PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA: Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMP Negeri 9 Bandung.

(1)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

( Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMP Negeri 9 Bandung )

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Olahraga

Oleh:

MOCHAMAD IMAN SETIAWAHYU 1101569

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Olahraga

© Mochamad Iman Setiawahyu 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SIDANG

Disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing

PEMBIMBING I

Dr. Herman Subarjah, M.Si. NIP : 196009181986031003

PEMBIMBING II

Agus Rusdiana M.Sc.PhD NIP : 197608122001121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Olah Raga Sekolah Pascasarjana UPI

Prof. Dr. H. Adang Suherman , M.A. NIP : 19630618 198803 1 002


(4)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed ABSTRAK

Mochamad Iman Setiawahyu, (2014). Pengaruh Gaya Mengajar dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola. Tesis Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menggetahui perbedaan pengaruh antara metode gaya mengajar dan kemampuan awal terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah. Penelitian ini juga ingin mengetahui adanya interaksi antara gaya mengajar dan kemampuan awal. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2 dengan sampel 40 siswa ekstrakulikuler klas VII di SMP Negeri 9 Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik rendom assignment. Sampel dibagi kedalam empat kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri atas 10 siswa. Instrumen penelitian menggunakan alat ukur tes kecakapan dan keretampilan bermain sepakbola dari Nurhasan dan Vernon yang di modivikasi jarak dan ukuranya. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Variansi (ANOVA) yang dengan taraf signifikansi ∝ 0,05. Hasil penelitian bahwa (1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar keterampilan sepakbola antara siswa yang diajar melalui gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando. (2) Tida terdapat interaksi antara gaya mengajar dan kemampuan awal terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola. (3) Terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan sepakbola kelompok siswa yang memiliki keterampilan tinggi dan diajar dengan gaya mengajar komando lebih baik dari pada kelompok siswa yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal. (4) Terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan sepakbola kelompok siswa yang memiliki keterampilan rendah yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal lebih baik dari pada kelompok siswa yang diajar dengan gaya mengajar komando.


(5)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed ABSTRACT

Mochamad Iman Setiawahyu, (2014). The influence of teaching method and starting ability to the result of student's soccer skill. A thesis of sport education, post graduate program, indonesia university of education. The aim of this research is to know the difference between the influence of teaching method and starting ability to the result of student's soccer skill who have low and great skill. Another aim of this research is to know corelation between teaching method and starting ability. This research uses experimental method with factorial design 2x2, 40 axtrcurricular of VII grade in 9 junior high school as sample. The writer uses rendom assignment technique. The samples are divided into four groups, each groups consist of 10 students. The research instrument uses measuring test of soccer skill and ability of Nurhasan and Vernon, but the writer had been modified the distance and its size. The writer uses variant analysis as data analysis technique with significant level 0,05. The result shows (1) There is no significant difference between the results of learning soccer skills among students taught through reciprocal teaching style and teaching style of command. (2) there Tida interaction between teaching style and ability early on learning outcomes of football skills. (3) There are differences in the results of group learning football skills of students who have high skills and are taught by teaching style better command of the group of students who are taught with reciprocal teaching style. (4) There are differences in the results of group learning football skills of students who have low skills are taught with reciprocal teaching style is better than the group of students who are taught by the teaching style of command.


(6)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

F. Batasan Masalah ... 10

G. Penjelasan Istilah ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 14

1. Hakekat Belajar ... 14

2. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ... 15

3. Tinjauan Tentang Mengajar ... 15

4. Hasil Belajar ... 16

5. Keterampilan ... 18

6. Teknik Dasar Sepakbola ... 21

7. Gaya Mengajar ... 33

8. Kemampuan Awal ... 38

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 40

C. Kerangka Pemikiran ... 41

D. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 51

B. Variabel Penelitian ... 52

C. Populasi dan Sample Penelitian ... 52

D. Instumen Penelitian ... 55

E. Uji Coba Instrumen ... 60


(7)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 62

H. Pengolahan dan Analisis Data ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 71

1. Deskripsi Data ... 71

2. Uji Normalitas ... 72

3. Uji Homogenitas ... 72

4. Hasil Pengujian Hipotesis ... 73

B. Pembahasan Penelitian ... 77

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ... 80

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 81

B. Implikasi ... 81

C. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1Tipe Kurva Performa Belajar ... 18

2.2Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam ... 24

2.3Menendang Dengan Kaki Bagian Luar ... 25

2.4Menendang Dengan Punggung Kaki ... 25

2.5Menendang Dengan Punggung Kaki Bagian Dalam ... 26

2.6Menghentikan Bola Dengan Kaki Bagian Dalam ... 27

2.7Menghentikan Bola Dengan Kaki Bagian Luar ... 28

2.8 Menghentikan Bola Dengan Punggung Kaki ... 28

2.9 Menghentikan Bola Dengan Telapak Kaki ... 29

2.10 Menggiring Bola Dengan Kaki Bagian Dalam ... 31

2.11 Menyundul Bola Sambil Berdiri ... 32

3.1 Diagram Lapang Tes Sepak Tahan Bola ... 57

3.2 Diagram Tes Memainkan Bola Dengan Dahi (Kepala) ... 58

3.3 Diagram Tes Menggiring Bola ... 60

3.4 Diagram Lapang Tes Menembak Bola ke-Sasaran ... 61

3.5 Langkah-langkah Penelitian ... 62

4.1 Interaksi Antara Gaya Mengajar dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola ... 75


(9)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan Gaya Mengajar Komando dan Resiprokal ... 37

3.1 Desain Penelitian ... 51

3.2 Pembagian Kelompok Penelitian ... 55

3.3 Jadwal dan Waktu Penelitian ... 63

3.4 Program Pembelajaran Sepakbola Dengan Gaya Menggajar Komando dan Resiprokal ... 64

3.5 Perbedaan Oprasional Pembelajaran Antara Gaya Menggajar Komando dan Resiprokal ... 64

4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 71

4.2 Perhitungan Uji Normalitas ... 72

4.3 Perhitungan Uji Homogenitas ... 72

4.4 Perhitungan Anova Dua Jalur ... 73

4.5 Nilai Rata-rata Gaya Mengajar dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola ... 74


(10)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Artikel ... 87

2 Model Menggajar Komando ... 106

3 Model Menggajar Resiprokal ... 110

4 Instrumen Tes Keterampilan Sepakbola ... 114

5 Uji Coba Tes Keterampilan Sepakbola ... 115

6 Data Validitas dan Relibilitas... 119

7 Data Hasil Tes Awal Gaya Mengajar Resiprokal dan Komando Keterampilan Sepakbola ... 123

8 Nilai Rata-rata Gaya mengajar dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola ... 124

9 Rekap Data Uji Normalitas dan Homogenitas ... 125


(11)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini permainan sepakbola tidak hanya menjadi olahraga prestasi, melainkan pengisi waktu luang dan kegiatan extra di sekolah berorentasi kepada tujuan, dimulai dengan tujuan rekreatif, kesehatan, pendidikan dan prestasi. Seperti yang di kemukakan Lutan (1988: 9) bahwa “ Olahraga tumbuh dan berkembang dalam berbagai bentuk dengan cara pelaksanaan wilayah kegiatan olahraga dibagi menjadi empat bagian, yaitu olahraga kompetitif, olahraga profesional, olahraga rekreatif, dan olahraga pendidikan.

Sepakbola merupakan olahragaketerampilan yang kompek meskipun begitu, menurut Harsono (1998: 100)“ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet , yaitu latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik dan mental”. Dalam hal ini penulis akan menekankan pada aspek teknik dasar keterampilan sepakbola.

Berkembangnya olahraga sepakbola di sekolah melalui kegiatan extrakulikuler, berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam kegiatan extra di SMP Negeri 9 Bandung di temukan permasalahan yang dihadapi yaitu dalam meningkatan keterampilan bermain sepakbola, selain itu kendala yang paling utama adalah kurangnya tingkat pengetahuan siswa mengenai kemampuan teknik dasar, oleh karena itu perlunya upaya pembinaan dan pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat dan kemampuan siswa secara optimal. Menurut pendapat Utami Munandar (Abuy, 2002: 4) yaitu:

Setiap orang mempunyai potensi yang berbeda-beda dan oleh karenanya membutuhkan layanan pendidikan yang berbeda pula. Pendidikan bertanggung jawab untuk memandu (artinya mengidentifikasi dan membina) dan memupuk (artinya mengembangkan dan meningkatkan) potensi-potensi tersebut secara utuh.

