PENGARUH PELAKSANAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 CILAKU – CIANJUR.

(1)

PENGARUH PELAKSANAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN

BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 CILAKU – CIANJUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh : Cecep Nugraha

0707082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH PELAKSANAAN METODE

DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN

RENCANA ANGGARAN BANGUNAN DI

SMK NEGERI 1 CILAKU- CIANJUR

Oleh Cecep Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Cecep Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PELAKSANAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN

BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 CILAKU-CIANJUR

CECEP NUGRAHA 0707082

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr.H. Nanang Dalil Herman, ST., M.Pd. NIP. 19620202 198803 1 002

Pembimbing II,

Dr.H.Dian Hardijana, ST, MT. NIP. 19631229 199702 1 001

Mengetahui, Ketua Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil,

Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku - Cianjur ”

ini beserta isinya benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,

Cecep Nugraha 0707082


(5)

ABSTRAK

Cecep Nugraha (0707082). Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku – Cianjur.

Masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur masih rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dengan materi yang di ajarkan.salah satunya menggunakan metode diskusi dengan asumsi dapat meningkatkan ke aktifan dalam belajar. Sehingga hasil belajar dalam ranah kognitif dapat di raih dengan maksimal.

Tujuan Penelitian ini adalah : 1) Memperoleh gambaran tentang metode Diskusi pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan. 2) Memperoleh gambaran hasil pembelajaran Rencana Anggaran Bangunan dengan metode diskusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quesi eksperiment dengan desain pretest-postes group design. Sample yang digunakan adalah

sampling purposive yaitu seluruh siswa kelas XII TGB 1 dan kelas XII TGB 2

dengan jumlah 67 orang jurusan teknik gambar bangunan pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan. Istrument yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil belajar,observasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pada ranah kognitif mengalami peningkatan yang signifikan setelah menggunakan metode diskusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan hasil belajar antara metode diskusi (0,51) dan pembelajaran konvensional (0,37) sehingga di peroleh thitung = 5,271 > ttabel(0,95)(46) = 1,675. Dengan Demikian Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif dengan menggunakan metode diskusi lebih baik di banding kelas dengan pembelajaran konvensional (ceramah). Kata Kunci : Metode Diskusi, Hasil Belajar.


(6)

ABSTRACT

Cecep Nugraha (0707082 ). Effect of The Implementation Discussion Method on Student Learning Result in Subjects of Budget Plan Building In SMK Negeri 1 Cilaku - Cianjur.

The background of problem this study is the student learning result value in SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur is still low. One effort to overcome these problems with the use of appropriate learning methods with material that taught one of them using method of discussion with assuming to increase learning activity . So that the learning result in the cognitive domain can be achieved with maximum.

The study objectives are: 1) Getting an overview of the methods Discussions on subjects of Budget Plan Building. 2) Obtain an overview of learning result on Budget Plan Building with discussion methods. The method used is the method Quesi experiment with design group pretest-posttest design. Sample used was purposive sampling the student entire class XII TGB I and class XII TGB 2 with 67 person the building drawings engineering on subjects of Budget Plan Building. Instrument are used in the data collection is done with achievement test and observation.

The results showed that the learning result in the cognitive domain has increased significantly after using the discussion method. The results showed that there were differences in the average increase in learning result between discussion method (0.51) and the conventional learning (0.37) so that obtained tsum = 5.271 > ttable(0.95) (46) = 1.675. Similarly with Improved learning result in the cognitive domain by using the discussion method is better compared with conventional learning classroom (lectures).


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iV DAFTAR GAMBAR ... Vii DAFTAR TABEL ... Viii BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Penjelasan Istilah ... 5

G. Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 7

A. Pengertian Pembelajaran ... 7

B. Metode Pembelajaran ... 7

C. Tinjauan Metode diskusi ... 8

1. Pengertian Metode Diskusi ... 8

2. Tujuan dan Manfaat Metode Diskusi ... 9

3. Peranan Komponen-komponen Diskusi ... 10

4. Langkah-langkah Pelaksanaan Diskusi ... 13

5. Kelemahan dan Keunggulan metode Diskusi ... 14

D. Tinjauan Metode ceramah ... 16

1. Pengertian Metode Ceramah ... 16


(8)

