EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA BAGI PEMBELAJAR SMA.

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN

PENGUASAAN HURUF HIRAGANA BAGI PEMBELAJAR SMA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh: Sri Dwi Handayani

NIM. 1005704

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN

PENGUASAAN HURUF HIRAGANA BAGI PEMBELAJAR SMA

Oleh

Sri Dwi Handayani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Sri Dwi Handayani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SRI DWI HANDAYANI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN

PENGUASAAN HURUF HIRAGANA BAGI PEMBELAJAR SMA

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I,

Dra. Renariah, M. Hum. NIP. 19580406 198503 2 001

Pembimbing II,

Dra. Neneng Sutjiati, M. Hum. NIP. 19601108 198601 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati, M. Hum. NIP. 19601108 198601 2 001


(4)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DATAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ...4

C. Tujuan dan Manfaat ... 5

D. Definisi Operasional ... 6

E. Anggapan Dasar ... 7

F. Hipotesis ...8

G. Metodologi Penelitian ... 8

H. Sistematika Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 12

A. Metode Pembelajaran ... 12

B. Pembelajaran Kooperatif ... 16

C. Huruf Hiragana ... 29

D. Penelitian Terdahulu ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Metodologi Penelitian ... 32


(5)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Uji Kelayakan Instrumen ... 34

D. Teknik Pengolahan Data ... 35

E. Populasi dan Sampel ... 38

F. Rancangan Eksperimen ... 39

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Deskripsi Data ... 42

B. Hasil Angket ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN


(6)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pedoman pemberian skor perkembangan individu ... 28

Tabel 2.2 Huruf hiragana ... 30

Tabel 3.1 Kisi-kisi soal ... 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi angket ... 34

Tabel 4.1 Tabel persiapan data hasil pos-tes kelas eksperimen ... 42

Tabel 4.2 Tabel persiapan data hasil pos-tes kelas kontrol ... 42

Tabel 4.3 Klasifikasi perhitungan persentase tiap kategori ... 46

Tabel 4.4 Hasil angket no. 1 ... 47

Tabel 4.5 Hasil angket no. 2 ... 48

Tabel 4.6 Hasil angket no. 3 ... 49

Tabel 4.7 Hasil angket no. 4 ... 50

Tabel 4.8 Hasil angket no. 5 ... 50

Tabel 4.9 Hasil angket no. 6 ... 51

Tabel 4.10 Hasil angket no. 7 ... 52

Tabel 4.11 Hasil angket no. 8 ... 53

Tabel 4.12 Hasil angket no. 9 ... 54

Tabel 4.13 Hasil angket no. 10 ... 55


(7)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.15 Hasil angket no. 12 ... 57

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 meja panjang ... 24

Gambar 2.2 meja laboratorium ... 24

Gambar 2.3 meja klasik kelompok ... 25

Gambar 2.4 meja berbaris ... 25

Gambar 2.5 meja individu ... 25


(8)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

“EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN

HURUF HIRAGANA PADA PEMBELAJAR SMA”

Sri Dwi Handayani 1005704 Dalam bahasa Jepang ada empat jenis huruf yang digunakan, yaitu hiragana, katakana, kanji dan romaji. Huruf pertama yang dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang yaitu hiragana. Bagi pembelajar asing yang terbiasa dengan huruf alfabet tentu akan cukup kesulitan untuk menguasai hiragana, terutama pembelajar pada tingkat menengah atas. Apabila siswa hanya diberikan metode ceramah dalam pembelajaran hiragana, maka siswa akan mudah lupa dengan materi yang diberikan. Untuk itu, pengajar perlu mencari model pembelajaran yang efektif. Beranjak dari hal tersebut, melalui penelitian ini penulis ingin memberikan alternatif model pembelajaran huruf hiragana, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievment Devision). Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran dengan bentuk kerja kelompok sehingga secara alami akan terjadi tutor sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektivan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan penguasaan huruf hiragana. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen murni. Adapun instrumen yang digunakan, yaitu tes dan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 5 Cimahi tahun ajaran 2013/2014, sedangkan sampel yang digunakan yaitu siswa kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol. Setelah melakukan penelitian, hasil yang diperoleh yaitu nilai = 5,8679 dan nilai dengan degrees of freedom (df) 72, taraf signifikansi 5%=2,00 dan 1%=2,65. Dengan demikian, nilai lebih besar dari

(5,8679 > 2,65), artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel

X dan Y sehingga hipotesis kerja ( ) diterima dan hipotesis nol ( ) ditolak. Kesimpulan yang dapat diambil dari hal tersebut adalah bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu meningkatkan penguasaan huruf hiragana pada siswa. Kemudian berdasarkan pengolahan angket, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah responden merasa huruf hiragana menjadi lebih mudah dipelajari dengan menggunakan metode STAD. Sebagai kesimpulan, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan huruf hiragana. Oleh sebab itu, model ini dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran huruf hiragana.


