BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK MODELLING UNTUK MENGATASI ONLINE SHOP ADDICT : STUDI KASUS SEORANG WARGA KELURAHAN MAGERSARI DI SIDOARJO.

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK
MODELLING UNTUK MENGATASI ONLINE SHOP ADDICT
(Studi Kasus Seorang Warga Kelurahan Magersari di Sidoarjo)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

OLEH :
Yuly Rahmayati
B03212026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016

ABSTRAKS

Yuly Rahmayati (B03212026) Bimbingan dan Konseling Islam dengan Teknik
Modelling untuk mengatasi Online Shop Addict (kecanduan belanja online) studi
kasus seorang warga kelurahan Magersari di Sidoarjo.
Dalam skripsi ini membahas mengenai permasalahan tentang : (1)bagaimana
proses pelaksanaan dan (2)bagaimana hasil akhir pelaksanaan bimbingan dan
konseling islam dengan tehnik modelling untuk mengatasi online shop
addict(kecanduan berbelanja online).
Untuk membahas permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode
penelitian kualitatif mengupas studi kasus mengenai seorang warga kelurahan
Magersari di Sidoarjo. Penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian
ini menggunakan tehnik modelling dengan jenis live model (model langsung) dan
untuk penguatannya ditambah dengan symbolic model untuk mengatasi kecanduan
berbelanja online. Peneliti meminta seseorang yaitu teman konseli sebagai model agar
konseli dapat meniru tingkah laku yang dicontohkan. Analisa data menggunakan
analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan proses Bimbingan dan Konseling
Islam dengan teknik modeling sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.
Mengatasi kecanduannya terhadap berbelanja online.
Hasil penelitain ini menyimpulkan bahwa (1) Proses bimbingan dan konseling
islam dengan tehnik modelling utuk mengatasi online shop addict maka konselor
melakukan langkah-langkah bimbingan dan konseling islam yaitu identifikasi

masalah, diagnosa, prognosis, teratment/terapi dengan tehnik modelling yaitu dengan
cara konselor menunjuk model kemudian konseli mengadaptasi kebiasaan yang
dilakukan oleh model. (2) Hasil bimbingan dan konseling islam dengan teknik
modelling untuk mengatasi kecanduan berbelanja online mengalami perubahan dalam
segi perilakunya yang termasuk gejala dalam berbelanja online. Kegelisahannya
mulai berkurang, tanpa disadari membicarakan barang yang diiginkan menjadi
seorang yang bijak dalam bertutur kata, rasa ketidakpuasan menjadi rasa bersyukur,
yang awalnya tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik saat ini mengisi
kegiatannya dengan positif.

kata kunci : Bimbingan dan Konseling islam, Teknik Modelling, Online Shop Addict
(Kecanduan belanja online).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................

i


HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................

iii

MOTTO ......................................................................................................

iv

PERSEMBAHAN .......................................................................................

v

PERNYATAAN OTENTISITAS SKRIPSI ...............................................

vi


ABSTRAK ..................................................................................................

vii

KATA PENGANTAR ................................................................................

viii

DAFTAR ISI...............................................................................................

x

DAFTAR TABEL.......................................................................................

xiii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................

C. Tujuan Penelitian......................................................................
D. Manfaat Penelitian....................................................................
E. Definisi konsep.........................................................................
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam .......................
2. Teknik modelling.................................................................
3. Online Shop ........................................................................
4. Kecanduan ..........................................................................
F. Metode Penelitian.....................................................................
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian..........................................
2. Subjek dan Tempat Penelitian.............................................
3. Tahap-Tahap Penelitian.......................................................
4. Jenis dan Sumber Data ........................................................
5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
6. Teknik Analisis Data ...........................................................
7. Teknik Keabsahan Data ......................................................
G. Sistematika Pembahasan ..........................................................

1
5
6

6
7
7
8
9
10
11
11
11
13
17
18
20
21
24

v

BAB II : KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teoritik .......................................................................

1. Bimbingan dan Konseling Islam .......................................
a. Pengertian Bimbingan ..................................................
b. Pengertian Konseling ...................................................
c. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam ................
d. Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam......................
e. Fungsi Bimbingan dan Konseling Islam ......................
2. Teknik Modelling..............................................................
a. Pengertian Teknik Modelling .......................................
b. Tujuan Teknik Modelling.............................................
c. Macam-macam Teknik Modelling ...............................
d. Prinsip-Prinsip Teknik Modelling ................................
e. Unsur-unsur Teknik Modelling ....................................
f. Pengaruh Teknik Modelling .........................................
g. Langkah-Langkah.........................................................
3. Online Shop Addict (Kecanduan Belanja Online).............
a. Pengertian Online Shop ................................................
b. Pengertian Kecanduan ..................................................
c. Faktor Penyebab Online Shop Addict...........................
d. Ciri-ciri Online Shop Addict.........................................
e. Tips dalam belanja Online............................................

4. Penelitian Terdahulu Yang Relevan .................................

25
25
25
26
27
28
39
30
30
33
34
36
37
38
39
41
41
44

45
47
51
54

BAB III : PENYAJIAN DATA
A. Deskripsi Umum Objek Penelitian.....................................
1. Kelurahan Magersari ......................................................
2. Deskripsi Konselor dan Konseli .....................................
3. Deskripsi Masalah Konseli .............................................
B. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................
1. Deskripsi Proses Penelitian.............................................
2. Hasil Penelitian ...............................................................

