PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP DAYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KOTA BANDUNG : Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut.

(1)

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP DAYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

(UMKM) DI KOTA BANDUNG

(Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh

Elsa Kusumawardani 1203825

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016


(2)

i

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP DAYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

(UMKM) DI KOTA BANDUNG

(Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut)

Oleh

Elsa Kusumawardani

1203825

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi Salah Satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada

Program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Elsa Kusumawardani

Universitas Pendidikan Indonesia

2016

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa seijin dari penulis


(3)

2

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP DAYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

(UMKM) DI KOTA BANDUNG

(Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Moch Dudih Sugiharto, M.Si NIP. 195611281983031001

Pembimbing II

Navik Istikomah, SE, M.Si NIP. 197511102005012002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr.Hj.Neti Budiwati, M.Si NIP. 196302211987032001


(4)

3

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Inovasi, Dan Kualitas Produk Terhadap Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kota Bandung (Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dan karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2016

Yang membuat pernyataan,

Elsa Kusumawardani


(5)

iv

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Elsa Kusumawardani (1203825). “Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Inovasi Dan Kualitas Produk Terhadap Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kota Bandung”(Studi Kasus Pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut) Dibawah Bimbingan

Dr. Moch Dudih Sigiharto, M.Si Dan Navik Istiqomah, M.Si.

Menurunnya daya saing pada UMKM alas kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut menjadi latar belakang dari penelitian ini. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Adapun variabel yang diduga dapat mempengaruhi daya saing yaitu Kompetensi Pengusaha, Inovasi dan Kualitas Produk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatory dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuisioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut Kota Bandung, penentuan sampel menggunakan teknik acak sederhana dan sampel penelitian sebanyak 160 orang pengusaha. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi Pengusaha di Sentra Alas Kaki Cibaduyut berada pada kategori cukup, Inovasi pada kategori cukup dan Kualitas Produk pada kategori cukup baik, masing-masing berpengaruh terhadap daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah Alas Kaki Cibaduyut di Kota Bandung.

Kata Kunci: kompetensi pengusaha, inovasi, kualitas produk, daya saing, usaha mikro, kecil dan menengah.


(6)

v

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Elsa Kusumawardani (1203825). “The Influence of Entrepreneur Competence, Inovation and Product Quality Towards Competitiveness of Micro, Small and Mediun Enterprises in Bandung ”(In Case of Study on Micro,Small and Medium Enterprises Footwear Cibaduyut) Under Guidance of Dr. Moch Dudih Sigiharto, M.Si And Navik

Istiqomah, M.Si.

The decreasing of competitiveness on Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) at Footwear Center Cibaduyut is the background of this research. The aim is to analyze the factors that influence competitiveness of Micro, Small and Medium Enterprises. The variables that expected could influence competitiveness of Micro, Small and Medium Enterprises are Entrepreneur Competence, Innovation and Product Quality. The method that used in this research is explanatory survey with data collection techniques through interview and distributing questionnaires. Population on this research are all footwear entrepnereurs in Footwear Center Cibaduyut Bandung. This research use simple random sampling technique and the sample are 160 person of entrepreneurs. The data was analyzed by multiple linear regression. The result of this research found that Entrepreneur Competence of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) at Footwear Center Cibaduyut in enough category, Innovation in enough category and Product Quality in good enough category. Each of these variables is influence to competitiveness of Micro, Small and Medium Enterprises of Footwear Center Cibaduyut in Bandung.

Keywords: Entrepreneur Competence, Innovation, Product Quality., competitiveness, Micro, Small and Medium Enterprises.


(7)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ...Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR...Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang Masalah ...Error! Bookmark not defined.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1.4. Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1.5. Struktur Organisasi Skripsi...Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined.

2.1. Kajian Pustaka ...Error! Bookmark not defined.

2.1.1. Konsep UMKM ...Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1. Pengertian UMKM ...Error! Bookmark not defined.


(8)

2.1.1.3. Permasalahan UMKM ...Error! Bookmark not defined.

2.1.1.4. Strategi Pemberdayaan UMKM ...Error! Bookmark not defined.

2.1.2. Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1. Konsep Kemampuan Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2. Teori Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.

2.1.2.5. Faktor-Faktor Penentu Daya Saing ....Error! Bookmark not defined.

2.1.2.6. Indikator Kemampuan Daya Saing ....Error! Bookmark not defined.

2.1.3. Kompetensi Pengusaha ...Error! Bookmark not defined.

2.1.3.1. Konsep Kompetensi Pengusaha ...Error! Bookmark not defined.

2.1.3.2. Pengukuran Kompetensi Pengusaha...Error! Bookmark not defined.

2.1.3.3. Pengaruh Kompetensi Pengusaha Terhadap Daya Saing ... ...Error! Bookmark not defined.

2.1.4. Inovasi ...Error! Bookmark not defined.

2.1.4.1. Konsep Inovasi ...Error! Bookmark not defined.

2.1.4.2. Pengukuran Inovasi ...Error! Bookmark not defined.

2.1.4.3. Pengaruh Inovasi Terhadap Daya Saing... Error! Bookmark not defined.

2.1.5. Kualitas Produk...Error! Bookmark not defined.

2.1.5.1. Konsep Kualitas Produk ...Error! Bookmark not defined.

2.1.5.2. Pengukuran Kualitas Produk ...Error! Bookmark not defined.

2.1.5.3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Daya Saing ... Error! Bookmark not defined.

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ...Error! Bookmark not defined.

2.3. Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined.


(9)

BAB IIIMETODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.

3.1. Desain Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.2. Partisipan ...Error! Bookmark not defined.

3.3. Populasi dan Sampel...Error! Bookmark not defined.

3.3.1. Populasi ...Error! Bookmark not defined.

3.3.2. Sampel ...Error! Bookmark not defined.

3.4. Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.5. Prosedur Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.6. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.2. Gambaran Umum Responden...Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Penyebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Penyebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Klasifikasi Usaha Responden ...Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Klasifikasi Usaha Responden Berdasarkan Kriteria UMKM ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Klasifikasi Usaha Responden Berdasarkan Tenaga Kerja ... Error! Bookmark not defined.


(10)

4.4.1 Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.

4.4.2 Kompetensi Pengusaha ...Error! Bookmark not defined.

4.4.3 Inovasi ...Error! Bookmark not defined.

4.4.4 Kualitas Produk ...Error! Bookmark not defined.

4.5. Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

4.5.1. Pengujian Model Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.5.2. Uji Asumsi Klasik ...Error! Bookmark not defined.

4.5.3 Pengujian Hipotesis...Error! Bookmark not defined.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian...Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Pengaruh Kompetensi Pengusaha terhadap Daya Saing ... Error! Bookmark not defined.

4.6.2 Pengaruh Inovasi terhadap Daya Saing ..Error! Bookmark not defined.

4.6.3 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Daya Saing.. Error! Bookmark not defined.

