Pengaruh perayaan ekaristi bagi keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di wilayah Brayat Minulya, Balecatur, Paroki Santa Maria Assumta, Gamping, Yogyakarta - USD Repository

  PENGARUH PERAYAAN EKARISTI BAGI KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI WILAYAH BRAYAT MINULYA, BALECATUR, PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA, GAMPING, YOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Hendrika Fifin Yeni Sunarti

  NIM: 051124037

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  ii iii

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: bapakku, ibuku, saudara-saudariku, pacarku, teman-teman angkatan 2005, dan seluruh kaum muda di Paroki St. Maria Assumpta, Gamping, Yogyakarta. iv v MOTTO

  “Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya”.

  (1 Tim 4:10) vi

vii

  

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah PERAYAAN EKARISTI BAGI

  

KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI

WILAYAH BRAYAT MINULYA, BALECATUR, PAROKI SANTA

MARIA ASSUMPTA, GAMPING, YOGYAKARTA. Judul ini dipilih

berdasarkan keprihatinan penulis terhadap kaum muda yang kurang terlibat dalam

hidup menggereja di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur, Paroki St. Maria

Assumpta, Gamping, Yogyakarta. Kaum muda kurang terlibat dalam hidup

menggereja karena mereka kurang menyadari pentingnya hidup menggereja dan

mereka kurang mendapat pendampingan.

  Kaum muda selalu berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

menuju manusia yang lebih dewasa. Untuk menuju kematangan dalam diri,

mereka sering menghadapi berbagai macam persoalan, entah itu datang dari dalam

maupun dari luar dirinya. Hal ini membuat mereka merasa sulit dan bahkan tidak

mampu untuk ke luar dari berbagai macam persoalan yang dialaminya. Meskipun

demikian semua proses pertumbuhan yang nampak dalam diri kaum muda tentu

saja merupakan proses pendewasaan diri yang harus dilalui oleh semua orang.

  Dalam memperkembangkan iman untuk menuju kedewasaan iman, kaum

muda tidak mampu berjalan dan bertindak sendiri tanpa adanya bantuan dan

dorongan dari pihak-pihak lain. Sekarang ini banyak kaum muda yang mulai

mengalami krisis iman dan kepercayaan akan Allah Sang Pencipta. Dengan

keprihatinan tersebut, Gereja berusaha untuk merangkul kembali kaum muda agar

mau terlibat dalam setiap kegiatan hidup menggereja, khususnya dalam Perayaan

Ekaristi. Oleh karena itu kaum muda perlu dipersiapkan secara sungguh-sungguh

agar mereka siap memikul tanggung jawab dalam meneruskan tugas perutusan

Gereja.

  Bagi setiap orang beriman Kristiani, Ekaristi merupakan pusat dan puncak

seluruh kehidupan Kristiani, sebab dalam Perayaan Ekaristi terletak puncak karya

Allah yang menguduskan dunia dan puncak karya manusia yang memuliakan

Bapa melalui Kristus, Putra Allah dalam Roh Kudus. Dalam setiap Perayaan

Ekaristi terjadi kembali kurban Salib Kristus, yakni sengsara dan wafat-Nya.

Tepatlah penegasan Konsili Vatikan II bahwa kurban Ekaristi “adalah sumber dan

puncak kehidupan Kristiani” (LG, art. 11). Ekaristi disebut juga sebagai Sakramen

paling utama yang artinya bahwa Perayaan Ekaristi adalah misteri sengsara dan

kebangkitan Yesus Kristus.

  Dalam mempersiapkan kaum muda untuk terlibat dalam hidup

menggereja, maka diusulkan melalui katekese Shared Charistian Praxis (SCP).

Katekese umat model SCP ini kiranya cocok bagi kaum muda, karena SCP ini

berpangkal dari pengalaman hidup konkrit peserta yang saling dikomunikasikan

diperdalam dan dihubungkan dengan Kitab Suci sehingga peserta semakin dapat

menghayati imannya. Melalui SCP kaum muda dapat dibantu untuk berpartisipasi

secara aktif dalam proses katekese. Penulis menawarkan usulan program kerja

dengan katekese model SCP, dalam rangka meningkatkan keterlibatan kaum

muda dalam hidup menggereja di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur.

viii

  

ABSTRACT

The title of this final paper is THE INFLUENCE OF MASS

CELEBRATION FOR THE YOUTH’S INVOLUEMENT IN THE CHURCH

  

LIVING IN BRAYAT MINULYA, BALECATUR, SAINT MARIA

ASSUMPTA PARISH, GAMPING, YOGYAKARTA. This title is chosen based

on the writer’s concern due to the lack of youth’s involuement in the church living

in Brayat Minulya, Balecatur, St. Maria Assumpta parish, Gamping, Yogyakarta.

This problem occurs because they are not fully aware of how important is the

church living and they do not get enough assistance.

  The youth is in the growth and development process to become a mature

person. To gain the personal’s maturity, they often face many obsta cles from the

outside or inside them selves. This thing makes them difficult to salve all of their

problems. However, all of the process is a part of self maturity that every body

through.

