1908161138 inspektorat daerah lkj 2015

(1)

I N SPEK T ORAT DAERAH


(2)

 

Kata Pengantar

uji dan syukur kita sanjungkan ke hadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA.Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 telah selesai disusun dan dapat disajikan untuk memberikan gambaran nyata mengenai berbagai kegiatan yang telah dilakukan dan dapat diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif ataupun sisi efektivitas, efisiensi dan ekonomisnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada hakikatnya merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

LAKIP ini disusun sebagai implementasi Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor: 239/IX/6/8/2003, setiap Organisasi Perangkat Daerah yang telah melaksanakan kegiatan, diharuskan menyusun laporan kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang didalamnya berisi mengenai program program utama yang dicapai selama periode satu tahun anggaran yang merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah ditetapkan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) diharapkan selain dapat digunakan sebagai masukan bagi pengelolaan dan penataan kinerja Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan juga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan perencanaan di masa yang akan datang serta dapat dijadikan pedoman atau acuan bagi pejabat struktural maupun karyawan Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.


(3)

Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan hasil kerja semua pihak yang turut serta memberikan bimbingan dan masukan sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 ini dapat diselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan

Painan, Januari 2016 INSPEKTUR,

drh.Hj. HAZRITA. M.M

Pembina Utama Muda


(4)

 

Daftar Isi

Hal

Kata Pengantar ...……….………. i

Daftar Isi ...………. iii

Ringkasan Eksekutif ...……… iv

Bab I . Pendahuluan .……….……... 1

A . Umum …...………... 1

B.Struktur Organisasi ...………... 3

Bab II. Perencanaan Kinerja ...………... 5

- Rencana Strategis ...………... 5

Bab III. Akuntabilitas Kinerja ... 9

A.Pengukuran Kinerja ...………... 9

B.Realisasi Anggaran ...……... 23


(5)

 

RINGKASAN EKSEKUTIF

nspektorat Kabupaten Pesisir Selatan adalah Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah di Bidang Pengawasan , yang tugas pokoknya melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di Bidang Pengawasan, terutama mengenai perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengawasan, pelayanan penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Bidang Pengawasan dan Pembinaan terhadap seluruh perangkat Inspektorat yang profesional sehingga terciptanya kesatuan gerak langkah yang harmonis dalam melaksanakan seluruh kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

Beban tugas Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan berawal dari penjabaran tugas pokok dan fungsi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014.

Eksistensi dari institusi Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan sesuai visinya “Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Taat Hukum, Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme”. Hal ini sejalan dengan Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor : 19 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015, bahwa salah satu tujuan pembangunan Pesisir Selatan tahun 2010 – 2015 berdasarkan Visi dan Misi pembangunan daerah adalah, ”Menegakkan Supremasi Hukum Yang Bertujuan Untuk Menjamin Kepastian Hukum, Rasa Keadilan dan Kebenaran dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ditengah-tengah Kehidupan Masyarakat”, maka seyogyanya Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan menyikapi hal tersebut dengan kinerja yang maksimal dengan dukungan sumber daya yang optimal.Implementasi dari Visi tersebut dituangkan dalam Rencana Strategis 5 (lima) tahunan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dengan 4 (empat)


(6)

sampai dengan 100%.

Realisasi terhadap sasaran yang sudah ditetapkan sebanyak 4 (empat) sasaran telah tercapai, selanjutnya untuk mempertahankan eksistensi kinerja Inspektorat sesuai dengan yang diharapkan tidak terlepas dari adanya kerjasama dan saling pengertian antara berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk masukan dan arahan yang berguna bagi tercapainya tingkat pelayanan yang baik di Bidang Pengawasan terhadap kegiatan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.

Dalam rencana stratejik dijabarkan visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program Inspektorat untuk masa lima tahun kedepan. Semua yang berkaitan dengan perencanaan strategis diuraikan pada Bab II laporan ini. Untuk lebih jelasnya informasi kinerja Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2015 dapat diukur melalui Persentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target) dengan standar sebagai berikut:

 Sangat berhasil : 86 % - 100%

 Berhasil : 71 % - 85 %

 Cukup berhasil : 56 % - 70 %

 Tidak berhasil : s/d 55 %

Penilaian diatas mengacu kepada Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 yang disebut dengan Nilai Capai Indikator Kinerja, pemakaian standar ini masih relevan, karena melalui standar ini akan lebih jelas sejauh mana pencapaian kinerja selama satu tahun. Secara garis besar kinerja Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2015 bertitik tolak dari Peningkatan Kinerja Pemeriksaan dan Peningkatan Kinerja Pengelolaan Ketatausahaan (Sekretariat). Untuk lebih jelasnya kinerja Inspektorat selama tahun 2015 akan diuraikan secara sistematis dan akuntabel yang merupakan laporan pertanggungjawaban organisasi selama satu tahun anggaran.


(7)

Selama tahun 2015 Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan telah berusaha semaksimal mungkin melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai. Bila ada ditemui pencapaian kinerja belum maksimal, berarti hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan sumber daya, dengan harapan untuk tahun-tahun selanjutnya dapat lebih ditingkatkan, baik melalui sumber daya internal maupun eksternal organisasi. Dengan demikian kinerja Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan selaku auditor internal dapat berjalan sesuai dengan harapan meminimalkan kesalahan dan penyimpangan yang dilakukan aparatur.


(8)

 

Bab I Pendahuluan

A. Umum

erselenggaranya pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan utk mewujudkan pemerintah yang baik,transparan dan sesuai dengan aspirasi dan tuntutan masyarakat. Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif melalui suatu perbaikan sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja pemerintah yang dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Akuntabilitas merupakan perwujudan pertanggungjawaban seseorang atau unit organisasi dalam mengelola sumber daya yang telah diberikan dalam rangka pencapaian tujuan melalui suatu media berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik. Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, diwajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.

LAKIP Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.


(9)

Kedudukan Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan sebagai aparat pengawasan internal pemerintah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan sebagaimana digariskan dalam Peraturan Daerah nomor 05 tahun 2014 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan pasal 3 ayat (1) dan (2) yaitu:

1. Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

2. Inspektorat dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Guna memposisikan eksistensinya sebagai lembaga pengawasan di daerah, Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan kabupaten. Untuk terselenggaranya tugas pokok tersebut, Inspektorat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Perencanaan program pengawasan.

b. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan.

c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.

Adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban suatu instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Inspektorat sebagai lembaga pengawasan internal telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2015 berdasarkan pengukuran kinerja tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada pencapaian visi dan misi Inspektorat serta


(10)

peningkatan hasil dan manfaat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. B. Struktur Organisasi

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat pada tahun 2015 dilakukan berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang dijabarkan di dalam Peraturan Daerah nomor 05 tahun 2014. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari :

1. Sekretariat , terdiri dari :

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.  Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan .  Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan . 2. Inspektur Pembantu Wilayah I

3. Inspektur Pembantu Wilayah II 4. Inspektur Pembantu Wilayah III. 5. Inspektur Pembantu Wilayah IV.

Terhitung mulai 1 Agustus 2012 Jabatan Struktural di bawah Struktur Inspektur Pembantu dihapuskan dengan terbentuknya Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD). Ditetapkan berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2010 dan Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya. Ditindaklanjuti dalam Keputusan Bupati Pesisir Selatan Nomor: 823.3/620/BPT.PS/2012 Tentang Penyesuaian/ Inpassing dan Angka Kredit dalam Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tanggal 8 Juli 2012. Terhitung 1 Oktober 2012 dilakukan Pelantikan Jabatan Fungsional P2UPD dan dibebas tugaskan dari Jabatan Struktural di bawah Struktur Koordinasi Inspektur Pembantu, sesuai dengan Keputusan Bupati Pesisir Selatan Nomor:


(11)

800/390/Kpts/BPT-PS/2012 Tentang Penyesuaian/Inpassing dan Angka Kredit dalam Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tanggal : 28 September 2012. Tugas-tugas pengawasan dibebankan kepada Pejabat Fungsional P2UPD.

Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai kekuatan personil sebanyak 50 Orang , terdiri dari 30 Laki – Laki dan 20 perempuan . Dari 50 orang personil Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari :

 Auditor : 10 Orang  P2UPD : 12 Orang  Auditwan : 5 Orang  Pejabat Struktural : 9 Orang  Fungsional Umum : 14 Orang


(12)

 

Bab II PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis

erencanaan stratejik merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Didalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala LAN tentang Pedoman Penyusunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (AKIP) disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, kendala yang ada dan yang mungkin timbul. Perencanaan strategis jik mengandung visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran). Berikut penjelasan lebih lanjut tentang visi, misi, tujuan dan sasaran beserta strategi dari Inspektorat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

1. Visi dan Misi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan kemana suatu instansi/ organisasi dibawa agar dapat berkarya, antisipatif dan inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.

Atas dasar pengertian sebagaimana tersebut di atas, untuk tahun 2010 – 2015 Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka mewujudkan visi maupun misi Kabupaten Pesisir Selatan perlu didukung dengan penetapan visi Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:


(13)

Guna untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, setiap instansi/ organisasi pemerintah harus mempunyai misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Melalui penjabaran misi, diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi/ organisasi tersebut dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan menyusun misi sebagai berikut:

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Rumusan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Berdasarkan karakteristik tujuan yang disebutkan di atas, tujuan yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:

Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Taat Hukum, Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.”

1. Meningkatkan pengawasan fungsional oleh Aparatur Pengawasan Fungsional. 2. Menunjang pengawasan Legislatif / DPRD


(14)

a. Terciptanya pengawasan yang komprehensif di lingkungan Perangkat Daerah.

b. Meningkatkan peran DPRD di bidang Pengawasan.

c. Menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang semakin transparan dan partisipatif.

Setelah tujuan ditetapkan, dapat disusun sasaran yang hendak dicapai. Sasaran diartikan sebagai penjabaran dari tujuan dan diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan.

Berikut sasaran yang ditetapkan Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, yakni:

a. Menurunnya jumlah temuan dan kasus-kasus penyimpangan. b. Meningkatnya disiplin dan etos kerja aparatur.

c. Berkurangnya penyimpangan yang melibatkan aparat eksekutif. d. Menurunnya jumlah kasus-kasus yang melibatkan, baik eksekutif,

legislatif, maupun masyarakat sendiri.

3. Strategi (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)

Strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui kebijakan, program beserta kegiatan-kegiatan yang merupakan rencana menyeluruh dan terpadu dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi untuk mengantisipasi keadaan yang mungkin terjadi dimasa mendatang. Dalam merancang strategi yang akan digunakan, dapat dilakukan suatu analisis lingkungan internal maupun ekternal dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats), yang pada dasarnya dikelompokkan ke dalam kelompok strategi, yaitu:

a. Penerapan metode pemeriksaan operasional dan komprehensif . b. Membina kerjasama dengan DPRD.


(15)

c. Membuka diri terhadap hak – hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar , jujur dan tidak diskriminatif .

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun Anggaran 2015, Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan merumuskan strateginya yang terjabar ke dalam Program-program dan Kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan uraian kegiatan sebagai berikut:

a. Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik b. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

c. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

d. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja e. Penyediaan Alat Tulis Kantor

f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

g. Penyediaaan Komponen Installasi Listrik/Penerangan h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Per UU i. Penyediaan Makanan dan Minuman

j. Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah k. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi dalam Kabupaten

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor b. Pengadaan Peralatan gedung Kantor

c. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor

d. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas /Operasional

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta perlengkapannya b. Pengadaan Pakaian Khusus hari – hari tertentu


(16)

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Pendidikan dan Pelatihan Formal

5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

a. Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala b. Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan Pemda c. Inventarisasi Temuan Pengawasan

d. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

e. Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

f. Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemrintah ( LAKIP )

g. Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ) SKPD

6. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

a. Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan


(17)

 

Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja

engukuran kinerja dilakukan dengan menetapkan indikator terlebih dahulu. Indikator yang digunakan pada Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan menyangkut masukan ( Inputs ), Keluaran (Outputs), Hasil (Outcome), Manfaat (Benefit) dan Dampak (Impact)). Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi dari Inspektorat . Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja sasaran, program dan kegiatan. Secara rinci, pengukuran kinerja yang digunakan, dapat dilihat pada lampiran LAKIP ini.

