PERTANIAN PADA SAWAH ORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGSI.

(1)

PERTANIAN PADI SAWAH ORGANIK DI DESA

LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

POLORIA SITORUS NIM. 071233320071

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

viii ABSTRAK

Poloria Sitorus, NIM. 071233320071. Pertanian Padi Sawah Organik di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, 2) mengetahui pengaruh penerapan sistem pertanian organik terhadap produksi padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Penelitian dilakukan di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petani organik yang tergabung dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas yang berjumlah 50 KK. Mengingat populasi dalam penelitian ini relatif kecil, maka populasi dijadikan sekaligus sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan teknik komunikasi langsung (wawancara) kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan oleh Kelompok Tani Subur dapat meningkatkan produksi padi, meningkatkan pendapatan petani, mengurangi biaya produksi pertanian dan meningkatkan kesuburan biologis lahan pertanian.


(3)

v

KATA PENGANGTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menuliskan

skripsi yang berjudul “Pertanian Padi Sawah Organik di Desa Lubuk Bayas” ini hingga selesai.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengalam banyak tantangan namun dapat teratasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs.W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi bagi penulis. 7. Ibu Dra.Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik bagi penulis,

yang tiada henti memberikan perhatian tentang studi penulis selama dalam masa kuliah, memberikan motivasi, waktu luang untuk diskusi, memberikan kritik dan


(4)

vi

saran-saran yang membangun hingga proses penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sedemikian rupa.

8. Seluruh staf Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi (tanpa terkecuali) yang tentunya punya peran penting dalam mendukung studi penulis selama dalam perkuliahan hingga akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Bapak Hayat Siagian, selaku staf pegawai di Jurusan Pendidikan Geografi yang selalu memberi waktu, bantuan moril dan motivasi kepada penulis sehingga penulis kembali ke kampus untuk menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Geografi.

10. Bapak Ruslizar, SE selaku Kepala Desa di Desa Lubuk Bayas.

11. Bapak Udin selaku narasumber utama penulis yang selalu memberikan waktunya untuk diskusi terkait pengembangan pertanian organik hingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

12.Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda M. Sitorus dan Ibunda tercinta M. br Simanjuntak yang dengan keseluruhannya mereka ikhlas memberikanku kehidupan yang sangat layak, mengasuh, membesarkan dan mendidik serta meberikan dukungan yang sebesar-besarnya untuk pencapaian cita-cita saya di dunia pendidikan.

13.Terkhusus kepada abangda Juhendri Chaniago yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini selama beberapa waktu ke Desa Lubuk Bayas. Terimakasih telah memberikan waktu untuk selalu berbagi, diskusi dan membantu mencari referensi-referensi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

14.Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ito Ama Ni Pantun yang sejak awal menggagas langkahku untuk berani melangkah ke dunia kampus. Begitupun Kak Febry, Kak Wulan, Kak Sary dan Ito Harapan yang selalu dengan tulus dan bersusah payah memberi dukungan secara moral dan materil untuk study saya. Tentunya saya


(5)

vii

tak akan dapat membayarnya dengan materi dan apa pun. Hanya do’a dan pinta dapat saya panjatkan kepada Sang Pemilik Kehidupan, kiranya rezeky selalu dilimpahkan-Nya dalam kehidupan abang dan kakak-kakak saya dan selalu diberikan kesehatan dimana pun mereka berada.

15.Kepada teman-teman saya di Komunitas Sastra Indonesia (KSI)-Medan yang tak bisa saya sebutkan satu per satu, terima kasih selalu memberikan letikan ide dan selalu memberikan dorongan kepada penulis untuk terus berproses dalam hal menulis, pencapaian-pencapaian dan untuk meraih mimpi-mimpi besar dalam hidup ini.

Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan untuk penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis

(Poloria Sitorus)


(6)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN………. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... .... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... .... iv

KATA PENGANTAR ... .... v

ABSTRAK ... .... viii

DAFTAR ISI .... ... ix

DAFTAR TABEL ... .. xi

DAFTAR GAMBAR ... . xii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Sejarah Kelahiran Teknik Bertani Organik... 9

2. Gerakan Perlawanan Terhadap Pertanian Kimia……….. 17

3. Pemahaman dan Keunggulan Pertanian Organik……… 23

4. Pertanian Sistem Organik... 26

5. Penelitian Yang Relevan……… 34

B. Kerangka Berpikir……… 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Lokasi Penelitian ... 42


(7)

x

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 43

D. Tekhnik Pengumpulan Data ... 44

E. Teknik Analisa Data ... 45

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH ... 48

A. Keadaan Fisik Wilayah Penelitian ... 48

1. Letak ... 48

2. Iklim ... 51

3. Tofografi ... 52

4. Tanah ... 52

5. Jenis Penggunaan Lahan ... 52

B. Keadaan Non-Fisik Wilayah Penelitian ... 54

C. Sarana dan Prasarana... 60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Hasil Penelitian ... 62

1. Idenitas Respoden ... 62

2. Luas Lahan Pertanian Organik yang Dimiliki Responden ... 65

3. Faktor Pendukung Menerapkan Sistem Pertanian Organik ... 67

5. Penerapan Sistem Pertanian Organik ... 68

6. Pembuatan Pupuk Alami (Organik) ... 81

B. Pembahasan ... 90

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ……… ... 95


(8)

xi

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

1. Penggunaan Lahan di Desa Lubuk Bayas………54

2. Komposisi Penduduk Desa Lubuk Bayas Berdasarkan Umur………….…....55 3. Komposisi Penduduk Desa Lubuk Bayas Berdasarkan Tingkat Pendidikan...56 4. Komposisi Penduduk Desa Lubuk Bayas Berdasarkan Mata Pencaharian…..57 5. Komposisi Penduduk Desa Lubuk Bayas Berdasarkan Agama………...58 6. Komposisi Penduduk Desa Lubuk Bayas Berdasarkan Sub-Etnis…………...59 7. Distribusi Responden Berdasarkan Usia...………...63 8. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……….64 9. Distribusi Luas Lahan yang dimiliki Petani di Kelompok Tani Subur………66 10.Perbanding metode SRI organik dengan metode konvensional...80 11.Komposisi Pembuatan EM4 oleh Kelompok Tani Subur………89


(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir……….. 42

2. Peta Kabupaten Serdang Bedagai……….. 48

3. Peta Kecamatan Perbaungan……….. 49

4. Peta Desa Lubuk Bayas……….. 50

5. Penulis bersama narasumber saat memantau lahan pertanian……….. 71

6. Lahan pertanian organik yang telah dibajak... 71

7. Jerami sisa panen dibiarkan membusuk pada lahan………. 72

8. Lahan pertanian yang telah ditaburi pupuk kompos………. 73

9. Pembuatan petak pembenihan di lahan pertanian………. 75

10.Petani menaburkan pupuk kompos pada petak pembenihan... 75

11.Pencabutan benih padi pada usia 10 Hari……….……… 77

12.Pencabutan benih padi saat akan ditaman ke lahan sawah……… 77

13.Metode tanam SRI Organik……… 79

14.Metode tanam SRI Organik satu benih per satu titik tanam…………. 79

15.Petak sawah digaris dengan ukuran 25cm x 25 cm...79

16.Kandang sapi milik Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas... 84

17.Kotoran sapi ditumpuk di dalam kandang sapi... 85

18.Lubang penampungan urin sapi di kandang sapi... 87

19.POC hasil fermentasi urin sapi……….. 88


(10)

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peta

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara

Lampiran 3 : Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 4 : Surat Nota Tugas

Lampiran 5 : Surat Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 6 : Persetujuan Seminar Proposal Penelitian Lampiran 7 : Undangan Seminar Proposal Penelitian Lampiran 8 : Daftar Hadir Seminar Proposal Penelitian Lampiran 9 : Berita Acara Seminar Proposal Penelitian Lampiran 10 : Lembar Perbaikan Seminar Proposal Penelitian Lampiran 11 : Penerbitan Surat Izin Penelitian

