Analisis Biaya Kualitas Untuk Mengevaluasi Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Kualitas.

(1)

ABSTRAK

Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang membuat seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara ini semakin mengglobal. Semenjak tahun 2003, ASEAN Free Trade Area (AFTA) diberlakukan di seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Indonesia.

Salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan bersaing adalah kualitas. Hal ini berarti bahIa untuk menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan perlu melaksanakan program pengendalian kualitas dengan membentuk departemen pengendalian kualitas. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan pengendalian kualitas ini merupakan biaya kualitas. Biaya kualitas dibagi menjadi empat kategori yaitu biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan biaya kegagalan eksternal (external failure costs).

Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data yang berhubungan dengan objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas tentang objek penelitian serta menarik kesimpulan dari penelitian tersebut. Objek penelitian dilakukan pada pabrik plastik Super Plastin yang berlokasi di Jl. Raya Singaparna km 9 CipaIitra, Tasikmalaya. Data penelitian dikumpulkan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2005. Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder.

Evaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dilakukan dengan membuat struktur laporan biaya kualitas, dan analisis biaya kualitas. Analisis bia-ya kualitas tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis trend.

Dari hasil penelitian diketahui bahIa Perusahaan Super Plastin telah melakukan program pengendalian kualitas di semua tahap proses produksi dari mulai tahap desain gambar, kalkulasi dan spesifikasi produk sampai dengan tahap barang jadi. Berdasarkan hasil dari struktur laporan biaya kualitas dan analisis trend yang telah dibuat untuk periode tahun 2004 sampai dengan periode tahun 2005, program perbaikan kualitas untuk dua periode tersebut telah dikatakan efektif dan efisien. Hal ini disebabkan oleh Hal tersebut disebabkan karena menurunnya biaya kegagalan internal sebesar 2.87% dan biaya kegagalan eksternal sebesar 4.54% , sehingga menyebabkan kenaikan biaya pencegahan sebesar 6.84% dan biaya penilaian sebesar 0.57%. Karena pengendalian kualitas dikatakan efektif dan efisisen apabila total biaya kegagalan internal maupun total biaya kegagalan eksternal terus menurun.

Kata kunci: prevention costs, appraisal costs, internal failure costs, external failure costs.

Universitas Kristen Maranatha i


(2)

Halaman

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ………... ii

DAFTAR ISI ……….... iv

DAFTAR TABEL……….... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN……….... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………... 1

1.2 Identifikasi Masalah ……… 3

1.3 Tujuan Penelitian ………... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ……….... 5

1.6 Metodologi Penelitian ………... 8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen... 11

2.1.1 Tujuan Akuntansi Manajemen... 11

2.1.2 Trend Perubahan Akuntansi Manajemen... 12

2.1.3 Tipe-tipe Informasi Akuntansi Manajemen... 13

2.2 Biaya... 14

2.2.1 Pengertian Biaya...………... 15

2.2.2 Klasifikasi Biaya... 16

2.2.3 Penentuan Biaya... 18

2.2.4 Manfaat Data Biaya bagi Manajemen... 18

2.2.5 Kualitas... 19

2.2.6 Pengertian Kualitas... 19

2.2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas... 21

2.2.8 Ukuran Kualitas... 21

2.2.8.1 Ukuran Finansial atas Kualitas……….. 23

2.2.8.2 Ukuran Nonfinansial atas Kualitas….... 23

2.3 Biaya Kualitas…………..…………... 24

2.3.1 Pengertian Pengendalian Kualitas... 25

2.3.2 Rumus Biaya Kualitas………... 26

2.3.3 Pengendalian Biaya Kualitas... 26

2.3.4 Pengukuran Biaya Kualitas... 30

2.3.5 Pelaporan Informasi Biaya Kualitas ... 34

2.3.6 Analisis Biaya Kualitas... 36

2.3.7 Teknik-teknik Analisis Biaya Kualitas... 36

2.4 Pengendalian Kualitas... 38

2.4.1 Pengertian Pengendalian Kualitas...………... 38

2.4.2 Tujuan Pengendalian Kualitas...……... 39


(3)

