Materi Diklat BP3IP SISTEM NAVIGASI ELEKTRONIK BAB VII D

Cara ketiga
Dengan menggunakan garis mendatar (cakrawala).
Alhihade pada kedudukan not pandangan kita tujukan pada cakrawala
dan kita goyang - goyangkan sextant ke kanan dan kekiri apabila
bayangan langsung dan bayangan tidak langsung tetap satu garis
menandakan cermin kecil tegak lurus bidang kerangka.
Kesejajaran cermin besar dan cermin kecil sewaktu alhidade menunjuk
nol.
Apabila alhidade dalam kedudukan nol, cermin besar dan cermin kecil,
tidak dalam kedudukan sejajar, maka kesalahan itu disebut salah index
yaitu kesalahan yang telah diperbaiki. Salah index ini tidak perlu kita
perbaiki apabila K.L. sudah kita ketahui seperti yang tertera pada
keterangan sekitar itu pada tutup kotak bagian dalam.
Kesalahan itu dapat kita tentukan ( lihat gambar )

Tempatnya alihidade pada kedudukan nol kemudian kita tarik garis
pandang ke arah horizon apabila bayangan yang dipantulkan dua kali
terlihat pada cermin satu garis dengan bayangan cakrawala yang terlihat
langsung pada kaca tembus pada index tidak ada atau dapat dikatakan
cermin kecil sejajar cermin besar.


Begitu juga sebaliknya apabila bayangan yang dipantulkan dua kali tidak
satu garis dengan bayangan yang nampak langsung, maka sextant
tersebut mempunyai salah index. Pengujian ini hares kita lakukan setiap
scat, yaitu sebelum bertolak belakang dengan arah . matahari sehingga
cakrawala terlihat sebagai garis yang tajam ( tidak kabur ). Apabila dalam
hal kita tidak sempat mengadakan penyetelan dengan maksud salah
index dimasukkan dalam perhitungan, maka nonious kita putur sampai
cakrawala menjadi satu garis, dicoba penunjukkan pada lembidang busur
untuk mendapatkan salah index negatif, sehingga koreksi ditambahkan (
disebut kedudukan no the are) anak panah berada di belakang nol salah
indek positip sehingga koreksi dikurangkan ( disebut kedudukan off the
are ). Lihat gambar mencari salah index.

Bila kita berkehendak mengadakan perbaikan, maka putar 2 (dua) sekrup
yang terpasang di tepi bawah rumah cermin kecil itu.
Tentang kesejajaran sumbu teropong .dengan bidang kerangka.
Apabila garis pandang teropong .tidak sejajar dengan bidang kerangka
sextant, maka akan terjadi apa yang disebut dengan salah kolimasi ( error
of Collimation ) dan mengakibatkan tinggi ukur akan lebih besar dan tinggi
yang sebenamya.

Untuk menentukan sejajar tidaknya sumbu teropong terhadap bidang
kerang sextant ada beberapa cara yang dapat ditempuh

Cara pertama, taruh sextant diatas meja yang benar- benar datar,
tentukan jarak antara bidang sextant dengan titik pusat sumbu teropong.
Buat garis searah dan setinggi bidang sextant pada dinding diatas, garis
pertama dibuat garis lagi dengan jarak sama dengan jarak kerangka
sextant terhadap sumbu teropong. -Amati garis kedua pada teropong.
Apabila garis tampak pada pusat teropong maka sumbu teropong sejajar
dengan bidang kerangka sextant.
Cara yang lain ialah dengan mempergunakan dua bintang, masukkan
teropong pada penyangganya. Amati 2 (dua ) bintang yang jaraknya sama
dengan 90° atau lebih. Bawalah bayangan bintang yang dipantulkan 2 (
dua) kali atau bayangan yang nampak langsung hingga : berimpit di dekat
pinggiran (entah kiri atau kana) medan pandangan ( pinggir alas atau
bawah jika sextant dalam kedudukan mendatar). Miringkan sextant
sehingga bintang - bintang itu berada di dekat pinggiran lawannya.
Apabila kedua bintang itu masih berimpit, hal itu menandakan sumbu
terpotong sejajar dengan bidang kerangka sextant.
Apabila kedua bintang itu masih berimpit, hal ini menandakan sumbu