Dari beberapa pendapat diatas yang menentukan keberhasilan keterampilan siswa, yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola, menggontrol, membina dan mengembangkan keterampilan siswa, keadaan siswa, sarana prasarana, serta


(12)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media pembelajaran. Dari beberapa faktor tersebut, kemampuan seorang guru merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan dari satu proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Abin (1996: 108) Bahwa, “Ditangan gurulah terletak kemungkinan berhasil tidaknya tujuan pembelajaran, serta ditangan mereka pulalah bergantungnya masa depan karier siswa”.

Demi mencapai suatu tujuan pembelajaran yang baik, seorang guru atau pembina harus memperhatikan aspek-aspek pedagogi dalam membimbing kegiatan belajar siswa. Aspek pedagogis tersebut terwujud pada kemampuan dan kecakapan guru dalam menciptakan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. Dalam hal ini Lutan (1988: 390) mengemukakan bahwa, “Efektifitas guru dalam menghasilkan perubahan prilaku atas hasil belajar tergantung pada kemampuannya untuk menjabarkan waktu kelas ke dalam waktu yang termanfatkan untuk berlatih dan waktu untuk menyampaikan informasi

kepada siswa”. Lebih lanjut Suherman (1996: 2) menjelaskan bahwa,

“Merencanakan, menjelaskan, ceramah, bertanya, mengelola kelas dan

memberikan umpan balik merupakan beberapa keterampilan yang harus dimiliki seorang guru untuk mencapai tujuan mengajarnya”.

Dari kedua pendapat di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa keberhasilan atau tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran keterampilan sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam pembuatan perencanaan, penentuan gaya mengajar, penggunaan alat bantu pengelolaan kelas dan pemberian umpan balik. Dalam hal ini penulis akan berkonsentrasi pada aspek gaya mengajar merupakan suatu strategi pembelajaran yang akan mencerminkan tentang terjadinya interaksi antara siswa dan guru. Gaya mengajar tersebut dalam pelaksananya dapat berupa yang berpusat pada guru, yaitu siswa dijadikan sebagai subjek pembelajaran, dan yang terpusat pada siswa, yaitu siswa dituntut untuk balajar mandiri sedangkan guru berperan sebagai pembimbing.

Gaya mengajar pendidikan jasmani menurut Mosston dan Ashworth (1994: 11) yaitu, "a) Command Style, b) Practice Style, c) Reciprocal Style, d) Self-Check Style, e) Inclucion Style, f) Guided-Discovery Style, g) Divergent Style, dan h)


(13)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Individual Program-Leamer's Design". Untuk lebih jelasnya uraian gaya mengajar tersebut adalah sebagai berikut :

a) Command Style atau pengajaran dengan gaya komando menurut Mosston dan Ashworth (1994: 14) guru yang paling dominan dalam membuat seluruh keputusan kegiatan belajar mengajar. Peran siswa mentaati semua perintah dan petunjuk yang diberikan oleh gurunya. Setiap gerakan yang dilakukan oleh siswa selalu mengikuti contoh-contoh yang diberikan oleh guru dengan kata lain gaya komando merupakan gaya mengajar yang paling bergantung pada guru, yaitu ditandai dengan penjelasan tentang teknik, demonstrasi, latihan, dan kemudian siswa mencontohkan gerakan yang dilakukan oleh gurunya.

b) Reciprocal Style atau gaya timbal balik Mosston dan Ashworth (1994: 65); dalam pelaksanaan pembelajarannya dilakukan secara berpasangan, siswa mempunyai peranan masing-masing, yaitu seorang berperan sebagai pelaku dan lainnya berperan sebagai pengamat, yang membenarkan umpan balik berdasarkan kiteria yang telah ditetapkan gurunya. Dengan kata lain pembelajaran yang dalam pendekatan mengajarnya memberikan suatu tugas kepada siswa untuk berpasangan dalam belajar, secara bergantian bertukar peran sebagai pengamat dalam memberikan penilaian formatif atau feedback pasangannya, mengacu kepada tujuan instruksional yang telah ditetapkan oleh guru. Dalam sepakbola guru memberikan instruksi diawal sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, lalu dalam perakteknya siswa mengajar satu sama lain dengan saling bertukar peran antara pelakau dan pengamat tentang gerakan yang telah diinstruksikan gurunya, dan kemudian diakhir pelajaran siswa saling memberikan umpanbalik tentang teknik yang telah dipelajari.

c) Practice Style atau pengajaran dengan gaya mempergunakan latihan. Dalam penggunaannya terdapat proses pendelegasian wewenang kepada siswa untuk mengambil beberapa keputusan, seperti, penentuan waktu untuk memulai latihan, kecepatan dan irama dalam melakukan gerakan, penentuan waktu untuk mengakhiri gerakan, dan dalam menentukan interval atau jarak waktunya Peran guru setelah siswa selesai melakukan latihan adalah memberikan umpan balik mengenai hasil kegiatan yang telah mereka lakukan.


(14)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d) Self—Check Style atau gaya periksa diri sendiri setiap siswa melakukan tugas masing- masing dan pada akhir pertemuan mereka membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Guru berperan dalam membuat bahan pelajaran sebelum pelajaran dimulai.

e) Inclucion Style atau gaya mengajar inklusi; setiap siswa mencoba melakukan gerakan untuk setiap tingkat kesulitan. Siswa dapat memilih gerakan yang mereka anggap mampu dan dapat melanjutkannya pada tingkat yang lebih sukar. Peranan guru adalah mempersiapkan tugas gerak yang akan dilakukan siswa dan menentukan tingkat kesukaran di dalam tugas tersebut. Guru harus mempersiapkan kriteria untuk masing-masing tingkatan tugas.

f) Guided-Discovery Style atau gaya mengajar penemuan terbimbing; setiap siswa memperhatikan paparan yang diuraikan oleh guru, mencari dan menemukan jawaban yang tepat berdasarkan konsep gerak yang benar. Guru menyediakan kunci—kunci atau petunjuk pemecahan masalah gerak dengan konsep gerak yang tepat.

g) Divergent Style atau gaya berdasarkan perbedaan; mencerminkan proses pemikiran yang berlainan, sehingga siswa dapat menemukan ide yang berbeda-beda dalam ruang lingkup tertentu atau menemukan berbagai jawaban terhadap satu jenis pertanyaan, contoh guru menyuruh siswa melempar bola ke temannya, sementara di depannya ada musuh yang menghalanginya. Guru berperan membuat keputusan yang tepat mengenai jawaban yang diberikan siswa.

h) Individual Program-Leamer's Design atau gaya program individual; terdapat proses yang dapat menyebabkan perbedaan hasil kerja dari masing-masing siswa yang menggambarkan kemandirian dalam menemukan alternatif dari gerakan— gerakan yang akan dilakukannya.

Dari berbagai gaya mengajar tersebut penulis dalam penelitian ini memilih gaya resiprokal dan komando untuk diteliti. karena penggunaan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar-nya terdapat perbedaan, sehingga diduga akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap hasil penguasaan keterampilan siswa dalam mengikuti pembelajaran sepakbola.


