PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD
( STUDENTSTEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBASIS WORD
SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh
Erliza Yanti
NIM 4101131009
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berbasis Word Square Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Ibu Dra.
Hafni Indriati Nasution, M.Si,, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Dr. Ida Duma Riris, M.Si,, Dra. Ana Juniar, M.Si, dan
Dr. Mahmud, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih
disampaikan kepada Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, M.Si, selaku Dosen
Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Kimia di SMA
Swasta Persiapan Stabat yang telah banyak membantu selama penelitian ini
khususnya kepada Ibu Rotua selaku guru yang membimbing penulis selama
penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada Ibu saya tercinta
Sitiaman, Ayah saya tercinta Jamakudin Lembong dan kepada Nenek saya yang
tersayang Kasimah Kombih atas segala dukungan beliau semasa penulis
menempuh pendidikan di Unimed baik dari segi materi maupun dalam doa-doa
beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik, terima
kasih juga kepada abang – abang tercinta ( Indra Sumanjaya dan Irwanda ), adikadik tercinta (Rizky Jasdi dan Latipah Satriyanti) dan ponakkan yang terkasih
Raihan Maulana Pratama yg selalu jadi motivasi bagi penulis,serta sanak keluarga
yang sudah berdoa dan memberi dorongan dan dana kepada penulis dalam
v
menyelesaikan studi di Unimed. Dan ucapan terimakasih saya kepada yang
tersayang Suherman Sahputra, Spd yang selalu memberi motivasi dan dukungan
kepada saya.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para
sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya
Lysa Barina Rangkuti, Damayanti, Balqis Hakimitriyuza dan Joko Cahyono yang
selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Terima kasih
juga kepada seluruh sahabat Aldi Nasution, dedi sahputra siregar, Putri Permata
Sari, Fitri Apriana Siregar, Yurizka Hotpimanda Nasution, Asrina Nasution,
Triani Satsmi, Juni Astuti, desi rahmayanti, Nitha Gustiana Gulo, Juwita
simanungkalit, Indra Lasmana Tarigan, Heri Purwanto, Ardiansyah Harahap,
Rizjal Adiansyah, Ely Yusnita, Fatimah Nasution, Tukma Sari, Sapnita Idamarna
Daulay,
dan seluruh sahabat Pendidikan Kimia A 2010
yang telah banyak
membantu serta menjadi keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri
Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2014
Penulis,
Erliza Yanti
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Erliza Yanti (NIM 4101131009)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar kimia
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
Students Team Achivement Division (STAD) berbasis word square dibandingkan
dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. pada pokok
bahasan hidrokarbon. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat
yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif
sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas yaitu kelas X 2 dan sebagai kelas
Kontrol dan kelas X 4 sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian kelas kontrol
dan kelas eksperimen masing-masing berjumlah 26 orang. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk
pilihan ganda berjumlah 18 soal. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
model pembelajaran koperatif tipe STAD berbasis Word Square dan kelas Kontrol
diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dari hasil
penelitian, untuk kelas Kontrol diperoleh nilai rataan pretest sebesar 22,88 ± 5,54
dan nilai rataan postest adalah 71,35 ± 11,11 sedangkan nilai rataan untuk kelas
eksperimen adalah 22,46 ± 6,70 dan nilai rata-rata postest adalah 78,19 ± 9,84.
Nilai rataan gain kelas Kontrol diperoleh 0,63 dan nilai rataan gain untuk kelas
kontrol dalah 0,72. Uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh x 2 hitung = 4,88
dan χ 2 tabel = 11,07, untuk postest diperoleh χ2 = 7,00 dan dan χ 2 tabel = 11,07. Uji
normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh dan χ 2 hitung = 8,88 dan χ 2 tabel =
11,07, untuk postest diperoleh χ 2 hitung = 8,77 dan dan χ 2 tabel = 11,07. Sehingga χ 2
2
hitung < χ tabel maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas,
untuk pretest diperoleh Fhitung = 1,51 dan F tabel = 1,92, untuk postest diperoleh
Fhitung = 1,275 dan F tabel = 1,92, sehingga Fhitung < F tabel, maka kedua sampel
homogen. Hasil uji t diperoleh thitung= -2,35 dan daerah kritis pada: t < - 1,9895
dan t > 1,9895, sehingga ttabel berada pada daerah kritis yang berarti Ho ditolak dan
Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD Berbasis Word Square dan yang diajar
dengan model pembelajaran konvensional.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Grafik
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
4
1.3
Rumusan Masalah
4
1.4
Batasan Masalah
4
1.5
Tujuan Penelitian
5
1.6
Manfaat Penelitian
5
1.7
Defini Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1
Kerangka Teoritis
7
2.1.1
Pengertian Belajar
7
2.1.2.
pengertian Hasil Belajar
8
2.1.3.
