PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

Oleh : SUHARDI NIM 409131077

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Medan pada tanggal 1 September 1989. Ayah bernama Mahyuddin dan Ibu bernama Derliarnis, dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada tahun 1995, penulis masuk SD SWASTA PERTIWI Medan , dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP SWASTA PERTIWI Medan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Medan, dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan kuliah di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan pada tahun 2009. Kegiatan Mahasiswa di Universitas Negeri Medan yang diikuti pernah menjadi asisten laboratorium kimia dasar. Hingga saat ini penulis sedang menyiapkan tugas akhir perkuliahan yaitu Skripsi.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Dra.Hj.Ani Sutiani, M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada, Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., Ibu Dra.Hj.Ratu Evina Dibyantini, M.Si, dan Ibu Dra. Hj. Hafni Indriati Nasution, M.Si., sebagai dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis.

Teristimewa ucapan terima kasih dan penghargaan tiada terhingga kepada Ayahanda Mahyuddin dan Ibunda Derlianis yang memberi kasih sayang tiada henti serta doa dan dukungan demi penyelesaian studi penulis, yang telah memotivasi penulis dari kecil untuk selalu semangat mengejar cita-cita, kepada adik-adik penulis Yesi Afriyanti, Bagus Syahputra, Khairumi dan M.Rizky Azhari yang sudah berdoa dan memberi dukungan serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.


(5)

Tidak lupa pula, penulis menyampaikan terima kasih kepada para sahabat yang juga memberi banyak masukan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini, kepada anggota F5 ( M.Diky Zulkarnaen,Alkadri,Boi,dan Amar ), anggota genk gembel executive (Amel,Lia,Lili,Dindas,Dinda,dll) terima kasih untuk dukungan dan motivasinya, dan seluruh teman-teman Pendidikan Kimia Dik B’09,Dik A’09 dan Ekstensi’ 09 Serta semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih untuk semua bantuan dan dukungannya.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

.

Medan, Juli 2013 Penulis,

SUHARDI NIM. 409131077


(6)

iii

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make

A Match terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok

Bahasan Sistem Koloid

SUHARDI (409131077)

ABSTRAK

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Konvensional (ceramah) pada pokok bahasan sistem koloid.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MAN 3 MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 pengambilan sampel secara purposive sampling dan diperolehlah dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Kelas eksperimen diberi pengajaran model make a match dan kelas control diberi pengajaran konvensional.sebelum dilakukan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 35,62+ 8,41 dan setelah diberikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match diperoleh hasil belajar siswa sebesar 88,37 + 7,67. Sedangkan untuk siswa kelas kontrol sebelum dilakukan perlakuan diperoleh hasil belajar siswa sebesar 36,50 + 6,62 dan setelah diberikan pembelajaran konvensional (ceramah) diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar 83,62 + 6,30.Hasil pengujian hipotesis diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 3,06 > 1,67 dengan taraf signifikasi 5% (α = 0,05) atau dengan taraf

kepercayaan 95% sehingga Ha diterima yang berarti hasil belajar kimia siswa antara yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (ceramah) pada materi pokok Sistem Koloid. Dari hasil perhitungan gain antara post-tes dan pre-tes kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh besarnya gain pada kelas eksperimen adalah 81% dan pada kelas kontrol adalah 72%.


(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Rumusan Masalah 4

1.4.Batasan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian belajar 7

2.2. Pengertian hasil belajar 8

2.3.Karakteristik Pembelajaran Kimia 9

2.4. Model Pembelajaran 10

2.4.1.Pengertian Model Pembelajaran 10

2.4.2.Model Pembelajaran Konvensional 11

2.4.3.Model Pembelajaran Kooperatif 12

2.4.4.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match 13 2.4.5.Kebaikan dan Kekurangan Model Pembelajaran Make a Match 18

2.5.Media Pengajaran 18

2.5.1.Definisi Media Pengajaran 18

2.5.2.Fungsi Media Pengajaran 19

2.5.3.Media sebagai sumber belajar 20

2.6.Media Windows Movie Maker 21

2.6.1.Format Pembuatan Movie Maker 22

2.6.2.Kelebihan dan Kekurangan Windows Movie Maker 22

2.7.Analisis Materi 23

2.7.1.Pengertian Koloid 23

2.7.2.Penggolongan Koloid 23

2.7.3.Sifat-Sifat Koloid 24

2.7.4.Kegunaan Koloid 27

2.7.5.Pembuatan Koloid 28


(8)