(9)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

“THE EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TYPE TO IMPROVE HIRAGANA ABILITY

FOR HIGH SCHOOL STUDENT”

Sri Dwi Handayani 1005704 Four kinds of letters that used in Japanese are kanji, hiragana, katakana and romaji. When studying Japanese, for the first time the learner have to learn hiragana letters. For the learner who familiar with alphabet, especially for high school student, learning hiragana letters is a difficult thing. If the teacher is not use a special method, student will easily forget. Therefore, the teacher have to use a special method for learning hirgana letters. Based on that reason, researcher want to propose an idea, that is Cooperative Learning STAD Type as a special method for learning hiragana letters. That method is a teamwork method. Then, with a group learning, naturally will happen a peer teaching. The purpose of this research is to find out the effectiveness of cooperative learning STAD type in learning hiragana letters. This research use true experiment design, and to get the data researcher use a pre-test, post-test and questionnaire. The research object is students in High School 5 Cimahi, and the samples are students at X-7 as Experimental Class and students at X-9 as Control Class. From the data analisys, researcher get = 5,8679 and with degrees of freedom (df) 72, significant level 5%=2,00 and 1%=2,65. Based on that result, is higher than

(5,8679 > 2,65) which means is accepted and is refused. That result mean,

that Cooperative Learning STAD Type was effective for learning hiragana letters. From the result of questionnaire analisys, the students felt that learning hiragana letters used Cooperative Learning STAD Type was become more easy. In conclusion, Cooperative Learning STAD Type could improve hiragana ability for high school students. And those method can be a hiragana learning method.


(10)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

高校生 熟 向 STAD (Student Teams Achievement

Division) プ 協 学習 効果

ス ン ヤニ

1005704

要約

日本語 四種類 文字 使い 漢字 ロ

マ字 あ 日本語 学習 時 最初 学ぶ文字 あ

フ ベッ 慣 学習者 特 高校生 勉強

難 い あ 特別 学習法 使用 学生 忘

や 教師 効果的 学習法 べ 思う

本研究 研究者 学習法 STAD プ 協 学習 持 掛

い 学習法 プ 勉強 学習法 あ プ

当然学生 他 学生 勉強 本研究 目的 STAD

プ 協 学習 学習 効果 分 あ 本研究 方法 正

実験 ン true experiment design あ 器械 ス ン あ

対象者 マヒ第 5 高校 ンプ 実験 ス X-7 コン ロ

ス X-9 あ 分析 t得点 5.8679 df 72

t 表(5%) 2.00 t 表(1%) 2.65 いう 分 t得点 t 表 高い

作業仮 受 入 ゼロ仮 拒否 結果 STAD

プ 協 学習 学習 効果的 あ 分

ン 結果 対象者 STAD プ 協 学習 学習

優 言わ い 学習 STAD プ 協

学習 使用 学生 熟 向 あ

方法 学習法


(11)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A.

言語 学習者 特 日本語 学習者 熟

い言葉 伝え方 あ 話 言葉 書 言葉 あ 話

言葉 口頭 相手 意見や や情報 伝え いう

あ 書 言葉 文字 相手 意見や や情報 伝

え いう あ

話 言葉 中 大 能力 話 能力 聞 能力 あ 書 言

葉 能力 書 能力 あ 日本語 学習者 日本 文

字 自分 言語能力 完璧 い 特

書 言葉能力 あ

最初 日本語 勉強 時 学ぶ文字 あ

四十 字あ 形 色々あ 書 方 規則 あ 似 い

字 あ 確 十 字 フ ベッ 慣 い ン ネ

人 難 い 思う 学習法 講義

学習者 忘 や 学習者 能力 向

正確 学習法 使用 必要

協 学習 Cooperative Learning 多 学習法 中

使わ 学習法 あ 一 プ STAD (Student Teams

Achievment Devision) あ 学習法 協力方法 使う学習 あ

普段 STAD プ 厳正科学 学習 使わ STAD プ 難

い 式 分 や 色々 形 書 方 規則


(12)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

述 明 研究者 高校生 熟 向

STAD (Student Teams Achievement Devision) プ 協 学習

効果 研究

B. 研究 問題

本研究 問題 次 う あ

1. STAD プ 協 学習 使用 前 対象者 能力

う あ

2. STAD プ 協 学習 使用 後 対象者 能力

う あ

3. STAD プ 協 学習 使用 後 実験 ス コン ロ

ス 有意差 う あ

4. STAD プ 協 学習 学習 後 対象者 反応

う あ

C. 研究 目的

本研究 目的 次 う あ

1. 一 生 高校 能力 向 STAD プ 協

学習 効果的 知 あ

2. STAD プ 協 学習 使用 後 実験 ス コン ロ

ス 有意差 知 あ

3. STAD プ 協 学習 学習 後 対象者 反応

知 あ


(13)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

文字

言語 伝え方 あ 話 言葉 書 言葉 あ 話

言葉 口頭 使い 書 言葉 文字 使う 話 言葉 弱い点 あ

短い時間 言葉 形 消え 話 言葉 消え い

う 文字 要

日本語 文字 漢字 ロ マ字 あ

漢字 5万 いあ 46個あ

十世紀 使わ 次 う 使用

1. 和語 書 あ

2. 送 仮 書 あ

3. 助詞 書 あ

4. 漢字 書 い接頭 接尾 書 あ

STAD プ 協 学習

STAD プ 一 プ 協 学習 あ プ 最

大限 成績 授業 熟 学習者 互い 刺激 手伝

い 贈 活躍 対応 強 学習法 あ ス 3,4

人メン プ 分

授業 5 段階 あ 次 う あ

1. 授業 発表

2. プ 活躍

3. 個人 ス

4. 個人得点 発展

5. プ 褒美 与え


(14)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

本研究 方法 正実験 ン 器械 ス ン

あ 対象者 2013/2014 度 マヒ第 5 高校 ンプ 一 生

あ 研究 ンプ purposive sampling 使用

ンプ 一 生 X-7 実験 ス 一 生 X-9 コン ロ

ス 37 あ 得 ス

ン 使用 ス 回行い 前 ス 後 ス

あ 前 ス STAD プ 協 学習 使用 前 対象者

能力 知 あ 後 ス STAD プ 協 学習

使用 後 行い 対象者 能力 知 あ コン

ロ ス STAD プ 協 学習 使用 い ン

STAD プ 協 学習 学習 後 対象者 反

応 知 あ

F. 分析

 ス 分析

1. プ 計 準備表 作

Sektor f x' fx' fx²

... - ...

