ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN.
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPIPS: 4390/UN.40.2.5.3/PL/2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN
(Survey Penelitian pada K
onsumen De’Tuik Resto and Resort)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Oleh
Hilda Mumtazah Nisa NIM. 1009000
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN
(SURVEY PENELITIAN PADA KONSUMEN DE’TUIK RESTO AND RESORT)
Oleh :
Hilda Mumtazah Nisa
Sebuah skripsi yang diajukan memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Hilda Mumtazah Nisa 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2015
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
(3)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
Analisis Meal Experience Terhadap Kepuasan Konsumen
pada De’Tuik Resto and Resort Bandung
Skripsi disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
(Dr. Hj. Ratih Hurriyati MP) NIP. 19680225.199301.2.001
Pembimbing II
(Christian Helmy Rumayar S.Sos. MM.Par)
NIP. 1969.1228.200212.1.001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering
(Agus Sudono SE, MM) NIP. 19820508.200812.1.002
Penanggung Jawab Yuridis
(Hilda Mumtazah Nisa) NIM. 1009000
(4)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... ... i
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR TABEL... xi
BAB I PENDAHULUAN... .. 1
1.1Latar Belakang Masalah... 1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah... 7
1.3Tujuan Penelitian ………... 7
1.4Kegunaan Penelitian……….... 8
a. Kegunaan Ilmiah ... 8
b. Kegunaan Praktis ... 8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS... .. 9
2.1Pariwisata ... 9
2.2 Restoran……… . 9
2.2.1 Macam-macam tipe Restpran……… .. 10
2.3 Meal Experience……….. 14
2.3.1 Definisi Meal Experience……….. .. 14
2.3.2 Tahapan Meal Experience……….. . 15
2.3.3 Variabel-variavel Meal Experience………. 16
2.4 Kepuasan Konsumen……….. . 22
2.5Hubungan antara Meal Experience dan Kepuasan Konsumen………….. . 24
2.6 Hasil Penelitian Terdahulu……… .... 26
2.7 Paradigma Penelitian……… ... 27
2.8 Kerangka Penelitian……….. ... 28
2.9 Hipotesis……… ... 29
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 3.1 Objek dan Subjek Penelitian……….. .. 30
3.2 Jenis dan Metode Penelitian………. 30
(5)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
3.4 Jenis dan Sumber Data………. 36
3.4.1 Data Primer……… 36
3.4.2 Data Sekunder………. 36
3.5 Teknik Sampling Data……….. 36
3.6 Teknik Pengumpulan Data………37
3.7 Populasi dan Sampel……… ... 38
3.7.1 Populasi……… .. 38
3.7.2 Sampel……… ... 39
3.8 Rancangan Pengujian Validitas dan Realibilitas ... 40
3.8.1 Uji Validitas……… ... 40
3.8.2 Uji Realibilitas……… 47
3.9 Analisa Regresi Linier Ganda……… ... 48
3.10 Uji Signifikan Parsial (Uji T)……… ... 50
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN…..... 51
4.1 Sejarah dan Profil Perusahaan ... 51
4.2 Profil Responden Katering Sarahfie... 52
4.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52
4.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 53
4.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 55
4.2.4 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden ... 56
4.2.5 Gambaran Responden Berdasarkan Penghasilan Responden ... 57
4.3 Gambaran Variabel Penelitian……… ... 58
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Makanan dan Minuman yang dirasakan……… ... 58
4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Suasana yang dirasakan……… .. 62
4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Kebersihan yang dirasakan…… . 66
4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan yang dirasakan…… ... 70.
4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Harga yang dirasakan………… .. 73
4.3.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Meal Experience yang dirasakan konsumen……… ... 76
4.3.7 Kepuasan Responden Mengenai Makanan dan Minuman……… ... 79
4.3.8 Kepuasan Responden Mengenai Suasana……… . 80
4.3.9 Kepuasan Responden Mengenai Kebersihan……… 82
4.3.10 Kepuasan Responden Mengenai Pelayanan……… . 83
4.3.11 Kepuasan Responden Mengenai Harga……… .... 85
4.3.12 Rekapitulasi Kepuasan Responden Terhadap Meal Experience yang dirasakan……… ... 86
4.4 Pengujian Hipotesis………. . 87
4.4.1 Koefisien Korelasi dan Determinasi……… ... 87
(6)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix
4.4.3 Uji Regresi Linier Ganda……… ... 90
4.5 Pembahasan……… ... 91
BAB V Kesimpulan dan Saran... .. 93
5.1 Kesimpulan... .... 93 5.2 Saran... .... 94
DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN - LAMPIRAN
(7)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x
DAFTAR GAMBAR
1.1 Grafik Jumlah Pengunjung De’Tuik Resto and Resort Bandung Juni
2013 –Mei 2014………... 3
2.1 Paradigma Penelitian... 27
2.2 Kerangka Pemikiran………. 28
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 53
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... ... 54
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 55
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan …... 57
4.6 Tanggapan Responden Penelitian Terhadap Makanan dan Minuman yang dirasakan ………... 60
4.7 Garis Kontinum Makanan dan Minuman Kualitas Produk yang dirasakan……….. 62
4.8 Tanggapan Responden Penelitian Terhadap Suasana yang dirasakan 64
4.9 Garis Kontinum Suasana yang dirasakan... 65
4.10 Tanggapan Responden Penelitian Terhadap Kebersihan yang dirasakan... 68
4.11 Garis Kontinum Kebersihan yang Dirasakan ... 69
4.12 Tanggapan Responden Penelitian Berdasarkan Pelayanan yang Dirasakan ... 71
4.13 Garis Kontinum Pelayanan yang Dirasakan ………... 73
4.14 Tanggapan Responden Penelitian Terhadap Harga yang dirasakan 75 4.15 Garis Kontinum Harga yang dirasakan……...……… 76
4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Faktor-faktor Meal Experience ………... 77
(8)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi
DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah Data Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara ke Kota
Bandung Tahun 2012-2013………... 3
1.2 Jumlah Konsumen Di De’Tuik Resto and Resort Bandung... 5
2.1 Resume Penelitian Terdahulu... 25
3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel……… 32
3.2 Teknik Pengumpulan Data... 38
3.3 Jumlah Konsumen Di De’Tuik Resto and Resort Bandung………….. 38
3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 42
3.5 Hasil Uji Realibilitas Intsrumen Penelitian... 48
3.6 Interpretasi Derajat Realibilitas………... 48
3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi……… 49
4.1 Profil Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin….. ... 53
4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia……… 54
4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 55
4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden……….... 56
4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Penghasilan Responden ... 57
4.6 Tanggapan Responden Penelitian Terhadap Makanan dan Minuman yang dirasakan………... 59
4.7 Tanggapan Responden Penelitian Terhadap Suasana yang dirasakan ... 63
4.8 Tanggapan Responden Penelitian Terhadap Kebersihan yang dirasakan... 66
4.9 Tanggapan Responden Penelitian Terhadap Pelayanan yang dirasakan... 80
4.10 Tanggapan Responden Penelitian Berdasarkan Harga yang dirasakan... 74
4.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden Penelitian Meal Experience yang dirasakan konsumen... 77
(9)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii
4.12 Kepuasan Responden Mengenai Makanan dan Minuman... 79 4.13 Kepuasan Responden Mengenai Suasana………... 81 4.14 Kepuasan Responden Mengenai Kebersihan... 82 4.15
4.16 4.17 4.18
Kepuasan Responden Mengenai Pelayanan……….. Kepuasan Responden Mengenai Harga……… Rekapitulasi Skor Meal Experience Terhadap Kepuasan Konsumen…… Output Koefisien Determinasi...
