PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN GROGOLAN 02 Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SDN Grogolan 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD
PADA SISWA KELAS IV SDN GROGOLAN 02
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :
Nama

: Muhamad Suhada

NIM

: A54E090057

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRAK

Muhamad Suhada. A54E090057. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode
STAD Pada Siswa Kelas IV SDN Grogolan 02 Tahun Pelajaran 2012/2013. 162
halaman dan 15 halaman kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui
metode STAD. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri
Grogolan 02 yang berjumlah 23 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah
siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, , dan
tes. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk trianggulasi sumber dan
trianggulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif
yang terdiri dari 3 komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Prosedur penelitian meliputi tahap: identifikasi masalah, persiapan,
penyusunan rencana tindakan, implementasi tindakan, pengamatan, dan
penyusunan rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing
- masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
melalui metode STAD. Adapun peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari
perolehan nilai siswa dalam hasil belajar IPA yang meningkat dari siklus I dan
siklus II. Pada siklus I pertemuan I persentase ketuntasan hasil belajar siswa

melalui metode STAD sebesar 52% atau 12 siswa, siklus I pertemuan II sebesar
65% atau 16 siswa, dan pada siklus II sebesar 87% atau 20 siswa. Hal ini
membuktikan bahwa dengan penerapan metode STAD mampu meningkatkan
hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Grogolan 02.
Kata kunci : Keterampilan berdiskusi pembelajaran IPA, metode STAD

PERSETUJUAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD
PADA SISWA KELAS IV SDN GROGOLAN 02
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun oleh :
MUHAMAD SUHADA
A54E090057

Telah disetujui dan disahkan untuk dipertahankan dihadapan Dewan penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Mengetahui
Pembimbing I


Pembimbing II

Drs. Mulyadi S.K., M.Pd

Drs. Rubino Rubiyanto, M.Pd

12 Agustus 2012
Tanggal …………………….

12 Agustus 2012
Tanggal …………………

PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD
PADA SISWA KELAS IV SDN GROGOLAN 02
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun oleh :
MUHAMAD SUHADA
A54E090057

Telah dipertahankan di depan Dewan penguji
Pada tanggal, 5 September 2012
Dan disyahkan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Drs. Mulyadi, S.K., M.Pd.

(

)

2. Drs. Rubino Rubiyanto, M.Pd.

(

)

3. Dra. Saring Marsudi, M.Pd.

(


)

Surakarta, …………………..
5 September 2012
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan
pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh
faktor pendidikan. Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi
tanggung jawab pendidikan, terutama dalam menyiapkan peserta didik
menjadi subyek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang
tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional pada bidang masing-masing. Upaya
peningkatan kualitas pendidikan dapat tercapai secara optimal, apabila
dilakukan pengembangan dan perbaikan terhadap komponen pendidikan itu

sendiri.
Melibatkan siswa dalam pembelajaran IPA bagi siswa SD sangatlah
penting, mengingat dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya dituntut untuk
memahami apa yang telah dipelajari, tetapi siswa juga harus mampu
memberikan contoh-contoh kejadian yang nyata di lingkungan seputar materi
yang disampaikan. Hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri
Grogolan 02 masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil
ulangan harian pada tanggal 14 Juli 2012. Yaitu rata- rata kelas 6,5. Dari 23
siswa yang mengikuti ulangan harian, 8 siswa yang mendapat nilai diatas
KKM yaitu 7,5. Sedangkan 15 siswa yang lain masih dibawah nilai KKM.
Dengan demikian apabila diprosentasekan hasil belajar siswa diatas KKM
baru mencapai 35%.

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa kelas
IV SD Negeri Grogolan 02 beserta guru kelas, diperoleh data bahwa
pembelajaran masih bersifat teacher centered, yaitu cenderung dikuasai oleh
guru. Oleh karena itu, selayaknya guru harus mengubah metode mengajar
konvensional menjadi metode yang kreatif dan inovatif. Metode konvensional
yang didominasi oleh metode ceramah tidak mengaktifkan belajar siswa.
Adapun kelemahan-kelemahan metode ceramah:

1.

Adanya

penyamaan

kemampuan

siswa,

padahal

kenyataannya

kemampuan siswa berbeda.
2.

