Analisis dan Usulan Perancangan Fasilitas Fisik dan Material Handling Berdasarkan Biomekanika serta Meninjau Tata Letak dan K3 di Pabrik Tahu Cibuntu Bandung.

(1)

ABSTRAK

Pabrik Tahu Cibuntu merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan di Bandung yang memproduksi tahu. Berlokasi di daerah jalan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, pabrik ini memiliki empat stasiun kerja, yaitu stasiun penggilingan, stasiun pemasakan dan penyaringan, stasiun pencetakan, dan stasiun pewarnaan. Pihak perusahaan sering mendapatkan laporan dan keluhan mengenai rasa sakit yang sering dialami operator saat sedang bekerja. Oleh sebab itu, perusahaan ingin mengetahui penyebab dan solusi mengenai keluhan tersebut, dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis postur tubuh aktual setiap operator saat sedang bekerja, menganalisis fasilitas fisik aktual setiap operator saat sedang bekerja, dan menganalisis tata letak (layout) aktual secara keseluruhan.

Penelitian tentang postur tubuh operator di Pabrik Tahu Cibuntu dilakukan menggunakan metode QEC dan RULA dengan menganalisis postur tubuh operator saat sedang melakukan pekerjaannya di Pabrik Tahu Cibuntu. Data yang diambil berupa hasil wawancara dan observasi kepada pekerja, juga diambil foto postur tubuh operator saat sedang bekerja dan dilakukan identifikasi sudut tubuh menggunakan software Ergofellow versi 2.0. Selain melakukan penelitian postur tubuh operator, peneliti juga melakukan penelitian mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan data yang diambil berupa kecelakaan yang berpotensi terjadi dan kecelakaan yang sudah pernah terjadi. Penyebab terjadinya kecelakaan didapatkan dari analisis menggunakan

fishbone.

Dari hasil pengolahan data postur tubuh menggunakan metode QEC dan RULA, didapatkan hasil postur tubuh operator yang kurang baik di semua stasiun kerja. Dimana posisi tubuh operator menyebabkan Musculoskeletal

Disorders yaitu mengalami cedera pada tangan, leher, kaki, dan punggung.

Faktor – faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut adalah dimensi fasilitas fisik yang tidak sesuai dengan antropometri, beban kerja yang terlalu besar sehingga menyebabkan bahu tertahan, dan aktivitas berulang yang dilakukan operator. Selain itu, diperoleh ketidaksesuaian hasil berdasarkan dimensi fasilitas fisik aktual dengan data antropometri. Tata letak pabrik yang belum beraturan berdasarkan PPO dan banyaknya kecelakaan yang berpotensi terjadi, disebabkan oleh kondisi tata letak yang ada.

Berdasarkan masalah yang ada maka diberikan usulan berupa perancangan meja kerja, centong pengaduk, alat bantu angkat dan pemindah, alat pemotong tahu, alat penyaringan, dan lemari penyimpanan baik bahan baku maupun produk jadi. Selain itu, dilakukan perancangan terhadap tata letak kerja baik setempat maupun keseluruhan untuk masing – masing stasiun. Dari segi K3 dirancang saluran pembuangan air panas, diusulkan agar menyediakan APAR dan perlengkapan kerja yang dapat menunjang keamanan dan kenyamanan pekerja. Hasil penilaian RULA terhadap rancangan menunjukkan potensi cedera dapat dihindarkan.


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Perumusan Masalah ... 1-2 1.4 Batasan dan Asumsi ... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-4 1.6 Sistematika Penelitian ... 1-5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2-1 2.1 Ergonomi ... 2-1 2.1.1 Definisi ... 2-1 2.1.2 Risiko Ergonomi ... 2-4 2.1.3 Bidang Penelitian Ergonomi ... 2-5 2.1.4 Metode Ergonomi ... 2-6 2.1.5 Prinsip Ergonomi ... 2-7 2.1.6 Pengelompokkan Bidang Kajian Ergonomi... 2-8 2.1.7 Ergonomi di Tempat Kerja Dalam Posisi Kerja Berdiri ... 2-8 2.2 Musculoskeletal Disorders (MSDs) ... 2-12

2.3 Biomekanika ... 2-13 2.3.1 Manual Material Handling (MMH) ... 2-14

2.3.2 Biomekanika dan Manual Material Handling ... 2-14 2.4 Quick Exposure Check (QEC) ... 2-16

2.5 RULA (Rapid Upper Limb Assesment) ... 2-17 2.5.1 Definisi RULA (Rapid Upper Limb Assesment) ... 2-17


(3)

2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode RULA ... 2-19 2.6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 2-19 2.6.1 Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 2-19 2.6.2 Filosofi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 2-22 2.6.3 Metode Fishbone ... 2-24 2.7 Antropometri ... 2-25 2.7.1 Definisi Antropometri ... 2-25 2.7.2 Pembagian Antropometri ... 2-25 2.7.3 Pedoman Data Antropometri ... 2-28 2.8 Perancangan ... 2-32 2.8.1 Definisi Perancangan ... 2-32 2.8.2 Karakteristik Perancangan ... 2-32 2.8.3 Karakteristik Perancang ... 2-33 2.8.4 Prosedur Perancangan ... 2-33 2.8.5 Tahapan Perancangan ... 2-33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 3-1 3.1 Diagram Aliran ... 3-1 3.2 Keterangan Bagan Alir Metodologi Penelitian ... 3-5 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-5 3.2.2 Identifikasi Masalah ... 3-5 3.2.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-6 3.2.4 Perumusan Masalah ... 3-6 3.2.5 Tujuan Penelitian ... 3-6 3.2.6 Tinjauan Pustaka ... 3-6 3.2.7 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-7 3.2.8 Pengumpulan Data ... 3-7 3.2.9 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-11 3.2.10Perancangan dan Analisis ... 3-11 3.2.11Kesimpulan dan Saran ... 3-11 BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... 4-1 4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi ... 4-1 4.1.3 Uraian Jabatan ... 4-1 4.1.4 Data Operator dan Jam Kerja ... 4-3


(4)

4.3 Tata Letak (layout) Pabrik Aktual ... 4-5 4.4 Peta Aliran Proses (PAP) Pabrik Tahu Cibuntu ... 4-8 4.5 Quick Exposure Checklist (QEC) ... 4-9