84 85 86 87 4.19 Output Coeffisiens... 88
(10)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pariwisata di dunia dijadikan komoditi andalan dalam membantu meningkatkan kelangsungan pemasukan ekonomi Negara. Wisata di dunia akan menjadi daya tarik tersendiri dan akan terus menerus meningkat setiap tahunnya karena pada umumnya pariwisata sudah menjadi kebutuhan hidup manusia. Maka dari itu pariwisata dapat membawa banyak dampak positif dengan ditingkatkannya sumber atau potensi yang ada untuk dijadikan kegiatan ekonomi seperti halnya memperluas pembangunan devisa, memperluas kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, dan juga dapat mendorong pembangunan daerah.
Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, di jelaskan bahwa kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara sebagai interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.
Dewasa ini pariwisata di Indonesia juga berkembang cukup pesat. Baik dari segi objek daya tarik wisata, prasarana wisata, sarana wisata, infrastruktur wisata, maupun masyarakat dan lingkungan yang menjadi daya tarik wisatawan. Indonesia sudah cukup baik dalam mengelola pariwisata di Nusantara, sehingga dapat membuat wisatawan tertarik untuk berwisata dan menikmati keindahan alamnya. Potensi sumber daya wisata alam, budaya dan buatan yang dimiliki Indonesia merupakan suatu daya tarik yang mampu menarik kedatangan wisatawan, baik itu wisatawan nusantara ataupun mancanegara.
Pariwisata dalam negeri juga mencapai pertumbuhan positif dengan bertambahnya perjalanan dan pengeluaran wisatawan lokal. Semakin banyak jumlah
(11)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2
kunjungan, keberhasilannya akan semakin baik. Pertumbuhan wisatawan Nusantara inilah yang perlu diperhatikan karena memiliki peran yang sangat besar dalam menumbuhkan dan mengembangkan objek-objek wisata yang ada.
Pariwisata tidak bisa lepas dari kehadiran produk kuliner sebagai pendukung kegiatan wisata. Berangkat dari meningkatnya faktor permintaan, perlahan produk pelapis ini bertransformasi ke dalam sebuah bentuk wisata yang tidak hanya berkutat dalam hal berkonsumsi, akan tetapi mencakup cara makan, penyajian hidangan, sampai berfungsi sebagai media interpretatif (Warta Pariwisata:2007).
Kota Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang berkembang dengan baik dalam menjalankan operasional kepariwisataan, terutama dalam bidang kuliner. Banyak orang luar kota datang ke kota ini hanya untuk menikmati kuliner-kuliner unik dan khas Kota Bandung. Begitu banyak tempat makan dan minum yang bermunculan di kota ini, sehingga membuat para pengusaha kuliner berpikir lebih cerdas lagi dalam mensiasati market pasar agar tetap digandrungi oleh konsumen. Tidak hanya restoran berkelas saja yang diminati banyak konsumen, tapi café dan warung-warung kaki lima pun mampu bersaing karena cita rasa unik yang menjadi ciri khas. Pertumbuhan ini mendorong banyak entrepreneur muda yang ingin mencoba membuka usaha kuliner baru dan berani bersaing dengan usaha-usaha kuliner yang sudah maju. Dapat disimpulkan bahwa Bandung merupakan daerah yang sangat kaya akan kulinernya.
Berikut adalah data statistik perkembangan kunjungan Wisatawan yang datang ke kota Bandung pada tahun 2012-2013:
(12)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3
Tabel 1.1
Jumlah Data Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Ke Kota Bandung Tahun 2012-2013
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung2014
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat adanya peningkatan jumlah wisatawan asing maupun domestik yang datang ke Kota Bandung, terjadi peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke Kota Bandung yaitu sebesar 4.789.199 orang.
Pariwisata dan makanan merupakan kombinasi yang sesuai, manakala eksis dari kegiatan pariwisata selalu membutuhkan makanan, sesuai dengan fitrah manusia atau wisatawan yang selalu tidak bisa berhenti berkonsumsi. Jargon “eating and tourism always go hand in hand” diantaranya dibuktikan dari keberadaan berbagai
fasilitas pendukung wisata seperti restoran, café, bar atau bahkan warung kaki lima (Ervi Virna:2007).
Restoran merupakan salah satu tujuan konsumen dalam memenuhi hasrat kulinernya. Restoran adalah suatu tempat makan atau minum yang diorganisasi secara
No Keterangan 2012 2013 Satuan
1
A. Jumlah pengunjung melalui
gerbang tol 32.587.386 33.731.385 orang
B. Jumlah pengunjung melalui
bandara, stasiun, terminal 80.501.064 83.838.979 orang
Jumlah 113.088.450 117.570.364 orang
2 Wisatawan yang datang melalui pintu gerbang kedatangan
A. Wisatawan mancanegara 176.855 176.432 orang B. Wisatawan nusantara 5.080.584 5.388.292 orang
Jumlah Wisatawan 5.257.439 5.564.724 orang Jumlah Keseluruhan 118.345.889 123.135.088 orang
(13)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4
komersil, yang di dalamnya melakukan pelayanan yang baik kepada tamu yang bertujuan untuk membuat tamu merasa puas dan senang sehingga tamu tersebut berkeinginan menjadi pelanggan setia restoran tersebut.
Salah satu kawasan di kota Bandung yang menjadi incaran kuliner adalah kawasan Jln. Bojong Koneng. Di kawasan ini memang tidak terdapat banyak tempat wisata kuliner tetapi ada beberapa café dan restoran yang cukup berkembang dengan baik. Adanya pilihan café dan resto di kawasan Bojong Koneng, maka hal ini akan menimbulkan suatu pilihan bagi konsumen. Konsumen memiliki bargain power yang lebih tinggi dibandingkan penyedia jasa sehingga konsumen memiliki keleluasaan untuk memilih di restoran dan Café mana ia akan makan, dengan banyaknya pilihan akan sulit membangun loyalitas.
Penilaian bagus atau tidaknya sebuah restoran tidak hanya berkutat hanya pada kualitas dan kuantitas makanan saja. Faktor-faktor penentu nilai bagus tidaknya restoran yang dinamakan Meal Experience (pengalaman makan) juga cukup berpengaruh.Meal Experience adalah suatu pengalaman makan yang dimiliki oleh setiap orang dan memiliki ekspektasi dalam pengalamannya, seperti yang dikemukakan oleh Davis (1992:24).