Bersifat satu arah (berpusat pada guru) sehingga hanya merupakan proses
penyampaian ilmu.


3.

Siswa kurang perhatian.

4.

Hasil pelajaran kurang mantap karena metode ceramah yang terdiri atas
rentetan ucapan guru yang sedemikian rupa serta waktu yang beruntutan
akan memaksaka siswa menangkap secara semaunya.
Berkaitan dengan permasalahan diatas, guru cenderung mendominasi

dalam pembelajaran melalui metode ceramah pada hampir setiap pemberian
materi ajar. Suharsini Arikunto (2006: 4) menyebutkan beberapa karakteristik
siswa dalam pembelajaran dengan metode konvensional sebagai berikut:
semangat belajar rendah, mencuri jalan pintas, tidak tahu belajar untuk apa,
pasif dan acuh. Untuk mengantisipasi terjadinya karakteristik siswa yang
demikian disarankan pula bagi seorang guru untuk menerapkan suatu strategi
pembelajaran yang: memiliki variasi, memberikan kesibukan yang menarik,

memberikan model reward dan punishment, bersifat terbuka,


dan

memberikan layanan yang simpatik.
Hasil belajar siswa pada kelas IV SD Negeri Grogolan 02 ini harus
segera diatasi, supaya siswa merasa nyaman, senang dan berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat. Jika
penerapan

model

pembelajaran

untuk

mata

pelajaran

IPA


hanya

menggunakan model ceramah sebagai model utama, maka proses belajar akan
terasa membosankan bagi siswa karena terasa monoton. Kondisi ini diduga
akan sangat mempengaruhi hasil belajar, minat belajar dan daya tarik siswa
dalam mengikuti pelajaran serta berkaitan pula dengan masa depan siswa.
Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka
dipilih salah satu metode pembelajaran IPA, yaitu metode STAD ( Student
Teams Achievement Division).
Menurut Nurhadi (2004:116) metode STAD merupakan suatu model
pembelajaran dimana siswa di dalam kelas dibagi ke dalam beberapa
kelompok atau tim yang masing-masing terdiri atas 4 samapai 5 orang
anggota kelompok yang memiliki latar belakang kelompok yang heterogen,
baik jenis kelamin, ras etnik, maupun kemampuan intelektual (tinggi, rendah,
dan sedang). Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan
kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab
atau diskusi antar sesama anggota tim.
Menurut


Johnson

(dalam

Noornia,

1997:

29)

penggunaan

pembelajaran kooperatif khususnya metode STAD memiliki keuntungan,

antara lain lebih dapat memotivasi siswa dalam berkelompok agar mereka
saling mendorong dan membantu satu sama lain dalam mengusai materi yang
disajikan. Dalam pembelajaran kooperatif metode STAD memiliki ciri khusus
yaitu kelompok yang terbentuk dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.
Sedangkan

menurut

Nurhadi

(2004:115-116)

penggunaan

pembelajaran kooperatif metode STAD memiliki keuntungan dalam jangka
panjang, antara lain dapat meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial,
memudahkan

siswa

melakukan

penyesuaian,

menghilangkan

sifat

mementingkan diri sendiri dan egois, membangun persahabatan yang dapat
berkelanjutan hingga masa dewasa, meningkatkan kesediaan menggunakan
ide orang lain yang dirasakan lebih baik, memungkinkan terbentuk dan
berkembangnya nilai-nilai social dan komitmen.
Pemilihan metode pembelajaran STAD jika dibandingkan dengan
metode dari model pembelajaran kooperatif lainnya apabila dikaitkan dengan
jurusan dan mata pelajaran yang diteliti yaitu IPA merupakan alternatif
terbaik serta memiliki potensi keberhasilan yang cukup besar baik karena
faktor

kesederhanaan dan kemudahan dalam prakeknya. Hal ini yang

mendorong peneliti untuk memilih pembelajran kooperatif metode STAD di
dalam melakukan penelitian.
Bertitik tolak dari uraian diatas, maka peneliti ingin mengadakan
penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Grogolan 02,

dengan judul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode
STAD Pada Siswa Kelas IV SDN Grogolan 02 Tahun Pelajaran 2012/2013”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan,
maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah Melalui Metode STAD dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada
Siswa Kelas IV SDN Grogolan 02 ?
Tujuan Penelitian
1.

Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi
guru dan siswa untuk meningkatkan belajar di rumah.

2.

Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini :
Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA.

Manfaat Penelitian
3.

Manfaat Teoritis :
Memberikan sumbangan pada pengembangan teori pembelajaran dengan
metode STAD, pengembangan mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan di
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Dukuhseti, dan SDN Grogolan 02 ke
masa yang akan datang.

4.

Manfaat Praktis :
a.

Siswa
1) Dapat Meningkatkan motivasi belajar.
2) Dapat Meningkatkan Prestasi belajar.
3) Dapat Meningkatkan keterampilan untuk melakukan pemecahan
suatu masalah.

b.

Guru
1) Dapat meningkatkan motivasi mengajar
2) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3) Dapat memperkaya pengalaman dan mengembangkan wawasan
profesional.
4) Dapat menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan mutu
pendidikan melalui perbaikan pembelajaran di kelas.

c.

Sekolah
1) Dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk memasuki
sekolah yang lebih tinggi.
2) Dapat

dijadikan

bahan

kajian

menentukan

kebijakan

pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya
3) Dapat dijadikan sebagai langkah awal pelaksanaan inovasi
pendidikan.
d.

Pembaca
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai perubahan wawasan dan
pengembangan pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan.

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini akan diadakan di SDN Grogolan 02. Tahap-tahap
pelaksanaan kegiatan sejak tahap persiapan sampai tahap penulisan laporan
penelitian dilakukan selama beberapa bulan, mulai dari bulan Juni sampai
selesai.
Waktu penelitian dilaksanakan selama semester ganjil tahun ajaran
2012/2013 pada bulan Juli sampai selesai. Subjek penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IV SDN Grogolan 02 tahun ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 23 siswa, sementara guru kelas IV SDN Grogolan 02 sebagai
patner kolaborasi serta sekaligus sebagai triangulasi sumber data.
Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru sebagai teman
sejawat di SD Negeri Grogolan 02. Sedangkan obyek yang diteliti adalah
guru yang mengajar di kelas IV yaitu Bapak Muhamad Suhada dengan
jumlah siswanya ada 23, yang terdiri dari laki-laki 12 anak dan perempuan
11 anak.
Jenis Data dan Sumber Data
Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2002:112) menyatakan bahwa
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan
selebihnya adalah kata tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam
menentukan sumber data, peneliti harus benar-benar memperhatikan subyek
dan informan. Subyek adalah sesuatu yang diteliti, sedangkan informan

adalah orang yang memberikan informasi sebanyak-banyaknya tentang
sesuatu yang diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN
Grogolan 02.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Perilaku guru dalam pembelajaran tindakan, yang penilaiannya dilakukan oleh
kolaborator dan siswa.

2.

Perilaku siswa dalam pembelajaran tindakan, yang penilaiannya dilakukan oleh
guru dan kolaborator.

3.

Situasi kelas saat pembelajaran tindakan, yang penilaiannya dilakukan oleh guru
dan kolaborator.

4.

Hasil belajar IPA siswa sebagai dampak pembelajaran tindakan

dalam

mengerjakan soal-soal tes awal dan tes akhir.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.

Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:30) Observasi adalah suatu
teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti
dan sistematis. Observasi dilakukan dengan membuat catatan-catatan
untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar
selama tindakan dilakukan di kelas.

2.

Wawancara

Wawancara atau interviw adalah suatu metode yang digunakan
untuk mendapatkan jawaban dari reponden dengan jalan tanya jawab
sepihak.
3.

Tes

Menurut Muchtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto (2010:33)
menyatakan tes merupakan suatu percobaan yang diadakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang
murid atau kelompok belajar
Validitas Data
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Agar data
yang digali dan dikumpulkan selama penelitian terjamin kemantapannya
dipilih cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang
diperoleh. Penelitian ini akan menggunakan triangulasi untuk menguji
keabsahan data.
Triangulasi dalam teknik pengumpulan data ini diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada Triangulasi teknik untuk
menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2008:373). Dalam

penelitian ini data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi,
dan tes.
Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara deskriptif
kualitatif, yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari
siklus I sampai siklus III. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model
Miles dan Huberman (1992) menggunakan model interaktif yang dilakukan
dalam 3 komponen berurutan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Prosedur Penelitian
Menurut Arikunto (2006:16-20) model penelitian tindakan kelas
adalah: “ secara garis besar terdapat empat tahapan yang harus dilalui, yaitu
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi”.
Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian dalam penelitian kelas ini adalah peningkatan
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan penerapan metode
STAD pada siswa kelas IV SDN Grogolan 02 tahun ajaran 2012/2013
diharapkan mengalami peningkatan minimal ≥ 7,5 sebanyak 80 %.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
Berikut ini adalah profil SDN Grogolan 02 :
a.