Pelaksanaan Pemeriksaan Reguler, Khusus dan kasus terhadap obrik setiap tahunnya terjadi fluktuasi dari jumah obrik yang ada. Sementara untuk Temuan Pemeriksaan Reguler juga terjadi perbedaan setiap tahunnya, seperti tabel dibawah ini :

Perkembangan Jumlah Temuan Inspektorat di Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun 2010-2015

NO TEMUAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015

REGULER ‐OBRIK ‐TEMUAN 241 785 KHUSUS ‐OBRIK ‐TEMUAN 291 813 KASUS


(18)

Perkembangan tindak lanjut temuan hasil pengawasan Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan, cenderung semua temuan dapat ditindak lanjuti oleh obrik. Namun pada pemeriksaan Reguler pada tahun 2014 dan 2015 ini sebagian kecil memperlihatkan obrik belum dapat menyelesaikan tindak lanjut. Hal ini pihak pengawasan akan terus berkonsekwensi menindak lanjuti semua temuan yang telah tercatat, seperti tabel dibawah ini :

Perkembangan Tindak lanjut Temuan Hasil Pengawasan Inspektorat

di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015

NO TINAKLANJUT 2010 2011 2012 2013 2014 2015

REGULER

‐TEMUAN

‐TINDAK LANJUT

KHUSUS

‐TEMUAN

‐TINDAK LANJUT

KASUS

‐TEMUAN

‐TINDAK LANJUT

Perkembangan Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan dari Tahun 2010 – 2015 untuk Pemeriksaan Reguler, Khusus dan Kasus menghasilkan Laporan Hasil Pemeriksaan tepat waktu, seperti tabel dibawah ini :


(19)

Perkembangan Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat di Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun 2010-2015

NO LAPORANHASIL

PEMERIKSAAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015

‐REGULER ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

‐KHUSUS ‐

‐KASUS ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

1. Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran

Untuk mencapai kinerja masing-masing sasaran yang ingin dicapai dilaksanakan melalui program dan kegiatan.

Urusan Wajib

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

Dialokasikan dana sebesar Rp. 670.591.856,00 Realisasi Rp. 612.834.469,00 atau ( 91,39 %) dengan kegiatan sebagai berikut:

1). Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Menampung biaya belanja rekening bulanan telepon, air dan listrik dgn pagu anggaran sebesar Rp. 59.400.000,00 realisasi sebesar Rp. 42.392.075,00 ( 71,37 %).

2). Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Menampung biaya belanja jasa administrasi keuangan untuk satu tahun anggaran dengan pagu anggaran sebesar


(20)

3). Penyediaan jasa kebersihan kantor

Menampung belanja Jasa kebersihan kantor dan alat kebersihan kantor serta pekarangan untuk satu tahun pagu anggaran sebesar Rp. 41..349.400,00 dengan realisasi sebesar Rp. 41.349.400,00 atau (100%).

4). Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

Menampung belanja perbaikan peralatan kerja pagu anggaran sebesar Rp. 28.050.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 28.050.000,00 atau ( 100 %).

5). Penyediaan alat tulis kantor

Menampung belanja keperluan alat tulis kantor pagu anggaran sebesar Rp. 49.081.600,00 dengan realisasi sebesar Rp. 49.081.600,00 atau (100%).

6). Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

Menampung biaya cetak dan penggandaan kebutuhan kantor selama satu tahun, pagu anggaran sebesar Rp. 56.980.356,00 dgn realisasi sebesar Rp. 58.980.356 ,00 atau (100 %).

7). Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Menampung keperluan alat-alat listrik kantor selama 1 tahun, pagu anggaran sebesar Rp. 12.719.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 12.719.000,00 atau ( 100%).

8). Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang- undangan

Menampung kebutuhan media kantor dan buku-buku penunjang pengawasan pagu anggaran sebesar Rp.25.900.000,00 dgn realisasi sebesar Rp. 10.900.000,00 atau ( 42,08 %). Pada kegiatan ini belanja Publikasi tidak terealisasi sebesar Rp. 15.000.000,-


(21)

9). Penyediaan makanan dan minuman

Menampung kebutuhan makan, minum harian pegawai, rapat dan tamu kantor, pagu anggaran sebesar Rp. 42.364.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 42.364.000,00 atau ( 100 %).

10). Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Menampung belanja perjalanan dinas luar daerah luar propinsi dalam rangka rapat koordinasi pengawasan, rapat koordinasi teknis pengawasan, pemutakhiran data pengawasan, rapat koordinasi kepegawaian, konsultasi ke Departemen Dalam Negeri, dan koordinasi pengawasan serta pelaporan ke Inspektorat Propinsi Sumatera Barat, alokasi pagu anggaran sebesar Rp. 244.170.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 237.398.038,00 atau (97,23 %).

11). Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah Menampung belanja perjalanan dinas dalam daerah dalam monitoring dan evaluasi pengawasan serta pengiriman Laporan Hasil Pemeriksaan ( LHP ) ke Obrik Pemeriksaan , alokasi pagu anggaran sebesar Rp. 61.600.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 42.775.000,00 atau (69,44 %).

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Dialokasikan dana sebesar Rp. 789.425.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 785.075.900,00 atau ( 99,45 % ) dengan kegiatan sebagai berikut;

1). Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor


(22)

289.230.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 288.330.000,00 atau (99,69 %).

2). Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Menampung belanja pengadaa peralatan gedung kantor dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 99.430.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 99.310.000 ( 99,88 % )

3). Pemeliharaan Rutin / berkala gedung kantor

Menampung belanja pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor , pengecatan dan pembuatan tempat parkir dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 215.000.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 214.857.400,00 (99,93% )

4). Pemeliharaan Rutin / berkala kendaraan Dinas

operasional

Menampung belanja pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas operasional , suku cadang , bahan bakar minyak dan pembayaran STNK dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 185.765.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 182.578.500,00 (98,28% )

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Dianggarkan dana sebesar Rp. 52.725.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 52.280.000,00 atau ( 99,16 % ) dengan kegiatan sebagai berikut;

1). Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya Menampung belanja pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannnya dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 19.950.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 19.950.000,00 ( 100% )


(23)

2). Pengadaan Pakaian Khusus Hari hari tertentu

Menampung belanja pengadaan Pakaian khusus hari hari tertentu ( Pakaian Sulaman Bayangan ) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 32.775.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 32.330.000,00 ( 98,64% )

d Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur

Dianggarkan dana sebesar Rp. 35.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 33.081.000,00 atau ( 94,52% ) dengan kegiatan sebagai berikut;

1) .

Pendidikan dan Pelatihan Formal

Menampung biaya kontribusi serta perjalanan dinas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan formal dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 35.000.000,00 dengan pelaksanaan realisasi sebesar Rp. 33.081.000,00 atau ( 94,52% )

Urusan Pilihan

a. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Dianggarkan dana sebesar Rp. 2.186.620.124,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.900.027.624,00 atau ( 86,89 % ) dengan kegiatan sebagai berikut;

1). Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

Menampung belanja operasional pemeriksaan berkala/reguler berdasarkan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) 2015 , pagu anggaran sebesar Rp. 1.240.808.660,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.064.648.660,00 atau ( 85,80 % ).

2). Penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah


(24)

khusus, pagu anggaran sebesar Rp. 414.205.993,00 dengan realisasi Rp. 373.754.993,00 atau ( 90,23% ). 3). Inventarisasi Temuan Pengawasan

Menampung biaya operasional pelaksanaan Inventarisasi Temuan Pengawasan dgn pagu anggaran sebesar Rp.29.770.350,00 dengan realisasi sebesar Rp. 25.730.350 atau ( 86,43 %).

4). Tindak lanjut hasil temuan pengawasan

Menampung biaya operasional pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan objek pemeriksaan, pagu anggaran sebesar Rp.399.203.226,00 dgn realisasi sebesar Rp.343.615.226,00 atau ( 86,08%).

5). Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Menampung biaya operasional pelaksanaan Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, pagu anggaran sebesar Rp. 30.803.110,00 dgn realisasi sebesar Rp. 25.153.110,00 atau ( 81,66%).

6). Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah ( LAKIP )

Menampung biaya operasional pelaksanaan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan pagu anggaran sebesar Rp. 36.253.110,00 dgn realisasi sebesar Rp. 36.249.610,00 atau ( 99,99%).

7). Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ) SKPD Menampung biaya operasional pelaksanaan Evalausi RKA SKPD dengan pagu anggaran sebesar Rp. 35.575.675,00 dgn realisasi sebesar Rp. 30.875.675,00 atau ( 86,79 % ).


(25)

b. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur.

Dianggarkan dana sebesar Rp. 219.168.350,00 dengan realisasi sebesar Rp. 198.258.850,00 atau ( 90,46 %) dengan kegiatan sebagai berikut :

1.) Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan

Aparatur Pengawasan.

Menampung biaya pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dengan anggaran sebesar Rp. 172.040.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 155.169.500,00,- atau ( 90,19%) .

2). Pelatihan Khusus Aparatur Pengawasan pada Kantor Sendiri.

Menampung biaya pelatihan khusus aparatur pengawasan pada kantor sendiri dengan anggaran sebesar Rp. 47.128.350,00 dengan realisasi sebesar Rp. 43.089.350 ,00,- atau ( 91,43%) .

Dalam rangka peningkatan pembangunan dibidang Otonomi Daerah, Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan telah melaksanakan 6 (enam) program dengan total anggaran sebesar Rp 3.953.530.330,00,- ( Tiga milyar sembilan ratus lima puluh tiga juta lima ratus tiga puluh ribu tiga ratus tiga puluh rupiah) dan total realisasi anggaran sebesar Rp 3.581.557.843,00,- ( Tiga milyar lima ratus delapan puluh satu juta lima ratus lima puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh tiga rupiah ) selama tahun 2015 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat perkembangan anggaran Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan dari tahun 2010 – 2015 pada tabel berikut ini :


(26)

Rekapitulasi Total Anggaran Inspektoran Tahun 2010-2015

1 2010        2.145.307.300        2.129.092.451 99,24 2 2011        2.228.688.447        2.189.865.400 98,26 3 2012        2.578.744.844        2.393.338.900 92,81 4 2013        3.158.217.330        2.777.516.016 87,95 5 2014        3.103.659.000        2.828.628.478 91,14 6 2015        3.953.530.330        3.581.557.843 90,59

JUMLAH        17.168.147.251        15.899.999.088 92,61

2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Keseluruhan

Sebagaimana yang telah digariskan dalam Renstra Inspektorat untuk lima tahun kedepan, yaitu tahun 2011 sampai 2015, sasaran yang hendak dicapai telah digariskan. Untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran, maka diperlukan evaluasi dan analisis kinerja sasaran yang telah dicapai selama tahun 2015, sasaran Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan adalah:

a. Menurunnya jumlah temuan dan kasus-kasus penyimpangan. b. Meningkatnya disiplin dan etos kerja aparatur.

c. Berkurangnya penyimpangan yang melibatkan aparatur eksekutif.

d. Menurunnya jumlah kasus-kasus yang melibatkan baik eksekutif, legislatif, maupun masyarakat sendiri.

Keempat sasaran tersebut diatas secara keseluruhan setiap tahun dalam pelaksanaan kegiatannya secara rinci diuraikan sebagai berikut;


(27)

1. Peningkatan Kinerja Pemeriksaan

Beban tugas pemeriksaan secara umum merupakan tugas pokok Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan, tetapi secara teknis (struktur) pemeriksaan berada pada Inspektur Pembantu Wilayah yang meliputi:

a). Pemeriksaan Reguler / Berkala

Pemeriksaan Reguler/Berkala dilaksanakan berdasarkan Objek Pemeriksaan (Obrik) yang telah ditetapkan dalam Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT). Untuk tahun 2015 ditetapkan 316 Obrik, dan dapat direalisasikan pemeriksaan terhadap 316 Obrik atau (100%).

b). Pemeriksaan Kasus/Khusus

Pemeriksaan Khusus dan Kasus dilakukan berdasarkan kejadian yang harus segera ditindaklanjuti dan bersifat insidentil.

Selama tahun 2015 telah dilakukan pemeriksaan khusus dan kasus terhadap 468 Obrik.

c). Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Selama tahun 2015 telah dilaksanakan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sebanyak temuan hasil pengawasan terdiri dari;

1. 965 buah temuan Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan.

2. 8 buah temuan BPK.

Perkembangan tindak lanjut temuan hasil pengawasan Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan , cenderung semua temuan dapat ditindak lanjuti oleh obrik . Namun pada pemeriksaan reguler pada tahun 2015 ini sebagian kecil memperlihatkan obrik belum dapat menyelsaikan tindak lanjut . Hal ini pihak pengawasan akan terus berkonsekwensi menindaklanjuti semua temuan yang telah tercatat .


(28)

2. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Ketatausahaan (Sekretariat)

Kegiatan yang diemban Sekretariat Inspektorat adalah pelayanan administrasi dan kesejahteraan rumah tangga kantor secara intern atau sebagai unsur pelayan staff. Dengan demikian semua kegiatan administrasi, kepegawaian dan rumah tangga perkantoran merupakan wewenang dan tanggung jawab personil sekretariat secara umum, oleh sebab itu kelancaran pelaksanaan tugas pengawasan secara administratif sangat erat kaitannya dengan pelayanan sekretariat, sehingga tim pemeriksa dapat bekerja dengan maksimal berkat dukungan pelayanan administrasi yang baik.

Kelancaran tugas kesekretariatan juga ditentukan oleh biaya yang dialokasikan melalui anggaran langsung dan anggaran tidak langsung Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan, bila dilihat persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) kinerja pengelolaan biaya langsung mencapai 90,59%, berarti pengelolaan biaya langsung bernilai sangat berhasil dengan

demikian pelaksanaan biaya langsung telah dijalankan sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan secara bertahap.