2.4.4 Alat Pengendalian Kualitas... 40

2.4.4.1 Flowchart... 41

2.4.4.2 Runchart... 41

2.4.4.3 Process Control Chart... 42

2.4.4.4 Check Sheet... 42

2.4.4.5 Pareto Diagram... 43

2.4.4.6 Cause and Effect Diagram... 44

2.4.4.7 Scatter Diagram... 45

2.4.5 Efektivitas dan Efisiensi... 46

2.5 Analisis Biaya Kualitas untuk Mengevaluasi Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Kualitas... 47

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ………... 49

3.2 Metode Penelitian……….... 52

3.2.1 Pengumpulan Data.………... 53

3.2.2 Variabel dalam Penelitian... 54

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ………... 56

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 56

4.1.2 Aktivitas Perusahaan Super Plastin... 57

4.1.3 Klasifikasi Biaya Kualitas pada Perusahaan Super Plastin... 58

4.1.4 Pengendalian Kualitas terhadap Bahan Baku dan Bahan Penolong di Perusahaan Super Plastin... 61

4.1.5 Pengendalian Kualitas terhadap Proses Produksi di Perusahaan Super Plastin... 62

4.1.6 Pengendalian Kualitas terhadap Produk Akhir di Perusahaan Super Plastin... 63

4.1.6.1 Standar Kualitas Produk Akhir di Perusahaan Super Plastin... 64

4.1.6.2 Langkah-langkah Pengujian Kualitas Produk Akhir pada Perusahaan Super Plastin... 65

4.2 Pembahasan……….. 66

4.2.1 Perhitungan Analisis Biaya Kualitas... 66

4.2.2 Perhitungan Distribusi Relatif Biaya Kualitas... 68

4.2.3 Analisis Tren Kualitas Multiperiode... 74

4.2.4 Analisis Biaya Kualitas untuk Mengevaluasi Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Kualitas... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 79

Universitas Kristen Maranatha iii


(4)

DAFTAR PUSTAKA………... 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Bentuk Umum Laporan Biaya Kualitas... 35

Tabel 2.2 Check Sheet... 43

Tabel 4.1 Standar Kualitas... 64

Tabel 4.2 Struktur Laporan Biaya Kualitas Perusahaan... 66

Tabel 4.3 Laporan Persentase Biaya Kualitas dengan Penjualan tahun 2004... 69

Tabel 4.4 Laporan Persentase Biaya Kualitas dengan Penjualan tahun 2005... 72

Tabel 4.5 Persentase Biaya Kualitas Total terhadap Penjualan Aktual….. 74

Tabel 4.6 Persentase Masing-masing Kualitas………... 75

Universitas Kristen Maranatha v


(6)

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Rerangka Pemikiran... 8

Gambar 2.1 Akuntansi Manajemen sebagai Salah Satu Tipe Informasi.... 14

Gambar 2.2 Fungsi Rugi Mutu Taguchi... 33

Gambar 2.3 Run Chart... 42

Gambar 2.4 Process Control Chart... 43

Gambar 2.5 Pareto Diagram... 44

Gambar 2.6 Cause and Effect Diagram... 45

Gambar 2.7 Scatter Diagram... 46

Gambar 4.1 Analisis Biaya Kualitas... 68

Gambar 4.2 Distribusi Relatif Biaya Kualitas tahun 2004... 71

Gambar 4.3 Distribusi Relatif Biaya Kualitas tahun 2005... 73


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Struktur Organisasi Perusahaan Super Plastin

Lampiran 2

Standar Kualitas Perusahaan Super Plastin

Lampiran 3

Langkah-langkah Pengujian Kualitas Produk Akhir di Perusahaan Super Plastin

Lampiran 4

Struktur Laporan Biaya Kualitas Perusahaan Super Plastin

Lampiran 5

1. Surat Penelitian untuk Penyusunan Skripsi 2. Surat Pernyataan

3. RiIayat Hidup Penulis

Universitas Kristen Maranatha vii


(8)

Pimpinan

Teknik Administrasi Personalia Pemasaran

Keuangan dan

accounting

Gudang

Maintenance Karyawan

Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan Super Plastin Sumber :data perusahaan


(9)

Lampiran 2

Nama Produk Standar Kualitas

1. Plastik Rolan ● Ketepatan pengukuran

● Kebeningan

● Kelembutan/kelemasan ● Kekuatan

● Kerapatan

2. HD Rolan ● Ketepatan pengukuran

● Pewarnaan ● Kekuatan

● Kelembutan/kelemasan ● Kerapatan

3. Kantong plastik ● Ketepatan pengukuran ● Pengecekan lem ● Kebeningan

● Kelembutan/kelemasan ● Kekuatan

● Kerapatan

● Pengecekan packing/standar berat 4. Kantong Kresek ● Ketepatan pengukuran

● Pengecekan lem ● Kebeningan

● Kelembutan/kelemasan ● Kekuatan

● Kerapatan

● Pengecekan packing/standar berat Lampiran 2

Standar Kualitas Sumber : data perusahaan


(10)

Langkah-langkah Pengujian Kualitas Produk Akhir : 1. Plastik Rolan, cara pengujian yang dilakukan :

