IDENTIFIKASI SUMBER MISKONSEPSI PADA SISWA TERHADAP MATERI SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SEI BAMBAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

IDENTIFIKASI SUMBER MISKONSEPSI PADA SISWA TERHADAP MATERI SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM EKSKRESI

DIKELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SEI BAMBAN TAHUNPEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh:

Christiani Sianturi 4113141013

Program Studi Pendidikan Biologi

SIKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat, kasih karunia dan kuasa-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada pada program Sarjana di Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Identifikasi Sumber Miskonsepsi Pada Siswa Terhadap Materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi di Kelas XI IPA SMA Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dari berbagai pihak. Kemudian Pada kesempatan ini penulis mengucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama mengerjakan skripsi yang tegas dan berwibawa, dan ucapan terimakasih juga kepada dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran perbaikan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd., Ibu Endang S. Gultom, S.Si, M.Si.Apt., Ahmad Shafwan, S.Pd, M.Si., penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen PA Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., kepada Bapak Prof. Dr. rer. nat Binari Manurung, M.Si., yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis, kepada ketua jurusan prodi pendidikan biologi selama kuliah ibu Dra. Cicik Suriyani, M.Si., seluruh Bapak dan Ibu dosen Biologi dan staff pegawai jurusan Biologi yang membantu penulis, ucapan terimakasih, juga kepada kepala sekolah SMA N 1 Sei Bamban yaitu Bapak Nimrot, S.Pd., yang membantu menyelesaikan urusan penulis melakukan penelitian, Guru Biologi di sekolah SMA N 1 Sei Bamban Bapak Budianto Siregar, S.Pd, M.Si., guru yang selalu baik dan penuh semangat, dan yang selalu mendukung dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, dan kepada semua guru dan staff pegawai di SMA N 1 Sei Bamban yang mendukung penulis menyelesaikan skripsi ini.


(4)

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua penulis Bapak Bisman Sianturi dan Ibu Dina Wati Manik dan kepada semua adik-adikku Sunarti, Andika, Ledy, dan Randa yang selalu mendoakan dan mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini, ucapan terimakasih kepada Filifos : Melisa, Ida, Debora, Arta, kak Melda, Kak Herlina, dan semua teman-teman Pendidikan Biologi Kelas A 2011, dan ucapan terimakasih kepada keluarga besar kos SukarliB yaitu Dinda Lianisari Silaban (kedanku), Eva, Debora, Ida, kak Hurrem tampubolon, Sihar, Yan Pea, bang Okto, Bosra, bang Tohap, dan anggota cerewet Mei dan Eka. Semoga Tuhan melimpahkan berkat-berkat bagi orang yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada teman-teman PPLku ( Isna, Grace, Lasenna, Martina, Shanny, Micong/Micahel, Hendro, tulang angkat Jo, Roy, Rapen, Benny, ibanku Josua, Galung, Arnold, Yeltsin, Christian, Moses, dan William) di Raya Simalungun yang selalu mendukung ku menyelesaikan sikripsi ini, dan semua orang yang telah memberikan dukungan doa dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu untuk kesempurnaan skripsi ini maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Medan, 26 Juli 2015 Penulis,

Christiani Sianturi NIM. 4113141013


(5)

IDENTIFIKASI SUMBER MISKONSEPSI PADA SISWA TERHADAP MATERI SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM EKSKRESI

DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SEI BAMBAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Christiani Sianturi (NIM. 4113141013)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi, persentase miskonsepsi siswa, dan mengidentifikasi sumber miskonsepsi siswa tentang materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sei Bamban. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara total sampling, jadi sampel yang digunakan adalah 43 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa tes diagnostik dua dimensi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian siswa mengalami miskonsepsi pada materi Sistem Respirasi sebesar 52,75% dan Sistem Ekskresi 47,2%, dan yang paling besar pada Sistem Respirasi tentang pemahaman fungsi Sistem Pernapasan pada manusia, proses pernapasan, sedangkan materi Sistem Ekskresi pada konsep struktur dan fungsi hati dan ginjal. Adapun sumber penyebab miskonsepsi siswa adalah guru 41,31%, buku 24,3%, lain-lain yaitu siswa menjawab diri sendiri karena percaya pada diri sendiri sebesar 19,14%, teman 9,31%, internet 5,52%, orang tua 0,57%, keyakinan 0,00%. Jadi sumber miskonsepsi yang paling dominan adalah guru. Miskonsepsi tentang suatu konsep yang tidak tepat, salah dalam menggunakan konsep nama atau kurang jelas.


