PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT DESAIN POLA BATIK BERDASARKAN CORAK RAGAM HIAS KARO PADA KERTAS GAMBAR OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BOHOROK TAHUN AJARAN 2013/2014.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT DESAIN POLA BATIK
BERDASARKAN CORAK RAGAM HIAS KARO
PADA KERTAS GAMBAR OLEH SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 2 BOHOROK
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ARIP PATDLI
NIM. 071222610040
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Modelling The Way terhadap Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok Tahun ajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tanpa ada bantuan dan partisipasi dari semua pihak penulisan Skripsi ini tidak dapat terwujud sebagaimana mestinya. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi penulis untuk mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor UNIMED
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3. Drs. Anam Ibrahim, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa, sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Dermawan Sembiring, M.Hum selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingannya kepada penulis.
5. Seluruh Dosen Pendidikan Seni Rupa yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis
6. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED
(7)
iii 8. Kepada kakak dan adik-adik penulis
9. Terima kasih untuk semua pihak yang selalu membantu dan memberikan semangat penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih terdapat kekurangan. Maka saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi Jurusan Seni Rupa. Terima kasih.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
ARIP PATDLI NIM.071222610040
(8)
i
ABSTRAK
Arip Patdli (Nim. 071222610040) Pengaruh Model Pembelajaran Modelling The Way Terhadap Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok Tahun Ajaran 2013/2014
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa membuat desain pola batik dikelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Modelling The way Terhadap Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Oleh Siswa Kelas VIII.
Penelitian ini Dilakasanakan di SMP Negeri 2 Bohorok pada tahun pembelajaran 2013/2014, dengan jumlah populasi 102 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan random sampling yang terdiri dari kelas eksperimen 35 orang dan kelas kontrol 35 orang. Metode dalam penelitian ini bersifat quasi
experimen (eksperimen semu). Instrumen dalam penelitian ini untuk mengukur
Kemampuan siswa adalah tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menentukan nilai rata-rata, varians, menghitung uji normalitas menggunakan uji Lilifors, uji homogenitas menggunakan uji F, menghitung uji hipotesis dengan uji t dengan kriteria terima hipotesis apabila thitung > ttabel pada α = 0,05.
Dari hasil analisis data dan perhitungan diperoleh nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen 81,29 dengan standard deviasi 8,40 dan kelas kontrol diperoleh rata-rata 67,71 dengan standard deviasi 6,80. Dari uji data hasil pre test dan post test di dapat kedua hasil berdistribusi normal. uji homogenitas di dapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan α = 0,05. Setelah uji normalitas dan homogenitas, di dapat t0 sebesar 7,727. Setelah t0 diketahui,
kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan
dk=n-k=(35+35)-2=68 diperoleh ttabel= 2,003. Karena t0 yang diperoleh lebih besar dari
ttabel yaitu 7,727>2,003, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan Model Pembelajaran Modelling The Way terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias Karo pada kertas gambar oleh siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok.
(9)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS... 8
A. KerangkaTeoretis ... 8
1. Model Pembelajaran Modelling The Way ... 8
a. Pengertian Model Pembelajaran ... 8
b. Pembelajaran Kooperatif ... 9
c. Model Pembelajaran Modelling The Way ... 9
(10)
v
3. Membuat Desain Pola Batik Corak Ragam Hias Karo
Pada Kertas Gambar ... 11
a. Pengertian Desain ... 11
b. Pengertian Pola ... 12
c. Pengertian Ragam Hias ... 12
d. Pengertian Batik ... 13
e. Ragam Hias Etnis Karo ... 13
B. Kerangka Konseptual ... 23
C.Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Lokasi Penelitian ... 26
B. Populasi ... 26
C. Sampel ... 27
D. Definisi Oprasional ... 28
E. Metode Penelitian ... 29
F. Desain Penelitian ... 29
G. Prosedur Penelitian ... 31