4.6 Postur Tubuh Operator ... 4-14 4.6.1 Identifikasi Sudut Tubuh Operator ... 4-19 4.6.1.1 Operator Stasiun 1 (Penggilingan) ... 4-20 4.6.1.2 Operator Stasiun 2 (Pemasakan dan Penyaringan) 4-23 4.6.1.3 Operator Stasiun 3 (Pencetakan) ... 4-28 4.6.1.4 Operator Stasiun 4 ( Pewarnaan Tahu) ... 4-32 4.6.2 Rangkuman Sudut Tubuh Operator ... 4-40 4.6.3 Pengolahan RULA ... 4-41 4.6.3.1 Pengolahan dan Hasil RULA Stasiun 1 ... 4-42 4.6.3.2 Pengolahan dan Hasil RULA Stasiun 2 ... 4-50 4.6.3.3 Pengolahan dan Hasil RULA Stasiun 3 ... 4-54 4.6.3.4 Pengolahan dan Hasil RULA Stasiun 4 ... 4-58 4.6.4 Rangkuman Hasil Pengolahan RULA ... 4-65 BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 5-1 5.1 Analisis Postur Tubuh Operator ... 5-1 5.1.1 Analisis Hasil Metode QEC (Quick Exposure Checklist)... 5-1 5.1.1.1 Analisis Stasiun 1 (Penggilingan) ... 5-2 5.1.1.2 Analisis Stasiun 2 (Pemasakan dan Penyaringan) ... 5-3 5.1.1.3 Analisis Stasiun 3 (Pencetakan Tahu) ... 5-5 5.1.1.4 Analisis Stasiun 4 (Pewarnaan) ... 5-7 5.1.2 Analisis Hasil Metode RULA (Aktual) ... 5-8 5.2 Analisis Hubungan Hasil Pengolahan Metode QEC dan RULA .. 5-10 5.3 Analisis Data Fasilitas Fisik Sesuai Antropometri ... 5-11 5.4 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Aktual ... 5-17 5.4.1 Kecelakaan yang Sudah Pernah Terjadi ... 5-17 5.4.2 Kecelakaan yang Berpotensi Terjadi ... 5-17 5.4.3 Analisis Kecelakaan Yang Sudah Terjadi... 5-18 5.4.4 Analisis Kecelakaan Yang Berpotensi Terjadi ... 5-21 5.5 Perancangan Fasilitas Fisik ... 5-22 5.5.1 Perancangan dan Analisis Stasiun 1 ... 5-23 5.5.1.1 Perancangan Meja Kerja Operator Stasiun 1 ... 5-24 5.5.1.2 Perancangan Alat Bantu Angkat ... 5-30 5.5.2 Perancangan dan Analisis Stasiun 2 ... 5-36


(5)

5.5.2.1 Perancangan Material Handling Untuk Stasiun 2 .. 5-37 5.5.2.2 Perancangan Centong Pengaduk Stasiun 2 ... 5-40 5.5.2.3 Usulan Alas Drum Penyaringan ... 5-45 5.5.2.4 Usulan Aktivitas Penyaringan ... 5-47 5.5.3 Perancangan dan Analisis Stasiun 3 ... 5-51 5.5.3.1 Perancangan Meja Kerja Stasiun 3 ... 5-51 5.5.3.2 Perancangan Alat Bantu Drum ... 5-58 5.5.4 Perancangan dan Analisis Stasiun 4 ... 5-65 5.5.4.1 Perancangan Tempat Penumbuk Kunyit ... 5-65 5.5.4.2 Perancangan Meja Kerja dan Pemindah Tahu ... 5-70 5.5.4.3 Perancangan Alat Pemotong Tahu ... 5-76 5.5.4.4 Perancangan Alat Penyaring Kunyit ... 5-81 5.5.5 Perancangan Tempat Penyimpanan ... 5-86 5.5.5.1 Perancangan Lemari Penyimpanan Bahan Baku ... 5-86 5.5.5.2 Perancangan Lemari/rak Penyimpanan Tahu ... 5-88 5.5.6 Rangkuman Scoring RULA Setelah Perancangan ... 5-91 5.5.7 Analisis Perbaikan Postur Tubuh Operator Setelah

Perancangan ... 5-92 5.6 Perancangan Sistem Pembuangan Air ... 5-94 5.7 Usulan Tata Letak Pabrik ... 5-95 5.7.1 Tata Letak Pabrik Setelah Perancangan ... 5-95 5.8 Usulan Dari Segi Kesehatan dan Keselamatan (K3) ... 5-97 5.8.1 Usulan Pencegahan Untuk Punggung Cedera... 5-97 5.8.2 Usulan Pencegahan Untuk Kebakaran ... 5-100 5.8.3 Usulan Pencegahan Untuk Keseleo atau terkilir. ... 5-101 5.8.4 Usulan Perlengkapan Kerja Operator saat Bekerja Untuk

Menghindari Kecelakaan. ... 5-102 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 6-1 6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-3 DAFTAR PUSTAKA ... xiv


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Contoh Pekerjaan yang Memiliki Risiko Ergonomi 2-5 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode RULA. 2-19

2.3 Data Antropometri Tubuh Manusia 2-28

4.1 Data Umum Karyawan 4-3

4.2 Peta Aliran Proses (PAP) Pabrik Tahu Cibuntu 4-8 4.3 Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Operator Shift 1 4-9 4.4 Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Observer 4-9

4.5 Rangkuman Hasil Exposure Score 4-13

4.6 Exposure Level (QEC) 4-13

4.7 Action Level QEC 4-13

4.8 Rekapitulasi Exposure Level 4-14

4.9 Rangkuman Sudut Tubuh Operator 4-41

4.10 Rangkuman Hasil Pengolahan RULA 4-65

4.11 Keterangan Score Hasil RULA 4-65

5.1 Hasil Pengolahan Metode QEC 5-1

5.2 Hasil Pengolahan Metode RULA 5-9

5.3 Hubungan Metode QEC dan RULA 5-11

5.4 Hasil Akhir QEC dan RULA 5-11

5.5 Data antropometri centong pengaduk stasiun 2 5-12 5.6 Data Antropometri Centong Pengaduk Stasiun 3 5-14 5.7 Data Antropometri Meja Kerja Stasiun 3 5-15 5.8 Data Antropometri Centong Pengaduk Stasiun 4 5-16