Lampiran 12 : Surat Izin Mengadakan Penelitian

Lampiran 13 : Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian Dari Desa Lubuk Bayas


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara agraris yang kehidupan masyarakatnya banyak didukung oleh sektor pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup di daerah pedesaan dan pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini membedakan bahwa penduduk yang hidup di desa pada umumnya mata pencahariannya dalam bidang pertanian. Untuk itu, kedudukan lahan sangat penting bagi kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan manusia maupun sebagai tempat untuk melangsungkan kehidupannya. Hubungan antara manusia dan lahan sangat kompleks, dengan pengertian adanya hubungan yang saling membutuhkan. Di satu pihak, manusia mengolah lahan untuk memperoleh hasil yang seoptimal mungkin dan di lain pihak, lahan itu sendiri memerlukan pengawetan dan perlindungan dari manusia agar kelestariannya tetap terjaga.

Penggunaan lahan pertanian yang secara umum berada di daerah pedesaan dan banyak dipengaruhi oleh corak kehidupan masayarakat yang berkecimpung di bidang pertanian, seperti dikemukakan oleh Mubyarto, bahwa selain merupakan usaha si petani, pertanian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Bahkan suatu cara hidup, sehingga tidak hanya aspek ekonomi saja, tetapi aspek sosial dan kebudayaan serta aspek kepercayaan dan keagamaan dan aspek tradisi, semua memegang peranan penting dalam tindakan petani.


(13)

2

Lahan merupakan bagian dari bentang alam yang meliputi hubungan fisik termasuk iklim, topografi atau relief, hidrologi tanah dan keadaan vegetasi alam yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Penetapan penggunaan lahan pada umumnya didasarkan pada karakteristik lahan dan daya dukung lingkungannya. Bentuk penggunaan lahan yang ada dapat dikaji kembali melalui proses evaluasi berbagai penggunaannya. Untuk lebih memperluas pola pengelolaan sumberdaya lahan diperlukan teknologi usaha tani guna meningkatkan produktivitas pertanian.

Meski pada awal mulanya, sejak ilmu bercocok tanam dikenal oleh manusia. Pada saat itu semuanya dilakukan secara tradisional dan menggunakan bahan-bahan yang alamiah. Namun seiring perkembangan era globalisasi dan perkembangan teknologi di jaman ini, pengelolaan sistem pertanian juga tak luput dari kecanggihan teknologi tersebut. Dapat kita lihat secara nyata, peralihan pengelolaan lahan pertanian dari sistem pertanian tradisional menjadi sistem pertanian konvensional yang mengandalkan penggunaan pupuk kimia sintesis, varietas bibit unggul, dan pestisida. Sejalan dengan ilmu pertanian dan ledakan populasi penduduk dunia, maka kebutuhan pangan juga meningkat. Saat itulah, revolusi hijau dimulai dan diterapkan sejak tahun 1950-an yang lalu mendunia sekitar tahun 1970-an hingga kini.

Di Indonesia, revolusi hijau dikenal dengan istilah swasembada pangan yang memberikan hasil signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan ketika itu. Dimana penggunaan pupuk kimia sintesis, penanaman varietas unggul berproduksi tinggi (high yield variety), penggunaan pestisida, intensifikasi lahan dan lainnya mengalami peningkatan.


(14)

3

Namun belakangan ditemukan berbagai permasalahan akibat kesalahan manajemen dalam hal pengolahan lahan pertanian. Pencemaran pupuk kimia, pestisida dan lainnya akibat kelebihan pemakaian bahan-bahan kimia tersebut, kini berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia akibat selalu tercemar bahan-bahan kimia sintesis tersebut. Pemahaman akan bahaya bahan kimia sintesis dalam jangka waktu yang lama mulai disadari sehingga dicari alternatif bercocok tanam yang dapat menghasilkan produk yang bebas dari cemaran bahan kimia sintesis serta menjaga linkungan yang lebih sehat.

