La Revue sebagai Alternatif Media Pembelajaran Bahasa Prancis

(1)

M akalah dalam Sem inar Nasional Fakultas Bahasa dan Seni, UNY, Novem ber 2001.

La Revue

sebagai Alternatif

M edia Pembelajaran Bahasa Prancis

Oleh :

Dian Sw andayani, M .Hum

St af Pengajar Bahasa Perancis, FBS, UNY

diansw andayani_uny@yahoo.co.id

A. La Revue sebagai buletin LIP

Tidak banyak orang yang t ahu apakah La Revue itu, bahkan LIP itu sendiri t idaklah sepopuler M alioboro M all, M andalakrida, at au Purna Budaya, khususnya bagi m asyarakat Yogyakart a. LIP at au Lem baga Indonesia Perancis m erupakan pusat kebudayaan Perancis di Yogyakart a. Selain di Yogyakart a, lem baga sejenis t erdapat di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Bagi m asyarakat pecint a budaya, LIP bukanlah t em pat yang asing. Di tem pat inilah sering diadakan pam eran lukisan, pat ung, dan fot o, pert unjukan m usik, koreografi, film , t eater, pem bacaan buku-buku sast ra, dan sejum lah kegiat an budaya lainnya. Kini tam paknya LIP m em iliki geliat yang lebih dinam is dibandingkan t em pat sejenis seperti Purna Budaya, Gedung Societ et , Bentara Budaya, dan lainnya.

Pusat Kebudayaan Perancis ini, selain m enyelenggarakan berbagai akt ivitas budaya juga m enyelenggarakan kursus bahasa Perancis, dan sejum lah layanan lainnya. LIP juga m enerbit kan buletin yang t erbit secara rut in bertajuk La Revue. Bulet in dw ibahasa (Perancis-Indonesia) ini m em ang t idak secara t et ap t erbit dua bulan sekali, adakalanya sam pai tiga bulan sekali. Sebagai inform asi, edisi tahun 2000 t elah t erbit lim a edisi, yaitu edisi XIII hingga XVII. Edisi t erakhir hingga t ulisan ini dit urunkan t elah m encapai edisi XXI dengan oplah sebanyak 2500 eksem plar di baw ah Jean-Pascal Elbaz selaku pem im pin redaksi dan juga direktur LIP.

Artikel-art ikel yang dit urunkan dalam La Revue sangat beragam dan bervariasi. M eski dem ikian, kalau diperingkas sesungguhnya artikel-art ikel t ersebut dapat dikat egorikan dalam dua kelom pok, yaitu sebagai agenda yang berisi inform asi-inform asi yang akan dilakukan di LIP baik berupa pem utaran film , pam eran, pem entasan teat er, m usik, koreografi, pem bacaan buku dan puisi, bedah buku, w orkshop, diskusi, penyelenggaraan kursus, baik kursus reguler m aupun


(2)

kursus singkat , dan lain sebagainya. Kat egori kedua yait u sebagai dokum entasi atau sem acam rekam an t erhadap akt ivitas-aktivit as yang telah dilakukan. Rubrik-rubrik yang t erdapat dalam La

Revue cukup beragam , m ulai dari: exposition (pam eran), spectacle (pertunjukan), concert (konser), ciném a (film ), t héât re (t eat er), m usique (m usik), danse (tari), lect ure (pem bacaan), discussion (diskusi), m ém oire (kenangan), livre (buku), perform ance (penam pilan), m ultim édia (m ultim edia), art tradit ionel (seni t radisi), m ois de la phot o (bulan foto), at élier (w orkshop), divers (lain-lain), hingga édit o (editorial).

Rubrik La Revue t ent u saja t idak hanya seperti yang telah disebut kan di at as. Dari berbagai nom or, dapat diketahui nam a-nam a rubriknya t idak selalu t et ap m eskipun tidak bisa t erlepas dari berbagai agenda yang ada di LIP. Sebagai cont oh, pada edisi XXI yang terbit bert epat an dengan perayaan “ Le 14-Juillet ” at au Hari Nasional Perancis, m aka diturunkan rubrik Fête yang berisi ulasan kegiat an LIP dalam rangka Hari Nasional Peracis yang akan diselenggarakan pada t anggal 8 dan 14 Juli 2001. Tebal buletin LIP ini dapat dikatakan tidak t erlalu t ebal, hanya berkisar sekit ar dua belas sam pai enam belas halam an, dan dicet ak dalam kert as m engkilat dalam desain yang cukup aktraktif dan m enarik.

B. La Revue sebagai M edia Pembelajaran Bahasa Perancis

Berbeda dengan m edia-m edia (cet ak) berbahasa Inggris yang relatif banyak dapat dit em ukan, m edia yang berbahasa Perancis sangat sedikit jum lahnya. Di Yogyakarta, orang bisa berlangganan The Jakarta Post , salah sat u koran berbahasa Inggris di Indonesia. Belum lagi m ajalah berbahasa Inggris lainnya sebagai cont oh m isalnya Tempo. Selain it u banyak m edia-m edia berbahasa Inggris yang bisa didapat kan di kot a ini yang edia-m eedia-m ang sengaja di dat angkan dari negeri asalnya sepert i Times, New s Week, Far East en Economic Revieu, Cosmopolit an, dan sederet m edia berbahasa Inggris lainnya.

Kehadiran m edia sem acam itu dapat m em perm udah pem belajar bahasa Inggris untuk m eningkat kan kem am puannya, terut am a dalam kem am puan kom prehensi t ulisnya. Di pihak lain, m edia berbahasa Perancis ham pir-ham pir tidak dapat ditem ui di Yogyakart a, kalau t idak berlangganan khusus atau m encari-cari di pasar buku loakan atau tem pat khusus lainnya, susah m endapat kannya. Kehadiran La Revue yang diproduksi oleh LIP bisa dijadikan sem acam pelepas dahaga di padang t andus. Apalagi LIP m em bagikan La Revue secara cum a-cum a.

