Peranan Diit Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II (Studi Pustaka).

(1)

ABSTRAK

Sampai saat ini penyakit Diabetes Mellitus (DM) masih merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat, mengingat banyaknya komplikasi yang dapat timbul akibat dan penyakit ini.

Penyakit Diabetes Mellitus disebut juga penyakit kencing manis, ditandai dengan naiknya kadar gula darah (hiperglikemia) dan tingginya kadar gula dalam urine (glukosuria). Terdapat 4 tipe DM yaitu tipe I disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), tipe yang tergantung pada insulin, biasa terjadi pada

anak-anak, tipe

II

disebut Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM), tipe yang tidak tergantung pada insulin, biasa tejadi pada dewasa dan orang tua, tipe III disebut Malnutrition Diabetes Mellitus dan tipe IV adalah tipe DM yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu. Pada tulisan ini hanya akan dibatasi pada tipe II (NIDDM), yang merupakan tipe yang paling sering dijumpai, biasanya dapat dikontrol dengan diit, olahraga yang teratur dan obat anti diabetes.

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah memberikan gambaran tentang apa itu penyakit Diabetes Mellitus terutama Diabetes Mellitus tipe II, bagaimana penanganan dengan cara chit, macam-macam diit, dan jumlah kalori untuk diit.

Dengan adanya karya tulis ini diharapkan dapat lebih mengetahui bahwa peranan diit sangat penting, mengingat diit merupakan salah satu terapi primer dalam penanganan penyakit Diabetes Mellitus, tentunya harus diimbangi dengan penerangan kepada penderita Diabetes Mel litus agar lebih memahami tentang dasar-dasar pengobatan untuk penyakitnya.


(2)

ABSTRACT

Till today, Diuhetes Mellitus (DM) still appear us one of mortality diseuse i n

our society, considering so many complication which can he emerged because of

this diseuse.

DM us people usually suid by '' kencing manis “. can he recognize by

hiperglikemia or the increasing

off

glucose level in blood and glurcosuria or the height of glucose level in the urine. Actully there are 4 types of DM, which consist of : Type I or

usuallv

culled by Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), this type is depending on insulin and usually occur to children, Type

II

or usually culled Non insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM), the type which not depending on insulin and usually occur to adult or old people, Type III or Usually called Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM), und Type I V is the type which has connected with a certuin condition or syndrom. This writting will only be defined into the analysis of Type II (NIDDM), as the most popular type which can be controlled by diet, regular sporting and taking anti diabetic medicine.

The aim of this scientific writing is presentating the clear picture

of

what the DM disease is, especially DM Type II, how to handle it b-y diet, various kind of

diet, the amount

of

calories and several kind of food which is recommended to be consumed-for the diet it self.

This writting, hopefully can give more knowledge uhout the Importance

of

the diet, considering thut diet is still one of primary therapy in taking up Diubetes

Mellitus diseuse and of course must be balance with the right information for the

patient so they can be more anderstand about the principal treatment of their diseuse.


(3)

DAFTAR

ISI

Halaman

ABSTRAK . . . . . . iv

ABSTRACT . . . v

KATA PENGAKTAR ... . . . DAFTAR ISI ... ... ... BAB I PENDAHULUAN 1 . 1 Latar Belakang . . . ... 1

1.2 ldentifikasi Masalah ... . 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... I .4 Kegunaan Penulisan ... ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

. . . 5

1.6 Metodologi Penulisan ... 1.7 Lokasi dan Waktu Penulisan ... ... 5

7 . . . BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Diabetes Mellitus ... 6

2.2 Dasar Terapi Diabetes Mellitus . . . . . . 7

2.3 Terapi gizi pada Diabetes Mellitus Tipe II ... 7

2.4 Kebutuhan zat gizi . . ... 2.4.1 Protein ... 2.4.2 Total Lemak . . . . . . 8

2.4.3 Lemak Jenuh dan Kolesterol ... 9

2.4.4 Karbohidrat dan Pemanis . . . 9

2.4.4.1 Sukrosa ... . . . 9

2.4.4.2 Pemanis . . . . . 10

2.4.5 Serat . . . . . . 10

2.4.6 Alkohol . . . 10 2.4.7 Vitamin dan Mineral ... . . . 1 1


(4)

