PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SISWA KELAS V SD SWASTA PERTIWI MEDAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SISWA SD SWASTA PERTIWI MEDAN

T E S I S

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

YANTI MIHARZA

NIM. 8106122042

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

M E D A N

2 0 1 3


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Yanti Miharza, Pengaruh Strategi Pembelajaran Menggunakan Modul dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa SD Swasta Pertiwi Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,2013.

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hasil belajar TIK siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Menggunakan Modul LUC dan hasil belajar TIK yang diajar dengan strategi pembelajaran Menggunakan Modul UCL, (2) untuk mengetahui hasil belajar TIK antara siswa dengan kreativitas tinggi dan hasil belajar TIK siswa dengan kreativitas rendah, dan (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran menggunakan modul dan krativitas siswa terhadap hasil belajar TIK.

Populasi penelitian ini adalah siswa SD Swasta Pertiwi Kota Medan dengan jumlah 240 siswa. Kelas yang dipilih adalah kelas V. Sampel penelitian kelas V-7 menggunakan strategi pembelajaran Menggunakan Modul LUC dan kelas V-4 menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan berganda dengan 4 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 38 dengan koefisial reliabilitas 0,948. Sedangkan untuk mendapatkan data tentang kreativitas siswa digunakan angket dengan jumlah 38 butir dan koefisien reliabelitasnya 0,885. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitiannya adalah : (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC X = 27,61 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL X = 26,42 dengan Fhitung = 29,03 > Ftabel = 3,98, (2)

rata-rata hasil belajar siswa dengan kreativitas tinggi X = 30,22 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kreativitas rendah X = 25,415 dengan Fhitung

= 5,57 > Ftabel = 3,98, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan

kreativitas terhadap hasil belajar TIK dengan Fhitung = 6,65 > Ftabel = 3,98.

Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa dengan karakteristik kreativitas tinggi adalah strategi pembelajaran menggunakan modul LUC sedangkan siswa dengan kreativitas rendah strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran menggunakan modul UCL. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru TIK yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran harus memperhatikan karakteristik siswa khususnya karakteristik kreativitas.


(5)

ii ABSTRACT

Yanti Miharza, The Effect of Learning Strategies and Learning Outcomes Against Independence Learning Information and Communication Technology (ICT) Junior School Students SD Swasta Pertiwi Medan. Thesis. Post Graduate Program of State University of Medan, 2012.

This research ware aimed at finding out : (1) to determine the learning outcomes of students who are taught by ICT learning strategies and learning outcomes LUC ICT is taught with UCL instruction teaching strategies, (2) to determine the ICT learning outcomes between students with high self-reliance and ICT learning outcomes of students with Low self-reliance, and (3) to determine the interaction between students' learning strategies and self-reliance on ICT learning outcomes.

The study population was junior school students SD Swasta Pertiwi the number of 240 students. Selected class is the class 5. Study sample set V-7 class using learning strategies and classroom LUC X-4 UCL teaching strategies. The sampling technique is done by random cluster sampling. The research instrument used to measure the learning outcomes of multiple-choice test with four options as answers to question number 38 with a reliability coefficient of 0.948. While to obtain data on the creativity of the students used a questionnaire with 38 items and the number of reliability coefficient of 0.885. Test for normality with Liliefors test while the test of homogeneity with Fisher's test and Bartlett test. Data analysis techniques are ANAVA two – way at the level of significance α = 0.05 followed by Scheffe test.

Research results ware: (1) an average of students 'learning strategies are taught by LUC X = 27.61 higher than the average of students' learning strategies are taught with UCL which was X = 26.42 with Fcount = 29.03> Ftable =

3.98, (2) the average student learning outcomes with high independence X = 30.22 higher than the learning outcomes of students with low self X = 25.415 with Fcount = 5.57 > Ftable = 3.98 , and (3) there is interaction between the learning

strategies and self-reliance on ICT learning outcomes with Fcount = 6.65 > Ftable =

3.98.

From the analysis of the data concluded that the appropriate learning strategies to use in the characteristics of students with high self-reliance is the Arias learning strategies while students with low self learning strategies appropriate to use the Direct Instruction teaching strategies. The implications of this research is specifically aimed at teachers of ICT, namely the application of learning strategies must consider the characteristics of students, especially the characteristics of self-reliance.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Rasa Syukur penulis nyatakan kehadirat Allah SWT karena berkat izin-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Dalam proses penulisan tesis ini penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat bimbingan Dosen Pembimbing dan segala pihak yang telah memberikan motivasi kepada penulis akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:

Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang sebagai pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, dan Bapak Dr. R.Mursid, M.Pd selaku sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta seluruh staf yang telah memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis berupa layanan perkuliahan dan administrasinya.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Sahat Siagian,M.Pd dan Ibu Prof.Asih Menanti,M.S.S.Psi, sebagai narasumber yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan tesis ini.

Selajutnya ucapan terimakasaih juga disampaikan kepada Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si, dan Bapak Prof.Dr.Abdul Muin Sibuea,M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed.


