PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh :

RIZKI HIDAYAH ISLAMI 0908925

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Rizki Hidayah Islami, 2013

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI AMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN

1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh

Rizki Hidayah Islami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

 Rizki Hidayah Islami 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang


(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa seijin penulis. LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si. NIP. 19611081986012001 NIP. 197201272006042001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001


(4)

Rizki Hidayah Islami, 2013

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013 Rizki Hidayah Islami

Skripsi ini dibimbing oleh Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. dan Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini akan mengkaji mengenai masalah masih rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor yang dapat dilihat dari banyaknya nilai siswa yang belum memenuhi KKM. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui gambaran kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013, 2) mengetahui gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013, 3) mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Belajar Behaviorisme yang dikemukakan oleh Clark Hull. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013, ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 63 orang yang diambil dari populasi, 63 orang ini diperoleh berdasarkan perhitungan dan dipilih secara acak dari tiap kelas. Data variabel kompetensi kepribadian guru dan minat belajar siswa diperoleh dari penyebaran angket yang dilakukan kepada siswa yang menjadi sampel. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kompetensi kepribadian guru berada pada kategori cukup/sedang dan gambaran minat belajar berada pada kategori cukup/sedang. Terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa. Saran yang peneliti kemukakan dalam penelitian ini adalah guru harus meningkatkan kesadaran siswa untuk mempelajari mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor dengan cara menugaskan siswa untuk membaca buku mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor dari berbagai sumber, seperti melalui e-book yang dapat diakses menggunakan jaringan internet.


(5)

THE INFLUENCE OF COMPETENCE PERSONALITY TEACHER AGAINST THE INTEREST OF LEARNING STUDENTS IN THE SUBJECT

MANAGE OFFICE EQUIPMENT IN CLASS XI ADMINISTRATIVE OFFICES SMK PASUNDAN 1 BANDUNG ACADEMIC YEAR 2012/2013

Rizki Hidayah Islami

This script is guided by Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. and Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si.

ABSTRACT

This research will examine the issue of the low student interest towards subjects Managing Office Equipment that can be seen from many of the students who do not meet the KKM. This research aimed to 1) reveal the personal competence of teachers in subjects Mengelola Peralatan Kantor at XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung school year 2012/2013 class, 2) reveal the students' interest in the subject Mengelola Peralatan Kantor at XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung school year 2012/2013 class, 3) determine whether there is influence of personal competence of teachers to students' interest in the subject Mengelola Peralatan Kantor at XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung school year 2012/2013 class. The theory used in this study is Behaviorism Learning Theory proposed by Clark Hull. The method used in this research is descriptive method of verification. In this study, the entire student population is XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung school year 2012/2013 class, sample size used in this study were as many as 63 people taken from the population, 63 people were obtained by calculation and randomly selected from each class. Data competence teacher personality variables and student interest earned from distributing questionnaires to the students who performed. Data analysis techniques used in this research is descriptive data analysis and inferential data analysis techniques. Based on the results of the study indicate that the description in the category the personal competence of teachers is enough / medium and a description in the category of interest in learning is enough / medium. There are significant personal competence of teachers to student interest. Suggestions that researchers pointed out in this study were the teacher must raise awareness of students to learn the subject in a way Managing Office Equipment assigning students to read textbooks Managing Office Equipment from various sources, such as through e-book which can be accessed using the Internet.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ...x DAFTAR GAMBAR ... xi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Indikator Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Pengaruh Kepribadian Guru dalam Proses Belajar .... Error! Bookmark not defined.

2.2 Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Pentingnya Minat ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Meningkatkan Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... Error! Bookmark not defined.

2.2.5 Indikator Minat ... Error! Bookmark not defined.


(7)

2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Uji Realibilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Teknik Analisis Data inferensial ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3 Uji Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Sejarah Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Visi dan Misi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Hasil Uji Coba Angket ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2 Uji Realibilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Deskripsi Variabel Kompetensi Kepribadian GuruError! Bookmark not defined.

a. Indikator Ketaatan Guru ... Error! Bookmark not defined.

b. Indikator Keteladanan Guru ... Error! Bookmark not defined.


(8)

d. Indikator Sikap Profesional Guru ... Error! Bookmark not defined.

e. Indikator Penampilan Guru ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.2 Deskripsi Variabel Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

a. Indikator Rasa Suka ... Error! Bookmark not defined.

b. Indikator Ketertarikan ... Error! Bookmark not defined.

c. Indikator Perhatian ... Error! Bookmark not defined.

d. Indikator Kesadaran ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Gambaran Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Minat Belajar SiswaError! Bookmark not defined

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Nilai UTS Semester 1 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 2 Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial pada .... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 3 Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada

Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012-2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Populasi Siswa Kelas XI AP SMK Pasundan 1 BandungError! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Jumlah Sampel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru)Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa)Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Pola Pembobotan Kuisioner Skala Likert ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 8 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 9 Kriteria Penafsiran Deskripsi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 10 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian NormalitasError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru)Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 2 Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Kriteria Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Rekapitulasi Tanggapan Responden ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Uji Normalitas Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Kompetensi Kepribadian GuruError! Bookmark no Tabel 4. 8 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar SiswaError! Bookmark not defined. Tabel 4. 9 Tabel Perhitungan Uji Signifikansi Variabel X terhadap Variabel YError! Bookmark not defined.


