PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IIA DENGAN MEDIA ABACA FLASHCARD DI MINU WEDORO WARU-SIDOARJO.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS
SISWA KELAS IIA
II DENGAN MEDIA ABACA FLASHCARD DI MINU
WEDORO WARU-SIDOARJO

SKRIPSI
Oleh :
ANISWATIN
D07212043

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2016

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi Oleh :
Nama


: ANISWATIN

NIM

: D07212043

Judul

: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA
INGGRIS SISWA KELAS IIA

DENGAN MEDIA ABACA

FLASHCARD DI MINU WEDORO WARU-SIDOARJO

Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Surabaya, 27 Juli 2016
Pembimbing


Zudan Rosyidi, SS. MA
NIP. 198103232009121004

iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi oleh Aniswatin ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi.
Surabaya, 10 Agustus 2016
Mengesahkan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universita Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dekan,

Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag
NIP. 196311161989031003

Penguji I,

Drs. Munawir, M.Ag
NIP.196508011992031005

Penguji II,

Wahyuniati, M.Si
NIP.198504292011012010
Penguji III,

Zudan Rosyidi. SS. MA.
NIP.198103232009121004
Penguji IV,

Dr. Hj.Jauharoti Alfin, S.Pd. M.Si
NIP.197306062003121001

iv

v

ABSTRAK
Aniswatin. 2016. Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa inggris siswa kelas
IIA dengan media ABACA flashcard di MINU Wedoro Waru Sidoarjo.

Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Dosen Pembimbing: Zudan Rosyidi, SS. MA.
Kata Kunci: Keterampilan Berbicara, Bahasa Inggris, Media ABACA flashcard.
Latar belakang penelitian ini adanya kesulitan yang dialami siswa kelas
IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo dalam hal berbicara bahasa Inggris. Data yang
didapatkan menunjukkan dari 27 siswa, hanya 11 siswa mampu memperoleh nilai
di atas KKM dan 16 anak lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM. Sehingga
peneliti ingin memberikan solusi atas permasalahan ini melalui media ABACA
flashcard.
Rumusan masalah penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana peningkatan
keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II dengan menggunakan
media ABACA Flashcard di MINU Wedoro Waru Sidoarjo?, (2) Bagaimana
penerapan media ABACA Flashcard terhadap peningkatan keterampilan
berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II di MINU Wedoro Waru Sidoarjo?
Metode penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
dengan model Kurt Lewin. Dalam satu siklus terdapat empat tahapan, yaitu :
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adlah siswa kelas
IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo yang terdiri dari 27 siswa. Tindakan yang
dilakukan adalah penerapan media ABACA flashcard untuk meningkatkan

keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa. Teknik pengumpulan data berupa
wawancara, observasi, dokumentasi dan non-tes.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa media ABACA
flashcard dapat dan telah diterapkan dengan baik untuk meningkatkan
keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa. Hampir semua langkah
pembelajaran dalam hal penggunaan media telah diterapkan dengan tepat,
sebelum menggunakan media, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 63,70.
terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa mengalami
peningkatan setelah diterapkannya media ABACA flashcard. Pada siklus I nilai
rata-rata siswa sebesar 73,4 meningkat menjadi 81,8 di siklus II. Prosentase
ketuntasan belajar siswa juga meningkat dari 20 siswa yang tuntas dengan
prosentase 74% di siklus I menjadi 25 siswa dengan prosentase 92,5% di siklus II.
Nilai rata-rata siswa dan prosentase ketuntasan juga diperoleh dengan kesempatan
pengerjaan produk yang menunjang keterampilan literasi siswa pada setiap siklus.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu penerapan media ABACA flashcard
dalam rangka meningkatkan keterampilan berbicara bahasa inggris siswa dapat
diterapkan dengan baik dan mengalami peningkatan.

ii


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL...................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... vi
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI .................................. vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

E.
F.

Latar Belakang......................................................................... 1
Rumusan Masalah ................................................................... 9
Tindakan Yang Dipilih ............................................................ 9
Tujuan Penelitian ..................................................................... 9
Lingkup Penelitian................................................................... 11
Manfaat Penelitian ................................................................... 11

BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Keterampilan Berbicara ............................ 14
1. Pengertian Keterampilan ................................................... 14
2. Pengertian Berbicara.......................................................... 15
3. Pengertian Keterampilan Berbicara ................................... 17
4. Penilaian Keterampilan Berbicara ..................................... 17

ii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


B. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran .................................. 20
1. Pengertian Media ............................................................... 20
2. Jenis-jenis dan Karakteristik pemilihan Media.................. 21
C. Tinjauan Tentang Media Flashcard ....................................... 23
1. Pengertian Flashcard ......................................................... 23
2. Manfaat Flashcard............................................................. 24
3. Cara Membuat Media Flashcard ....................................... 25
D. Tinjauan Tentang Media ABACA Flashcard ........................ 26
1. Pengertian ABACA Flashcard .......................................... 26
2. Cara Membuat Media ABACA Flashcard ........................ 27
3. Langkah-langkah Penggunaan ABACA Flashcard .......... 28
E. Tinjauan Tentang Bahasa Inggris ........................................... 30
1. Pengertian Bahasa Inggris ................................................. 30
2. Tujuan pembelajaran bahasa inggris di SD/MI ................. 31
3. Ruang lingkup pembelajaran bahasa inggris SD/MI ......... 32
4. Materi Bahasa Inggris ........................................................ 33
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
B.

