Peranan Analisis Biaya Pengendalian Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Rpoduksi Di PT "MR".

ABSTRAK

Setiap perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan eksistensinya
dalam dunia usaha yang penuh persaingan. Untuk mengatasi persaingan yang
demikian keras, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya sebaik-baiknya
sehingga mampu menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan dengan harga
yang bersaing. Umumnya produk yang berkualitas itu identik dengan produk yang
mahal harganya.Untuk menghapus pandangan itu, maka perusahaan perlu
melakukan pengalokasian biaya-biaya secara tepat dan benar menurut fungsinya
sehingga perusahaan tidak hanya memperoleh laba, tetapi juga produk yang
berkualitas di mata konsumen. Oleh karena itu, kegiatan produksi dan biaya yang
dikeluarkan harus direncanakan dengan baik agar memperoleh laba yang
maksimal.
Dalam melakukan penelitian terhadap biaya pengendalian kualitas pada
PT. ”MR”, penulis menggunakan daftar biaya produksi dan laporan hasil inspeksi
tahun 2005. Pengendalian kualitas ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
ketidakefisienan biaya. Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan
skripsi ini yaitu metode kualitatif yang dilihat dari tujuannya bersifat menjelajah
(eksploratoris) dalam bentuk studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara wawancara, observasi, dan kuesioner.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa

perusahaan belum menggolongkan biaya pengendalian kualitas menurut
fungsinya. Penggolongan biaya menurut fungsinya ini dilakukan untuk mengukur
pelaksanaan dan tanggung jawab setiap individu. Setelah menggolongkan biaya
pengendalian kualitas menurut fungsinya, penulis menganalisis biaya-biaya
tersebut dengan cara menghitung selisih persentase antara appraisal costs,
prevention costs, internal failure costs dan external failure costs. Dari selisih ini
biaya tersebut dapat diketahui pengeluaran biaya yang efisien dan tidak efisien.
Dengan analisis biaya pengendalian kualitas ini, maka perusahaan dapat
melakukan tindakan perbaikan dan pengeluaran biaya secara tepat pada periode
berikutnya. Tindakan pengendalian yang dilakukan perusahaan juga terbatas pada
kegiatan inspeksi yang sederhana, penetapan standar mutu dan penekanan biaya.
Padahal dengan aktivitas inspeksi yang lebih baik perusahaan dapat mengurangi
terjadinya retur dari konsumen.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan bahwa
pengendalian kualitas lebih sulit dibanding dengan pengendalian biaya pemasaran,
karena pengendalian kualitas, perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk
yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen yang beragam dan
menentukan perencanaan biaya yang sedemikin rupa, sehingga dapat dicapai
efisiensi biaya produksi.


i

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar
4.1

Bagan organisasi PT. “MR”

52

4.2

Single Passer

62

4.3


Double Passer

63

4.4

Bagan proses produksi Single Passer

65

4.5

Bagan proses produksi Double Passer

66

4.6

Tingkat Kegagalan Produk PT. “MR” Tahun 2005


73

4.7

Proporso Biaya Kualitas PT. “MR” Tahun 2005

78

4.8

Diagram Sebab Akibat

80

4.9

Grafik Perkiraan Persentase Biaya Kualitas PT. “MR” 2006

84


DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR


x

DAFTAR LAMPIRAN

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian

1

1.2. Identifikasi Masalah

3

1.3. Tujuan Penelitian

4


1.4. Kegunaan Penelitian

4

1.5. Kerangka Pemikiran

5

1.6. Metode Penelitian

8

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Akuntansi dan Akuntansi Biaya

