PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI : Penelitian Deskriptif Pada Orang Tua Murid TK Chaerunnisa di Komplek Putraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kab. Bandung No Panggil SPAUD KOM p-2013.

(1)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

PERNYATAAN...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMA KASIH……….

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ………..

DAFTAR LAMPIRAN ...

i ii iii iv vi viii x xii

BAB I PENDAHULUAN ………..

A. LatarBelakangMasalah ……… …….. B. IdentifikasidanPerumusanMasalah ………... C. TujuanPenelitian ………... D. MetodePenelitian ……… ………... E. ManfaatPenelitian ………... F. SistematikaOrganisasiPenulisan ………...

1 1 10 11 12 12 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA……….

A. KonsepPersepsi ………...

1.Proses TerjadinyaPersepsi ……….. 2. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPersepsi ………..

3. SyaratTerjadinyaPersepsi ……….. B. PendidikanAnakUsiaDini ………..

1. PengertianPendidikanAnakUsiaDini ……… 2. UrgensiPendidikanAnakUsiaDini ……….

3. Prinsip-PrinsipPendidikanAnakUsiaDini ………..

4. FungsidanTujuanPendidikanAnakUsiaDini ……… 5. StrategiPembelajaran PAUD………... 6. Program Pembelajaran PAUD ………..

14 14 16 19 22 24 24 26 28 30 33 38

BAB III METODE PENELITIAN………..

A. LokasidanSubjekPenelitian ……….. B. PopulasidanSampel ……… C. DesainPenelitian ………..

50 50 51 51


(2)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. MetodePenelitian ………

E. Penjelasan Istilah ………....

F. InstrumenPenelitian ……… G. Proses PengembanganInstrumen ……… H. TeknikPengumpulan Data ………..

I. Analisis Data ………

52 54 55 57 68 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….

A. Hasil Penelitian Terhadap Orang TuaMurid TK

ChaerunnisaTentangPendidikanAnakUsiaDiniBerdasarkanLatarBelakangPendidi kan...

1. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiHakekatPendidikan 2. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiHakekatAnakUsia

Dini…………... 3. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiLayanan PAUD …… 4. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiSasaran PAUD ……. 5. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaMengenaiTujuan PAUD …….. 6. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentangMateriPembelajaran

AnakUsiaDini ………

7. Hasil Penelitian Persepsi Orang

TuaTentangStrategiPembelajaranPadaAnakUsiaDini

………...

8. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentang Media Pembelajaran PAUD...

9. Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentangEvaluasiPembelajaran di PAUD

…...

10.Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentangPeran Serta Orang Tua 11.Hasil Penelitian Persepsi Orang TuaTentangBentukKeterlibatan Orang

Tuadalam Program PAUD ……….

B. Pembahasan ………..

1. Persepsi Orang TuaMengenaiHakekatPendidikanAnakUsiaDini..

71 71 72 77 80 83 85 88 90 93 95 98 100 110 110 118


(3)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Persepsi Orang TuaMengenaiPembelajaranPadaAnakUsiaDini...

3. Persepsi Orang TuaMengenaiPeran Serta Orang TuaDalamProgram PAUD

……….

125

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………

A. Kesimpulan ………

B. Saran ……….

DAFTAR PUSTAKA………

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………

129 129 130 131 134


(4)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

2.1 ProgramPembelajaran PAUD ………39

3.1 Latar Belakang Pendidikan Orang TuaMurid TK Chaerunnisa ………..51

3.2 Kisi-Kisi InstrumenPenelitian ……… . 56

3.3 IntrepretasiKoefesienKorelasi ……… . 58 3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen... 61 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 64 4.1 Latar BelakangPendidikan Orang TuaMurid TK Chaerunnisa ………...72


(5)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

1.1 BaganPersepsi……….. 17

3.1 DesainPenelitianPersepsi Orang Tuan Tentang PAUD………. 52 4.1.1Persepsi Orang TuaMengenaiPentingnyaPendidikan …………..

4.1.2Persepsi Orang TuaMengenaiPenyelenggaraanPendidikan DalamBentuk Formal dan Non Formal

………

4.1.3Persepsi Orang TuaMengenaiPendidikanHanyaBagi Tingkat

EkonomiMenengahKeAtas………..

4.1.4Persepsi Orang TuaMengenaiPendidikanDiawaliSejakUsia

Dini………..

4.2.1 Persepsi Orang TuaMengenaiPengertianAnakUsiaDini………….. 4.2.2 Persepsi Orang TuaMengenaiKarakteristikAnakUsiaDini Yang

Berbeda Antara Yang Satu Dengan Yang Lainnya………... 4.3.1 Persepsi Orang TuaMengenaiLayanan PAUD sebagai Salah Satu

LayananUntukMemasukiSekolahDasar………...

4.3.2 Persepsi Orang TuaMengenaiPenyelengaraan PAUD HanyaDalam

Bentuk Formal ……….

4.4.1 Persepsi Orang TuaMengenai PAUD HanyaBagi Orang Yang

Mampu………..

4.4.2 Persepsi Orang TuaMengenai PAUD HanyaBagi Orang

Yang Tinggal Di PerkotaanSaja………..

4.5.1 Persepsi Orang TuaMengenaiTujuanPendidikanAnakUsiaDini …

4.5.2 Persepsi Orang TuaMengenaiPembelajaran di PAUD diarahkan

PadaPerkembanganAnak………

4.6.1 Persepsi Orang TuaMengenaiPembelajaran di PAUD

HanyaBermain……… ………

4.6.2 Persepsi Orang TuaMengenaiPembelajaran di PAUD Menekankan

73 74 75 76 78 79 80 81 83 84 86 87 88 89


(6)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PadaCalistung………..

4.7.1 Persepsi Orang TuamengenaiPenyampaianMateriDilakukandengan

Cara BermainSambilbelajar………..

4.7.2 Persepsi Orang TuaMengenaiPenyampaianMateriDapatDilakukan

DenganBernyanyidanBercerita……….

