Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Ketatnya persaingan dalam dunia usaha menuntut setiap bidang usaha

untuk bekerja secara lebih kompetitif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaannya, sehingga
berbagai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, seperti memperoleh
keuntungan, menjaga kelangsungan hidup (eksistensi) usaha serta pertumbuhan
perusahaannya dapat tercapai.
Peningkatan kinerja ini dapat dilakukan salah satunya dengan melayani
penjualan secara kredit. Melalui penjualan kredit, konsumen (pelanggan) akan
lebih mudah melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, karena tidak
selamanya konsumen (pelanggan) mampu membeli secara tunai dengan
keterbatasan cash yang dimiliki, sehingga jika dipaksakan mungkin konsumen
tidak akan membeli produk tersebut, bahkan pelanggan akan berpindah ke
perusahaan lain. Penjualan kredit inilah yang kemudian akan dicatat sebagai
piutang oleh perusahaan.

Smith (2005:286) dalam Aryati (2012) mendefinisikan piutang dalam arti
luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang, dan jasa.
Namun, untuk tujuan akuntansi, istilah ini umumnya diartikan sebagai klaim yang
diharapkan dapat diselesaikan melalui penerimaan kas. Dalam neraca keberadaan
piutang usaha dianggap penting karena piutang dapat dikonversikan (diubah)
menjadi kas dalam periode satu tahun, sehingga kas yang dikonversikan tersebut

Universitas Sumatera Utara

dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Keadaan
inilah yang menyebabkan piutang akan selalu berputar. Artinya, piutang akan
tertagih pada saat jatuh tempo dan akan timbul lagi sebagai akibat dari penjualan
kredit dan seterusnya.
Perputaran piutang merupakan gambaran seberapa sering piutang berputar
dalam satu periode, sehingga tinggi rendahnya perputaran piutang dapat
menggambarkan keefektivan pengelolaan piutang didalam sebuah perusahaan.
Perputaran piutang juga dapat ditentukan dari kebijakan kredit yang ditetapkan.
Penetapan kebijakan kredit yang longgar mengakibatkan piutang yang timbul
akan semakin besar sehingga diharapkan akan meningkatkan penjualan,
mengingat kemungkinan besar pelanggan tidak mampu membeli secara tunai.

Meningkatkan penjualan memang tidak identik dengan meningkatkan laba
atau keuntungan. Namun dalam praktiknya, apabila penjualan meningkat,
kemungkinan laba akan meningkat. Begitu juga halnya dengan piutang, tingginya
perputaran piutang dapat memberikan gambaran tentang besarnya keuntungan
yang

akan diperoleh perusahaan, sehingga dapat dinyatakan bahwa semakin

tinggi tingkat perputaran piutang berarti semakin tinggi pula tingkat
profitabilitasnya.
Kenyataannya seringkali perusahaan mencatat piutang sebagai pendapatan
yang akan diterima pada periode waktu tertentu. Padahal tidak semuanya piutang
yang diberikan akan tertagih pada saat jatuh tempo, dan bahkan seringkali
perusahaan harus menghapuskan piutang dengan berbagai alasan seperti
terjadinya kebangkrutan dan bencana pada pelanggan yang membuat pelanggan

Universitas Sumatera Utara

tersebut tidak mampu memenuhi kewajibannya, sehingga mengakibatkan tingkat
perputaran piutang dalam perusahaan itu terganggu. Hal inilah yang sebenarnya

mempengaruhi profitabilitas, karena secara otomatis beban–beban atas piutang tak
tertagih tersebut akan mengurangi keuntungan bagi perusahaan.
Industri makanan & minuman merupakan bagian dari industri barang
konsumsi di Indonesia yang meningkat dari tahun ketahun. Peningkatan ini dilihat
dari volume penjualan industri tersebut yang terus mengalami lonjakan. Data
tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa volume penjualan hanya sekitar Rp 383
Triliun (2007) meningkat 2,34% menjadi Rp 505 Triliun (2008). Selanjutnya,
industri ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2009, yaitu
meningkat dari hanya 2,34% (2008) mengalami lonjakan yang pesat menjadi
11,22% (2009) dengan volume penjualan hingga Rp. 555 Triliun. Meskipun
peningkatannya sangat tinggi di tahun 2009, namun pada saat krisis global terjadi
pada tahun 2010 silam, sektor industri makanan dan minuman sempat mengalami
penurunan yang cukup hebat menjadi 2,73% walaupun omsetnya masih tetap
tinggi yaitu menyentuh angka Rp 605 Trilyun dan pada tahun 2011 industri
makanan dan minuman kembali bersinar dengan mengalami peningkatan sekitar
9,34% (Sumber: Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2013).
Peningkatan industri juga didukung dengan jumlah penduduk Indonesia
yang mencapai 250 juta jiwa (Sumber: Badan Kependudukan & Keluarga
Berencana (BKKBN, 2013) sehingga tidak mustahil bagi industri ini untuk terus
mengalami pertumbuhan, dan menjadikannya sebagai pasar domestik yang

potensial.