(6)

IDENTIFICATION MISCONCEPTION RESOURCES FOR STUDENTS AT MATERIALS RESPIRATORY SYSTEM AND EXCRETION SYSTEM

IN CLASS XI SCIENCE SMA NEGERI 1 SEI BAMBAN ACADEMIC YEAR 2014/2015

Christiani Sianturi (NIM. 4113141013)

ABSTRACT

This study was aimed to determine wether or not there is any misconceptions, percentage of misconceptions students and identify the source of misconceptions about the materials students Respiratory System and Excretion System XI Science at SMA Negeri 1 Sei Bamban. This research is a description research. The study population was all students of class XI Science SMA Negeri 1 Sei Bamban. The sampling technique in this research is done by total sampling, so the sample used is 43 students. This study uses research instrument in the form of two-dimensional diagnostic tests, and interviews. The results showed that overall students have misconceptions on the material Respiratory System and Excretion system, and most of it is about understanding the Respiratory System Respiratory System functions in humans, the process of respiration 52.75%, while material Excretion System 47.2%, on the concept of the structure and function of the liver and kidneys. The source of the cause of misconceptions students are teachers 41.31%, 24.3% books, and other that students responded by believing in yourself by 19.4%, 9.31% friends, internet 5.52%, parents 0.57%, 0.00% beliefs. The most dominant source of misconceptions are teacher. Misconception is the notion of a concept that is not right, not right in

connecting a wide range of concepts or less clear.

Keywords: Misconceptions, Materials of Respiration System and Excretion,


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang masalah 1

1.2. Identifikasi masalah 4

1.3. Pembatasan masalah 4

1.4. Rumusan masalah 4

1.5. Tujuan penelitian 5

1.6. Manfaat penelitian 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Konsep, Konsepsi, Prakonsepsi dan Miskonsepsi 6

2.1.1. Konsep 6

2.1.2. Konsepsi 6

2.1.3. Prakonsepsi 6

2.1.4. Miskonsepsi 7

2.1.5. Ciri-ciri Miskonsepsi 10

2.1.6. Sumber dan Penyebab Terjadinya Miskonsepsi 10


(8)

2.2. Miskonsepsi dan Pembelajaran 18 2.2.1. Miskonsepsi dan Proses Pembelajaran dan sumbernya 18

2.2.2. Miskonsepsi dan Hasil Belajar 20

2.2.3. Pentingnya Mendeteksi Miskonsepsi dalam Pembelajaran 21

2.2.4. Miskonsepsi pada Biologi 22

2.3. Konsep Utama Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi 24

2.3.1. Konsep Utama Sistem Respirasi 24

2.3.2 Konsep Utama Sistem Ekskresi 24

2.3. 3 Kaitan Antara Konsep 33

2.4. Identifikasi Sumber Miskonsepsi 33

2.4.1. Hasil Penelitian Sebelumnya 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 36

3.3. Prosedur Penelitian 36

3.4. Teknik Pengumpulan Data 38

3.5. Instrumen Penelitian 38

3.6 Teknik Analisis Data 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 43

4.2. Pembahasan 47

4.2.1. Miskonsepsi pada Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi 47

4.2.2. Sumber Miskonsepsi 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(9)

5.2. Saran 52


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Miskonsepsi yang Umum pada Sistem Respirasi

dan Sistem Ekskresi 22

Tabel 2.2. Daftar Konsep Materi Sistem Respirasi 34 Tabel 2.3. Daftar Konsep Materi Sistem Ekskresi 35 Tabel 3.1. Kisi-kisi Pembuatan Tes Diagnostik Dua Dimensi Tentang

Materi Sistem Respirasi dan Sistem Eksresi 39 Tabel 3.2. Rekapitulasi Pembuatan Tes Diagnostik Dua Dimensi

Tentang Materi Sistem Respirasi dan Sistem Eksresi 40 Tabel 3.3. Kemungkinan jawaban dan tingkat Keyakinan serta Bobot