Model Pembelajaran
9
2.1.4
Model Pembelajaran Kooperatif
10
2.1.5.
Model Kooperatif Tipe STAD
15
2.1.6.
Word Square
16
2.1.7.
Model Pembelajran Konvensional
17
2.1.8.
Struktur pengajaran model pembelajaran konvensional
19
2.1.9.
Materi Hidrokarbon
20
2.2.
Kerangka Konseptual
29
2.3.
Hipotesis Penelitian
30
vii
BAB III METODE PENELITIAN
31
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
31
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.3
Variabel penelitian
31
3.4
Rancangan Penelitian
32
3.5
Instrument Penelitisan
33
3.5.1
Validitas tes
33
3.5.2
Reliabilitas tes
34
3.5.3
Tingkat Kesukaran Tes
35
3.5.4
Daya Pembeda
35
3.6
Rancangan Penelitan
36
3.7
Teknik Analisis Data
38
3.7.1
Uji Normalitas
38
3.7.2
Uji Homogenitas
38
3.7.3
Uji Hipotesis
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41
4.1.
Hasil Penelitian
41
4.1.1.
Analisis Data Instrumen Penelitian
41
4.1.2.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
42
4.2.
Analisis Data Hasil Penelitian
43
4.2.1.
Uji Normalitas
43
4.2.2.
Uji Homogenitas
44
4.2.3.
Uji Hipotesis
45
4.2.4.
Peningkatan Hasil Belajar
45
4.3.
Pembahasan
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
50
5.1.
Kesimpulan
50
5.2.
Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
51
viii
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaksis Model Pembelajaran Kooperatif
11
Tabel 2.2 Fase – Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
14
Tabel 2.3 Perhitungan Skor Pengembangan
15
Tabel 2.4. Nama dan rumus molekul senyawa alkana rantai lurus
22
Tabel 2.5. Nama, rumus struktur dan rumus 5 deret pertama
24
senyawa alkena
Tabel 2.6. Beberapa data fisis alkana rantai lurus
26
Tabel 2.7. Beberapa data fisis alkena
27
Tabel 2.8. Beberapa data fisis alkuna
27
Tabel 3.1. Rancangan Peneliyian
33
Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Tes
43
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data
44
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel
44
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Post Test
45
Tabel 4.5. Persen Peningkatan Hasil Belajar
46
xi
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian
37
Dokumentasi penelitian
119
ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa
43
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
Halaman
53
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
56
Lampiran 3. Kisi-kisi Instrument Test
64
Lampiran 4. Instrument Test
65
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Test
70
Lampiran 6. LKS
75
Lampiran 7. Kunci Jawaban LKS
77
Lampiran 8. Soal – Soal Word Square
80
Lampiran 9. Kunci jawaban Word Square
82
Lampiran 10. Kisi-kisi Instrument Test Valid
84
Lampiran 11. Instrument Test Valid
85
Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrument Test Valid
88
Lampiran 13. Data Uji Instrument Test
91
Lampiran 14. Uji Validitas Test
92
Lampiran 15. Uji Reliabilitas Test
94
Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran
95
Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda
97
Lampiran 18. Data Penentuan Sampel
99
Lampiran 19. Tabulasi Nilai
100
Lampiran 20. Standar Deviasi
102
Lampiran 21. Uji Normalitas
104
Lampiran 22. Uji Homogenitas
108
Lampiran 23. Uji Gain
110
Lampiran 24. Uji Hipotesis
113
Lampiran 25. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment
115
Lampiran 26. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X 2)
116
Lampiran 27. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
117
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
118
Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian
119
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai
peranan penting bagi kehidupan manusia, karena kimia merupakan ilmu dasar
untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi, namun dari hasil wawancara penulis
kepada beberapa siswa pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT), mereka beranggapan bahwa pelajaran kimia itu sulit dan
membosankan, karena banyak konsep-konsep yang bersifat abstrak dan harus
dihapalkan serta terdapat perhitungan-perhitungan yang sangat rumit. Hal ini
disebabkan proses pembelajaran kimia selama ini cenderung kurang menarik,
siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, suasana
kelas cenderung pasif dimana siswa yang bertanya pada guru sangat sedikit
meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. (Sunyono, 2005)
Adanya kesulitan atau kekurang senangan siswa terhadap pelajaran kimia
dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri
siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan
belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. (Slameto,
2003).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Swasta
Persiapan Stabat dengan mewawancarai salah seorang guru bidang studi kimia
kelas X (sepuluh) diketahui bahwa guru kimia disekolah tersebut sebagian masih
mengajar menggunakan metode konvensional hal ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga mengakibatkan nilai ulangan
harian siswa kurang memuaskan, setiap kali dilakukan ulangan dari 30 orang
siswa kelas X hanya sekitar 25% saja yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) KKM untuk mata pelajaran kimia di sekolah tersebut adalah 75 untuk
kelas regular.
