PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA KELAS XI DI SMA UISU MEDAN T.A. 2012-2013.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 1 SMA SWASTA AL-MAKSUM MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD ARIFIN SIREGAR NIM: 061277110043

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

U•:MBAR PERSETU.IlJAN I~EMBIMBING

Skripsi ini Dia,juk:tn olt:h Muhammad Aa·ifin Sircg:u·, NIM.Il61277110043 .Junmw J>endidil<:~n £1;.onomi, Prodi J•entlidikan Akuntansi, .Jcnj;wg S-1

Fakult:ls F:konomi Unive-rsitas Negeri Medan

T(•lah Di!lcriksa d:111 Disctujui l lntuk Diuji lbbrn Ujian Mempcrtahankan Skrip~i

:'l!cngctahui,

Ketua Jurusan Pcndidikan f:lwnomi

Dr . . \rwansyah, M.Si :\IP.J9630712 198903 1 002

:Vlcdan,

l9'

J uli 20 l3 Doscn Jlcmbimbing Skrirsi

~~

r

r.

~·r

(

(j)iv

Dnt. Effi

,Vjt~

..

l~bis,

M.Pd. M.Si NIP. 19570923 198403 2 001


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAIIAN Skripsi oleh Muhammad Arifm Siregar, NJM.. 061277110043

Telah dipertahankan di dep11n Tim Penguji Pada Tanggal23 JuU 2013

TIMPENGUJI

Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si Pembimbin2

Dr!!. Jisman Pardede Penguji

Drs. Maru:o~ul Hasibuan, M.Pd Penguji

Rllmdb11nsyah, SR, M.Acc Penguji

Dbetujui dan Disahkan pada Taoggal .Juli 2013 Panitia Ujian

Ketua Jurusan Pendidikao E

Dr. Annnsyab,M.Si 19630712 198903 1 002


(4)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menemukan hambatan maupun kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun karena dukungan yang sangat berharga berupa petunjuk, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak dan keluarga akhirnya penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.

Dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi dan sekaligus menjadi Dosen Pembimbing Skripsi


(5)

penulis yang bermurah hati untuk meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan serta masukan kepada penulis dan melakukan koreksi terhadap isi skripsi ini untuk perbaikan sewaktu penyusunan sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

5. Bapak Drs. Saut M Silaban, SE, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis dalam masa perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Eka Edi Purwito,SP selaku Kepala Sekolah SMA Al-Maksum Medan, dan Ibu Rosliana, S.Pd sebagai Guru bidang studi Akuntansi yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini, serta Bapak/Ibu guru dan Staf Pegawai SMA Al-Maksum Medan, seluruh siswa/siswi kelas XI IS 1 SMA Al-Maksum Medan yang telah banyak membantu dan mendukung terlaksananya penelitian yang dilakukan oleh penulis.

8. Teristimewa kedua orang tua Arfian Siregar dan Fatimah yang telah senantiasa mencurahkan kasih sayang, doa, motivasi serta dukungan moril maupun materiil yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis dengan rasa tulus dan ikhlas. Penulis persembahkan skripsi ini sebagai perwujudan rasa tanggungjawab dan terima kasih atas cinta dan pengorbanan yang selama ini telah diberikan dalam hidup penulis.


(6)

iii

9. Untuk kakak dan adik penulis Indah Rahmayanti Siregar, S.Pdi, Muhammad Ridwan Siregar, Amanda Fadillah Siregar, terima kasih atas dorongan semangat dan doa-doa nya.

10.Kepada seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi, nasihat, dukungan baik moril maupun materiil serta dorongan semangat dan doa penulis ucapkan terima kasih.

11. Terimakasih untuk abangda dan kakanda Sunardi dan Rosliana di Percut yang telah memberikan motivasi, nasihat, dukungan baik moril maupun materiil serta dorongan semangat dan doa penulis ucapkan terima kasih.