... - ...

... - ...

...

... - ...

Ʃ

Sektor Y f Y y' fy' fy²

... - ...

... - ...

... - ...

...

... - ...


(15)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. 均点 計算 式

= =

3.標準偏差 計算 式

√ ( ) √ ( )

4.標準落度 計算 式

5. 均 い標準落度 計算 式

6.t得点 計算 式

7.自由度 計算 式

df = ( )

t得点 t表 作業仮 受 入


(16)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 ン 分析

P = x 100%

ン 次 う 分類

合間 意味

0% い い

1% - 5% ほ い い

6% - 25% 一部い

26% - 49% 半分以

50% 半分

51% - 75% 半分以

76% - 95% 多い

96% - 99% ほ 全部

100% 全部

G. 結果及 解釈

分析 t 得点 5,8679 df 72 t 表

(5%) 2,00 t 表(1%) 2,65 いう 分 t得点 t 表 高

い 作業仮 受 入 ゼロ仮 拒否

学習 STAD プ 協 学習 使用 高校生 熟

ン 結果 対象者 STAD プ 協 学習

学習 優 言わ い 方法


(17)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H.

結論

1. 本研究 分析 実験 ス 均点 後 ス 83,1

コン ロ ス 均点 後 ス 48,4 あ t 得

点 5,8679 df 72 t 表(5%) 2,00 t 表(1%) 2,65 い

う 分 t 得点 t 表 高い 5,8679 2,65

作業仮 受 入 ゼロ仮 拒否 結果

STAD プ 協 学習 学習 効果的

2. ン 結果 対象者 STAD プ 協 学習

学習 難 言わ い

今後 課題

1. STAD プ 協 学習 教え 時択一的 学習法

2. 他 科目 例え文法 聴解 STAD プ 研究 行い

3. 他 プ 協 学習 例え TGT(Teams-Games-Tournaments) GI

(Group Investigation) Rotating Trio Exchange Group Resume

や他 科目 研究 行い

参考文献

Isjoni (2010) Pembelajaran kooperatif: Meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudjianto dan Dahidi, A. (2009) Pengantar linguistik bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.


(18)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma


(19)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sebagai pembelajar bahasa, umumnya bahasa asing dan khususnya bahasa Jepang, tentunya perlu untuk menguasai dua cara dalam menyampaikan bahasa, yaitu ragam bahasa lisan atau dalam istilah bahasa Jepang disebut dengan hanashikotoba dan ragam bahasa tulisan atau dalam bahasa Jepang disebut dengan kakikotoba. Hanashikotoba

dipakai dalam kehidupan sehari – hari untuk menyampaikan pendapat, ide atau berita kepada orang lain dengan menggunakan indera ucap manusia. Sedangkan kakikotoba dipakai untuk menyampaikan pendapat, ide atau berita kepada orang lain dalam bentuk tulisan dengan menggunakan huruf – huruf (Sudjianto, 2010, hlm. 54).

Dalam hanashikotoba, keterampilan bahasa yang diperlukan adalah keterampilan berbicara dan mendengar, sedangkan dalam

kakikotoba, keterampilan bahasa yang harus dikuasai adalah keterampilan membaca dan menulis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika pembelajar bahasa Jepang tidak menguasai huruf, maka keterampilan bahasanya tidak akan dimiliki dengan sempurna, terutama keterampilan

kakikotoba.

Di Indonesia, huruf yang digunakan adalah huruf alfabet, sedangkan dalam bahasa Jepang huruf yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu hiragana, katakana, kanji dan romaji. Dari keempat huruf tersebut, dapat dikatakan bahwa hiragana adalah huruf paling dasar yang harus dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang. Hal itu dapat dilihat dari betapa banyaknya penggunaan hiragana dalam kehidupan, serta buku-buku bacaan yang diperuntukkan bagi anak-anak Jepang sendiri ditulis dengan menggunakan huruf hiragana.

Huruf hiragana berjumlah 46 huruf. Dengan berbagai macam bentuk, aturan dalam penulisan dan cara baca yang berupa silabel (suku


(20)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kata) serta terdapat kemiripan bentuk diantara beberapa hurufnya, tentu hal ini merupakan hal yang cukup sulit dan menjadi tantangan tersendiri bagi para pembelajar bahasa Jepang di Indonesia yang sudah terbiasa menggunakan huruf alfabet yang hanya berjumlah 26 huruf. Walaupun begitu, huruf Jepang tidak kaya dengan bunyi karena hanya memiliki lima vokal, yaitu a, i, u, e dan o.