Dengan begitu, para pem belajar bahasa Perancis di Yogyakart a sepert i para m ahasisw a jurusan bahasa dan sastra Perancis, m ahasisw a lain yang m engam bil m at a kuliah pengant ar


(3)

bahasa Perancis, sisw a SM U yang m endapat m at a pelajaran bahasa Perancis, peserta kursus bahasa Perancis, dan juga bagi para pengajarnya sendiri yang bukan nat ive speaker bahasa Perancis; bisa m enggunakan buletin ini sebagai m edia belajarnya. Khusus bagi st af pengajar bahasa Perancis, La Revue dapat dijadikan sebagai salah sat u m edia pengajarannya di kelas sehingga dapat m em perkaya pem belajaran bahasa Perancis.

Kelebihan La Revue sebagai m edia pem belajaran t erletak pada sifat bulet in ini yang bilingual at au dw ibahasa. Unt uk m asing-m asing berit a atau agenda dit ulis dalam bahasa Perancis dan juga t erjem ahannya dalam bahasa Indonesia. Selain itu m uatan isi yang t erkandung dalan La Revue yang banyak m enam pilkan berit a-berita budaya, baik budaya Perancis m aupun budaya Indonesia sendiri dapat dipakai untuk m em perkaya w aw asan budaya pem bacanya.

Sebagai bulet in dw ibahasa, La Revue dapat dipakai secara langsung sebagai m edia pem belajaran bahasa Perancis. Artinya, para pem belajar bisa secara langsung m em baca t eks bahasa Perancisnya kem udian m em baca teks bahasa Indonesianya. Dengan begit u kata-kat a at au ekspresi bahasa Perancis yang baru atau yang belum diket ahuinya dapat dengan seketika dicari padanannya dalam t eks bahasa Indonesianya. Secara t idak langsung, lew at m edia ini kem am puan kom prehensi tulis pem belajar bahasa Perancis dapat dit ingkat kan.

Hal sem acam it u tidak ditem ukan dalam m edia-m edia lain yang berbahasa Perancis bukan bilingual, karena bila m enjum pai kat a, ekspresi atau struktur baru yang belum diket ahuinya, para pem belajar (at au pem baca) t idak bisa secara langsung m encari padanannya. M ereka harus m encarinya lew at bantuan kam us yang t erkadang m em erlukan w akt u yang cukup lam a sehingga kenyam anan m em bacanya t erganggu.

Selain dapat dipakai secara langsung sepert i di at as, La Revue sebagai bulet in bilingual dapat dijadikan m edia pem belajaran dengan sedikit kem asan sehingga dapat m em perkaya pem belajaran bahasa Perancis di kelas. Bagaim anakah cara m engkreasikan bulet in ini sebagai m edia pem belajaran? Berikut ini akan dikem ukakan beberapa teknik yang dapat dikem bangkan di dalam kelas. Tent u saja “ bahan m entah” ini dapat disiasat i dengan berbagai teknik yang lebih bervariasi.

C. Teknik Pembelajarannya

Pem akaian bahan m at eri dari La Revue di dalam kelas harus disesuai dengan beberapa hal. Hal-hal yang harus diperhat ikan adalah kesesuaian dengan topik pem belajarannya, t ingkat


(4)

at au level penguasaannya, alat-alat at au m edia pem belajaran lain yang tersedia, alokasi w akt u dan pert im bangan lainnya. Di sini hanya akan dikem ukakan dengan penerapan dua m et ode pem belajaran yait u m etode penerjem ahan dan m etode int epret er.

1. Sebagai Bahan Latihan M etode Penerjemahan

Pengam bilan m ateri dari La Revue harus dipert im bangan dengan berbagai hal seperti yang t elah disebutkan di depan. Set elah diperoleh m at eri, pengajar harus m em persiapkan bahan m ana yang akan dit erjem ahkan oleh pem belajar. Kalau yang akan diterjem ahkan bahan berbahasa Perancis, m aka yang disodorkan kepada pem belajar hanyalah bahan yang berbahasa Perancisnya saja. M ereka dim int a untuk m enerjem ahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

Setelah para pem belajar selesai m enerjem ahkan bahan t adi ke dalam bahasa Indonesia, langkah berikutnya m ereka dim inta unt uk m encocokkannya dengan teks dari La Revue yang berbahasa Indonesia. Agar lebih m enarik, hasil t erjem ahan m asing-m asing pem belajar disilang kem udian m ereka akan m engoreksi hasil t erjem ahan kaw annya dengan “ kunci” dari teks La

Revue yang berbahasa Indonesia. Langkah berikut nya yait u m endiskusikan apakah terjem ahan dari La Revue t ersebut sudah akurat at au belum . Di sinilah pengajar m em berikan kebebasannya kepada para pem belajar unt uk m enilai keakuratan terjem ahan La Revue t ersebut , pengajar t idak harus m enjadi penentu kebenaran. Ia hanya bisa m enjadi sem acam m oderat or saja.

Selain m enerjem ahkan dari bahasa Perancis ke bahasa Indonesia, pengajar bisa m ensiasat inya unt uk m enerjem ahkan teks bahasa Indonesia ke bahasa Perancis. Dengan t eknik dan langkah-langkah yang ham pir sam a cont oh di at as, pada bagian ini pem belajar dikondisikan untuk tidak hanya sekedar m enerjem ahkan ke dalam bahasa Perancis, tetapi juga dit untut untuk berpikir dalam bahasa Perancis. Bukankah kem am puan bahasa asing akan lebih dikuasai kalau kit a berpikir dalam bahasa asing t ersebut ? Bahan-bahan m at eri atau teks t adi t idak harus t eks yang panjang dan kom pleks. Pengajar bisa m engam bil teks-t eks yang sangat pendek sepert i dari t eks rubrik Film berikut ini.