2.5 Diit Diabetes Mellitus . . . 12

2.5.1 Indikasi Penggunaan Diit B . . . 12

2.5.2 lndikasi Penggunaan Diit B 1 ... 13

2.5.3 Penggunaan Diit B Puasa dan Diit B1 Puasa ... 13

2.5.4 Indikasi Penggunaan Diit B2 dan Diit B3 ... 14

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tujuan pengobatan dengan diit bagi penderita Diabetes Mellitus ... 15

3.2 Penentuan jumlah kalori diit bagi penderita Diabetes Mellitus ... 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 19

4.2 Saran ... 20

DAFTAR PUSTAKA ... 21

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 22


(5)

BAB

I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sampai saat ini penyakit Diabetes Mellitus (DM) masih merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat, mengingat banyaknya komplikasi yang dapat timbul akibat dari penyakit ini. Banyak diantara penderita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah menderita penyakit ini karena umumnya mereka tidak merasakan sakit pada tubuhnya, sehingga mereka merasa tidak perlu memeriksakan din ke dokter.

Penyakit Diabetes Mellitus disebut juga penyakit kencing manis. Penyakit ini ditandai dengan naiknya kadar gula darah (hiperglikemia) dan tingginya kadar gula dalam urine (glukosuria). Pada pemeriksaan laboratorium seseorang dikatakan menderita Diabetes Mellitus bila kadar glukosa darah puasa >140 mg/dl dan atau glukosa darah sewaktu 2 jam pp > 200 mg/dl. Terdapat 4 tipe Diabetes Mellitus yaitu, Tipe I disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), merupakan diabetes yang tergantung pada insulin, biasa tejadi pada anak-anak, Tipe II disebut Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM), merupakan diabetes yang tidak tergantung pada insulin, biasa tejadi pada dewasa dan orang tua, Tipe III disebut Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM) dan Tipe IV adalah Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu seperti penyakit pankreas, penyakit hormonal akibat obat-obatan, akibat bahan kimia, kelainan reseptor insulin, sindrom genetik tertentu dan sirosis

Dalam tulisan ini hanya dibatasi pada Tipe II yaitu Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM), merupakan tipe diabetes yang paling sering dijumpai, tipe ini umumnya dapat dikontrol dengan diit, olahraga yang teratur dan obat anti

Penyaki t Diabetes Mellitus mempunyai hubungan dengan hormon insulin yaitu suatu hormon yang berguna bagi pengangkutan zat gula dari darah ke dalam sel- sel tubuh. Dengan insulin yang kurang jumlahnya atau tidak efektif, zat gula akan


(6)

2

tetap berada di peredaran darah dan dapat meluap ke dalam urine. Dalam hal ini diperlukan pengobatan yang terkontrol dalam jangka waktu yang sangat lama bahkan mungkin seumur

Pengobatan penyakit Diabetes Mellitus dengan diit yang terkontrol merupakan salah satu cara penanganan Diabetes Mellitus yang masih sering digunakan. Masih terdapat pandangan masyarakat yang menganggap bahwa diit untuk Diabetes Mellitus adalah diit bebas gula, padahal orang yang makan makanan tanpa gula pun bisa saja terkena Diabetes Mellitus. Sangatlah penting bagi penderita untuk mengerti gambaran tentang ilmu gizi yang merupakan salah satu elemen penting untuk keberhasilan diit pada Diabetes Mellitus.‘.’’

Walaupun sekarang ini sudah banyak buku penuntun diit untuk penderita Diabetes Mellitus namun masih banyak diantara penderita yang kurang memahami dan mengerti tentang macam-macam diit dan diit yang bagaimana yang harus dijalankan oleh penderita Diabetes Mellitus khususnya Tipe II. Oleh karena itu dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang peranan diit pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang beberapa masalah yang timbul adalah sebagai berikut :

1. Apa tujuan dari pengobatan diit bagi penderita Diabetes Mellitus Tipe II ? 2. Bagaimana penentuan jumlah kalori diit bagi penderita Diabetes Mellitus

Tipe

II

?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan ini adalah :

a. Agar penderita dapat lebih memahami tentang macam-macam diit dan diit yang bagaimana yang harus dilaksanakan.


(7)

b. Agar penderita dapat lebih mengetahui tentang modifikasi diit yang sesuai dengan keadaan tubuhnya.

Tujuan dari penulisan ini adalah :

a. Dengan adanya penerapan diit yang baik diharapkan dapat memperbaiki kesehatan umum penderita.

b. Memberikan diit yang menarik dan mudah diterima oleh penderita.

