuda. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan suatu perancangan dengan mengedepankan aspek lingkungan dan menghemat energi sehingga bangunan perancangan ini dapat berkelanjutan. Keberadaan danau yang tepat bersebelahan di samping lokasi perancangan menjadi potensi dalam konsep pengolahan air yang dapat digunakan kembali bagi bangunan perancangan.
4.6.1 Tabel Konsep Penerapan Arsitektur Hijau
No Prinsip Arsitektur Hijau Penerapan Prinsip Arsitektur Hijau Bangunan
Teknologi yang diterapkan 1. Mengurangi/meminimalisir
penggunaan energy atau pemanfaatan energi matahari
Menerapkan konsep photovoltaic yang di konversi menjadi energi listrik pada bangunan
Panel Surya 2. Pengolahan Air agar dapat
digunakan kembali
Penggunaan sistem IPAL untuk
pengelolaan air pada bangunan IPAL 3. Memberikan kenyamanan
thermal/penghawaan alami
Menerapkan penghawaan alami pada area public seperti area koridor dan lobby
Memperbanyak bukaan/Jendela 4. Penerangan alami pada
bangunan
Menggunakan konsep skylight pada bangunan
Skylight pada Rooftop 5. Penggunaan atap rumput atau
green roof
Bertujuan sebagai perantara penyerapan air hujan untuk di kelola kembali dan mereduksi thermal yang berasal dari matahari menuju bangunan
Green Roof pada tiap kantilever dan
Rooftop 6. Mengadaptasi pada Menjaga kondisi eksisting sekitar
Tabel 2.4 Tabel Penerapan Arsitektur Hijau Pada Perancangan ( Pengolahan Data Primer)
(82)
lingkungan alam di sekitar yaitu danau. 7. Memanfaatkan kondisi lahan
dengan sebaik-baiknya
Mengadaptasi bentukan bangunan terhadap site
(83)
BAB V
PRINSIP PERANCANGAN 5.1.Konsep Bentuk Dasar Pada Perancangan 5.1.1 Konsep Massa
Bangunan pusat kreativitas ini terletak pada kecamatan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatra Utara. Pusat Kreativitas ini berdasar kepada konsep tema Arsitektur Hijau. Penerapan arsitektur ini pada dasarnya beradaptasi kepada lingkungan di sekitar bangunan proyek perancangan. Arsitektur hijau tidak hanya meliputi pada konsep penghijauan pada proyek perancangan, melainkan juga meliputi unsur – unsur penggunaan material ramah lingkungan, penghematan energy, serta proses daur ulang yang menciptakan suatu rancangan yang ramah lingkungan. Keterkaitan tema terhadap proyek perancangan ialah bangunan Pusat Kreativitas merupakan bangunan yang memiliki aktivitas yang cukup sibuk yaitu dengan ada nya fungsi olahraga serta seni sehingga dinilai cukup memakan energi yang besar, terutama pada energi penggunaan listrik, maka tema ini dapat membantu dalam menciptakan suatu Pusat Kreativitas yang dapat berkelanjutan kedepannya.
Gambar 5.1 Konsep bentukan massa bangunan (sumber : pengolahan data pribadi)
(84)
Pada gambar pertama merupakan bentukan massa awal hanya kotak, kemudian di tahap kedua massa bangunan di potong sebagai respon terhadap jalur masuk site, lalu massa dipecah menjadi 2 bagian dan yang terakhir untuk merespon bentukan site maka gubahan massa di desain melengkung sebagai respon terhadap bentukan tersebut.
5.1.2 Konsep Block Plan
Konsep blok plan pada Pusat Kreativitas Pemuda terbagi atas dua massa dengan 3 jenis fungsi yaitu bangunan inti pusat kreativitas, bangunan teater, dan bangunan olahraga, konsep pemisahan massa ini mendukung teori arsitektur hijau dengan mengedepankan penghawaan, bukaan, serta memaksimalkan pencahayaan.
Gambar 5.2 Konsep Block Plan bangunan (sumber : pengolahan data pribadi)
Bangunan Teater
Bangunan Inti Pusat Kreativitas Pemuda
(85)
Pada bangunan inti mengaplikasikan konsep green roof pada atap sebagai media pereduksi temperature serta penampung air hujan yang kemudian di olah.