Sejak itulah mulai dilirik kembali cara pertanian alamiah atau dengan nama lain, sistem pertanian organik. Sejak revolusi hijau diterapkan, dunia pertanian telah diintervensi oleh berbagai bahan kimia sintesis untuk meningkatkan berbagai produksi pertanian. Akibatnya, produksi pertanian tidak lagi memenuhi standar keamanan pangan, karena bahan-bahan kimia sintesis yang memapar pada tumbuhan produksi pangan telah mengandung sisa-sisa residu kimia sintesis tersebut.

Hal ini akan menyebabkan kontaminasi kimia pada tubuh yang mengkonsumsi, sehingga menimbulkan berbagai penyakit kronis. Banyak penelitian yang mengungkapkan dampak buruk bahan kimia pada produksi pertanian. Itu sebabnya, pada penghujung tahun 1980-an, “back to nature” (kembali ke alam) menjadi kampanye di seluruh dunia yang menandai dimulainya kembali praktek pertanian alami yang lebih bersahabat dengan alam. Bahan kimia sintesis pun, perlahan-lahan mulai ditinggalkan.


(15)

4

Di Sumatera Utara, gerakan pertanian selaras alam, yang kemudian lebih populer disebut sebagai sistem pertanian organik ini mulai diperkenalkan oleh sejumlah kalangan, termasuk di dalamnya kalangan-kalangan Ornop (organisasi non-pemerintah). KRAPP (Kelompok Relawan Anti Penyalahgunaan Pestisida) bisa disebut salah satu motor penggerak pertama dalam mempelopori aksi “back to nature” (kembali ke alam) ini. Berturut-turut kemudian diikuti oleh sejumlah Ornop yang bekerja untuk isu-isu pertanian dan dua puluh tahunan setelah itu, membesar menjadi sebuah gerakan perubahan yang lebih strategis dan sistematis.

Kini, membincangkan tentang pertanian organik tidak lagi sebatas bagaimana sistem produksi diperkuat, tetapi sudah menjangkau pada aspek suplai, rantai pasar dan strategi intervensi kebijakan agar praktek pertanian organik terlindungi dan menjadi agenda pembangunan negara. Oleh sebab itu, upaya untuk mendorong perlakuan organik pada setiap skala usaha tani terus-menerus dilakukan. Pada akhirnya, jika perlakuan organik berkembang menjadi satu gerakan yang besar, maka semua pihak akan diuntungkan. Petani akan mendapat keuntungan karena nilai ekonomi produk pertanian organik lebih tinggi dibandingkan produk pertanian konvensional. Ekosistem akan kembali pada keseimbangan alamiah karena rantai makanan bergerak pada siklus yang sempurna. Lingkungan menjadi lestari dan keberlanjutan kehidupan lebih terjamin. Tidak saja bagi manusia, tetapi juga bagi jasad hidup yang lain di bumi ini.

Di Sumatera Utara, sebagian besar penduduknya hidup dari usaha pertanian, hal itu menyebar di berbagai kabupaten, salah satunya Kabupaten Serdang Bedagai yang sebagian besar penduduknya hidup dari usaha pertanian


(16)

5

khususnya pertanian padi. Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 17 kecamatan yang penduduknya hidup dari usaha pertanian padi, diantaranya adalah Kecamatan Perbaungan yang mengusahakan pertanian padi di berbagai desa, salah satunya yaitu Desa Lubuk Bayas. Desa ini memiliki lahan sekitar 502 Ha (“Serdang Bedagai Kampung Kami”, Ir.H.Soekirman). Dengan luas lahan pertanian organik yang dikelola oleh para petani di Kelompok Tani Subur sekitar 25 Ha.

Di Desa Lubuk Bayas ini terdapat sebuah kelompok tani yang dinamai Kelompok Tani Subur sebanyak 50 KK yang menerapkan sistem pertanian organik pada padi sawah. Maka ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian tentang tema pertanian organik di daerah ini, dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan para petani organik dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan sistem pertanian organik pada produktifitas padi sawah di daerah tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah seperti penulis paparkan di atas, maka yang menjadi identifikasi yang akan diteliti dalam hal ini, meliputi ruang lingkup masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan para petani organik dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.


