EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINNING (SFAE) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS XI SMAN 9 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT

FACILITATOR AND EXPLAINNING (SFAE) TERHADAP

MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS XI

SMAN 9 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Seri Artina NIM. 309111067

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Seri Artina, NIM.309111067. Efektivitas model pembelajaran Student

Facilitator and Explainning(SFAE) terhadap minat belajar siswa pada mata

pelajaranPendidikan Kewarganegaraan di kelas XI SMAN 9 MedanTahun pelajaran 2012/2013. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Universitas Negeri Medan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penggunaan model pembelajaranStudent Facilitator and Explainning (SFAE) ini diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar siswa pada proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Populasi dalam penelitian ini adalah 227 siswa kelas XI SMA Negeri 9 Medan.Sampel pada penelitian ini adalah 40 orang siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 9 Medan.Peneliti menggunakan purposive sampling.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah soal siklus, observasi dan wawancara.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa adanya peningkatan minat belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini ditandai adanya 45% peningkatan persentase kriteria ketuntasan hasil belajar pada pelaksanaan tindakan siklus I yakni 22,5% dan 67,5% siklus II serta peningkatan persentase keseluruhan aspek aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sebesar 21,2% dari pelaksanaan tindakan siklus I yakni 46,6% dan 67,8% siklus II. Dengan demikian, model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat siswa pada proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis dalam hal ini memberanikan diri untuk menyusun sebuah skripsi dalam judul : ”Efektivitas model pembelajaran Student Facilitator and Explanning (SFAE) terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas XI SMAN 9 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memenuhi persiapan memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Liber Siagian M.Si selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan banyak bimbingan kepada penulis sejak awal hingga selesai penulisan skripsi serta semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor beserta seluruh stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan serta sebagai Dosen Penguji.

4. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, SH. M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan serta sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji.

5. Bapak Drs. Suady Husin SH. MS selaku Dosen Penguji.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama berada di Universitas Negeri Medan.


(6)

iii

7. Ucapan terima kasih kepada Bapak Sofyan S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Medan yang telah dengan senang hati menerima penulis dalam melakukan penelitian di sekolah.

8. Ucapan terima kasih kepada Ibu Retna Simanjuntak S.Pd selaku guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 9 Medan yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

9. Ucapan terima kasih kepada seluruh Bapak/Ibu guru beserta staf pegawai dan para siswa di SMA Negeri 9 Medan yang telah membantu penulis selama dalam penelitian sehingga penulis dapat meneliti tanpa menemukan kendala yang berarti.

10.Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orangtua tercinta ayahanda Selamat Sokeh dan Ibunda Sada Arih Sembiring, S.Pd yang telah memberikan motivasi, doa dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini dengan baik di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

11.Terkhusus buat Devi Suyanto yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara spiritual maupun emosional. Terima kasih atas dukungan dan motivasi selama ini.

12.Terkhusus buat Azura Syahputri Sembiring dan Erva Arwina Sitepu yang selama ini telah memberikan motivasi serta dukungan kepada penulis sehingga dapat terinspirasi lebih giat lagi dalam penyelesaian skripsi ini. 13.Untuk semua sahabat-sahabat seperjuangan stambuk 2009 Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan serta teman-teman PPLT 2012 yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam pembuatan skripsi ini kemungkinan terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan baik dalam bentuk tulisan maupun penyajian. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun baik dari Bapak/Ibu dosen maupun semua pihak yang membaca skripsi ini.

Medan, Juni 2013

Seri Artina NIM.309111067


(7)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ...ii

DARTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL………. .vi

DAFTAR GAMBAR……… ..vii

DAFTAR LAMPIRAN……… ..viii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah ...4

C. Pembatasan Masalah ...4

D. Perumusan Masalah ...4

E. Tujuan Penelitian ...5

F. Manfaat Penelitian ...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...6

A. Kajian Teori ...6

1. Pendidikan ...6

2. Model pembelajaran ...8

3. Model pembelajaran Student Facilitator and Explanning… ...10

4. Minat belajar siswa……… .16

B. Kerangka Berpikir……… 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 22

A. Lokasi Penelitian……….. 22

B. Populasi dan Sampel……… 22

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……… ..22

1. Variabel Penelitian……….... 22


(8)