5.10 Data Antropometri Tangan Manusia 5-23

5.11 Pengolahan Perancangan Meja Kerja Operator Stasiun 1 5-24 5.12 Pengolahan Perancangan Material Handling Stasiun 2 5-30 5.13 Pengolahan Perancangan Centong Pengaduk Stasiun 2 5-40


(7)

5.14 Pengolahan Perancangan Meja Kerja Operator Stasiun 3 5-51 5.15 Pengolahan Perancangan Alat Bantu Drum 5-58 5.16 Pengolahan Perancangan Tempat Penumbuk Kunyit 5-65 5.17 Pengolahan Perancangan Meja Kerja Pemindahan Tahu 5-70 5.18 Pengolahan Data Antropometri Perancangan Alat Pemotong

Tahu 5-76

5.19 Pengolahan Perancangan Alat Penyaring Kunyit 5-81 5.20 Pengolahan Perancangan Lemari Penyimpanan Bahan

Baku 5-86

5.21 Pengolahan Perancangan Lemari/Rak Penyimpanan Tahu 5-88 5.22 Rangkuman Scoring RULA Setelah Perancangan 5-91 5.23 Analisis Perbaikan Postur Tubuh Operator 5-92


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Minimum ruang kaki yang diperlukan untuk melakukan

pekerjaan berdiri. 2-10

2.2 Dimensi Posisi Kerja Berdiri 2-11

2.5 Lambang Hazard 2-21

2.6 Antropometri Tubuh Manusia 2-29

2.7 Antropometri Tangan Manusia (Nurmianto, 2004) 2-31

3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan) 3-2 3.3 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan) 3-3 3.4 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan) 3-4

4.1 Struktur Organisasi 4-1

4.2 Peta Proses Operasi 4-4

4.3 Tata Letak Pabrik Aktual 4-6

4.5 Checklist Worker’s Assessment Pak Ujang 4-10 4.6 Checklist Observer’s Assessment Pak Ujang 4-11

4.7 Hasil QEC Pak Ujang 4-11

4.8 Pemindahan Kedelai ke Mesin Penggilingan 4-15 4.9 Memindahkan Hasil Penggilingan ke Stasiun 2 4-15 4.10 Menuangkan Kedelai Hasil Penggilingan ke Tempat Pemasakan 4-16 4.11 Operator Mengaduk Kedelai yang sedang dimasak 4-16 4.12 Operator Menuangkan kedelai yang sudah dimasak ke Tempat

Penyaringan (Tampak samping) 4-16

4.13 Memindahkan kedelai ke tempat Penyaringan (Tampak Depan) 4-16 4.14 Operator Melakukan Penyaringan (Tampak Samping) 4-17 4.15 Operator Melakukan Penyaringan (Tampak Depan) 4-17 4.16 Operator Mengambil Kedelai Yang Sudah disaring 4 4-17 4.17 Operator Memindahkan Kedelai Yang Sudah disaring 4-17

4.18 Operator Melakukan Pengepresan 4-18


(9)

4.20 Operator Memindahkan Kunyit untuk Ditumbuk 4-18

4.21 Operator Menumbuk Kunyit 4-18

4.22 Operator Memasukan Kunyit Halus 4-19

4.23 Operator Memotong Tahu setelah Dicetak 4-19 4.24 Operator Memasukan Tahu untuk Dimasak 4-19 4.25 Operator Meletakkan Tahu yang sudah Diwarnai 4-19 4.26 Identifikasi Upper Arm Position Mengambil Kedelai 4-20 4.27 Identifikasi Lower Arm Position Mengambil Kedelai 4-20 4.28 Identifikasi Wrist Position Mengambil Kedelai 4-20 4.29 Identifikasi Neck Position Mengambil Kedelai 4-20 4.30 Identifikasi Trunk Position Mengambil Kedelai 4-21 4.31 Identifikasi Upper Arm Position Mengangkat Kedelai Halus

(sisi tangan kanan) 4-21

4.32 Identifikasi Upper Arm Position Mengangkat Kedelai Halus

(sisi tangan kiri) 4-21

4.33 Identifikasi Lower Arm Position Mengangkat Kedelai Halus 4-22 4.34 Identifikasi Wrist Position Mengangkat Kedelai Halus 4-22 4.35 Identifikasi Neck Position Mengangkat Kedelai Halus 4-22 4.36 Identifikasi Trunk Position Mengangkat Kedelai Halus 4-22 4.37 Identifikasi Upper Arm Position Menuangkan Kedelai 4-23 4.38 Identifikasi Lower Arm Position Menuangkan Kedelai 4-23 4.39 Identifikasi Wrist Position Menuangkan Kedelai 4-23 4.40 Identifikasi Neck Position Menuangkan Kedelai 4-23 4.41 Identifikasi Trunk Position Menuangkan Kedelai 4-24 4.42 Identifikasi Upper Arm Position Mengaduk Kedelai 4-24 4.43 Identifikasi Neck Position Mengaduk Kedelai 4-24 4.44 Identifikasi Trunk Position Mengaduk Kedelai 4-25 4.45 Identifikasi Upper Arm Position Menuangkan Kedelai Matang 4-25 4.46 Identifikasi Lower Arm Position Menuangkan Kedelai Matang 4-25 4.47 Identifikasi Wrist Position Menuangkan Kedelai Matang 4-26 4.48 Identifikasi Neck Position Menuangkan Kedelai Matang 4-26 4.49 Identifikasi Trunk Position Menuangkan Kedelai Matang 4-26


(10)