1.4. Kegunaan Penulisan

Kegunaan dari penulisan ini adalah :

a. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama yang berhubungan dengan diit untuk penderita Diabetes Mellitus Tipe II. b. Dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan

kemampuan kepada penulis dalm menyusun karya tulis ilmiah.

1.5. Kerangka Pemikiran

Sebagai landasan kerangka pemikiran dari penulisan ini didasari bahwa pengobatan penyakit Diabetes Mellitus (DM) dengan diit yang terkontrol merupakan salah satu cara penanganan penyakit DM yang masih sering digunakan.

Terdapat lima dasar pengobatan DM yang dinamakan Pentalogi Terapi Diabetes Mellitus, yaitu

1. Diit diabetes

2. Latihan fisik atau jasmani

3. Penyuluhan kesehatan masyarakat

Ketiganya ini merupakan terapi primer, kecuali latihan fisik atau jasmani yang juga merupakan terapi


(8)

4

4. Obat hipoglikemia (OAD dan Insulin)

5 . Cangkok pankreas

Nomor 4 dan 5 merupakan terapi sekunder

Banyak sekali masyarakat yang masih menganggap bahwa diit untuk Diabetes Mellitus adalah diit bebas gula, padahal orang yang makan makanan tanpa gula pun bisa saja terkena penyakit Diabetes Mellitus.

Diit DM diberikan pada penderita untuk mengontrol kadar gula darahnya agar dapat menghindari penyakit-penyakit lain yang dapat timbul sebagai komplikasi dari penyakit Diabetes

Kalori yang kita dapat dari makanan berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Setelah makanan dicerna kemudian akan dipecah menjadi bahan bakar tubuh yaitu glukosa yang akan diserap oleh darah kemudian akan berubah menjadi glukosa darah atau gula darah.

Pada penderita Diabetes Mellitus insulin yang dilepaskan oleh pankreas jumlahnya sedikit atau tidak efektif sehingga glukosa akan terus terus berada dalam tubuh dan menumpuk dalam aliran darah, hal ini dapat menyebabkan gula darah

Diit Diabetes di negara barat biasanya mengandung karbohidrat 40-50%, lemak 30-35% dan protein 20-25%, sedangkan di Indonesia yaitu di Surabaya sudah sejak tahun 1978 telah digunakan Diit B dengan komposisi karbohidrat

68%, lemak 20% dan protein 12% Dalam diit B ini banyak terkandung serat yang selain dapat menekan kadar glukosa darah sesudah makan juga dapat inenekan kenaikan kadar kolesterol darah.

Menurut hasil penelitian di Surabaya tentang Diit B yang sudah menurut paket-paket sesuai dengan kandungan kalorinya (Diit DM

di susun

= 1100

kalori, DM II = 1300 kalori, DM Ill = 1590 kalori DM IV = 1700 kalori, DM V =

1900 kalori, DM VI = 2 100 kalori. DM VII = 2300 kalori, DM VIII = 2500 kalori,

DM

IX

= 2700 kalori, DM X = 2900 kalori, DM XI = 3100 kalori, DM XII =


(9)

5

Setiap macam diit harus selalu diusahakan untuk dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu bahwa diit Diabetes Mellitus hendaknya :

1. memperbaiki kesehatan umum penderita. 2. mengarahkan ke berat badan normal,

3. menormalkan pertumbuhan DM anak atau DM dewasa muda, 4. mempertahankan glukosa darah sekitar normal,

5. memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita,

6 . memberikan diit yang menarik dan mudah diterima oleh penderita.'"

1.6. Metodologi Penulisan

Dalam menyusun penulisan ini digunakan studi kepustakaan dengan mengambil data sekunder dari perpustakaan.

1.7. Lokasi dan Waktu Penulisan

Referensi diambil dari perpustakaan Universitas Kristen Maranatha, perpustakaan Rumah Sakit Imanuel dan internet. Kaya Tulis Ilmiah ini diselesaikan selama satu semester.


(10)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Setiap macam diit selalu diusahakan untuk dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu diit DM hendaknya dapat:

Memperbaiki kesehatan umum penderita

Penekanan tujuan terapi gizi medis pada DM tipe II dengan pengendalian glukosa, lipid dan hipertensi. Perencanaan makan hendaknya dengan kandungan gizi yang cukup yaitu protein10-15%, karbohidrat 60-70%, lemak 10%, serat 20- 35 gram dan sebaiknya hindari alkohol.

