Kemampuan membaca kritis siswa SMA N Sentolo kelas X melalui pendekatan scientific (ilmiah) tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Reswari, Maulida. 2015. Kemampuan Membaca Kritis Siswa SMA N 1 Sentolo
Kelas X melalui Pendekatan Scientific (Ilmiah) Tahun Ajaran
2014/2015. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana
kemampuan membaca kritis siswa SMA N 1 Sentolo melalui pendekatan
scientific (ilmiah) tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dilatarbelakangi oleh
rendahnya kemampuan membaca kritis siswa. Melalui penelitian ini, diharapkan
pendekatan scientific (ilmiah) dapat menunjukkan kemampuan membaca kritis
siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen kuasi dengan desain penelitian
one grup pre-test post test. Langkah-langkah penelitian ini adalah pada tahap awal
guru memberikan tes awal kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Setelah itu, guru memberikan pembelajaran membaca kritis dengan

menggunakan pendekatan scientific (ilmiah). Aspek yang dinilai dalam membaca
kritis adalah (1) kemampuan menyebutkan kembali ide pokok (2) kemampuan
menganalisis isi bacaan (3) kemampuan menilai isi bacaan (4) kemampuan
menginterpretasi makna tersirat (5) kemampuan membuat sinestesis (6)
kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep yang bersifat problematis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan nilai rata-rata
kemampuan membaca kritis siswa dari tes awal ke tes akhir. Nilai rata-rata
kemampuan membaca kritis siswa pada tes awal adalah 53,9 sedangkan rata-rata
pada tes akhir adalah 62,8. Hasil uji “t” sebesar 2,97 dengan t tabel 2,042. Hal ini
berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca kritis siswa
dengan menggunakan pendekatan scientific (ilmiah) pada siswa SMA N 1 Sentolo
kelas X.
Penggunaan pendekatan scientific (ilmiah) pada pembelajaran membaca
kritis terbukti dapat meningkatkan nilai siswa SMA N 1 Sentolo kelas X melalui
pendekatan scientific (ilmiah) tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian
eksperimen kuasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti lain
khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran membaca kritis di kelas.

viii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Reswari, Maulida. 2015. The Use of Scientific Approach in Critical Reading
Comprehension of X Grade of SMA N 1 of 2014/2015. Undergraduate
Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
This research aims to get the description on how the critical reading skills
of students in SMA N 1 Sentolo through Scientific Approach applied on the
school year 2014/2015. It is according to the decreasing of critical reading skills
of the students. By this research, it is expected to increase the critical reading
skills of the students concerned.
This research is included in the quasi experimental research which is
designed by one grup pre-test post test. In the first step of the observation, the
teachers give the pre-test toward the students in order to understand the initial
ability of the students. Afterwards, the teachers provide Scientific Approach

toward the students through the critical reading activity. The aspects that are
evaluated in the critical reading are (1) the ability of reviewing the main idea (2)
the ability of analyzing the reading contents (3) the ability of evaluating the
reading contents (4) the ability of interpreting the implied meaning (5) the ability
of making a synthesis (6) the ability of applying the concepts which are
problematically characterized.
The conclusion of this research is there are the increase of the average
value towards the students’ critical reading skills in the pre – test and the final
test. The average value in the pre-test is 53.9; while in the post-test is 62.8. The
result of test “t” is 2.97 relates to t table 2.042. It indicates that the average value
in the pre-test is lower than post-test. It shows that there are the significant
difference towards the students’ critical reading skills of SMA N 1 Sentolo by
using scientific approach.
The use of this methodology in regard to the critical reading demonstrates
a proof that it could increase an evaluation of the students in SMA N 1 Sentolo
through Scientific Approach of the school year 2014/2015. The result of this quasi
experimental research is expected to give a benefit for other researchers
particularly that relates to the learning of critical reading in the classroom.

ix


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
SISWA SMA N SENTOLO KELAS X
MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC (ILMIAH)
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun Oleh :
Maulida Reswari
101224034


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
SISWA SMA N SENTOLO KELAS X
MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC (ILMIAH)
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun Oleh :
Maulida Reswari
101224034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

101224034

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan
Bunda Maria atas rasa syukur karena boleh menyelesaikan skripsi ini
tepat pada waktunya.

Kepada orang tua saya Abed Sudirmana dan M.K. Sri Rahayu yang
telah memberikan dorongan motivasi, kasih sayang serta doa selama
ini dan kakak saya Ivan Dessev yang selalu memberikan semangat.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan
dan kepandaian.
(Ams 2-6)
Jika GURUnya baik, maka semuanya akan Baik.
(Anies Baswedan, 2014)
Happiness cames when we stop complaining about the troubles we have, and say
thanks to GOD for the trobleswe don‛t have.