v

D. Teknik Pengumpulan Data………... 23

E. Teknik Analisis Data………... .24

F. Prosedur Penelitian……….. .25

BAB IV HASIL PENELITIAN……….... 27

A. Deskripsi Daerah Penelitian……….... .27

1. Keadaan Fisik……….... .27

a. Lokasi dan batas daerah penelitian……….... ..27

b. Sarana dan prasarana SMA Negeri 9 Medan……….. .27

2. Keadaan Non Fisik………... ..28

a. Visi dan misi SMA Negeri 9 Medan………... .28

b. Keadaan guru dan pegawai SMA Negeri 9 Medan……… ..30

c. Keadaan siswa SMA Negeri 9 Medan……… .32

d. Struktur organisasi sekolah……… ..33

B. Hasil penelitian……….... .34

C. Pembahasan………. .64

BAB V PENUTUP...68

A. Kesimpulan……….. .68

B. Saran……… .69

DAFTAR PUSTAKA……… .70 LAMPIRAN


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keadaan sarana dan prasarana SMA Negeri 9 Medan --- 27

Tabel 2 Keadaan guru dan pegawai SMA Negeri 9 Medan --- 30

Tabel 3 Keadaan siswa SMA Negeri 9 Medan --- 32

Tabel 4 Hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 Pratindakan --- 35

Tabel 5 Kriteria hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 Pratindakan --- 36

Tabel 6 Hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 siklus I --- 38

Tabel 7 Kriteria hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 siklus I --- 39

Tabel 8 Skor aktivitas siswa siswa kelas XI IPA-2 siklus I --- 41

Tabel 9 Hasil aktivitas siswa kelas XI IPA-2 siklus I --- 42

Tabel 10 Hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 siklus II --- 51

Tabel 11 Kriteria hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 siklus II --- 51

Tabel 12 Skor aktivitas siswa siswa kelas XI IPA-2 siklus II --- 53

Tabel 13 Hasil aktivitas siswa kelas XI IPA-2 siklus II --- 54

Tabel 14 Kriteria ketuntasan minimal pratindakan, siklus I dan siklus II -- 59

Tabel 15 Kriteria hasil belajar siswa pratindakan, siklus I dan siklus II --- 60


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Prosedur penelitian --- 26

Gambar 2 Struktur organisasi sekolah --- 33

Gambar 3 Grafik kriteria hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 pada siklus I - 40 Gambar 4 Grafik kriteria ketuntasan siswa kelas XI IPA-2 siklus I --- 40

Gambar 5 Grafik skor aktivitas siswa kelas XI IPA-2 siklus I --- 47

Gambar 6 Grafik hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 siklus II --- 52

Gambar 7 Grafik kriteria ketuntasan siswa kelas XI IPA-2 siklus II --- 53

Gambar 8 Grafik hasil aktivitas siswa kelas XI IPA-2 Siklus II --- 58

Gambar 9 Grafik KKM pratindakan, siklus I dan siklus II --- 60

Gambar 10 Grafik kriteria hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 --- 61


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 telah menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, guru selalu menggunakan metode konvensional seperti metode ceramah di setiap pertemuan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Guru menggunakan sumber belajar yang tidak relevan dimana guru masih menggunakan buku-buku edisi lama sebagai buku pegangan. Pada proses pembelajaran, guru memberikan tugas kepada siswa untuk meringkas isi materi di setiap pertemuan sehingga para siswa merasa bosan. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki banyak materi yang akan dibahas sehingga siswa merasa jenuh dan tidak antusias dalam proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan belajar mengajar, guru tidak menggunakan inovasi-inovasi pembelajaran dalam penyampaian materi.

Untuk menumbuhkan minat belajar siswa maka sangat diperlukan metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran yang baik dan benar dalam proses penyampaian materi ajar. Pada masa sekarang ini, sudah banyak perubahan mengenai metode, strategi, pendekatan bahkan teknik pembelajaran.


(12)

2

Namun realitanya adalah masih banyak proses pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran konvensional lebih menekankan bagaimana guru mengajar (teacher centered) daripada bagaimana peserta didik belajar (student centered) dan secara keseluruhan hasilnya tidak banyak memberikan minat belajar siswa.

Dari pengalaman selama praktik pengalaman lapangan (PPL), penulis telah melakukan observasi lapangan (kelas) pada kegiatan belajar mengajar. Pada mata kuliah strategi belajar mengajar, penulis telah belajar mengenai model-model pembelajaran. Salah satu model-model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Tanjung Pura adalah model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE).

Dengan mencoba menerapkan model pembelajaran ini maka yang ingin dilihat adalah bagaimana minat siswa sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE). Hal ini disebabkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kurang diminati siswa. Untuk itulah, penulis melakukan observasi penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Temuan lain di lapangan adalah guru masih menggunakan metode lama yakni metode ceramah. Buku yang digunakan sudah tidak relevan lagi dengan materi-materi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman.