12. Teman-teman seperjuangan Henri Roganda Simbolon, Hotlan Silaen, Ujud Angkat terimakasih untuk dukungan, kebersamaan dan kekompakan yang terjalin selama ini. Kalian luar biasa. Semoga kita semua meraih impian yang diinginkan. Amiin.

13. Teman-teman PPLT SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN 2009 terima kasih atas kebersamaannnya selama masa PPLT UNIMED ‘09.

14. Tidak lupa pula kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan doa dan dukungan nya. Penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.


(7)

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Semoga ALLAH SWT melimpahkan kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Muhammad Arifin Siregar NIM. 061277110043


(8)

v ABSTRAK

M. Arifin Siregar, NIM : 061277110043. Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Medan 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan sekaligus untuk mengetahui peningkatan yang signifikan antar siklus.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Al-Maksum Medan yang beralamat di Jl. Satria Percut Sei Tuan Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan dengan jumlah 30 orang. Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Creative Problem Solving. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dimana dalam tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar yang berbentuk essay. Sedangkan teknik analisis data adalah dengan data kuantitatif dan data kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh rata-rata observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 18,6 = 19 yang termasuk dalam kriteria Cukup . Pada siklus II rata-rata observasi aktivitas adalah 21,9 ≈ 22 yang termasuk dalam kriteria Aktif. Dari hasil analisis data diperoleh data test sebelum penerapan dengan nilai rata-rata 57,67 sedangkan pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 68,33 atau terjadi peningkatan sekitar 10,66 poin. Dan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 82,33 atau mengalami peningkatan 14,00 poin dari siklus I. Sebagai indicator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 75% siswa memperoleh nilai ≥75. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran creative problem solvingdapat meningkatkan secara signifikan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran Jurnal Penyesuaian di kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian disimpulkan model pembelajaran Creative Problem Solving pada materi Jurnal Penyesuaian dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.

Kata Kunci : Model Pembelajarann Creative Problem Solving , Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa


(9)

ABSRACT

M. Arifin Siregar, NIM : 061277110043 . The Imprlementation of Creative Problem Solvinglearning model to Improve Activities and student accounting learning result in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan academic year of 2010/2011. Thesis faculty of Economic, Majoring of Economic Education, Study Program of Accounting Education, State University fo Medan, 2013.

The Problem of this about the lower of the activity and the learning result in accuonting. The aim is the research would be tho know that Creative Problem Solving learning model could improve the activity and learning accounting result on traiding company of Adjustment entri in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan.

The research has been conducted in SMA Swasta Al- Maksum Medan, Jl. Satria Percut Sei Tuan Medan. The research of this study was conducted by using

was XI IS I student of SMA Swasta Al-Maksum Medan consisting of 30 student and the object was Creative Problem Solving learning model. This research is class action research that consisted of 2 cycle, at each cycle consist of 4 step they are 1) planning, 2) action, 3) observation, 4) reflextion. The tecnique of collected data to do by observation activity students in group and bring test to students. The instrument used observation activity sheet and the essay study result form. Meanwhile data analize technic in this research is qualitative and quantitative data.

Based on result of research was the mean of observation activities student in cycle I 18,6 = 19 which includ active enogh category. In cycle II the mean observation activities student is 21,9 ≈ 22 which include good category. From the result of data analityc, it is obtained test data before implemetation with average score 57,67, when having a test on cycle I, the average score of students become 68,33 or having progress about 10,66 points. On the test cycle II, the average score of students become 82,17 or having progress about 13,84 points. As an indicator the classical studying completeness was decided 75% students got value ≥ 75. It is can be concluded that the implementation of learning model Creative Problem Solving strategies in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan Academic Year of 2010/2011 can be increase both of activity and accounting result of students that signifikan at service company financial statement basic compet

Basen on above, it showed that Creative Problem Solving learning medel could improve the activities and learning result of student class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan academic year 2010/2011.