terpotong sejajar dengan bidang kerangka sextant,
Tetapijika terpisah maka sumbu teropong tidak sejajar bidang kerangka .
Sextant penyetelannya sama yaitu dengan memutar-mutar sekrup
pengatur yang diperlukan untuk itu. Dan yang terpasang pada penyangga
teropong itu.
Hal - hal yang perlu diperhatikan .
Penentuan kesalahan, tidak hanya didasarkan satu kali pengukuran tetapi
harus serentetan pengukuran. Penyetelan tidak perlu berulang-ulang
apabila sudah dianggap seksama. Sekali penyetelan seksama dapat
digunakan untuk waktu yang lama.
Penyetelan ulang bisa dianggap perlu apabila salah index banyak:
mempenganihi dalam perhitungan.

Untuk menentukan salah index kita gunakan bends bantu cakrawala
dengan catatan dilaksanakan sebelum pengukuran dilakukan.
Apabila kita mempergunakan bintang untuk menentukan besarnya salah
index. Maka pengujian harus kita lakukan setelah kita melakukan
pengamatan-pengamatan

sore


hari

dan

sebelum

pengamatan-

pengamatan pagi hari, apabila salah index berubah- ubah, hendaknya kita
tidak memutar-mutar sekrup pengatur, cukup kita temukan dahulu small
index-nya untuk kemudian dimasukkan dalam perhitungan. Apabila- ada
satu bagian dan sekstant yang sus, segera dibawah ke bengkel untuk
mendapatkan reparasi. Sekrup-sekrup pengatur] angan wring kali kita
putar, sebab akan mempercepat keausan, apabila dalam small index kecil
sekali bisa kita abaikan dalam perhitungan.
Lihat gambar mencari small index.
Memilih sebuah Sextant
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, sebuah sekstan harus
dipilih seseksama mungkin. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang

bagus dan sekstan bidang busur harus ringan dan kuat. Bagian - bagian
yang bergerak harus kencang. Tetapi lancar geraknya dan tindakan
menggeser bagian lainnya.
Jika alhidade bergeraknya terlalu kendor maupun terlalu kencang
kemungkinan porosnya tidak tegak lurus terhadap bidang kerangka
sekstan.

Teropong

harus

dapat

dilepas

atau.

dipasang

pada


pemegangnya dengan mudah dan harus dapat di fokuskan dengan
mudah. Apabila mungkin sebelum ditekuni, small index yang tertera harus
diuji dulu pada saat memilih sebuah sekstran.

Sehubungan dengan itu, maka sekstan dalam penggunaan pengamatan
ketinggian . benda angkasa, besarnya busur sekstan itu sudah cukup.
memadai apabila besar 90° atau sedikit lebih besar. Buser yang lebih
besar diperlukan kita barns melakukan pengamatan- pengamatan lewat
kapal ataupun melakukan pengamatan terhadap sudut mendatar. Jika
sekstan dimaksud bahannya akan diperuntukkan bagi pengamatan
pengamatan sudut - sudut mendatar, maka dapat kita pergunakan sekstan
yang derajat keseksamaannya rendah.
Koreksi - koreksi yang perlu diketahui penikikan Benda Angkasa
Koreksi Index
Koreksi ini disebabkan oleh kesalahan alai pengecekan telah disebutkan
diatas. Koreksi pembacaan on the are berarti anak panah pada " Vernier
Alnidade" menunjukkan didepan angka nol sehingga koreksi dikurangi.
Koreksi pembacaan On the Are "berarti anak panah


menunjukkan

dibelakang angka nol, Sehingga sudut lebih dari pembacaan, koreksi
index ditambahkan.
Koreksi Tinggi Mata
Koreksi tinggi mata barns diperhitungkan sebab penilik tidak berada diatas
pennukaan air taut, koreksi tinggi mata ini selalu bernilai I bertanda
negatip, sebab seorang penilik selalu berdiri diatas deck, atau di
anjungan. Koreksi ini dihitung dan ketinggian mata penilik sampai
pennukaan lain, tabel koreksi tinggi mata diberikan pada lampiran
Almanak Nautika atau pada halaman kulit sebelah dalam.
Koreksi tinggi benda angkasa
Koreksi ini juga diberikan pada lampiran Almanak Nautika atau pada
halaman sampul, yang disebut koreksi ketiga .untuk suatu ketinggian

