LKj IP 2015 Dikpora DIY 10

(1)

(2)

(3)

iii KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinas Dikpora DIY) disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2015, serta Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Dinas Dikpora DIY merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan wajib pemerintahan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. Tujuan yang akan dicapai adalah pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan serta pembinaan pemuda dan olahraga secara berkesinambungan. Pendidikan diberikan kepada penduduk usia sekolah atau seluruh masyarakat yang membutuhkan dengan memberikan bekal ilmu, wawasan, keterampilan, dan akhlak yang mulia serta memiliki daya saing tinggi. Proses pendidikan tersebut ditanamkan semenjak dari usia dini secara terus menerus dan berkelanjutan sampai pada kemampuan mencapai tingkat pendidikan.


(4)

iv

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diupayakan peningkatan layanan pendidikan bermutu yang mengacu kepada kebijakan pembangunan pendidikan nasional yaitu pembangunan pendidikan yang diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas komprehensif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan. Sedangkan pembinaan pemuda dan olah raga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemuda dan olahraga yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui pembinaan pelajar berbakat maupun atlet profesional sehingga pada saatnya dapat menunjukkan prestasinya baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.

Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun

outcomes di masa mendatang. Selanjutnya laporan ini dususun untuk menyajikan

kinerja Dinas Dikpora DIY yang dapat dilihat melalui capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan. Dari data capaian indikator kinerja sasaran dapat diketahui sejauhmana keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan pada rencana strategis. Evaluasi dan pengukuran pencapaian sasaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan manajemen berbasis kinerja secara menyeluruh yang artinya bahwa pengelolaan atau manajemennya harus dapat digunakan untuk mengarahkan seluruh sumber daya yang tersedia kepada tujuan yang telah direncanakan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan informasi pencapaian target realisasi indikator pada Rencana Strategis Dinas Dikpora DIY, cara pencapaian, analisis hasil capaian dan faktor-faktor yang menjadi kendalanya. Realisasi dari target tersebut dicapai dengan melakukan penetapan tujuan dan kebijakan yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015.


(5)

v

Laporan ini diharapkan menjadi sarana evaluasi yang konstruktif agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh aparatur yang ada di Dinas Dikpora DIY. Kemudian dapat dimaknai secara positif oleh seluruh jajaran Dinas Dikpora DIY dalam rangka meningkatkan kinerja di masa mendatang.

Yogyakarta, 29 Februari 2016 Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga

Daerah Istimewa Yogyakarta

Drs. R. KADARMANTA BASKARA AJI NIP. 19630225 199003 1 010


(6)

vi

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora DIY ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas Dikpora DIY yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas Dikpora DIY Tahun 2012-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.

Ringkasan prestasi kinerja Dinas Dikpora DIY yang dihasilkan di tahun 2015, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Sasaran 1: Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif, dengan indikatornya:

1. Rata-rata lama sekolah

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 8,84 b. Sasaran 2: Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal, dengan

indikatornya:

1. Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 8.000 orang

c. Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan, dengan indikatornya:

1. Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 29,17% 2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 1.912 orang/peserta


(7)

vii

d. Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter, dengan indikatornya:

1. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah peringkat ke 11

2. Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 0, karena POPWIL diselenggarakan dengan periode dua tahunan, dan akan diselenggarakan pada tahun 2016

3. Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 13 sentra 4. Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan

pemuda

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 100% e. Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda

1. Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 365 kelompok

f. Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya

1. Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan

capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 82,15% Di luar IKU, pencapaian kinerja Dinas Dikpora DIY juga ditunjukkan oleh pencapaian target terkait dengan peran partisipasi aktif dari masyarakat dan instansi terkait.


(8)

viii

Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Dikpora DIY ke depan.

Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Dikpora DIY dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.


(9)

ix

DAFTAR ISI

Kata Pengantar --- i

Ikhtisar Eksekutif --- iv

Daftar Isi --- vii

Daftar Tabel--- viii

Daftar Grafik --- ix

BAB I Pendahuluan --- 1

I.1 Struktur Organisasi --- 3

I.2 Fungsi dan Tugas --- 4

I.3 Keadaan Pegawai --- 7

I.4 Keadaaan Sarana dan Prasana--- 10

I.5 Keuangan --- 11

I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah --- 12

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja --- 14

II.1 Perenanaan Strategis --- 14

II.1.1 Visi dan Misi --- 14

II.1.2 Tujuan dan Sasaran --- 17

II.1.3 Strategi --- 19

II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 --- 27

II.3 Rencana Anggaran --- 29

II.4 Instrumen Pendukung --- 30

BAB III Akuntabilitas Kinerja --- 31

III.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 --- 31

III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis--- 35

III.3 Realisasi Anggaran --- 88

BAB IV Penutup --- 93 Lampiran-Lampiran


(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 --- 27

Tabel II.2 Target Belanja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015 --- 29

Tabel II.3 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis --- 30

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja --- 33

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 --- 34

Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja --- 35

Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja --- 41

Tabel III.5 Jumlah Siswa Paket A --- 42

Tabel III.6 Jumlah Siswa Paket B --- 43

Tabel III.7 Jumlah Siswa paket C --- 43

Tabel III.8 Target dan Realisasi Kinerja --- 45

Tabel III.9 Jumlah Siswa SMK Terserap Di Dunia Kerja Tahun 2015 --- 46

Tabel III.10 Jumlah Sekolah Yang Melaksanakan Model Pendidikan Berbasis Budaya --- 46

Tabel III.11 Daftar Peserta Didik Yang Dilayani BLPT Dinas Dikpora DIY --- 54

Tabel III.12 Target dan Realisasi Kinerja--- 58

Tabel III.13 Gedung/Lapangan Olahraga DIY --- 61

Tabel III.14 Daftar Sentra Pemuda --- 66

Tabel III.15 Daftar Organisasi Pemuda --- 70

Tabel III.16 Target dan Realisasi Kinerja--- 72

Tabel III.17 Data Sebaran Kelompok Wirausaha Muda di DIY --- 74

Tabel III.18 Target dan dan Realisasi Kinerja --- 75

Tabel III.19 Kinerja Pemerataan SD --- 81

Tabel III.20 Kinerja Pemerataan SMP --- 81

Tabel III.21 Kinerja Pemerataan SM --- 82

Tabel III.22 Kinerja Mutu SD --- 82

Tabel III.23 Kinerja Mutu SMP --- 83

Tabel III.24 Kinerja Mutu SM --- 83

Tabel III.25 Kinerja Efisiensi --- 84

Tabel III.26 Kinerja Pendidikan --- 84

Tabel III.27 Data Penghitungan Indikator Mutu Pendidikan--- 85


(11)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik III.1 Jumlah Mahasiswa Setiap Tahun Pelajaran (Th 2012-Th 2015) --- 39 Grafik III.2 Jumlah Mahasiswa Baru Setiap Tahun Pelajaran (Tahun 2012-2015) --- 40 Grafik III.3 Jml Masy. Yg Terlayani Pada Pend. Nonformal & Informal --- 44


(12)

- 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora DIY Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Dikpora DIY.

2. Mendorong Dinas Dikpora DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kinerjanya. 4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.


(13)

- 2 -

Dalam rangka mendukung capaian sasaran prioritas pembangunan dan capaian visi, misi, tujuan dan rencana strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 telah dijabarkan melalui program dan kegiatan dengan periode tahunan. Prioritas-prioritas khusus dilakukan dalam kerangka pencapaian target sasaran pembangunan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga baik yang telah termuat dalam RPJMD DIY maupun yang menjadi bagian dari penugasan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut perlu digunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Meningkatkan standar manajemen mutu lembaga pendidikan dan kualitas tenaga pendidik secara merata;

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik bersertifikasi;

3. Peningkatan fasilitas dan penyelenggaraan pendidikan guna meningkatkan mutu lulusan;

4. Melestarikan penuntasan wajib belajar 9 tahun dan mengembangkan wajib belajar 12 tahun secara merata terutama di wilayah pedesaan dan perbatasan dengan daerah lain;

5. Menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sehingga dapat diakses secara merata baik di daerah perkotaan, pedesaan maupun berbatasan dengan daerah lain;

6. Menyelenggarakan dan meningkatkan pembelajaran berbasis penelitian pada semua jenjang pendidikan;

7. Mengembangkan kerjasama dan jejaring dengan pendidikan tinggi, lembaga-lembaga riset, dunia usaha dan pemerintah pusat untuk mewujudkan berdirinya pusat teknologi dan industri;

8. Membangun sistem informasi yang mudah diakses oleh stakeholder dan masyarakat secara luas;


(14)