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y secara KonseptualError! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Variabel X terhadap Variabel YError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Grafik Skor Rata-rata Setiap Indikator ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 2 Grafik Skor Rata-rata Indikator Ketaatan GuruError! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Grafik Skor Rata-rata Indikator Keteladanan GuruError! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Grafik Skor Rata-rata Indikator Kewibawaan GuruError! Bookmark not defined. Gambar 4. 5 Grafik Skor Rata-rata Indikator Sikap Profesional GuruError! Bookmark not defined. Gambar 4. 6 Grafik Skor Rata-rata Indikator Penampilan GuruError! Bookmark not defined. Gambar 4. 7 Grafik Skor Rata-rata Indikator Variabel Minat BelajarError! Bookmark not defined. Gambar 4. 8 Grafik Skor Rata-rata Indikator Rasa Suka .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 9 Grafik Skor Rata-rata Indikator Ketertarikan . Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 10 Grafik Skor Rata-rata Indikator Perhatian... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 11 Grafik Skor Rata-rata Indikator Kesadaran .... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 12 Skor Rata-rata Tiap Indikator Variabel X ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 13 Skor Rata-rata Tiap Indikator Variabel Y ... Error! Bookmark not defined.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dalam bidang pembangunan infrastruktur, bidang ekonomi, bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan sangat menunjang perkembangan tersebut adalah kualitas sumber daya manusia yang tersedia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia, salah satunya melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan berbangsa. Dengan adanya pendidikan ini diharapkan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang ada dalam suatu bangsa. Pendidikan melalui sekolah, merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan formal yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satu kegiatan di sekolah dan merupakan kegiatan inti adalah proses belajar mengajar.

Proses belajar mengajar di sekolah ini melibatkan dua komponen penting, yaitu guru dan siswa. Keberadaan guru ini akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar di kelas. Seorang guru dituntut untuk menjadi seseorang yang mampu memotivasi siswa, meningkatkan minat belajar siswa,


(12)

menciptakan semangat belajar, menjadi panutan, dan tentunya menjadi pribadi yang menyenangkan dimata siswanya.

Popi Sopiatin (2010:66): “Dalam memberikan pelayanan proses belajar mengajar di sekolah, guru dituntut untuk memiliki kualitas personal (kepribadian) yang baik, dengan adanya kualitas kepribadian yang baik, diharapkan guru dapat meningkatkan hubungan antara guru dan siswa, yang berpengaruh kepada meningkatnya motivasi belajar siswa.”

Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-masalah seperti motivasi, disiplin, tingkah laku sosial, prestasi, dan hasrat belajar yang terus-menerus itu semuanya bersumber dari kepribadian guru (Oemar Hamalik, 2004:35). Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:82): “Salah satu tugas guru ialah menjadikan peserta didik memiliki minat yang besar terhadap belajar. Guru dapat berusaha memformat pandangan peserta didik tentang belajar.”

Minat belajar siswa merupakan salah satu faktor psikologis dalam belajar. Minat belajar akan mempengaruhi seberapa besar perhatian yang diberikan siswa terhadap mata pelajaran yang sedang diikutinya. Minat merupakan salah satu faktor yang penting dalam belajar. Tanpa minat, siswa akan memiliki perasaan tidak tertarik, tidak menganggap penting pelajaran tersebut, dan tidak memaksimalkan kegiatan belajarnya. Dengan demikian minat merupakan salah satu faktor yang akan mendorong siswa untuk bersungguh-sungguh dalam menekuni suatu mata pelajaran seperti yang


(13)

diungkapkan oleh Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:82): “Minat mendorong untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.”

Salah satu mata pelajaran yang saat ini kurang diminati oleh siswa kelas XI AP SMK Pasundan 1 Bandung adalah mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor. Pernyataan ini berdasarkan hasil pra penelitian berupa observasi atau pengamatan secara langsung di dalam kelas yang dilakukan penulis, penulis memperoleh kesimpulan mengenai gambaran sementara minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan siswa selama mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berlangsung, kebanyakan siswa tidak memfokuskan diri mereka kepada materi yang sedang dijelaskan oleh guru, mereka cenderung lebih tertarik untuk mengobrol dengan teman sebangku, memainkan alat komunikasi (handphone), berdandan, bahkan terlihat beberapa siswa yang mengantuk.

Dari fenomena tersebut, penulis mendapat gambaran sementara bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih rendah. Hal ini menjadi salah satu permasalahan yang harus segera dicari jalan keluarnya, karena jika tidak akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Pencapaian hasil belajar siswa ini salah satunya dapat dilihat melalui nilai, apakah nilai siswa sudah memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) atau belum. Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor adalah 75, itu berarti semua siswa diharapkan


(14)

memperoleh nilai ≥ 75, bagi siswa yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) akan mengikuti remedial. Penulis memperoleh data nilai siswa pada Ujian Tengah Semester yang menunjukkan beberapa nilai rata-rata tiap kelas masih jauh dibawah Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. 1

Data Nilai UTS Semester 1

Kelas XI AP pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Kelas KKM Nilai Rata-rata UTS

XI AP 1 7,50 74,5

XI AP 2 7,50 50,5

XI AP 3 7,50 72,6

XI AP 4 7,50 78,7

Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah)

Tabel 1.1 di atas menunjukkan nilai yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) sehingga mengharuskan siswa dari tiap-tiap kelas mengikuti perbaikan nilai atau remedial, adapun data siswa yang mengikuti remedial pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor adalah sebagai berikut:

Tabel 1. 2

Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial pada

UTS Semester 1 Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/21013


(15)

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial

XI AP 1 46 10

XI AP 2 44 33

XI AP 3 44 19

XI AP 4 40 11

Total 174 73

Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung

Data dari tabel 1.2 menunjukkan jumlah siswa yang mengikuti remedial pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih banyak. Hal ini mengindikasikan bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor belum optimal.