  In the process of faith’s development to be mature in faith, the youth can

not stand and act by them selves without other’s interference. Now a day’s, many

youth have faith and belief crisis toward God. Whit that corcen, the church living,

especially in the mass celebration. That is why the youth needs to be prepared sp

that they are ready to carry the responsibility in continue the church mission.

  For the Christian, mass in the center and peak of all the Christian live,

because in the mass celebration there is Gos’s work which bless the worldand

man’s work which honor Father through Christ, the son of God in the Holy Spirit.

In every mass celebration the Christ’s sacrifation which is his death and misery is

being commemorate. It also been stated in the Vatican churchcouncil part II that

“the mass sacrifice is the source and peak of Christian’s life” (LG, art 11). Mass is

often said to be the most important sacrament which means that the mass

celebration is the mysteri of misery and the awakeness of Jesus Christ.

  In preparing the youth to be involved in the church living, than Shared

Christian Praxis cathecese is being suggested. This cathecese is suitable for the

youth because the basis comes from the youthconcrete life experience which is

being communicate, deepened, and connected with Holy Bible so that the youth

can fully comprehend the is faith. Through SCP, the youth is helped to be actively

participate in the cathecese prosess. The writer is propose the design of work

programme using SCP cathecese, in developing the youth involvement in the

church living in Brayat Minulya region, Balecatur.

ix

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya

yang tercurah begitu besar kepada penulis. Dalam kasih dan pendampingan-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PERAYAAN

EKARISTI BAGI KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP

MENGGEREJA DI WILAYAH BRAYAT MINULYA, BALECATUR,

PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA, GAMPING, YOGYAKARTA.

  Skripsi ini berhasil disusun tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu,

dengan segenap hati menulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  

1. Romo Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama

yang dengan penuh perhatian, kesabaran, dan kesetiaan, telah mengarahkan, mendampingi, membimbing, dan memberikan perhatian, serta sumbangan pemikiran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

  

2. Ibu Dra. Y. Supriyati, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik dan dosen

penguji II yang telah setia mendampingi penulis dari awal studi di kampus

  IPPAK sampai akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  

3. Bapak Drs. Bambang Hendarto, Y., M.Hum., selaku dosen penguji III yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk mencermati isi dari skripsi ini.

  

4. Romo Fransiskus Asisi Suntoro, Pr., selaku Pastor Paroki St. Maria Assumpta

Gamping yang telah bersedia memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

x xi

  xii DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi HALAMAN PUBLIKASI ............................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................

  1 A. Latar Belakang .................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ............................................................................

  4 C. Tujuan Penulisan ...............................................................................

  4 D. Manfaat Penulisan .............................................................................

  5 E. Metode Penulisan ..............................................................................

  5 F. Sistematika Penulisan ........................................................................

  6 BAB II. GAMBARAN KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM PERAYAAN EKARISTI SEBAGAI PERWUJUDAN DALAM HIDUP MENGGEREJA DI WILAYAH BRAYAT MINULYA, BALECATUR, PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA, GAMPING, YOGYAKARTA ........................................................

  8 A. Gambaran Umum Situasi Paroki St. Maria Assumpta,Gamping ......

  8 1. Letak dan Geografis Paroki Gamping ........................................

  9 2. Jumlah dan Perkembangan Umat ...............................................

  9 3. Situasi Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan ............................

  12 4. Pendidikan Umat ........................................................................

  13 5. Pendidikan Kaum Muda di Paroki .............................................

  13

  

B. Gambaran Umum Situasi Wilayah Brayat Minulya, Balecatur ........

  13 1. Letak dan Geografis Wilayah Brayat Munulya, Balecatur ..........

  14

  2. Jumlah dan Perkembangan Umat Wilayah Brayat Minulya, Balecatur .......................................................................................

  14 3. Situasi sosial Ekonomi Wilayah Brayat Minulya, Balecatur .......

  14 4. Pendidikan Umat Wilayah Brayat Minulya, Balecatur ................

  15 C. Situasi Pendidikan Kaum Muda di Wilayah Brayat Minulya,

Balecatur ...........................................................................................

  15

  

1. Jumlah dan Perkembangan Kaum Muda di Wilayah Brayat

Minulya, Balecatur .....................................................................

  15

  2. Pendidikan Kaum Muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur .....................................................................................

  16

  3. Situasi Pendampingan Kaum Muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur .....................................................................

  16 D. Keterlibatan Kaum Muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

dalam Hidup Menggereja .................................................................

  17

  1. Macam-Macam Keterlibatan Kaum Muda dalam Lingkup Masyarakat ....................................................................................

  17

  2. Macam-Macam Keterlibatan Kaum Muda dalam Lingkup Gereja ............................................................................

  18

  3. Macam-Macam Keterlibatan Kaum Muda dalam Lingkup Ekaristi ...........................................................................

  19 E. Penelitian tentang Pengaruh Perayaan Ekaristi bagi Keterlibatan

Kaum Muda dalam Hidup Menggereja di Wilayah Brayat

Minulya, Balecatur Paroki St. Maria Assumpta, Gamping, Yogyakarta .......................................................................................

  21 1. Tujuan Penelitian .........................................................................

  21 2. Metode Penelitian ........................................................................

  21 3. Responden Penelitian ..................................................................

  22 4. Instrumen Penelitian ....................................................................