Mengarahkan ke berat badan yang memadai

Menormalkan pertumbuhan DM anak atau DM dewasa Mempertahankan glukosa darah sekitar normal

Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita Memberikan diit yang menarik dan mudah diterima oleh penderita

Penentuan jumlah kalori pada penderita DM disesuaikan dengan status gizi penderita dan dipengaruhi oleh:

Jenis kelamin Umur

Aktivitas fisik atau pekerjaan Kehamilan atau laktasi Adanya komplikasi Berat badan

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut:


(11)

20

Memberikan penjelasan yang dapat dipahami oleh penderita tentang apa itu DM sehingga penderita sedikitnya dapat mengerti tentang penyakitnya itu.

Memberikan penjelasan tentang cara diit yang benar (yaitu jumlah kalori, jadwal diit dan jenis makananya). Sebaiknya ada komunikasi dua arah antara dokter dengan pasien tentang diit ini sehingga pasien dilibatkan dalam menentukan diit yang akan dijalaninya.

Memberikan modifikasi diit yang menarik dan mudah diterima oleh penderita.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

1 Alexander Marble. 1985. Joslin ’s Diabetes Mellitus.

Philadelphia: Lea & Febiger. Twelfth edition. Fransisco: McGraw Hill.

2 Blevins Dorothy R. 1985. The Diubeiic and Nursing Care. San

3. Blanchette Kendra. RD. CDE. 200 1. The Diabetes Diet:

4. Jamila. 200 1. Diubeiic and Endocrine: www@google.com www@google.com.

5 . Moehyi Sjahmien. 1990. Pengaturan Makanan dun Diet untuk

Penyembuhan Penyakit Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

6 . Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 1998. ‘Konsensus Pengelolaan Diabetes Melit us di Indonesia’.

7 . Sukardji Kartini. 1999. Penatalaksanaan DM Terpadu Penatalaksanaan Gizi padu DM’. Jakarta: FK UI. Cetakan I.

8. Tjokroprawiro Askandar. 2000. Diabetes Mellitus ‘Klasifikasi,

Diagnosis dun Terapi ’. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Edisi Ketiga.


(1)

b. Agar penderita dapat lebih mengetahui tentang modifikasi diit yang sesuai dengan keadaan tubuhnya.

Tujuan dari penulisan ini adalah :

a. Dengan adanya penerapan diit yang baik diharapkan dapat memperbaiki kesehatan umum penderita.

b. Memberikan diit yang menarik dan mudah diterima oleh penderita.

1.4. Kegunaan Penulisan

Kegunaan dari penulisan ini adalah :

a. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama yang berhubungan dengan diit untuk penderita Diabetes Mellitus Tipe II. b. Dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan

kemampuan kepada penulis dalm menyusun karya tulis ilmiah.

1.5. Kerangka Pemikiran

Sebagai landasan kerangka pemikiran dari penulisan ini didasari bahwa pengobatan penyakit Diabetes Mellitus (DM) dengan diit yang terkontrol merupakan salah satu cara penanganan penyakit DM yang masih sering digunakan.

Terdapat lima dasar pengobatan DM yang dinamakan Pentalogi Terapi Diabetes Mellitus, yaitu

1. Diit diabetes

2. Latihan fisik atau jasmani

3. Penyuluhan kesehatan masyarakat


(2)

4. Obat hipoglikemia (OAD dan Insulin) 5 . Cangkok pankreas

Nomor 4 dan 5 merupakan terapi sekunder

Banyak sekali masyarakat yang masih menganggap bahwa diit untuk Diabetes Mellitus adalah diit bebas gula, padahal orang yang makan makanan tanpa gula pun bisa saja terkena penyakit Diabetes Mellitus.

Diit DM diberikan pada penderita untuk mengontrol kadar gula darahnya agar dapat menghindari penyakit-penyakit lain yang dapat timbul sebagai komplikasi dari penyakit Diabetes

Kalori yang kita dapat dari makanan berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Setelah makanan dicerna kemudian akan dipecah menjadi bahan bakar tubuh yaitu glukosa yang akan diserap oleh darah kemudian akan berubah menjadi glukosa darah atau gula darah.

