PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN UNTUK KESEMPATAN KHUSUS PADA SISWA SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN UNTUK

KESEMPATAN KHUSUS PADA SISWA SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

ESTER SEPTY M.S NIM. 509142011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Ester Septy M.S, NIM 509142011. Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa Kelas XII Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus (2) untuk mengetahui hasil belajar siswa yang tidak diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus (3) menganalisis Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi tahun ajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XII Tata Boga 1 dan kelas Tata Boga 2 yang berjumlah 45 siswa. Teknik pengambilan sampel digunakan secara total sampling dimana kelas Tata Boga 1 berjumlah 21 siswa, yang diajar tidak menggunakan model pembelajaran Jigsaw dan kelas Tata Boga 2 berjumlah 24 siswa yang diajar dengan model pembelajaran Jigsaw. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskripsi data penelitian, mencari tingkat kecenderungan hasil belajar, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.

Berdasarkan hasil penelitian Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw termasuk kategori tinggi sebesar 37,50% dengan rataan 71,65 dan Sd 4,39. Hasil belajar siswa yang tidak diajar dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw termasuk kategori cukup sebesar 47,37% dengan rataan 49,84 dan Sd 4,83. Secara statistik dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05, dimana thitung > ttabel yaitu (11,91 > 2,023) disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar pengolahan makanan untuk kesempatan khusus pada siswa kelas XII Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

Kata kunci : Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus; Model pembelajaran kooperatif


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini denganjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Melakukan Pengolahan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa Kelas XII Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”.

Selama penulisan proposal ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik dukungan moril maupun materil sehingga proposal ini dapat tersusun dengan baik. untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebsar - besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Nila Handayani M.Pd, dan Ibu Dra. Ch Gultom, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Teknik, Bapak Prof. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si sebagai Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik, Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku sekretaris Jurusan PKK Fakultas Teknik.

3. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Program Studi Tata Boga Fakultas Teknik dan dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan waktu dan ilmu dalam membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini.

4. Dosen penguji Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd yang telash banyak memberikan masukan dan arahan.

5. Bapak Drs. H. Ali Hasmi Nasution selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan yang telah mengizinkan penulis mengadakan uji coba instrumen. Dan Ibu Dra. Ismawati selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Tebing Tinggi serta guru – guru bidang studi lainnya yang membantu penulis selama melakukan penelitian.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua yang tercinta dan terkasih, Bapak Drs. Saut Mangaratua Siagian dan Mama Riama Napitupulu yang telah memberikan kasih sayang, cinta semangat, motivasi dan dukungan baik


(7)

dari segi materi dan moril, yang selalu membawakan dalam doa sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan tugas akhir dengan baik.

7. Abanganda Bambang Argadi M.S, S.H, Firman Wendy M.S, dan Adinda Oktavia M.S, S.Ked, Zanetha Rehulina M.S yang telah memberikan dukungan motivasi serta doa.

8. Teman-teman PKK terkhusus untuk Novita Purnamasari, S.Pd, Tria, S.Pd, Selviyanti, S.Pd, Annisa Kusuma W, S.Pd yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam penyelesaian skrips iini.

9. Paduan suara Eklesia Unimed yang selalu membawa dalam doa, yang selalu memberikan dukungan serta semangat yang luar biasa.

10. Abanganda Rikardo Tora Hutabalian,S.Kom yang memberikan dukungan, motivasi, yang tetap sabar dan setia menemani dan membantu penulis. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih, semoga semua kebaikan yang diberikan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, 6 April 2015 Penulis

Ester Septy M.S NIM. 509142011


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ……….. vi

DAFTAR LAMPIRAN ……….……… vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Identifikasi Masalah ………. 4

C. Pembatasan Masalah ……….. 4

D. Perumusan Masalah ………. 5

E. Tujuan Penelitian ………. 5

F. Kegunaan/Manfaat penelitian ……….. 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ………. 7

B. Hasil Penelitian yang Relevan ……….. 20

C. Kerangka Berfikir………. 21

D. Hipotesis Penelitian ……….. 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ……….. 23

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ……… 23

C. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 24

D. Metode dan Rancangan Penelitian ...……….. 24

E. Pelaksanaan Perlakuan ... 25

F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Hasil Uji Coba Instrumen ... 32

H. Teknik Analisis Data ……… 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data hasil penelitian ………. 39

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ………. 43

C. Uji Persyaratan Analisis……… 45


(9)

2. Uji Homogenitas ……….. 45

D. Pengujian Hipotesis ……… 46

E. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 49

B. Saran ……….. 50

DAFTAR PUSTAKA ……… 51


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Skema Model PembelajaranTipe Jigsaw ………..…….... 9 Tabel 2 Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw …….. 10 Tabel 3 Rancangan Penelitian ……… 25 Tabel 4 Kisi – Kisi Melakukan Pengolahan Makanan Untuk