9


2.1.1. Pengertian Akuntansi

9

2.1.2. Pengertian Akuntansi Biaya

10

2.1.3 Fungsi Akuntansi Biaya

11

2.2. Pengertian Umum Tentang Biaya dan Akuntansi Biaya

12

2.2.1. Pengertian Biaya

12


2.2.2. Klasifikasi biaya

14

2.3. Profit

15

v

2.3.1. Pengertian Profitabilitas

15

2.3.2. Tujuan penghitungan profit

16

2.4. Kualitas


17

2.4.1. Pengertian kualitas

17

2.4.2. Biaya kualitas

18

2.4.3. Pengertian biaya kualitas

19

2.4.4. Penggolongan biaya kualitas

20

2.4.5. Pengendalian Kualitas


27

2.4.6. Biaya kualitas yang optimal

29

2.5. Analisa Biaya Kualitas

31

2.5.1. Langkah-langkah analisa biaya kualitas

31

2.5.2. Manfaat Analisis Biaya Kualitas

32

2.5.3. Actual Cost dan Opportunities Cost dari Biaya Kualitas

34

2.6. Teknik dan Alat Pengendalian Kualitas

35

2.6.1. Inspeksi

35

2.6.2. Alat Pengendalian Kualitas

36

2.7. Biaya Produksi

41

2.7.1. Pengertian Biaya Produksi

41

2.7.2. Unsur-unsur biaya produksi

42

2.7.3. Biaya Bahan Baku

42

2.7.4. Biaya Tenaga Kerja Langsung

43

2.7.5 Biaya Overhead Pabrik

43

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian

44

3.1.1. Definisi metode penelitian

44

vi

3.1.2. Proses Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data Di PT. “MR”

47

3.1.3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

48

3.1.4. Responden

48

3.2. Objek Penelitian

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian

50

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

50

4.1.2. Struktur Organisasi

51

4.1.3. Uraian Tugas

53

4.2.Visi dan Misi Perusahaan

59

4.2.1. Visi Perusahaan

59

4.2.2. Misi Perusahaan

59

4.3. Aktivitas Perusahaan

59

4.3.1. Waktu Kerja Perusahaan

59

4.3.2. Jumlah Tenaga Kerja

60

4.3.3. Jumlah dan Jenis Mesin

60

4.3.4. Kegiatan Produksi

61

4.4. Pengendalian Kualitas di PT.”MR”

66

4.4.1. Kegiatan Pengendalian Kualitas di PT. “MR”

66

4.4.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Biaya Kualitas PT. “MR”