(15)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis tertarik menggunakan dan membandingkan dari dua gaya mengajar yang berbeda yaitu gaya mengajar resiprokal dan komando dan kemampuan awal terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola, karena kedua gaya ini hampir mirip dalam pemberian stimulus atau respon kepada learner, bahwa suatu gaya mengajar tujuan pembelajarannya antara lain membuat siswa aktif melakukan tugas-tugas belajar yang ditetapkan gurunya, sering terjadi pengelolaan kelas yang kurang baik dan penerapan teknik mengajar yang kurang tepat, menyebabkan siswa merasa tidak senang pada gurunya sehingga mereka tidak menyukai aktivitas belajar yang dipimpin gurunya. Seperti yang dikemukakan Tinning (1987: 32) dalam buku karangan Hyland (1950: 51) bahwa,”The essence of good teaching is that kids should enjoy the experience and choose to participate in activity when school is

over”. Jadi maksudnya bahwa esensi dari penggajaran yang baik yaitu siswa harus dapat menikmati pengalaman menyenangkan dan memilih untuk melanjutkan keterlibatan dalam aktivitas tersebut hingga jam pelajaran berakhir. Sedangkan gaya mengajar komando merupakan gaya mengajar yang paling umum yang diterapkan oleh guru secara monoton kepada siswanya, sehingga siswa merasa bosan dan tidak senang, oleh karena itu seorang guru harus mengetahui situasi sebelum proses belajar mengajar (PBM), dalam buku karangan Metzler (2000: 23) mengemukakan “The context of the teaching situation affects how teachers develop, what skills they acquire, how they think about those skills, and what they

think the goals are for their (physical education) programs”. Maksudnya, bahwa konteks situasi pengajaran berpengaruh terhadap bagaimana guru-guru berkembang, keterampilan-keterampilan apa yang diperoleh, bagaimana guru berfikir tentang keterampilan tersebut dan tujuan-tujuan apa yang dipikirkan untuk program pengajarannya. Namun pembelajaran yang bersifat komando seringkali gagal karena tidak seiring dengan perkembangan jaman.

Gaya mengajar merupakan kerangka instruksional tentang bagaimana menyampaikan isi pelajaran kepada siswa, karna itu haruslah dirancang sedemikian rupa agar setiap indifidu memperoleh kesempatan maksimal untuk belajar. Waktu belajar yang tersedia dapat di habiskan oleh siswa untuk aktif belajar sehingga tidak akan terlihat lagi kegiatansiswa yang duduk-duduk saja, mengobrol saat guru


(16)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan, mengganggu temannya, dan tidak peduli dengan penjelasan yang diberikan gurunya. Hal ini sering terlihat didalam lapangan. Agar kejadian tersebut tidak terjadi setiap gugu dituntuk kreativitasnya dalam dalam menyusun suatu program pengajaran yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Kemampuan awal adalah kemampuan atau keterampilan yang dimiliki siswa pada saat memasuki suatu aktivitas pembelajaran. Salah satu faktor kemampuan awal adalah latar belakang siswa. Latar belakang siswa merupakan dasar bagi kegiatan belajar siswa. Setiap siswa memiliki situasi belajar, dan memiliki latar belakang yang berbeda pula dari siswa lain. Perbedaan latar belakang siswa ini mengakibatkan perbedaan keterampilan individu antara yang satu dengan yang lainnya. Tentang perbedaan ini Schmidt (1991: 255) berpendapat bahwa

“individual differences; the stable, enduring tendency for individuals to be different from each other in performance.” Artinya, perbedaan individu merupakan kecendrungan yang stabil atau permanen bagi setiap individu dalam penampilannya yang berbeda satu sama lain.

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa perolehan informasi tentang kemampuan awal yang dimiliki individu merupakan suatu informasi berharga bagi pengelolaan program pengajaran, dengan adanya informasi tentang tingkat kemampuan awal, guru dapat mengidentifikasi taraf penguasaan bahan ajar, siswa mana yang sudah menguasai dan siswa yang belum menguasai sehingga guru dapat menyesuaikan materi pelajaran dimulai pada level yang lebih rendah, sebaliknya untuk siswa yang sudah memiliki keterampilan tinggi, dapat diberikan materi pelajaran pada level yang tinggi. Dengan demikian kemajuan belajar siswa sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, fungsi dari mengidentifikasi tingkat kemampuan awal yang dimiliki siswa adalah untuk; (1) mengelompokan siswa ke dalam kelompok-kelompok yang homogen, (2) merencaanakan program, metode, dan penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai sebelum melakukan aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti gaya mengajar dan kemampuan awal siswa yang berbeda dalam konteks pembelajaran sepakbola.


(17)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salahsatunya penjaga gawang. Pemain sepakbola hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai dan kepala, kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan tangan di daerah garis hukuman penjaga gawang. Tujuan permainan sepakbola adalah pemain memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Adapun tujuan atau Sasaran menurut pendapat Midgley, (2000: 193) adalah meletakan bola di dalam gawang lawan, dan pemenangnya adalah pemasuk gol terbanyak.

Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik setiap pemain dituntut untuk menguasai teknik dasar sepakbola seperti yang kemukakan oleh Sucipto, dkk (2000: 17-30) menjelaskan bahwa teknik dasar dalam permainan sepakbola yaitu: 1) Teknik menendang (kicking), 2) Teknik menghentikan bola (stopping), 3) Teknik menggiring bola (dribbling), 4) Teknik menyundul bola (heading), 5) Teknik merampas bola (tackling), 6) Teknik melempar bola kedalam (throw-in), 7) Teknik menjaga gawang (goal keeping).

Sesuai dengan tujuan permainan sepakbola. Maka setiap pemain dituntut mampu memindahkan bola dari satu tempat ke tempat lain untuk mencapai gawang. Salah satu cara memindahkan bola ke daerah gawang tersebut adalah dengan menggunakan tungkai atau menendang. Selain untuk memindahkan bola fungsi menendang bola adalah untuk menciptakan goal. Luxbacher (1997:105) menjelaskan bahwa: “Keberhasilan menciptakan goal tergantung beberapa faktor, kemampuan untuk melakukan tembakan dengan kuat dan akurat menggunakan kedua kaki adalah faktor yang sangat penting”.

Pada kegiatan pembelajaran sepakbola selama ini masih menerapkan gaya mengajar komando. Pada gaya mengajar ini umpan balik dari guru diberikan pada siswa setelah proses belajar berakhir, sehingga pemahaman tentang latihan, kegiatan dan tindakan belajar yang dilakukan menjadi terlambat dan tidak merata pada seluruh siswa. Atas pernyataan tersebut, penulis mencoba meneliti gaya mengajar yang lainya sebagai komparasi (pembanding), yaitu gaya mengajar resiprokal. Pada gaya mengajar resiprokal, guru bertindak sebagai mediator dalam


(18)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah selama kegiatan berlangsung. Siswa diberi tugas berpasangan dalam belajar/berlatih, diberikan kesempatan untuk mengatur kecepatan dan mengatur banyaknya pengulangan (Repetisi), dan dalam memberikan penilaian formatif sebagai umpan balik pasangan masing-masing dengan mengacu pada tujuan instruksional yang ditetapkan oleh gurunya. Hal demikian tentu berpengaruh pada peningkatan pemahaman atas materi pembelajaran, yang diharapkan dapat mempercepat penguasaan keterampilan gerak yang dipelajari siswa.

Didalamnya akan meninjau pada aspek kemampuan awal siswa dikaitkan dengan pendekatan gaya mengajar resiprokal dan komando terhadap hasil belajar keterampilan teknik dasar sepakbola. Karna menurut asusmsi penelitian bahwa kemampuan motorik saja belum cukup untuk menunjang secara maksimal terhadap hasil belajar keterampilan teknik dasar sepakbola. Artinya siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi belum tentu tingkat kemampua awalnya tinggi. Sehingga peneliti berfikiran bahwa siswa yang memiliki kemampuan motorik dan kemampuan awal tinggi hasilnya akan lebih optimal.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian tertarik untuk membandingkan efektifitas pendekatan pembelajaran dengan gaya mengajar resiprokal dan komando terhadap hasil belajar keterampilan teknik dasar sepakbola dikaitkan dengan tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah yang dimiliki saat siswa ketika memulai proses penelitian atau pembelajaran, selanjutnya penulis merumuskannya dalam sebuah judul penelitian”Pengaruh Gaya Mengajar dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola di SMP Negeri 9

Bandung”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari konteks permasalahan yang peneliti ajukan, maka peneliti memberikan identifikasi masalah sebagai berikut, ruang lingkup penelitian terbatas pada gaya mengajar Resiprokal dan Komando terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola.


(19)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam permainan sepakbola terdapat beberapa keterampilan dasar, diantaranya Passing, Dribbling, Heading dan Shooting. Mengenai pentingnya penguasaan teknik dasar sepakbola, Mazzei (1998: 1 ) mengemukakan yaitu,“Your ability to control the soccer ball gives you the ability to control the game”. Maksud dari kutipan menurut Mazzei yaitu penguasaan teknik bermain oleh setiap pemain sangat lah penting. Berkaitan dengan hal tersebut, keterampilan teknik dasar atau kemampuan awal tinggi dan rendah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu, teknik dasar Passing, Dribbling, Heading dan Shooting

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut penulis merumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan sepakbola antara kelompok siswa yang diajar melalui gaya mengajar resiprokal dan komamdo? 2. Apakah terdapat interaksi antara gaya mengajar dan kemampuan awal terhadap

hasil belajar keterampilan sepakbola?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan sepakbola antara siswa yang diajar melalui gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi?