Selain berpengaruh pada nilai, minat belajar siswa juga akan berpengaruh pada intensitas kehadiaran dalam mengikuti mata pelajaran.

Tabel 1. 3

Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Semester Ganjil Tahun Ajaran

2012-2013

No Kelas

Bulan (%)

Rata-rata (%) Juli Agt Sep Okt Nop Hari

efektif

1 Ap 1 1,5 - 9,8 14,6 9,8

123 Hari 7,1


(16)

3 Ap 3 1,6 12,2 11,4 13,8 15,4 10,9

4 Ap 4 2,4 13,0 15,4 14, 15,4 12,2

Total 10,8

Sumber: Ketua Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah)

Berdasarkan data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.3 di atas terlihat kurangnya minat belajar dari sebagian siswa. Ini terlihat dari hasil ketidakhadiran siswa yang mencapai 10,8% dan menggambarkan tingginya ketidakhadiran siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Masalah ini penting untuk diteliti karena minat adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto (2003:57): “Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.”

Pendapat ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Djaali (2009:121): “Minat yang disadari terhadap bidang pelajaran, mungkin sekali akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa menguasai pelajarannya.”

Guru, adalah seseorang yang akan bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses belajar di kelas. Seorang guru dapat mempengaruhi minat belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:82): “Salah satu tugas guru ialah


(17)

menjadikan peserta didik memiliki minat yang besar terhadap belajar. Guru dapat berusaha memformat pandangan peserta didik tentang belajar.”

Mengingat guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi perilaku belajar siswanya, seorang guru diharapkan mempunyai kompetensi yang baik dan memadai seperti yang diungkapkan oleh Popi Sopiatin (2010:65):

Guru sebagai pendidik dan desainer masa depan anak/siswa, jelas memerlukan kompetensi yang memadai agar proses belajar mengajar yang dilakukan dapat memberi pengaruh yang signifikan bagi perkembangan anak dalam situasi yang makin kompetitif.

Dari keempat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru, salah satu kompetensi yang harus menjadi perhatian adalah kompetensi kepribadian guru. Seorang guru diharapkan mempunyai kepribadian yang menarik dan menyenangkan dimata siswanya. Kepribadian guru yang baik, menarik dan menyenangkan akan mempengaruhi pandangan siswa terhadap guru tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Mustaqim dan Abdul Wahib (2010:64): “Sikap yang baik, ramah mengenal murid, ini akan menjadi dorongan bagi murid untuk menyukai gurunya.”

Bagaimana sikap murid terhadap guru ini juga akan mempengaruhi perilaku belajar siswanya, seperti yang diungkapkan oleh Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:168): “Kepribadian seorang guru akan sangat

memengaruhi siswa dalam pembelajaran.” Seorang guru diharapkan


(18)

W. Hart dalam A. Samana (1994:58): “Secara keseluruhan, guru hendaknya berkepribadian yang menyenangkan siswa dan pantas menjadi panutan para

siswa”. Murid yang kurang menyenangi gurunya, secara tidak langsung akan

mempengaruhi sikap murid terhadap mata pelajarannnya.

Berdasarkan hal tersebut, dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, variabel kompetensi kepribadian guru dijadikan fokus dalam penelitian ini.

Sebelumnya telah banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan hal-hal yang berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Dede Nunung Widianingsih (2011) meneliti pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar dalam mata pelajaran Akuntansi kelas XII IPS SMAN 1 Haurgeulis. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa. Kesimpulan lainnya juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Dede Yogi (2011) yang meneliti pengaruh kompetesi guru terhadap minat belajar siswa pada program pembelajaran Kewirausahaan di SMK 11 Bandung. Hasil penelitiannya menunjukkan kompetensi guru berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis ingin melanjutkan penelitian mengenai minat siswa terhadap mata pelajaran Kewirausahaan, dengan judul “Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di Kelas XI


(19)

Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa, khususnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Minat belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Minat merupakan salah satu faktor yang akan mendorong siswa untuk bersungguh-sungguh dalam menekuni suatu mata pelajaran.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam belajar, yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat berupa perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal bisa berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Untuk meningkatkan minat belajar siswa perlu ditunjang dengan proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang baik ini melibatkan beberapa faktor, salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi proses belajar siswa adalah guru. Guru adalah orang yang akan berinteraksi langsung dengan siswa pada saat proses pembelajaran di sekolah. Kompetensi kepribadian guru adalah salah satu kompetensi yang harus diperhatikan, hubungannya dengan kemampuan personal seorang guru di dalam kelas untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa.


(20)

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “penguasaan kompetensi kepribadian guru di SMK Pasundan 1 Bandung dirasa belum optimal, dan hal ini menyebabkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor relatif rendah. Kondisi seperti ini harus segera diatasi karena bila dibiarkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.”

1.2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kompetensi kepribadian guru di SMK Pasundan 1 Bandung.