56
56
58
64
66
66

80

BAB IV : ANALISIS DATA
A. Analisis Proses Penelitian....................................................
B. Analisis Hasil Penelitian......................................................

84
89

BAB V : KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................
B. Saran ......................................................................................

vi

92
94

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
LAMPIRAN


vii

96

DAFTAR TABEL

Jenis data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan data ..................................

19

Analisis kondisi konseli sebelum proses konseling ....................................

21

Data teori dan data lapangan ......................................................................

84

Perbandingan kondisi konseli sebelum dan sesudah proses konseling.......

89

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kemajuan teknologi informasi dan komunikasi semakin lama
semakin berkembang pesat. Dengan adanya kemajuan tersebut masyrakat tanpa
disadari ikut dalam perubahan modernisasi dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Seperti halnya dengan adanya internet memudahkan kita untuk
mendapatkan informasi yang ingin diketahui dan memudahkan untuk
berkomunikasi dengan siapapun tanpa ada batasan. Sehingga internet saat ini
menjadi salah satu kebutuhan bagi setiap orang.
Internet memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin berbelanja tanpa
harus pergi ke toko, pasar, swalayan dan pusat perbelanjaan atau mall. Caranya
pun mudah dengan mendownload situs online shop dari komputer, laptop, tablet
maupun handphone maka dengan mudah menemukan barang, makanan,
accessories, keperluan pribadi, properti, motor, mobil dan masih banyak yang
lainnya. Pada era yang modern ini online shop hadir sebagai pilihan lain
berbelanja dengan mudah.
Perkembangan online shop di Indonesia baru populer sekitar tahun 2006.
Pada akhir tahun 2008 jumlah online shop di Indonesia meningkat puluhan
hingga ratusan persen dari tahun sebelumnya. Tentunya karena semakin
banyaknya pengguna internet di Indonesia, yang tadinya hanya sekitar 2.000.000

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

orang pada tahun 2000 menjadi 25.000.000 pengguna pada tahun 2008. Hal lain
yang mendukung, karena semakin mudah dan murahnya koneksi internet di
Indonesia di dukung pula semakin banyak pendidikan dan pelatihan pembuatan
online shop dengan harga yang sangat terjangkau.1
Semakin lama semakin berkembang pula pilihan-pilihan website terbaru
mengenai online shop di Indonesia. Tidak hanya melalui website dari aplikasi
smartphone seseorang bisa berjualan melalui online shop ataupun bisa menjadi
konsumen tanpa proses yang rumit. Barang dagangan yang di jual online shop
didesain dengan sangat menarik dan konsumen bisa menemukan produk import
yang langka tanpa harus pergi ke luar negeri untuk membeli.
Masyarakat Indonesia cenderung memiliki sifat yang konsumtif. artinya
bahwa masyarakat sebagai konsumen aktif membeli untuk memenuhi segala
kebutuhan hidup. Namun, terkadang manusia selalu menginginkan rasa puas
dalam artian bahwa setiap individu memiliki keingingian untuk cenderung
memiliki. Sebuah kebanggaan tersendiri jika memiliki barang yang diinginkan.
Terlebih lagi mengikuti trend dan life style yang berkembang sehingga individu
memiliki keinginan untuk terus mengikuti arus tersebut.
Setiap barang yang dijual online shop menyajikan gambar atau foto
dagangan dengan desain yang unik, menarik, disertai foto model atau artis, dan
ada spesifikasi keterangan barang. Harganya pun bersaing bahkan lebih murah

1

http://szeretlek-87.weebly.com/eptik/category/sejarah-online-shopping-diindonesia,(diakses
pada 20 Maret 2016).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

atau lebih menarik dibanding membeli secara langsung. Bahkan juga ada promo
khusus atau diskon disetiap pembelian.Terlebih lagi di online shop terdapat
testimonial salah satu konsumen yang menjelaskan mengenai kepuasan barang
yang dibeli. Hal ini menjadikan daya tarik untuk individu membeli barang yang
ada di online shop.
Banyak cara dari online shop untuk menarik minat pembeli. Online shop
memudahkan konsumen atau pembeli yang memiliki keinginan atau belanja
namun tidak memiliki banyak waktu dan transportasi, dengan mereka bersantai
dirumah mereka bisa mendapatkan barang yang diinginkan. Namun, yang perlu
diketahui bahwa manusia sebaik-baiknya hidup tidak berlebihan. Dengan adanya
terobosan terbaru dari online shop maka sebaiknya kita membatasi keinginan
untuk terus berbelanja. Sebaliknya, jika individu selalu mengikuti nafsu untuk
memiliki maka pasti akan cenderung terus menerus ingin berbelanja sehingga
menimbulkan kecanduan untuk berbelanja khususnya melalui online shop.
Setiap individu sekarang ini hampir seluruhnya memiliki gadget yang
canggih atau aplikasi yang lengkap. Dengan adanya gadget semua orang dapat
setiap saat melihat bagaimana model barang-barang, makanan atau accesories
yang sedang hits atau trend di masa kini. Nafsu manusia pun akan selalu ingin
memiliki. maka dengan cara yang cepat dan mudah adalah dengan membeli di
online shop, tanpa dirasakan hal ini akan terus berkelanjutan dan dapat
menimbulkan masalah di kemudian hari. Sebagaimana tertera dalam surat Atjatsiyah ayat 23 yaitu :

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

              
          