H. Instrumen Penelitian ... 32
I. Teknik Analisis Data ... 36
J. Uji Hipotesis Penelitian ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
(11)
vi
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Simpulan ... 48
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN
(12)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tumpak Salah Silima-Lima ... 14
Gambar 2.2 Tupak Salah Sipitu-Pitu ... 14
Gambar 2.3 Desa Siwaluh ... 15
Gambar 2.4 Panai ... 15
Gambar 2.5 Bindu Matagah ... 16
Gambar 2.6 Bindu Matoguh ... 16
Gambar 2.7 Tapak Raja Sulaiman ... 17
Gambar 2.8 pantil Manggis ... 17
Gambar 2.9 Indung-Indung Simata ... 17
Gambar 2.10 Tulak Paku petundal ... 18
Gambar 2.11 Lipan Nangkih Tongkeh ... 18
Gambar 2.12 Kite-Kite Perkis ... 19
Gambar 2.13 Tutup Dadu/ Cimpa Lau ... 19
Gambar 2.14 Ipen-Ipen ... 19
Gambar 2.15 Lukisen Suki... 20
Gambar 2.16 Pucuk Merbungi ... 20
Gambar 2.17 Bunga Bincole ... 21
Gambar 2.18 Pucuk Tenggiang ... 21
Gambar 2.19 Surat Buta ... 22
Gambar 2.20 Pengeret-Ret ... 22
(13)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Modelling The Way .. 52
Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Konvensional... 64
Lampiran III Hasil Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar di Kelas Eksperimen ... 73
Lampiran IV Hasil Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar di Kelas Kontrol ... 77
Lampiran V Tabel Data Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81
Lampiran VI Perhitungan Rata-Rata dan Standard Deviasi (SD) ... 83
Lampiran VII Perhitungan Uji Normalitas ... 86
Lampiran VIII Perhitungan Uji Homogenitas... 90
Lampiran IX Uji Hipotesis ... 92
Lampiran X Daftar Tabel ... 95
Lampiran XI Hasil Pretest dan Postest ... 100
(14)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat terwujud. Untuk mencapai sumber daya yang berkualitas mutu pendidikan harus ditingkatkan. Dalam mencapai mutu pendidikan yang lebih baik, tentunya tidak akan terlepas dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantar para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku intelektual, moral, maupun sosial, untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dengan kata lain proses belajar mengajar meliputi tindakan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu dalam pengajaran. Dalam kegiatan belajar-mengajar guru harus berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan dapat mengajar dengan lancar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk mengikuti pelajaran serta menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang harus mereka kuasai. Untuk mencapai hal tersebut, guru dituntut mampu mengelolah proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada
(15)
2
siswa karena siswa objek utama dalam belajar. Dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk belajar.
Pembelajaran seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran. Pendidikan seni rupa diberikan di sekolah karena keunikan, bermakna, dan bermanfaat terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan.
Pada dasarnya pendidikan seni rupa yang berkualitas adalah apabila dilandasi pada aspek kreativitas dan emosi karena kreativitas memiliki nilai konstruktif sedangkan emosi memiliki nilai ekspresi komunikasi. Pendidikan seni sebagai bagian dari Pendidikan Nasional seharusnya memperhatikan makna yang terkandung di dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu berperan dalam mengembangkan kehidupan individu dalam pengembangan kepribadiannya baik dalam aspek kecerdasan maupun perasaan dan kehendak.
Peserta didik perlu dilatih untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Misalnya dalam hal menggambar desain pola batik. Kemampuan menggambar motif batik adalah suatu kemampuan yang harus dapat dikuasai oleh siswa, karena motif batik merupakan salah satu aspek dari pembelajaran seni rupa.
Data dari lapangan yang didapat penulis dari hasil observasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2013 di SMP Negeri 2 Bohorok menunjukkan bahwa kemampuan Membuat Desain Pola Batik siswa masih belum
(16)
3
menggembirakan. Hal ini dapat ditunjukan dengan data karya siswa yang diberi
guru Tahun Pembelajaran 2012/2013” adalah kurang dengan skor rata-rata 65
Kemampuan Membuat Desain Pola Batik, yakni sebanyak 35 siswa, 2 orang mendapat nilai yang baik sekali dengan skor nilai 85 – 100, 5 siswa mendapat nilai baik dengan skor nilai 75 – 84, 13 siswa mendapat nilai cukup dengan skor nilai 65 – 74, dan 15 siswa mendapat nilai kurang dengan skor nilai 50-64.