Kesempatan Khusus …………..……… 29

Tabel 5 Tingkat Reliabilitas ………..………. 31 Tabel 6 Distribusi Pre tes hasil belajar pengolahan makanan untuk kesempatan

khusus kelas yang tidak diajar dengan model pembelajaran

Jigsaw ... 39 Tabel 7 Distribusi Pre tes hasil belajar pengolahan makanan untuk kesempatan

khusus kelas yang diajar dengan model pembelajaran

Jigsaw ... 40 Tabel 8 Distribusi Pos tes hasil belajar pengolahan makanan untuk kesempatan

khusus kelas yang tidak diajar dengan model pembelajaran

Jigsaw ... 40 Tabel 9 Distribusi Pos tes hasil belajar pengolahan makanan untuk kesempatan

khusus kelas yang diajar dengan model pembelajaran

Jigsaw ... 41 Tabel 10.Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar Pengolahan

Makanan Untuk Kesempatan Khusus Kelas Yang Tidak Diajar Dengan Model Pembelajaran Jigsaw ... 42 Tabel 11 Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar Pengolahan


(11)

Dengan Model Pembelajaran Jigsaw ... 43 Tabel 12 Pengujian Normalitas Data Penelitian …….…..……….... 44 Tabel 13 Uji Homogenitas ... 44


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 SILABUS ………...……….. 52

2 Rencana Pembelajaran ………... 53

3 Instrumen Test Hasil Belajar ………... 60

4 Kunci Jawaban Tes ... 64

5 Sebaran Data Uji Coba Instrumen ………... 65

6 Validitas Test ……….... 66

7 Reliabilitas Tes ………... 68

8 Indeks Kesukaran Soal ………... 69

9 Daya Beda Soal ……….... 71

10 Rata – Rata, Varians, Standart Deviasi Kelas Kontrol…... 73

11 Rata – Rata, Varians, Standart Deviasi Kelas Eksperimen... 75

12 Data Hasil Penelitian Kelas Kontrol ………... 77

13 Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen ………... 78

14 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 79

15 Distribusi Frekuensi Hasil Data Pre Tes ………….…... 83

16 Distribusi Frekuensi Hasil Data Pos Tes ………….…... 85

17 Uji Normalitas ………... 87

18 Uji Homogenitas ………... 90

19 Uji Hipotesis ………... 91


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) termasuk dalam jenis pendidikan formal, yang bertujuan menyiapkan siswa dengan sebaik-baiknya agar dapat mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang. Begitu pula dengan SMK Negeri 3 Tebing Tinggi, diharapkan dapat mendidik dan membina siswa sehingga menghasilkan lulusan atau tenaga kerja yang terampil, profesional dan siap kerja. Berbagai langkah pengembangan mutu SMK pun dijalani antara lain dengan meningkatkan kualitas SMK. Kualitas pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain: faktor dari peserta didik yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dalam siswa dan faktor dari luar siswa atau faktor dari lingkungan (Sudjana, 2010).

Rendahnya mutu pendidikan salah satunya disebabkan proses pembelajaran yang belum efektif. Penggunaan model pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru agar seorang siswa dapat maksimal dalam memahami materi pelajaran, sehingga setelah melakukan pembelajaran siswa akan memiliki kompetensi sebagaimana tuntutan dari materi pelajaran yang dipelajari. Berbagai macam model pembelajaran yang diimplementasikan mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing. Salah satu contoh model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Model pembelajaran Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran sendiri dan juga pembelajaran orang lain.


(14)

Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan,tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian siswa saling ketergantungan satu sama lainnya dan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie. A, 2004)

Mata pelajaran pengolahan makanan untuk kesempatan khusus merupakan mata pelajaran penting karena mata pelajaran ini masuk kedalam mata pelajaran Produktif / Kejuruan yang mengacu pada Standart Kompetensi Nasional (SKN). Dengan demikian, maka kecapaian ketuntasan peserta didik harus mencapai kompetensi yang telah distandartkan. Selain itu, mata pelajaran melakukan pengolahan makanan untuk kesempatan khusus merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi, dimana mata pelajaran ini membahas tentang menjelaskan jenis – jenis kesempatan khusus, merencanakan menu kesempatan khusus, peralatan pengolahan makanan, dan melakukan pengolahan makanan sesuai dengan menu.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 12 September 2013, sering sekali siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran atau materi yang disampaikan oleh guru, dan kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Hal ini terjadi karena guru menggunakan metode ceramah, yaitu guru membacakan atau memberikan bahan yang disiapkannya sedangkan siswa mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba menyelesaikan soal sebagaimana yang dicontohkan oleh guru. Hal tersebut menjadikan siswa pasif, salah satunya dalam pembelajaran melakukan pengolahan makanan kesempatan


(15)

khusus. Seharusnya siswa lebih aktif belajar sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kreatifitasnya serta lebih dapat memahami pelajaran dan terampil dalam menyelesaikan soal dengan baik.