Key Words : The Learning of Creative Problem Solving, Activities and The Students Result Accounting Learning


(10)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ...i

ABSTRAK ...v

ABSTRACT ...vi

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4. Pemecahan Masalah ... 9

1.5. Tujuan Penelitian... 10

1.6. Manfaat Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

2.1. Kerangka Teoritis ... 12

2.1.1. Model Pembelajaran Creatiive Problem Solving... 12

2.1.2. Aktivitas Belajar ... 23

2.1.3. Hasil Belajar Akuntansi... 26

2.2. Penelitian yang Relevan... 32


(11)

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Lokasi Penelitian ... 38

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 38

3.2.1 Subjek Penelitian... 38

3.2.2 Objek Penelitian ... 38

3.3. Definisi Operasional ... 38

3.4. Prosedur Penelitian ... 39

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.6. Teknik Analisis Data... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

4.2. Analisis Data ... 55

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ...58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1. Kesimpulan... 66

5.2. Saran... 66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1.1. : Rekapitulasi Nilai Ulangan Siswa ... 5

Tabel 2.1 : Langkah-langkah Model Pembelajaran CPS ... 20

Tabel 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 41

Tabel 3.2 : Lembar Aktivitas Siswa ... 43

Tabel 4.1 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 50

Tabel 4.2 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 51

Tabel 4.3 : Hasil Perolehan Nilai Pre tes ...52

Tabel 4.4 : Perolehan Nilai Postes ...52

Tabel 4.5 : Perolehan Nilai Postes Siklus II ...53

Tabel 4.6 : Peningkatan Hasil Belajar Siswa...54


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 40

Gambar 4.1 : Diagram Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...50

Gambar 4.2 : Diagram Observasi Aktivitas Siswa Siklus II...51

Gambar 4.3 : Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ...52

Gambar 4.4 : Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II ...53

Gambar 4.5 : Diagram Peningkatan Hasil Belajar ...54


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran Akuntansi SMA Kelas XI IPS Lampiran 2 : Materi Pembelajaran

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 4 : Soal Pretes dan Jawaban

Lampiran 5 : Soal Postest Siklus I dan Jawaban Lampiran 6 : Soal Postest Siklus II dan Jawaban Lampiran 7 : Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Lampiran 8 : Lembar Observasi Aktivitas Siklus I dan II Lampiran 9 : Tabel Perhitungan Uji-t

Lampiran 10 : Perhitungan Uji-t Lampiran 11 : Tabel Nilai Persentil Lampiran 12 : Tabel Daya Serap


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan

dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Buchori (dalam Trianto,2011:5) mengatakan bahwa “pendidikan yang baik

adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu

profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.” Hal ini tentunya tidak terlepas dari

peran pendidikan dalam pembentukan tingkah laku individu. Melalui pendidikan

sikap, watak, kepribadian dan keterampilan manusia akan dibentuk untuk

menghadapi masa depan yang lebih baik. Salah satu cara yang dilakukan untuk

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem

pendidikan.

Upaya pembaharuan tersebut, terletak pada tanggung jawab guru. Guru

sebagai pendidik yang berhubungan dengan anak didik harus ikut serta

memperhatikan dan bertanggungjawab atas kemajuan serta meningkatkan hasil

belajar siswa, salah satu yang dapat dilakukan oleh guru adalah memiliki

keterampilan mengajar dan menguasai model-model pembelajaran, hal ini akan


(16)

Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan.Guru

merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar mengajar yang

dituntut harus memiliki kemampuan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan pengajaran di kelas. Guru memegang peranan penting dalam

keberhasilan siswanya, walaupun perangkat telah tersedia dengan baik dan

lengkap tetapi bila guru tidak berhasil dalam proses belajar maka siswa tidak

dapat menerima pelajaran dengan baik pula. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa

pada setiap diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada

suatu kedewasaan atau taraf kematangan. Kegagalan guru dalam menyampaikan

materi ajar bukan karena guru kurang menguasai bahan, tetapi karena tidak

mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik

dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana menyenangkan dan

tidak membosankan, sehingga siswa datang dan belajar bukan karena perasaan

terintimidasi oleh peraturan orang tua dan peraturan dari sekolah tetapi keinginan