(7)

iv

Terima kasih juga kepada Bapak/ibu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak lupa juga penulis haturkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan angkatan ke XVIII yang telah banyak memberikan bantuan moril dan motivasi sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Dra.Hj. Masitha selaku kepala SD Swasta Pertiwi Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya, serta siswa-siswa kelas V Tahun Ajaran 2012/2013 yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini.

Teristimewa ucapan terimakasih penulis haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan motivasi kepada penulis dan secara khusus pula ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada suamiku tercinta Nasri Dalimunte dan anak-anakku tersayang Nayyara Alliya Z, Fatiha Alliya R, Ahmad Zafran Dalimunthe yang selalu memberikan curahan kasih sayang dan semangat kepada penulis.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan dimasa kini dan dimasa yang akan datang.

Medan, Mei 2013

Penulis,

YANTI MIHARZA NIM.8106122042


(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 7

C. Pembatasan Masalah 8

D. Perumusan Masalah 9

E. Tujuan Penelitian 10

F. Manfaat Penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 12

A. Kajian Teoretis 12

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar TIK 12

2. Hakikat Strategi Pembelajaran 18

2.1. Hakekat Startegi Pembelajaran modul ………. 23

2.2. Strategi Pembelajaran LUC 25

3.3. Strategi Pembelajaran UCL 29

3. Hakikat Kreativitas 32

B. Penelitian Yang Relevan 45

C. Kerangka Berpikir 47

1. Hasil Belajar TIK yang diajar Dengan Strategi Pembelajaran KUC Lebih Tinggi Dibandingkan Diajar Dengan Strategi

Pembelajaran UCL 47

2. Perbedaan Hasil Belajar TIK Siswa Yang Memiliki

Kreativitas Tinggi dengan Siswa kreativitas Rendah 49 3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan kreativitas

Terhadap Hasil Belajar TIK 50

D. Hipotesis Penelitian 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 53

A. Tempat dan Waktu Penelitian 53

B. Metode dan Rancangan Penelitian ………. 53

C. Populasi dan Sampel Penelitian 54

1. Populasi Penelitian 54

2. Sampel Penelitian 54

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 56


(9)

vi

F. Pengontrolan Perlakuan 57

a. Validasi Internal 57

b. Validasi Eksternal 59

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 60

H. Teknik Analisa Data 68

I. Hipotesis Statistik 69

BAB IV HASIL PENELITIAN 70

A. Deskirpsi Data 70

1. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran LUC 70

2. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran UCL 71

3. Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas Tinggi 73 4. Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas Rendah 74 5. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi LUC Dan Kreaativitas Tinggi 75 6. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran LUC Dan Kreativitas Rendah… 77 7. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran UCL dan Kreativitas

Tinggi 78

8. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Dengan Strategi Pembelajaran UCL

Dan Kreativitas Rendah 79

B. Pengujian Syarat Analisis 81

1. Uji Normalitas Data 81

2. Uji Homogenitas Data 82

C. Pengujian Hipotesis 84

1. Hipotesis Pertama 85

2. Hipotesis Kedua 86

3. Hipotesis Ketiga 86

D. Pembahasan Hasil Penelitian 89

E. Keterbatasan Penelitian 95

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 98

A. Simpulan 98

B. Implikasi 99

C. Saran 103

DAFTAR PUSTAKA 104


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Table 1.1 Tahapan Pelaksanaan Urutan Penyajian LUC ………. 28 Tabel 1.2. Tahapan Pelaksanaan Urutan Penyajian UCl 30 Tabel 2.1.Matrix Rancangan Penelitian Desain Faktorial 2x2 53 Tabel 3.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar

Hasil Belajar TIK 60

Tabel 4.1. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar TIK 61

Tabel 5.1. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas 66

Tabel 6.1. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran LUC 69

Tabel 6.2. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran modul UCL 71

Tabel 6.3. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas

Tinggi 72

Tabel 6.4. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas

Rendah 73

Tabel 6.5. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Pembelajaran Menggunakan

Modul LUC dan Kreativitas Tinggi 75

Tabel 4.6. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Modul LUC Dan

Kreativitas Rendah 76

Tabel 4.7. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran menggunakan modul UCL Dan Kreativitas

Tinggi 77

Tabel 4.8. Deskripsi Data Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Menggunakan Modul UCL dan

Kreatvitas Rendah 79

Tabel 4.9. Rangkuman Analisis Uji Normalitas 97 Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel


(11)

viii

Modul UCL 81

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah 90 Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

Strategi Pembelajaran dan Kreativitas 82

Tabel 4.13 Tabel Anava Faktorial 2 x 2 83

Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 84


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar1.1. Tahapan Pelaksanaan Penyajian

Strategi Pembelajaran Modul LUC 29

Gambar 1.2. Tahapan Pelaksanaan Penyajian

Strategi Pembelajaran Modul UCL 31

Gambar 2.1 Faktor-faktor Pembentuk Prestasi Kreatif Munandar.