● Memeriksa lebar dan ketebalan plastik

● Mengarahkan plastik rol ke arah terang dan diperiksa ● Perabaan terhadap permukaan plastik

● Mencoba membedah plastik dengan tangan kosong ● Mencoba kerapatan antar sisi

2. HD Rolan, cara pengujian yang dilakukan :

● Memeriksa lebar dan ketebalan HD, juga ukuran lipatan ● Memeriksa kepekatan warna

● Mencoba merobek tengah kantong HD ● Memeriksa permukaan HD

● Kelembutan/kelemasan ● Kerapatan

3. Kantong plastik, cara pengujian yang dilakukan :

● Memeriksa ketepatan pengukuran kantong plastik

● Mengecek lem pada bagian bawah kantong apakah sudah rapat ● Memeriksa kebeningan kantong plastik

● Memeriksa kekuatan kantong plastik ● Mengecek packing/standar berat

4. Kantong kresek, cara pengujian yang dilakukan :


(11)

● Mengecek lem pada bagian bawah kantong apakah sudah rapat ● Mengecek tingkat kelembutan/kelemasan dari kantong kresek ● Memeriksa kekuatan kantong kresek

● Mengecek pengepakan (packing)/standar berat Sumber : data perusahaan


(12)

Perusahaan Super Plastin Laporan Biaya Kualitas Untuk Periode 2004/2005

2004 2005

Deskripsi Biaya Kualitas Biaya Kualitas

(Rp) (Rp)

Biaya Pencegahan (Prevention costs)

• Perencanaan kualitas 352.328 458.365

• Evaluasi kualitas pemasok 213.587 253.698

• Pelatihan 168.254 158.658

• Pemrosesan 458.352 485.698

• Pemeliharaan mesin

- Pemeliharaan mesin rutin 562.324 765.625

- Gaji, tunjangan, & lembur bagian

maintenance 182.365 175.358

Total Biaya Pencegahan 1.937.210 2.297.402

Biaya Penilaian (Appraisal Costs)

• Evaluasi stok 123.589 158.658

• Inspeksi dan pengujian produk 189.352 175.485

Total Biaya Penilaian 312.941 334.143

Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs)

• Perbaikan dan pengerjaan ulang

(rework) 3.451.254 3.125.000

• Inspeksi dan pengujian ulang 278.254 189.352

Total Biaya Kegagalan Internal 3.729.508 3.314.352

Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs)

• Garansi 423.321 258.652

Allowances 685.215 563.321

• Kerusakan atau kehilangan dalam

inventory 253.214 147.254

Total Biaya Kegagalan Eksternal 1.361.750 969.227

Total Biaya Kualitas 7.341.409 6.915.124

Lampiran 4

Struktur Laporan Biaya Kualitas Perusahaan Super Plastin Sumber : data perusahaan


(13)

Bab I Pendahuluan

BABBI

PENDAHULUAN

1.1 LatarBBelakangBPenelitian

Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang membuat seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara ini semakin mengglobal. Semenjak tahun 2003, ASEAN Free Trade Area (AFTA) diberlakukan di seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Indonesia. Keberadaan AFTA, mau tidak mau, pasti akan memberi imbas bagi Indonesia di berbagai bidang kehidupan, baik positif maupun negatif.

Keberadaan AFTA dalam bidang ekonomi menurut Antonius Krisna Murti: “Keberadaan AFTA akan semakin memprioritaskan keberhasilan ekonomi di atas segalanya. Dunia ekonomi dianggap sebagai faktor yang urgen dan menempati posisi poros dalam memajukan negara. Indonesia, semenjak Orba sebenarnya telah memulai usahanya untuk mengutamakan ekonomi yang berpusat pada industri. Kini, dengan keberadaan AFTA industrialisasi akan semakin gencar.” (www.sinarindonesia.co.id/rubrik/2002/20/4/asu2.html) Dalam situasi persaingan yang semakin ketat, peranan mutu produk perusahaan semakin besar dalam kaitannya dengan perkembangan perusahaan. Untuk dapat bertahan, maka perusahaan dituntut untuk melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada kegiatan efisiensi. Namun kegiatan efisiensi ini harus tetap memperhatikan mutu dari barang dan jasa yang dihasilkan. Pelaksanaan efisiensi ini bertujuan untuk menghemat biaya, sehingga dapat memberikan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen dengan harga bersaing.

Universitas Kristen Maranatha


(14)

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan tindakan pengendalian mutu produk dan mengurang jumlah produk yang rusak.