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 April 2015
Penulis,

Maulida Reswari

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Maulida Reswari

Nomor Induk Mahasiswa

: 101224034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
SISWA SMA N SENTOLO KELAS X
MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC (ILMIAH)
TAHUN AJARAN 2014/2015
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah
dalam

bentuk

pangkalan

data,

mendistribusikan

secara

terbatas,

dan

memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 27 April 2015
Yang menyatakan,

Maulida Reswari

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Reswari, Maulida. 2015. Kemampuan Membaca Kritis Siswa SMA N 1 Sentolo
Kelas X melalui Pendekatan Scientific (Ilmiah) Tahun Ajaran
2014/2015. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana
kemampuan membaca kritis siswa SMA N 1 Sentolo melalui pendekatan
scientific (ilmiah) tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dilatarbelakangi oleh
rendahnya kemampuan membaca kritis siswa. Melalui penelitian ini, diharapkan
pendekatan scientific (ilmiah) dapat menunjukkan kemampuan membaca kritis
siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen kuasi dengan desain penelitian
one grup pre-test post test. Langkah-langkah penelitian ini adalah pada tahap awal
guru memberikan tes awal kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Setelah itu, guru memberikan pembelajaran membaca kritis dengan
menggunakan pendekatan scientific (ilmiah). Aspek yang dinilai dalam membaca
kritis adalah (1) kemampuan menyebutkan kembali ide pokok (2) kemampuan
menganalisis isi bacaan (3) kemampuan menilai isi bacaan (4) kemampuan
menginterpretasi makna tersirat (5) kemampuan membuat sinestesis (6)
kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep yang bersifat problematis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan nilai rata-rata
kemampuan membaca kritis siswa dari tes awal ke tes akhir. Nilai rata-rata
kemampuan membaca kritis siswa pada tes awal adalah 53,9 sedangkan rata-rata
pada tes akhir adalah 62,8. Hasil uji “t” sebesar 2,97 dengan t tabel 2,042. Hal ini
berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca kritis siswa
dengan menggunakan pendekatan scientific (ilmiah) pada siswa SMA N 1 Sentolo
kelas X.
Penggunaan pendekatan scientific (ilmiah) pada pembelajaran membaca
kritis terbukti dapat meningkatkan nilai siswa SMA N 1 Sentolo kelas X melalui
pendekatan scientific (ilmiah) tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian
eksperimen kuasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti lain
khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran membaca kritis di kelas.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Reswari, Maulida. 2015. The Use of Scientific Approach in Critical Reading
Comprehension of X Grade of SMA N 1 of 2014/2015. Undergraduate
Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
This research aims to get the description on how the critical reading skills
of students in SMA N 1 Sentolo through Scientific Approach applied on the
school year 2014/2015. It is according to the decreasing of critical reading skills
of the students. By this research, it is expected to increase the critical reading
skills of the students concerned.
This research is included in the quasi experimental research which is
designed by one grup pre-test post test. In the first step of the observation, the
teachers give the pre-test toward the students in order to understand the initial
ability of the students. Afterwards, the teachers provide Scientific Approach
toward the students through the critical reading activity. The aspects that are
evaluated in the critical reading are (1) the ability of reviewing the main idea (2)
the ability of analyzing the reading contents (3) the ability of evaluating the
reading contents (4) the ability of interpreting the implied meaning (5) the ability
of making a synthesis (6) the ability of applying the concepts which are
problematically characterized.
The conclusion of this research is there are the increase of the average
value towards the students’ critical reading skills in the pre – test and the final
test. The average value in the pre-test is 53.9; while in the post-test is 62.8. The
result of test “t” is 2.97 relates to t table 2.042. It indicates that the average value
in the pre-test is lower than post-test. It shows that there are the significant
difference towards the students’ critical reading skills of SMA N 1 Sentolo by
using scientific approach.
The use of this methodology in regard to the critical reading demonstrates
a proof that it could increase an evaluation of the students in SMA N 1 Sentolo
through Scientific Approach of the school year 2014/2015. The result of this quasi
experimental research is expected to give a benefit for other researchers
particularly that relates to the learning of critical reading in the classroom.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Bapa di surga atas berkat dan kasih setiaNya
yang telah mengiringi penulis dalam menyelesaikan skripsi. Penulis sungguh
bersukacita karena melalui skripsi ini penulis diberi kesempatan oleh-Nya untuk
memberikan yang terbaik Penulis juga berterima kasih atas kesempatan yang
diberikan Universitas Sanata Dharma untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan rintangan yang dilalui telah memberikan pelajaran yang
baik bagi penulis untuk semakin kuat menghadapi rasa sakit, putus asa, dan berani
untuk bangkit kembali. Dengan bantuan doa melalui Yesus Kristus, penulis
mampu untuk menghalau rasa takut dan keraguan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Dalam menyusun skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku
dosen pembimbing pertama, yang telah memberikan semangat, kesabaran,
motivasi, dan masukan yang baik dalam menyelesaikan skripsi saya.
2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing kedua, yang
telah memberikan teladan, kesabaran, dorongan semangat, dan masukan yang
baik dalam menyelesaikan skripsi saya.
3. Seluruh dosen PBSI yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
4. Kepala sekolah SMA N 1 Sentolo, yang telah memberi izin dan dukungan
bagi penulis dalam melakukan penelitian di sekolah.
5. Ngadiri S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia SMA N 1 Sentolo, yang telah
membantu peneliti selama penelitian berlangsung.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Orang tua tercinta Abed Sudirmana dan M.K. Sri Rahayu terima kasih atas
doa, perhatian, motivasi, semangat, serta nasehat yang diberikan kepadaku
untuk menyelesaikan semua tanggungjawab perkuliahan.
7. Abang Ivan Dessev yang menjadi motivasiku dalam menjalani perkuliahan
dan penyemangat dalam setiap harinya.
8. Teman sekaligus keluarga yang selalu ada dalam suka dan duka Florentina
Novitasia dan Elsa Pertiwi.
9. Teman-teman kost yang sangat luar biasa memberikan bantuan, dorongan, dan
semangat Da’watul Islamiah, Ririn Dirgahayu Sitorus, Monica Surya Utami,
Farihatul Qamariyah, Junita Sipahelut, Felicia Nathania yang telah membantu
dan memberikan semangat yang luar biasa selama penyelesaian skripsi ini.
10. Kakak-kakak yang membantu proses penyelesaian skripsi ini Agustina Fini
Widya dan Maria Theresa.
11. Teman-teman kampus yang selalu mendukung untuk selesainya skripsi ini,
Sebastianus Seno, Deny Pradita, Resty Wulandari, dan Anita Sugiyatno.
12. Teman-teman PBSI angkatan 2010.
13. Semua pihak yang mengenal penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Terima kasih atas kehadiran kalian yang telah menyelipkan
pengalaman yang luar biasa dalam hidupku.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 27 April 2015