4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan sepakbola antara siswa yang diajar melalui gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan interaksi antara gaya mengajar


(20)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui perbedaan antara gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi

4. Untuk mengetahui perbedaan antara gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah

E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini bermanfat sebagai bahan kajian dalam:

a. Diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan sumbangan bahan pemikiran untuk kajian pendidikan jasmani maupun pelatihan mengenai pentingnya penggunaan metode gaya mengajar pendidikan jasmani dan pemilihan gaya mengajar yang cocok dalam menunjang peningkatan hasil belajar keterampilan sepakbola.

b. Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut bagi pengembangan belajar mengajar.

2. Secara Praktis

a. Sebagai masukan kepada guru atau, pengajar untuk menggunakan gaya mengajar yang paling efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan siswa.

b. Sebagai masukan juga kepada para pembina ekstrakurikuler dalam menerapkan suatu gaya mengajar jika dihadapkan pada siswa yang heterogen dalam upaya meningkatkan kemampuan serta prestasi anak didiknya .

F. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, ruang lingkup penelitian dibatasi pada pengaruh gaya mengajar dan kemampuan awal terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola.

Gaya mengajar yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah gaya mengajar resiprokal dan komando. Gaya mengajar resiprokal mempunyai ciri yaitu,


(21)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa diberikan kemungkinan untuk mengatur banyaknya ulangan dan kecepatan dalam melakukan gerakan guru berperan sebagai pembimbing. Sedangkan gaya mengajar komando mempunyai ciri yaitu guru sangat dominan, siswa dijadikan sebagai objek pembelajaran. Materi pembelajaran yang diberikan yaitu teknik dasar : (1) teknik menahan dan menendang bola, (2) teknik menggiring bola. (3) teknik menyundul bola, (4) teknik menendang bola ke dalam gawang.

Tes keterampilan awal diukur dengan bentuk tes atau instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan sepakbola mengacu pada buku tes pengukuran Nurhasan, (2007: 208) dan Vernon yang telah diteliti oleh (jam jam 2007: 46-47). Instrumen dimodifikasi jarak dan ukuranya di sesuaikan dengan kemampuan sampel, tes ini menggukur kecakapan dan keretampilan bermain sepakbola dan dapat digunakan untuk pengkelompokan pemain, juga dapat di pergunakan sebagai dasar pemberian nilai pendidikan olahraga tersebut.

1. Tes Sepak Bola (Passing dan stopping). 2. Tes menggiring bola (Dribbling).

3. Tes memainkan bola dengan kepala (Heading). 4. Tes menembak/menendang ke sasaran (Shooting).

Secara oprasional penelitian ini melingkupi tiga variabel, yaitu (1) variabel bebas aktif gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando. (2) variabel terikat hasil belajar keterampilan sepakbola. (3) variabel bebas atribut, berupa tingkat kemampuan awal siswa yang tinggi dan rendah.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. varibel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variable bebas, yaitu gaya mengajar dan kemampuan awal. Gaya mengajar adalah variabel aktif dan dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu gaya mengajar resiprokal dan komando. Sedangkan kemampuan awal termasuk ke dalam variabel bebas atribut dan dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah. adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan sepakbola.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa putra kelas VII di SMP Negeri 9 Bandung berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik rendom assignment, sehingga diambil


(22)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebanyak 40 orang yang dijadikan sampel, sebagai kebutuhan dalam penelitian ini. Kemudian penulis membagi ke 40 orang tersebut berdasarkan pendapat Verducci (1980: 176), yaitu 50 % kelompok tinggi dan 50 % kelompok rendah. Dengan demikian dalam setiap kelompok gaya mengajar terdapat 20 orang siswa yang kemampuan awalnya tinggi dan rendah.

G. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi penafsiran yang keliru, maka penulis paparkan secara lebih oprasional menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Gaya mengajar, Menurut Lutan (1999: 29) gaya mengajar (teaching style) sama dengan strategi mengajar (teaching strategy), yakni siasat untuk menggiatkan partisipasi siswa dalam melaksanakan tugas-tugas ajar”.

2. Kemampuan awal, Menurut Schmidt (1991: 255) berpendapat bahwa

“individual differences; the stable, enduring tendency for individuals to be different from each other in performance.” Artinya, perbedaan individu merupakan kecendrungan yang stabil atau permanen bagi setiap individu dalam penampilannya yang berbeda satu sama lain.

3. Hasil belajar. Menurut Lutan (1988), yaitu “perubahan prilaku yang terjadi sebagai akibat kegiatan belajar, dari kegiatan yang tidak terbiasa atau yang sifatnya baru bagi seseorang atau sekelompok subjek”.

4. Keterampilan. Menurut Lutan (1992: 95) yaitu “ sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh, juga dapat dinyatakan untuk menggambarkan tingkat kemahiran seseorang dalam melakukan tugas”.

5. Teknik dasar, Menurut wiguna (2002: 2) yaitu “teknik dasar adalah kemampuan untuk melakukan gerkan-gerakan atau melakukan suatu gerakan yang tidak terlepas sama sekali dari satu olahraga permainan.

6. Sepakbola, Menurut Luxbacher, Joseph A. (2004: 89) dapat jelaskan sebagai berikut:

1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari : a. Lari cepat dan mengubah arah.


(23)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Melompat dan meloncat.

c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan. d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.

2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari : a. Mengenal bola.

b. Menendang bola (shooting).

c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola. d. Menggiring bola (dribbling).

e. Menyundul bola (heading). f. Melempar bola (throwing). g. Gerak tipu dengan bola. h. Merampas atau merebut bola.


(24)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

a. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metoda experimen. Penggunaan metode experimen ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui hasil yang akan diujicobakan, sehingga hubungan sebab akibat antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya akan menjawab masalah penelitian yang diajukan. Seperti yang diajukan Arikunto (2002: 3) sebagai berikut:

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

b. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Digunakan desain faktorial tersebut karena eksperimen dalam penelitian ini melibatkan dua variabel independen (Metode gaya mengajar, dan kemampuan awal) yang masing-masing terdiri dari dua taraf. Metode gaya mengajar (resiprokal dan komando) dan kemampuan awal (tinggi dan rendah). Penentuan desain faktorial 2 x 2 ini merujuk pada Kerlinger (1990: 390 - 420) seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian (Kerlinger, 1990: 390 - 420)

Gaya Mengajar (A) Kemampuan awal (B)

Resiprokal (Al)

Komando (A2)

Tinggi (Bl) A1B1 A2B1

Rendah (B2) A1B2 A2B2


(25)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

A = Gaya pembelajaran dibagi menjadi dua klasifikasi Al = Gaya mengajar Resiprokal

A2 = Gaya mcngajar Komando

B = Tingkat kemampuan awal dibagi menjadi dua klasifikasi Bl = Tingkat kemampuan awal tinggi

B2 = Tingkat kemampuan awal rendah

�A1Bl = Kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal.

�A2B1 = Kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi yang diajar dengan gaya mengajar komando.

�A1B2 = Kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal rendah yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal.

�A2B2 = Kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal rendah yang diajar dengan gaya mengajar kemando.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini secara operasional terdiri dari variabel bebas (independen), variabel atribut, dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas adalah variabel yang diberi perlakuan, yaitu gaya mengajar, yang terdiri; (a) gaya mengajar resiprokal, dan (b) gaya mengajar komando. Variabel atribut (variabel bebas sekunder yang tidak dimanipulasi) adalah kemampuan awal siswa, yang terdiri dari; (a) kemampuan awal tinggi, dan (b) kemampuan awal rendah. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar keterampilan sepakbola.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi merupakan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Untuk lebih jelasnya Sujana (1996: 9) mengemukakan sebagai berikut: “ Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung, maupun pengukuran, kuantitatif dan kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas”. Selanjutnya Arikunto (1996: 102) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek


(26)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian”. Dari uraian tersebut, maka untuk kebutuhan dalam penelitian ini, penulis menentukan populasi adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 9 Bandung yang menggikuti extrakuliluler sepakbola yang berjumlah 60 siswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Adapun pernyataan yang diungkapkan Arikunto (2006:134), tentang penentuan sampel penelitian dikatakan bahwa:

Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar persentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subyek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subyek dalam populasi.

