PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS GURU DI SMK PASUNDAN 3 KOTA BANDUNG.

(1)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS GURU DI SMK PASUNDAN 3 KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sidang Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh: N I T A NIM. 0905986

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS GURU DI SMK PASUNDAN 3 KOTA BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Hendri Winata, M.Si. NIP: 196206171988031003

Pembimbing II,

Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd. NIP. 198008102008012029

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,

Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ”Pengaruh Kompensasi terhadap Loyalitas Guru di SMK Pasundan 3 Kota Bandung” Sepenuhnya benar-benar karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2013

N I T A NIM. 0905986


(4)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COMPENSATIONONTEACHERS’ LOYALTY AT SMK PASUNDAN 3 KOTA BANDUNG

by:

Nita, NIM 0905986 This studyare supervised by:

Drs. Hendri Winata, M.Si. and Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd.

This research wasconducted at SMK Pasundan 3 Kota Bandung. The issue that is investigated in this research is about the low of teachers’ loyalty. It is characterized by the improvementteachers’ absence and teachers’ turnover rate caused by low compensation.

This research consists of two variables,they are compensation (X) and teacher loyalty (Y). The purposes of the research are to describe the effectiveness of compensation, to describe teacher loyalty and the last is to find out whether there is any influence from compensation onteachers’ loyalty. The method that was used in this research is from explanatory survey method. The instrument used to collect the data is a set of questionnaires, using rating scalemodel, that is analyzed using simple regression. The number of the population are42 teachers, and the sample was 36 respondents using purposive sampling. The data analysis technique that was used is simple linier regression test.

Based on the result of the study, it can be inferred that compensationeffectiveness and teachers’loyalty at SMK Pasundan 3 Kota Bandungare in the medium category. Furthermore, data were normally distributed and in linear pattern. From the result of the hypothesis test, it is also obtained that the effectiveness of compensation has positive effect on teachers’ loyalty at SMK Pasundan 3 Kota Bandung.

From these research results, it was identified that two of the indicators of compensation variable is less effective. They are adequate and balanced indicators. Adequate indicator of itseffectivenesscan be improved by providing compensation that is based onthe government’s minimum wage limit. For balancedindicator, the thing to do istofulfil the needs of teachers and their families at a decent and reasonable level,so that the teachers’ loyalty could be increased.


(5)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS GURU DI SMK PASUNDAN 3 KOTA BANDUNG

oleh:

Nita, NIM 0905986 Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Hendri Winata, M.Si.dan Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd.

Penelitian ini dilakukan di SMK Pasundan 3 Kota Bandung. Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah rendahnyaloyalitas guru. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya angka ketidakhadiran guru dan angka keluar masuknya guru yang disebabkan oleh rendahnya kompensasi.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kompensasi(X) dan loyalitas guru(Y).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas pemberian kompensasi, memperoleh gambaran mengenai tingkat loyalitas guru tidak tetap, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari kompensasi terhadap loyalitas guru.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket dengan model rating scale, yang dianalisis menggunakan regresi sederhana.Jumlah anggota populasi yaitu 42 guru, dan diambil sampel dengan menggunakan teknik penarikan sampel dengan purposive sampling yaitu seluruh guru tidak tetap sebanyak 36 guru.Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan informasi bahwa kompensasidan loyalitas guru berada pada kategori sedang.Selanjutnya, data yang diperoleh berdistribusi normal dan berpola linier.Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa efektivitas kompensasi berpengaruh positif terhadap tingkat loyalitas gurutidak tetap di SMK Pasundan 3 Kota Bandung.

Dari hasil penelitian tersebut, indikator pada variabel kompensasi yang kurang efektif, yaitu indikator memadai dan seimbang.Indikator tersebut dapat ditingkatkan keefektifannya dengan cara memberikan kompensasi yang didasarkan atas batas upah minimal pemerintah yang berlaku. Adapun untuk indikator seimbang, hal yang dapat dilakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan guru beserta keluarganya, pada tingkatan yang layak dan wajar,


(6)

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xii DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Identifikasi masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Rumusan masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Kegunaan teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU YANG

RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Kompensasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Loyalitas ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan .. Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.


(8)

3.3.1. Operasionalisasi Variabel KompensasiError! Bookmark not defined.

3.3.1. Operasionalisasi Variabel Loyalitas Guru . Error! Bookmark not defined.

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3. Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian instrumen penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1. Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2. Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis DataError! Bookmark not

defined.

3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Analisis Inferensial ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data .. Error! Bookmark not

defined.

4.1.3 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Kompensasi ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Loyalitas Guru... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Kompensasi terhadap Loyalitas Guru ... Error!

Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.


(9)

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Pendidik SMK Pasundan 3 Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Rekapitulasi Ketidakhadiran Tahun Pelajaran 2011/2012 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.3 Tabel Rekapitulasi keluar masuk(turn over) guru Tahun

Pelajaran 2010-2011... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kompensasi ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Loyalitas Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3.5 Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.10 Tabel Distribusi Pembantu untuk Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Skoring ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.13 Kriteria Penafsiran Deskripsi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.14 Analisis of Varians ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.15 Batas-batas Nilai r (korelasi) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Rekapitulasi Skor Kriterium ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Kompensasi ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator

Memadai ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Adil Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator

Seimbang ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Efektif

dari Segi Biaya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Aman

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator

Memberikan Insentif ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Sistem

Pemberian Kompensasi dapat diterima oleh Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Loyalitas Guru Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator

Tingkat Kesetiaan... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Tingkat

Tanggung Jawab atas Tugas yang Diembanya ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Tabel 4.13 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Tingkat Taat dengan Peraturan yang Berlaku ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Indikator Tingkat Kejujuran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Hasil Pengolahan Uji Normalitas Variabel Kompensasi ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Hasil Pengolahan Uji Normalitas Variabel Loyalitas Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Kompensasi .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Loyalitas Guru Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR


(12)

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pemikiran Pengaruh Kompensasi terhadap

Loyalitas Guru ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.3 Model Kausalitas Antar Variabel .. Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not d Gambar 3.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark not defined.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian serta kegunaan penelitian. Berikut ini penjelasan lebih rinci:

1.1 Latar Belakang

Guru adalah sebuah profesi. Profesionalisme guru tentunya sangat terkait dengan unsur manajemen kerja guru, selain itu juga dengan melihat dedikasi dan loyalitasnya terhadap profesinya tersebut.Jika dilihat dari fungsinya, guru mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mencerdaskan anak bangsa.Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilewati begitu saja tanpa adanya loyalitas. Seperti yang dikemukakan oleh Munif Chatib (2013:66), bahwa “guru yang pantas untuk diberhentikan adalah guru yang mempunyai masalah pada komitmen atau loyalitas, bukan kompetensi”. Dari pendapat tersebut, jelas bahwa pentingnya menumbuhkan sikap loyal atau setia.