(Maulida Reswari)
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................

i
ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................

iii

MOTTO ...............................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS.............................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................

vii

ABSTRAK............................................................................................

viii

ABSTRACT...........................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ..........................................................................

x

DAFTAR ISI ........................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ................................................................................

xiv

DAFTAR SKEMA ...............................................................................

xv

DAFTAR DIAGRAM ..........................................................................

xvi

DAFTAR GRAFIK................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

B. Rumusan Masalah ......................................................................

4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................

4

D. Manfaat Penelitian .....................................................................

4

E. Batasan Istilah ............................................................................

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................

7

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................

7

B. Kajian Teori yang Relevan .........................................................

10

1. Jenis-jenis Membaca dan Pengertian Membaca Kritis ...........

10

2. Pendekatan scientific (ilmiah) dalam Kurikulum2013 ..........

18

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3. Penilaian Membaca Kritis dalam Pembelajaran ....................

32

C. Kerangka Berpikir ......................................................................

35

D. Hipotesis ....................................................................................

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................

38

A. Jenis Penelitian ..........................................................................

39

B. Subjek Penelitian........................................................................

39

C. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................

39

D. Prosedur Penelitian.....................................................................

40

E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

41

F. Instrumen Penelitian ...................................................................

42

G. Teknik Analisis Data ..................................................................

42

BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN................................

44

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian................................................

44

B. Hasil Penlitian ............................................................................

45

1. Hasil Tes Awal Kemampuan Membaca Kritis Siswa ............

46

1.1 Hasil Pelaksanaan Tes Awal .........................................

46

Hasil Tes Akhir Kemampuan Membaca Kritis Siswa ...........

52

2.1 Hasil Pelaksanaan Tes Akhir...........................................

52

C. Pembahasan ...............................................................................

57

2

D. Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Kritis Siswa
pada Tes Awal dan Tes Akhir.....................................................

62

E. Uji Normalitas ............................................................................

63

F. Hasil Uji Perbedaan....................................................................

63

G. Refleksi ......................................................................................

67

BAB V KESIMPULAN..........................................................................

68

A. Kesimpulan ................................................................................

68

B. Saran ..........................................................................................

69

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

70

LAMPIRAN .........................................................................................

73

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

Pedoman Penghitungan Persentase Skala Lima....................

43

Tabel 4.1

Hasil Uji Normalitas Kemampuan Siswa dalam Membaca
Kritis Tes Awal dan Tes Akhir ..............................................

63

Tabel 4.2

Hasil Uji T Kemampuan Membaca Kritis Tes Awal
dan Tes Akhir ........................................................................

66

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR SKEMA
Skema 2.1

Kerangka Berpikir ...............................................................

xv

37

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM
Diagram4.1 Persentase Ketuntasan Membaca Kritis pada Tes Awal ......

51

Diagram 4.2 Persentase Ketuntasan Membaca Kritis pada Tes Akhir .......

57

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1

Data Nilai Hasil Test Awal Kemampuan
Membaca Kritis Siswa ........................................................

Grafik 4.2

Data Nilai Hasil Test Akhir Kemampuan
Membaca Kritis Siswa .........................................................

Grafik 4.3

46
52

Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Kritis dan
Ketuntasan Siswa Melalui Pendekatan Scientific (ilmiah) dari
Tes Awal ke Tes Akhir ........................................................

xvii

58

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Hadir Siswa Kelas X MIA 1 .....................................

73

Lampiran 2 Daftar Nilai Tes Awal dan Tes Akhir ..................................

74

Lampiran 3 Instrumen Wawancara dengan Guru Bidang Studi ...............