4. Kebaikan dan Kelemahan Metode Ceramah ... 19

E. Tinjauan Hasil Belajar ... 19

1. Pengertian Belajar ... 19

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 20

3. Hasil Belajar ... 21

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 21

F. Tinjauan Mata Pelajaran Anggaran Bangunan ... 23

G. Kerangka Pemikiran ... 24

H. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Metode Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian ... 26

C. Tahapan Penelitian ... 28

D. Variabel Penelitian ... 29

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Instrumen Penelitian ... 32

1. Validitas ... 32

2. Realibilitas ... 33

3. Daya Beda ... 35

4. Tingkat Kesukaran ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Deskripsi Data ... 41

B. Analisis Data ... 51

1. Analisis Data Pretest ... 51

2. Analisis Data Posttest ... 55

3. Analisis N-Gain ... 59


(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66 B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian ... 28

Gambar 2.2. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 1 ... 44

Gambar 2.3. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 2 ... 45

Gambar 2.4. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 3 ... 46

Gambar 2.5. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 4 ... 47

Gambar 2.6. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 5 ... 48

Gambar 2.7. Grafik skor Rata-rata Kelompok kontrol dan Eksperiment ... 49


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rancangan Desain Penelitian ... 27

Tabel 3.2. Kategori Validilitas Soal Butir ... 33

Tabel 3.3. Klasifikasi Koefisien Korelasi Realibilitas ... 34

Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Pembeda ... 35

Tabel 3.5. Klasifikasi Taraf Kesukaran ... 36

Tabel 3.6. Interprestasi Nilai Gain yang Dinormalisasi ... 38

Tabel 3.7. NIlai Hasil Belajar Pretest dan Posstest ... 42

Tabel 3.8. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 1 ... 44

Tabel 3.9. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 2 ... 45

Tabel 4.0. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 3 ... 46

Tabel 4.1. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 4 ... 47

Tabel 4.2. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 5 ... 48

Tabel 4.3. Nilai Rata-rata Pretest ... 51

Tabel 4.4. Hasil uji Normalitas Distribusi Data Pretest ... 52

Tabel 4.5. Hasil uji Homogenitas Data Pretest ... 53

Tabel 4.6. Hasil uji t Data Pretest ... 54

Tabel 4.7. Nilai Rata-rata Posttest ... 55

Tabel 4.8. Hasil uji Normalitas Distribusi Data Posttest ... 56

Tabel 4.9. Hasil uji Homogenitas Data Posttest ... 57

Tabel 5.0. Hasil uji t Data Posttest ... 58

Tabel 5.1. Nilai Rata-rata N- gain ... 59

Tabel 5.2. Hasil uji Normalitas Data N- gain... 60

Tabel 5.3. Hasil uji Homogenitas Data N- gain ... 61


(12)

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan indikator yang penting dalam kemajuan suatu bangsa, yang mengandung nilai-nilai yang baik dan benar untuk kehidupan. Untuk itu pendidikan hendaknya dikelola baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila pembelajaran dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik.

Sekolah menengah kejuruan adalah suatu konstitusi pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan generasi yang berkualitas, kreatif dan mampu bersaing pada dunia industri. Salah satu pembentukan siswa yang berkualitas yaitu, dengan meningkatkan hasil belajar para siswa baik pada mata pelajaran produktif, normatif maupun adaptif. Pendidikan kejuruan dapat mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan sebagai strategi untuk mengembangkan dirinya dikemudian hari.

SMK Negeri 1 Cilaku - Cianjur pada mata pelajaran Rencanan Anggaran Bangunan (RAB), sering guru menggunakan metode pembelajaran yang cenderung sama. Hal tersebut bisa membuat siswa merasa jenuh dalam belajar dan bisa mengakibatkan siswa tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru di depan kelas. Kenyataan di lapangan nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 6,4.