(17)

6

2. Bagaimana pengaruh penerapan sistem pertanian organik terhadap produktifitas padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Secara umum ada beberapa faktor yang melatarbelakangi para petani dalam Kelompok Tani Subur untuk menerapkan sistem pertanian organik pada padi sawah. Faktor-faktor tersebut antara lain: kesesuaian lahan, pengetahuan petani tentang sistem pertanian organik, manfaat sistem pertanian organik; baik untuk peningkatan produktifitas padi sawah, peningkatan pendapatan petani serta untuk menjaga kelestarian lingkungan secara berkesinambungan. Faktor lain yang turut melatarbelakangi penerapan sistem pertanian organik ini adalah usaha-usaha yang dilakukan beberapa instansi terkait dalam hal penyuluhan tentang penerapan sistem pertanian organik. Keadaan ini tentunya akan berkaitan dengan pola tanam dalam menerapkan sistem pertanian organik, pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati serta peningkatan pendapatan petani setelah menerapkan sistem pertanian organik dengan tepat dan berkesinambungan.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dari sekian banyak identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi pembatasan masalah yang akan penulis teliti dalam hal ini adalah bagaimana penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan para petani dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas serta bagaimana pengaruh penerapan sistem pertanian organik tersebut terhadap produktifitas padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.


(18)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan penulis teliti dalam penelitian selanjutnya meliputi ruang lingkup masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan para petani organik dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Bagaimana pengaruh penerapan sistem pertanian organik terhadap produktifitas padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

E. Tujuan Penelitian

Dari beberapa hal seperti telah penulis uraikan pada rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan penulis dalam hal penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan para petani organik dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem pertanian organik terhadap produktifitas padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.


(19)

8

F. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan kiranya di kemudian hari, hasil dari penelitian yang akan penulis lakukan terkait “Pertanian Padi Sawah Organik di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai” ini dapat bermanfaat :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam mengambil kebijakan terkait usaha meningkatkan produktifitas pertanian padi khususnya pertanian padi sawah dengan sistem pertanian organik.

2. Sebagai bahan masukan bagi para petani padi sawah di Desa Lubuk Bayas khususnya dalam upaya peningkatan produksi padi organik.

3. Sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti lain dalam penelitian yang sama dengan penelitian ini di kemudian hari.


(20)

93

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis peroleh dari lapangan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan sistem pertanian organik padi sawah yang dilakukan oleh Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas didasari pada prinsip idealis para petani untuk melakukan perlawanan terhadap revolusi hijau, memelihara kesuburan lahan pertanian agar tidak terjadi kerusakan partikel tanah akibat penggunaan pestisida yang berlebihan dalam jangka waktu lama.

2. Pengaruh penerapan sistem pertanian organik padi sawah yang dilakukan oleh Kelompok Tani Subur dapat meningkatkan produksi padi, mengurangi biaya produksi dan pemasaran produksi pertanian organik yang baik serta meningkatkan kesuburan biologis tanah pertanian di lahan yang mereka kelola secara organik.

Pada umumnya para pelaku pertanian organik yang tergabung dalam Kelompok Tani Subur yang menerapkan sistem pertanian organik mengalami peningkatan pendapatan. Hal ini dihubungkan dengan luas lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian organik. Semakin luas lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian organik maka semakin meningkat pula pendapatan yang diperoleh petani.


(21)

94

Pemasaran pertanian organik berjalan dengan baik bahkan hingga keluar daerah Sumatera Utara. Menurut JAPSA bahwa permintaan beras organik dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan penerapan pertanian organik.

Saran

Setelah melihat uraian di atas maka penulis menguraikan beberapa saran yang diharapkan dapat menambah pengetahuan petani di Desa Lubuk Bayas :

1) Diharapkan para petani lebih berorientasi pada pengolahan lahan agar lebih meningkatkan mutu pertanian dan tanggap dalam menerima informasi pertanian yang bersifat positif dalam meningkatkan mutu pertanian organik.