C.
D.

Metode Penelitian ................................................................... 34
Setting dan Subyek Penelitian ................................................ 36
Variabel yang di teliti ............................................................. 36
Rencana Tindakan .................................................................. 37
1. Siklus I............................................................................. 37
2. Siklus II ........................................................................... 40
E. Data dan Cara Pengumpulan .................................................. 41
F. Indikator Kinerja .................................................................... 56
G. Tim Peneliti dan Tugasnya ..................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah ......................................................................... 59
B. Hasil Penelitian Persiklus ....................................................... 60
1. Tahap Prasiklus ................................................................ 60
2. Tahap Siklus I ................................................................... 64
3. Tahap Siklus II ................................................................. 89
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Penerapan Media ABACA Flashcard Dalam

Rangkah Meningkatkan Keterampilan Berbicara

iii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi
Fruits And Vegetables Kelas IIA MINU Wedoro
Waru Sidoarjo.................................................................... 110
2. Peningkatan Ketrampilan Berbicara Bahasa Inggris
Kelas IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo Dengan
Menggunakan Media ABACA Flashcard ........................ 116
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 118
B. Saran ......................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN


iv

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kelas II Semester 2 ........................................................................ 33

Tabel 3.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................... 38

Tabel 3.2

Panduan wawancara sebelum penelitian kepada guru kelas
IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo................................................ 43

Tabel 3.3

Panduan wawancara sesudah penelitian kepada guru kelas
IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo................................................ 44

Tabel 3.4

Panduan wawancara sesudah penelitian kepada siswa kelas
IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo................................................ 44

Tabel 3.5

Lembar Observasi Aktivitas Guru ................................................. 45

Tabel 3.6

Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................................... 48

Tabel 3.7

Rubrik Penilaian Keterampilan berbicara Bahasa Inggris............. 51

Tabel 3.8

Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris........... 51

Tabel 3.9

Rubrik Penilaian Produk................................................................ 54

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Produk .............................................................. 54

Tabel 3.11

Tingkat Keberhasilan Belajar ........................................................ 57

Tabel 4.1

Jumlah murid/siswa MINU Wedoro tiap tahun............................. 60

Tabel 4.2

Jumlah Rombongan Belajar MINU Wedoro ................................. 61

Tabel 4.3

Hasil Nilai keterampilan berbicara Siswa kelas IIA MINU
Wedoro Waru Sidoarjo sebelum menggunakan media
ABACA Flashcard ........................................................................ 63

Tabel 4.4

Daftar Nilai pada keterampilan berbicara siswa kelas IIA
pada siklus I ................................................................................... 75

Tabel 4.5

Hasil nilai produk siswa pada siklus ............................................. 80

Tabel 4.6

Hasil rekapitulasi nilai siswa siklus I ............................................ 81

Tabel 4.7

Hasil observasi aktivitas guru siklus I ........................................... 84

Tabel 4.8

Hasil observasi aktivitas siswa siklus I ......................................... 87

v

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Tabel 4.9

Hasil nilai keterampilan berbicara siswa menurut kelompok
pada siklus II.................................................................................. 98

Tabel 4.10

Hasil hasil nilai keterampilan berbicara siswa menurut
nomor absen pada siklus II ............................................................ 99

Tabel 4.11

Hasil nilai produk siswa pada siklus II ......................................... 102

Tabel 4.12

Hasil rekapitulasi nilai siswa pada siklus II .................................. 103

Tabel 4.13

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II ................................. 106

Tabel 4.14

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II................................ 110

vi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1

Peningkatan Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ......................................................................................... 117

Grafik 4.2

Grafik peningkatan prosentase ketuntasan siswa secara
klasikal........................................................................................... 120

Grafik 4.3

Grafik peningkatan nilai rata-rata siswa secara klasikal ............... 120

vii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1

Siklus PTK Menurut Kurt Lewin .................................................. 35

Gambar 4.1

Kegiatan Awal Pembelajaran ........................................................ 68

Gambar 4.2

Antusias siswa ketika merespon pertanyaan guru ......................... 69

Gambar 4.3

Guru mengenalkan dan menjelaskan cara bermain media
ABACA Flashcard ........................................................................ 70

Gambar 4.4

Guru melakukan pemanasan dengan media ABACA
Flashcard terhadap kelompok untuk menambah vocab
bahasa inggris ................................................................................ 71

Gambar 4.5

Siswa sedang asyik melihat daftar harga pada Car and
Cake prices .................................................................................... 72

Gambar 4.6

Isi dari Car and Cake Prices ......................................................... 72

Gambar 4.7

Siswa sedang mendeskripsikan card didepan kelas ...................... 74

Gambar 4.8

Siswa sedang menukarkan koinnya dengan hadiah....................... 77

Gambar 4.9

Siswa mendapatkan hadiah setelah menukarkan koin................... 77

Gambar 4.10 Siswa

sedang

menggambar

buah

apel

dan

mendeskripsikannya ...................................................................... 78
Gambar 4.11 Antusias siswa dalam menjawab soal card teka-teki dari
guru ................................................................................................ 95
Gambar 4.12 Guru menanyakan kesiapan pasangan yang akan maju
kedepan .......................................................................................... 97
Gambar 4.13 Siswa sedang menggambar di LK yang disediakan guru .............. 101
Gambar 4.14 Guru sedang membimbing siswa yang lamban dalam
menyelesaikan pekerjaannya ......................................................... 102