- 3 -

10. Meningkatkan standar mutu kurikulum pendidikan yang terkini, berbudaya, agamis dan anti narkoba dalam rangka membentuk SDM berkarakter unggul; 11. Meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan dalam mengembangkan proses

belajar mengajar berbasis multikultural dan nilai-nilai budaya luhur;

12. Mendorong kegiatan olahraga andalan daerah yang disertai peningkatan kualitas dan kuantitas sarana olahraga serta peningkatan peran pemuda dalam pembangunan;

13. Meningkatkan iklim usaha yang mendukung Yogyakarta sebagai pusat pendidikan dan kewirausahaan;

14. Meningkatkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan semua pihak;

15. Memfasilitasi model pelatihan keterampilan dan keahlian kepada pemuda; 16. Meningkatkan sarana dan prasarana daerah dalam pelayanan publik;

I.1 Struktur Organisasi

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas/Badan/Kantor/ Rumah Sakit/Biro Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:


(15)

- 4 -

I.2 Fungsi dan Tugas

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 47 Tahun 2010 menyatakan bahwa Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga serta melaksanakan kewenangan dekonsentrasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Dikpora DIY mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program dan pengendalian pendidikan, pemuda dan olahraga; b. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga;


(16)

- 5 -

c. Pelaksanaan kewenangan daerah yang berkaitan dengan pembiayaan, kurikulum, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pengendalian mutu pendidikan, pemuda dan olah raga;

d. Pelaksanaan koordinasi perijinan di bidang pendidikan;

e. Pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan kewenangannya;

f. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan bidang pendidikan, pemuda dan olah raga kabupaten/kota;

g. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga;

h. Pelaksanaan evaluasi pendidikan.

Pada saat ini telah terjadi perubahan dalam paradigma manajemen pemerintahan dan perubahan dalam lingkungan pemerintahan baik intern maupun global. Dalam paradigma baru ini rakyat ditempatkan pada posisi utama dalam mengukur keberhasilan pelayanan pada birokrasi. Perubahan tersebut diawali dengan terjadinya reformasi yang telah mengembalikan kesadaran rakyat akan keharusan diwujudkannya pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel, bersih dan bebas dari KKN serta diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah. Secara garis besar kondisi umum yang terkait dengan masalah pendidikan yaitu : 1. Kualitas SDM yang ada masih banyak yang belum dapat memenuhi tuntutan

persaingan global.

2. Mayoritas kondisi ekonomi masyarakat mengalami keterbatasan dalam mempersiapkan diri menjadi SDM yang kompeten dan kompetitif.

3. Kualitas pendidikan belum kompetitif dalam persaingan global.

4. Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan. 5. Persaingan yang ketat antar lembaga pendidikan dalam memperoleh

siswa/mahasiswa/warga belajar, kadang-kadang berjalan di luar kontrol pemerintah/masyarakat yang berakibat merugikan masyarakat.


(17)

- 6 -

6. Peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan masih rendah.

7. Pusat-pusat bacaan dan perpustakaan umum di DIY sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan siswa dan mahasiswa .

8. Masih rendahnya minat masyarakat untuk membaca, menulis, dan meneliti, terlebih lagi untuk menuju ke arah life long learning community.

Permasalahan tersebut menjadi tugas bersama antara pemerintah, peran swasta (dunia usaha/industri) dan masyarakat yang merupakan tiga pilar pelaksana pembangunan pendidikan. Pemerintah sebagai penanggungjawab atas terjamin-nya mutu pendidikan adalah pemerintahan yang ada di pusat dan daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari pemerintah daerah dan 5 pemerintah kabupaten/kota merupakan salah satu pilar pelaksana pembangunan bidang pendidikan yang saling bersinergi untuk bersama-sama menjalin hubungan harmonis dalam melaksanakan urusan pendidikan, terlebih di era otonomi daerah bahwa masalah pendidikan termasuk yang diserahkan kewenangannya kepada kabupaten/kota sehingga peran pemerintah daerah/provinsi lebih banyak bersifat regulasi, koordinasi dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab I pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran kepada peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan wajib pendidikan dan urusan wajib pemuda dan olahraga. Kedua urusan tersebut merupakan urusan prioritas utama Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam membangun wilayahnya. Pembangunan tersebut dilakukan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap untuk memberikan jaminan


(18)

- 7 -

layanan lulusan yang berkualitas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh penyelenggara pendidikan baik melalui jalur formal, nonformal dan informal yang terdiri dari jenis pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi serta pendidikan vokasi.

I.3 Keadaan Pegawai

Pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai target sasaran yang telah di tetapkan sesuai Renstra Dinas Dikpora DIY dilaksanakan oleh SDM yang bermutu dan berkompeten sebagai berikut:

c. Berdasarkan Jenis Jabatan

No Eselon Struktural Jml Guru JFU JFT CPNS JML 1 I - 1,280 389 21 45 1,790

2 II 1

3 III 9

4 IV 39

5 V 6

Jml 55 1,280 389 21 45 1,790

d. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah 1 S3 - 2 S2 65 3 S1 1,181 4 Sarmud 6 5 D III 36 6 D II 250 7 D1 2 8 SLTA 201 9 SLTP 30 10 SD 19


(19)

- 8 -

e. Berdasarkan Golongan

No Gol Jml Ket

1 IV/d - 747

2 IV/c 4

3 IV/b 28

4 IV/a 715

5 III/d 176 886

6 III/c 183

7 III/b 396

8 III/a 131

9 II/d 20 133

10 II/c 36

11 II/b 58

12 II/a 19

13 I/d 9 24

14 I/c 6

15 I/b 6

16 I/a 3


(20)

- 9 -

f. Berdasarkan Jenis Kelamin

No Unit Kerja Laki2 Perempuan Jumlah

1 Dikpora 85 86 171

2 SLBN 1 Bantul 38 50 88

3 SLBN 2 Bantul 8 23 31

4 SLBN 1 Gunungkidul 19 13 32

5 SLBN 2 Gunungkidul 6 7 13

6 SLBN 1 Kulon Progo 12 21 33

7 SLBN 1 Yogyakarta 16 26 42

8 SLBN 2 Yogyakarta 13 26 39

9 SLBN Pembina Yogyakarta 21 36 57

10 SLBN 1 Sleman 10 18 28

11 SLB Swata 179 315 494

12 SMPN 1 Wonosari 21 27 48

13 SMPN 1 Karangmojo 23 16 39

14 SMPN 1 Galur 16 21 37

15 SMPN 1 Wates 23 26 49

16 SMAN 1 Wonosari 35 22 57

17 SMAN 2 Wates 16 22 38

18 SMKN 2 Wonosari 115 39 154

19 SMKN 2 Pengasih 123 41 164

20 BLPT 42 17 59

21 BPKB 20 21 41

22 BPO 37 17 54

23 BTKP 13 9 22 Jumlah 891 899 1,790

Untuk memenuhi profil jabatan sesuai Pergub Nomor 66, 67, 68 Tahun 2008 dan Perubahan Nomor 1, 2, 3 Tahun 2012, Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Dinas Dikpora DIY telah melakukan analisis jabatan sesuai kebutuhan formasi dan kualifikasi pendidikan/kebutuhan PNS. Dinas Dikpora juga secara aktif melakukan koordinasi dengan BKD DIY.


(21)

- 10 - I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana yang dimiliki Dinas Dikpora DIY sebagai berikut:

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi/

Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Tanah Alat-Alat Besar Alat-Alat Angkutan

Alat-Alat Bengkel dan Alat Ukur Alat-Alat Pertanian/Peternakan Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat-Alat Studio dan Komunikasi Alat-Alat Kedokteran

Alat-Alat Laboratorium Bangunan Gedung Jalan dan Jembatan Bangunan Air/Irigasi Instalasi Jaringan Buku Perpustakaan Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan 40 31 83 3.906 21 44.185 1.273 170 7.793 449 1 3 36 19 140.767 1.548 Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Buku Unit Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Peralatan dan perlengkapan penunjang seperti alat mesin kantor sebagai pendukung pengelolaan program dan kegiatan jumlahnya relatif memadai dan telah tersebar ke masing-masing unit kerja yang ada, namun kualitasnya perlu penyesuaian dengan tuntutan kemajuan teknologi dan volume pekerjaan. Sedangkan dengan alat transportasi sebagai penunjang kelancaran mobilitas kedinasan dalam keadaan baik dan layak jalan. Secara bertahap telah dilakukan penambahan alat-alat perlengkapan kantor, sarana prasarana dan transportasi untuk memenuhi kebutuhan.


(22)

- 11 -

Analisis kebutuhan ideal sarana dan prasarana dengan kebutuhan beban pekerjaan belum dilakukan oleh Dinas Dikpora DIY.