2
Hidrokarbon merupakan materi pokok yang dipelajari dikelas X SMA
semester genap dan merupakan materi yang cukup penting dalam mempelajari
ilmu kimia serta berkelanjutan dikelas XII. Materi pokok Hidrokarbon merupakan
salah satu materi kimia yang membutuhkan kemampuan berkreativitas yang tinggi
dan merupakan salah satu dasar dari mempelajari ilmu kimia. Hal ini disebabkan
materi ini memuat hal-hal yang sifatnya mendasar dalam ilmu kimia, seperti
bagaimana menuliskan rumus kimia dan bagaimana memberi nama pada senyawa
kimia. Materi Hidrokarbon juga memberikan pengetahuan tentang nama-nama
trivial (nama dagang) senyawa-senyawa kimia, yaitu nama-nama senyawa yang
lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga materi ini sedikit banyak
dapat memberikan manfaat pada masyarakat, namun siswa kerap mengalami
kesulitan dalam menentukan struktur maupun nama kimia dari suatu senyawa.
(Diana, 2013)
Berdasarkan hal tersebut untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa
dalam memperlajari materi hidrokarbon, guru perlu melakukan upaya peningkatan
kualitas pembelajaran melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif agar penyajian
materi pelajaran kimia menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Salah satu
model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan meningkatkan
hasil belajar adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif dikembangkan dalam usaha meningkatkan aktivitas bersama sejumlah
siswa dalam satu kelompok dalam proses belajar mengajar. (Isjoni, 2009)
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan oleh
peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Students Team Achievement
Division (STAD).(Trianto,2009) menyatakan “model pembelajaran kooperatif
tipe STAD merupakan model pembelajaran yang sederhana”.
Penelitian mengenai Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini
sudah pernah diteliti yang dilakukan oleh (Rosmalinda,2010) dengan judul
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kecerdasan emosional dengan
menggunakan media powerpoint terhadap hasil belajar siswa diperoleh
peningkatan belajar sebesar 87%. Dan penelitian (Siregar Haroan,2012)
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkat sebesar
3
89,47%. Peneliti lain Anisa Fitri Wahyuningtyas dalam jurnal penelitian
pendidikan Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, hasil penelitian
menyimpulkan bahwa Terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi
hidrolisis garam dengan persentase ketuntasan siswa 90% siswa yang tuntas. Dan
peneliti lainnya lagi yaitu I Made Suarsa menyatakan dalam jurnal penelitian
pendidikan pasca sarjana Universitas Pendidikan Ganesha menyimpulkan yaitu
terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep kimia pada siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan lembar kerja siswa,
kooperatif tipe STAD tanpa lembar kerja siswa, dan model pembelajaran
langsung pada kelompok siswa yang memilki motivasi berprestasi tinggi dengan
kelompok siswa yang memilki motivasi berprestasi rendah.
Penelitian mengenai Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini
peneliti gabungkan dengan model word square yang merupakan salah satu media
pembelajaran yang mengandung unsur permainan sehingga dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan membuat materi pelajaran akan lebih
mudah dipahami oleh siswa.
Model word square ini pernah diteliti oleh asriyanti (2012) dengan jurnal
penelitian pendidikan penerapan model pembelajaran koopertaif word square
untuk meningkatkan hasil belajar hidrokarbon siswa, yang menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa meningkat samapai 80,2%. Dan peneliti lain Rohana Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau menyimpulkan Penerapan model
pembelajaran kooperatif Word square dapat meningkatkan prestasi belajar kimia
siswa kelas X SMAN 2 Pekanbaru pada pokok bahasan Hidrokarbon dan
Besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif word square pada
pokok bahasan hidrokarbon adalah 13,71%.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON
4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan
permasalahan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana modifikasi dalam penerapan metode pembelajaran dalam
pembelajaran kimia?
2. Apakah penyajian materi yang diberikan kurang dimodifikasi, cenderung
monoton dan membosankan, sehingga konsep dasar kimia menjadi kurang
menarik dan semakin sulit dipahami siswa sehingga menyebabkan
rendahnya prestasi belajar siswa?
3. Bagaimana cara pendekatan pembelajaran yang diterapkan agar tidak
berpusat pada guru?
1.3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis Word Square terhadap hasil belajar
kimia siswa ?
1.4 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi
hasil belajar kimia siswa maka masalah penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang diterapkan dibatasi pada model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (student team achievment) berbasis Word Square
yang diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran
konvensional dengan metode penugasan dan tanya jawab yang diterapkan
pada kelas kontrol.
2. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar kimia pada pokok bahasan
hidrokarbon di kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat tahun ajaran
2013/2014.