Un indien dans la ville

Part i en Amazonie retrouver Patricia, son ex-femme, Stéphane découvre qu’il est le père de M im i-Siku, un pet it homme des bois de 13 ans. Lié par une prom esse, St éphane va devoir le ramener à Paris…(La Revue edisi XVII)

Ket ika pergi ke Am azo ne u nt uk m enem ui Pat ricia, m an tan ist rinya, St ép han e baru m en get ahui bahw a ia adalah ayah M im i-Siku, an ak rim ba berusia 13 tahu n. Karen a telah terikat janji, ia haru s m em baw a an ak it u ke Paris…


(5)

Jeanet t e est caissière. M arius vit d’un maigre revenu, dans des chant iers. Et tous deux habit ent l’Estaque, un quartier très populaire et vivant de M arseille. Pourt ant , ils vont se rencont rer et t enter de fonder un foyer. Robert Guédiguian nous peint leur vie, fait e de désillusion mais aussi d’espoirs, de coup durs mais aussi d’amis. Qu’il est bon de voir un film sans préjugé, sans fusillade … un film qui fleure bon la provence, quoi (La Revue edisi XVII)

Jeanet t e bekerja sebagai kasir. M arius hidup d ari p enghasilan nya yang pas-pasan, di seb uah proyek b an gun an . Keduanya tinggal di l’Est aq ue, su at u kaw asan yang san gat po puler dan ram ai di M arseille. M eskipu n dem ikian, m ereka b ert em u dan m en co ba un tu k m em b en tu k rum ah tangga. Rob ert Gu éd iguian m enggam barkan kehidu pan m ereka yan g t erben tu k dari kh ayalan , h arap an, co baan hid up dan juga persahabatan. Sangat m enyenangkan m elihat film t anp a p rasangka, tanpa ad egan tem bak-m en em b ak …. pokoknya seb uah film yan g m em aparkan tent an g daerah Peran cis selat an , lah.

Teks yang pendek sepert i cont oh di at as dapat m erangsang pem belajar unt uk segera m enyelesaikannya dan secara psikologis m udah unt uk dikerjakan.

2. Sebagai Bahan Latihan M etode Intepreter

M et ode int repret er di sini yait u m ent ode sebagai juru bicara yang m enjembat ani dua pem bicara yang t idak bisa berkom unikasi sat u sama lain karena m ereka t idak saling m enguasai bahasa m asing-m asing. Sebagai cont oh, ket ika M egaw at i berbicara dengan Goerge W. Bush, di t engah m ereka hadir seorang int epret er yang m enjembat ani kom unikasi ant ara kedua presiden t ersebut . M egaw at i t idak dapat berbahasa Inggris secara akt if dan Bush sebaliknya t idak bisa bahasa Indonesia sedikit pun. Oleh karena it u, diperlukan seorang int epret er yang akan m enerjem ahkan secara langsung kat a-kat a M egaw at i dan sebaliknya dia juga akan m enerjem ahkan kat a-kat a Bush secara langsung. M et ode ini hanya cocok dit erapkan dalam level at au t ingkat an yang t inggi. M et ode ini jauh lebih sulit dan kom pleks daripada m et ode penerjem ahan. Let ak kekom pleks-an met ode ini t erlet ak pada spont anit as dan keakurat an pengalihan bahasa. Kalau meet ode penerjem ahan dapat diselingi dengan berpikir unt uk m engingat -ingat padanan kat anya at au m alah unt uk m em buka kam us, dalam m et ode int epret er kesempat an sem acam it u t idak ada. Seorang juru bicara harus berkonsent rasi penuh dan secara spont anit as m am pu m enyam paikan m aksud seseorang kepada law an bicaranya secara akurat .


(6)

Teknik-t ekniknya adalah sebagai berikut . Unt uk lat ihan ini diperlukan m inim al t iga orang unt uk berm ain peran at au jouer de rôle. M ereka t erlibat dalam dialog dengan bahasa m asing-m asing (dalam hal ini Perancis dan Indonesia) yang dijem bat ani oleh seorang int epret er. Sat u, sebagai orang yang hanya bisa bicara bahasa Perancis; dua, orang yang hanya bisa bicara bahasa Indonesia, dan t iga, sebagai int epret er. Dari bahan

La Revue yang diam bil, orang pert am a m em bacakan t eks bahasa Perancisnya, dilanjut kan dengan m engalihbahasakan t eks t ersebut ke dalam bahasa Indonesia oleh orang kedua. Kem udian orang ket iga m enanggapinya dan sebaliknya m em bacakan t eks bahasa Indonesianya yang kem udian dialihbahasakan oleh sang int epret er at au orang kedua.

Fokus m et ode pem belajaran ini m em ang t erlet ak pada sang int epret er, dalam cont oh t adi adalah orang kedua. Karena dialah yang harus m engalihbahasakan kedua orang t ersebut . Orang pert am a dan ket iga sert a pengajar at au pem belajar lainnya bisa m enjadi pengont rol apakah alihbahasanya sudah bet ul at au belum, sudah t epat at au belum . Teknik ini akan lebih bagus kalau direkam dengan t ape recorder. Kesalahan dan keakurat an alih bahasa t ersebut bisa dianalisis dan dikoreksi di dalam kelas dengan cara m em ut ar kem bali hasil rekam annya.

Sesungguhnya bahan m at eri yang paling baik unt uk m et ode ini yait u berupa dialog. Akan t et api karena La Revue t idak m em punyai rubrik dialog, pengajar dapat m engkreasikannya dengan berbagai adapt asi. Ham pri sem ua bahan La Revue dapat dijadikan m at eri pem belajaran dalam t eknik at au m et ode ini. Hal ini t ergant ung dari sejauh m ana pengajarnya dapat m engkreasikan bahan m ent ah t ersebut m enjadi bahan siap pakai di kelas.

Sebagai cont oh penerapan, m isalnya dapat diam bil dari cat at an edit orial yang dit ulis oleh Jean-Pascal Elbaz berikut ini.

Au seuil du millénaire le LIP et l’ensemble des gens qui le composent - personnel et professeurs - vous souhaitent une bonne et heureuse année.

Une année à apprendre le français, à découvrir la cult ure et l’histoire françaises, une année riche en manifest at ions cult urelles - indonésiennes et françaises - qui font du LIP un endroit où il fait bon se retrouver ent re amis et ét udier.


(7)

Di aw al m ilen ium ini LIP dan segenap orang yang b erada di dalam nya, karyaw an dan para guru m engu capkan selam at t ah un b aru yang b erbahagia.