viii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2

Instrumen Validasi RPP Siklus I

Lampiran 3

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 4

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Lampiran 5

Instrumen Validasi Aktivitas Guru

Lampiran 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 7

Instrumen Validasi RPP Siklus II

Lampiran 8

Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

Lampiran 9

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 10 Instrumen Validasi Aktivitas Siswa
Lampiran 11 Daftar Nilai Prasiklus
Lampiran 12 Daftar Nilai Siklus I
Lampiran 13 Daftar Nilai Siklus II
Lampiran 14 Contoh hasil pruduk siswa
Lampiran 15 Instrumen wawancara kepada Guru sebelum penelitian
Lampiran 16 Instrumen Wawancara Kepada Guru Sesudah Penelitian
Lampiran 17 Instrumen Wawancara Kepada Siswa Sesudah Penelitian
Lampiran 18 Profil Madrasah
Lampiran 19 Dokumentasi
Lampiran 20 Lampiran Media ABACA Flashcard
Lampiran 21 Surat Tugas
Lampiran 22 Kartu Konsultasi Skripsi
Lampiran 23 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 24 Berita Acara

ix

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu kehidupan, manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan
berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarmanusia.
Bahasa sebagai alat komunikasi ini dalam rangka memenuhi sifat manusia
sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia di
tuntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak
atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus
menguasai

keempat

aspek

tersebut

agar terampil berbahasa. Dengan

demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa di sekolah tidak hanya
menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu menggunakan
bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi.
Salah satu aspek keterampilan berbahasa yaitu berbicara, berbicara adalah
kemampuan untuk mengucapkan bunyi Bahasa untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, perasaan, atau pengalamannya secara lisan. Berbicara dan
menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan yang saling berkaitan dengan
lambang bunyi bahasa. Bila akan menyampaikan gagasan secara lisan,
informasi disampaikan melalui suara atau bunyi bahasa, sedangkan bila

1

2

menyimak gagasan atau informasi, melalui ucapan atau suara juga sebagai
medianya.
Berbicara menggunakan Bahasa Inggris adalah hal yang sangat sulit bagi
anak SD/MI terutama pada kelas dasar. Bagi sebagian orang dewasa,
berbicara menggunakan Bahasa Inggris bukanlah hal yang mudah. Siswa
tingkat SD/MI sering kali mengalami kebingungan dan kejenuhan saat
mempelajari Bahasa Inggris. Kebingungan yang sering muncul adalah ketika
siswa dihadapkan untuk menghafal kosa kata dan conversation yang dirasa
sangat sulit untuk diucapkan.1
Kejenuhan yang sering muncul adalah pada saat siswa telah lama
menghabiskan waktu untuk mencari dan mengartikan kosa kata, namun
akhirnya mereka belum dapat menyelesaikannya hingga waktu pelajaran usai.
Kendala-kendala inilah yang mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa
dalam berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Sering kali dalam pelaksanaan di lapangan, materi berbicara menggunakan
Bahasa

Inggris

hanya

dilalui

secara

sederhana

oleh

guru

tanpa

memperhatikan motivasi siswa pada materi tersebut. Materi berbicara
menggunakan Bahasa Inggris sering kali dilaksanakan oleh guru Bahasa
Indonesia dengan metode pemberian tugas praktek menyuruh siswa membaca
percakapan di depan kelas dan penilaian.2 Tidak adanya strategi atau metode
1

Tarigan Guntur. 1981, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung : Angkasa).
34
2
Harun, Mochammad dkk. 2007. “Pembelajaran Bahasa Indonesia”. (Aceh: Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh.),.133

3

maupun media yang menarik dalam

pembelajaran percakapan, membuat

materi tidak berkesan di hati siswa sehingga membuat mereka bingung dan
takut saat dihadapkan kembali pada praktek berbicara menggunakan Bahasa
Inggris.
Di dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing,
pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan
suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik,
memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif,
kreatif,

dan

inofatif

dalam

mengeksplorasi

dan

mengelaborasi

kemampuannya. Dalam mengajarkan Bahasa inggris terutama dalam hal
berbicara sangat diperlukan suatu media maupun strategi yang efektif untuk
mempermudah seorang guru dalam menyampaikan materi sehingga semua
siswa dapat menerima materi tersebut dengan baik dan menyenangkan.
Dalam suatu wawancara dengan guru dan penelitian di MINU WEDORO
WARU Sidoarjo pada saat mengadakan program PPL II (Praktek Pengalaman
Lapangan) di kelas 2 A tepatnya yang sedang mengikuti pelajaran bahasa
inggris yang dalam prosesnya siswa jarang sekali melakukan conversation
atau percakapan terhadap teman atau

pengajarnya. Bahkan kesempatan

berbicara mereka sangat sedikit. Nilai ketepatan siswa dalam melafalkan kata
dalam bahasa inggris jauh dari kata tepat.3

3

Hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran bahasa inggris yang di lakukan oleh bu
masrufah di MINU Wedoro waru Sidoarjo pada hari kamis tanggal 10 september 2015 jam
10.00 WIB.

4

Peneliti memilih MINU WEDORO tersebut karena madrasah belum
menggunakan media-media pembelajaran yang menarik minat siswa aktif
dalam pembelajaran. Selain itu guru-guru masih belum semua memahami
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar yang lebih baik. Didalam kelas 2 A terdapat 27 siswa , hampir 75%
dalam memahami bahasa Inggris khususnya dalam hal berbicara sangatlah
kurang. Dari 27 siswa hanya ada 11 siswa yang tuntas.
Jadi di MINU WEDORO WARU Sidoarjo sangat perlu diterapkannya
suatu media yang menarik dan efektif guna meningkatkan keterampilan
berbicara siswa dalam bahasa Inggris, dalam hal ini peneliti akan menerapkan
suatu media yang baru yakni dengan media ABACA Flashcard. ABACA
Flashcard ini sangat berbeda dengan Flashcard-flashcard yang lain karena
dalam ABACA Flashcard ini dilengkapi dengan gambar-gambar yang
menarik, petualangan yang seru, dan yang paling menarik ada reward yang di
peroleh siswa jika ia berhasil menjawab pertanyaan dari guru. Disamping ia
belajar Berbicara Bahasa Inggris dia juga bisa bermain dengan memanen
beberapa koin/ reward yang ia dapatkan yang nantinya dapat ditukar dengan
hadiah menarik sehingga dalam pembelajaran bahasa inggris tersebut, siswa
tidak terkesan berada dalam suatu pembelajaran yang serius namun layak
halnya seperti bermain.
Melalui media ABACA Flashcard ini maka siswa akan lebih aktif
karena