75

Lampiran 4 Transkip Jawaban Wawancara dengan Guru Bidang Studi ...

76

Lampiran 5 Soal Tes Awal dan Tes Akhir ..............................................

77

Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Awal dan Tes Akhir .............................

81

Lampiran 7 RPP .....................................................................................

83

Lampiran 8 Lembar Kerja Kelompok .....................................................

107

Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran...........................

110

Lampiran 10 Hasil Tes Awal Membaca Kritis .........................................

113

Lampiran 11 Hasil Tes Akhir Membaca Kritis .........................................

115

Lampiran 12 Hasil Uji Tes Awal dan Tes Akhir .......................................

117

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian ............................................................

118

Lampiran 14 Foto Kegiatan Pembelajaran ................................................

121

Lampiran 15 Hasil Lembar Kerja Siswa ...................................................

124

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Kemampuan berbahasa di sekolah mencakup empat keterampilan berbahasa

yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
kemampuan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat sehingga antara
keterampilan yang satu dan kemampuan yang lainnya merupakan satu kesatuan.
Kemajuan zaman yang semakin berkembang membuat membaca mendapatkan
posisi yang cukup penting karena dengan membaca seseorang mendapat banyak
informasi.
Namun, kebiasaan membaca anak di Indonesia masih tergolong rendah.
Salah satu penelitian yang mengungkapkan lemahnya kemampuan siswa kelas IV
SD/MI, yang dilakukan oleh Progress in International Reading Literacy Study
(PIRLS), yaitu studi internasional dalam bidang membaca pada anak-anak di
seluruh dunia yang disponsori oleh The International Association for the
Evaluation Achievement. Hasil studi menunjukkan bahwa rata-rata anak Indonesia
berada pada urutan keempat dari bawah dari 45 negara di dunia (Harmuzi, 2013)
Sebagai pendidik, peneliti merasa prihatin dengan kondisi yang demikian.
Peneliti merasa ia memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan
membaca para pelajar. Pada dasarnya seorang guru dapat meningkatkan
kemampuan membaca kepada para siswanya dengan memberikan tugas-tugas
yang berhubungan dengan kegiatan membaca, misalnya meminta siswa untuk

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2
membaca cerpen atau novel kemudian membuat resensi akan bacaan yang mereka
baca.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 30 April
2014, diketahui bahwa guru pernah mengukur kemampuan mengukur kemampuan
membaca kritis siswa. Dalam mengukur kemampuan membaca kritis siswa
tersebut, guru masih menggunakan media dari teks buku pelajaran dan pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan berbasis masalah. Hasil kemampuan membaca
kritis yang diperoleh siswa sebagian besar masih di bawah KKM. Pada waktu itu,
KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70. Menurut hasil
pengamatan guru, salah satu faktor yang mempengaruhi banyaknya nilai siswa di
bawah KKM adalah karena siswa kurang teliti ketika membaca.
Banyak akibat yang muncul dari minat dan kemampuan membaca yang
rendah, misalnya saja kosakata pembaca yang rendah. Ketika seseorang memiliki
kebiasaan membaca yang baik, ia akan memiliki kosakata yang banyak pula
karena melalui membaca ia menemukan kata-kata baru yang mungkin belum
pernah ia dengar atau baca. Hal ini berimbas pada kemampuan seseorang dalam
memahami suatu teks.
Minat membaca yang rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik
faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dari minat membaca yang
rendah misalnya, terdapat individu yang tidak gemar membaca karena sejak kecil
ia memang tidak dibiasakan membaca oleh orang tuanya atau karena faktor
ekonomi yang minim sehingga tersingkirnya kemampuan untuk membeli buku.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3
Membaca sendiri memiliki banyak macam yang sejatinya sudah kita pelajari
dari kita duduk di bangku sekolah dasar. Mulai dari jenis membaca nyaring,
membaca dalam hati, membaca ekstensif, membaca intensif, membaca telaah isi,
membaca telaah bahasa, dan masih banyak lagi jenis-jenis membaca lainnya. Jenis
membaca kritis merupakan salah satu bagian dalam membaca telaah isi. Membaca
kritismerupakan bagian dalam membaca telaah isi yang penting dalam
pembelajaran. Dalam membaca kritis, siswa dituntut untuk membaca dengan
menggunakan kognisi tingkat tinggi.
Dari berbagai jenis membaca tersebut, skripsi ini akan membahas mengenai
bagaimana kemampuan membaca kritis siswa SMA N 1 Sentolo kelas X. Dalam
penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan scientific (ilmiah)
dengan menggunakan media tajuk rencana. Pendekatan scientific (ilmiah)
dianggap cocok untuk pembelajaran membaca kritis karena dalam pendekatan ini
berpusat pada siswa dan melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa. Selain itu, pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang
dianggap cocok digunakan dalam implementasi dari Kurikulum 2013. Setelah
siswa mempelajari membaca kritis dengan menggunakan pendekatan scientific
(ilmiah) kemampuan membaca kritis siswa SMA N 1 Sentolo kelas X
mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar Proses, model
pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah
model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4
Discovery (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project
Based Learning), dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based
Learning). Berdasarkan model pembelajaran yang di sebutkan di atas, terdapat
kesamaan dengan model pembelajaran yang terdapat pada KTSP. Dalam KTSP
secara umum terdapat empat macam model pembelajaran yang sesuai dengan
prinsip-prinsip KTSP dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu: pembelajaran
langsung, pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, dan
pembelajaran kooperatif.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, rumusan masalah penelitian

ini adalah “Bagaimanakah kemampuan membaca kritis siswa SMA N 1 Sentolo
kelas X melalui pendekatan scientific (ilmiah) tahun pelajaran 2014/2015?