2) Diharapkan para pelaku pertanian di Kelompok Tani Subur mengembangkan jaringan lebih luas dan pro-aktif membina para petani lain yang masih menerapkan sistem pertanian konvensional agar beralih menerapkan sistem pertanian organik. Di sisi lain, diharapkan juga kepada instansi pemerintahan khususnya Dinas Pertanian setempat untuk lebih meningkatkan bimbingan dan penyuluhan terhadap para petani di Desa Lubuk Bayas dalam menerapkan pemberdayaan sistem pertanian organik di berbagai daerah lainnya.


(22)

95

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Harjono, MS Imam. 2000. Sistem Pertanian Organik, Solo: Aneka Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta: LP3S Pracaya. 2002. Bertanam Sayur Organi,. Jakarta: Bima Grafika

Sajogyo. 1980. Pengaruh Luas Lahan Terhadap Pendapatan, Bogor: IPB Sajogyo. 1987. Masalah Kecukupan Pangan dan Pemerataan, Jakarta: LP3S Sajogyo. 1987. Seuntai Pengetahuan Tentang Ilmu Usaha Tani, Jakarta: Bina

Aksara

Soekartawi. 1997. Agribisnis Teori dan Aplikasinya, Jakarta: Grafindo Persada Sikirno. 1985. Petani Desa dan Kemiskinan, Yogyakarta: BPFE IKAPI

Sutanto, Rahmad. 2006. Pertanian Organik, Yogyakarta: Kanisius

Tohir, Kaslan A. 1982. Seuntai Pengetahuan Tentang Usaha Tani Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta

Kaputra, Iswan. 2012. Implementasi Bertani Organik Tanaman Pangan Padi, Medan: BITRA Indonesia

Iskandar, Andi Nuhung. 2003. Membangun Pertanian Masa Depan, Semarang: Aneka Ilmu-IKAPI

Purwasasmita, Mubiar. 2014. Padi SRI Organik Indonesia, Jakarta: Penebar Swadaya


(1)

6

2. Bagaimana pengaruh penerapan sistem pertanian organik terhadap produktifitas padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Secara umum ada beberapa faktor yang melatarbelakangi para petani dalam Kelompok Tani Subur untuk menerapkan sistem pertanian organik pada padi sawah. Faktor-faktor tersebut antara lain: kesesuaian lahan, pengetahuan petani tentang sistem pertanian organik, manfaat sistem pertanian organik; baik untuk peningkatan produktifitas padi sawah, peningkatan pendapatan petani serta untuk menjaga kelestarian lingkungan secara berkesinambungan. Faktor lain yang turut melatarbelakangi penerapan sistem pertanian organik ini adalah usaha-usaha yang dilakukan beberapa instansi terkait dalam hal penyuluhan tentang penerapan sistem pertanian organik. Keadaan ini tentunya akan berkaitan dengan pola tanam dalam menerapkan sistem pertanian organik, pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati serta peningkatan pendapatan petani setelah menerapkan sistem pertanian organik dengan tepat dan berkesinambungan.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dari sekian banyak identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi pembatasan masalah yang akan penulis teliti dalam hal ini adalah bagaimana penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan para petani dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas serta bagaimana pengaruh penerapan sistem pertanian organik tersebut terhadap produktifitas padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.


(2)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan penulis teliti dalam penelitian selanjutnya meliputi ruang lingkup masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan para petani organik dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Bagaimana pengaruh penerapan sistem pertanian organik terhadap produktifitas padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

E. Tujuan Penelitian

Dari beberapa hal seperti telah penulis uraikan pada rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan penulis dalam hal penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan sistem pertanian organik pada padi sawah yang dilakukan para petani organik dalam Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem pertanian organik terhadap produktifitas padi sawah di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.


(3)

8

F. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan kiranya di kemudian hari, hasil dari penelitian yang akan penulis lakukan terkait “Pertanian Padi Sawah Organik di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai” ini dapat bermanfaat :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam mengambil kebijakan terkait usaha meningkatkan produktifitas pertanian padi khususnya pertanian padi sawah dengan sistem pertanian organik.