Pengendalian mutu dimaksudkan untuk menentukan standar mutu untuk masing-masing produk yang bersangkutan dan usaha untuk dapat memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Menurut Sabihaini ada empat langkah yang harus dilakukan dalam pengendalian tersebut, yaitu:

“1. Menetapkan standar, 2. Menilai kesesuaian, 3. Bertindak bila perlu, dan

4. Merencanakan perbaikan.” (Jurnal Ekonomi (Analisis Ilmiah Ekonomi, Manajemen, Keuangan, dan Pembangunan), Vol XIV No. 36, September/Oktober 2004)

Peningkatan Kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial bagi suatu perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Kini sudah tidak jamannya lagi perusahaan hanya mementingkan volume penjualan yang begitu besar untuk mencapai keuntungan yang maksimal, tetapi lebih berorientasi pada aspek kepuasan konsumen. Hubungan mutu dengan kepuasan konsumen menurut Monika Kussetya Ciptani:

“Dengan adanya kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen yang membeli produknya, maka secara otomatis perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu dikembangkan berbagai cara dan teknik untuk mengidentifikasi besarnya biaya kualitas (kerugian yang muncul akibat barang yang dihasilkan

menyimpang dari standar) suatu perusahaan.”


(15)

Bab I Pendahuluan

Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk meneliti mengenai biaya kualitas lebih lanjut. Adapun judul dari penulisan skripsi ini adalah: “Analisis B BiayaB Kualitas B Untuk B Mengevaluasi B Efektivitas B Dan B Efisiensi B PengendalianB Kualitas”

1.2 IdentifikasiBMasalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah pokok yang akan mendasari penelitian ini, yaitu:

1. Faktor apa yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan?

2. Bagaimana mengklasifikasikan biaya kualitas di Perusahaan Super Plastin?

3. Apakah Perusahaan Super Plastin sudah melakukan analisis atas biaya kualitas?

4. Bagaimana mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin?

5. Bagaimana analisis biaya kualitas untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin?

1.3 TujuanBPenelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

Universitas Kristen Maranatha


(16)

2. Untuk dapat mengklasifikasikan biaya kualitas di Perusahaan Super Plastin.

3. Untuk mengetahui Perusahaan Super Plastin sudah melakukan analisis atas biaya kualitas.

4. Untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin.

5. Untuk mengetahui analisis biaya kualitas untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin.

1.4 KegunaanBPenelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:

• Bagi perusahaan

Memberikan masukan dalam mengambil kebijakan serta membantu dalam menentukan strategi yang tepat pada masa yang akan datang sehubungan dengan penerapan biaya kualitas.

• Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis dalam penerapan teori-teori Akuntansi Manajemen yang telah dipelajari selama kuliah, khu-susnya tentang analisis biaya kualitas, dan untuk memenuhi persyaratan akademis untuk mengikuti sidang sarjana lengkap di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(17)

Bab I Pendahuluan

• Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan se-bagai bahan referensi untuk mereka yang ingin melakukan penelitian me-ngenai analisis biaya kualitas, khususnya untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas.

1.5 KerangkaBPemikiran

Kualitas merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan dalam menghasilkan produknya, perusahaan pun harus melakukan efektivitas dan efisiensi. Di sinilah peran akuntansi manajemen sangat diperlukan untuk menyediakan informasi tentang biaya kualitas yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya kualitas yang dapat mengurangi tingkat produk cacat yang mungkin dihasilkan oleh perusahaan.

Dengan adanya peningkatan kualitas dalam membuat suatu produk, peru-sahaan tidak harus mengeluarkan biaya produksi yang besar, karena dengan mem-perhatikan kualitas maka produk yang dihasilkan terbebas dari kerusakan, sehing-ga terhindar dari pemborosan (waste) dan inefisiensi. Biaya yang dikeluarkan agar produk yang dihasilkannya berkualitas disebut dengan biaya kualitas. Biaya kuali-tas ini digunakan supaya produk yang dihasilkan tidak berkualikuali-tas rendah, karena produk yang berkualitas rendah akan merugikan konsumen. Sebaliknya, apabila perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas baik, perusahaan akan mem-peroleh kepercayaan dari konsumen.

Universitas Kristen Maranatha


(18)

Definisi kualitas menurut Horngren, Foster dan Datar :

“The American Society for Quality Control defines quality as the total fea-tures and characteristics of a product or a service made are performed according to specifications, to satisfy consumers at the time of purchase and during use.” (2003:654)

Jadi kualitas merupakan kata yang mengandung arti relatif dan digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat kesesuaian suatu barang atau jasa terhadap persyaratan atau spesifikasinya. Bila persyaratan tersebut dipenuhi, berarti barang atau jasa tersebut kualitasnya baik, dan jika tidak memenuhi syarat berarti barang atau jasa tersebut kualitasnya jelek.