5
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah Mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Students Team Achivement Division (STAD) berbasis word square terhadap hasil
belajar kimia siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan peneliti antara
lain:
1. Bagi peneliti : sebagai bahan masukan bagi peneliti secara pribadi sebagai
calon guru bidang studi kimia dalam hal upanya meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pengajaran kimia dengan menggunakan koopertaif
tipe STAD (Students Team Achievment Division) berbasis word square.
2. Bagi guru : sebagai bahan masukan untuk mempersiapkan dan
menentukan usaha perbaikan segala sesuatu yang mendukung pencapaian
kesiapan siswa dan menyusun persiapan belajar dalam mengikuti proses
pembelajaran sehingga dapat membantu peningkatan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa : memberikan masukan, membantu meningkatkan prestasi
belajar siswa dan meningfkatkan kemandirian siswa.
4. Bagi penelitian terkait : sebagai bahan kajian dan studi literature untuk
penelitian selanjutnya mengenai pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Students Team Achievment Division) berbasis word square.
1.7 Defenisi Operasional
Bahan ajar yang digunakan sebagai sarana belajar sangat erat kaitannya
dengan prestasi siswa. Beberapa defenisi/istilah yang diambil dari judul penelitian
ini yaitu:
1. Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah
model
pembelajaran
kooperatif
dengan
menggunakan
kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
SMA Swasta
penyampaian
Persiapan Stabat secara heterogen. Diawali dengan
tujuan
pembelajaran,
penyampaian
materi,
kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. (Trianto, 2009)
kegiatan
6
2. Word Square adalah suatu media yang bisa dijadikan bahan ajar dalam
rangka meningkatkan daya pikir siswa secara acak dan mempermudah
siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat dalam memahami materi
ajah hidrokarbon. Word square akan meningkatkan aktivitas belajar siswa,
sebab siswa diajak aktif untuk mencari jawaban atau garis-garis kotak
yang dianggapnya benar dengan pertanyaan yang ada. (Istarani,2011)
3. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang merupakan gabungan unsur
hidrogen dan karbon yang kemudian membentuk sebuah ikatan kimia
hidrokarbon.
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab ke-IV, maka
kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
berbasis Word Square dan yang diajar dengan model pembelajaran konvensioanal.
Rataan nilai hasil belajar siswa di kelas penerapan model pembelajaran koperatif
tipe STAD berbasis Word Square adalah sebesar 78,19 dan rataan nilai hasil
belajar siswa di kelas penerapan model pembelajaran konvensioanal adalah
sebesar 71,35
5.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model pembelajaran STAD
mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat menghasilkan
hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran STAD hendaknya
mampu menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya sintaks
model STAD dapat berjalan dengan baik.
1
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2012), model pembelajaran kooperatif, http://jmuhfida.com/modelpembelajaran-kooperatif.html. (Diakses pada : 27 maret 2014)
Anisa Fitri Wahyuningtyas, Mohammad Sodiq Ibnu, Rachmad Nugroho, (2013),
Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil
Belajar, Jurnal penelitian Pendidikan Kimia, FMIPA UNM
Arends, R., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Asriyanti Jein Arbie., Astin P.Lukum., Erni Muhammad., (2013), Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Word Square untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Hidrokarbon Siswa, Jurnal Peneltian Pendidikan Kimia, FMIPA
UNG, Vol. 5 No. 11 Hal : 37
Diana, N.R., Sukardjo, J.S., dan Martini, K.S., (2013), Pengaruh Metode Jigsaw
Disertai Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia Ditinjau
dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok
Hidrokarbon Kelas X Semester Genap di SMA Negeri 1 Ponorogo T.A.
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Hal : 50
Dimyanti dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hidayat, J., (2007), Pelajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Arya Duta,
Depok.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009), Kimia 1, Yudistira, Jakarta
Karim, S., Suryatin, B., Salirawati, D., (2009), IPA Membuka Cakrawala Sekitar
untuk kelas VIII BSE, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Purba, M., (2007), Kimia SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rohana., Islamias., Johni Azmi., (2012), Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Word Square untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa,
2
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UNRI
Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, medan
Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, R., E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Slavin, R., E., (2010), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Sudarsa I Made., I Wayan Karyasa., I Nyaman Tika., (2013), Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan LKS Terhadap
Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau dari Motivasi Berprestasi, Jurnal
Penelitian Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, UNPG Volume 3 No:5
Hal:18
Sudjana, N., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya,
Bandung.
Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus, (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia,
Setia Purnama, Bandung
Supriyatna, Yatna., (2012), http://orangmajalengka.blogspot.com/2012/06/faktoryang-mempengaruhi-hasil-belajar.html (Diakses pada : 27 maret 2014)
Sunyono, (2005), Identifikasi Masalah Kesulitan Belajar Dalam Pembelajaran
Kimia SMA kelas X di Propinsi Lampung, Jurnal pendidikan MIPA-FKIP
Universitas Lampung.