Sat u t ahun u nt uk m em pelajari bahasa, kebud ayaan dan sejarah Peran cis, sat u t ahun yan g kaya akan p ert ujukan bu daya, d ari Ind onesia dan Perancis, yang m enjad ikan LIP sebagai t em p at yan g nyam an unt uk bert em u d engan t em an d an belajar. Dengan d ukungan Anda, LIP selalu akt if beru saha u nt uk selalu m em perb aiki diri.

Di sini hanya diperlukan dua orang. Yang pert am a bert indak sebagai orang yang m enjadi sang “ Jean-Pascal Elbaz” yang seolah-olah berbicara dengan para khalayak (kalau dalam bulet in t ent u saja para pem baca dan kalau dalam kom unikasi lisan para pendengar). Di kelas para khalayak diw akili oleh para pem belajar yang lain dan pengajar. Sedangkan orang kedua bert indak sebagai int epret er at au pengalih bahasa dari bahasa Perancis yang dibacakan orang pert am a kepada khalayak. Selain it u, para khalayak juga bisa m enget ahui keakurat an sang int epret er dengan m embandingkan t erjem ahan sepert i yang t erdapat dalam La Revue.

Begit ulah beberapa cont oh penerapan bahan-bahan dari La Revue yang dapat dipakai sebagai m edia pengajaran di kelas bahasa Perancis. Penerapan sem acam ini dapat diperluas pada m edia-m edia lain sejenis dan juga pada berbagai pengajaran bahasa kedua apakah it u pengajaran bahasa Inggris, Jerm an, Jepang, Arab, at au bahasa Indonesia unt uk orang asing.

D. Pluralitas Budaya dalam La Revue

Bahan-bahan dari La Revue t idak hanya menyajikan bahasa Perancis. Dari berbagai art ikel yang t ersaji di dalam nya t erkadung m uat an-m uat an yang sifat nya lint as budaya. Banyak art ikel-art ikel yang dim uat dalam La Revue berupa pem bahasan karya-karya sast ra, t eat er, film , seni rupa, koreografi, m usik, dan lain-lain dari negeri Perancis. Dengan m engam bil bahan-bahan dari La Revue secara t idak langsung para pem belajar juga m engenal dan m akin m enget ahui t okoh-t okoh budaya Perancis besert a karya-karyanya. Selain it u m uat an isi yang t erkandung di dalam La Revue juga dapat dipakai unt uk mem perkaya w aw asan kebudayaan, baik t erhadap berit a-berit a budaya Indonesia sendiri m aupun (dan ini yang lebih pent ing) t erhadap budaya Perancis.


(8)

Sejak t ahun 2000 ada sejum lah t okoh senim an dan budayaw an Perancis yang “ diperkenalkan” lew at La Revue ini. Pada edisi XIII (Februari-M aret 2000) diperkenalkan duo m usikal, Jérom e Lapierre dan Pierre-Yves Law rence, sert a seorang senim an sirkus Caroline Obin yang m elakukan pem ent asan pada t anggal 5 Februari 2000 di sanggar Kua Et nika, Bant ul at as kerjasam a LIP dan st udio Kua Et nika. M asih dalam edisi ini, dalam rubrik Ciném a dit am pilkan Film-film Raym ond Depardon yang diput ar di LIP selam a lim a hari, m ulai t anggal 6 sam pai 10 M aret 2000. Dalam rubrik Lect ure edisi XIV (April-M ei 2000), dit am pilkan t okoh sast raw an Perancis Jean Genet dan karyanya Les Paravent s yang dipent askan pada aw al bulan M ei oleh Teat er Garasi Yogyakart a bekerja sam a dengan LIP selaku pihak penyelenggara. Yang m enarik dalam rangka pement asan ini, diselenggarakan pula kuis t ent ang Jean Genet pada bulan April guna mendapat kan hadiah berupa buku naskah dalam bahasa Indonesia dan t iket grat is unt uk m enont on set elah sebelum nya diadakan sebuah diskusi t ent ang Jean Genet dan karyanya yang di pandu oleh Jean-Pascal Elbaz.

La Revue edisi XV (Juni-Juli 2000) kem bali m em perkenalkan senim an Perancis m elalui akt or dan akt risnya dalam Fest ival Film Perancis yang diput ar di LIP selam a dua hari; t anggal 16 dan 17 Juni 2000. Dilanjut kan dengan inform asi pement asan Teat er Talipot yang berpusat di kepulauan Reunion. Teat er t ersebut t am pil di Purna Budaya pada t anggal 25 Juni 2000 lew at pent as dram a berjudul Les Port eurs D’Eau (Pem baw a Air) yang disut radarai oleh Philippe Pelen Baldini.

Dalam rubrik Concert et At elier dit am pilkan grup m usik elekt ronik Perancis “ Digit al Bled” pim pinan J. Pedro Rodriguez at au dikenal dengan sebut an DJ Pedro yang m em adukan m usik elekt ronik dengan rit m e t radisional, sepert i Afrika, Arab, dan Asia. Grup m usik Perancis ini t am pil dalam Fest ival M usik Elekt ronik Yogyakart a bersam a dengan grup-grup m usik lainnya dari seluruh Indonesia selam a t iga hari m ulai t anggal 27 sam pai 29 Juni 2000. Selain it u, dit am pilkan pula sebuah abst rak dari art ikel Andrée Feillard, seorang sejaraw an Perancis, secara bersam bung dalam rubrik M ém oire edisi XV dan XVI. Art ikel t ersebut m engungkapkan t ent ang kaum krist en dan m uslim di Indonesia dalam kilas sejarah; sebuah penjelasan t ent ang t erjadinya kekerasan baru ant aragam a.


(9)

Dalam rubrik Exposit ion, La Revue Edisi XVI (Sept em ber-Okt ober 2000), diperkenalkan senim an video Perancis bernam a Christ ophorus A. Desem bris yang akan m enam pilkan sebuah gam bar-gam bar sint et is yang dirancang dan direalisasikan di kot a kelahirannya, M arseille. Dalam rubrik Le M ois de la Phot o, dit am pilkan pam eran fot o-fot o t erbaik para o-fot ografer t erkem uka di Perancis, di ant aranya Depardon, Doisneau, Cart ier-Bresson, Boubat , Koudelka, dan Sarah M oon.