Dengan demikian, biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul untuk mencegah terjadinya atau karena terjadinya kualitas yang rendah.

Sementara itu, menurut Hansen dan Mowen pengertian biaya kualitas yaitu: “Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena kemungkinan dari produk yang dihasilkan berkualitas jelek atau tidak sesuai dengan keinginan kon-sumen”. (2005:7)

Menurut Arini , secara keseluruhan, biaya kualitas tersebut meliputi: “1. Biaya pencegahan (prevention costs),

2. Biaya penilaian (appraisal costs),

3. Biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan

4. Biaya kegagalan eksternal (external failure costs).” (2003:9)

Menurut Hansen dan Mowen dari segi akuntansi, terdapat dua tipe biaya kualitas, antara lain:

“1. Biaya kualitas yang terlihat (observable quality costs)

Adalah biaya yang disajikan dalam catatan akuntansi organisasi. 2. Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden costs)

Adalah biaya oportunitas yang terjadi karena kualitas jelek (biaya oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi).


(19)

Penge-Bab I Pendahuluan

cualian pada biaya kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelang-gan, dan biaya kehilangan pangsa pasar, semua biaya kualitas adalah dapat terlihat dan dicatat dalam catatan akuntansi. Biaya tersembunyi adalah semua biaya yang berada dalam kategori produk gagal ekster-nal. Biaya kualitas yang tersembunyi bisa menjadi besar dan karena itu harus diestimasi.” (2005:9)

Apabila suatu perusahaan ingin membuat struktur laporan biaya kualitas, pertama kali yang harus dilakukan yaitu perusahaan harus mengidentifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya-biaya kualitas tersebut. Dengan dilaku-kannya identifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya kuali-tas, perusahaan dapat melakukan usaha untuk mencegah dan mendeteksi kualitas yang jelek yang mungkin terjadi, serta dapat mengetahui respon atas kualitas ter-hadap produk yang dihasilkan.

Struktur laporan biaya kualitas ini berguna bagi pihak manajemen untuk dapat mengevaluasi kemajuan perbaikan kualitas secara terus-menerus, untuk me-nentukan efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dalam perusahaan. Pe-ngendalian kualitas dikatakan efektif dan efisien apabila biaya total kegagalan in-ternal maupun biaya total kegagalan eksin-ternal terus menurun, sehingga biaya total kualitas juga terus menurun. Biaya kegagalan dapat dikurangi dengan cara menge-luarkan atau mengalokasikan dana yang lebih besar pada aktivitas pencegahan dan penilaian.

Jadi dengan diterapkannya biaya kualitas, perusahaan dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan bisa melakukan efektivitas dan efisiensi di seluruh operasi sehingga harga produk yang dihasilkan lebih kom-petitif. Dampak dari semua itu adalah meningkatnya kepercayaan pelanggan, me-ningkatnya citra perusahaan yang semakin diakui dalam jaminan kualitas

produk-Universitas Kristen Maranatha


(20)

nya, serta meningkatnya tingkat pendapatan perusahaan karena penjualan yang te-rus meningkat.

Adapun bagan dari rerangka pemikiran tersebut di atas sebagai berikut:

Biaya pencegahan

Biaya penilaian

Biaya kegagalan internal

Biaya kegagalan eksternal Aktivitas Perusahaan

Produksi produk

Peningkatan kualitas

Timbul biaya-biaya

Pengklasifikasian biaya kualitas

Struktur laporan biaya kualitas

Efektif & efisien Tidak efektif & efisien Evaluasi

GambarB1.1BBaganBRerangkaBPemikiran

1.6 MetodeBPenelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode ini merupakan suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran, atau kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis serta akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan anta-ra hal-hal yang diselidiki. Sementaanta-ra itu studi kasus adalah penelitian deskripsi


(21)

Bab I Pendahuluan

yang berusaha mencermati individu atau suatu unit tertentu serta mencoba menen-tukan semua variabel penting yang melatarbelakangi timbul dan berkembangnya variabel tersebut.

Data yang diperoleh dari objek penelitian ini akan dilakukan pengolahan, kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis antara lain:

1. Data primer (primary data)

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara lang-sung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Dalam data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan pe-nelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

2. Data sekunder (secondary data)

Data sekunder merupakan data sumber penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublika-sikan dan tidak dipublikadipublika-sikan.

Universitas Kristen Maranatha


(22)

1.7 LokasiBdanBWaktuBPenelitian

Lokasi penelitian dalam upaya pengumpulan data sekaligus sebagai objek penelitian yaitu pabrik plastik Super Plastin di Jl. Raya Singaparna km 9 Cipawitra yang dilakukan pada bulan September sampai dengan selesai.