  22 5. Variabel Penelitian ......................................................................

  23 6. Waktu Penelitian .........................................................................

  23

  

7. Pembahasan Hasil Penelitian dan Keprihatinan-Keprihatinan

Kaum muda di Paroki St. Maria Assumpta Gamping ................

  23 8. Rangkuman Hasil Penelitian ......................................................

  31

xiii

  BAB III. PERAYAAN EKARISTI KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA ..............................................................................

  33 A. Ekaristi dalam Gereja .....................................................................

  34 1. Perkembangan Ekaristi dalam Tradisi Gereja ............................

  35

a. Dasar Ekaristi dalam Ekaristi ................................................

  35

b. Dasar Ekaristi dalam Gereja Perdana....................................

  39

c. Dasar Ekaristi dalam Konsili Trente .....................................

  40

d. Dasar Ekaristi dalam Konsili Vatikan II ...............................

  41 2. Ekaristi Berdasarkan Dimensi Kristologis ...............................

  41

a. Ekaristi sebagai Kurban .......................................................

  41

b. Ekaristi sebagai Perayaan Kenangan ..................................

  42

c. Ekaristi sebagai Sakramen ...................................................

  44

d. Ekaristi sebagai Perjamuan .................................................

  45 3. Ekaristi Berdasarkan Dimensi Eklesiologis .............................

  46

a. Ekaristi sebagai Perayaan Gereja .......................................

  46

b. Ekaristi sebagai Pusat Liturgi ............................................

  47 4. Ekaristi Berdasarkan Dimensi Eskatologis ..............................

  48 B. Perkembangan Kaum Muda dalam Gereja ....................................

  49 1. Pengertian Umum Kaum Muda ...............................................

  50 2. Aspek-Aspek Pertumbuhan Kum Muda ..................................

  51

a. Pertumbuhan Fisik ..............................................................

  52

b. Perkembangan Mental .........................................................

  52

c. Perkembangan Emosional ..................................................

  53

d. Perkembangan Sosial .........................................................

  54

e. Perkembangan Moral .........................................................

  55

f. Perkembangan Religius ......................................................

  56

g. Perkembangan Kognitif ......................................................

  57 3. Problematika dalam Perkembangan Kaum Muda ....................

  58

a. Problematika dalam Keluarga ............................................

  59

b. Problematika dalam Masyarakat .........................................

  60

c. Problemtika dalam Gereja ..................................................

  61 xiv

  d. Problematika dalam Diri Kaum Muda Sendiri ...................

  62 C. Kaum Muda dalam Hidup Menggereja ...........................................

  64 D. Perwujudan Perayaan Ekaristi dan Kehidupan Kaum Muda .........

  66 1. Ekaristi Sumber Kehidupan Umat Beriman ..............................

  66 2. Ekaristi Sumber Spiritualitas Umat Beriman .............................

  68

  3. Ekaristi Sumber Kehidupan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja .................................................................................

  69 BAB IV USULAN PROGRAM KATEKESE BAGI KAUM MUDA DI WILAYAH BRAYAT MINULYA, BALECATUR,

PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA, GAMPING,

YOGYAKARTA MELALUI KATEKESE MODEL

SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) UNTUK MENINGKATKAN KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA ..............................................................................

  70 A. Alasan Pemilihan Katekese Model SCP ........................................

  71 B. Alasan pemilihan Tema dan Tujuan ..............................................

  72 C. Penjabaran Tema ............................................................................

  75 D. Petunjuk Pelaksanaan Program ......................................................

  78 E. Contoh Persiapan Katekese Bagi Kaum Muda Model SCP .......................................................................................

  79 BAB V PENUTUP ....................................................................................... 91 A. Kesimpulan ....................................................................................

  91 B. Saran ................................................................................................

  92 DATAR PUSTAKA ........................................................................................ 93 LAMPIRAN Lampiran 1 : Peta Wilayah Paroki Gamping ......................................... (1) Lampiran 2 : Statistik Paroki 2008 ........................................................ (2) Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Tingkat Paroki .............................. (5) Lampiran 4 : Hasil Wawancara Tingkat Paroki .................................... (6) Lampiran 5 : Peta Desa Balecatur ......................................................... (9) Lampiran 6 : Pedoman Wawancara Tingkat Wilayah ........................... (10) Lampiran 7 : Hasil Wawancara Tingkat Wilayah ................................. (11)

xv

  

Lampiran 8 : Daftar Nama Kaum Muda di Wilayah Brayat Minulya,

Balecatur .......................................................................... (16) Lampiran 9 : Formulir Kuesioner .......................................................... (21) Lampiran 10: Gambar Perjamuan Malam Terakhir................................ (22)

xvi

DAFTAR SINGKATAN A.

   Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja.

  AG : Ad Gentes, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kegiatan Misioner Gereja, diterbitkan pada 7 Desember 1965. DS : Denzinger-Schönmetzer, Kumpulan-Ringkasan Pengakuan Iman

dan Dokumen Gereja, diterbitkan pada 6 April 1969.