4.6.4 Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Inovasi, dan Kualitas Produk

terhadap Daya Saing ...Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1. Simpulan ...Error! Bookmark not defined.

5.2. Implikasi Pendidikan ...Error! Bookmark not defined.

5.3. Rekomendasi ...Error! Bookmark not defined.


(11)

DAFTAR TABEL

1.1. Daya Saing Negara-Negara Anggota ASEAN Tahun 2014-2015... 2

1.2. Perkembangan UMKM Tahun 2008 – 2012 ... 3

1.3. Data Hasil Penjualan di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 6

2.1. Kriteria UMKM ... 11

2.2. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja ... 11

2.3. Karakteristik Utama dari Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah di Negara Sedang Berkembang ... 12

2.4. The Diamond Porter Model ... 22

2.5. The Nine Factors Model... 23

2.6. Indikator-indikator Utama Daya Saing Sebuah Perusahaan... 25

2.7. Hasil Penelitian Terdahulu... 43

3.1. Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Pengusaha ... 57

3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi ... 58

3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk ... 59

3.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 60

3.5. Operasional Variabel ... 61

4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

4.2. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75

4.3. Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha... 76

4.4. Klasifikasi UMKM Berdasarkan Rata-rata Omzet Pertahun... 77

4.5. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja ... 79

4.6. Pangsa Pasar Perushaaan Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 79

4.7. Jawaban Responden Untuk Kemampuan Daya Saing... 84

4.8. Sebaran Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 85

4.9. Indikator Technical Competence Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 87


(12)

4.10. Indikator Marketing Competence Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki

di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 87

4.11. Indikator Financiall Competence Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 87

4.12. Indikator Human Relation Competence Variabel Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 88

4.13. Kompetensi Pengusaha Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 88

4.14. Sebaran Variabel Inovasi di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 90

4.15. Indikator Inovasi Produk Variabel Inovasi Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 91

4.16. Indikator Inovasi Proses Variabel Inovasi Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 91

4.17. Inovasi di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 92

4.18. Sebaran Variabel Kualitas Produk di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 93

4.19. Indikator Performance Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 94

4.20. Indikator Reliability Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 95

4.21. Indikator Durability Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 95

4.22. Indikator Ashtetics Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 95

4.23. Indikator Percieved Quality Variabel Kualitas Produk Alas Kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 96

4.24. Kualitas Produk di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 96

4.25. Hasil output Eviews Regresi Linear Berganda ... 98

4.26. Model Regresi Linear Berganda ... 98

4.27. Hasil Uji Multikolinearitas (Koefisien Korelasi Antarvariabel)... 99

4.28. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Metode White) ... 101


(13)

4.30. Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji – t) ... 102 4.31. Hasil Uji Hipotesis Koefisien Simultasn (Uji – F) ... 102 4.32. Koefisien Determinasi... 103


(14)

vi

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1. Tiga Strategi Generik ... 18

2.2. Klasifikasi dari Inovasi ... 32

2.3. Siklus Inovasi ... 33

2.4. The Nine Factors Model ... 48

2.5. Kerangka Pemikiran ... 52

3.1. Statistika Durbin Watson... 68

4.1. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

4.2. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75

4.3. Sebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha ... 77

4.4. Klasifikasi UMKM Berdasarkan Rata-Rata Omzet Per-Tahun... 78

4.5. Pangsa Pasar di Sentra Alas Kaki Cibaduyut... 84

4.6. Kompetensi Pengusaha di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 89

4.7. Inovasi di Sentra Alas Kaki Cibaduyut ... 92


(15)

1 Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara dengan sumberdaya yang begitu melimpah ternyata belum mampu dikelola untuk menghasilkan kemakmuran yang adil dan merata bagi rakyat. Tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan ekonomi merupakan masalah yang kian mendesak untuk segera diatasi. Sementara itu, daya saing bangsa merupakan indikator keberhasilan suatu bangsa yang maju.

Daya saing adalah sebuah konsep yang cukup rumit. Namun demikian daya saing adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam ekonomi, yang biasanya merujuk kepada komitmen terhadap persaingan pasar dalam kasus perusahaan-perusahaan dan keberhasilan dalam persaingan internasional dalam kasus negara-negara. Dalam dua dekade terakhir seiring dengan semakin mengglobalnya perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah menjadi satu dari konsep-konsep kunci bagi perusahaan-perusahaan, negara-negara, dan wilayah-wilayah untuk bisa berhasil dalam partisipasinya di dalam globalisasi dan perdagangan bebas dunia.

Berbagai indikator menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain dalam pencaturan ekonomi dunia yang sudah mengarah ke era informasi dan globalisasi. Salah satunya dalam lingkup negara-negara Asia Tenggara. Sebagaimana tergambar dalam Tabel 1.1. Berdasarkan data pada Tabel 1.1 yang dikeluarkan World Economic Forum 2014-2015, Indonesia hanya menempati peringkat ke-35 jauh dari Malaysia yang memiliki daya saing lebih baik pada peringkat ke-20, Brunei Darussalam menempati peringkat ke-28, Thailand berada di peringkat ke-31 bahkan Singapura berada pada peringkat ke-2. Menurut World Economic Forum (WEF) daya saing adalah “Competitiveness is defined as the set of institutions, policies and factors that determine the level of productivity of a country. The level of productivity, in turn, sets the level of prosperity that can be earned by an


(16)

economy”. (WEF, 2015). Daya saing didefinisikan sebagai seperangkat institusi, kebijakan dan faktor-faktor yang menentukan tingkat produktivitas suatu negara. Tingkat produktivitas pada gilirannya menentukan tingkat kesejahteraan yang dapat diperoleh dengan ekonomi.

Tabel 1.1

Daya Saing Negara-negara Anggota ASEAN Tahun 2014-2015

Negara Peringkat

Singapura 2

Malaysia 20

Brunei 28

Thailand 31

Indonesia 35

Philipina 52

Vietnam 68

Laos 93

Kamboja 95

Myanmar 134

Sumber : World Economic Forum 2014-2015 (Kemenkeu, 2015)

Daya saing bangsa atau daerah ditentukan oleh daya saing sektor-sektor ekonomi, industri, perusahaan serta unit-unit kegiatan usaha yang efisien dari sektor strategis di negara tersebut. Memiliki daya saing berupa keunggulan kompetitif, di era globalisasi ini ditandai dengan adanya produk baik dari dalam maupun luar negeri. Kondisi ini mengharuskan pengusaha harus kompeten dalam menciptakan produk yang memiliki daya saing tinggi. Sebab dalam suatu usaha, persaingan menentukan keberhasilan ataupun kegagalan dari perusahaan. Menurut Michael E. Porter

(2008,hlm.1), mengatakan bahwa “Persaingan adalah inti dari keberhasilan dan

kegagalan suatu perusahaan”. Oleh karena itu, di tengah persaingan yang semakin

ketat , menuntut setiap perusahaan harus memiliki daya saing agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Melihat fenomena tersebut untuk meningkatkan daya saing kegiatan ekonomi dan perekonomian di Indonesia diperlukan kerjasama dalam pengembangan berbagai lapisan dan sektor perekonomian. Baik Industri berskala


(17)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mikro kecil, menengah hingga industri berskala besar. Bagi negara berkembang salah satu penopang perekonomian adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sebab unit usaha ini merupakan unit usaha yang tanggung menghadapi berbagai goncangan perekonomian.