Pengembangan Kreativitas anak Berbakat……… 34

Gambar 3.1. Sintesis Proses Kreativitas 38

Gambar 4.1. Histrogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran LUC 70

Gambar 4.2. Histrogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran UCL 71

Gambar 4.3. Histrogram Hasil Belajar TIK Siswa ng diajar Dengan

Kreativitas Tinggi 73

Gambar 4.4. Histrogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Kreativitas Rendah 73

Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi PEmbelajaran Modul LUC dan

Kreativitas Tinggi 75

Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa yang diajar Dengan Startegi Pembelajaran Menggunakan Modul LUC dan Krearivitas

Kreativitas Rendah……….…… 77

Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Menggunakan Modul UCL dengan

Kreativitas Tinggi ……… 78

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran menggunakan MOdul UCL

Dengan Kreativitas Rendah ……… 79 Gambar 4.9 Interaksi Antara Startegi Pembelajarab Menggunakan modul


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian Tesis Dari Direktur

Pascasarjana Universitas Negeri Medan 113 Lampiran 2. Surat Ijin Melaksanakan Uji Coba Instrumen 114 Lampiran 3. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian Disekolah SD Swasta

Pertiwi Medan 115

Lampiran 4. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Dari SD

Swasta Pertiwi Medan 116 Lampiran 5. Surat Keterangan Validasi Dari Pakar/Ahli Terhadap

Instrumen Penelitian 117

Lampiran 6. Kurikulum Berupa Silabus Untuk SK dan KD Yang Terkait

Dalam Penelitian 121

Lampiran 7. Modul Untuk Pertemuan 1 s/d 8 (Perlakuan) dan Modul Untuk

Pertemuan 1 s/d 8 (Kontrol) 124

Lampiran 8. Data Instrumen Penelitian Untuk Masing-Masing Variabel 156 Lampiran 9. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitan 164

Lampiran 10 Hasil Analisis Data Penelitian 186

Lampiran 11 Tabel Statistik 230

Lampiran 12.Bahan Pembelajaran Kegiatan Penelitian Di Lapangan 244


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan teknologi informasi mulai dari sistem komunikasi sampai alat komunikasi searah maupun dua arah.

Era globalisasi dewasa ini, yang tuntutan kemajuan teknologi telah mengarahkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan atau life skill di segala bidang. Di samping itu juga telah terjadi pergeseran kebutuhan ketrampilan baru yang diakibatkan perkembangan teknologi. Ketika kemajuan teknologi menyediakaan cara yang semakin efisien untuk mengurangi tenaga kerja, pekerja akan jadi memerlukan belajar untuk mencapai ketrampilan baru. Ketrampilan sekarang menjadi usang dan menuntut untuk meningkatkan ketrampilan dengan spesialisasi yang baru. Walaupun perubahan ini ada di lingkungan pekerjaan, namun penerapan kurikulum belum banyak memperhatikan pada siswa yang lulus dari sekolah tanpa ketrampilan teknologi yang cukup untuk masuk lapangan pekerjaan. Hal ini menunjukkan gap kurikulum antara kebutuhan dan fakta lingkungan.

Untuk menghadapai masalah di atas, maka pekerja di abad 21 harus mampu menjadi pebelajar sepanjang hayat, sehingga memiliki kemampuan beradaptasi. Pekerja perlu menguasai ketrampilan kognitif dan perilaku yang memudahkan perpindahan ketrampilan baru di tempat kerja. Untuk itu mereka harus


(15)

2

mengadopsi karakteristik tersebut agar sukses, seperti dalam pencapaian tujuan,

memanage aktivitas mereka sendiri dan menyediakan panduan motivasi mereka

sendiri.

Sangat menyedihkan, siswa yang lulus sekolah banyak yang tidak terserap oleh pasar kerja, disisi yang sama tidak ada jaminan siswa yang telah bekerja dapat terus bekerja. Untuk menjadi produktif dan sukses, pekerja perlu mengevaluasi kondisi lingkungan dengan teliti, penerapan tujuan yang realistis didasarkan hasil evaluasi, dan mulai bertindak yang memudahkan pencapaian tujuan tersebut. Keberhasilan mencapai tujuan tergantung kemampuan untuk gigih dalam menghadapi tantangan dan rintangan, menentukan aktivitas yang sesuai dengan tuntutan tugas, dan mengendalikan perilaku. Ketrampilan substansial ini dikenal sebagai strategi pengaturan diri (self-regulating). Kemampuan dan kebiasaan tersebut harus dilatihkan dan dimiliki siswa sedini mungkin.

Di sisi yang sama pada dasawarsa terakhir, bidang informasi dan telekomunikasi mengalami revolusi. Teknologi tersebut telah mengubah cara hidup masyarakat dan berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dipersiapkan untuk mengantisipasi dampak perkembangan teknologi khususnya bidang informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktekkan dan dikuasai oleh siswa sendini mungkin agar siswa memiliki bekal untuk menyesuaikan penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

Dari hasil pengamatan di beberapa sekolah di kota Medan untuk tingkat SD beberapa sekolah sudah memiliki laboratorium komputer. Namun karena sumber daya belum mendukung, kebanyakan mereka mendatangkan guru yang hanya


(16)

3

menguasai ilmu murni, tapi tak memiliki ilmu untuk mengajar dan menguasai strategi pembelajaran materi yang diajarkan terfokus pada pengajaran komputer dengan perangkat lunak tertentu, sedangkan TIK sendiri menurut Kurikulum 2004 bukanlah komputer. Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi menurut kurikulum TIK 2004 yaitu agar siswa dapat menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan belajar, bekerja dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan yang baru. Berdasarkan visi Kurikulum TIK adalah untuk menciptakan siswa yang mampu mengatur diri dan berkreasi dalam belajarnya.

