Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga BI terhadap Return Saham Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012.

(1)

ABSTRACT

Capital market has a very important role in order to give a long-term alternative source of funding to company and decrease the investment fund dependency from banking credit both domestic and international. Capital market gets affected by external and internal factor, this research will be explained about the capital market that gets affected by external factor. That external factor is macro economy environment condition with inflation, exchange rates, and interest rates as the indicators.

Inflation, exchange rates, and interest rates are the independent variables on this research otherwise the return stock is dependent variable. Sample taking has done with purposive sampling by having the complete research data (price of stock) as the criteria. This research sample consists of 25 banking company. The technique of data analysis is double linear analysis.

Research result shows inflation, exchange rates, and interest rates are simultaneously has affect to stock return on banking companies. Partial test result shows significant influences between inflation and stock return, by the influences between BI interest rates, stock return, and also exchange rates can significantly affect stock return.


(2)

x UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK

Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan sumber dana alternatif jangka panjang kepada perusahaan dan dapat mengurangi ketergantungan pembiayaan investasi dari kredit perbankan baik dari dalam negri maupun luar negeri. Pasar modal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal dan juga faktor internal, dalam penelitian ini akan menyangkutkan pasar modal yang dipengaruhi oleh faktor eksternal, faktor eksternal tersebut berupa kondisi lingkungan makro ekonomi dan indikator yang digunakan berupa inflasi, nilai tukar dan suku bunga.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah inflasi, nilai tukar dan tingkat bunga sedangkan return saham merupakan variabel dependen. Pengambilam sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria memiliki data penelitian lengkap (harga saham). sampel penelitian ini terdiri dari 25 perusahaan perbankan. Teknik analisis data menggunakan analisis linear beganda.

Hasil penelitian menunjukan inflasi, nilai tukar dan suku bunga berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan. Hasil uji parsial menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan return saham, adanya pengaruh yang signifikan antara sukubunga BI dengan return saham dan juga nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap return saham.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………..……….. i

HALAMAN PENGESAHAN……….. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.………... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER….………... iv

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN….………….... v

KATA PENGANTAR….……….. vi

ABSTRACT….……….. xi

ABSTRAK….……….. x

DAFTAR ISI….……… xi

DAFTAR TABEL.………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN………. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ………. 5

1.3 Tujuan Penelitian ...………... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ...……….………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka...……… 7

2.1.1 Manajemen Keuangan ....……….………... 7

2.1.2 Inventasi ....………..………... 7

2.1.3 Jenis-Jenis Inventasi...……..……… 8

2.1.4 Pasar Modal.……….………...……….... 9

2.1.5 Badan Pengawasan dan Lembaga Pasar Modal.…….………....…... 10

2.1.6 Instrument Pasar Modal.………..…….…... 13

2.1.7 Jenis-jenis Saham………... 14

2.1.8 Nilai Saham.………..…………... 17


(4)

xii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2.1.10 Pendekatan Analisis Harga Saham.………...………... 20

2.1.11 Return Saham.………..………... 22

2.1.12 Inflansi.………...………..………….…... 23 2.1.13 Nilai Tukar.………...………..………….…... 24

2.1.14 Tingkat Suku Bunga BI.………...………..……... 26

2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotensi.……….... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian……….………... 32

3.2 Populasi, Sampel dan teknik Pengambilan Sampel...….. 30

3.3 Definisi Operasional Variabel... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 39

3.5 Teknik Analisis... 39

3.5.1 Uji Asumsi Klasik………... 39

3.5.2 Uji Normalitas………... 40

3.5.3 Uji Autokorelasi………... 40

3.5.4 Uji Heteroskedastisitas………...40

3.5.5 Uji Multikolinieritas………...41

3.5.6 Analisis Linear Berganda………...42

3.6 Pengujian Hipotesis... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….. 45

4.1.1 Inflansi...………... 45

4.1.2 Nilai Tukar...………... 46

4.1.3 Suku Bunga...………... 47

4.1.4 Return Saham...………... 48

4.1.5 Statistik Deskriptif...………... 52

4.1.6 Pengujian Normalitas... 54

4.1.7 Uji Autokorelasi...………...56

4.1.8 Uji Heterokedastitas...………...58


(5)