Saat ini, makanan yang enak dan layanan yang memuaskan tidak lagi cukup bagi konsumen yang menginginkan pengalaman makan yang tidak terlupakan saat makan di restoran atau Café tersebut. Pengalaman makan di restoran atau Café
disebut Meal Experience. Cousins, Fosket dan Gillespie (2002) menyatakan bahwa variabel-variabel yang menjadi bagian dari produk restoran yang juga mempengaruhi
Meal Experience antara lain makanan dan minuman (food and drink), suasana (atmosphere), kebersihan (cleanliness), tingkat pelayanan (level of service), dan harga
(price).
Sukses sebuah restoran tidak hanya dinilai dari rasa makanan atau minumannya saja, melainkan juga suasana (atmosphere), kebersihan (cleanliness), tingkat pelayanan (level of service), harga (price). Untuk itu, pihak restoran harus bisa
(14)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5
mengemas elemen-elemen tersebut menjadi Meal Experience yang positif dan konsumen merasa puas juga menciptakan loyalitas pada konsumen.
Menurut Kotler, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat puas atau senang.
Salah satu Restoran yang berada di kawasan Bojong Koneng adalah De’Tuik Resto and Resort. De’Tuik Resto and Resort berlokasi di Jl. Bojong Koneng Atas, Kampung Haur Cikutra Bandung. Resto ini terletak di lereng Bandung Timur, dengan pemandangan kota Bandung yang sangat indah terutama di malam hari. Restoran ini melayani berbagai event seperti gathering, outbound, camping, wedding dan lain sebagainya.
Tabel 1.2
Jumlah konsumen di D’Tuik Resto and Resort Bandung
No Bulan Total Jumlah Konsumen
1 JUNI 2013 8,421
2 JULI 11,247
3 AGUSTUS 9,654 4 SEPTEMBER 10,645 5 OKTOBER 10,021 6 NOPEMBER 8,954 7 DESEMBER 12,349
8 JANUARI 2014 8,375
9 PEBRUARI 7,875 10 MARET 7,797 11 APRIL 7,446
12 MEI 6,195
TOTAL 108,979
(15)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6
Berdasarkan tabel 1.2 terlihat bahwa jumlah konsumen secara umum mengalami turun naik dalam waktu setahun. Angka konsumen terbesar terlihat di Bulan Juni 2013 dan Januari 2014 yang merupakan hari dimana bulan-bulan tersebut adalah masa liburan terutama bagi anak-anak yang sedang menikmati liburan sekolahnya. Sedangkan angka terburuk terjadi di bulan April dan mengalami kenaikan yang cukup signifikan ketika menginjak bulan Mei.
Gambar 1.3
Grafik Jumlah Pengunjung D’Tuik Resto and Resort Bandung Juni 2013 - Mei 2014
Sumber: Data De’Tuik Resto and Resort Bandung 2013-2014
Berdasarkan gambar 1.3 bahwa hasil pra-penelitian yang dilakukan melalui proses wawancara dan keterangan data dari jumlah konsumen yang datang di De’Tuik
Resto and Resort Bandung pada tahun 2013 - 2014 terjadi penurunan atau fluktuasi, dikarenakan adanya komplain ketidakpuasan yang dirasakan konsumen terhadap pengalaman makan yaitu adanya masalah mengenai standard rasa makanan dan minuman yang terkadang berubah, dan masalah mengenai pelayanan adalah penyajian makanan yang cukup lama sehingga membuat tamu lama menunggu.
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000
Jumlah Konsumen Column1
(16)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7
Saat konsumen berhubungan dengan suatu produk atau jasa, ada unsur penting yang terlibat di dalam proses interaksi ini, yaitu pengalaman konsumen. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengajukan penelitian yang berjudul “Analisis Meal Experience terhadap Kepuasan Konsumen pada De’Tuik Resto and Resort”.
2.1. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Pelanggan dewasa ini sulit dipuaskan. Mereka lebih cerdas, lebih sadar harga, lebih menuntut, kurang memanfaatkan, dan didekati oleh banyak pesaing dengan tawaran yang sama atau yang lebih baik. Tantangannya bukan menghasilkan pelanggan-pelanggan yang puas, beberapa pesaing dapat melakukan itu. Tantangannya adalah menghasilkan pelanggan-pelanggan yang loyal.
Fenomena yang terjadi pada industri restoran dan café adalah sulitnya pembentukan loyalitas konsumen karena tersedia berbagai pilihan sehingga konsumen memiliki bargain power yang lebih tinggi. Untuk itu, pengelola Restoran dituntut untuk senantiasa menerapkan strategi pemasarannya agar tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara konsumen dan pengelola melalui sentuhan emosional yaitu dengan strategi penciptaan Meal Experience (pengalaman makan) yang memorable.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan beberapa produk permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran meal experience yang dirasakan konsumen di
De’Tuik Resto and Resort Bandung?
2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen setelah melakukan Meal Experience di De’Tuik Resto and Resort Bandung?
3. Bagaimana pengaruh Meal Experience terhadap kepuasan konsumen di
De’Tuik Resto and Resort Bandung?
(17)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan dari diadakannya penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui gambaran meal experience yang konsumen rasakan di
De’Tuik Resto and Resort Bandung.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yang dirasakan setelah melakukan Meal Experience di De’Tuik Resto and Resort Bandung. 3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan oleh Meal
Experience terhadap kepuasan konsumen.
4.1. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan data yang telah didapatkan dan tujuan dari dilakukannya penelitiannya ini maka diharapkan kegunaan dari penulisan penelitian ini adalah:
4.1.1. Kegunaan Ilmiah
a. Penelitian ini berguna untuk memberikan sumbangan pemikiran dan menambah informasi mengenai ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran mengenai dunia hospitality dan kuliner.
b. Penerapan experiental marketing pada usaha restoran melalui Meal Experience yang terdiri dari makanan dan minuman (food and drink), suasana (atmosphere), kebersihan (cleanliness), tingkat pelayanan (level of service), harga (price) yang diperoleh oleh konsumen dapat memberikan ukuran terhadap kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan dan dapat berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
4.1.2. Kegunaan Praktis
a. Penelitian ini memberikan sumbangan sebagai bahan kajian bagi manajemen/ praktisi di bidang usaha Café/Resto, mengenai strategi pemasaran yang dikembangkan.
(18)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9
b. Untuk mengetahui kebijakan pemasaran apa yang harus dikembangkan oleh manejemen, sehubungan dengan hasil analisis Meal Experience.
(19)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 30
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian berupa variabel bebas atau independent adalah meal experience yang terdiri dari makanan dan minuman (food and drink), suasana (atmosphere), kebersihan (cleanliness), tingkat pelayanan (type of service), dan harga (price) sedangkan variabel terikat atau variabel dependent adalah kepuasan konsumen. Dan yang menjadi subjek atau sebagai responden adalah konsumen di De’Tuik Resto and Resort Bandung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan cara pemberian kuesioner atau pengumpulan data sekaligus pada saat yang sama.
Berdasarkan penelitian diatas, maka akan dianalisis mengenai faktor-faktor
meal experience terhadap kepuasan konsumen di De’Tuik Resto and Resort.