DV : Dei Verbum, Konstitusi dogmatis Konsili Vatikan II tentang Wahyu Ilahi, diterbitkan pada 18 November 1965. GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja dalam dunia Modern, diterbitkan pada 7 Desember 1965. KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II, pada 25 Januari 1983. LG : Lumen Gentium , Konstitusi dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, diterbitkan pada 21 November 1964. PO : Presbyterorum Ordinis, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Pelayanan dan Kehidupan Para Imam, diterbitkan pada 7 Desember

  1965. SC : Sacrosanctum Consilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci, diterbitkan pada 4 Desember 1965.

xvii

C. Singkatan Lain

  Art : Artikel Bdk : Bandingkan Dll : Dan lain-lain Hal : Halaman HP : Hand phone Kan : Kanon KAS : Keuskupan Agung Semarang Komkat : Komisi Katekatik KWI : Konfrensi Waligereja Indonesia Mudika : Muda-mudi Katolik PNS : Pegawai Negeri Sipil PT : Perguran Tinggi RI : Republik Indonesia SCP : Shared Christian Praxis SMA : Sekolah Menengah Atas SMP : Sekolah Menengah Pertama St : Santo/Santa xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi orang Kristiani yang dewasa adalah proses penemuan diri dan

  panggilan Tuhan yang harus ditempuh melalui pengalaman sepanjang hidup. Proses pendewasaan diri sangat dipengaruhi oleh berbagai hal dan situasi. Oleh karena itu, perkembangan iman bagi seluruh umat dan khususnya kaum muda menuntut pengenalan secara lebih mendalam tentang situasi dan kondisi kaum muda.

  Dewasa ini banyak dijumpai kaum muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur, Paroki St. Maria Assumpta, Gamping yang kurang begitu aktif dalam berbagai kegiatan baik, di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan Gereja. Meskipun ada, itu hanya sedikit dan terbatas pada orang-orang tertentu. Dalam setiap Perayaan Ekaristi kaum muda yang hadir jarang yang berani turut ambil bagian sebagai petugas tata perayaan. Mereka lebih suka datang dan tanpa peduli dengan apa yang akan terjadi, yang penting datang untuk Ekaristi dan menyambut komuni.

  Berbagai alasan sering muncul mengapa kaum muda sekarang ini jarang sekali yang berani turut ambil bagian dalam setiap kegiatan hidup menggereja. Bermacam- macam alasan yang muncul antara lain: tidak ada waktu atau terlalu sibuk dengan pekerjaan, kuliah maupun sekolah, tidak punya kenalan, romo galak, malu, banyak tugas, merasa sudah tidak muda lagi, dan masih banyak alasan lain lagi. Alasan- alasan itulah yang membuat kaum muda di Paroki St. Maria Assumpta Gamping, khususnya kaum muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur kurang begitu nampak

  Masalah lain yang sering dihadapi oleh kaum muda adalah masalah kemunduran spritualitas atau bisa dikatakan krisis iman. Di tengah zaman yang begitu pesat disertai dengan proses pencarian identitas diri, mereka mulai mempertanyakan keberadaan dan fungsi agama, bahkan keberadaan Tuhan sendiri. Selain itu kaum muda yang juga sedang mengalami perkembangan fisik dan psikis yang masih labil membuat dinamika hidup mereka sulit untuk ditebak atau diduga.

  Ekaristi merupakan puncak iman bagi umat Kristiani, maka Gereja selalu menganjurkan kepada seluruh umat untuk sesering mungkin merayakan dan menerima komuni sebagai tanda persatuan dengan Tuhan Yesus Kristus sendiri. Konsili Vatikan II juga mengajarkan keikutsertaan kaum beriman dalam misteri Ekaristi: ”Oleh karena itu Gereja dengan susah payah berusaha jangan sampai umat beriman menghadiri misteri iman itu sebagai orang luar atau penonton yang bisu, melainkan melalui upacara dan doa-doa memahami misteri itu dengan baik, dan ikut serta penuh khidmat dan secara aktif ” (SC, art. 48). Pada bulan Juni 2008 Keuskupan Agung Semarang (KAS) mengadakan acara besar yaitu Kongeres Ekaristi guna mendalami misteri Ekaristi Suci agar Roh Kudus selalu memperbarui hidup umat Kristiani melaui Ekaristi Suci. Ekaristi sebagai perayaan pembaharuan hidup oleh Roh mengajak umat Kristiani untuk mengupayakan pembaharuan hidup yang terus menerus supaya iman Kristiani kita terus berkembang, sehingga kita semakin terlibat dalam setiap kegiatan hidup menggeja.

  Hidup menggereja sendiri memiliki pengertian, menampakkan iman dalam hidup sehari-hari lewat usaha dan tindakan nyata kepada sesama di sekitar kita.

  Dengan kata lain, setiap kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan iman Kristiani

  Pada tahun 2009, Keuskupan Agung Semarang mencanangkan sebagai “Tahun Kaum Muda”. Keuskupan Agung Semarang berarti memberi kesempatan dan dukungan penuh bagi kaum muda untuk lebih aktif dalam setiap kegiatan menggereja sebagai bentuk usaha untuk memperkembangkan imannya agar mereka berkembang menjadi pribadi-pribadi yang penuh tanggungjawab. Untuk mendukung usaha dari KAS tersebut maka Gereja dan orang tua memberi peluang dan dorongan yang sebesar-besarnya untuk kaum muda untuk lebih terlibat dalam kegiatan menggereja terutama untuk berani ambil bagian dalam tugas Perayan Ekaristi Suci.