benda angkasa, Kolom pertama umuk matahari, pada kolom kedua pada
halaman yang sama untuk bintang - bintang dan planet.
Koreksi Refraksi (Pembiasan)
Cahaya yang masuk dan angkasa bebas ke atmosohere yang bertekanan,
selalu akan dibiaskan. Demikian juga apabila cahaya memasuki pada

permukaan air, sehingga seolah - olah bintang -bintang atau planet planet tampak lebih tinggi dan pada yang senyatanya Koreksi ini juga
selalu negatip.
Semidiameter koreksi
Seharusnya pengambilan tinggi benda angkasa pada pusatnya. Hal ini tak
mungkin dilakukan, dan mungkin hanya pada tepi bawah ( lowenlimb I itu
negatip untuk tepi atas Upper limb ). Harga koreksi yang 16° ini
ditambahkan setitik di dalam satu tahun karena bentuk bumf pengorbit
matahari.
Semidiameter koreksi pengambiIan tepi bawah, kira-kira ditambahkan 16
koreksi – koreksi tinggi mata

Koreksi Parralax
Koreksi ini disebabkan perubahan arah dan sebuah benda angkasa,
terlihat dari dimana tempat yang berbeda.
Kedua tempat tersebut terletak satu titik pusat bumf (sesuai perhitungan di
tabel ) dan yang satu di atas permukaan bumf tempat pengawas berada.
Sehingga untuk bulan yang lebih dekat (terdekat) dengan bumf dan pada
benda-benda angkasa lain, mempunyai koreksi parallax terbesar.
Sehingga untuk bulan dibuatkan tabel tersendiri, jika terdapat dalam
lampiran Nautika Almanak atau dalam halaman sampul almanak tersebut.

Koreksi refraksi, semidiameter dan parallax ini telah dikombinasikan dan
disatukan pada koreksikoreksi sekstran ketiga (koreksi tinggi benda) Lihat
tabel I.
Salah Collimasi adalah salah index yang kits bicarakan di atas. Kesalahan
ini disebabkan oleh kedua cermin besar dan kecil tidak pada kedudukan
00"00' 00".
Salah excentritas juga termasuk dalam salah index merupakan kesalahan
yang disebabkan karena titik pusat lembidang busur tidak pada titik pusat
alhidade (lihat gambar)

SOAL-SOAL
1. a. gambarkan garis / jalannya Snak pada sekstan, sehingga diperoleh
pengukuran sudutnya.
b. dan gambar tersebut buktikan bahwa sudut yang diukur adalah
sebesar dua kali sudut lembidang busur.
2. Gambarkanlah sebuah sekstan Tromol beserta bagian-bagiannya.
3. Sebutkan semua kesalahan-kesalahan sekstan yang dapat dibetulkan
di kapal dan yang tak dapat dibetulkan di kapal, jelaskan.
4. Bagaimana cara membetulkan salah Index sebuah sekstan
5. Bagaimana cara perawatan sekstan di kapal jelaskan.

6. Tergantung dan faktor spa sajakah kesalahan sentris sebuah sekstan.

7. Jelaskan cara mengukur tinggi benda angkasa dengan sekstan tanpa
bantuan seseorangpun.
8. Bagaimana cara membaca sekstan sehubungan dengan tinggi ukur.
9. Hasil yang didapat dan pengukuran benda angkasa adalah tinggi ukur
bagian mans agar menjadi tinggi sejati, koreksi-koreksi apakah yang
hares diperhatikan, jelaskan.
10. a. Sebutkan sekstan tromol menunjukkan
(1) + 00° 00' 00"
(2) – 00o 00' 00"
Gambarkan kedudukan pada lembidang busur, tromol dan nonious
masing-masing penunjukkan.
b. Gambarkan kedudukan sekstan tromol mengenai alhidadenya dan
lain-lain bila pembacaannya
(1) 36° 00' 00"
(11) (-) 00° 0' 212"