Poerwopoespito & Utomo (2000:58) menjelaskan bahwa kesetiaan atau loyalitas adalah seberapa jauh karyawan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi. Selanjutnya mereka menjabarkan bahwa sikap setia kepada perusahaan antara lain adalah jujur, mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan, mengerti kesulitan perusahaan, bekerja lebih dari yang diminta perusahaan, menciptakan suasana menyenangkan di perusahaan, menyimpan rapat rahasia perusahaan, menjaga dan meninggikan citra perusahaan, hemat, tidak unjuk rasa dan tidak apriori terhadap perusahaan.


(14)

Hal yang sama diungkapkan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2007:95), kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab.

Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa loyalitas tidak dengan sendirinya timbul, loyalitas tercermin dari pemenuhan tanggung jawab, adanya rasa memiliki terhadap pekerjaan dan sekolah, disiplin, serta adanya rasa mementingkan kepentingan sekolah dibandingkan kepentingan pribadi.

Dengan demikian, melihat ciri-ciri yang timbul dari sikap loyalitas di atas, maka sikap menurunnya loyalitas guru dapat dilihat diantaranya yaitu; tidak semangat mengajar, menurunnya kinerja guru, kemangkiran banyak terjadi, mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan sekolah, berusaha acuh tak acuh dalam menjalankan tugas dan tidak mengerjakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana mestinya.

Perlu adanya kesadaran mengenai loyalitas guru, karena hal ini akan membuat guru mencurahkan kecintaan dan dedikasinya dalam mengajar. Seperti yang diungkapkan dalam pasal 4 No. 10 tahun 1979 mengenai Daftar Nilai Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) untuk pegawai negeri seperti yang dikutip oleh Gouzali Saydam dalam Azhari Rasyad (2012:29) bahwa:

“Loyalitas adalah tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang dipatuhi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.Tekad dan kesanggupan harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari serta dalam perbuatan melaksanakan tugas”.


(15)

SMK Pasundan 3 Kota Bandung sebagai salah satu sekolah swasta memiliki tiga jurusan, yaitu; Administrasi Perkantoran, Multimedia dan Akuntansi.Dalam menghadapi persaingan global, SMK Pasundan 3 Kota Bandung dituntut untuk lebih berkompeten dalam melahirkan lulusan-lulusan yang berdayaguna dan berhasilguna.

SMK Pasundan 3 Kota Bandung yang terletak di Jalan Sumatera No. 41 Bandung memiliki 42 tenaga pendidik, yaitu terdiri dari Guru Tetap Yayasan (GTY), Guru Tidak Tetap PNS (GTT PNS) dan Guru Tidak Tetap (GTT). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Jumlah Tenaga Pendidik SMK Pasundan 3 Kota Bandung Status Kepegawaian

GTY GTT

PNS GTT

Jumlah

4 2 36 42

Sumber: Bagian Kesiswaan SMK Pasundan 3 Kota Bandung, 2013

Dari data di atas jumlah guru di SMK Pasundan 3 Kota Bandung terdiri dari guru dengan status kepegawaiannya yaitu Guru Tetap Yayasan (GTY) dengan jumlah empat orang, Guru Tidak Tetap PNS (GTT PNS) yaitu berjumlah dua orang, Guru Tidak Tetap (GTT) dengan jumlah 38 orang.

Sehubungan dengan jumlah guru di atas, menurut wawancara yang dilakukan dengan ibu Juningsih selaku Wakasek Kurikulum SMK Pasundan 3 Kota Bandung (11/04/2013), rendahnya loyalitas guru di SMK Pasundan 3 Kota Bandung dapat dilihat dari banyaknya ketidakhadiran yang terjadi dan dilakukan oleh Guru Tidak Tetap. Untuk lebih rincinya dapat dilihat dari tabel dibawah ini :


(16)

Tabel 1.2

Rekapitulasi Ketidakhadiran Tahun Pelajaran 2011/2012

Bulan Tanpa Berita

Jumlah Prosentase

Januari 3 7.14%

Februari 5 11.90%

Maret 3 7.14%

April 5 11.90%

Jumlah guru 42

Sumber: Bagian Kesiswaan SMK Pasundan 3 Kota Bandung, 2013

Dari data diatas terlihat jelas, peningkatan ketidakhadiran yang terus menerus terjadi.Nampak bahwa dari bulan Januari terdapat tigaorang guru yang tidak hadir dan total selama empat bulan tersebut terdapat 16 orang guru yang tidak hadir dari 38 orang jumlah guru tidak tetap. Hal ini tentunya akan membuat kegiatan belajar mengajar terganggu. Dampak lebih seriusnya yaitu siswa tidak termotivasi dalam belajar, dikarenakan guru sering tidak hadir.

Pentingnya pengelolaan sikap setia guru dengan melihat tingkat ketidakhadiran guru, dalam hal ini guru SMK Pasundan 3 Kota Bandung merupakan hal yang seharusnya tidak terjadi, karena jika sikap setia ini dapat ditanamkan dengan penuh sukarela serta secara sadar dapat dijalankan, maka tingkat ketidakhadiran pun akanmenurun.

Tidak adanya motivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya membuat guru-guru cenderung tidak setia kepada pekerjaannya.Banyak guru-guru swasta rela meninggalkan sekolahnya demi mendapatkan status Pegawai Negeri Sipil (PNS).Seperti yang terjadi di SMK Pasundan 3 Kota Bandung, dari wawancara yang dilakukan dengan Ibu Juningsih selaku Wakasek Kurikulum (22/02/2013), guru yang keluar beralasan akan melanjutkan sekolah, ingin mendaftarkan diri


(17)

sebagai CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), dan lebih memilih sekolah lain. Dapat diindikasikan bahwa tingkat loyalitas guru swasta lebih rendah dibandingkan dengan guru yang sudah mempunyai status kepegawaian sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil).

Selain dari tingkat ketidakhadiran yang tinggi, indikasi-indikasi menurunnya loyalitas guru juga dapat dilihat dari tingkat keluar masuk guru (turn over). Berikut data yang menunjukkan tingkat turn over yang terjadi di SMK Pasundan 3 Kota Bandung :

Tabel 1.3

Tabel Rekapitulasi keluar masuk(turn over) guru Tahun Pelajaran 2010-2011

Status / Tahun pelajaran

Keluar Jumlah GTY GTT

2010-2011 - - 42

2011-2012 - 7,14% 42

2012-2013 - 12% 42

Sumber: Bagian Kesiswaan SMK Pasundan 3 Kota Bandung, 2013

Keterangan: GTY (Guru Tetap Yayasan) dan GTT (Guru Tidak Tetap).

Data diatas menunjukkan bahwa tingkat keluar masuknya guru sering terjadi.Keluar masuk (turn over) guru tersebut sering terjadi pada guru yang status kepegawaiannya adalah GTT (Guru Tidak Tetap).Pada tahun pelajaran 2011-2012 dapat terlihat bahwa persentase keluarnya guru tidak tetap yaitu 7,14% dan naik 4,86% persentase guru yang keluar di tahun ajaran 2012-2013 yaitu menjadi 12%. Jika kasus keluar masuknya guru ini terus terjadi, maka efektivitas pembelajaran pun akan menurun.