4.1.10 Uji Linear Berganda...………...61

4.1.11 Uji Persamaan Regresi...………..61

4.1.12 Koefisien Determinasi...………...63

4.1.13 Uji F (Uji Anova) ...……….64

4.1.14 Uji T (Parsial) ...………...66

4.2 Pembahasan... 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan.………... 73

5.2 Saran……….. 74

DAFTAR PUSTAKA………. 75

LAMPIRAN……… 78


(6)

xiv UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kode Saham dan Nama Perusahaan Bank... 33

Tabel 3.2 Kriteria Sampel Penelitian... 35

Tabel 3.3 Sampel Penelitian... 36

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel...37

Tabel 4.1 Data Tingkat Inflasi... 45

Tabel 4.2 Data Nilai Tukar... 46

Tabel 4.3 Data Tingkat Suku Bunga... 47

Tabel 4.4 Return Saham Periode 2009 – 2012... 48

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Periode Tahun 2009 - 2012... 53

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data... 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Setelah Data Terbebas Dari Outlier... 55

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi... 56

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastitas... 58

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolienearitas...60

Tabel 4.11 Hasil Regresi...62

Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi...63

Tabel 4.13 Hasil Uji Anova...64

Tabel 4.14 Hasil Uji Anova (Model Sumary)...64


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A : DAFTAR PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR

PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2012...78 Lampiran B : DAFTAR PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR

BURSA DIJADIKAN SAMPE EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2012 YANG DIJADIKAN SAMPEL...81 Lampiran C : DATA INFLASI, NILAI TUKAR DAN TINGKAT BUNGA TAHUN 2009-2012...83 Lampiran D : PERHITUNGAN RETURN SAHAM PEREUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA... 85 Lampiran E : OUTPUT SPPS...89


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang berkembang dalam perekonomiannya. Indonesia cenderung membutuhkan dana yang dalam jumlah besar sebanding dengan pertumbuhan yang ditargetkan. Pasar modal indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian indonesia (Atik, 2010). Pasar Modal didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan Malinda, 2011:3). Pasar modal mempunyai peran yang penting yaitu memberikan sumber dana alternatif jangka panjang kepada perusahaan dan dapat mengurangi ketergantungan pembiayaan investasi dari kredit perbankan baik dari dalam negeri maupun luar negri (Azwir dan Mirza, 2012). Salah satu faktor yang mempengaruhi pasar modal adalah kondisi lingkungan makro ekonomi, terdapat juga beberapa indikator yang dihubungkan dengan pasar modal yaitu berupa suku bunga, inflasi, dan nilai tukar (Kewal, 2012).

Indikator yang pertama adalah Suku bunga. Suku bunga didefinisikan sebagai kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik (bi.go.id). Dalam penelitian Kewal (2012) menurut Weston dan Brigham (1994) Tingkat bunga tinggi menandakan


(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

negatif terhadap harga saham, tingkat suku bunga yang meningkat akan meningkatkan suku bunga atas investasi pada suatu saham. Disisi lain, tingkat suku bunga yang mengalami peningkatan juga menyebabkan investor akan menarik investasi pada saham dan memindahkannya pada investasi bentuk lain.

Sedangkan indikator yang kedua adalah tingkat inflasi. Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan meningkatnya harga-harga pada umumnya atau suatu keadaan yang menunjukkan turunnya nilai uang karena meningkatnya jumlah uang yang beredar tidak diimbangi dengan peningkatan persediaan barang (Azwir dan Mirza, 2012). Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi yang melanda suatu negara (Muhammadinah, 2011). Didalam perekonomian yang berkembang pesat, inflasi yang tingkat rendahnya di namakan sebagai inflasi merayap (angka inflasi antara 2-4%).

Indikator yang ketiga adalah nilai tukar. Nilai tukar adalah harga dimana pembelian dan penjualan valuta asing berlangsung, nilai tukar merupakan jumlah mata uang dalam negeri yang harus dibayarkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (Lipsey, Steiner, dan Purvis 1990: 379). Penentuan kurs rupiah terhadap valuta asing merupakan hal yang krusial bagi para investor pasar modal di indonesia, karena kurs valas sangat mempengaruhi pendapatan yang akan diperoleh dan jumlah pengeluaran biaya dalam transaksi pasar modal (Azwir dan Mirza, 2012).