v

2.8. Kerangka Konseptual 31

2.9. Hipotesis 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian 33

3.2.Populasi dan Sampel 33

3.3.Variabel dan Instrument Penelitian 33

3.4. Rancangan Penelitian 37

3.5. Teknik Pengumpulan Data 40

3.6. Teknik Analisis Data 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Instrumen Untuk Mengukur Hasil Belajar 43

4.1.1. Tingkat Kesukaran Instrument Tes 43

4.1.2. Daya Pembeda Instrument Tes 43

4.1.3. Validitas Instrumen Tes 43

4.1.4. Reliabilitas Instrumen Tes 43

4.2. Data Hasil Penelitian 44

4.3. Analisis Data 44

4.3.1. Uji Normalitas Data 45

4.3.2. Uji Homogenitas Data 45

4.3.3. Uji Hipotesis 46

4.3.4. Persen(%) Peningkatan Hasil Belajar (gain) 47

4.4. Pembahasan 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52


(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Pembuatan Koloid 30

Gambar 3.1. Rancangan penelitian 39


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Fase Pembelajaran Make a Match 17

Tabel 2.2. Pengelompokkan Sistem Koloid 24

Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 27

Tabel 3.1. Kriteria Validitas Tes 35

Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes 37

Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 38

Tabel 4.1. Tabel Hasil Belajar Siswa 44

Tabel 4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 45

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data 45

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data 46

Tabel 4.5. Uji Hipotesis 46


(11)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Kimia Koloid 55

Lampiran 2 RPP 58

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 84

Lampiran 4 Instrumen tes 94

Lampiran 5 Analisis Kisi Instrumen tes setelah divalidasi 102

Lampiran 6 Instrumen tes setelah divalidasi 110

Lampiran 7 Tabel Validitas Instrumen 113

Lampiran 8 Tabel Reliabilitas Instrumen 114

Lampiran 9 Tabel Tingkat Kesukaran Tes 115

Lampiran 10 Tabel Daya Pembeda Tes 116

Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes 117

Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Tes 119

Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 120

Lampiran 14 Perhitungan Daya Pembeda Tes 121

Lampiran 15 Tabulasi Nilai Siswa 122

Lampiran 16 Uji Normalitas Data 124

Lampiran 17 Uji Homogenitas Data 126

Lampiran 18 Uji Hipotesis 128

Lampiran 19 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 130

Lampiran 20 Tabel nilai r product 135

Lampiran 21 Tabel Nilai Chi Kuadrat 136


(12)

vi

Lampiran 23 Tabel Distribusi F 138

Lampiran 24 Contoh Kartu Indeks 139

Lampiran 25 Media Windows Movie Maker 141


(13)

vii

DAFTAR PUSTAKA

Agreranti ,M.2011.Pengaruh Teknik Pembelajaran Make A Match dengan menggunakan media gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa : Semarang.

Agustifa,F. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Rumus Kimia Dan Tata Nama Senyawa Kelas X Di SMA,Skripsi Unimed : Medan. Aunurrahman.2011. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.

Djamarah, Z.2006.Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi) .Penerbit Rineka Istarani.2012.58 Model Pembelajaran Inovatif.Media Persada : Medan

E.Slamido,S.2011.Instructional Technology and Media for Learning Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan.PT Prenada Media Group:Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan .2009.Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan.FMIPA Unimed.Medan

Huda ,M.2011.Cooperative Learning.Pustaka Belajar : Yogyakarta.

Hamalik. 2002. Proses Belajar Mengajar. PT Bina Aksara: Jakarta.

Ibrahim, dkk.2000. Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Universitas Negeri Surabay : Surabaya.

Isjoni .2009.Pembelajaran Kooperatif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lie,A.2010.Cooperative Learning .Grasindo : Jakarta

Manik,A.2012.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Menngunakan Media Hand Out Terhadap Hasil Belajar Kimia SiswaPda Pokok Bahasan Hidrokarbon di SMA.Skripsi Unimed : Medan

Melidya,R.2011. Pendesainan Media pembelajaran Berintegrasi Pendidikan Karakter Dengan Menggunakan Media Windows Movie Maker Pada Pokok Bahasan Koloid.Skripsi Unimed : Medan


(14)

viii

Munir. 2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta : Bandung

Nugraha,Y.2011.Cara Instan Menguasai Program Editing.Agogos Publishing : Jakarta

Oxtoby,D.2001.Prinsip-Prinsip Kimia Modern.Jakarta : Erlangga.