I.5 Keuangan I.5.1. APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun (APBD) tahun anggaran 2015 yang dikelola oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY adalah sebagai berikut:

I.5.1.1. APBD

Urusan

Wajib Jenis Belanja

Anggaran Belanja

Realisasi Belanja

Jumlah (Rp) %

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Belanja Tidak

Langsung 105.561.520.384 104.732.967.904 99,22%

Belanja Langsung 199.658.313.096 179.793.562.376 90,05%

Total 305.219.833.480 284.526.530.280 93,22%

I.5.1.2. Dana Keistimewaan

Anggaran Realisasi Belanja %


(23)

- 12 - I.5.2. APBN (Dekonsentrasi)

Dinas Dikpora DIY juga melaksanakan tugas kewenangan dekonsentrasi dengan besaran anggaran dan realisasinya sebagai berikut:

Kementerian Eselon I Anggaran Belanja Realisasi Belanja

Jumlah (Rp) %

Kemendikbud Biro

Perencanaan dan KLN

192.764.000 167.916.720 87,11%

Direktorat

Dikdasdasmen 11.523.517.000 10.245.250.933

89,68%

Direktorat

GTK 1.092.583.000 957.124.000

87,60%

Direktorat

PAUDNI 1.732.789.000 1.520.349.069 87,74%

Kemenpora Kemenpora 8.449.102.000 8.167.746.903 96,67%

I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan ini menyajikan pencapaian kinerja Dinas Dikpora DIY selama tahun 2015. Dalam Laporan ini, pencapaian kinerja diukur dari pencapaian sasaran, yaitu dengan melakukan pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015.


(24)

- 13 -

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora

DIY Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Ikhtisar Eksekutif

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Dinas Dikpora DIY dan sekilas pengantar lainnya.

Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Memuat perencanaan kinerja dalam Renstra, visi dan misi Dinas Dikpora DIY, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan serta program/kegiatan dan Perjanjian Kinerja

Bab III : Akuntabilitas Kinerja

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran target yang ditetapkan dalam Renstra dengan mengungkapkan dan menyajikan hasil pengukuran kinerja.

Bab IV : Penutup

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari akuntabilitas kinerja Lampiran-Lampiran


(25)

- 14 -

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

II.1. Perencanaan Strategis

Renstra Dinas Dikpora DIY pada tahun 2015 telah dilakukan reviu pada sasaran dan indikator kinerja serta target capaiannya mengacu pada arahan dari tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara juga dari BAPPEDA DIY. Sehingga penjelasan pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini telah menggunakan Renstra hasil reviu yang digunakan mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.

II.1.1. Visi dan Misi

Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi serta memiliki iman dan takwa perlu diupayakan melalui pendidikan di segala bidang serta didukung dengan pembinaan generasi muda dan olahraga. Generasi muda adalah penerus bangsa dan calon pemimpin bangsa yang harus dididik dan dibimbing melalui jalur formal, nonformal dan informal melalui tahap-tahap tingkatan pendidikan. Maka sesuai dengan peran dan mandat yang diterima oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta kemudian dijabarkan ke dalam tugas dan fungsi dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan serta bidang pemuda dan olahraga telah dirumuskan visi sebagai cita-cita keadaan yang diinginkan di masa depan dan misi yang merupakan langkah dan upaya untuk mencapai visi tersebut.


(26)

- 15 -

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 memuat target-target yang akan dicapai dalam tahapan pertahun. Renstra tersebut digunakan sebagai dasar pengukuran akuntabilitas kinerja yang dapat dilihat pada tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.

II.1.1.1 Visi

Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta adalah:

Mewujudkan kualitas pendidikan, pemuda, dan olahraga yang

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya .

Visi tersebut menyatakan bahwa peran yang diemban Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY adalah sebagai katalisator pemerataan pendidikan yang bermutu tinggi. Peran sebagai katalisator ini merupakan peranan yang lebih diarahkan sebagai pengatur dan pengendali daripada peranan sebagai pelaksana langsung urusan pendidikan. Fungsi pengarahan dan pengendalian ini mempunyai peranan yang kuat dan strategis melalui pengaturan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan serta mempunyai kemampuan untuk menetapkan prioritas program yang dilaksanakan.

Dengan demikian Dinas Dikpora DIY harus lebih banyak melakukan kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri dan masyarakat untuk bersama-sama menangani masalah pendidikan dengan cara memberikan kesempatan dan mendorong dunia usaha/dunia industri dan masyarakat untuk bersedia menerima siswa magang melalui regulasi, fasilitasi, dan pelayanan publik. Peran tersebut agar dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam memberdayakan potensi pendidikan di Daerah Istimewa


(27)

- 16 -

Yogyakarta dengan tujuan meningkatkan kualitas mutu sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan bermutu serta memiliki daya saing yang kuat.

II.1.1.2. Misi

Misi dirumuskan untuk menjabarkan visi agar seluruh aparat dan jajaran pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mengetahui upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dirumuskan sebagai berikut:

1. Menyediakan pendidikan berkualitas untuk semua dan non diskriminatif dan berbudaya;

2. Mengembangkan pembinaan pemuda dan olahraga yang berkualitas dan berkarakter;

3. Mengembangkan tata kelola pendidikan, pemuda, dan olahraga berbasis budaya.

Dengan demikian Dinas Dikpora DIY berusaha menata dan mengembangkan organisasinya secara menyeluruh meliputi seluruh sumber daya yang ada agar mempunyai kapasitas manajemen yang siap untuk menyikapi tuntutan masarakat dan perkembangan yang semakin kompetitif dan global. Menggunakan pendekatan manajemen kinerja dengan berbagai metode dan teknik penerapan yang dimulai dari perencanaan berlanjut pada pelaksanaan dan pengendaliannya hingga evaluasi di akhir pelaksanaan. Dengan dilakukannya semua itu diharapkan dapat menciptakan sumber daya yang memiliki produktivitas yang lebih tinggi dan memberikan hasil yang optimal. Selanjutnya birokrasi tidak boleh menjadi penghambat pem-bangunan, namun justru mampu menjadi katalisator bagi berkembangnya


(28)

- 17 -

kreativitas masyarakat dan swasta (dunia usaha/dunia industri) untuk memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ditawarkan sesuai potensi dan keunggulan daerah yang dapat memicu motivasi bagi penyelenggaraan pendidikan menuju pendidikan bermutu yang merata di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.

II.1.2. Tujuan dan Sasaran

A. Tujuan

Mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan jangka menengah 5 tahun anggaran adalah:

1. Mengembangkan pendidikan berkualitas yang merata untuk semua, berdaya saing, dan nondiskriminatif.

2. Menghasilkan generasi muda berkarakter yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, cinta tanah air dan bangsa, berjiwa luhur, berbudaya, menjadi teladan, rela berkorban, kreatif dan inovatif, serta profesional.

3. Mewujudkan peran DIY dalam menciptakan inovasi pendidikan. 4. Mewujudkan pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan

pembangunan.

5. Mewujudkan pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing, dan berkarakter.

6. Meningkatkan layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang akuntabel, dan berbudaya.


(29)

- 18 - B. Sasaran Strategis

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI

AWAL 2013

TARGET AKHIR

2017

1 Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif

Rata-rata lama sekolah Tahun 10,8 12

2 Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal

Peningkatanan layanan pendidikan non

formal dan informal Orang 8.000 10.000

3 Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan

Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan

% 29,17 45,83

Peserta didik yang mendapatkan layanan

pendidikan teknik berstandar Peserta 1.904 1.977

4 Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter

Prestasi cabang olahraga (POPNAS) Peringkat 13 15

Prestasi cabang olahraga (POPWIL) Peringkat 0 0

Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan

pemuda Sentra 13 15

Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda

% 100 100

5 Peningkatan jumlah kelompok

wirausaha muda Jumlah peningkatan kelompok pemuda

yang mengembangkan kewirausahaan Kelompok 365 405

6 Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya

Persentase Kinerja Peningkatan Mutu


(30)

- 19 - II.1.3. Strategi

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaima hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.