Tabel 1.2

Perkembangan UMKM Tahun 2008-2012

No. Indikator 2008 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah UM KM 51.409.

612 52 .764 .603 53. 823 .732 55 .206 .444 56. 534 .592

2 Pertumbuhan Jumlah

UM KM 2.52 2.64 2.01 2.57 2.41

3 Jumlah Tenaga Kerja

UM KM 94.024 .278 96.211 .332 99.401. 775 101.722 .458 107.657 .509

4 Pertumbuhan Jumlah

Tenaga Kerja UM KM 3.90 2.33 3.32 2.33 5.83

5 Sumbangan PDB UM KM

(harga konstan)

1 165 753.20 1 212 599.30 1 282 571.80 1 369 326.00 1 504 928.20

6 Pertumbuhan sumbangan

PDB UM KM 6.04 4.02 5.77 6.76 9.90

7 Nilai Ekspor UM KM 178

008.28 162 254.52 175 894.89 187 441.82 208 067.00

8 Pertumbuhan Nilai Ekspor

UM KM 26.82 -8.85 8.41 6.56 11.00

Sumber: www.bps.go.id/Perk embanganUMKM

Di Indonesia Unit Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) mulai menunjukkan eksistensinya hal ini tercermin dalam perkembangannya yang pesat dalam kontribusi bagi perekonomian nasional. Tentunya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan solusi bagi Indonesia dan juga bagi negara berkembang lainnya apabila dilakukan pemberdayaan dengan baik. Strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu strategi yang paling tepat untuk dilaksanakan di Indonesia untuk saat ini (Tedjasuksmana, 2014,hlm. 190-191). Namun dalam Tabel 1.2 tergambar terjadinya perubahan yang signifikan setiap tahunnya dalam pertumbuhan nilai ekspor UMKM di Indonesia. Artinya UMKM di Indonesia belum mampu mempertahankan nilai ekspor ke luar negeri, dimana hal ini menunjukkan minat konsumen luar negeri terhadap produk UMKM dalam negri tidak bergerak konstan ke arah positif tetapi berfluktuasi signifikan. Dengan demikian hal ini menjadi permasalahan sebab pertumbuhan nilai ekspor menunjukkan pangsa pasar


(18)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

produk UMKM dalam negeri belum stabil. Maka daya saing produk yang dihasilkan UMKM belum dapat dikatakan kuat untuk bertahan ditengah gempuran persaingan dengan negara lain. Salah satu unit UMKM di Kota Bandung adalah Unit UMKM Alas Kaki Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul Bandung merupakan unit usaha yang bergerak dibidang industri, supplier dan perdagangan umum yang memproduksi sepatu, sandal, tas, tali pinggang, dan lain-lain. Industri Alas Kaki Cibaduyut yang sudah berdiri sejak 1920 memiliki pangsa pasar yang cukup besar, dengan adanya pangsa pasar yang besar maka akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik. Industri alas kaki di Indonesia saat ini menunjukkan persaingan dengan berbagai produk impor terutama dari negara anggota ASEAN dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Seperti yang dikutip dari internasional.kompas.com bahwa impor sepatu dari Vietnam menunjukkan angka yang luar biasa. Aprisindo mencatat total impor alas kaki Indonesia dari ASEAN pada tahun 2012 sekitar 74,3 juta dollar AS. Dari jumlah itu, sekitar 53,9 juta dollar AS diimpor dari Vietnam. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha alas kaki di Indonesia harus terus membenahi usahanya agar dapat bersaing dengan produk impor di pasar dalam negri maupun luar negeri.

Namun, industri alas kaki Cibaduyut tengah mengalami penurunan penjualan, dimana hal ini mengindikasikan adanya penurunan pangsa pasar pengusaha alas kaki cibaduyut. Dimana seperti yang dikemukakan Tambunan (2008, hlm 11) bahwa salah satu indikator daya saing adalah pangsa pasar.

Tabel 1.3

Data Hasil Penjualan di Sentra Alas Kaki Cibaduyut Bandung

Tahun Jumlah Penjualan

(unit)

Persentase Pertumbuhan

(% )

2010 2.831.480 -

2011 1.624.000 -43

2012 1.587.200 -2

2013 1.406.340 -11

2014 1.280.310 -2


(19)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 1.3 tercermin bahwa pangsa pasar usaha mikro Sentra Alas Kaki Cibaduyut ini cenderung fluktuatif dan pada tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Dengan demikian terjadi penurunan daya saing UMKM alas kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut.

Porter (2008, hlm. 3) mengemukakan bahwa keunggulan bersaing pada dasarnya berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Nilai adalah apa yang bersedia dibayar oleh pembeli, dan nilai yang unggul berasal dari tawaran harga yang lebih rendah dari pesaing untuk manfaat yang sepadan atau memberikan manfaaat yang unik yang lebih dari sekedar mengimbangi harga yang lebih tinggi. Maka hal tersebut dapat diwujudkan melalui inovasi yang diberikan oleh produsen terhadap barang yang dihasilkan.

Seorang pengusaha Industri fesyen yaitu alas kaki dituntut untuk dapat berpikir kreatif dan mengembangkan ide-ide baru . Penurunan tersebut berpengaruh terhadap penurunan kemampuan daya saing UMKM Alas Kaki Cibaduyut. Dengan demikian berbagai faktor tersebut mengindikasikan adanya penurunan daya saing produk dari kawasan Cibaduyut. Melihat fenomena yang terjadi pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut dimana daya saing industri Alas Kaki Cibaduyut akhir-akhir ini mengalami penurunan dikarenakan terjadinya penurunan jumlah penjualan setiap tahunnya. Sedangkan jumlah penjualan menentukan pangsa pasar yang berimplikasi pada kemampuan daya saing. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis akan

mengambil sebuah judul yang akan dijadikan judul skripsi “Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Inovasi Dan Kualitas Produk Terhadap Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kota Bandung (Studi Kasus Pada Umkm Alas Kaki Cibaduyut

1.2.Rumusan Masalah Penelitian

1. Bagaimana pengaruh kompetensi pengusaha terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut?


(20)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana pengaruh antara inovasi terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut?

3. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut?

1.3.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pengusaha terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut.

2. Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki Cibaduyut.

1.4. Manfaat Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berharap hasil penelitian ini akan memberikan manfaat pada beberapa instansi sebagai berikut:

1. Bagi akademisi, dengan adanya penulisan skripsi ini mudah-mudahan dapat memberikan sumbangsih referensi keilmuan dalam mengidentifikasi daya saing suatu industri.