Universitas Sumatera Utara

Berkaitan dengan hal ini, industri makanan & minuman tidak terlepas dari
adanya kegiatan penjualan secara kredit. Banyaknya pesaing mengharuskan
pemilik usaha memberikan penjualan kredit untuk lebih meningkatkan volume
penjualan. Pada tahun 2007-2011, data Indonesia Stock Exchange (IDX)
menunjukkan bahwa terdapat 15 perusahaan food & beverange yang terdaftar
sebagai bagian dari industri barang konsumsi di Indonesia. Angka ini
menunjukkan tingkat persaingan yang tinggi, sehingga setiap unit usaha harus
mampu mengelola piutang secara lebih efisien untuk meminimalisir resiko yang
akan muncul.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian-penelitian
sebelumnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan yang menyangkut
pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas menunjukkan ada pengaruh
yang signifikan. Contohnya penelitian yang dilakukan oleh Ambarita (2011)
dengan judul “Pengaruh perputaran piutang terhadap Return On Asset (ROA)
pada perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI”, hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa perputaran piutang mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Theresia (2009) dan Martinus
(2006) dimana hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa secara parsial variabel
perputaran piutang usaha berpengaruh terhadap rentabilitas dan variabel
perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas. Sedangkan secara
simultan, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap
rentabilitas (Theresia, 2009), serta tingkat perputaran piutang pada PT. Akari

Universitas Sumatera Utara

Indonesia Cabang Medan juga berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
(rentabilitas) perusahaan (Martinus, 2006).
Akan tetapi, ada beberapa peneliti yang menunjukkan hasil yang berbeda
yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedua variabel. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Hutami (2010) dengan judul “Pengaruh Perputaran piutang
dan Perputaran persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” menunjukkan bahwa secara
parsial variabel perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
On Investment (ROI), dan secara parsial variabel perputaran persediaan
berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Sianipar (2010) dengan judul “Pengaruh Perputaran Piutang Dan Persediaan
Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia” menunjukkan bahwa secara parsial, perputaran piutang
tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi. Perputaran persediaan
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi. Secara
simultas, perputaran piutang dan persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
rentabilitas ekonomi pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Sitanggang (2008) dengan judul
“Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas (ROA) pada PT Gresik
Cipta Sejahtera cabang Medan” juga menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan antara tingkat perputaran piutang dengan profitabilitas (ROA).

Universitas Sumatera Utara

Dari perbedaan hasil tersebut, maka peneliti ingin menguji kembali
seberapa berpengaruhnya perputaran piutang dengan profitabilitas dengan
menggunakan rasio Return On Asset (ROA). Berdasarkan uraian tersebut, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Perputaran
Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan &

Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

1.2

Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk memfokuskan peneliti terhadap

masalah yang akan diteliti. Penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah piutang usaha
yang memiliki periode tidak lebih dari satu tahun.

2.

Rasio Profitabilitas yang digunakan adalah rasio Return On Asset (ROA)
yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dari aktiva yang digunakan.

3.


Objek penelitian yang diteliti adalah perusahaan yang menjadi bagian dari
industri makanan & minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2007-2011 yang telah menerbitkan laporan keuangan pada periode
tersebut.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah

penelitian, yaitu “Apakah ada pengaruh antara perputaran piutang dengan

Universitas Sumatera Utara

profitabilitas perusahaan pada industri makanan & minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia?”

1.4


Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang ingin dicapai

oleh peneliti. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk
mengetahui apakah ada pengaruh antara perputaran piutang dengan profitabilitas
perusahaan pada industri makan & minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat

penelitian

adalah

untuk

memahami,


memecahkan

dan

mengantisipasi masalah yang ada dalam penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.

Bagi Akademisi
Untuk menambah pengetahuan di bidang penetapan kebijakan kredit dan
piutang serta untuk memperkaya penelitian yang ada serta dapat digunakan
sebagai refrensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

2.

Bagi Perusahaan
Untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dalam perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam hal
memberikan penjualan kredit dan pengelolaan piutang untuk menghasilkan

keuntungan sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

3.

Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang pengaruh perputaran piutang
terhadap profitabilitas perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 105 85

Pengaruh perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 88 153

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 5 106

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 11

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 19

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 3

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15