Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa Rumah Yang Isi Perjanjiannya Diubah Oleh Penyewa Dikaitkan Dengan KUHPerdata Dan PP No. 44 Tahun 1994 Tentang Penghunian Rumah Oleh Bukan Pemilik.

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa Rumah Yang Isi
Perjanjiannya Diubah Oleh Penyewa Dikaitkan Dengan KUHPerdata Dan PP
No. 44 Tahun 1994 Tentang Penghunian Rumah Oleh Bukan Pemilik
ABSTRAK
Pertambahan penduduk yang sangat cepat terutama di kota-kota
besar, membuat masalah harga rumah dan tanah yang semakin tinggi.
Fenomena tersebut disikapi oleh para pemilik rumah yang mempunyai lebih
dari satu rumah untuk melakukan investasi dengan cara menyewakan
kepada pihak lain yang membutuhkan rumah, sehingga terjadilah sewa
menyewa rumah. Setiap melakukan sewa menyewa rumah hendaknya dibuat
suatu perjanjian. Akan tetapi dalam praktiknya terhadap perjanjian ini ada
saja yang dilanggar, seperti perjanjian sewa menyewa rumah yang isi
perjanjiannya diubah sepihak oleh penyewa. Hal demikian memberikan
kerugian bagi yang menyewakan, sehingga pihak yang dirugikan ini harus
mendapatkan perlindungan hukum yang jelas. Hal ini untuk mengetahui dan
memahami pengaturan mengenai perjanjian sewa menyewa rumah serta
akibat hukumnya menurut Hukum Positif Indonesia serta untuk mengetahui
dan menganalisis mengenai bentuk perlindungan hukum terhadap pihak yang
merasa dirugikan pada perubahan dalam perjanjian sewa menyewa rumah
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data

melalui studi kepustakaan untuk memperoleh data skunder dan studi
lapangan untuk memperoleh data primer. Kemudian spesifikasi dalam
penelitian adalah deskriptif analitis, metode analisis data yang digunakan
adalah metode analisis yuridis kualitatif. Data disusun secara teratur dan
sistematis kemudian dianalisis untuk ditarik suatu kesimpulan dan digunakan
untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil, Pertama : Akibat hukum dari
suatu perjanjian sewa menyewa rumah yang diubah sepihak isi perjanjiannya
oleh penyewa dapat menjadi alasan pembatalan perjanjian, pelaksanaan
perjanjian sebagaimana mestinya, pembayaran ganti kerugian, pembatalan
perjanjian sekaligus ganti kerugian, dan pelaksanaan perjanjian sekaligus
ganti kerugian. Kedua: Pihak yang dirugikan dalam suatu perjanjian dapat
mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri setempat untuk dimintakan
pembatalannya sesuai dengan KUHPerdata serta PP No.44 Tahun 1994
Tentang Penghunian Rumah Oleh Bukan Pemilik.

v