Dengan melihat pentingnya loyalitas, guru dituntut untuk memiliki sikap setia yang harus ditunjukkan dengan semangatnya mengajar, kreatif dan disiplin,


(18)

sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pun tidak akan terjadi. Selain sekolah yang dituntut untuk dapat memenuhi kesejahteraan guru agar loyalitas guru pun meningkat, sekolah juga mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan guru yang tidak loyal tersebut dengan melihat kinerjanya yang buruk. Seperti yang diungkapkan oleh Munif Chatib (2013:66) , yaitu : “guru yang pantas untuk diberhentikan adalah guru yang mempunyai masalah pada komitmen atau loyalitas, bukan kompetensi”. Dari pendapat tersebut, guru yang tidak mempunyai kompetensi akan terus mencoba dan belajar agar kompetensinya terus bertambah dan lebih baik lagi, sedangkan guru yang tidak mempunyai kompetensi tidak akan mencoba belajar.

Memperhatikan seluruh uraian di atas, terlihat bahwa SMK Pasundan 3 Kota Bandung sedang dihadapkan pada permasalahan mengenai menurunnya loyalitas guru yang tercermin dari banyaknya ketidakhadiran yang menyebabkan tingkat kehadiran yang tidak mencapai 100 persen setiap bulannya serta tingkat keluar masuk(turn over) guru yang cukup tinggi dan semakin meningkat.

Fenomena di atas, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor menurunnya loyalitas guru.Hal ini dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat yang dilakukan oleh SMK Pasundan 3 Kota Bandung untuk menghadapi menurunnya loyalitas guru.Salah satu penyebab utamanya diduga karena kompensasi yang diberikan.

Menurut Munif Chatib(2013:55), “mensejahterakan guru salah satunya dengan cara sekolah memberikan saham kepada para guru yang sudah memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, dari segi loyalitas, kompetensi, dan lama bekerja.Pasti,


(19)

para guru akan merasa memiliki sekolah sehingga mereka cenderung memajukan sekolah tersebut”.

Selanjutnya, menurut Haryanto (Safitri & Nursalim, 2013) Kebanyakan yayasan atau lembaga pengelola sekolah swasta tidak mampu memberikan gaji yang layak kepada guru karena keterbatasan sumber dana dari wali murid. Lanjutnya, banyak sekolah yang mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk menggaji guru, misalnya saja dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan tunjangan fungsional serta tunjangan profesi, walaupun hanya 20% dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)yang boleh untuk gaji guru.

Sehubungan dengan wawancara yang dilakukan dengan ibu Juningsih selaku Wakasek Kurikulum SMK Pasundan 3 Kota Bandung (11/04/2013), kompensasi yang diberikan yaitu berupa honor/gaji, tunjangan wali kelas, tunjangan piket, tunjangan jabatan, tunjangan pengelolaan perpustakaan, tunjangan kegiatan ekstrakurikuler, tunjangan hari raya, serta insentif yang didapat dari pengisian dan pembagian raport, rapat dinas, pemeriksaan dan pengawasan UAS (Ujian Akhir Semester). Kompensasi tersebut didapat sesuai dengan kemampuan sekolah dan dianggarkan melalui Anggaran Pemasukan dan Belanja Sekolah (APBS).

Tunjangan di atas dapat diperoleh Guru Tidak Tetap (GTT), apabila guru tersebut menjabat sebagai wali kelas, mengikuti semua kegiatan sekolah, mendapatkan jabatan dan melaksanakan tugasnya (pengisian dan pembagian raport, pemeriksaan dan pengawasan UAS (Ujian Akhir Sekolah).


(20)

Selanjutnya, dari hasil wawancara dengan guru tidak tetap SMK Pasundan 3 Kota Bandung (24/04/2013), yang membuat guru tersebut betah adalah siswa, lingkungan sekolah, dan menunggu diangkat sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY). Tujuan dari diangkat sebagai guru tetap yayasan yaitu untuk mendapatkan kesejahteraan yang meningkat.

Hasil wawancara selanjutnya didapat bahwa guru-guru memiliki beban kerja di beberapa sekolah yaitu 2 s/d 3 sekolah.Menurut guru-guru tersebut, untuk memenuhi keperluan sehari-hari yang semakin meningkat mereka harus mengajar di beberapa sekolah.Lanjutnya, untuk memenuhi keperluan sehari-hari, hanya mengandalkan satu sekolah saja tidak cukup untuk terpenuhinya kebutuhan tersebut.

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa dengan beban kerja yang tinggi dan kompensasi yang tidak seimbang, loyalitas guru pun dipertaruhkan.Menurut wawancara dengan ibu Erika selaku guru tidak tetap SMK Pasundan 3 Kota Bandung (24/04/2013), kompensasi yang memuaskan dapat membuat guru betah dan setia terhadap sekolah.

Dengan demikian untuk memahami lebih lanjut mengenai permasalahan diatas mengenai rendahnya loyalitas guru di SMK Pasundan 3 Kota Bandung, yang diduga disebabkan karena kompensasi.Maka diperlukan pendekatan teoritis yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut.Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pendekatan yang tepat adalah dengan menggunakan pendekatan Perilaku Organisasi.


(21)

Menurut Griffin(2004:432), “Setelah organisasi menarik dan mengembangkan suatu tenaga kerja yang efektif, mereka juga harus berupaya untuk mempertahankan tenaga kerja tersebut.Lanjutnya, untuk melakukan hal tersebut diperlukan kompensasi dan tunjangan yang efektif dan juga perencanaan karier”.

Selanjutnya menurut Agus Anwar (2002:63), loyalitas merupakan modal yang sangat penting yang tidak dapat kita jumpai dalam neraca rugi laba dari suatu perusahaan.Menurutnya, loyalitas adalah merasa memiliki, pengabdian, rela berkorban dan untuk menumbuhkan loyalitas karyawan perlu dibuatkan program kerja yang dapat mendatangkan keuntungan atau kesejahteraan bagi para karyawan.

Mengacu pada keseluruhan pembahasan di atas, dan dalam upaya pemecahan masalah menurunnya tingkat loyalitas guru di SMK Pasundan 3 Kota Bandung dan kaitannya dengan kompensasi. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan kompensasi dan pengaruhnya terhadap loyalitas kerja karyawan dengan judul: “Pengaruh kompensasi terhadap loyalitas Guru di SMK Pasundan 3 Kota Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi masalah

Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan


(22)

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Selanjutnya dalam UU No.20 Tahun 2003 juga diatur mengenai hak dan kewajiban pendidik, diantaranya yaitu; penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual, dan kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Kewajiban pendidik juga diatur dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, salah satunya bahwa guru mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya komitmen untuk membangun loyalitas, maka pendidikan yang bermutu pun akan tercapai.

Untuk menciptakan loyalitas guru tersebut diperlukan perhatian dari sekolah untuk menciptakan situasi dan imbalan yang tepat agar loyalitas guru terus meningkat.Oleh karena itu imbalan atau kompensasi adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh sekolah,sesuai dengan hak seorang guru yang diungkapkan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional di atas.