Pengelolaan biaya tidak langsung pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 95,98%, hal ini berarti pengelolaan anggaran tidak langsung untuk kegiatan kesekretariatan bernilai sangat berhasil. Dengan demikian

pemanfaatan belanja kesekretariatan telah dapat dijalankan sesuai dengan keperluan Inspektorat menurut semestinya.

3. Evaluasi dan Analisis Kinerja Kebijakan Secara Keseluruhan

Dengan capaian secara keseluruhan seperti diuraikan di atas, kebijakan yang diterapkan dinilai sudah tepat, karena capaian sudah baik. Alangkah baiknya kebijakan ini perlu dipertahankan untuk pelaksanaan kinerja berikutnya.


(29)

4. Evaluasi dan Analisis Program Keseluruhan

Dengan melihat capaian sasaran secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa program yang direncanakan sudah tepat dan searah dengan program yang ditetapkan dalam Renstra.

Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah 1. Permasalahan Yang Dihadapi

Pengawasan yang profesional sangat berkaitan dengan ketersediaan Sarana dan Prasana penunjang kegiatan Pengawasan, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan dan ketepatan waktu pengawasan ( pemeriksaan ) terhadap objek pemeriksaan (obrik). Berdasarkan luas wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yang mencapai 5.794,95 Km2 yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 182 Nagari ini sangat berpengaruh terhadap ketersediaan Sarana dan Prasarana serta Mobilitas yang ada pada Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan, sudah barang tentu menghadapi permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan tugas, selama tahun 2015 ditemui beberapa masalah yang dihadapi sebagai berikut:

a). Belum seimbangnya Objek Pemeriksaan dengan SDM yang dipunyai Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan yang ada .

b). Terbatasnya sarana transportasi untuk operasional lapangan. c). Rendahnya kesadaran Obrik dalam menindaklanjuti hasil

pemeriksaan.

d). Adanya beberapa kegiatan yang tidak terprediksi dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan .

e). Rendahnya kesadaran masyarakat memberikan informasi penyimpangan yang dilakukan aparat.


(30)

2. Strategi Pemecahan Masalah

Sejalan dengan ditemuinya berbagai permasalahan di dalam pelaksanaan kegiatan seperti yang telah dikemukakan diatas, diperlukan antisipasi dengan strategi pemecahan masalah sebagai berikut;

a). Mengikutsertakan Aparatur Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Formal dan Diklat Fungsional .

b). Mengoptimalkan pemakaian sarana transportasi yang tersedia. c). Kesadaran obrik dalam pemutakhiran data tindak lanjut hasil

pemeriksaan diatasi dengan cara kerja jemput bola (penagihan langsung kepada obrik yang bersangkutan) dan mengaitkan kepentingan obrik dalam urusan naik pangkat atau pensiun (seperti; penerbitan Surat Keterangan Tidak Dalam Pemeriksaan Inspektorat) sebagai kelengkapan administrasi kepegawaian yang bersangkutan.

d). Menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, sehingga masyarakat peduli dengan kegiatan pengawasan.

e). Mengoptimalkan pemeriksaan sesuai dengan dukungan dana yang tersedia

B. Realisasi Anggaran

Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Inspektorat didukung oleh pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk tahun 2015 ini, anggaran dan realiasi penerimaan untuk masing-masing pelaksanaan program dan kegiatan di Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat lebih jelas dalam tabel berikut ini:


(31)

No Kegiatan Anggaran Realisasi Realisasi (Rp.) (%)

1 2 3 4 5

BELANJA DAERAH 7.940.139.350 7.407.900.559 93,30

I BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.986.609.020 3.826.342.716 95,98

II BELANJA LANGSUNG 3.953.530.330 3.581.557.843 90,59

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 670.591.856 612.834.469 91,39

-Penyed. Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 59.400.000 42.392.075 71,37 ‘- Penyediaan Jasa adm. Keuangan 48.977.500 48.825.000 99.69

-Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 41.349.400 41.349.400 100

-Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 28.050.0000 28.050.000 100

-Penyediaan Alat Tulis Kantor 49.081.600 49.081.600 100

-Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 56.980.356 56.980.356 100 -Penyediaaan Komponen Installasi Listrik 12.719.000 12.719.000 100 -Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Per UU 25.900.000 10.900.000 42,08

-Penyediaan Makanan dan Minuman 42.364.000 42.364.000 100

-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 244.170.000 237.398.038 97,23 -Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah 61.600.000 42.775.000 69,44

2 Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur 789.425.000 785.075.900 99,45

-Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 289.230.000 288.330.000 99,69 -Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 99.430.000 99.310.000 99,88 -Pemeliharaan Rutin / berkala gedung

Kantor l 215.000.000 214.857.400 99,93

-Pemeliharaan Rutin Kendaraan Dinas/

Operasional 185.765.000 182.578.500 98,28

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 52.725.000 52.280.000 99,16

-Pengadaan Pakaian Dinas Beserta

Perlengkapannya 19.950.000 19.950.000 100

-Pengadaan Pakaian Khusus hari hari

tertentu 32.775.000 32.330.000 100

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 35.000.000 33.081.000 94,52

-Pendidikan dan Pelatihan Formal 35.000.000 33.081.000 94,52

5 Program Peningkatan Sistem


(32)

-Pelaksanaan Pengawasan Internal Berkala 1.240.808.660 1.064.648.660 85,80 -Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan Pemda 414.205.993 373.754.993 90,23 - Inventarisasi Temuan Pengawasan 29.770.350 25.730.350 86,43 - Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 399.203.226 343.615.226 86,08 - Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 30.803.110 25.153.110 81,66

- Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah 36.253.110 36.249.610 99,99

- Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran

SKPD 35.575.675 30.875.675 86,79

6 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

219.168.350 198.258.850 90,46

-Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 172.040.000 155.169.500 90,19 ‘- Pelatihan Khusus Aparatur Pengawasan

pada Kantor Sendiri 47.128.350 43.089.350 91,43

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk tahun anggaran 2015, Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan mendapatkan dana sebesar Rp. 7.940.139.350,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Realisasi belanja pelaksanaan program dan kegiatan mencapai 90,59 % yang menggambarkan bahwa hampir semua program dan kegiatan yang dijalankan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan.


(33)

 

Bab IV Penutup

nspektorat Kabupaten Pesisir Selatan sebagai pengawas interen (Auditor Internal), secara umum telah dapat berbuat sebagaimana yg telah digariskan dlm tugas pokok dan fungsinya, hal ini dapat dilihat pada uraian Bab III terdahulu, baik penyelesaian kegiatan di sektor pengawasan, maupun dalam penyelesaian kegiatan kesekretariatan (ketatausahaan). Bila dilihat pelaksanaan kegiatan dikategorikan cukup berhasil, meskipun ditemui hambatan dan tantangan yang harus diselesaikan secara bijaksana.