di

tambah

dengan

gambar-gambar yang menarik dalam

5

pembelajaran bahasa Inggris siswa akan lebih kreatif dan berprestasi dalam
hal peningkatan berbicara bahasa Inggris.
Atas dasar latar belakang permasalahan di atas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul sebagai berikut: ”
Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas IIA
Dengan Media ABACA Flashcard Di MINU Wedoro Waru-Sidoarjo”
Peneliti mempertimbangkan penggunaan media ABACA flashcard ini dari
penelitian-penelitian terdahulu untuk mengetahui keefektifan media ini.
Pertama, penelitian dari Muhammad Ainur Rofiq, mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan program studi PGSD Universitas Jember dengan judul
“Penggunaan media flash card untuk meningkatkan keterampilan
berbicara bahasa Inggris siswa kelas IV MI TPI Tambnakrejo Gurah
Kediri” Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif
dan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dengan cara bersiklus dan akan
dilakukan dalam dua siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
flash card mengalami peningkatan mulai dari siklus I sampai siklus II.
Peningkatan tersebut dari pra tindakan sebesar 60% menjadi 72% pada siklus
I. Kemudian meningkat menjadi 88% pada siklus II. Untuk peninkatan
keterampilan berbicara juga mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa
dari setiap kelompok pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II selalu

6

mengalami peningkatan walaupun sedikit. Pada pra tindakan, kelompok
tinggi mempunyai rata-rata 66,25 menjadi 70,84 pada siklus I dan meningkat
lagi pada siklus II menjadi 81,25. Diketahui pula bahwa peningkatan
keterampilan berbicara siswa pada siklus I belum mencapai peningkatan
belajar secara klasikal yaitu 80%, Pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap
kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan siklus I.
Pada siklus II terjadi peningkatan persentase keberhasilan klasikal.
Persentase pada siklus I yaitu 67% menjadi 83% pada siklus II atau dapat
dikatakan mengalami peningkatan sebesar 16%. Berdasarkan deskripsi
tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris
dengan menggunakan media flash card melalui aktivitas bernyanyi dan
bercerita dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.4
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Empit Hotimah, mahasiswa
Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan,Universitas Garut dengan judul
“Penggunaan Media Flashcard Dalam Meningkatkan Kemampuan
Siswa Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Kelas Ii Mi ArRochman Samarang Garut” .
Metode penilitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)

4

dengan tahap-tahap :

perencanaan

(planning),

(acting),

(observing)

dan

pengamatan

refleksi

pelaksanaan
(reflecting).

tindakan
Teknik

Muhammad Ainur Rofiq “Penggunaan media flash card untuk meningkatkan keterampilan
berbicara bahasa Inggris siswa kelas IV MI TPI Tambnakrejo Gurah Kediri” skripsi, (Jember:
Universitas Jember, 2012)

7

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) tes,
(2) wawancara, (3) observasi.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah untuk pelaksanaan tindakan
pertama pembelajaran belum mencapai hasil yang maksimal, hal ini
dapat

dilihat

masih adanya siswa yang kurang melibatkan diri dalam

penggunaan media flashcard dan masih adanya siswa merasa bingung dengan
apa yang diintruksikan guru sehingga nilai rata-rata yang didapat siswa
pada siklus I adalah 68, dengan ketuntasan belajar sekitar 72%. Dengan
melihat Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan di MI
Ar-Rochman yaitu 65, ada 13 0rang yang mencapai kriteria tuntas, artinya
hanya 72% sedangkan menurut KTSP suatu pembelajaran dikatakan tuntas
apabila nilai ketuntasan yang didapat siswa ≥ 75% dari jumlah siswa.
Adapun pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata yang
didapat siswa pada siklus II adalah 84, dengan ketuntasan belajar sekitar
100%.5
Ketiga, penelitian dari Ika Widyasari, mahasiswa PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisersitas Sebelas Maret Surakarta dengan
judul “Penerapan Metode Permainan Melalui Media Flash Card Dalam
Peningkatan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas IV SDN
2 Kebasen” PTK ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Kebasen yang
beralamat di Jl.Lapangan Pompa Air Gambarsari Desa Kebasen RT 2 RW
5

Empit Hotimah, “Penggunaan Media Flashcard Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada
Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Kelas II MI Ar-Rochman Samarang Garut” skripsi,
(garut, Universitas Garut, 2012).

8

2 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, siswa-siswi kelas IV SDN
2 Kebasen tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 27 siswa yang terdiri
dari 15 siswa laki-lakidan 12 siswa perempuan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dengan tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3
pertemuan. Jenis data dalam PTK ini ada dua, yaitu data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada

mata

pelajaran bahasa Inggris. Data kualitatif berupa informasi mengenai
pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris dengan menerapkan metode
permainan melalui media flash card yang dilaksanakan oleh guru dan
siswa. teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yaitu
teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini nilai

rata-rata

kelas

dan ketuntasan belajar

mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata
siswa mencapai 72,42 dengan persentase ketuntasan 69,45%, pada siklus II
nilai

rata-rata

siswa

80,30

dengan persentase

ketuntasan

82,41%,

sedangkan pada siklus III nilai rata-rata siswamencapai 86,56% dengan
persentase ketuntasan

96,30%.