Didalam pasar modal terdapat sembilan sektor yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia. Dari ke sembilan sektor tersebut terbagi menjadi tiga sektor besar: sektor utama yang terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan. Yang kedua


(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA adalah sektor industri pengolahan atau manufaktur yang terdiri dari sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi sedangkan yang ketiga adalah sektor jasa yang terdiri dari sektor properti dan real estat, sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, sektor keuangan, dan sektor perdagangan, jasa dan investasi (www.sahamok.com), Dari 9 sektor tersebut masyarakat bebas menginvestasikan uangnya. Perkembangan pasar modal dapat ditunjukkan oleh perubahan harga saham yang diperdagangkan dan volume perdagangan saham itu sendiri. Pergerakan saham dapat menunjukan adanya peningkatan dan penurunan aktivitas didalam pasar modal dan investor dalam transaksi jual beli saham Husnan (2001).

Halim Alamsyah sebagai Deputi Gubenur Bank Indonesia mengatakan bahwa perekonomian sektor perbankan atau keuangan sangat memegang peran yang sangat krusial, yang utamanya sebagai penyedia dana bagi pembiayaan perekonomian khususnya investasi (www.univpancasila.ac.id). Menurut levine (1997) perkembangan sektor keuangan berpengaruh terhadap perekonomian. Hal ini disebabkan karena sektor keuangan dapat menurunkan risiko, mobilitas tabungan, menurunkan biaya transaksi dan informasi dan mendorong terjadinya spesialisasi.

Sektor perbankan indonesia saat ini telah menjadi magnet bagi perusahaan asing. Meski iklim investasi di indonesia dinilai tidak pasti, namun booming pertumbuhan dan besarnya ceruk pasar yang belum tergarap menjadi imbalan yang menggiurkan bagi para investor (www.ipotnews.com). Di tahun 2011 PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan kapitalisasi saham terbesar nomor dua di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 195,26 trilliun per agustus 2011 dengan catatan


(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

tingkat bunga 6,75% dengan tingkat inflasi sebesar 0,93% lebih besar dibandingkan dengan tingkat inflasi bulan juli 0,67% serta tingkat bunga 6,75%, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) salah satu BUMN mencatatkan kapitalisasi saham terbesar senilai Rp 159,96 trilliun pada agustus 2011dan saham BBRI tutup di level Rp 6.550,- dari harga Rp 5.175,- pada awal januari Menurut kepala riset PT Batvia Prosperindo Billy, banyaknya dana asing yang masuk di sektor perbankan karena menunjukan kinerja perusahaan bank memang baik dan kedepannya akan banyak dana asing yang akan di investasikan kedalam sektor perbankan (www.m.inilah.com). Dan hal tersebut terbukti pada laporan tahun 2011 laba bersih perbankan nasional tercatat menembus angka Rp 75,077 triliun atau meningkat hingga 31% dengan tingkat bunga0,57% dan tingkat inflasi 6%, dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp57,309 triliun dengan tingkat bunga 6,5% dan tingkat inflasi 0,92%.

Hasil penelitian Atik (2010) pada perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia diperoleh bahwa variabel tingkat Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham perbankan. Sedangkan variabel Nilai Tukar dan Suku Bunga berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham. Penelitian yang dilakukan oleh Azir dan Mirza (2012) dengan judul Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia menghasilkan pengaruh yang signifikan antara Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Meskipun pasar modal indonesia merupakan salah satu wadah investasi yang mampu memberikan keuntungan bagi para investor terutama didalam sektor perbankan. Dengan demikian diperlukan analisis atau penilaian melalui tingkat inflasi, nilai mata uang, dan tingkat suku bunga. Hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat apakah perusahaan perbankan mampu memberikan keuntungan bagi para pemegang saham perusahaan tersebut. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai:

“Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga BI Terhadap Return Saham Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012”

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka ada beberapa pokok yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh simultan Inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga BI terhadap Return saham Sektor Perbankan di BEI periode 2009-2012 ? 2. Apakah terdapat pengaruh parsial Inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga

BI terhadap Return saham Sektor Perbankan di BEI periode 2009-2012 ? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi, Nilai tukar, dan suku bunga BI secara simultan terhadap Return saham Sektor Perbankan di BEI periode 2009-2012.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

2. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi, Nilai tukar, dan suku bunga BI secara parsial terhadap Return saham Sektor Perbankan di BEI periode 2009-2012. 1.4 Kegunaan Penelitian

Setelah mengetahui tujuan dari penelitian seperti yang sudah diuraikan di atas maka diharapkan penelitian ini akan berguna, bagi kalangan sebagai berikut

1. Akademis

penelitian ini diharapkan memberikan tambahan wacana untuk membahas penelitian tentang pengaruh Tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar terhadap perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia

2. Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan masukan bagi investor, terutama yang terlibat dalam pasar modal dalam mementukan pengaruh inflasi, nilai tukar, tingkat suku bunga terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia

3. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh inflasi, nilai tukar, dan tingkat suku bunga terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia


(14)

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1.Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 16 nilai adjusted R square menunjukan bahwa variabel inflasi, nilai tukar dan suku bunga secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan di BEI periode tahun 2009 – 2012.

2. Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 2.442 dan Pvalue 0.017 taraf signifikansi 0.05% sehingga dapat diaktakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan inflasi terhadap return saham secara parsial, dapat diartikan bahwa laju inflasi pada periode tahun 2009-2012 mempunyai pengaruh terhadap return saham perbankan.

3. Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 2.652 dan Pvalue 0.010 taraf signifikansi 0.05% sehingga dapat diaktakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan suku bunga BI terhadap return saham secara parsial, dapat diartikan bahwa ketika terjadi perubahan tingkat suku bunga terdapat


(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 74

kecenderungan investor untuk melakukan investasi disektor perbankan. tidak ada karena dengan meningkatnya tingkat suku bunga maka return yang akan didapat akan turun, sebaliknya jika suku bunga turun maka return investasi akan naik.

4. Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 4.914 dan Pvalue 0.000 taraf signifikansi 0.05% sehingga dapat diaktakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan nilai tukar terhadap return saham, dapat diartikan nilai tukar rupiah/ USD melemah maka akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap pasar ekuitas karena pasar ekuitas akan menjadi tidak menarik sebab investor cenderung menyimpan uang dalam bentuk dollar.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan :

1. Hasil penelitian ini semoga dapat memberikan masukan bagi para investor dalam melakukan investasi saham dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti inflasi, nilai tukar dan suku bunga BI. Faktor seperti inflasi, nilai tukar dan suku bunga BI dapat dijadikan sebagai acuan untuk investor perbankan dalam mengetahui pengaruh faktor eksternal.


(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 75

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas sedangkan masih banyak variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap return saham dipasar modal

3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menambahkan variabel lain yang dapat diterapkan pada return harga saham dalam sektor perbankan. karena memungkinkan variabel lain tersebut memiliki pengaruh terhadap return harga saham perusahaan sektor perbankan di BEI serta dapat menambah periode waktu penelitian dan diperluas sektor penelitian, tidak hanya sektor perbankan.


(17)

75

DAFTAR PUSTAKA

Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft, Jakarta.

Atik, Yopi Atul Improh. (2010). Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Gunadarma.

Azwir, Nasir dan Achmad Mirza. (2012). Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia, Universitas Riau.

Gitman, Lawrence J (2009). Principles of Managerial Financ,. Edisi 12. International Editions Financial Series, Singapore: McGraw Hill.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Badan Penerbit-Undip, Semarang

Harianti, Asni. (2012). Statistika II. Bandung. Penerbit ANDI. Hariyanto, Pujo. (2006). Resume Materi Managemen Keuangan

Herman. Budi Sasono. (2003). Pengaruh Perbedaan Laju Inflasi dan Suku Bunga pada Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika, dalam kurun waktu Januari 2000 – Desember 2002, Majalah Ekonomi, tahun XIII, No. 3 Desember.

Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta.

Kewal, Suramaya Suci. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Sekolah Ilmu Ekonomi Musi Palembang, Indonesia. Jurnal Economia, 1 (4), hal 53-64. Koetin. E.A. (1996). Analisis Pasar Modal. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.