Di dalam mempertahankan guru yang mempunyai kompetensi tinggi tidaklah cukup dengan memberikan perhatian yang khusus, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan hidupnya dengan pemberian balas jasa yang sesuai dan adil.Sekolah salah satunya harus memperhatikan balas jasa yang sesuai dan adil agar tercipta semangat kerja yang tinggi dan pemenuhan tanggung jawab


(23)

dalam menjalankan tugasnya, karena jika dilihat tingkat absensi yang meningkat, capaian kerja menurun dan sampai akhirnya banyaknya jumlah guru yang mengundurkan diri mengindikasikan rendahnya loyalitas guru. Jika hal tersebut terus terjadi akan tidak mungkin kelangsungan hidup sekolah akan terancam.

1.2.2 Rumusan masalah

Berdasarkan pokok permasalahan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu mengenai pengaruh kompensasi terhadap loyalitas guru dan dari latar belakang dari masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektivitas kompensasi yang diberikan pada guru tidak tetapdi SMK Pasundan 3 Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkatloyalitas guru tidak tetapdi SMK Pasundan 3 Kota Bandung?

3. Adakah pengaruhkompensasi terhadap loyalitas guru tidak tetap di SMK Pasundan 3 Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan dengan melakukan kajian secara ilmiah mengenai tingkat loyalitas guru tidak tetap SMK Pasundan 3 Kota Bandung.Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui informasi mengenai kompensasi dan pengaruhnya terhadap loyalitas guru.


(24)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kompensasi dan pengaruhnya terhadap loyalitas guru.dengan demikian secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh gambaran kompensasi yang diberikan sekolah kepada guru tidak tetap di SMK Pasundan 3 Kota Bandung.

b. Memperoleh gambaran mengenai loyalitas guru tidak tetapdi SMK Pasundan 3 Kota Bandung.

c. Mengukur besarnya pengaruh kompensasi terhadap loyalitas guru tidak tetap di SMK Pasundan 3 Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikanmanfaat sebagai berikut:

1.4.1Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ataupun memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya perilaku organisasi yang berkaitan dengan kompensasi dan pengaruhnya terhadap loyalitas guru. 1.4.2Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini memberikan masukan terhadap sekolahdan yayasan agar lebih memperhatikan kesejahteraan guru. Loyalitas tercipta dan sekolahpun akan dapat meningkatkan mutu dan kualitasnya dalam menghadapi persaingan global dan dapat menjadi bahan pembelajaran serta bahan pertimbanganyang diperlukan di masa yang akan datang.


(25)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas objek penelitian, metode penelitian, operasionalisasi variabel, jenis dan sumber data penelitian, populasi dan sampel, teknik dan alat pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, uji persyaratan teknik analisis data, teknik analisis data, serta pengujian hipotesis. Berikut ini penjelasan lebih rinci:

1.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, objek yang akan di teliti dari judul pengaruh kompensasi terhadap loyalitas guru di SMK Pasundan 3 Kota Bandung terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun variabel bebas (independent variable) yang diteliti yaitu kompensasi dan loyalitas guru menjadi variabel terikat (dependent variable).

Dengan demikian, yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di SMK Pasundan 3 Kota Bandung, khususnya guru yang status kepegawaiannya adalah Guru Tidak Tetap (GTT). Analisis mengenai objek penelitian diatas akan digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pemberian kompensasi dan pengaruhnya terhadap loyalitas guru tidak tetap.

Selanjutnya, dari hasil penyebaran instrumen berupa angket didapatkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia responden. Berikut ini gambaran lebih jelasnya mengenai karakteristik responden:


(26)

41

Sumber: Hasil Pengolahan data responden, 2013

Gambar 3.1

Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 3.1 dapat menggambarkan bahwa jumlah responden jika dilihat dari jenis kelaminnya didominasi jenis kelamin Perempuan.

Jika dilihat dari Usianya, karakteristik responsen dibagi menjadi lima kelompok usia. Berikut ini gambaran lebih jelasnya mengenai karakteristik responden:

Sumber: Hasil Pengolahan data responden, 2013

Gambar 3.2

Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia

Gambar 3.1 dapat menggambarkan bahwa jumlah responden jika dilihat dari usianyadidominasi oleh usia produktif yaitu usia 25-30 tahun.

42% 58%

Karakteristik Jumlah Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan Jenis Kelamin:

56%

8% 22%

8% 6%

Karakteristik Jumlah Responden

Berdasarkan Usia

25-30

31-35

36-40

41-45

46-50 Usia:


(27)

42

1.2 Metode Penelitian

Suharsimi Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto, Uep Tatang Sontani & Sambas Ali Muhidin(2011:1), menyatakan bahwa penelitian dapat diartikan sebagai upaya atau kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban yang sebenar-benarnya terhadap suatu kenyataan atau realita yang dipikirkan atau dipermasalahkan dan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tertentu yang berguna, baik bagi aspek keilmuan maupun bagi aspek guna laksana atau praktis dengan menggunakan metode-metode tertentu menurut prosedur yang sistematis.

Dengan demikian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey.Menurut Uep Tatang Sontani & Sambas Ali Muhidin (2011:6), metode penelitian Survey adalah metode penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan.Penelitian survey ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survey menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.

1.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel ini sangat diperlukan untuk menjelaskan dimensi dan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian. Selain itu, proses ini juga dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel


(28)

43

sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Suharsimi Arikunto (2002:94), menyatakan bahwa “Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.Adapun menurut Uep Tatang Sontani&Sambas Ali Muhidin(2011:93), operasionalisasi variabel menjadi rujukan dalam penyusunan instrumen penelitian.

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel yang perlu didefinisikan akan dijelaskan dalam sebuah tabel operasionalisasi variabel penelitian berikut ini:

3.3.1. Operasionalisasi Variabel Kompensasi

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:118), kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Ada dua bentuk kompensasi, yaitu kompensasi langsung (direct compensation) berupa gaji, upah dan upah insentif; kompensasi tidak langsung (indirect compensation atau employee welfare atau kesejahteraan karyawan). Dari beberapa bentuk kompensasi tersebut, yang diterapkan di SMK Pasundan 3 Kota Bandung adalah berupa upah, insentif dan kesejahteraan guru (hasil wawancara dengan ibu Juningsih selaku wakasek kurikulum (11/04/2013)). Berikut adalahoperasionalisasi variabel kompensasi (Variabel X) secara lebih rinci:


(29)

44

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Kompensasi

Variabel X Indikator Ukuran Skala No Item

Kompensasi

Ada dua bentuk kompensasi, yaitu kompensasi

langsung (direct

compensation)

berupa gaji, upah dan upah insentif; kompensasi tidak langsung (indirect

compensation atau employee welfare

atau kesejahteraan karyawan).