II.1.3.1. Misi 1

1. Strategi

1. Pendayagunaan keunggulan komparatif

2. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan terutama pendidikan menengah

2. Kebijakan

1. Peningkatan penyediaan layanan pendidikan untuk memenuhi SNP 2. Pengurangan disparitas akses dan kualitas pendidikan

3. Program

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 3. Program Pendidikan Menengah

4. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus 5. Program Pendidikan Tinggi


(31)

- 20 - 4. Kegiatan

1. Peningkatan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini

2. Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS/BOSDA) Pendidikan Dasar

3. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Galur Kulonprogo

4. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Wates Kulonprogo

5. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Karangmojo Gunungkidul

6. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Wonosari Gunungkidul

7. Penyelenggaraan dan Pembinaan Lomba SD

8. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMP

9. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SD

10. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SMP

11. Perluasan Aksesibilitas Pendidikan Dasar (Pajak Rokok)

12. Penyelenggaraan dan Pembinaan Lomba Budaya Mutu SD

13. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA N 2 Wates Kulon Progo

14. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA N 1 Wonosari Gunungkidul

15. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMK N 2 Pengasih Kulon Progo

16. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMK N 2 Wonosari Gunungkidul

17. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMA

18. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMK

19. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SMA


(32)

- 21 - 21. Penyediaan Beasiswa Pendidikan Menengah (Pajak Rokok)

22. Bantuan Operasional Sekolah

23. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Yogyakarta

24. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Yogyakarta

25. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN Pembina

26. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Bantul

27. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Bantul

28. Pengembangan dan Peningkatan mutu SLBN 1 Sleman

29. Pengembangan dan peningkatan mutu SLBN 1 Gunungkidul

30. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Kulon Progo

31. Pengembanan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Gunungkidul

32. Pembinaan dan Pengembangan Mutu PK-PLK

33. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PK-PLK

34. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba PK-PLK

35. Penyediaan Beasiswa PK-PLK

36. Promosi Pendidikan DIY

37. Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Mahasiswa/Bea Mahasiswa

38. Pemberdayaan Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Provinsi se Indonesia di Yogyakarta

II.1.3.2. Misi 2

1. Strategi

1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan nonformal dan informal

2. Kebijakan


(33)

- 22 - 3. Program

1. Program Pendidikan Nonformal dan Informal 4. Kegiatan

1. Pengembangan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan 2. Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 3. Pengembangan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan

4. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba Keagamaan 5. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba PNFI 6. Pengembangan Lembaga Kursus dan Pelatihan

II.1.3.3. Misi 3

1. Strategi

1. Pengembangan pendidikan berlandaskan modal kultural, modal sosial, pendidikan karakter integratif dengan peningkatan mutu dan relevansi

2. Pemberdayaan satuan pendidikan dan pihak terkait untuk mengembangkan model unggulan mutu pendidikan

3. Peningkatan hubungan yang sinergis antara pendidikan dan dunia kerja

2. Kebijakan

1. Pelembagaan muatan budaya dalam pendidikan

2. Pembudayaan mutu pendidikan berbasis budaya melalui aliansi pendidikan

3. Peningkatan keunggulan kompetitif pendidikan dalam bidang akademik dan non akademik

4. Peningkatan partisipasi aktif di kawasan Asia Tenggara pada bidang pendidikan, pemuda dan olahraga


(34)

- 23 -

5. Pengembangan unggulan mutu pendidikan

6. Peningkatan sinergitas pendidikan terhadap pembangunan 3. Program

1. Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka 2. Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya

3. Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan 4. Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan 5. Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pada BLUD 4. Kegiatan

1. Pengembangan TI Bagi Guru dan TU

2. Pembinaan dan Penyelenggaraan Duta Seni Pelajar Se-Jawa Bali dan Lampung

3. Pembinaan, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS bagi siswa, mahasiswa dan pendidik

4. Akademi Komunitas Seni dan Budaya Yogyakarta (AKSENIBUDYO)

5. Penguatan dan Pembinaan Pendidikan Karakter Bagi Siswa 6. Penyusunan dan Pengembangan Model Unggulan Mutu

Pendidikan

7. Rintisan PKBM dan PAUD Unggulan 8. Pembinaan Kesiswaan

9. Pengembangan Sekolah Sejahtera 10.Penelitian dan Pembangunan Pendidikan

11.Peningkatan Kualitas LPM Bidang Kewirausahaan dan SIBERTIMAS

12.Pengembangan Kewirausahaan SMK 13.Penyelenggaraan LITM dan OSAINTEK 14.Pelayanan Pendidikan pada BLUD


(35)

- 24 - II.1.3.4. Misi 4

1. Strategi

Peningkatan sinergitas dan keterpaduan pembinaan pemuda dan olahraga

2. Kebijakan

1. Peningkatan pembinaan kepemudaan 2. Peningkatan pembinaan olahraga 3. Program

1. Program Peningkatan Prestasi Olahraga

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga 3. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 4. Program Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda 4. Kegiatan

1. Pembibitan dan Pembinaan Olahragawan Berbakat 2. Penyelenggaraan POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) 3. Penyelenggaraaan Tri Lomba Juang

4. Penyelenggaraan POPCADA (Pekan Olahrga Pelajar Cacat Daerah)

5. Bimbingan Teknis Bagi Pelatih dan Wasit 6. Penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia

7. Penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Santri Pondok Pesantren Daerah (POSPEDA)

8. Penyelenggaraan Pekan Olahraga KORPRI Daerah (PORPRIDA) 9. Lomba Senam Kesegaran Jasmani

10.Seleksi, Pembinaan dan Pengiriman Kontingen POPCANAS) (Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional)

11.Penyelenggaraan Kejuaraan Catur


(36)

- 25 -

13.Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Dan Prasarana Olahraga 14.Pembangunan Stadion Mandala Krida

15.Pembangunan Bumi Perkemahan Babarsari 16.Pembangunan Youth Centre

17.Pemeliharaan Sedang/Berat Sarana dan Prasarana Pemuda 18. Peningkatan kemandirian dan Kepeloporan Pemuda 19.Pengembangan sentra Pemberdayaan Pemuda

20.Pemberdayaan Peran Serta Pemuda untuk Pembangunan Pedesaan

21.Seleksi, Pembinaan dan Pengiriman Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN)

22.Pembinaan Peran Serta Pemuda dalam Pembangunan 23.Pembentukan Paskibraka

24.Lomba Baris Berbaris

25.Pembinaan Pemuda Kader Anti Narkoba

II.1.3.5. Misi 5

1. Strategi

Peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan

2. Kebijakan

Peningkatan pembinaan kepemudaan 3. Program

Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda

4. Kegiatan


(37)

- 26 - II.1.3.6. Misi 6

1. Strategi

Penguatan tata kelola dan pembiayaan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang tepat sasaran, efisien, dan akuntabel

2. Kebijakan

Pengembangan tata kelola pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbasis budaya

3. Program

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 4. Kegiatan

1. Penyelenggaraan Siaran Pendidikan Berbasis Budaya di Media Elektronik

2. Pengembangan Minat Jurnalistik Siswa

3. Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah/Madrasah 4. Penyelenggaraan Ujian

5. Penjaminan Mutu Sekolah

6. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 7. Penyelenggaraan OSN Tingkat Nasional

8. Pengembangan Data dan Informasi bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

9. Pembinaan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan

10.Penguatan Kelembagaan di Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

11.Pembinaan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan 12.Profesor Goes to School


(38)

- 27 -

II.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.

Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2015:

Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

Program/

Kegiatan Anggaran 1 Terwujudnya

pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan nondiskriminatif

Rata-rata lama sekolah Tahun 10,8

Program Pendidikan Anak Usia Dini

1.537.680.000 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 25.679.965.000 Program Pendidikan Menengah 35.582.267.000 Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus 12.935.134.256 Program Pendidikan Tinggi 4.472.800.000 2 Meningkatnya

layanan pendidikan non formal dan

Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal

Orang 8.000

Program Pendidikan Non Formal dan Informal


(39)

- 28 -

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

Program/

Kegiatan Anggaran informal

3 Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan

pembangunan Persentase sekolah yang

mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan

% 29,17

Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka 300.000.000 Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya 8.020.560.000 Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan 1.497.500.000 Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan 1.370.400.000

Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar

Peserta 1.904

Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pada BLUD 11.896.281.650

4 Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing

dan berkarakter Prestasi Cabang

Olahraga (POPNAS) Peringkat 13

Program Pembinaan dan Pemsyarakatan Olahraga 356.850.000 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga 35.287.330.000 Program Peningkatan Prestasi Olahraga 4.626.540.850 Prestasi Cabang

Olahraga (POPWIL) Peringkat 0

Program Peningkatan Prestasi Olahraga 3.150.000.000 Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda Sentra 13 Program Peningkatan Perasn Serta Kepemudaan 3.150.000.000 Persentase penguatan organisasi pemuda dalam

% 100

Program Pemberdayaan dan


(40)

- 29 -

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

Program/

Kegiatan Anggaran pembinaan/pemberday aan pemuda Pengembangan Pemuda 5 Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan

kelompok 365

Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda 550.000.000

6 Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan

% 74,71

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

19.709.432.000

II.3. Rencana Anggaran

Tahun Anggaran 2015, Dinas Dikpora DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp 300,346,249,780.00. Melalui mekanisme perubahan APBD 2015 menjadi Rp305.219.833.480,00, dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp105.561.520.384,00 dan Belanja Langsung Rp 199.658.313.096,00. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp284.526.530.280,00 (93,22%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp104.732.967.904,00 (99,22%) dan belanja langsung sebesar Rp 179.793.562.376,00 (90,05%).