(14)

2

Nilai tersebut masih di bawah Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ada yaitu 7,0. Sehingga perlu peningkatan hasil belajar siswa yang lebih baik dalam proses pembelajaranya.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, seorang guru hendaknya dapat mengembangkan potensi yang dimilki siswa itu sendiri sehingga tidak menyebabkan rendahnya motivasi siswa atau semangat belajar siswa, serta kurangnya keberanian bertanya atau berpendapat, kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran siswa cenderung pasif, minat siswa masih rendah dalam mencari sumber atau referensi mengenai mata pelajaran rencana aggaran bangunan, Hal tersebut terlihat dari sumber belajar siswa yang digunakan hanya sebatas catatan yang di berikan guru saja, tanpa inisiatif untuk mencari sumber belajar lain.

Dengan demikian banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar. Mulai dari guru, proses pembelajaran sampai kepada siswa itu sendiri. Akan tetapi penyebab yang datangnya dari kesiapan siswa dapat diminimalkan dengan cara guru menyajikan metode pembelajaran yang dapat menstimulus dengan membawa keadaan siswa yang sebenarnya, sehingga siswa dapat memahami dengan cepat dan aplikatif. Dalam mata pelajaran RAB, kompetensi siswa yang diharapkan yaitu mampu menghitung volume bangunan dan harga satuannya.


(15)

3

Metode pembelajaran yang mempunyai kriteria untuk mengatasi persoalan diatas ialah metode Pembelajaran diskusi. Pembelajaran diskusi adalah konsep belajar yang menghadapkan siswa untuk memecahkan suatu permasalah, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan, dengan melibatkan lima komponen utama pembelajaran efektif, yaitu (1) setiap siswa dapat bicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya, (2) setiap siswa harus mendengar pendapat orang lain, (3) setiap siswa harus saling memberikan respons,(4) setiap siswa harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting , (5) melalui diskusi setiap siswa dapat mengembangkan pengetahuanya serta memehami isu-isu yang di bicarakan dalam diskusi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan, Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mengurangi kompleksitas masalah ke dalam formalasi yang lebih sederhana dan mudah dijelaskan. Dengan ini peneliti menidentifikasi masalah sebagai berikut :


(16)

4

2. Hasil belajar sebagian siswa pada mata mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan belum maksimal.

3. Beberapa guru masih mengunakan metode konvesional dalam penyampaian materi pada pelajaran rencana anggaran banggunan.

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini ada kekurangan dan keterbatasan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskusi dan konvesional.

2. Sub pokok bahasan pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan dalam penelitian ini dibatasi pada materi memahami dan menghitung volume bangunan.

3. Hasil belajar dalam penelitian ini lebih difokuskan pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan yang didapat dari nilai rata-rata ulangan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah gambaran pelaksanaan metode diskusi pada mata pelajaran rencana anggaran bangunan?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran Rencana Anggaran Bangunan dengan mengunakan Metode diskusi?


(17)

5

3. Bagaimanakah Pengaruh pelaksanaan metode diskusi terhadap hasil belajar rencana anggaran bangunan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai pada rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Memperoleh gambaran tentang metode Diskusi pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan.

2. Memperoleh gambaran hasil pembelajaran Rencana Anggaran Bangunan dengan metode diskusi.

F. Penjelasan Istilah

Penegasan istilah dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

2. Metode Diskusi

Metode Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan


(18)

6

memahami pengetahuan siswa serta, untuk membuat suatu keputusan. Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penelitian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang diajarkan diterima oleh siswa.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian pelaksanaan Metode Diskusi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi metode pembelajaran di sekolah khusunya metode yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta diharapkan siswa mampu menumbuhkan kemandirian belajar dan keaktifan dalam belajar. Selain siswa mampu mengembangkan diri dalam pembelajaran Metode diskusi serta meningkatkan prestasi belajar setelah mengenal metode diskusi.


(19)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena dengan adanya pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan pedoman penyelidikan yang terarah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekperimen.

Menurut Sudjana dan Ibrahim ( 2004:19), penelitian ekperimen dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha untuk mengungkap hubungan dua variabel atau lebih.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment) pada suatu objek (kelompok eksperimen) serta melihat besar pengaruh perlakuannya, namun dalam proses penelitian tidak dapat dilakukan pengacakan siswa dalam rangka penempatan kedalam kelompok eksperimen.

B. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok yang dipilih secara acak.