Artinya :
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah
mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”(Qs.
At-jatsiyah: 23)
Berdasarkan ayat diatas maka sebagai seorang konselor haruslah jeli dan
memahami seseorang yang mengikuti hawa nafsunya di era modern ini dengan
perantara berbelanja online shop. Mayoritas yang senang belanja adalah kaum
perempuan. Perempuan dimasa kini memiliki dorongan untuk selalu tampil
cantik dengan memakai barang-barang, accesoris, ataupun baju yang menunjang
penampilan. Tidak jarang bagi mereka yang sibuk karena pekerjaan, memiliki
sedikit waktu, atau tidak memiliki transportasi melalui berbelanja dengan media
Online Shop merupakan pilihan terbaik bagi perempuan yang ingin berbelanja.
Konseli memiliki kecanduan dalam berbelanja online. Pada awalnya
konseli memiliki pikiran untuk berpenampilan stylish dan memiliki barang
branded. Dia senang sekali ketika berbelanja terutama mendapatkan barang yang
diinginkan karena konseli tidak memiliki transportasi terutama sepeda motor
maka dari itu memilih untuk berbelanja online. Selain itu waktunya digunakan
untuk bermain handphone dan menjelajahi situs online shop.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Ketika barang yang di pesan datang dan mengunakan barang itu. Konseli
merasa tidak puas dan menginginkan barang yang lebih dari itu. Seperti contoh
konseli membeli tas kemudian ada model terbaru yang lebih menarik lagi konseli
pun membeli lagi tas dengan model terbaru tersebut. Apabila konseli tidak
membeli maka akan merasa ketidaknyamanan dalam dirinya.
Sebagaimana telah dijelaskan jika terus menerus mengikuti hawa nafsu
akan membawa ke jalan kesesatan. Dengan hal ini konselor memilih kasus
kecanduan online shop sebagai salah satu fenomena yang terjadi di masa kini.
Selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat memberi pengetahuan dan wawasan
kepada konselor dan calon konselor yang nantinya dapat diaplikasikan untuk
menjalankan tugasnya dalam mengentaskan permasalahan yang dihadapi oleh
konseli.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan teknik modelling
untuk mengatasi online shop addict (Kecanduan Belanja Online) Seorang
warga kelurahan Magersari di Sidoarjo?
2. Bagaimana hasil akhir Bimbingan dan Konseling Islam dengan teknik
modelling untuk mengatasi online shop addict (Kecanduan Belanja
Online)Seorang warga kelurahan Magersari di Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

1. Untuk mendeskripsikan proses bimbingan dan konseling Islam dengan teknik
modelling untuk mengatasi online shop addict (Kecanduan Belanja Online)
Seorang warga kelurahan Magersari di Sidoarjo.
2. Untuk mendeskripsikan hasil akhir bimbingan dan konseling Islam dengan
teknik modelling untuk mengatasi online shop addict (Kecanduan Belanja
Online) Seorang warga kelurahan Magersari di Sidoarjo.
D. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan berdaya guna secara teoritis
sebagai berikut :
1. Sebagai sumber informasi dan refrensi bagi konselor maupun calon konselor
khususnya dan bagi semua kalangan pada umumnya tentang online shop
addict (Kecanduan Belanja Online).
2. Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam bidang bimbingan
dan konseling Islam tentang online shop addict (Kecanduan Belanja Online).
Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan berdaya guna secara praktis
sebagai berikut :
1. Diharapkan hasil penelitian tentang teknik modelling untuk klien online shop
addict (Kecanduan Belanja Online) dalam proses Bimbingan dan Konseling
Islam ini dapat direalisasikan maupun diaplikasikan dalam kehidupan seharihari ketika memberikan proses Bimbingan dan Konseling Islam pada klien.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

2. Penelitian ini diharapkan dapat membantu konselor dalam kasus online shop
addict (Kecanduan Belanja Online) ketika memberikan bimbingan dan
konseling Islam pada klien.
E. Definisi Konsep
1. Bimbingan dan Konseling Islam
Pengertian bimbingan dan konseling islam adalah proses pemberian
bantuan terhadap individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai
makhluk Allah SWT yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan
petuniuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat.
Bimbingan dan konseling islami adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk
Allah SWT sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di
akhirat. Tolak ukurnya bertumpu pada mampu hidup selaras dengan petunjuk
Allah SWT yang mana maksutnya sebagai berikut :
1)

Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang
ditentukan Allah, sesuai dengan sunatulloh, sesuai dengan hakikatnya
sebagai makhluk Allah SWT.

2)

Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman
yang telah ditentukan Allah SWT melalui rasulnya (ajaran islam).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

3)

Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berarti menyadari
eksistensi diri sebagai makhluk Allah yang diciptakan Allah SWT untuk
mengabdi kepadanya, mengabdi dalam arti seluas-luasnya.2
Bimbingan dan Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan

terarah, kontinue dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat
mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara
optimal dengan cara menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung didalam
Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup
selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadist.3
2.