La Revue edisi akhir t ahun 2000, yait u edisi XVII (Novem ber-Desember 2000) m enam pilkan senim an kont em porer bernam a Vincent Leow , seorang blast eran Perancis yang kini m enjadi dosen di Universit as La Salle di Singapura. Karya- karya senim an it u akan dit am pilkan di Galeri LIP pada bulan Desem ber 2000. M em asuki aw al t ahun 2001, LIP kem bali m enggelar Fest ival Film . Kali ini yang dit am pilkan adalah fest ival film dari negeri “ gurun” , t erm asuk di ant aranya film -film produksi Iran, Turki, dan Tunisia yang salah sat unya pernah m endapat kan piala Palm e d’Or di Fest ival Film Cannes t ahun 1997. Dalam edisi XVIII (Januari-Februari 2001) ini yang m enarik adalah ulasan t ent ang cat at an perjalanan seorang Perancis bernam a Nicolas Rouillé. Ia m engisahkan perjalanan pert am anya ke desa Tapakt uan, 500 kilom et er dari Banda Aceh.

Sat u lagi pem ent asan dram a dit am pilkan di LIP pada t anggal 30 M aret 2001 oleh Teat er Kolom Jakart a, yang sut radaranya pernah m engikut i w orkshop dengan t eat er Talipot t ahun 2000 lalu. M elalui rubrik Théât re La Revue Edisi XIX (M aret -April 2001), diulas pem ent asan dram a t ersebut yang diangkat dari naskah dram a Huis Clos karya Jean-Paul Sart re yang dit ulisnya pada t ahun 1944. Berbeda dengan pent as dram a, dalam pent as t ari kali ini, rubrik Danse m enam pilkan dua penari balet Perancis ; Eric Wurt z dan Gladys Sanchez, yang m enunjukkan kepiaw aian m ereka dalam seni balet kont em porer. Pem ent asan t ari t ersebut dapat disaksikan pada t anggal 16 April 2001 di Purna Budaya at as kerjasam a dengan LIP.

Dalam rubrik Film , dit am pilkan sinopsis film Kirikou et La Sorcière (Kirikou dan

Tukang Sihir). Film dengan set t ing Afrika it u diput ar di LIP pada t anggal 1 sam pai 4 M aret 2001. Dan dari rubrik M usique diinform asikan pula kedat angan senim an m usik Spanyol; Chefa Alonso, Nilo Navarro, dan Africa Navarro Lopez, yang dat ang ke Indonesia dan


(10)

t am pil di LIP pada t anggal 27 April 2001. Selain it u, m elalui rubrik M ém oire dit am pilkan cat at an perjalanan Yudi Ahm ad Tajudin selaku direkt ur art ist ik Teat er Garasi Yogyakart a yang m endapat undangan LIP dan AFFA (Associat ion Française d’Act ion Art ist ique) unt uk m enghadiri acara fest ival seni di Perancis, D’Avignon Fest ival 2000.

Fest ival Film Perancis kem bali hadir di pert engahan t ahun 2001. Film-film pilihan yang dit am pilkan di Jakart a pada t anggal 2 sam pai 10 Juni 2001 dapat disaksikan di LIP pada t anggal 15 sam pai 17 Juni 2001. Sinposis film-film t ersebut dapat dit em ui dalam rubrik Ciném a La Revue edisi XX (M ei-Juni 2001). Sebelum nya pada t anggal 6 Juni 2001 bert em pat di New Java Café dit am pilkan parade m usik grup vocal Acapella Indigo at as kerjasam a LIP dengan France Télécom dan AFAA. Perjalanan karir keenam anggot a grup m usik t ersebut dapat dibaca pada rubrik Concert . Dalam edisi ini, pada rubrik Divers, diinformasikan pula adanya Fest ival Puisi Int ernasional yang digelar di LIP m ulai t anggal 30 April sam pai 1 M ei 2001 dan diikut i oleh sepuluh penyair dari enam negara, yait u Belanda, Surinam e, Curacao, Afrika Selat an, Aust ria, dan Indonesia.

Dalam la Revue edisi XXI (Juli-Agust us 2001) kem bali dit am pilkan konser m usik dan pam eran fot o m elalui rubrik Concert dan Le M ois de la Phot o. Berangkat dari keberhasilan acara Fest ival M usik Elekt ronik Yogyakart a t ahun 2000 lalu, kini fest ival t ersebut kem bali digelar. Kalau t ahun 2000, Digit al Bled m erupakan grup pert am a dari Perancis yang t urut berpat isipasi dalam fest ival t ersebut . Tahun 2001 ini giliran Lake Soul, grup yang beranggot akan M iloch dan Alex dari Annecy, Perancis. Selain it u, pam eran fot o di LIP kem bali digelar m ulai t anggal 29 Agust us sam pai 6 Sept em ber 2001 dengan m enam pilkan t iga puluh dua fot o karya fot ografer Perancis, sepert i Boubat , Dolémieux, Lam bours, M unoz, Ronis, Voyeux dan lain-lain.

La Revue t idak hanya m em perkenalkan t okoh-t okoh dan budaya Perancis, t et api juga m em perkenalkan budaya Indonesia sendiri kepada khalayaknya, dalam hal ini khususnya pecint a budaya. Sebagai cont oh pada edisi nom or XIII (Februari-M aret 2000) dim uat pem bahasan Serat Napoleon Bonapart e dari naskah berbahasa Jaw a. Pada edisi XXI (Juli-Agust us 2001) dim uat t ulisan yang m em bicarakan novel Anak Bajang


(11)

M enggiring Angin karya Sindhunat a yang salah sat u fragm ennya pernah dibacakan oleh Landung R. Sim at upang di LIP (16-17 Juli 2001).

Pada edisi XVII (Novem ber-Desem ber 2000) diulas secara panjang lebar sebuah candi di Yogyakart a yang kerap disebut Candi Gebang. Yang unik, pada edisi XVIII (Januari-Februari 2001) dim uat pula t ulisan m engenai DAGADU. Sepert i halnya gudeg dan bakpia, m erek yang sat u ini m erupakan cinderam at a berupa kaos oblong dan pernik-pernik lain khas Yogya yang w ajib dibeli ket ika berkunjung ke kot a ini. Bekerjasam a dengan LIP, DAGADU m enggelar saresehan budaya guna m em bahas fenom ena kult ural DAGADU bersam a Seno Gum ira Ajidarm a sebagai pem bicara.