II.3.1. Target Belanja Dinas Dikpora DIY

Tabel II.2 Target Belanja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015

Uraian Target Prosentase

Belanja Tidak Langsung Rp. 105.561.520.384,00 34,59%

Belanja Langsung Rp. 199.658.313.096,00 65,41%


(41)

- 30 - II.3.2. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung tahun 2015 Dinas Dikpora DIY yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel II.3 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis Anggaran Prosentase Ket

1. Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk

semua, berdaya saing dan non diskriminatif 80.207.846.256,00 45,72% 2. Meningkatnya layanan pendidikan non formal

dan informal 3.761.200.000,00 2,14%

3. Terwujudnya pendidikan berkarakter yang

sinergis dengan kebutuhan pembangunan 23.084.741.650,00 13,16%

4. Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga

yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter 48.117.920.850,00 27,43%

5. Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda 550.000.000,00 0,31%

6. Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan

olahraga yang efisien, akuntabel dan berbudaya 19.709.432.000,00 11,23%

Jumlah 175.431.140.756,00 100,00%

II.4. Instrumen Pendukung

Instrumen pendukung yang digunakan untuk mengukur capaian realisasi indikator kinerja pada sasaran strategis adalah kuesioner data sekolah/madrasah yang diterbitkan oleh Balitbang Kemdikbud untuk diisi oleh pihak sekolah/madrasah dan disampaikan ke Dinas Dikpora DIY melalui seksi Data dan Teknologi Bidang Perencanaan dan Standarisasi. Pendataan dilakukan setiap bukan Agustus atau setelah pelaksanaan pendaftaran murid baru, kemudian hasil pengumpulan data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk booklet, leaflet, profil pendidikan dan buku data pendidikan. Angka capaian pada pengukuran kinerja juga diperoleh dari data yang dikeluarkan oleh BPS DIY, serta kontribusi dari Seksi/Sub Bagian/Bidang/Sekretariat pada Dinas Dikpora DIY.


(42)

- 31 - BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

III.1. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 telah digunakan sebagai dasar pencapaian target dan pengukuran akuntabilitas kinerja yang dapat dilihat pada tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta mengacu pada target sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD Daerah Istimewa Yogyakarta. Renstra tersebut disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan baik internal yaitu berupa kekuatan dan kelemahan serta eksternal yang merupakan peluang namun juga mengantisipasi adanya ancaman yang akan menentukan kunci keberhasilan dan atau ancaman kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Rencana dan tujuan strategis tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan harapan masyarakat yaitu pendidikan yang berkualitas dan bermutu yang merata pada semua jenjang dan wilayah, serta peningkatan kualitas kepemudaan yang pada saatnya nanti akan menerima tugas untuk mengisi dan meneruskan pembangunan bangsa melalui daerahnya. Sedangkan pembinaan olahraga perlu mempertajam potensi unggulan olahraga pada olahraga prestasi agar dapat memberikan prestasi bagi bangsa Indonesia melalui Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian maka Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas dalam urusan wajib pendidikan serta urusan wajib pemuda dan olahraga sebagai berikut :


(43)

- 32 -

1). Urusan Wajib Pendidikan

Pendidikan yang dapat diakses secara merata adalah upaya pemerintah Provinsi DIY melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk meningkatan sumber daya manusia supaya menjadi manusia unggul, berbudaya dan berakhlak mulia. Upaya tersebut dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan baik formal maupun non formal.

2).

Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga

Selain urusan wajib bidang pendidikan, juga melaksanakan urusan wajib pemerintah dalam bidang pemuda dan olahraga. Dimana pemuda merupakan harapan dan tulang punggung pembangunan bangsa Indonesia, karena generasi pemudalah yang akan mengganti dan meneruskan pembangunan. Pembentukan watak pemuda yang memiliki kecerdasan, keterampilan, berjiwa wirausaha dan berakhlak mulia menjadi tugas pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama. Olahraga yang terdiri dari olahraga rekreasi, olahraga prestasi yang didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan olahraga harus dipersiapkan dan dibina secara terus menerus melalui berbagai kegiatan atau even-even pertandingan khususnya bagi atlet pelajar berbakat maupun atlet profesional. Sedangkan untuk masyarakat berupa pemassalan olahraga yaitu dengan diselenggarakannya perlombaan olahraga dalam rangka memperingati hari-hari besar negara Indonesia, organisasi dan perkumpulan.

Dinas Dikpora DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Dikpora DIY tahun 2015. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil


(44)

- 33 -

pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja seperti pada tabel berikut:

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja No. Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja Kode

1. 9 ≤ Sangat Baik Hijau Tua

2. 76 ≤ 9 Tinggi Hijau Muda

3. ≤ Sedang Kuning Tua

4. ≤ Rendah Kuning Muda

5. ≤ Sangat Rendah Merah

Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Dikpora DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Dikpora DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:


(45)

- 34 - Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Kriteria Kode

1 Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif Rata-rata lama

sekolah Tahun 10,8 8,84 118,15 Sangat Baik

2 Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal

Orang 8.000 8.000 100,00 Sangat Baik

3 Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan Persentase sekolah yang mengimplementasi kan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan

% 29,17 29,17 100,00 Sangat Baik

Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar

Peserta 1.904 1.912 100.42 Sangat Baik

4 Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkakarakter Prestasi Cabang

Olahraga (POPNAS) Peringkat 13 11 115,38 Sangat Baik

Prestasi Cabang

Olahraga (POPWIL) Peringkat 0 0 100,00 Sangat Baik

Peningkatan jumlah sentra

pemberdayaan pemuda

Sentra 13 13 100,00 Sangat Baik

Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pember dayaan pemuda

% 100 100 100,00 Sangat Baik

5 Peningkatan juml;ah kelompok wirausaha muda Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan

Kelompok 365 365 100,00 Sangat Baik

6 Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan


(46)

- 35 -

Dari tabel di atas, terdapat 10 indikator yang terbagi ke dalam 6 sasaran strategis. Pada tahun 2015 seluruh indikator tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator bahkan ada yang melibihi 100% sebanyak 4 indikator. Capaian yang tertinggi pada indikator Rata-rata lama sekolah

dengan persentase sebesar 118,15%.

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Dikpora DIY yang dicerminkan dalam capaian indikator kinerja. Adapaun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran strategis diuraikan sebagai berikut:

III.2.1. Sasaran terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif

Tolok ukur capaian sasaran terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif terdiri dari 1 indikator yaitu indikator :

1. Rata-Rata Lama Sekolah

Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja

No Indikator Capaian

2014

2015 Target

Akhir Renstra

(2017)

Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)

Satuan Target Realisasi %

Realisasi

1 Rata-rata lama sekolah 9.33 Tahun 10.8 8.84 118.15 12 73.67

Capaian indikator kinerja tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran. Sehingga ketercapaian target dari sasaran dapat dilihat pada realisasi melalui indikator-indikator kinerja seperti pada


(47)

- 36 -

tabel di atas. Namun demikian apabila masih terdapat capaian yang realisasinya dibawah target karena terdapat beberapa kendala eksternal seperti perubahan metode penghitungan rata-rata lama sekolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS), karena angka rata-rata lama sekolah diperoleh dari BPS DIY.

Gabungan indikator rata-rata lama sekolah dengan angka melek huruf adalah untuk mengukur dimensi pengetahuan. Sedangkan pengetahuan merupakan salah satu dari tiga dimensi dasar (umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak) yang digunakan untuk membangun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan ukuran kualitas hidup. Pengukuran tersebut dilakukan oleh BPS. Indikator Rata-rata lama sekolah tahun 2015 tidak dapat memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 10,8, kurang sebesar 1,96 dari target atau hanya tercapai pada angka 8,84. Hal tersebut disebabkan karena metode penghitungan yang dilakukan pada tahun 2015 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Metode penghitungan rata-rata lama sekolah tahun 2015 menggunakan basis data yang dihitung yaitu penduduk usia 25 tahun ke atas, sedangkan metode lama basis data yang dihitung adalah usia 15 tahun ke atas. Namun demikian untuk persentase rasio capaian renstra tahun 2015 tetap mencapai angka tinggi bahkan di atas 100% yaitu 118,15% karena penghitungannya menggunakan rumus invert [ ((( 2 x target) – realisasi ) / target) x 100 ]. Hal tersebut dilakukan karena metode penghitungan yang digunakan oleh BPS berubah/berbeda dari tahun 2014 yang lalu. Sementara pelaksanaan program dan kegiatan oleh Dinas Dikpora DIY telah mencapai sasaran untuk mencapai target indikator kenerja tahun 2015 dengan tepat yang didukung oleh realisasi anggaran sebesar 93,64%. Pendukung capaian tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan mutu layanan pendidikan pada semua tingkatan dan