4.8.1 Persepsi Orang TuaMengenai

Media/SumberBelajarMerupakanSalahSatuPendukungTerhadap

Proses Pembelajaran………

4.8.2 Persepsi Orang TuaMengenaiAlatPermainanSebagai Media

Pembelajaran di PAUD………… ………... 4.9.1 Persepsi Orang TuaMengenaiEvaluasiPembelajaran di PAUD……

4.9.2 Persepsi Orang TuaMengenaiEvaluasiPembelajaran di PAUD

LebihMengutamakanHasildariPada Proses………

4.10.1 Persepsi Orang TuaMengenaiPeran Serta Orang Tua……….. 4.10.2 Persepsi Orang TuaSangatPentingdalamMendidikAnak………..

4.11.1 Persepsi Orang TuaMengenaiKeterlibatan Orang TuaDalam

Program PAUD……….

4.11.2 Persepsi Orang TuaMengenai Program PAUD harusDibuatSesuai

DenganHarapan Orang Tua………..

4.11.3 Persepsi Orang TuaMengenaiKerjasama Orang TuadanSekolah... 4.11.4 Persepsi Orang TuaMengenai Program Yang Ada di PAUD Harus

BerdasarkanKeputusanBersama ……….

4.11.5 Persepsi Orang TuaMengenai Orang TuadapatTerlibatLangsung

BerinteraksidenganAnak ………

4.11.6 Persepsi Orang TuaMengenaiKeikutsertaan Orang Tuadapat

MendekatkanAnak, Orang TuadanSekolah………

4.11.7 Persepsi Orang TuaMengenaiAnak Akan

BerkembangJikaDidukungOlehPendidikdan Orang

Tua………..

4.11.8 Persepsi Orang TuaMengenaiKehadiran Orang Tuadalam Proses

PembelajaranDapatMengganggu KBM ………..

91 92 93 94 96 97 98 99 101 102 104 105 106 107 108 109


(7)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-Lampiran

1. Kisi-Kisi InstrumenPenelitian ……… …..

2. AngketPenelitian ………... 3. ValiditasdanReliabilitasUjiCobaInstrumen ……….. 4. ValiditasdanReliabilitasInstrumen ………..

136 137 141 144


(8)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan.Ia memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal ini anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa (Kurnia; 2009). Mereka merupakan titipan dan amanat Allah SWT, yang mesti dibentuk sehingga memiliki karakter dan berakhlak mulia serta memiliki wawasan luas untuk menghadapi perkembangan zaman, salah satu fasilitas untuk mengembangkan wawasan anak yaitu dengan pendidikan serta pola pikirnya. Pendidikan yang dilakukan pada usia dini bisa mempengaruhi kemampuan berpikir anak yang sedang berada dalam proses tumbuh kembang yang sangat pesat, dan memiliki sejumlah potensi dan kemampuan serta bersifat unik. Di zaman serba maju dewasa ini dimana ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikan di Indonesia. Peranan institusi pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar dan pengembangan ilmu pengetahuan. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, karena pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran.


(9)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendidikan adalah dasar dari kebangkitan suatu bangsa dan tentunya akan dapat memajukan kondisi kesejahteraan sebuah bangsa. Pada hakikatnya, yang disebut dengan pendidikan adalah pengaruh bimbingan, arahan dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa agar menjadi dewasa, mandiri, memiliki kepribadian yang utuh dan matang.Kepribadian yang dimaksud meliputi semua aspek yaitu cipta, rasa dan karsa. Menurut Ahmadi (2003) pokok tujuan pendidikan yaitu mengusahakan supaya tiap-tiap orang sempurna pertumbuhan tubuhnya, sehat otaknya, baik budi pekertinya dan sebagainya, sehingga ia dapat mencapai puncak kesempurnaannya dan berbahagia hidupnya lahir dan batin.

Dalam prosesnya, pendidikan dalam sebuah bangsa khususnya di Indonesia sudah mengalami perubahan dan kemajuan dari masa ke masa, dengan tetap berpedoman pada tujuan yaitu untuk dapat memenuhi standar pendidikan yang baik dan berkualitas. Untuk itu juga, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan suatu kebijakan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 192 Tahun 2003 tentang Standar Pendidikan Nasional (SPN) yang bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Secara keseluruhan Standar Pendidikan Nasional (SPN) mengsyaratkan suatu pendidikan nasional yang bermutu, yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (Aqib 2007).


(10)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini, dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Pemberian pendidikan sejak dini yang baik pada anak, akan memberi pengaruh pada proses perkembangannya. Dalam Dictionary of Psychologi (1972) dan The Penguin Dictionary of Psychologi (1988) perkembangan diartikan sebagai tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa perkembangan merupakan tahapan dari perubahan aspek jasmani dan rohani manusia kearah yang lebih maju.

Secara umum ada tiga tahapan perkembangan yang dilalui oleh individu sampai dia menjadi dirinya sendiri ( person) yaitu tahapan proses konsepsi ( pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah), tahapan proses kelahiran ( saat keluarnya bayi dari rahim ibu ke dunia bebas), dan tahapan proses perkembangan bayi tersebut menjadi seorang pribadi yang khas (Syah, 1997:48). Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi maka fenomena pentingnya PAUD merupakan keniscayaan. PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini, anak mengalami keemasan (the golden year), yang merupakan masa di mana anak mulai peka untuk menerima berbagai rangsangan. Selain itu, menurut Santrock dan Yussen (dalam Solehudin:1997),


(11)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menganggap bahwa usia prasekolah sebagai masa yang penuh dengan kejadian-kejadian penting dan unik ( a highly eventful and unique period of life) yang meletakkan dasar bagi kehidupan seseorang di masa dewasa. Montessori menyatakan bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, yaitu suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya.Masa peka juga merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosio emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama.Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal (Depdiknas 2004).

Pendidikan anak usia dini menurut Undang-Undang Sisdiknas no. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14:

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan kutipan di atas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki ciri-ciri antara lain:

a. Sasarannya adalah anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (0-6 tahun)

b. Materinya berupa pemberian ransangan-ransangan yang membantu pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan rohani


(12)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ciri-ciri tersebut dalam aplikasinya di lapangan dapat dijumpai pada Jalur formal yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudlatul Athfal (RA). Jalur Non Formal yaitu TPA ( Tempat Penitipan Anak), SPS (Satuan Paud Sejenis), dan Kelompok Bermain, sedangkan jalur informal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga atau lingkungan (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah:2010).

Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (Kurnia:2009) adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan berdasarkan tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan yang utama dari Pendidikan Anak Usia Dini adalah:

1. Menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, agar mampu menolong diri sendiri (self help), yaitu mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri seperti mampu merawat dan menjaga kondisi fisiknya, mampu mengendalikan emosinya dan mampu membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

2. Meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn). Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma baru dunia pendidikan melalui empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do,learning to be dan learning to live together yang implementasinya di lembaga PAUD dilakukan melalui pendekatan


(13)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

learning)sertamenumbuh kembangkan keterampilan hidup (life skill) sederhana sedini mungkin.

Menurut Solehuddin (1997), terdapat lima fungsi utama dari pendidikan anak usia dini, diantaranya yaitu:

1. Fungsi pengembangan potensi

2. Fungsi penanaman dasar-dasar aqidah dan keimanan

3. Fungsi pembentukan dan pembiasaan prilaku-prilaku yang diharapkan 4. Fungsi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan 5. Fungsi pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif

Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini dapat ditelaah beberapa fungsi program stimulasi edukasi (Kurnia:2009) yaitu sebagai berikut:

a) Fungsi Adaptasi

Berperan dalam membantu anak melakukan penyesuaian diri dengan berbagai kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam dirinya sendiri. Dengan anak berada di lembaga pendidikan abak usia dini, pendidik membantu mereka beradaptasi dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Anak juga belajar mengenali dirinya sendiri.

b) Fungsi Sosialisasi

Berperan dalam membantu anak agar memiliki keterampilan-keterampilan social yang berguna dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari di mana ia berada. Di lembaga pendidikan anak usia dini anak akan bertemu dengan


(14)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

teman sebaya lainnya. Mereka dapat bersosialisasi, memiliki banyak teman dan mengerti sifat-sifat temannya.

c) Fungsi Pengembangan

Di lembaga pendidikan anak usia dini ini diharapkan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Setiap unsure potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan potensi tersebut kea rah perkembangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaat bagi anak itu sendiri maupun lingkungannya.

d) Fungsi Bermain

Berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, karena pada hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak sepanjang rentang kehidupannya.Melalui kegiatan bermain anak akan mengeksplorasi dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri.

Sampai saat ini tantangan dunia pendidikan di Indonesia masih berat.Tantangan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Sebagai akibat dari krisis ekonomi dunia, pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. 2.Untuk mengantisipasi era global dunia, pendidikan dituntut untuk

mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global.

3.Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan


(15)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman kebutuhan/keadaan daerah dan peserta didik serta mendorong partisipasi masyarakat (Http://www.inilahjabar.com).

Dalam hal pemberian pendidikan usia dini pada anak, dibutuhkan peran serta dari para orang tua. Orang tua merupakan guru pertama dan utama dalam mendidik anak. Para ahli sependapat bahwa peranan orang tua begitu besar dalam membantu anak, agar siap memasuki gerbang kehidupan mereka di masa yang akan datang (Ahmad: 2009). Selain itu, tinggi rendahnya tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan akan berpengaruh pada pemberian pendidikan terhadap anak. Jika pendidikan orang tua tinggi maka pengetahuan akan pentingnya pemberian pendidikan pada anak juga tinggi, termasuk pemberian pendidikan pada anak usia dini mengingat pada usia tersebut anak mengalami masa emas perkembangan yang bagus sehingga tidak boleh terlewatkan dengan sia-sia. Jika pengetahuan orang tua tentang pendidikan rendah maka pemberian pendidikan kepada anaknya juga akan rendah, bahkan mereka tidak tahu akan adanya masa emas yang dialami oleh anaknya sehingga mereka melewatkannya begitu saja tanpa memberikan stimulus yang akan mampu mengembangkan masa emas yang dimiliki anaknya seperti perkembangan kognitif anak (Anggunkusumawardhani.wordpress.com:2011).

Dalam kenyataan yang terjadi di masyarakat masih ada orang tua yang mempunyai pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggung jawab satu pihak saja yaitu lembaga pendidikan. Seringkali orangtua menumpu harapan


(16)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orangtua yang berani membayar mahal biaya pendidikan anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orangtua yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga tersebut tidak sesuai dengan harapannya.

Fenomena ini juga terjadi pada sekolah TK Chaerunnisa, yang sebagian besar persepsi orang tua mengenai pendidikan anak usia dini mengarah terhadap pendidikan yang mencapai hasil sesuai dengan harapan orang tua, seperti halnya bisa menulis, berhitung dan membaca tanpa melihat waktu kematangan dan kemampuan anak tersebut. Selain itu Santrock&Yussen (Solehuddin:1997) menyebutkan pula bahwa banyak program-program pendidikan anak usia dini sekarang yang cenderung terlalu menekankan pada segi-segi penguasaan pengetahuan yang bersifat akademik. Sedangkan pola pembelajaran pada pendidikan anak usia dini disesuaikan dengan jenjang usia yang mengarah terhadap kepekaan anak supaya bisa menerima berbagai macam pengetahuan untuk merespon terhadap perkembangan fisik dan psikis melalui belajar sambil bermain (Depdiknas:2004).

Bermain merupakan cara anak untuk memperoleh pengetahuan tentang segala sesuatu. Bermain akan menumbuhkan anak untuk mengeksplorasi, melatih pertumbuhan fisik serta imajinasi, serta memberikan peluang yang luas untuk berinteraksi dengan orang dewasa dan teman lainnya, mengembangkan kemampuan berbahasa dan menambah kata-kata, serta membuat belajar yang dilakukan sebagai belajar yang menyenangkan. Plato dan Aristoteles dalam


(17)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Moeslichatoen (1996) menjelaskan bahwa bermain sebagai kegiatan yang mempunyai nilai praktis, artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.