Teknik Modelling
Istilah modelling berasal dari bahasa inggris yang artinya mencontoh,
meniru, memperagakan, atau menteladani. Teknik ini klien dapat mengamati
seseorang yang dijadikan modelnya untuk berperilaku kemudian diperkuat
dengan mencontoh tingkah laku sang model. Dalam hal ini, konselor dapat
bertindak sebagai model yang akan ditiru oleh klien.4
Istilah modeling merupakan istilah umum untuk menunjukkan terjadinya
proses belajar melalui pengamatan dari orang lain dan perubahan yang terjadi
karenanya melalui peniruan. Maksudnya, pada proses belajar melalui

2

Muhammad Anas, Psycologi: Menuju Aplikasi Pendidikan (https://books.google.co.id/books,
diakses 20 Maret 2016).
3
Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010) hal 23.
4
Numora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori Dan Praktek,
(Jakarta: Kencana, 2011) hal 37.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

pengamatan menunjukkan terjadinya proses belajar setelah mengamati
perilaku pada orang lain.5
Tujuan penggunaan teknik modeling disesuaikan dengan kebutuhan
ataupun permasalahan klien, diantaranya yaitu: untuk perolehan tingkah laku
sosial yang lebih adaptif, agar konseli bisa belajar sendiri menunjukkan
perbuatan yang dikehendaki tanpa harus belajar lewat trial and error,
membantu konseli untuk merespon hal- hal yang baru, melaksanakan tekun
respon- respon yang semula terhambat atau terhalang, dan mengatasi responrespon yang tidak layak.6
3.

Online shop (Toko Online)
Online shop adalah berbelanja digital yang hanya bisa digunakankan
ketika perangkat terhubung dengan jaringan internet memungkinkan
penggunanya untuk dapat berhubungan dengan toko- toko yang menjual
berbagai kebutuhan mulai dari pakaian, sepatu, tas, buku, peralatan elektronik,
perlatan rumah tangga dan segala macam kebutuhan manusia dapat dengan
mudah ditemukan melalui situs situs belanja yang ada pada internet.7
Saat ini sudah sangat populer berjualan di media internet atau online
shopping. Pengertian online shopping sendiri adalah sebuah media yang
memungkinkan customer (pelanggan) membeli barang atau jasa secara
5

Singgih dan Gunarsah, Konseling dan Psikoterapi (Jakarta: Gunung Mulia, 2007), hal 220.
Lutfi Fauzan, “Teknik Modelling”, http://lutfifauzan.wordpress.com/20 09/12/23/teknikmodeling, (diakses 20 Maret 2016)
7
Haning Dwi Pratiwi, “Online Shop Sebagai Cara Belanja Mahasiswa UNNES” (Skripsi,
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, 2013), Hal 6.
6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

langsung dari seller (penjual) dengan media internet menggunakan web
browser.8
4.

Kecanduan /Addict
Kecanduan berasal dari kata candu yang artinya sesuatu yang membuat
seseorang ingin melakukannya secara terus menerus. Istilah kecanduan
awalnya digunakan terutama mengacu pada penggunaan obat-obatan dan
alkohol yang eksesif. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah tersebut meluas
sehingga orang secara umum menyebut kecanduan pada perilaku merokok,
makan, berbelanja, permainan internet, dan lain-lain.
Menurut Sarafino kecanduan sebagai kondisi yang dihasilkan dengan
mengkonsumsi zat alami atau zat sintesis yang berulang sehingga orang
menjadi tergantung secara fisik atau secara psikologis. Ketergantungan
psikologis berkembang melalui proses belajar dengan penggunaan yang
berulang-ulang. Ketergantungan secara psikologis adalah keadaan individu
yang merasa terdorong menggunakan sesuatu untuk mendapatkan efek
menyenangkan yang dihasilkannya. 9

F. METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang digunakan sebagai berikut :
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
8

Anang Tri Nugroho, sukses bisnis toko online, (jakarta : PT Gramedia Pustaka utama, 2010)

hal 18.
9

Trecy Whitny Santoso, “perilaku kecanduan permainan internet dan faktor penyebabnya pada
siswa kelas viii di smp negeri 1 jatisrono kabupaten wonogiri (studi kasus pada siswa kelas viii di smp
negeri 1 jatisrono kabupaten wonogiri)”(Skripsi, FIP Universitas Negeri Semarang, 2013), Hal. 10.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Sedangkan, jenis
penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Penelitian kualitatif
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati.10 Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan ,dll.11
2. Subyek dan Tempat Penelitian
a) Subyek
Konseli yang bernama Bunga (Nama Samaran) adalah salah satu
warga kelurahan Magersari di Sidoarjo. Konseli dulunya bekerja sebagai
pramugari. Dunia penerbangan khususnya sebagai pramugari dituntut
untuk selalu berpenampilan stylish. Sebagaimana kehidupan seseorang
yang

bekerja

sebagai

pramugari

gaya

berpenampilan high class. Awal karir

atau

style-nya

haruslah

konseli setelah lulus lembaga

penerbangan kemudian bekerja sebagai pramugari magang dimaskapai
Garuda Indonesia tepatnya di Jakarta selama satu bulan. Karena
persaingan yang ketat konseli tidak bisa menjadi pramugari di maskapai
Garuda Indonesia. Akhirnya, konseli memilih sekolah lagi yaitu maskapai
Lion Air. Selama sekolah harus tinggal di asrama tepatnya di Jakarta.