(48)

- 37 -

jenjang, pelaksanaan program gerakan pendidikan inklusif, peningkatan sarana prasana pendidikan dan kemudahan akses layanan pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi bagi masyarakat. Ditambah lagi dengan adanya pelaksanaan program wajib belajar, pemberian bantuan beasiswa bagi keluarga tidak mampu dan siswa rawan putus sekolah, pembinaan kelembagaan dan kreativitas, penyaluran BOSDA dapat memberikan jaminan atas kelangsungan anak-anak usia sekolah untuk memperoleh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan yang diharapkan. Selain kegiatan-kegiatan di atas, Dinas Dikpora DIY juga memberikan bantuan beasiwa berupa Kartu Cerdas Jenjang Dikmen dan Dikdas dengan tujuan untuk membantu biaya sekolah bagi anak-anak rawan putus sekolah; selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan, stakeholder pendidikan yang lain, dan masyarakat untuk membantu mengawasi dan mencegah pengaruh-pengaruh negatif yang ada di lingkungan anak-anak maupun masyarakat. Beberapa kegiatan positif seperti pembinaan kelompok ilmiah remaja, kelompok seni, lomba kreativitas, pembuatan dan penayangan kegiatan pembelajaran yang positif, seminar tentang penyalahgunaan narkoba, sex bebas dan HIV juga dilaksanakan untuk memberikan bekal dan motivasi. Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi, kecerdasan dan keterampilan siswa/pelajar dari semua jenjang pendidikan dan pendidikan non formal, maka secara berkala diadakan even seperti olimpiade/kejuaraan yang diadakan baik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas maupun lembaga-lembaga pendidikan baik tingkat nasional maupun internasional. Beberapa pelajar DIY telah mampu menunjukkan bakat dan kemampuannya dengan berprestasi baik di tingkat daerah, nasional maupun Internasional sehingga dapat membanggakan bagi keluarga, sekolah dan pemerintah. Ketersediaan sekolah/madrasah di semua


(49)

- 38 -

jenjang pendidikan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjamin kesempatan belajar secara formal bagi masyarakat usia sekolah.

Untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar DIY maka Pemerintah DIY telah mengupayakan suasana yang kondusif untuk menuntut ilmu di Yogyakarta bagi para mahasiswa pendatang. Program dan kegiatan tahun 2015 dilaksanakan untuk memfasilitasi dan mengakomodir kebutuhan para calon mahasiswa dan mahasiswa. Untuk menarik minat calon mahasiswa maka promosi pendidikan tinggi yang ada di Yogyakarta telah dilaksanakan ke berbagai kota di luar pulau Jawa. Tujuanya untuk meyampaikan informasi positif tentang lingkungan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan informasi keberadaan pendidikan tinggi secara optimal. Disamping itu telah diterbitkan data dan informasi Perguruan Tinggi dengan untuk memberikan panduan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mahasiswa tidak mampu tetapi berprestasi maka Pemerintah DIY melalui Dinas Dikpora DIY memberikan bantuan biaya pendidikan dengan dilakukan seleksi terlebih dahulu. Untuk memotivasi prestasi, kemandirian, kreativitas dan kewirausahaan maka diadakan lomba inovasi, pemberdayaan ikatan keluarga pelajar dan mahasiswa se-Indonesia dan workshop kewirausahaan. Hasil kinerja pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut dapat mendorong peningkatan jumlah mahasiswa lokal maupun asing. Jumlah mahasiswa lokal yang menuntut ilmu di Yogyakarta selalu meningkat dari tahun ke tahun dan sampai dengan tahun 2015 terlah mencapai sejumlah 388.195, dengan rincian mahasiswa lokal sebanyak 385.884 orang dan jumlah mahasiswa sebanyak 2.311 orang.


(50)

- 39 -

Grafik III.1 Jumlah Mahasiswa Setiap Tahun Pelajaran (Tahun 2012- 2015)


(51)

- 40 -

Grafik III.2 Jumlah Mahasiswa Baru Setiap Tahun Pelajaran (Tahun 2012- 2015)

Peningkatan jumlah mahasiswa untuk menuntut ilmu di Yogyakarta salah satunya merupakah hasil dari promosi yang telah dilakukan oleh Dinas Dikpora DIY ke berbagai provinsi di Indonesia untuk menginformasikan tentang kondisi pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dilanjutkan dengan penyebaran data dan informasi pendidikan tinggi. Untuk menciptakan kondisi lingkungan tempat tinggal dan belajar agar kondusif, secara berkelanjutan telah dilakukan pembinaan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS sehingga dapat


(52)

- 41 -

memberikan jaminan rasa nyaman bagi orang tua yang anaknya sedang menimba ilmu di Yogyakarta. Disamping itu dilakukan juga pembinaan dan fasilitasi untuk IKPM, peningkatan kualitas kewirausahaan menjadi bagian penting dalam penciptaan suasana kondusif bagi mahasiswa pendatang. Sedangkan untuk mahasiswa yang kurang mampu namun berprestasi disediakan beasiswa bagi yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.

III.2.2. Sasaran Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal

Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal terdiri dari 1 indikator yaitu indikator:

1. Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal

Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja

No Indikator Capaian

2014

2015 Target

Akhir Renstra

(2017)

Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)

Satuan Target Realisasi %

Realisasi

1

Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal

7,000 Orang 8,000 8,000 100.00 10,000 80.00

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.


(53)

- 42 -

Dinas Dikpora DIY selaku SKPD yang mempunyai tugas dan kewenangan pada urusan wajib pendidikan sudah melaksanakan pembinaan dan upaya pemerataan mutu pendidikan non formal dan informal secara berkesinambungan. Program dan kegiatan untuk mendukung tugas tersebut telah ditetapkan di dalam DPA Dinas Dikpora dan dilaksanakan oleh UPTD BPKB dan Bidang PNFI. Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal meliputi Pendidikan Kesetaraan, PAUD, PKBM, pendidikan keluarga, Homeschooling dan Sekolah Alam.

Minat masyarakat yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal karena alasan ekonomi/kurang mampu, putus sekolah, atau membantu orangtua/keluarga untuk mengikuti pendidikan non formal sangat tinggi. Untuk itu Dinas Dikpora DIY memfasilitasi dan mendukung dengan menyediakan program pendidikan masyarakat yang mengutamakan kepentingan praktisi yaitu untuk memenuhi kebutuhan belajar atau kebutuhan kependidikan sebagai pelengkap, pembantu dan pengganti pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal tersebut merupakan faktor pendukung atau pendorong tercapainya target indikator pada sasaran Renstra Dinas Dikpora yang kedua ini, yaitu sebanyak 8.000 orang dari target 8.000 orang.

Tabel III.5 Jumlah Siswa Paket A

No. Kabupaten

/Kota Jumlah Warga Belajar

1 2 3

01 Bantul 23 02 Sleman 16 03 Gunungkidul 27 04 Kulon Progo 27 05 Yogyakarta 4


(54)

- 43 -

Tabel III.6 Jumlah Siswa Paket B

No. Kabupaten

/Kota Siswa

L P L+P

1 2 3 4 5

01 Bantul 813 1.148 1.961

02 Sleman 425 400 825

03 Gunungkidul 822 1.136 1.958 04 Kulon Progo 655 895 1.550

05 Yogyakarta 200 201 401

Jumlah 2.915 3.780 6.695

Tabel III.7 Jumlah Siswa Paket C

No. Kabupaten

/Kota

Paket C

Siswa Siswa 16-18 Siswa 19-24

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 31 32 33 34 35 36 37 38 39

01 Bantul 195 218 413 3 6 9 192 212 404 02 Sleman 88 93 181 6 15 21 82 78 160 03 Gunungkidul 79 89 168 6 3 9 73 86 159 04 Kulon Progo 52 51 103 0 52 51 103 05 Yogyakarta 157 186 343 9 19 28 148 167 315

Jumlah 571 637 1.208 24 43 67 547 594 1.141

Beberapa hal yang dapat menghambat capaian target tersebut yaitu adanya peserta pemberantasan buta aksara yang terlalu tua kemudian menderita sakit atau meninggal dunia sehingga menyebabkan perhitungan target menjadi tidak tepat pada setiap triwulannya atau dalam menyusunan rancangan program dan kegiatan untuk masa mendatang.

Keberhasilan capaian target indikator tersebut antara lain disebabkan karena:

a. Tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak usia sekolah.