dan anggapan bahwa belajar merupakan hal yang menyenangkan. Dalam interaksi

edukatif guru harus berusaha agar anak didik aktif dan kreatif secara optimal

karena keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung

kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah

bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Di dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi

berlangsung, kendala yang sering diperhadapkan oleh guru yaitu dengan berbagai

perilaku seperti siswa yang malas, bosan akan pelajaran, mengantuk, membolos


(17)

dituntut dengan segala kemampuan agar siswa mengerti terhadap materi pelajaran

yang diberikan. Salah satu upaya guru untuk mengatasi masalah tersebut adalah

dengan mengembangkan potensi guru melalui variasi mengajar.

Hasil belajar siswa yang rendah salah satunya dapat disebabkan oleh

faktor dalam penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. Hasil belajar ini

tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional

dan tidak memberikan suatu hubungan timbal balik kepada siswa itu sendiri. Dan

kebanyakan pembelajaran yang terjadi di lapangan masih didominasi oleh

pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung

berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif. Kebanyakan guru menggunakan

model konvensional tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek,

hanya cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi

lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan cara belajar yang dapat memahami

bagaimana belajar yang sesungguhnya.

Pelajaran akuntansi yang merupakan salah satu pelajaran yang diberikan di

SMA terutama jurusan IPS yang sering dikatakan sulit oleh siswa, dimana

pelajaran akuntansi di SMA disajikan dalam bentuk soal-soal dan tugas, sehingga

siswa merasa jenuh dalam mempelajarinya. Hal itu kurang menerapkan

konsep-konsep akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran guru

menjelaskan bahan ajar dengan ceramah, memberi contoh soal untuk dikerjakan

bersama-sama di kelas, dan memberi tugas di akhir pembelajaran untuk


(18)

penguasaan materi dan kemampuan siswa mengingat fakta-fakta yang dihafal,

tetapi kurang memperhatikan makna pembelajaran itu sendiri bagi siswa.

Seperti halnya yang terjadi di SMA Swasta Al-Maksum Medan

khususnya dalam mata pelajaran akuntansi. Penulis melihat kenyataan di kelas,

siswa terkadang hanya mengingat apa yang dipelajari 20 menit di awal dan 20 menit terakhir setelah penyampaian materi oleh guru selesai. Hal ini membuktikan bahwa siswa cenderung bosan dan jenuh jika pelajaran itu berlangsung lama. Proses belajar akuntansi di kelas biasanya membutuhkan waktu yang banyak, 2 – 3 jam pertemuan. Kondisi ini yang membuat siswa kurang tertarik untuk belajar akuntansi. Kurangnya guru melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan sebagian besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan guru. Pada saat guru membuat kelompok diskusi, hasil yang dicapai tidak memuaskan dan siswa dalam kelompok tersebut tidak semuanya berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Kondisi diatas kemungkinan besar disebabkan oleh kurang kreatifnya guru dalam memilih dan memvariasikan metode/model pembelajaran yang menarik dan tepat sehingga yang terjadi hanyalah berupa penyampaian informasi satu arah dari guru kepada siswa. Guru yang hanya bergantung pada metode yang itu-itu saja yaitu ceramah,tanya jawab, dan penugasan akan membuat pembelajaran cenderung membosankan dan kurang menarik minat siswa sehingga membuat suasana proses belajar mengajar menjadi fakum,pasif, tidak ada interaksi dan pada akhirnya siswa hanya termenung, mengantuk, dan membuat keributan di dalam kelas siswa tidak aktif di kelas.


(19)

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keaktifan masing – masing siswa saat pembelajaran. Aktivitas siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, untuk mengubah tingkah laku, jadi tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dimana siswa dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya.