P,Gustina.2012. Pengaruh Penggunaan Media Berbasis Komputer Window Movie Maker Pada Genius Leraning Strategi Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid.Skripsi Unimed : Medan

Purba, M. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI IPA. Jakarta : Erlangga

Silitonga,P.M.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED : Medan.

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya . Rineka Cipta: Jakarta

Sudjana, N.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya.

Suharsimi,Arikunto.2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara:Jakarta

Sutresna,N.2007.Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI IPA.Bandung : Grafindo.

Unggul,S. 2007. Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas XI. Surakarta: P.T Phibeta Aneka Gama


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru. Pendidikan harus mampu mendorong siswa agar dapat mengembangkan dirinya sendiri dalam mengembangkan konsep-konsep, kreativitas, kehendak, serta emosinya. Agar hal ini terwujud dibutuhkan ketepatan dalam memilih model dan strategi pembelajaran Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dipandang lebih efektif agar kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru tersebut benar-benar menjadi milik atau bagian dari diri siswa, sehingga siswa turut aktif selama proses belajar mengajar berlangsung (Ibrahim , 2000 ).

Berdasarkan pengamatan peneliti ketika melaksanakan Program Pelatihan Lapangan Terpadu (PPLT) guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah ,tanya jawab dan latihan) dalam pembelajaran kimia, kegiatan pembelajaran dimulai dengan menjelaskan materi ajar kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal dan tanya jawab. Pada pengamatan tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat rendah, siswa cenderung pasif dan hanya mencatat keterangan yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan peranan dari siswa minim padahal metode pengajaran merupakan unsur penting untuk keberhasilan siswa dalam belajar. Jadi memilih dan menggunakan metode pengajaran harus mempertimbangkan diri siswa, yakni seberapa jauh siswa diikutsertakan dalam proses pengajaran untuk dirinya.

Salah satu metode pembelajaran yang mengakibatkan siswa terlihat lebih aktif adalah pembelajaran dengan menggunakan metode Make A Match. Model pembelajaran kooperatif make a match (mencari pasangan) memiliki sejumlah strategi pembelajaran yang efektif, digunakan untuk individu tertentu sesuai


(16)

2

dengan kemampuannya masing-masing. Penggunaan media berupa kartu indeks pada model pembelajaran make a match (mencari pasangan) diharapkan mampu merangsang siswa dalam proses belajar mengajar, membantu keefektifan proses pembelajaran, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang diberikan, menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, membawa kesegaran dan variasi baru bagi pengalaman belajar siswa sehingga siswa tidak bersikap pasif (Agreranti.M , 2012 ).

Teknik Pembelajaran Make A Match dilakukan dalam kelas dalam suasana yang menyenangkan karena dalam pembelajarannya siswa dituntut untuk berkompetisi mencari pasangan dari kartu yang sedang dibawannya dalam waktu yang cepat.Guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan atau permasalahan dan kartu yang bersisi jawabannya setiap siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu soal dan menacari jawabannya setiap siswa mencari kartu jawaban yang sesuai dengan persoalannya.siswa yang mendapatkan pasangan kartu yang benar dalam waktu yang telah ditentukan akan mendapatkan nilai – reward kartu dikumpulkan lagi dan dikocok untuk digunakan pada babak berikutnya (Agreranti.M , 2012 ).

Materi Sistem Koloid merupakan materi yang diajarkan pada kelas XI IPA semester genap.Materi koloid mempelajari mengenai perbedaan larutan sejati , koloid dan suspense , sifat sifat koloid gerak brown , adsorpsi , koagulasi , dll) dan jenis – jenis koloid . Materi koloid merupakan materi yang pada umumnya bersifat abstrak banyak konsep yang membutuhkan daya imajinasi untuk memahaminya seperti gerak acak partikel koloid ( gerak Brown), proses pemisahan partikel koloid dengan arus listrik (elektroforesis) dan jenis koloid

beserta fase terdispersi dan medium pendispersinya (Handayani.T, 2012). Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran juga dapat dipengaruhi oleh

media pembelajaran yang digunakan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan dalam media pembelajaran berbasis computer salah satunya adalah Windows Movie Maker.Windows Movie Maker.Windows Movie Maker merupakan media pembelajaran Audio-Visual


(17)

3

yang berisi film pendek yang dibuat dari kumpulan foto , video dan suara,media ini diharapkan dapat menggambarkan konsep abstrak pada materi koloid secara jelas dan lebih menarik sehingga diharapkan siswa dapat lebih memahami materi koloid.