10

Nasution, Metode Penulisan Naturalistik Kualitatif , (Bandung: Tarsito, 1988), hal. 18.
Lexy J. Moleong, M.A , Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009) Hal. 5.
11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Selama di asrama konseli merasa minder karena tidak seperti
teman-temannya yang punya barang-barang mewah. Disamping itu jika
konseli ingin berbelanja dia kesulitan karena harus tetap di asrama.
Berdasarkan penuturan konseli bahwasannya dia melihat teman yang
gaya fashionnya high class dengan barang-barang mewahnya. Dia ingin
seperti temannya dengan membeli lewat media internet online shop
dengan uang saku yang di berikan ayahnya dia membeli barang yang
diinginkan.
Setelah itu, konseli mulai bekerja sebagai pramugari maskapai
Lion Air yang tepatnya berada di bandara Juanda-Surabaya. Keinginan
untuk memiliki barang yang diinginkan semakin memuncak. Dia
membeli tas dan sepatu dengan seluruh gaji yang dimilikinya. Sehingga
untuk uang pegangan sehari-hari konseli membohongi ayahnya dengan
alasan Atm hilang, uang dipinjam teman, ikut pelatihan, dll. Tidak hanya
itu konseli memilih laki-laki yang kaya untuk jadi pacarnya. Sehingga
kebutuhan yang diinginkan terpenuhi dan yang secara sukarela mau setiap
bulan mentransfer sejumlah uang untuk konseli. Konseli juga sering
berhutang kepada teman-temannya untuk membeli barang di online shop
karena dia sangat ingin berpenampilan up to date dan stylish layaknya
teman-teman pramugarinya. Pada bulan Juni 2016 konseli berhenti dari
pekerjaanya. Meskipun tidak bekerja kebiasaan berbelanja online tetap
dilakukan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

Konseli

merasa tidak

adanya

rasa

puas

ketika belum

mendapatkan barang yang diinginkan. Konseli berfikiran haruslah
mendapatkan barang secepat mungkin karena keinginan untuk segera
memiliki. Bukan terfikir membeli transportasi seperti motor atau mobil
untuk menunjang kebutuhannya sehari-hari tapi konseli malah membeli
barang-barang online shop karena menurutnya lebih menarik.
b) Tempat

: Kediaman konseli di kelurahan Gajah Magersari RT 11
RW 04 kabupaten Sidoarjo.

3. Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan-tahapan Penelitian Tahapan-tahapan penelitian ini ada tiga
tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir penelitian yaitu tahap penulisan
laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah :
a.

Tahap pra lapangan
1. Menyusun Rancangan Penelitian.
Peneliti memahami mengenai Bimbingan dan Konseling
Islam dengan teknik modelling untuk mengatasi online shop addict
(kecanduan belanja online). Konseli adalah sahabat ketika kecil dan
ayah konseli bersahabat dengan ayah konselor. Kebetulan pula lokasi
rumah kami berbeda kecamatan namun dalam satu wilayah Sidoarjo.
Setelah mengetahui hal tersebut maka peneliti membuat latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi konsep dan
membuat rancangan data-data yang diperlukan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

2. Memilih Lapangan Penelitian
Dalam

hal

ini

peneliti

memilih

lapangan

penelitian

dikediaman konseli disamping itu jaraknya tidak jauh dengan rumah
peneliti.
3. Mengurus Perizinan
Peneliti membuat surat perizinan yang diberikan kepada
konseli ataupun keluarganya sebagai bentuk bahwa tidak ada unsur
keterpaksaan dalam menjalankan proses konseling. Selain itu
mengurus perizinan pula dengan wilayah terkait yaitu kelurahan
Magersari.
4. Menjajaki dan Menilai Keadaan Lapangan
Peneliti melakukan observasi diarea konseli kemudian
menyiapkan perlengkapan yang diperlukan. Kemudian peneliti mulai
untuk mengumpulkan data-data.
5. Memilih dan Memanfaatkan Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi serta latar belakang kasus
tersebut. Informan dalam penelitian ini adalah konseli itu sendiri, Ayah
konseli, tetangga dekat konseli dan teman konseli.
6. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Peneliti menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, pedoman
wawancara,

alat

tulis,

map,

buku,

perekam

suara,

kamera,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

perlengkapan fisik, izin penelitian, dan semua yang berhubungan
dengan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan deskripsi data
lapangan.
7. Persoalan Etika Penelitian
Pada dasarnya etika memberikan pegangan bagi para peneliti
agar menghormati seluruh nilai dan norma yang ada dimasyarakat.
b. Tahap pekerjaan lapangan
1.

Memahami Latar Penelitian
Sebelum peneliti memasuki lingkungan konseli, peneliti
perlu memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri baik
fisik maupun mental.

2.

Memasuki Lapangan
Peneliti akan lebih menjalin hubungan baik dengan
konseli. Seperti halnya tetap menjalin silaturahmi dengan konseli.
Karena, hubungan akrab antara subjek dan peneliti yang dibina
dengan baik maka akan dapat bekerjasama dengan saling bertukar
informasi.

3.

Berperan Serta dalam Mengumpulkan Data
Peneliti mulai memikirkan batas waktu, biaya yang
diperlukan dan mencatat data yang ada di lapangan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

4.

Analisis Data
Dalam analisis dipisahkan antara data terkait dan data
yang kurang terkait atau yang tidak terkait sama sekali dan tidak
ada kaitannya. Kemudian diurutkan atau dikategorikan. Yang
mana dalam proses pelaksanaannya menghasilkan tema dan
hipotesis yang sesuai kenyataan.
Setelah peneliti mendapatkan data dari lapangan,
mengatur, mengurutkan dan menyajikan data yang diperoleh
bertujuan untuk mengetahui gejala-gejala seseorang tersebut
online shop addict (kecanduan belanja online) dan bagaimana
pelaksaan dan hasil dari bimbingan dan konseling islam dengan
teknik modelling.