3.2 Jenis dan Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Metode yang penyusun gunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dalam yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Muhammad Nazir (2003:54) mengemukakan bahwa, “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”, tujuan dari penelitian deskriptif adalah
(20)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 31
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan jenis penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan guna memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya. Melalui jenis penelitian deskriptif maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh yang ditimbulkan oleh meal experience yang diperoleh konsumen di De’Tuik Resto and Resort terhadap kepuasan konsumen.
Melalui penelitian verifikatif, akan diuji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini, diuji sejauhmana pengaruh yang ditimbulkan oleh meal experience yang diperoleh konsumen di De’Tuik Resto and Resort Bandung terhadap pengaruh kepuasan konsumen.
Berdasarkan jenis penelitian yang telah disebut diatas yaitu deskriptif dan verifikatif, maka metode yang digunakan adalah deskriptif survey dan explanatory survey.
Metode survey adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiono, 2002:7).
(21)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 32
3.3 Operasional Variabel
Variable yang diteliti dari penelitian ini adalah Makanan dan Minuman (X1), Tingkat Layanan (X2), Kebersihan (X3), Suasana (X4), dan Harga (X5) sebagai variable bebas serta kepuasan konsumen (Y) sebagai variable terikat. Secara lengkap operasionalisasi variable dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 3.1
Tabel Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala
Food and Beverage (Makanan dan Minuman) X1 Makanan dan minuman dapat dilihat dari berbagai atribut berikut: variasi atau jenis makanan dan kualitas dari makanan dan minuman itu sendiri
(Cousins, Foskett dan Gillespie, 2002)
a. Variasi Menu
b.Kualitas makanan dan minuman:
Kelezatan Penampilan Porsi
Temperature
Tingkat pilihan menu yang
disediakan/bervariasi
Tingkat kelezatan rasa makanan dan
minuman
Tingkat ke-khasan rasa makanan dan
minuman
Penampilan yang disajikan menarik
Tingkat porsi yang sesuai
Tingkat suhu penyajian sesuai dengan kondisi (makanan panas disajikan panas dan makanan dingin disajikan dingin)
Ordinal
(22)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 33
(Suasana)X 2
ruangan berpengaruh pada factor emosional yang dapat muncul. Hal ini dibentuk dari kombinasi dari beberapa unsure seperti rancangan (design), tata ruang (setting), dekorasi, suhu, perlengkapan dan tingkat suara ruangan (Cousins, Foskett dan Gillespie dalam Tandjojo (2010:10) b.Pencahayaan c. Temperature d.Furniture e. Musik restoran yang menarik dan enak dipandang
Tingkat kenyamanan pencahayaan yang sesuai dalam ukuran gelap dan terangnya Tingkat kenyamanan
dalam suhu ruangan dalam ukuran panas dan dinginnya Tingkat kenyamanan
meja dan kursi Tingkat kenyamanan
musik yang sesuai dengan suasana restoran
Tingkat keindahan pemandangan
Tingkat kenyamanan aroma ruangan restoran Cleanliness (Kebersihan ) X3 Masalah kebersihan dan kehigienisan serta hubungannya dengan peralatan yang digunakan karyawan dan merupakan dasar
a. Staff Tingkat kebersihan
seragam dan body oudor karyawan Tingkat kebersihan
alat makan dan kondisinya tidak
(23)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 34
dari kerapian, seragam yang sesuai dan penggunaan sarung tangan contohnya, yang dapat memberikan nilai positif dalam hal ini (Cousins, Foskett dan Gillespie dalam Tandjojo 2010:11)
b. Peralatan
c. Lingkungan/ruangan restoran
cacat
Tingkat kebersihan lingkungan/ruangan restoran
Tingkat kebersihan lantai
Tingkat kebersihan toilet
Tingkat kenyamanan yang dirasakan konsumen berdasarkan kebersihan toilet Tingkat ketersediaan
alat kebersihan berupa sabun cuci tangan dan tissue toilet Level of Service (Tingkat Pelayanan) X4 Service atau pelayanan adalah bagian dari produk dan bisa dianggap sebagai hubungan langsung antar produk dengan konsumen. Pada intinya, pelayanan melibatkan interaksi
a. Tingkat Layanan Tingkat keramah-tamahan staff restoran Tingkat kepekaan
staff/pelayanan dalam memenuhi segala kebutuhan konsumen Tingkat pengetahuan staff/pelayanan dalam menguasai
(24)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 35
langsung antara konsumen dengan karyawan yang melayani (Cousins, Fosett dan Gillespie dalam Tandjojo 2010:12)
Tingkat kecepatan pelayanan
Tingkat baiknya pelayanan dalam menghidangkan makanan/minuman Tingkat kenyaman
fasilitas yang diberikan Price (Harga) X5 Harga merupakan faktor yang mempengaruhi meal experience yang juga berhubungan dengan nilai dan juga
manfaat. Keuntungan dan menimbulkan rasa puas setelah mengunjungi restoran tersebut (Cousin, Foskett dan Gillespie dalam Tandjojo 2010:15)
a. Value of money Tingkat kesesuaian harga yang dibayar dengan rasa makanan yang diberikan Tingkat kesesuaian
harga yang dibayar dengan porsi makanan yang diberikan
Tingkat kesesuaian harga yang dibayar dengan pelayalanan yang diberikan Tingkat kesesuain
harga dengan porsi yang diberikan Tingkat kesesuain
harga dengan kualitas makanan/minuman
(25)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 36
yang diberikan
3.4 Jenis dan sumber data
3.4.1 Data primer
Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni yang asli, informasi dari tangan pertama atau responden. Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai meal experience dan kepuasan konsumen yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen di De’Tuik Resto and Resort yang dipilih oleh penulis sebagai objek penelitian.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari responden, tetapi dari pihak ketiga. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui sumber yang telah diolah sebelumnya. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh melalui internet yang digunakan untuk menyusun latar belakang.
3.5 Teknik Sampling Data
Sugiyono (2012:62) mengemukakan bahwa teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Setelah diketahui jumlah sampel (responden) yang diambil dari konsumen De’Tuik Resto and Resort, selanjutnya peneliti mengambil sampel berdasarkan teknik probability sampling atau pemilihan sampel acak. Dalam probability sampling setiap unsur populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Berdasarkan teknik probability sampling selanjutnya digunakan teknik simple random sampling atau pemilihan sampel acak sederhana karena populasi dalam penelitian dianggap homogeny. Populasi yang diambil adalah sebanyak 108.979 orang yang merupakan pengunjung dari De’Tuik Resto and Resort pada tahun 2013-2014. Dari populasi tersebut sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang responden
(26)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 37
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan untuk keperluan penelitian dimana data yang terkumpul adalah untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun teknik dan alat pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:
1) Kuisioner/Angket
Kuisioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lainnya yang responden ketahui.Jenis kuisioner yang digunakan adalah jenis kuisioner tertutup dimana telah disediakan jawaban sehingga responden hanya tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan persepsi masing-masing.
2) Studi Literatur
Teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan studi literaturya itu pengumpulan data sekunder dengan cara mempelajari buku atau jurnal, Home page atau website guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3) Wawancara
Wawancara adalah sebagai bentuk teknik komunikasi langsung dengan pihak manajemen di De’Tuik Resto and Resort Bandung.Wawancara ini dilakukan kepada pihak restoran yang menjadi sampel penelitian untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, pelanggan sasaran, program-program penasaran yang dilakukan agar konsumen tertarik dan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan guna meningkatkan jumlah konsumen.