(13)

3

Pada pertemuan pertama, siswa kurang memperhatikan materi pembelajaran, kurang mendengarkan, kurang bertanya, kurang memberikan tanggapan dan permasalahan, motivasi untuk belajar juga sedikit memudar pada kelas yang mengalami jam pelajaran terakhir yakni Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk itulah, guru harus menguasai berbagai model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat mengikuti dan memahami materi yang diajarkan sesuai dengan perkembangan jaman maupun kurikulum yang diterapkan pihak sekolah. Guru harus mempelajari model-model pembelajaran kooperatif di antaranya adalah model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE).

Model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) adalah sebuah strategi pembelajaran kontekstual dimana guru menyampaikan pembelajaran melibatkan peserta didik untuk mempresentasikan ide/gagasan pada siswa lain.

Dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) diharapkan guru dapat memberikan suasana belajar yang baru sehingga siswa dapat berminat dalam mengikuti setiap pelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis memberanikan diri

menulis skripsi dengan judul : “Efektivitas model pembelajaran Student

Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas XI SMAN 9 Medan Tahun


(14)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat ditemukan beberapa masalah yaitu :

1. Siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Pengaruh model pembelajaran terhadap minat siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Efektivitas penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa.

5. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Karena pertimbangan keterbatasan waktu dan dana maka penelitian dibatasi pada :

1. Efektivitas penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa.

2. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka perumusan masalahnya adalah :


(15)

5

1. Bagaimana efektivitas penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa ?

2. Apakah penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran Student

Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa.

2. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif atau tidak efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yakni :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif dan gambaran bagi peneliti lain yang berkaitan dengan minat belajar dan metode atau strategi pembelajaran.

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas dan variasi pembelajaran di kelas.

3. Penggunaan model Student Facilitator and Explainning (SFAE) diharapkan mampu menumbuhkan minat sehingga siswa dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


(16)

68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan hasil belajar di setiap akhir pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II sekitar 45%. Peningkatan hasil persentase siswa yang berkriteria tuntas dari 22.5% pada pelaksanaan tindakan siklus I menjadi 67.5% di siklus II sedangkan kriteria siswa yang belum tuntas dari 77.5% pada pelaksanaan tindakan siklus I menjadi 32.5% di siklus II.

2. Penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) dapat menumbuhkan minat belajar siswa juga terlihat dari adanya peningkatan di setiap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Persentase peningkatan di setiap aspek sekitar 21.2% dari 46.6% pada aktivitas pelaksanaan tindakan siklus I dan 67.8% pada siklus II.

3. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa di setiap akhir siklus dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran serta hasil wawancara dari guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yakni Ibu Retna Simanjuntak S.Pd.


(17)

69

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dirumuskan di atas maka sebagai bagian dari akhir penulisan skripsi ini, penulis memberikan beberapa saran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa yaitu :

1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan agar dapat menumbuhkan minat siswa pada proses pembelajaran.

2. Diharapkan kepada setiap tenaga pengajar agar dapat melakukan variasi pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran merupakan suatu bentuk variasi pembelajaran sehingga tercapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) merupakan salah satu usaha meningkatkan minat belajar siswa sehingga kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan dapat tercapai.

3. Diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) siswa dapat lebih aktif dalam setiap pelajaran dan memacu siswa untuk lebih mempersiapkan diri sebelum mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Hal ini dikarenakan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) memberikan kesempatan yang lebih banyak pada siswa untuk mengemukakan pendapat, pengetahuan dan pengalaman antara siswa dengan siswa maupun antara guru dengan siswa.


(18)

70

DAFTAR PUSTAKA

Alma,Buchairi dkk. 2009. Guru Profesional menguasai metode dan Terampil

Mengajar. Bandung : Alfabeta

Dimyati,Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Djamarah,Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik,Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Hasbullah. 2011. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers

Munadi,Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Pers

Partin,Ronald L. 2009. Kiat Nyaman Mengajar di dalam Kelas. Jakarta : PT.Indeks

Rosyada,Dede. 2004. Paradigma Pendekatan Demokratis. Jakarta : Prenada Media

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Syah,Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

---. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit : Alfabet Tilaar. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta : Rineka Cipta Internet :

Bambang. 2010. Model Pembelajaran SFAE. http://www.infodiknas.com. (diakses tanggal 20 Februari 2013). Online

Permana.Fyan. 2011. Model pembelajaran Student Facilitator and Explainning. http : //.blogspot.com (diakses pada tanggal 20 Februari 2013). Online


(1)

Pada pertemuan pertama, siswa kurang memperhatikan materi pembelajaran, kurang mendengarkan, kurang bertanya, kurang memberikan tanggapan dan permasalahan, motivasi untuk belajar juga sedikit memudar pada kelas yang mengalami jam pelajaran terakhir yakni Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk itulah, guru harus menguasai berbagai model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat mengikuti dan memahami materi yang diajarkan sesuai dengan perkembangan jaman maupun kurikulum yang diterapkan pihak sekolah. Guru harus mempelajari model-model pembelajaran kooperatif di antaranya adalah model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE).