Dari penjelasan tersebut, dapat digambarkan bahwa banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian tidak selalu menghasilkan penelitian yang baik karena hal tersebut tergantung dari sifat-sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada subyek penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VII di sekolah SMP Negeri 9 Bandung yang menggikuti extrakuliluler sepakbola yang berjumlah 60 siswa. Teknik pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan cara rendom assignment.

Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis menentukan sampel dengan cara mencari informasi mengenai karakteristik populasi yang sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian dan subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang dibutuhkan peneliti dan dianggap mewakili populasi.

Selanjutnya untuk penggumpulan data penelitian melakukan langkah-langkah sebagai berikut:


(27)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Secara rendom ditetapkan 40 orang sempel dengan menggunakan teknik rendom assignment.

2. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik rendom assignment, ditetapkan 40 orang dari 60 siswa diambil sebagai sampel sesuai dengan ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik, yaitu siswa yang mengetahui teknik dasar passing, dribbling, heading dan shooting.

3. Selanjutnya terhadap 40 orang siswa tersebut dilakukan tes awal, yaitu untuk memper oleh tingkat keterampilan awal tinggi dan rendah terhadap masing-masing siswa.

4. Setelah mendapatkan data tersebut, peneliti membuat daftar ranking dari pertama hingga akhir dan mendata dari yang tertinggi dan terrendah.

5. Kemudian penulis membagi ke 40 orang tersebut berdasarkan pendapat Verducci (1980: 176), yaitu 50% kelompok tinggi dan 50% kelompok rendah. Dengan demikian dalam setiap kelompok gaya mengajar terdapat 20 orang siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan rendah. Selanjutnya dibagi kelompok ditentukan perlakuan yang menggunakan gaya mengajar resiprokal 10 orang, yaitu dua kelompok (tinggi dan rendah), dan untuk gaya mengajar komando 10 orang, yaitu dua kelompok (tinggi dan rendah). mengdistribusikan siswa-siswanya dengan cara dari hasil rengking yang bernomor ganjil diajar dengan gaya resiprokal dan yang bernomor genap diajar dengan gaya komando. Berikut pembagian sampel ke dalam dua kelompok penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Pembagian Kelompok Penelitian

Gaya Mengajar (A)

Kemampuan Awal (B)

Resiprokal A1

Komando

A2 Jumlah

TINGGI B1 10 10 20

RENDAH B2 10 10 20


(28)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan hasil belajar keterampilan sepakbola mengacu pada buku tes pengukuran Nurhasan, (2007: 208) dan buku Vernon (2007: 46-47). Tes ini menggukur kecakapan dan keretampilan bermain sepakbola. Dari kedua buku tersebut peneliti memodifikasi instrumen, karena tes penggukur yang di buat Nurhasan dan Vernon. ditujukan untuk mahasiswa (dewasa) maka untuk kepentingan penelitian penulis diadakan modivikasi tes penggukuran agar sesuai dengan sampel eksperimennya yaitu (siswa SMP 12-13 th), dengan mengubah jarak sasaran, media alat sasaran dan keteria testi, untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola.

1. Tes Sepak Bola (Passing dan stopping)

Tujuan : “menggukur keterampilan dan gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola”.

Alat yang digunakan : 1. Bola 2 buah. 2. Stop Watch.

3. Bangku Swedia atau meja sekolah 1 buah. 4. Kapur atau cat untuk garis tanda.

Petunjuk Pelaksanaan :

1. Testee berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 1,5 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak ataupun sebaliknya.

2. Pada aba-aba “Ya” testee mulai menyepak bola ke papan/sasaran dan menahanya kembali dengan kaki kanan maupun sebaliknya di belakang garis tembak yang akan menyepak bola berikutnya.


(29)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Apabila bola keluar dari daerah sepakan, maka testee menggunakan bola cadanggan yang telah di sediakan.

Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila :

1. Bola ditahan di depan garis sepak yang akan menyepak bola. 2. Tidak menahan bola dan menyepak bola terus menerus. Cara Menskor :

1. Jumlah menyepak dan menahan bola yang sah, selama 30 detik. 2. Hitung 1, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola yang sah. Agar lebih jelas lihat Gambar 3.1.

Gambar 3. 1

Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola (Vernon, 2007: 46-47)

2. Tes memainkan bola dengan kepala (Heading)

Tujuan: Mengukur keterampilan dan gerak kepala serta keseimbangan anggota badan dalam memainkan bola.

Alat yang digunakan : 1. Bola.

2. Stop Watch. Petunjuk pelaksanaan :

1. Pada aba-aba “ya” testee berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan tangannya.

Papan pantul

pap

an p

antu

l

Daerah Tendangga

n 1,5 M


(30)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pada aba-aba “ya” testee melempar bola ke atas kepalanya dan kemudian memainkan bola tersebut dengan dahi.

3. Lakukan kegiatan ini ditempat selama 30 detik.

4. Apabila bola jatuh, maka testee mengambil bola itu dan memainkanya kembali di tempat bola tersebut diambil.

Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila : 1. Testee memainkan bola tidak dengan dahi.

2. Dalam memainkan bola, testee berpindah-pindah tempat. Cara menskor :

1. Skor adalah jumlah bola yang dimainkan dengan dahi yang sah (benar), selama 30 detik. Agar lebih jelas lihat Gambar 3.2.

Gambar 3. 2

Diagram Tes Memainkan Bola Dengan Dahi (Kepala) (Nurhasan, 2007: 210)

3. Tes menggiring bola (Dribbling)

Tujuan : Menggukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.

Alat yang digunakan : 1. Bola.

2. Stop Watch.

3. 6 buah rintangan ( tongkat/Corong). 4. Tiang bendera.

5. Kapur.


(31)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Sebelum melakukan tes, testee berdiri dengan bola di belakang garis start. Setelah aba-aba “ya”, testee menggiring bola mulai ke arah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finish. 2. Salah arah dalam menggiring bola, ia harus mrmperbaikinya tanpa

menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula stop watch tetap jalan.

3. Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kaki kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

4. Testee diberikan kesempatan dua kali. Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila :

1. Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja

2. Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arahan panah atau tidak melewati rintangan.

3. Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola. Cara mensekor :

1. Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “ya” sampai melewati garis finish. Waktu dicatat yang terbaik dari dua kali percobaan tersebut merupakan perolehan skor testee. Agar lebih jelas lihat gambar 3.3 dihalaman berikut.

3 M


(32)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 3

Diagram Tes Menggiring Bola (Nurhasan, 2007: 212)

4. Tes menembak/menendang ke sasaran (Shooting)

Tujuan : Menggukur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam menyepak bola ke sasaran.

Alat yang digunakan : 1. Bola.

2. Stop Watch. 3. Gawang. 4. Nomor-nomor. 5. Tali.

Petunjuk Pelaksanaan :

1. Testee berdiri di belakang bola yang diletakan pada sebuah titik berjarak 11 m di depan gawang/sasaran (penalti).

2. Tidak ada aba-aba dari testee.

3. Pada saat kaki testee mulai mendorong bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai/kena sasaran.

4. Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan. Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila :

1. Bola keluar dari daerah sasaran.

Menempatkan bola tidak pada jarak 11 dari sasaran. Cara Menskor :

1. Jumlah sekor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan.Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut. Agar lebih jelasnya lihat Gambar 3.4.


(33)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 M Gambar 3. 4

Diagram Lapangan Tes Menembak Bola ke Sasaran (Nurhasan, 2007: 214)

E. Uji Coba Instrumen

Agar diperoleh hasil penelitian yang akurat dibutuhkan instrumen yang memenuhi syarat, yaitu validitas dan reliabilitas tes.

1.Validitas instrumen

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk. Menurut Maksum (2012; 112) pada dasarnya validitas konstruk “sejauh mana suatu alat ukur memiliki kejelasan dimensi, konsep atau dasar teoretis. Untuk dapat melakukan validitas konstruk, suatu tes perlu diujicobakan di lapangan.