(20)

27

dengan menggunakan Metode Diskusi dan kelompok kedua dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dengan desain penelitian diilustrasikan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

Keterangan :

Tl: pretes T2 : postes

X1 : model pembelajaran Metode Diskusi X2 : model pembelajaran metode Konvesional

Kegiatan dalam eksperimen meliputi; (1) melakukan tes awal terhadap hasil belajar pada tingkat pemahaman dan aplikasi, (2) melaksanakan eksperimen dengan memberikan pembelajaran metode diskusi pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol, (3) melakukan tes akhir terhadap hasil belajar tingkat pemahaman dan aplikasi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Eksperimen (X1) T

1

X1 T2

Kontrol (X2) T1 X2 T2 Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test


(21)

28

Keterangan :

= Proses Penelitian = Lingkup Penelitian = Alur Pengaruh

Gambar 2.2. Paradigma Penelitian

C. Tahapan Penelitian

a. Perencanaan

Menyusun rancangan yang akan dilaksanakan, sesuai dengan temuan masalah dan gagasan awal. Dalam perencanaan ini peneliti mengembangkan rencana pembelajaran metode diskusi dengan metode diskusi kelas. Pembuatan rencana pembelajaran dikonsultasikan dengan guru.

Kelas ekpirimen Mata Pelajaran RAB(Renc ana Anggaran Bangunan Kelas kontrol Pre-test Pre-test Pelaksanaan Pembelajaran Metode Diskusi Pembelajaran Metode Ceramah Post-test Post-test N I L A I K E S I P L Observasi Monitoring


(22)

29

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini pengajar melaksanakan pembelajaran Metode diskusi yang telah direncanakan. Tahap pelaksanaan dalam pembelajaraan metode diskusi meliputi :

1) tes awal ( pretest); 2) pembagian kelompok; 3) pelaksanaan pembelajaran; 4) tes akhir ( posttest);

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel penyebab atau timbulnya perubahannya variabel terikat.Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan metode Diskusi.

2. Variabel terkait adalah variable yang merupakan akibat, sering disebut variable tak bebas atau variabel tergantung. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar pada Mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Sugiyono (2007: 61) mengemukakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan Teknik Gambar


(23)

30

Bangunan kelas XII TGB 1 dan kelas XII TGB 2 pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan dengan jumlah 67 orang.

Sugiyono (2007: 62) mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling purposive. Teknik sampling purposive adalah teknik penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik tersebut sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah sampel yang diambil hanya pada siswa jurusan teknik gambar bangunan periode 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 67 orang yang terbagi dalam dua kelas, kelas TGB 1 berjumlah 34 orang dan kelas TGB 2 berjumlah 33 orang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ada beberapa teknik yang penulis gunakan antara lain :

1. Studi Literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet, surat kabar, dan sumber lainnya.

2. Observasi

Observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang teori atau pendekatan yang erat hubungannya dengan permasalahan yang sedang diteliti.


(24)

31

Dokumentasi

Pengunpulan data dengan teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan data dengan cara mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen – dokumen terkait dengan permasalahan yang di teliti. Teknik ini digunakan untuk mencari data sebagai berikut:

a. Jumlah siswa jurusan teknik gambar bangunan kelas XII TGB 1 dan kelas XII TGB 2 untuk menentukan jumlah populasi dan sample penelitian. b. Nilai hasil belajar dalam bentuk nilai rata-rata ulangan dari setiap siswa

yang dijadikan responden. 3. Tes

Arikunto (2002: 266) menyatakan bahwa “ tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi”.

Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data yaitu tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal kedua kelompok penelitian. Sementara

posttest atau test akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat kemajuan dan

perbandingan peningkatan hasil belajar pada kedua kelompok penelitian. Pada metode pembelajaran diskusi dan metode pembelajaran konvensional. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrumen tes hasil belajar ini adalah:

a. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian untuk materi yang akan diberikan. b. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. c. Melakukan uji coba instrumen penelitian terhadap siswa.