Perkembangan bermain sebagai cara pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan umur dan kemampuan anak didik, yaitu berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil belajar (unsur bermain lebih besar) menjadi belajar sambil bermain (unsur belajar lebih banyak). Dengan demikian anak didik tidak akan canggung lagi menghadapi cara pembelajaran ditingkat berikutnya. Oleh karena itu, tahap perkembangan anak didik, alat bermain atau alat bantu, metode yang digunakan, waktu dan tempat serta teman bermain (Depdikbud:1995).

Persepsi orang tua terhadap pendidikan usia dini dengan kurikulum pembelajaran pendidikan anak usia dini, yang selalu bertolak belakang menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti. Untuk mengarahkan persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, sehingga orang tua mengerti dan memahami terhadap pendidikan anak usia dini yang sesungguhnya.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:


(18)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.Umum

Bagaimanakah persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini?

2. Khusus

a) Bagaimana persepsi orang tua mengenai hakekat pendidikan anak usia dini?

b) Bagaimana persepsi orang tua mengenai pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini?

c) Bagaimana persepsi orang tua mengenai peran serta orang tua dalam program-program yang terdapat pada lembaga PAUD?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini.

Tujuan khusus yang hendak tercapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui persepsi orang tua tentang hakekat pendidikan anak usia dini 2. Mengetahui persepsi orang tua tentang pembelajaran pada Pendidikan Anak

Usia Dini

3. Mengetahui persepsi orang tua mengenai peran serta orang tua dalam program-program yang terdapat pada lembaga PAUD?


(19)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Metode Penelitian

Penelitian ini penulis akan menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu cara yang dipergunakan untuk meneliti masalah-masalah yang sedang terjadi atau akan kejadian-kejadian yang aktual. Metode deskriptif ini juga akan mampu membuat data yang terkumpul memberikan gambaran tentang hasil penelitian dengan cara menganalisis dan menginterprestasikan arti data itu, sebagaimana yang diungkapkan Surakhmad (1994) bahwa metode deskriptif ialah penyelidikan dengan tehnik survey, interviu, angket dan observasi.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

· Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang cukup signifikan sebagai pengetahuan atau literature ilimiah yang dapat dijadikan bahan kajian, khususnya di bidang pendidikan karena penelitian ini mengambil tema tentang pendidikan anak usia dini (PAUD).

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi para orang tua diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi

tentang pendidikan anak usia dini (PAUD).

b. Bagi mahasiswa peneilitian ini dapat dijadikan sabagai penelitian awal tentang pendidikan anak usia dini (PAUD).


(20)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Bagi pendidik PAUD, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk lebih mengembangkan mutu pendidikan di institusi mereka agar dapat menunjang perkembangan anak secara signifikan.

d. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan informasi tentang perlunya pemberian pendidikan pada anak usia dini.

F. Struktur Organisasi Penulisan

Struktur organisasi penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, yakni bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian,dan terakhir sistematika penulisan.

Bab II kajian pustaka yang berisi tentang kajian yang mengenai teori pendidikan usia dini, tentang persepsi orang tua terhadap pendidikan usia dini.

Bab III metode penelitian yang membahas tentang, metode penelitian, definisi operasional variable, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, prosedur pengolahan data, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian serta bab V yang berisi tentang kesimpulan dan saran.


(21)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di TK Chaerunnisa yang berada di Komplek Puteraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan alasan:

1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

2. Lokasi tersebut merupakan lingkungan kurang objektif dalam pola pikir tentang pendidikan khususnya terhadap TK yang ada dilingkungannya

3. Peneliti adalah guru di TK Chaerunnisa sehingga lebih mempermudah dalam memperoleh data

4. Alasan akademis yaitu untuk mendapatkan informasi dan keterangan secara lengkap mengenai persepsi orang tua dalam PAUD

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah orang tua murid TK Chaerunnisa yang berada di Komplek Putraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan jumlah orang tua murid 30 orang yang terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan. Secara rinci uraian mengenai subjek penelitian dapat dilihat dalam tabel:


(22)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TABEL3.1

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA MURID No Orang Tua Murid Latar Belakang Pendidikan Jumlah 1

TK Chaerunnisa

SMP 12

SMA 14

PERGURUAN TINGGI 4

JUMLAH 30

B.Populasi dan Sampel

Penetapan populasi yang menjadi sasaran penelitian beserta karakteristiknya merupakan hal yang penting sebelum menentukan

sampel.“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2008:115).

Menurut Nurul Zuriah (2006:116), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Oleh karena itu, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang tua murid di TK Chaerunnisa yang berada di Komplek Putraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung yaitu sebanyak 30 orang.

Berdasarkan jumlah populasi yang kurang dari 100 atau masih dapat dijangkau oleh peneliti , maka penelitian ini tidak menggunakan sampel.

C.Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian yang sederhana, yakni sebagai berikut:


(23)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini di TK Chaerunnisa

D. Metode Penelitian

Metode merupakansuatu carayang digunakan untuk mencapai tujuan. Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:131) yang menyatakan bahwa:

“ Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,

misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik

Masalah

Persepsi orang tua tentang PAUD yang bertolak belakang dengan kurikulum

Tingkat pendidikan yang berbeda-beda

Dampak orang tua tidak paham PAUD salah satunya banyak orang tua yang memaksakan anaknya untuk bisa calistung

Persepsi orang tua tentang PAUD berdasarkan tingkat pendidikan Populasi Orang tua murid TK Chaerunnisa sebanyak 30 orang Metode Deskriptif Survai,. Pendekatan Kuantitatif Hasil Penelitian

1. Mengetahui persepsi orang tua mengenai hakekat paud

2. Mengetahui persepsi orang tua mengenai pembelajaran paud

3. Mengetahui peran serta orang tua dalam program-program yang terdapat pada lembaga paud

 Baik

 Sedang


(24)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

serta alat tertrentu”. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan

kewajarannya ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Seperti diungkapkan Natsir (2003;54) “ Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti suatu status, sekelompok manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif survai dengan pendekatan kuantitatif karena peneliti ingin menggambarkan persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini pada saat ini berdasarkan tingkat pendidikan.

Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka penelitian ini akan dilakukan melalui metode Penelitian deskriptif survey. Seperti yang diungkapkan Nasir (2003:54) “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu status, sekelompok manusia, suatu subyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena peneliti ingin menggambarkan secara keseluruhan fakta, sifat serta persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian deskriptif yang dikemukakan oleh Nasir (2005:54) “bahwa tujuan dari penelitian deskriptif adalah memuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki”. Metode survey (penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sample dengan menanyakan melalui angket atau interview agar nantinya


(25)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggambarkan sebagai aspek dari populasi Fraenkel dan Wallen (dalam Yatim Riyanto,1996). Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2009:11) “Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pegumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya”. E.Penjelasan Istilah

Adapun penjelasan istilah untuk lebih mudah memahami istilah yang digunakan serta tidak terjadi pemahaman yang berbeda, diantaranya:

1. Persepsi merupakan respon yang diterima oleh orang tua terhadap pendidikan anak usia dini melalui pengamatan yang dilihat dan dialaminya, yang kemudian diolah melalui pemikiran yang digabungkan dengan pola pikirnya sehingga menghasilkan tanggapan mengenai pendidikan anak usia dini tersebut.Hal ini sejalan dengan pendapat Walgito (2004) persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu.

2. Pendidikan merupakan suatu lembaga formal ataupun non formal yang identik dengan mengenal atau mempelajari suatu ilmu yang diajarkan, salah satunya yaitu pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini adalah suatu lembaga pendidikan yang mendidik atau mengarahkan anak dalam mengenal atau mengetahui sesuatu melalui proses belajar sambil bermain serta mempersiapkan anak agar dapat melanjutkan pada jenjang berikutnya. Seperti


(26)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

usia dini merupakan suatu upaya pembinaan terhadap anak usia 0 sampai 6 tahun melalui pemberian berbagai rangsangan ke arah pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani secara maksimal dan optimal sebagai

persiapan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya “. Adapun salah satu

lembaga paud yang dijadikan objek penelitian yaitu TK Chaerunnisa.

3. Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan yang ditempuh oleh seseorang baik melalui jalur formal atau fun non formal, yang dimaksud dengan tingkat pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan formal dari mulai SMP sampai perguruan tinggi.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini merupakan instrumen perlakuan yang digunakan untuk mengukur persepsi orang tua terhadap pendidikan anak usia dini. Ada beberapa langkah yang ditempuh dalam menyusun instrument penelitian sebagai pengumpul data, yaitu:

a. Identifikasi dan analisa variable penelitian dan indicator penelitian, yaitu mengkaji variable dan indicator agar dapat diukur dan menghasilkan data yang diinginkan.

b. Menetapkan jenis instrument yang digunakan untuk mengukur variable sampai indicator

c. Menyusun kisi-kisi instrument yang berisi variable, indicator, sub indikator dan item

d. Berdasarkan kisi-kisi tersebut kemudian disusun item atau pertanyaan yang sesuai dengan jenis instrument


(27)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner. Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono : 2006). Angket ini digunakan untuk mengukur sejauh mana persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini.

Item angket yang dibuat adalah jenis angket tertutup disertai 5 alternatif jawaban dan disusun secara berjenjang ke dalam 5 option dengan menggunakan skala pengukuran Likert yakni sangat setuju, setuju, ragu, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Apabila item angka berorientasi positif, maka penyekorannya: a=5, b=4, c=3, d=2, dan e=1. Sedangkan apabila berorientasi negatif, maka sistem penyekorannya dibalik menjadi a=1, b=2, c=3,d=4, dan e=5. Adapun kisi-kisi angket yang akan dibuat seperti yang terdapat dalam table berikut:

TABEL3.2

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

N

o

Variabel Sub Variabel Indikator Jenis Instrumen Sumber Data Item pernyata an 1 . Persepsi Orang tua tentang pendidikan anak usia dini

 Persepsi Orang tua mengenai Hakekat pendidikan anak usia dini

1. Hakekat Pendidikan 2. Hakekat anak usia dini 3. Layanan pendidikan

anak usia dini

4. Sasaran pendidikan anak usia dini A n g k e t Orang tua Murid di TK Chaeru nnisa 1-4 5,6 7,8 9,10 Persepsi Orang Tua mrngenai Pembelajaran anak usia dini

1. Tujuan Pendidikan anak usia dini

2. Materi pembelajaran anak usia dini 3. Strategi pembelajaran

anak usia dini 4. Media pembelajaran

anak usia dini

5. Evaluasi pembelajaran anak usia dini

A n g k e t Orang tua Murid di TK Chaeru nnisa 10-12 13,14 15,16 17,18 19,20


(28)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Persepsi orang tua mengenai peran orang tua dalam pendidikan anak usia dini

1. Peran orang tua 2. Bentuk keterlibatan

orang tua A n g k e t Orang tua Murid di TK Chaeru nnisa

21,22 23-30

G. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid.“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono, 2008:172).Validitas

merupakan instrumen yang dapat mengukur kebenaran sesuatu yang diperlukan.Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168):

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.

Prosedur yang digunakan untuk mengolah data kuesioner yang terkumpul adalah sebagai berikut :

a. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut diolah lebih lanjut.

b. Menghitung bobot nilai

c. Rekapitulasi nilai angket variabel X danvariabel Y. d. Tahap uji coba kuesioner


(29)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi pearson product

moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam Sugiyono (2011:248)

sebagai berikut:

� = �∑ � � −(∑ �)(∑ �)

(�∑ 2−( )2)(�∑

�2− � 2) Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Besarnya koefisien korelasi diintrepretasikan dengan menggunakan Tabel 3.3

berikut.