Nama Sekolah : SD NEGERI GROGOLAN 02

b.

Alamat Sekolah :
Dukuh

: Gadingan

Desa

: Grogolan

Kecamatan

: Dukuhseti

Kabupaten

: Pati

Provinsi

: Jawa Tengah

Kode Pos

: 59158

Telepon/ HP

: 08122822049

c.

Tahun Pendirian : 1985

d.

Status Tanah

: Hak Pakai

e.

Daya Listrik

: 900 Volt

Visi dan Misi Sekolah
a.

Visi sekolah :
BERDASARKAN

IMAN

MENINGKATKAN

PRESTASI

AKADEMIK
CERDAS,

SEHINGGA

TERAMPIL,

PEKERTI YANG LUHUR

DAN

TAQWA,

AKADEMIK

MENJADI
BERBUDAYA

KITA

DAN

MANUSIA
DAN

NON
YANG

BERBUDI

b.

Misi Sekolah :
1) Melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dengan sistem

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
2) Menumbuhkan

semangat

untuk

berani bersaing dalam

kompetensi lomba secara jujur dan sportif.
3) Mendorong

dan

membantu

setiap

siswa mengenali

dan memahami potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan
secara optimal.
4) Menumbuhkan

penghayatan

olah raga

dan seni sehingga

menghasilkan sifat sportifitas, jujur, dan berjiwa besar.
Deskripsi Awal
Berdasarkan

hasil

pengamatan

yang

sudah

dilakukan

saat

pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan sebagian besar hasil
belajar siswa kurang memuaskan, yaitu banyak nilai dibawah KKM. Hasil
dari observasi awal ini, diperoleh informasi mengenai masalah yang terjadi
yaitu :
1.

Menurunnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan ditandai
sedikitnya pertanyaan yang muncul dari siswa dalam kegiatan
pembelajaran IPA.

2.

Tidak semua siswa memiliki buku ajar sesuai dengan yang dianjurkan
guru

3.

Nilai rata-rata setiap ulangan berkisar 65 dengan tingkat ketuntasan
belajar 35 % yang berarti belum mencapai tuntas belajar

4.

Fasilitas alat peraga kurang lengkap, sehingga dalam kegiatan belajar
mengajar guru cenderung menggunakan penbelajaran model ceramah
sehingga siswa menjadi jenuh.

Deskripsi Siklus I Pertemuan I
Siklus I pertemuan I dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Juli
2012, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama 2 jam

pelajaran

(70 menit). Pada siklus I

pertemuan I ini, peneliti menyiapkan materi pelajaran IPA materi memahami
hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta
pemeliharaannya dengan kompetensi dasar: mendiskripsikan hubungan antara
struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.
Berdasarkan nilai hasil belajar siswa untuk mengukur pembelajaran IPA
siklus I pertemuan I diperoleh hasil 12 siswa telah memenuhi batas
ketercapaian KKM (≥ 75) sehingga didapat persentase pencapaian KKM
hasil belajar 52 %, namun masih ada 11 siswa atau 48 % siswa belum
mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil
belajar IPA siswa kelas IV dari pengamatan awal, tetapi belum mampu
memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga
penelitian pada siklus I pertemuan I harus dilanjutkan ke pertemuan
berikutnya (pertemuan II) untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Deskripsi Siklus I Pertemuan II
Siklus I pertemuan II dilakukan pada hari Sabtu tanggal 21 Juli
2012, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama 2 jam