(25)

32

d. Setelah instrumen yang diujicobakan tersebut valid dan reliabel, maka instrumen itu dapat digunakan untuk melakukan pre test dan post test.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah soal tes hasil belajar (pretest dan posttest). Sebelum instrument dipakai, terlebih dahulu dilakukan pengujian soal. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor-skor total. Sebuah soal akan memiliki vasliditas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus korelasi.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product

moment Pearson.

2 2



2 2

) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy            (Arikunto, 2002:213) Keterangan: xy

r : koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y,dua variabel yan dikorelasikan.


(26)

33

Y : Skor total N : jumlah siswa

Interpretasi besarnya koefesien korelasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kategori Validitas Butir Soal

Batasan Kategori

0,80<rxy≤ 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)

0,60<rxy≤ 0,80 tinggi (baik)

0,40<rxy≤ 0,60 cukup(sedang)

0,20<rxy≤ 0,40 rendah (kurang)

0,00<rxy≤ 0,20 sangat rendah (sangat kurang)

(Arikunto,2002) Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi dilakukan uji-t dengan rumus berikut : (Sudjana,2004)

2 1 2 xy xy r N r t    Keterangan:

t : Daya pembeda dari uji t N: Jumlah subjek

rxy: Koefesien korelasi

2. Realibilitas

Realibilitas adalah kualitas yang menunjukkan dari suatu pengukuran yang dilakukan dan dihitung dengan rumus K – R 20:


(27)

34

( ) pq

(Arikunto, 2002) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen atau reliabilitas tes secara menyeluruh K = banyaknya butir soal

pq = jumlah hasil penelitian antara p dan q p = proporsi subyek yang menjawab benar q = proporsi subyek yang menjawab salah S2 = varians total

Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product

moment.Apabila r hitung> r tabel dengan taraf siginifikan 5% maka test dinyatakan reliabilitas. (Arikunto,2002). Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,00 - 0,20 Sangat rendah

0,21 - 0,40 Rendah

0,41 - 0,60 Cukup

0,61 - 0,80 Tinggi


(28)

35

3. Daya beda

Suatu tes dapat dipandang memadai apabila butir-butir soal yang ditunjukkan oleh tes tersebut dapat membedakan secara signifikan antara siswa yang pandai (kelompok atas) dan siswa yang kurang (kelompok bawah). Untuk menganalisis daya pembeda tiap butir soal dilakukan dengan menggunakan persamaan : ( Suharsimi Arikunto, 2002)

Keterangan:

DP = daya pembeda

JSA = banyaknya siswa kelas atas

JBA = jumlah jawaban benar dari kelompok atas JBB = jumlah jawaban benar dari kelompok bawah

Hasil perhitungan daya pembeda diklasifikasikan berdasarkan hal berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi Daya pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi

0,00 - 0,20 Jelek

0,21 - 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali


(29)

36

4. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran yaitu suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :

S

J B

P

(Arikunto, 2002: 208) dimana :

P = Indeks Kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.5. Klasifikasi Taraf Kesukaran

Tingkat Kesukaran Klasifikasi

0,7 TK  1,00 Mudah

0,3 TK < 0,7 Sedang

0,00  TK < 0,3 Sukar


(30)

37

Hasil perhitungan indeks kesukaran diperoleh enam butir soal yang mudah,tujuh tujuh belas soal yang sedang, tiga butir soal yang sukar. Data hasil perhitungan indeks kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti sehingga data tersebut agar dapat lebih bermakna dan dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Karena data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.

1. Menghitung rata-rata nilai tes awal (pre-tes) dan tes akhir (pos-tes)

Dengan rumus : ̅ ∑

2. Menghitung Variansi dan simpangan baku masing-masing perubah

Dengan rumus : √∑

3. Menghitung Indeks Gain

Peningkatan (gain) didapat dari selisih nilai posttest dan nilai pretest. Karena hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah pembelajaran maka hasil belajar yang dimaksud yaitu peningkatan yang dialami siswa.