Model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) adalah sebuah strategi pembelajaran kontekstual dimana guru menyampaikan pembelajaran melibatkan peserta didik untuk mempresentasikan ide/gagasan pada siswa lain.

Dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) diharapkan guru dapat memberikan suasana belajar yang baru sehingga siswa dapat berminat dalam mengikuti setiap pelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis memberanikan diri menulis skripsi dengan judul : “Efektivitas model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas XI SMAN 9 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”.


(2)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat ditemukan beberapa masalah yaitu :

1. Siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Pengaruh model pembelajaran terhadap minat siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Efektivitas penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa.

5. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Karena pertimbangan keterbatasan waktu dan dana maka penelitian dibatasi pada :

1. Efektivitas penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa.

2. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka perumusan masalahnya adalah :


(3)

1. Bagaimana efektivitas penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa ?

2. Apakah penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran Student

Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa.

2. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif atau tidak efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yakni :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif dan gambaran bagi peneliti lain yang berkaitan dengan minat belajar dan metode atau strategi pembelajaran.

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) terhadap minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas dan variasi pembelajaran di kelas.

3. Penggunaan model Student Facilitator and Explainning (SFAE) diharapkan mampu menumbuhkan minat sehingga siswa dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


(4)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan hasil belajar di setiap akhir pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II sekitar 45%. Peningkatan hasil persentase siswa yang berkriteria tuntas dari 22.5% pada pelaksanaan tindakan siklus I menjadi 67.5% di siklus II sedangkan kriteria siswa yang belum tuntas dari 77.5% pada pelaksanaan tindakan siklus I menjadi 32.5% di siklus II.

2. Penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) dapat menumbuhkan minat belajar siswa juga terlihat dari adanya peningkatan di setiap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Persentase peningkatan di setiap aspek sekitar 21.2% dari 46.6% pada aktivitas pelaksanaan tindakan siklus I dan 67.8% pada siklus II.

3. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa di setiap akhir siklus dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran serta hasil wawancara dari guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yakni Ibu Retna Simanjuntak S.Pd.


(5)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dirumuskan di atas maka sebagai bagian dari akhir penulisan skripsi ini, penulis memberikan beberapa saran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa yaitu :

1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan agar dapat menumbuhkan minat siswa pada proses pembelajaran.

2. Diharapkan kepada setiap tenaga pengajar agar dapat melakukan variasi pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran merupakan suatu bentuk variasi pembelajaran sehingga tercapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) merupakan salah satu usaha meningkatkan minat belajar siswa sehingga kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan dapat tercapai.

3. Diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) siswa dapat lebih aktif dalam setiap pelajaran dan memacu siswa untuk lebih mempersiapkan diri sebelum mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Hal ini dikarenakan model pembelajaran Student Facilitator and Explainning (SFAE) memberikan kesempatan yang lebih banyak pada siswa untuk mengemukakan pendapat, pengetahuan dan pengalaman antara siswa dengan siswa maupun antara guru dengan siswa.


(6)

70

Dimyati,Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Djamarah,Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik,Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Hasbullah. 2011. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers

Munadi,Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Pers

Partin,Ronald L. 2009. Kiat Nyaman Mengajar di dalam Kelas. Jakarta : PT.Indeks

Rosyada,Dede. 2004. Paradigma Pendekatan Demokratis. Jakarta : Prenada Media

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Syah,Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

---. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit : Alfabet Tilaar. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta : Rineka Cipta Internet :

Bambang. 2010. Model Pembelajaran SFAE. http://www.infodiknas.com. (diakses tanggal 20 Februari 2013). Online

Permana.Fyan. 2011. Model pembelajaran Student Facilitator and Explainning. http : //.blogspot.com (diakses pada tanggal 20 Februari 2013). Online


Dokumen yang terkait

PERANAN MEDIA MASSA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA N 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 56

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.2 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

1 17 59

PERANAN PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 87

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 6 118

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BAN

0 5 93

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL PADA SMP ISLAM JENDERAL SUDIRMAN TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

1 6 73

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IIS 3 DI SMAN 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5 21 61

PENGEMBANGGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS EDMODO DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 1 SELONG TAHUN PELAJARAN 20172018

2 4 11

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN LEDOK 05 SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 0 15