TABEL 3.3

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2011:250)

X

Y

2

X

2


(30)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011: 250)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

a. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel

b. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung> rtabel c. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung< rtabel

Menurut Sugiyono (2011:172), “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama”. Suharsimi Arikunto (2008:59)

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha.Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal

2 1

2

r n r thitung

  


(31)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bentuk uraian. (Suharsimi Arikunto 2008: 60). Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, yaitu:

b b i

r r r

 

1 2

(Sugiyono, 2011:190) Keterangan:

i

r = Reliabilitas seluruh instrumen

rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Pengujian reliabilitas tersebut menurut Sugiyono (2011:190) diilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan instrumen genap.

b. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika koefisian internal seluruh item (ri)rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

b. Jika koefisian internal seluruh item (ri)<rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.


(32)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(33)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(34)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(35)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(36)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(37)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(38)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(39)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2008) merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner (angket). Menurut Nurul Zuriah (2006:182) “ Angket adalah suatu alat

pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis

untuk dijawab secara tertulis pula oleh reponden”. Adapun tujuan penggunaan

kuesioner yaitu untuk menggali data pokokyang berkenaan dengan persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, responden dari kuesioner ini adalah orang tua murid di TK Chaerunnisa yang berada di komplek Putraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.

I. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian adalah data yang sangat penting dan memerlukan ketelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik sederhana, akan tetapi model analisisnya harus relevan dengan jenis data yang akan dianalisis, tujuan penelitian, rancangan penelitiannya. Setelah data terkumpul, selanjutnya data dianalisa denganmelewati beberapa tahapan. Tahap-tahap teknik analisa data tersebut meliputi penyuntingan data (editing), tabulasi data (tabulating), dan analisa data atau verifikasi (verification)


(40)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Penyuntingan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap data-data yang ada untuk melihat kelengkapan dari data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, agar proses pengolahan data menjadi lebih mudah. Semua data-data yang terkumpul dari kuesioner lengkap. Selain itu, data dipisahkan berdasarkan tingkat pendidikan responden.

b. Tabulasi data

Data yang telah disunting kemudian diolah dengan menggunakan komputer untuk selanjutnya diolah dan dianalisis.Dalam penelitian ini data yang diperoleh diakumulasikan secara sistematis dan untuk selanjutnya dianalisa dengan menggunakan teknik analisa deskriptif. Analisa deskriptif data dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi.

c. Analisis/Verifikasi Data

Setelah data ditabulasi maka hasilnya dilihat dari hasil pengukuran Kemudian dihitung presentasinya dengan menggunakan analisis presentasi distribusi frekuensi, yaitu analisis yang digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi responden serta untuk mendeskrispikan variabel. Adapun analisis presentase ini dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan: P = persentase

P = ∑ �


(41)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f = frekuensi

n = jumlah responden (Arikunto, 2006)

Selanjutnya data disajikan dengan interpretasi sebagai berikut:

0% = Tidak seorang pun dari responden

1% - 19 % = Sangat sebagian kecil dari responden

20% - 39% = Sebagian kecil dari responden

40% - 59% = Sebagian dari responden

60% - 79% = Sebagian besar dari responden

80 – 99 % = Hampir seluruhnya dari responden

100 % = Seluruh dari responden

Berpedoman pada perhitungan tersebut, maka setiap jawaban yang diperoleh dapat diketahui prosentasenya. Selanjutnya akan mempermudah dalam menafsirkan data penelitian ini. Adapun penafsiran yang dilakukan dengan membandingkan frekuensi data prosentasenya dari jawaban yang diberikan respoden, kemudian hasilnya dianalisis berdasarkan teori dan konsep maupun hasil temuan yang telah ada dan relevan dengan penelitian ini.


(42)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Hasil penelitian dan pengolahan data mengenai persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini berdasarkan latar belakang pendidikan orang tua murid yang berbeda-beda (SMP,SMA dan Perguruan Tinggi) di TK Chaerunnisa Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi orang

tuamengenaihakekatpendidikananakusiadiniterlihathampirseluruhnyamemaha mibahwapendidikanitusangatpentingdilakukansejakusiadini.

Melaluipendidikananakusiadinidiharapkandapatmeningkatkankemampuandan

potensi yang

dimilikianaksehinggamemilikibekaldalammenempuhjenjangselanjutnya.

2. Persepsi orang

tuamengenaipembelajarananakusiadinimasihterdapatperbedaankarenalatarbela kangpendidikan yang berbeda. Orang tua yang berlatarbelakangpendidikan

SMP dan SMA

masihmemilikipersepsibahwapembelajarananakusiadinilebihmenitikberatkanp adacalistung (membaca, menulis, menghitung). Sedangkan yang berlatarbelakangperguruantinggimemilikipersepsisesuaidenganhakikatpembel ajarananakusiadini yang sebenarnya.


(43)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Persepsi orang tuamengenaiperanserta orang tuadalam program pendidikanPAUD terlihathampirseluruhnyamemilikipersepsi yang samabahwaperanan orang tuasangatpentingdalampenyelenggaraan program PAUD. Melaluikerjasamaantaraorang tuadanlembaga PAUD dapatmembantu program-program yang adasehinggadapatberjalandenganlancar.

B. Saran

1. Bagilembaga PAUD

Dari hasilpenelitianyang dilakukandiharapkanlembaga PAUD

dapatmenjalinkomunikasi yang baikdengan orang

tuasertamemilikikesamaandalampersepsimengenaipenyelenggaraan PAUD.

2. Bagi guru/stafpengajar

Dari hasilpenelitianyang dilakukandiharapkan guru

dapatlebihmenambahwawasanmengenaipenyelengaraan PAUD yang sesuaidengankurikulumsertadapatmengembangkan program pembelajaran yang sesuaidenganperkembangandankebutuhananak.

3. Bagi Orang Tua

Dari hasilpenelitiandilakukan,diharapkan orang

tuadapatterbukauntukmenemukanberbagaiinformasiterkaitdenganpendidik ananakusiadini. Selainitu orang tuadapatmenjalinkomunikasi yang efektifdenganpihaksekolahdan guru.


(44)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(45)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku

Ahmad,A (2009) PendidikanAnakUsiaDini.Bandung: Alpabeta

Dalila, (2010).PentingnyaPendidikanAnakUsiaDini di Indonesia. [Online].Tersedia:

http://sadidadalila.wordpress.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini-di-indonesia.[03 July 2010].