4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan jenis data
sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber utama
atau sumber data primer. Sumber dara primer adalah subjek penelitian yang
dijadikan sebagai sumber informasi peneliti dengan menggunakan alat
pengukuran atau pengambilan data secara langsung atau yang dikenal
dengan istilah interview atau wawancara. Sedangkan data sekunder yaitu
data yang di peroleh dari sumber lain yang ada kaitannya dengan objek
penelitian. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

berhubungan secara langsung dengan objek penelitian, akan tetapi memiliki
informasi yang berkaitan dengan objek penelitian.12
Dalam Penelitian ini yang menjadi sumber data primer yaitu konseli
sendiri yang berkeinginan untuk memiliki barang-barang yang menujang
penampilannya sehingga memilih berbelanja online karena terbatas pada
transportasi yang kemudian berlanjut terus menerus dan menimbulkan addict
atau kecanduan hingga saat ini. Penggalian data juga diambil dari sumber
data sekunder yaitu literatur dan bacaan yang relevan serta dokumen lain
yang tidak menggambarkan permasalahan secara langsung namun masih
terkait seperti struk belanja atau mendapatkan data dari ayah konseli,
tetangga dekat konseli, dan teman konseli.
5.

Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui observasi,
wawancara dan dokumetansi yang dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a) Observasi.
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,
sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gelaja psikis untuk
kemudian dilakukan pencatatan. Dalam hal ini peneliti mulai melakukan
pengamatan mulai dari pengamatan ke lingkungan rumah dan
pengamatan di lingkungan kerja konseli yang pada saat itu masih bekerja.
12

Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), Hal. 91.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

Ketika observasi diakukan pertama kali didapati hasil bahwa konseli
hampir setiap hari mendapatkan paket dari online shop dirumahnya.
Observasi kedua pada tanggal 25 Maret 2016 terlihat konseli bersama
rekan kerjanya membicarakan tas yang diinginkannya sudah terbeli.
b) Wawancara.
Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi

secara

langsung

dengan

mengungkapkan

pertanyaan-

pertanyaan. Dalam pelaksanaannya wawancara dapat dilakukan dengan
berhadapan langsung dengan responden atau dengan alat bantu seperti
telepon, internet dll. Peneliti melakukan pengamatan dan mengajukan
pertanyaan yang ditujukan kepada konseli. Dalam Hal ini memaparkan
secara jelas hasil penelitian mengenai Bimbingan dan Konseling Islam
dengan teknik modelling untuk mengatasi online shop addict (kecanduan
belanja online).
Konselor juga mengajukan pertanyaan kepada ayah konseli tentang
kegemarannya belanja secara online. Ayah konseli menjawab karena
keseringannya membeli tersebut sampai-sampai Ayahnya mengatakan
terkadang konseli terlihat gelisah ketika tidak membeli barang yang
diinginkan. Ayahnya juga mengatakan bahwa konseli ingin selalu
berpenampilan trendy.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

c) Studi dokumentasi.
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Studi dokumentasi ada yang
berupa tulisan, gambar dan karya yang berupa tulisan biasanya berupa
catatan harian, dan otobiografi atau biografi yang berupa gambar biasanya
mengenai foto-foto pribadi. Data seperti ini berhubungan dengan jadwal
kerja, aktivitas apa saja dalam pekerjaannya, daily activity atau jadwal
keseharian konseli.13
Tabel 1.1
Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
No.
1.

Jenis Data

Sumber Data

Gambaran tentang

Informan +

lokasi penelitian dan

Dokumentasi

TPD
O + W+ D

home visit
2.

Deskripsi tentang

Informan + Konselor

konseli dan masalah

+ Konseli

W+D

konseli
3.

Perilaku konseli

Konselor + Konseli +

sebelum dan sesudah

Informan

O+W

proses konseling
4.

Proses konseling

Konselor + Konseli +

W+D

Model
5.

13

Hasil dari proses

Konselor + Konseli

O+W

Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), hal. 34.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

konseling

Keterangan :
TPD : Teknik Pengumpulan Data
O : Observasi
W : Wawancara
D : Dokumentasi
6.

Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan
yang dapat dikelola, mencari, dan menentukan pola, menentukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari,dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan yaitu analisis
deskriptif komparatif, yakni membandingkan hasil pelaksanaan teknik
konseling dengan teori yang ada kemudian membandingkan kondisi awal
klien dan kondisi sesudah dilakukannya teknik konseling. 14

14

Lexy J. Moleong, M.A , Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), hal. 5.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Tabel 1.2
Analisis Kondisi konseli sebelum dan sesudah proses konseling
No.

Sebelum

1.

Gelisah ketika
tidak membeli

2.

Selalu
membicarakan
barang
yang
diinginkan

3.

Tidak ada rasa
puas
ketika
tidak membeli

4.