(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran

BABBV

KESIMPULANBDANBSARAN

5.1BKesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai penetapan harga jual produk pada perusahaan Super Plastin, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan

Perusahaan Super Plastin, adalah sebagai berikut : untuk Plastik Rolan, HD Rolan, kantong plastik, kantong kresek faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah ketepatan pengukuran, kebeningan, kelembutan/kelemasan, kekuatan dan kerapatan plastik. Untuk kantong plastik dan kantong kresek faktor lainnya yang mempengaruhi kualitas produk adalah kerapatan lem dan pengecekan standar berat/packing.

Jika faktor-faktor diatas telah dipenuhi, maka kualitas produk telah sesuai dengan standarnya.

2. Perusahaan Super Plastin telah melakukan pengelompokkan biaya-biaya kualitas yang terjadi dalam perusahaan ke dalam kelompok biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan kegagalan eksternal. Perusahaan Super Plastin telah mengkategorikan biaya kualitas dengan tepat, tetapi perusahaan terlalu menekankan pada biaya kegagalan internal, yaitu pada kegiatan perbaikan dan pengerjaan ulang, biaya ini akan menurunkan mutu produk. Jika banyak produk yang rusak berarti mutu produk tidak begitu baik, hal ini dapat menimbulkan keluhan dari pelanggan yang dapat meningkatkan

Universitas Kristen Maranatha


(24)

biaya kegagalan eksternal, padahal biaya ini sangat besar jumlahnya, karena perusahaan harus mengganti garansi produk yang cacat, dengan produk yang baru, sebab perusahaan harus menjaga citranya di mata pelanggan.

3. Perusahaan Super Plastin belum melakukan analisis biaya kualitas, Perusahaan Super Plastin hanya mengelompokkan biaya kualitas saja, tetapi tidak menggunakan informasi laporan biaya kualitas untuk mengurangi produk cacat yang mungkin diproduksi.

4. Cara mengevaluasi keefektifan dan keefisienan pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin adalah dengan membandingkan persentase biaya kualitas terhadap penjualan aktual selama dua periode yaitu, tahun 2004 dan 2005. Dengan menggunakan struktur laporan biaya kualitas, maka akan dapat diperoleh suatu peningkatan produktivitas kinerja terhadap suatu produk. Di Perusahaan Super Plastin biaya kualitas menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biaya kegagalan menurun sementara biaya pencegahan dan biaya penilaian mengalami kenaikan, maka pengendalian kualitas dapat dikatakan efektif dan efisien.

5. Analisis biaya kualitas untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin dilakukan dengan melakukan perhitungan persentase terhadap masing-masing biaya kualitas, kemudian dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di Perusahaan Super Plastin proporsi terbesar dari biaya kualitas adalah biaya kegagalan internal yaitu sebesar 50.8% pada tahun 2004 dan sebesar 47.93% pada tahun 2005. Biaya penilaian sebesar 4.26% pada tahun 2004 dan sebesar 4.83% pada tahun


(25)

Bab V Kesimpulan dan Saran

2005. Sedangkan biaya pencegahan sebesar 26.39% pada tahun 2004 dan sebesar 33.23% pada tahun 2005, dan biaya kegagalan eksternal sebesar

18.55% pada tahun 2004 dan sebesar 14.01% pada tahun 2005.

Penulis menarik kesimpulan bahwa untuk dua periode tersebut perusahaan telah melaksanakan program perbaikan kualitas dengan efektif dan efisien, karena pengendalian kualitas dikata-kan efektif dan efisien apabila total biaya kegagalan internal maupun total biaya kegagalan eksternal terus menurun. Hal tersebut disebabkan karena menurunnya biaya kegagalan internal sebesar 2.87% dan biaya kegagalan eksternal sebesar 4.54% , sehingga menyebabkan kenaikan biaya pencegahan sebesar 6.84% dan biaya penilaian sebesar 0.57%.

5.2BSaran

Dari hasil penelitian dan pembahasan, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan di masa yang akan datang, yaitu :

1. Supaya perusahaan dapat memperoleh berbagai informasi mengenai biaya kualitas yang lebih baik, sebaiknya perusahaan tidak hanya melakukan proses pengklasifikasian biaya dengan mengikuti format serta aturan konvensional saja, tetapi alangkah baiknya apabila biaya-biaya tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis yang dibuat oleh penulis. Seperti yang telah dibahas serta dilakukan dalam proses penelitian skripsi ini, yaitu dengan cara menggunakan analisis terhadap biaya kualitas. Karena analisis ini

Universitas Kristen Maranatha


(26)

merupakan suatu analisis yang cukup lengkap dan akurat dalam hal aktivitas biaya kualitas.