Memadai Tingkat kesesuaian pemberian kompensasi memadai sesuai dengan UMK (Upah Minimum Kota) Bandung

Interval 1

Tingkat kesesuaian pemberian kompensasi memadai sesuai dengan peraturan yayasan

Interval 2 Adil Tingkat keadilan pemberian kompensasi sesuai

dengan beban kerja

Interval 3 Tingkat keadilan pemberian kompensasi sesuai

dengan masa kerja

Interval 4 Seimbang Tingkat kesesuaian pemberian kompensasi

berimbang dengan kebutuhan

Interval 5 Tingkat kesesuaian pemberian kompensasi

berimbang dengan kelayakan hidup

Interval 6 Efektip dari

segi biaya

Tingkat kemampuan sekolahmembayarkan kompensasi guru

Interval 7 Tingkat kemampuan sekolah dalam memenuhi

kebutuhan guru

Interval 8 Aman Tingkat keamanan pemenuhan kebutuhan yang

diterima guru dari pembayaran kompensasi Interval 9 Tingkat keamanan pemenuhan kelayakan

hidup guru dari pembayaran kompensasi

Interval 10 Memberikan

insentif

Tingkat pemberian insentif dapat memotivasi guru untuk bekerja efektif

Interval 11 Tingkat pemberian insentif dapat memotivasi

guru untuk bekerjaproduktif

Interval 12 Dapat diterima

oleh pegawai

Tingkat penerimaan guru terhadap kompensasi yang dibayarkan berdasarkan jumlah jam mengajar

Interval 13

Sumber: diadaptasi dari Sukamkti (1989, p. 232)

3.3.1. Operasionalisasi Variabel Loyalitas Guru

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:95) kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya, dan organisasi.Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab. Operasionalisasi variabel loyalitas guru (Variabel Y) secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada tabel berikut:


(30)

45

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Loyalitas Guru

Variabel Y Indikator Ukuran Skala No Item

Loyalitas Guru

Kesetiaan ini dicerminkan

olehkesediaan guru menjaga dan

1. Tingkat kesetiaan

Tingkat kesetiaan mempertahankan diri untuk tetap menjadi bagian dari sekolah

Interval 1

Tingkat kesetiaan dalam mencapai profesionalisme guru

Interval 2 membela sekolah di

dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang

yang tidak

bertanggung jawab

2. Tingkat

tanggung jawab atas tugas yang diembannya

Tingkat pemenuhan tanggung jawab

dalam mencapai tujuan sekolah Interval 3 Tingkat pemenuhan tanggung jawab

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya

Interval 4

3. Taat dengan peraturan yang berlaku

Tingkat ketaatan melaksanakan peraturan

Interval 5 Tingkat ketaatan melaksanakan

perintah kedinasan yang diberikan sekolah

Interval 6

4. Tingkat kejujuran

Tingkat kejujuran dalam melaksanakan tugas

Interval 7 Tingkat kejujuran dengan

melaporkan hasil pekerjaan kepada atasan sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan

Interval 8

Tingkat kejujuran dalam menggunakan wewenang

Interval 9

Sumber : Diadaptasi dari Samsudin dalam Kholifah (2008, p. 22) 1.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini, sumber data yang dipergunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder, penjelasan lebih rincinya adalah sebagai berikut:

Sumber data merupakan sumber-sumber perolehan data yang relevan, dapat dipercaya dan valid yang diperlukan untuk suatu penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:107) bahwa “Sumber data penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.Berdasarkan metode penelitian yang digunakan maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.


(31)

46

1. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari hasil penelitian secara langsung kepada subjek menggunakan teknik penelitian langsung ke lapangan, melalui penyebaran angket kepada subjek penelitian yaitu guru tidak tetap SMK Pasundan 3 Kota Bandung.

2. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian, yaitu melalui studi dokumentasi dari data, dokumen-dokumen kantor yang memiliki keterkaitan dengan penelitian dan dari internet. Dalam hal ini sumber data sekunder yang diperoleh peneliti adalah data jumlah guru, data keluar masuk (turn over) guru, dan data pokok sekolah dari internet.

1.5 Populasi dan Sampel

3.5.1. Populasi

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin(2011:131), “populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”. Sesuai dengan pendapat tersebut maka yang dijadikan populasi yang diteliti pada penelitian ini adalah semua guru SMK Pasundan 3 Kota Bandung yang berjumlah 42 orang. Gambaran mengenai populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

No Status Kepegawaian Jumlah

1 2 3

Guru Tetap Yayasan Guru Tidak Tetap PNS Guru Tidak Tetap

4 2 36

Total 42


(32)

47

3.5.2. Sampel

Mohamad Ali (1985:54) mendefinisikan bahwa “sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu”.

Dalam penelitian ini dikarenakan populasi yang diambil adalah sebagian, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan teknik tertentu dalam pengambilan sampelnya.

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel dengan purpossive sampling.Menurut Mohamad Ali (1985:65), teknik pengambilan sampel dengan purpossive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Hal yang sama diungkapkan Winarno Surakhmad (2004:101) bahwa sampel purposif adalah teknik penarikan sampel yang ditarik dengan sengaja (non random) karena alasan-alasan diketahuinya sifat-sifat sampel itu.

Merujuk pada pendapat ahli di atas, maka teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan purpossive sampling dan berdasarkan pertimbangan peneliti, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah guru tidak tetap yang berjumlah 36 orang.


(33)

48

1.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Terdapat dua jenis sumber data dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder.Untuk mendapatkan data yang berkualitas, maka diperlukan prosedur yang tepat untuk memperolehnya. Adapun cara yang digunakan untuk memperoleh data disebut dengan teknik pengumpulan data.

Pengumpulan data sangat diperlukan untuk pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul. Menurut Uep Tatang Sontani &Sambas Ali Muhidin(2011:99), mengemukakan bahwa “Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik penelitian yang digunakan akan memberikan gambaran yang akurat mengenai suatu kondisi tertentu. Hal tersebut mempermudah penelitian dalam menyusun suatu informasi yang berguna dalam penelitian.Adapun teknik pengumpulan data pra penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data pra penelitian dengan cara mewawancarai beberapa pihak terkait dari beberapa narasumber dalam penelitian yang dianggap dapat memberikan informasi apa saja mengenai kompensasi dan loyalitas guru tidak tetap di SMK Pasundan 3 Kota Bandung.

2. Angket atau Kuesioner

Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus diisi oleh


(34)

49

responden.Dalam pengisian angket, responden memilih alternatif jawaban yang tersedia dengan cara membubuhkan tanda (√) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling tepat. Dalam kuisioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kompensasi dan loyalitas guru tidak tetap.

1.7 Pengujian instrumen penelitian

3.7.1. Validitas

Uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan angket yang akan disebarkan sebagai pengumpulan data untuk kemudian dianalisis. Menurut Suharsimi Arikunto(2006:168), “Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid atau sahih apabila mempunyai validitas tinggi, sebaliknya suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah”.