(27)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 38
Pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang ditelit yaitu restoran dan konsumen di De’Tuik Resto and Resort Bandung.
TABEL 3.2
TeknikPengumpulan Data No Teknik Pengumpulan
Data Sumber Data
1 Wawancara - Pihak Manajemen/Pengelola De’Tuik Resto and
Resort Bandung
- Konsumen De’Tuik Resto and Resort Bandung 2 Observasi - Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh De’Tuik
Resto and Resort Bandung
- Jumlah konsumen De’Tuik Resto and Resort Bandung
3 Kuisioner Konsumen De’Tuik Resto and Resort Bandung 4 Studi Literatur Faktor-faktor meal experiencedan loyalitas konsumen
3.7 Populasi dan Sampel
3.7.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2006:72).
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung De’Tuik Resto and Resort Bandung yang sudah berkunjung ke De’Tuik Resto and Resort. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi pada penelitian ini adalah konsumen di De’Tuik Resto and Resto. Berikut adalah konsumen De’Tuik Resto and Resort dalam 12 bulan.
Tabel 3.3
Jumlah Konsumen De’Tuik Resto and Resort dalam 12 bulan
NO BULAN TOTAL
1 JUNI 2013 12,349
2 JULI 8,375
(28)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 39
� =
�°
+ ��²
Sumber: Manajer De’Tuik Resto and Resort Bandung
Jadi, dalam sebuah
hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Populasi penelitian ini adalah konsumen De’Tuik Resto and Resort. Populasi tersebut per tahun sebanyak 108.979 orang.
3.7.2 Sampel
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Teknik yang dipergunakan dalam menentukan besarnya ukuran sampel yang diteliti salah satunya adalah dengan menggunakan rumus slovin yaitu ukuran sampel merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan persentase kelonggaran ketidaktelitian, karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan, maka taraf kesalahan yang ditetapkan adalah sebesar 10%.
4 SEPTEMBER 7,797
5 OKTOBER 7,875
6 NOPEMBER 8,421
7 DESEMBER 9,654
8 JANUARI 2014 10,021
9 FEBRUARI 7,446
10 MARET 8,954
11 APRIL 6,195
12 MEI 10,645
13 JUNI 2013 12,349
(29)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 40
(Husen Umar, 2004:78)
Dimana:
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (taraf kesalahan)
Perhitungan Rumus Slovin n = Sampel
N = 108,979
e = 10%
n = �° +��²
n =
+ ∗ . ²
n =
.
n = 99.90 (dibulatkan) = 100
Berdasarkan perhitungan diatas dengan menggunakan rumus slovin, dengan tingkat kelonggaran sebesar 10% maka diperoleh ukuran sampel (n) minimal sebesar 100 responden.
3.8 Rancangan Pengujian Validitas dan Realibilitas
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono, validitas menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari nilai validitas disebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika koefisien korelasinya sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid. Tetapi apabila nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
(30)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 41
Dalam penelitian tentu akan ditemukan hasil, dimana hasil penelitian tersebut valid atau tidak. Sugiyono (2012:348) menyebutkan bahwa, “hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sehingga bisa disimpulkan, uji validitas adalah cara untuk menyatakan sejauh mana tingkat kevalidan suatu instrumen penelitian yang dalam hal ini adalah kuisioner yang disebar oleh penulis kepada responden yang sesuai.
Keputusan pengujian validitas item instrument, adalah sebagai berikut:
a. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid apabila r hitung> r tabel, dimana level of significant yang digunakan adalah 5% (0,05).
b. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid apabila r hitung< r
tabel.dimana level of significant yang digunakan adalah 5% (0,05).
�
=
�
−
√ �
¡
− ¡
− �
¡ ² −
²
Keterangan:
R xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = jumlah responden
XY = jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden X = jumlah skor X
Y = jumlah skor Y
(X)²= Kuadrat jumlah skor X (Y)²= Kuadrat jumlah skor Y
(31)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 42
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang penulis lakukan terhadap 30 orang responden, yang bertujuan untuk menguji sejauh mana tingkat kelayakan kuesioner penelitian. Berikut adalah hasil yang di dapat dalam mengukur validitas terhadap angket yang akan disebarkan kepada responden:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
No Pernyataan r hitung r tabel Probabilitas Statistik
Level of Significant
Keterangan HARAPAN (MEAL EXPERIENCE)
MAKANAN DAN MINUMAN (FOOD AND DRINK) 1 Pilihan menu makanan dan minuman
yang disediakan bervariasi
0,400 0,361 0,00 0,05 Valid 2 Menu yang disediakan memiliki rasa
yang enak dan lezat
0,525 0,00 Valid
3 Menu yang disediakan memiliki rasa yang ciri khas.
0,547 0,00 Valid
4 Tampilan menu yang disajikan menarik dan menggugah selera
0,654 0,00 Valid
5 Menu yang disajikan memiliki porsi yang sesuai.
0,468 0,00 Valid
6 Tingkat suhu penyajian sesuai dengan kondisi makanan/minuman yang dipesan (makanan panas disajikan panas, makanan dingin disajikan dingin)
0,522 0,00 Valid
SUASANA (ATMOSPHERE)
7 Dekorasi yang menarik dan indah dipandang
0,543 0,361 0,00 0,05 Valid 8 Kenyamanan dalam efek
pencahayaan (gelap dan terangnya) restoran
0,595 0,00 Valid
9 Kenyamanan dalam suhu ruangan (panas dan dinginnya) restoran
0,602 0,00 Valid
10 Kenyamanan meja dan kursirestoran. 0,654 0,361 0,00 0,05 Valid 11 Kenyamanan musik yang sesuai
dengan suasana restoran
0,791 0,00 Valid
12 Kenyamanan aroma ruangan restoran
(32)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 43
13 Keindahan pemandangan restoran 0,771 14 Seragam yang digunakan karyawan
bersih dan rapi
0,397 0,361 0,00 0,05 Valid 15 Alat makan yang disediakan bersih
dan tidak cacat
0,413 0,00 Valid
16 Makanan yang disajikan bersih 0,537 0,00 Valid
17 Keadaan restoran dan lingkungan restoran yang bersih
0,692 0,00 Valid
18 Kebersihan lantai restoran 0,563 0,00 Valid
19 Kebersihan toilet 0,546 0,00 Valid
20 Kelengkapan alat kebersihan (seperti: tissue toilet, sabun cuci tangan, alat pengering tangan)
0,723 0,00 Valid
TINGKAT PELAYANAN (TYPE OF SERVICE)
21 Karyawan yang ramah tamah 0,837 0,361 0,00 0,05 Valid 22 Karyawan yang peka dalam
memenuhi segala kebutuhan
0,818 0,00 Valid
23 Karyawan memiliki pengetahuan yang baik terhadap produk/menu yang ditawarkan
0,796 0,00 Valid
24 Karyawan memberikan
pelayananyang baik ketika menghidangkan makanan
0,754 0,00 Valid
25 Pelayanan yang cepat dan tepat 0,753 0,00 Valid
26 Kenyamanan fasilitas yang diberikan 0,857 0,00 Valid
HARGA (PRICE)
27 Kesesuaian harga dengan makanan/minuman diberikan
0,801 0,361 0,00 0,05 Valid 28 Kesesuaian harga dengan pelayanan
yang diberikan
0,853 0,00 Valid
29 Kesesuaian harga dengan kenyamanan suasana restoran
0,836 0,00 Valid
30 Kesesuaian harga dengan porsi makanan/minuman
0,797 0,00 Valid
31 Kesesuaian harga dengan kualitas makanan/minuman
0,868 0,00 Valid
No Pernyataan r hitung r tabel Probabilitas Statistik
Level of Significant
Keterangan KENYATAAN (MEAL EXPERIENCE)