Penggunaan Skylight pada bangunan olahraga sebagai media pencahayaan alami pada bangunan.
Gambar 5.3 Perletakan massa (sumber : pengolahan data pribadi)
Gambar 5.4 Konsep Green Roof (sumber : pengolahan data pribadi)
(86)
Gambar 5.5 Konsep Skylight (sumber : pengolahan data pribadi)
(87)
5.1.3 Konsep Tampak
Konsep tampak pada pusat kreativitas ini ialah menggunakan secondary skin sebagai tindakan untuk mengurangi tingkat sinar matahari yang dapat mengganggu kenyamanan thermal bangunan.
Konsep bukaan yang banyak pada fasad merupakan salah satu konsep yang diterapkan dengan tema Arsitektur Hijau yaitu memperbanyak pencahayaan alami agar dapat mengurangi penggunaan listrik yang berlebih. Konsep fasad pada bagian ini di fokus kan pada dua titik diantaranya pada area jalan Bunga Turi dan Jalur Pedestrian TOD Kwala Bekala.
Gambar 5.6 Konsep Tampak arah Utara (sumber : pengolahan data pribadi)
Secondary Skin sebagai pereduksi sinar matahari
Fasad ini di hadapkan menuju jalan raya, dengan di beri aksen secondary skin untuk mengurangi bukaan berlebih, karena area ini merupakan are servis
Bagian ini fasad bangunan olahraga tidak terlalu di fokuskan karena keberadaaan lapangan basket
Kehadiran climbing wall ditujukan selain sebagai fasilitas juga sebagai aksen bagi fasad agar terlihat lebih menarik.
(88)
Gambar diatas merupakan konsep entrance dan tampak bangunan pusat kreativitas yang dihadapkan menuju area Jalan Bunga Turi, hal ini dikarenakan wilayah ini merupakan akses utama kendaraan untuk drop-off. Untuk mempertegas penggunaan tema Arsitektur Hijau dilihat pada banyak nya bukaan yang di aplikasikan pada bangunan untuk mempermudah cahaya alami menerangi interior bangunan Pusat Kreativitas Pemuda ini.
Gambar 5.7 Konsep Tampak (sumber : pengolahan data pribadi)
Fasad bangunan teater di hadapkan menuju jalur TOD yang merupakan pusat aktivitas para pengunjung transit, ini agar dapat menarik minat pengunjung untuk berkunjung ke bangunan perancangan
Bentuk fasad melengkung untuk mengurangi kesan kaku diatas lahan yang melengkung dan juga mendukung konsep bangunan yang merupakan bangunan teater.
(89)
5.2. Konsep Tapak
5.2.1 Konsep Perancangan Tapak
Konsep perancangan tapak yang terdapat pada kawasan perancangan ini ialah dengan konsep arsitektur hijau yang mengutamakan kawasan hijau yang berfungsi sebagai taman terhadap kawasan perancangan, pada perletakan massa di kawasan ini didesain secara memusat pada site.
Penerapan beberapa secondary dan pengulangan garis vertikal untuk melaraskan antara bidang satu dengan bidang lainnya, ini juga agar fasad bangunan saling berkesinambungan.
Gambar 5.9 Konsep Tampak Arah Selatan (sumber : pengolahan data pribadi)
Bentuk lengkung untuk membalas bentukan bangunan dari Pusat Kreativitas dan adaptasi dari bentuk lahan.
(90)
Fungsi bangunan pada perancangan pusat kreativitas pemuda ini ialah bangunan yang berfokus pada kegiatan seni serta olahraga atau pengembangan minat dan bakat pemuda, sehingga ruang hijau pada kawasan site ini dapat berfungsi sebagai area / wadah kegiatan para pengunjung yang datang.