Arikunto,S (2008). Dasar-dasarEvaluasiPendidikan (EdisiRevisi). Jakarta. BumiAksara

Djalal, F. (2002).Pentingnya PAUD dalamMembangunMasaDepanBangsa Yang Berkualitas.Makalahpada Seminar danDiskusi Panel PAUD, Bandung.

DepartemenPendidikanNasional.(2004).Kurikulum TK

danRaudhatulAthfal.Jakarta:Depdiknas

DepartemenPendidikanNasional.(2008). PedomanTeknisPenyelenggaraanPos PAUD. Jakarta: Depdiknas

Direktorat PAUD. (2010). KurikulumPendidikanAnakUsiaDini.Jakarta:Dirjen PAUD

Direktorat PADU. (2001).

InformasiTentangPendidikanAnakDiniUsiaPendidikanPrasekolahPadaJalu rPendidikanLuarSekolah. Jakarta: Direktorat PADU –Ditjen PLSP– Depdiknas.

Hamdani, A. (2012). PersepsiPengelola Program PNFI

TerhadapPelaksanaanTugasPokokPenilikPNFI.Skripsipada FIP UPI Bandung.Tidakditerbitkan.

Hamka, M.

(2002).HubunganantaraPersepsiTerhadapPengawasanKerjadenganMotiv asiBerprestasi.SkripsipadaFakultasPsikologiUniversitasMuhammadiyaSur akarta.Tidakditerbitkan

Hildayani, R .( 2008).PsikologiPerkembanganAnak. Jakarta: Universitas Terbuka Kotler,P.(2000). Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and


(46)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kurnia, A .(2009).PengembanganPendidikanAnakUsiaDini. Bandung: YayasanKreatifCemerlang

Mar’at.(1991). SikapManusiaPerubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Mariyana,Rdkk..(2010).PengelolaanLingkunganBelajar.Jakarta:KencanaPrenada Media

Munandar, U. (1999) KreativitasdanKeberbakatan. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama

Nazir, M. (2005).MetodePenelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia Noorlaila,I. (2010) .PanduanLengkapMengajarPAUD.Yogyakarta:Pinus Patmonodewo, S. (2003) .PendidikanAnakPrasekolah.Jakarta: RinekaCipta. Rakhmat, J. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Robbins, S.P. (2003). PerilakuOrganisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS KelompokGramedia.

Sadulloh, U .(2004). PengantarFilsafatPendidikan. Bandung: Alfabeta

Sobur, A .(2009). Psikologi Umum, Dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pusaka Setia.

Soekanto, S (2002) Sosiologi (SuatuPengantar). Jakarta: PT. RajadrafindoPersada.

Solehudin.M. (1997).KonsepDasarPendidikanPraSekolah.Bandung: Depdiknas Sugiyono. (2008). MetodepenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujiono, Y .(2009) . KonsepPendidikanAnakUsiaDini. Jakarta: PT Indeks. Sunaryo.(2004). PsikologiUntukKeperawatan.Jakarta : EGC

Sukmadinata, N (2005) MetodePenelitianPendidikan .Bandung: Rosda

UNESU, (2011) PeranandanPemberdayaanmasyarakatdalam PAUD.[Online]. Tersedia:


(47)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Waseso,I. (2008) .EvaluasiPembelajaranTK.Jakarta:Universitas Terbuka Walgito, B.( 2003). PengantarPsikologiUmum. Yogyakarta: Andi Offset

Wardhanie,A (2011). Persepsi Orang TuaTentang PAUD

TerhadapPerkembanganAnakPrasekolah.[Online].

Tersedia:http://anggunkusumawardhanie.wordpress.com .[11November 2011].

Yulianawati, Y. (2011). Minat Orang

TuaMemasukkanAnaknyaKeRaudhatulAthfal.Skripsipada FIP UPI Bandung.Tidakditerbitkan

Zaman,B. (2008) .Media danSumberBelajarTK.Jakarta:Universitas Terbuka Zuriah, N. (2006). MetodologiPenelitianSosialdanPendidikan.Jakarta:

BumiAksara .


(1)

129

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Hasil penelitian dan pengolahan data mengenai persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini berdasarkan latar belakang pendidikan orang tua murid yang berbeda-beda (SMP,SMA dan Perguruan Tinggi) di TK Chaerunnisa Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi orang

tuamengenaihakekatpendidikananakusiadiniterlihathampirseluruhnyamemaha mibahwapendidikanitusangatpentingdilakukansejakusiadini.

Melaluipendidikananakusiadinidiharapkandapatmeningkatkankemampuandan

potensi yang

dimilikianaksehinggamemilikibekaldalammenempuhjenjangselanjutnya.

2. Persepsi orang

tuamengenaipembelajarananakusiadinimasihterdapatperbedaankarenalatarbela kangpendidikan yang berbeda. Orang tua yang berlatarbelakangpendidikan

SMP dan SMA

masihmemilikipersepsibahwapembelajarananakusiadinilebihmenitikberatkanp

adacalistung (membaca, menulis, menghitung). Sedangkan yang

berlatarbelakangperguruantinggimemilikipersepsisesuaidenganhakikatpembel ajarananakusiadini yang sebenarnya.


(2)

130

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Persepsi orang tuamengenaiperanserta orang tuadalam program

pendidikanPAUD terlihathampirseluruhnyamemilikipersepsi yang

samabahwaperanan orang tuasangatpentingdalampenyelenggaraan program PAUD. Melaluikerjasamaantaraorang tuadanlembaga PAUD dapatmembantu program-program yang adasehinggadapatberjalandenganlancar.

B. Saran

1. Bagilembaga PAUD

Dari hasilpenelitianyang dilakukandiharapkanlembaga PAUD

dapatmenjalinkomunikasi yang baikdengan orang

tuasertamemilikikesamaandalampersepsimengenaipenyelenggaraan PAUD.