Hambatan dan tantangan yang dihadapi juga cukup banyak ditemui, meskipun telah diambil langkah-langkah penyelesaiannya. Diantara hambatan dan tantangan yang perlu segera dicermati adalah belum seimbangnya Objek Pemeriksaan dengan SDM yang dipunyai Inspektorat Kabupaten pesisir Selatan yang ada , keterbatasan sarana transportasi untuk tugas lapangan, Adanya beberapa kegiatan yang tidak terprediksi dalam pelaksanaan pengawasan ,rendahnya kesadaran masyarakat memberikan informasi penyimpangan yang dilakukan aparat dan rendahnya kesadaran Obrik dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan.

Untuk mengetahui sejauh mana kinerja Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2015, pada akhir laporan ini dilampirkan daftar pengukuran kinerja. Pada lampiran tersebut dapat dilihat keberhasilan secara angka-angka yang ditunjukkan pada kolom Persentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target), dan standart penilaian secara rinci telah diuraikan pada “Ikhtisar Eksekutif” terdahulu.

Sebagaimana yang telah disinggung pada alinia kedua diatas, bahwa hambatan dan tantangan tersebut perlu segera dicarikan solusinya untuk tahun 2016 mendatang, secara garis besar ada beberapa strategi dalam pemecahan


(34)

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pemeriksa melalui Diklat Fungsional Auditor, Pelatihan Pada Kantor Sendiri (PKS) dan pelatihan penunjang lainnya.

2. Terpenuhi sarana dan prasarana pemeriksaan, sehingga untuk operasional lapangan tidak ada gangguan transportasi.

3. Peningkatan Pengawasan Melekat secara berjenjang pada setiap organisasi untuk meminimalisir penyimpangan.

Demikianlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan ini dibuat semoga dapat dijadikan sebagai alat penilaian atas kinerja yang telah dilaksanakan. Terakhir kami mohon kritik dan saran bila dalam penyusunan laporan ini terdapat kekurangan dan terima kasih.

INSPEKTUR,

drh.Hj. HAZRITA .M.M Pembina Utama Muda


(35)

20.

KEUANGAN DAERAH, KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT

DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

A. PROGRAM DAN KEGIATAN

B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan Total anggaran sebesar Rp. 3.103.659.000,-, realisasi Rp. 2.820.330.885 ( 90,87 %), dengan rincian sebagai berikut:

1. INSPEKTORAT DAERAH

1. Program pelayanan administrasi perkantoran.

Program ini memiliki pagu anggaran Rp. 531.348.227,- realisasi Rp. 477.018.152,-( 89.78 %), yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan . Hasil/keluaran penunjang operasional kantor.

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Program ini memiliki pagu anggaran Rp. 185.125.000,- realisasi Rp. 141.984.050,- (76,70%), yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan . Hasil/keluaran terlaksananya kegiatan Pemeliharaan Rutin / berkala kendaraan dinas / operasional .

3. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Program ini memiliki pagu anggaran Rp. 2.077.781.423,- realisasi Rp. 1.913.915.723,- ( 92,11 % ), yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan . Hasil/keluaran terlaksananya kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal


(36)

Secara Berkala, Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemda, Kegiatan Inventarisasi Temuan Pengawasan , Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan dan Kegiatan Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah .

4. Program Peningkatan Profesional Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur Pengawasan

Program ini memiliki pagu anggaran Rp. 309.404.350 ,- realisasi Rp. 287.412.960,-(92,89%), yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan . Hasil/keluaran terlaksananya kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan , Kegiatan Pelatihan Khusus Aparatur Pengawasan pada Kantor Sendiri .,


(37)

(38)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)

1 2 3 5

Jumlah Pemeriksaan Berkala / reguler , Jumlah Terlaksananya Pemeriksaan sebyk 2,186,620,124

Temuan, dan Besaran Temuan dalam pemeriksaan 316 objek pemeriksaan sesuai

Berakal dan reguler dengan PKPT 2015 dan berkurang

nya pemyimpangan pada SKPD sebesar 100 % dibanding tahun lalu

1 1,240,808,660

Jumlah pemeriksaan khusus dan kasus (Sertijab, Berkurangnya kasus khusus yang

DAK, Tutup Buku Tahunan, pengaduan masyarakat, melibatkan aparat sebesar 100% 2 414,205,993

pelanggaran disiplin dan Perceraian) dibanding tahun lalu

Berkurangnya Jumlah temuan kasus 3 Tindaklanjut Hasil Pemeriksaaan 399,203,226 aparatur , pelanggaran Disiplin dan

Perceraian sebesar 100 % 4 Inventarisasi Temuan Pengawasan 29,770,350

5 Reviu Laporan Keuangan Pemerintah 30,803,110 Daerah ( LKPD )

6 Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja 36,253,110 Instansi Pemerintah ( LAKIP )

7 Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran 35,575,675 ( RKA ) SKPD

Jumlah PNS Inspektorat yang mengikuti Diklat dan Terlaksanannya Diklat tehnis dan 35,000,000

Pelatihan Kantor Sendiri fungsional untuk 50 org personil

PNS Inspektorat Kab.Pessel 1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 35,000,000 Meningkatnya disiplin dan etos

kerja aparatur

Program/Kegiatan

4

Menurunnya jumlah kasus-kasus yang melibatkan baik eksekutif, legislatif maupun masyarakat sendiri

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Menurunnya jumlah temuan dan kasus-kasus penyimpangan

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

Berkurangnya Penyimpangan yang

melibatkan aparat eksekutif Penanganan Kasus Pengaduan Di


(39)

pada Kantor Sendiri

Jumlah Total Anggaran Rp 2,440,788,474

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Rp 2,186,620,124 35,000,000 Rp

219,168,350 Rp

Pembina Utama Muda NIP.19590613 198603 2 001 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

drh.Hj. HAZRITA.M.M Program Peningkatan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Painan, Januari 2015 INSPEKTUR,


(40)

1 2 3 4 5

Jumlah Pemeriksaan Berkala / reguler , Jumlah Terlaksananya Pemeriksaan sebyk 1. Temuan Administrasi Temuan, dan Besaran Temuan dalam pemeriksaan 316 objek pemeriksaan sesuai Jumlah Temuan =

Berakal dan reguler dengan PKPT 2015 dan berkurang Telah ditindaklanjuti =

nya pemyimpangan pada SKPD 2. Temuan Setoran sebesar 100 % dibanding tahun lalu Jumlah Temuan =