5.2.2 Konsep Sirkulasi Ruang Luar
Konsep sirkulasi pada lokasi perancangan ini terbagi atas 3 jenis yaitu jalur kendaraan drop off, jalur kendaraan menuju basement dan jalur kendaraan menuju keluar basement dan keluar dari lokasi perancangan
Area taman / area hijau Massa Bangunan
Entrance site dan bangunan Area servis Bangunan
Fasilitas Olahraga
Gambar 5.10 konsep penzoningan tapak dan bangunan perancangan (sumber : pengolahan data pribadi)
(91)
Konsep tapak pada perancang pusat kreativitas ini didasari oleh pergerakan manusia yang ada pada tiap – tiap fungsi di bangunan perancangan ini dan juga aktivitas jalur transit TOD. Demi menghasilkan perancangan tapak yang walkable, maka tapak di desain dengan mengedepankan penempatan jalur pedestrian, sehingga manusia di dalamnya akan terus bergerak dan menikmati fungsi fungsi yang ada di dalam pusat kreativitas ini.selain itu kehadiran jalur pedestrian pada tapak juga bertujuan untuk memppermudah pengguna nantinya mengakses bangunan-bangunan yang ada pada lokasi perancangan.
Gambar 5.11 Konsep Sirkulasi tapak (sumber : pengolahan data pribadi)
Jalur sirkulasi mobil Jalur sirkulasi pedestrian
(92)
Demi menghadirkan suatu desain yang mengadaptasi dengan lingkungan sekitar maka perancangan tapak didesain dengan menghadirkan dua main gate yang digunakan sebagai akses masuk untuk menuju bangunan, seperti pada gambar 5.12 tapak di rancang dengan membuka akses dari arah jalur pedestrian TOD yang merupakan pusat kegiatan transit, ini bertujuan agar pengunjung juga mudah dan dekat untuk mengakses bangunan perancangan dengan berjalan kaki, tanpa harus memutar kembali menuju
entrance utama.
Akses Jalur Pedestrian TOD Konsep srikulasi tapak dirancang dengan memberikan akses jalur masuk dari jalur pedestrian TOD, ini agar mempermudah pengunjung dari arah jalur pedestrian TOD untuk masuk ke bangunan perancangan.
Gambar 5.13 Konsep Sirkulasi tapak dari Arah Jalur TOD (sumber : pengolahan data pribadi)
(93)
5.2.3 Konsep Sirkulasi Ruang Dalam
Konsep yang diterapkan pada sirkulasi bangunan yang terdapat pada Pusat Kreativitas Pemuda ini adalah mengedepankan pergerakan pengguna didalamnya. Hal ini bertujuan agar menciptakan pola pergerakan yang
sequence yang dapat mengendalikan pola pergerakan pengguna didalamnya.
Gambar 5.14 Zoning lantai 1 dan 2 bangunan pusat kreativitas (sumber : pengolahan data pribadi)
Area Privasi Area Servis Area Publik Area Semi Publik
(94)
Gambar 5.15 Zoning lantai 3 dan 4 bangunan pusat kreativitas (sumber : pengolahan data pribadi)
Gambar 5.16 Zoning lantai 1 dan 1 bangunan olahraga dan teater (sumber : pengolahan data pribadi)
(95)
5.2.4 Analisa Orientasi dan View Bangunan
Berdasarkan hasil analisa view, view yang memiliki potensi paling baik ialah berada pada area danau, maka konsep perancangan pada bangunan di arah kan pada wilayah ini, dengan menempatkan beberapa ruang yang membutuhkan akses view seperti ruang latihan tari, lukis, dan ruang kelas.
Gambar 5.17 Zoning basement (sumber : pengolahan data pribadi)
Merupakan area pusat Kuliner, dan dapat menjadi salah satu potensi view di wilayah ini.
Merupakan wilayah Eco Business Park, menjadi salah satu view.
Bagian fasad bangunan di area ini di hadapkan menuju danau, hal ini karena area ini memiliki potensi orientasi paling baik bagi ruang – ruang pada bangunan.
(96)
5.2.5 Analisa iklim 5.2.5.1Analisa Matahari
Pada gambar konsep dibawah pencahayaan alami yang berasal dari matahari di alirkan menuju bangunan pusat kreativitas dan bangunan olahraga melalui media skylight yang terletak pada atap kedua bangunan, penggunaan skylight ini bertujuan untuk memperkuat konsep dari tema Arsitektur Hijau, sehingga menghasilkan bangunan perancangan yang hemat energy penggunaan pada lampu.