4.50 Identifikasi Upper Arm Position Melakukan Penyaringan 4-27 4.51 Identifikasi Lower Arm Position Melakukan Penyaringan 4-27 4.52 Identifikasi Wrist Position Melakukan Penyaringan 4-27 4.53 Identifikasi Neck Position Melakukan Penyaringan 4-27 4.54 Identifikasi Trunk Position Melakukan Penyaringan 4-28 4.55 Identifikasi Upper Arm Position Pemindahan kedelai yang sudah

disaring 4-28

4.56 Identifikasi Neck Position Pemindahan kedelai yang sudah

disaring 4-28

4.57 Identifikasi Trunk Position Pemindahan kedelai yang sudah

disaring 4-29

4.58 Identifikasi Lower Arm Position Pemindahan kedelai yang sudah

disaring 4-29

4.59 Identifikasi Wrist Position Pemindahan kedelai yang sudah

disaring 4-29

4.60 Identifikasi Neck Position Pemindahan kedelai yang sudah

disaring 4-30

4.61 Identifikasi Trunk Position Pemindahan kedelai yang sudah

disaring 4-30

4.62 Identifikasi Lower Arm Position Operator Melakukan Pengepresan 4-30 4.63 Identifikasi Wrist Position Operator Melakukan Pengepresan 4-30 4.64 Identifikasi Neck Position Operator Melakukan Pengepresan 4-31 4.65 Identifikasi Trunk Position Operator Melakukan Pengepresan 4-31 4.66 Identifikasi Upper Arm Position Pencetakan Tahu 4-31 4.67 Identifikasi Neck Position Pencetakan Tahu 4-31 4.68 Identifikasi Trunk Position Pencetakan Tahu 4-32 4.69 Identifikasi Upper Arm Position Pemilihan Kunyit 4-32 4.70 Identifikasi Lower Arm Position Pemilihan Kunyit 4-32 4.71 Identifikasi Neck Position Pemilihan Kunyit 4-33 4.72 Identifikasi Truck Position Pemilihan Kunyit 4-33 4.73 Identifikasi Upper Arm Position Penumbukan Kunyit 4-33 4.74 Identifikasi Lower Arm Position Penumbukan Kunyit 4-33


(11)

4.75 Identifikasi Wrist Position Penumbukan Kunyit 4-34 4.76 Identifikasi Neck Position Penumbukan Kunyit 4-34 4.77 Identifikasi Truck Position Penumbukan Kunyit 4-34 4.78 Identifikasi Upper Arm Position Pencamuran Kunyit 4-35 4.79 Identifikasi Lower Arm Position Pencampuran Kunyit 4-35 4.80 Identifikasi Neck Position Pencampuran Kunyit 4-35 4.81 Identifikasi Trunk Position Pencampuran Kunyit 4-35 4.82 Identifikasi Upper Arm Position Pemotongan Tahu 4-36 4.83 Identifikasi Lower Arm Position Pemotongan Tahu 4-36 4.84 Identifikasi Wrist Position Pemotongan Tahu 4-36 4.85 Identifikasi Neck Position Pemotongan Tahu 4-36 4.86 Identifikasi Trunk Position Pemotongan Tahu 4-37 4.87 Identifikasi Upper Arm Position Menuangkan Tahu 4-37 4.88 Identifikasi Lower Arm Position Menuangkan Tahu 4-37 4.89 Identifikasi Wrist Position Menuangkan Tahu 4-38 4.90 Identifikasi Neck Position Menuangkan Tahu 4-38 4.91 Identifikasi Trunk Position Menuangkan Tahu 4-38 4.92 Identifikasi Upper Arm Position Menyimpan Tahu 4-39 4.93 Identifikasi Lower Arm Position Menyimpan Tahu 4-39 4.95 Identifikasi Neck Position Menyimpan Tahu 4-39 4.94 Identifikasi Wrist Position Menyimpan Tahu 4-39 4.96 Identifikasi Trunk Position Menyimpan Tahu 4-40 4.97 Pengolahan Upper Arm Memindahkan Kedelai Stasiun 1 4-42 4.98 Pengolahan Lower Arm Memindahkan Kedelai Stasiun 1 4-43 4.99 Pengolahan Wrist Position Memindahkan Kedelai Stasiun 1 4-43 4.100 Pengolahan Wrist Twist Memindahkan Kedelai Stasiun 1 4-44 4.101 Pengolahan Neck Position Memindahkan Kedelai Stasiun 1 4-44 4.102 Pengolahan Trunk Position Memindahkan Kedelai Stasiun 1 4-45 4.103 Pengolahan Legs Position Memindahkan Kedelai Stasiun 1 4-45 4.104 Pengoalahan Muscle Use and Load Memindahkan Kedelai

Stasiun 1 4-46


(12)

4.106 Database RULA Memindahkan Kedelai Stasiun 1 4-48 4.107 Hasil Pengolahan Aktivitas Memindahkan Kedelai Hasil

Penggilingan 4-48

4.108 Database Aktivitas Memindahkan Kedelai Hasil Penggilingan 4-49 4.109 Hasil Pengolahan RULA Menuangkan Kedelai Halus 4-50 4.110 Database Aktivitas Menuangkan Kedelai Halus 4-51 4.111 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Mengaduk Kedelai 4-51 4.112 Database Pengolahan RULA Aktivitas Mengaduk Kedelai 4-52 4.113 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Menuang Kedelai ke

Penyaringan 4-52

4.114 Database RULA Aktivitas Menuang Kedelai ke Penyaringan 4-53 4.115 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Melakukan Penyaringan 4-53 4.116 Database RULA Aktivitas Melakukan Penyaringan 4-54 4.117 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Mengambil Kedelai 4-54 4.118 Database RULA Aktivitas Mengambil Kedelai 4-55 4.119 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Memindahkan Kedelai 4-55 4.120 Database RULA Aktivitas Memindahkan Kedelai 4-56 4.121 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Pengepresan Kedelai 4-56 4.122 Database RULA Aktivitas Pengepresan Kedelai 4-57 4.123 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Pencetakan Tahu 4-57 4.124 Database RULA Aktivitas Pencetakan Tahu 4-58 4.125 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Pemilihan Kunyit 4-58 4.126 Database RULA Aktivitas Pemilihan Kunyit 4-59 4.127 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Menumbuk Kunyit 4-59 4.128 Database RULA Aktivitas Menumbuk Kunyit 4-60 4.129 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Pencampuran Kunyit 4-60 4.130 Database RULA Aktivitas Pencampuran Kunyit 4-61 4.131 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Pemotongan Tahu 4-61 4.132 Database RULA Aktivitas Pemotongan Tahu 4-62 4.133 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Memasukan Tahu Ke Tungku 4-62 4.134 Database RULA Aktivitas Memasukan Tahu Ke Tungku 4-63 4.135 Hasil Pengolahan RULA Aktivitas Menyimpan Tahu 4-63