(33)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 44
MAKANAN DAN MINUMAN (FOOD AND DRINK) 1 Pilihan menu makanan dan minuman
yang disediakan bervariasi
0,584 0,361 0,00 0,05 Valid 2 Menu yang disediakan memiliki rasa
yang enak dan lezat
0,692 0,00 Valid
3 Menu yang disediakan memiliki rasa yang ciri khas.
0,603 0,00 Valid
4 Tampilan menu yang disajikan menarik dan menggugah selera
0,707 0,00 Valid
5 Menu yang disajikan memiliki porsi yang sesuai.
0,554 0,00 Valid
6 Tingkat suhu penyajian sesuai dengan kondisi makanan/minuman yang dipesan (makanan panas disajikan panas, makanan dingin disajikan dingin)
0,450 0,00 Valid
SUASANA (ATMOSPHERE)
7 Dekorasi yang menarik dan indah dipandang
0,843 0,361 0,00 0,05 Valid 8 Kenyamanan dalam efek
pencahayaan (gelap dan terangnya) restoran
0,823 0,00 Valid
9 Kenyamanan dalam suhu ruangan (panas dan dinginnya) restoran
0,770 0,00 Valid
10 Kenyamanan meja dan kursirestoran. 0,808 0,361 0,00 0,05 Valid 11 Kenyamanan musik yang sesuai
dengan suasana restoran
0,776 0,00 Valid
12 Kenyamanan aroma ruangan restoran
0,573 0,00 Valid
13 Keindahan pemandangan restoran 0,843 KEBERSIHAN (CLEANLINESS)
14 Seragam yang digunakan karyawan bersih dan rapi
0,580 0,361 0,00 0,05 Valid 15 Alat makan yang disediakan bersih
dan tidak cacat
0,580 0,00 Valid
16 Makanan yang disajikan bersih 0,643 0,00 Valid
17 Keadaan restoran dan lingkungan restoran yang bersih
0,672 0,00 Valid
18 Kebersihan lantai restoran 0,392 0,00 Valid
19 Kebersihan toilet 0,597 0,00 Valid
(34)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 45
(seperti: tissue toilet, sabun cuci tangan, alat pengering tangan)
TINGKAT PELAYANAN (TYPE OF SERVICE)
21 Karyawan yang ramah tamah 0,762 0,361 0,00 0,05 Valid 22 Karyawan yang peka dalam
memenuhi segala kebutuhan
0,742 0,00 Valid
23 Karyawan memiliki pengetahuan yang baik terhadap produk/menu yang ditawarkan
0,652 0,00 Valid
24 Karyawan memberikan
pelayananyang baik ketika menghidangkan makanan
0,639 0,00 Valid
25 Pelayanan yang cepat dan tepat 0,734 0,00 Valid
26 Kenyamanan fasilitas yang diberikan 0,790 0,00 Valid
HARGA (PRICE)
27 Kesesuaian harga dengan makanan/minuman diberikan
0,801 0,361 0,00 0,05 Valid 28 Kesesuaian harga dengan pelayanan
yang diberikan
0,853 0,00 Valid
29 Kesesuaian harga dengan kenyamanan suasana restoran
0,797 0,00 Valid
30 Kesesuaian harga dengan porsi makanan/minuman
0,836 0,00 Valid
31 Kesesuaian harga dengan kualitas makanan/minuman
0,868 0,00 Valid
No Pernyataan r hitung r tabel Probabilitas Statistik
Level of Significant
Keterangan KEPUASAN KONSUMEN (MEAL EXPERIENCE)
MAKANAN DAN MINUMAN (FOOD AND DRINK) 1 Pilihan menu makanan dan minuman
yang disediakan bervariasi
0,381 0,361 0,00 0,05 Valid 2 Menu yang disediakan memiliki rasa
yang enak dan lezat
0,386 0,00 Valid
3 Menu yang disediakan memiliki rasa yang ciri khas.
0,657 0,00 Valid
4 Tampilan menu yang disajikan menarik dan menggugah selera
0,420 0,00 Valid
5 Menu yang disajikan memiliki porsi yang sesuai.
0,525 0,00 Valid
(35)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 46
dengan kondisi makanan/minuman yang dipesan (makanan panas disajikan panas, makanan dingin disajikan dingin)
SUASANA (ATMOSPHERE)
7 Dekorasi yang menarik dan indah dipandang
0,415 0,361 0,00 0,05 Valid 8 Kenyamanan dalam efek
pencahayaan (gelap dan terangnya) restoran
0,460 0,00 Valid
9 Kenyamanan dalam suhu ruangan (panas dan dinginnya) restoran
0,451 0,00 Valid
10 Kenyamanan meja dan kursirestoran. 0,540 0,361 0,00 0,05 Valid 11 Kenyamanan musik yang sesuai
dengan suasana restoran
0,460 0,00 Valid
12 Kenyamanan aroma ruangan restoran
0,551 0,00 Valid
13 Keindahan pemandangan restoran 0,410 14 Seragam yang digunakan karyawan
bersih dan rapi
0,413 0,361 0,00 0,05 Valid 15 Alat makan yang disediakan bersih
dan tidak cacat
0,465 0,00 Valid
16 Makanan yang disajikan bersih 0,624 0,00 Valid
17 Keadaan restoran dan lingkungan restoran yang bersih
0,370 0,00 Valid
18 Kebersihan lantai restoran 0,484 0,00 Valid
19 Kebersihan toilet 0,503 0,00 Valid
20 Kelengkapan alat kebersihan (seperti: tissue toilet, sabun cuci tangan, alat pengering tangan)
0,694 0,00 Valid
TINGKAT PELAYANAN (TYPE OF SERVICE)
21 Karyawan yang ramah tamah 0,781 0,361 0,00 0,05 Valid 22 Karyawan yang peka dalam
memenuhi segala kebutuhan
0,817 0,00 Valid
23 Karyawan memiliki pengetahuan yang baik terhadap produk/menu yang ditawarkan
0,836 0,00 Valid
24 Karyawan memberikan
pelayananyang baik ketika menghidangkan makanan
(36)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 47
25 Pelayanan yang cepat dan tepat 0,665 0,00 Valid
26 Kenyamanan fasilitas yang diberikan 0,824 0,00 Valid
HARGA (PRICE)
27 Kesesuaian harga dengan makanan/minuman diberikan
0,404 0,361 0,00 0,05 Valid 28 Kesesuaian harga dengan pelayanan
yang diberikan
0,499 0,00 Valid
29 Kesesuaian harga dengan kenyamanan suasana restoran
0,433 0,00 Valid
30 Kesesuaian harga dengan porsi makanan/minuman
0,419 0,00 Valid
31 Kesesuaian harga dengan kualitas makanan/minuman
0,691 0,00 Valid
Hasil perhitungan pada tabel 3.4 di atas menyatakan bahwa hasil dari tanggapan kuesioner yang disebar kepada responden dinyatakan valid. Hal tersebut dibuktikan bahwa hasil perhitungan setiap item pertanyaan mempunyai nilai lebih dari 0,361.Maka 31 pertanyaan ini layak digunakan dalam tahap penelitian selanjutnya.