Dalam pelajaran TIK di sekolah umumnya menyediakan peralaan TIK yaitu komputer. Salah satu keunggulan komputer adalah dukungan multimedia di dalamnya. Aplikasi multimedia pembelajaran dapat menyajikan konsep dan ketrampilan tinggi dalam pembelajaran, yang memiliki keterkaitan antara satu unsur dan unsur lainnya yang sulit diajarkan dan dipelajari melalui buku semata. Kelebihan aplikasi multimedia interaktif pembelajaran dalam menjelaskan konsep dapat menuntut siswa untuk bereksplorasi dan menganalisis, mencoba dan menggali konsep dan prinsip yang termuat dalam suatu materi yang dihadapinya, sehingga dapat relatif lebih cepat membangun struktur pemahaman siswa, karena terintegrasinya komponen-komponen seperti suara, teks, animasi, gambar dan video berfungsi untuk mengoptimalkan peran indera dalam menerima informasi kedalam sistem memori. Kelebihan yang dimiliki oleh multimedia tersebut sangat bermanfaat dalam mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Dalam mempersiapkan generasi pendidik yang handal dan mampu menghadapi dunia


(17)

4

global sekarang guru mestinya siap untuk merancang sistem pembelajaran (

Instructional system design) baik pada tingkat mikro atau kelas maupun dalam

konteks makro pendidikan dan pelatihan, serta mampu mengembangkan berbagai sumber belajar (media utilization), mampu mengelola berbagai proyek pengembangan proses dan sumber-sumber untuk keperluan belajar ( project

management), dan mampu melakukan evaluasi untuk menentukan keefektifan,

efisiensi, hasil belajar dan kemenarikan berbagai sumber belajar ( Badiran , 2008). Hasil pengamatan yang dilakukan pada siswa SD Pertiwi Medan pada saat pembelajaran teknologi informasi dan komounikasi (TIK) di dalam laboratorium, dijumpai adanya beberapa kesulitan dalam menyerap materi yang dipraktekkan. Pada saat proses belajar berlangsung, guru menyampaikan materi dengan metode konvensional, yaitu dengan menjelaskan materi siswa mendengarkan, kemudian apa yang diceramahkan guru, langsung dibawa praktek dengan menggunakan komputer. Selesai pembelajaran dan praktek, guru meminta siswa mencatat hal-hal yang penting dalam bentuk pertanyaan atau soal latihan. Dalam kondisi yang seperti ini siswa yang memiliki konsentrasi tinggi dan keinginan untuk belajar akan memperhatikan penjelasan dari guru, melaksanakan praktek dengan tekun, tetapi bagi siswa yang kurang memiliki minat belajar akan menjadi jenuh. Hal ini akan tercipta satu kelompok siswa yang berdiskusi di luar dari konteks pembelajaran TIK, atau bahkan ada siswa yang lebih suka menggunakan komputer di luar materi yang diajarkan guru. Keadaan ini harus segera ditanggulangi dengan menjadikan satu pembelajaran yang tidak hanya membuat siswa duduk diam mendengar, atau siswa yang lebih suka memainkan


(18)

5

komputernya di luar konteks materi yang diajarkan, tapi membuat mereka belajar mandiri dengan menggunakan komputer.

Situasi pembelajaran yang seperti dijelaskan di atas, tentunya akan mengurangi ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru. Kompetensi yang diharapkan dalam materi ini tentunya juga tidak dapat terpenuhi dengan baik. Perlu adanya kreativitas dari guru untuk merancang metode pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembelajaran pengolahan gambar . Pada umumnya guru lebih menyukai pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode ceramah. Metode ini memiliki keunggulan karena menghemat penggunaan waktu dan media, selain itu juga ekonomis dan praktis dalam menyampaikan isi pembelajaran. Namun guru sering mengeluh karena cepat bosan dan tidak memperhatikan materi yang diceramahkan. Siswa saling berbicara dengan temannya tanpa menghiraukan guru yang sedang berceramah menjelaskan materi pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran tidak terlepas dari 2 (dua) faktor, yaitu : faktor internal dan faktor ekternal. Menurut Azhar ( 2005), banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa baik dari internal maupun ekternal, seperti : (1) Kecerdasaran emosional; (2) Minat dan bakat; (3) Metode pembelajaran; (4) Sarana dan Prasarana; (5) Motivasi prestasi; (6) Cara belajar; (7) Kurikulum; (8) Kecerdasan intelektual.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengkaji tentang strategi pembelajaran modul sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dipakai oleh guru dengan kreativitas siswa untuk meningkatkan hasil belajar TIK


(19)

6

siswa. Adapun faktor-faktor internal adalah kreativitas siswa itu sendiri, dan faktor external untuk mendukung pembelajaran adalah strategi pembelajaran menggunakan modul, sarana dan prasarana serta kurikulum .

Pakar teknologi pendidikan, Gagne, Briggs, & Wayer (1993) menyatakan bahwa proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal peserta didik itu sendiri, yaitu pengaturan kondisi belajar.