67

4.4.3. Inspeksi

69

4.4.4. Jenis Kecacatan dan Penyebabnya

70

4.4.5. Laporan Hasil Inspeksi

71

4.5. Pembahasan

72

4.5.1. Analisis Pengendalian Biaya Kualitas Pada PT.”MR”

vii

72

4.5.2. Perkiraan Biaya Pengendalian Kualitas PT. “MR” Setelah
Dilakukan Tindakan Perbaikan

80

4.5.3. Peranan Analisis Biaya Kualitas Terhadap Efisiensi Biaya
Produksi

84

4.6. Hasil Wawancara Melalui Kuesioner Di PT. “MR”

87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

90

5.2. Saran

91

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN
Foto-foto

v

DAFTAR TABEL

Tabel
4.1. Pembagian Tenaga Kerja PT. “MR” Tahun 2005

60

4.2. Jumlah Mesin PT. “MR” Tahun 2005

61

4.3. Data hasil inspeksi PT. “MR”selama tahun 2005

72

4.4. Jenis Kecacatan dan Persentasenya PT. “MR” Tahun 2005

74

4.5

Perhitungan Biaya Kualitas PT. “MR” Tahun 2005

74

4.6. Proporsi Golongan Biaya Kualitas PT. “MR” Tahun 2005

75

4.7. Taksiran Biaya Kualitas PT. “MR” Tahun 2006

81

4.8. Taksiran Kenaikan atau Penurunan Biaya Pada Kategori
Biaya Kualitas Tahun 2006

83

Bab I Pendahuluan

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam dunia usaha yang penuh persaingan, suatu perusahaan dituntut
untuk mampu mempertahankan eksistensinya. Untuk mengatasi persaingan yang
demikian keras, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya sebaik-baiknya
sehingga mampu menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan dengan harga
yang bersaing.
Salah satunya ialah industri yang bergerak di bidang packaging
(pengepakkan). Industri packaging ini penting bagi bidang-bidang perindustrian
lainnya, untuk melindungi dan mempertahankan kualitas produk yang ada di
dalamnya. Oleh karena itu, dengan kualitas kemasan yang baik akan menjamin
bahwa produk yang dikemas juga terjamin kualitasnya.
PT. “MR” merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di
sektor industri pengepakkan yaitu perusahaan yang memproduksi boks/karton
bergelombang, yang digunakan oleh industri lain, seperti industri makanan, tekstil
dan lainnya untuk melindungi produk mereka dalam jumlah yang besar sebelum
sampai pada konsumen mereka dan juga dalam hal keefisienan dalam pemindahan
produk tersebut.
Dalam menghasilkan boks berkualitas yang memenuhi keinginan
konsumen diperlukan suatu proses produksi yang terencana. Suatu proses
produksi tidak terlepas dari masalah biaya, baik biaya produksi langsung (direct

1

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan

2

production costs) maupun biaya produksi tidak langsung (indirect production
costs), juga biaya pengendalian kualitas yang akan mempengaruhi perhitungan
harga pokok produksi. Untuk itu, pimpinan perusahaan perlu menekankan
kegiatan perencanaan dan pengendalian atas biaya produksi tersebut, dan dalam
hal ini khususnya pengendalian biaya kualitas.
Pengendalian biaya kualitas dimaksudkan agar perusahaan dapat
menghasilkan suatu produk berkualitas, yang sesuai dengan harapan konsumen
dan dengan harga yang sesuai pula tanpa mengurangi kualitas produk itu sendiri.
Dengan demikian, perusahaan perlu melakukan pengendalian biaya kualitas
dengan mengurangi biaya-biaya tambahan yang tidak perlu, seperti biaya
pengerjaan ulang produk cacat atau biaya penggantian untuk produk yang sama
sekali rusak yang tidak dapat digunakan, yang disebabkan karena kerusakan
mesin, pemasangan mesin yang salah dan lainnya yang berkaitan dengan proses
produksi. Oleh karena itu, perusahaan haruslah menetapkan suatu standar atau
spesifikasi agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen dari berbagai
aspek seperti daya tahan, kenyamanan, daya guna dan lain sebagainya.
Disini penulis mencoba memberikan pengertian mengenai biaya kualitas
berdasarkan buku-buku yang telah penulis baca ialah sebagai berikut:
Biaya-biaya kualitas ialah biaya yang berhubungan dengan produksi,
identifikasi, atau perbaikan dan pencegahan produk cacat.
Untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik suatu perusahaan
harus melakukan pengendalian terhadap kualitas produk itu sendiri dengan
harapan tingkat kegagalan dan kerusakan yang terjadi dapat ditekan seminimal

2

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan

3

mungkin dengan menciptakan produk yang sesuai dengan conformance quality
yaitu sesuai dengan spesifikasi produk dan desain (Horngren, 2003 : 655).
Kepuasan konsumen atas produk yang dibelinya dapat meningkatkan total
penjualan maka perusahaan akan mendapat tambahan profit.
PT “MR” yang bergerak dalam bidang usaha pengepakkan dengan
banyaknya persaingan yang ada, memerlukan biaya-biaya untuk pengendalian
kualitas yang besar, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai biaya-biaya yang terjadi untuk menghasilkan suatu produk yang
berkualitas pada PT “MR” ini yaitu bagaimana perusahaan tersebut mengukur dan
mengendalikan biaya kualitas yang terjadi dalam rangka meningkatkan laba
melalui peningkatan efisiensi biaya produksi, maka dilakukan penelitian mengenai
“PERANAN ANALISIS BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS DALAM
MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI ”.

1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penelitian yang akan dilakukan, dapat diidentifikasikan masalahmasalah sebagai berikut:
1. Faktor apa yang bertindak dalam kualitas produk yang dihasilkan?
2. Bagaimana peranan analisis pengendalian biaya kualitas dalam menilai
keefisienan biaya produksi pada PT. “MR” ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