3.8.2 Uji Realibilitas
Dalam sebuah penelitian, hasil penelitian selain valid juga harus bersifat reliabel. Sugiyono (2012:348) menyebutkan bahwa ”Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda”. Dengan kata lain penelitian bisa dikatakan reliabel apabila hasil dari dua atau lebih jenis penelitian dengan obyek yang sama, terjadi dalam waktu yang berbeda, menghasilkan data penelitian yang sama. Dalam penelitian ini penulis menggunakan program SPSS 17 for windows, untuk menentukan hasil penelitian apakah reliabel atau tidak.
Adapun keputusan untuk pengujian reliabilitas item instrument adalah dengan menggunakan alpha cronbach. Nunnally and Bernstein dalam Uyanto (2009:274) mengemukakan bahwa “Alpha Cronbach yang merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan dengan skala pengukuran yang reliabel dengan nilai minimal 0,70”.
(37)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 48
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul datatersebut telah menunjukkan tingkat keakuratan dan kestabilan suatu instrument atau belum, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang penulis lakukan terhadap 30 orang responden, yang bertujuan untuk menguji sejauh mana tingkat kelayakan kuisioner penelitian. Berikut adalah hasil yang di dapat dalam mengukur validitas dan reliabilitas terhadap angket yang akan disebarkan kepada responden:
Tabel 3.5
Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian
No Reliabilitas Alpha Cronbach
Keterangan
1 Harapan 0,755 Tingkat reliabilitas tinggi karena
nilai alpha cronbach ≥ 0.70, dan
hampir mendekati angka satu (1). 2 Kenyataan 0,939 Tingkat reliabilitas tinggi karena
nilai alpha cronbach ≥ 0.70, dan
hampir mendekati angka satu (1). 3 Kepuasan Konsumen 0,888 Tingkat reliabilitas tinggi karena
nilai alpha cronbach ≥ 0.70, dan
hampir mendekati angka satu (1).
Tabel 3.6
Interpretasi Derajat Reliabilitas
Hasil perhitungan di atas menyatakan bahwa hasil dari tanggapan kuesioner yang disebar kepada responden reliabel. Hal tersebut dibuktikan bahwa hasil perhitungan setiap item pertanyaan mempunyai nilai Alpha Cronbachlebih dari 0.70.
Indeks Korelasi Interpretasi
0.800 – 1.000 Reliabilitas Sangat Tinggi 0.600 – 0.799 Reliabilitas Tinggi 0.400 – 0.599 Reliabilitas Cukup 0.200 – 0.399 Reliabilitas Rendah 0.000 – 0.199 Reliabilitas Sangat Rendah
(38)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49
3.9 Analisa Regresi Linier Ganda
Penelitian yang dilakukan penulis terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen. Sugiyono (2012:231) menyatakan bahwa, korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen.
Linearitas regresi dilakukan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel X dan Y. linearitas regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear sederhana karena hanya melibatkan satu variabel independen (X) dan satu variabel dependen (Y). Perhitungan menggunakan SPSS versi 17.0 dengan ketentuan:
Jika Signifikansi < 0,05, maka linear, Signifikansi > 0,05, maka tidak linear.
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Sumber: Sugiyono (2012:231)
Namun untuk dapat menghitung korelasi ganda, maka penulis harus menghitung terlebih dahulu korelasi sederhananya. Sedangkan untuk meramalkan tingkat pengaruh variable independen terhadap variabel dependen, maka dilakukan analisis regresi berganda dengan menggunakan persamaan:
= + + + + +
Sumber: Sugiyono (2012:275)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
(39)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 50
Keterangan:
Y = Loyalitas Konsumen b b b b b = Koefisien Regresi
X = Makanan dan Minuman a = Konstanta
X = Suasana X = Kebersihan
X = Tingkat Pelayanan X = Harga
3.10 Uji Signifikan Parsial (Uji T)
Sugiyono (2012:230) menyatakan bahwa, “pengujian signifikan koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel, juga dapat dihitung dengan uji t”. Adapun persamaannya antara lain sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono (2012:230) Keterangan :
T = thitung atau nilai ttabel
R = nilai keofisien korelasi N = jumal sampel
Signifikasi koefisien korelasi antara variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan Y diuji dengan membandingkan t hitung dan t tabel menggunakan program spss 17 for windows. Criteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung > t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
3.11 Koefesien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan Koefesien Determinasi, yang bersarnya adalah kuadrat dari koefesien korelasi ( r2). Koefesien
t=
√�−
�
(40)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 51
ini disebut koefesien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Koefesien Determinasi = r2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefesien Determinasi r = Koefesien Korelasi
(41)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Bandung (2012). Jumlah Penduduk Kota Bandung. Bandung: BPS.
BPS (2012). Jumlah Penduduk Kota Bandung. (Online). Tersedia: http://bandungkota.bps.go.id/subyek/penduduk [13 April 2014]
Cousins, Foskett dan Gillespie. 2010. Variabel-variabel Meal Experience. Dalam:
Analisis Pengaruh Meal Experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo, Surabaya
Czikszentimihalyi, 2010. Tahapan Meal Experience. Dalam: Analisis pengaruh meal experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya.
Davis, Bernard. 2002. Food and Beverage Management. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Dr. Sugiyono, Prof. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Essinger dan Wylie. 2010. Variabel-variabel Meal Experience. Dalam: Analisis
pengaruh meal experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya
Griffin, Jill. 2009. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan (3rd Ed). Jakarta: Erlangga.
H.C Kleyhans. 2003. Satisfaction of the Meal Experience By Customer (Leisure Tourist Visitting Lesedi). Skripsi pada University of Pretoria: tidak diterbitkan.
Hanefors dan Mossberg. 2010. Definisi Meal Experience. Dalam: Analisis Pengaruh Meal Experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya.
(42)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jones. 2010. Variabel-variabel Meal Experience. Dalam: Analisis pengaruh meal experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya.
Karina, Aidha, (2012). Analisis Faktor-faktor meal experience yang Diperoleh Konsumen Pasca Pembelian di Lima Café Kawasan Riau Bandung. Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Kotler, P dan Lane Keller, K. (2009). Marketing Management 1 (Thirteenth ed), Erlangga.