Telah ditindaklanjuti = Jumlah pemeriksaan khusus dan kasus (Sertijab,

DAK, Tutup Buku Tahunan, pengaduan masyarakat, Berkurangnya kasus khusus yang pelanggaran disiplin dan Perceraian) melibatkan aparat sebesar 100%

dibanding tahun lalu

Berkurangnya Jumlah temuan kasus aparatur , pelanggaran Disiplin dan Perceraian sebesar 100 %

Jumlah PNS Inspektorat yang mengikuti Diklat dan Terlaksanannya Diklat tehnis dan Jumlah temuan kasus / Pelatihan Kantor Sendiri fungsional untuk 50 org personil Khusus terjadi sebanyak

PNS Inspektorat Kab.Pessel kasus Menurunnya jumlah temuan

dan kasus-kasus penyimpangan

Berkurangnya Penyimpangan yang melibatkan aparat eksekutif

Jumlah pemeriksaan khusus tahun 2014 =

Painan, Januari 2016 Menurunnya jumlah

kasus-kasus yang melibatkan baik eksekutif, legislatif maupun masyarakat sendiri

Jumlah pemeriksaan kasus tahun 2014 =

Meningkatnya disiplin dan etos kerja aparatur


(41)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

1 2 3 5 6

Jumlah Pemeriksaan Berkala / reguler , Jumlah Terlaksananya Pemeriksaan sebyk 2,083,988,229 1,807,749,229

Temuan, dan Besaran Temuan dalam pemeriksaan 316 objek pemeriksaan sesuai

Berakal dan reguler dengan PKPT 2015 dan berkurang

nya pemyimpangan pada SKPD

sebesar 100 % dibanding tahun lalu 1 1,240,808,660 1,064,648,660

Jumlah pemeriksaan khusus dan kasus (Sertijab, Berkurangnya kasus khusus yang

DAK, Tutup Buku Tahunan, pengaduan masyarakat, melibatkan aparat sebesar 100% 2 414,205,993 373,754,993

pelanggaran disiplin dan Perceraian) dibanding tahun lalu

Berkurangnya Jumlah temuan kasus 3 Tindaklanjut Hasil Pemeriksaaan 399,203,226 343,615,226 aparatur , pelanggaran Disiplin dan

Perceraian sebesar 100 % 4 Inventarisasi Temuan Pengawasan 29,770,350 25,730,350

Meningkatnya disiplin dan etos kerja Jumlah PNS Inspektorat yang mengikuti Diklat dan Terlaksanannya Diklat tehnis dan 35,000,000 33,081,000

Aparatur Pelatihan Kantor Sendiri fungsional untuk 50 org personil

PNS Inspektorat Kab.Pessel 1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 35,000,000 33,081,000

fungsional untuk 50 org personil

PNS Inspektorat Kab.Pessel Program Peningkatan Tenaga Pemeriksa 219,168,350 198,258,850 dan Aparatur Pengawasan

1 172,040,000 155,169,500

2 47,128,350 43,089,350

Jumlah Anggaran Rp 2,338,156,579

Jumlah Realisasi Rp 2,039,089,079

Berkurangnya Penyimpangan yang

melibatkan aparat eksekutif Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan

Pemerintah Daerah 4 Berkurangnya jumlah temuan dan

kasus-kasus penyimpangan

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

Menurunnya jumlah kasus-kasus yang melibatkan eksekutif, legislatif dan masyarakat

Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pelatihan Khusus Aparatur Pengawasan pada Kantor Sendiri

Painan, Januari 2016 INSPEKTUR,


(42)

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Jumlah Pemeriksaan Berkala / reguler , Jumlah Terlaksananya Pemeriksaan sebyk

Temuan, dan Besaran Temuan dalam pemeriksaan 316 objek pemeriksaan sesuai

Berakal dan reguler dengan PKPT 2015 dan berkurang

nya pemyimpangan pada SKPD sebesar 100 % dibanding tahun lalu

2 Jumlah pemeriksaan khusus dan kasus (Sertijab,

DAK, Tutup Buku Tahunan, pengaduan masyarakat, Berkurangnya kasus khusus yang pelanggaran disiplin dan Perceraian) melibatkan aparat sebesar 100%

dibanding tahun lalu

3

Berkurangnya Jumlah temuan kasus aparatur , pelanggaran Disiplin dan Perceraian sebesar 100 %

4 Jumlah PNS Inspektorat yang mengikuti Diklat dan

Pelatihan Kantor Sendiri

Terlaksanannya Diklat tehnis dan fungsional untuk 50 org personil PNS Inspektorat Kab.Pessel

Pembina Utama Muda NIP.19590613 198603 2 001 Painan, Januari 2015

INSPEKTUR,

drh.Hj. HAZRITA.M.M Menurunnya jumlah kasus-kasus yang

melibatkan eksekutif, legislatif dan masyarakat .

Meningkatnya disiplin dan etos kerja aparatur

Berkurangnya jumlah temuan dan kasus-kasus penyimpangan

Berkurangnya Penyimpangan yang melibatkan aparat eksekutif


(1)

(2)

Satuan Kerja Perangkat Daerah : Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun Anggaran : 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)

1 2 3 5

Jumlah Pemeriksaan Berkala / reguler , Jumlah Terlaksananya Pemeriksaan sebyk 2,186,620,124

Temuan, dan Besaran Temuan dalam pemeriksaan 316 objek pemeriksaan sesuai

Berakal dan reguler dengan PKPT 2015 dan berkurang

nya pemyimpangan pada SKPD sebesar 100 % dibanding tahun lalu

1 1,240,808,660

Jumlah pemeriksaan khusus dan kasus (Sertijab, Berkurangnya kasus khusus yang

DAK, Tutup Buku Tahunan, pengaduan masyarakat, melibatkan aparat sebesar 100% 2 414,205,993

pelanggaran disiplin dan Perceraian) dibanding tahun lalu

Berkurangnya Jumlah temuan kasus 3 Tindaklanjut Hasil Pemeriksaaan 399,203,226

aparatur , pelanggaran Disiplin dan

Perceraian sebesar 100 % 4 Inventarisasi Temuan Pengawasan 29,770,350

5 Reviu Laporan Keuangan Pemerintah 30,803,110 Daerah ( LKPD )

6 Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja 36,253,110 Instansi Pemerintah ( LAKIP )

7 Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran 35,575,675 ( RKA ) SKPD

PENETAPAN KINERJA

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Program/Kegiatan 4

Menurunnya jumlah kasus-kasus yang melibatkan baik eksekutif, legislatif maupun masyarakat sendiri