Selain dapat dipergunakan sebagai m edia pembelajaran sepert i yang t elah dikem ukakan di at as, La Revue juga secara t idak langsung t urut m em perkaya w aw asan budaya kit a t erhadap budaya Perancis. Sebaliknya, budaya Indonesia juga banyak dit am pilkan dalam bulet in ini. Dengan begit u La Revue yang merupakan salah sat u bagian yang t idak t erpisahkan dari LIP at au Pusat Kebudayaan Perancis t urut m enam bah pluralit as budaya kit a.

DAFTAR PUSTAKA

La Revue, edisi XIII Februari-M aret 2000.

La Revue, edisi XIV April-M ei 2000.

La Revue, edisi XV Juni-Juli 2000.

La Revue, edisi XVI Sept em ber-Okt ober 2000.

La Revue, edisi XVII Novem ber-Desem ber 2000.

La Revue, edisi XVIII Januari-Februari 2001.

La Revue, edisi XIX M aret -April 2001.

La Revue, edisi XX M ei-Juni 2001.

La Revue, edisi XXI Juli-Agust us 2001.

Pat eda, M ansoer. 1990. Aspek-Aspek Psikolinguist ik. Ende: Nusa Indah. Soeparno. 1988. M edia Pengajaran Bahasa. Klat en: Int an Pariw ara.


(1)

Teknik-t ekniknya adalah sebagai berikut . Unt uk lat ihan ini diperlukan m inim al t iga orang unt uk berm ain peran at au jouer de rôle. M ereka t erlibat dalam dialog dengan bahasa m asing-m asing (dalam hal ini Perancis dan Indonesia) yang dijem bat ani oleh seorang int epret er. Sat u, sebagai orang yang hanya bisa bicara bahasa Perancis; dua, orang yang hanya bisa bicara bahasa Indonesia, dan t iga, sebagai int epret er. Dari bahan La Revue yang diam bil, orang pert am a m em bacakan t eks bahasa Perancisnya, dilanjut kan dengan m engalihbahasakan t eks t ersebut ke dalam bahasa Indonesia oleh orang kedua. Kem udian orang ket iga m enanggapinya dan sebaliknya m em bacakan t eks bahasa Indonesianya yang kem udian dialihbahasakan oleh sang int epret er at au orang kedua.

Fokus m et ode pem belajaran ini m em ang t erlet ak pada sang int epret er, dalam cont oh t adi adalah orang kedua. Karena dialah yang harus m engalihbahasakan kedua orang t ersebut . Orang pert am a dan ket iga sert a pengajar at au pem belajar lainnya bisa m enjadi pengont rol apakah alihbahasanya sudah bet ul at au belum, sudah t epat at au belum . Teknik ini akan lebih bagus kalau direkam dengan t ape recorder. Kesalahan dan keakurat an alih bahasa t ersebut bisa dianalisis dan dikoreksi di dalam kelas dengan cara m em ut ar kem bali hasil rekam annya.

Sesungguhnya bahan m at eri yang paling baik unt uk m et ode ini yait u berupa dialog. Akan t et api karena La Revue t idak m em punyai rubrik dialog, pengajar dapat m engkreasikannya dengan berbagai adapt asi. Ham pri sem ua bahan La Revue dapat dijadikan m at eri pem belajaran dalam t eknik at au m et ode ini. Hal ini t ergant ung dari sejauh m ana pengajarnya dapat m engkreasikan bahan m ent ah t ersebut m enjadi bahan siap pakai di kelas.

Sebagai cont oh penerapan, m isalnya dapat diam bil dari cat at an edit orial yang dit ulis oleh Jean-Pascal Elbaz berikut ini.

Au seuil du millénaire le LIP et l’ensemble des gens qui le composent - personnel et professeurs - vous souhaitent une bonne et heureuse année.

Une année à apprendre le français, à découvrir la cult ure et l’histoire françaises, une année riche en manifest at ions cult urelles - indonésiennes et françaises - qui font du LIP un endroit où il fait bon se retrouver ent re amis et ét udier.


(2)

Di aw al m ilen ium ini LIP dan segenap orang yang b erada di dalam nya, karyaw an dan para guru m engu capkan selam at t ah un b aru yang b erbahagia.

Sat u t ahun u nt uk m em pelajari bahasa, kebud ayaan dan sejarah Peran cis, sat u t ahun yan g kaya akan p ert ujukan bu daya, d ari Ind onesia dan Perancis, yang m enjad ikan LIP sebagai t em p at yan g nyam an unt uk bert em u d engan t em an d an belajar. Dengan d ukungan Anda, LIP selalu akt if beru saha u nt uk selalu m em perb aiki diri.

Di sini hanya diperlukan dua orang. Yang pert am a bert indak sebagai orang yang m enjadi sang “ Jean-Pascal Elbaz” yang seolah-olah berbicara dengan para khalayak (kalau dalam bulet in t ent u saja para pem baca dan kalau dalam kom unikasi lisan para pendengar). Di kelas para khalayak diw akili oleh para pem belajar yang lain dan pengajar. Sedangkan orang kedua bert indak sebagai int epret er at au pengalih bahasa dari bahasa Perancis yang dibacakan orang pert am a kepada khalayak. Selain it u, para khalayak juga bisa m enget ahui keakurat an sang int epret er dengan m embandingkan t erjem ahan sepert i yang t erdapat dalam La Revue.

Begit ulah beberapa cont oh penerapan bahan-bahan dari La Revue yang dapat dipakai sebagai m edia pengajaran di kelas bahasa Perancis. Penerapan sem acam ini dapat diperluas pada m edia-m edia lain sejenis dan juga pada berbagai pengajaran bahasa kedua apakah it u pengajaran bahasa Inggris, Jerm an, Jepang, Arab, at au bahasa Indonesia unt uk orang asing.