Skor yang diberikan pada tiap kemungkinan kombinasi

jawaban 40

Tabel 3.4. Kisi-kisi Pembuatan Angket Wawancara Untuk Siswa 42 Tabel 4.1. Sumber Miskonsepsi Siswa pada Setiap Konsep Materi


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Penilaian untuk Tes Dua Dimensi 18

Gambar 2.2. Sistem Respirasi Manusia 25

Gambar 2.3. Inspirasi dan Ekspirasi 26

Gambar 2.4. Ginjal terletak di Dorsal Pinggang Berjumlah Sepasang 30 Gambar 4.1. Rata-rata Persentase Siswa yang Mengalami Miskonsepsi 43 Gambar 4.2. Rata-rata (±SD) Skor Seluruh Siswa Setiap Konsep 44

Gambar 4.3. Penyebaran Miskonsepsi Siswa 45

Gambar 4.4. Persentase Sumber Penyebab Miskonsepsi siswa 45 Gambar 4.5. Rata-rata Persentase Miskonsepsi siswa pada Sistem


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Soal Tes Diagnostik Dua Dimensi 56

Lampiran .2. Kunci Jawaban 70

Lampiran 3. Soal Wawancara 71

Lampiran 4. Tabel Rata-rata Skor Siswa SMA N 1 Sei Bamban 74 Lampiran 5. Tabel Miskonsepsi Siswa SMA Negeri 1 Sei Bamban 82 Lampiran 6. Tabel Persentasi Miskonsepsi Siswa dan Sumber

Miskonsepsi 83


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam proses belajar mengajar pembentukan konsep materi ajar sangatlah penting, dimana hal ini dapat berpengaruh terhadap pemahaman peserta didik terhadap suatu materi pembelajaran. Guru berperan penting dalam pembangunan pengetahuan dengan pemahaman konsep ilmiah yang mendalam, mampu menggunakan dan menerapkan konsep. Apabila konsep dimiliki oleh peserta didik telah menyimpang bahkan bertentangan dengan konsep ilmiah maka hal ini yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi (Ekici et al., 2007; Tekkaya, 2002), dimana sumber miskonsepsi ini yang dapat mengakibatkan kesalahpahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya yang membuat siswa salah konsep terhadap materi pelajaran.

Salah satu faktor terpenting yang telah menghambat siswa memahami dan mengingat secara permanen adalah miskonsepsi. Miskonsepsi adalah konsep yang di kembangkan siswa sendiri dengan cara yang salah dan berbeda dengan konsep yang diterima secara ilmiah, bisa juga karena pengaruh lingkungan disekitarnya, buku pelajaran dan guru. Oleh karena itu penting untuk menentukan miskonsepsi yang telah dialami siswa (Kose, 2008).

Penelitian mengenai miskonsepsi terhadap berbagai bidang telah banyak dilakukan. Beberapa diantaranya mengenai miskonsepsi pada Vertebrata dan Invertebrata (Tekkaya, 2006), Sel (Kara dan Yesilyuart, 2008), Fotosintesis (Ekici, 2007; Kose, 2008), Sistem Ekskresi (Din-Yan, 1998), Sistem Respirasi pada Manusia (Pabucu dan Geban, 2006).

Menurut Din-Yan (1998) terjadi miskonsepsi pada mahasiswa di Hongkong, dimana CO2 hasil respirasi tidak berhubungan dengan proses ekskresi.

Hal ini disebabkan ketika menjelaskan mekanisme pertukaran gas, guru maupun buku teks jarang menyatakan secara eksplisit bahwa CO2 merupakan sisa hasil

metabolisme yang berhubungan dengan proses ekskresi. Sementara pada sistem ekskresi, miskonsepsi yang sering terjadi berkenaan degan proses pembentukan


(14)

urin dan gangguan atau penyakit ginjal (Malau, 2010). Beberapa penelitian menunujukkan bahwa materi sistem organ respirasi dan ekskresi merupakan materi yang abstrak dan sulit dipahami sehingga memberikan peluang tejadinya miskonsepsi. Konsep respirasi sangat penting dalam pembelajaran karena merupakan kunci dalam proses kehidupan dan dari keseluruhan fungsi organisme hidup (Purba, 2011). Miskonsepsi yang sering terjadi dalam respirasi yakni berkaitan dengan perbedaan antara proses respirasi dan pernapasan, mekanisme pernapasan dan pertukaran gas (Tekkaya, 2006). Sebagai contoh, Pratiwi (2006), Priadi (2010), Karmana (2007) menuliskan bahwa proses respirasi sama dengan proses pernapasan. Padahal kedua proses tersebut berbeda satu dengan yang lainnya.