Menurunnya jumlah temuan dan kasus-kasus penyimpangan

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

Berkurangnya Penyimpangan yang

melibatkan aparat eksekutif Penanganan Kasus Pengaduan Di


(3)

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga 219,168,350

Pemeriksa dan Aparatur

1 Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa 172,040,000 dan Aparatur

2 Pelatihan Khusus Aparatur Pengawasan 47,128,350 pada Kantor Sendiri

Jumlah Total Anggaran Rp 2,440,788,474

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Rp 2,186,620,124

35,000,000 Rp

219,168,350 Rp

Pembina Utama Muda NIP.19590613 198603 2 001 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

drh.Hj. HAZRITA.M.M Program Peningkatan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Painan, Januari 2015 INSPEKTUR,


(4)

Kabupaten : Pesisir Selatan

SKPD : Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Jumlah Pemeriksaan Berkala / reguler , Jumlah Terlaksananya Pemeriksaan sebyk 1. Temuan Administrasi Temuan, dan Besaran Temuan dalam pemeriksaan 316 objek pemeriksaan sesuai Jumlah Temuan = Berakal dan reguler dengan PKPT 2015 dan berkurang Telah ditindaklanjuti =

nya pemyimpangan pada SKPD 2. Temuan Setoran sebesar 100 % dibanding tahun lalu Jumlah Temuan =

Telah ditindaklanjuti = Jumlah pemeriksaan khusus dan kasus (Sertijab,

DAK, Tutup Buku Tahunan, pengaduan masyarakat, Berkurangnya kasus khusus yang pelanggaran disiplin dan Perceraian) melibatkan aparat sebesar 100%

dibanding tahun lalu

Berkurangnya Jumlah temuan kasus aparatur , pelanggaran Disiplin dan Perceraian sebesar 100 %

Jumlah PNS Inspektorat yang mengikuti Diklat dan Terlaksanannya Diklat tehnis dan Jumlah temuan kasus / Pelatihan Kantor Sendiri fungsional untuk 50 org personil Khusus terjadi sebanyak

PNS Inspektorat Kab.Pessel kasus

PENGUKURAN KINERJA 2015

Menurunnya jumlah temuan dan kasus-kasus

penyimpangan

Berkurangnya Penyimpangan yang melibatkan aparat eksekutif

Jumlah pemeriksaan khusus tahun 2014 =

Painan, Januari 2016 Menurunnya jumlah

kasus-kasus yang melibatkan baik eksekutif, legislatif maupun masyarakat sendiri

Jumlah pemeriksaan kasus tahun 2014 =

Meningkatnya disiplin dan etos kerja aparatur


(5)

Satuan Kerja Perangkat Daerah : Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun Anggaran : 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

1 2 3 5 6

Jumlah Pemeriksaan Berkala / reguler , Jumlah Terlaksananya Pemeriksaan sebyk 2,083,988,229 1,807,749,229

Temuan, dan Besaran Temuan dalam pemeriksaan 316 objek pemeriksaan sesuai

Berakal dan reguler dengan PKPT 2015 dan berkurang

nya pemyimpangan pada SKPD

sebesar 100 % dibanding tahun lalu 1 1,240,808,660 1,064,648,660

Jumlah pemeriksaan khusus dan kasus (Sertijab, Berkurangnya kasus khusus yang

DAK, Tutup Buku Tahunan, pengaduan masyarakat, melibatkan aparat sebesar 100% 2 414,205,993 373,754,993 pelanggaran disiplin dan Perceraian) dibanding tahun lalu

Berkurangnya Jumlah temuan kasus 3 Tindaklanjut Hasil Pemeriksaaan 399,203,226 343,615,226 aparatur , pelanggaran Disiplin dan

Perceraian sebesar 100 % 4 Inventarisasi Temuan Pengawasan 29,770,350 25,730,350 Meningkatnya disiplin dan etos kerja Jumlah PNS Inspektorat yang mengikuti Diklat dan Terlaksanannya Diklat tehnis dan 35,000,000 33,081,000

Aparatur Pelatihan Kantor Sendiri fungsional untuk 50 org personil

PNS Inspektorat Kab.Pessel 1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 35,000,000 33,081,000 fungsional untuk 50 org personil

PNS Inspektorat Kab.Pessel Program Peningkatan Tenaga Pemeriksa 219,168,350 198,258,850 dan Aparatur Pengawasan

1 172,040,000 155,169,500

2 47,128,350 43,089,350

Jumlah Anggaran Rp 2,338,156,579 Jumlah Realisasi Rp 2,039,089,079

PENGUKURAN KINERJA

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Berkurangnya Penyimpangan yang

melibatkan aparat eksekutif Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan

Pemerintah Daerah

Program/Kegiatan 4

Berkurangnya jumlah temuan dan kasus-kasus penyimpangan

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

Menurunnya jumlah kasus-kasus yang melibatkan eksekutif, legislatif dan masyarakat

Pembina Utama Muda Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

NIP.19590613 198603 2 001 Pelatihan Khusus Aparatur Pengawasan pada Kantor Sendiri

Painan, Januari 2016 INSPEKTUR,


(6)

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Jumlah Pemeriksaan Berkala / reguler , Jumlah Terlaksananya Pemeriksaan sebyk

Temuan, dan Besaran Temuan dalam pemeriksaan 316 objek pemeriksaan sesuai

Berakal dan reguler dengan PKPT 2015 dan berkurang

nya pemyimpangan pada SKPD sebesar 100 % dibanding tahun lalu

2 Jumlah pemeriksaan khusus dan kasus (Sertijab,

DAK, Tutup Buku Tahunan, pengaduan masyarakat, Berkurangnya kasus khusus yang

pelanggaran disiplin dan Perceraian) melibatkan aparat sebesar 100%

dibanding tahun lalu

3

Berkurangnya Jumlah temuan kasus aparatur , pelanggaran Disiplin dan Perceraian sebesar 100 %

4 Jumlah PNS Inspektorat yang mengikuti Diklat dan

Pelatihan Kantor Sendiri

Terlaksanannya Diklat tehnis dan fungsional untuk 50 org personil PNS Inspektorat Kab.Pessel

Pembina Utama Muda NIP.19590613 198603 2 001

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2015

Painan, Januari 2015 INSPEKTUR,

drh.Hj. HAZRITA.M.M Menurunnya jumlah kasus-kasus yang

melibatkan eksekutif, legislatif dan masyarakat .

Meningkatnya disiplin dan etos kerja aparatur

Berkurangnya jumlah temuan dan kasus-kasus penyimpangan

Berkurangnya Penyimpangan yang melibatkan aparat eksekutif