2. Dalam merencanakan produksi, perusahaan sebaiknya menggunakan analisis biaya kualitas, karena dengan menggunakan analisis biaya kualitas ini dapat menyediakan berbagai informasi bagi pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan, serta dalam menetapkan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan biaya kualitas.

3. Perusahaan sebaiknya lebih menekankan pada biaya pencegahan dan penilaian karena biaya ini dapat mengurangi biaya kegagalan yang berdampak negatif terhadap mutu produk. Lebih baik melakukan pencegahan daripada membiarkan produk cacat, pencegahan ini dapat ditingkatkan melalui perencanaan kualitas, evaluasi kualitas pemasok, pelatihan, pemeliharaan mesin.

4. Dengan adanya kegagalan internal yang sangat besar yang diakibatkan oleh kurangnya pelatihan bagi karyawan, maka penulis menyarankan agar biaya pencegahan (biaya training dan pelatihan) ditingkatkan untuk mengurangi tingkat produk cacat dan mengurangi biaya kegagalan internal.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Antonius Krisna Murti, www.sinarindonesia.co.id/rubrik/2002/20/4/asu2.html

Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan

Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta: Andi

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Besterfield, D.H. 2003. Quality Control, 5th Edition. Singapore: Prentice Hall, Inc

Carter, William K., Milton F. Usry. 2004. Akuntansi Biaya, Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat

Dwiningsih, Nurhidayati, SE., MM. 2006. Desain Produk dan Manajemen

Kualitas. STEKPI

Fryman, Mark A. 2002. Quality and Process Improvement. New York: Delmar-Thomson Learning

Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management, Cetakan keempat. Jakarta: Gramedia

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat

Horngren, Foster, Datar. 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 11th

Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Mardiasmo, MBA., Ak. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Edisi 1. Yogyakarta: Andi

Universitas Kristen Maranatha


(28)

ID=AKU99010106

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Render, Barry, Jay Heizer. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Edisi 1.

Jakarta: Salemba Empat

Sabihaini. Jurnal Ekonomi (Analisis Ilmiah Ekonomi, Manajemen, Keuangan, dan Pembangunan), Vol XIV No. 36, September/Oktober 2004

Zulfadhli, Total Quality Management, http//a.domaindlx.com/batamjobs/TQM/ TQM-2.htm, 2004


(1)

BABBV

KESIMPULANBDANBSARAN

5.1BKesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai penetapan harga jual produk pada perusahaan Super Plastin, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan

Perusahaan Super Plastin, adalah sebagai berikut : untuk Plastik Rolan, HD Rolan, kantong plastik, kantong kresek faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah ketepatan pengukuran, kebeningan, kelembutan/kelemasan, kekuatan dan kerapatan plastik. Untuk kantong plastik dan kantong kresek faktor lainnya yang mempengaruhi kualitas produk adalah kerapatan lem dan pengecekan standar berat/packing.

Jika faktor-faktor diatas telah dipenuhi, maka kualitas produk telah sesuai dengan standarnya.

2. Perusahaan Super Plastin telah melakukan pengelompokkan biaya-biaya kualitas yang terjadi dalam perusahaan ke dalam kelompok biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan kegagalan eksternal. Perusahaan Super Plastin telah mengkategorikan biaya kualitas dengan tepat, tetapi perusahaan terlalu menekankan pada biaya kegagalan internal, yaitu pada kegiatan perbaikan dan pengerjaan ulang, biaya ini akan menurunkan mutu produk. Jika banyak produk yang rusak berarti mutu produk tidak begitu baik, hal ini dapat menimbulkan keluhan dari pelanggan yang dapat meningkatkan


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran

biaya kegagalan eksternal, padahal biaya ini sangat besar jumlahnya, karena perusahaan harus mengganti garansi produk yang cacat, dengan produk yang baru, sebab perusahaan harus menjaga citranya di mata pelanggan.

3. Perusahaan Super Plastin belum melakukan analisis biaya kualitas, Perusahaan Super Plastin hanya mengelompokkan biaya kualitas saja, tetapi tidak menggunakan informasi laporan biaya kualitas untuk mengurangi produk cacat yang mungkin diproduksi.