Munculnya miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar mengajar dimulai , yaitu pada konsep awal yang telah dibawa siswa sebelum ia memasuki proses tersebut atau yang disebut sebagai prakonsepi. Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran siswa sendiri atas pemahamannya yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber lainnya yang dianggapnya lebih tahu akan tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sumber-sumber prakonsepsi ini misalnya adalah film-film bertemakan teknologi, acara-acara fiksi-sains yang tidak tertata rapi, dan bahan-bahan bacaan. Demi melihat ini, untuk mengatasi miskonsepsi yang ada haruslah sumber dari prakonsepsi tersebut digali dan dicermati (Dermiana, 2011).

Miskonsepsi ini dapat muncul dari proses pembelajaran disekolah atau lingkungan luar sekolah sebagai hasil interpretasi siswa itu sendiri menurut Novak, Guru berperan dalam proses pembelajaran di sekolah dalam proses tersebut, guru menggunakan buku sebagai salah satu sumber belajar dan menyampaikannya konsep yang salah, maka akan timbul miskonsepsi pada siswa. Jadi seorang guru harus paham konsep yang disampaikannya, benar-benar selektif dalam menerima informasi dari suatu buku, khususnya buku yang digunakan di sekolah, dan selanjutnya guru harus mengarahkan dan membimbing pola pikir siswa agar tidak terjadi miskonsepsi (Dikmenli, et all., 2009:430).


(15)

Faktor miskonsepsi dapat terjadi di dalam dan di luar sekolah. Guru dan buku dapat menjadi faktor penyebab miskonsepsi yang terjadi disekolah. Menurut penelitian Suryanto banyak guru mengalami miskonsepsi sendangkan penelitian Ivoni dan Uludotum menemukan bahwa buku pelajaran, pengalaman sehari-hari siswa, serta pengetahuan yang dimiliki guru merupakan penyebab miskonsepsi. Munculnya miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar mengajar dimulai. Faktor-faktor yang potensial menjadi penyebab miskonsepsi adalah: (1) Anak cenderung melihat suatu benda dari pandangan dirinya sendiri dan cenderung untuk menentukan keberadaan dan bentuk benda tersebut hanya berdasarkan pengalamannya sendiri; (2) Pengalaman anak di lingkungan terbatas dan cenderung tidak terlibat langsung dalam situasi percobaan; (3) Untuk kejadian-kejadian khusus anak cenderung diarahkan pada penjelasan bagian per bagian dan cenderung tidak diarahkan untuk memahami hubungan satu dengan yang lain secara keseluruhan serta adanya penjelasan yang sama untuk menjelaskan fenomena yang berbeda.

Secara umum, langkah-langkah yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik mengatasi miskonsepsi adalah mencari bentuk miskonsepsi yang dimiliki, mencari penyebabnya dan menentukan cara yang sesuai (Suparno, 2005). Miskonsepsi tidak dapat digeneralisasikan secara langsung karena bentuk miskonsepsi yang terjadi bisa berbeda atau sama. Oleh karena itu, diperlukan instrument yang dapat mengidentifikasi miskonsepsi.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 1 Sei Bamban dan sebagai alumni dari sekolah tersebut saya kadang mengalami miskonsepsi atau kesalahpahaman dalam memahami sebuah materi yang dipelajari sewaktu belajar di sekolah tersebut, dan seperti yang saya ketahui miskonsepsi selalu ada terjadi disetiap sekolah, maka dari itu sebagai alumni sekolah dan dekat dengan guru-guru di sekolah tersebut memungkin mempermudah akses penelitian saya, sehingga saya melakukan penelitian disekolah SMA Negeri 1 Sei Bamban khususnya di kelas XI IPA tersebut.