2. Bagi Dinas terkait, penulis sangat berharap skirpsi ini akan dijadikan masukan data dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik.

3. Bagi Masyarakat, penulis ingin sekali karya ini dijadikan bahan informasi ringan untuk masyarakat yang awam sekalipun dalam kegiatan ekonomi.

1.5.Struktur Organisasi Skripsi

1. BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, bab ini terdiri dari pengertian yang berkaitan dengan pembahasan mengenai konsep UMKM, karakteristik UMKM, peran UMKM, permasalahan UMKM, konsep daya saing, konsep kompetensi


(21)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pengusaha, konsep inovasi serta konsep kualitas produk, pengukuran daya saing, pengukuran kompetensi pengusaha, pengukuran inovasi, pengukuran kualitas produk, pengaruh kompetensi pengusaha terhadap daya saing, pengaruh inovasi terhadap daya saing, pengaruh kualitas produk terhadap daya saing, hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

3. BAB III METODE PENELITIAN, bab ini meliputi desain penelitian, partisipan, populasi, sampel, prosedur penelitian, operasional variabel, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.

4. BAB IV PEMBAHASAN, bab ini berisikan pembahasan yang merupakan inti dari penelitian. Berupa jawaban para responden dan analisis kompetensi pengusaha, inovasi dan kualitas produk terhadap daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada pengusaha alas kaki Sentra Alas Kaki Cibaduyut serta implikasi penelitian.

5. BAB V KESIMPULAN, bab ini terdiri dari kesimpulan, saran dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan.


(22)

51 Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatori. Survey eksplanatori yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau menguji hubungan antara variabel yang diuji yang termasuk kategori survei korelasional. Metode Survei ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer .

3.2.Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah Pengusaha UMKM di Sentra Alas Kaki Cibaduyut. Pengusaha UMKM yang terdapat di Sentra Alas Kaki Cibaduyut seluruhnya merupakan pengusaha alas kaki. Produk yang dihasilkan bergam mulai dari bahan setengah jadi hingga bahan jadi. Jumlah pengusaha UMKM alas kaki di Sentra ini sebanyak 265 unit UMKM. Pengusaha alas kaki di Sentra ini beragam mulai dari laki-laki hingga perempuan. Kemudian para pengusaha ini memiliki karakter yang berbeda beda dalam menciptakan produk alas kakinya. Selain itu background pendidikan yang dimiliki pun beragam mulai dari SD, SMP, SMA hingga Sarjana. Namun sebagian besar dari pengusaha alas kaki mendirikan usahanya berdasarkan usaha turun temurun.

3.3.Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UMKM yang bergerak pada industri alas kaki yang tercatat dalam data dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) Industri Alas Kaki Cibaduyut Kota Bandung.


(23)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling technique). Teknik ini digunakan dengan alasan agar semua pengusaha industri alas kaki yang masuk dalam kategori populasi mempunyai peluang yang sama dan bebas untuk dipilih.

3.3.2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 174) “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitan sampel”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan rumus dari taro Yamane yang dikutip oleh riduwan (2010, hlm. 65). Adapun rumus pengambilan sampel tersebut adalah sebagai berikut :

n = dimana :

n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi sampel

D = Tingkat presisi yang diharapkan Maka,

n = n =

n =

n =

n = 159,39 n = 159

Berdasarkan perhitungan tersebut maka sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 159 unit UMKM alas kaki, dan peneliti memutuskan bahwa sampel yang diambil yaitu sebanyak 160 unit UMKM.


(24)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3.4.Instrumen Penelitian

Penggunaan instrumen penelitian yang tepat dapat meningkatkan kualitas dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen berupa angket atau kuisioner tentang kompetensi pengusaha, inovasi, kualitas produk dan daya saing.

Skala yang digunakan dalam instrumen ini adalah skala likert. Menurut Riduwan (2012, hlm. 87), “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial”. Skala likert mempunyai gradasi yang sangat positif dengan sangat negatif.

Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya:

1. Sangat setuju/sangat puas/selalu diberi skor 5 2. Setuju/puas/ sering diberi skor 4

3. Cukup setuju/Ragu-ragu/ kadang-kadang diberi skor 3 4. Kurang Setuju/ pernah diberi skor 2

5. Tidak setuju/ tidak pernah diberi skor 1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan pembuatan angket, yaitu mengetahui pengaruh kompetensi pengusaha, inovasi, kualitas produk terhadap daya saing.

2. Menjadikan objek yang menjadi responden, pengusaha UMKM alas kaki Sentra Alas Kaki Cibaduyut

3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. 4. Memperbanyak angket.

5. Menyebarkan angket.

6. Mengelola dan menganalisis hasil angket

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, perlu diperhatikan dengan pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini sebagian besar adalah data ordinal. Sehingga data harus diubah menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI).


(25)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

“Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.” (Riduwan, 2013, hlm. 30). Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai berikut:

1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalkan dalam Angket.

2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

6. Tentukan nilai idensitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinal distribusi normal baku.

7. Hitung SV (Scale Value) = Nilai skala dengan rumus sebagai berikut: SV=

8. Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus:

Y = SV + [1+(SVMin)] Dimana K=1+[SVMin]

Tahap selanjutnya yaitu alat ukur yang digunakan harus valid dan reliabel agar hasil penelitian tidak bisa diragukan kebenarannya. Maka dari itu harus dilakukan 2 (dua) macam tes terhadap kuisioner atau angket yang diberikan kepada responden, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

1) Uji Validitas

Untuk menghitung validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson (dalam


(26)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Suharsimi Arikunto, 2012, hlm. 85). Rumus tersebut dapat digambarkan seperti dibawah ini:

 

 

    2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rXY

Selanjutnya, ketika koefisien korelasi sudah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah membandingkannya dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2) dan taraf signifikansi α = 0,05, dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Sehingga dapat diambil keputusan:

r hitung > r 0,05 = valid r hitung < r 0,05 = tidak valid

Dalam hal ini, nilai diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga kriterianya adalah:

: Validitas Sangat Rendah 0.20 - 0.39 : Validitas Rendah

0.40 – 0.59 : Validitas Sedang/Cukup 0.60 – 0.79 : Validitas Tinggi

0.80 – 1.00 : Validitas Sangat tinggi

Uji Validitas pada variabel kompetensi pengusaha (X1) dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Uji Validitas Variabel Kompetensi Pengusaha No Item r Hitung r tabel Keputusan

1 0.24

0.155

Valid

2 0.23 Valid

3 0.86 Valid

4 0.99 Valid

5 0.99 Valid

6 0.86 Valid


(27)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

No Item r Hitung r tabel Keputusan

8 0.86 Valid

9 0.86 Valid

10 0.99 Valid

11 0.86 Valid

44 0.99 Valid

Sumber: Data Penelitian, diolah (Lampiran C)