4. Cara mengevaluasi keefektifan dan keefisienan pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin adalah dengan membandingkan persentase biaya kualitas terhadap penjualan aktual selama dua periode yaitu, tahun 2004 dan 2005. Dengan menggunakan struktur laporan biaya kualitas, maka akan dapat diperoleh suatu peningkatan produktivitas kinerja terhadap suatu produk. Di Perusahaan Super Plastin biaya kualitas menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biaya kegagalan menurun sementara biaya pencegahan dan biaya penilaian mengalami kenaikan, maka pengendalian kualitas dapat dikatakan efektif dan efisien.

5. Analisis biaya kualitas untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin dilakukan dengan melakukan perhitungan persentase terhadap masing-masing biaya kualitas, kemudian dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di Perusahaan Super Plastin proporsi terbesar dari biaya kualitas adalah biaya kegagalan internal yaitu sebesar 50.8% pada tahun 2004 dan sebesar 47.93% pada tahun 2005. Biaya penilaian sebesar 4.26% pada tahun 2004 dan sebesar 4.83% pada tahun


(3)

2005. Sedangkan biaya pencegahan sebesar 26.39% pada tahun 2004 dan sebesar 33.23% pada tahun 2005, dan biaya kegagalan eksternal sebesar 18.55% pada tahun 2004 dan sebesar 14.01% pada tahun 2005.

Penulis menarik kesimpulan bahwa untuk dua periode tersebut perusahaan telah melaksanakan program perbaikan kualitas dengan efektif dan efisien, karena pengendalian kualitas dikata-kan efektif dan efisien apabila total biaya kegagalan internal maupun total biaya kegagalan eksternal terus menurun. Hal tersebut disebabkan karena menurunnya biaya kegagalan internal sebesar 2.87% dan biaya kegagalan eksternal sebesar 4.54% , sehingga menyebabkan kenaikan biaya pencegahan sebesar 6.84% dan biaya penilaian sebesar 0.57%.

5.2BSaran

Dari hasil penelitian dan pembahasan, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan di masa yang akan datang, yaitu :

1. Supaya perusahaan dapat memperoleh berbagai informasi mengenai biaya kualitas yang lebih baik, sebaiknya perusahaan tidak hanya melakukan proses pengklasifikasian biaya dengan mengikuti format serta aturan konvensional saja, tetapi alangkah baiknya apabila biaya-biaya tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis yang dibuat oleh penulis. Seperti yang telah dibahas serta dilakukan dalam proses penelitian skripsi ini, yaitu dengan cara menggunakan analisis terhadap biaya kualitas. Karena analisis ini


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran

merupakan suatu analisis yang cukup lengkap dan akurat dalam hal aktivitas biaya kualitas.

2. Dalam merencanakan produksi, perusahaan sebaiknya menggunakan analisis biaya kualitas, karena dengan menggunakan analisis biaya kualitas ini dapat menyediakan berbagai informasi bagi pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan, serta dalam menetapkan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan biaya kualitas.

3. Perusahaan sebaiknya lebih menekankan pada biaya pencegahan dan penilaian karena biaya ini dapat mengurangi biaya kegagalan yang berdampak negatif terhadap mutu produk. Lebih baik melakukan pencegahan daripada membiarkan produk cacat, pencegahan ini dapat ditingkatkan melalui perencanaan kualitas, evaluasi kualitas pemasok, pelatihan, pemeliharaan mesin.

4. Dengan adanya kegagalan internal yang sangat besar yang diakibatkan oleh kurangnya pelatihan bagi karyawan, maka penulis menyarankan agar biaya pencegahan (biaya training dan pelatihan) ditingkatkan untuk mengurangi tingkat produk cacat dan mengurangi biaya kegagalan internal.


(5)

Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta: Andi

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Besterfield, D.H. 2003. Quality Control, 5th Edition. Singapore: Prentice Hall, Inc

Carter, William K., Milton F. Usry. 2004. Akuntansi Biaya, Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat

Dwiningsih, Nurhidayati, SE., MM. 2006. Desain Produk dan Manajemen Kualitas. STEKPI

Fryman, Mark A. 2002. Quality and Process Improvement. New York: Delmar-Thomson Learning

Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management, Cetakan keempat. Jakarta: Gramedia

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat

Horngren, Foster, Datar. 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 11th

Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat


(6)

Monika Kussetya Ciptani,www.Petra.ac.id/~puslit/journals/articles.php?Published

ID=AKU99010106

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Render, Barry, Jay Heizer. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Edisi 1.

Jakarta: Salemba Empat

Sabihaini. Jurnal Ekonomi (Analisis Ilmiah Ekonomi, Manajemen, Keuangan, dan Pembangunan), Vol XIV No. 36, September/Oktober 2004

Zulfadhli, Total Quality Management, http//a.domaindlx.com/batamjobs/TQM/ TQM-2.htm, 2004