Kurangnya kreativitas siswa dalam menggambar motif batik disebabkan oleh kurangnya motivasi dan variasi model pembelajaran yang dikembangkan guru. Untuk mengoptimalkan peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran menggambar motif batik diperlukan suatu metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas belajar dan kreativitas menggambar motif batik, serta pengembangan daya imajinasi siswa untuk berpikir lebih aktif dan kreatif.
Berdasarkan hal di atas, peneliti menetapkan model pembelajaran
Modelling The Way (membuat contoh praktek), yaitu model belajar kelompok
yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan serta dalam kerja kelompok, dimana siswa berkerja sama dalam satu kelompok. Keistimewaan model pembelajaran Modelling The Way ini adalah dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa melalui belajar kelompok. Pada model pembelajaran ini guru memberikan satu contoh model praktek yang kemudian siswa dapat mengembangkan dari contoh-contoh yang diberikan oleh guru sebagai latihan awal bagi siswa. Model pembelajaran Modelling The Way ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa. Alasan pemilihan model ini karena
(17)
4
diperkirakan akan mampu mengatasi permasalahan pembelajaran yang sifatnya masih konvensional, sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat desain pola batik. Model ini memungkinkan siswa untuk belajar membuat desain pola batik melalui praktek dengan memanfaatkan potensi interaksi dan kerja sama dalam kelompok. Ketika proses belajar berlangsung, siswa dapat berdiskusi dan saling mengoreksi, sehingga siswa dapat menemukan dan menyadari kekurangannya sendiri, kemudian memperbaikinya agar tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.
Pembelajaran kooperatif tipe Modelling The Way dilakukan dengan cara siswa dikelompokan menurut ketentuan aturan kelompok pembelajaran kooperatif. Para siswa akan belajar dengan kelompok kecilnya itu untuk mengembangkan keterampilan masing-masing, jika siswa diberikan konsep tentang membuat desain pola batik yang bertujuan untuk memudahkan siswa dapat membuat desain pola batik.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menetapkan judul penelitian
“Pengaruh Model Pembelajaran Modelling The Way terhadap Kemampuan
Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok Tahun ajaran 2013/2014”.
(18)
5
B. Identifikasi Masalah
Bambang dan Rati berpendapat, “Identifikasi masalah adalah suatu
kegiatan mencari sebanyak-banyaknya masalah yang sekiranya dapat dicarikan
jawabannya melalui penelitian” (2005:34-35).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam menggambar desain pola batik 2. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi
3. Kurangnya keterampilan dan kreativitas siswa dalam menggambar desain pola batik.
4. Pola pikir siswa kurang terangsang untuk lebih berpikir kreatif dalam menggambar desain pola batik
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan ini dibatasi pada permasalahan yang lebih khusus untuk mencapai hasil yang maksimal. Bambang dan Rati mengatakan, “Pembatasan masalah berkaitan erat dengan bagian identifikasi masalah. Jika peneliti memiliki keterbatasan, masalah-masalah yang diidentifikasi mungkin tidak semuanya
diteliti melainkan hanya beberapa saja” ( 2005 : 36).
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Bagaimanakah pengaruh
Model pembelajaran Modelling The Way terhadap kemampuan membuat desain pola batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar Oleh Siswa
(19)
6
D. Rumusan Masalah
Bambang dan Rati menyatakan, “Rumusan masalah merupakan upaya
untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya. Rumusan masalah seyogyanya diformulasikan secara ringkas, padat, jelas, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat Tanya” (2005:36).
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah Model pembelajaran Modelling The Way berpengaruh signifikan terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias Karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok tahun ajaran 2013/2014?.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengaruh Model pembelajaran Modelling The Way terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias Karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok tahun ajaran 2013/2014.
(20)
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Masukan bagi guru khususnya guru bidang studi Seni Rupa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The
Way.
b. Bahan masukan bagi pembaca untuk mengetahui kebaikan dari pemakaian model pembelajaran Modelling The Way.
(21)
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh signifikan dari penggunaan model pembelajaran Modelling
The Way terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan
corak ragam hias karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bahorok.
2. Hasil kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias karo pada kertas gambar lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan metode konvensional, dengan perbandingan nilai rata-rata kelas eksperimen 81,29 dan kelas kontrol 67,71.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka disarankan :
1. Bagi guru khususnya untuk guru Seni Budaya untuk menggunakan model pembelajaran Modelling The Way dalam proses belajar mengajar Khususnya pada materi membuat desain pola batik.