(55)

- 44 -

b. Kemudahan masyarakat untuk mengakses layanan pendidikan formal dan nonformal secara merata khususnya usia 7 - 12 tahun. c. Fasilitasi pemerintah seperti penyediaan sarana dan prasarana

pendidikan serta bantuan operasional pendidikan

Grafik III.3 Jumlah Masyarakat Yang Terlayani Pada Pendidikan Nonformal dan Informal

2010

2011

2012 2013 2014

2015 6000

7000

8000

3,000

1,000

2,000

10,000

7,000 8,000

Tahun Target Jumlah dilayani

III.2.3. Sasaran Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan

Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator:

1. Persentase sekolah yang menimplementasikan pendidikan ber-karakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan

2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar


(56)

- 45 -

Tabel III.8 Target dan Realisasi Kinerja

No Indikator Capaian

2014

2015 Target

Akhir Renstra

(2017)

Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)

Satuan Target Realisasi %

Realisasi

1

Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan

- % 29.17 29.17 100.00 45.83 63.65

2

Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar

1,892 Peserta 1,904 1,912 100.42 1,977 96.71

III.2.3.1. Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan

Ketercapaian persentase target indikator sebesar 29,17% karena didukung oleh inisiatif sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan melakukan kerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha secara mandiri disamping program/kegiatan yang dilaksanakan dengan dana dari APBD serta didukung dengan adanya pelaksaan kegiatan magang bagi siswa SMK. Sedangkan kesulitan memperoleh data siswa SMK yang terserap di dunia kerja setelah lulus karena tidak ada proses pelaporan yang dilakukan oleh lulusan. Disamping itu karena lulusan bekerja di luar kota, luar daerah, luar pulau ataupun luar negeri sehingga tidak bisa atau tidak terpikirkan untuk melapor dan atau didata oleh Dinas Dikpora DIY. Kenyataan tersebut merupakan hambatan untuk mengetahui hasil akhir dari pelaksanaan program dan kegiatan pendukung indikator. Berikut adalah perhitungan data jumlah siswa SMK terserap di dunia kerja dan jumlah sekolah yang melaksanakan model pendidikan berbasis budaya


(57)

- 46 -

Tabel III.9 Jumlah Siswa SMK Terserap Di Dunia Kerja Tahun 2015

No Uraian Jumlah Lulusan

Tahun 2015

Jumlah Terserap Di Dunia Kerja Persentase

(%)

Bekerja Wiraswasta

1 Lulusan 24,783

2 Terserap Di Dunia Kerja 11,206 2,208

3 Persentase 54.13

Tabel III.10 Jumlah Sekolah Yang Melaksanakan Model Pendidikan Berbasis Budaya

No Jumlah Sekolah Jumlah Sekolah Model Budaya Persentase

1 2,658 112 4.21

Sehingga sesuai dengan penjelasan penghitungan capaian indikator kinerja yaitu persentase sekolah yang melaksanakan pendidikan berbasis budaya ditambah persentase lulusan siswa pendidikan menengah kejuruan yang terserap di dunia kerja dibagi dua, hasilnya adalah 29,17%.

Peningkatan mutu pendidikan yang berkarakter dan bersinergis dengan kebutuhan pembangunan juga didukung dengan adanya program fasilitasi bagi satuan pendidikan yang menerapkan model pendidikan berbasis budaya dan unggulan mutu yang dimulai sejak tahun anggaran 2014. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota budaya yang adiluhung perlu memperkenalkan budaya tersebut kepada peserta didik di semua jenjang pendidikan dengan maksud untuk menjaga kelestarian budaya tersebut. Pengenalan budaya dilanjutkan dengan pemahaman dan melakukan salah satu budaya tersebut untuk selanjutnya memanfaatkannya sebagai ajaran yang perlu dilaksanakan agar siswa-menjadi manusia yang beriman, berbudaya dan beretika.


(58)

- 47 -

Sebagai tahapan awal dalam melestarikan budaya maka beberapa SD, SMP, SMA dan SMK telah menerima bantuan baik berupa pendidikan dan latihan serta bantuan peralatan membatik. Daftar sekolah yang menerapkan model pendidikan berbasis budaya sebagai berikut:

a.

Sekolah Dasar

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT

1 SD PUNDUNG Kradenan,Girirejo,Imogiri,Bantul 2 SD NEGERI PATRAN Banyuraden,Gamping,Sleman 3 SD 1 PANJANGREJO Nglembu,Panjangrejo,Pundong,Bantul 4 SD GUWO Triwidadi,Pajangan,Bantul

5 SD NEGERI SREPENG Pacarejo,Semanu,Gunungkidul 6 SD NEGERI TUBIN Tubin,Sidorejo,Lendah,Kulonprogo 7 SD PATUK I Jl.Jogja-Wonosari Km.17,Patuk,GK

8 SD GROGOL Ngambah,Mulyodadi,Bambanglipurp,Bantul 9 SD KREBET Krebet,Sendangsari,Pajangan,Bantul 10 SDN SIRAMAN II Wareng I,Wareng,Wonosari 11 SD NEGERI PONJONG III Pati,Genjahan,Ponjong,Gunungkidul 12 SD NEGERI PIYAMAN I Jl.Lingkar Utara Piyaman

13 SD MUH.NGENTAK Ngentak,Banjararum,Kalibawang,KP 14 SD MUH.KARANGTENGAH IMOGIRI

Pucunggrowong,Karangtengah,Imogiri,Bantul 15 SD NEGERI BANYUBENING I Kulwo,Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul 16 SD NEGERI BANYUREJO 2 Barongan,Banyurejo,Tempel,Sleman 17 SD NEGERI JATISARONO Karang,Jatisarono,Nanggulan,Kulonprogo 18 SD NEGERI GADING ASRI Gading IV,Gading,Playen,Gunungkidul 19 SD NEGERI PIYAMAN II Piyaman,Wonosari,Gunungkidul 20 SD NEGERI SENTOLO I Kalibondol,Sentolo,Sentolo,Kulonprogo 21 SD NEGERI PLEMBON Jl.Pager,Logandeng,Playen,Gunungkidul 22 SD NEGERI GROGOL IV Grogol IV,Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul 23 SD NEGERI TANJUNGTIRTO Tangjungtirto,Kalitirto,Berbah,Sleman 24 SD NEGERI 1 WONOREJO Gendol,Banyuroto,Nanggulan,Kulonprogo 25 SD 1 TRIRENGGO Klembon.Trirenggo,Bantul,Yogyakarta 26 SD 1 CEPOKOJAJAR Sitimulyo,Piyungan,Bantul


(59)

- 48 -

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT

27 SD NEGERI NOGOSAREN Nogotirto,Gamping,Sleman 28 SD NEGERI SLEMAN 4 Triharjo,Sleman,Sleman

29 SD NEGERI JETISHARJO Jl.Ronggowarsito 69 Caturharjo,Slman 30 SD 1 PETIR Petir,Piyungan,Bantul

31 SDN PALIYAN IV Corot,Karangduwet,Paliyan,Gunungkidul 32 SDN SURODADI II PONJONG Surodadi,Umbulrejo,Ponjong,Gunungkidul 33 SDN 1 DEPOK PANJATAN Depok,Panjatan,Kulonprogo

34 SDN UNGARAN 1 Jl.Serma Taruna Ramli No.3 Yogyakarta 35 SD PINGIT Yogyakarta Jl.Tompeyan,Tegalrejo

36 SDN WARUNGBOTO Warungboto,Umbulharjo,Yogyakarta 37 SDN KOTAGEDE 1 Jl.Kemasan No.49,Purbayan,Kotagede 38 SDN JETISHARJO KOTA Jl.AM.Sangaji 42,Yogyakarta

39 SDN UMBULHARJO 2 CANGKRINGAN Gondang,Umbulharjo,Cangkringan 40 SDN JOMBLANG 1 BERBAH SLEMAN Jl.Candirejo,Tegaltirto,Berbah,Sleman 41 SDN BANTUL TIMUR Jl.RA Kartini No.42,Trirenggo,Bantul 42 SD TIRTOHARGO KRETEK Gegunung,Tirtohargo,Kretek,Bantul 43 SD MUH KARANGKAJEN IV SEWON Salakan,Bangunharjo,Sewon,Bantul 44 SDN WIYORO BANGUNTAPAN Wiyoro,Baturetno,Banguntapan,Bantul 45 SD KARANGMOJO,TRIRENGGO Karangmojo,Trirenggo,Bantul,Bantul 46 SD MUH BANGUNTAPAN Jl.Wonosari,Km.5,Ketandan,Banguntapan 47 SD UNGGULAN AISYIYAH PALBAPANG Kadirojo,Palbapang,Bantul

b.