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diambil suatu gambaran bahwa miskonsepsi dapat menimbulkan salah arah dalam proses


(16)

pembelajaran. Akibatnya siswa akan tetap mempertahankan konsep yang salah dan guru akan mengalami kesulitan melaksanakan proses pembelajaran untuk mengubah konsep yang salah tersebut. Banyak faktor yang menyebabkan miskonsepsi terjadi. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “ Identifikasi Sumber Miskonsepsi pada Siswa SMA terhadap Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan antara lain: 1. Adanya miskonsepsi pada siswa dalam pemahaman materi-materi yang dapat

menghambat proses belajar .

2. Terdapatnya miskonsepsi dalam pemahaman konsep materi .

3. Miskonsepsi dapat bersumber dari proses pembelajaran disekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

4. Adanya sumber-sumber penyebab miskonsepsi pada materi sistem respirasi dan ekskresi.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah mengidentifikasi penyebab miskonsepsi siswa pada mata pelajaran terhadap materi sistem respirasi dan ekskresi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban mengalami Miskonsepsi pada Materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi?

2. Seberapa besar persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban?

3. Sumber apakah yang menjadi penyebab miskonsepsi yang dialami siswa pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban?


(17)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi ada tidaknya siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban.

2. Mengetahui persentase miskonsepsi siswa pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban.

3. Mengetahui sumber apakah yang menjadi penyebab miskonsepsi yang dialami siswa pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban.

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis, siswa, Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pengambil kebijakan dibidang pendidikan mengenai masalah miskonsepsi pembelajaran beserta faktor penyebabnya. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dalam penelitian ini. 2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan

masukan bagi penulis, siswa, Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru dalam mengatasi miskonsepsi pembelajaran.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian miskonsepsi siswa pada pelajaran biologi tentang sistem peredaran darah adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban mengalami miskonsepsi pada materi sistem respirasi sebesar 52,75% dan sistem ekskresi sebesar 47,2% 2. Besarnya persentase miskonsepsi siswa tentang materi sistem respirasi dan

sistem eksresi pada kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sei Bamban yaitu, miskonsepsi siswa yang paling tinggi pada Konsep 1 sebesar 21,7% yaitu fungsi sistem pernapasan, dan paling rendah di konsep 9 yaitu 12,35% tentang struktur dan fungsi paru-paru.

3. Sumber yang menjadi penyebab miskonsepsi siswa tentang materi biologi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sei Bamban yaitu guru sebesar 41,31%, buku 24,3%, dan lain-lain adalah siswa yang menjawab dengan kepercayaan sendiri 19,14%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru dan siswa diharapkan dapat memahami konsep yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip konsep pada materi pelajaran.

2. Meningkatkan evaluasi tentang siswa, agar guru mengetahui kemampuan dan pengetahuan siswa. Guru dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan banyak referensi agar dapat menambah bahan ajaran yang lebih baik. Dan juga guru harus mampu memahami keadaan siswa yang menerima pelajaran apakah sudah memahami atau tidak.

3. Para siswa diharapkan lebih giat belajar, rajin bertanya, banyak mencari informasi dan membaca buku teks, serta harus mengerti dan lebih memahami isi dari setiap materi yang dipelajari.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Andisendjaja, Y. H., & Roomlah, O. 2007. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Ariandini, D., Sri A., Any A. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMP pada

Konsep Fotosintesis Melalui Analisis. Jurnal Pengajaran MIPA, 18: 178-184

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., & Winarni, E.W. (2007). Biologi SMA dan

MA. Jakarta: Esis (Imprint dari Erlangga)

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2004). Biologi (Ed. 5), Jilid III. Jakarta: Erlangga

Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dikmenli, M. (2010). Misconceptions of Cell Division Held by Student Teacher in Biology: A Drawing Analysis. Journal Science and Mathematics

Education, 5: 235-247

Dikmenli, M. Cardak, Osman., & Oztas, Fulya. (2009). Conceptual Problems in Biology Topics in Primary Science and Technology Textbook in Turkey. International. Journal of Environmental & Science Education, 4: 429-440 Ekici, F. & Ekici, E. (2007). Utility of Concept Cartoons in Diagnosing and

Ov.ercoming Misconception Related to Photosynthesis. International

Journal of Environmental & &ience Education, 2: 111-124.