Oleh karena itu, perlu diterapkan model pembelajaran yang cocok dalam mempelajari huruf hiragana, agar pembelajar bahasa Jepang dapat dengan mudah menguasainya. Terutama bagi pembelajar bahasa Jepang pada tingkat sekolah menengah atas, karena pada jenjang tersebut tidak semua siswa memiliki minat yang besar dalam mempelajari bahasa Jepang. Selain itu, dengan berbagai jenis huruf dan aturan penulisan yang berlaku, siswa akan mudah lupa dengan cara penulisan dan cara membaca hiragana jika materi hanya disampaikan dengan metode ceramah. Maka guru perlu menggunakan model pembelajaran yang dapat menarik minat dan meningkatkan kemampuan siswa serta dapat pula mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Seiring dengan berjalannya waktu dan dengan berbagai problema dalam hal pembelajaran yang ada, maka mulai bermunculan macam-macam model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan bentuk kerja tim. Sehingga dengan model pembelajaran ini, siswa dapat lebih berperan aktif dalam setiap proses belajar mengajar di kelas. Model pembelajaran kooperatif memiliki berbagai jenis tipe, salah satunya yang masih terus dikembangkan hingga saat ini adalah tipe STAD (Student Teams Achievment Devision).

Model pembelajaran ini berupa metode teamwork yang diterapkan dalam pembelajaran, dan menurut Isjoni (2010, hlm. 15) metode ini dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman dan saling memberikan pendapat (sharing


(21)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ideas). Selain itu, dengan bekerja dalam kelompok, maka secara alami akan terjadi tutor sebaya, sehingga anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih akan membantu teman satu kelompoknya yang kesulitan. Dengan metode seperti ini, peserta didik akan lebih mudah memahami hal-hal yang rumit (Isjoni, 2010, hlm.16). Dalam hal pembelajaran huruf hiragana, misalnya aturan penulisan dari berbagai bentuk hurufnya diharapkan para siswa akan lebih mudah menguasainya. Dengan metode ini pula, maka pembelajaran akan berpusat kepada peserta didik, sedangkan fungsi guru adalah sebagai fasilitator dan motivator. Tujuan lainnya yaitu mengajarkan keterampilan kerjasama, yang mana keterampilan ini sangatlah penting untuk dimiliki seseorang sebagai bagian dari masyarakat.

Kemudian metode STAD yang berupa teamwork ini juga dapat mengembangkan karakter toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Lalu karakter bersahabat/komunikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Serta karakter peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Ketiga karakter ini merupakan bagian dari 18 karakter bangsa Indonesia menurut Kemdiknas (2011).

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Emma Nurhasanah, mahasiswi Pendidikan Bahasa Jepang UPI angkatan 2004,

dalam skripsinya “Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran Membaca Teks Bahasa Jepang”, telah terbukti

bahwa tipe ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa Jepang. Pada kelas eksperimen, nilai rata – rata sebelum penerapan metode adalah 5,07, sedangkan nilai rata – rata setelah penerapan metode mengalami peningkatan, yaitu menjadi 8,63. Dan pada kelas kontrolnya, nilai rata – rata pretest adalah 5,3, sedangkan


(22)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai rata - rata postestnya adalah 5,9, mengalami sedikit peningkatan karena hanya diberikan metode pembelajaran ceramah seperti biasanya.

Dari penelitian tersebut, telah terbukti bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks bahasa Jepang. Maka, karena penulis merasa peningkatan penguasaan huruf hiragana pada siswa SMA sangatlah penting, dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan hal tersebut bukanlah hal yang tidak mungkin. Adapun perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah dalam penelitian terdahulu yang membahas mengenai membaca dan memahami teks bahasa Jepang, selain membahas huruf secara umum, pembelajaran pun mencakup aturan-aturan huruf yang dipakai untuk partikel dan juga kosakata sehingga siswa dapat memahami teks bahasa Jepang. Sedangkan pada penelitian kali ini hanya terbatas pada huruf hiragana saja.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai peningkatan penguasaan huruf hiragana pada siswa SMA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan judul “Efektifitas

model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Devision) dalam meningkatkan penguasaan huruf

hiragana bagi pembelajar SMA”.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana penguasaan huruf hiragana pada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?


(23)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penguasaan huruf hiragana pada siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

c. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penguasaan huruf hiragana antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? d. Bagaimana tanggapan siswa setelah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran huruf hiragana?

2. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pembatasan– pembatasan terhadap masalah yang akan diteliti agar permasalahan lebih jelas dan tidak meluas, yaitu sebagai berikut :

a. Hanya akan meneliti efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan penguasaan huruf hiragana saja pada siswa kelas X.

b. Hanya akan meneliti perbedaan penguasaan huruf hiragana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

c. Hanya akan meneliti tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan penguasaan huruf hiragana.

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan batasan masalah yang telah penulis sebutkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui keefektivitasan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan penguasaan huruf hiragana pada siswa kelas X.


(24)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penguasaan huruf hiragana antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

c. Untuk mengetahui tanggapan siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil berdasarkan tujuan yang telah diutarakan di atas, yaitu sebagai berikut :

a. Bagi pembelajar bahasa Jepang, dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menguasai huruf hiragana.

b. Bagi pengajar bahasa Jepang, diharapkan penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam proses pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan metode pengajaran yang menyenangkan dan dapat menarik minat siswa.

D. Definisi Operasional

Agar tidak ada perbedaan pemahaman antara penulis dan pembaca, maka di bawan ini penulis menguraikan penjelasan dari beberapa istilah berikut :

a. Efektivitas

Menurut Sondang P. Siagian (2001, hlm. 24), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya.