Demikian halnya di SMA Swasta Al-Maksum medan, dalam pelaksanaan

pembelajarannya masih menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat

dilihat dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran tersebut guru

menghabiskan waktu. berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Swasta

Al-Maksum Medan kelas XI IS 1, data yang diperoleh penulis dari guru bidang studi

akuntansi sekolah tersebut menunjukkan hasil belajar yang masih rendah. Salah

satunya adalah dalam pemberian tugas rumah maupun latihan. Kondisi seperti ini

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari

rekapitulasi nilai ualangan harian 1,2 dan 3 pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1,2 dan 3 Kelas XI IS-1 SMA Swasta Al-Maksum Medan

No. Tes KKM

Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM

Siswa yang memeproleh nilai di

bawah KKM

Jumlah % Jumlah %

1. UH 1 75 4 13 26 87

2. UH 2 75 3 10 27 90

3. UH 3 75 5 17 25 83

Jumlah 12 40 78 250


(20)

tidak tuntas, Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran

akuntansi adalah 75. Keadaan tersebut sangat memprihatinkan dan tidak baik bagi

proses pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keaktifan masing - masing siswa saat pembelajaran. Aktivitas siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, untuk mengubah tingkah laku, jadi tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dimana siswa dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya.

Apabila kondisi ini terus dibiarkan,maka dikhawatirkan keadaan tersebut potensial menimbulkan kejenuhan, kebosanan serta menurunkan minat dan motivasi belajar siswa, pada akhirnya tujuan pembelajaran yang ditetapkan tidak akan tercapai. Model/metode, strategi maupun teknik mengajar hendaknya disesuaikan dengan keinginan belajar siswa.

Dengan kondisi yang terjadi, mendorong penulis untuk melakukan

penelitian dengan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih tertarik

terhadap pelajaran akuntansi. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang

sesuai dengan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dasar yang

dimiliki oleh guru. Untuk itu, salah satu alternatif yang harus ditempuh oleh guru

adalah menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS).

Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang memusatkan

pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan


(21)

Dalam pembelajaran creative problem solving, siswa dilatih untuk berpikir

dan bertindak kreatif dalam memecahkan permasalahan. Model creative problem

solving ini merupakan variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah

melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk

menyelesaikan suatu masalah. Jadi siswa akan lebih banyak. Dengan penerapan

model pembelajaran creative problem solving diharapkan siswa akan aktif untuk

menerima materi pokok yang disampaikan oleh guru dan siswa mampu untuk

menjawab semua latihan yang diberikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

Akuntansi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan ketelitian,

kecermatan dan pemahaman yang lebih dalam mengerjakannya. Akuntansi

merupakan pelajaran yang tidak hanya berupa konsep - konsep yang berguna

dalam kehidupan tetapi juga bersifat hitung - menghitung. Oleh karena itu, dengan

model pembelajaran creative problem solvingdiharapkan siswa lebih termotivasi

di dalam mengikuti pembelajaran dan guru sebagai fasilitator mengarahkan dan

membantu siswa agar siswa dapat lebih mudah memahami atas materi yang

disampaikan sehingga kondisi pembelajaran terasa menyenangkan dan bermakna.

Model creative problem solving ini juga dirancang dengan beberapa tahapan

pembelajaran secara sistematik dengan tujuan dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hal tersebutlah, penulis tertarik untuk melakukan suatu


(22)

Akuntansi Siswa Kelas XI IS1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka identifikasi

masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa

kelas XI IS 1 di SMA Swasta Al- Maksum Medan?

2. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI

IS 1 di SMA Swasta Al- Maksum Medan?

3. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS

SMA Swasta Al- Maksum Medan?

4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus ?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving

dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA


(23)

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving

dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta

Al- Maksum Medan?

3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus ?

1.4 Pemecahan Masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus berusaha menciptakan

kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga proses belajar mengajar dapat

berjalan lancar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan

kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pengajaran

yang harus mereka capai. Model pembelajaran kooperatif tipe Creative Problem

Solving adalah model pembelajaran yang mendorong siswa agar menerima

tantangan dari masalah yang bersifat menantang dan mengarahkan siswa untuk

menyelesaikannya dengan kreatif.