Rumus yang digunakan dalam pengujian validitas adalah rumusProduct Moment (Product Moment Coefisient of Corelation) yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin(2011:116).Adapun rumusnya adalah :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy = Korelasi antara variabel X dan Y

X = Skor yang diperoleh dari subjek dalam setiap item Y = Skor total item instrumen

∑ X = Jumlah skor X ∑ Y = Jumlah skor Y

∑X² = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X ∑Y² = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = Jumlah responden


(35)

50

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3.4

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas

No responden Nomor item instrument Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1, dst

Jumlah

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung koefisien korelasi product moment untuk setiap bilir atau item angket dari skor-skor yang diperoleh.

Tabel 3.5

Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi

No. Responden X Y XY

1, dst

Jumlah (Σ) = ΣX = ΣY = ΣXY = ΣX² = ΣY²

7. Menentukan nilai tabl koefisien korelasi pada derajat bebas (db = n – 2) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.


(36)

51

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitunga r dan nilai tabel r. Kriterianya yaitu jika :

 rhitung > rtabel = valid, sebaliknya  rhitung < rtabel = tidak valid

Hasil Uji Validitas Variabel X (Kompensasi)

Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel X (Kompensasi) yang terdiri daritujuh indikator, yaitu memadai, adil, seimbang, efektif dari segi biaya, aman, memberikan insentif dan dapat diterima oleh pegawai.Ketujuh indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 13 butir pernyataan angket.

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel X No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,7717 0,444 Valid

2 0,73111 0,444 Valid

3 0,720009 0,444 Valid

4 0,788368 0,444 Valid

5 0,819572 0,444 Valid

6 0,859076 0,444 Valid

7 0,794898 0,444 Valid

8 0,638838 0,444 Valid

9 0,754976 0,444 Valid

10 0,862962 0,444 Valid

11 0,555368 0,444 Valid

12 0,433312 0,444 Tidak Valid

13 0,570856 0,444 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013

Berdasarkan tabel 3.6 diperoleh bahwa dari 13 item angket untuk variabel kompensasi terdapat hasil perhitungan yang Tidak Valid, yaitu nomor item 12 mengenai pemberian insentif dapat memotivasi guru untuk bekerjaproduktif. Oleh


(37)

52

sebab itu peneliti hanya menggunakan 12 item pernyataan yang Valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sementara satu item angket yang dinyatakan Tidak Valid tidak dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dan item pernyataan Tidak Valid ini akan dihapus.

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Loyalitas Guru)

Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel Y (Loyalitas Guru) yang terdiri dari empat indikator, yaitu tingkat kesetiaan, tingkat tanggung jawab atas tugas yang diembannya, taat dengan peraturan yang berlaku, dan tingkat kejujuran. Keempat indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi sembilan butir pernyataan angket.

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Y No.

Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,721631 0,444 Valid 2 0,670303 0,444 Valid 3 0,614458 0,444 Valid 4 0,747799 0,444 Valid 5 0,706462 0,444 Valid 6 0,701256 0,444 Valid 7 0,738867 0,444 Valid 8 0,609725 0,444 Valid 9 0,785835 0,444 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013

Berdasarkan tabel 3.7 diperoleh bahwa dari sembilan item angket untuk variabel loyalitas guru secara keseluruhan dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.


(38)

53

3.7.2. Reliabilitas

Uji reliabilitas instumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dan instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:196), “Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1951), sebagai berikut:

[ ] [ ∑ ]

Sumber: Uep Tatang Sontani & Sambas Ali Muhidin (2011:123)

Keterangan: 1 1

r = Reliabilitas instrumen atau koefisien korelasi atau korelasi alpha

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

 = Jumlah varians butir 2

t

 = Varians total Dimana:

 

N N X X t

 2 2 2  Keterangan: 2 t

 = Varians

N = Jumlah responden ∑X2

= Jumlah kuadrat responden dari tiap item (∑X)2


(39)

54

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db = n – 2). 9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan menilai

tabel r.

Kriterianya : Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel Jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel


(40)

55

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Kompensasi)

Rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas variabel X (Kompensasi) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.8

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X No. Variabel

Nilai Hitung Korelasi

(r hitung)

Nilai Tabel Korelasi

(r tabel)

Keterangan

1. Kompensasi 0,919 0,444 Reliabel

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013.

Berdasarkan tabel 3.8 diketahui bahwa pada variabel kompensasi diperoleh rhitung = 0,919 dan dari tabel r product moment dengan n = 20, sehingga pada db = n – 2 = 20 – 2 = 18 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh nilai rtabel sebesar 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,919>0,444) dengan demikian angket variabel kompensasi dinyatakanreliabel.

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Loyalitas Guru)

Rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas variabel Y (Loyalitas Guru) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.9

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y No. Variabel

Nilai Hitung Korelasi

(r hitung)

Nilai Tabel Korelasi

(r tabel)

Keterangan

1. Loyalitas Guru 0,863 0,444 Reliabel


(41)

56

Berdasarkan tabel 3.9 diketahui bahwa pada variabel loyalitas guru diperoleh rhitung = 0,863dan dari tabel r product moment dengan n = 20, sehingga pada db = n – 2 = 20 – 2 = 18 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh nilai rtabel sebesar 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,863> 0,444) dengan demikian angket variabel loyalitas guru dinyatakan reliabel.

1.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data

3.8.1. Uji Normalitas

Menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:289), “Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data.Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan”. Ada beberapa uji normalitas yang sering digunakan oleh peneliti, diantaranya yaitu Metode kolmogorov smirnov dan metode liliefors test. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji normalitas dengan metode Liliefors test. Kelebihan Liliefors test menurut Harun Al Rasyid dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:289) adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4. Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors test menurut Ating Somantri dan Sambas (2006, p. 289)adalah sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data yang sama.

2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).


(42)

57

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empiric (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada table z. 6. Menghitung theoretical proportion.

7. Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi kedua proporsi tadi.

8. Carilah selisih terbesar di luar observasi.

Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas data. Tabel 3.10

Tabel Distribusi Pembantu untuk Uji Normalitas Data

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber: Ating Somantri dan Sambas (2006, p. 290)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumuatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi emprik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula,

Dimana ∑ dan √∑

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif uas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.


(43)

58

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara

√ . Kemudian

membuat kesimpulan dengan kriteria :

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal  D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal

3.8.1. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah uji Burlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2> nilai tabel, maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

[ ∑ ]

Dimana :

S12 = Varians tiap kelompok data

Db1= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett

S2gab = Varians gabungan

∑ ∑


(44)

59

Langkah-langkah yang dapat dilakuan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :

a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut :

Tabel 3.11

Model Tabel Uji Barlett

Sampel db=n-1 Si2 Log Si2 Db. Log Si2 db.Si2

1, 2 dst.

Sumber : Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006, p. 295)

c. Menghitung varians gabungan.

d. Menghitung log dari varians gabungan. e. Menghitung nilai Barlett.

f. Menghitung nilai.

g. Menentukan nilai dan titik kritis h. Membuat kesimpulan

3.8.2. Uji Linieritas

Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin(2006:246), model regresi linier sederhana : Ῡ = a + bX, dimana : Ῡ adalah variabel tak bebas (nilai duga), X adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi (β), dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel.


(45)

60

Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara linier.Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:296), “Pemeriksaan kelinieran dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier”.