2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

3. Apakah terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang inigin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:


(21)

1. Gambaran kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

2. Gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

3. Ada tidaknya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan teoritis. Kegunaan praktis yakni digunakan perbaikan bagi lembaga yang bersangkutan dan kegunaan teoritis yang berdasarkan pertimbangan konseptual dan kontekstual. Kegunaan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Kegunaan Praktis

Dapat dijadikan pertimbangan bagi lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tenaga pengajar pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung dalam rangka meningkatkan


(22)

kualitas proses belajar dan meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor.

2. Kegunaan Teoritis

a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa.

b. Sebagai bahan acuan penelitian yang sejenis dan sebagai pengembangan penelitian dari penelitian sebelumnya.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

S. Nasution (2003:23) mengungkapkan: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.” Desain penelitian ini nantinya akan berfungsi sebagai pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian dan akan memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka peneliti akan menggunakan metode penelitian explanatory atau penjelasan, yaitu suatu metode yang menyoroti adanya hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan suatu hipotesis.

Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menjadi pedoman yang mengarahkan berlangsungnya proses penelitian agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


(24)

Rizki Hidayah Islami, 2013

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut S. Margono (dalam Nurul Zuriah, 2006:144) variabel didefinisikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai (misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan manajer, dan sebagainya). Variabel dapat juga diartikan sebagai pengelompokkan yang logis dari dua atribut atau lebih.

Variabel yang diteliti dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu: (1) variabel eksogen atau variabel bebas, (2) variabel endogen atau variabel terikat. Variabel persepsi siwa mengenai kompetensi kepribadian guru merupakan variabel eksogen dalam penelitian ini yang diberi simbol X sedangkan variabel minat belajar siswa merupakan variabel endogen yang diberi simbol Y.

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Nomor Item Kompetensi

kepribadian guru (X)

Syamsul Bachri Thalib (2010:274): “Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan

personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,

Ketaatan guru

1. Guru selalu mengisi jam pelajaran sesuai jadwal

2. Guru selalu masuk dan keluar kelas tepat waktu

Tingkat ketaatan guru Tingkat kedisiplinan guru

Ordinal 1

2

Keteladanan guru

1. Guru selalu bersikap ramah dan menghargai orang lain Tingkat keteladanan guru


(25)

menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.”

2. Guru selalu bertutur kata sopan

3. Guru tidak pernah berkata yang

menyinggung perasaan orang lain

4. Guru tidak pernah berkata kasar Tingkat kesopanan guru 4 5 6 Kewibawaan guru 1. Guru menunjukkan kewibawaannya di depan siswa 2. Guru disegani oleh siswa 3. Guru dapat menumbuhkan rasa hormat siswa kepada guru Tingkat kewibawaan guru Tingkat ketegasan guru

Ordinal 7

8

9

Sikap profesional

1. Guru selalu bersikap adil dalam memberi nilai 2. Guru memberikan nilai secara objektif 3. Guru tidak sungkan memuji siswa yang berprestasi Tingkat profesoinali-tas guru

Ordinal 10

11


(26)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Penampilan guru

1. Guru selalu berpakaian rapi 2. Guru selalu berpakaian serasi 3. Guru selalu berpenampilan menarik Tingkat kerapian guru Tingkat keserasian berpenampil an

Ordinal 13

14

15

Minat belajar (Y) Menurut Slameto dalam Djaali (2009:121): “Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh Rasa suka Ketertarikan 1. Siswa menyukai pelajaran Mengelola Peralatan Kantor karena guru Mengelola Peralatan Kantor membuat siswa menyukai pelajaran Mengelola Peralatan Kantor 2. Siswa merasa senang ketika mengikuti dan memperhatikan guru Mengelola Peralatan Kantor yang sedang menjelaskan 3. Siswa tidak merasa terpaksa ketika mengikuti pelajaran di kelas dan mengerjakan tugas yang diberikan guru 1. Siswa selalu hadir mengikuti mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor

Perasaan suka atau tidak suka siswa

Perasaan senang atau tidak senang siswa Tingkat kehadiran siswa Tingkat ketertarikan Ordinal Ordinal 1 2 3 4


(27)

Perhatian

Kesadaran

2. Siswa tertarik untuk mempelajari Mengelola Peralatan Perkantoran karena guru menjelaskan manfaat dari mempelajari Mengelola Perlatan Perkantoran

1. Siswa selalu memperhatikan guru ketika pelajaran Mengelola Peralatan Perkantoran 2. Siswa tidak pernah mengobrol dengan teman pada saat guru menjelaskan 3. Siswa bisa menjawab pertanyaan guru mengenai materi Mengelola Peralatan Kantor yang telah dijelaskan

1. Siswa aktif bertanya kepada guru pada saat pelajaran Mengelola Peralatan Kantor siswa Besarnya perhatian yang diberikan siswa Tingkat konsentrasi siswa Tingkat keaktifan siswa Frekuensi membaca Ordinal Ordinal 5 6 7 8 9


(28)

Rizki Hidayah Islami, 2013

2. Siswa sering membaca buku Mengelola Peralatan Kantor yang ditugaskan oleh guru

siswa

10

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Nurul Zuriah (2006:116) menyebutkan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan faktor manusianya. Sedangkan menurut Hadari Nawawi (dalam S. Margono dalam Nurul Zuriah 2006:116) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.

Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung pada tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 174 orang. Data populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 2

Populasi Siswa Kelas XI AP SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

No. Kelas Jumlah Siswa (orang)


(29)

2 XI AP 2 44

3 XI AP 3 44

4 XI AP 4 40

Total 174

Sumber: Bagian TU SMK Pasundan 1 Bandung

3.3.2 Sampel

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:2), sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel acak sederhana (simple random sampling), sampling acak sederhana adalah sebuah metode seleksi terhadap unit-unit populasi, unit-unit tersebut diacak

seluruhnya. Masing-masing unit atau unit satu dengan unit lainnya memiliki peluang yang sama untuk dipilih.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut:

n =

Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi


(30)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh ukuran sampel sebagai berikut:

n =

63,5 = 63 orang

Dari ukuran keseluruhan sampel tersebut yaitu 63 orang, kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel dari tiap kelas yang menjadi populasi, yaitu seluruh kelas XI AP SMK 1 Pasundan Bandung secara proportionate random sampling menggunakan rumus:

Keterangan:

ni = ukuran sampel menurut stratum n = ukuran sampel seluruhnya

Ni = ukuran anggota populasi menurut stratum N = ukuran anggota populasi seluruhnya

Maka sampel dari setiap kelas adalah berikut:

Tabel 3. 3 Jumlah Sampel Kelas Banyaknya Siswa

Sampel ni = Ni/N.n

XI AP I 46 46/174 x 63 = 17


(31)

XI AP 3 44 44/174 x 63 = 16

XI AP 4 40 40/174 x 63 = 14

Jumlah 174 63

Sumber: Data diolah

Dengan demikian dari populasi penelitian sebanyak 174 siswa di kelas XI AP, yang menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 63 siswa yang diperoleh dengan cara random proporsional. Sampel tersebut terdiri dari 17 siswa dari kelas XI AP 1, 16 siswa dari kelas XI AP 2 dan XI AP 3, serta 14 siswa dari kelas XI AP 4. Pengambilan anggota sampel secara acak dalam penelitian ini dilakukan dengan undian atas nomor yang mewakili angggota populasi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang teapat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan angket atau kuisioner dan wawancara.

1. Angket atau kuisioner, kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan yang tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Kuisioner seperti halnya wawancara, dimaksudkan untuk memperooleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang orang lain. Adapun tujuan penggunaan kuisioner, yaitu 1) memeperoleh informasi yang relevan dengan tujuan


(32)

Rizki Hidayah Islami, 2013

penelitian, dan 2) memperoleh informasi dengan realibilitas dan validitas setinggi mungkin (Nurul Zuriah, 2006:182). Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tipe kuisioner berstruktur (kuisioner tetrtutup) yaitu kuisioner yang brisi pernyataan-pernyataan yang disertai sejumlah alternatif jawaban yang disediakan. Responden dalam menjawab terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan. 2. Wawancara, menurut Riduwan (2012:74) “wawancara adalah suatu cara

pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.” Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, respondenm pedoman wawancara dan situasi wawancara. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat bebas terbuka dengan menggunakan pedoman wawancara yang sudah disusun sebelumnya. Wawancara dilakukan dengan beberapa orang siswa yang diambil dari populasi penelitian.

3. Pengamatan (observation), observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses kerja dan penggunaan responden kecil (Riduwan 2012:76). Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi di dalam kelas untuk mengetahui perilaku siswa pada saat mengikuti pelajaran


(33)

Kewirausahaan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran sementara minat belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan.

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat keandalan atau kesahihan suatu suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dengan menggunkan instrumen yang valid dalam pengumpulan darta, diharapkan hasil penelitian akan menjadi sahih. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisi faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, formulanya adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑

Sumber: Riduwan (2012:98)

Keterangan:

: Koefisien korelasi

∑ Xi : Jumlah skor item

∑ Yi : Jumlah skor total (seluruh item) n : Jumlah responden


(34)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Langkah-langkah dalam menguji validitas instrumen adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Setelah disebar, data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapan jumlah lembaran instrumen

3. Membuat tabel pembantu untuk skoring item, kemudian menempatkan skor sesuai item

4. Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus Pearson Pruduct Moment

5. Menghitung harga dengan rumus:

6. mencari pada derajat bebas (db = N - 2) dan diketahui signifikansi untuk α = 0,05

7. membuat keputusan dengan membandingkan dengan . Kaidah keputusan:

Jika > berarti valid Jika ≤ berarti tidak valid

Adapun langkah-langkah menghitung uji vailditas menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel 2007 adalah sebagai berikut:

1. Siapkan lembar kerja (worksheet) dan data yang akan diolah 2. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet)


(35)

3. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGF, korelasi dengan CORRFI, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid dengan COUNTIF.

Tabel 3. 4

Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru) No. Urut

Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0.484 0.444 Valid

2 0.751 0.444 Valid

3 0.631 0.444 Valid

4 0.684 0.444 Valid

5 0.558 0.444 Valid

6 0.371 0.444 Tidak Valid

7 0.65 0.444 Valid

8 0.574 0.444 Valid

9 0.482 0.444 Valid

10 0.847 0.444 Valid

11 0.636 0.444 Valid

12 0.46 0.444 Valid

13 0.889 0.444 Valid

14 0.55 0.444 Valid

15 0.609 0.444 Valid

Berdasarkan tabel 3.4 di atas, maka dapat diketahui dari 15 item pernyataan angket variabel kompetensi kepribadian guru menunjukkan bahwa 1 item pernyataan angket tersebut tidak valid. Maka 1 item pernyataan angket


(36)

Rizki Hidayah Islami, 2013

tersebut tidak dipakai atau dihilangkan. Dengan demikian hanya ada 14 item pernyataan yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data variabel kompetensi kepribadian guru.