  Melihat banyaknya masalah yang dihadapi kaum muda Kristiani dalam pendewasaan pribadi dan iman, maka Gereja sadar bahwa sudah saatnya dicari suatu solusi pendampingan yang efektif bagi mereka agar nantinya mereka menjadi kaum muda yang dewasa dalam berbagai segi. Gereja secara tegas mengungkapkan bahwa kaum muda merupakan harapan dan tulang punggung Gereja dan masyarakat dalam setiap aspek kehidupan. Secara khusus Gereja melihat bahwa maju mundurnya Gereja di masa yang akan datang tidak terlepas dari kreativitas dan tanggung jawab kaum muda Kristiani masa kini.

  Charles M. Shelton (1988: 160) menegaskan bahwa ”salah satu ciri khas kaum muda yang dewasa secara Kristiani adalah berkembang dan mendalam hubungannya dengan Yesus Kristus”. Oleh karena itu, Gereja sangat mengharapkan pendampingan bagi kaum muda yang lebih efektif mulai dari keluarga, masyarakat, dan berbagai wadah kegiatan rohani. Menyadari berbagai macam persoalan yang mempengaruhi proses perkembangan diri kaum muda Kristiani menuju iman yang dewasa dan sekaligus melihat keprihatinan yang dirasakan oleh Gereja, maka penulis ingin mencoba, mengetahui dan mengkaji tentang perkembanagn iman kaum muda melalui Perayaan Ekaristi, khususnya kaum muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur. Untuk itu penulis memfokuskan tulisan ini dengan judul: PENGARUH

  

PERAYAAN EKARISTI BAGI KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM

HIDUP MENGGEREJA DI WILAYAH BRAYAT MINULYA, BALECATUR,

PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA, GAMPING, YOGYAKARTA.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut:

  1. Masalah-masalah apa saja yang dihadapi kaum muda berkaitan dengan keterlibatan kaum muda dalam rangka hidup menggereja di Wilayah Brayat Minulya Balecatur, Paroki St. Maria Assumpta, Gamping, Yogyakarta?

  2. Apa yang dimaksud dengan hidup menggereja?

  3. Upaya apa saja yang harus ditempuh untuk memberdayakan kaum muda dalam rangka meningkatkan keterlibatan hidup menggereja?

  C. Tujuan Penulisan

  Skripsi ini ditulis sebagai upaya untuk meningkatkan semangat kaum muda dalam hidup menggereja. Untuk itu tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Memaparkan permasalahan yang dihadapi kaum muda berkaitan dengan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Wilayah Brayat Minulya,

  2. Memberi pengetahuan bagi pembaca khususnya kaum muda mengenai hidup menggereja, sehingga kaum muda mampu menghayatinya dan mau ikut terlibat langsung dalam kegiatan hidup menggereja.

  3. Memaparkan upaya yang harus ditempuh untuk memberdayakan kaum muda dalam meningkatkan keterlibatan hidup menggereja.

  4. Memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk kelulusan sarjana Strata satu (S1) pada Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  D. Manfaat Penulisan

  1. Mendorong penulis untuk memberdayakan kaum muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur, Paroki St. Maria Assumpta, Gamping dalam rangka meningkatkan keterlibatan kuam muda dalam hidup menggereja.

  2. Mendorong kaum muda agar semakin termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja.

  E. Metode Penulisan

  Dalam karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskriptif-analitis. Metode deskriptif-analisis ini digunakan pada saat mencari data di Paroki dan di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur. Berdasarkan data yang diperoleh, penulis berusaha mendeskripsikan memaparkan dan menguraikan keterlibatan kaum muda dalam rangka hidup menggereja serta mengkaji dan menganalisisnya berdasarkan data-data

F. Sistematika Penulisan

  Judul yang dipilih oleh penulis adalah PENGARUH PERAYAAN

  

EKARISTI BAGI KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP

MENGGEREJA DI WILAYAH BRAYAT MINULYA, BALECATUR,

PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA, GAMPING, YOGYAKARTA. Skripsi

ini akan dibahas dalam lima bab yaitu, sebagai berikut.

Bab I berisikan pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,

  tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan yang merangkum keseluruhan penulisan skripsi.

  Bab II memaparkan gambaran umum situasi Paroki St. Maria Assumpta, situasi Wilayah Brayat Minulya, Balecatur, serta situasi kaum muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur. Dalam bab ini, penulis akan membahas penelitian tentang pengaruh Perayaan Ekaristi bagi keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja yang meliputi: persiapan penelitian, laporan hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

  Bab III membahas seputar teori yang mengupas tentang Ekaristi dalam Gereja, yang meliputi perkembangan Ekaristi dalam Tradisi Gereja, Ekaristi berdasarkan dimensi Kristologis, Ekaristi berdasarkan dimensi Eklesiologis, serta Ekaristi berdasarkan dimensi Eskatologis. Dalam bab ini pula, akan dibahas teori seputar perkembangan kaum muda dalam Gereja serta peranan Ekaristi bagi kaum muda dalam keterlibatan hidup menggereja.