Penggunaan skylight pada atap bangunan bertujuan untuk memanfaatkan pencayahaan alami dari matahari masuk kedalam bangunan, sehingga dapat menghemat efesiensi penggunaan lampu. Terdapat dua skylight
pada atap bangunan pusat kreativitas yang digunakan sebagai media mengalirkan pencahayaan alami dari matahari.
Gambar 5.19 Konsep Matahari dan Pencahayaan (sumber : pengolahan data pribadi)
(97)
5.2.5.2Analisa Angin
Konsep penghawaan pada perancangan ini selain menggunakan AC Central pada ruang-ruang di dalam bangunan, juga menggunakan penghawaan alami yang berasal dari bukaan-bukaan bangunan. Aliran angin masuk menuju bangunan kemuda mengalir secara alami pada ruang koridor dan lobby dan kemudian mengalir menuju atap bangunan dan dikeluarkan oleh ventilasi yang berada pada skylight. Penghawaan alami ini bertujuan untuk mengurangi efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh penggunaan AC.
Gambar 5.20 Konsep Matahari dan Pencahayaan (sumber : pengolahan data pribadi)
Skylight yang terletak pada atap bangunan olahraga bertujuan sebagai media penerangan area kolam renang indoor pada siang hari.
(98)
Pada fasad bangunan terdapat envelope / aliran bukaan untuk angin masuk kedalam bangunan, bukaan ini berfungsi selain sebagai estetika juga sebagai pengawaan alami pada bangunan, angin ini kemudian akan dialirkan menuju area koridor dan lobby.
Konsep aliran angin pada bangunan ini masuk menuju bukaan kemudian mengalir ke atas menuju atap dan dikeluarkan melalu ventilasi yang berada pada skylight tersebeut.
Gambar 5.21 Konsep Aliran Angin dan Bukaan (sumber : pengolahan data pribadi)
(99)
5.2.6 Konsep Kebisingan
Konsep dasar dalam mengatasi kebisingan pada bangunan perancangan yaitu pada perletakan zona fungsi yang ada pada perancangan ini, untuk menghidari kebisingan yang berasal dari kegiatan olahraga, kereta api, dan kendaraan maka bangunan inti ditempatkan sedikit lebih jauh dan berada pada pinggir danau, sedangkan untuk ruang ruang servis seperti IPAL, ruang genset, ruang peralatan olahraga ditempatkan pada area yang bersebelahan dengan area rel kereta api hal ini dikarenakan ruang ruang tersebut menimbulkan suara, sedangkan pada bangunan teater ditempatkan pada samping jalur pedestrian TOD yang memiliki tingkat kebisingan yang cukup rendah shingga tidak terlalu berpengaruh bagi bangunan teater ini.
Bangunan Teater
Kebisingan Tinggi Kebisingan Sedang Kebisingan Rendah
Bangunan Inti Pusat Kreativitas Pemuda
Bangunan Olahraga
Tingkat kebisingan pada area ini cukup tinggi disebabkan oleh aktivitas kereta api, maka solusi yang digunakan yaitu menempatkan ruang ruang servis pada area ini dan bagian perlengkapan pada bangunan olahraga.
Menempatkan bangunan inti pusat kreativitas jauh dari sumber kebisingan yang berasal dari jalan raya, aktivitas olahraga, dan perlintasan kereta api agar meningkatkan kenyamanan kegiatan belajar mengajar di dalam bangunan ini.
(100)
5.2.7 Konsep Utilitas 5.2.7.1Konsep Utilitas Air
Pada konsep utilitas air, konsep tema Arsitektur Hijau ialah dengan pemanfaatan kembali air yang berasal dari air hujan dan juga danau yang berada di sebelah lokasi perancangan, air ini akan disaring melaui bak penyaringan kemudian menuju IPAL hingga menjadi air bersih yang diperlukan untuk kebutuhan di dalam bangunan. Air bersih tidak hanya berasal dari pengolahan, juga berasal dari PDAM. Sedangkan pada kolam renang memiliki beda bak penampungan, hal ini dikarenakan kebutuhan air yang lebih besar maka memerlukan bak dan penyaringan tersendiri.