Uji Validitas pada variabel inovasi (X2) dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Uji Validitas Variabel Inovasi

No Item r hitung r tabel Keputusan

12 0.95

0.155

Valid

13 0.95 Valid

14 0.58 Valid

15 0.58 Valid

16 0.58 Valid

17 0.58 Valid

18 0.28 Valid

19 0.39 Valid

20 0.68 Valid

21 0.58 Valid

22 0.38 Valid

23 0.95 Valid

24 0.95 Valid

25 0.95 Valid

26 0.95 Valid

27 0.95 Valid

28 0.95 Valid

29 0.94 Valid

30 0.95 Valid

Sumber: Data Penelitian, data diolah (Lampiran C)

Uji Validitas pada variabel kualitas produk (X3) dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3

Uji Validitas Variabel Kualitas Produk No item r hitung r tabel Keputusan


(28)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

No item r hitung r tabel Keputusan

32 0.88 Valid

33 0.80 Valid

34 0.80 Valid

35 0.88 Valid

36 0.80 Valid

37 0.99 Valid

38 0.77 Valid

39 0.99 Valid

40 0.73 Valid

41 0.99 Valid

42 0.99 Valid

43 0.80 Valid

Sumber: Data Penelitian, data diolah (Lampiran C)

Berdasarkan Tabel 3.1 Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 di atas menunjukkan bahwa seluruh hasil r hitung seluruh variabel lebih besar dari r tabel untuk α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel item pernyataan untuk variabel kompetensi pengusaha (X1), Inovasi (X2) dan kualitas produk (X3) dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak untuk diikutsertakan dalam analisis.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya.” (Arief Furchan, 2007, hlm. 310). Konsep reliabilitas erat kaitannya dengan kata “tetap” atau “ajeg”. Suharsimi Arikunto (2012, hlm. 100-101), menyatakan bahwa “Ajeg atau tetap tidak selalu harus berarti sama, tetapi dapat mengikuti perubahan secara ajeg. Jika A mula-mula lebih rendah dari B, maka jika dilakukan pengukuran ulang, A akan tetap lebih rendah daripada B.”

Untuk menghitung reliabilitas seluruh item dalam instrumen penelitian ini, maka digunakan rumus reliabilitas alpha dari Cronbach. Langkah-langkah dalam menghitung reliabilitas alpha dari Cronbach diantaranya adalah

1. Menghitung total skor item pertanyaan


(29)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu [ ] [ ] Dimana :

= Koefisien reliabilitas internal seluruh item

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir

= Varians Total

3. Mencari r tabel apabila diketahui signifikansi α= 0,05 dan dk = n – 2 4. Membuat keputusan membandingkan r11 dengan rtabel

Ketentuan keputusan: jika r11 > rtabel maka reliabel Jika r11 < rtabel maka tidak reliabel

Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft excel 2013. Adapun hasil uji reabilitas untuk ketiga variabel bebas dalam penelitian ini dapat dilihat pada beberapa Tabel 4.27 di bawah ini.

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Reliabilitas R Tabel Keterangan

Kompetensi Pengusaha 0.876 0.155 Reliabel

Inovasi 0.858 0.155 Reliabel

Kualitas Produk 0.892 0.155 Reliabel

Sumber: Data Penelitian, data diolah (Lampiran C)

Berdasarkan Tabel 4.27 di atas menunjukkan bahwa seluruh hasil r hitung seluruh variabel lebih besar dari r tabel untuk α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel item pernyataan untuk variabel kompetensi pengusaha (X1), Inovasi (X2) dan kualitas produk (X3) dinyatakan reliabel. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak dipercaya

3.5.Prosedur Penelitian

Analisis anggapan dasar memerlukan pengumpulan data, karena dapat menentukan kelancaran proses penelitian. Teknik pengumpulan data tertentu


(30)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh dari para pengusaha di Sentra Alas Kaki Cibaduyut. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel di definisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas.

Operasionalisasi variabel penelitian diuraikan pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala &

No Item Daya Saing

(Y) Daya saing adalah kemampuan yang berkelanjutan untuk memperoleh keuntungan dan mempertahankan pasar. (Martin et.al dalam Widodo, 1998, hlm.19) Kemampuan perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar (Porter, 2008, hlm.3)

Data di responden mengenai: 1. Besarnya pangsa pasar

yang diperoleh dalam persentase

2. Besarnya pangsa pasar didapatkan dari:

Volume penjualan perusahaan X100 Volume penjualan seluruh perusahaan

Interval Item No:

C

Kompetensi Pengusaha

(

Kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki oleh pengusaha untuk memperoleh keunggulan bersaing sehingga tercapai suatu keberhasilan usaha. (Malthis, 2002, hlm. 372)

Kemampuan pengusaha yang meliputi:

1. Technical competence 2. Mark eting

competence 3. Financial Competence 4. Human Relation Competence

(Kurillof dalam Pasaribu, 2005, hlm. 50)

Skor diperoleh dari jawaban responden mengenai kompetensi pengusaha meliputi:

1. Menguasai prosedur, peralatan dan teknik dalam proses produksi 2. Menggunakan teknik

penjualan dalam

memasarkan barang hasil produksi

3. Memiliki kemampuan mencari sumber dana dan menggunakan secara tepat 4. Memiliki kemampuan

mengatur/mengelola keuangan secara efektif dan efisien

5. Memimpin, memerintah dan menggerakan orang

Ordinal No Item: 1,2 46,5,6 7,8 9 10


(31)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala &

No Item

lain.

6. Berkomunikasi secara efektif dengan pekerja 7. Memotivasi pekerja dan

Mengarahkan pekerja sesuai dengan bagian dan tanggung jawab.

11

12

Inovasi Proses

pengembangan gagasan yang kreatif dan mengubahnya menjad produk yang bermanfaat (Lukas Farrel dalam Humiras Hardi. 2008:24)

Inovasi produk dilihat dari: 1. Produk baru

dilihat dari: a. Keaslian model b. Modifikasi

produk (pembaharuan bentuk, gaya dan mutu) 2. Perluasan lini

dilihat dari: a. Unit produk

tambahan (Lukas Farrel dalam Humiras Hardi. 2008:24) Inovasi Proses dilihat dari:

1. Metode produksi a.Pembaharuan metode produksi 2. Pasokan, penyimpanan, dan distribusi produk dilihat dari a.Pembaharuan pasokan, penyimpanan, dan distribusi produk. (Terjessen, 2015, hlm. 1)

Data inovasi produk diperoleh dari responden tentang: 1. Produk baru dilihat dari:

a. Keaslian model

 Dapat mencipkan produk baru

 Dapat membuat produk baru yang belum pernah dibuat orang lain b. Modifikasi produk

(pembaharuan bentuk, gaya dan mutu)

 Modernisasi tata acara produksi

 Dapat memodifikasi model/desain

 Meningkatkan dan menjaga mutu pada setiap produksi

2. Perluasan lini dilihat dari: a. Unit produk tambahan

 Memiliki berbagai merk (lebih dari satu)

 Memiliki cakupan pasar yang berbeda pada setiap merk.