Tidak mampu
membagi
waktu
atau
mengisi waktu
dengan baik

Ya

Tidak

Sesudah



Gelisah ketika
tidak membeli



Selalu
membicarakan
barang yang
diinginkan



Tidak ada rasa
puas
ketika
tidak membeli



Tidak mampu
membagi
waktu
atau
mengisi waktu
dengan baik

Ya

Tidak

7. Teknik Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan tingkat ketepatan antara data yang
terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan valid maka di
perlukan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yaitu pemeriksaan keabsahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang di peroleh untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah di
peroleh. Untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data
yang diperoleh dengan wawancara lalu di cek dengan observasi dan
dokumentasi. Bila dengan kedua teknik pengujian kreadibilitas data tersebut
menghasilkan data yang berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
mana yang dianggap benar atau mungkin benar namun sudut pandangnya
yang berbeda-beda.15
G. Sistematika Pembahasan
Laporan penelitian ini dibahas dalam lima bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I : Pendahluan
Bab satu merupakan pendahuluan yang berisi tentang gambaran umum yang
memuat pola dasar penulisan skripsi ini yaitu latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan metode
penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, subjek penelitian,
tahap-tahap penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data serta teknik keabsahan data, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kajian Teori

15

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABETA,
2011), hal. 76.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

Bab dua membahas tentang kajian teoritik yang meliputi pengertian
Bimbingan dan Konseling Islam, tujuan Bimbingan dan Konseling Islam,
fungsi Bimbingan dan Konseling Islam, pengertian behavior terapy, tujuan
behavior terapi, pengertian teknik modelling, tujuan teknik modelling, macammacam teknik modelling, Langkah-langkah teknik modelling,

pengertian

online shop, konsep online shop, pengertian addict (kecanduan) dan ciri-ciri
online shop addict (kecanduan belanja online)
BAB III : Penyajian Data
Bab tiga membahas tentang deskripsi umum pada subjek penelitian, yakni
seorang warga kelurahan magersari di Sidoarjo yang mana peneliti akan
mengulas tentang permasalahan online shop addict yang berdampak pada
kehidupannya, deskripsi umum objek penelitian, deskripsi konselor, deskripsi
klien, dan membahas deskripsi hasil penelitian.
BAB IV : Analisa Data
Bab empat mambahas Menjelaskan tentang analisis proses pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling Islam dengan teknik modelling untuk mengatasi
online shop addict. Analisis data dimaksudkan untuk mengetahui hipotesis
yang telah dirumuskan pada bab satu.
BAB V : Penutup
Bab lima tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Bimbingan dan konseling Islam, Teknik Modelling, dan Online ShopAddict
(Kecanduan Belanja Online)
1. Bimbingan dan Konseling Islam
a. Bimbingan
Istilah bimbingan terjemahan dari bahasa inggiris “guidance”
dengan asal katanya “guide” yang diartikan sebagai menuntun,
mwmimpin,

menunjukkan

jalan,

memberi

petunjuk,

mengatur,

mengarahkan, dan memberi nasehat.1
Konsep bimbingan berarti menolong individu agar dapat
memahami diri sendiri, sebagai suatu bentuk pendidikan, bimbingan
berarti pengalaman yang disediakan untuk dapat menolong individu agar
dapat memahami diri sendiri, sebagai suatu proses program bimbingan
mengikuti cara mengatur dan proses yang disusun untuk mencapai
beberapa tujuan pendidikan dan tujuan pribadi. Secara garis besar
bimbingan yaitu proses untuk menolong individu memahami diri mereka
serta dunia mereka.2

1
2

Shahudi Siradj, Pengantar bimbingan dan konseling, (Surabaya: PT Revka Petra Media) hal 4.
Abu bakar M. Luddin, Dasar-Dasar Konseling, (Bandung: Cita pustaka Media Perintis, 2010)

hal 1.

24
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.3
b. Konseling
Istilah Konseling terjemahan dari bahasa inggiris “counseling”
dengan asal katanya “counsel” yang diartikan sebagai pemberian nasehat,
pemberian

anjuran

untuk

melakukan

sesuatu

atau

mengadakan

pembicaraan dengan bertukar pikiran tentang sesuatu.4
Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan
bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui
wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara
guru atau konselor dengan konseli itu mampu memperoleh pemahaman
yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahakan masalah yang di
hadapinya dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan

3

Rayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan konseling , (Jakarta: Rineka Cipta,
2004) hal 99.
4
Shahudi Siradj, Pengantar bimbingan dan konseling, (Surabaya: PT Revka Petra Media) hal
16.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

potensi yang dimiliki secara optimal, sehingga ia dapat mencapai
kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.5
Menurut sukardi definisi konseling sebagai bantuan secara tatap
muka antara konselor dan konseli dengan usaha yang unik dan manusiawi
yang dilakukan dalam suasana keahlian dan didasarkan norma-norma
yang berlaku pada konseli untuk memperoleh konsep diri dan
kepercayaan demi untuk memperbaiki tingkah laku pada saat ini dan
masa yang akan datang. Dengan demikian, aspek penting dalam suatu
konseling adalah konseling sebagai suatu proses bantuan hubungan
terapeutik, usaha bantuan, mengarahkan tercapainya tujuan, dan
mengarahkan kemandirian konseli.
c. Bimbingan dan Konseling Islam
Bimbingan dan konseling islam adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk
Allah SWT yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petuniuk
Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di
akhirat.
Bimbingan dan konseling islami adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah SWT sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia

5

Hellen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) hal 7.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

dan di akhirat. Tolak ukurnya bertumpu pada mampu hidup selaras
dengan petunjuk Allah SWT yang mana maksutnya sebagai berikut :
1) Hidup selaras dengan ketentuan Allah SWT artinya sesuai dengan
kodrat yang ditentukan Allah SWT , sesuai dengan sunatulloh, sesuai
dengan hakikatnya sebagai makhluk Allah SWT.
2) Hidup selaras dengan petunjuk Allah SWT artinya sesuai dengan
pedoman yang telah ditentukan Allah SWT melalui rasulnya (ajaran
islam).
3) Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT berarti
menyadari eksistensi diri sebagai makhluk Allah SWTyang
diciptakan Allah SWT untuk mengabdi kepadanya, mengabdi dalam
arti seluas-luasnya.6
Bimbingan dan Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan
terarah, kontinue dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat
mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara
optimal dengan cara menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung
didalam Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah ke dalam dirinya, sehingga ia
dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadist.7

6

Muhammad Anas, Psycologi: Menuju Aplikasi Pendidikan (https://books.google.co.id/books,
diakses 20 Maret 2016).
7
Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010) hal 23.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

d. Tujuan Bimbingan dan konseling islam
Bimbingan dan konseling islam mempunyai tujuan jangka pendek
dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah membantu individu
memecahkan masalah kehiudpan keagamaannya. Misalnya konflik
pribadi pilihan agama, ragu terhadap kebenaran agama, keluar dari agama
yang dianut, tertib beribadah dan sebagainya.
Tujuan jangka panjang adalah individu mampu mentransfer
kemampuannya guna mengatasi masalah hidup yang dijumpainya serta
mampu menjaga dirinya dari maksiat dzahir dan batin. Menjaga diri dari
maksiat dzahir berarti selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT. Menjaga
diri dari dari maksiat batin berarti mampu membuang sifat dengki,
takabur, dan kagum diri. Menurut Faqih bahwa tujuan jangka panjang
meliputi :
1)

Membantu individu untuk selalu menjaga fitrahnya.

2)

Mengembangkan fitrahnya.

3)

Membantu individu untuk menghayati ketentuan dan petunjuk Allah
SWT.8

e. Fungsi Bimbingan dan Konseling Islam
Fungsi Bimbingan dan konseling

islam diantaranya sebagai

berikut :

8

Saring Marsudi, Layanan Bimbingan dan konseling di Sekolah, (Surakarta : Muhammadiyah
University Press, 2010) hal 58.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

1)

Fungsi pencegahan yaitu usaha untuk pencegahan terhadap
timbulnya masalah. bimbingan dan konseling islam berfungsi untuk
mencegah seseorang untuk melakukan hal hal yang dilarang oleh
syariat, dengan nasihat dan bimbingan yang diberikan oleh konselor
kepada konseli untuk mengontrol dirinya dalam setiap perbuatan.

2)

Fungsi pemahaman yaitu bimbingan dan konseling

yang akan

menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu
dengan keperluan pengembangan konseli. Maksudnya, membantu
konseli untuk memahami pesan-pesan al quran dan as sunnah serta
Al Hikmah (metode menghayati rahasia kebaikan dibalik peristiwa)
secara mantap.
3)

Fungsi perbaikan yaitu bimbingan dan konseling

yang akan

menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan
yang dihadapi konseli. Dalam hal ini membantu yaitu membantu
konseli menyadari eksistensinya sebagai makhluk allah yang harus
mengikuti ketentuan dan petunjuk allah, agar hidup bahagia artinya
konseli diajak kembali menelusuri petunjuk dan ketentuan allah.
4)

Fungsi

pengembangan

yaitu

membantu

konseli

untuk

mengembangkan keilmuan baik ilmu agama ataupun ilmu umum
yang dimiliki, mengembangkan potensi baik yang dimiliki oleh
konseli agar menjadi individu yang lebih baik. Semakin banyak

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

pengetahuan agama yang dimiliki maka semakin kuat keimanan dan
ketaatan seseora

Dokumen yang terkait

Bimbingan konseling Islam dalam mengatasi dilema seorang mahasiswa di Desa Balong Biru Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo : Studi kasus seorang mahasiswa yang bimbang memilih antara studi dan karir.

0 1 94

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK MODELLING UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN REMAJA KEPADA ORANG TUA DI DESA BARENGKRAJAN KRIAN SIDOARJO.

0 0 111

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK TIMING OF EVENT MODELS UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL SEORANG ANAK DI DESA GROGOL KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 109

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BEHAVIOUR DALAM MENGATASI KEBENCIAN SEORANG ANAK KEPADA AYAHNYA DI PERUMAHAN PONDOK JEGU TROSOBO SIDUOARJO.

0 2 92

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN PENDEKATAN KONSELING KELUARGA DALAM MENGATASI PELAKU CYBERBULLYING SEORANG REMAJA DI WONOCOLO SURABAYA.

1 3 103

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI GESTALT DALAM MENANGANI POST POWER SYNDROM SEORANG PENSIUNAN TENTARA DI KELURAHAN KEMASAN KRIAN SIDOARJO.

0 1 122

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN FACE READING UNTUK MENINGKATKAN REGULASI EMOSI SEORANG SISWI KELAS VIII DI SMP ISLAM INSAN KAMIL SIDOARJO.

0 0 123

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK FAMILY THERAPY UNTUK MEMBANGUN TRUST DALAM KELUARGA DI LINGKUNGAN GUNUNG ANYAR KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN KECAMATAN MAGERSARI KOTA MOJOKERTO.

0 3 113

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK MODELLING MELALUI SIKAP PEDULI DALAM MENANGANI PERILAKU AGRESIF ANAK DI DESA KETEGAN TANGGULANGIN - SIDOARJO.

0 0 146

Bimbingan dan Konseling Islam untuk Pasi

0 0 25