(13)

4.136 Database RULA Aktivitas Menyaring dan Menyimpan Tahu 4-64 5.1 Centong Pengaduk Stasiun 2 (Pemasakan dan Penyaringan) 5-11 5.3 Centong Pengaduk Stasiun 3 (Tampak Atas) 5-13 5.2 Centong Pengaduk Stasiun 3 (Tampak samping) 5-13

5.4 Meja Kerja Stasiun 3 (Pencetakan) 5-14

5.5 Centok Pengaduk Stasiun 4 (Pewarnaan) 5-15

5.6 Pembuangan Air di Lantai Pabrik 5-18

5.7 Fishbone Terkena Air Panas 5-18

5.8 Fishbone Cedera Punggung 5-19

5.9 Fishbone Kaki Terbakar 5-20

5.10 Fishbone Berpotensi Kebakaran 5-21

5.11 Fishbone Berpotensi Keseleo 5-21

5.12 Usulan Meja Kerja Operator Stasiun 1 5-26

5.13 Meja Kerja Operator Stasiun 1 (2 dimensi) 5-26 5.15 Layout Kerja Setempat Meja Kerja Stasiun 1 5-27 5.16 Database Postur Tubuh Baru Perancangan Meja Kerja Stasiun 1 5-30 5.17 Usulan Perancangan Material Handling Stasiun 1 5-31 5.18 Material Handling Operator Stasiun 1 (2 dimensi) 5-32 5.19 Layout Kerja Peletakkan Material Handling 5-32 5.20 Database Postur Tubuh Baru Perancangan Material Handling Stasiun

Penggilingan 5-36

5.21 Usulan Chain Hoist 5-37

5.22 Database Postur Tubuh Baru Perancangan material handling

Stasiun 2 5-40

5.23 Perancangan Centong Pengaduk Stasiun 2 5-41 5.24 Centong Pengaduk Operator Stasiun 1 (2 dimensi) 5-41 5.25 Postur Tubuh Usulan saat melakukan pengadukan 5-42 5.26 Database Postur Tubuh Baru Perancangan Centong Pengaduk

Stasiun 2 5-44

5.27 Usulan Alas Drum Penyaringan 5-45

5.29 Layout Kerja Setempat Aktual Stasiun 2 5-48 5.30 Usulan Layout Kerja Setempat Stasiun 2 5-48


(14)

5.31 Database Postur Tubuh Baru Usulan Tata letak Setempat Stasiun 2 5-50 5.32 Perancangan Meja Kerja Operator Stasiun 3 5-53

5.33 Tempat Saluran Penampung Air Kedelai 5-54

5.34 Meja Kerja Stasiun 3 (2 Dimensi) 5-55

5.35 Database Postur Tubuh Baru Perancangan Meja Kerja Stasiun 3 5-58

5.36 Perancangan Alat Bantu Drum 5-59

5.37 Posisi Tubuh operator saat Bekerja Menggunakan Alat Bantu

Drum 5-59

5.38 Perancangan Alat Bantu Drum (2 dimensi) 5-60 5.39 Database Postur Tubuh Baru Perancangan Alat Bantu Drum

Stasiun 3 Dengan Posisi Tubuh Tegak. 5-63

5.40 Database Postur Tubuh Baru Perancangan Alat Bantu Drum

Stasiun 3 Dengan Posisi Miring 5-63

5.41 Database Postur Tubuh Baru Perancangan Alat Bantu Drum

Stasiun 3 Dengan Posisi Tubuh Tegak. 5-64

5.42 Layout Kerja Setempat Stasiun 3 5-64

5.43 Perancangan Tempat Penumbukan Kunyit 5-66 5.44 Tempat Penumbukan Kunyit Stasiun 4 (2 Dimensi) 5-67 5.45 Postur Tubuh Baru Perancangan Alat Penumbuk Stasiun

Pewarnaan 5-69

5.47 Perancangan Meja Kerja dan Alat Bantu Stasiun 4 5-71 5.48 Meja Kerja dan Alat Bantu Stasiun 4 (2 Dimensi) 5-72 5.49 Perbaikan RULA Meja Kerja Stasiun 4 (Pewarnaan) 5-75

5.50 Layout Kerja Setempat Stasiun 4 5-75

5.51 Perancangan Alat Potong Tahu 5-77

5.52 Perancangan Alat Potong Tahu (2 Dimensi) 5-77 5.53 Postur Tubuh Operator Saat Melakukan pemotongan 5-78 5.54 Database Perbaikan RULA Alat Pemotong Tahu Stasiun 4

(Pewarnaan) 5-80

5.55 Layout Kerja Setempat Alat Potong Tahu 5-80

5.60 Lemari / Rak Penyimpanan Bahan Baku 5-87


(15)

5.62 Lemari/Rak Penyimpanan Tahu 5-89 5.63 Lemari/Rak Penyimpanan Tahu (2 Dimensi) 5-90 5.64 Usulan Tata Letak Sistem Pembuangan Air Tampak Atas 5-94 5.65 Aliran Pembuangan Air Tampak Samping 5-94

5.66 Aliran Pembuangan Air Tampak Depan 5-94

5.67 Keterangan Simbol Sistem Pembuangan Air 5-95

5.68 Usulan Tata Letak Pabrik 5-96

5.69 Posisi berdiri yang benar 5-97

5.70 Posisi mengangkat beban yang benar 5-98

5.71 Posisi mengambil yang benar 5-99

5.72 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 5-101

5.73 Usulan Lantai Keramik Kasar 5-101

5.74 Usulan Untuk Lantai Basah 5-102

5.75 Alat Pengering Lantai 5-102

5.76 Usulan Pakaian Pelindung Saat Kerja 5-103

5.77 Usulan Penggunaan Sarung Tangan 5-104


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

A. QEC Worksheet L-1


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Home industry merupakan salah satu industri yang sekarang ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Salah satu usaha yang sangat diminati adalah jenis usaha di bidang makanan, seperti industri tahu. Tidak heran jika banyak orang yang mencoba mendirikan usaha bidang makanan, karena makanan merupakan kebutuhan primer yang wajib didapatkan setiap makhluk hidup.