Fitriani, L. (2014). Identifikasi Miskonsepsi Guru Biologi SMA Kelas XI IPA pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal EduBio Tropika, 2: 187-250

Hall, G. (1997). Fisiologi Kedokteran (Edisi 9). Jakarta: Buku Kedokteran

Hasibuan, M. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Negeri Medan pada Mata

Pelajaran Fisika (Mekanika) Dengan Menggunakan Metode Certainy of Response Index (CRI). Sikripsi tidak diterbitkan. Medan: Program Sarjana

Universitas Negeri Medan

Ivowi, U.M.O. & Uludotum, J.S.O. (1987). An Investigation of Resourses of Misconception in Physic. dalam Novak, J.D. (Ed). Proceeding of the


(20)

Strategies in Science and Mathematics. Vol.3. Ithaca, New York: Cornell

University

Kara, Y., Y. (2008). Comparing the Impact Tutorial and Edutainment Software Program on Students’ Achievement, Misconception, and Attitudes toward Biology. Journal Science Education and Technology, 17: 32-41

Karmana, O. (2007). Biologi. Bandung: Garfindo Media Pratama

Klymkowsky, M., Taylor, R., Spindler, S. & Doxas, R. (2006). Two-Dimensional, Implicit Confidence test as a Tool for Recognizing Student Misconceptions. Journal of College Science Teaching, 4: 196–98

Kose, S. (2008). Diagnosing Students Misconception: Using Drawing As Research Method. World Applied Sciences Journal. 3: 283-293

Liliawati, W. & Ramalis, T. (2008). Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA

dengan menggunakan CRI (Certainly of Respons Index) dalam upaya Perbaikan dan Pengembangan Materi IPBA pada KTSP. Laporan

Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia

Mahardika, R. (2014). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty Of

Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel.

Sikripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Manalu, K. (2010). Pengaruh Alat Visualisasi (Gambar Diam dan Animasi)

terhadap Miskonsepsi, Hasil Belajar dan Persepsi Siswa pada Pembelajran Biologi. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program

Pascasarjana. Unimed

Mentari, L. (2014). Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Pada Pembelajaran Kimia untuk Materi Larutan Penyangga. Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Kimia, 2:182-190

Mursid, R. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Medan : UNIMED PRESS.

Nurhayati, N. (2008). Biologi Bilingual. Bandung: Yrama Widia.

Odom, A. L. (1993). “Action Potentials & Biology Textbooks: Accurate, Misconceptions or Avoidance?” The American Biology Teacher. 55: 468-472

Oktarina, L. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa, Guru, dan Buku Biologi Kelas


(21)

se-Mandailingodang Kabupaten Mandailing Natal. Tesis tidak diterbitkan.

Medan: Program PascaSarjana Universitas Negeri Medan.

Pabucu, A. & Geban, O. (2006). Remediating Misconceptions Concerning Chemical Bonding Through Conceptual Change Text. HU Journal of

Education, 30:184-192

Pratiwi. (2006). Biologi SMA. Jakarta: Erlangga

Priadi, A. (2010). Biologi 2 Edisi 1 Cetakan Kedua. Jakarta: Yudhistira

Purba, D. Y. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa, dan Guru Biologi tentang

Materi Sistem Respirasi dan Sistem Eksresi pada SMA Se-Kabupaten Labuhanbatu.Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program PascaSarjana

Universitas Negeri Medan

Purwanto, N. (2010). Psiokologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sanders, M. (1993). Erroneous ideas about respiration: The teacher factor. Journal

of Research in Science Teaching, 30: 919-934.

Sianturi, J. R. 2012. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Dan Guru Biologi Tentang

Materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi Pada Sma Se-Kabupaten Deli Serdang. Tesis tidak diterbitkan. Medan: program pascasarjana.

Unimed.

