Pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan osis di SMA N 4 Depok

(1)

PENGEMBANGAN BKAT KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEIATAN OSIS DI SMA N 4 DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguaruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh Shandi Irawan NIM: 104018200684

JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Bismillahirrohmanirrohim

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Shandi Irawan

NIM : 104018200684

TTL : Jakarta, 25 September 1986 Program Studi : Manajemen Pendidikan Jurusan : Kependidikan Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skripsi : Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok

Dosen Pembimbing : 1. Drs.Mudjahid AK, M.Sc 2. Drs. Hasyim Asy’ari, M.Pd Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata (SI) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,30 Desember 2010 Penulis


(5)

ABSTRAK

Shandi Irawan 104018200684 “Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok” bertujuan untuk mengetahui pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui OSIS. OSIS sebagai organisasi yang sah di sekolah merupakan wahana kegiatan siswa untuk menyalurkan segala potensi, bakat, dan aspirasi mereka diluar jam pelajaran sekolah. Kegiatan OSIS yang dilaksanakan di sekolah melatih siswa dalam berorganisasi sehingga dapat memberikan rangsangan dalam pengembangan bakat kepemimpinan yang dimiliki oleh para siswa.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif yang menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi selama proses penelitian dalam rangka mendapatkan informasi mengenai pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh penulis diperoleh informasi sebagai berikut, bahwa kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok dapat mengembangkan bakat kepemimpinan siswa, hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang memperoleh nilai 79,37% yang menyatakan bakat kepemimpinan siswa berkembang.

OSIS yang menjadi wahana pengembangan bakat kepemimpinan siswa harus memperoleh dukungan dari berbagai pihak seperti kepala sekolah, guru bidang studi, dan orang tua murid. Peran OSIS yang penting menjadikan kegiatan OSIS sebagai bekal bagi siswa dalam melanjutkan kegiatan berorganisasi di jenjang berikutnya baik di tingkat perguruan tinggi maupun lingkungan masyarakat. Kepala sekolah dan para guru bidang studi harus mampu bersinergi dengan orang tua murid demi mendukung kegiatan OSIS. Sehingga diharapkan para siswa dapat menyalurkan segala bakat, potensi dan aspirasinya secara maksimal melalui kegiatan OSIS.


(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan selain Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju jalan yang diridhai oleh Allah .

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi maupun dorongan materil. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Rusdi Zakaria, M. Pd. Ketua jurusan Ki-Manajemen Pendidikan, Drs. Muarif Syam, M.Pd. Sekretaris Jurusan KI- Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbyah dan eguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta..

3. Drs. H. Nurochim, M.M, Dosen pembimbing akademik.

4. Drs. Mudjahid AK, M.Sc. dan Drs. Hasyim Asy’ari M.Pd.. Dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas keikhlasan dan kesabaran dalam memberikan semangat dan bimbingan kepada penulis.

5. Drs, Jumait. M.Pd. Kepala sekolah SMA N 4 Depok, Yang telah memberikan informasi yang penulis butuhkan dan telah mambantu penulis untuk mengadakan penelitian di SMA N 4 Depok.

6. Bapak dan ibu guru serta seluruh staff SMA N 4 Depok, terima kasih atas informasi yang telah diberikan kepada penulis.


(7)

7. Kepada papah dan mamah tercinta, yang senantiasa memberikan, dorongan, do’a, biaya, dan dukungannya kepada penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan pengorbanan yang telah diberikan.

8. Suchi Anggraini S.Sos, Herlina Sari(kakak), Shinta Indriyani (adik tercinta) yang senantiasa mendo’akan dan memberi semangat pada penulis serta sabar menanti kelulusan sarjana abang, terima kasih atas semua do’a dan dukungannya moril dan materil.

9. Keluarga Besar ekstrakurikuler pecinta alam PLASMA SMA N 4 depok , terimakasih atas do’a-nya.

10.Keluarga Besar TRAMP (Top Ranger And Mountain Pathfinder) DPH 2010-2013 abang & kakak senior serta adik-adik seperjuangan, terima kasih atas semangat yang diberikan kepada saya untuk menyelesaikan pendidikan sarjana pendidikan.

11.Sahabat-sahabat KIMP Angkatan 2004 kelas B khususnya kepada angriawan, januar, faisal, hawari, rohim, fadli, encep, lukman, arif,dan semuanya yang tidak bisa disebutkan oleh penulis, terimakasih atas do’a dan motovasinya.

Akhirnya semoga skripsi ini dapar bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 12 januari 2011


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN...ii

LEMBAR PERNYATAAN...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRAK...vi

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN ………1

A. Latar Belakang Masalah ……….………1

B. Identifikasi Masalah ………...4

C. Pembatasan Masalah ………...………...4

D. Perumusan Masalah ……….………...5

E. Tujuan Penelitian……….…………5

F. Manfaat Penilitian ……….……….………5

BAB II KAJIAN TEORI ………...…..6

A. Pengertian, Tujuan, Fungsi, Dan Struktur Osis ..……….…...6

1. Pengertian OSIS……….. …..……….…………..6

2. Tujuan OSIS……….………...9

3. Fungsi OSIS……….………..……...10

4. Struktur OSIS……….……..14

B. Pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi bakat kepemimpinan..…..19

1. Pengertian Bakat………...……….…….19

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat………..……….……….…..21

3. Pengertian kepemimpinan...22


(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….…….27

A. Desain dan jenis penelitian.……….………27

B. Teknik Penelitian…...………....28

C. Tempat dan Waktu Penelitian………. .……….28

D. Sumber Data... ……….………...28

E. Teknik Pengumpulan Data...………...29

F. Teknik Pengolahan Data………..………...29

G. Kisi-kisi ...32

BAB IV HASIL PENELITIAN ……….….………….33

A. Gambaran Umum Objek Penelitian……….…….……...33

1. Sejarah singkat……….………33

2. Identitas sekolah……….…….34

3. Visi dan Misi Sekolah………..34

4. OSIS SMA N 4 Depok...35

B. Deskripsi Data……….……….………….……..36

BAB V PENUTUP ………...56

A. Kesimpulan ……….…………...56

B. Saran ………..57

DAFTAR PUSTAKA ………...59 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

Daftar Tabel Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 2 Kegiatan OSIS Melatih Kemampuan Berpendapat Anda Tabel 3 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kreativitas Anda Tabel 4 Kegiatan OSIS Sebagai Wadah Aspirasi Para Siswa

Tabel 5 Kegiatan OSIS Menjadikan Anda Contoh Yang Baik Bagi Teman-Teman Tabel 6 Kegiatan OSIS Melatih Anda Dalam Membuat Kebijakan Atau

Pengambilan Keputusan

Tabel 7 Kegiatan OSIS Dapat Menumbuhkan Sikap Bertanggungjawab Tabel 8 Kegiatan OSIS Melatih Anda Dalam Memecahkan Masalah (problem solving)

Tabel 9 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Persatuan Antar Siswa

Tabel 10 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kedisplinan Dalam Diri Anda Tabel 11 Kegiatan OSIS Mampu Membuat Anda Dipercaya Oleh Teman-Teman Tabel 12 OSIS Melatih Kemampuan Mengelola (Manajemen) Kegiatan

Tabel 13 Kegiatan OSIS Meningkatkan Motivasi Belajar Anda

Tabel 14 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama Tabel 15 Kegiatan OSIS Meningkatkan Kemandirian Pribadi Anda

Tabel 16 OSIS Merupakan Sarana Komunikasi Antar Siswa

Tabel 17 Kegiatan OSIS Mengembangkan Bakat Dan Potensi Siswa

Tabel 18 Anda Mampu Mempengaruhi Teman-Teman Anda Dalam Mencapai Tujuan Bersama

Tabel 19 Selama Mengikuti Kegiatan OSIS Anda Mampu Memimpin Rapat Tabel 20 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan IMTAQ Anda

Tabel 21 Kegiatan OSIS Melatih Anda Untuk Tertib Administrasi Dalam Berorganisasi

Tabel 22 Kegiatan OSIS Dilaksanakan Setelah Pulang Sekolah

Tabel 23 Kegiatan OSIS Sebagai Wadah Untuk Belajar Berorganisasi

Tabel 24 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Wawasan Dan Pengetahuan Anda Tabel 25 Kegiatan OSIS Melatih Kejujuran Anda

Tabel 26 Anda Dapat Berpikir Kritis Terhadap Diri Sendiri Tabel 27 Anda Mempunyai Daya Imajinasi Yang Kuat


(11)

Tabel 29 Kepala Sekolah Mendukung Penuh Kegiatan OSIS

Tabel 30 Orang Tua Mendukung Anda Dalam Berorganisasi di OSIS

Tabel 31 Potensi Anda Dipengaruhi Oleh Lingkungan Sekolah Dan Keluarga Tabel 32 Rekapitulasi sumber data pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam UU NO.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dinyatakan : “Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”1

Dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Pendidikan mempunyai peran strategis dalam pengembangan dan keberlangsungan bangsa.