Gambar 5.23 Konsep Utilitas Air (sumber : pengolahan data pribadi)
(1)
BAB VI. HASIL PERANCANGAN ARSITEKTUR ... 156
6.1 Data Hasil Perancangan Pusat Kreativitas Pemuda ... 156
6.2 Peta Fisik / Tapak (Lampiran)... 156
6.3 Rancangan Tapak (Lampiran) ... 156
6.4 Rancangan Arsitektur (Lampiran)... 156
6.5 Rancangan Struktur dan Konstruksi (Lampiran) ... 156
6.6 Rancangan Utilitas(Lampiran) ... 156
6.7 Perspektif Suasana Eksterior Pusat Kreativitas Pemuda ... 157
6.8 Perspektif Suasana Interior Pusat Kreativitas Pemuda ... 161
6.9 Foto Maket/Model Pusat Kreativitas Pemuda... 162
(2)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Masterplan Design... 2
Gambar 2.1 Letak Site di kawasan Kwala Bekala ... 15
Gambar 2.2 konsep TOD ... 24
Gambar 2.3 Peter Calthorpe ... 25
Gambar 2.4 Tipe-tipe Pemukiman di Kawasan TOD ... 26
Gambar 2.5 Zona Antara Sidewalk dan Rumah... 26
Gambar 2.6 Dimensi Ideal Ruang Jalan TOD ... 27
Gambar 2.7 Regional Planning Agency ... 28
Gambar 2.8 DLebar Sidewalk ... 29
Gambar 2.9 JarakAntar Pohon ... 30
Gambar 2.10 Lebar Area Parkir ... 31
Gambar 2.11 Konsep Backbone ... 32
Gambar 2.12 Analisa Data Konsep TOD ... 33
Gambar 2.13PetaLoksi ... 34
Gambar 2.14 Area Tempat Duduk Penonton ... 50
Gambar 2.15 Pusat Kreativitas Rezekne ... 52
Gambar 2.16 Denah Pusat Kreativitas Rezekne ... 52
Gambar 2.17 Denah Pusat Kreativitas Rezekne ... 53
Gambar 2.18 Ruang Pertunjukan Rezekne ... 53
Gambar 2.19Area Fasilitas Playground ... 54
Gambar 2.20 Youth Centre Rivas ... 54
Gambar 2.21 Suasanan Interior Youth Centre ... 55
Gambar 2.22 Potongan Youth Centre ... 55
Gambar 2.23 Bangunan Gary south Corner ... 56
Gambar 2.24 Interior Area Olahraga Gary south Corner ... 56
Gambar 2.25 Interior Ruang Multifungsi Gary south Corner ... 57
(3)
Gambar 2.27 Denah Site Plan Bangunan ... 59
Gambar 2.28 Fasad Bangunan ... 60
Gambar 2.29 Lapisan GreenRoof ... 63
Gambar 2.30 Jenis-jenis Skylights ... 65
Gambar 2.31 Bangunan Menggunakan Skylight ... 66
Gambar 2.32 Sistem Sumur Resapan ... 67
Gambar 2.34 Sistem Kolam Renang ... 68
Gambar 2.35 Sistem Pengelolaan Air ... 70
Gambar 2.36 Perpustakaan Indonesia ... 71
Gambar 2.37 Perpustakaan Universitas Indonesia ... 72
Gambar 2.38 Siteplan Perpustakaan Universitas Indonesia ... 73
Gambar 2.39 Gedung Teknologi Gas Indonesia ... 74
Gambar 4.1Peta Masterplan Kwala Bekala ... 85
Gambar 4.2 Lokasi Perancangan... 86
Gambar 4.3 Analisa Tata Guna Lahan ... 88
Gambar 4.4 Analisa Sirkulasi ... 89
Gambar 4.5 Perletakan Halte Bus ... 90
Gambar 4.6 Kondisi View Eksisting ... 91
Gambar 4.7 Skema Analisis Iklim ... 92
Gambar 4.8 Analisis Kebisingan ... 93
Gambar 4.9 Sistem Pengelolaan Air Kotor ... 123
Gambar 4.10 Sistem Air Bersih ... 124
Gambar 4.11 Sistem Pengolahan Listrik ... 124
Gambar 4.12Sistem Pengolahan Listrik ... 126
Gambar 5.1 Konsep Bentuk Massa Bangunan ... 130