Suryati, T. (2007). Biologi 2 Edisi 1 Cetakan Pertama. Jakarta: Quadra

Tekkaya, C., (2002), Misconception as Barrier to Understanding Biology,

Hacettepe Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi, 15: 84-93

Yip, D. Y. (1998). Alternative Conceptions on Excretion and Implications for Teaching. Journal Education , 26: 101-116


(1)

pembelajaran. Akibatnya siswa akan tetap mempertahankan konsep yang salah dan guru akan mengalami kesulitan melaksanakan proses pembelajaran untuk mengubah konsep yang salah tersebut. Banyak faktor yang menyebabkan miskonsepsi terjadi. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “ Identifikasi Sumber Miskonsepsi pada Siswa SMA terhadap Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan antara lain: 1. Adanya miskonsepsi pada siswa dalam pemahaman materi-materi yang dapat

menghambat proses belajar .

2. Terdapatnya miskonsepsi dalam pemahaman konsep materi .

3. Miskonsepsi dapat bersumber dari proses pembelajaran disekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

4. Adanya sumber-sumber penyebab miskonsepsi pada materi sistem respirasi dan ekskresi.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah mengidentifikasi penyebab miskonsepsi siswa pada mata pelajaran terhadap materi sistem respirasi dan ekskresi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban mengalami Miskonsepsi pada Materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi?

2. Seberapa besar persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban?

3. Sumber apakah yang menjadi penyebab miskonsepsi yang dialami siswa pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban?


(2)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi ada tidaknya siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban.

2. Mengetahui persentase miskonsepsi siswa pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban.

3. Mengetahui sumber apakah yang menjadi penyebab miskonsepsi yang dialami siswa pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban.

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis, siswa, Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pengambil kebijakan dibidang pendidikan mengenai masalah miskonsepsi pembelajaran beserta faktor penyebabnya. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dalam penelitian ini. 2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan

masukan bagi penulis, siswa, Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru dalam mengatasi miskonsepsi pembelajaran.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian miskonsepsi siswa pada pelajaran biologi tentang sistem peredaran darah adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban mengalami miskonsepsi pada materi sistem respirasi sebesar 52,75% dan sistem ekskresi sebesar 47,2% 2. Besarnya persentase miskonsepsi siswa tentang materi sistem respirasi dan

sistem eksresi pada kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sei Bamban yaitu, miskonsepsi siswa yang paling tinggi pada Konsep 1 sebesar 21,7% yaitu fungsi sistem pernapasan, dan paling rendah di konsep 9 yaitu 12,35% tentang struktur dan fungsi paru-paru.

3. Sumber yang menjadi penyebab miskonsepsi siswa tentang materi biologi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sei Bamban yaitu guru sebesar 41,31%, buku 24,3%, dan lain-lain adalah siswa yang menjawab dengan kepercayaan sendiri 19,14%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru dan siswa diharapkan dapat memahami konsep yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip konsep pada materi pelajaran.

2. Meningkatkan evaluasi tentang siswa, agar guru mengetahui kemampuan dan pengetahuan siswa. Guru dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan banyak referensi agar dapat menambah bahan ajaran yang lebih baik. Dan juga guru harus mampu memahami keadaan siswa yang menerima pelajaran apakah sudah memahami atau tidak.

3. Para siswa diharapkan lebih giat belajar, rajin bertanya, banyak mencari informasi dan membaca buku teks, serta harus mengerti dan lebih memahami isi dari setiap materi yang dipelajari.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Andisendjaja, Y. H., & Roomlah, O. 2007. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Ariandini, D., Sri A., Any A. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMP pada

Konsep Fotosintesis Melalui Analisis. Jurnal Pengajaran MIPA, 18: 178-184

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., & Winarni, E.W. (2007). Biologi SMA dan MA. Jakarta: Esis (Imprint dari Erlangga)

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2004). Biologi (Ed. 5), Jilid III. Jakarta: Erlangga

Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dikmenli, M. (2010). Misconceptions of Cell Division Held by Student Teacher in Biology: A Drawing Analysis. Journal Science and Mathematics Education, 5: 235-247

Dikmenli, M. Cardak, Osman., & Oztas, Fulya. (2009). Conceptual Problems in Biology Topics in Primary Science and Technology Textbook in Turkey. International. Journal of Environmental & Science Education, 4: 429-440 Ekici, F. & Ekici, E. (2007). Utility of Concept Cartoons in Diagnosing and

Ov.ercoming Misconception Related to Photosynthesis. International Journal of Environmental & &ience Education, 2: 111-124.