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan di dalamnya terdapat proses transfer ilmu pengetahuan dan penanaman nilai-nilai sosial, merupakan wahana pengembangan kualitas SDM bangsa Indonesia. Selain nilai akademis yang perlu dibangun, penanaman nilai moral dan akhlak serta jiwa kepemimpinan juga perlu dibentuk. Intelektualitas didukung dengan moral dan akhlak serta jiwa kepemimpinan yang baik, akan menciptakan SDM yang lebih berkualitas. Hal tersebut sangat diperlukan mengingat banyak sekali intelektual-intelektual yang ada di tingkat eksekutif, legislatif, dan yudikatif tersangkut berbagai skandal seperti korupsi,

1

Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).


(13)

narkoba, sampai perzinahan. Hal di atas terjadi antara lain akibat intelektualitas yang tidak didampingi dengan akhlak, moral serta kepemimpinan yang baik.

Kepemimpinan merupakan bagian dari kehidupan manusia, haruslah dipupuk sejak dini sehingga di masa depan para generasi penerus bangsa mampu menjadi pemimpin berdedikasi tinggi dan menjunjung tugas dan tanggung jawab serta mampu memahami kebutuhan rakyatnya dalam menjalani keberlangsungan hidupnya. Wadah untuk pembinaan kepemimpinan generasi muda di lingkungan sekolah ialah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yang fungsinya memfasilitasi berbagai kegiatan-kegiatan siswa di sekolah.

OSIS merupakan organisasi yang sah di lingkungan sekolah, wajib dibentuk setiap sekolah sebagai perpanjangan dari tangan pemerintah dalam pembinaan generasi muda. Pada dasarnya didirikannya OSIS ialah diharapkan para siswa mampu meneruskan perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberi bekal keterampilan, kepemimpinan, keseragaman jasmani, kreativitas, patriotisme, kepedulian sosial dan kepribadian serta budi luhur.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS menghadapkan para pengurus OSIS dan anggota OSIS kepada masalah-masalah yang timbul akibat dari dinamika organisasi tersebut sehingga dapat melatih dan mengasah bakat kepemimpinan yang dimiliki siswa. Pembelajaran seperti itu diharapkan dapat dikembangkan oleh para siswa ketika melanjutkan perjalanan hidupnya.

OSIS mempunyai peran penting dalam pengenalan dunia organisasi kepada para siswa, bagi sekolah merupakan wadah kegiatan siswa diluar jam pelajaran, bagi masyarakat merupakan tempat bagi para siswa berkegiatan yang diharapkan dapat diterapkan ke dalam lingkungan tempat tinggal siswa tersebut. Perhatian serta dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua serta pihak-pihak terkait diperlukan agar proses pembinaan generasi muda dapat berjalan dengan baik. Dengan mengarahkan para siswa ke berbagai macam kegiatan yang positif seperti di atas, maka diharapkan selepas dari sekolah dapat menjadi bekal dalam melanjutkan kehidupannya di masa mendatang.

SMAN 4 Depok merupakan salah satu sekolah yang berada dekat dengan pusat kota. Siswa yang terdapat di dalamnya terdiri dari beraneka ragam budaya, agama dan


(14)

status sosial ekonomi yang berbeda. Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, SMAN 4 Depok juga memiliki OSIS sebagai wadah untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan siswa.

OSIS di SMAN 4 Depok memiliki berbagai macam kegiatan seperti LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) yang dapat mengembangkan bakat kepemimpinan siswa. LDKS merupakan pelatihan yang dtujukan untuk memberikan gambaran tentang OSIS mengenai pengorganisasian dan pengadministrasian. Dengan melatih dan mengasah bakat kepemimpinan maka diharapkan para siswa akan mampu menjalankan tugas sebagai pengurus harian OSIS maupun pengurus bidang atau seksi-seksi yang ada di tubuh OSIS.

Dalam pelaksanaan kegiatan OSIS seringkali masih ditemukan beberapa kendala. Berdasarkan pengamatan penulis ketika masih sekolah di SMAN 4 Depok, terkadang pihak sekolah terlalu membatasi ruang gerak OSIS dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan siswa. Padahal dukungan dari pihak sekolah sangat dibutuhkan untuk membantu perkembangan bakat siswa terutama bakat kepemimpinan. Kepercayaan yang diberikan kepada siswa dalam melaksanakan sebuah kegiatan diharapkan dapat memberikan rangsangan terhadap kemampuan kepemimpinan siswa.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok. Maka, skripsi ini berjudul “Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :


(15)

2. Kurangnya dukungan pihak sekolah dalam kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok. 3. Kegiatan-kegiatan OSIS yang dapat mengembangkan bakat kepemimpinan siswa. 4. Kurangnya upaya-upaya yang dilakukan sekolah dalam mengembangkan bakat

kepemimpinan siswa.

5. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan bakat kepemimpinan siswa.

C. Pembatasan Masalah

Kegiatan OSIS sangat beranekaragam dan tidak semua kegiatan dapat mengembangkan bakat kepemimpinan siswa. Agar penelitian ini terfokus, maka akan dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui program OSIS sebagai berikut:

1. Kurangnya dukungan pihak sekolah dalam kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok .

2. Kegiatan-kegiatan OSIS yang dapat mengembangkan bakat kepemimpinan siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan masalah yang diajukan adalah ”Bagaimana pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui data secara lengkapnya mengenai :


(16)

” Bagaimana bentuk kegiatan OSIS dalam pengembangan bakat kepemimpinan siswa di SMAN 4 Depok.”

F. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah, sebagai masukan dan informasi pembinaan kesiswaan. 2. Bagi guru, sebagai informasi untuk diterapkan dalam membina OSIS.

3. Bagi peneliti, memberikan informasi serta wawasan baru mengenai masalah kepemimpinan siswa di sekolah.

4. Bagi sekolah, sebagai informasi dan masukan dalam upaya pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui program OSIS.

BAB II


(17)

A. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah 1. Pengertian OSIS

OSIS lahir dengan spirit untuk menciptakan situasi belajar-mengajar di sekolah menjadi lebih baik. Sebelumnya, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat beragam corak dan bentuk organisasi siswa. Ada organisasi siswa yang dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa tersebut yang dibentuk oleh organisasi dari luar sekolah. Organisasi yang dibentuk dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah kepada hal-hal yang bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah. Akibatnya sekolah menjadi tempat yang tidak menguntungkan sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar

Sebelum kita membahas mengenai OSIS terlebih dahulu kita mengetahui mengenai latar belakang didirikannya OSIS. Di sekolah SLTP dan SLTA pada era 60an terdapat bermacam organisasi yang dapat dibedakan menjadi organisasi intra atau organisasi yang dibentuk oleh sekolah tersebut dan organisasi ekstra yang mempunyai hubungan dengan organisasi di luar sekolah. Dalam perkembangannya ada sebagian organsisasi ekstra yang bernuansa politis sehingga kurang menguntungkan bagi sekolah, sehingga menimbulkan loyalitas ganda yang dapat menimbulkan perpecahan, antara mengikuti peraturan sekolah atau organisasi yang dikendalikan dari luar sekolah.

Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi

yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah

yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS2.

Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan dengan memberikan keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. Oleh karena itu

2


(18)

pembangunan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang diterapkan melalui organisasi siswa intra sekolah (OSIS) perlu ditata secara teratur.

Sebagai wujud perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, pemerintah menetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut, yaitu :

1) Organisasi Kesiswaan

2) Latihan kepemimpinan siswa dan Pembina siswa 3) Kegiatan ekstrakurikuler

Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok.

a) Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar sekolah.

b) Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar-mengajar. c) Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan,

pikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.3

Dalam mendefinisikan OSIS kita perlu melihat dulu pengertian dari OSIS itu sendiri yang meliputi, sebagai berikut :

Secara semantis, organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah, yang masing-masing kata mempunyai pengertian :

a. Organisasi

Secara umum adalah kelompok kerjasama antar pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.

b. Siswa

Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah. c. Intra

3

Adang Rukhiyat, Solihin, M anajemen Pembinaan Ekstrakurikuler, (Jakarta: Pem erintah Propinsi DKI Jakart a DISORDA, 2004), h.32


(19)

Intra, berarti terletak di dalam dan diantara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.

d. Sekolah

Sekolah, adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar, yang dalam hal ini sekolah dasar dan sekolah menengah atau sekolah / madrasah yang sederajat4.

Secara organisasi OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian atau alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

Secara fungsional mempunyai makna dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan. Khususnya di bidang pembinaan kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala.

Secara sistemik OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai suatu sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.