3

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan

4

1. Untuk mempelajari faktor-faktor yang berperan kualitas dalam produk yang
dihasilkan.
2. Untuk mempelajari dan mengevaluasi peranan analisis pengendalian biaya
kualitas dalam menilai keefisienan biaya produksi pada PT. “MR”.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, diharapkan dapat memberikan
kegunaan, antara lain:
a. Perkembangan ilmu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
masukan bagi perkembangan ilmu akuntansi biaya dan dapat dijadikan
sebagai bahan perbandingan

antara teori-teori yang ada dengan

penerapannya di dunia usaha.
b. Perkembangan penelitian
Memberikan tambahan perbendaharaan karya ilmiah bagi fakultas
yang mungkin dapat digunakan oleh rekan-rekan mahasiswa lain
sebagai bacaan mengenai peranan pengendalian biaya kualitas dan
bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang
masalah

ini

sehingga

dapat

mendorong

peneliti

lain

untuk

melaksanakan penelitian yang lebih baik lagi daripada yang penulis
lakukan saat ini.

4

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan

5

c. Kegunaan praktis
1) Penulis berharap dapat memberikan masukan yang berarti bagi
perusahaan mengenai pentingnya penerapan pengendalian biaya
kualitas sebagai alat bantu bagi manajemen dalam mengendalikan
biaya produksi sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dengan
perusahaan sejenis di tengah perdagangan bebas saat ini.
2) Perusahaan lain yang sejenis, penulis juga berharap agar dapat
membantu perusahaan lain sejenis agar dapat lebih memahami
tentang biaya standard.
3) Masyarakat, penulis berharap untuk membantu pemahaman
terhadap masyarakat luas tentang pemahaman biaya standard.

1.5 Kerangka Pemikiran
Dalam situasi perekonomian yang sulit seperti sekarang ini, persaingan
dalam dunia usaha dirasakan semakin ketat. Perusahaan harus pandai dalam
mengatur strategi yang digunakan agar tidak kalah bersaing dengan perusahaanperusahaan lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama. Setiap perusahaan
selain harus memikirkan cara memasarkan produknya agar laku di pasaran,
perusahaan juga harus memikirkan bagaimana menghasilkan produk dengan
kualitas yang baik agar dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya. Dengan
kata lain, perusahaan dituntut untuk lebih kompetitif dalam menjalankan kegiatan
usahanya dengan lebih efektif dan efisien. Perusahaan perlu mengadakan suatu
kegiatan pengendalian biaya kualitas, yaitu dengan menekan pengeluaran biaya

5

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan

6

produksi yang tidak semestinya ada, agar dihasilkan produk yang berkualitas baik
dengan biaya produksi yang seefisien mungkin, sehingga dapat meningkatkan
profit perusahaan.
Dalam kegiatan pengendalian biaya tersebut, perusahaan perlu melakukan
pengidentifikasian dan penggolongan biaya-biaya untuk pengendalian biaya
kualitas. Dari pengidentifikasian biaya tersebut, dapat diketahui mana
pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang secara langsung berkaitan dengan
produk dan pengeluaran mana yang seharusnya tidak terjadi atau dapat dikurangi.
Disadari bahwa untuk melakukan kegiatan produksi, diperlukan sejumlah
biaya yang disebut biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak
langsung (indirect cost). Biaya-biaya tersebut dapat mempengaruhi laba yang
diperoleh perusahaan. Bila biaya produksi yang dikeluarkan secara tepat dan
benar, maka volume penjualan akan meningkat dan laba yang diperoleh
perusahaan akan meningkat pula. Peningkatan laba tersebut merupakan tujuan
dari perusahaan dalam menjamin kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan
secara kontinuitas. Tingkat laba seringkali digunakan untuk menilai berhasil atau
tidaknya perusahaan menjalankan usaha yang telah ditetapkannya.
Terlepas dari masalah biaya, perusahaan juga harus mengetahui apa yang
menyebabkan biaya tersebut timbul, apakah dari kesalahan mesin, kesalahan
pekerjanya sendiri ataukah dari faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya
cacat pada produk sehingga perusahaan harus mengeluarkan tambahan biaya
produksi.