(18)

76

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Lipsey, Richard G dan Peter O. Steiner dan Douglas D. Purvis (1990). Pengantar

MakroEkonomi. Jakarta. Penerbit ERLANGGA.

Marryanne, Donna Menina Della. (2009). Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI, Volume Perdagangan Saham, Inflasi Dan Beta Saham Terhadap Harga Saham. Tesis Magister Management, Program Studi Pascasarjana. Universitas Diponegoro Semarang.

Martalena dan Maya Malinda. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Muhammadinah. (2011). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia dan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah Atas Dolar Amerika. Politeknik PalComTech. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, 2 (5), hal. 118-130. Munte. Mei Hotma Marianti. (2009). Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas sumatera utara

Novianto. Aditya. (2011). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Dollar Amerika/Rupiah, Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 1991.1 – 2010.6. IESP Ekonomi, Program Sarjana(S1). Universitas Diponegoro Semarang. Paul. Krugman and Maurice. (1994). Association Between Market Determine.

Rusdin, (2006) Pasar Modal Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik, Penerbit Alfabeta C.V, Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Sukirno, Sadono. (1997). Ekomoni Pembangunan, Edisi kedua, Yogyakarta : BPFE Sulyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pasar Modal Edisi Keempat. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Sundjaja, Ridwan S. (2003). Manajemen Keuangan Dua, Literata Lintas Media, Jakarta.


(19)

77

Sunjoyo. Ronny Setiawan, Verani C, Nonie. M, Albert.K. 2013. Applikasi SPSS Untuk Smart Riset. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suyanto. (2007). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Uang, Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Return Saham Sektor Properti Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001-2005 Tesis Magister Management. Program Studi Pascasarjana. Universitas Diponegoro Semarang.

Thobarry, Achmad ATH. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi Dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti(Kajian Empiris Pada Bursa Efek Indonesia Periode Pengamatan Tahun 2000-2008). Tesis Magister Management, Program Studi Pascasarjana. Universitas Diponegoro Semarang.

Weston J. Fred and Brigham F. Eugene. (1994). Essential of Managerial Fianace, Tenthh Edition. New York: The Dryden Press.

Wijaya, Harris Hansa dan Lauw Tjun Tjun. (2009). Pengaruh Ecomonic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ-45. Universitas Kristen Maranatha. Jurnal Akuntansi, 2 (9), hal. 180- 200.

www.bi.go.id.com www.m.inilah.com

www.ipotnews.com www.Infobanknews.com www.sahamok.com www.univpancasila.ac.id www.antaranews.com


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1.Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 16 nilai adjusted

R square menunjukan bahwa variabel inflasi, nilai tukar dan suku bunga secara

simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sektor perbankan di BEI periode tahun 2009 – 2012.

2. Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 2.442 dan Pvalue 0.017 taraf signifikansi 0.05% sehingga dapat diaktakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan inflasi terhadap return saham secara parsial, dapat diartikan bahwa laju inflasi pada periode tahun 2009-2012 mempunyai pengaruh terhadap return saham perbankan.

3. Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 2.652 dan Pvalue 0.010 taraf signifikansi 0.05% sehingga dapat diaktakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan suku bunga BI terhadap return saham secara parsial, dapat diartikan bahwa ketika terjadi perubahan tingkat suku bunga terdapat


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 74

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

kecenderungan investor untuk melakukan investasi disektor perbankan. tidak ada karena dengan meningkatnya tingkat suku bunga maka return yang akan didapat akan turun, sebaliknya jika suku bunga turun maka return investasi akan naik.

4. Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 4.914 dan Pvalue 0.000 taraf signifikansi 0.05% sehingga dapat diaktakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan nilai tukar terhadap return saham, dapat diartikan nilai tukar rupiah/ USD melemah maka akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap pasar ekuitas karena pasar ekuitas akan menjadi tidak menarik sebab investor cenderung menyimpan uang dalam bentuk dollar.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan :

1. Hasil penelitian ini semoga dapat memberikan masukan bagi para investor dalam melakukan investasi saham dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti inflasi, nilai tukar dan suku bunga BI. Faktor seperti inflasi, nilai tukar dan suku bunga BI dapat dijadikan sebagai acuan untuk investor perbankan dalam mengetahui pengaruh faktor eksternal.