2. Sebagai bahan masukan bagi para petani padi sawah di Desa Lubuk Bayas khususnya dalam upaya peningkatan produksi padi organik.

3. Sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti lain dalam penelitian yang sama dengan penelitian ini di kemudian hari.


(4)

93

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis peroleh dari lapangan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan sistem pertanian organik padi sawah yang dilakukan oleh Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas didasari pada prinsip idealis para petani untuk melakukan perlawanan terhadap revolusi hijau, memelihara kesuburan lahan pertanian agar tidak terjadi kerusakan partikel tanah akibat penggunaan pestisida yang berlebihan dalam jangka waktu lama.

2. Pengaruh penerapan sistem pertanian organik padi sawah yang dilakukan oleh Kelompok Tani Subur dapat meningkatkan produksi padi, mengurangi biaya produksi dan pemasaran produksi pertanian organik yang baik serta meningkatkan kesuburan biologis tanah pertanian di lahan yang mereka kelola secara organik.

Pada umumnya para pelaku pertanian organik yang tergabung dalam Kelompok Tani Subur yang menerapkan sistem pertanian organik mengalami peningkatan pendapatan. Hal ini dihubungkan dengan luas lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian organik. Semakin luas lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian organik maka semakin meningkat pula pendapatan yang diperoleh petani.


(5)

94

Pemasaran pertanian organik berjalan dengan baik bahkan hingga keluar daerah Sumatera Utara. Menurut JAPSA bahwa permintaan beras organik dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan penerapan pertanian organik.

Saran

Setelah melihat uraian di atas maka penulis menguraikan beberapa saran yang diharapkan dapat menambah pengetahuan petani di Desa Lubuk Bayas :

1) Diharapkan para petani lebih berorientasi pada pengolahan lahan agar lebih meningkatkan mutu pertanian dan tanggap dalam menerima informasi pertanian yang bersifat positif dalam meningkatkan mutu pertanian organik.

2) Diharapkan para pelaku pertanian di Kelompok Tani Subur mengembangkan jaringan lebih luas dan pro-aktif membina para petani lain yang masih menerapkan sistem pertanian konvensional agar beralih menerapkan sistem pertanian organik. Di sisi lain, diharapkan juga kepada instansi pemerintahan khususnya Dinas Pertanian setempat untuk lebih meningkatkan bimbingan dan penyuluhan terhadap para petani di Desa Lubuk Bayas dalam menerapkan pemberdayaan sistem pertanian organik di berbagai daerah lainnya.


(6)

95

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Harjono, MS Imam. 2000. Sistem Pertanian Organik, Solo: Aneka Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta: LP3S Pracaya. 2002. Bertanam Sayur Organi,. Jakarta: Bima Grafika

Sajogyo. 1980. Pengaruh Luas Lahan Terhadap Pendapatan, Bogor: IPB Sajogyo. 1987. Masalah Kecukupan Pangan dan Pemerataan, Jakarta: LP3S Sajogyo. 1987. Seuntai Pengetahuan Tentang Ilmu Usaha Tani, Jakarta: Bina

Aksara

Soekartawi. 1997. Agribisnis Teori dan Aplikasinya, Jakarta: Grafindo Persada

Sikirno. 1985. Petani Desa dan Kemiskinan, Yogyakarta: BPFE IKAPI Sutanto, Rahmad. 2006. Pertanian Organik, Yogyakarta: Kanisius

Tohir, Kaslan A. 1982. Seuntai Pengetahuan Tentang Usaha Tani Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta

Kaputra, Iswan. 2012. Implementasi Bertani Organik Tanaman Pangan Padi, Medan: BITRA Indonesia

Iskandar, Andi Nuhung. 2003. Membangun Pertanian Masa Depan, Semarang: Aneka Ilmu-IKAPI

Purwasasmita, Mubiar. 2014. Padi SRI Organik Indonesia, Jakarta: Penebar Swadaya