(31)

38

Analisis gain bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian, yaitu melihat apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah data yang diperoleh yaitu skor pretest dan skor posttest, kemudian dilakukan uji statistik terhadap skor pretest dan posttest, dan indeks gain ternormalisasi dengan rumus:

Menurut (Arikunto 2002: 212) mengemukakan bahwa tabel interprestasi nilai gain yag dinormalisasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6. Interpretasi Nilai Gain yang Dinormalisasi

Nilai <g> Klasifikasi

Tinggi

Sedang

Rendah

( Hake, 1998)

4. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat.Uji normalitas ini dilakukan terhadap skor pretes, postes, dan gain ternormalisasi dari dua kelompok mahasiswa (eksperimen dan kontrol).


(32)

39

5. Menguji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui asumsi yang dipakai dalam pengujian kesamaan dua rata-rata independen dari skor pretes, postes, dan

gainternormalisasi antara kedua kelompok (eksperimen dan kontrol). Uji

homogenitas dilakukan dengan uji statistik F.

kecil besar

S S

F 2

2

 dengan S2: varians

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan melalui dua cara sesuai dengan normalitas data yang diperoleh. Apabila data berdistribusi normal, maka dilakukan analisis statistik parametris.Sebaliknya apabila data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan analisis statistik nonparametris.

a. Uji Hipotesis Parametris

Berdasarkan hipotesis yang penulis ambil, maka pengujian yang dilakukan adalah pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen, yaitu menggunakan t-test. Dalam Sugiyono (2011: 138) terdapat dua buah rumus t-test yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut:

 Apabila jumlah kedua sampel sama besar

Separated Varians:

̅ ̅

√( ) ( )

 Apabila jumlah kedua sampel berbeda


(33)

40

̅ ̅

Keterangan :

= nilai rata – rata kelas eksperimen = nilai rata – rata kelaskontrol = varians sampel kelas eksperimen = varians sampel kelas kontrol

= jumlah responden kelas eksperimen = jumlah responden kelas kontrol

(Sugiyono, 2011:138)

Pengujian dengan menggunakan t-test tidak berkorelasi uji dua pihak. Menggunakan uji dua pihak karena hipotesis1 (H1) berbunyi terdapat perbedaan sedangkan hipotesis0 (H0) berbunyi tidak terdapat perbedaan. (Sugiyono, 2011: 122)

Setelah dilakukan t-test, maka untuk mengetahui perbedaan itu signifikan atau tidak maka harga thitung tersebut perlu dibandingkan dengan ttabel.dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujian untuk daerah penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

Tolak H0, dan Terima H1, jika :

thitung > t table maka Ho ditolakartinya signifikan Terima H0 dan Tolak H1, jika :


(34)

(35)

(36)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang

diambil sebagai berikut :

1. Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran rencana anggaran bangunan. Hasil penelitian kelas eksperimen menunjukan nilai rata-rata pretest sebesar 5,61 dan postestnya 7,76, mengalami peningkatan sebesar 2,15 pada kelas kontrol mendapatkan nilai pretest sebasar 5,85 dan postesnya 7,24 mengalami peningkatan 1,39. Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif pada kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol, membuktikan bahwa metode diskusi lebih baik dibandingkan metode pembelajaran konvensional.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen. Dilihat dari nilai rata-rata pretest sebesar 5,61 dan posttest sebesar 7,76 serta N-gain-nya sebesar 59 %. Hal itu menunjukan ada peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode diskusi.


(37)

67

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah, terutama dari segi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebaiknya metode diskusi digunakan sebagai alternatif untuk pembelajaran yang bersifat teoritis.

2. Agar siswa dapat terlibat aktif dalam keseluruhan proses pembelajaran. serta guru perlu membangkitkan terlebih dahulu motivasi belajar dan motivasi berprestasi siswa di awal pembelajaran.

3. Agar siswa dapat belajar secara kondusif, aktif dan optimal, baik pada proses belajar dalam tim maupun pada proses belajar antar tim dalam rangkaian pembelajaran metode diskusi, guru diharapkan mengajarkan terlebih dahulu keterampilan belajar kepada siswa di awal-awal pembelajaran.


(38)

Cecep Nugraha,2013

Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1985). Pengantar Metodik Didaktik Untuk Guru dan Calon Guru, Bandung : Armico.

Ali, M. (1984). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RhinekaCipta

Davies, K. (1981). Instructional Technique, Washington DC : Mc. Graw Hill Inc. Hake, Richard. (1998 ). Analyzing Change/Gain Scores.