Model pembelajaran creative problem solving menitikberatkan pada

partisipasi siswa, guru berperan aktif sebagai fasilitator. Guru memberikan arahan

dan membimbing siswa dalam pemberian penjelasan tentang masalah yang ada

dan dalam pengungkapan gagasan tersebut serta pemilihan penyelesaian yang

cocok. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang memungkinkan siswa

untuk berinteraksi, berbagi pendapat, tanya jawab dan bekerja sama untuk

memecahkan suatu masalah. Siswa menjadi aktif untuk mengeluarkan pendapat,


(24)

mempresentasikannya untuk ditanggapi oleh siswa lain. Dan sebagai pemantapan

materi siswa mengerjakan quis kemudian guru memberikan poin kepada siswa

yang mampu memecahkan masalah untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan

soal-soal.

Berdasarkan uraian diatas diharapkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe creative problem solving dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1

SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011 dengan

menerapkan kolaborasi model pembelajaran creative problem solving.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS

SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan

menerapkan model pembelajarancreative problem solving.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar

siklus ?

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis sebagai calon guru mengenai

model pembelajaran creative problem solving dalam meningkatkan aktivitas


(25)

2. Informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dan guru akuntansi

SMA Swasta Al- Maksum Medan dalam memlihi model pembelajaran dalam

rangka perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat

menjadi alternatif model pembelajaran creative problem solving untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitan maka disimpulkan sebagai

berikut :

1. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving menunjukkan

bahwa rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu

sebesar 53,33% dan meningkat pada siklus II sebesar 90%, jadi ada

peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,67%.

2. Penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving membuktikan

peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perusbahan hasil

belajar siswa, dimana nilai rata-rata pre-test di siklus I sebesar 57,67 (tidak

tuntas) sedangkan pada postest siklus I rata-rata nilai mengalami peningkatan

sebesar 10,66 menjadi 68,33 dan pada siklus II rata-rata nilai mengalami peningkatan sebesar 14,00 menjadi 82,33.

3. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa dimana thitung4,69 >

ttabel2,00.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai

berikut :


(27)

1. Kepada guru khususnya bidang studi akuntansi, dalam proses belajar mengajar

sebaiknya menerapkan model pembelajaran creative problem solving sebab

penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative

problem solving dapat memperdalam pemahaman siswa pada materi Jurnal

Penyesuaian, siswa lebih bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan

merangsang siswa lebih aktif untuk mengeluarkan ide yang diperoleh sehingga

pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan lebih

maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

2. Kepada civitas akademik yang berminat melakukan penelitian yang sama,

disarankan untuk melakukan penelitian disekolah yang berbeda dengan

karakteristik siswa yang berbeda dan kompetensi dasar yang berbeda atau

dapat mengembangkan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama dan

sumber yang lebih luas. Sehingga dapat dijadikan sebagai studi perbandingan

bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan


(28)

1

DAFTAR PUSTAKA

Buchori. 2006.Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan Soal Terbuka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Dalam

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Jakarta: Kencana.

Deidrich. 1979. Strategies For Teacher Information Prosessing Models in the

Classroom. Dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar

Mengajar. Jakarta. Prestasi Pustaka.

Djaramah, Bahri & Zain, Aswan, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rineka Cipta

Endah. 2007. Metode Project Based Learning (PBL) dalam Mata Diklat KKPI.

http://endahgf.blogspot.com/2007/09/metode-project-based-learning-pbl-dalam.htm) (10 Maret 2010).

Farida. 2010. Penerapan Metode CPS (Creative Problem Solving) Dalam

Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://etd.eprints.ums.ac.id/8354/ (Diakses 11 Februari 2010)

Hamid dan Aceng. 2006. I”Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI

IPA I SMAN 5 Kendan Melalui Model Pembelajaran Quantum”. Jurnal Pendidikan. Vol.2.Ed.10.Hal.1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dan

Kebudayaan:Jakarta Pusat. Tersedia

http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng/pdf. Diakses 28 Februari 2010.

