Materi guru pembelajar IN mapel PJOK SMA SMK kelompok kompetensi A, B, C, D, E, F, G, H, I, J KK I PROFESIONAL

(1)

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016

PROFESIONAL KELOMPOK

KOMPETENSI I


(2)

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016

Kegiatan Pembelajaran 1

Kesulitan Belajar

Peserta Didik


(3)

TUJUAN

TUJUAN

Kompetensi Dasar

Memiliki kecakapan dalam melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK).


(4)

INDIKATOR

Konsep dasar, prinsip, jenis, karakteristik, dan

kriteria penelitian tindakan kelas,

Tahap dan prosedur, serta perumusan

permasalahan penelitian tindakan kelas


(5)

SKENARIO


(6)

MATERI

1.Konsep dasar, prinsip, jenis, karakteristik, dan

kriteria penelitian tindakan kelas

2.Tahap dan Prosedur PTK


(7)

1. Konsep dasar, prinsip, jenis, karakteristik, dan kriteria penelitian tindakan kelas

Konsep Dasar PTK

1.Merupakan “anak kandung” dari penelitian tindakan atau action research,

2.Yaitu suatu kajian tentang situasi sosial dengan tujuan untuk memperbaiki mutu tindakan dalam situasi sosial tertentu. Misalnya pada organisasi masyarakat, lembaga-lembaga swasta dan pemerintah, sekolah-sekolah, lembaga kesehatan masyarakat, dan lain-lain.

3.Sifat penelitian tindakan adalah interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan kelompok sasaran yang diteliti.

4.PTK atau Classroom Action Research adalah salahsatu metode penelitian ilmiah yang berbasis pada pemecahan masalah yang terjadi di dalam kelas pembelajaran.


(8)

Konsep Dasar PTK

5.Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses dan

hasil pembelajaran.

6.Inti dari PTK adalah refleksi, yaitu usaha yang

dilakukan guru (peneliti) secara terus menerus

untuk memperbaiki diri dalam pembelajarannya.

7.Pelaksanaan PTK bersifat kolaboratif antara

peneliti dengan guru sejawat atau antara guru

dan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan (LPTK).


(9)

Tujuan PTK :

1.Untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas

praktik pembelajaran.

2.Untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi

antara guru, akhli atau pakar penelitian dan

pendidikan, lembaga yang bertanggung jawab dalam

pendidikan, dan atau dengan pihak lain dalam

rangka meningkatkan mutu pendidikan

3.Untuk

menumbuh

kembangkan

budaya

memecahkan masalah-masalah pembelajaran secara

proaktif, sistematis, dan ilmiah.


(10)

Jenis-jenis PTK

1.PTK Diagnostik, yaitu suatu penelitian yang berupaya untuk menemukan berbagai penyebab terjadinya suatu masalah dan sekaligus berusaha untuk memecahkan masalah tersebut.

2.PTK partisipasi, yaitu suatu penelitian yang ditandai oleh keterlibatan langsung peneliti di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan akhir penelitian dan ditulis dalam dalam bentuk laporan.. 3.PTK Empiris, yaitu suatu peneitian yang berupaya untuk

melaksanakan suatu tindakan dan mendokumentasikan semua yang dilakukan dan semua yang terjadi selama tindakan berlangsung.

4.PTK Eksperimental, yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk menerapkan berbagai model/pendekatan/strategi/teknik pembelajaran secara efektif dan efisien.


(11)

Prinsip PTK

1.Guru harus memiliki itikad atau komitmen yang kuat

dalam mengupayakan perbaikan dan peningkatan

kualitas pembelajaran secara terus menerus.

2.PTK dilaksanakan dalam proses pembelajaran biasa.

3.Pelaksanaan PTK harus tetap bersandar pada alur

dan kaidah-kaidah ilmiah.

4.Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah

pembelajaran yang nyata atau riil dan perlu segera

dipecahkan


(12)

Karakteristik PTK

1.PTK berbasis pada masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran. 2.Pelaksanaannya PTK bersifat kolaboratif dan guru menjadi peneliti

utama.

3.PTK dilaksanakan secara siklis atau berdaur.

4.Karena menuntut pemecahan masalah dengan segera maka analisis data dalam PTK harus dilakukan sesegera mungkin atau setelah setiap tindakan dilakukan.

5.PTK merupakan antithesis dari desain penelitian eksperimental yang sebenarnya, karenanya ketentuan ilmiah dalam penelitian tindakan kelas agak longgar.