Gambar 5.2 KonsepBlock Plan Bangunan ... 131
Gambar 5.3 Perletakan Massa ... 132
Gambar 5.4 Konsep Green Roof ... 132
Gambar 5.5 Konsep Skylight ... 133
(4)
Gambar 5.7 Konsep Tampak... 135
Gambar 5.8 KonsepTampak... 136
Gambar 5.9 Konsep Tampak Arah Selatan ... 137
Gambar 5.10 Konsep Bangunan Perancangan ... 137
Gambar 5.11 Konsep Sirkulasi Tampak ... 138
Gambar 5.12 Konsep Sirkulasi Tampak ... 138
Gambar 5.13 Konsep Arah Jalur TOD ... 139
Gambar 5.14 Zoning Lantai 1 dan 2 ... 139
Gambar 5.15 Konsep Arah Jalur TOD ... 140
Gambar 5.16 Zoning Lantai 1 dan 1 ... 141
Gambar 5.17 Zoning Basement... 142
Gambar 5.18 Konsep View ... 142
Gambar 5.19 Konsep Matahari ... 143
Gambar 5.20 Konsep Matahari dan Pencahayaan... 144
Gambar 5.21 Konsep Aliran Angin dan Bukaan ... 145
Gambar 5.22 Konsep Kebisingan ... 146
Gambar 5.23 Konsep Utilitas Air... 147
Gambar 5.24 Konsep Utilitas Air... 148
Gambar 5.25 Konsep Kebakaran ... 149
Gambar 5.26 Konsep Listrik ... 149
Gambar 5.27 Konsep Struktur... 150
Gambar 5.28 Konsep Green Roof ... 151
Gambar 5.29 Potongan Detail Green Roof ... 152
Gambar 5.30 PotonganDetai SkyLight ... 152
Gambar 5.28 Konsep Green Roof ... 153
(5)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Organisasi Ruang Pengelola ... 42
Tabel 2.2 Tabel Organisasi Ruang Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda... 44
Tabel 2.4 Tabel Organisasi Ruang Fasilitas Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pusat Kreativitas Pemuda ... 32
Tabel 2.5 Tabel Program Ruang Kantor Pengelola ... 34
Tabel 2.6 Tabel Program Ruang Fasilitas Penerimaan ... 37
Tabel 2.7 Tabel Program Ruang Fasilitas Ruang Pertunjukan ... 38
Tabel 2.8 Tabel Program Ruang Fasilitas Seni Pertunjukan / Teater ... 39
Tabel 2.9 Tabel Program Ruang Fasilitas Seni Tari ... 40
Tabel 2.10 Tabel Program Ruang Fasilitas Seni Lukis ... 42
Tabel 2.11 Tabel Program Ruang Fasilitas Seni Musik ... 43
Tabel 2.12 Tabel Program Ruang Fasilitas Pendukung ... 45
Tabel 2.13 Tabel Program Ruang Fasilitas Teknis Bangunan ... 46
Tabel 2.14 Tabel Program Ruang Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda ... 51
Tabel 4.1 Tabel Bentuk Dasar Bangunan ... 82
Tabel 4.2 Jenis-jenis Sanggar Seni... 93
Tabel 4.3 Jumlah Sanggar dan Anggota ... 94
Tabel 4.4 Nama Sanggar ... 95
Tabel 4.5 Frekuensi Jam Latihan ... 98
Tabel 4.6 Frekwensi Shift Jam Latihan... 98
Tabel 4.7 Program Ruang Kantor ... 103
Tabel 4.8 Program Ruang Pertunjukan ... 106
Tabel 4.9 Jumlah Sanggar dan Anggota ... 107
Tabel 4.10 TabelProgram Ruang ... 108
Tabel 4.11 Program Ruang ... 110
(6)
Tabel 4.13 Program Ruang Seni Musik ... 113
Tabel 4.14 Program Ruang Fasilitas Pendukung ... 115
Tabel 4.15 Program Ruang Olahraga ... 117
Tabel 4.16 Program Ruangeknis Bangunan ... 120
Tabel 4.17 Total Luas Program Ruang ... 121
Tabel 4.18Keterangan Struktur Bangunan ... 127
Tabel 4.19 Struktur Pondasi ... 128