Intang, Baso. 2008. “Pengaruh Tipe Test dan Motivasi Berprestasi Terhadap

Hasil Belajar Matematika Peserta Didik SMAN 30 DKI Jakarta”. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. Vol 14, edisi 072, hal 474 . Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Kardiman dkk.2006.Prinsip-prinsip Akuntansi SMA Kelas XI.Jakarta : Yudhistira

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Propesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Manek, Ronal. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IS SMA Swasta Markus Medan. Tahun Ajaran 2009/2010. Medan : Universitas Negeri Medan.


(29)

2

Mitchell dan Kowalik. 2009.Model Pembelajaran Creative Problem Solving.

Dalam Muaddab,Hafis.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-creative-problem-solving/. (Diakses 10 Februari 2010).

Napitupulu, Tiurma. 2010. “Upaya Meningkatkan Minat dan hasil Belajar

Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA Swasta HKBP Sidorame Tahun Ajaran 2010/2011”. Skiripsi. Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan

Nugraha (2008). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. http://files.eprints. ums.ac.id/etd/ 2009/A410/A410. Diakses tanggal 31 Juli 2010.

Noller. 2006. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro.

Dalam Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka

Cipta.

Purwanto. 2007. “Pengaruh Konsekuensi Prilaku Motivasi Belajar Terhadap

Hasil Belajar”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 13, edisi 069, hal 1025. Jakarta : Badan Pendidikan dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses

pendidikan. Bandung : Pernada Media Group

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo

Slameto. 2007. Dalam Rahman, Abdul. 2008. Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis dan Konseptual Tempo Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Makasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 072: 14: 0215-2673. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Syafri, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2010. Belajar dengan Pendekatan

PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Wardani. 2006. Berpikir Kritis Kreatif (Sebuah Model Pendidikan di Bidang


(30)

3

Wiederhold. 2012. Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Video

Compact Disk dalam Pembelajaran Matematika. Dalam Suyitno.

http://www.mathematic.transdigit.com/mathematic-journal/model- pembelajaran-creative-problem-solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html.

Wimbarti, Supra. 2006. Strategi Creative Problem Solving dalam pemecahan

masalah. . Majalah Ilmiah Pembelajaran. No.1.Vol 2. Mei 2006.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21061327.pdf. (Diakses 08 Februari 2010).

Zakia. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

Berbantuan Media CD Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik SMA Negeri Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2009/2010. Makasar : Universitas Negeri Semarang.


(1)

SMA Swasta Al- Maksum Medan dalam memlihi model pembelajaran dalam rangka perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat menjadi alternatif model pembelajaran creative problem solving untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi UNIMED khususnya dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitan maka disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu sebesar 53,33% dan meningkat pada siklus II sebesar 90%, jadi ada peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,67%.

2. Penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving membuktikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perusbahan hasil belajar siswa, dimana nilai rata-rata pre-test di siklus I sebesar 57,67 (tidak tuntas) sedangkan pada postest siklus I rata-rata nilai mengalami peningkatan sebesar 10,66 menjadi 68,33 dan pada siklus II rata-rata nilai mengalami peningkatan sebesar 14,00 menjadi 82,33.

3. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa dimana thitung4,69 > ttabel2,00.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :


(3)

sebaiknya menerapkan model pembelajaran creative problem solving sebab penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving dapat memperdalam pemahaman siswa pada materi Jurnal Penyesuaian, siswa lebih bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan merangsang siswa lebih aktif untuk mengeluarkan ide yang diperoleh sehingga pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan lebih maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

2. Kepada civitas akademik yang berminat melakukan penelitian yang sama, disarankan untuk melakukan penelitian disekolah yang berbeda dengan karakteristik siswa yang berbeda dan kompetensi dasar yang berbeda atau dapat mengembangkan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama dan sumber yang lebih luas. Sehingga dapat dijadikan sebagai studi perbandingan bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan


(4)

1

DAFTAR PUSTAKA

Buchori. 2006.Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan Soal Terbuka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Dalam Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Deidrich. 1979. Strategies For Teacher Information Prosessing Models in the Classroom. Dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Prestasi Pustaka.