Langkah- langkah uji linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:297), adalah sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] =

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus: RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus: RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE=

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

 

n Y 2 

  

        n Y X XY

b. .

g[a] a

b

g JK

JK

Y2 Re [ \ ]Re  2 Re  n JK s

 

    k n Y Y 2 2


(46)

61

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes –JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE =

k n

JKE

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

E TC

RJK RJK

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel 15. Membuat kesimpulan.

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

 Jika Fhitung≥ Ftabel makadata dinyatakan tidak berpola linear. 1.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisi terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

2

k JKTC


(47)

62

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain : (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan menurut Erwan A. P. & Dyah R. S.(2011:96)adalah sebagai berikut :

a) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

b) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

c) Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan

yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut Variabel-Variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.

d) Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.12

Rekapitulasi Hasil Perolehan Angka

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ... N 1.

2. N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.


(48)

63

3.9.1 Analisis Deskriptif

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:234) bahwa penelitian deskriptif tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa

adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor satu (1), rumusan masalah nomor dua (2), maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran efektivitas kompensasi dan untuk mengetahui gambaran loyalitas guru tidak tetap di SMK Pasundan 3 Kota Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 – 1 = 4

Lebar interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,8

Jadi interval pertama memiliki batas bawa 1 ; interval kedua memiliki batas bawah 1,8; interval ketiga memiliki batas bawah 2,6; interval keempat


(49)

64

memiliki batas bawah 3,4; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,2. Selanjutnya diajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.13

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X Y

1 – 1,7 Sangat tidak efektif Sangat Rendah

1,8 – 2,5 Tidak efektif Rendah

2,6 – 3,3 Cukup Efektif Sedang

3,4 – 4,1 Efektif Tinggi

4,2 – 5 Sangat Efektif Sangat tinggi

Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Maman, 2007:146)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala interval seperti yang dijelaskan dalam operasional variabel dan untuk pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik

3.9.2 Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan ratio statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal.Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3 yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruhkompensasi terhadap loyalitas guru tidak tetap di SMK Pasundan 3 Kota Bandung.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilaya (dimanipulasi).


(50)

65

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap koefisien regresi.

1.10 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis.Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:78),

“Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”.Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan model statistik parametik analisis regresi dimaksudkan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Model regresi linier sederhana :

Ŷ = a + bX

Dimana :Ŷ: variabel tak bebas (nilai duga)

a : penduga bagi intersap (α)

b : penduga bagi koefisien regresi (β)

∑ ∑ dan ∑ ∑ ∑

∑ ∑

Adapun langkah-langkah uji keberartian regresi adalah sebagai berikut :

1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .

: β = 0 : Tidak ada pengaruh kompensasi terhadap loyalitas guru tidak tetap.


(51)

66

: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh kompensasi terhadap loyalitas guru tidak tetap.

2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji

F, yaitu:

Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a ( ), dengan rumus:

(∑ ∑ ∑

)

c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus:

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg (a)) dengan

rumus: RJK reg(a) = JK reg(a)

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a)) dengan

rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan

rumus:

g. Menghitung F, dengan rumus :

3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk

dbreg = 1 dan dbres = n-2


(52)

67

Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka tolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara kompensasi terhadap loyalitas guru tidak tetap.

5. Membuat kesimpulan.

Langkah - langkah uji keberartian regresi di atas dapat disederhanakan dalam sebuah tabel anova sebagai berikut :

Tabel 3.14 Analisis of Varians

Sumber Variasi Dk JK KT F

Total N ∑Y2 - -

Koefisien (a) 1 JK(a) RJK(a)

Regresi (b/a) 1 JK(b/a) RJK(b/a)=S 2

reg

Sisa N-2 JKres RJKres =S 2

res

Koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi product

moment.Ini digunakan untuk mengetahui derajat keeratan dua variabel yang

memiliki skala pengukuran interval. Koefisien korelasi product moment diperoleh dengan rumus :

{ ∑ ∑ ∑ } √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Sumber: (Ating Somantri & Sambas Ali M, 2006:231)

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: - 1 < r < + 1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif/korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan begitu pula sebaliknya.


(53)

68

 Jika nilai r = + 1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = - 1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak

ada sama sekali atau sangat lemah. Tabel Interpretasi nilai r sebagai berikut :

Tabel 3.15

Batas-batas Nilai r (korelasi)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah 0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Tinggi 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus sebagai berikut :


(54)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan berdasarkan pembahasan yang telah dikaji pada bab sebelumnya.

5.1 Kesimpulan

Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat dibuat berkenaan dengan Kompensasai (Variabel X) dan Loyalitas Guru (Variabel Y).

1. Gambaran tingkat efektivitas kompensasi guru tidak tetap SMK Pasundan 3 Kota Bandung yang ditandai olehtujuh indikator, yaitu memadai, adil, seimbang, efektif dari segi biaya, aman, memberikan insentifdandapat diterima oleh pegawai berada pada kategori cukup efektif. Dari ketujuh indikator tersebut, indikatordapat diterima oleh pegawai memperoleh skor tertinggi,sedangkanindikatormemadai dan seimbang memperoleh skor terendah.

2. Gambaran tingkat loyalitas guru tidak tetap SMK Pasundan 3 Kota Bandung yang dapatdilihat dari empat indikator loyalitas, yaitu tingkat kesetiaan, tingkat tanggung jawab atas tugas yang diembannya, taat dengan peraturan yang berlaku dan tingkat kejujuranberada dalam kategori sedang. Dari keempat indikator loyalitas tersebut, indikator taat dengan peraturan yang berlaku dan tingkat kejujuranmemperoleh skor tertinggi, sedangkan indikator tingkat kesetiaan dan tingkat tanggung jawab atas tugas yang diembannya memperoleh skor terendah.


(55)

98

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa efektivitas kompensasi yang diberikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas guru tidak tetap yang ditunjukkan dari hasil uji regresi yang berada pada kategori sedang/ cukup kuat. Dengan kata lain, semakin efektif pemberian kompensasi semakin tinggi loyalitas guru tidak tetap dan semakin tidak efektif pemberian kompensasi semakin rendah loyalitas guru tidak tetap.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan kesimpulan terdahulu saran yang dikemukakan dalam penelitian ini mengacu kepada indikator yang memiliki skor rata-rata rendah diantara indikator yang lain. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, pada variabel kompensasi, indikator memadai dan indikatorseimbang memiliki skor terendah. Indikator memadai menurut Sukamkti (1989:232) adalah terpenuhinya segala persyaratan dari pemerintah, serikat kerja dan managerial. Berdasarkan penjelasan dari Sukamti tersebut, maka upaya untuk meningkatkan efektivitas kompensasi padaindikator memadaidapat dilakukan dengan memberikan kompensasi yang didasarkan atas batas upah minimal pemerintah yang berlaku, seperti yang diungkapkan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2007:122). Adapununtuk indikator seimbang, hal yang dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan guru beserta keluarganya, pada tingkatan yang layak dan wajar, seperti yang


(1)