C.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penelitian ini

adalah mendeskripsikan bagaimana kemampuan membaca kritis siswa SMA N 1
Sentolo kelas X melalui pendekatan scientific (ilmiah) tahun pelajaran 2014/2015.

D.

Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai

pihak. Pihak-pihak tersebut adalah siswa, guru, sekolah, dan peneliti sendiri. Bagi
siswa, penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan membaca kritis menjadi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5
lebih baik lagi. Bagi guru, dapat menjadi sumber pengetahuan dalam
mengembangkan kemampuan membaca kritis siswa melalui pendekatan scientific
(ilmiah). Bagi sekolah, penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
siswa di dalam kelas. Selain itu, penelitian ini juga berguna bagi peneliti sebagai
salah satu bagian dari penyelesaian skripsi.

E.

Batasan Istilah
Dalam penelitian ini terdapat lima batasan istilah. Batasan ilmiah ini

bertujuan agar pembaca mendapat gambaran yang jelas tentang masalah yang
diteliti. Batasan ilmiah yang akan dijabarkan sebagai berikut.
(1) Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 1979)
(2) Kemampuan membaca
Kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara
keseluruhan, dapat pula ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik
membaca efisien dan efektif (Tampubolon, 1990).
(3) Membaca kritis
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana,
penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya
mencari kesalahan (Albert dalam Tarigan, 1979).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6
(4) Pendekatan scientific (ilmiah)
Pendekatan scientific (ilmiah) adalah pendekatan pembelajaran ilmiah
(scientific teaching) yang merupakan bagian dari pendekatan pedagogis
pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan
metode ilmiah (Kemendikbud, 2013).
(5) Tajuk rencana
Tajuk rencana adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media
sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual (Sumadiria, 2004).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.

Penelitian Terdahulu yang Relevan
Berdasarkan studi kepustakaan, terdapat beberapa penelitian yang relevan

dengan penelitian ini. Penelitian tersebut dilakukan oleh Dimas (2011), Barokah
(2001), Rike Dewi (2009), dan Jamila (2013).
Pertama, penelitian yang dilakukan Dimas Yatmitraningsih (2011) dengan
judul Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri I Wongsorejo
Banyuwangi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menyatakan bahwa kemampuan membaca kritis siswa SMA masih lemah. Hasil
kemampuan belajar seluruh siswa tidak dapat mencapai skor standar ketuntasan
minimal dalam uji kemampuan membaca kritis. Lemahnya kemampuan membaca
kritis siswa SMA dapat disebabkan karena lemahnya pembelajaran membaca
kritis yang dilakukan di SMA.
Penelitian kedua dilakukan Barokah Widuroyekti, dkk. (2001) yang
berjudul Meningkatkan Kemampuan Membaca dengan Pembelajaran Membaca
Kritis di Kelas Tinggi Sekolah Dasar menyatakan bahwa pembelajaran membaca
kritis yang dilaksanakan pada siswa kelas tinggi sekolah dasar dapat
meningkatkan kemampuan membaca siswa. Hasil penelitian menyatakan
pembelajaran membaca kritis pada siswa sekolah dasar telah berhasil
meningkatkan kemampuan membaca siswa. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan memokuskan pada
pembelajaran membaca kritis dan menggunakan pertanyaan penuntun. Penelitian
7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8
ini dilakukan dalam tiga siklus, yaitu aspek perencanaan kegiatan, pelaksanan
kegiatan, dan evaluasi.
Penelitian ketiga dilakukan Rike Dewi Ratna (2009) yang berjudul
Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis melalui Penggunaan Artikel Siswa
Kelas VII SMP Negeri I Dagangan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran
2008/2009 menyatakan bahwa dengan menggunakan media artikel dapat
meningkatkan kemampuan membaca kritis siswa kelas VII C SMP Negeri I
Dagangan tahun ajaran 2008/2009. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan penilaian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian yang dilakukan juga
menunjukkan ada peningkatan kemampuan membaca kritis pada siklus I, siklus II,
dan siklus III.
Penelitian keempat yang dilakukan Jamilah Candra Pratiwi, dkk (2013)
UNS dengan judul penelitian “Pendekatan Scientific dengan Model Problem
Based