Peningkatan

tersebut telah

mencapai

indikator capaian kinerja penelitian yang ditetapkan yaitu 80%.6

6

Ika Widyasari, “Penerapan Metode Permainan Melalui Media Flash Card Dalam Peningkatan
Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas IV SDN 2 Kebasen”. Skripsi, (Surakarta:
Universitas Sebelas Maret, 2011).

9

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
sebagai berikut :

1. Bagaimana peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa
kelas II menggunakan media ABACA Flashcard di MINU Wedoro Waru
Sidoarjo?

2. Bagaimana penerapan media ABACA Flashcard terhadap peningkatan
keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II di MINU
Wedoro Waru Sidoarjo?

C. Tindakan Yang Dipilih
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan
keterampilan berbicara Bahasa Inggris pada siswa kelas II MINU Wedoro
Waru Sidoarjo menggunakan media ABACA Flashcard dengan harapan
proses belajar didalam kelas menjadi efektif, menyenangkan, aktif serta siswa
siswi kelas II MINU Wedoro Waru Sidoarjo dapat meningkatkan ketrampilan
berbicaranya pada mata pelajaran bahasa Inggris khususnya.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini
sebagai berikut:

10

1. Mengetahui peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada
siswa kelas II menggunakan media ABACA flashcard di MINU
Wedoro Waru Sidoarjo.
2. Mengetahui

penerapan

media

ABACA

flashcard

terhadap

peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II
di MINU Wedoro Waru Sidoarjo.

11

E. Lingkup Penelitian
Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak menimbulkan kekeliruan
atau meluasnya pembahasan, maka perlu dibatasi masalah-masalah yang akan
dibahas. Adapun ruang lingkup pembahasannya adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup kajian dari segi bidang studi hanya difokuskan pada mata
pelajaran Bahasa Inggris kelas II semester 2 tahun pelajaran 2015-2016,
pada materi Fruits and Vegetables dengan standar kompetensi
“Mengungkapkan informasi sangat sederhana dalam konteks sekitar
peserta didik” dalam kompetensi dasar “Menirukan ujaran dalam
ungkapan sangat sederhana secara berterima”.
2. Subyek penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas II semester 2 tahun
pelajaran 2015-2016 di MINU Wedoro Waru Sidoarjo
3. Mata pelajaran Bahasa Inggris yang dimaksud adalah berkaitan dengan
materi “Fruits and Vegetables” dalam proses pembelajaran Bahasa
Inggris.
4. Implementasi penelitian ini menggunakan Media ABACA Flashcard

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.

Manfaat Teoritis

12

Hasil penelitian tindakan kelas diharapkan bermanfaat secara
teoritis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengajaran di bidang
Bahasa Inggris yang lebih kreatif dan inovatif. Berdasarkan hasil
penelitian ini nantinya akan dapat diterapkan oleh guru dalam proses
pembelajaran khususnya pelajaran Bahasa Inggris.
2.

Manfaat Praktis
a.

Manfaat bagi siswa:

1) Dalam proses belajar mengajar, dapat meningkatkan semangat
belajar karena proses pembelajarannya menyenangkan.
2) Proses belajar mengajar menjadi tidak membosankan dan menjadi
hidup.
b.

Manfaat bagi guru:

1) Guru

mendapatkan

pengalaman

dan

keterampilan

dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran dengan beberapa media.
Salah

satunya

dengan

Media

ABACA

Flashcard

untuk

meningkatkan keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Inggris.
2) Guru

dapat

mengoreksi

kelemahan

dan

kelebihan

sistem

pengajarannya selama ini sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan.
c.

Manfaat bagi sekolah:

1) Sebagai bahan rujukan bagi sekolah untuk mengadakan bimbingan
dan pelatihan bagi guru-guru, agar menggunakan Media ABACA
Flashcard untuk diterapkan pada mata pelajaran lain.

13

2) Memberikan ide baru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pengajaran di sekolah
3) Meningkatkan kredibilias dan kualitas sekolah
d.

Manfaat bagi masyarakat:
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap kualitas satuan pendidikan.

e.

Manfaat bagi peneliti:
Peneliti memperoleh tambahan ilmu dan pengetahuan baru
dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Keterampilan berbicara
1. Pengertian Keterampilan
Berdasarkan kata yang menyusunnya, keterampilan berasal dari
kata terampil (skill full) yang artinya kecakapan melaksanakan dan
menyelesaikan tugas dengan cekat, cepat dan tepat.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, keterampilan berasal dari
kata terampil yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan
cekatan. Keterampilan sendiri diartikan sebagai suatu kecakapan untuk
menyelesaikan tugas.7 Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan
dengan urat syaraf dan otot-otot (neoromuscular) yang lazimnya tampak
dalam kegiatan jasmaniyah seperti berbicara, menulis, mengetik, olahraga
dan lain sebagainya.8.
Suatu keterampilan diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan
manusia. Istilah keterampilan mengacu pada kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan cara yang efektif. Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah suatu kecakapan,
kemampuan dan ketepatan dalam menyelesaikan suatu tugas.