pelajaran

(70 menit). Pada siklus I

pertemuan II ini, peneliti menyiapkan materi pelajaran

IPA materi

memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya,
serta pemeliharaannya dengan kompetensi dasar: cara memelihara kesehatan
kerangka tubuh.
Berdasarkan nilai hasil belajar siswa untuk mengukur pembelajaran
IPA siklus I pertemuan II diperoleh hasil 15 siswa telah memenuhi batas
ketercapaian KKM (≥ 75) sehingga didapat persentase pencapaian KKM
hasil belajar 65 %, namun masih ada 8 siswa atau 35 % siswa belum
mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil
belajar IPA siswa kelas IV dari siklus I pertemuan I, tetapi belum mampu
memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga
penelitian pada siklus I pertemuan II harus dilanjutkan ke siklus berikutnya
untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan pada hari
Rabu tanggal 25 Juli 2012. Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan
bimbingan serta pengarahannya terhadap siswa, agar siswa dapat lebih fokus
dalam pembelajaran.

Berdasarkan nilai siswa untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas
IV pada siklus II diperoleh hasil 20 siswa telah memenuhi batas ketercapaian
KKM (≥ 75) sehingga didapatkan persentase pencapaian KKM hasil belajar
87 % dan masih ada 3 siswa atau 13 % siswa belum mencapai KKM. Data
tersebut

menunjukkan

bahwa

pembelajaran

IPA

siswa

mengalami

peningkatan di banding siklus I dan telah memenuhi indikator pencapaian
keberhasilan sehingga tindakan kelas berhenti pada siklus II karena pada
siklus II proses penelitian telah

mencapai indikator keberhasilan yang

direncanakan.
HASIL PENELITIAN
Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data
hasil penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan
observer dan kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Hasil
diskusi dan dialog pada kerja kolaborasi memberikan dorongan pada
guru kelas untuk melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar IPA siswa.
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPA siswa, guru selalu
melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran.
Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional, guru
menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa adanya
inovasi dalam pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV adalah dengan metode belajar
kelompok model STAD.

Adapun peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.13 Daftar nilai siswa sebelum dan sesudah tindakan

No.

Nama Siswa

1 Ahmad Falih
2 Anang Nur Diansyah
3 Dwi Masfuah
4 Elsa Zakia
5 Heri Wahyudi
6 Jessica Salma Zain
7 Khisanatun Nabella
8 M. Alfaiga Saputra
9 M. Rafael Adi Putra
10 M. Syaiful Umam
11 Nadilla Dwi Anggraeni
12 Puji Karunia
13 Rana Marsinta
14 Rani Marsanti
15 Risma Wulandari
16 Rizka Sabila
17 Selviani Fadilah
18 Triyos Alberli
19 Wahyu Adi Sena
20 Wahyu Aji Satya
21 Wisnu Sentiko
22 Galih Arif Rifuan
23 Risky Adi Pratama
Jumlah siswa yang tuntas
memenuhi KKM
Persentase kentuntasan

Pra
Siklus
65
55
65
75
75
70
90
50
75
75
50
75
75
75
50
45
55
70
70
45
55
70
55
8
35%

Siklus I
Siklus II
Pertemuan Pertemuan Pertemuan
I
II
I
75
75
80
55
70
75
75
75
75
80
80
80
80
80
80
85
85
90
90
90
90
60
50
50
60
75
80
75
75
80
50
75
75
60
75
80
85
85
85
85
85
85
50
60
70
45
45
55
70
55
75
80
80
80
85
85
85
45
45
75
55
55
75
80
80
85
55
55
75
12
15
20
52%

65%

87%

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus

Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus I Pertemuan I Siklus II

Gambar 4.6
Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
Berdasarkan nilai siswa untuk mengukur hasil belajar IPA siswa
kelas IV pada masing-masing siklus dan pra siklus diperoleh kesimpulan
dengan menggunakan metode STAD hasil belajar IPA meningkat.
Penelitian ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh beberapa peneliti.
Berdasarkan

data

hasil

penelitian

di

atas

mendukung

diterimanya hipotesis bahwa dengan metode belajar kelompok model
STAD dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN

Grogolan 02 Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa: “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Pada Siswa

Kelas IV SDN Grogolan 02 Tahun Pelajaran 2012/2013”.
Peningkatan hasil belajar IPA pada siswa yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 75 adalah sebagai
berikut:
1.

Pada pertemuan I siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 12 siswa dari
23 siswa (52%).

2.

Pada pertemuan II siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 15 siswa
dari 23 siswa (65%).

3.

Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 20 siswa dari 23 siswa
(87%)

IMPLIKASI
Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara
mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang guru
akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada
kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode STAD
merupakan salah satu metode yang memiliki manfaat dalam pembelajaran IPA
untuk membantu siswa dalam meningkatkan hasil pembelajaran IPA yang
dikembangkan dengan kreatif.
Dengan metode pembelajaran STAD yang diterapkan dalam dua siklus
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kriteria penilaian yaitu

Mengklasifikasikan bagian-bagian rangka manusia, mengidentifikasi kegunaan
rangka manusia, mengidentifikasi penyakit yang berkaitan dengan rangka,
mendemontrasikan cara merawat memfungsikan rangka dan fungsi alat indra
manusia
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam
usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas melalui metode STAD,
maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut :
1.

Saran Bagi Guru
a.

Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA. Salah satunya
dengan menerapkan metode STAD dalam pembelajaran IPA, karena
dengan

metode

tersebut

dapat

meningkatkan

kemampuan

mempresentasikan, menggolongkan, dan mengklasifikasikan dalam
belajar kelompok.
b.

Guru perlu memperbanyak latihan berdiskusi kelompok di dalam kelas.
Hal ini akan dapat membantu siswa dalam mengembangkan
kemampuan bersosialisi dan mengungkapkan permasalahan dalam diri
siswa.

c.

Guru perlu memberikan jam tambahan dan perhatian khusus bagi siswa
yang belum mencapai KKM dalam pembelajaran IPA.

2.

Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa,
hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan

dengan metode yang lebih variatif, sehingga keterampilan berdiskusi
kelompok dapat ditingkatkan melalui berbagai metode inovatif. Hal ini
dilakukan agar pembelajaran IPA di sekolah menjadi kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa dan siswa memiliki keterampilan
bersosialisi dan mengungkapkan pendapat dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Chatarina Tri, dkk. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPTUNNES Press.
Aqib, Zaenal. 2010. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan
Cendekia.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina
Aksara.
Asrori, Muhammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
_______________. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima
Hakim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
(http://www.scribd.com/doc/67711337/makalah-Model-Pembelajaran-PakemSiap-Print html, diakses senin, 25 Juni 2012).
I Made. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. Jakarta: PPPPTK IPA
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan
Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

dan

Maidiyah, E. 1998. Pembelajaran Kooperatif Pada Topik Pecahan di SD (Dalam
Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam
Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran Alternatif
Kompetitif) Laporan Seminar Nasional Pendidikan Matematika 4 April
1998. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.
Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Maryadi, Nining S, dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta : BP-FKIP
UMS
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru). Jakarta: UIP.
Moleong, I. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda karya.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontektual Dan Penerapan Dalam KBK.
Malang: UM Press

Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Pres
Oemar Hamalik. 1993. Metode Belajar dan Kesilitan-kesulitan Belajar. Bandung:
remaja Karya.
_______________. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rasyid Harun & Mansyur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung Wacana
Prima
Rosalin, Elin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontektual. Bandung:
Karsa Mandiri Persada.
Rubino Rubiyanto. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Solobaru : Qinant
Sri Suhartini. 2011. Evaluasi pembelajaran. Solobaru : Qinant
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukidin, dkk. 2010. Managemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan
Cendekia.
Sumiati, Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Suwarno, Mulyadi SK. 2010. Pedagogi Khusus Bidang Studi Sekolah Dasar.
Surakarta : FKIP-UMS
Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GLAGAHWERO 02 KALISAT TAHUN AJARAN 2010/2011

0 4 16

eningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sumber Daya Alam dan Teknologi Pengolahannya Melalui Metode Penemuan (Discovery) di SDN Mangaran 02

0 4 13

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SDN 02 LABUHAN BARU MELALUI METODE DEMONTRASI

0 7 2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SDN 02 LABUHAN BARU MELALUI METODE DEMONTRASI

0 7 4

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

0 7 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DI SDN DADIREJO 02

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Berbantuan Animasi Siswa Kelas IV SDN 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Berbantuan Animasi Siswa Kelas IV SDN 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 57

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI MATERI IPA PADA SISWA KELAS IV SDN DADIREJO 02 PATI

0 0 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE KELAS IV SDN 02 HONGGOSOCO JEKULO KUDUS SKRIPSI

0 0 25