Pada penderita Diabetes Mellitus insulin yang dilepaskan oleh pankreas jumlahnya sedikit atau tidak efektif sehingga glukosa akan terus terus berada dalam tubuh dan menumpuk dalam aliran darah, hal ini dapat menyebabkan gula darah

Diit Diabetes di negara barat biasanya mengandung karbohidrat 40-50%, lemak 30-35% dan protein 20-25%, sedangkan di Indonesia yaitu di Surabaya sudah sejak tahun 1978 telah digunakan Diit B dengan komposisi karbohidrat 68%, lemak 20% dan protein 12% Dalam diit B ini banyak terkandung serat yang selain dapat menekan kadar glukosa darah sesudah makan juga dapat inenekan kenaikan kadar kolesterol darah.

Menurut hasil penelitian di Surabaya tentang Diit B yang sudah menurut paket-paket sesuai dengan kandungan kalorinya (Diit DM

di susun = 1100 kalori, DM II = 1300 kalori, DM Ill = 1590 kalori DM IV = 1700 kalori, DM V = 1900 kalori, DM VI = 2 100 kalori. DM VII = 2300 kalori, DM VIII = 2500 kalori, DM

IX

= 2700 kalori, DM X = 2900 kalori, DM XI = 3100 kalori, DM XII =


(3)

5

Setiap macam diit harus selalu diusahakan untuk dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu bahwa diit Diabetes Mellitus hendaknya :

1. memperbaiki kesehatan umum penderita. 2. mengarahkan ke berat badan normal,

3. menormalkan pertumbuhan DM anak atau DM dewasa muda, 4. mempertahankan glukosa darah sekitar normal,

5. memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita,

6 . memberikan diit yang menarik dan mudah diterima oleh penderita.'"

1.6. Metodologi Penulisan

Dalam menyusun penulisan ini digunakan studi kepustakaan dengan mengambil data sekunder dari perpustakaan.

1.7. Lokasi dan Waktu Penulisan

Referensi diambil dari perpustakaan Universitas Kristen Maranatha, perpustakaan Rumah Sakit Imanuel dan internet. Kaya Tulis Ilmiah ini


(4)

4.1. Kesimpulan

Setiap macam diit selalu diusahakan untuk dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu diit DM hendaknya dapat:

Memperbaiki kesehatan umum penderita

Penekanan tujuan terapi gizi medis pada DM tipe II dengan pengendalian glukosa, lipid dan hipertensi. Perencanaan makan hendaknya dengan kandungan gizi yang cukup yaitu protein10-15%, karbohidrat 60-70%, lemak 10%, serat 20- 35 gram dan sebaiknya hindari alkohol.

Mengarahkan ke berat badan yang memadai

Menormalkan pertumbuhan DM anak atau DM dewasa Mempertahankan glukosa darah sekitar normal

Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita Memberikan diit yang menarik dan mudah diterima oleh penderita

Penentuan jumlah kalori pada penderita DM disesuaikan dengan status gizi penderita dan dipengaruhi oleh:

Jenis kelamin Umur

Aktivitas fisik atau pekerjaan Kehamilan atau laktasi Adanya komplikasi Berat badan

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut:


(5)

20

Memberikan penjelasan yang dapat dipahami oleh penderita tentang apa itu DM sehingga penderita sedikitnya dapat mengerti tentang penyakitnya itu.

Memberikan penjelasan tentang cara diit yang benar (yaitu jumlah kalori, jadwal diit dan jenis makananya). Sebaiknya ada komunikasi dua arah antara dokter dengan pasien tentang diit ini sehingga pasien dilibatkan dalam menentukan diit yang akan dijalaninya.

Memberikan modifikasi diit yang menarik dan mudah diterima oleh penderita.


(6)

1 Alexander Marble. 1985. Joslin ’s Diabetes Mellitus.

Philadelphia: Lea & Febiger. Twelfth edition. Fransisco: McGraw Hill.

2 Blevins Dorothy R. 1985. The Diubeiic and Nursing Care. San 3. Blanchette Kendra. RD. CDE. 200 1. The Diabetes Diet:

4. Jamila. 200 1. Diubeiic and Endocrine: www@google.com www@google.com.

5 . Moehyi Sjahmien. 1990. Pengaturan Makanan dun Diet untuk

Penyembuhan Penyakit Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

6 . Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 1998. ‘Konsensus Pengelolaan Diabetes Melit us di Indonesia’.

7 . Sukardji Kartini. 1999. Penatalaksanaan DM Terpadu Penatalaksanaan Gizi padu DM’. Jakarta: FK UI. Cetakan I.

8. Tjokroprawiro Askandar. 2000. Diabetes Mellitus ‘Klasifikasi,

Diagnosis dun Terapi ’. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Edisi Ketiga.