7
8

Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia,(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), 1688.
Muhibbib Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 121

14

15

2. Pengertian Berbicara
Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi
dengan mempergunakan suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
yang di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat
yang lain.9
Berbicara merupakan suatu peristiwa penyampaian maksud,
gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami oleh
orang lain.10 Bahasa lisan adalah alat komunikasi berupa simbol yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.11 Jadi berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi -bunyi artikulasi atau kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Kegiatan berbicara senantiasa di ikuti kegiatan menyimak,
keterampilan berbicara juga menunjang keterampilan menulis, dan
kegiatan berbicara juga berhubungan erat dengan kegiatan membaca.
“Seseorang yang memiliki keterampilan menyimak dengan baik biasanya
akan menjadi pembicara yang baik pula. Pembicara yang baik akan
berusaha

agar

penyimaknya

dengan

dapat

menangkap

isi

pembicaraannya.12

9

Nurgiyantoro. Burhan .Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia .
(Yogyakarta: BPFE,1995), 276.
10
Puji Santosa dkk, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD (Jakarta : Universitas
Terbuka,2009), 634
11
H.G.Tarigan.Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa.
Badudu,1993),14
12
Sabarti Akhadiah, Bahasa Indonesia II ( Jakarta: DEPDIKBUD, 1991), 153

16

Dalam berkomunikasi tentu ada pihak yang berperan sebagai
penyampai maksud dan penerima maksud. Agar komunikasi terjalin
dengan baik, maka kedua pihak juga harus bisa bekerja sama dengan baik.
Kerja sama yang baik itu dapat diciptakan dengan memperhatikan
beberapa faktor, antara lain memperhatikan: 1) siapa yang diajak
berkomunikasi, 2) situasi, 3) tempat, 4) isi pembicaraan, dan 5) media
yang digunakan.
Saat guru memberikan pembelajaran berbicara ada beberapa hal
yang harus diperhatikan. Fokus perhatian guru saat memberikan
pembelajaran berbicara adalah sebagai berikut.
a. Pesan, amanat yang akan disampaikan kepada pendengar.
b. Bahasa pengemban pesan atau gagasan.
c. Media penyampaian (alat ucap, tubuh, dan bagian tubuh lainnya).
d. Arus bunyi ujaran yang dikirim oleh pembicara.
e. Upaya pendengar untuk mendengar arus bunyi ujaran dan mengamati
gerak mimik pembicara serta usaha mengamati penyampaian gagasan
lewat media visual.
f. Usaha memahami arus bunyi ujaran, gerak mimik menuansakan
makna atau suasana tertentu serta penyampaian gagasan dari
pembicara lewat media visual.
g. Usaha pendengar untuk meresapkan, menilai, mengembangkan
gagasan yang disampaikan.

17

Dari ketujuh unsur yang terlibat tersebut di atas dapat
dikelompokkan menjadi tiga sudut pandang yang terpenting, yaitu: a)
pembicara, b) pendengar, dan c) medan pembicara.
3. Pengertian Keterampilan Berbicara
Seperti halnya keterampilan menyimak, ketrampilan berbicara
menduduki tempat utama dalam memberi dan menerima informasi serta
memajukan hidup dalam peradaban dunia modern. Kemampuan
individual untuk mengekspresikan gagasan sedemikian rupa, sehingga
orang lain mau mendengarkan dan memahami, telah menjadi kebutuhan
dasar bagi kehidupan masyarakat dan individual.
Keterampilan berbicara menurut Isah Cahyani adalah “kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekpresikan, mengatakan
serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan”.13 Keterampilan ini
juga didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur,
benar dan bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis
seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan,berat lidah dan lain-lain.
Berdasarkan

uraian

diatas,

maka

keterampilan

berbicara

merupakan suatu kemampuan dan ketepatan dalam menyampaikan
gagasan, pikiran, perasaan kepada orang lain.

4. Penilaian Keterampilan Berbicara

13

Isah cahyani. Modul Mari Belajar Bahasa Indonesia. (Jakarta :DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM KEMENAG, 2012) , Hal 121.

18

Setiap kegiatan belajar perlu diadakan penilaian termasuk
dalam pembelajaran kegiatan berbicara. Cara yang digunakan untuk
mengetahui

sejauh

mana

siswa mampu

berbicara

adalah

tes

kemampuan berbicara. Pada prinsipnya ujian keterampilan berbicara
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara, bukan menulis,
maka penilaian keterampilan berbicara lebih ditekankan pada praktik
berbicara.
Untuk mengetahui keberhasilan suatu kegiatan tertentu perlu
ada penilaian. Penilaian yang dilakukan hendaknya ditujukan pada
usaha perbaikan prestasi siswa sehingga menumbuhkan motivasi pada
pelajaran

berikutnya.

Penilaian

kemampuan berbicara

dalam

pengajaran berbahasa berdasarkan pada dua faktor, yaitu faktor
kebahasaan dan nonkebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi lafal,
kosakata,

dan struktur sedangkan

faktor nonkebahasaan

meliputi

materi, kelancaran dan gaya.
Dalam mengevaluasi keterampilan berbicara seseorang pada
prinsipnya harus memperhatikan lima faktor, yaitu.
a.

Apakah bunyi-bunyi tersendiri (vokal, konsonan) diucapkan dengan
tepat?

b.

Apakah pola-pola intonasi, naik dan turunnya suara serta
rekaman suku kata memuaskan?

c.

Apakah ketepatan dalam pemilihan kata (diksi) dapat dipahami
oleh pendengar?

19

d.

Sejauh

manakah

“kewajaran”

dan

“kelancaran”

ataupun

“kenative-speaker-an” yang tercermin bila sesorang berbicara?
e.