Fitriani, L. (2014). Identifikasi Miskonsepsi Guru Biologi SMA Kelas XI IPA pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal EduBio Tropika, 2: 187-250

Hall, G. (1997). Fisiologi Kedokteran (Edisi 9). Jakarta: Buku Kedokteran

Hasibuan, M. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Negeri Medan pada Mata Pelajaran Fisika (Mekanika) Dengan Menggunakan Metode Certainy of Response Index (CRI). Sikripsi tidak diterbitkan. Medan: Program Sarjana Universitas Negeri Medan

Ivowi, U.M.O. & Uludotum, J.S.O. (1987). An Investigation of Resourses of Misconception in Physic. dalam Novak, J.D. (Ed). Proceeding of the Second International Seminar Misconception and Educational and


(5)

Strategies in Science and Mathematics. Vol.3. Ithaca, New York: Cornell University

Kara, Y., Y. (2008). Comparing the Impact Tutorial and Edutainment Software

Program on Students’ Achievement, Misconception, and Attitudes toward

Biology. Journal Science Education and Technology, 17: 32-41 Karmana, O. (2007). Biologi. Bandung: Garfindo Media Pratama

Klymkowsky, M., Taylor, R., Spindler, S. & Doxas, R. (2006). Two-Dimensional, Implicit Confidence test as a Tool for Recognizing Student Misconceptions. Journal of College Science Teaching, 4: 196–98

Kose, S. (2008). Diagnosing Students Misconception: Using Drawing As Research Method. World Applied Sciences Journal. 3: 283-293

Liliawati, W. & Ramalis, T. (2008). Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA dengan menggunakan CRI (Certainly of Respons Index) dalam upaya Perbaikan dan Pengembangan Materi IPBA pada KTSP. Laporan Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia

Mahardika, R. (2014). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel. Sikripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Manalu, K. (2010). Pengaruh Alat Visualisasi (Gambar Diam dan Animasi)

terhadap Miskonsepsi, Hasil Belajar dan Persepsi Siswa pada Pembelajran Biologi. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana. Unimed

Mentari, L. (2014). Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Pada Pembelajaran Kimia untuk Materi Larutan Penyangga. Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Kimia, 2:182-190

Mursid, R. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Medan : UNIMED PRESS.

Nurhayati, N. (2008). Biologi Bilingual. Bandung: Yrama Widia.

Odom, A. L. (1993). “Action Potentials & Biology Textbooks: Accurate,

Misconceptions or Avoidance?” The American Biology Teacher. 55:

468-472

Oktarina, L. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa, Guru, dan Buku Biologi Kelas XI pada Materi sistem respirasi dan sistem eksresi di SMA


(6)

se-Mandailingodang Kabupaten Mandailing Natal. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program PascaSarjana Universitas Negeri Medan.

Pabucu, A. & Geban, O. (2006). Remediating Misconceptions Concerning Chemical Bonding Through Conceptual Change Text. HU Journal of Education, 30:184-192

Pratiwi. (2006). Biologi SMA. Jakarta: Erlangga

Priadi, A. (2010). Biologi 2 Edisi 1 Cetakan Kedua. Jakarta: Yudhistira

Purba, D. Y. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa, dan Guru Biologi tentang Materi Sistem Respirasi dan Sistem Eksresi pada SMA Se-Kabupaten Labuhanbatu.Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program PascaSarjana Universitas Negeri Medan

Purwanto, N. (2010). Psiokologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sanders, M. (1993). Erroneous ideas about respiration: The teacher factor. Journal

of Research in Science Teaching, 30: 919-934.

Sianturi, J. R. 2012. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Dan Guru Biologi Tentang Materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi Pada Sma Se-Kabupaten Deli Serdang. Tesis tidak diterbitkan. Medan: program pascasarjana. Unimed.

Suryati, T. (2007). Biologi 2 Edisi 1 Cetakan Pertama. Jakarta: Quadra

Tekkaya, C., (2002), Misconception as Barrier to Understanding Biology, Hacettepe Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi, 15: 84-93

Yip, D. Y. (1998). Alternative Conceptions on Excretion and Implications for Teaching. Journal Education , 26: 101-116