D. Pluralitas Budaya dalam La Revue

Bahan-bahan dari La Revue t idak hanya menyajikan bahasa Perancis. Dari berbagai art ikel yang t ersaji di dalam nya t erkadung m uat an-m uat an yang sifat nya lint as budaya. Banyak art ikel-art ikel yang dim uat dalam La Revue berupa pem bahasan karya-karya sast ra, t eat er, film , seni rupa, koreografi, m usik, dan lain-lain dari negeri Perancis. Dengan m engam bil bahan-bahan dari La Revue secara t idak langsung para pem belajar juga m engenal dan m akin m enget ahui t okoh-t okoh budaya Perancis besert a karya-karyanya. Selain it u m uat an isi yang t erkandung di dalam La Revue juga dapat dipakai unt uk mem perkaya w aw asan kebudayaan, baik t erhadap berit a-berit a budaya Indonesia sendiri m aupun (dan ini yang lebih pent ing) t erhadap budaya Perancis.


(3)

Sejak t ahun 2000 ada sejum lah t okoh senim an dan budayaw an Perancis yang “ diperkenalkan” lew at La Revue ini. Pada edisi XIII (Februari-M aret 2000) diperkenalkan duo m usikal, Jérom e Lapierre dan Pierre-Yves Law rence, sert a seorang senim an sirkus Caroline Obin yang m elakukan pem ent asan pada t anggal 5 Februari 2000 di sanggar Kua Et nika, Bant ul at as kerjasam a LIP dan st udio Kua Et nika. M asih dalam edisi ini, dalam rubrik Ciném a dit am pilkan Film-film Raym ond Depardon yang diput ar di LIP selam a lim a hari, m ulai t anggal 6 sam pai 10 M aret 2000. Dalam rubrik Lect ure edisi XIV (April-M ei 2000), dit am pilkan t okoh sast raw an Perancis Jean Genet dan karyanya Les Paravent s yang dipent askan pada aw al bulan M ei oleh Teat er Garasi Yogyakart a bekerja sam a dengan LIP selaku pihak penyelenggara. Yang m enarik dalam rangka pement asan ini, diselenggarakan pula kuis t ent ang Jean Genet pada bulan April guna mendapat kan hadiah berupa buku naskah dalam bahasa Indonesia dan t iket grat is unt uk m enont on set elah sebelum nya diadakan sebuah diskusi t ent ang Jean Genet dan karyanya yang di pandu oleh Jean-Pascal Elbaz.

La Revue edisi XV (Juni-Juli 2000) kem bali m em perkenalkan senim an Perancis m elalui akt or dan akt risnya dalam Fest ival Film Perancis yang diput ar di LIP selam a dua hari; t anggal 16 dan 17 Juni 2000. Dilanjut kan dengan inform asi pement asan Teat er Talipot yang berpusat di kepulauan Reunion. Teat er t ersebut t am pil di Purna Budaya pada t anggal 25 Juni 2000 lew at pent as dram a berjudul Les Port eurs D’Eau (Pem baw a Air) yang disut radarai oleh Philippe Pelen Baldini.

Dalam rubrik Concert et At elier dit am pilkan grup m usik elekt ronik Perancis “ Digit al Bled” pim pinan J. Pedro Rodriguez at au dikenal dengan sebut an DJ Pedro yang m em adukan m usik elekt ronik dengan rit m e t radisional, sepert i Afrika, Arab, dan Asia. Grup m usik Perancis ini t am pil dalam Fest ival M usik Elekt ronik Yogyakart a bersam a dengan grup-grup m usik lainnya dari seluruh Indonesia selam a t iga hari m ulai t anggal 27 sam pai 29 Juni 2000. Selain it u, dit am pilkan pula sebuah abst rak dari art ikel Andrée Feillard, seorang sejaraw an Perancis, secara bersam bung dalam rubrik M ém oire edisi XV dan XVI. Art ikel t ersebut m engungkapkan t ent ang kaum krist en dan m uslim di Indonesia


(4)

Dalam rubrik Exposit ion, La Revue Edisi XVI (Sept em ber-Okt ober 2000), diperkenalkan senim an video Perancis bernam a Christ ophorus A. Desem bris yang akan m enam pilkan sebuah gam bar-gam bar sint et is yang dirancang dan direalisasikan di kot a kelahirannya, M arseille. Dalam rubrik Le M ois de la Phot o, dit am pilkan pam eran fot o-fot o t erbaik para o-fot ografer t erkem uka di Perancis, di ant aranya Depardon, Doisneau, Cart ier-Bresson, Boubat , Koudelka, dan Sarah M oon.

La Revue edisi akhir t ahun 2000, yait u edisi XVII (Novem ber-Desember 2000) m enam pilkan senim an kont em porer bernam a Vincent Leow , seorang blast eran Perancis yang kini m enjadi dosen di Universit as La Salle di Singapura. Karya- karya senim an it u akan dit am pilkan di Galeri LIP pada bulan Desem ber 2000. M em asuki aw al t ahun 2001, LIP kem bali m enggelar Fest ival Film . Kali ini yang dit am pilkan adalah fest ival film dari negeri “ gurun” , t erm asuk di ant aranya film -film produksi Iran, Turki, dan Tunisia yang salah sat unya pernah m endapat kan piala Palm e d’Or di Fest ival Film Cannes t ahun 1997. Dalam edisi XVIII (Januari-Februari 2001) ini yang m enarik adalah ulasan t ent ang cat at an perjalanan seorang Perancis bernam a Nicolas Rouillé. Ia m engisahkan perjalanan pert am anya ke desa Tapakt uan, 500 kilom et er dari Banda Aceh.

Sat u lagi pem ent asan dram a dit am pilkan di LIP pada t anggal 30 M aret 2001 oleh Teat er Kolom Jakart a, yang sut radaranya pernah m engikut i w orkshop dengan t eat er Talipot t ahun 2000 lalu. M elalui rubrik Théât re La Revue Edisi XIX (M aret -April 2001), diulas pem ent asan dram a t ersebut yang diangkat dari naskah dram a Huis Clos karya Jean-Paul Sart re yang dit ulisnya pada t ahun 1944. Berbeda dengan pent as dram a, dalam pent as t ari kali ini, rubrik Danse m enam pilkan dua penari balet Perancis ; Eric Wurt z dan Gladys Sanchez, yang m enunjukkan kepiaw aian m ereka dalam seni balet kont em porer. Pem ent asan t ari t ersebut dapat disaksikan pada t anggal 16 April 2001 di Purna Budaya at as kerjasam a dengan LIP.