Untuk mengetahui apakah instrumen dan substansi yang akan dikur telah mewakili muatan yang akan diukur, maka perlu dilakukan validasi yaitu melakukan penghitungan validitas instrumen menggunakan teknik signifikasi daya pembeda pada taraf kepereayaan ∝ = 0,05.

Hasil validitas instrumen keterampilan sepakbola yaitu: 1. Tes Sepak Bola (Passing dan stopping)

Tes passing dan stoping menggunakan media dua papan pantul, memiliki validitas tes 0,69.

2. Tes memainkan bola dengan kepala (Heading) Tes Heading, memiliki validitas tes 0,52.


(34)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tes menggiring bola (Dribbling)

Tes Dribbling, memiliki validitas tes 0,89. 4. Tes menembak/menendang ke sasaran (Shooting)

Tes Shooting, memiliki validitas tes 0,52.

2. Reliabilitas instrumen

Menurut pendapat Safrit (1986: 130) bahwa " reliabilitas instrumen menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama”. Artinya, suatu tes dikatakan reliabel jika setiap pengukurarmya yang dilakukan akan memberikan hasil yang konsisten atau stabil. Upaya yang dilakukan untuk melihat reliabilitas tes, yaitu mengadakan penghitungan korelasi antara tes pertama dengan pengulangarmya (test re-test).

Hasil relibilitas instrumen keterampilan sepakbola yaitu: 1. Tes Sepak Bola (Passing dan stopping)

Tes passing dan stoping menggunakan media dua papan pantul, memiliki relibilitas tes 0,81.

2. Tes memainkan bola dengan kepala (Heading) Tes Heading, memiliki relibilitas tes 0,68. 3. Tes menggiring bola (Dribbling)

Tes Dribbling, memiliki relibilitas tes 0,22. 4. Tes menembak/menendang ke sasaran (Shooting)

Tes Shooting, memiliki dan relibilitas tes 0,68.

F. Langkah-langkah Penelitian

1. Populasi penelitian, yaitu siswa SMP Negeri 9 bandung klas VII yang menggikuti extrakulikuler sepakbola 60 orang.

2. Secara rendom assignment menetapkan sempel berjumlah 40 orang.

3. Mengadakan tes kemampuan awal, untuk menggetahui kemampuan awal tinggi dan rendah.

4. Pembagian kelompok menggunakan pendapat Verducci (1980: 176), yaitu 50% kelompok tinggi dan 50 % kelompok rendah.


(35)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Mengadakan perlakuan, yaitu menggunakan gaya mengajar resiprokal dan komando selama 16 pertemuan atau 2 bulan.

6. Setelah perlakuan diberikan, diadakan tes akhir untuk melihat pengaruh penggunaan gaya mengajar dan kemampuan awal terhadap hasil keterampilan sepakbola.

7. Dari data yang diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis. 8. Membuat laporan akhir hasil penelitian.

Agar lebih jelas, Langkah-langkah penelitian yang penulis tempuh dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5

Langkah-langkah penelitian

G. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung. Penelitian dilaksanakan di lapang pamoyanan YPI dan lapang lokomotif. Waktu penelitian dilakukan dua bulan jumlah pertemuan perlakuannya adalah 16 kali, lalu

POPULASI

Tes Awal

Kelompok A Gaya Mengajar

Resiprokal

Sampel

Kelompok B Gaya Mengajar

Komando

Tes akhir

Kesimpulan Pengolahan data


(36)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes awal dan, tes akhir dalam setiap pertemuan perlakuan waktunya adalah 2 x 45 menit (90 menit).

Lamanya perlakuan pada penelitian ini adalah 6 minggu, pada bulan September s/d November 2013. Perlakuan dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler dengan masing-masing kelompok sebanyak 16 kali frekuensi perlakuan 3 kali dalam satu minggu yaitu hari senin, selasa, dan sabtu.

Sedangkan data diambil 3 kali pertemuan untuk pengambilan tes awal (pre-test) dan tes akhir (pos-ttest) 3 kali pertemuan, jumlah pertermuan untuk perlakuan (treatment) adalah 16 kali pertemuan. Mengenai jumlah perlakuan ini penulis mengacu pada pendapat Yudiana (2010: 128) yang mengemukakan bahwa “proses pemberian perlakuan pada pelaksanaan penelitian secara intensif sejumlah 16 pertemuan pembelajaran.” Dengan demikian jumlah pertemuan untuk perlakuan pembelajaran sebanyak 16 kali penulis rasa bisa dilakukan dalam penelitian ini. Agar lebih terarah dalam memberikan perlakuan selama pelaksanaan penelitian, dalam hal ini penulis membuat rancangan yaitu: 1) Rancangan jadwal pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan pada Tabel 3.3, 2) Program pembelajaran sepakbola dengan gaya menggajar komando dan resiprokal pada Tabel 3.4. 3) Perbedaan oprasional pembelajaran antara gaya menggajar komando dan resiprokal pada Tabel 3.5. 4) Agar lebih terarah penulis membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perlakuan atau eksperimen pada sampel secara lebih rinci.

Tabel 3.3.

Jadwal dan Waktu Penelitian

No

Bulan Minggu Pertemuan ke

September s/d November

3 4 1 2 3 4 5

2&3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1&4

1 Tes Awal

Sepakbola X

2

Perlakuan komando &

resiprokal

X X X X X X X X X X X X X X X

3 Tes Akhir


(37)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4.

Program pembelajaran sepakbola dengan gaya menggajar Komando dan Resiprokal

Gaya Menggajar Komando Gaya Menggajar Resiprokal Perte muan Materi/ Fokus Pembelajaran Perte muan Materi/ Fokus Pembelajaran 1-2 3-5

6 – 8

9 – 11

12 – 14

15 – 16

- Tes awal keterampilan sepakbola Passing, stopping,

Heading, Dribbling, dan Shooting

- Melakukan gerak dasar sepakbola setatis dan dinamis dengan temannya di tempat 5 menit, dengan aba-aba dan pengawasan pembina/guru. - Melakukan pembelajaran

sepakbola dengan jarak sekitar 2 meter. Dan Siswa saling berhadapan. dengan pola 4 - 1.1 dan diawasi oleh pembina/guru.

- Melakukan pembelajaran sepakbola dengan pola persegi empat, dan pola yang di arahkan oleh pembina/guru dan dikoreksi

- Melakukan pembelajaran sepakbola dengan pola yang di arahkan oleh pembina/guru dan dikoreksi.

- Tes Akhir ( keterampilan sepakbola )

1-2

3 - 5

6 – 8

9 – 11

12 – 14

15 – 16

- Tes awal keterampilan sepakbola Passing, stopping,

Heading, Dribbling, dan Shooting

- Melakukan gerak dasar sepakbola dengan temannya di tempat (setatis, dan dinamis), sesuai dengan pengarahan Pembina/guru, - Melakukan pembelajaran

sepakbola dengan jarak sekitar 2 meter. Dan Siswa saling berhadapan. dengan pola 4 - 1.1 dan diawasi oleh pengamat/siswa secara bergantian.

- Melakukan pembelajaran sepakbola dengan pola persegi empat, dan pola yang di arahkan oleh pembina dan pengamat secara bergantian saling mengkoreksi. - Melakukan pembelajaran

sepakbola dengan pola dan di amati oleh pengamat secara bergantian.

- Tes Akhir ( keterampilan sepakbola )

Tabel 3.5

Perbedaan oprasional pembelajaran antara gaya menggajar Komando dan Resiprokal

Bagian Pembelajaran

Gaya Menggajar

Resipokal Komando

Guru

1. Memimpin berdo’a dan cek siswa.

Guru

1. Memimpin berdo’a dan cek siswa.


(38)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pendahuluan

2. Mengarahkan Pemanasan. 3. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

4. Menjelaskan dan memberikan tugas gerak dan polanya ( dimana mempelajarinya, dengan siapa ).

5. Cek pemahaman teknik dasar sepakbola yang harus

dilakukan. Dan mengajukan pertantaan.