6

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan

7

Berhubung dengan situasi persaingan yang makin ketat, kegiatan
pengendalian biaya kualitas yang dilakukan perusahaan perlu ditingkatkan, yang
mengakibatkan biaya produksi yang dikeluarkan akan makin besar pula. Kenaikan
biaya produksi ini harus diimbangi dengan kenaikan laba, agar laba yang
diperoleh tidak berkurang oleh besarnya biaya yang dikeluarkan. Oleh sebab itu,
perusahaan harus melakukan pengendalian terhadap biaya kualitas, yaitu dengan
cara mengalokasikan setiap jenis biaya produksi yang ada secara tepat dan
mencari penyebab dari timbulnya biaya-biaya yang tidak perlu tersebut. Analisis
pengendalian biaya kualitas ini ada lima tahap yaitu:
1) Operating Quality Control or Craftmanship
2) Foreman Quality Control
3) Inspection Quality Control
4) Statistical Quality Control
5) Total Quality Control
(Feigenbaum, 2002:27)
Apabila setelah dilakukan analisis pengendalian biaya kualitas, ternyata
didapat beberapa biaya pengeluaran dengan persentase yang tinggi dan dianggap
tidak wajar, maka dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan
untuk melakukan pengendalian biaya pada masa yang akan datang.
Jadi dengan situasi perekonomian seperti sekarang ini, perusahaan perlu
mengadakan kegiatan produksi dan mengendalikan pengeluaran biayanya, agar
biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin dengan kualitas produk yang
tetap terjamin. Dengan demikian dapat meningkatkan volume penjualan, sehingga

7

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan

8

laba yang diperoleh perusahaan akan meningkat pula, yang berarti perusahaan
akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas maka dalam
penelitian ini penulis dapat mengemukakan suatu asumsi bahwa: “Peranan
pengendalian biaya kualitas yang dilakukan dengan baik dan analisis yang
dilakukan dengan memadai akan dapat meningkatkan laba perusahaan.”

1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini
yaitu pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif dan berbentuk studi kasus.
Penjelasan lebih lanjut akan penulis uraikan di Bab III.

1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
melakukan penelitian pada PT MR yang berlokasi di Bandung mulai dari bulan
Maret 2006 sampai dengan selesai.

8

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

90

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT.
“MR”

mengenai peranan pengendalian biaya kualitas sebagai alat bantu

manajemen dalam usaha mengoptimalkan produksi pada PT. “MR” di Bandung,
maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kenaikan biaya untuk pengendalian kualitas pada PT. “MR” menyebabkan
peningkatan mutu dari hasil produksi, sedangkan kenaikan mutu hasil
produksi

tidak selalu menyebabkan efisiensi biaya produksi bila biaya

produksi yang dikeluarkan terlalu besar dan tidak tepat.
2. PT. “MR” telah melakukan pengendalian terhadap kualitas dengan adanya
aktivitas inspeksi dan melakukan pencatatan dari hasil inspeksi. Pencatatan
tersebut dilakukan untuk mengukur apakah perusahaan telah mengeluarkan
biaya dengan tepat dan benar untuk tujuan meningkatkan mutu. Selain itu
perusahaan juga telah menetapkan standar penyimpangan dari produk gagal
yang dihasilkan. Apabila persentase produk gagal yang dicapai melebihi
batasan yang telah ditetapkan, maka perusahaan dapat melakukan kegiatan
antisipasi atas keadaan tersebut. Dengan melakukan analisis terhadap
penyimpangan tersebut perusahaan akan segera mengetahui penyebab
terjadinya penyimpangan dan mengambil tindakan yang bermanfaat bagi
perusahaan.

90

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

91

3. Bila perusahaan tidak mengendalikan biaya kualitas secara efektif, maka dapat
mengurangi pendapatan yang diperoleh. Perusahaan harus memperhatikan
bagaimana meningkatkan kualitas produk dan mengeluarkan biaya kualitas
dengan tepat dan benar, sehingga tidak terjadi peningkatan harga jual karena
menghemat dan menekan biaya pemasaran.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan di atas, maka penulis
berusaha untuk memberikan saran-saran yang kiranya dapat berguna bagi
perusahaan.
Saran-saran yang akan dikemukakan penulis adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya menggolongkan biaya produksi menurut fungsinya,

yaitu: Prevention Costs, Appraisal Costs, Internal Failure Costs, External
Failure Costs. Penggolongan tersebut bermanfaat bagi perusahaan dalam
mengukur tanggung jawab setiap individu..
2. Perusahaan harus teliti dalam menganalisis penyimpangan biaya kualitas yang
terjadi, sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang akan memperburuk
perusahan.
3. Sebaiknya di dalam melakukan penghematan biaya produksi, perusahaan
memperhatikan dampaknya apakah akan mengurangi menurunkan kualitas
atau tidak. Jika tidak penghematan tersebut dapat dibenarkan.