(25)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Slavin (dalam Isjoni, 2010, hlm. 12) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.

c. Huruf Hiragana

Dalam wikipedia yang diakses pada tanggal 5 Juni 2014, dapat diketahui bahwa huruf hiragana adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan suku kata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai “onna de” atau tulisan wanita karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki biasa menggunakan tulisan kanji dan katakana. Hiragana mulai digunakan seara luas pada abad ke-10 masehi. Kegunaan huruf hiragana adalah untuk penulisan okurigana (akhiran kata setelah kanji) dan furigana (teks kecil di atas kanji, untuk membantu bagaimana cara membaca suatu huruf kanji).

E. Anggapan Dasar

Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmat, M.Sc. Ed (dalam Arikunto, 2006, hlm. 65) anggapan dasar atau postulat adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas.

Dalam penelitian ini anggapan dasar yang diajukan adalah sebagai berikut :

- Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki siswa sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara, mengingat kenyataan yang dihadapi bangsa ini


(26)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam mengatasi masalah – masalah sosial semakin kompleks (Wena, 2010).

- Model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja sama dan membantu teman (Isjoni, 2010).

- Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD, ada tanggungjawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok, serta dapat meningkatkan bekerja sama dalam memecahkan masalah (Bennet, 1995 dalam Isjoni, 2010).

F. Hipotesis

Menurut Kerlinger (2004, hlm. 30) hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

: Terdapat perbedaan yang signifikan dalam penguasaan huruf hiragana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penguasaan huruf hiragana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

G. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian (Sutedi, 2011, hlm. 53).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen murni. Yaitu metode yang dilakukan untuk menguji efektivitas dari


(27)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model pembelajaran dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga akan melahirkan hasil penelitian yang akurat.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah manusia yang dijadikan sebagai sumber data, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data (Sutedi, 2011, hlm. 179).

Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Cimahi tahun ajaran 2013/2014, sedangkan sampelnya adalah dua kelas dari tingkat X, yaitu kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol. Dengan teknik penyampelan purposif.

3. Instrumen Penelitian

Menurut Sutedi (2011, hlm. 155) instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-tes, pos-tes, serta angket. Untuk kelas eksperimen ditambah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran huruf hiragana.

4. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 38) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel X : variabel data kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe STAD dalam proses pembelajaran huruf hiragana.


(28)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Varibel Y : variabel data kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran tipe STAD dalam proses pembelajaran huruf hiragana.

5. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan uji t

tabel, untuk membandingkan skor rata – rata dari variabel X (hasil pos-tes kelas eksperimen) dan variabel Y (hasil pos-tes kelas kontrol).

H. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan skripsi yang nantinya akan dikerjakan kurang lebih dapat diuraikan seperti berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II : Landasan Teoritis

Bab ini menguraikan teori – teori yang melandasi kegiatan penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengenai huruf hiragana dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

BAB III : Metode Penelitian

Dalam bab ini dipaparkan metode penelitian apa yang akan dilaksanakan, selain itu dikemukakan pula teknik pengumpulan dan pengolahan data, kemudian penjelasan mengenai populasi serta sampel dan teknik penyampelan.


(29)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV : Analisa Data dan Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas tentang adakah perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan penguasaan huruf hiragana pada siswa SMA kelas X.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang jawaban terhadap masalah yang sudah diteliti, terjawab atau tidak.


(30)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian

Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian (Sutedi, 2011, hlm. 53).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Yaitu metode yang dilakukan untuk menguji efektivitas dari model pembelajaran dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga akan melahirkan hasil penelitian yang akurat. Tujuan dari metode eksperimen menurut Sutedi (2011, hlm. 64) adalah untuk menguji efektivitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat diterapkan jika memang baik bagi pembelajaran tersebut atau sebaliknya, jika hasilnya tidak baik maka tidak digunakan dalam pembelajaran yang sebenarnya.

B. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sutedi (2011, hlm. 155) instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pre-tes, pos-tes, serta angket. Untuk kelas eksperimen ditambah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran huruf hiragana. a. Tes

Tes adalah alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu (Sutedi, 2011, hlm. 157).


(31)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes yang dilakukan adalah pre-tes dan post-tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam penguasaan huruf hiragana sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Ada 20 butir soal isian dalam pre-tes dan pos-tes ini, dengan rincian 5 butir soal dalam bentuk menjodohkan, 5 butir soal dalam bentuk mengubah dari hiragana ke dalam romaji, 5 butir soal dalam bentuk mengubah romaji ke dalam hiragana dan 5 butir soal dalam bentuk memperbaiki penulisan hiragana. Berikut adalah kisi-kisi soal pre-tes dan pos-tes:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal

NO MATERI INDIKATOR NO. SOAL

1. Chokuon Bunyi seion

Bunyi dakuon Bunyi handakuon

5, 13, 15, 18 3, 6, 9

7, 19

2. Youon Bunyi seion

Bunyi dakuon

12, 14, 20 2, 8, 16, 17

3. Tokushuon Bunyi hatsuon

Bunyi sokuon

1, 8, 10 4, 11

b. Angket

Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (Sutedi, 2011, hlm. 164). Menurut Faisal (1981) dilihat dari sifat keleluasaan responden dalam memberikan jawabannya, angket dapat digolongkan ke dalam angket tertutup dan terbuka (Sutedi, 2011, hlm. 164).

Angket tertutup yaitu angket yang alternatif jawabannya sudah tersedia, sehingga responden hanya dapat memilih salat satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah dibuat oleh peneliti (Sutedi, 2011, hlm. 164).