TIK di tingkat Sekolah Dasar tergolong mata pelajaran muatan lokal yang baru beberapa tahun terakhir ini ada, tujuan dari mata pelajaran ini untuk tingkat Sekolah Dasar adalah untuk meningkatkan minat siswa dalam penggunakaan alat teknologi komputer yang akan menunjang proses pembelajaran yang lain, dan dapat menggunakan media TIK untuk mencari informasi pembelajaran yang diperlukaan siswa dalam proses pembelajaran.

Guru merupakan seorang pendidik yang berinteraksi langsung dengan siswa. Seorang guru harus mampu melihat potensi yang ada dalam diri siswa dan berusaha menggali serta mengembangkan potensi itu melalui suatu proses pembelajaran yang dapat meningkatkan potensi siswa. Di sisi lain guru juga merupakan fasilisator bagi siswa. Artinya seorang guru harus memberikan peluang bagi siswa untuk berbuat dalam mengembangkan potensi dirinya yang positif. Untuk itu dipilih strategi pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran TIK dan sesuai dengan karakteristik siswa tersebut . Proses pembelajaran di Laboratorium Komputer sebelumnya menggunakan dua orang pengajar, satu orang guru bertindak sebagai tutor, dan seorang lagi bertindak sebagai pendamping guru yang langsung membantu siswa dalam proses pembelajaran di Laboratorum Komputer. Seiring dengan peraturan yang muncul kemudian,


(20)

7

sekolah mengharuskan hanya seorang guru saja yang bertindak sebagai tutor sekaligus juga sebagai pendamping yang langsung mengawasi siswa dalam proses pembelajaran TIK di Laboratorium. Dalam penelitian ini dipilihlah startegi pembelajaran menggunakan modul, sehingga siswa diharapkan dapat belajar mandiri, dengan tetap diawasi oleh guru. Strategi pembelajaran menggunakan modul dipilih atas urutan penyajian. Pembelajaran modul dengan urutan penyajian “ Latihan, Uraian dan Contoh (LUC) adalah kegiatan pembelajaran yang dimulai dari pemberian latihan kemudian dilanjutkan dengan pemberian uraian dan diakhiri dengan pemberian contoh, sedangkan pembelajaran modul dengan urutan

penyajian “ Uraian, Contoh dan Latihan (UCL) adalah kegiatan pembelajaran

yang dimulai dengan penyampaian uraian, kemudian dilanjutkan dengan pemberian Contoh dan diakhiri dengan Latihan. Kedua strategi pembelajaran dipilih karena karakteristik modul yang disajikan dalam bentuk penyajian materi ajar, kemudian contoh-contoh dan dilengkapi dengan latihan

B. Identifikasi Masalah

Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi berbagai faktor baik internal maupun ekternal, dalam kajian penelitian ini faktor dari dalam diri siswa adalah kreativitas sedangkan faktor dari luar adalah strategi pembelajaran. Oleh karena itu, untuk memberhasilkan siswa dalam pembelajaran maka faktor-faktor yang dikemukakan di atas harus dikelola dengan baik.

Berdasarkan hal tersebut dan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah penelitian ini yaitu : (1) Apakah yang harus


(21)

8

diberikan terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran TIK di laboratorium komputer?, (2) Bagaimana cara menyampaikan urutan materi pelajaran TIK di Laboratorium Komputer ? (3) Urutan yang bagaimanakah yang lebih tepat dan dapat membantu prose belajar siswa dalam pembelajaran TIK di laboratorium komputer?, (4) Apakah perbedaan strategi pembelajaran dengan menggunakan modul urutan TIK di Laboratorium Komputer memberikan hasil belajar yang berbeda ? (5) Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa? (6) Apakah strategi pembelajaran dengan modul tertentu hanya layak untuk siswa yang memiliki karakteristik tertentu pula? (7) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan modul dan kreativitas terhadap hasil belajar ?

C. Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian dapat dijelaskan dengan lebih efektif dan efisien, maka masalah penelitian dalam penelitian ini diberi batasan, yaitu :

1. Hasil belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif taksonomi Bloom, dengan menggunakan tes hasil belajar yang sudah divalidkan.

2. Subjek penelitian eksperimen dibatasi pada siswa kelas V (lima) SD Swasta Pertiwi Medan.

3. Materi yang diberikan dalam perlakuan mengandung konsep-konsep yang tergolong abstrak yaitu membuat text bergambar. Diharapkan dengan menggunakan startegi pembelajaran menggunakan modul, pembelajaran siswa mendapatkan pemahaman dan kejelasan.


(22)

9

4. Lokasi ekperimen dilakukan di SD Swasta Pertiwi Kota Medan yang memiliki sarana dan prasarana media pembelajaran komputer di sekolah serta guru TIK yang mampu mengelola pembelajaran.

5. Srategi Pembelajaran modul dibatasi pada urutan penyajian LUC dan urutan penyajian UCL, sedangkan karakteristik siswa dibatasi pada kreativitas , dalam hal ini dibedakan atas kreativitas tinggi dan kreativitas rendah.