Dalam rubrik Film , dit am pilkan sinopsis film Kirikou et La Sorcière (Kirikou dan Tukang Sihir). Film dengan set t ing Afrika it u diput ar di LIP pada t anggal 1 sam pai 4 M aret 2001. Dan dari rubrik M usique diinform asikan pula kedat angan senim an m usik Spanyol; Chefa Alonso, Nilo Navarro, dan Africa Navarro Lopez, yang dat ang ke Indonesia dan


(5)

t am pil di LIP pada t anggal 27 April 2001. Selain it u, m elalui rubrik M ém oire dit am pilkan cat at an perjalanan Yudi Ahm ad Tajudin selaku direkt ur art ist ik Teat er Garasi Yogyakart a yang m endapat undangan LIP dan AFFA (Associat ion Française d’Act ion Art ist ique) unt uk m enghadiri acara fest ival seni di Perancis, D’Avignon Fest ival 2000.

Fest ival Film Perancis kem bali hadir di pert engahan t ahun 2001. Film-film pilihan yang dit am pilkan di Jakart a pada t anggal 2 sam pai 10 Juni 2001 dapat disaksikan di LIP pada t anggal 15 sam pai 17 Juni 2001. Sinposis film-film t ersebut dapat dit em ui dalam rubrik Ciném a La Revue edisi XX (M ei-Juni 2001). Sebelum nya pada t anggal 6 Juni 2001 bert em pat di New Java Café dit am pilkan parade m usik grup vocal Acapella Indigo at as kerjasam a LIP dengan France Télécom dan AFAA. Perjalanan karir keenam anggot a grup m usik t ersebut dapat dibaca pada rubrik Concert . Dalam edisi ini, pada rubrik Divers, diinformasikan pula adanya Fest ival Puisi Int ernasional yang digelar di LIP m ulai t anggal 30 April sam pai 1 M ei 2001 dan diikut i oleh sepuluh penyair dari enam negara, yait u Belanda, Surinam e, Curacao, Afrika Selat an, Aust ria, dan Indonesia.

Dalam la Revue edisi XXI (Juli-Agust us 2001) kem bali dit am pilkan konser m usik dan pam eran fot o m elalui rubrik Concert dan Le M ois de la Phot o. Berangkat dari keberhasilan acara Fest ival M usik Elekt ronik Yogyakart a t ahun 2000 lalu, kini fest ival t ersebut kem bali digelar. Kalau t ahun 2000, Digit al Bled m erupakan grup pert am a dari Perancis yang t urut berpat isipasi dalam fest ival t ersebut . Tahun 2001 ini giliran Lake Soul, grup yang beranggot akan M iloch dan Alex dari Annecy, Perancis. Selain it u, pam eran fot o di LIP kem bali digelar m ulai t anggal 29 Agust us sam pai 6 Sept em ber 2001 dengan m enam pilkan t iga puluh dua fot o karya fot ografer Perancis, sepert i Boubat , Dolémieux, Lam bours, M unoz, Ronis, Voyeux dan lain-lain.

La Revue t idak hanya m em perkenalkan t okoh-t okoh dan budaya Perancis, t et api juga m em perkenalkan budaya Indonesia sendiri kepada khalayaknya, dalam hal ini khususnya pecint a budaya. Sebagai cont oh pada edisi nom or XIII (Februari-M aret 2000) dim uat pem bahasan Serat Napoleon Bonapart e dari naskah berbahasa Jaw a. Pada edisi XXI (Juli-Agust us 2001) dim uat t ulisan yang m em bicarakan novel Anak Bajang


(6)

M enggiring Angin karya Sindhunat a yang salah sat u fragm ennya pernah dibacakan oleh Landung R. Sim at upang di LIP (16-17 Juli 2001).

Pada edisi XVII (Novem ber-Desem ber 2000) diulas secara panjang lebar sebuah candi di Yogyakart a yang kerap disebut Candi Gebang. Yang unik, pada edisi XVIII (Januari-Februari 2001) dim uat pula t ulisan m engenai DAGADU. Sepert i halnya gudeg dan bakpia, m erek yang sat u ini m erupakan cinderam at a berupa kaos oblong dan pernik-pernik lain khas Yogya yang w ajib dibeli ket ika berkunjung ke kot a ini. Bekerjasam a dengan LIP, DAGADU m enggelar saresehan budaya guna m em bahas fenom ena kult ural DAGADU bersam a Seno Gum ira Ajidarm a sebagai pem bicara.

Selain dapat dipergunakan sebagai m edia pembelajaran sepert i yang t elah dikem ukakan di at as, La Revue juga secara t idak langsung t urut m em perkaya w aw asan budaya kit a t erhadap budaya Perancis. Sebaliknya, budaya Indonesia juga banyak dit am pilkan dalam bulet in ini. Dengan begit u La Revue yang merupakan salah sat u bagian yang t idak t erpisahkan dari LIP at au Pusat Kebudayaan Perancis t urut m enam bah pluralit as budaya kit a.

DAFTAR PUSTAKA

La Revue, edisi XIII Februari-M aret 2000. La Revue, edisi XIV April-M ei 2000. La Revue, edisi XV Juni-Juli 2000.

La Revue, edisi XVI Sept em ber-Okt ober 2000. La Revue, edisi XVII Novem ber-Desem ber 2000. La Revue, edisi XVIII Januari-Februari 2001. La Revue, edisi XIX M aret -April 2001. La Revue, edisi XX M ei-Juni 2001. La Revue, edisi XXI Juli-Agust us 2001.

Pat eda, M ansoer. 1990. Aspek-Aspek Psikolinguist ik. Ende: Nusa Indah. Soeparno. 1988. M edia Pengajaran Bahasa. Klat en: Int an Pariw ara.