Tabel 3. 5

Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa) No. Urut

Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0.4668 0.444 Valid

2 0.5299 0.444 Valid

3 0.6026 0.444 Valid

4 0.3318 0.444 Tidak Valid

5 0.5498 0.444 Valid

6 0.7021 0.444 Valid

7 0.6528 0.444 Valid

8 0.5131 0.444 Valid

9 0.7534 0.444 Valid

10 0.5313 0.444 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 di atas, maka dapat diketahui dari 10 item pernyataan angket variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa 1 item pernyataan angket tersebut tidak valid. Maka 1 item pernyataan angket yang tidak valid tersebut tidak dipakai atau dihilangkan. Dengan demikian hanya ada 9 item pernyataan yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data variabel minat belajar siswa.


(37)

3.5.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda, sehingga instrumen penelitian tersebut dapat dipercaya.

Metode mencari realibilitas internal yaitu dengan menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

=

Sumber: Riduwan (2012:115)

Keterangan:

= Nilai realibilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

k = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai realibilitas instrumen dengan metode Alpha adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.


(38)

Rizki Hidayah Islami, 2013

2. Setelah disebar, data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapan jumlah lembaran instrumen

3. Membuat tabel pembantu untuk skoring item, kemudian menempatkan skor sesuai item

4. Menghitung varians skor tiap-tiap item 5. Kemudian menjumlahkan varians semua item 6. Menghitung varians total

7. Masukkan nilai Alpha

8. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan niai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)= n – 2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db ……. dan α = 5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel

Jika r11hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel Tabel 3. 6

Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen

No. Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 Kompetensi Kepribadian

Guru

0,848 0,444 Reliabel


(39)

Berdasarkan tabel 3.6 di atas maka dapat diketahui r hitung untuk variabel kompetensi kepribadian guru dan variabel minat belajar siswa adalah lebih besar dari r tabel, maka angket untuk kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:

Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data

Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data

Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Dala tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding tersebut adalah sebagai berikut:


(40)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Tabel 3. 7

Pola Pembobotan Kuisioner Skala Likert No. Alternatif Jawaban

Bobot

Positif Negatif

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Cukup Setuju 3 3

4 Kurang Setuju 2 4

5 Tidak Setuju 1 5

Sumber: Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:38)

Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 8

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden

Skor Item

Total 1 2 3 4 5 6 ... N

1 2 N

Sumber: Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua macam teknik, yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.


(41)

3.6.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:234) bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor satu (1), rumusan masalah nomor dua (2), maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran kompetensi kepribadian guru dan untuk mengetahui gambaran minat belajar siswa di kelas XI AP SMK Pasundan 1 kota Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:

Rentang = skor maksimal - skor minimal = 5 - 1 = 4

Lebar interval = rentang / banyaknya interval = 4 / 5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini:


(42)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Tabel 3. 9

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X Y

1,00 - 1,79 Sangat Tidak Baik Sangat Rendah

1,80 - 2,59 Tidak Baik Rendah

2,60 - 3,39 Cukup Sedang

3,40 - 4,19 Baik Tinggi

4,20 - 5,00 Sangat Baik Sangat Tinggi

Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasioanal variabel. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, adapun langkah-langkahya adalah sebagai berikut:

1. Input skor yang telah diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Microsoft Excel

2. Klik “Analize” pada Menu Bar

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method of Succesive Interval


(43)

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian beri tanda (check list) Input Label in first now

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1, dan Max Value isikan/pilih 5 7. Masih pada Option, beri tanda (check list) pada Display Summary

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditentukan di sel mana, lalu klik “OK”.

3.6.2 Teknik Analisis Data inferensial

Teknik analisis data inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio secara statistik nonparametrik yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Teknik analisis data inferesnsial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu staistik yang digunkan untuk menganlisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t dan uji F).

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui


(44)

Rizki Hidayah Islami, 2013

3.6.3 Uji Persyaratan Analisis Data 3.6.3.1 Uji Normalitas

Data sampel yang kita miliki perlu dilakukan pengujian normalitas untuk memastikan bahwa karakteristik sampel yang dipilih memiliki karakteristik yang sama dengan populasinya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan Liliefors. Kelebihan Lilierfors test menurut (Harun Al Rasyid, 2004) dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:289) adalah penggunaan/perhitungan yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4. Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:289) sebagai berikut :

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data yang sama.

2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empiric (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada table z.


(45)

7. Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi kedua proporsi tadi.

8. Carilah selisih terbesar di luar observasi.

Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas data.

Tabel 3. 10

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

Xi Fi Fki Sn (Xi) Z Fo (Xi) lSn(Xi) - F0(Xi)l lSn(Xi-1) – F0(Xi)l (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumuatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi emprik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula,

Dimana ∑ dan √∑

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif uas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)


(46)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara

√ .

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal  D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal 1.

3.6.3.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah uji Burlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2 > nilai tabel, maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

Dimana :

S12 = Varians tiap kelompok data

Db1= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett

S2gab = Varians gabungan


(47)

Langkah-langkah yang dapat dilakuan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut :

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai.