6. Kreativitas siswa yang menjadi karakteristik siswa dibatasi pada kreativitas tinggi dan kreativitas rendah. Kedua sikap ini memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Tes kreativitas yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan Skala

Linkert.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang diuraikan diatas dan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas masalah yang akan diteliti oleh peneliti, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar TIK di yang diajarkan dengan strategi pembelajaran menggunakan modul berdasarkan urutan LUC lebih tinggi dari pada hasil belajar TIK yang diajarkan dengan strategi pembelajaran menggunakan modul berdasarkan urutan penyajian UCL ?


(23)

10

2. Apakah hasil belajar TIK siswa dengan kreativitas tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar TIK di Laboratorium Komputer dengan kreativitas rendah ?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran menggunakan modul dan kreativitas terhadap hasil belajar TIK di Laboratorium Komputer ?

E. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab permasalahan diatas, muncul beberapa pertanyaan dalam penelitian sebagai berikut :

1. Hasil belajar TIK siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran menggunakan modul dengan urutan penyajian LUC dan hasil belajar TIK yang diajarkan dengan strategi pembelajaran menggunakan modul berdasarkan urutan penyajian UCL.

2. Hasil belajar TIK siswa dengan tingkat kreativitas tinggi dengan tingkat kreativitas rendah.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan menggunakan modul dan kreativitas terhadap hasil belajar.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada mata pelajaran TIK khususnya baik secara teoretis maupun praktis.


(24)

11

Manfaat penelitian secara teoretis diharapkan :

1. Hasil penelitian ini dapat melengkapi dan memperkaya referensi serta khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti berikutnya, serta sebagai referensi bagi yang ingin mengkaji lebih terperinci tentang strategi pembelajaran menggunakan modul serta kreativitas siswa.

2. Sebagai salah satu pertimbangan bagi guru untuk menentukan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien yang disesuaikan dengan kreativitas siswa.

3. Bagi pengambil keputusan dan penentu kebijakan di sekolah dapat menjadi masukan dalam pengadaan sarana dan prasarana serta pengembangan wawasan pendidikan.

4. Peningkatan kompetensi guru dalam upaya menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan hasil belajar yang optimal.

Sedangkan manfaat penelitian secara praktis diharapkan :

1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi pembelajaran menggunakan modul pada pelajaran TIK sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi pada belajar.

2. Meningkatkan kompetensi guru dalam upaya menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan hasil belajar yang optimal.


(25)

98

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran menggunakan modul LUC dan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) siswa. Penggunaan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap hasil belajar TIK dibandingkan dengan penggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL.

2. Tingkat kreativitas tinggi dan tingkat kreativitas rendah memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar TIK siswa. Hasil belajar TIK siswa yang memiliki tingkat kreativitas tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kreativitas rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas belajar dimana siswa dengan kreativitas tinggi lebih tepat diajar menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC, sedangkan siswa dengan kreativitas rendah lebih tepat diajar dengan strategi pembelajaran menggunakan modul

UCL .


(26)

99

B. Implikasi

Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa implikasi berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran TIK dalam kaitannya dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut :

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya

pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar TIK. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar TIK. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi pembelajaran kurang tepat maka tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar TIK siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC dari pada strategi pembelajaran menggunakan modul UCL. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran menggunakan modul LUC lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar TIK, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran mengggunakan LUC, siswa cenderung lebih termotivasi dan aktif untuk merekonstruksikan sendiri ilmu yang akan diperolehnya, siswa berupaya menemukan pengetahuannya dengan mencari sumber-sumber yang beraneka ragam.

Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar TIK berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan strategi


(27)

100

pembelejaran menggunakan modul LUC. Dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran TIK dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC maka guru harus terlebih dahulu dituntut memahami tahapan-tahapan yang terdapat dalam strategi pembelajaran menggunakan modul LUC.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kreativitas siswa

berpengaruh terhadap hasil belajar TIK. Siswa dengan kreativitas tinggi mendapatkan hasil belajar TIK lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kreativitas signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar TIK siswa. Kreativitas yang dipilih atas kreativitas tinggi dan kreativitas rendah ditentukan dari skor hasil angket. Siswa dengan kreativitas tinggi memiliki karakter dalam belajar selalu ingin menemukan jawaban. Dengan demikian konsekuensinya adalah siswa dengan kreativitas tinggi tentu akan mencapai hasil yang maksimal dalam belajarnya, sebaliknya siswa dengan kreativitas rendah tentu akan mencapai hasil belajar yang kurang maksimal.

Konsekuensi logis dari pengaruh kreativitas terhadap hasil belajar TIK berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran TIK , kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan untuk melakukan identifikasi dan prediksi di dalam menentukan kreativitas yang dimiliki siswa. Apabila kreativitas siswa dapat dikelompokkan


(28)

101

maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, di samping itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kreativitas tinggi digabungkan dengan siswa krativitas rendah agar terjalin komunikasi dan saling ketergantungan positif diantara mereka. Dengan demikian diharapkan secara bersama-sama dalam komunitasnya mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Disamping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi-materi penting bukan karena diberitahukan oleh orang lain.

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek kreativitas mengisyaratkan guru dalam memilih strategi pembelajaran harus mempertimbangkan faktor kreativitas siswa. Dengan adanya kreativitas dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan dilakukannya dalam merespon ide, gagasan atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung.