Lawson, Fred (1976). Hotels, Motels and Condominiums: Design, Planning and Maintenance.
Nursari, Lana (2013). Analisis faktor-faktor meal experience yang mempengaruhi kepuasan konsumen (studi kasus pada speciality restauran di Okoh Japanese Restaurant Hotel Horison Bandung). Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Marsum WA. 1999. Restoran dan Segala Permasalahannya. Andi: Yogyakarta Oliver. 2011. Definisi Ekspektasi Konsumen. Dalam: Service, Quality, and
Satisfaction. Tjiptono, Fandy. Yogyakarta: Andi Offset.
Payne dan Mossberg, 2005. Definisi Meal Experience loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya.
Schmitt, Bernd. 1999. Experiental Marketing. The Free Press: New York. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Tandjojo, Novi. 2010. Analisis pengaruh meal experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Skripsi pada Universitas Petra Surabaya: tidak diterbitkan.
(1)
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul datatersebut telah menunjukkan tingkat keakuratan dan kestabilan suatu instrument atau belum, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang penulis lakukan terhadap 30 orang responden, yang bertujuan untuk menguji sejauh mana tingkat kelayakan kuisioner penelitian. Berikut adalah hasil yang di dapat dalam mengukur validitas dan reliabilitas terhadap angket yang akan disebarkan kepada responden:
Tabel 3.5
Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian
No Reliabilitas Alpha
Cronbach
Keterangan
1 Harapan 0,755 Tingkat reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach ≥ 0.70, dan hampir mendekati angka satu (1). 2 Kenyataan 0,939 Tingkat reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach ≥ 0.70, dan hampir mendekati angka satu (1). 3 Kepuasan Konsumen 0,888 Tingkat reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach ≥ 0.70, dan hampir mendekati angka satu (1).
Tabel 3.6
Interpretasi Derajat Reliabilitas
Hasil perhitungan di atas menyatakan bahwa hasil dari tanggapan kuesioner yang disebar kepada responden reliabel. Hal tersebut dibuktikan bahwa hasil perhitungan setiap item pertanyaan mempunyai nilai Alpha Cronbachlebih dari 0.70.
Indeks Korelasi Interpretasi
0.800 – 1.000 Reliabilitas Sangat Tinggi 0.600 – 0.799 Reliabilitas Tinggi 0.400 – 0.599 Reliabilitas Cukup 0.200 – 0.399 Reliabilitas Rendah 0.000 – 0.199 Reliabilitas Sangat Rendah
(2)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49
3.9 Analisa Regresi Linier Ganda
Penelitian yang dilakukan penulis terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen. Sugiyono (2012:231) menyatakan bahwa, korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen.
Linearitas regresi dilakukan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel X dan Y. linearitas regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear sederhana karena hanya melibatkan satu variabel independen (X) dan satu variabel dependen (Y). Perhitungan menggunakan SPSS versi 17.0 dengan ketentuan:
Jika Signifikansi < 0,05, maka linear, Signifikansi > 0,05, maka tidak linear.
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Sumber: Sugiyono (2012:231)
Namun untuk dapat menghitung korelasi ganda, maka penulis harus menghitung terlebih dahulu korelasi sederhananya. Sedangkan untuk meramalkan tingkat pengaruh variable independen terhadap variabel dependen, maka dilakukan analisis regresi berganda dengan menggunakan persamaan:
= + + + + +
Sumber: Sugiyono (2012:275)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
(3)
Keterangan:
Y = Loyalitas Konsumen b b b b b = Koefisien Regresi
X = Makanan dan Minuman a = Konstanta
X = Suasana X = Kebersihan
X = Tingkat Pelayanan X = Harga
3.10 Uji Signifikan Parsial (Uji T)
Sugiyono (2012:230) menyatakan bahwa, “pengujian signifikan koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel, juga dapat dihitung dengan uji t”. Adapun persamaannya antara lain sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono (2012:230) Keterangan :
T = thitung atau nilai ttabel
R = nilai keofisien korelasi N = jumal sampel
Signifikasi koefisien korelasi antara variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan Y diuji dengan membandingkan t hitung dan t tabel menggunakan program spss 17 for windows. Criteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung > t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
3.11 Koefesien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan Koefesien Determinasi, yang bersarnya adalah kuadrat dari koefesien korelasi ( r2). Koefesien
t=
√�−
�
(4)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 51
ini disebut koefesien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Koefesien Determinasi = r2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefesien Determinasi r = Koefesien Korelasi
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Bandung (2012). Jumlah Penduduk Kota Bandung. Bandung: BPS.
BPS (2012). Jumlah Penduduk Kota Bandung. (Online). Tersedia: http://bandungkota.bps.go.id/subyek/penduduk [13 April 2014]
Cousins, Foskett dan Gillespie. 2010. Variabel-variabel Meal Experience. Dalam:
Analisis Pengaruh Meal Experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo, Surabaya
Czikszentimihalyi, 2010. Tahapan Meal Experience. Dalam: Analisis pengaruh meal experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya.
Davis, Bernard. 2002. Food and Beverage Management. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Dr. Sugiyono, Prof. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Essinger dan Wylie. 2010. Variabel-variabel Meal Experience. Dalam: Analisis pengaruh meal experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya
Griffin, Jill. 2009. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan (3rd Ed). Jakarta: Erlangga.
H.C Kleyhans. 2003. Satisfaction of the Meal Experience By Customer (Leisure Tourist Visitting Lesedi). Skripsi pada University of Pretoria: tidak diterbitkan.
Hanefors dan Mossberg. 2010. Definisi Meal Experience. Dalam: Analisis Pengaruh Meal Experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya.
(6)
Hilda Mumtazah Nisa, 2014
ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jones. 2010. Variabel-variabel Meal Experience. Dalam: Analisis pengaruh meal experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya.
Karina, Aidha, (2012). Analisis Faktor-faktor meal experience yang Diperoleh
Konsumen Pasca Pembelian di Lima Café Kawasan Riau Bandung. Skripsi
pada Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Kotler, P dan Lane Keller, K. (2009). Marketing Management 1 (Thirteenth ed), Erlangga.
Lawson, Fred (1976). Hotels, Motels and Condominiums: Design, Planning and Maintenance.
Nursari, Lana (2013). Analisis faktor-faktor meal experience yang mempengaruhi kepuasan konsumen (studi kasus pada speciality restauran di Okoh Japanese Restaurant Hotel Horison Bandung). Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Marsum WA. 1999. Restoran dan Segala Permasalahannya. Andi: Yogyakarta
Oliver. 2011. Definisi Ekspektasi Konsumen. Dalam: Service, Quality, and Satisfaction. Tjiptono, Fandy. Yogyakarta: Andi Offset.
Payne dan Mossberg, 2005. Definisi Meal Experience loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Novi Tandjojo. Surabaya.
Schmitt, Bernd. 1999. Experiental Marketing. The Free Press: New York.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Tandjojo, Novi. 2010. Analisis pengaruh meal experience terhadap loyalitas konsumen restoran Jepang di Surabaya. Skripsi pada Universitas Petra Surabaya: tidak diterbitkan.