Industri tahu adalah industri makanan yang memiliki konsumen paling banyak terutama di Indonesia, sehingga banyak produsen yang mencoba mendirikan home industry dibidang makanan yaitu tahu, tanpa memikirkan kondisi kerja operator. Banyak kasus Musculoskeletal Disorders yang terjadi dimana para pekerja mengalami cedera pada bagian tubuh seperti tangan, leher, kaki, dan punggung. Musculoskeletal Disorders (MSDs) atau gangguan otot rangka merupakan kerusakan pada otot, saraf, tendon, ligamen, persendian katilago, dan discus invertebralis.

Salah satu dari sekian banyak perusahaan makanan yang memproduksi tahu di Bandung adalah Perusahaan Tahu Cibuntu yang berlokasi di daerah jalan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon. Pihak perusahaan sering mendapatkan laporan dan keluhan mengenai rasa sakit yang sering dialami operator saat sedang bekerja. Oleh sebab itu, perusahaan ingin mengetahui penyebab dan solusi mengenai keluhan tersebut, dengan melakukan penelitian tentang postur tubuh operator saat sedang bekerja.

Selain postur tubuh kerja operator yang kurang baik, operator juga tidak dilengkapi dengan fasilitas fisik yang memadai, sedangkan operator bekerja dengan keadaan lingkungan yang berbahaya, seperti berdekatan dengan kompor, api, dan air panas. Di samping itu perusahaan tidak menyediakan tempat untuk menyimpan peralatan produksi dan bahan-bahan produksi, sehingga tempat terlihat kotor, tidak rapi, dan susah untuk operator beraktivitas.


(18)

Bab 1 Pendahuluan 2-2

Tempat penyimpanan bahan baku dan peralatan produksi yang tidak didukung menyebabkan operator meletakkan semua material dan perkakas di tempat yang seadanya atau sembarangan. Selain itu, peletakan stasiun kerja yang ditempatkan secara acak menyebabkan tata letak pabrik tidak tertata dengan baik. Operator membuang air pemasakan kedelai di lantai begitu saja karena tidak tersedianya tempat pembuangan air. Hal tersebut menyebabkan lantai menjadi basah dan licin. Masalah-masalah tersebut dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja operator.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti akan meneliti lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang terjadi pada Perusahaan Tahu Cibuntu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dari masalah yang sedang terjadi dan memberikan usulan agar operator merasa aman dan nyaman ketika sedang bekerja. Masalah postur kerja, fasilitas fisik, tata letak keseluruhan, keselamatan, dan kesehatan kerja menjadi perhatian utama dalam penelitian ini.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat diidentifikasi beberapa penyebab munculnya permasalahan di Pabrik Tahu Cibuntu, yaitu sebagai berikut:

1. Postur tubuh operator pada saat bekerja masih kurang baik, sehingga

dapat menyebabkan “Postural Stress” yang berakibat pada penurunan

produktivitas kerja operator.

2. Fasilitas fisik yang tidak mendukung aktivitas operator. 3. Tata letak (layout) keseluruhan yang tidak tertata dengan baik.

4. Adanya potensi terjadinya kecelakaan pada tempat kerja akibat peletakan barang-barang yang sembarangan, kondisi perkakas atau peralatan yang panas, dan kondisi lantai yang basah.

1.3Perumusan Masalah

Dari hasil identifikasi masalah yang dibatasi oleh pembatasan masalah dan asumsi, maka diketahui permasalahan yang harus dijawab. Adapun perumusan masalah tersebut adalah:


(19)

Bab 1 Pendahuluan 2-3

1. Bagaimana postur tubuh aktual operator saat sedang bekerja?

2. Bagaimana kondisi fasilitas fisik aktual setiap operator saat sedang bekerja?

3. Bagaimana kondisi tata letak (layout) aktual secara keseluruhan? 4. Jika postur tubuh operator buruk, bagaimana usulannya?

5. Bagaimana usulan perancangan fasilitas fisik untuk membantu operator saat bekerja?

6. Bagaimana usulan tata letak secara keseluruhan untuk lebih memudahkan operator dalam melakukan proses produksi?

7. Bagaimana usulan untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kecelakaan yang berpotensi terjadi di perusahaan?

1.4Batasan dan Asumsi

Hal–hal yang menjadi pembatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Aspek yang diteliti pada operator adalah postur tubuh operator.

2. Pengamatan dilakukan di stasiun penggilingan, stasiun pemasakan dan penyaringan, stasiun pencetakan, dan stasiun pewarnaan.

3. Usulan fasilitas fisik yang dilakukan meliputi: stasiun penggilingan (perancangan meja kerja dan overhead monorail), stasiun pemasakan dan penyaringan (perancangan centong pengaduk dan usulan alas ember), stasiun pencetakan (perancangan alat bantu drum dan meja kerja), staisun pewarnaan (perancangan tempat penumbuk kunyit, meja kerja dan alat bantu, alat pemotong, dan alat penyaring kunyit), rak penyimpangan bahan baku, dan rak penyimpanan tahu.

4. Kapasitas penyimpanan bahan baku adalah 1 ton kedelai, 200 kg garam, dan 50 kg kunyit.

5. Pekerja yang diteliti hanya yang bekerja pada shift 1. 6. Proses pembersihan dan persiapan tidak diteliti.

7. Tidak mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan dalam perancangan alat bantu.


(20)

Bab 1 Pendahuluan 2-4

8. Digunakan persentil 5% untuk persentil minimum, 50% untuk persentil rata – rata, dan 95% untuk persentil maksimum.

9. Identifikasi sudut tubuh operator menggunakan software Ergofellow versi 2.0.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tidak ada perubahan operator selama penelitian berlangsung. 2. Tidak ada perubahan sistem kerja selama penelitian berlangsung.

3. Data antropometri yang digunakan adalah data antropometri penduduk

Indonesia yang berasal dari buku referensi “Ergonomi: Konsep Dasar

dan Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto mewakili data operator di perusahaan/pabrik.

4. Lebar adalah dimensi yang diukur secara horizontal tegak lurus dengan dada dari posisi operator dilihat dari depan benda.

5. Panjang adalah dimensi yang diukur secara horizontal sejajar dengan dada dari posisi operator dilihat dari depan benda.