Siswa 1. Berdo’a

2. Melakukan pemanasan 3. Mendengarkan dan menanya

apabila belum memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan gurunya. 4. Menyimak dan bertanya

apabila tidak mengerti tugas gerak dan pola yang harus dilakukan selama PBM. 5. Menjawab pertanyaan yang

diajukan guru

2. Mengarahkan Pemanasan. 3. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

4. Menjelaskan dan memberikan tugas gerak dan polanya ( dimana mempelajarinya, dengan siapa ).

5. Cek pemahaman teknik dasar sepakbola yang harus

dilakukan. Dan mengajukan pertantaan.

Siswa 1. Berdo’a

2. Melakukan pemanasan 3. Mendengarkan dan menanya

apabila belum memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan gurunya. 4. Menyimak dan bertanya

apabila tidak mengerti tugas gerak dan pola yang harus dilakukan selama PBM. 5. Menjawab pertanyaan yang

diajukan guru

Inti

- Melakukan gerak dasar sepakbola dengan temannya di tempat (setatis, dan dinamis), sesuai dengan pengarahan Pembina/guru,

 Pelaku

1. Melakukan seluruh tugas yang telah dijelaskan sebelumnya. 2. Jika memiliki kesulitan,

tanyakan kepada pasangan yang berperan sebagai pengamat.

3. Menerima umpan balik yang diberikan pengamat.

 Pengamat

1. Memperhatikan tugas gerak yang dilakukan pelaku dan membandingkannya dengan kriteria, gambar, dan contoh yang guru berikan pada awal pertemuan.

2. Memberikan umpan balik, koreksi, dan menunjukan kesalahan apabila pelaku melakukannya.

- Melakukan gerak dasar sepakbola setatis dan dinamis dengan temannya di tempat 5 menit, dengan aba-aba dan pengawasan pembina/guru. - Siswa melakukan berbagai

gerakan secara berulang-ulang sesuai yang dicontohkan guru sampai dianggap benar. - Apabila siswa melakukan

gerakan yang tidak sesuai dengan keteria guru langsung mengkoreksi.


(39)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Jika tidak dapat menjawab /

memecahkan tentang kesalahan pelaku,

konsultasikan kepada guru. 4. Setelah pelaku selesai

melakukan latihan lalu berganti peran

Penutup

Koreksi umum dan mengingatkan untuk pertemuan berikutnya dan Pendinginan atau penenangan. Berdo’a

Koreksi umum dan mengingatkan untuk pertemuan berikutnya dan Pendinginan atau penenangan. Berdo’a.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMP Negeri 9 Bandung. Mata Pelajaran : Sepakbola

Kelas : VII ( Tujuh ) Semester : 1 ( Satu )

Standar Kompetensi :Memperaktekan gerak dasar Passin dan stopping, dribbling, heading, shooting dalam bentuk sederhana dalam permainan sepakbola.

Kompetensi Dasar :Mempraktikkan keterampilan bermain Passin dan stopping, dribbling, heading, shooting dalam permainan sepakbola. Indikator : 1. Siswa melakukan teknik dasar Passing dan stopping,

dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki

bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.

2. Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit. ( 3 Pertemuan ) A. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat melakukan teknik dasar Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.

2. Siswa dapat melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan


(40)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkelompok menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.

B. Materi Pembelajaran :

Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting dalam permainan sepakbola.

C. Metode Pembelajaran :

 Command Teaching Style (Gaya Mengajar Komando) dan Reciprokal Teaching Style (Gaya Mengajar Resiprokal)

Drill Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting secara dinamis dan statis

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 sampai 3

1.Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

 Berbaris, berdoa, apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran.

 Pemanasan secara umum

 Berlari mengelilingi lapangan sepakbola

 Pemanasan khusus sepakbola dalam bentuk permainan 2.Kegiatan Inti (80 menit) Gaya Mengajar Komando

*Guru Sebagai Pembimbing dan Mengkoreksi Siswa*

Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.

Melakukan latihan teknik dasar Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.

 Penjelasan cara melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.  Melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar Passing dan

stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.


(41)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Kegiatan Inti (80 menit) Gaya Mengajar Resiprokal

*Guru Sebagai Pembimbing Siswa*

1. SISWA ( PELAKAU )

Melakukan latihan teknik dasar Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki yang telah dijelaskan sebelumnya

Melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar Passing dan stopping, dribbling, heading, shooting berpasangan dan berkelompok menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki yang telah dijelaskan sebelumnya

 Jika mengalami kesulitan, tanyakan kepada pasangan yang berperan sebagai pengamat.

 Menerima umpan balik yang diberikan oleh pengamat. 2. SISWA ( PENGAMAT )

 Memperhatikan tugas gerak yang dilakukan pelaku dan membandingkan dengan kriteria, gambar, dan contoh yang diperagakan guru pada awal pertemuan.

 Memberikan umpan balik, koreksi, dan menunjukan kesalahan apabila pelaku melakukannya.

 Jika tidak dapat memecahkan tentang kesalahan pelaku, konsultasikan langsung kepada pembimbing/guru.

 Setelah pelaku selesai melakukan latihan, lalu berganti peran. 4. Kegiatan Penutup (10 menit)

 Pendinginan (colling down)

 Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah dipelajari

 Berbaris dan berdoa 5. Sumber Belajar

 Dini Rosdiani,M.Pd (2013) Perencanaan Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta,CV

 Mielke, Danny (2007), Dasar-Dasar Sepak Bola, Eastern Oregon University, PT.Intan Sejati.


(42)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Pengolahan dan Analisis Data

Dalam melakukan pengolahan dan analisis data penelitian, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:

1. Uji Coba instrumen

Sebelum melakukan pengolahan dan analisis data, terlebih dahulu mengadakan uji coba instrumen yang akan digunakan sebagai alat ukur, yaitu mengadakan penghitungan validitas dan relibilitas tes.

a. Penghitungan validitas. Menggunakan pendekatan signifikansi daya pembeda uji “t” dengan batas kritis nilai

t

tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk =

(

n

1 +

n

2 -2 ), jika :

t

hitung ≥ ttabel maka perbedaan tersebut signifikan, artinya valid, atau.

t

hitung ˂ dari ttabel maka perbedaan tersebut tidak signifikan, artinya tidak valid.

b. Penghitungan reliabilitas. Menggunakan pendekatan korelasional, yaitu mengkorelasikan hasil tes pertama dengan pengulangannya (test re-test). 2. Menganalisis data.

Setelah data keterampilan sepakbola terkumpul, langkah selanjumya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut menggunakan pendekatan statistika. Langkah-langkah pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut:

1. Data tes hasil belajar keterampilan sepakbola yang telah terkumpul diolah dan dianalisis dengan statistik, antara lain dilakukan penghitungan nilai rata-rata, standar deviasi dan pengujian persyaratan normalitas dari distribusi skor dengan menggunakan Uji Liliefors.

2. Melakukan pengujian homogenitas beberapa varians dengan menggunakan uji Bartlett. Tujuan uji homogenitas data ini adalah untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh berasal dari sampel yang homogen atau tidak.

3. Melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis varians factorial (ANOVA) dua arah pada taraf signifikansi α= 0,05 dan jika terdapat


(43)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interaksi maka dilanjutkan dengan Uji Tukey. Dengan demikian hipotesis statistic yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ho : µA1 = µA2

Hi : µA1 > µA2

2. Ho : Interaksi A x B = µA2 Hi : Interaksi A x B ≠ µA2

3. Ho : µA1B1 = µA2B1

Hi : µA1B1 > µA2B1

4. Ho : µA1B2 = µA2B2

Hi : µA1B2 > µA2B2

4. Analisis dan Deskripsi Data

Dalam analisis dan deskripsi data yang dilakukan adalah menganalisa serta mendeskripsikan angka-angka yang ada dari hasil penghitungan statistic. Selain itu, analisis didasarkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari penghitungan.

Keterangan

�A1Bl = Kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal.

�A2B1 = Kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi yang diajar dengan gaya mengajar komando.

�A1B2 = Kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal rendah yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal.

�A2B2 = Kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal rendah yang diajar dengan gaya mengajar kemando.


(1)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hsil pengolahan data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar keterampilan sepakbola antara siswa yang diajar melalui gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando.

2. Tida terdapat interaksi antara gaya mengajar dan kemampuan awal terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan sepakbola kelompok siswa yang memiliki keterampilan tinggi dan diajar dengan gaya mengajar komando lebih baik dari pada kelompok siswa yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal.

4. Terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan sepakbola kelompok siswa yang memiliki keterampilan rendah yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal lebih baik dari pada kelompok siswa yang diajar dengan gaya mengajar komando.

Implikasi

Implikasi yang dibahas meliputi: Pertama. Implikasi penelitian berdampak secara teoritis; Kedua. Implikasi hasil penelitian terhadap penelitian terhadap penerapan praktis.

1. Implikasi penelitian berdampak secara teoritis

a. Gaya mengajar komando selama ini sering dan banyak digunakan oleh

para guru pendidikan jasmanai, tetapi berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa gaya mengajar resiprokal sama baiknya juga,


(2)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan demikian gaya menggajar resiprokal dan gaya menggajar

komando dalam pelaksanaan pembelajarannya memberikan

kesempatan yang sama kepada siswa. Jadi kedua gaya tersebut

merupakan aternatip strategi pembelajaran yang dapat

dipertimbangkan untuk digunakan dalam kegiatan proses belajar menggajar.

b. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satu faktor yang memberikan sumbangsih terhadap pencapaian hasil belajar yang tinggi yaitu menerapkan invetigasi ilmiah lebih lanjut yang akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap pencapaian hasil belajar dan juga pembinaan prestasi cabang olahraga, karena itu berbagai penelitian tentang belajar teknik, metode, dan strategi pembelajaran suatu cabang olahraga akan membantu guru atau pelatih dalam mengembangkan kemampuannya yang dimiliki.

c. Dalam proses belajar mengajar, guru atau pelatih diharuskan untuk membuat suatu program kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, sehingga potensi siswa yang telah dimiliki, misalnya kemampuan awal siswa dapat benar-benar direalisasikan kedalam bentuk aktivitas siswa yang efektif dan lebih produktif, untuk itu guru atau pelatih harus mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Implikasi hasil penelitian capaian hasil belajaterhadap penerapan praktis

a. Peraktek hendaknya dilakanakan dalam kondisi yang menguntungkan

antara lain dengan memperhatikan kesiapan siswa dalam dalam menjalankan aktivitas, hal ini akan mendukung kelancaran peroses mengajar sehingga proses belajar menjadi efektif.

b. Demontrasi pendahuluan yang ditampilkan oleh guru atau pelatih dapat membantu proses penggabungan suatu gerakan, guru atau pelatih


(3)

Mochamad Iman Setiawahyu, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu memberikan demontrasi gerak yang baik adalah suatu hal yang teramat penting.

c. Guru atau pelatih harus mampu menyikapi perubahan perilaku yang terjadi sebagai bahan perencanaan program pengajaran selanjutnya. d. Perlu adanya penilaian secaraberkelanjutan atau berkala, yaitu

sebelum, selama, dan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Oleh karena kesalahan motorik yang tidak segera diperbaiki akan terekam dalam ingatan, sehingga sulit untuk diperbaiki.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah membuktikan bahwa penggunaan gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando memberikan pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola, maka disarankan untuk menggunakan gaya mengajar resipokal dan komando di dalam pembelajaran keterampilan sepakbola. Kebiasaan guru/pelatih olahraga untuk mendidik anak didiknya melakukan gerakan-gerakan yang dikontrol secara diatur sepenuhnya oleh guru seperti halnya dalam gaya mengajar komando, hendaknya dihindari karena pembelajaran menjadi tidak efektif dan siswa harus diberi keleluasaan untuk kereatif dan aktif saat belajar keterampilan sepakbola.

Dianjurkan kepada peneliti lain yang berminat melakukan penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan beberapa variasi, misalnya pemanfaatan populasi yang berbeda dari segi usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin dengan menggunakan metode gaya mengajar yang selain resiprokal dan komando.


(4)

84

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2002), Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Ke XII, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Adang Suherman. (1996). Pedagogi Olahraga. Bandung 1 FPOK IKIP Bandung. Fraenkel, JR,. Wallen, NE. (1993). How To Design and Evaluate Research in

Education. USA: McGraw Hill, Inc.

Gifford, Clive, (2007), Keterampilan Sepak Bola, Yogyakarta, PT Citra Aji Parama.

Harsono, (1988). Coaching Dan Apek-Aspek Psikologis Dalam Coaching, Jakarta, CV Tambak Kusuma.

Joseph, Luxbacher (1997) Sepak Bola. Alih bahasa agusta wibawa. Pt. Raja gravindo persada.

Kosasih (1985), Olahraga Teknik dan Program Latihan, Jakarta: Akademika Pressindo C.V.

Kerlinger, Fred N., (1990), Asas-Asas Penelitian Behavioral, Edisi Bahasa Indonesia, Bulaksumur, Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Lutan, Rusli, (1988), Belajar Keterampilan Motorik; Pengantar, Teori, dan

Metode, Jakarta: Depdikbud, P2LPTK.

(1990), “Belajar Keterampilan Motorik; Beberapa Perinsip”, makalah, Bandung: Penataran Pelatih Bola Voli Tingkat Nasional 23 September s/d Oktober 1990.

Mukholid, Agus (2007), Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan, Surakarta : PT Ghalia Indonesia Printing.

Metzler, Michael W., (2000), instructional Models for Physical Education, Allyn and Bacon, A. Pearson Educational Company.

Mosston, Muska (1981), Teaching Physical Education, 2 nd Edition, Colombus, Ohio: Charles E. Merril Publishing, A Bell & Howell Co.

Mielke, Danny (2007), Dasar-Dasar Sepak Bola, Eastern Oregon University, PT. Intan Sejati.

Magill, R.A. (1985) Motor Learning ; concepts and application, lowa : Wm.C. Brown Publisher.


(5)

85

Midgley Rud (2000), Ensiklopedi Olahraga, Semarang, Effhar Offset.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Nurhasan.Cholil (2007) Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Nasution, (1987), Didaktik: Asas-Asas Mengajar, Bandung: Jemmars.

Pasaribu, I.L., dan Simanjuntak, B., (1983), Proses Belajar Mengajar, Edisi Ke 2, Bandung: Tarsito.

Rahantoknam, (1988), Belajar Motorik; teori dan Aplikasinya dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Jakarta: Dirjen. Dikti. Depdikbud.

Safrit. And Margaret,T.S (1986) Introduction to Measurement in Physical

Education and Exercise Science, St. Louise, Missouri : Mosby College

Publishing Co.

Sucipto, dkk (2000) Sepak Bola, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setrata D-III. Depdiknas.

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Edisi ke 6, Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Slameto, (1991) Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Schmidt, Richard A., (1991). Motor Leaming and Performance. From Principles to practice, Campaign, Illinois: Human Kinetics Books.

Sukintaka, (1979), “ Kajian Masa Depan Penjas dan Olahraga; Arah Pembangunan pada Abad 21”, Makalah, Bandung: konferensi Nasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga, IKIP Bandung, 22-23 September 1997.

Supandi dan seba, Lauren, (1991), “ Strategi Belajar Mengajar Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan”, Diklat, Jakarta: Depdikbud.


(6)

86

Tinning, Richard, (1987), Improving Teaching in Physical Education, Deakin University, Australia; Brown Prior Anderson Pty.Ltd.

Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI.

Vernon N. Crew , Measurment Concept in Physical Education St Louis : The C.V. Mosby Company.

Verducci, and Frank, M (1989). Measurment Concept in Physical Education.St Louis : The C.V. Mosby Company.


Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA.

0 1 72

PENGARUH PENERAPAN GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLA VOLI.

0 3 69

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemampuan Awal Siswa Dalam Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Di S

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemampuan Awal Siswa Dalam Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Di SMP N 2 Gatak.

0 2 5

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemampuan Awal Siswa Dalam Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Di S

0 2 15

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET : Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMP Negeri 1 Cibadak.

0 3 47

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOMPETITIF TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET : Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMP Negeri 1 Cimanggung Kab. Sumedang.

0 2 45

Perbandingan Pengaruh Gaya Mengajar Resiprokal dan Komando Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai. (Studi Eksperimen Pada Siswa Putra SMP N 14 Berau Kalimantan Timur).

0 2 3

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA: Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMP Negeri 9 Bandung - repository UPI T POR 1101569 Title

0 0 3