Sekolah Menengah Pertama

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT

1 SMP NEGERI 4 DEPOK Babarsari,Caturtunggal,Depok,Sleman 2 SMP NEGERI 4 PLAYEN Banaran,Gunungkidul

3 SMP NEGERI 2 PANDAK Glagahan,Caturharja,Pandak,Bantul 4 SMP NEGERI 2 SEMIN Semin,Gunungkidul

5 SMP NEGERI 2 MLATI Jl.Perkutut,Sinduadi,Mlati,Sleman 6 SMP NEGERI 2 KRETEK Parangtritis,Kretek,Bantul

7 SMP NEGERI 2 KALIBAWANG Ngarajun,Banjarharjo,Kalibawang,Kulonprogo 8 SMP NEGERI 1 KALASAN Jl.Yogya-Solo Km.14,5,Glondong,Kalasan 9 SMP 1 JETIS Jl.Imogiri Barat,Km.11 Jetis,Bantul


(60)

- 49 -

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT

10 SMP N 16 YOGYAKARTA Jl.Nagan Lor No.8,Kraton,Yogyakarta 11 SMPN 2 SAPTOSARI Krambilsawit,Saptosari,,Gunungkidul 12 SMPN2 NGLIPAR Jl.Raya Nglipar-Ngawen,Km 4,Katongan , 13 SMPN 1 TEMON Temon,Kulonprogo

14 SMPN 2 LENDAH Temben,Ngentakrejo,Lendah,Kulonprogo 15 SMPN 4 WATES Terbahsari,Wates,Kulonprogo

16 SMPN 10 YOGYAKARTA Jl.Tritunggal 2,Umbulharjo,Yogyakarta 17 SMPN 4 PAKEM Jl.Kaliurang,Km,17,Sukunan,Pakembinangun 18 SMPN 2 SLEMAN Marangan.Triharjo,Sleman

19 SMPN 3 PAJANGAN Pajangan,Bantul

c.

Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT

1 SMA MUH 1 YOGYAKARTA Jl.Gotong royong II,Petinggen

2 SMA NEGERI 1 PANGGANG Pudak,Giriwungu,Panggang,Gunungkidul 3 SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA Jl.NyI Pemabayun No.39 Yogyakarta 4 SMA NEGERI 1 KALASAN Bogem,Tamanmartani,Kalasan,Sleman 5 SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN Wukirsari,Cangkringan,Sleman,Yogyakarta 6 SMA N 1 KALIBAWANG Banjararum,Kalibawang,Kulon Progo 7 SMA NEGERI 1 TURI Gununganyar,Donokerto,Turi,Sleman 8 SMA NEGERI 1 SEYEGAN Tegalgentan,Margoagung,Seyegan,Sleman 9 SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA Jl.Am.Sangaji 50 Yogyakarta

10 SMA N 2 WATES Jl.KH.Wahid Hasyim,Bendungan,Wates 11 SMAN 2 WONOSARI Jl.Ki Ageng Giring 3,Wonosari,Gunungkidul 12 SMAN 2 PLAYEN Logandeng,Playen,Gunungkidul

13 SMAN 1 PENGASIH Jl.KRT Kertodiningrat,No 41,Margosari 14 SMAN 1 TEMON Jl.Purworejo,Km.12,Kebonjero,Temon 15 SMAN 9 YOGYAKARTA Jl.Sagan,No.1,Yogyakarta

16 SMAN 1 PAKEM SLEMAN Jl.Kaliurang,Km.17.5,Pakem,Sleman 17 SMAN 2 BANTUL Jl.RA.Kartini,Trirenggo,Bantul 18 SMAN 1 IMOGIRI Imogiri,Bantul


(1)

- 93 -

BAB IV

PENUTUP

Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Dikpora DIY pada Tahun Anggaran 2015 merupakan tahun ketiga dari Rencana strategis Dinas Dikpora DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja Dinas Dikpora DIY tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari analisis 6 sasaran, terdapat 10 indikator kinerja sasaran yang dipilih sebagai tolok ukur. Untuk tahun 2015 semua indikator tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. 2. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator

kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan untuk peningkatan kualitas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis

dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat

terwujudnya pemerintahan yang akuntabel;

2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik


(2)

- 94 - dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK).

Sedangkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi

permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagai berikut:

A. Permasalahan/Kendala

1). Faktor sosial ekonomi dan tingkat pendidikan sebagian masyarakat/orang tua siswa yang masih rendah sehingga tidak bisa mempertahankan anaknya untuk bersekolah;

2). Pembinaan pendidikan inklusi belum optimal; 3). Penanganan anak kebutuhan khusus belum optimal; 4). Pembinaan SDM pendidikan belum optimal;

5). Masih rendahnya minat baca siswa dan generasi muda;

6). Masih ada beberapa sekolah (swasta) yang membebankan biaya pendidikan yang tinggi kepada orang tua;

7). Keyakinan masyarakat terhadap sekolah masih lebih rendah dibandingkan dengan lembaga bimbingan belajar terutama dalam menghadapi ujian nasional yang menggambarkan bahwa proses belajar mengajar di sekolah belum berkualitas dan mantap;

8). Sikap mental kejujuran, kepercayaan diri dan tanggungjawab siswa/ generasi muda masih belum baik;

9). Pengaruh kesehatan fisik bagi peserta didik yang telah berusia lanjut pada pengelolaan dan pembinaan pendidikan nonformal untuk pe-ningkatan angka melek huruf;

10). Pencegahan HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba; 11). Promosi kondisi lingkungan dan kualitas pendidikan di DIY.


(3)

- 95 - Sehingga dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

B. Saran

1). Memberikan beasiswa kartu cerdas, beasiswa bagi siswa miskin, beasiswa rawan putus sekolah;

2). Pengembangan sekolah inklusi dan pemberian bantuan operasional untuk SLB swasta se-DIY;

3). Peningkatan kualitas mutu layanan pendidikan telah dilakukan antara lain:  Memfasilitasi peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru;

 Memberikan pelatihan tentang wawasan budaya/kearifan lokal kepada guru;

 Pembinaan terhadap minat, bakat dan kreativitas siswa;

 Membuka peluang yang lebih besar dan pembinaan yang lebih intensif terhadap sekolah-sekolah kejuruan dalam rangka mempersiapkan siswa yang siap memasuki dunia kerja;

 Mengadakan sosialisasi, informasi dan promosi tentang keadaan, mutu dan kualitas pendidikan ke luar DIY;

 Melaksanakan pendidikan kearifan lokal dengan memberikan

pembelajaran pada potensi daerah setempat serta penanaman semangat juang, kejujuran, kesetiakawanan dan etika pergaulan.

 Menjalin kerjasama yang baik antara SMK dengan BLPT dan dunia industri;

 Pelaksanaan lomba-loma kreativitas bagi siswa dan guru;  Pelaksanaan magang bagi siswa dan guru;

 Mengikuti/pengiriman kontingen pada setiap even lomba, duta seni, festival dan kejuaraan pada tingkat provinsi, nasional, regional dan internasional;

4). Pemerintah DIY melalui mekanisme Bantuan Hibah Gubernur telah memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk


(4)

- 96 - semua tingkat pendidikan sebagai pendamping dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari dana APBN yang disampaikan melalui pemerintah kabupaten/kota untuk mengupayakan biaya pelayanan pendidikan yang murah sehingga terjangkau masyarakat; bantuan kepada siswa bresprestasi yang digunakan untuk kegiatan pengembangan dan penelitian

5). Peningkatan mutu pembinaan pemuda dan olahraga, meliputi:

• Peningkatan kualitas sarana prasarana, SDM keolahragaan dan kualitas atlet melalui PPLP, PPLM dan klub olahraga;

• Mengikuti/pengiriman kontingen pada setiap even olahraga antar klub, kejuaraan, tingkat kabupaten/kota, provinsi, wilayah, regional, nasional dan internasional secara rutin dengan selalu meningkatkan kemampuan dan kualitas atlet;

• Mengikuti kegiatan pertukaran pemuda; • Pembinaan organisasi pemuda;

• Pelayanan peningkatan kualitas pemuda seperti penyelenggaraan Lomba Baris Berbaris, Pembentukan Paskibraka dan penumbuhan jiwa kewirausahaan

6). Memberikan penghargaan bagi siswa, pemuda dan lembaga yang berprestasi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.


(5)

- 97 - LAMPIRAN-LAMPIRAN:

 Rencana Strategis Periode 2012-2017 (reviu)  Penetapan Kinerja Tahun 2015

 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015  Pengukuran Kinerja Tahun 2015

 Penghargaan yang diterima oleh Pemerintah DIY/Dinas Dikpora DIY


(6)

- 98 - Sumber Data/Informasi dan Gambar:

www.solider.or.id

www.bpo-diy.or.id

www.pendidikan-diy.go.id

http://blptjogja.or.id

Solopos.com

Seksi/Sub Bagian/Bidang pada Dinas Dikpora DIY

UPTD Dinas Dikpora DIY

BPS DIY