(32)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebaliknya dalam angket terbuka responden diberikan kebebasan untuk menjawab, karena angket ini hanya berupa daftar pertanyaan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup yang berupa daftar checklist sebanyak 12 butir soal dan terdapat empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berikut adalah kisi-kisi angket:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket

NO ANGKET INDIKATOR NO. SOAL

1. Bahasa Jepang Minat dan kesan terhadap bahasa Jepang

Minat dan kesan terhadap huruf hiragana

1,2

3, 4, 5, 6

2. Metode STAD Cara belajar yang disukai, kerja kelompok ataukah individual

Kesan terhadap penerapan metode STAD

Kemudahan ataukah kesulitan yang didapat dari metode STAD

7

10, 11

9

3. Hubungan metode STAD dengan pembelajaran

huruf hiragana

Metode STAD sebagai cara meningkatkan penguasaan huruf hiragana

Kecocokan metode STAD untuk pembelajaran huruf hiragana

12


(33)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Uji Kelayakan Instrumen

Sebuah instrumen dalam penelitian harus diuji kelayakannya terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah instrumen tersebut sudah memiliki validitas dan reliabilitas yang baik jika digunakan dalam sebuah penelitian.

Ada beberapa cara dalam menguji kelayakan instrumen. Pertama, yaitu dengan meminta judgment dari dosen atau orang yang dianggap ahli, selain dosen pembimbing. Kedua, dengan menggunakan perhitungan statistika.

Instrumen dalam penelitian ini diuji kelayakannya langsung oleh Expert Judgment.

D. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan uji t tabel, untuk membandingkan skor rata – rata dari variabel X (hasil post test kelas eksperimen) dan variabel Y (hasil post test kelas kontrol).

Rumusan yang digunakan dalam membandingkan variabel X dan Y:

1. Membuat tabel persiapan perhitungan, yang berisi komponen variabel X dan Y, yaitu skor, f, X, , , , Y, , , dan .

Skor = interval data kelompok

f = frekuensi kemunculan tiap- tiap skor X = midpoint dari skor kelas eksperimen

= nilai konstan

= hasil perkalian antara tiap-tiap frekuensi dengan = hasil pengkuadratan

Y = midpoint dari skor kelas kontrol = nilai konstan

= hasil perkalian antara tiap-tiap frekuensi dengan = hasil pengkuadratan


(34)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mencari mean variabel X (kelas eksperimen) dan Y (kelas kontrol), dengan rumus:

=

= Nilai rata-rata variabel X = midpoint

i = interval

Ʃf = Jumlah hasil perkalian frekuensi dengan = Jumlah peserta varibael X

=

= Nilai rata-rata variabel Y = midpoint

i = interval

Ʃf = Jumlah hasil perkalian frekuensi dengan = Jumlah peserta varibael Y

3. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y - Rumus mencari standar deviasi variabel X

- Rumus mencari standar deviasi variabel Y

4. Mencari standar error


(35)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Standar Error Mean Variabel Y

5. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan menggunakan rumus :

6. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan rumus :

7. Mencari nilai derajat kebebasan (degrees of freedom) dengan menggunakan rumus:

df = ( )

a. Uji Hipotesis

Menurut Kerlinger (2004, hlm. 30) hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

: Terdapat perbedaan yang signifikan dalam penguasaan huruf hiragana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.


(36)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penguasaan huruf hiragana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pemberian interpretasi menurut Sudjiono (2011, hlm. 328) dapat dilihat berdasarkan hasil df atau db pada taraf signifikansi 5% dan 1%, dengan catatan :

 Apabila sama dengan atau lebih besar daripada , maka ditolak, berarti di antara kedua variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan yang signifikan.

 Apabila lebih kecil daripada , maka diterima atau disetujui, berarti di antara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

b. Pengolahan Data Angket

Data angket akan dihitung dengan rumus sebagai berikut : P = x 100%

P = Persentase f = Frekuensi

N = Jumlah koresponden

100% = persentase frekuensi dari tiap jawaban responden

E. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah manusia yang dijadikan sebagai sumber data (Sutedi, 2011, hlm. 179). Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Cimahi.


(37)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data (Sutedi, 2011, hlm. 179). Sampelnya adalah dua kelas dari tingkat X, yaitu kelas 7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol.

c. Teknik Sampling

Teknik sampling yang dilakukan adalah teknik purposive sample atau sampel bertujuan. Menurut Sutedi (2011, hlm. 181), teknik sampling secara purposif yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Penelitian ini merupakan penelitian mengenai huruf hiragana di tingkat SMA, maka yang cocok menjadi sampel adalah siswa kelas X, karena materi mengenai huruf termasuk ke dalam materi kelas X.

F. Rancangan Eksperimen

a. Kelas Eksperimen

Pertemuan ke-1, peneliti terlebih dahulu memberikan soal pre-tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap penguasaan huruf hiragana. Setelah hasil pre-tes diolah, peneliti mulai membentuk kelompok yang bersifat heterogen. Yaitu, kelompok yang terdiri dari siswa dengan berbagai tingkat kemampuan dan jenis kelamin. Tingkat kemampuan tersebut peneliti melihatnya berdasarkan hasil pre-tes dan keaktifan dalam setiap proses belajar mengajar sebelumnya. Soal pre-tes terlampir.

Pertemuan ke-2, dengan kelompok-kelompok yang telah ada dan tata ruang kelas yang berbeda, peneliti mulai menjelaskan teknis pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Proses pembelajaran pertama ini diawali dengan penyampaian materi huruf


(38)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hiragana あーや. Setelah itu, setiap siswa diberi lembar kerja individu yang berisi latihan menulis dengan urutan penulisan yang telah dijelaskan. Kemudian, setiap kelompok juga diberi latihan soal yang harus dikerjakan secara bersama-sama. Soal tersebut berupa kosakata dalam bentuk romaji yang harus diubah ke dalam huruf hiragana. Lembar kerja individu dan kelompok terlampir.