  Bab IV memaparkan usulan program bagi kaum muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur, Paroki St. Maria Assumpta, melalui katekese model Shared

Christian Praxis (SCP) untuk meningkatkan keterlibatan hidup menggereja kaum muda yang meliputi alasan pemilihan katekese model SCP, alasan pemilihan tema dan tujuan, penjabaran tema, petunjuk pelaksanaan program, contoh persiapan program katekese bagi kaum muda model Shared Christian Praxis.

  Bab V adalah penutup yang berisikan saran dan kesimpulan dari penulis. Pada bagian akhir ini, penulis akan mengemukakan kesimpulan dan beberapa saran yang berkaitan dengan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur, Paroki St. Maria Assumpta, Gamping, Yogyakarta.

  

BAB II

GAMBARAN KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM PERAYAAN

EKARISTI SEBAGAI PERWUJUDAN DALAM HIDUP MENGGEREJA

DI WILAYAH BRAYAT MINULYA, BALECATUR,

PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA, GAMPING, YOGYAKARTA

Keterlibatan dan keikutsertaan seluruh umat dalam setiap kegiatan menggereja

  khususnya dalam Perayaan Ekaristi sangatlah diharapkan demi perkembangan Gereja. Tanpa adanya kesadaran untuk terus mengimani dan untuk terus menghidupkan Gereja dari seluruh umat, khususnya kaum muda Gereja tidak akan dapat berkembang. Situasi dalam Perayaan Ekaristi yang dapat membangkitkan semangat untuk mengimani Yesus Kristus juga sangat diperlukan. Diharapkan seluruh umat, khususnya kaum muda, saling mendukung dalam menciptakan suasana Perayaan Ekaristi yang menarik namun tetap hikmat dan sakral agar semangat keterlibatan umat dapat tumbuh dan mengakar dalam kehidupan sehari-hari.

  A. Gambaran Umum Situasi Paroki St. Maria Assumpta, Gamping

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Paroki, Dewan Paroki, Ketua Wilayah Brayat Minulya, Sekretaris Wilayah Brayat Minulya, Ketua Lingkungan dan beberapa kaum muda, pada bagian ini akan digambarkan letak geografis Paroki Gamping, jumlah dan perkembangan umat, situasi sosial ekonomi dan kemasyarakatan, pendidikan umat, dan situasi kaum muda di Paroki St. Maria

  1. Letak Georafis Paroki Gamping

  Paroki Gamping berlindung pada St. Maria Assumpta atau St. Maria Diangkat ke Surga, dengan hari raya peringatan setiap tanggal 15 Agustus. Gereja St. Maria Assumpta, Gamping terletak di Dusun Gamping Tengah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat Paroki terletak kurang lebih 5 km sebelah Barat pusat kota Yogyakarta.

  Wilayah Gamping berada di daerah dataran rendah, berupa daerah pemukiman penduduk, lahan pertanian, dan sebagian perbukitan kapur. Oleh karena itu terdapat usaha pertambang kecil batu kapur di wilayah Gamping. Batas teritorial gereja Paroki St. Maria Assumpta, Gamping: sebelah Utara berbatasan dengan Paroki St.

  Aloysius Gonzaga, Mlati sebelah Timur berbatasan dengan Paroki Hati St. Perawan Maria Tak Bercela, Kumetiran sebelah Selatan berbatasan dengan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus, Pugeran dan sebelah Barat berbatasan dengan Paroki St.

  Theresia, Sedayu dan Paroki St. Petrus dan Paulus, Klepu. Wilayah Paroki Gamping sebelah Utara berbatasan dengan jalan Godean, sebelah Timur berbatasan dengan sungai Bedog, sebelah Selatan berbatasan dengan jalan Wates, dan sebelah Barat berbatasan dengan sungai Konteng [Lampiran 1: (1)].

  2. Jumlah dan Perkembangan Umat

  Paroki Gamping terdiri dari 7 (tujuh) Wilayah yang terbagi dalam 26 Lingkungan. Perkembanagn jumlah umat selama 3 (tiga) tahun (2006-2008) di Paroki Gamping mengalami penambahan yakni dari tahun 2006-2007 sebanyak 165 jiwa, sedangkan dari tahun 2007-2008 sebanyak 83 jiwa. Berdasarkan data statistik tercatat sebanyak 5.040 jiwa dan pada ahkir tahun 2008 jumlah umat mengalami meningkatan sebanyak 83 jiwa atau sebanyak 1,65%. Jumlah umat terdiri dari laki- laki sebanyak 2387 jiwa atau 46,59% dan perempuan sebanyak 2736 jiwa atau 53,41%. Jumlah umat tersebut tersebar di 7 Wilayah dan 26 Lingkungan dengan rincian sebagai berikut [Lampiran 2: (2)-(4)]:

  a. Jumlah umat di Wilayah St. Petrus, Gamping

  Umat di Wilayah St. Petrus, Gamping berjumlah 601 jiwa yang terbagi dalam:

  • Lingkungan St. Yohanes, Gamping I: 238 jiwa
  • Lingkungan St. Agustinus, Gamping II: 195 jiwa
  • Lingkungan St. Yusuf, Gamping III: 168 jiwa

  b. Jumlah umat di Wilayah St. Paulus, Banyuraden

  Umat di Wilayah St. Paulus, Banyuraden berjumlah 468 jiwa yang terbagi dalam:

  • Lingkungan St. Maria Fatima, Demakijo: 200 jiwa
  • Lingkungan St. Ignasius, Kaliabu: 134 jiwa
  • Lingkungan St. Caecilia, Onggobayan: 131 jiwa

  c. Jumlah umat di Wilayah St. Mikael, Mejing

  Umat di Wilayah St. Mikael, Mejing berjumlah 693 jiwa yang terbagi dalam:

  • Lingkungan St. Antonius,Mejing I: 250 jiwa
  • Lingkungan St. Stefanus, Mejing II: 234 jiwa

  d. Jumlah umat di Wilayah St. Yosef, Sidoarum

  Umat di Wilayah St. Yosef, Sidoarum berjumlah 342 jiwa yang terbagi dalam:

  • Lingkungan St. Paulus, Sidoarum: 127 jiwa
  • Lingkungan St. Thomas Aquinas, Sidoarum: 110 jiwa
  • Lingkungan St. Yustinus Martir, Sidoarum: 105 jiwa

  e. Jumlah umat di Wilayah St. Aloysius Gonzaga, Gesikan

  Umat di Wilayah St. Aloysius Gonzaga, Gesikan berjumlah 660 jiwa yang terbagi dalam:

  • Lingkungan St. Anna, Gesikan I: 143 jiwa
  • Lingkungan St.Brigitta, Gesikan II: 306 jiwa
  • Lingkungan St. Veronica, Gesikan III: 211 jiwa

  f. Jumlah umat di Wilayah St. Maria, Gancahan

  Umat di Wilayah St. Maria, Gancahan berjumlah 1037 jiwa yang terbagi dalam:

  • Lingkungan St. Agustinus, Gancahan I: 205 jiwa
  • Lingkungan St. Petrus, Gancahan II: 338 jiwa
  • Lingkungan St. Maria, Gancahan III: 336 jiwa
  • Lingkungan St. Yohanes Babtista, Sidokarto: 158 jiwa

  g. Jumlah umat di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

  Umat di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur berjumlah 1239 jiwa yang terbagi

  • Lingkungan St. Fransiskus Xaverius, Sumber Gamol: 143 jiwa
  • Lingkungan St. Yusuf, Gejawan Pasekan: 154 jiwa
  • Lingkungan St. Teoderikus, Jatimas: 153 jiwa
  • Lingkungan St. Antonius,Jatisawit: 224 jiwa
  • Lingkungan St. Margareta, Gejawan Puri: 102 jiwa
  • Lingkungan St. Gregorius, Nyamplung I: 238 jiwa
  • Lingkungan St. Ludovikus, Nyamplung II: 225 jiwa 3.

   Situasi Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan

  Wilayah Paroki Gamping berada di daerah dataran rendah, sebagian besar terdiri dari area persawahan, ladang, dan pemukiman penduduk. Tahun 2008 jumlah umat yang bekerja sebagai PNS sebanyak 376 orang (7,34%), yang bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 2251 (43,94%), sebanyak 1396 orang (48,72%) bekerja sebagai petani, pedagang, tukang parkir dan sebagainya [Lampiran 4: (6)-(8)].

  Umat Paroki Gamping memiliki semangat kekeluargaan dan tradisi gotong royong yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat pada saat acara pernikahan atau ketika ada orang yang meninggal dunia. Umat Katolik di Paroki Gamping dengan suka rela datang untuk membantu tanpa membeda-bedakan agama dan tanpa mengharapkan imbalan atau upah. Selain itu, banyak juga umat Katolik yang dipercaya untuk menjadi pengurus di wilayah lingkungan masyarakat, seperti menjadi ketua RT/RW, sekretaris dusun, ketua dusun, dan pendamping karangtaruna. Hal ini menunjukkan bahwa diantara umat yang beragama Katolik dan non Katolik dapat saling bekerjasama, sehingga umat Katolik di Paroki Gamping dapat hidup berdampingan,

  4. Pendidikan Umat

  Umat Paroki Gamping sangat memperhatikan pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada tingkat pendidikan yang ada. Tahun 2008 jumlah umat yang menempuh pendidikan tingkat SD sebanyak 291 (5,68%), yang berada pada tingkat SMP sebanyak 152 (2,97%), yang berada pada tingkat SMA/SMK sebanyak 249 (4,86%), dan yang berada pada jenjang Perguruan Tinggi sebanyak 201 orang (3,92%). Dari tahun sebelumnya (tahun 2007) jumlah umat yang sedang menempuh pendidikan dari tingkat SD sampai PT mengalami peningkatan sebanyak 1,36% [Lampiran 4: (8)].

  5. Pendidikan Kaum Muda di Paroki Gamping

  Jumlah kaum muda di Paroki Gamping pada tahun 2008 kurang lebih sebanyak 531 orang atau 10,36% dari keseluruhan umat, yang tersebar di 7 (tujuh) Wilayah dan 26 Lingkungan. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan Ketua Mudika, pengurus Mudika, dan beberapa Mudika, sebagian kaum muda di Paroki St.