Djaramah, Bahri & Zain, Aswan, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Endah. 2007. Metode Project Based Learning (PBL) dalam Mata Diklat KKPI. http://endahgf.blogspot.com/2007/09/metode-project-based-learning-pbl-dalam.htm) (10 Maret 2010).

Farida. 2010. Penerapan Metode CPS (Creative Problem Solving) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://etd.eprints.ums.ac.id/8354/ (Diakses 11 Februari 2010)

Hamid dan Aceng. 2006. I”Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA I SMAN 5 Kendan Melalui Model Pembelajaran Quantum”. Jurnal Pendidikan. Vol.2.Ed.10.Hal.1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dan Kebudayaan:Jakarta Pusat. Tersedia

http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng/pdf. Diakses 28 Februari 2010.

Intang, Baso. 2008. “Pengaruh Tipe Test dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik SMAN 30 DKI Jakarta”. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. Vol 14, edisi 072, hal 474 . Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Kardiman dkk.2006.Prinsip-prinsip Akuntansi SMA Kelas XI.Jakarta : Yudhistira

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Propesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Manek, Ronal. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IS SMA Swasta Markus Medan. Tahun Ajaran 2009/2010. Medan : Universitas Negeri Medan.


(5)

Mitchell dan Kowalik. 2009.Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Dalam Muaddab,Hafis.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-creative-problem-solving/. (Diakses 10 Februari 2010).

Napitupulu, Tiurma. 2010. “Upaya Meningkatkan Minat dan hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA Swasta HKBP Sidorame Tahun Ajaran 2010/2011”. Skiripsi. Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan

Nugraha (2008). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada

Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. http://files.eprints. ums.ac.id/etd/ 2009/A410/A410. Diakses tanggal 31 Juli 2010.

Noller. 2006. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Dalam Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Purwanto. 2007. “Pengaruh Konsekuensi Prilaku Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 13, edisi 069, hal 1025. Jakarta : Badan Pendidikan dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses pendidikan. Bandung : Pernada Media Group

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo

Slameto. 2007. Dalam Rahman, Abdul. 2008. Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis dan Konseptual Tempo Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Makasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 072: 14: 0215-2673. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Syafri, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2010. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Wardani. 2006. Berpikir Kritis Kreatif (Sebuah Model Pendidikan di Bidang Desain Interior).Dalam Wardani, Laksmi Kusuma. Dimensi Interior. Vol 1.No.2. Desember 2006: 97-111.


(6)

3

Wiederhold. 2012. Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Video Compact Disk dalam Pembelajaran Matematika. Dalam Suyitno.

http://www.mathematic.transdigit.com/mathematic-journal/model-

pembelajaran-creative-problem-solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html.

Wimbarti, Supra. 2006. Strategi Creative Problem Solving dalam pemecahan masalah. . Majalah Ilmiah Pembelajaran. No.1.Vol 2. Mei 2006.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21061327.pdf. (Diakses 08

Februari 2010).

Zakia. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan Media CD Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik SMA Negeri Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2009/2010. Makasar : Universitas Negeri Semarang.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 TANJUNG BINTANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 105

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENGEMBANGAN DIRI SISWA KELAS X DI SMA RAKSANA MEDAN T.A. 2013-2014.

3 7 24

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KEADILAN BERSOSIALISASI DENGAN TEMAN SEBAYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KISARAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 21

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SIMULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA KELAS XI SMA KATOLIK BUDI MURNI-3 MEDAN T.A 2013/ 2014.

1 17 25

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

2 6 13

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 6 BINJAI. T.A 2011/2012.

1 4 24

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERSOSIALISASI SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN - SURAKARTA.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK

0 0 8

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI PERILAKU DISKRIMINATIF BERSOSIALISASI SISWA KELAS XI MAL UIN SU MEDAN

0 2 113