Learning

(PBL)

untuk

Meningkatkan

Keterampilan

Berbicara”.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas VA SD
Negeri Petoran Surakarta, dapat ditarik simpulan bahwa penerapan pendekatan
scientificdengan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
keterampilan berbicara pada siswa kelas VA SD Negeri Petoran Surakarta tahun
ajaran 2013/2014. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya
nilai keterampilan berbicara siswa pada setiap siklusnya, yaitu pada tindakan
prasiklus nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa hanya 58, siklus I nilai ratarata keterampilan berbicara siswa sebesar 66, siklus II nilai rata-rata keterampilan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9
berbicara siswa sebesar 70,8, dan pada siklus III nilai rata-rata keterampilan
berbicara siswa meningkat menjadi 78. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada pra
siklus sebanyak 7 siswa atau 21,88%. Pada siklus I sebanyak 14 siswa atau
42,42%. Sedangkan pada siklus II sebanyak 24 siswa atau 72,73%. Pada siklus III
sebanyak 30 siswa atau 90,91%.
Beberapa penelitian di atas memberikan gambaran bahwa hasil penelitian
masih relevan dan berguna. Hal ini dapat disimpulkan bahwa (a) kemampuan
membaca kritis siswa SMA masih rendah (b) pembelajaran membaca kritis yang
dilaksanakan pada siswa kelas tinggi sekolah dasar dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa (c) kemampuan membaca

kritis siswa tidak

berkembang secara optimal karena guru cenderung menggunakan pertanyaan
kognisi tingkat rendah (d) melalui media artikel kemampuan membaca kritis
siswa dapat meningkat dan (e) penerapan pembelajaran dengan pendekatan
scientific diduga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa (f)
penerapan pendekatan scientific (ilmiah) dengan model Problem Based Learning
(PBL) dapat meningkatkan keterampilan berbicara.
Dalam penelitian yang sudah dijabarkan di atas, penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang sudah ada. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi
eksperimen. Penelitian ini akan menguji kemampuan membaca kritis siswa SMA
kelas X di SMA N 1 Sentolo dengan menggunakan pendekatan scientific (ilmiah).
Peneliti mengasumsikan bahwa dalam karakteristik pendekatan scientific (ilmiah)
efektif untuk pembelajaran membaca kritis. Hal ini dikarenakan pendekatan
scientific (ilmiah) membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10
kritis. Selain itu, pendekatan scientific (ilmiah) juga menggunakan masalah dalam
kehidupan nyata untuk dipelajari sehingga cocok dengan Kurikulum 2013.

B.

Kajian Teori yang Relevan

1.

Jenis-jenis Membaca dan Pengertian Membaca Kritis

1.1 Pengertian Membaca
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa.
Keterampilan membaca yang satu ini menduduki posisi yang cukup penting dalam
proses pembelajaran. Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa
pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan
(Tampubolon, 1990).
1.2 Macam-macam Membaca
Henry Guntur Tarigan (2008) membagi membaca menjadi beberapa jenis.
Jenis membaca yang telah dijabarkan adalah membaca dalam hati, yang dapat
dibagi menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif.
(1) Membaca ekstensif: membaca secara luas. Dalam membaca ekstensif,
objeknya berupa teks yang banyak dan dalam waktu yang sesingkatnya.
(2) Membaca intensif: studi saksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci
yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira
dua sampai empat halaman setiap hari.
Jenis membaca ekstensif ini mencakup tiga jenis membaca yaitu membaca
survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11
1.1) Membaca survei: kegiatan membaca yang bertujuan untuk mengetahui
secara sekilas mengenai isi bacaan yang akan kita baca lebih jauh. Proses
membaca yang dilakukan sebelum membaca suatu teks dengan terlebih
dahulu memeriksa (meneliti indeks-indeks, daftar kata yang terdapat dalam
buku), melihat-lihat (memeriksa judul-judul-judul bab yang terdapat dalam
buku yang bersangkutan), dan memeriksa (meneliti bagan, skema, dan
otline buku yang bersangkutan).
1.2) Membaca sekilas: membaca yang dilakukan secara cepat untuk mengetahui
gambaran umum tentang suatu tulisan. Membaca sekilas membuat mata kita
bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari
serta mendapatkan informasi dan penerangan.
1.3) Membaca dangkal: membaca jenis ini merupakan jenis membaca yang
santai dan dilakukan karena kesenangan kita yang bisa mendatangkan
kebahagiaan, misalnya membaca cerpen, novel ringan, dan sebagainya.
Membaca intensif sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis
dari membaca intensif adalah membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.
(1)

Membaca telaah isi. Jenis membaca ini merupakan kelanjutan dari membaca
membaca sekilas karena setelah kita mengetahui apa yang ada dalam isi
bacaan maka kita ingin membacanya dengan lebih dalam lagi dengan teliti.
Membaca telaah isi mencakup beberapa jenis membaca yaitu membaca
teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide. (a)
membaca teliti: membaca yang menuntut suatu pemutaran atau pembalikan
pendidikan yang menyeluruh. Membaca jenis ini pun menuntut kita untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12
mengetahui hubungan tiap paragraf dengan semua isi artikel. (b) membaca
pemahaman: membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar
atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi.
(c) membaca kritis: menyatakan bahwa membaca kritis adalah sejenis
membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam,
evaluative, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. (d) membaca
ide:

kegiatan

membaca

yang

ingin

mencari,

memperoleh,

serta

memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
(2)