Data Inovasi Proses diperoleh dari responden tentang:

1. Metode produksi a. Pembaharuan metode

produksi

 Tingkat kemudahan metode produksi

 Keterbukaan metode produksi antar pengusaha

 Memiliki metode produksi yang paling baik  Mengembangkan metode produksi Ordinal No item: 13 14 15,16 17 18 19,20 21 22 23 24 25,26,27, 28


(32)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala &

No Item

2. Pasokan, penyimpanan, dan distribusi produk dilihat dari a. Pembaharuan pasokan, penyimpanan, dan distribusi produk.

 Pasokan dapat memenuhi kebutuhan pasar

 Penyediaan tempat penyimpanan hasil produksi

 Pengembangan saluran distribusi produk

 Pengembangan alat untuk melakukan distribusi 29 30 31 32 Kualitas Produk Totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau diterapkan (Gazpersz dalam Lisda Rahmasari. 2004:15) Kualitas produk dilihat dari: a) Performance (kinerja) b) Reability (Keandalan) c) Durability (Daya Tahan) d) Asthetic (estetika) e) Perceived

quality (kualitas yang dirasakan)

Data diperoleh dari responden tentang:

a) Performance (kinerja) dilihat dari:

Manfaat penggunaan produk:

 Manfaat melindungi kaki

 Manfaat memberi kenyamanan b) Reability (Keandalan)

Dilihat dari:

 Kerapihan jahitan atau lem

 Corak atau ornament yang tidak mudah rusak

c) Durability (Daya Tahan) Dilihat dari:

 Daya tahan ornamen  Daya tahan bahan d) Asthetic (estetika)

 Daya tarik desain/ornamen  Daya tarik model e) Perceived quality

(kualitas yang dirasakan)  Pertanggung Jawaban produk Ordinal No item: 33 34 35 36,37 38 39 40,41 42,43 44,45


(33)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3.6.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1) Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data nya menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda (multiple regression). Menurut Rohmana (2010, hlm 59), “Regresi linear berganda merupakan analisis regresi linear yang variabel bebasnya lebih dari satu buah. Sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah”. Tujuan analisis regresi linear berganda adalah untuk melihat pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini menggunakan alat bantu program Eviews-7.

Model analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linear Berganda sebagai berikut:

Dimana:

Y = Daya Saing

Βo = Konstanta Regresi = Koefisien Regresi = Kompetensi Pengusaha = Koefisien Regresi = Inovasi

= Koefisien Regresi = Kualitas Produk e = Faktor Penganggu

2) Pengujian Hipotesis

a.Uji t ( Uji Hipotesis Parsial)

Uji t atau pengujian secara parsial ini bertujuan untuk menguji tingkat signifikasi dari setiap variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan


(34)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

menganggap variabel lain konstan/tetap. Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah menggunakan α= 0,05 dan degree of freedom n-k.

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2.

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:

t =

; i =

,

.

Dimana merupakan nilai dari hipotesis nul.

Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

=

(Rohmana, 2010, hlm. 74)

Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05. Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :

 Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha, artinya variabel itu signifikan.

 Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak Ha, artinya variabel itu tidak signifikan.

Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit< t tabel.

Artinya apabila t hitung < t tabel, maka koefisien korelasi ganda yang dihitung tidak signifikan, dan sebaliknya apabila t hitung>t tabel , maka koefisien korelasi ganda yang dihitung adalah signifikan dan menunjukan terdapat pengaruh secara simultan.

b. Uji f (Uji Hipotesis Simultan)

Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel X terhadap variabel terikat Y untuk diketahui berapa besar pengaruhnya. Pengujian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(35)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 1. Mencari F hitung dengan formula sebagai berikut :

(Rohmana, 2010, hlm. 78) 2. Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya mencari F tabel berdasarkan besaran α =

0,05 dan df dimana besarannya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df untuk denominator (n-k).

3. Bandingkan F hitung dengan F tabel, dengan kriteria Uji-F sebagai berikut:

 Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat Y).

 Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh positif terhadap variabel terikat Y).

c. Uji (Koefisien Determinasi)

Menurut Gujarati (2001, hlm. 98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

̂

(Rohmana, 2010, hlm. 76)

Nilai berkisar antara 0 dan 1 (0 < < 1), dengan ketentuan sebagai berikut:  Jika semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.


(36)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

 Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.

3) Uji Asumsi Klasik a.Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti dari model regresi yang dijelaskan oleh beberapa atau semua variabel. Salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model regresi linear klasik adalah multikolinearitas karena bisa mengakibatkan estimasi OLS memilik i:

1. Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat.

2. Akibat kesalahan baku maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan mulai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel independen secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel independen.

3. Walaupun secara individu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi masih relatif tinggi.

Menurut Rohmana (2010, hlm. 143) ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model OLS, yaitu:

1. Nilai R2 tinggi tetapi hanya sedikit variabel independen yang signifikan. 2. Korelasi parsial antar variabel independen.

Multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien korelasi antravariabel independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat multikolinearitas, sebaliknya apabila koefisien antarvariabel independen (X) itu koefisiennya tinggi (8.0 ─ 1), maka diduga terdapat multikolinearitas.

3. Melakukan regresi auxiliary.

Regresi jenis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel independen yang secara bersama-sama (misalnya X2 dan X3). Regresi ini dilakukan dengan cara menjalankan beberapa regresi, masing-masing dengan memberlakukan satu variabel independen (misalnya X1) sebagai variabel


(37)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dependen dan variabel independen lainnya tetap diperlakukan sebagai variabel independen. Ketentuannya jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel pada α dan derajat kebebasan tertentu, maka model mengandung unsur multikolinearitas, dan begitupun sebaliknya.

4. Dengan Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF).

Jika suatu data terkena multikolinearitas maka ada dua cara penyembuhan, yaitu: 1. Tanpa Ada Perbaikan

Multikolinearitas hanya menyebabkan kita kesulitan memperoleh estimator dengan standard error yang kecil. Multikolinearitas terkait dengan sampel, jadi untuk penyembuhan nya cukup dengan menambah jumlah sampel maka ada kemungkinan data tersebut terbebas dari multikolinearitas.

2. Ada Perbaikan

Perbaikan dapat dilakukan apabila terdapat multikolinearitas yaitu dengan cara:

 Informasi Apriori

 Menghilangkan Variabel Independen.

 Menggabungkan data cross section dan time series.

 Transformasi variabel.

 Penambahan data

b.Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik, adalah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan . Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskedastisitas. (Gujarati, 2001, hlm. 177). Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke


(38)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas.

Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005, hlm. 147-161), yaitu sebagai berikut:

1) Metode , kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

 Jika mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

 Jika pada plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan ) dengan nilai-nilai taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^ ).