Perbedaan kreativitas juga berimplikasi kepada guru di dalam memberikan motivasi, membangkitkan minat belajar siswa. Bagi siswa dengan kreativitas tinggi tidaklah menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam memotivasi, membangkitkan minat belajar siswa, tetapi bagi siswa dengan kreativitas rendah, guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu di dalam memberikan motivasi dan membangkitkan minat belajar siswa. Dapat dimaklumi bahwa pemberian motivasi, membangkitkan minat belajar siswa akan lebih efektif


(29)

102

apabila hubungan antara guru dan siswa, siswa dengan siswa tercipta dan terjalin secara kondusif sebelumnya.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan, terdapat interaksi strategi

pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar TIK. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kreativitas tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC secara rata-rata mempunyai hasil belajar TIK yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran

menggunakan modul UCL. Sedangkan siswa dengan kreativitas rendah secara

rata-rata hasil belajar TIK yang diajarkan dengan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran menggunakan modul LUC lebih tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik kreativitas tinggi, sedangkan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kreativitas rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar TIK dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kreativitas yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar TIK itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua varisabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kreativit perlu diperhatikan sekaligus.

Konsekunsi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan kreativitas berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan


(30)

103

tentunya melaksanakan strategi pembelajaran dengan baik dan maksimal untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan kreativitasnya dengan tekun belajar dan memperoleh hasil belajar yang maksimal.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka berikut disarankan beberapa hal antara lain :

1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa strategi pembelajaran menggunakan modul LUC lebih unggul dibandingkan dengan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL dalam pembelajaran TIK, oleh karena itu sarankan bagi guru yang mengajar mata pelajaran TIK agar dapat menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC untuk siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan menggunakan modul UCL untuk siswa yang memiliki kreativitas rendah guna meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Kepada kepala sekolah atau para guru yang berkompeten diharapkan

melakukan penjajakan tingkat krativitas siswa ketika mengelompokkan siswa dalam satu kelas untuk membantu siswa dalam memaksimalkan hasil belajarnya.

3. Karena keterbatasan Peneliti disarankan kepada peneliti selanjutnya agar kiranya dapat melanjutkan penelitian ini tidak hanya pada ranah kognitif saja.


(31)

104

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2000 Arsyad Azhar, Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2009 Gagne, R.M. dan L.J. Briggs, Princples of Instructional Design

Kemp, Jerol E., The Instructional Design Process. New York : Harper & Row Publisher, 1995

Kemp. J.E dan D.K. Dayton, Planning and Production Instruction Media. New York : Harper & Row, Publisher, 1985

Leshin, C.B.J. Pollock, dan C.M. Reigeluth, Instruction Design Stategies

And Tactics Englewood Cliffs, New Jesey : Educational Technology

Publisher, 1992.

Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Prenada Media, 2004

Munandar ; Utami S.C, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah :

Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua, Jakarta : Gramedia, 2009

Sudiro, Sudarsono dan Eveline S. Gultom, “Media Pembelajaran sebagai Pilihan

Dalam Stategi Pembelajaran, “ Mozaik Teknologi Pendidikan, ed. Dewi S.

Prawiradilaga dan Eveline S. Gultom, Jakarta : Prenata Media 2004. Tanjung, Isman, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Dan

Kreativitas Terhadao Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Di Kota Medan,

Medan 2004

Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2005

Sudjana, N. ( 2009) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya


(32)

105

Suparman, A. (2001) Desain Instruksional (Edisi Revisi). Jakarta : Universitas terbuka

Sugioyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif Kualitatif

R&D. Bandung : Alpabeta

Rusman ( 2011), Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Jakarta : Raja Grafindo Persada

Munandar Utami, (2009), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat Jakarta : Rineka Cipta

Warsito Bambang (2008), Teknologi Pembelajaran

Jakarta : Rineka Cipta

Sadiman S. Arief ( 2011) Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatan. Jakarta : Rajawali Pers

Reigeluth, 1987. Instruksional Theories in Action, Hilsdale, New Jersey – Hove and London : Lawrence Erlbaum, Associates, Publisher

Sanjaya,W. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Santrock. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Goup.

Mudhoffir. 1993. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hopkins, D. dan Antes, Richard L. 1990. Classroom measurement and evaluation. Itasca, Illinois: F.E. Peacock Publisher, Inc.


(1)

pembelejaran menggunakan modul LUC. Dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran TIK dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC maka guru harus terlebih dahulu dituntut memahami tahapan-tahapan yang terdapat dalam strategi pembelajaran menggunakan modul LUC.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kreativitas siswa berpengaruh terhadap hasil belajar TIK. Siswa dengan kreativitas tinggi mendapatkan hasil belajar TIK lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kreativitas signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar TIK siswa. Kreativitas yang dipilih atas kreativitas tinggi dan kreativitas rendah ditentukan dari skor hasil angket. Siswa dengan kreativitas tinggi memiliki karakter dalam belajar selalu ingin menemukan jawaban. Dengan demikian konsekuensinya adalah siswa dengan kreativitas tinggi tentu akan mencapai hasil yang maksimal dalam belajarnya, sebaliknya siswa dengan kreativitas rendah tentu akan mencapai hasil belajar yang kurang maksimal.