2. Guru sebagai tenaga pendidik harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dan mampu melibatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan agar lebih memberikan perhatian dan motivasi dalam pengembangan kreativitas
(22)
49
siswa untuk berekspresi membuat desain pola batik dengan corak nusantara agar siswa dapat mencintai kebudayaan Indonesia melalui seni budaya.
4. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan model-model pembelajaran/strategi-strategi pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias nusantara.
5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama diharapkan agar penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau referensi yang bermanfaat untuk mendukung penelitian selanjutnya.
(23)
50
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pusataka Achjadi, Judi. 1994. Batik Klasik. Jakarta: Sabdodadi
Arikunto, Suharsimi.1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rineka Cipta
Gustami SP. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: STSRI Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.
Sachari, Agus. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.
Sirait, Baginda. 1980. Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di
Sumatera Utara. Medan: Pemda Tingkat I Provinsi Sumatera Utara Sitepu A.G. 1980. Mengenal Seni Kerajinan Tradisional Karo. Medan
Slavin E. R. 1995. Cooperative Learning Theory Research and Practice. USA : Massachusets.
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .
Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 1999. Metode penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alvabeta
Sulchan, Ali. 2011. Proses Desain Kerajinan. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.
Toeti Soekamto & Udin S. Winataputra. 1995. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdiknas
(24)
51
Yudoseputro, Wiyoso. 2000. Jejak-Jejak Tradisi Bahasa Seni Rupa Indonesia
(1)
D. Rumusan Masalah
Bambang dan Rati menyatakan, “Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya. Rumusan masalah seyogyanya diformulasikan secara ringkas, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat Tanya” (2005:36).
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah Model pembelajaran Modelling The Way berpengaruh signifikan terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias Karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok tahun ajaran 2013/2014?.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengaruh Model pembelajaran Modelling The Way terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias Karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok tahun ajaran 2013/2014.
(2)
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Masukan bagi guru khususnya guru bidang studi Seni Rupa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way.
b. Bahan masukan bagi pembaca untuk mengetahui kebaikan dari pemakaian model pembelajaran Modelling The Way.
(3)
48 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh signifikan dari penggunaan model pembelajaran Modelling The Way terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bahorok.
2. Hasil kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias karo pada kertas gambar lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan metode konvensional, dengan perbandingan nilai rata-rata kelas eksperimen 81,29 dan kelas kontrol 67,71.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka disarankan :
1. Bagi guru khususnya untuk guru Seni Budaya untuk menggunakan model pembelajaran Modelling The Way dalam proses belajar mengajar Khususnya pada materi membuat desain pola batik.
2. Guru sebagai tenaga pendidik harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dan mampu melibatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan agar lebih memberikan perhatian dan motivasi dalam pengembangan kreativitas
(4)
49
siswa untuk berekspresi membuat desain pola batik dengan corak nusantara agar siswa dapat mencintai kebudayaan Indonesia melalui seni budaya.
4. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan model-model pembelajaran/strategi-strategi pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias nusantara.
5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama diharapkan agar penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau referensi yang bermanfaat untuk mendukung penelitian selanjutnya.
(5)
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pusataka Achjadi, Judi. 1994. Batik Klasik. Jakarta: Sabdodadi
Arikunto, Suharsimi.1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rineka Cipta
Gustami SP. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: STSRI Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.
Sachari, Agus. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.
Sirait, Baginda. 1980. Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara. Medan: Pemda Tingkat I Provinsi Sumatera Utara
Sitepu A.G. 1980. Mengenal Seni Kerajinan Tradisional Karo. Medan
Slavin E. R. 1995. Cooperative Learning Theory Research and Practice. USA : Massachusets.
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .
Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 1999. Metode penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alvabeta
Sulchan, Ali. 2011. Proses Desain Kerajinan. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.
Toeti Soekamto & Udin S. Winataputra. 1995. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdiknas
(6)
51
Yudoseputro, Wiyoso. 2000. Jejak-Jejak Tradisi Bahasa Seni Rupa Indonesia lama. Jakarta: Yayasan Seni Visual Indonesia