91

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

92

4. Perusahaan juga harus memperhatikan bahwa dalam mengeluarkan biaya
produksi tidak berlebihan, sehingga lebih besar dari pendapatan operasi yang
diperoleh.

92

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA
Besterfield. Dale H. Quality Control 4th ed. 1994, New Jersey: Prentice Hall. inc.

Blocher, Edward. J, Kung H. Chen, Thomas W. Lin, 2001, Cost Management: A
Strategic Emphasis. New York: Mc Graw Hill, inc.
Falkon, Willian. K. 1983. AMA Management Hand Book 2nd ed. New York:
Management Association, inc.
Feigenbaum, Armand. V. Total Quality Control 3rd ed. 1983, New York: Mc
Graw Hill, inc.
Flammer, Carter, Usry. 2002. Cost Accounting 13th ed. Cincinnati, Ohio: SouthWestern Publishing. Co.

Fryman, Mark. A. 2002. Quality and Process Improvement, Albany: Delmar
Thomson Learning.
George, Jennifer. M dan Gareth R. Jones, 2002. Organizational Behavior 3rd ed,
New Jersey: Prentice Hall, inc.
Gitman, Lawrence. J. 1987, Basic Managerial Finance 1st ed, New York: Harper
and Row Publisher, Inc.
Hansen, Don R, et all. Management Accounting 4th ed. 1991. Cinnemati, Ohio:
South-Western College Publishing.
Heizer, Jay dan Barry Render, 1996. Operations Management 5th ed, New Jersey:
Prentice Hall, inc.
Horngren, Charles. T, et all. Cost Accounting: A Managerial Emphasis 11th ed.
2003. New Jersey: Prentice Hall, inc.

Universitas Kristen Maranatha

Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis (Manajemen dan
Akuntansi). Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Juran, J. M, et all. 1979. Quality Control Handbook 3rd ed. New York: Mc Graw
Hill, inc.

Kolarik, William. J. 1999. Creating Quality: Process Design For Result.
Singapore: Mc Graw Hill, inc.

Mely, G. Tan. 1997. “Masalah Perencanaan Penelitian.” Dalam Metode Penelitian
Masyarakat, halaman 29, disunting oleh Koentjaraningrat. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Mira, Amitava. 1998. Fundamental of Quality and Improvement 2nd ed. New
Jersey: Prentice Hall, inc.

Moleong, Lexy J. 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyadi. .2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa 3rd ed.
Jakarta: Salemba Empat.

Richardson, Terry. L. 1997. Total Quality Management. New York: Delmar
Publisher, a division of Thomson Publishing inc.

Russel, R. S dan Bernard W. Taylor. 1995. Productions and Operations
Management: Focusing on Quality and Competitiveness. Englewood Cliff,
New Jersey: Prentice Hall, inc.

Sower, Victor. E, et all. 1995. An Introduction to Quality Management and
Engineering. New Jersey: Prentice Hall, inc.

Subiyanto, Ibnu. 1993. Metodologi Penelitian (Manajemen dan Akuntansi). Edisi
Ketiga. Penerbit: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen
Perusahaan (UPP AMP) YPKN.

Universitas Kristen Maranatha

Taormina dan Keith A. Brewer. Implementing ISO 9001:2000. 2002. New Jersey:
Prentice Hall, inc.

Tenner, Arthur. R dan Irving J. De Toro. 1992. Total Quality Management
Reading: Addison-Wesley.

Vredenbregt, J. 1981. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.
Gramedia.

Wadsworth, Harrison. M, Kennerth S. Stephens, A. Blanton Godfrey. 2002.
Modern Method for Quality and Improvements 2nd ed. New York: John
Willey and Sons, Inc.

Universitas Kristen Maranatha