Konsekuensi logis dari pengaruh kreativitas terhadap hasil belajar TIK berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran TIK , kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan untuk melakukan identifikasi dan prediksi di dalam menentukan kreativitas yang dimiliki siswa. Apabila kreativitas siswa dapat dikelompokkan


(2)

maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, di samping itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kreativitas tinggi digabungkan dengan siswa krativitas rendah agar terjalin komunikasi dan saling ketergantungan positif diantara mereka. Dengan demikian diharapkan secara bersama-sama dalam komunitasnya mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Disamping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi-materi penting bukan karena diberitahukan oleh orang lain.

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek kreativitas mengisyaratkan guru dalam memilih strategi pembelajaran harus mempertimbangkan faktor kreativitas siswa. Dengan adanya kreativitas dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan dilakukannya dalam merespon ide, gagasan atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung.

Perbedaan kreativitas juga berimplikasi kepada guru di dalam memberikan motivasi, membangkitkan minat belajar siswa. Bagi siswa dengan kreativitas tinggi tidaklah menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam memotivasi, membangkitkan minat belajar siswa, tetapi bagi siswa dengan kreativitas rendah, guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu di dalam memberikan motivasi dan membangkitkan minat belajar siswa. Dapat dimaklumi bahwa pemberian motivasi, membangkitkan minat belajar siswa akan lebih efektif


(3)

apabila hubungan antara guru dan siswa, siswa dengan siswa tercipta dan terjalin secara kondusif sebelumnya.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan, terdapat interaksi strategi pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar TIK. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kreativitas tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC secara rata-rata mempunyai hasil belajar TIK yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL. Sedangkan siswa dengan kreativitas rendah secara rata-rata hasil belajar TIK yang diajarkan dengan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran menggunakan modul LUC lebih tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik kreativitas tinggi, sedangkan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kreativitas rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar TIK dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kreativitas yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar TIK itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua varisabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kreativit perlu diperhatikan sekaligus.

Konsekunsi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan kreativitas berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan


(4)

tentunya melaksanakan strategi pembelajaran dengan baik dan maksimal untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan kreativitasnya dengan tekun belajar dan memperoleh hasil belajar yang maksimal.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka berikut disarankan beberapa hal antara lain :

1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa strategi pembelajaran menggunakan modul LUC lebih unggul dibandingkan dengan strategi pembelajaran menggunakan modul UCL dalam pembelajaran TIK, oleh karena itu sarankan bagi guru yang mengajar mata pelajaran TIK agar dapat menggunakan strategi pembelajaran menggunakan modul LUC untuk siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan menggunakan modul UCL untuk siswa yang memiliki kreativitas rendah guna meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Kepada kepala sekolah atau para guru yang berkompeten diharapkan

melakukan penjajakan tingkat krativitas siswa ketika mengelompokkan siswa dalam satu kelas untuk membantu siswa dalam memaksimalkan hasil belajarnya.

3. Karena keterbatasan Peneliti disarankan kepada peneliti selanjutnya agar kiranya dapat melanjutkan penelitian ini tidak hanya pada ranah kognitif saja.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2000 Arsyad Azhar, Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2009 Gagne, R.M. dan L.J. Briggs, Princples of Instructional Design

Kemp, Jerol E., The Instructional Design Process. New York : Harper & Row Publisher, 1995

Kemp. J.E dan D.K. Dayton, Planning and Production Instruction Media. New York : Harper & Row, Publisher, 1985

Leshin, C.B.J. Pollock, dan C.M. Reigeluth, Instruction Design Stategies And Tactics Englewood Cliffs, New Jesey : Educational Technology Publisher, 1992.

Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Prenada Media, 2004

Munandar ; Utami S.C, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah : Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua, Jakarta : Gramedia, 2009 Sudiro, Sudarsono dan Eveline S. Gultom, “Media Pembelajaran sebagai Pilihan

Dalam Stategi Pembelajaran, “ Mozaik Teknologi Pendidikan, ed. Dewi S.

Prawiradilaga dan Eveline S. Gultom, Jakarta : Prenata Media 2004. Tanjung, Isman, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Dan

Kreativitas Terhadao Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Di Kota Medan, Medan 2004

Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2005

Sudjana, N. ( 2009) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya


(6)

Suparman, A. (2001) Desain Instruksional (Edisi Revisi). Jakarta : Universitas terbuka

Sugioyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung : Alpabeta

Rusman ( 2011), Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Jakarta : Raja Grafindo Persada

Munandar Utami, (2009), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat Jakarta : Rineka Cipta

Warsito Bambang (2008), Teknologi Pembelajaran Jakarta : Rineka Cipta

Sadiman S. Arief ( 2011) Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : Rajawali Pers

Reigeluth, 1987. Instruksional Theories in Action, Hilsdale, New Jersey – Hove and London : Lawrence Erlbaum, Associates, Publisher

Sanjaya,W. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Santrock. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Goup.

Mudhoffir. 1993. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hopkins, D. dan Antes, Richard L. 1990. Classroom measurement and evaluation. Itasca, Illinois: F.E. Peacock Publisher, Inc.