98

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa efektivitas kompensasi yang diberikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas guru tidak tetap yang ditunjukkan dari hasil uji regresi yang berada pada kategori sedang/ cukup kuat. Dengan kata lain, semakin efektif pemberian kompensasi semakin tinggi loyalitas guru tidak tetap dan semakin tidak efektif pemberian kompensasi semakin rendah loyalitas guru tidak tetap.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan kesimpulan terdahulu saran yang dikemukakan dalam penelitian ini mengacu kepada indikator yang memiliki skor rata-rata rendah diantara indikator yang lain. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, pada variabel kompensasi, indikator memadai dan indikatorseimbang memiliki skor terendah. Indikator memadai menurut Sukamkti (1989:232) adalah terpenuhinya segala persyaratan dari pemerintah, serikat kerja dan managerial. Berdasarkan penjelasan dari Sukamti tersebut, maka upaya untuk meningkatkan efektivitas kompensasi padaindikator memadaidapat dilakukan dengan memberikan kompensasi yang didasarkan atas batas upah minimal pemerintah yang berlaku, seperti yang diungkapkan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2007:122). Adapununtuk indikator seimbang, hal yang dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan guru beserta


(2)

99

diungkapkan Suwatno & Donni Juni Priansa (2001:220).Hal tersebut penting dilakukan untuk mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang akan dinikmati oleh pegawai beserta keluarganya.

2. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, pada variabel loyalitas guru,indikatortingkat kesetiaandan tingkat tanggung

jawab atas tugas yang diembannyamemiliki skor terendah.Adapun upaya

untuk meningkatkan loyalitas guru padaindikatortingkat kesetiaandan

tingkat tanggung jawab atas tugas yang diembannyayaitu dengan

dibuatkannya program kerja yang dapat mendatangkan keuntungan atau kesejahteraan guru, seperti yang diungkapkanAgus Anwar (2002:63). Hal tersebut penting dilakukan, agar loyalitas guru dapat meningkat.

3. Kompensasi memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas guru tidak tetap. Oleh karena itu, pihak SMK Pasundan 3 Kota Bandung harus lebih memperhatikan bagaimana guru mendapatkan kesejahteraan dengan memberikan kompensasi sesuai dengan kriteria kompensasi efektifyaitu,memadai dari peraturan, adil dalam hal pemberiannya, seimbang dengan kebutuhan, efektif dengan melihat kemampuan sekolah, aman, memberikan insentif yang dapat memotivasi dan sistem pemberian kompensasinya dapat diterima oleh guru, seperti yang diungkapkanSukamti (1989:232).


(3)

100

4. Mengingat penelitian ini masih mempunyai kekurangan, dilihat dari teknik

dan alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, yaitu wawancara pra penelitian dan angket atau kuesioner. Kiranya untuk dapat memperoleh hasil penelitian yang akurat dan mendalam, selain data didapat dari penyebaran angket, tetapi juga dilakukan wawancara pada saat penelitian.Selain yang menyangkut teknik dan alat pengumpulan data, perlu diperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi loyalitas selain kompensasi seperti, memberikan tunjangan yang efektif dan juga perencanaan karier.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Anwar, A. P. (2002). Psikologi Pelayanan. Bandung: Alfabeta.

Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Bandung:

PT. remaja Rosda Karya.

___________(2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

___________(2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. As'ad, M. (1982). Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.

Chatib, M. (2013). Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa.

Erwan A. P., P., & Dyah R. S., M. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif untuk

Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gava

Media.

Gibson, Ivancevich, & Donnelly. (1994). Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses),

terjemahan Djarkasih. Jakarta: Erlangga.

___________________________(1996). Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses),

terjemahan Djarkasih. Jakarta: Erlangga.

Griffin, R. W. (2004). manajemen. Jakarta: Erlangga.

Handoko, T. H. (2011). Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hasibuan, D. H. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Kadarwati. (2003). hubungan antara persepsi terhadap upah dan jaminan sosial

dengan loyalitas kerja. Surakarta: fakultas psikologi UMS.

Kholifah, Umi. (2008). Pengaruh Disiplin Dan Komunikasi Terhadap Loyalitas

Kerja Guru Pada Sma Negeri 2 Sukoharjo. [Skripsi].Universitas


(5)

di:http://v2.eprints.ums.ac.id/archive/etd/1157 (diakses pada tanggal 23 Agustus 2013).

Ndraha, T. (2002). Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Poerwopoespito, F. O., & Utomo, T. T. (2000). Mengatasi Krisis Manusia di

Perusahaan. Jakarta: Grasindo.

Pora, A. D. (2011). Remunerasi (Kompensasi & Benefit). Tangerang: PT. Nera. Rasyad, A. (2012). Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Loyalitas

Kerja Karyawan (Studi Persepsional Pada Karyawan Outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Kopo Bandung) [skripsi].

Bandung: Universitas pendidikan Indonesia (repository.upi.edu).

Robbins P. Stephen & Couiter Mary. 1999. Management. 6th Edition.Prentice Hall International Inc.

Safitri, R. Y., & Nursalim, M. (2013). Hubungan antara kepuasan kerja adan

komitmen organisasi dengan intensi turnover pada guru. 1, (2). [online]. tersedia di: http://ejournal.unesa.ac.id/article/3448/17/article.pdf, 2.

Muhidin, Sambas Ali dan Maman Aburahman.(2009). Analisis Korelasi, Regresi,

dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Sari, Iqlima S. &Widyastuti, E. (2010), Loyalitas Karyawan Ditinjau dari

Persepsi terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3),

Jurnal Psikologi, Universitas Setia Budi. 3, (1), 1-10. Dapat dilihat di:

"http://psikohumanika.setiabudi.ac.id/index.php?option=com_content&view=a rticle&id=111:loyalitas-karyawan-ditinjau-dari-persepsi-terhadap-penerapan-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k-3&catid=69:nomor-01-agustus-2010"

Sastradipoera, K. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Kappa-Sigma Bandung.

Sedarmayanti. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Siagian, S. P. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Soegandhi, Vannecia M. et al. (2013), “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas

Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim”, Jurnal Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra. 1, (1), 1-12.


(6)

Somantri, AtingdanSambas Ali (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sontani, Uep TatangdanSambas Ali (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukamti, D. M. (1989). Management Personalia/Sumber Daya Manusia. Jakarta: P2LPTK.

Sukmadinata, N. S., Ayi Novi Jamiat, i., & Ahman. (2006). Pengendalian Mutu

Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip, dan Instrumen).

Bandung: PT Refika Aditama.

Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah (dasar, metoda, teknik). Bandung: Tarsito.

Suwatno, & Priansa, D. J. (2001). Manajemen SDM (dalam Organisasi Publik

dan Bisnis). Bandung: Alfabeta.

Wahjono, S. I. (2010). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Waluyo, M. (2009). Psikologi Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wibiesono, Suwarno. (2009). Analisis Loyalitas Karyawan Melalui Program

Pemeliharaan Karyawan PT X TBK (Unit Bisnis Bogor).Skripsi.Bogor :

Program Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Yuniarsih, Tjutju& Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.