Pertemuan ke-3, peneliti mulai memberikan materi kedua, yaitu hiragana ら ー ぽ . Sama seperti pertemuan sebelumnya, peneliti memberikan lembar kerja individu kepada setiap siswa dan lembar kerja kelompok kepada tiap kelompok. Lembar kerja individu dan kelompok terlampir. Di akhir pelajaran, peneliti memberikan tes individu mengenai materi huruf hiragana yang telah dipelajari untuk melihat perkembangan kemampuan setiap siswa.

Pertemuan ke-4, materi huruf hiragana yang ketiga, yaitu mengenai lambang bunyi youon. Setiap siswa kembali diberi lembar kerja individu, dan setiap kelompok diberi lembar kerja kelompok mengenai materi tersebut. Lembar kerja individu dan kelompok terlampir.

Pertemuan ke-5, materi selanjutnya yang diberikan adalah mengenai lambang bunyi chouon dan sokuon. Pada materi ini hanya ada lembaran materi yang dapat didiskusikan dengan anggota kelompok dan lembar kerja kelompok. Lembar materi dan lembar kerja kelompok terlampir. Diakhir kegiatan, peneliti memberikan pos-tes dengan soal yang sama pada saat pre-tes untuk melihat kemampuan siswa setelah mendapatkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan penguasaan huruf hiragana. Soal pos-tes terlampir.

Pertemuan ke-6, pada pertemuan ini peneliti hanya memberikan pengumuman kepada siswa mengenai perolehan skor setiap individu dan skor kelompok. Skor awal yang dipakai oleh peneliti adalah nilai yang diperoleh siswa dalam ujian tengah semester. Setelah itu, peneliti


(39)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan skor awal dengan skor akhir, yaitu skor siswa pada pos-tes, untuk mendapatkan skor perkembangan individu. Kemudian, setelah mengetahui skor individu, skor setiap kelompok didapatkan dari penjumlahan skor setiap anggota kelompoknya. Kelompok yang termasuk ke dalam kelompok super diberikan penghargaan. Setelah itu, siswa juga diberi angket untuk mengetahui pendapat mereka mengenai penerapan model pembelajaran STAD. Lembar angket terlampir.

b. Kelas Kontrol

Pertemuan pertama dalam kelas kontrol diawali dengan pemberian soal pre-tes, namun dalam kelas ini tidak dibentuk kelompok. Kemudian melakukan pembelajaran huruf seperti biasa dengan metode ceramah tanpa menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setelah empat kali pertemuan pembelajaran, dilakukan pos-tes seperti pada kelas eksperimen.


(40)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(41)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai rata-rata pos-tes kelas eksperimen setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (X) adalah 83,1, sedangkan nilai rata-rata pos-tes kelas kontrol (Y) adalah sebesar 48,4. Kemudian nilai df (degrees of freedom) yang diperoleh adalah 72, jika dilihat dalam Tabel tidak ditemukan df sebesar 72, karena itu dipergunakan df yang terdekat, yaitu df 70. Dengan df sebesar 70 diperoleh nilai pada taraf signifikansi 5%, yaitu 2.00 dan pada taraf signifikansi 1% , yaitu 2.65. Karena nilai hasil yang diperoleh, yaitu 5.8679 adalah lebih besar daripada , maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Y. Dengan demikian, dari hasil ini pula dapat dilihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan pada pembelajaran huruf hiragana tingkat SMA kelas X.

2. Berdasarkan hasil angket, lebih dari setengah responden menyatakan setuju bahwa dengan menggunakan metode STAD huruf hiragana menjadi lebih mudah dipelajari.

B. Saran

Untuk penelitian serta pembelajaran bahasa Jepang selanjutnya, peneliti merasa perlu untuk mengungkapkan beberapa rekomendasi untuk berbagai pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :


(42)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk Guru

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru, selain itu dapat juga digunakan untuk pembelajaran lainnya, seperti pembelajaran kanji, pola kalimat dan pembelajaran terjemah.

2. Untuk siswa

Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, selain dapat meningkatkan penguasaan huruf hiragana, siswa pun dapat mengembangkan karakter bekerjasama dalam kehidupan sehari-hari.

3. Untuk peneliti selanjutnya

Dalam model pembelajaran kooperatif, tidak hanya ada tipe STAD saja tapi masih banyak tipe dan teknik lain yang dapat digunakan untuk pembelajaran huruf hiragana ataupun dalam pembelajaran lainnya.


(43)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. dan Prasetya, J.T. (2005) Strategi belajar mengajar. Bandung : Pustaka Setia.

Arikunto, S. (2006) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik edisi VI.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fachrurroji, A. dan Mahyudin, E. (2011) Pembelajaran bahasa asing. Jakarta: Bania Publishing.

Isjoni. (2010) Pembelajaran kooperatif: Meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2008) Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: SPS UPI.

Kerlinger, F. N. (2004) Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Siagian, S. P. (2001) Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Sudjana, N. (2005) Strategi pembelajaran. Bandung : Falah Production.

Sudjianto dan Dahidi, A. (2009) Pengantar linguistik bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sudjianto. (2010) Metodologi pembelajaran bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc.

Sudjiono, A. (2011) Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2009) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.