6.Sesuai dengan tujuannya, yaitu memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran, maka jika tujuan ini berhasil dicapai, manfaatnya akan diperoleh langsung dan lebih jelas


(13)

2. Tahap dan Prosedur PTK

a.Mengidentifikasi Fakta Lapangan b.Analisis Fakta Lapangan.

c. Identifikasi Permasalahan d.Pembatasan Masalah

e.Merumuskan Masalah Penelitian f. Merumuskan Tujuan Penelitian g.Manfaat Penelitian

h.Perencanaan Tindakan

i. Tahap Pelaksanaan Tindakan j. Tahap Melakukan Observasi. k.Tahap Analisis Data dan Refleksi


(14)

Fakta-fakta pelaksanaan pembelajaran

yang meliputi perilaku guru mengajar

dan perilaku belajar siswa.

1.Fakta Lingkungan Pembelajaran.

2.Fakta Sarana Pembelajaran PJOK.

3.Fakta Alat-alat Pembelajaran.


(15)

Analisis fakta dapat dilakukan dari beberapa

sudut pandang seperti:

1. Analisis Fakta Lingkungan sekolah. 2. Analisisi Sarana Pembelajaran PJOK. 3. Analisis Fakta alat-alat Pembelajaran 


(16)

Setelah fakta-fakta komponen pembelajaran tersebut di analisis, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi fakta lapangan yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran, dari mulai yang bersifat;

• umum sampai dengan yang bersifat khusus. Permasalah yang bersifat umum adalah permasalahan yang cara pemecahannya harus melibatkan otoritas sekolah, pemerintah dan atau pihak-pihak lain.

• khusus adalah permasalahan yang cara-cara pemecahannya sudah menjadi tugas dan fungsi utama guru sebagai pendidik yang profesional dalam bidang PJOK.


(17)

Setelah beberapa masalah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah

memilih salah satu masalah yang perlu dikaji cara-cara pemecahannya.

Beberapa pertimbangan yang harus digunakan dalam memilih masalah

yang akan dijadikan tofik kajian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1.Masalahnya merupakan masalah yang benar-benar dirasakan oleh

peneliti dan terjadi di kelas pembelajaran peneliti

2.Masalahnya sangat perlu atau mendesak untuk segera dipecahkan.

3.Cara-cara pemecahannya diyakini dapat dilakukan oleh peneliti.

4. ...

Sebagai iluistrasi masalah yang teridentifikasi dan benar-benar dirasakan

sebagai suatu masalah dalam pembelajaran PJOK di kelas V misalnya


(18)

• Padahal dasar berpikir yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum 2013 adalah bahwa salah satu kompetensi bangsa yang diharapkan dimiliki untuk hidup di abad 21 ke depan adalah bangsa yang mampu berpikir kritis dan kreatif. Dengan demikian jelas bahwa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa merupakan keniscayaan yang harus dilakukan atau dibiasakan dalam setiap pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran PJOK.

• Pada tahap ini peneliti sudah memiliki dugaan bahwa salah satu cara untuk memecahkan masalah tersebut adalah melalui penerapan salah satu dari model/pendekatan/strategi pembelajaran, misalnya saja melalui penerapan gaya mengajar


(19)

Setelah masalah penelitiannya dibatasi, langkah

selanjutnya adalah merumuskan masalah penelitian.

Berdasarkan contoh focus masalah tersebut di atas,

sebagai ilustrasi, masalah yang akan dikaji dalam

penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan

sebagai berikut, ”Bagaimana penerapan gaya

mengajar

divergent

yang dapat mengembangkan

berpikir dan bertindak kreatif ?” (Penelitian tindakan

kelas pada pembelajaran aktivitas permainan dan

pola gerak dominan pada siswa kelas V SD).


(20)

Setelah masalah penelitian dirumuskan, langkah selanjutnya

adalah merumuskan tujuan penelitian.

Tujuan penelitian yang dirumuskan selain harus merujuk pada

tujuan utama PTK, juga harus teramati ketercapaiannya.

Misalnya berdasarkan contoh masalah di atas, tujuan

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut, “Tujuan

penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki

proses pembelajaran PJOK di kelas V SD, khususnya untuk

mengembangkan berpikir dan bertindak kreatif melalui

penerapan gaya mengajar

divergent

dalam pembelajaran

aktivitas permainan dan pola gerak dominan.


(21)

Sebagai ilustrasi, manfaat penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Manfaat teoritis.

1.Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan teori-teori pembelajaran PJOK, khususnya teori pembelajaran yang terkait dengan pengembangan berpikir dan bertindak kreatif dalam pembelajaran aktivitas permainan dan pola gerak dominan.

Manfaat praktis.