6. Tinggi adalah dimensi yang diukur secara vertikal.

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu rumusan masalah yang diperoleh dari tahap perumusan masalah. Dari perumusan masalah yang telah dilakukan, maka diperoleh tujuan penelitian dalam penelitian di Pabrik Tahu Cibuntu: 1. Menganalisis postur tubuh aktual setiap operator saat sedang bekerja. 2. Menganalisis fasilitas fisik aktual setiap operator saat sedang bekerja. 3. Menganalisis tata letak (layout) aktual secara keseluruhan.

4. Memberikan usulan postur tubuh yang baik yang seharusnya dilakukan oleh setiap operator saat bekerja.

5. Memberikan usulan perancangan fasilitas fisik untuk membantu operator saat bekerja.

6. Memberikan usulan tata letak secara keseluruhan untuk lebih memudahkan operator dalam melakukan proses produksi.

7. Memberikan usulan untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kecelakaan yang berpotensi terjadi di perusahaan.


(21)

Bab 1 Pendahuluan 2-5

1.6Sistematika Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa tinjauan pustaka tentang penelitian terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang digunakan penulis selama menyusun laporan tugas akhir. Langkah-langkah ini disajikan dalam bentuk

flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan flowchart

tersebut.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan serta informasi yang didapatkan melalui wawancara serta observasi yang dilakukan dalam pabrik.

BAB V ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi data-data umum permasalahan pengamatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan diolah berdasarkan langkah-langkah yang telah ditetapkan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.


(22)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

1. Postur tubuh aktual operator saat sedang bekerja adalah sebagai berikut:

 Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan metode QEC dan RULA, posisi tubuh aktual operator masih belum baik, terutama pada bagian punggung yang sering membungkuk saat bekerja.

 Skor akhir dari setiap aktivitas setiap stasiun berdasarkan metode QEC maupun RULA sangat buruk sehingga dibutuhkan penyelidikan dan perubahan sesegera mungkin (mendesak).

2. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Pabrik Tahu Cibuntu adalah sebagai berikut:

 Beberapa fasilitas fisik yang tersedia di Pabrik Tahu Cibuntu belum sesuai dengan ukuran antropometri orang Indonesia khususnya laki – laki. Seperti centong pengaduk, centong pengaduk yang digunakan oleh operator terlalu pendek dan tidak sesuai dengan tungku pengaduk, sehingga membuat operator merasa tidak nyaman saat bekerja.

 Operator memerlukan fasilitas fisik yang memadai dan dapat menunjang aktivitas mereka, juga agar terhindar dari Musculoskeletal

Disorders. Namun saat ini perusahaan belum menyediakan fasilitas

fisik seperti meja, alat angkut, alat penyimpanan, dan lain – lain. Sehingga operator sering mengalami rasa sakit pada bagian tubuh. Dengan posisi kerja operator adalah berdiri.

3. Kondisi tata letak aktual di Pabrik Tahu Cibuntu adalah sebagai berikut:

 Peletakan perkakas dan barang – barang yang sudah tidak digunakan masih tercampur baur di area produksi dan diletakkan di sembarang tempat.


(23)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

 Peletakan bahan baku, baik yang sedang digunakan dan yang belum digunakan, tersimpan di lantai begitu saja.

4. Perbaikan postur tubuh dilakukan dengan memberikan usulan berupa perancangan fasilitas fisik berdasarkan antropometri, usulan posisi tubuh operator yang benar saat berdiri, dan memberikan usulan posisi tubuh yang baik saat mengangkat barang.

5. Untuk memperbaiki postur tubuh operator saat bekerja, maka dibutuhkan usulan perancangan fasilitas fisik yang sesuai dengan data antropometri agar operator dapat bekerja dengan postur tubuh normal.

 Stasiun 1

Perancangan fasilitas fisik berupa: meja kerja operator dan material

handling berupa overhead monorail dan hoist.  Stasiun 2

Perancangan fasilitas fisik berupa: centong pengaduk dan usulan alas drum.

 Stasiun 3

Perancangan fasilitas fisik berupa: alat bantu drum dan meja kerja.

 Stasiun 4

Perancangan fasilitas fisik berupa: Tempat penumbuk, alat penyaring kunyit, alat potong tahu, dan meja kerja yang dapat pula digunakan sebagai alat bantu.

6. Untuk memudahkan operator dalam melakukan pekerjaannya di Pabrik Tahu Cibuntu, maka dibutuhkan perubahan tata letak pabrik secara keseluruhan. Yaitu untuk mengoptimalkan ruangan yang ada. Pada tata letak usulan, fasilitas fisik yang telah dirancang juga akan disusun rapi sesuai dengan keperluan operator.

7. Keadaan K3 aktual di Pabrik Tahu Cibuntu masih sangat kurang, dikarenakan belum adanya penerapan K3 sehingga dibutuhkan usulan K3


(24)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

untuk kecelakaan yang sudah terjadi dan belum terjadi. Dengan menyediakan perlengkapan seperti APAR, pakaian pelindung kerja, dan juga peralatan untuk mencegah kecelakaan.

6.2Saran

 Bagi perusahaan

Diharapkan agar pihak Pabrik Tahu Cibuntu dapat mempertimbangkan usulan baik untuk fasilitas fisik, dan K3.

 Bagi penulis selanjutnya

Diharapkan agar dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas fisik dan alat bantu angkat yang dirancang menjadi lebih baik.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

1. Iridiastadi, Hardianto. Yassierli.; “Ergonomi Suatu Pengantar”, Rosda Jaya Putra, 2014.

2. Li, G., Buckle, P.,: “A Practical Method For The Assesment Of Work-Related Musculoskeletal Risks – Quick Exposure Check (QEC). In: Proceedings Of

The Human Factors and Ergonomics Society 42nd Annual Meeting”,

Chicago, 1998.

3. Nurmianto, Eko.; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya,

Surabaya, Indonesia, 2014.

4. Philips.; “Human Factors Engineering”, 2000

5. Sarvia, Elty.; “Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2011.

6. Sunaryo, Kuswana Wowo.; “Ergonomi dan K3 : Kesehatan, Keselamatan

Kerja”, Rosda Jaya Putra, 2014.