Dapat dilihat pada mata pelajaran melakukan pengolahan makanan untuk kesempatan khusus menjadi rendah bahkan banyak siswa yang tidak tuntas karena nilai mereka dibawah KKM (7,5). Berikut ini adalah data hasil belajar siswa kelas XII Tata Boga 1 dan 2 TA 2012/2013 : kelas XII Tata Boga 1 jumlah siswa 30 orang. Adapun siswa yang bernilai 50 – 60 sebanyak 15 orang sekitar 50,00%; nilai 61 – 70 sebanyak 7 orang sekitar 23,33%; nilai 71 – 80 sebanyak 5 orang sekitar 16,66%; nilai 81 – 90 sebanyak 3 orang sekitar 3,00%. Kelas XII Tata Boga 2 jumlah siswa 29 orang dengan rerata kelas 5,66. Adapun siswa yang bernilai 50 – 60 sebanyak 18 orang sekitar 62,06%; nilai 61 – 70 sebanyak 6 orang sekitar 20,69%; nilai 71 - 80 sebanyak 3 orang sekitar 3,00% 81 – 90 sebanyak 2 orang atau sekitar 6,89%. (Sumber: SMK Negeri 3 Tebing Tinggi)

Situasi pembelajaran tersebut yang membuat peneliti ingin melihat pengaruh pembelajaran yang hanya mengedepankan interaksi satu arah (Teacher Center Learning) dan pembelajaran yang mempunyai interaksi dua arah, yaitu ada timbal balik antara guru dan siswa, serta suasana belajar yang menyenangkan dan menarik sehingga siswa mampu mengembangkan ide – ide gagasan mereka dan berani untuk mempresentasikan di depan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw.

Berdasarkan paparan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul


(16)

Pengolahan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa Kelas XII Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana model pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

2. Bagaimana hasil belajar siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

3. Bagaimana antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

4. Bagaimana keaktifan siswa selama proses pembelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus? 5. Adakah pengaruh model pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka agar penelitian ini dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, penulis melakukan pembatasan masalah pada:


(17)

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Jigsaw .

2. Materi yang dijadikan bahan penelitian ini adalah materi pokok Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus

3. Siswa yang diteliti adalah seluruh siswa kelas XII Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus pada kompetensi dasar menjelaskan jenis – jenis kesempatan khusus.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

2. Bagaimana siswa yang tidak diajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus? 3. Apakah ada Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw terhadap hasil

Belajar Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa Kelas XI Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus


(18)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang tidak diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus

3. Menganalisis Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dalam peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan kualitas pembelajaran tata boga. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang diteliti serta sebagai sumber inspirasi kepada guru tentang pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang lebih sesuai dengan pokok bahasan.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil Belajar siswa pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus yang tidak diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw termasuk dalam kategori kurang sebesar 57,14% dengan rataan ideal (Mi) = 50 dan standart ideal (Sdi) = 17.

2. Hasil Belajar siswa pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatf tipe Jigsaw termasuk kategori cukup sebesar 62,50% dengan rataan ideal (Mi) = 50 dan standart ideal (Sdi) = 17.

3. Berdasarkan hasil penelitian, ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengolahan Makanan untuk Kesempatan Khusus dengan nilai thitung sebesar 11,91 dan ttabel sebesar 2,023. Yang artinya thitung > ttabel maka hipótesis diterima yaitu ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus pada siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.


(20)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu disarankan sebagai berikut : 1. Agar guru – guru dapat menguasai kelas sehingga dalam menerapkan

model pembelajaran Jigsaw, kelas lebih terkondisi dengan baik atau tidak ribut.

2. Bagi guru yang menerapkan model pembelajaran Jigsaw, ada baiknya terlebih dahulu menguasai model pembelajaran Jigsaw sebelum menerapkannya sehingga dalam penerapan tidak mengalami kesulitan dan tidak membuang waktu yang banyak dan guru dapat lebih menguasai kelas.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Penerbit Bumi Aksara

Artining, Lia. 2012. Hakekat Pembelajaran Kooperatif. Diakses 15 Pebruari.http://liaartinings.blogspot.com/

Azizah, Nur.2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan di SMK Wongsorejo Gombong.Skripsi.UniversitasNegeri Yogyakarta

Djamarah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta

Haryanto. 2010. Pengertian Belajar Menurut Ahli. Diakses 16 Pebruari.http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/ Irma. Dewi.2012. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap

Hasil Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Kelas X SMK Pariwisata Cipta Karya Medan.Skripsi.Universitas Negeri Medan

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. Media Persada

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang – RuangKelas. Jakarta. Corasindo

Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 26 poin c Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta :Depkumham Rencana Strategis Depdiknas Tahun 2005 – 2009 BAB IV Bagian c Program Pendidikan Menengah.