3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk, diantaranya:

| ̂ | + + | ̂ | + √

4) Korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

[ ] Dimana:

= Perbedaan setiap pasangan rank n = Jumlah pasangan rank

5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual


(39)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2hitung dan χ2tabel, apabila χ2hitung > χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2hitung < χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak. Dalam metode white selain menggunakan nilai χ2hitung, untuk memutuskan apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji white. Jika probabilitas Chi Squares < α, berarti Ho ditolak jika probabilitas Chi Squares> α, berarti Ho diterima.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji white, dengan bantuan program eviews 7.0 Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi yaitu bahwa varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tidak memiliki pola tertentu.

c.Autokorelasi

Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual lain (Yana Rohmana, 2010:192). Akibat adanya autokorelasi adalah:

1. Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

2. Model regrasi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variable terikat dari nilai variable bebas tertentu.

3. Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

4. Uji t tidak berlaku, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.


(40)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara dibawah ini :

1. Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi.

2. Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

3. Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.1

Statistika d Durbin Watson

Keterangan:

dL = Durbin Tabel Lower du = Durbin Tabel Up

Ho = Tidak ada autkorelasi positif H*o = Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode Breusch-Godfrey atau Lagrange Multiplier. Menurut Yana Rohmana (2010 :202-203), Apabila data mengandung autokorelasi, data harus segera diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk menghilangkan masalah autokorelasi, harus diketahui terlebih dahulu besarnya koefisien autokorelasi, ρ. Kemudian setelah ρ diketahui, baru dapat menghilangkan autokorelasi. Beberapa alternatif untuk menghilangkan masalah autokorelasi adalah :


(41)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 2. Bila struktrur autokorelasi (ρ) tidak diketahui.

 Bila ρ tinggi : Metode diferensi tingkat pertama.

 Estimasi ρ didasarkan pada statistik d Durbin Watson.

 Estimasi ρ dengan metode dua langkah durbin.


(42)

107 Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 1.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan tentang pengaruh kompetensi pengusaha, inovasi dan kualitas produk terhadap daya saing UMKM Alas Kaki di Kota Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kompetensi pengusaha berpengaruh terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki di Kota Bandung.

2. Inovasi berpengaruh terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki di Kota Bandung.

3. Kualitas Produk berpengaruh terhadap daya saing usaha pada UMKM Alas Kaki di Kota Bandung.

1.2.Implikasi Pendidikan

Menurut UU Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 yaitu:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan darinya masyarakat, bangsa dan negara.”

Melihat definisi tersebut maka pendidikan merupakan upaya meningkatkan pengetahuan yang dimiliki untuk kehidupan yang lebih baik. Setiap penelitian memberikan sumbangan teradap bidang yang dikajinya. Begitupun penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada bidang pendidikan umumnya dan bidang ekonomi khususnya.

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kompetensi pengusaha, inovasi dan kualitas produk terhadap kemampuan daya saing UMKM di Kota Bandung. Berbagai variabel dalam penelitian ini mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan suatu perusahaan bertahan dalam persaingan pada suatu industri. Kompetensi pengusaha menggambarkan bagaimana kompetensi yang dimiliki pengusaha.


(43)

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian tersebut dapat menjadi informasi baru dalam mengembangkan pengetahuan dalam bidang ekonomi khusnya dalam memulai dan menjalankan usaha. Hasil penelitian pada penelitian ini juga dapat memberikan kesimpulan bahwa dalam mejalankan suatu usaha diperlukan sumber daya manusia yang kompeten serta terbuka terhadap perkembangan yang mana hal tersebut dapat tercermin dari inovasi yang dilakukan, semakin seorang individu dalam hal ini pengusaha terbuka, mampu terus belajar tentunya dapat meningkatkan inovasi baik dalam inovasi produk maupun inovasi proses yang dapat mengembangkan usaha yang dimiliki. Kualitas produk menunjukkan pula bahwa sumber daya manusia dalam hal ini individu pengusaha sangat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu usaha. Meskipun kualitas produk yang dihasilkan suatu perusahaan sudah baik atau tinggi tetapi tidak memberikan jaminan akan ketahanan perusahaan dalam persaingan.

Dengan demikian pentingnya seorang individu sebagai bagian dari sumber daya manusia untuk bersikap terbuka, mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman dan menganalisis sebelum melakukan sebuah usaha dapat memberikan dampak positif bagi keberlangsungan usaha serta mepertahankan atau meningkatkan daya saingnya dalam suatu industri.

1.3.Rekomendasi

Adapun saran yang dapat direkomendasikan penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagi para pengusaha alas kaki di Sentra Alas Kaki Cibaduyut kompetensi

pengusaha yang telah dimiliki termasuk dalam kategori sedang sehingga perlu ditingkatkan dengan melihat aspek yaitu aspek technical competence dengan penguasaan prosedur, peralatan dan teknik dalam proses produksi, aspek marketing competence dengan menggunakan teknik penjualan dalam memasarkan barang hasil produksi, aspek financial Competence dengan kemampuan mencari sumber dana dan menggunakan secara tepat, kemampuan mengatur/mengelola keuangan secara efektif dan efisien, serta aspek Human Relation Competence dengan memotivasi pekerja dan


(1)

110

Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi daya saing usaha mikro kecil menengah (UMKM) lainnya.


(2)

xiv Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR RUJUKAN

Anoraga, P. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rieneka Cipta.

As’ad, M. 2002. Psikologi Industri Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-Empat. Yogyakarta: Liberty

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Jasa cetakan ketujuh. Bandung: Alfabeta

Bringham, Houston. 2001. Dasar-dasar manajemen Keuangan Buku 2 Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

Cho, Dong-Sung & Hwy Chang Moon. 2003. From Adam Smith To Michael E Porter (Evolusi Teori Daya Saing). Jakarta: Salemba Empat

Gazperz, Dr. Vincent. 2001. Ekonomi Manajerial Pembuat Keputusan Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Gujarati, Damodar. 2006. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Gomes, Faustino Cordoso. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset

Humiras, Hardi purba. 2008. Inovasi Nilai Pelanggan Dalam perencanaan dan Pengembangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu

Jerome, E dan Mc Carthy William. 1996. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan G. Amstrong. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1.

Jakarta:Erlangga

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta:PT. Prenhallindo.

Kuncoro, Mudrajat. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga.


(3)

xv Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Muhardi. 2007. Strategi Operasi untuk Keunggulan Bersaing. Jakarta: Graha Ilmu

Nanawi, H. Hadiri. 2005. Metodologi Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Porter, Michael.E. 1998. Compeitive Advantage of Nation. USA: Freepress

Porter, Michael.E. 2007. Keunggulan Bersaing. Alih Bahasa Agus Dharma, Agus Maulana. Jakarta: Erlangga.

Porter, Michael.E. 1993. Strategi Bersaing. Alih Bahasa Agus Dharma, Agus Maulana. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Porter, Michael.E. 2008. Strategi Meraih Keunggulan dalam Industri (Suatu Manajemen Strategik). Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. 2010. Ekonometrika (Teori dan Aplikasi dengan Eviews).

Siagian, Sondang. P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhardi, Theo. 2009. Entrepreneurship ( kewirausahaan). Bandung: Unpad Press

Suparmoko, M. 2012. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Suatu Pendekatan. Yogyakarta: BPFE.

Spencer, Lyle M.Jr dan Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work for Superior Performance. John Willey an Sons inc.

Sukirno, Sadono. 2005. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Tambunan, Tulus. 2009. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia

Tambunan, Tulus. 2009. UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia Tjiptono, Fandi. 2008. Strategi Pemasaran edisi ketiga. Yogyakarta

Todaro, M.P. Smith, S.C. (2006). Pembangunan Ekonomi. Jakarta. Penerbit Erlangga Wirartha, I Made. 2005. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit

Andi


(4)

xvi Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Balcarova, Pavlina. 2013. The Comparison of Nine Factor Model and Diamond Model: Application for Czech Republic, Slovakia and Hungary. Journal of Business and Economy No.11 Tahun.2013 pp. 5-14

Cori, Catarina Pradnya. 2015. Pengaruh Kompetensi Individu, Orientasi Kewirausahaan, Dan Pesaing Dalam Mencapai Keunggulan Bersaing Melalui Kualitas Produk Studi Pada UKM Furnitur Di Kota Semarang. Jurnal Manajemen Vol. 10 N0.1, Tahun.2015 pp. 124-135

Cho, Dong Sung. 1994. A Dynamic Approach to International Competitiveness: The Case of Korea. Journal of Far Eastern Business No.1 Vol.1 pp.17-36

Cho, Dong Sung and Hwy Chang Moon. 2000. National Competitiveness: A nine Factor

Approach and It’s Empirical Application. Journal of International Business and Economy Fall 2000 pp. 17-38

Cho, Dong Sung and Hwy Chang Moon. 2005. National Competitiveness: Implication for Different Group and Strategies. International Journal of Global Business and Competitiveness Vol 1, No 1, pp 1-11.

Daryanto, Ari. 2010. Iklim Investasi dan Daya Saing. [online] Tersedia:

http://www.mb.ipb.ac.id/2010.htm. Diunggah pada 12 Mei 2016.

Fatah, Ahmad Vian A. 2012. Pengaruh Inovasi Produk dan Orientasi Pasar Terhadap Keunggulan Bersaing. Fakultas Ekonomi: Unikom Bandung. [online] Tersedia:

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/634/jbptunikompp-gdl-ahmadviana-31655-10-unikom_a-l.pdf (Diunggah Pada 5 Februari 2016).

Handriani, Eka. 2011. Analisis Faktor Daya Saing di Kabupaten Semarang. Fakultas Ekonomi: Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman GUPPI. [online] Tersedia:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm/article/viewFile/2484/2537

Diunggah pada 5 februari 2016.

Hana, Urbancova. 2013. Competitive Advantage Achievement Through Innovation and Knowledge. Journal of Competitiveness Vol. 5 Issue.1, ISSN 1804-1728.

Iyola, Dr. Oluwole, Dr. o.s Ibidunni dkk. 2013. Product Differentiation: A Toolof Competitive Advantage and Optimal Oragizational Performance (Study of Unilever Nigeria PLC). Departement of Business Management: Covenant University, Ota Nigeria. European Scientific Journal edition Vol. 9 No. 34 ISSN: 1857-7881.

Kusumawati, Ratna. 2010. Pengaruh Karakteristik Pimpinan dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan. Fakultas Ekonomi: Universitas Wahid Hasyim. [online] Tersedia:


(5)

xvii Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=344853&val=8017&title=P ENGARUH%20KARAKTERISTIK%20PIMPINAN%20DAN%20INOVASI%20PRODUK% 20BARU%20TERHADAP%20KINERJA%20PERUSAHAAN%20UNTUK%20MENCAPAI

%20KEUNGGULAN%20BERSAING%20BERKELANJUTAN. Diunggah pada 5

Februari 2016.

Lukas, Bryan A dan O.C Ferrell. 2000. The Efect of Market Orientation on Product Innovation. Journal of Academy of Marketing Science, Vol. 28 No. 2 Hlm. 239-247.

Ogrean, Claudia. 2010. National Competitiveness Between Concept And Reality. Some Insights For Romania. Journal of economics Vol. 1-2 No. 49 Tahun 2010 pp 59-72

Papulova, Emilia. 2006. Competitive Strategy and Competitive Advantages of Smalll and Midsized Manufacturing Enterprises in Slovakia. University of Economics: Bratislava, Slovak republic.

Raditya Ahmad Fauzi, Dewi Sawitri Tjokropandojo, Ir, MT, Dr.( Keberlanjutan Sentra Industri Alas Kaki Cibaduyut Sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Lokal. .Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V1N3.

Rahmasari, Lisda. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk dan Dampaknya terhadap Keunggulan Bersaing Serta Kinerja pemasaran (studi kasus pada Industri Manufaktur Semarang).Tidak diterbitkan [online] . Tersedia:

http://undip.ac.id//14687/1/2004MM3054.pdf

Santoso, Muji. 2003. Inovasi Produk sebagai Usaha untuk Memasuki Pasar Bersaing. Jurnal Fakultas Komputer Universitas Gunadarma.

Shahid, Yusuf. 2007. From Creativity to Innovation. Policy Research Working Paper 4262, June. Development Research Group, World Bank, Washington D.C

Shin, Namchul. 2001. Strategirs For Competitive Advantage In Electronic Commerce.

Departemen of Information System: Pace University. Journal of Electronic Commerce Research, Vol.2 No.4.

Suhartini dan Evi Yuliwati.2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Analisis Daya Saing Industri Batik Berbasis Diamond Porter Modelling. ISBN: 978-979-3649 Sultan, 2015. The Influency of External Factors on Competence and Strategy, Business

Performance and Competiveness in South Sulawesi. Vol. 6 No.1 ISSN 2307-227X. IJRSS


(6)

xviii Elsa Kusumawardani, 2016

PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Terjesen, Siri dan Pankaj C. Patel. 2015. In Search of Process Innovation: The Role of Search Depth, Search Breadth and The Industry Environment. Journal of Management, Vol. 20 No. 10 Hlm. 1-26

Sumber Skripsi dan Tesis

Dewi, Dian Novita. 2009. Hubungan antara Kompetensi dan Inovasi Produk dengan Daya Saing Usaha pada Perusahaan Roti di Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Dewi, Sensi Tribuana. 2006. Analisis Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran (Studi Pada Industry Batik Di Kota Dan Kabupaten Pekalongan). Tesis. Tidak diterbitkan [online]. Tersedia: http://undip.ac.id//15810/pdf

Sumber Lainnya www.bps.go.id www.dongsungcho.net