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 75

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas sedangkan masih banyak variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap return saham dipasar modal

3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menambahkan variabel lain yang dapat diterapkan pada return harga saham dalam sektor perbankan. karena memungkinkan variabel lain tersebut memiliki pengaruh terhadap return harga saham perusahaan sektor perbankan di BEI serta dapat menambah periode waktu penelitian dan diperluas sektor penelitian, tidak hanya sektor perbankan.


(4)

75

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft, Jakarta.

Atik, Yopi Atul Improh. (2010). Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Gunadarma.

Azwir, Nasir dan Achmad Mirza. (2012). Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga

Deposito dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia, Universitas

Riau.

Gitman, Lawrence J (2009). Principles of Managerial Financ,. Edisi 12. International Editions Financial Series, Singapore: McGraw Hill.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Badan Penerbit-Undip, Semarang

Harianti, Asni. (2012). Statistika II. Bandung. Penerbit ANDI. Hariyanto, Pujo. (2006). Resume Materi Managemen Keuangan

Herman. Budi Sasono. (2003). Pengaruh Perbedaan Laju Inflasi dan Suku Bunga pada Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika, dalam kurun waktu Januari 2000 – Desember 2002, Majalah Ekonomi, tahun XIII, No. 3 Desember.

Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta.

Kewal, Suramaya Suci. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Sekolah Ilmu Ekonomi Musi Palembang, Indonesia. Jurnal Economia, 1 (4), hal 53-64. Koetin. E.A. (1996). Analisis Pasar Modal. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.


(5)

76 Lipsey, Richard G dan Peter O. Steiner dan Douglas D. Purvis (1990). Pengantar

MakroEkonomi. Jakarta. Penerbit ERLANGGA.

Marryanne, Donna Menina Della. (2009). Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga

SBI, Volume Perdagangan Saham, Inflasi Dan Beta Saham Terhadap Harga Saham. Tesis Magister Management, Program Studi Pascasarjana. Universitas

Diponegoro Semarang.

Martalena dan Maya Malinda. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Muhammadinah. (2011). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia dan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah Atas Dolar Amerika. Politeknik PalComTech. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, 2 (5), hal. 118-130. Munte. Mei Hotma Marianti. (2009). Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas sumatera utara

Novianto. Aditya. (2011). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Dollar Amerika/Rupiah, Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 1991.1 – 2010.6. IESP Ekonomi, Program Sarjana(S1). Universitas Diponegoro Semarang. Paul. Krugman and Maurice. (1994). Association Between Market Determine.

Rusdin, (2006) Pasar Modal Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik, Penerbit Alfabeta C.V, Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Sukirno, Sadono. (1997). Ekomoni Pembangunan, Edisi kedua, Yogyakarta : BPFE Sulyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pasar Modal Edisi Keempat. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Sundjaja, Ridwan S. (2003). Manajemen Keuangan Dua, Literata Lintas Media, Jakarta.


(6)

77

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Sunjoyo. Ronny Setiawan, Verani C, Nonie. M, Albert.K. 2013. Applikasi SPSS

Untuk Smart Riset. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suyanto. (2007). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Uang, Suku Bunga Dan Inflasi

Terhadap Return Saham Sektor Properti Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001-2005 Tesis Magister Management. Program Studi Pascasarjana.

Universitas Diponegoro Semarang.

Thobarry, Achmad ATH. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi Dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti(Kajian Empiris Pada Bursa Efek Indonesia Periode Pengamatan Tahun 2000-2008). Tesis Magister Management, Program Studi Pascasarjana. Universitas Diponegoro Semarang.

Weston J. Fred and Brigham F. Eugene. (1994). Essential of Managerial Fianace,

Tenthh Edition. New York: The Dryden Press.

Wijaya, Harris Hansa dan Lauw Tjun Tjun. (2009). Pengaruh Ecomonic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ-45. Universitas Kristen Maranatha. Jurnal Akuntansi, 2 (9), hal. 180- 200.

www.bi.go.id.com www.m.inilah.com www.ipotnews.com www.Infobanknews.com www.sahamok.com www.univpancasila.ac.id www.antaranews.com