Rusman. 2013. Model – Model Pembelajaran. Di akses 17 Pebruari. http://modelmodelpembelajaran8.blogspot.com/2013/04/model-model-pembelajaran.html?m=1

Slavin, Robert. 2010. Cooperative Learning :Teori Riset dan Praktik. Bandung. Nusamedia

Sudjana. 2005. MetodaStatistika. Bandung. Tarsito

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta

Trianto.2010. Mendesain Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta. Prenada Media


(1)

Pengolahan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa Kelas XII Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi”.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana model pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 3 Tebing

Tinggi pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

2. Bagaimana hasil belajar siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi pada mata

pelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

3. Bagaimana antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran pada mata

pelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

4. Bagaimana keaktifan siswa selama proses pembelajaran Kompetensi

Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

5. Adakah pengaruh model pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka agar penelitian ini dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, penulis melakukan pembatasan masalah pada:


(2)

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Jigsaw .

2. Materi yang dijadikan bahan penelitian ini adalah materi pokok

Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus

3. Siswa yang diteliti adalah seluruh siswa kelas XII Tata Boga SMK

Negeri 3 Tebing Tinggi pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus pada

kompetensi dasar menjelaskan jenis – jenis kesempatan khusus.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw

pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

2. Bagaimana siswa yang tidak diajarkan dengan model pembelajaran

Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus?

3. Apakah ada Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw terhadap hasil

Belajar Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa Kelas XI Tata Boga SMK Negeri 3 Tebing Tinggi ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

Strategi Pembelajaran Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus


(3)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang tidak diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus

3. Menganalisis Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw terhadap hasil

belajar Melakukan Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus Pada Siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dalam peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan kualitas pembelajaran tata boga. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang diteliti serta sebagai sumber inspirasi kepada guru tentang pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang lebih sesuai dengan pokok bahasan.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil Belajar siswa pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan

Khusus yang tidak diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw termasuk dalam kategori kurang sebesar 57,14% dengan rataan ideal (Mi) = 50 dan standart ideal (Sdi) = 17.

2. Hasil Belajar siswa pada materi Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan

Khusus yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatf tipe Jigsaw termasuk kategori cukup sebesar 62,50% dengan rataan ideal (Mi) = 50 dan standart ideal (Sdi) = 17.

3. Berdasarkan hasil penelitian, ada pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengolahan Makanan untuk Kesempatan

Khusus dengan nilai thitung sebesar 11,91 dan ttabel sebesar 2,023. Yang artinya

thitung > ttabel maka hipótesis diterima yaitu ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengolahan Makanan Untuk Kesempatan Khusus pada siswa SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.


(5)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu disarankan sebagai berikut :

1. Agar guru – guru dapat menguasai kelas sehingga dalam menerapkan

model pembelajaran Jigsaw, kelas lebih terkondisi dengan baik atau tidak ribut.

2. Bagi guru yang menerapkan model pembelajaran Jigsaw, ada baiknya

terlebih dahulu menguasai model pembelajaran Jigsaw sebelum menerapkannya sehingga dalam penerapan tidak mengalami kesulitan dan tidak membuang waktu yang banyak dan guru dapat lebih menguasai kelas.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Penerbit Bumi

Aksara

Artining, Lia. 2012. Hakekat Pembelajaran Kooperatif. Diakses 15

Pebruari.http://liaartinings.blogspot.com/

Azizah, Nur.2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan di SMK Wongsorejo Gombong.Skripsi.UniversitasNegeri Yogyakarta

Djamarah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta

Haryanto. 2010. Pengertian Belajar Menurut Ahli. Diakses 16

Pebruari.http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/ Irma. Dewi.2012. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap

Hasil Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Kelas X SMK Pariwisata Cipta Karya Medan.Skripsi.Universitas Negeri Medan

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. Media Persada

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative Learning di

Ruang – RuangKelas. Jakarta. Corasindo

Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 26 poin c Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta :Depkumham Rencana Strategis

Depdiknas Tahun 2005 – 2009 BAB IV Bagian c Program Pendidikan

Menengah.

Rusman. 2013. Model – Model Pembelajaran. Di akses 17 Pebruari.

http://modelmodelpembelajaran8.blogspot.com/2013/04/model-model-pembelajaran.html?m=1

Slavin, Robert. 2010. Cooperative Learning :Teori Riset dan Praktik. Bandung. Nusamedia

Sudjana. 2005. MetodaStatistika. Bandung. Tarsito

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta

Trianto.2010. Mendesain Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta. Prenada Media