2. Bagi guru/stafpengajar

Dari hasilpenelitianyang dilakukandiharapkan guru

dapatlebihmenambahwawasanmengenaipenyelengaraan PAUD yang

sesuaidengankurikulumsertadapatmengembangkan program pembelajaran yang sesuaidenganperkembangandankebutuhananak.

3. Bagi Orang Tua

Dari hasilpenelitiandilakukan,diharapkan orang

tuadapatterbukauntukmenemukanberbagaiinformasiterkaitdenganpendidik ananakusiadini. Selainitu orang tuadapatmenjalinkomunikasi yang efektifdenganpihaksekolahdan guru.


(3)

131

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(4)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku

Ahmad,A (2009) PendidikanAnakUsiaDini.Bandung: Alpabeta

Dalila, (2010).PentingnyaPendidikanAnakUsiaDini di Indonesia.

[Online].Tersedia:

http://sadidadalila.wordpress.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini-di-indonesia.[03 July 2010].

Arikunto,S (2008). Dasar-dasarEvaluasiPendidikan (EdisiRevisi). Jakarta.

BumiAksara

Djalal, F. (2002).Pentingnya PAUD dalamMembangunMasaDepanBangsa Yang

Berkualitas.Makalahpada Seminar danDiskusi Panel PAUD, Bandung.

DepartemenPendidikanNasional.(2004).Kurikulum TK

danRaudhatulAthfal.Jakarta:Depdiknas

DepartemenPendidikanNasional.(2008). PedomanTeknisPenyelenggaraanPos

PAUD. Jakarta: Depdiknas

Direktorat PAUD. (2010). KurikulumPendidikanAnakUsiaDini.Jakarta:Dirjen

PAUD

Direktorat PADU. (2001).

InformasiTentangPendidikanAnakDiniUsiaPendidikanPrasekolahPadaJalu rPendidikanLuarSekolah. Jakarta: Direktorat PADU –Ditjen PLSP– Depdiknas.

Hamdani, A. (2012). PersepsiPengelola Program PNFI

TerhadapPelaksanaanTugasPokokPenilikPNFI.Skripsipada FIP UPI Bandung.Tidakditerbitkan.

Hamka, M.

(2002).HubunganantaraPersepsiTerhadapPengawasanKerjadenganMotiv

asiBerprestasi.SkripsipadaFakultasPsikologiUniversitasMuhammadiyaSur akarta.Tidakditerbitkan

Hildayani, R .( 2008).PsikologiPerkembanganAnak. Jakarta: Universitas Terbuka

Kotler,P.(2000). Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and


(5)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kurnia, A .(2009).PengembanganPendidikanAnakUsiaDini. Bandung:

YayasanKreatifCemerlang

Mar’at.(1991). SikapManusiaPerubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mariyana,Rdkk..(2010).PengelolaanLingkunganBelajar.Jakarta:KencanaPrenada

Media

Munandar, U. (1999) KreativitasdanKeberbakatan. Jakarta: PT.

GramediaPustakaUtama

Nazir, M. (2005).MetodePenelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia

Noorlaila,I. (2010) .PanduanLengkapMengajarPAUD.Yogyakarta:Pinus

Patmonodewo, S. (2003) .PendidikanAnakPrasekolah.Jakarta: RinekaCipta.

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Robbins, S.P. (2003). PerilakuOrganisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS

KelompokGramedia.

Sadulloh, U .(2004). PengantarFilsafatPendidikan. Bandung: Alfabeta

Sobur, A .(2009). Psikologi Umum, Dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pusaka

Setia.

Soekanto, S (2002) Sosiologi (SuatuPengantar). Jakarta: PT.

RajadrafindoPersada.

Solehudin.M. (1997).KonsepDasarPendidikanPraSekolah.Bandung: Depdiknas

Sugiyono. (2008). MetodepenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujiono, Y .(2009) . KonsepPendidikanAnakUsiaDini. Jakarta: PT Indeks.

Sunaryo.(2004). PsikologiUntukKeperawatan.Jakarta : EGC

Sukmadinata, N (2005) MetodePenelitianPendidikan .Bandung: Rosda

UNESU, (2011) PeranandanPemberdayaanmasyarakatdalam PAUD.[Online].

Tersedia:


(6)

Elis Reni Komariah, 2013

Persepsi Orangtua Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Waseso,I. (2008) .EvaluasiPembelajaranTK.Jakarta:Universitas Terbuka

Walgito, B.( 2003). PengantarPsikologiUmum. Yogyakarta: Andi Offset

Wardhanie,A (2011). Persepsi Orang TuaTentang PAUD

TerhadapPerkembanganAnakPrasekolah.[Online].

Tersedia:http://anggunkusumawardhanie.wordpress.com .[11November

2011].

Yulianawati, Y. (2011). Minat Orang

TuaMemasukkanAnaknyaKeRaudhatulAthfal.Skripsipada FIP UPI Bandung.Tidakditerbitkan

Zaman,B. (2008) .Media danSumberBelajarTK.Jakarta:Universitas Terbuka

Zuriah, N. (2006). MetodologiPenelitianSosialdanPendidikan.Jakarta:

BumiAksara .


Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Remaja di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan

3 59 98

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Temperamen Anak Usia Sekolah Di Desa Tanjung Rejo Dusun XI Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

45 175 87

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA Pengaruh Jenjang Pendidikan Orang Tua Terhadap Persepsi Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Di Desa Gemolong Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2013/20

0 2 15

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA Pengaruh Jenjang Pendidikan Orang Tua Terhadap Persepsi Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Di Desa Gemolong Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2013/2

0 0 13

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 13

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN TAHUN 2014 PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 13

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP AKTIVITAS BERMAIN ANAK USIA DINI : Penelitian Fenomenologi pada Orang Tua Anak Usia Dini.

2 11 33

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PenelitianDeskriptifPada Orang TuaMurid TK Chaerunnisa KomplekPuteracoDesaJagabayaKecamatanCimaungKabupaten Bandung).

0 0 58

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN SEKS ANAK USIA DINI.

1 5 103

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG MODELING PERMAINAN ANAK DI TK MUSLIMAT SENTUL

0 0 14