Apakah sudah memahami apa yang kita bicarakan?

Berikut ini merupakan keefektifan dalam berbicara meliputi :
a. Ketepatan pengucapan
Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan
bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang
kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar. Sudah tentu
pola ucapan dan artikulasi yang digunakan tidak selalu sama, setiap
orang mempunyai gaya tersendiri dan gaya bahasa yang dipakai
berubah-ubah sesuai dengan pokok pembicaraan, perasaan, dan
sasaran. Akan tetapi kalau perbedaan atau perubahan itu terlalu
mencolok, dan menyimpang, maka keefektifan komunikasi akan
terganggu.14
b. Ketepatan Intonasi
Kesesuaian intonasi merupakan daya tarik tersendiri dalam
berbicara dan merupakan faktor penentu. Walaupun masalah yang
dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan intonasi yang
sesuai dengan masalahnya menjadi menarik. Sebaliknya jika
penyampaiannya datar saja, hampir dapat dipastikan menimbulkan
kejemuhan dan keefektifan berbicara berkurang.

14

Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S Pembinaan kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia (Jakarta :
Erlangga, 1991),56

20

c. Pilihan Kata (diksi)
Pilihan kata (diksi) hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi.
Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar yang menjadi
sasaran. Pendengar akan lebih terangsang dan lebih paham, kalau
kata-kata yang digunakan sudah dikenal oleh pendengar. Kata-kata
yang belum dikenal memang membangkitkan rasa ingin tahu, namun
menghambat kelancaran komunikasi. Pilihan kata itu tentu harus
disesuaikan dengan pokok pembicaraan dan dengan siapa kita
berbicara (pendengar).
d.

Kelancaran
Seorang pembicara yang lancar berbicara memudahkan
pendengar menangkap isi pembicaraannya. Seringkali kita dengar
pembicara berbicara terputus-putus, bahkan antara bagian-bagian
yang terputus itu diselipkan bunyi –bunyi tertentu yang sangat
mengganggu penangkapan pendengar.

e. Pemahaman
Dalam hal berbicara, seseorang tidak hanya sekedar
mengucapkan kata-kata saja melainkan harus memahami apa saja
yang harus ia bicarakan, menguasai topik yang dibicarakan.
Sehingga pembicaraan yang dihasilkan lebih terarah dan bermakna.

B. Tinjauan tentang Media Pembelajaran
1. Pengertian Media

21

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara bahasa berarti
perantara atau pengantar.15
Menurut Ibrahim, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai untuk memberikan rangsangan sehingga terjadi interaksi
belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional tertentu.16
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan keamanan peserta didik,
sehingga dapat mendorong terciptanya proses pada dirinya.17
Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari seorang guru kepada siswa yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa,
sehingga terjadi proses pembelajaran.
2. Jenis-jenis Media dan karakteristik pemilihan media
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam
proses pembelajaran, antara lain :18
a.

Media Grafis, seperti : gambar, foto, grafik, bagan atau diagram,
poster, kartun, komik dan lain-lain.

b.

Media Tiga Dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat,
model penampang, model susun, model kerja, dan lain-lain.

15

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 3
Nur Hayati Yusuf, Media Pengajaran,(Surabaya: Dakwah Digital Press ,2005), hal 6.
17
Yunus Nawaga, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), hal 137
18
Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), hal 3-4

16

22

c.

Media Proyeksi, seperti slide, film strips, penggunaan OHP, dan lainlain.

d.

Media Penggunaan Lingkungan

Dalam pemilihan media pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteriakriteria sebagai berikut :19
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, media pembelajaran dipilih
atas dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
c. Kemudahan dalam memperoleh media
d. Keterampilan guru dalam menggunakan media
e. Tersedia waktu untuk menggunakan media
f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media,
antara lain :20
a. Tujuan instruksional yang ingin dicapai
b. Karakteristik siswa atau sasaran
c. Jenis rangsangan belajar yang diinginkan
d. Keadaan latar atau lingkungan
e. Luasnya jangkauan yang ingin dilayani

19
20

Ibid,. Hal 5
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal 86

23

C. Tinjauan tentang Media Flashcard
1. Pengertian Flashcard
Flashcard berasal dari bahasa Inggris, Flash (cepat), Card (kartu).
Jadi Flashcard artinya kartu cepat. Flashcard adalah media yang
sederhana yang menggunakan kartu kecil yang berisi gambar, teks atau
tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu
yang berhubungan dengan gambar itu.21
Flashcard atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar yang
dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang
dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania. Gambar-gambar
pada Flashcard dikelompok-kelompokkan antara lain : seri binatang,
buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dan lain-lain. Kartukartu belajar tersebut dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak
dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu 1 detik untuk masingmasing kartu anak.22
Flashcard adalah media yang sederhana namun sangat bermanfaat
untuk menampilkan dan melatih kosa kata (vocabolarry). Flashcard
adalah media yang sangat tepat untuk membantu anak/siswa mengingat
dan mempelajari informasi baru. Sebagian besar anak-anak adalah Visual
Learners dan kartu bergambar dengan warna-warna yang menarik bisa
sangat bermanfaat untuk mengajar mereka.