Keberhasilan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam pembelajaran telah banyak diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzia Agustifa pada tahun 2012 menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran koperatif tipe make a match pada pokok bahasan Tata Nama Senyawa dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 68% (76,58 ± 5,70),sedangkan pada pembelajaran konvensional meningkatkan hasil belajar sebesar 62% (70,47 ± 6,0).Penelitian lain yang dilakukan oleh Asriati Manik pada tahun 2012 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan hidrokarbon dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 69% (73,38 ± 9,20 ),sedangkan pada pembelajaran konvensional meningkatkan hasil belajar sebesar 48% (58,54 ± 9,40).Keberhasilan penggunaan media berbasis computer Windows Movie Maker juga telah banyak diteliti diantaranya oleh Rizky Melidya Utami (2012) yang menunjukkan hasil bahwa pengunaan media windows movie maker pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik unsur dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 69% (77,71 ± 9,78).Penelitian lain yang dilakukan oleh Gustina Panjaitan (2012) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan media berbasis computer windows movie maker pada materi koloid dapat meningkat sebesar 50% (72,05 ± 9,62) .

Kegiatan penelitian ini dilakukan di MAN 3 Medan. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada hasil observasi singkat mengenai model pembelajaran yang digunakan guru pada saat mengajar dan juga Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa.Selama ini guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dimana guru menyampaikan materi ajar dengan berceramah kemudian dilanjutkan dengan megerjakan soal-soal latihan di papan tulis.Hal ini menyebabkan peran siswa tidak merata, hanya siswa – siswa pintar saja yang mau mengerjakan soal –soal di papan


(18)

4

tulis,sedangkan siswa yang lain hanya terduduk diam sambil mencatat keterangan yang ditulis temannya.Hal ini tentu sangat menyulitkan bagi siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai nilai KKM yang cukup tinggi yaitu 70.Oleh karena itu perlu adanya penerapan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran salah satu model yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran mencari pasangan (make a match) dengan model ini diharapkan seluruh siswa baik yang berkemampuan tinggi atau rendah dapat terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Berdasarkan semua hal yang diuraikan di atas peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul: “ Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid ”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Metode pengajaran guru yang bersifat monoton, kurang bervariasi, dan tidak menarik bagi siswa

2. Peran siswa dalam kegiatan belajar masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan guru sehingga siswa cenderung pasif

3. Peran siswa tidak merata

4. Koloid merupakan pelajaran yang umumnya mencakup konsep yang abstrak.

1.3.Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make


(19)

5

a Match lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Konvensional pada Pokok Bahasan Sistem Koloid “ ?

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA MAN 3 Medan tahun ajaran 2012/2013

2. Pokok bahasan yang diajarakan adalah Sistem Koloid

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional ( ceramah ) pada kelas control.

4. Media pembelajaran yang digunakan adalah media Windows Movie Maker

5. Hasil belajar siswa setelah diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada pokok bahasan Sistem Koloid.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional (ceramah) pada pokok bahasan sistem koloid.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi siswa : siswa akan terbantu dalam proses belajarnya karena adanya metode yang dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga siswa akan lebih tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.

b. Bagi guru : guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar mengajar terutama pada pokok bahasan koloid, karena telah mengetahui metode yang sesuai untuk digunakan.


(20)

6

c. Bagi sekolah : sebagai informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.

d. Bagi peneliti : hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik kelak.

1.7.Definisi Operasional

1. Model pembelajaran make a match merupakan salah satu jawaban atas kelemahan pembelajaran kooperatif guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, guru menerapkan model pembelajaran make a match. Model make a match adalah bentuk pengajaran dengan cara mencari pasangan kartu yang telah dimiliki dan pasangan bisa dalam bentuk orang perorang apabila jumlah siswa banyak, kemudian berhadapan untuk saling menjelaskan makna kartu yang dimiliki. Metode make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.

2. Media berbasis komputer yang digunakan peneliti dibuat dengan komputer bersifat visual yang menggunakan aplikasi Windows Movie Maker dan memuat materi sistem koloid. Berbagai materi sistem koloid ditampilkan secara audio visual yang menambah ketertarikan siswa dengan materi tersebut sehingga proses belajar tidak membosankan dan siswa dapat lebih memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak dalam materi sistem koloid.

3. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari selisih nilai tes awal dan tes akhir siswa pada pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe make a match dan pembelajaran konvensional.