Sedangkan Wahyosumidjo dalam bukunya mengatakan bahwa OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai atau sebagai salah satu jalur tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. OSIS bersifat intra sekolah, artinya OSIS sebagai organisasi pada suatu sekolah tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Oleh karena OSIS merupakan satu-satunya organisasi intra sekolah, maka setiap siswa otomatis menjadi anggota OSIS dari sekolah yang bersangkutan. Keanggotaanya secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.5

Dari berbagai penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa OSIS merupakan wadah kegiatan siswa dalam berorganisasi di sekolah yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS sekolah lain dan masa keanggotaanya berakhir pada saat siswa keluar dari sekolah tersebut.

4

Adang Rukhiyat, Solihin,...,h.33 5

Wahjosum idjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah(Tinjauan Teorit ik Dan Permasalahanya), (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005), h.244


(20)

2. Tujuan OSIS

Dalam pengembangan dan pembinaan generasi muda, tujuan didirikannya OSIS menurut Piet Sahertian ialah:

a. Mampu menyiapkan siswa kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberi bekal keterampilan, kepemimpinan, keseragaman jasmani, daya kreasi, patriotisme, kepribadian dan budi luhur b. Melibatkan siswa dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara serta

pelaksanaan pembangunan nasional.

c. Membina siswa berorganisasi untuk pengembangan kepemimpinan.6

3. Fungsi OSIS

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi tetap hidup dalam arti memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan itu, antara lain adalah :

a. Sumber daya b. Efisiensi c. Koordinasi d. Pembaharuan

e. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar f. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen

Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut, agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, perlu dipahami apa arti, peran, dan manfaat OSIS. Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS adalah sebagai berikut:

1) Wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi siswa dan menetapkan garis-garis program

2) Pelaksana kegiatan kesiswaan 3) Sarana komunikasi antar siswa

4) Wadah pengembangan potensi jati diri siswa sebagai calon ilmuwan dan intelektual yang berguna di masa depan

5) Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen, dan kepemimpinan siswa

6

Piet Sahert ian, Dimensi-Dimensi Administ rasi Pandidikan di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h.131


(21)

6) Pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan.7

Berkaitan dengan fungsi tersebut secara tersirat sebagi wadah, Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah dan wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur yang lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyata mandala. Tanpa saling bekerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS tidak akan berfungsi.

Tersirat pula fungsi OSIS sebagai motivator, Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakuakan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para Pembina, pengurus, mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu : menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang penting memberikan kepuasan terhadap anggota.

Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi inteleknya, yaitu kemampuan para Pembina, pengurus, dalam mempertahankan, meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator

Tersirat fungsi intelektual. Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu dapat diwujudkan.

7


(22)

Melalui fungsi OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut :

a) Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa b) Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air c) Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur

d) Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan

e) Meningkatkan keterampilan, kemandirian dan percaya diri f) Meningkatakan kesehatan jasmani dan rohani8

Sebagaimana ditetapkan di dalam keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/c/011992 Bab II pasal 3 ayat (3), bahwa tujuan pembinaan kesiswaan adalah meningkatkan peran serta dan inisiatif para siswa untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala, menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa terhadap pengaruh negatif, memantapkan kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum, meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni, menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara, meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat serta nilai-nilai 45, serta meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani. Untuk mewujudkan keberhasilan pembinaan kesiswaan telah ditetapkan 4 (empat) jalur pembinaan kesiswaan, salah satu di antara 4 (empat) jalur tersebut adalah OSIS. Oleh sebab itu OSIS merupakan bagian dari kebijaksanaan pendidikan nasional, dalam sektor kesiswaan sehingga secara operasional perlu dilaksanakan oleh setiap pengelola dan pelaksana pendidikan mulai dari tingkat pusat sampai daerah. Selama perjalanan OSIS sejak tahun 1986 sampai saat ini, ada diantara pengelola, pelaksana pendidikan, organisasi siswa, para siswa, bahkan masyarakat belum memahami arti dan pentingnya fungsi OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. OSIS sebagai sistem di dalamnya terkandung berbagai unsur yang saling terkait, seperti :

a. Arti dan makna OSIS

b. Fungsi, Tujuan dan hasil-hasil yang diharapkan dari OSIS c. Struktur organisasi. Kepengurusan, mekanisme dan tata kerja

serta anggaran dasar sebagai pedoman yang perlu

8


(23)

dilaksanakan. Persoalan-persoalan yang dihadapi selama ini dan langkah-langkah yang diambil dalam rangka mengatasi persoalan.

Disadari sepenuhnya bahwa tingkat keberhasilan OSIS banyak dipengaruhi oleh peranan semua unsur, seperti aparatur sekolah, keberadaan sarana-prasarana, pengakuan dan reaksi yang datang dari para siswa, orang tua dan masyarakat. Indikasi keberhasilan OSIS dapat dilihat dari beberapa aspek :

1. Terselenggaranya OSIS yang dinamis, dalam arti OSIS mampu menggerakan seluruh kekuatan yang ada di dalamnya, seperti para Pembina, perwakilan kelas, pengurus, orang tua siswa, seluruh siswa dan masyarakat, sehingga program OSIS dapat terlaksana dengan baik. OSIS juga mampu memberi dan memenuhi perkembangan dan persoalan yag timbul dimana OSIS berperan dalam meredam dan mencegah.

2. Dengan terciptanya OSIS sebagaimana disebut di atas diharapkan : a. Macam-macam latihan kepemimpinan .

b. Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. c. Budi pekerti luhur

d. Pengetahuan dan keterampilan e. Kesehatan jasmani dan rohani

f. Kepribadian yang mantap dan mandiri

g. Rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

h. Lingkungan sekolah yang aman, tertib, indah, kekeluargaan antar sesama siswa, hubungan antara siswa dengan guru, kepala sekolah dengan siswa, selalu saling memberi bantuan dan hubungan timbal balik antara masyarakat dengan sekolah yang sangat akrab.9

Dalam sebuah organisasi seperti OSIS ada beberapa indikasi yang dapat menunjukan keberhasilan OSIS ialah sebagai berikut :

1) Di antara ruang-ruang yang ada di suatu sekolah terdapat ruang OSIS. Di dalam ruang tersebut dapat dibaca/dilihat struktur organisasi dan kepengurusan OSIS, program kerja, dan berbagai macam piagam penghargaan yang diperoleh sebagai hasil prestasi yang dicapai.

2) Keterlibatan pengurus OSIS, anggota OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan masyarakat, seperti memperingati hari-hari besar nasional, macam-macam kegiatan lomba, kegiatan sosial seni budaya, dan sebagainya. 3) Diselenggarakan pelatihan kepemimpinan bagi para pengurus, perwakilan kelas

dan anggota, anggota, baik lingkungan sekolah maupun kabupaten / provinsi 4) Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah dalam berbagai macam

kegiatan olahraga, seni, pramuka, dan sebagainya.

9


(24)

5) Terbentuknya kelompok-kelompok belajar, forum membaca di tingkat sekolah maupun antar sekolah.

6) Terbinanya dengan baik pelatihan upacara bendera di sekolah

7) Diselenggarakannya latihan lomba baris-berbaris pada hari-hari tertentu secara terencana dan terus-menerus

8) Dilaksanakannya 8 (delapan) materi pembinaan kesiswaan secara terencana dan bekelanjutan.

9) Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar sesama siswa, antar pejabat, hubungan dengan guru, kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat

10)Terwujudnya sekolah sebagai wawasan wiyatamandala.10

Dari penjelasan diatas bahwa OSIS dikatakan berhasil ialah OSIS yang mempunyai ruang OSIS yang didalamnya terdapat informasi-informasi kegiatan OSIS, struktur kepengurusan, dan sebagainya. Perayaan hari-hari besar nasional dan agama yang di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan seperti lomba-lomba. Terjalinnya kerjasama dengan sekolah lain dalam bidang olahraga, seni dan pramuka. Dilaksanakannya pelatihan kepemimpinan seperti LDKS.

4. Struktur OSIS

Sebagai organisasi yang sah di sekolah OSIS mempunyai struktur kepengurusan yang terdiri dari Pembina OSIS, Perwakilan Kelas, dan Pengurus OSIS, yaitu sebagai berikut :

a. Pembina OSIS

1) Pembina OSIS terdiri dari :

a) Kepala sekolah, Sebagai Ketua.

b) Wakil Kepala Sekolah, sebagaim wakil ketua

c) Guru, sebagai Anggota, Sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian tiap tahun pelajaran

2) Rincian Tugas

a) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolahnya.

b) Memberikan nasehat kepada perwakilan kelas dan pengurus

c) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan surat keputusan kepala sekolah.

d) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan surat keputusan kepala sekolah.

e) Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan Progeram OSIS. f) Menghadiri rapat-rapat OSIS

g) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS b. Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK)

10


(25)

1) Perwakilan Kelas (PK) keanggotaannya diambil dari perwakilan kelas masing-masing yang diwakili oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) siswa. 2) Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) terdiri dari

a) Ketua b) Wakil ketua c) Sekretaris

d) Kordinator kelas 1, 2, dan 3 (kelas setiap jenjang) e) Anggota terdiri dua orang dar tiap kelasnya. 3) Rincian Tugas

a) Memilih badan pegurus harian (BPH) OSIS

b) Menyusun anggaran rumah tangga (ART) OSIS sebagai penjabaran dari anggaran dasar (AD)

c) Menyusun garis besar program kerja (GBPK) untuk dijadikan pedoman kerja OSIS

d) Menilai kerja OSIS

e) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir masa jabatannya

f) Mempertanggungjawabkan segala tugas MPK kepada Kepala Sekolah selaku ketua Pembina

c. Pengurus OSIS

1) Susunan pengurus OSIS terdiri atas a) Ketua dan Wakil Ketua

b) Sekretaris dan Wakil Sekretaris

c) Bendahara dan Wakil Bendahara (nomor satu sampai dengan tiga disebut badan pengurus harian BPH)

d) Ketua-ketua Bidang (jumlahnya tujuh bidang)

e) Ketua-ketua Seksi (jumlahnya sesuai dengan kebutuhan) 2) Syarat pengurus OSIS

a) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa b) Bersih, Transparan dan Profesional

c) Jujur, tanggung Jawab, Pintar, Kreatif, Setia Kawan,

d) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru dan teman

e) Memiliki bakat sebagai pemimpin

f) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai g) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya

tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS h) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan Kelas

i) Khusus untuk ketua OSIS SLTA, ditambah persyaratan: 1) Mempunyai kemampuan berpikir yang jernih

2) Memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya

j) Tidak duduk di kelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir. Sedangkan kewajiban pengurus OSIS dalam menjalankan roda organisasi ialah sebagai berikut :


(26)

1) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS, serta GBPK yang disusun MPK

2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya 3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif

4) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pembina OSIS, MPK dan tembusannya kepada perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya

5) Selalu berkonsultasi dengan Pembina

Adapun struktur dan rincian tugas pengurus OSIS dapat dijabarkan sebagai berikut : 1) Ketua

a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana b) Mengkordinasikan semua aparat kepengurusan

c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan

d) Memimpin rapat

e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat

f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan 2) Wakil ketua

a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan

b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan c) Menggantikan ketua jika berhalangan

d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya

e) Wakil ketua I bersama dengan wakil sekretaris I mengkoordinasi 4 seksi I,II,III dan IV, wakil ketua II bersama Wakil sekretaris II mengkoordinasi 4 seksi V,VI,VII dan VIII

3) Sekretaris

a) Memberi saran / masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan b) Mendampingi ketua dalam setiap memimpin rapat

c) Menyiarkan, mendistribusikan, dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan

d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan e) Bersama ketua menandatangani setiap surat

f) Bertanggung jawab atas tertib organisasi

g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris 4) Wakil Sekretaris

a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan

c) Masing-masing wakil sekretaris membantu para wakil mengkordinir seksi I,II,III dan IV dan seksi V,VI,VII dan VIII

5) Bendahara dan Wakil Bendahara

a) Bertanggungjawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan

b) Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan/pengeluaran uang untuk dipertanggungjawabkan


(27)

d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala

6) Ketua Bidang

a) Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan bidang yang menjadi tanggungjawabnya

b) Melaksanakan kegiatan bidang yag telah diprogramkan c) Memimpin rapat bidang

d) Menetapkan kebijaksanaan bidang dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat

e) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bidang kepada ketua

7) Ketua Seksi

a) Bertanggungjawab atas kegiatan seksi yang menjadi tanggungjawabnya b) Melaksanakan kegiatan seksi yang telah diprogramkan

c) Mengusulkan kegiatan seksi

d) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanan kegiatan seksi kepada ketua bidang.11

Adapun pokok-pokok kegiatan OSIS disetiap bidang-bidangnya ialah sebagai berikut : 1. Bidang pembinaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain

a) Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing b) Memperingati hari-hari besar agama

c) Mengadakan kegiatan lomba yang bersifat keagamaan lainnya d) Dan kegiatan lainnya

2. Bidang pembinaan prestasi akademis, yaitu antara lain: a) Mengadakan lomba-lomba pelajaran

b) Mengikujti kegiatan workshop, seminar, atau diskusi panel yang bernuansa IPTEK

c) Mengadakan pameran hasil penelitian, karya, dan keterampilan d) Mengadakan media komunikasi OSIS

e) Dan kegiatan lainnya

3. Bidang pembinaan kepribadian dan wawasan kebangsaan, antara lain

a) Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari senin pagi dan hari sabtu sore, serta hari-hari libur besar nasional.

b) Melaksanakan bakti sosial/masyarakat

c) Memelihara kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah d) Dan kegiatan lainnya

4. Bidang pembinaan kehidupan berdemokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, dan lingkungan hidup antara lain

11


(28)

a) Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS dengan tugas dan fungsi masing-masing

b) Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa

c) Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi dan debat d) Dan kegiatan lainnya

5. Bidang pembinaan keterampilan dan kewirausahaan antara lain.

a) Meningkatkan keterampilan dalam menciptakan suatu barang yang lebih berguna

b) Meningkatkan keterampilan dalam bidang jasa

c) Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produksi

d) Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN)/ pengalaman kerja lapangan e) Dan kegiatan lainnya

6. Bidang pembinaan olahraga dan kualitas kesehatan, antara lain

a) Meningkatkan kesadaran hidup sehat di lingkungan sekolah rumah dan masyarakat

b) Melaksanakan unit kesehatan sekolah c) Melaksanakan kegiatan kepalangmerahan d) Meningkatkan kesehatan mental

e) Melaksankan senam kebugaran

f) Melaksanakan lomba pertandingan berbagai macam olah raga g) Dan kegiatan lainnya

7. Bidang pembinaan seni budaya antara lain

a) Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang seni budaya b) Menyelenggarakan sanggar berbagai macam seni

c) Meningkatkan daya cipta seni

d) Meningkatkan apresisasi dan kreasi seni melalui pementasan dan pameran e) Dan kegiatan lainnya12

B. Pengertian dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Kepemimpinan

1. Pengertian Bakat

Dalam kamus psikologi lengkap bakat atau talent ialah suatu bentuk kemampuan khusus, seperti kemampuan musikal yang diwarisi orang tua dan memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai suatu tingkat yang tinggi13.

12

Adang ruhiyat ,………….., 44-45 13

J.P. Chaplin, Penerjemah :Dr. Kart ini Kart ono, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakart a: Rajawali Press, 2006), h. 501


(29)

Bakat menurut S.C. Utami Munandar ialah bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud14.

Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia bakat ialah dasar (kepandaian, sifat dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir15.

Jadi dapat diartikan bahwa bakat ialah kemampuan yang dimiliki individu sejak lahir yang dipengaruhi oleh sifat bawaan orang tua yang masih perlu dilatih dan dikembangkan lagi. Bakat sebagai kemampuan yang dibawa sejak lahir dan hasil kebakatan sangat ditentukan oleh lingkungan, budaya dan kebutuhan di mana si anak hidup. Sebagai contoh misalkan seorang anak yang mempunyai bakat untuk memecahkan masalah tidak akan berkembang jika di lingkungan anak berada tidak ada masalah.

Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, namun banyak dari mereka yang tidak mengetahui dan menyadari akan bakat dan kemampuan yang mereka miliki tersebut. Sehingga terkadang mereka tidak peduli akan kemampuan yang dimilikinya karena menggangap kemampuan yang dimilikinya bukanlah sesuatu hal yang perlu dikembangkan dan dilatih. Oleh karena itu dalam hal ini peran orang tua ataupun guru sangatlah penting.

Peranan orang tua dan guru dalam menangkap sinyal bakat-bakat terpendam yang dimiliki anaknya maupun peserta didiknya, karena dengan memberikan perhatian lebih maka diharapakan agar memberikan kesadaran kepada anak dan peserta didik bahwa mereka mempunyai potensi yang dapat dikembangkan dan dilatih. Selain memberikan kesadaran akan potensi yang dimilikinya, orang tua dan guru juga harus memberikan motivasi kepada anak dan peserta didiknya agar senantiasa mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat diwujudkan di kemudian hari kelak.

14

S.C. Ut am i M unandar, M engembangkan Bakat dan Kreativit as Anak Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 1992), h. 17

15

Tim Penyusun Kam us Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pust aka, 1995), h.14


(30)

Untuk mengetahui dan mengenal anak yang berbakat, kita harus mengenal terlebih dahulu ciri-ciri anak tersebut. Dan diantara ciri-ciri anak yang berbakat itu ialah :

a. Membaca pada usia lebih muda

b. Membaca lebih cepat dan lebih banyak. c. Memiliki perbendaharaan kata yang luas.

d. Mempunyai minat yang luas terhadap masalah “dewasa”. e. Mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri.

f. Menunjukan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal. g. Memberi jawaban-jawaban yang baik.

h. Dapat memberikan banyak gagasan i. Luwes dalam berpikir.

j. Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan . k. Mempunyai pengamatan yang tajam.

l. Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang terhadap tugas atau bidang yang diminati

m. Berpikir kritis juga terhadap diri sendiri n. Senang mencoba hal-hal baru

o. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi p. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah. q. Cepat menangkap hubungan-hubungan (sebab-akibat).

r. Berperilaku terarah kepada tujuan. s. Mempunyai daya imajinasi yang kuat t. Mempunyai banyak kegemaran (hobi). u. Mempunyai daya inngat yang kuat. v. Tidak cepat puas dengan prestasinya.

w. Peka (sensitif) dan menggunakan firasat (intuisi)

x. Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.16

Setelah megetahui ciri-ciri di atas tugas orang tua yang selanjutnya adalah memberikan motivasi dan menciptakan kondisi yang memungkinkan anak atau siswa berkembang secara optimal sesuai taraf kebakatannya. Selain harus diketahui oleh orang tua dan guru, ciri-ciri di atas juga dapat dipahami dan diamati oleh lembaga-lembaga lain yang bergerak dalam bidang pendidikan karena dengan memahami ciri-ciri tersebut usaha untuk mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak atau siswa dapat dilakukan lebih proporsional.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bakat

16


(31)

Bakat yang terdapat dalam diri seseorang mempunyai pengaruh besar terhadap proses dan hasil belajar orang tersebut. Hampir tak ada orang yang membantah bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Oleh karenanya untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah atau jurusan keahlian tertentu tanpa lebih dulu mengetahui bakat yang dimilikinya merupakan langkah yang kurang tepat. Pemaksaan kehendak terhadap seorang anak atau siswa, serta ketidaksadaran terhadap bakatnya sendiri sehingga ia memilih jurusan keahlian tertentu yang sebenarnya bukan bakatnya akan berpengaruh terhadap kerja akademik atau prestasi belajarnya .

Sehubungan dengan hal di atas, maka ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bakat seseorang menurut Enung Fatimah , faktor-faktor tersebut ialah :

a. Anak itu sendiri, misalnya, anak itu kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan bakatnya.

b. Lingkungan anak, misalnya, orang tua kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang dibutuhkan anak, atau ekonominya cukup tinggi, tetapi kurang memeberi perhatian terhadap pendidikan anaknya.17

3. Pengertian Kepemimpinan

Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari kepemimpinan baik menyangkut kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial. Selama menjalani masa hiduupnya pasti seorang manusia telah melewati sebuah peran sebagai orang yang dipimpin maupun menjadi seorang pemimpin. Terdapat banyak pendapat para ahli yang memaknai mengenai kepemimpinan, dari berbagai pendapat tersebut ialah sebagai berikut. Definisi kepemimpinan menurut Stogdil (1974) dalam Husaini Usman ialah (1) fokus dari proses kelompok, (2) penerimaan kepribadian seseorang, (3) seni mempengaruhi perilaku, (4) alat untuk

17

Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan :Perkem bangan Pesert a Didik,( Jakarta : Pustaka Set ia 2008). h.73


(32)

mempengaruhi perilaku, (5) suatu tindakan perilaku, (6) bentuk dari ajakan (persuasi), (7) bentuk dari relasi yang kuat, (8) alat untuk mencapai tujuan, (9) akibat dari interaksi, (10) peranan yang diferensial, dan(11) pembuat struktur.

Menurut Yukl (1987), beberapa definisi yang dianggap cukup mewakili selama seperempat abad adalah sebagai berikut.

a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).

b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu dan beberapa tujuan tertentu. c. Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan

struktur dalam harapan dan interaksi.

d. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.

e. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. f. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberikan arti (pengarahan

yang berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.

g. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberikan kontribusi yang efektif terhadap orde sosial, serta yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya.

Kepemimpinan menurut surat keputusan badan administrasi kepegawaian Negara no. 27/KEP/1972 ialah kegiatan untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dibawa turut serta dalam suatu pekerjaan. Kepemimpinan menurut surat edaran kepala badan administrasi kepegawaian Negara no. 02/SE/1980 ialah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara optimal.18

Para ahli dari dalam negeri juga punya pandangan tersendiri dalam mendefinisikan arti dari kepemimpinan, berikut beberapa pengertian mengenai kepemimpinan :

1) Sutisna (1993) merumuskan kepemimpinan sebagai “ proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu”.

2) Soepardi (1988) mendefinisikan kepemimpinan sebagai “ kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah,

18

Husaini Husman, M anajemen : t eori, prakt ik, dan riset pendidikan, (Jakarta: Bum i Aksara, 2008)h. 273


(33)

melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dalam maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien19

3) Kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin untuk mengarahkan , mempengaruhi, dan menjelaskan kepada bawahan , berinisiasi dan memelihara kekompakan kelompok, sikap konsisten agar setiap anggota dapat memberikan sumbangan secara efektif kepada organisasi demi tercapainya tujuan.20

4) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.21

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.22Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia yaitu, hubungan mempengaruhi (dari pemimpin), dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikut atau bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Para pengikut terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinnya, dan bangkitlah secara spontan rasa ketaatan kepada pemimpin.23

Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen tidak lain merupakan suatu kiat atau kewibawaan yang mampu menggerakan orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi sehingga menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.24 Dalam satu situasi kepemimpinan dapat dilihat adanya unsur-unsur sebagai berikut:

1) Orang-orang yang dapat mempengaruhi atau menggerakan orang lain.

19

E. M ulyasa, , M anajemen Berbasis Sekolah, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2005)Cet .,ke-9 h.107-108

20

Bedjo Sujanto, M anajemen Pendidikan Berbasis Sekolah M odel Pengelolaan Sekolah Di Era Ot onomi daerah, (Jakarta:Agung set o,2007)Cet .,ke-1h.67

21

M .Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2005)h.26

22

T.Hani Handoko, M anajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE 2003)Cet .,ke-16 h.294-295 23

Kartini Kartono, Pemim pin Dan Kepemimpinan Apakah Kepemimpinan Abnorm al It u?, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001)Cet.,ke-9 h.2

24


(34)

2) Orang-orang yang mendapat pengaruh dari orang lain.

3) Adanya serangkaian tindakan-tindakan dalam mencapai tujuan.

Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.25

Sedangkan Hersey dan Blanchard dalam sudjana menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses penerapan fungsi untuk mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam situasi tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut :

L = f (l, f, s) Keterangan :

L = leadership (kepemimpinan) f = function (fungsi)

l = leader (pemimpin)

f = follower (pengikut/yang dipimpin) s = situation (situasi)26

Dari beberapa penjelasan beberapa tokoh mengenai definisi kepemimpinan dapat dikatakan bahwa kepemimpinan ialah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, membimbing, mengkordinir individu lainnya dalam proses pencapain tujuan organisasi. Sebuah kepemimpinan di dalamnya juga terdapat beberapa unsur seperti pemimpin, orang yang dipimpin serta sebuah situasi atau keadaan di dalam suatu organisasi.

4. Pengertian Bakat Kepemimpinan

Bakat kepemimpinan seperti yang sudah dijelaskan di atas dapat diartikan sebagai kemampuan individu atau seseorang dalam mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh sifat bawaan orang tua yang masih perlu dilatih dan dikembangkan lagi. Pengertian lain dari bakat kepemimpinan ialah kemampuan individu atau seseorang dalam memberikan bimbingan arahan dan petunjuk kepada orang lain untuk masud dan tujuan tertentu.

25

Nanang Fatah, Landasan M anajemen Pendidikan, (Bandung: Rem aja Rosdakarya, 2006), h.88 26

D. Sudjana S, M anajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah Dan Pengembangan Sumber Daya M anusia, (Bandung: Falah Product ion.2000),h.22


(35)

Keberadaan bakat kepemipinan ini sudah ada sejak lahir namun sangat ditentukan faktor budaya, lingkungan dan kebutuhan. Kemampuan atau kecakapan khusus yang dimiliki seseorang memungkinkan dia dapat berhasil mempengaruhi anggotanya. Kemampuan mempengaruhi dari para pemimpin, membuat mereka dengan penuh kerelaan menerima tanggung jawab dan giat ambil bagian secara aktif pada setiap kegiatan dalam kelompok atau organisasi. Jadi, bakat kepemimpinan adalah kemampuan atau kecakapan khusus seseorang dalam proses pemberian bimbingan atau teladan kepada orang-orang dalam organisasi formal guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa dalam kegiatan OSIS

Kegiatan OSIS yang dilaksanakan di sekolah dapat dibagi atas 2 macam kegiatan, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Contoh kegiatan rutin adalah melaksanakan peringatan hari besar agama, peringatan hari nasional, latihan dasar kepemimpinan, peringatan hari jadi sekolah, dan masa orientasi siswa baru. Sedangkan untuk kegiatan insidentil seperti pentas seni, classmeeting, kolaborasi ekstrakurikuler, seminar lingkungan hidup, dan bakti social.

Salah satu kegiatan rutin OSIS adalah LDKS (latihan dasar kegiatan siswa) merupakan pelatihan dasar kepemimpinan yang diberikan kepada siswa calon pengurus OSIS. Metode pelatihan dalam LDKS ialah menggunakan PENTALOKA (penataran dan lokakarya). Prinsip dasar yang dijadikan pegangan dalam LDKS ialah bahwa setiap peserta dinilai sebagai individu yang memiliki minat dan bakat yang dapat dikembangkan sebagai sumber daya manusia. Oleh karenanya setiap peserta dituntut untuk mengembangkan potensinya dengan mempelajari apa yang belum diketahui dan atau dikuasainya.27

C. Kerangka Konsep .

OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai atau sebagai salah satu jalur tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. OSIS bersifat intra sekolah, artinya OSIS sebagai organisasi pada suatu sekolah

27


(36)

tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. OSIS juga bertujuan mempersiapkan siswa kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberi bekal keterampilan, kepemimpinan, keseragaman jasmani, daya kreasi, patriotisme, kepribadian dan budi luhur.

Lemahnya dukungan dari pihak-pihak terkait seperti guru bidang studi,kepala sekolah, dan orang tua murid dapat menjadi penghambat bagi kegiatan OSIS. Rendahnya kepercayaan yang diberikan oleh pihak sekolah kepada siswa dalam menyalurkan aspirasinya juga dapat menghambat proses pengembangan bakat kepemimpinan siswa.

Bakat kepemimpinan siswa dapat dikembangkan melalui kegiatan OSIS. Kegiatan OSIS akan berlagsung dengan baik apabila mendapat dukungan dari berbagai pihak terkait sehingga dapat mengoptimalkan kegiatan OSIS.

Mengingat betapa pentingnya peran OSIS dalam proses pengembangan bakat kepemimpinan siswa maka sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak terkait seperti guru bidang studi,kepala sekolah, dan orang tua murid. Kegiatan OSIS yang menjadi wahana kegiatan siswa akan menghadapkan siswa terhadap dinamika organisasi serta masalah-masalah yang timbul dalam setiap pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga diharapkan dapat menjadi proses pengembangan bakat kepemimpinan siswa tersebut. Melakukan studi banding ke OSIS sekolah lain juga dapat membantu dalam mengembangkan OSIS di sekolah tersebut.

Dan untuk mempermudah dalam menjelaskan pernyataan diatas dapat dilihat dari diagram kerangka konsep sebagai berikut.

BAB III


(37)

Dalam BAB III ini akan dibicarakan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian serta prosedur pelaksanaanya, yang meliputi desain dan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian dan teknik pengumpulan data.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari kenyataan objek yang diteliti. .

B. Teknik Penelitian

Untuk memperoleh data-data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan, digunakan metode penelitian deskriptif analisis melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, kedua penelitian tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

Penulis melakukan pengambilan data yang diperoleh dari kepustakaan yang ada kaitannya dengan bahan permasalahan yang sedang dibahas berupa buku-buku mengenai bakat kepemimpinan.

2. Penelitian Lapangan

Penulis melakukan penelitian langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam memperoleh data-data yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian ini maka penulis melakukan penelitian langsung di SMA N 4 Depok. Dan waktu penelitian dilaksanakan sejak September-Oktober 2010, terhitung dari pengajuan judul skripsi sampai dengan pelaporan hasil penelitian.

D. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data yang tertuang dalam item-item pertanyaan yang terangkum dan dihasilkan dalam bentuk kuesioner. Jawaban responden atas pertanyaan kuesioner akan menjadi data pokok untuk melihat pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMA 4 Depok.


(38)

Laporan atau data-data yang dikeluarkan oleh pihak sekolah dan literatur-literatur kepustakaan seperti buku majalah serta sumber lainya yang berkaitan dengan materi skripsi ini. Untuk memudahkan penelitian ini, karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. Maka peneliti akan mengambil populasi dan sampel dari 30 orang pengurus OSIS siswa kelas X dan XI untuk menentukan sasaran penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Quesioner

Sekumpulan pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup dengan pilihan yang sudah disediakan pertanyaan yang diajukan oleh penulis yang berhubungan dengan pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS. Dan yang menjadi responden ialah siswa-siswi yang telah menjadi pengurus OSIS dan pengurus OSIS menggunakan skala Likert, dengan lima alternatif jawaban, yaitu: Sangat setuju, Setuju, Ragu-Ragu, Tidak setuju, dan sangat tidak setuju atau menyesuaikan kondisi pertayaan yang ada.

2. Interview

Interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai. Dalam hal ini penulis memperoleh informasi dari terwawancara (intervieweer) pada kesempatan tersebut ialah tenaga kependidikan (Kepala Sekolah, dan pembina OSIS) tentang program osis dalam mengembangkan bakat kepemimpinan.

3. Dokumentasi

Yaitu menyelidiki dokumen-dokumen tertulis untuk memperoleh data tentang OSIS SMA N 4 Depok .

F. Teknik Pengolahan Data & Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya ialah pengolahan data dan analisa data sebagaimana dikemukakan di atas. Pengumpulan


(39)

data dalam penelitian ini menggunakan instrument antara lain wawancara dan angket. Tiap-tiap instrument tersebut berguna untuk melengkapi data yang satu dengan yang lainnya. Untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul maka dapat digunakan analisa kualitatif. Sedangkan data yang diperoleh melalui angket dianalisa secara kuantitatif melalui beberapa tahapan yaitu :

1. Editing, memeriksa data yang diserahkan pada responden. Jadi, setelah angket diisi oleh responden dan diserahkan pada penulis kemudian diperiksa satu-persatu bila ada jawaban yang diragukan maka penulis akan menghubungi kembali responden untuk menyempurnakan jawabannya.

2. Coding, setelah data-data di edit maka langkah selanjutnya ialah melakukan pengkodean dan pengelompokan data-data tersebut berdasarkan kategori pembahasan.

3. Tabulating, memindahkan jawaban yang ada dalam angket dan telah dikelompokan dalam bentuk tabel frekuensi. Ini untuk memudahkan penulis dalam mengolah data yang telah diedit. Tabulating bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dari setiap item yang penulis kemukakan.

Data yang diperoleh dilapangan kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu suatu proses pemecahan masalah yang menggambarkan objek yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh pada saat meneliti yang kemudian hasilnya dijadikan sebuah kesimpulan.

Hal yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah mengenai pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok. Dalam menghitung data-data yang diperoleh penulis menggunakan rumus sebagai berikut: P = x 100%

Keterangan : P = Presentase 100% = Nilai Konstan F = Frekuensi Jawaban

N = Jumlah Responden28

28

Anas sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakart a: Raja Grafindo Persada,2004 ) Cet .,ke-14h.43

F N


(40)

Sedangkan untuk menyimpulkan tentang “Pengembangan Bakat Kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok” penulis menggunakan statistik deskriptif yakni melalui mean (rata-rata) yang didapatkan melalui rumus prosentase sebagai berikut:

M = NH NS

X 100 % Keterangan:

Mean: Rata-rata NS : Nilai Skor NH : Nilai Harapan

100 : Adalah Bilangan Tetap

Sedangkan untuk mengukur kecenderungan interpretasi terhadap “Pengembangan Bakat Kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok” dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Untuk memberikan interprestasi atau nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interprestasi sebagaimana yang dikemukakan Suharsimi Arikunto sebagaimana dikutip oleh Ratna Sari dalam skripsinya yang berjudul “ Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Professional Guru IPS Terpadu Di MTs Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir Pamulang “ , sebagai berikut:

No Katagori Interpretasi Nilai Interval

1 Berkembang (B) 76 - 100 %

2 Cukup Berkembang (CB) 51 - 75 % 3 Kurang Berkembang (KB) 26 - 50 % 4 Tidak Berkembang (TB) 0 - 25 % Keterangan:

1. Berkembang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76 -100% 2. Cukup Berkembang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 51-75% 3. Kurang Berkembang, jika nilai yang diperoleh kurang dari 26 -50%


(41)

4. Tidak Berkembang, jika nilai yang diperoleh kurang dari 0- 25 %.29

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel penelitian

Indikator

Butir Soal

Jumlah

Pengembangan bakat

kepemimpinan siswa

melalui kegiatan

OSIS

1.

OSIS

a.

Tujuan

b.

Fungsi

c.

Kegiatan

2.

Bakat kepemimpinan

a.

Ciri-ciri

b.

Faktor pendukung

1,2,3,4,5,6,7,8,9,

10,11

12,13,14,15,16,17

,18,19,20,

21,22,23,24

25,26,27

28,29,30

11

9

4

3

3

29

Sari, Ratna, Persepsi Sisw a Terhadap Kompetensi Professional Guru Ips Terpadu Di M ts Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir Pamulang,Skripsi UIN syahid JAKARTA (jakart a:perpustakaan utama uin syarif hidayatullah,2010), h-35


(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum objek penelitian 1. Sejarah singkat

Sejak Depok ditetapkan sebagai kota pemukiman pada tahun 1977 maka perkembangan pemukiman baru di Depok, Cimanggis dan sekitarnya kian hari berkembang dengan pesatnya. Pesatnya perkembangan pemukiman di Depok, sudah barang tentu membutuhkan pula sarana pendukung bagi kebutuhan masyarakat terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan,sosial, dan sebagainya.


(43)

Untuk sarana pendidikan, khusus sekolah menengah negeri sampai pertengahan tahun 1992, wilayah Depok baru memiliki 3 ( Tiga ) buah Sekolah Menengah Umum Negeri yakni :

1. SMA NEGERI 1 DEPOK berlokai di Jln. Nusantara Depok I

2. SMA NEGERI 2 DEPOK berlokasi di Jln. Gede Raya Perumnas Depok II Timur

3. SMA NEGERI 3 DEPOK berlokasi di Jln. Raden Saleh Depok II Tengah. Dengan 3 ( Tiga ) buah SMA Negeri di DEPOK belum mampu menampung minat siswa lulusan SLTP di wilayah Depok yang ingin melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri .

Untuk itulah pada tahun 1992 SMA Negeri 1 Cimanggis didirikan sebagai Filial dari SMA Negeri 2 Depok. Pada Tahun 1994 tepatnya tanggal 22 Desember 1994, melalui surat keputusan Pemerintah Jawa Barat No. 0260/0/1994, secara resmi berdirilah SMA Negeri 1 Cimanggis diresmikaan oleh kantor wilayah departemen pendidikan propinsi jawa barat , ketika kota Depok berdiri secara Otonomi.

Maka Daerah Cimanggis yang semula merupakan bagian dari Kabupaten Bogor, dialihkan menjadi wilayah kota Depok. Maka pada tahun 2001 SMA Negeri 1 Cimanggis berubah nama menjadi SMA Negeri 4 Depok, alamat : Jln. Jeruk Raya No 1 Komplek Sukatani Permai Cimanggis Depok Jawa Barat.

2. Identitas Sekolah

a. Nama sekolah : SMA NEGERI 4 DEPOK

b. Alamat Sekolah : Jl.Jeruk Raya No.1 PSP Tapos Depok c. No. Telp / Fax : 021 8743464 / ( 021) 87743053 d. Website / e-mail : www.sman4depok.com

e. E-mail : sman4depok_sktn@yahoo.com

f. Kelurahan Desa : Sukatani

g. Kecamatan : Tapos

h. Kota : Depok

i. Provinsi : Jawa Barat


(44)

k. Nomor Statistik Sekolah : 301020521010 / NIS : 300280 / NPSN

20229166 3. VISI dan MISI

a. Visi SMA N 4 Depok : Menjadi SMA Negeri yang berkualitas nasional pada tahun 2010 dan mitra terdepan untuk mewujudkan Kota Depok sebagai kota pendidikan yang berwawasan lingkungan.

b. Misi SMA N 4 Depok :

1) Membangun kerjasama yang sinergik dengan semua stake holder

sekolah.

2) Mendorong terciptanya iklim kerja dan pembelajaran yang kondusif.

3) Menumbuh kembangkan peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah ( PMPBS ).

4) Meningkatkan mutu proses dan produk pembelajaran. 5) Membina kegiatan ekstrakurikuler yang berkualitas.

6) Melengkapi dan memfungsikan sarana pembelajaran yang efektif.

4. OSIS SMA N 4 Depok

OSIS SMA N 4 Depok merupakan satu-satunya organisasi kesiswaan yang berada di lingkungan sekolah. Tujuan didirikannya OSIS adalah untuk melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa. Kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dapat dibagi atas 2 macam kegiatan, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Contoh kegiatan rutin adalah melaksanakan peringatan hari besar agama, peringatan hari nasional, latihan dasar kepemimpinan, peringatan hari jadi sekolah, dan masa orientasi siswa baru. Sedangkan untuk kegiatan insidentil seperti pentas seni, classmeeting, kolaborasi ekstrakurikuler, seminar lingkungan hidup, dan bakti sosial. Sementara itu susunan pengurus OSIS terdiri atas Pengurus Inti dan beberapa Seksi.


(45)

Kepengurusan OSIS ini selalu diganti setiap tahun karena siswa kelas XII diharapkan tidak disibukkan dengan kegiatan ini karena mereka harus lebih konsentrasi untuk persiapan ujian akhir. Semoga OSIS akan selalu tetap maksimal dalam mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya dalam menjalankan kegiatannya, karena dari organisasi di tingkat sekolah ini kelak akan lahir calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.

B. Deskripsi Data

Angket yang telah disusun dan disebarkan kepada 30 orang pengurus OSIS di SMA 4 Depok mengenai pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS. Setelah itu, data diedit dan ditabulasikan untuk selanjutnya dihitung dalam bentuk persentase, maka hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Tabel 2

Kegiatan OSIS Melatih Kemampuan Berpendapat Anda

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

1 Sangat setuju 11 36.67 %

Setuju 19 63.33 %

Ragu-ragu - -

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 36.67% responden menyatakan sangat setuju dan 63.33 % setuju bahwa Kegiatan OSIS melatih kemampuan berpendapat siswa. Kesimpulan bahwa seluruhnya setuju dengan kegiatan OSIS dapat melatih kemampuan berpendapat siswa. Kemampuan berpendapat seorang anggota OSIS diharapkan dapat memberikan masukan-masukan yang berarti dalam setiap kegiatan OSIS sehingga


(46)

dinamika organisasi di dalam OSIS akan memberikan warna demi tercapainya tujuan OSIS.

Tabel 3

Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kreativitas Anda

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

2 Sangat setuju 10 33.33 %

Setuju 15 50 %

Ragu-ragu 3 10 %

Tidak setuju 2 6.67 %

Sangat tidak setuju - -

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 33.33% responden menyatakan sangat setuju 50 % setuju, 10 % ragu-ragu dan 6.6 % tidak setuju bahwa Kegiatan OSIS mampu meningkatkan kreativitas anda. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS mampu meningkatkan kreativitas siswa. Sehingga OSIS dapat menjadi ajang dalam menuangkan ide-ide kreativitas para siswa.

Tabel 4

Kegiatan OSIS Sebagai Wadah Aspirasi Para Siswa

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

3 Sangat setuju 7 23.33 %

Setuju 17 56.67 %

Ragu-ragu 5 16.67 %

Tidak setuju 1 3.33 %


(47)

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 23.33% responden menyatakan sangat setuju 56.6 % setuju, 16.6 % ragu-ragu dan 3.3 % tidak setuju Kegiatan OSIS sebagai wadah aspirasi para siswa. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS sebagai wadah aspirasi para siswa. Aspirasi siswa merupakan hasil ide-ide pemikiran para siswa yang menginginkan kegiatan-kegiatan OSIS yang sesuai dengan keinginan para siswa. Aspirasi yang timbul tersebut juga harus dapat dipertanggungjawabkan oleh para siswa dalam penyampaiannya kepada pengurus OSIS dan pihak sekolah sehingga aspirasi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Tabel 5

Kegiatan OSIS Menjadikan Anda Contoh Yang Baik Bagi Teman-Teman

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

4 Sangat setuju 2 6.67 %

Setuju 18 60 %

Ragu-ragu 7 23.33 %

Tidak setuju 2 6.67 %

Sangat tidak setuju 1 3.33 %

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 6.67 % responden menyatakan sangat setuju, 60 % setuju, 23.33 % ragu-ragu, 6.67 % tidak setuju dan 3.33 % tidak setuju bahwa Kegiatan OSIS menjadikan anda contoh yang baik bagi teman-teman. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS menjadikan anda contoh yang baik bagi teman-teman. Para anggota OSIS diharapkan dapat menjadi tauladan bagi teman-teman lainnya dalam pelaksanaan tata tertib sekolah.

Tabel 6

Kegiatan OSIS Melatih Anda Dalam Membuat Kebijakan Atau Pengambilan Keputusan


(48)

5 Sangat setuju 7 23.33 %

Setuju 18 60 %

Ragu-ragu 4 13.33 %

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju 1 3.33 %

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 23.33 % responden menyatakan sangat setuju, 60 % setuju, 13.33 % ragu-ragu, dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa Kegiatan OSIS melatih anda dalam membuat kebijakan atau pengambilan keputusan. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS melatih anda dalam membuat kebijakan atau pengambilan keputusan. Kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan atau kebijakan merupakan hal penting dalam sebuah organisasi, begitupula dengan OSIS para anggotanya harus mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan tujuan organisasi tanpa mengenyampingkan aspirasi para siswa.

Tabel 7

Kegiatan OSIS Dapat Menumbuhkan Sikap Bertanggungjawab

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

6 Sangat setuju 15 50 %

Setuju 13 43.33 %

Ragu-ragu 2 6.67 %

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 50 % responden menyatakan sangat setuju, 43.33 % setuju, 6.67 % ragu-ragu, bahwa Kegiatan OSIS dapat menumbuhkan sikap bertanggungjawab. Kesimpulan bahwa hampir seluruhnya setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS dapat menumbuhkan sikap bertanggungjawab. Sikap bertanggungjawab harus dimiliki oleh setiap anggota OSIS baik sebagai pengurus OSIS maupun sebagai siswa yang mempunyai tanggung jawab menjalankan roda organisasi dan belajar.


(49)

Tabel 8

Kegiatan OSIS Melatih Anda Dalam Memecahkan Masalah (problem solving)

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

7 Sangat setuju 8 26.67 %

Setuju 16 53.33 %

Ragu-ragu 6 20 %

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 26.67 % responden menyatakan sangat setuju, 53.33 % setuju, 20 % ragu-ragu bahwa Kegiatan OSIS melatih anada dalam memecahkan masalah (problem solving). Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS melatih anada dalam memecahkan masalah (problem solving). Dalam melaksanakan setiap kegiatan OSIS pasti akan menghadapi kendala maupun masalah, oleh kaena itu kemampuan dalam memecahkan suatu masalah akan sangat dibutuhkan bagi para pengurus sehingga dapat menyikapi dengan baik setiap kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan OSIS.

Tabel 9

Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Persatuan Antar Siswa

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

8 Sangat setuju 7 23.33 %

Setuju 17 56.67 %

Ragu-ragu 6 20 %

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -


(50)

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 23.33 % responden menyatakan sangat setuju, 56.67 % setuju, 20 % ragu-ragu bahwa Kegiatan OSIS mampu meningkatkan persatuan antar siswa. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS mampu meningkatkan persatuan antar siswa. Kegiatan OSIS diharapkan dapat mempersatukan para siswa sehingga dapat menghindari perpecahan di dalam komunitas para siswa itu sendiri.

Tabel 10

Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kedisplinan Dalam Diri Anda

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

9 Sangat setuju 5 16.67 %

Setuju 18 60 %

Ragu-ragu 7 23.3 %

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 16.67 % responden menyatakan sangat setuju, 60 % setuju, 23.33 % ragu-ragu, bahwa Kegiatan OSIS mampu meningkatkan kedisplinan dalam diri anda. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju Kegiatan OSIS mampu meningkatkan kedisplinan dalam diri anda. Kedisiplinan merupakan faktor penting dalam mengembangkan bakat kepemimpinan siswa oleh karena itu seorang pengurus OSIS harus mempunyai sikap disiplin agar dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa lainnya.

Tabel 11

Kegiatan OSIS Mampu Membuat Anda Dipercaya Oleh Teman-Teman

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

10 Sangat setuju 4 13.33 %

Setuju 17 56.67 %

Ragu-ragu 8 26.67 %

Tidak setuju - -


(51)

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 13.33 % responden menyatakan sangat setuju, 56.67 % setuju, 26.67 % ragu-ragu dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa Kegiatan OSIS mampu membuat anda dipercaya oleh teman-teman. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju Kegiatan OSIS mampu membuat anda dipercaya oleh teman-teman. Kepercayaan yang diberikan oleh teman-teman merupakan modal awal untuk mengembangkan bakat kepemimpinan.

Tabel 12

OSIS Melatih Kemampuan Mengelola (Manajemen) Kegiatan

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

11 Sangat setuju 6 20 %

Setuju 19 63.33 %

Ragu-ragu 5 16.67 %

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 20 % responden menyatakan sangat setuju, 63.33 % setuju, dan 16.67 % ragu-ragu bahwa OSIS melatih kemampuan mengelola (manajemen) kegiatan. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju OSIS melatih kemampuan mengelola (manajemen) kegiatan. Kegiatan OSIS menghadapkan para pengurus terhadap kemampuan untuk mengelola dengan baik agar dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Tabel 13

Kegiatan OSIS Meningkatkan Motivasi Belajar Anda

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

12 Sangat setuju 4 13.33 %

Setuju 13 43.33%

Ragu-ragu 12 40 %

Tidak setuju - -


(52)

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 13.33 % responden menyatakan sangat setuju, 43.33 % setuju, 40 % ragu-ragu dan 3.33 % Kegiatan OSIS meningkatkan motivasi belajar anda. Kesimpulan bahwa lebih dari setengahnya setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS meningkatkan motivasi belajar anda. Kegiatan OSIS juga harus mampu meningkatkan motivasi belajar para pengurus sehingga diharapkan tanggung jawab sebagai pelajar tetap dilaksanakan dengan baik dengan nilai akademik yang baik pula

Tabel 14

Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama

NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE

13 Sangat setuju 7 23.33 %

Setuju 20 66.67 %

Ragu-ragu 3 10 %

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

JUMLAH 30 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 23.33 % responden menyatakan sangat setuju, 66.67 % setuju, 10 % ragu-ragu bahwa Kegiatan OSIS mampu meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Kesimpulan bahwa hampir seluruhnya Kegiatan OSIS mampu meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Kegiatan-kegiatan social yang dapat meningkatkan kepedulian siswa terhadap sesama diharapkan dapat menjadi bekal yang baik dimasa depannya.


(1)

dalam mengembangkan OSIS di SMA N 4 Depok. Orang tua juga memberikan dukungan berupa motivasi kepada anaknya yang aktif di OSIS untuk mengembangkan kegiatannya di OSIS dengan tanpa mengabaikan tanggungjawabnya sebagai pelajar yang harus meningkatkan prsatasi akademiknya.

B. SARAN

1. Kepala sekolah hendaknya mampu memberdayakan segala potensi yang dimilikinya untuk mendukung kegiatan OSIS, melibatkan para orang tua murid dalam memecahkan masalah yang sering terjadi pada setiap pelaksanaan kegiatan OSIS yaitu mengenai pendanaan mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh sekolah dalam mendukung kegiatan OSIS.

2. Kepala sekolah sebagai pemimpin (leader) juga harus mampu merangkul para guru bidang sudi yang mempunyai persepsi berbeda mengenai kegiatan OSIS, karena masih ada yang beranggapan bahwa kegiatan OSIS dapat mengganggu prestasi akademik siswa dan berdampak terhadap bidang studi yang diajarkan oleh guru tersebut.

3. Tanggung jawab siswa sebagai pelajar menjadi prioritas utama bagi pengurus OSIS dalam menjalani proses pendidikan di SMA N 4 Depok. Penanaman keterampilan hidup, kemampuan, berorganisasi, jiwa kepemimpinan juga penting sebagai bekal hidup dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun terjun di dalam lingkungan masyarakat. Oleh karena itu dukungan moril dari guru bidang studi berpengaruh bagi para pengurus OSIS dalam melaksanakan kegiatan OSIS.

4. Peran aktif pembina OSIS dalam membimbing serta membina para pengurus OSIS dapat menumbuhkan semangat bagi para pengurus dalam melaksanakan kegiatan OSIS.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Adang Rukhiyat, Solihin, Manajemen Pembinaan Ekstrakurikuler, (Jakarta: Pemerintah Propinsi DKI Jakarta DISORDA, 2004)

Chaplin, J.P., Penerjemah :Dr. Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Rajawali Press, 2006)

D. Sudjana S, Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Falah Production.2000)

Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

Fatimah, Enung, Psikologi Perkembangan :Perkembangan Peserta Didik,( Jakarta : Pustaka Setia 2008).

Handoko, T.Hani, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE 2003)

ht tp:/ / id.wikipedia.org/ wiki/ OSIS/ 05-10-10

Kartini, Kartono, , Pemimpin Dan Kepemimpinan Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001)

Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2005)

Munandar, S.C. Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 1992)

Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2005)

Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah(Tinjauan Teoritik Dan Permasalahanya), (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005)

Sahertian, Piet, Dimensi-Dimensi Administrasi Pandidikan di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994)

Sari, Ratna, Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Professional Guru Ips Terpadu Di Mts Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir Pamulang,skripsi UIN syahid JAKARTA (jakarta:perpustakaan utama uin syarif hidayatullah,2010)


(3)

Sudjiono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004 )

Sujanto, Bedjo, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah Model Pengelolaan Sekolah Di Era Otonomi daerah, (Jakarta:Agung seto,2007)

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995)

Usman, Husaini, Manajemen : teori, praktik, dan riset pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)


(4)

(5)

(6)