Sutresna, Nana, (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X, Grafindo, Bandung
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep,
Landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
( STUDENTSTEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BERBASIS WORD
SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh
Erliza Yanti
NIM 4101131009
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berbasis Word Square Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Ibu Dra.
Hafni Indriati Nasution, M.Si,, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Dr. Ida Duma Riris, M.Si,, Dra. Ana Juniar, M.Si, dan
Dr. Mahmud, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih
disampaikan kepada Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, M.Si, selaku Dosen
Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Kimia di SMA
Swasta Persiapan Stabat yang telah banyak membantu selama penelitian ini
khususnya kepada Ibu Rotua selaku guru yang membimbing penulis selama
penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada Ibu saya tercinta
Sitiaman, Ayah saya tercinta Jamakudin Lembong dan kepada Nenek saya yang
tersayang Kasimah Kombih atas segala dukungan beliau semasa penulis
menempuh pendidikan di Unimed baik dari segi materi maupun dalam doa-doa
beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik, terima
kasih juga kepada abang – abang tercinta ( Indra Sumanjaya dan Irwanda ), adikadik tercinta (Rizky Jasdi dan Latipah Satriyanti) dan ponakkan yang terkasih
Raihan Maulana Pratama yg selalu jadi motivasi bagi penulis,serta sanak keluarga
yang sudah berdoa dan memberi dorongan dan dana kepada penulis dalam
v
menyelesaikan studi di Unimed. Dan ucapan terimakasih saya kepada yang
tersayang Suherman Sahputra, Spd yang selalu memberi motivasi dan dukungan
kepada saya.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para
sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya
Lysa Barina Rangkuti, Damayanti, Balqis Hakimitriyuza dan Joko Cahyono yang
selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Terima kasih
juga kepada seluruh sahabat Aldi Nasution, dedi sahputra siregar, Putri Permata
Sari, Fitri Apriana Siregar, Yurizka Hotpimanda Nasution, Asrina Nasution,
Triani Satsmi, Juni Astuti, desi rahmayanti, Nitha Gustiana Gulo, Juwita
simanungkalit, Indra Lasmana Tarigan, Heri Purwanto, Ardiansyah Harahap,
Rizjal Adiansyah, Ely Yusnita, Fatimah Nasution, Tukma Sari, Sapnita Idamarna
Daulay,
dan seluruh sahabat Pendidikan Kimia A 2010
yang telah banyak
membantu serta menjadi keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri
Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2014
Penulis,
Erliza Yanti
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Erliza Yanti (NIM 4101131009)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar kimia
siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
Students Team Achivement Division (STAD) berbasis word square dibandingkan
dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. pada pokok
bahasan hidrokarbon. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat
yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif
sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas yaitu kelas X 2 dan sebagai kelas
Kontrol dan kelas X 4 sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian kelas kontrol
dan kelas eksperimen masing-masing berjumlah 26 orang. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk
pilihan ganda berjumlah 18 soal. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
model pembelajaran koperatif tipe STAD berbasis Word Square dan kelas Kontrol
diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dari hasil
penelitian, untuk kelas Kontrol diperoleh nilai rataan pretest sebesar 22,88 ± 5,54
dan nilai rataan postest adalah 71,35 ± 11,11 sedangkan nilai rataan untuk kelas
eksperimen adalah 22,46 ± 6,70 dan nilai rata-rata postest adalah 78,19 ± 9,84.
Nilai rataan gain kelas Kontrol diperoleh 0,63 dan nilai rataan gain untuk kelas
kontrol dalah 0,72. Uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh x 2 hitung = 4,88
dan χ 2 tabel = 11,07, untuk postest diperoleh χ2 = 7,00 dan dan χ 2 tabel = 11,07. Uji
normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh dan χ 2 hitung = 8,88 dan χ 2 tabel =
11,07, untuk postest diperoleh χ 2 hitung = 8,77 dan dan χ 2 tabel = 11,07. Sehingga χ 2
2
hitung < χ tabel maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas,
untuk pretest diperoleh Fhitung = 1,51 dan F tabel = 1,92, untuk postest diperoleh
Fhitung = 1,275 dan F tabel = 1,92, sehingga Fhitung < F tabel, maka kedua sampel
homogen. Hasil uji t diperoleh thitung= -2,35 dan daerah kritis pada: t < - 1,9895
dan t > 1,9895, sehingga ttabel berada pada daerah kritis yang berarti Ho ditolak dan
Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD Berbasis Word Square dan yang diajar
dengan model pembelajaran konvensional.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Grafik
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
4
1.3
Rumusan Masalah
4
1.4
Batasan Masalah
4
1.5
Tujuan Penelitian
5
1.6
Manfaat Penelitian
5
1.7
Defini Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1
Kerangka Teoritis
7
2.1.1
Pengertian Belajar
7
2.1.2.
pengertian Hasil Belajar
8
2.1.3.
Model Pembelajaran
9
2.1.4
Model Pembelajaran Kooperatif
10
2.1.5.