21

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 19.
http://bebibluu.blogspot.com/2009/08/apa-itu-flash-cardkartu-belajar.html di akses pada tanggal
26 november 2015

22

24

Flashcard seringkali digunakan dalam pelajaran Bahasa Inggris
dan pengenalan konsep Matematika. Tapi bukan berarti untuk mata
pelajaran lain tidak bisa digunakan. Bidang studi apapun bisa
memanfaatkan media ini.
Flashcard adalah kartu ukuran besar, biasanya menggunakan
kertas yang agak tebal, kaku dan biasanya ukurannya A4. Flash Card
memperlihatkan gambar atau tulisan kata-kata, biasanya Flashcard terdiri
atas perangkat yang dikelompokkan menurut jenis atau kelasnya,
misalnya kelompok gambar makanan, buah-buahan, gambar seorang yang
melaksanakan wudhu, alat transportasi, dan lain-lain.23
2. Manfaat Flashcard
Adapun fungsi media pembelajaran Flashcard adalah melatih
kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga
perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan
ditingkatkan sejak usia dini. Flashcard atau kartu belajar ini merupakan
terobosan baru di bidang metode pengajaran membaca dengan
mendayagunakan kemampuan otak kanan untuk mengingat.
Adapun Fungsi media pembelajaran Flashcard antara lain :
a. Memperkenalkan dan memantapkan siswa tentang konsep yang
dipelajari
b. Menarik perhatian siswa dengan gambar yang menarik

23

Kasihani. K.E. Suyanto, English For Young Learners, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 109

25

c. Memberikan variasi kepada siswa dalam proses pembelajaran,
sehingga tidak membosankan.
d. Memudahkan guru dalam memberikan pemahaman kepada siswa
e. Siswa akan lebih mudah untuk mengingat karena sambil melihat
gambar
f. Merangsang siswa untuk memberikan respon yang diinginkan,
misalnya dalam latihan memperlancar bacaan-bacaan dalam shalat
g. Melatih siswa untuk memperkenalkan kosa kata baru dan informasi
baru
h. Bisa menciptakan memory games, review quizzes (pengulangan
pelajaran di sekolah), guessing games (tebak-tebakan)
3. Cara Membuat Media Flashcard
Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat media pembelajaran
Flash Card antara lain: kertas karton tebal, penggaris, gunting, spidol. Cara
mendapatkan media Flash Cardini juga bisa membeli di toko,
mendownload dari internet. Kalau ingin lebih bervariasi, maka membuat
sendiri menggunakan komputer, menggunting gambar dari majalah atau
koran, atau dengan menggambar sendiri dan agar lebih tahan lama, maka
sebaiknya dilaminating.24
Flash Card ini biasanya berukuran 8 X 12 cm, atau dapat
disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.25
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan Flash Card, yaitu:26
24
25

http://1nd1r4.wordpress.com/2008/11/20/flash-cards di Akses pada tanggal 8 juni 2016
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran….., 120

26

a. Ukuran harus memadai dan cukup besar dan jelas terlihat oleh siswa
seluruh kelas
b. Gambar harus dapat menyampaikan pesan dengan jelas, jangan rancu,
atau menggambarkan sesuatu yang membingungkan
c. Penggunaan Flash Card harus tepat, yaitu cara memegang dan cara
menggerakkan saat mengganti gambar, gambar harus cukup jelas
dipandang siswa dan digerakkan secaracepat dari belakang ke depan.

D. Tinjauan tentang Media ABACA Flashcard
1. Pengertian ABACA Flashcard
ABACA Flashcard sebenarnya adalah kartu yang digunakan untuk
belajar membaca anak. Di ambil dari kata “Baca” pada kata “Abaca”
namun seiring dengan perkembangan, ABACA ini semakin bervariasi
dengan versi english selain digunakan untuk belajar membaca, abaca juga
digunakan belajar memahami kosa kata. ABACA Flashcard ini adalah
sebuah media yang mempunyai kumpulan beberapa kartu cepat atau
Flashcard untuk belajar balita atau anak-anak. Hampir sama dengan
flashcard-flashcard lainnya namun Didalam ABACA flashcard ini
terdapat aturan-aturan dalam memainkannya tergantung pada seri atau
tema ABACA yang di gunakan.
Perbedaan dari ABACA ini dengan flashcard lainnya yakni
terdapatnya aturan permainan ketika siswa bisa menjawab dengan benar

26

Kasihani. K.E. Suyanto, English For Young Learners…., 106

27

maka akan mendapatkan reward atau koin yang bisa ditukarkan dengan
hadiah menarik sesuai keinginan siswa, sehingga media ABACA ini
sangatlah efektif dan tepat jika digunakan dalam pembelajaran, siswa
tidak hanya bermain memanen hadiah akan tetapi secara tidak langsung ia
juga belajar membac

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Media Lagu Di Kelas 4 SD Negeri Nayu Barat 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/201

0 1 17

Penerapan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) untuk meningkatkan kemampuan memahami isi cerita anak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas III MINU Wedoro Waru Sidoarjo.

6 11 119

Penggunaan media wayang untuk meningkatkan keterampilan bercerita mata pelajaran IPS kelas Va MINU Wedoro Sidoarjo.

0 6 129

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA SISWA KELAS II MINU WEDORO WARU SIDOARJO MELALUI MEDIA CONGKLAK.

3 9 111

IMPLEMENTASI MEDIA PAPAN FLANEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA INGGRIS MATERI PROFESSION KELAS II MINU NGINGAS WARU.

0 3 81

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA BIG BOOK KELAS IV MINU WARU II SIDOARJO.

0 1 112

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MUFRADAT MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI MODEL MAKE A MATCH SISWA KELAS V MINU NGINGAS WARU SIDOARJO.

0 0 97

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MENGGUNAKAN STRATEGI TALKING STICK BAGI SISWA KELAS IV MINU WARU II WARU SIDOARJO.

1 50 118

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS (GQGA) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MINU WEDORO WARU SIDOARJO.

0 0 94

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE GAMES

1 2 22