Renggo,SW.(2009). Menghitung Biaya Membuat Rumah. Jakarta: Swadaya. Riduwan, M.B.A. (2004). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. RinekaCipta. Sagala,S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. RinekaCipta.

Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung :Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian pendidikan. Bandung :Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono.(2011).Metode Peneliaan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,

dan R&D. Bandung : CV AlfabetaStatistika Untuk

Surakhman, W. (1982). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar ; Dasar dan

Tehnik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito.


(39)

Tim Penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Wiyanto, A. (2000). Seni Terampil Diskusi. Jakarta : Gramedia

Wina, S. (2010). Strategi Pembelajaran Beriorentrasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group


(1)

41

Cecep Nugraha,2013

Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku – Cianjur


(2)

42

Cecep Nugraha,2013

Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku – Cianjur


(3)

66

Cecep Nugraha,2013

Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku – Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang

diambil sebagai berikut :

1. Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran rencana anggaran bangunan. Hasil penelitian kelas eksperimen menunjukan nilai rata-rata pretest sebesar 5,61 dan postestnya 7,76, mengalami peningkatan sebesar 2,15 pada kelas kontrol mendapatkan nilai pretest sebasar 5,85 dan postesnya 7,24 mengalami peningkatan 1,39. Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif pada kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol, membuktikan bahwa metode diskusi lebih baik dibandingkan metode pembelajaran konvensional.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen. Dilihat dari nilai rata-rata pretest sebesar 5,61 dan posttest sebesar 7,76 serta N-gain-nya sebesar 59 %. Hal itu menunjukan ada peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode diskusi.


(4)

67

Cecep Nugraha,2013

Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku – Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah, terutama dari segi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebaiknya metode diskusi digunakan sebagai alternatif untuk pembelajaran yang bersifat teoritis.

2. Agar siswa dapat terlibat aktif dalam keseluruhan proses pembelajaran. serta guru perlu membangkitkan terlebih dahulu motivasi belajar dan motivasi berprestasi siswa di awal pembelajaran.

3. Agar siswa dapat belajar secara kondusif, aktif dan optimal, baik pada proses belajar dalam tim maupun pada proses belajar antar tim dalam rangkaian pembelajaran metode diskusi, guru diharapkan mengajarkan terlebih dahulu keterampilan belajar kepada siswa di awal-awal pembelajaran.


(5)

Cecep Nugraha,2013

Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku – Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1985). Pengantar Metodik Didaktik Untuk Guru dan Calon Guru, Bandung : Armico.

Ali, M. (1984). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RhinekaCipta

Davies, K. (1981). Instructional Technique, Washington DC : Mc. Graw Hill Inc. Hake, Richard. (1998 ). Analyzing Change/Gain Scores.

Renggo,SW.(2009). Menghitung Biaya Membuat Rumah. Jakarta: Swadaya. Riduwan, M.B.A. (2004). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. RinekaCipta. Sagala,S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. RinekaCipta.

Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung :Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian pendidikan. Bandung :Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono.(2011).Metode Peneliaan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV AlfabetaStatistika Untuk

Surakhman, W. (1982). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar ; Dasar dan Tehnik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito.


(6)

Cecep Nugraha,2013

Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku – Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Wiyanto, A. (2000). Seni Terampil Diskusi. Jakarta : Gramedia

Wina, S. (2010). Strategi Pembelajaran Beriorentrasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group


Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN.

0 0 7

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR DASAR TEKNIK DI SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR.

0 2 57

KONTRIBUSI PENGUASAAN PROGRAM AUTOCAD TERHADAP HASIL PRAKERIN SISWA SMK NEGERI 1 CILAKU – CIANJUR.

0 2 46

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DILIHAT DARI RESPON DAN HASIL BELAJAR SISWA :Studi Pada Siswa Kelas X TGB Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur.

0 1 42

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR.

0 0 52

PENGARUH METODE PENUGASAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR.

0 0 30

PENGARUH METODE PENUGASAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR.

0 2 35

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

1 1 110

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR DASAR TEKNIK DI SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR - repository UPI S TB 0809623 Title

0 0 3