7. Menentukan nilai dan titik kritis 8. Membuat kesimpulan

3.6.3.3 Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:246), model regresi linier sederhana : Ῡ = a + bX, dimana : Ῡ adalah variabel tak bebas (nilai duga), X adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi (β), dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Dengan ketentuan :

Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian


(48)

Rizki Hidayah Islami, 2013

linieritas regresi ini di kutip dari Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:296-298) adalah sebagai berikut :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg (a)) dengan rumus :

JKreg(a) ∑

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a (JK reg b/a ), dengan rumus :

. JKreg(a/b) ∑ ∑ ∑

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus : JKres= ∑Y2– JKreg(b/a)– JKReg(a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg(a)) dengan rumus:

RJK(reg(a)) = JKreg(a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a)) dengan rumus :

RJK(reg(b/a)) = JKreg(b/a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus :

.

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus : .


(49)

Urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus : JKTC = JKRes - JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

.

11. Meghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus :

.

12. Mencari nilai uji F dengan rumus : .

13. Menentukan criteria pengukuran : jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier

14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifkansi 95% atau α = 5% menggunakan rumus :

Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E= n – k - 1

15. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni :

- Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier - Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola liner


(50)

Rizki Hidayah Islami, 2013

3.6.3.4 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:78), “Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”. Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Prosedur pengujian hipotesis meliputi beberapa langkah yaitu:

1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .

β = 0 : Tidak terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung.

: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh lompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung.

2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F, yaitu:


(51)

Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Menghitung jumlah

kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a ( ), dengan rumus:

(∑ ∑ ∑ )

c. Menghitung jumlah

kuadrat residu (JK res) dengan rumus:

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg (a)) dengan rumus: RJK reg(a) = JK reg(a)

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a)) dengan rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan rumus:

g. Menghitung F,

dengan rumus :

3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk dbreg = 1 dan dbres = n-2


(52)

Rizki Hidayah Islami, 2013

4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-a) (dbreg(b/a)(dbres)

Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka tolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara lingkungan belajar siswa terhadap motivasi belajar siswa.


(53)

BAB V

SARAN DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013, sebagaimana dipersepsi oleh siswa berada pada kategori baik/tinggi.

Secara khusus hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Secara empirik berdasarkan penelitian dengan subjek siswa kelas XI,

kompetensi kepribadian guru yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung khususnya pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berada pada kategori cukup/sedang. Hasil ini diperoleh berdasarkan persepsi siswa terhadap indikator-indikator kompetensi kepribadian guru, yaitu 1) ketaatan guru, 2) keteladanan guru, 3) kewibawaan guru, 4) sikap profesional guru, dan 5) penampilan guru. Hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru berada pada kategori cukup/sedang.

2. Secara empirik berdasarkan penelitian dengan subjek siswa kelas XI, minat belajar siswa yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung khususnya pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berada pada kategori cukup/sedang. Hasil ini diperoleh berdasarkan persepsi siswa terhadap


(54)

Rizki Hidayah Islami, 2013

indikator-indikator minat belajar, yaitu 1) rasa suka, 2) ketertarikan, 3) perhatian, dan 4) kesadaran. Hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap minat belajar berada pada kategori cukup/sedang.

3. Kompetensi kepribadian guru yang yang dicerminkan oleh indikator ketaatan guru, keteladanan guru, kewibawaan guru, sikap profesional dan penampilan guru memberi pengaruh positif terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kompetensi kepribadian guru yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung khususnya guru mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor maka akan diikuti oleh tingginya minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor.

5.2 Saran

1. Hasil temuan pada variabel kopetensi kepribadian guru menunjukkan bahwa pada indikator sikap profesional guru belum mencapai skor maksimal ideal karena indikator ini berada pada skor rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Berkaitan dengan hal tersbeut guru hendaknya dapat bersikap objektif dan adil dalam memberi nilai kepada siswa, guru tidak sungkan memuji siswa yang berprestasi, dan guru tidak membeda-bedakan perlakuannya terhadap siswa, dengan demikian diharapkan siswa dapat merasa nyaman dan meningkatkan minat belajarnya.


(55)

2. Hasil temuan pada variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa pada indikator kesadaran belum optimal karena indikator ini berada pada skor rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, guru harus mampu meningkatkan rasa kesadaran siswa untuk memiliki kesadaran aktif mencari informasi dan materi di luar kelas, guru dapat menugaskan siswa untuk membaca buku mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor dari berbagai sumber, seperti melalui e-book yang dapat diakses menggunakan jaringan internet.

3. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kompetensi kepriadian guru maka akan diikuti oleh peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor. Berkaitan dengan hal tersebut guru hendaknya dapat mengoptimalkan penguasaan kompetensi kepribadian dengan cara menunjukka sikap teladan dimulai dari tutur kata, kedisiplinan, sampai pada kerapian dan keserasian dalam menggunakan pakaian.


(56)

Rizki Hidayah Islami, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Barnawi dan Arifin, Mohammad. 2012. Etika & Profesi Kependidikan.

Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Budiyono, Kabul. 2007. Nilai-nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa

Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Kasmir. 2009. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung:

Karya Adhika Utama.

Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT


(57)

Mustaqim dan Wahib, Abdul. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Naim, Ngainun. 2011. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, M. Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Muhidin, Ali Sambas. 2006. Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris

Aplikatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja


(58)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Skripsi

Fitriani, Novita. 2012. Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru terhadap

Keberhasilan Program Latihan Profesi (PLP) Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran di SMK Se-Kota Bandung. Skripsi:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Jatnika, Fitri Wati. 2012. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Produktif Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMKN 1 Bandung.

Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

K, Dwi Julia. 2012. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Motivasi Berprestasi

terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos

Bandung 40000. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Marlina, Reni. 2012. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Motivasi

Belajar Siswa dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung

Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Siva, Putri Tiara. 2012. Pengaruh Minat Belajar dan Kompetensi Guru terhadap

Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Kasus di

Kelas XI IPS SMA Negeri 21 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syakirah, Neng Siti Marjan. 2012. Pengaruh Kualifikasi Akademik terhadap

Kompetensi Profesional Guru Produktif Program Studi Administrasi

Perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung dan SMK Pasundan 1 Bandung.


(59)

Widianingsih, Dede Nunung. 2011. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Minat

Belajar Siswa serta Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Akuntansi di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Haurgeulis Tahun

Ajaran 2010/201. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yogi, Dede. 2011. Pengaruh Kompetesi Guru terhadap Minat Belajar Siswa pada

Program Pembelajaran Kewirausahaan di SMK 11 Bandung. Skripsi: Universitas


(1)

indikator-indikator minat belajar, yaitu 1) rasa suka, 2) ketertarikan, 3) perhatian, dan 4) kesadaran. Hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap minat belajar berada pada kategori cukup/sedang.

3. Kompetensi kepribadian guru yang yang dicerminkan oleh indikator ketaatan guru, keteladanan guru, kewibawaan guru, sikap profesional dan penampilan guru memberi pengaruh positif terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kompetensi kepribadian guru yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung khususnya guru mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor maka akan diikuti oleh tingginya minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor.

5.2 Saran

1. Hasil temuan pada variabel kopetensi kepribadian guru menunjukkan bahwa pada indikator sikap profesional guru belum mencapai skor maksimal ideal karena indikator ini berada pada skor rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Berkaitan dengan hal tersbeut guru hendaknya dapat bersikap objektif dan adil dalam memberi nilai kepada siswa, guru tidak sungkan memuji siswa yang berprestasi, dan guru tidak membeda-bedakan perlakuannya terhadap siswa, dengan demikian diharapkan siswa dapat merasa nyaman dan meningkatkan minat belajarnya.


(2)

99

Rizki Hidayah Islami, 2013

2. Hasil temuan pada variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa pada indikator kesadaran belum optimal karena indikator ini berada pada skor rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, guru harus mampu meningkatkan rasa kesadaran siswa untuk memiliki kesadaran aktif mencari informasi dan materi di luar kelas, guru dapat menugaskan siswa untuk membaca buku mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor dari berbagai sumber, seperti melalui e-book yang dapat diakses menggunakan jaringan internet.

3. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kompetensi kepriadian guru maka akan diikuti oleh peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor. Berkaitan dengan hal tersebut guru hendaknya dapat mengoptimalkan penguasaan kompetensi kepribadian dengan cara menunjukka sikap teladan dimulai dari tutur kata, kedisiplinan, sampai pada kerapian dan keserasian dalam menggunakan pakaian.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Barnawi dan Arifin, Mohammad. 2012. Etika & Profesi Kependidikan.

Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Budiyono, Kabul. 2007. Nilai-nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa

Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Kasmir. 2009. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung:

Karya Adhika Utama.

Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT


(4)

101

Rizki Hidayah Islami, 2013

Mustaqim dan Wahib, Abdul. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Naim, Ngainun. 2011. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, M. Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Muhidin, Ali Sambas. 2006. Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris

Aplikatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja


(5)

Skripsi

Fitriani, Novita. 2012. Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru terhadap

Keberhasilan Program Latihan Profesi (PLP) Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran di SMK Se-Kota Bandung. Skripsi:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Jatnika, Fitri Wati. 2012. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Produktif Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMKN 1 Bandung.

Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

K, Dwi Julia. 2012. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Motivasi Berprestasi

terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos

Bandung 40000. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Marlina, Reni. 2012. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Motivasi

Belajar Siswa dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung

Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Siva, Putri Tiara. 2012. Pengaruh Minat Belajar dan Kompetensi Guru terhadap

Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Kasus di

Kelas XI IPS SMA Negeri 21 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syakirah, Neng Siti Marjan. 2012. Pengaruh Kualifikasi Akademik terhadap

Kompetensi Profesional Guru Produktif Program Studi Administrasi

Perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung dan SMK Pasundan 1 Bandung.


(6)

103

Rizki Hidayah Islami, 2013

Widianingsih, Dede Nunung. 2011. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Minat

Belajar Siswa serta Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Akuntansi di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Haurgeulis Tahun

Ajaran 2010/201. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yogi, Dede. 2011. Pengaruh Kompetesi Guru terhadap Minat Belajar Siswa pada

Program Pembelajaran Kewirausahaan di SMK 11 Bandung. Skripsi: Universitas


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

3 28 67

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IIS 3 DI SMAN 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5 21 61

ANALISIS FAKTOR FAKTOR KESIAPAN SISWA DALAM BELAJAR PADA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016

2 25 181

PENGARUH TATA TERTIB, TEMAN SEBAYA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK GATRA PRAJA PEKALONGAN

0 4 27

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

PENGARUH KEPRIBADIAN SISWA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MODEL PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK GONDANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

0 0 11

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 6

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 39

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SMK PANCA BHAKTI

0 0 12