Model Kooperatif Tipe STAD
15
2.1.6.
Word Square
16
2.1.7.
Model Pembelajran Konvensional
17
2.1.8.
Struktur pengajaran model pembelajaran konvensional
19
2.1.9.
Materi Hidrokarbon
20
2.2.
Kerangka Konseptual
29
2.3.
Hipotesis Penelitian
30
vii
BAB III METODE PENELITIAN
31
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
31
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.3
Variabel penelitian
31
3.4
Rancangan Penelitian
32
3.5
Instrument Penelitisan
33
3.5.1
Validitas tes
33
3.5.2
Reliabilitas tes
34
3.5.3
Tingkat Kesukaran Tes
35
3.5.4
Daya Pembeda
35
3.6
Rancangan Penelitan
36
3.7
Teknik Analisis Data
38
3.7.1
Uji Normalitas
38
3.7.2
Uji Homogenitas
38
3.7.3
Uji Hipotesis
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41
4.1.
Hasil Penelitian
41
4.1.1.
Analisis Data Instrumen Penelitian
41
4.1.2.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
42
4.2.
Analisis Data Hasil Penelitian
43
4.2.1.
Uji Normalitas
43
4.2.2.
Uji Homogenitas
44
4.2.3.
Uji Hipotesis
45
4.2.4.
Peningkatan Hasil Belajar
45
4.3.
Pembahasan
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
50
5.1.
Kesimpulan
50
5.2.
Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
51
viii
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaksis Model Pembelajaran Kooperatif
11
Tabel 2.2 Fase – Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
14
Tabel 2.3 Perhitungan Skor Pengembangan
15
Tabel 2.4. Nama dan rumus molekul senyawa alkana rantai lurus
22
Tabel 2.5. Nama, rumus struktur dan rumus 5 deret pertama
24
senyawa alkena
Tabel 2.6. Beberapa data fisis alkana rantai lurus
26
Tabel 2.7. Beberapa data fisis alkena
27
Tabel 2.8. Beberapa data fisis alkuna
27
Tabel 3.1. Rancangan Peneliyian
33
Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Tes
43
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data
44
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel
44
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Post Test
45
Tabel 4.5. Persen Peningkatan Hasil Belajar
46
xi
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian
37
Dokumentasi penelitian
119
ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa
43
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
Halaman
53
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
56
Lampiran 3. Kisi-kisi Instrument Test
64
Lampiran 4. Instrument Test
65
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Test
70
Lampiran 6. LKS
75
Lampiran 7. Kunci Jawaban LKS
77
Lampiran 8. Soal – Soal Word Square
80
Lampiran 9. Kunci jawaban Word Square
82
Lampiran 10. Kisi-kisi Instrument Test Valid
84
Lampiran 11. Instrument Test Valid
85
Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrument Test Valid
88
Lampiran 13. Data Uji Instrument Test
91
Lampiran 14. Uji Validitas Test
92
Lampiran 15. Uji Reliabilitas Test
94
Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran
95
Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda
97
Lampiran 18. Data Penentuan Sampel
99
Lampiran 19. Tabulasi Nilai
100
Lampiran 20. Standar Deviasi
102
Lampiran 21. Uji Normalitas
104
Lampiran 22. Uji Homogenitas
108
Lampiran 23. Uji Gain
110
Lampiran 24. Uji Hipotesis
113
Lampiran 25. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment
115
Lampiran 26. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X 2)
116
Lampiran 27. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
117
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
118
Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian
119
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai
peranan penting bagi kehidupan manusia, karena kimia merupakan ilmu dasar
untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi, namun dari hasil wawancara penulis
kepada beberapa siswa pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT), mereka beranggapan bahwa pelajaran kimia itu sulit dan
membosankan, karena banyak konsep-konsep yang bersifat abstrak dan harus
dihapalkan serta terdapat perhitungan-perhitungan yang sangat rumit. Hal ini
disebabkan proses pembelajaran kimia selama ini cenderung kurang menarik,
siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, suasana
kelas cenderung pasif dimana siswa yang bertanya pada guru sangat sedikit
meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. (Sunyono, 2005)
Adanya kesulitan atau kekurang senangan siswa terhadap pelajaran kimia
dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri
siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan
belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. (Slameto,
2003).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Swasta
Persiapan Stabat dengan mewawancarai salah seorang guru bidang studi kimia
kelas X (sepuluh) diketahui bahwa guru kimia disekolah tersebut sebagian masih
mengajar menggunakan metode konvensional hal ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga mengakibatkan nilai ulangan
harian siswa kurang memuaskan, setiap kali dilakukan ulangan dari 30 orang
siswa kelas X hanya sekitar 25% saja yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) KKM untuk mata pelajaran kimia di sekolah tersebut adalah 75 untuk
kelas regular.
2
Hidrokarbon merupakan materi pokok yang dipelajari dikelas X SMA
semester genap dan merupakan materi yang cukup penting dalam mempelajari
ilmu kimia serta berkelanjutan dikelas XII. Materi pokok Hidrokarbon merupakan
salah satu materi kimia yang membutuhkan kemampuan berkreativitas yang tinggi
dan merupakan salah satu dasar dari mempelajari ilmu kimia. Hal ini disebabkan
materi ini memuat hal-hal yang sifatnya mendasar dalam ilmu kimia, seperti
bagaimana menuliskan rumus kimia dan bagaimana memberi nama pada senyawa
kimia. Materi Hidrokarbon juga memberikan pengetahuan tentang nama-nama
trivial (nama dagang) senyawa-senyawa kimia, yaitu nama-nama senyawa yang
lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga materi ini sedikit banyak
dapat memberikan manfaat pada masyarakat, namun siswa kerap mengalami
kesulitan dalam menentukan struktur maupun nama kimia dari suatu senyawa.
(Diana, 2013)
Berdasarkan hal tersebut untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa
dalam memperlajari materi hidrokarbon, guru perlu melakukan upaya peningkatan
kualitas pembelajaran melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif agar penyajian
materi pelajaran kimia menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Salah satu
model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan meningkatkan
hasil belajar adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif dikembangkan dalam usaha meningkatkan aktivitas bersama sejumlah
siswa dalam satu kelompok dalam proses belajar mengajar. (Isjoni, 2009)
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan oleh
peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Students Team Achievement
Division (STAD).(Trianto,2009) menyatakan “model pembelajaran kooperatif
tipe STAD merupakan model pembelajaran yang sederhana”.
Penelitian mengenai Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini
sudah pernah diteliti yang dilakukan oleh (Rosmalinda,2010) dengan judul
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kecerdasan emosional dengan
menggunakan media powerpoint terhadap hasil belajar siswa diperoleh
peningkatan belajar sebesar 87%. Dan penelitian (Siregar Haroan,2012)
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkat sebesar
3
89,47%. Peneliti lain Anisa Fitri Wahyuningtyas dalam jurnal penelitian
pendidikan Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, hasil penelitian
menyimpulkan bahwa Terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi
hidrolisis garam dengan persentase ketuntasan siswa 90% siswa yang tuntas. Dan
peneliti lainnya lagi yaitu I Made Suarsa menyatakan dalam jurnal penelitian
pendidikan pasca sarjana Universitas Pendidikan Ganesha menyimpulkan yaitu
terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep kimia pada siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan lembar kerja siswa,
kooperatif tipe STAD tanpa lembar kerja siswa, dan model pembelajaran
langsung pada kelompok siswa yang memilki motivasi berprestasi tinggi dengan
kelompok siswa yang memilki motivasi berprestasi rendah.
Penelitian mengenai Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini
peneliti gabungkan dengan model word square yang merupakan salah satu media
pembelajaran yang mengandung unsur permainan sehingga dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan membuat materi pelajaran akan lebih
mudah dipahami oleh siswa.
Model word square ini pernah diteliti oleh asriyanti (2012) dengan jurnal
penelitian pendidikan penerapan model pembelajaran koopertaif word square
untuk meningkatkan hasil belajar hidrokarbon siswa, yang menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa meningkat samapai 80,2%. Dan peneliti lain Rohana Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau menyimpulkan Penerapan model
pembelajaran kooperatif Word square dapat meningkatkan prestasi belajar kimia
siswa kelas X SMAN 2 Pekanbaru pada pokok bahasan Hidrokarbon dan
Besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif word square pada
pokok bahasan hidrokarbon adalah 13,71%.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON
4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan
permasalahan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana modifikasi dalam penerapan metode pembelajaran dalam
pembelajaran kimia?
2. Apakah penyajian materi yang diberikan kurang dimodifikasi, cenderung
monoton dan membosankan, sehingga konsep dasar kimia menjadi kurang
menarik dan semakin sulit dipahami siswa sehingga menyebabkan
rendahnya prestasi belajar siswa?
3. Bagaimana cara pendekatan pembelajaran yang diterapkan agar tidak
berpusat pada guru?
1.3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis Word Square terhadap hasil belajar
kimia siswa ?
1.4 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi
hasil belajar kimia siswa maka masalah penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang diterapkan dibatasi pada model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (student team achievment) berbasis Word Square
yang diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran
konvensional dengan metode penugasan dan tanya jawab yang diterapkan
pada kelas kontrol.
2. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar kimia pada pokok bahasan
hidrokarbon di kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat tahun ajaran
2013/2014.
5
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah Mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Students Team Achivement Division (STAD) berbasis word square terhadap hasil
belajar kimia siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan peneliti antara
lain:
1. Bagi peneliti : sebagai bahan masukan bagi peneliti secara pribadi sebagai
calon guru bidang studi kimia dalam hal upanya meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pengajaran kimia dengan menggunakan koopertaif
tipe STAD (Students Team Achievment Division) berbasis word square.
2. Bagi guru : sebagai bahan masukan untuk mempersiapkan dan
menentukan usaha perbaikan segala sesuatu yang mendukung pencapaian
kesiapan siswa dan menyusun persiapan belajar dalam mengikuti proses
pembelajaran sehingga dapat membantu peningkatan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa : memberikan masukan, membantu meningkatkan prestasi
belajar siswa dan meningfkatkan kemandirian siswa.
4. Bagi penelitian terkait : sebagai bahan kajian dan studi literature untuk
penelitian selanjutnya mengenai pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Students Team Achievment Division) berbasis word square.
1.7 Defenisi Operasional
Bahan ajar yang digunakan sebagai sarana belajar sangat erat kaitannya
dengan prestasi siswa. Beberapa defenisi/istilah yang diambil dari judul penelitian
ini yaitu:
1. Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah
model
pembelajaran
kooperatif
dengan
menggunakan
kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
SMA Swasta
penyampaian
Persiapan Stabat secara heterogen. Diawali dengan
tujuan
pembelajaran,
penyampaian
materi,
kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. (Trianto, 2009)
kegiatan
6
2. Word Square adalah suatu media yang bisa dijadikan bahan ajar dalam
rangka meningkatkan daya pikir siswa secara acak dan mempermudah
siswa kelas X SMA Swasta Persiapan Stabat dalam memahami materi
ajah hidrokarbon. Word square akan meningkatkan aktivitas belajar siswa,
sebab siswa diajak aktif untuk mencari jawaban atau garis-garis kotak
yang dianggapnya benar dengan pertanyaan yang ada. (Istarani,2011)
3. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang merupakan gabungan unsur
hidrogen dan karbon yang kemudian membentuk sebuah ikatan kimia
hidrokarbon.
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab ke-IV, maka
kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
berbasis Word Square dan yang diajar dengan model pembelajaran konvensioanal.
Rataan nilai hasil belajar siswa di kelas penerapan model pembelajaran koperatif
tipe STAD berbasis Word Square adalah sebesar 78,19 dan rataan nilai hasil
belajar siswa di kelas penerapan model pembelajaran konvensioanal adalah
sebesar 71,35
5.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model pembelajaran STAD
mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat menghasilkan
hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran STAD hendaknya
mampu menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya sintaks
model STAD dapat berjalan dengan baik.
1
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2012), model pembelajaran kooperatif, http://jmuhfida.com/modelpembelajaran-kooperatif.html. (Diakses pada : 27 maret 2014)
Anisa Fitri Wahyuningtyas, Mohammad Sodiq Ibnu, Rachmad Nugroho, (2013),
Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil
Belajar, Jurnal penelitian Pendidikan Kimia, FMIPA UNM
Arends, R., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Asriyanti Jein Arbie., Astin P.Lukum., Erni Muhammad., (2013), Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Word Square untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Hidrokarbon Siswa, Jurnal Peneltian Pendidikan Kimia, FMIPA
UNG, Vol. 5 No. 11 Hal : 37
Diana, N.R., Sukardjo, J.S., dan Martini, K.S., (2013), Pengaruh Metode Jigsaw
Disertai Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia Ditinjau
dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok
Hidrokarbon Kelas X Semester Genap di SMA Negeri 1 Ponorogo T.A.
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Hal : 50
Dimyanti dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hidayat, J., (2007), Pelajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Arya Duta,
Depok.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009), Kimia 1, Yudistira, Jakarta
Karim, S., Suryatin, B., Salirawati, D., (2009), IPA Membuka Cakrawala Sekitar
untuk kelas VIII BSE, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Purba, M., (2007), Kimia SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rohana., Islamias., Johni Azmi., (2012), Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Word Square untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa,
2
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UNRI
Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, medan
Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, R., E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Slavin, R., E., (2010), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Sudarsa I Made., I Wayan Karyasa., I Nyaman Tika., (2013), Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan LKS Terhadap
Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau dari Motivasi Berprestasi, Jurnal
Penelitian Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, UNPG Volume 3 No:5
Hal:18
Sudjana, N., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya,
Bandung.
Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus, (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia,
Setia Purnama, Bandung
Supriyatna, Yatna., (2012), http://orangmajalengka.blogspot.com/2012/06/faktoryang-mempengaruhi-hasil-belajar.html (Diakses pada : 27 maret 2014)
Sunyono, (2005), Identifikasi Masalah Kesulitan Belajar Dalam Pembelajaran
Kimia SMA kelas X di Propinsi Lampung, Jurnal pendidikan MIPA-FKIP
Universitas Lampung.
Sutresna, Nana, (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X, Grafindo, Bandung
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep,
Landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.