4. Sistem Koloid merupakan pokok bahasan kimia yang digunakan peneliti di MAN 3 MEDAN pada kelas XI IPA semester genap yang membahas tentang penggolongan koloid,sifat-sifat koloid,kegunaan koloid dan pembuatan koloid.


(21)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match memberikan hasil yang lebih baik (88,37 ± 7,67), daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional (83,62 ± 6,30). Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match memberikan hasil yang tinggi yakni sebesar 81% daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar 72% .

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang mampu melibatkan siswa secara aktif sehingga hasil belajar kimia dapat tercapai secara optimalkhususnya pada pokok bahasan sistem koloid.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya fase – fase dalam model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat berjalan dengan baik.


(22)

vii

DAFTAR PUSTAKA

Agreranti ,M.2011.Pengaruh Teknik Pembelajaran Make A Match dengan menggunakan media gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa : Semarang.

Agustifa,F. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Rumus Kimia Dan Tata Nama Senyawa Kelas X Di SMA,Skripsi Unimed : Medan. Aunurrahman.2011. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.

Djamarah, Z.2006.Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi) .Penerbit Rineka Istarani.2012.58 Model Pembelajaran Inovatif.Media Persada : Medan

E.Slamido,S.2011.Instructional Technology and Media for Learning Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan.PT Prenada Media Group:Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan .2009.Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan.FMIPA Unimed.Medan

Huda ,M.2011.Cooperative Learning.Pustaka Belajar : Yogyakarta.

Hamalik. 2002. Proses Belajar Mengajar. PT Bina Aksara: Jakarta.

Ibrahim, dkk.2000. Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Universitas Negeri Surabay : Surabaya.

Isjoni .2009.Pembelajaran Kooperatif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lie,A.2010.Cooperative Learning .Grasindo : Jakarta

Manik,A.2012.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Menngunakan Media Hand Out Terhadap Hasil Belajar Kimia SiswaPda Pokok Bahasan Hidrokarbon di SMA.Skripsi Unimed : Medan

Melidya,R.2011. Pendesainan Media pembelajaran Berintegrasi Pendidikan Karakter Dengan Menggunakan Media Windows Movie Maker Pada Pokok Bahasan Koloid.Skripsi Unimed : Medan


(23)

viii

Munir. 2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta : Bandung

Nugraha,Y.2011.Cara Instan Menguasai Program Editing.Agogos Publishing : Jakarta

Oxtoby,D.2001.Prinsip-Prinsip Kimia Modern.Jakarta : Erlangga.

P,Gustina.2012. Pengaruh Penggunaan Media Berbasis Komputer Window Movie Maker Pada Genius Leraning Strategi Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid.Skripsi Unimed : Medan

Purba, M. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI IPA. Jakarta : Erlangga

Silitonga,P.M.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED : Medan.

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya . Rineka Cipta: Jakarta

Sudjana, N.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya.

Suharsimi,Arikunto.2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara:Jakarta

Sutresna,N.2007.Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI IPA.Bandung : Grafindo.

Unggul,S. 2007. Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas XI. Surakarta: P.T Phibeta Aneka Gama


(1)

4

tulis,sedangkan siswa yang lain hanya terduduk diam sambil mencatat keterangan yang ditulis temannya.Hal ini tentu sangat menyulitkan bagi siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai nilai KKM yang cukup tinggi yaitu 70.Oleh karena itu perlu adanya penerapan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran salah satu model yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran mencari pasangan (make a match) dengan model ini diharapkan seluruh siswa baik yang berkemampuan tinggi atau rendah dapat terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Berdasarkan semua hal yang diuraikan di atas peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul: “ Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid ”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Metode pengajaran guru yang bersifat monoton, kurang bervariasi, dan tidak menarik bagi siswa

2. Peran siswa dalam kegiatan belajar masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan guru sehingga siswa cenderung pasif

3. Peran siswa tidak merata

4. Koloid merupakan pelajaran yang umumnya mencakup konsep yang abstrak.

1.3.Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make


(2)

a Match lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Konvensional pada Pokok Bahasan Sistem Koloid “ ?

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA MAN 3 Medan tahun ajaran 2012/2013

2. Pokok bahasan yang diajarakan adalah Sistem Koloid

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional ( ceramah ) pada kelas control.

4. Media pembelajaran yang digunakan adalah media Windows Movie Maker

5. Hasil belajar siswa setelah diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada pokok bahasan Sistem Koloid.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional (ceramah) pada pokok bahasan sistem koloid.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi siswa : siswa akan terbantu dalam proses belajarnya karena adanya metode yang dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga siswa akan lebih tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.

b. Bagi guru : guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar mengajar terutama pada pokok bahasan koloid, karena telah mengetahui metode yang sesuai untuk digunakan.