7. Ulrich, Karl T.; “Product Design and Development”, McGraw-Hill International Editions, 1995.

8. Vicente, Kim J.; “Human-Tech”, 1995.

9. Wignjosoebroto, Sritomo.; “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2000. 10. Yudiantyo, Wawan.; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”,

Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2012

11. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126045-S-5660-Gambaran%20tingkat-Literatur.pdf

12. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125428-S-5642-Tinjauan%20faktor-Literatur.pdf


(26)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran xv

13.http://percikcahaya.blogspot.com/2011/01/filosofi-kesehatan-dan keselamatan.html


(1)

Bab 1 Pendahuluan 2-5

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.6Sistematika Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa tinjauan pustaka tentang penelitian terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang digunakan penulis selama menyusun laporan tugas akhir. Langkah-langkah ini disajikan dalam bentuk

flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan flowchart

tersebut.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan serta informasi yang didapatkan melalui wawancara serta observasi yang dilakukan dalam pabrik.

BAB V ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi data-data umum permasalahan pengamatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan diolah berdasarkan langkah-langkah yang telah ditetapkan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.


(2)

6-1

Universitas Kristen Maranatha

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

1. Postur tubuh aktual operator saat sedang bekerja adalah sebagai berikut:  Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan metode QEC dan RULA,

posisi tubuh aktual operator masih belum baik, terutama pada bagian punggung yang sering membungkuk saat bekerja.

 Skor akhir dari setiap aktivitas setiap stasiun berdasarkan metode QEC maupun RULA sangat buruk sehingga dibutuhkan penyelidikan dan perubahan sesegera mungkin (mendesak).

2. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Pabrik Tahu Cibuntu adalah sebagai berikut:

 Beberapa fasilitas fisik yang tersedia di Pabrik Tahu Cibuntu belum sesuai dengan ukuran antropometri orang Indonesia khususnya laki – laki. Seperti centong pengaduk, centong pengaduk yang digunakan oleh operator terlalu pendek dan tidak sesuai dengan tungku pengaduk, sehingga membuat operator merasa tidak nyaman saat bekerja.

 Operator memerlukan fasilitas fisik yang memadai dan dapat menunjang aktivitas mereka, juga agar terhindar dari Musculoskeletal

Disorders. Namun saat ini perusahaan belum menyediakan fasilitas

fisik seperti meja, alat angkut, alat penyimpanan, dan lain – lain. Sehingga operator sering mengalami rasa sakit pada bagian tubuh. Dengan posisi kerja operator adalah berdiri.

3. Kondisi tata letak aktual di Pabrik Tahu Cibuntu adalah sebagai berikut:  Peletakan perkakas dan barang – barang yang sudah tidak digunakan

masih tercampur baur di area produksi dan diletakkan di sembarang tempat.


(3)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Peletakan bahan baku, baik yang sedang digunakan dan yang belum digunakan, tersimpan di lantai begitu saja.

4. Perbaikan postur tubuh dilakukan dengan memberikan usulan berupa perancangan fasilitas fisik berdasarkan antropometri, usulan posisi tubuh operator yang benar saat berdiri, dan memberikan usulan posisi tubuh yang baik saat mengangkat barang.

5. Untuk memperbaiki postur tubuh operator saat bekerja, maka dibutuhkan usulan perancangan fasilitas fisik yang sesuai dengan data antropometri agar operator dapat bekerja dengan postur tubuh normal.

 Stasiun 1

Perancangan fasilitas fisik berupa: meja kerja operator dan material

handling berupa overhead monorail dan hoist.

 Stasiun 2

Perancangan fasilitas fisik berupa: centong pengaduk dan usulan alas drum.

 Stasiun 3

Perancangan fasilitas fisik berupa: alat bantu drum dan meja kerja.  Stasiun 4

Perancangan fasilitas fisik berupa: Tempat penumbuk, alat penyaring kunyit, alat potong tahu, dan meja kerja yang dapat pula digunakan sebagai alat bantu.

6. Untuk memudahkan operator dalam melakukan pekerjaannya di Pabrik Tahu Cibuntu, maka dibutuhkan perubahan tata letak pabrik secara keseluruhan. Yaitu untuk mengoptimalkan ruangan yang ada. Pada tata letak usulan, fasilitas fisik yang telah dirancang juga akan disusun rapi sesuai dengan keperluan operator.

7. Keadaan K3 aktual di Pabrik Tahu Cibuntu masih sangat kurang, dikarenakan belum adanya penerapan K3 sehingga dibutuhkan usulan K3


(4)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

untuk kecelakaan yang sudah terjadi dan belum terjadi. Dengan menyediakan perlengkapan seperti APAR, pakaian pelindung kerja, dan juga peralatan untuk mencegah kecelakaan.

6.2Saran

 Bagi perusahaan

Diharapkan agar pihak Pabrik Tahu Cibuntu dapat mempertimbangkan usulan baik untuk fasilitas fisik, dan K3.

 Bagi penulis selanjutnya

Diharapkan agar dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas fisik dan alat bantu angkat yang dirancang menjadi lebih baik.


(5)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Iridiastadi, Hardianto. Yassierli.; “Ergonomi Suatu Pengantar”, Rosda Jaya Putra, 2014.

2. Li, G., Buckle, P.,: “A Practical Method For The Assesment Of Work-Related Musculoskeletal Risks – Quick Exposure Check (QEC). In: Proceedings Of The Human Factors and Ergonomics Society 42nd Annual Meeting”, Chicago, 1998.

3. Nurmianto, Eko.; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2014.

4. Philips.; “Human Factors Engineering”, 2000

5. Sarvia, Elty.; “Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2011.

6. Sunaryo, Kuswana Wowo.; “Ergonomi dan K3 : Kesehatan, Keselamatan Kerja”, Rosda Jaya Putra, 2014.

7. Ulrich, Karl T.; “Product Design and Development”, McGraw-Hill International Editions, 1995.

8. Vicente, Kim J.; “Human-Tech”, 1995.

9. Wignjosoebroto, Sritomo.; “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2000. 10.Yudiantyo, Wawan.; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”,

Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2012

11. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126045-S-5660-Gambaran%20tingkat-Literatur.pdf

12. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125428-S-5642-Tinjauan%20faktor-Literatur.pdf


(6)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran xv

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

13.http://percikcahaya.blogspot.com/2011/01/filosofi-kesehatan-dan keselamatan.html