Membaca telaah bahasa: membaca telaah bahasa adalah membaca dengan
memperhatikan isi dan bahasa yang digunakan dalam suatu tulisan. Jenis
membaca ini mencakup beberapa jenis membaca yaitu membaca bahasa
asing dan membaca sastra. (a) membaca bahasa (asing): membaca yang
bertujuan mengembangkan daya kata dan mengembangkan kosa kata.(b)
membaca sastra: membaca yang bertujuan agar pembaca dapat mengenal
serta mengerti seluk-beluk bahasa dalam suatu kata sastra, memudahkan
seseorang dalam memahami, serta menikmati keindahan suatu karya sastra.
Bacaan yang biasanya dibaca adalah novel, cerpen, dan sebagainya.

1.3

Pengertian Membaca Kritis
Albert dalam Henry Guntur (2008) menyatakan bahwa membaca kritis

adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati,
mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
Nurhadi (2009) membaca kritis adalah kegiatan mengolah bacaan secara kritis
untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh atas isi bacaan, yang kemudian

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13
diikuti oleh sikap yang tegas atas gagasan penulisnya. Pramila Auja dan G.C
Ahuja (2004), membaca kritis adalah berpikir kritis yang diterapkan pada bacaan
sehingga membaca pun menjadi membaca kritis sehingga akan berkembang
kebiasaan berpikir kritis. Berdasarkan beberapa pernyataan para ahli mengenai
membaca kritis, membaca kritis adalah membaca secara mendalam dan kritis guna
mengetahui apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh penulisnya.
1.4

Aspek-Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Membaca Kritis
Nurhadi (1987), dalam membaca kritis, ada aspek-aspek yang harus

diperhatikan agar berpikir kritis dapat dimiliki oleh pembaca. Aspek-aspek yang
harus diperhatikan tersebut adalah (1) menginterpretasi secara kritis (2)
menganalisis secara kritis (3) mengorganisasikan secara kritis (4) menilai secara
kritis, dan (5) menerapkan konsep secara kritis.
1.5

Pembelajaran Membaca Kritis
Dalam kegiatan membaca, ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk

meningkatkan sikap kritis. Menurut Nurhadi (1987), kegiatan tersebut dapat
dilakukan dengan melatih beberapa kemampuan, yaitu kemampuan mengingat
dan mengenali, kemampuan menginterpreatsi makna tersirat, kemampuan
mengaplikasi konsep-konsep dalam bacaan, kemampuan menganalisis isi bacaan,
kemampuan membuat sinestesis, kemampuan menilai isi bacaan,
(1) Kemampuan mengingat dan mengenali.
Menurut Nurhadi (1987), kemampuan-kemampuan yang termasuk ke
dalam kemampuan mengingat dan mengenali meliputi (a) kemampuan
mengenali ide pokok paragraf, (b) kemampuan mengenali tokoh-tokoh cerita

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14
da n

sifat-sifatnya, (c) kemampuan menyatakan kembali ide pokok, (d)

kemampuan menyatakan kembali gagasan utama bacaan, (e) kemampuan
menyatakan kembali fakta-fakta atau detail bacaan, (f) kemampuan
menyatakan kembali unsur-unsur perbandingan unsur hubungan sebab akibat,
karakter tokoh, dan sebagainya.
(2) Kemampuan menginterpretasi makna tersirat.
Pada tingkat berpikir Bloom, kemampuan membaca kritis setingkat
dengan

pemahaman

(comprehension)

pada

aspek

berpikir

kognitif.

Kemampuan-kemampuan tersebut adalah kemampuan menafsirkan ide pokok
paragraf, kemampuan menafsirkan gagasan utama bacaan, kemampuan
menafsirkan ide-ide penunjang, kemampuan membedakan fakta-fakta atau
detail bacaan, kemampuan memahami secara kritis hubungan sebab akibat,
kemampuan memahami secara kritis unsur-unsur perbandingan.
(3) Kemampuan mengaplikasi konsep-konsep dalam bacaan.
Seseorang harus bisa menggunakan atau mengaplikasikan gagasan yang
tertuang dalam buku sebagai sarana pemecahan masalah yang akan
dihadapinya ketika melakukan membaca kritis. Penerapan konsep ini tidak
selalu berupa tindakan tetapi juga bersifat konseptual.