(3)

6

c. Bagi sekolah : sebagai informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.

d. Bagi peneliti : hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik kelak.

1.7.Definisi Operasional

1. Model pembelajaran make a match merupakan salah satu jawaban atas kelemahan pembelajaran kooperatif guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, guru menerapkan model pembelajaran make a

match. Model make a match adalah bentuk pengajaran dengan cara mencari

pasangan kartu yang telah dimiliki dan pasangan bisa dalam bentuk orang perorang apabila jumlah siswa banyak, kemudian berhadapan untuk saling menjelaskan makna kartu yang dimiliki. Metode make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.

2. Media berbasis komputer yang digunakan peneliti dibuat dengan komputer bersifat visual yang menggunakan aplikasi Windows Movie Maker dan memuat materi sistem koloid. Berbagai materi sistem koloid ditampilkan secara audio visual yang menambah ketertarikan siswa dengan materi tersebut sehingga proses belajar tidak membosankan dan siswa dapat lebih memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak dalam materi sistem koloid.

3. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari selisih nilai tes awal dan tes akhir siswa pada pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe make a match dan pembelajaran konvensional.

4. Sistem Koloid merupakan pokok bahasan kimia yang digunakan peneliti di MAN 3 MEDAN pada kelas XI IPA semester genap yang membahas tentang penggolongan koloid,sifat-sifat koloid,kegunaan koloid dan pembuatan koloid.


(4)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match memberikan hasil yang lebih baik (88,37 ± 7,67), daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional (83,62 ± 6,30). Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match memberikan hasil yang tinggi yakni sebesar 81% daripada

peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar 72% .

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang mampu melibatkan siswa secara aktif sehingga hasil belajar kimia dapat tercapai secara optimalkhususnya pada pokok bahasan sistem koloid.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu

dengan baik supaya fase – fase dalam model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat berjalan dengan baik.


(5)

vii

DAFTAR PUSTAKA

Agreranti ,M.2011.Pengaruh Teknik Pembelajaran Make A Match dengan

menggunakan media gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa :

Semarang.

Agustifa,F. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Rumus Kimia Dan Tata Nama Senyawa Kelas X Di SMA,Skripsi Unimed : Medan. Aunurrahman.2011. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.

Djamarah, Z.2006.Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi) .Penerbit Rineka Istarani.2012.58 Model Pembelajaran Inovatif.Media Persada : Medan E.Slamido,S.2011.Instructional Technology and Media for Learning Teknologi

Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan.PT Prenada

Media Group:Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan .2009.Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan.FMIPA Unimed.Medan

Huda ,M.2011.Cooperative Learning.Pustaka Belajar : Yogyakarta. Hamalik. 2002. Proses Belajar Mengajar. PT Bina Aksara: Jakarta.

Ibrahim, dkk.2000. Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Universitas Negeri Surabay : Surabaya.

Isjoni .2009.Pembelajaran Kooperatif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie,A.2010.Cooperative Learning .Grasindo : Jakarta

Manik,A.2012.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Menngunakan Media Hand Out Terhadap Hasil Belajar Kimia

SiswaPda Pokok Bahasan Hidrokarbon di SMA.Skripsi Unimed : Medan

Melidya,R.2011. Pendesainan Media pembelajaran Berintegrasi Pendidikan Karakter Dengan Menggunakan Media Windows Movie Maker Pada Pokok

Bahasan Koloid.Skripsi Unimed : Medan


(6)

Munir. 2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta : Bandung

Nugraha,Y.2011.Cara Instan Menguasai Program Editing.Agogos Publishing : Jakarta

Oxtoby,D.2001.Prinsip-Prinsip Kimia Modern.Jakarta : Erlangga.

P,Gustina.2012. Pengaruh Penggunaan Media Berbasis Komputer Window Movie Maker Pada Genius Leraning Strategi Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid.Skripsi Unimed : Medan

Purba, M. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI IPA. Jakarta : Erlangga

Silitonga,P.M.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED : Medan.

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya . Rineka Cipta: Jakarta

Sudjana, N.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya.

Suharsimi,Arikunto.2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara:Jakarta Sutresna,N.2007.Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI IPA.Bandung : Grafindo. Unggul,S. 2007. Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas XI. Surakarta: P.T Phibeta Aneka

Gama