1.Bagi guru, dapat dimanfaatkan sebagai rujuan dan pedoman dalam usaha

meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya untuk mengembangkan pembelajaran PJOK yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak kreatif siswa. 2.Bagi siswa, dapat dijadikan rujukan dan sumber belajar PJOK yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak kreatifnya

3.Bagi orang tua siswa, dapat dijadikan rujukan dan sumber belajar untuk

mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak kreatif anaknya dalam interaksi pembelajaran informal di luar sekolah.


(22)

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh peneliti

sebelum melaksanakan tindakan, yaitu:

1.Memilih teman sejawat sebagai anggota peneliti

2.Merumuskan kerangka berpikir

3.Mengajukan hipotesis tindakan

4.Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)


(23)

Setelah selesai membuat RPP, format-format

observasi, dan menyiapkan seluruh sarana,

alat, dan media pembelajaran, selanjutnya tim

peneliti menentukan kapan tindakan mulai

dilaksanakan, pedomannya adalah program

semester.


(24)

Tahap observasi adalah tahap perekaman data

atau informasi yang meliputi proses dan hasil

dari pelaksanaan pembelajaran. Alat yang

paling sederhana untuk merekam data atau

informasi tersebut adalah menggunakan


(25)

Dalam tahap analisis dan refleksi terhadap data yang telah

direkamini, ada empat kegiatan yang harus dilakukan, yaitu

1.menentukan prosedur analisis;

2.membuat refleksi berkenaan dengan proses tindakan, apa yang

telah terjadi dan tidak terjadi, mengapa segala sesuatu terjadi

dan atau tidak terjadi, serta menjajagi alternatif-alternatif solusi

yang perlu dikaji, dipilih, dan dilaksanakan untuk mewujudkan

kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. merumuskan dampak

tindakan, dan

3.menentukan kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya. Jadi

secara berurutan, proses refleksi mencakup kegiatan analisis,

pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan tindak lanjut.


(1)

Setelah masalah penelitian dirumuskan, langkah selanjutnya

adalah merumuskan tujuan penelitian.

Tujuan penelitian yang dirumuskan selain harus merujuk pada

tujuan utama PTK, juga harus teramati ketercapaiannya.

Misalnya berdasarkan contoh masalah di atas, tujuan

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut, “Tujuan

penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki

proses pembelajaran PJOK di kelas V SD, khususnya untuk

mengembangkan berpikir dan bertindak kreatif melalui

penerapan gaya mengajar

divergent

dalam pembelajaran

aktivitas permainan dan pola gerak dominan.


(2)

Sebagai ilustrasi, manfaat penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Manfaat teoritis.

1.Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan teori-teori pembelajaran PJOK, khususnya teori pembelajaran yang terkait dengan pengembangan berpikir dan bertindak kreatif dalam pembelajaran aktivitas permainan dan pola gerak dominan.

Manfaat praktis.

1.Bagi guru, dapat dimanfaatkan sebagai rujuan dan pedoman dalam usaha

meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya untuk mengembangkan pembelajaran PJOK yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak kreatif siswa. 2.Bagi siswa, dapat dijadikan rujukan dan sumber belajar PJOK yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak kreatifnya

3.Bagi orang tua siswa, dapat dijadikan rujukan dan sumber belajar untuk

mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak kreatif anaknya dalam interaksi pembelajaran informal di luar sekolah.


(3)

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh peneliti

sebelum melaksanakan tindakan, yaitu:

1.Memilih teman sejawat sebagai anggota peneliti

2.Merumuskan kerangka berpikir

3.Mengajukan hipotesis tindakan

4.Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)


(4)

Setelah selesai membuat RPP, format-format

observasi, dan menyiapkan seluruh sarana,

alat, dan media pembelajaran, selanjutnya tim

peneliti menentukan kapan tindakan mulai

dilaksanakan, pedomannya adalah program

semester.


(5)

Tahap observasi adalah tahap perekaman data

atau informasi yang meliputi proses dan hasil

dari pelaksanaan pembelajaran. Alat yang

paling sederhana untuk merekam data atau

informasi tersebut adalah menggunakan


(6)

Dalam tahap analisis dan refleksi terhadap data yang telah

direkamini, ada empat kegiatan yang harus dilakukan, yaitu

1.menentukan prosedur analisis;

2.membuat refleksi berkenaan dengan proses tindakan, apa yang

telah terjadi dan tidak terjadi, mengapa segala sesuatu terjadi

dan atau tidak terjadi, serta menjajagi alternatif-alternatif solusi

yang perlu dikaji, dipilih, dan dilaksanakan untuk mewujudkan

kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. merumuskan dampak

tindakan, dan

3.menentukan kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya. Jadi

secara berurutan, proses refleksi mencakup kegiatan analisis,

pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan tindak lanjut.