Berikut ini ada

beberapa kemampuan guru melatihkan diri bersikap kritis sebagai berikut;
a) kemampuan mengikuti petunjuk-petunjuk bacaan,
b) kemampuan menerangkan konsep-konsep atau gagasan-gagasan utama
bacaan ke dalam situasi baru yang problematis,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15
c) kemampuan menunjukan kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi
yang dihadapi.
(4) Kemampuan menganalisis isi bacaan
Kemampuan menganalisis (menelaah) isi bacaan yang dimaksud adalah
kemampuan pembaca melihat komponen-komponen atau unsur-unsur yang
membentuk kesatuan. Kemampuan menganalisis inti bacaan ini meliputi halhal sebagai berikut: (a) kemampuan memberikan gagasan utama bacaan, (b)
kemampuan memberikan detail-detail atau fakta penunjang, (c) kemampuan
mengklasifikasikan fakta-fakta, (d) kemampuan membandingkan gagasan
yang ada dalam bacaan, (e) kemampuan membandingkan tokoh-tokoh yang
ada dalam bacaan.
(5) Kemampuan membuat sintesis
Kemampuan membuat sintesis atau menyintesis adalah kemampuan
pembaca melihat kesatuan gagasan melalui bagian-bagiannya. Berikut ini
yang akan dilatihakan sikap kritis dalam membuat sintesis yang meliputi
aspek-aspek isi bacaan (a) kemampuan membuat simpulaan bacaan, (b)
kemampuan mengorganisasikan gagasan utama bacaan, (c) kemampuan
menentukan tema bacaan, (d) kemampuan menyusun kerangka bacaan, (e)
kemampuan menghubungkan data-data sehingga diperoleh kesimpulan, (f)
kemampuan membuat ringkasan.
(6) Kemampuan menilai isi bacaan
Kemampuan menelaah isi bacaan adalah kemampuan tertinggi pada
tingkatan intelektual seorang pembaca, dalam hal ini pembaca selalu kritis

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16
dalam menerima setiap gagasan yang diungkapkan, sehingga ia tidak begitu
saja percaya. Berikut ini kemampuan bersikap kritis yang perlu dilatihkan (a)
kemampuan menilai kebenaran gagasan utama atau ide pokok paragraf atau
bacaan secara keseluruhan, (b) menilai dan menentukan bahwa sebuah
pernyataan adalah fakta atau sekadar opini saja, (c) kemampuan menilai atau
menentukan bahwa sebuah bacaan itu diangkat dari realitas atau fantasi
pengarang, (d) kemampuan menentukan relevansi antara tujuan dan
pengembangan gagasan, (e) kemampuan menentukan keselarasan antara data
yang diungkapkan dan kesimpulan yang dibuat, (f) kemampuan menilai
keakuratan dalam penggunaan bahasa baik pada tataran kata, frasa, maupun
penyusunan kalimatnya.
1.6 Meningkatkan Kemampuan Membaca Kritis
Kemampuan membaca siswa dapat ditingkatkan melalui media surat kabar.
Memberikan siswa teks surat kabar akan membantu siswa dalam menemukan
informasi baru yang akan menambah pengetahuannya. Hal ini berkaitan juga
dengan model pembelajaran dengan kurikulum 2013 yang mana pembelajaran
berbasis pada teks. Kemampuan membaca surat kabar akan memberikan mereka
sumber pelajaran yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan mereka sehari-hari.
Dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan surat kabar siswa
diajarkan untuk lebih cermat dan kritis. Melalui surat kabar, guru dapat membantu
para siswanya dalam beberapa kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
tersebut adalah (1) meningkatkan penguasaan kata (2) menambah pundi-pundi
pengetahuan umum (3) memperbaiki jangkauan mata, (4) meningkatkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17
kecepatan membaca (5) mengembangkan keterampilan skimming dan scanning
(6) meningkatkan fleksibilitas dalam membaca (7) mengembangkan keterampilan
membaca kritis.
Penelitian

ini

membahas

poin

ketujuh

yang

berkaitan

dengan

mengembangkan keterampilan membaca kritis. Melalui surat kabar, seorang guru
dapat mengajarkan membaca kritis. Keterampilan membaca kritis siswa dapat
diajarkan melalui kartun, editorial, iklan, surat pembaca,dan bahan bacaan lain
yang terdapat di dalam surat kabar.
Ketika pembelajaran membaca kritis berlangsung, siswa harus diberikan
kesempatan untuk mengekspresikan pandangan dan tanggapannya secara bebas,
terus terang, dan spontan. Terlepas dari berbagai pandangan tiap siswa, sering
terdapat perbedaan pendapat para siswa di dalam kelas, dan guru harus bisa
menertibkan perdebatan ke jalan yang benar serta mendinginkan suasana.
Ahuja, Pramila dan G.C Ahuja (2004) menyatakan setiap tulisan dalam
tajuk rencana pasti terdapat pro dan kontra. Agar para siswa mendapatkan
keputusan yang baik, mereka harus mampu membaca kritis (membedakan fakta
dan

opini,

kenyataan

dari

pendapat

orang,

mengklasifikasikan

atau

mengelompokkan ide, mencermati hubungan sebab akibat, menimbang kesahihan
fakta dan generalisasi). Guru harus mempunyai pemahaman dan wawasan,
memberi kesempatan bagi siswa-siswinya untuk mengemukakan pendapat, reaksi,
dan dorongan untuk berpikir secara kritis sehingga dalam analisis akhir, guru
mungkin hanya memiliki dua fungsi utama. Fungsi utama yang harus ia jalankan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18
dalam batasan-batasan mengembangkan kemampuan membaca kritis bagi para
siswanya adalah memberikan contoh dan memadukan diskusi.
2.

Pendekatan Scientific (ilmiah) dalam Kurikulum 2013
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA

atau yang sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses
pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
Kemendikbud (2013). Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah,
ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik