Penghayatan spiritualitas keterlibatan umat berinspirasi pada Santa Maria dalam hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah
PENGHAYATAN SPIRITUALITAS
KETERLIBATAN UMAT YANG BERINSPIRASI PADA SANTA MARIA
DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTA MARIA KOTA
BUKIT INDAH PURWAKARTA. Judul ini dipilih melihat kenyataan hidup
menggereja umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta penuh dengan
perjuangan. Hal ini dapat dilihat akan dengan mudah mendapatkan umat pergi ke
gereja dengan menggunakan angkot carteran, sepeda motor dengan penumpang 2
orang bahkan lebih hanya untuk mengikuti perayaan ekaristi mingguan. Tidak
hanya faktor jarak yang menjadikan umat membutuhkan perjuangan yang ekstra,
kesibukan umat yang sebagian besar adalah karyawan swasta menambah lagi
kesulitan untuk ikut terlibat dalam hidup menggereja.
Hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh

semangat apa yang mendorong umat untuk ikut terlibat dalam hidup menggereja
di tengah tantangan yang tidak mudah. Maka dari itu, penulis melakukan
penelitian tentang keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Paroki Santa
Maria Kota Bukit Indah Purwakarta.
Pendekatan kualitatif dipilih penulis karena dirasa cocok dengan tujuan
yang ingin dicapai. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner
kepada 40 umat dengan perwakilan 5 orang dari 8 lingkungan yang dipilih serta
wawancara kepada 8 ketua lingkungan. Kuesioner dilakukan untuk memperoleh
data mengenai situasi hidup menggereja yang terjadi di Paroki Santa Maria Kota
Bukit Indah Purwakarta. Sedangkan wawancara untuk memperkaya dan
memperkuat informasi yang terekam dalam kuesioner.
Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata terdapat peranan keteladanan
hidup Santa Maria bagi umat dalam keterlibatan hidup menggereja. Keteladanan
Santa Maria menginspirasi, menghidupkan, menyemangati umat untuk hidup
menggereja, sehingga dapat memperdalam dan mengembangkan iman umat.
Sebagai tindaklanjut atas hal tersebut, penulis membuat usulan program kegiatan
rekoleksi penyegaran hidup menggereja. Harapannya dengan kegiatan ini umat
disegarkan kembali dan memupuk semangat pelayanan dalam hidup menggereja.

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
The title of this small thesis is LIVING UP A SPIRITUALITY OF
INVOLVEMENT INSPIRED BY OUR LADY IN VIEW OF PROMOTING
ECCLESIAL LIFE IN SAINT MARY PARISH, KOTA BUKIT INDAH,
PURWAKARTA. This title was chosen by looking at ecclesial reality, which was
full of struggle, in Saint Mary Parish, Kota Bukit Indah, Purwakarta. People had
to go to church by way of crowed transportation means just to take part in Sunday
mass. Distance was not the only factor of this difficulty, since most people, being
private employees, had little time left in their daily life to be involved in ecclesial
life.
Those things prompted the author to inquiry further what kind of spirit that
animates the people to get involved in ecclesial life in the midst of hard situation.
Therfore, the author did a research about the matter.
The author chose a qualitative research because it suited better to the

purpose. Data sampling was done by way of questionnaires given to 40 people
who represented eight districts, each district by five people. Besides, the author
also interviewed the eight district chiefs. Questionnaires are intended to obtain
data about ecclesial life situation in Saint Mary Parish Kota Bukit Indah,
Purwakarta. Interview are done to complement the informations obtained from the
questionnaires.
From the research, the author finds out that there is a role Our Lady’s life
in the ecclesial involvement of the people. Our Lady plays an inspiring role for
the people; she provides life and motivation to people so that their faith get
deepened through ecclesial involvement. As the continuing act, following up the
results of the research, the author proposes a peoples short retreat for ecclesial life
refreshment, with the hope that people become refreshed and motivated in
ecclesial life involvement.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PENGHAYATAN SPIRITUALITAS KETERLIBATAN UMAT
BERINSPIRASI PADA SANTA MARIA DALAM HIDUP MENGGEREJA
DI PAROKI SANTA MARIA KOTA BUKIT INDAH PURWAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:
Veronica Dwi Lestari
NIM: 101124013

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk mereka yang saya sayangi:
Yohanes Rubiyo & Agustina Mulyani,
Ignatius Eko Agus Murjoko & Maria Claret Triastini,
Vincentius Widya Sasangka,
Serta bagi para sahabat dan semua pihak,
Yang dengan setia dan penuh kasih dengan caranya masing-masing selalu
mendukung saya.

iv

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

“Hal-hal yang baik tidak akan pernah berubah.”
(Film Serial Korea Lie To Me Episode 4)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah
PENGHAYATAN SPIRITUALITAS
KETERLIBATAN UMAT YANG BERINSPIRASI PADA SANTA MARIA
DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTA MARIA KOTA
BUKIT INDAH PURWAKARTA. Judul ini dipilih melihat kenyataan hidup

menggereja umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta penuh dengan
perjuangan. Hal ini dapat dilihat akan dengan mudah mendapatkan umat pergi ke
gereja dengan menggunakan angkot carteran, sepeda motor dengan penumpang 2
orang bahkan lebih hanya untuk mengikuti perayaan ekaristi mingguan. Tidak
hanya faktor jarak yang menjadikan umat membutuhkan perjuangan yang ekstra,
kesibukan umat yang sebagian besar adalah karyawan swasta menambah lagi
kesulitan untuk ikut terlibat dalam hidup menggereja.
Hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh
semangat apa yang mendorong umat untuk ikut terlibat dalam hidup menggereja di
tengah tantangan yang tidak mudah. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian
tentang keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota
Bukit Indah Purwakarta.
Pendekatan kualitatif dipilih penulis karena dirasa cocok dengan tujuan
yang ingin dicapai. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner
kepada 40 umat dengan perwakilan 5 orang dari 8 lingkungan yang dipilih serta
wawancara kepada 8 ketua lingkungan. Kuesioner dilakukan untuk memperoleh
data mengenai situasi hidup menggereja yang terjadi di Paroki Santa Maria Kota
Bukit Indah Purwakarta. Sedangkan wawancara untuk memperkaya dan
memperkuat informasi yang terekam dalam kuesioner.
Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata terdapat peranan keteladanan

hidup Santa Maria bagi umat dalam keterlibatan hidup menggereja. Keteladanan
Santa Maria menginspirasi, menghidupkan, menyemangati umat untuk hidup
menggereja, sehingga dapat memperdalam dan mengembangkan iman umat.
Sebagai tindaklanjut atas hal tersebut, penulis membuat usulan program kegiatan
rekoleksi penyegaran hidup menggereja. Harapannya dengan kegiatan ini umat
disegarkan kembali dan memupuk semangat pelayanan dalam hidup menggereja.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
The title of this small thesis is LIVING UP A SPIRITUALITY OF
INVOLVEMENT INSPIRED BY OUR LADY IN VIEW OF PROMOTING
ECCLESIAL LIFE IN SAINT MARY PARISH, KOTA BUKIT INDAH,

PURWAKARTA. This title was chosen by looking at ecclesial reality, which was
full of struggle, in Saint Mary Parish, Kota Bukit Indah, Purwakarta. People had to
go to church by way of crowed transportation means just to take part in Sunday
mass. Distance was not the only factor of this difficulty, since most people, being
private employees, had little time left in their daily life to be involved in ecclesial
life.
Those things prompted the author to inquiry further what kind of spirit that
animates the people to get involved in ecclesial life in the midst of hard situation.
Therfore, the author did a research about the matter.
The author chose a qualitative research because it suited better to the
purpose. Data sampling was done by way of questionnaires given to 40 people who
represented eight districts, each district by five people. Besides, the author also
interviewed the eight district chiefs. Questionnaires are intended to obtain data
about ecclesial life situation in Saint Mary Parish Kota Bukit Indah, Purwakarta.
Interview are done to complement the informations obtained from the
questionnaires.
From the research, the author finds out that there is a role Our Lady’s life in
the ecclesial involvement of the people. Our Lady plays an inspiring role for the
people; she provides life and motivation to people so that their faith get deepened
through ecclesial involvement. As the continuing act, following up the results of
the research, the author proposes a peoples short retreat for ecclesial life
refreshment, with the hope that people become refreshed and motivated in ecclesial
life involvement.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN .....................................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

MOTTO ...........................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

ABSTRACT ......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .....................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang ..................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................

4

C. Tujuan Penulisan ................................................................................

5

D. Manfaat Penulisan ..............................................................................

5

E. Metode Penulisan ...............................................................................

6

F. Sistematika Penulisan ........................................................................

6

BAB II. SPIRITUALITAS KETERLIBATAN UMAT BERINSPIRASI
PADA SANTA MARIA DAN HIDUP MENGGEREJA ................

9

A. Pengertian Spiritualitas ......................................................................

9

1. Pengertian Spiritualitas Secara Dasariah ......................................

9

2. Spiritualitas Pelayanan Umat ........................................................

11

3. Spiritualitas Keterlibatan Umat Berinspirasi pada Santa Maria ...

14

a. Maria Sang Peziarah ................................................................

15

b. Maria Pola Keibuan Gereja ......................................................

18

c. Maria sebagai Pengantara kepada Yesus ..................................

18

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Bentuk-bentuk Hidup Menggereja .....................................................

19

1. Liturgi ...........................................................................................

20

2. Pewartaan ......................................................................................

21

3. Persekutuan Jemaat ......................................................................

23

4. Diakonia ........................................................................................

24

C. Gambaran Tentang Gereja .................................................................

25

1. Gereja sebagai Kenisah atau Rumah Allah ..................................

26

2. Gereja sebagai Ibu ........................................................................

27

3. Gereja sebagai Bahtera ..................................................................

28

BAB III. HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTA MARIA
KOTA BUKIT INDAH PURWAKARTA .....................................

31

A. Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta ............................

31

1. Sejarah Paroki Santa Maria Kota Bikut Indah Purwakarta ..........

31

2. Letak Geografis Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta 45
.......................................................................................................
3. Situasi Umum Umat Paroki Santa Maria Kota Bukit
Indah Purwakarta ..........................................................................

46

a. Situasi Sosial ...........................................................................

47

b. Situasi relasional .......................................................................

47

c. Situasi Ekonomi........................................................................

48

B. Gambaran Kegiatan Hidup Menggereja Umat Paroki Santa
Maria Kota Bukit Indah Purwakarta ..................................................

48

C. Penelitian tentang Penghayatan Spiritualitas Keterlibatan Umat
Berinspirasi Pada Santa Maria dalam Hidup Menggereja
Umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta ..................

50

1. Permasalahan Penelitian ...............................................................

51

2. Tujuan Penelitian...........................................................................

51

3. Jenis Penelitian ..............................................................................

51

4. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................

52

5. Responden Penelitian ...................................................................

52

6. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

53

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7. Variabel Penelitian .......................................................................

54

8. Teknik Analisis Data ....................................................................

54

D. Laporan Hasil Penelitian Penghayatan Spiritualitas Keterlibatan Umat
Berinsipirasi pada Santa Maria dalam Hidup Menggereja Umat Paroki
Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta .......................................
55
1. Identitas Responden .....................................................................

55

2. Devosi kepada Santa Maria ...........................................................

57

a. Hasil Penelitian Devosi kepada Santa Maria............................

59

1) Pengetahuan Tentang Santa Maria ......................................

59

2) Praktek Berdevosi Kepada Santa Maria ..............................

59

3) Motivasi Berdevosi Kepada Santa Maria ............................

60

4) Aksi Atau Tindakan Nyata Setelah Berdevosi Kapada
Santa Maria .........................................................................

60

5) Teladan Santa Maria Dalam Hidup Menggereja .................

61

b. Pembahasan Hasil Penelitian Devosi kepada Santa Maria ......

61

1) Pengetahuan Tentang Santa Maria .....................................

62

2) Praktek Berdevosi Kepada Santa Maria .............................

62

3) Motivasi Berdevosi Kepada Santa Maria ............................

63

4) Aksi Atau Tindakan Nyata Setelah Berdevosi Kapada
Santa Maria .........................................................................

64

5) Teladan Santa Maria Dalam Hidup Menggereja ................

65

3. Hidup Menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah
Purwakarta .....................................................................................

66

a. Hasil Penelitian Hidup Menggereja di Paroki Santa Maria
Kota Bukit Indah Purwakarta ...................................................

70

1) Pengetahuan Tentang Gereja ............................................

70

2) Gambaran Tentang Gereja ................................................

70

3) Pengetahuan Tentang Hidup Menggereja ........................

71

4) Bentuk-Bentuk Kegiatan Hidup Menggereja Di Paroki
Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta .......................
xiv

71

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5) Bentuk-Bentuk Keterlibatan Umat Dalam Hidup
Menggereja ........................................................................
6)

72

Motivasi Yang Menggerakkan Untuk Terlibat Dalam Hidup
Menggereja .......................................................................

72

7) Peran Umat Dalam Hidup Menggereja .............................

73

8) Kendala Yang Dialami Dalam Hidup Menggereja ..........

73

9) Usaha Dalam Mengatasi Kendala Yang Ada ...................

73

10) Harapan Melalui Teladan Santa Maria Dalam
Keterlibatan Hidup Menggereja ........................................

74

b. Pembahasan Hasil Penelitian Hidup Menggereja di Paroki
Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta ...............................

74

1) Pengetahuan tentang Gereja ..............................................

75

2) Gambaran Tentang Gereja.................................................

75

3) Pengetahuan Tentang Hidup Menggereja ........................

76

4) Bentuk-Bentuk Kegiatan Hidup Menggereja Di Paroki
Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta .......................

77

5) Bentuk-Bentuk Keterlibatan Umat Dalam
Hidup Menggereja .............................................................

77

6) Motivasi Yang Menggerakkan Untuk Terlibat Dalam Hidup
Menggereja .......................................................................

78

7) Peran Umat Dalam Hidup Menggereja .............................

79

8) Kendala Yang Dialami Dalam Hidup Menggereja ...........

79

9) Usaha Dalam Mengatasi Kendala Yang Ada ...................

80

10) Harapan Melalui Teladan Santa Maria Dalam Keterlibatan
Hidup Menggereja ............................................................

81

4. Rangkuman Hasil Penelitian .........................................................

82

BAB IV. USULAN KEGIATAN REKOLEKSI UMAT PENYEGARAN
HIDUP MENGGEREJA BAGI UMAT DI PAROKI SANTA
MARIA KOTA BUKIT INDAH PURWAKARTA ......................

83

A. Latar Belakang Kegiatan....................................................................

84

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Usulan Kegiatan .................................................................................

84

C. Model Pendampingan ........................................................................

86

D. Rumusan Tema dan Tujuan ...............................................................

88

E. Penjabaran Kegiatan .........................................................................

90

F. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan .........................................................

93

G. Contoh Satuan Pendampingan Rekoleksi ..........................................

93

BAB V. PENUTUP .........................................................................................

111

A. KESIMPULAN .................................................................................

111

B. SARAN .............................................................................................

113

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

115

LAMPIRAN .....................................................................................................

116

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian ...........................................................

(1)

Lampiran 2: Surat Keterangan Selesai Penelitian .................................

(2)

Lampiran 3: Panduan Pertanyaan Kuesioner .........................................

(3)

Lampiran 4: Panduan Pertanyaan Wawancara ......................................

(7)

Lampiran 5: Transkrip Hasil Wawancara ..............................................

(8)

Lampiran 6: Contoh Hasil Lembar Kuesioner ....................................... (22)
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Tabel 1. Kisi-kisi Penelitian ....................................................

54

Tabel 2: Tabel 2. Identitas Responden (N=40) ......................................

55

Tabel 3: Tabel 3. Devosi Kepada Santa Maria (N=40) .........................

57

Tabel 4: Tabel 4. Hidup Menggereja di Paroki Santa Maria
Kota Bukit Indah, Purwakarta (N=40) .....................................

xvi

66

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

A. Singakatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab Perjanjian
Lama dan Baru dalam terjemahan baru yang diselenggarakan oleh Lembaga
Alkitab Indonesia, LAI, 2005.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
AG : Ad Gentes, Dekrit tentang Kegiatan Misioner Gereja, 18 November 1965.
EG

: Evangelii Gaudium, Anjuran Apostolik Paus Fransiskus I tentang
Sukacita Injil, 12 September 2015.

GS

: Gaudium Et Spes, Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa
Ini, 7 Desember 1965.

LG

: Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja,
21 November 1964.

MC : Marialis Cultus, Anjuran Apostolik Paus Paulus VI tentang menghormati
Maria, 2 Februari 1974.

C. Singkatan Lain
BIA

:

Bina Iman Anak

BKSN :

Bulan Kitab Suci Nasional

dll

:

dan lain-lain.

DPP

:

Dewan Pengurus Paroki
xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DPS

:

Dewan Pastoral Stasi

FKUB :

Forum Kerukunan Umat Beragama

IMB

:

Ijin Mendirikan Bangunan

KSK

:

Kelompok Sekolah Katolik

KWI

:

Konferensi Waligereja Indonesia

lih

:

lihat

Muspar :

Musyawarah Paroki

OMK

:

Orang Muda Katolik

OSC

:

Ordo Salib Suci

PJKA

:

Perusahaan Jawatan Kereta Api

Pr

:

Projo

PTUN :

Pengadilan Tata Usaha Negara

SMP

Sekolah Menengah Pertama.

St

:
:

Santo/Santa

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan akan perkembangan iman di tempat yang minoritas menjadi
sebuah keprihatinan yang menyayat hati. Betapa tidak? Ketika kerinduan untuk
bertemu dengan Sang Pemberi hidup tidak dapat terpenuhi. Ketika penghayatan
iman akan Sang Pemberi Hidup tidak kokoh, jalan pintas yang diambil pindah
agama. Hal ini semata-mata untuk pemenuhan kerinduan agar dapat bertemu Sang
Pemberi Hidup dengan tenang dan nyaman. Berbeda dengan kaum minoritas
ketika melakukan berdoa berjamaah selalu diiringi perasaan was-was, tidak
nyaman, cemas serta perasaan-perasaan lain karena seringkali ketika melakukan
peribadatan, ada pihak-pihak yang mengusik konsentrasi serta kenyamanan
beribadat dengan merusak fasilitas atau menghalang-halangi pengembangan
kegiatan peribadatan. Hal semacam ini tidak hanya mengurangi konsentrasi
beribadat tetapi juga membunuh iman secara perlahan. Situasi inilah yang dialami
oleh umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta dalam beribadat.
Umat berada dalam situasi yang tertekan karena di beberapa tempat ketika umat
melakukan sembahyangan atau doa lingkungan di rumah mereka mendapat
penolakan dari warga setempat untuk tidak melakukan peribadatan yang dianggap
mengganggu dan bisa menjadi sebuah pengkristenisasian. Tak jarang penolakan
dari warga setempat disertai dengan pengrusakan rumah, pemblokiran jalan
sehingga akses menuju tempat sembahyangan terputus atau kecaman-kecaman
lain yang melarang dengan keras umat Katolik melakukan kegiatan kerohanian

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

dalam bentuk apapun di sekitar daerah itu sehingga untuk melakukan kegiatan
lingkungan untuk beberapa saat tidak dapat berlangsung atau alternatif lain yang
ditempuh adalah melakukan kegiatan lingkungan bergilir dari rumah yang satu ke
rumah yang lain dengan intensitas jeda yang cukup lama demi menghindari
kejadian yang tidak diinginkan.
Ketangguhan iman umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta
teruji tidak berhenti dalam lingkup wilayah atau lingkungan saja namun dalam
lingkup Paroki pun mereka mengalami kendala. Ketika umat memiliki kerinduan
yang mendalam untuk dapat melakukan peribadatan di tempat yang semestinya
karena belum memiliki gedung gereja mereka mengalami kendala yang datang
silih berganti. Jarak tempuh yang harus dilalui umat Paroki Santa Maria untuk
pergi ke gereja yang cukup jauh membuat umat kesulitan untuk mengikuti
Perayaan Ekaristi secara rutin setiap minggu dengan pertimbangan biaya yang
harus dikeluarkan tidak sedikit, mengingat kondisi umat Cikampek kebanyakan
para karyawan pabrik yang ada di sekitar Cikampek. Tumbuh dan berkembang
umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta tidak terlepas dari
perkembangan sentra-sentra industri di sekitar Cikampek.
Pergulatan umat Cikampek masih bergulir, bertahun-tahun umat Paroki
Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta harus merayakan perayaan ekaristi
disebuah gudang di kawasan industri yang diberikan oleh seseorang yang berbaik
hati untuk meminjamkan gudang yang disulap oleh umat Paroki yang fungsinya
menjadi sebuah Gereja. Umat benar-benar memanfaatkan dengan baik gudang
yang kala itu beralih fungsi menjadi sebuah Gereja. Perayaan ekaristi dilakukan di
gudang itu, tidak hanya perayaan ekaristi saja namun kegiatan lain seperti sekolah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

agama bagi anak-anak yang sekolah di sekolah negeri atau di luar yayasan
Katolik, Bina Iman Anak (BIA) tiap minggu rutin dilakukan meskipun jarak
tempuh yang harus ditempuh oleh umat Katolik di Cikampek cukup jauh, tidak
menyurutkan semangat mereka untuk pergi memuliakan Allah. Kerinduan umat
Paroki untuk memiliki sebuah Gedung Gereja menjadi sebuah semangat yang
begitu besar sehingga mereka melakukan berbagai cara untuk dapat mewujudkan
impian memiliki gedung Gereja permanen. Bertahun-tahun impian itu menjadi
doa kepada Tuhan. Kini doa itu didengar oleh Tuhan. Pada tahun 2015 umat
Cikampek sudah dapat mewujudkan impian mereka untuk memiliki sebuah
gedung Gereja di atas tanah seluas 5000m2 impian mereka akan terwujud untuk
memiliki gedung Gereja yang bisa digunakan untuk memuji dan memuliakan
Tuhan. Semangat umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta dalam
membangun gedung Gereja begitu besar, mereka saling bahu-membahu dalam
penggalangan dana dan kian aktif dalam hidup menggereja.
Berawal dengan nama lingkungan Maria dari Paroki Kristus Raja
Karawang (Paroki lama), lalu menjadi wilayah Santa Maria Cikampek yang
kemudian menjadi Stasi Santa Maria dan kini sudah resmi menjadi Paroki
mandiri. Hingga saat ini Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta tetap
mempertahankan nama pelindung dan tidak menggantinya. Bunda Maria dikenal
dalam Gereja Katolik sebagai model orang beriman yang utama. Keteladanan
Santa Maria, memberikan semangat tersendiri bagi umat Paroki Santa Maria Kota
Bukit Indah, Purwakarta untuk hidup menggereja. Sesuatu yang baik dimulai dari
yang kecil. Begitu juga dengan Paroki ini yang berawal dari yang kecil yaitu
hanya lingkungan, lalu berkembang menjadi lebih besar yakni menjadi sebuah
Paroki yang hidup.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta nampaknya
memiliki semangat hidup menggereja. Dari sosok Bunda Maria, ada semangat
yang dapat diteladani oleh umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta
sebagai dasar keterlibatan dalam hidup menggereja dan umat memiliki gambaran
akan gereja yang mampu menggerakkan umat untuk ikut terlibat hidup
menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta.
Oleh sebab itu, melalui skripsi ini penulis bermaksud ingin mengetahui
semangat apa yang dimiliki oleh umat Stasi Santa Maria yang mampu
menggerakan untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja dan gambaran tentang
Gereja oleh umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta. Penulis
mengangkat judul skripsi:
“PENGHAYATAN

SPIRITUALITAS

KETERLIBATAN

UMAT

BERINSPIRASI PADA BUNDA MARIA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI
PAROKI SANTA MARIA KOTA BUKIT INDAH PURWAKARTA”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penulisan ini
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Inspirasi apa yang bisa digali dari Santa Maria sebagai dasar umat dalam
keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah,
Purwakarta?
2. Mengapa umat tergerak untuk hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota
Bukit Indah, Purwakarta?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

3. Gambaran Gereja macam apa yang ada dalam benak umat sehingga mampu
menggerakkan umat dalam keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa
Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah:
1. Mengetahui keteladanan hidup Santa Maria yang dapat menginspirasi umat
sebagai dasar keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit
Indah, Purwakarta.
2. Mengetahui apa yang menggerakkan umat untuk hidup mengggereja di Paroki
Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta.
3. Mengetahui gambaran Gereja yang ada dalam benak umat sehingga mampu
menggerakkan umat dalam keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa
Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta.

D. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Membantu umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta semakin
menghayati spiritualitas keterlibatan umat yang berinspirasi pada Bunda Maria
dalam keterlibatan hidup menggereja.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang spiritualitas
keterlibatan umat demi mengembangkan iman dalam kehidupan menggereja.
3. Memberikan sumbangan kepada umat dalam keterlibatan hidup menggereja
dalam memaknai spiritualitas keterlibatan umat di Paroki Santa Maria Kota
Bukit Indah, Purwakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

E. Metode Penulisan
Dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis.
Dengan metode ini, penulis menggambarkan keadaan umat di Paroki Santa Maria
Kota Bukit Indah, Purwakarta dalam hidup menggereja serta semangat yang
dimiliki dalam keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit
Indah, Purwakarta demi perkembangan iman dan pengetahuan umat akan hidup
menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta. Fokus penelitian
menggali apa yang mendorong umat untuk hidup menggereja dan gambaran
Gereja dengan kuesioner terbuka.

F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas, penulis menyampaikan pokokpokok sebagai berikut:
BAB I : Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Dalam bab ini akan diuraikan landasan teori yang berkaitan dengan
spiritualitas pelayanan umat berinspirasi pada Santa Maria dan keterlibatan hidup
menggereja yang meliputi pengertian spiritualitas, spiritualitas pelayanan umat,
spiritualitas pelayanan umat berinspirasi pada Santa Maria yang meliputi Maria
Sang Peziarah, Maria pola Keibuan Gereja dan Maria sebagai pengantara kepada
Yesus,

kemudian

dilanjutkan

dengan

bentuk-bentuk

keterlibatan

hidup

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

menggereja yang mencakup liturgi, pewartaan dan persekutuan jemaat dan
diakonia. Selanjutnya diuraikan pula gambaran tentang Gereja yang meliputi
Gereja sebagai Kenisah atau Rumah Allah, Gereja sebagai Ibu dan Gereja sebagai
Bahtera.

BAB III : Bab ini membahas hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit
Indah, Purwakarta yang terdiri dari empat bagian. Bagian pertama membahas
Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta yang meliputi sejarah Paroki
Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta, letak geografis Paroki Santa Maria
Kota Bukit Indah Purwakarta, situasi umum Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah
Purwakarta yang mencakup situasi sosial, situasi relasional dan situasi ekonomi.
Bagian kedua dibahas gambaran kegiatan hidup menggereja umat Paroki Santa
Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta. Bagian yang ketiga membahas penelitian
tentang penghayatan spiritualitas keterlibatan umat berinspirasi pada Santa Maria
dalam hidup menggereja umat Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta
yang meliputi metodologi penelitian yang mencakup tujuan penelitian, jenis
penelitian,

tempat

dan

waktu

penelitian,

responden

penelitian,

teknik

pengumpulan data, variabel penelitian, teknik analisis data. Bagian terakhir
membahas laporan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari identitas
responden, devosi kepada Santa Maria, hidup menggereja di Paroki Santa Maria
Kota Bukit Indah, Purwakarta dan poin yang terakhir rangkuman hasil penelitian
dan permasalahan yang ditemukan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

BAB IV : Bab ini berisi usulan kegiatan rekoleksi umat bagi umat di Paroki Santa
Maria Kota Bukit Indah, Purwakarta yang terdiri atas latar belakang kegiatan,
usulan kegiatan, model pendampingan, rumusan tema dan tujuan, penjabaran
kegiatan, petunjuk pelaksanaan kegiatan, contoh satuan kegiatan.

BAB V : Bab ini berisi simpulan dan saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
SPIRITUALITAS KETERLIBATAN UMAT BERINSPIRASI PADA
SANTA MARIA DAN HIDUP MENGGEREJA

A. Pengertian Spiritualitas
1. Pengertian Spiritualitas Secara Dasariah
Spiritualitas berasal dari kata “spirit” yang berarti “Roh” tetapi juga
“Semangat”… Kata spiritualitas ada hubungannya dengan kata spirit atau Roh,
yaitu daya kekuatan yang menghidupkan atau menggerakkan. Spiritualitas
berkaitan erat dengan kehidupan dan pengalaman. Spiritualitas menunjuk sikap
atau semangat dasar yang menggerakkan dan secara serius diwujudkan dalam
kehidupan (Heryatno, 2008:89). Spiritualitas ini ada dalam diri setiap orang yang
hidup untuk mewujudkan segala impian, harapan, dan cita-cita dalam sepanjang
hidup di dunia. Dalam perjalanan untuk mewujudkan itu semua pastilah harus
melewati proses yang panjang seringkali orang akan mengalami sakit, kehilangan,
kecewa, putus asa serta keinginan untuk menyerah. Akan tetapi karena dalam diri
ada daya yang menggerakkan segala impian, harapan dan cita-cita itu bisa
terwujud dalam kehidupan. Dalam kondisi ini orang mengalami bahagia,
bersyukur, gembira yang akan disimpan sebagai pengalaman pribadi dalam
perjalanan kehidupan sehingga tidak hanya pegalaman sakit saja yang mampu
memberikan daya penggerak. Maka spiritualitas dapat memberikan daya untuk
terus bergerak yang mengandung kekuatan dalam mengahadapi segala proses
sekaligus menerima kenyataan hidup, sehingga tetap bergerak dalam menjalani
dan memaknai semua peristiwa hidup.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

Spiritualitas menyangkut keberadaan orang beriman sejauh dialami sebagai
anugerah Roh Kudus. Spiritualitas sebagai cara mengamalkan seluruh kehidupan
sebagai orang beriman yang berusaha dan merancang dan menjalankan hidupnya
sesuai kehendak Tuhan (Heuken, 2002:12). Untuk mencapainya, seseorang perlu
mempererat relasinya dengan Tuhan lewat sabdaNya. Orang yang memiliki relasi
yang baik dengan Tuhan dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam dirinya,
sehingga akan selalu berusaha untuk hidup sesuai dengan yang disabdakan. Orang
yang mempunyai relasi yang baik dengan Tuhan sebagai penciptanya adalah
orang yang sungguh berspiritualitas.
Spiritualitas merupakan segi hidup kita yang sangat pribadi, Yosef Lalu
(2007:150-151) mengungkapkan bahwa spiritualitas pada umumnya dimaksudkan
sebagai hubungan seorang pribadi beriman dengan Allahnya dan aneka
perwujudannya dalam sikap dan perbuatan. Kedekatan dengan Tuhan memberikan
daya kekuatan yang besar sehingga menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang
berguna tidak hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi, akan tetapi
menjadikan seseorang mampu mengambil peran aktif dalam sebuah pelayanan.
Dari beragam pengertian spiritualitas yang ada maka saya dapat menyimpulkan
spiritualitas itu sebuah kekuatan yang mengalir dalam diri setiap orang yang
berkekuatan tak terukur dan kekuatan itulah yang memampukan seseorang untuk
bertindak

mewujudkan

tujuan

hidupnya,

kekuatan

inilah

yang

dapat

mempengaruhi seseorang dalam usaha mewujudkan tujuan hidupnya. Spiritualitas
yang ada dalam diri setiap orang kiranya mampu menggugah hati untuk
mewujudkannya dalam tindakan nyata dengan semangat pelayanan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

2. Spiritualitas Pelayanan Umat
Pelayanan di sini bukan sebatas tindakan yang dilakukan orang untuk
melayani sesamanya karena berkaitan dengan pekerjaan untuk mendapat gaji atau
upah. Jika seperti ini gaji atau upah menjadi tujuan utama dari sebuah pelayanan
yang telah diberikan. Pelayanan yang dimaksud ialah bentuk keterlibatan aktif
dalam melanjutkan karya pelayanan Yesus di dunia ini sebagai nabi, imam dan
raja. Pelayanan berarti usaha yang terus-menerus untuk menjadikan pencarian
Allah yang dilakukan sendiri, dengan kepahitan dan kegembiraannya, putus asa
dan harapannya, siap dipakai oleh mereka yang ingin menggabungkan diri dalam
pencarian itu akan tetapi tidak tahu jalannya (Nouwen, 1986:134). Dalam buku
Iman Katolik diterangkan bahwa Pelayan Gereja pun mempunyai dasar dalam
ketaatan kepada Bapa … oleh karena itu pelayanan Kristiani tidak berdasarkan
belaskasihan atau ketaatan kepada pemerintah, melainkan berdasarkan hormat
terhadap Allah Pencipta, yang membuat manusia sesuai dengan citra-Nya sendiri.
Ciri pelayanan yang pertama ialah ciri religiusnya. Ciri yang kedua ialah kesetiaan
kepada Kristus sebagai Tuhan dan Guru: … Ciri religius pelayanan secara konkret
ialah ciri Kristiani, dan menimba kekuatannya dari suri-teladan Kristus. … Ciri
ketiga ialah mengambil bagian dalam sengsara dan penderitaan Kristus, yang
tetap senasib dengan semua orang yang menderita. Ciri keempat dan mungkin
paling penting, yakni kerendahan hati. Gereja tidak (boleh) membanggakan
pelayanannya, bahkan sering kali harus mengakui dirinya sebagai “hamba tidak
berguna” (Luk 17:10). … Pelayan Gereja ialah menerima dunia dan manusia
seadanya, dan berusaha menghayati sikap Kristus di hadapaan sesama (Iman

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

Katolik, 2010:451-452). Selama memberikan pelayanan harus disadari bahwa
yang dilakukan utama bukanlah untuk mendapatkan gaji atau upah, sehingga
dalam menjalankan pelayanan hendaknya memiliki sikap rendah hati, cinta kasih,
totalitas memberikan tenaga, dan berkorban demi kepentingan bersama. Hal ini
sama dengan teladan yang diberikan Yesus. Umat yang dimaksudkan semua
orang beriman Kristianai yang terbentuk menjadi sebuah persekutuan dalam hidup
menggereja.
Di dalam Gereja Tuhan Yesus yang memilih sendiri siapa saja yang akan
menjadi warga Gereja dan siapa saja yang menjadi pelayan-Nya untuk
mewartakan warta Kerajaan Allah “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu
pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta
kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yoh 15:16) dan dalam
pelayanan yang dilakukan haruslah mengikuti kehendak Tuhan karena Gereja itu
umat beriman yang dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi umat-Nya
(Martasudjita

2006:30-31).

Sepanjang

perjalanan

Yesus

berkarya

yang

dilaksanakan adalah karya Tuhan, sehingga Yesus yang memiliki rencana-rencana
penyelamatan Allah lalu melaksanakan rencana itu dalam karya-Nya dunia ini.
Tanda inilah yang membedakan Gereja dari organisasi atau lembaga dunia. Dalam
hal ini Martasudjita (2006:32) mengatakan :”Sebab yang terjadi: bukannya Yesus
yang mengumpulkan para murid dahulu lalu mengajak mereka berbicara bersama
mengenai visi-misi dan program-program kelompok itu, melainkan Yesus yang
memiliki program, dari Bapa itu dan melaksanakan karya-Nya”

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Sebagai umat yang melakukan pelayanan, apa pun yang diperbuat dalam
rangka pelayanan hendaknya selalu terikat dengan Gereja dan selalu dalam tradisi
Gereja, sebab dikatakan “Ketika seseorang memisahkan diri dari Gereja, orang itu
kehilangan daya kekuatan dan makna hidupnya” (Martasudjita, 2006:46). Ini jelas
salah satu jaminan yang telah diberikan oleh Yesus bahwa Ia akan selalu
menyertai setiap langkah hidup kita hingga akhir zaman. Lewat jaminan inilah
setiap langkah menjadi lebih terang dan selalu mendapatkan kekuatan untuk
menyelesaikan semua tugas yang telah diberikan.
Setelah dipilih dan dipanggil oleh Yesus dan tahu akan tugas yang
diberikan, lalu kita diutus untuk menghasilkan buah. Seperti yang dikatakan oleh
Yohanes “Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak
dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” (15:8). Agar dapat berbuah
banyak maka kita harus hidup di dalam Yesus yang adalah pokok anggur karena
kita adalah rantingnya. Sebab Tuhan bersabda: “Akulah pokok anggur dan
kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal didalam Aku dan Aku di dalam
dia, ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”.
(Yoh 15:5)
Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa spiritualitas pelayanan umat
adalah semangat yang bergerak untuk melayani Allah dengan segenap jiwa dan
raga sehingga mampu menggerakkan orang lain untuk ikut terlibat di dalam
sebuah pelayanan yang penuh sukacita, kerendahan hati dan tidak menuntut hasil
dalam bentuk apapun melainkan dapat berbuah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

3. Spiritualitas Keterlibatan Umat Berinspirasi pada Santa Maria
Di dalam Kitab Suci dan tradisi suci Bunda Gereja menunjukkan tugas
Santa Maria dalam tata penyelamatan, pusat perhatian Kitab Suci dan tradisi suci
bukanlah semata-mata pribadi dan tugas Santa Maria, melainkan ialah fungsi,
karya, martabat dan pribadi putra tunggalnya Yesus Kristus. Maka dari itu “segala
sesuatu yang berhubungan dengan Santa Perawan harus dimengerti dan dibaca
dengan bertitik tolak pada peristiwa “puncak” Yesus Kristus” (Eddy, 1987:26).
Seperti yang tertulis dalam Injil Yohanes 1:14 “Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam diantara kita”. Lewat kuasa Roh Kudus Sabda sudah menjelma menjadi
manusia di dalam rahim, dikandung tanpa proses pembuahan seperti layaknya
manusia lainnya (biologis), dilahirkan dan dibesarkan oleh Santa Maria.
Seluruh ajaran tentang Maria tidak dapat dilepaskan dari tujuan Karya
Penyelamatan Allah dari sejarah umat manusia dan Gereja. Konsili Vatikan II
melalui Lumen Gentium “Adapun persatuan Bunda dengan Putranya dalam karya
penyelamatan itu terungkapkan sejak saat Kristus dikandung oleh Santa Perawan
hingga wafat-Nya.” (LG 57). Dengan segenap pribadinya, kesucian, serta rahmatrahmat yang sudah diterimanya Allah mewujudkan kasihNya agar tidak
kehilangan manusia yang telah berbalik dan menjauh karena jatuh dan tenggelam
dalam dosa, maka Allah turun ke dunia dan dekat dengan manusia agar manusia
menyadari dan merasakan sendiri kasih Allah yang nyata dan begitu dekat dengan
mereka dengan memilih Maria. Dalam hal ini Konsili Vatikan II (LG 61)
mengatakan:
“Dengan mengandung Kristus, melahirkan-Nya, membesarkan-Nya,
mengahadapkan-Nya kepada Bapa di kenisah, serta dengan ikut menderita

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

dengan Putranya yang wafat di kayu salib, ia secara sungguh istimewa
bekerja sama dengan karya Juru Selamat, dengan ketaatannya,
iman,pengaharapan, serta cinta kasihnya yang berkobar, untuk membarui
hidup adikodrati jiwa-jiwa”.

Lewat ketaatan Santa Maria dalam menerima segala tugas yang diberikan
kepadanya seperti yang tertulis dalam Injil Lukas “Kata Maria: Sesungguhnya aku
ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (1:38) sungguh
sebuah sikap pelayanan yang patut ditiru. “Maria menerimanya dengan rendah
hati karunia Allah yang menjadikannya buah terberkati dari tubuhnya.”
(Widyamartaya, 2000:36). Keputusan Santa Maria untuk mengambil bagian
dalam rencana Allah yang besar sungguh memberikan keterangan bahwa Allah
selalu berkarya melalui hal yang kecil, seperti yang dikatakan oleh Martasudjita
“Dari yang kecil-kecil, Allah akan membuat sesuatu yang besar”. (2006:44).
Memilih seorang wanita yang memang istimewa telah disiapkan sejak awal yang
terkandung tanpa noda dosa, dari rahim wanita inilah Allah mempercayakan
Putera-Nya lahir kedunia sebagai manusia. “Kerajaan Allah justru dinyatakan
melalui apa yang kecil, sederhana, dan tidak dipandang sebelah mata pun oleh
dunia!.” (Martasudjita, 2006:44).

a. Maria Sang Peziarah
Ziarah merupakan suatu aspek penting dalam pratek sebagian besar
agama, termasuk agama Kristen. Kebiasaan berziarah tidak hanya terdapat pada
agama-agama “primitif”. Sebaliknya kebiasaan religius menjadi matang dalam
agama-agama yang paling berkembang. Agama Yahudi/Israel sejak awal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
mempraktekkan “ziarah” seperti diceritakan dan diatur dalam Perjanjian Lama.
Para nenek moyang berziarah ke tempat-tempat suci, tempat kehadiran dan
penampakan Allah (Kej 12:6-8; 13:3-4. 18; 35:6; 28:19-21).
Heuken dalam Ensiklopedi Gereja 9 menjelaskan “Ziarah melambangkan
perjalanan hidup manusia di atas bumi ini: menuju Allah dengan makin hari
makin dekat kepadaNya biarpun melalui kesusahan dan kecapaian” (2006:207).
Ziarah mempunyai suatu peranan sosio-religius yang amat penting. Tempat suci
dan keramat itu mempersatukan umat beriman. Ziarah menghilangkan semua
perbedaan sosial. Semua orang yang ikut ziarah menjadi setingkat dan sederajat.
Pria dan wanita, orang yang berkuasan dan orang yang tidak berkuasa, kaya dan
miskin, tua dan muda, semua sama-sama berziarah dengan upacara-upacara yang
bersangkutan. Akhirnya di tempat ziarah itu langit dan bumi, yang Ilahi dan
ciptaanNya melebur menjadi satu. Melalui tempat yang suci/kramat itu yang Ilahi
merasuki hidup sehari-hari dengan segala keperluan dan kesusahannya yang kecilkecil (Groenen, 1988:188-189).
Seperti yang tercatat dalam Kitab Suci, Maria telah banyak melakukan
berbagai perjalanan dalam hidupnya dengan terang iman. Setelah mendapat kabar
dari Malaikat bahwa Ia mengandung dan juga saudaranya Elisabeth, Maria
langsung berjalan mengunjungi saudaranya itu (Luk 1:31-39). Setelah menerima
kabar dari malaikat itu Maria berbahagia bukan hanya karena saudaranya
Elisabeth yang selama ini mandul kini sedang mengandung, akan tetapi dia
berbahagia sebab percaya bahwa yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.
Dengan Maria mulailah sejarah iman. Maria menjadi contoh beriman. (Niko

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

Hayon, 1988:41). Seperti yang tertulis di dalam Injil Lukas (2:1-6) Yusuf dan
Maria melakukan perjalanan dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud
yang bernama Betlehem, sesuai perintah Kaisar Agustus. Pada saat menempuh
perjalanan itu Maria sedang mengandung dan sesampainya mereka di situ telah
tiba waktunya bagi Maria untuk bersalin dan melahirkan seorang anak laki-laki,
yang dibungkus lampin dan dibaringkan dalam palungan karena tidak
mendapatkan rumah penginapan. Dalam permenungan akan kisah sengsara Tuhan
Yesus, diketahui pula bahwa Maria ikut serta dalam perjalanan Yesus memanggul
Salib hingga wafat tergantung di kayu salib. Maria dengan setianya ikut
mendampingi Puteranya, baik selama mengajar hingga wafatNya.
Melihat perjalanan yang telah dilakukan oleh Maria dapat dilihat bahwa
Santa Maria tidak hanya tinggal diam sebagai pendoa bagi anaknya atau hanya
menanti kedatangan sang Putra kembali ke rumah dan mendengarkan ceritaNya,
tetapi Santa Maria terlibat langsung dalam karya Penyelamatan Kristus. Maria
telah memberi teladan yang sudah sepantasnya ditiru sebagai orang yang beriman,
taat, setia dan percaya akan Sabda Tuhan. “Maria dalam hal ini masih selalu
dalam proses belajar untuk lebih memahami rahasia Sabda. Maria contoh orang
beriman dalam konteks ini bahwa dia bukan sem

Dokumen yang terkait

Peranan pendampingan sakramen penguatan bagi kaum muda dalam keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa Lidwina Bandar Jaya Lampung Tengah.

3 39 161

Sumbangan katekese umat sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Mansalong Paroki Maria Bunda Karmel Mansalong Kabupaten Nunukan.

2 16 158

Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis.

8 70 209

Penghayatan Devosi Jalan Salib sebagai sarana untuk memperkuat iman umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah.

4 53 164

Villalba Santa Maria

0 0 4

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

DISCERNMENT DALAM PENYELESAIAN KONFLIK PADA TIGA SUSTER SANTA PERAWAN MARIA DALAM HIDUP MEMBIARA

0 1 138

Pengaruh perayaan ekaristi bagi keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di wilayah Brayat Minulya, Balecatur, Paroki Santa Maria Assumta, Gamping, Yogyakarta - USD Repository

1 3 135

Makna ekaristi bagi spiritualitas pelayanan prodiakon Paroki Santa Perawan Maria Tak Bercela Nanggulan - USD Repository

0 0 169

Peranan ekaristi dalam meningkatkan hidup beriman umat kristiani usia 30 tahun ke atas Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas - USD Repository

1 0 158