(44)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutedi, D. (2009) Nihongo no bunpou: Tata bahasa Jepang tingkat dasar edisi revisi. Bandung: Humaniora Utama Press.

Sutedi, D. (2011) Penelitian pendidikan bahasa Jepang: Panduan bagi guru dan calon guru dalam meneliti bahasa Jepang dan pengajarannya. Bandung: UPI Press.

Sutikno, S. (2009) Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Prospect.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman penulisan karya ilmiah.

Bandung: UPI Press.

Wena, M. (2010) Strategi pembelajaran inovatif kontemporer: Suatu tinjauan konseptual operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wikipedia bahasa Indonesia. (2014) Hiragana. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Hiragana. Diakses 5 Juni 2014.


(1)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan skor awal dengan skor akhir, yaitu skor siswa pada pos-tes, untuk mendapatkan skor perkembangan individu. Kemudian, setelah mengetahui skor individu, skor setiap kelompok didapatkan dari penjumlahan skor setiap anggota kelompoknya. Kelompok yang termasuk ke dalam kelompok super diberikan penghargaan. Setelah itu, siswa juga diberi angket untuk mengetahui pendapat mereka mengenai penerapan model pembelajaran STAD. Lembar angket terlampir.

b. Kelas Kontrol

Pertemuan pertama dalam kelas kontrol diawali dengan pemberian soal pre-tes, namun dalam kelas ini tidak dibentuk kelompok. Kemudian melakukan pembelajaran huruf seperti biasa dengan metode ceramah tanpa menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setelah empat kali pertemuan pembelajaran, dilakukan pos-tes seperti pada kelas eksperimen.


(2)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma


(3)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai rata-rata pos-tes

kelas eksperimen setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (X) adalah 83,1, sedangkan nilai rata-rata pos-tes kelas kontrol (Y) adalah sebesar 48,4. Kemudian nilai df (degrees of freedom) yang diperoleh adalah 72, jika dilihat dalam Tabel tidak ditemukan df sebesar 72, karena itu dipergunakan df yang terdekat,

yaitu df 70. Dengan df sebesar 70 diperoleh nilai pada taraf

signifikansi 5%, yaitu 2.00 dan pada taraf signifikansi 1% , yaitu 2.65.

Karena nilai hasil yang diperoleh, yaitu 5.8679 adalah lebih besar

daripada , maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara variabel X dan Y. Dengan demikian, dari hasil ini pula dapat dilihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan pada pembelajaran huruf hiragana tingkat SMA kelas X.

2. Berdasarkan hasil angket, lebih dari setengah responden menyatakan

setuju bahwa dengan menggunakan metode STAD huruf hiragana menjadi lebih mudah dipelajari.

B. Saran

Untuk penelitian serta pembelajaran bahasa Jepang selanjutnya, peneliti merasa perlu untuk mengungkapkan beberapa rekomendasi untuk berbagai pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :


(4)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk Guru

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru, selain itu dapat juga digunakan untuk pembelajaran lainnya, seperti pembelajaran kanji, pola kalimat dan pembelajaran terjemah.

2. Untuk siswa

Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, selain dapat meningkatkan penguasaan huruf hiragana, siswa pun dapat mengembangkan karakter bekerjasama dalam kehidupan sehari-hari.

3. Untuk peneliti selanjutnya

Dalam model pembelajaran kooperatif, tidak hanya ada tipe STAD saja tapi masih banyak tipe dan teknik lain yang dapat digunakan untuk pembelajaran huruf hiragana ataupun dalam pembelajaran lainnya.


(5)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. dan Prasetya, J.T. (2005) Strategi belajar mengajar. Bandung :

Pustaka Setia.

Arikunto, S. (2006) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik edisi VI.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fachrurroji, A. dan Mahyudin, E. (2011) Pembelajaran bahasa asing. Jakarta:

Bania Publishing.

Isjoni. (2010) Pembelajaran kooperatif: Meningkatkan kecerdasan komunikasi

antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2008) Strategi pembelajaran bahasa. Bandung:

SPS UPI.

Kerlinger, F. N. (2004) Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gajah

Mada University Press.

Siagian, S. P. (2001) Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudjana, N. (2005) Strategi pembelajaran. Bandung : Falah Production.

Sudjianto dan Dahidi, A. (2009) Pengantar linguistik bahasa Jepang. Jakarta:

Kesaint Blanc.

Sudjianto. (2010) Metodologi pembelajaran bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint

Blanc.

Sudjiono, A. (2011) Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2009) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif

dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.


(6)

Sri Dwi Handayani, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Devision) Dalam Meningkatkan Penguasaan Huruf Hiragana Bagi Pembelajar Sma

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutedi, D. (2009) Nihongo no bunpou: Tata bahasa Jepang tingkat dasar edisi

revisi. Bandung: Humaniora Utama Press.

Sutedi, D. (2011) Penelitian pendidikan bahasa Jepang: Panduan bagi guru dan

calon guru dalam meneliti bahasa Jepang dan pengajarannya. Bandung: UPI Press.

Sutikno, S. (2009) Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Prospect.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman penulisan karya ilmiah.

Bandung: UPI Press.

Wena, M. (2010) Strategi pembelajaran inovatif kontemporer: Suatu tinjauan

konseptual operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wikipedia bahasa Indonesia. (2014) Hiragana. [Online]. Tersedia di:


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA.

0 1 39

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA BAGI PEMBELAJAR SMA - repository UPI S JEP 1005704 Title

0 0 3