  Maria Assumpta, Gamping berstatus sebagai pelajar SMA/SMK 4,86%, mahasiswa 3,92%, dan 1,05% sebagai pekerja, baik sebagai karyawan swasta maupun sebagai pegawai pemerintahan atau PNS [Lampiran 4: (8)].

  B. Gambaran Umum Situasi Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

  Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara dengan ketua wilayah, sekretaris wilayah, ketua lingkungan dan beberapa pengurus lingkungan, akan dipaparkan data yang dapat menggambarkan keadaan Wilayah Brayat Minulya. Pada

  bagian ini akan dipaparkan letak geografis wilayah, jumlah dan perkembangan umat,

  1. Letak Geografis Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

  Wilayah Brayat Minulya adalah bagian dari Paroki Maria Assumpta yang terletak di kelurahan Balecatur, kecamatan Gamping. Wilayah Brayat Minulya sebagian kecil berada di daerah pegunungan dan sebagian lagi berada di daerah dataran rendah [Lampiran 5: (9)].

  Batas-batas Wilayah Brayat Minulya mengacu pada batas-batas kelurahan Balecatur, adalah sebagai berikut [Lampiran 7: (11)] :

  : dusun Prenggan, kelurahan Sidokarto

  • Utara • Timur : dusun Depok, kelurahan Ambarketawang • Selatan : dusun Slarong, kelurahan Bangunjiwo : dusun Berot, kelurahan Argomulyo • Barat 2.

   Jumlah dan Perkembangan Umat Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

  Umat Wilayah Brayat Minulya Belecatur pada tahun 2008 berjumlah 1239 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 518 jiwa (41,81%), sebanyak 721 jiwa (58,19%) terdiri dari perempuan. Jumlah umat Wilayah Brayat Minulya mengalami peningkatan sekitar 15-21 jiwa/tahun [Lampiran 7: (12)].

  3. Situasi Sosial Ekonomi Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

  Pada dasarnya umat di daerah pedesaan seperti di Wilayah Brayat Minulya selalu memiliki sifat sosial yang tinggi. Hal ini dapat dilihat pada saat ada orang yang meninggal atau pada saat ada keluarga yang punya hajat atau keperluan. Orang-orang di sini tak sungkan-sungkan untuk saling membantu dan bekerja sama. Namun, dalam hal perkumpulan doa di Lingkungan orang tua lebih aktif dan lebih banyak, sedangkan kaum muda yang mau aktif masih sangat terbatas. Doa bersama di Lingkungan, diatur dan disepakati bersama oleh warga lingkungan masing-masing oleh karena itu, jadwal doa bersama pada setiap Lingkungan berbeda-beda.

  Berdasarkan letak geografis yang berada di daerah dataran rendah dan sebagian berada di daerah pegunungan, umat Wilayah Brayat Minulya yang bekerja sebagai petani sawah dan petani kebun sebanyak 388 jiwa, sebanyak 89 jiwa bekerja sebagai pegawai negeri/PNS, sebanyak 340 jiwa bekerja sebagai karyawan swasta, dan sebanyak 157 jiwa bekerja di bidang lainnya, seperti tukang parkir, pembantu rumah tangga, dan sebagainya [Lampiran 7: (12)].

4. Pendidikan Umat Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

  Tahun 2008 umat di Wilayah Brayat Minulya yang sedang menempuh pendidikan pada tingkat SD sebanyak 116 jiwa (9,36%), tingkat SMP sebanyak 181 jiwa (14,61%), tingkat SMA/SMK sebanyak 237 jiwa (19,13%), dan pada tingkat Perguruan Tinggi sebanyak 103 jiwa (8,31%) [Lampiran 7: (12)].

C. Situasi Pendidikan Kaum Muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur 1. Jumlah dan Perkembangan Kaum Muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

  Di Wilayah Brayat Minulya pada tahun 2008 tercatat sebanyak 102 kaum muda yang tersebar di 7 (tujuh) Lingkungan. Dari tahun 2006-2008 kaum muda di Wilayah Brayat Minulya mengalami penurunan yakni pada tahun 2006-2007 banyak kaum muda yang setelah selesai sekolah atau kuliah lalu merantau ke luar kota untuk mencarai pekerjaan [Lampiran 7: (13) – (14)].

  2. Pendidikan Kaum Muda di Wilayah Brayat Minulya, Balecatur

Dokumen yang terkait

Pengaruh perayaan ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan Barat.

2 26 124

Peranan pendampingan sakramen penguatan bagi kaum muda dalam keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa Lidwina Bandar Jaya Lampung Tengah.

3 39 161

Peranan lagu rohani ekaristi dalam meningkatkan pemaknaan perayaan ekaristi bagi kaum muda Katolik di Paroki Santo Antonius Kotabaru.

0 3 146

Penghayatan spiritualitas keterlibatan umat berinspirasi pada Santa Maria dalam hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta.

0 0 189

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Pengaruh perayaan ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan Barat

1 1 122

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

Upaya inovasi pelaksanaan liturgi perayaan ekaristi di Paroki ST. Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta demi keterlibatan kaum muda - USD Repository

0 0 123

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141